PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK
JURNAL
Oleh REVINA RIZQIYANI (1113054046)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK Revina Rizqiyani1), Een Yayah Haenilah2), Ari Sofia3) This research was motivated by undeveloped creativity of the 4-5 year old children in TK KH Ghalib Pringsewu. This research aims to determine the use of project method in increasing the creativity of 4-5 year old children. This research used Pre-Experimental method with One Group Pre-Experiment and Post Experiment research design. Sampling technique was purposive sampling with research subjects were 16 children. The technique of collecting data used observation with assessment tools were observation sheet and documentation. Data analysis used non-parametric wilcoxon statistics. According to the result of validity test 5% are p=0,00; p<0,05. So according to that result H1 is accepted and by using project method can increase the children creativity aged 4-5 years old in TK KH Ghalib Pringsewu. Keywords: creativity, project method, early childhood, experiment research. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya kreativitas anak usia 4-5 tahun di TK KH Ghalib Pringsewu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaaan metode proyek dalam meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan desain penelitian One Group Pre- Eksperimen dan Post-Eksperimen. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan subyek penelitian berjumlah 16 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dengan alat penilaian berupa lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan statistik non parametrik Wilcoxon. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji signifikan 5% diperoleh nilai p= 0,00; p<0,05. Dengan demikian H1 diterima yang artinya dengan menggunakan metode proyek dapat meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun di TK KH Ghalib Pringsewu. Kata kunci: anak usia dini, eksperimen, kreativitas, metode proyek. 1) 2) 3)
Mahasiswa Pembimbing 1 Pembimbing 2
PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1, Pasal 1, Butir 14, menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Kreativitas Kreativitas menunjukkan kemampuan seseorang dalam menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk kreasi. Menurut Supriadi dalam Rahmawati dan Kurniati (2010:13) mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda apa yang telah ada. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kreativitas anak. Di dalam lingkungan sekolahpun anak dapat mengembangkan daya kreativitasnya dengan teman sekelompok. Kreativitas anak dapat ditingkatkan dengan memberikan rangsangan dan stimulus, seperti pada kegiatan pembelajaran guru dapat memberikan aktivitas dan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat menggerakkan anak dalam kekreatifannya. Metode Proyek Metode-metode dalam pembelajaran sangat penting untuk
mengembangkan segala aspek perkembangan terutama dalam kreativitas anak usia dini. Menurut Moeslichatoen (2004:141) metode proyek adalah metode pembelajaran yang dapat melatih anak menerima tanggung jawab dan anak dapat berpikir kreatif sesuai ide-ide untuk mengembangkan kreativitas dalam melakukan pekerjaan yang menjadi bagian proyek secara tuntas. Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pola berpikir, mengeksplorasi hal-hal yang menantang keterampilan dan kemampuannya untuk memaksimalkan sejumlah permasalahan yang di hadapi mereka sehingga mereka memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri seoptimal mungkin. Menurut Moeslichatoen (2004: 142) Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari metode proyek ini, baik ditinjau dari pengembangan pribadi, sosial, intelektual maupun pengembangan kreativitas, diantaranya: a. Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan mendistribusikan kegiatan. b. Belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan masingmasing. c. Memupuk semangat gotong royong dan kerjasama diantara anak yang terlibat. d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan dengan cermat. e. Mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak.
f. Memberikan peluang kepada setiap anak baik individual maupun kelompok untuk mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan yang sudah dikuasainya yang pada akhirnya dapat mewujudkanya kreativitasnya secara optimal. Kenyataannya yang terjadi di lapangan ada beberapa anak yang kreativitasnya belum meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi anak ketika melakukan kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru anak belum dapat mengkreasikan dan mengekspresikan sesuatu yang baru dengan berbagai media, anak belum dapat mengeksplor pengetahuanpengetahuan baru, anak belum dapat memodifikasi sesuatu yang menemukan ide-ide baru, dan anak belum dapat menuangkan ide-ide kreatifnya. Pada Anak Usia 4-5 Tahun TK KH Ghalib Pringsewu Tahun Pelajaran 2014/2015 anak ketika diberikan kegiatan yang menghasilkan sesuatu dalam bentuk kerjasama maupun individual masih terdapat anak yang belum dapat berpikir sesuai ide-ide kreatif mereka dalam menghasilkan ciptaan atau karya dalam membentuk dengan menggunakan berbagai media dan menghasilkan karya nyata yang relatif berbeda dengan yang telah ada, mereka hanya terpaku kepada guru saja, belum mampu untuk berpikir kreatif dengan sendirinya. Misalnya, guru memberikan media playdough, anak dibebaskan untuk membuat sesuatu bentuk yang baru yang ia sukai sesuai ide kreatif anak contoh membentuk buah, kue, binatang dan lain sebagainya, tetapi anak-anak hanya mengikuti gurunya
saja. Di dalam pembelajaran guru juga belum menggunakan metode yang tepat untuk mengembangkan kreativitas anak. Hasil observasi yang dilakukan yang dilihat dari kriteria terdapat 16 anak yang kreativitasnya belum meningkat. Ketika diberi pembelajaran yang dapat memberi pengetahuan yang baru dengan media-media, anak pasif melihat media-media tersebut, anak menunggu perintah dari guru, apa yang akan dibuat dari media tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak di TK KH Ghalib pringsewu belum meningkat. Untuk meningkatkan kreativitas anak dapat dilakukan dengan cara memberikan pembelajaran dengan menggunakan metode yang dapat meningkatkan kreativitas anak. Metode Proyek merupakan salah satu aktivitas pengajaran yang melibatkan anak belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerja sama dengan anak lain untuk mewujudkan daya kreativitasnya, dan masingmasing anak melakukan bagian pekerjaannya secara individual atau dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang menjadi milik bersama. Berdasarkan penjelasan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penggunaan Metode Proyek dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun. METODE Metode dalam penelitian ini menggunakan metode PreEksperimental desain One Group Pre-Eksperimen dan Post-
Eksperimen. Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penelitian Pendahuluan: Membuat Surat Izin Penelitian Pendahuluan, Melakukan observasi ke sekolah yang akan dituju untuk mendapatkan informasi keadaan kelas yang akan diteliti. 2) Tahap Perencaan: Membuat Rancangan Kegiatan Harian (RKH), menetapkan alat dan bahan, menetapkan rancangan pengelompokan , menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menetapkan rancangan penilaian kegiatan pengajaran dengan menggunakan metode proyek. 3) Tahap Pelaksanaan: a) Kegiatan pra pengembangan: kegiatan dengan menggunakan metode proyek dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan. Lembar observasi digunakan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode proyek b) Kegiatan pengembangan: anak dapat mengeksplor pengetahuannya dengan menggunakan media-media dan dapat mengekspresikan dengan imajinatif dan ide kreatif anak, c) Kegiatan penutup: masing-masing kelompok menyusun hasil karyanya lalu anak dapat bersama-sama mengekspresikan ide kreatifnya dalam bergerak dan bernyanyi. Populasi dalam penelitian ini adalah anak Taman Kanak-Kanak usia 4-5 Tahun di kelas A yang berjumlah 23. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu purposive sampling dikarenakan penentuan sampel dengan berdasarkan kriteriakriteria sebagai berikut: Anak yang berusia 4-5 tahun, anak yang kreativitasnya belum berkembang, anak belum dapat mengeksplor berbagai media, anak belum dapat
mengekspresikan ide-ide kreatif secara sendirinya. Dengan cara observasi awal/pendahuluan, dari kriteria di atas terdapat 16 subjek yang ada di kelas sebagai sampel, dengan jumlah laki-laki 6 anak, dan jumlah perempuan 10 anak. Variabel pada penelitian ini adalah Metode Proyek (X) dan Kreativitas (Y). Teknik dalam penelitian ini yaitu observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Setelah diberi perlakuan data yang diperoleh di analisis oleh Uji Wilcoxon. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh untuk mengetahui hasil preeksperimen dan posteksperimen diperoleh dari hasil observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti mendapatkan hasil nilai ratarata pre-eksperimen sebesar 4,31 dengan persentase 28,74% dan nilai rata-rata post-eksperimen 12,75 dengan persentase sebesar 84,58%. Hasil dari perhitungan tersebut terdapat gain atau selesih dari nilai rata-rata sebelum dan sesudah eksperimen sebesar 8,44 sedangkan nilai gain yang didapat dari persentase sebesar 55,83%. Nilai gain di dapat dari selisish antara persentase pre-eksperimen dan posteksperimen. Jika nilai pre dan post eksperimen sudah diketahui maka didapatkan nilai gain atau selesih antara persentase pre dan post eksperimen sebesar 55,83. Nilai gain didapatkan dari hasil perhitungan nilai post-eksperimen dikurang nilai pre-eksperimen (Post-eksperimen – Pre-Ekseperimen). Dan hasil dari uji wilcoxon menunjukkan terdapat peningkatan dengan menggunakan metode proyek dalam meningkatkan
kreativitas anak usia 4-5 tahun. Hal ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya dilakukan oleh Khayrunnisa (2014) bahwa dengan menggunakan metode proyek dapat mengembangkan kreativitas anak Usia 4-6 Tahun di TK Aisyiyah Binjai tahun 2013/2014. Berdasarkan teori kontruktivisme untuk membangun pengetahuan luas anak memerlukan sedikit demi sedikit pengetahuan yang baru untuk melengkapi pengetahuan yang pernah diperoleh berdasarkan pengalamannya. Nurani Yuliani (2013:60) berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara dialihkan dari orang lain, melainkan sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak. Hal ini didukung oleh pendapat Moeslichatoen (2004:143) sama halnya ketika anak bereksplorasi, anak aktif dalam kegiatan tersebut, memecahkan masalah sendiri dan bekerja sama dengan kelompok kecil untuk memecahkan masalah menjadi tujuan milik bersama di dalam kegiatan pembelajaran ini anak mencari pengetahuannya sendiri dengan bekerja sama atau berkelompok. Pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode proyek anak menyiapkan perayaan ulang tahun, anak menghias kelas, anak bermain kerajaan, boneka kapas, merancang mobil, perayaan ulang tahun. Keberhasilan di dalam pelaksanaan metode proyek ini sangat di dukung oleh media-media yang digunakan. Hal ini sependapat dengan Aqib, Zainal (2014:50) bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada pembelajar (anak). Karena Media atau bisa dikatakan dengan alat peraga yang digunakan untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan atau materi dan merangsang terjadinya proses belajar mengajar yang membuat anak mampu memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan daya kreativitas anak sesuai dengan imajinasi dan ide kreatif anak. Pada lingkungan sekolah pengembangan kreativitas dapat dilihat dengan menggunakan metode-metode yang menarik untuk anak dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan atau proses pembelajaran disekolah guru dapat memberi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak yaitu melalui bermain, dapat merangsang kreativitas anak sesuai dengan potensi yang dimilikinya sejak usia dini. Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode proyek yang berorientasi pada perkembangan anak adalah sebanyak mungkin melibatkan anak dalam kegiatan meneliti, menguji, memanipulasi dan bereksperimen dengan berbagai benda atau media yang menarik bagi anak seusia mereka". Hal ini sependapat dengan Rachmawati dan Kurniati (2010:18) bahwa dalam kegiatan menggunakan metode proyek anak melakukan berbagai hal-hal yang baru, gemar mencoba, gemar berkarya dengan ide kreatif dan imajinatif anak dengan benda atau media adalah kegiatan yang disukai anak usia dini dan
kegiatan ini mampu mengembangkan kreativitas anak. Dalam pembelajaran anak usia dini hal tersebut sesuai pendapat Edgar Dale dalam Aqib Zainal (2014:49) bahwa anak usia dini belajar dari yang konkret ke abstrak. Artinya anak belajar dari sesuatu yang nyata, sesuatu yang bisa dilihat anak secara langsung dan dan yang sering di temui oleh anak dalam kehidupan sehari-hari. Media-media yang digunakan dalam kegiatan proyek ini media yang nyata yang sering dijumapai oleh anak dalam kehidupan sehari anak. Anak dapat mengeksplor pengetahuanpengetahuannya dengan mediamedia tersebut sesuai ide kreatif anak dalam meningkatkan kreativitas. Di samping itu dengan menggunakan metode proyek anak dapat memperoleh pengalaman belajar dalam berbagai pekerjaan dan tanggung jawab untuk dapat dilaksanakan secara terpadu dalam mencapai tujuan akhir bersama.
itu penggunaan media yang menarik yang di dapat oleh anak, karena anak akan dengan mudah belajar ketika menggunakan benda yang nyata atau kongkrit. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut: (1) Anak Sebaiknya lebih aktif dalam proses pembelajaran yang diberikan oleh guru terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan metode proyek untuk meningkatkan kreativitas yang dimiliki anak. (2) Guru Sebaiknya memberikan kesempatan kepada anak untuk berperan aktif dalam proses kegiatan belajar menggunakan metode proyek. (3) Sekolah Sebaiknya menyediakan fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar. (4) Peneliti Lain penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode proyek.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode proyek dapat meningkatkan kreativitas anak usia 4-5 tahun. Karena di saat menggunakan metode proyek anak terlibat langsung dalam menyiapkan media, anak mengeksplor media-media yang telah ditetapkan oleh guru sesuai imajinatif dan ide kreatif anak, mengekspresikan ide-ide kreatif anak dalam kegiatan proyek berlangsung untuk mengembangkan kreativitasnya, bekerjasama dengan anak lain, bertanggung jawab atas kegiatan proyek berlangsung. Selain
DAFTAR RUJUKAN Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Yrama Widya. Khayrunnisa. 2014. Pengaruh Penggunaan Metode Proyek terhadap Perkembangan Kreativitas Anak Usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Binjai Tahun Ajaran 2013/2014. [SKRIPSI]. Medan: Universitas Medan.
Moeslichatoen. 2004 . Metode Pengajaran di Taman KanakKanak. Jakarta: Rineka Cipta. Nurani Yuliani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Rahmawati dan Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group