1
PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP PENGEMBANGAN KONSEP SAINS ANAK USIA DINI
(JURNAL)
Oleh RIZKY ADINDA DARMAWAN MAMAN SURAHMAN RISWANTI RINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI Judul Skripsi
: PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP PENGEMBANGAN KONSEP SAINS ANAK USIA DINI
Nama Mahasiswa
: Rizky Adinda Darmawan
Nomor Pokok Mahasiswa : 1113054052 Program Studi
: Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan
: Ilmu Pendidikan
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandar Lampung, Juni 2015 Peneliti,
Rizky Adinda Darmawan NPM 1113054052 MENGESAHKAN, Dosen Pembimbing I,
Dosen Pembimbing II,
Drs. Maman Surahman, M.Pd NIP 19590419 198503 1 00 4
Dr. Riswanti Rini, M.Si NIP. 19600328 198603 2 002 ` `
ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP PENGEMBANGAN KONSEP SAINS ANAK USIA DINI
Rizky Adinda Darmawan*), Maman Surahman **),Riswanti Rini ***) The research problem was the low of concept science development on the early children aged 4-5 years in TK PKK 3 Karang Rejo Metro Utara. The purpose of this study was to describe the influence of discovery method activities on children science concept development.The method which was used was pretest-posttest control group design, to see the effects of discovery methods activities as the independent variable (X) on science concepts as the dependent variable (Y). The data were collected by observation and analyzed by using linier regression. The result showed that there was a significant influenced between discovery methods activities and children science concept development aged 4-5 years in TK PKK 3 Karang Rejo Metro Utara School Year 2014/2015. Keyword: activities, methods ofdiscovery, science concept development. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya pengembangan konsep sains pada anak usia 4-5 tahun Di TK PKK 3 Karang Rejo Metro Utara Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh aktivitas penggunaan metode discovery terhadap pengembangan konsep sains anak.Penelitian ini menggunakan desain penelitian pretest-posttest control group untuk melihat pengaruh aktivitas metode discovery sebagai variabel bebas (X) terhadap pengembangan konsep sains anak sebagai variabel terikat (Y).Data hasil observasi dianalisis menggunakan rumus regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara aktivitas metode discovery terhadap pengembangan konsep sains anak usia 4-5 tahun di TK PKK 3 Karang Rejo Metro Utara Tahun Ajaran 2014/2015. Kata kunci: aktivitas, metode discovery dan pengembangan konsep sains. Keterangan: *) **) ***)
Penulis Pembimbing1 Pembimbing2
PENDAHULUAN
diwujudkan
Anak merupakan investasi masa depan
bermakna.Salah satu alternatif metode
yang harus dikembangkan secara optimal.
yang digunakan untuk mengembangkan
Tanpa adanya stimulus yang tepat dari
kemampuan konsep sains anak tersebut
orang tua, potensi yang dibawa anak sejak
adalah
lahir tidak akan mampu berkembang
pembelajaran
secara optimal. Salah satu kawasan yang
adalah metode mengajar yang mengatur
perlu dikembangkan pada anak adalah
pengajaran sedemikian rupa sehingga anak
stimulus yang cukup.
memperoleh
Pendidikan
adalah
usaha
terencana
yang
bertujuan
mengembangkan
kualitas
melalui
metode
pembelajaran
discovery.
discovery
Metode
(penemuan)
pengetahuan
yang
dan
sebelumnya belum diketahuinya itu tidak
untuk
melalui pemberitahuan, sebagian atau
manusia.
seluruhnya ditemukan sendiri.Penggunaan
sadar
Pendidikan anak usia dini sangatlah
metode
penting. Pentingnya pendidikan anak sejak
meningkatkan kemampuan anak untuk
usia dini juga didasarkan pada Undang-
berpikir secara kritis dalam pengembangan
undang Republik No 20 Tahun 2003
kemampuan konsep sains anak. Discovery
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab
atau penemuan adalah salah satu yang
1, Pasal 1, Butir 14, menyatakan bahwa
efektif
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu
kemampuan konsep sains anak agar
upaya pembinaan yang ditujukan kepada
berpikir kritis.
anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak
memiliki
kesiapan
dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Mencermati
fakta-fakta
yang
telah
dipaparkan, perlu diadakan perbaikan pembelajaran agar aktivitas dan hasil belajar
anak
dapat
meningkat.Upaya
perbaikan pembelajaran sebaiknya dapat
ini
untuk
diharapakan
dapat
mengembangkan
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas banyak faktor yang menyebabkan masalah itu muncul. Maka penulis memfokuskan penelitian pada aktivitas metode discovery sebagai sarana penyalur pengembangan konsep sains pada anak usia 4 –5 tahun di TK PKK 3 Karang Rejo Metro Utara. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah
adalah
masih
rendahnya
pengembangan konsep sains pada anak
berkaitan dengan pengembangan konsep
usia 4 –5 tahun. Atas dasar rumusan
sains
tersebut
diajukan
pengembangan konsep sains anak harus
metode
menemukan pengatahuannya sendiri dan
adalah
permasalahan Apakah
yang
penggunaan
pada
anak.Karena
pada
discovery dapat mengembangkan konsep
terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
sains pada anak usia 4 - 5 tahun di TK
Dalam hal ini pengalaman tidak harus
PKK 3 Karang Rejo Metro Utara Tahun
selalu pengalaman fisik seseorang seperti
Ajaran 2014/2015 ?
melihat,
Penelitian
ini
bertujuan
merasakan
dengan
indranya,
untuk
tetapi dapat pula pengalaman mental yaitu
mengembangkan kemampuan konsep sains
berinetraksi secara pikiran dengan suatu
melalui metode discovery pada anak usia4-
obyek.
5 tahun di TK PKK 3 Karang Rejo Metro
Menurut Sund dalam Sudirman N (2010 :
Utara Tahun Ajaran 2014/2015
37) discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu
KAJIAN PUSTAKA
konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan
Menurut Asri dalam Wardhani (2012: 20)
dengan proses mental tersebut antara lain :
diungkapkan teori behavioristik, belajar
mengamati,
adalah perubahan tingkah laku sabagai
menggolong-golongkan, membuat dugaan,
akibat
menjelaskan,
dari
adanya
interaksi
antara
mencerna,
mengukur,
mengerti,
membuat
stimulus dan respon. Dengan kata lain,
kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep
belajar merupakan bentuk perubahan yang
misalnya : segitiga, panas, demokrasi dan
dialami siswa dalam hal kemampuannya
sebagainya, sedang yang dimaksud dengan
untuk bertingkah laku dengan cara yang
prinsip antara lain ialah : air bila dicampur
baru sebagai hasil interaksi antara stimulus
dengan
dan respon. Dari ketiga teori belajar
warna-warna yang menarik.
tersebut, penelitian cenderung pada teori
Menurut Aristoteles dalam Ali Nugraha (
konstruktivistik. Dikarenakan pada teori
2006 : 27) mengatakan substansi lainnya
belajar konstruktivistik belajar merupakan
dari sains adalah sains dianggap sebagai
suatu proses pembentukan pengetahuan.
cara berpikir yang benar, penalaran logis
Pada pembentukan ini harus dilakukan
untuk menarik kesimpulan khusus dari
oleh anak langsung.Anak harus aktif
berbagai fenomena yang bersifat umum.
melakukan
berpikir,
Konsep sains yang mendasar diakibatkan
menyusun konsep dan memberi makna
oleh dua hal. Pertama, karena sangat
tentang hal-hal yang sedang dipelajari.Ini
luasnya
kegiatan,
aktif
pewarna
ruang
akan
lingkup
menghasilkan
kajian
dan
eksplorasi dalam keilmuan bidang sains,
berisi air, anak akan berimajinasi atau
sehingga memungkinkan para sainstis
mengeluarkan ide – ide kreatifnya.
dalam menggali dan mengembangkan dapat
meninjau
dari
berbagai
sudut
METODE PENELITIAN
pandang yang relatif berbeda; kedua,
Penelitian ini menggunakan desain pretest-
karena sifat sains yang dinamis, yaitu
posttest control group design menurut
berkembang terus-menerus seiring dengan
Sugiyono (2012: 74) karena pada desain
berbagai usaha dan explorasi manusia dari
ini terdapat dua kelompok yang dipilih
waktu ke waktu untuk
menemukan
secara random, kemudian diberi pretest
hakekatnya, sehingga berbagai perspektif
untuk mengetahui keadaan awal adakah
baru setiap kali dapat saja ditemukan dan
perbedaan antara kelompok eksperimen
dikembangkan kepada masyarakat.
dan kelompok kontrol.Hasil pretest yang
Metode
baik bila nilai kelompok eksperimen tidak
pembelajaran
discovery
(penemuan) adalah metode mengajar yang
berbeda secara signifikan.
mengatur pengajaran sedemikian rupa
Penelitian
sehingga anak memperoleh pengetahuan
mengambil lokasi di TK PKK 3 Karang
yang sebelumnya belum diketahuinya itu
Rejo
tidak melalui pemberitahuan, sebagian
dilaksanakan, pada semester genap tahun
atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam
pelajaran 2014 / 2015.
yang
Metro
dilakukan
Utara.Adapun
penulis
penelitian
pembelajaran discovery kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian
Menurut Arikunto (2013:127) Observasi
rupa sehingga siswa dapat menemukan
adalah
konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui
(pengumpulan
proses mentalnya sendiri.
seberapa
Metode discovery dapat mengembangkan aspek – aspek perkembangan anak usia dini, terutama dalam mengembangkan kemampuan konsep sains anak. Caranya dengan memberi pre – test terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan untuk melihat kemampuan konsep sains anak yang belum berkembang.
Contohnya
ketika
anak
memasukkan telur ke dalam gelas yang
kegiatan
jauh
data) efek
pengamatan untuk
memotret
tindakan
telah
mencapai sasaran Observasi dipergunakan untuk
mengumpulkan
data
tentang
partisipasi anak dalam mengembangkan kemampuan konsep sains anak. Definisi Konseptual Variabel X Dengan metode discovery anak lebih aktif sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk
menemukan
hasil
akhir.
Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas, kepuasan batin ini yang mendorong
anak
untuk
melakukan
lagi.Variabel
Y
kemampuan
sains
penemuan
menggunakan atau mengeksplor berbagai
Pengembangan
media. Dengan indikator sebagai berikut
akan
menjadi
:Mengenal
konsep
sederhana
dalam
pendidikan yang baik jika kita mampu
kehidupan sehari – hari (gelembung
mengindividualisasikan sains pada anak
sabun), Mencampur warna, Mengeksplor
secara baik, yaitu menjadi bersifat pribadi
dengan berbagai media.
(personal), melekat pada kehidupannya, berkembang sesuai karakteristiknya serta sesuai dengan kesanggupan anak. Semakin banyak
dan
di
teliti
yang
dapat
diidentifikasi akan menunjukkan semakin baik
kemungkinan
dipersiapkan
yang
dalam
dapat
pengembangan
program pembelajaran konsep sains untuk anak.
Instrumen Dalam penelitian ini untuk mengukur aspek perkembangan konsep sains pada anak usia dini dan aktivitas metode discovery digunakan ratting scale yaitu dengan menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Proses analisis data merupakan salah satu usaha untuk merumuskan
X
jawaban dan pertanyaan dari perihal
Merupakan suatu metode pengajaran yang
perumusan – perumusan dan pelajaran
menitikberatkan pada aktivitas anak dalam
adalah hal – hal yang kita peroleh dari
belajar.Dengan metode ini anak diarahkan
obyek/subyek
untuk menemukan suatu konsep atau
menyajikan data secara singkat maka
prinsip
Definisi
Operasional
dengan
indikator
dilakukan
berikut:
Mampu
interval dengan rumus menurut Sutrisno
pengetahuan
sendiri
perhitungan
untuk
(2006: 178) sebagai berikut : I = (NT – NR)
pengetahuan yang sudah ada dengan
K
baru Variabel Y Suatu
proses pengembangan kemampuan konsep sains
anak
memperoleh
Keterangan :
Dan
anak
NT
: Nilai Tertinggi
melahirkan pengetahuan-pengetahuan baru
NR
: Nilai Terendah
melalui
K
: Kategori
pengetahuannya
melalui
agar sendiri.
penemuan
olehnya.Anak
bisa
beberapa
Untuk
Dengan
berdasarkan pengalamanMenggabungkan
pengetahuan
penelitian.
sendirinya.
sebagai
memperoleh
Variabel
yang
dilakukan
mengekspresikan kegiatan
dengan
mencari
menggunakan persamaan berikut untuk
Penggunaan metode discovery diberikan
menghitung
sebanyak 3 kali pertemuan kepada 30 anak
persamaan Regresi Linier
dengan tema air, api, udara.
Sederhana:
Hasil Rekapitulasi data aktivitas metode discovery dan kemampuan konsep sains anak usia dini selanjutnya data tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN
dimasukkan pada tabel silang. Analisis
Penelitian ini dilaksanakan di TK PKK 3 Karang Rejo, waktu pelaksanaan pada tanggal 26 Maret – 31 Maret 2015. Setiap
tabel
silang
antara
aktivitas
metode
discovery dengan kemampuan konsep sains anak dapat dilihat pada Lampiran
pembelajaran berlangsung selama dua jam
Untuk melihat pengaruh kedua variabel
pelajaran.
kegiatan
maka akan dilakukan uji regresi linier
(Kelas
sederhana. Uji regresi linier sederhana
metode
dilakukan penghitungan secara manual
discovery yaitu pokok bahasan mengacu
dapat dilihat pada tabel penolong pada
pada perkembangan kemampuan konsep
Lampiran.
sains anak.
Dengan Y = kemampuan konsep sains
Pada
proses
pembelajaran
di
kelas
B1
eksperimen)
menggunakan
a. Pengembangan konsep sains
anak
anak memiliki nilai paling
Dengan X = aktivitas metode discovery
rendah yaitu 18 dan untuk
Persamaan tersebut menunjukkan nilai
nilai paling tinggi yaitu 33,
konstanta (a) sebesar 7,014; artinya jika
maka
diketahui
aktivitas metode discovery bernilai 0 (nol),
rentangan nilai dan kategori
maka kemampuan konsep sains anak (Y)
data sebagai berikut :
bernilai positif yaitu sebesar 7,014; dapat
dapat
i = (NT – NR) K = 33 – 18 4 = 3,7 dibulatkan menjadi 4 Berdasarkan perhitungan diatas diketahui banyak kelas adalah 4 dan interval (rentangan nilai) adalah 4.
diartikan bahwa apabila nilai aktivitas metode discovery (X) meningkat 1 poin maka kemampuan konsep sains anak meningkat sebesar 0,57. Berdasarkan metode discovery, mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh
pengetahuan
yang
sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau
sendiri.Dengan
tahun Di TK PKK 3 Karang Rejo Metro
menggunaakan metode discovery, kegiatan
Utara Tahun Ajaran 2014/2015. Kemudian
atau
dirancang
diperoleh data berdasarkan hasil penelitian
sedemikian rupa sehingga anak dapat
yang dilakukan selama 3 kali pertemuan
menemukan konsep –konsep dan prinsip –
dengan
prinsip melalui mentalnya sendiri ini
pengumpulan
sangat berpengaruh untuk pengembangan
lembar panduan observasi, kemudian data
kemampuan konsep sains anak.
dengan
seluruhnya
ditemukan
pembelajaran
yang
menggunakan data
tekhnik
observasi
menggunakan
analisis
dengan
regresi
linier sederhana Hasil analisis data dan Metode
discovery memiliki
pengaruh
pembahasan yang dikaitkan dengan teori
dalam pengembangan kemampuan konsep
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
sains anak kelas B, hal ini dikarenakan
Terdapat pengaruh antara aktivitas metode
penggunaan
discovery
metode
discovery
dalam
terhadap
pengembangan
proses belajar mengajar sudah sesuai
kemampuan konsep sains anak usia 4-5
dengan kebutuhan anak.
tahun Di TK PKK 3 Karang Rejo Metro Utara Tahun Ajaran 2014/2015.
Pada perhitungan analisis tabel silang
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa terdapat 27 anak
dan
dari 30 anak yang memiliki tingkatan
mengemukakan saran sebagai berikut:
kategori yang sama antara dua variabel,
saran bagi anak didik, saran bagi pendidik,
hal ini membuktikan jika aktivitas metode
saran bagi kepala sekolah dan saran bagi
discovery
peneliti lain.
berpengaruh
dalam
pembahasan,
maka
penulis
pengembangan kemampuan konsep sains anak. Hal ni dapat dilihat pada hasil analisis Dengan
uji
regresi
demikian
linier aktivitas
DAFTAR PUSTAKA
sederhana. metode
Arikunto. 2013. Metode Jakarta: Rumah Belajar
Penelitian.
Nani, S. 2010. Metode Bandung: Pusat Belajar
Discovery.
discovery mempunyai hubungan yang kuat dan
positif
pada
pengembangan
kemampuan konsep sains anak. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
rumusan
masalah
dan
permasalahan mengenai pengaruh aktivitas metode discovery terhadap pengembangan kemampuan konsep sains anak usia 4-5
Nugraha, A. 2006. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar
Sutrisno, H. 2006. Metodologi Penelitian. Jogjakarta: Andi Offset.
Beserta Penjelasannya. Jakarta: Balai pustaka
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang System Pendidikan Nasional
Wardhani. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Cempaka Putih