PENGEMBANGAN SAINS ANAK USIA DINI
PROGRAM STUDI GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakat.
Modul Praktikum sains AUD ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan modul ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
modul ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki modul ini.
Akhir kata kami berharap semoga modul tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini
dapat
memberikan
manfaat
maupun
inpirasi
terhadap
Inderalaya, November
Penyusun
pembaca.
2016
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN……………..………………………………………………………… 1 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
1
A. Pengertian Sains……………………………………………………………… 1 B. Pentingnya Sains……………………………………………………………… 2 C. Tujuan Pembelajaran………………………………………………………… 5
MATERI PEMBELAJARAN SAINS AUD……………………………………………… 7 Materi I…………………………………………………………………………… 10 Materi 2…………………………………………………………………………… 12 Materi 3…………………………………………………………………………… 14 Materi 4…………………………………………………………………………… 17 Materi 5…………………………………………………………………………… 19 Materi 6…………………………………………………………………………… 21 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 23
BUKU PANDUAN
PANDUAN PRAKTIKUM SAINS DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENYUSUN: TIM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016
BIODATA MAHASISWA
3x4
NAMA
: ..............................................................
NIM
: ..............................................................
ALAMAT
: ..............................................................
NO TELP/HP
: ..............................................................
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan perubahan zaman. Begitu pula perkembangan ilmu pengetahuan pada dunia pendidikan menuntut perubahan sistem pendidikan nasional, supaya masyarakat khususnya anak mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan zaman saat ini dan yang akan datang. Peningkatan kualitas pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan termasuk taman kanak-kanak dan sekolah dasar merupakan titik berat pembangunan pendidikan pada saat ini dan pada kurun waktu yang akan datang. Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal, non formal atau informal. Secara spesifik pada Kurikulum 2004 untuk Pendidikan Anak Usia Dini (selanjutnya disingkat PAUD) dinyatakan tujuan pendidikan anak usia dini pada Taman Kanak-kanak adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar. Untuk mencapai tujuan tersebut ruang lingkup kurikulum dipadukan dalam dua bidang pengembangan yaitu bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Bidang
pengembangan
kemampuan
dasar
merupakan
kegiatan
yang
dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak, meliputi : berbahasa, kognitif, fisik / motorik dan seni. Kognitif sendiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, sehingga dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematika dan kemampuan sains. SAINS ANAK USIA DINI | 1
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
Tujuan pengembangan pembelajaran sains untuk anak adalah agar anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui melalui metode sains proses, meningkatkan kemampuan sains pada anak , diharapkan anak memiliki sikap ilmiah dan diharapkan anak lebih berminat untuk menghayati sains. Tetapi kenyataannya di lapangan, anak-anak sekarang kurang berminat pada sains. Pembelajaran sains di taman kanak-kanak pada umumnya masih berupa konsep dan hafalan yang sebatas pada sains produk seperti mengajarkan tentang tata surya: bulan, bintang, dll, bukan mengajarkan pada sains proses. Hal itu akan membuat anakanak menjadi takut pada sains . Selain itu dari hasil wawancara dengan guru di taman kanak-kanak pembelajaran sains yang ada masih berpusat pada guru sehingga perhatian anak menjadi tidak fokus, karena anak tidak diajak terlibat langsung dalam proses sains tersebut. Anak-anak harus diajarkan bagaimana merasakan, mengalami, dan mencoba berbagai fenomena alam. Karena kegiatan yang berhubungan dengan eksperimen ini akan memacu kreativitas anak. Anak juga akan belajar untuk berani mencoba. Suatu sifat mental yang kini amat berharga dan langka di dunia orang dewasa. Selain itu, melakukan eksperimen sains adalah pintu untuk memasuki dunia sains. Kalau dilakukan di masa kanak-kanak, maka ia akan berpotensi besar untuk menjadi memori masa kecil yang menyenangkan. Konsekuensi pembelajaran sains melalui hafalan saja atau anak tidak terlibat langsung pada proses sains menyebabkan anak-anak belum menunjukkan kemampuannya menguasai kemampuan dasar kognitif khususnya kemampuan sains, seperti yang telah ditetapkan dalam kurikulum 2004. Indikasi yang paling sering terjadi
bahwa murid-murid TK tidak menguasai
kemampuan sains adalah anak tidak dapat berpikir kritis , padahal dengan kemampuan sains dapat membantu anak menjadi membuat keputusan yang tepat berdasarkan usaha yang cermat, sistematis, logis dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
SAINS ANAK USIA DINI | 2
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
PEMBAHASAN A. Pengertian Sains Untuk Anak Usia Dini Menurut istilah secara umum, Sains adalah proses pengamatan, berpikir, dan merefleksikan aksi dan kejadian/peristiwa. Sains merupakan cara kita berpikir dan melihat dunia sekitar kita. Ini adalah salah satu cabang ilmu atau subjek bahasan yang mengkaji fakta-fakta/kenyataan yang terkait dengan fenomena alam. Pengkajian ini pun perlu dilakukan secara berkelanjutan (Isaac Asimov, 1995). Sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Kilmer dan Hofman (1995:60) bahwa Sains merupakan pengetahuan tentang fenomena-fenomena tertentu,…proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi,…dan sebagai bentuk adaptasi manusia pada lingkungan. Pendapat di atas senada dengan pemahaman tentang sains yang disampaikan oleh Brewer yang mengatakan bahwa sains adalah semua yang ada/nampak di sekitar kita, terjadi di mana kita berada. Sains pada anak-anak usia dini dapat diartikan sebagai halhal yang menstimulus mereka untuk meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan masalah, sehingga memunculkan pemikiran dan perbuatan seperti mengobservasi, berpikir, dan mengaitkan antar konsep atau peristiwa. Sains adalah Aktifias pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang dimotivasikan oleh rasa ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan keinginan. Untuk memahami alam tersebut, serta keingian memanipulasi alam dalam rangka meluaskan keinginan atau kebutuhannya. Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti pengetahuan. Berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperolehmelalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam. \
SAINS ANAK USIA DINI | 3
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
Pengertian sains jugamerujuk kepada susunan pengetahuan yang orang dapatkan melalui metode tersebut. atau bahasa yanglebih sederhana, sains adalah cara ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan menggunakan metode tertentu. Sains dengan definisi diatas seringkali disebut dengan sains murni, untuk membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi sains yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. ilmu sains biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu : -
Natural
sains
atau
Ilmu
pengetahuan
Alam
- Sosial sains atau ilmu pengetahuan sosial Sedangkan berikut ini adalah contoh dari begitu banyak pembagian bidang – bidang sains, khususnya natural sains atau IPA
BIOLOGI
(Biology)
:
Anatomi,biofisika,genetika,
Ekologi,
Fisiologi,
taksonomi, virulogi, zoologi, dll
KIMIA (Chemistry) : Kimia Analitik, Elektrokimia, Kimia organik, kimia anorganik, ilmu material, kimia polimer, thermokimia
Fisika (Physics) : Astronomi, fisika nuklir, kinetika, dinamika, fisika material, optik, mekanika quantum, thermodinamika
Ilmu Bumi (Earth Science) : Ilmi lingkungan, geodesi, geologi, hydrologi, meteorologi, paleontologi, oceanografi.
B. Pentingnya Sains Untuk Anak usia Dini Anak usia dini, atau usia prasekolah, berada dalam masa emas perkembangan otaknya. Salah satu hasil penelitian menyebutkan, kapasitas kecerdasan anak pada usia empat tahun sudah mencapai 50 persen. Kapasitas ini akan meningkat hingga 80 persen pada usia delapan tahun. Ini menunjukkan pentingnya memberi rangsangan pada anak usia dini. Mengenalkan sains dan matematika pada anak bukan berarti mengenalkan rumusrumus. Suasana harus fun, sehingga anak dalam kondisi ceria akan bertanya mengapa bisa demikian? Apakah kejadian selanjutnya? Dan sebagainya. SAINS ANAK USIA DINI | 4
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
Perlu diingat, mengenalkan sains pada anak harus sesuai dengan tahapan umur dan perkembangannya. Sebagian besar waktu dari anak usia dini dihabiskan bersama orang tua. Maka yang perlu dilakukan orang tua adalah meluangkan sedikit waktu untuk bermain dengan anak. Dalam situasi bermain itulah kita dapat melakukan eksperimen sains dan mengenalkan matematika. Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan esensial bagi anak usia dini. Dengan bermain, anak dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, nilai, dan sikap hidup. Menurut Whiterington (1979), bermain mempunyai fungsi mempermudah perkembangan kognisi anak dan memungkinkan anak melihat lingkungan, mempelajari sesuatu, dan memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu, bermain juga dapat meningkatkan perkembangan sosial anak. Banyak manfaat yang bisa diperoleh jika anak sejak dini telah diperkenalkan dengan sains. Sains melatih anak bereksperimen dengan melaksanakan beberapa percobaan, memperkaya wawasan anak untuk selalu ingin mencoba dan mencoba. Sehingga sains dapat mengarahkan dan mendorong anak menjadi seorang yang kreatif dan penuh inisiatif. Sains membiasakan anak-anak mengikuti tahap-tahap eksperimen dan tak boleh menyembunyikan suatu kegagalan. Artinya, sains dapat melatih mental positif, berpikir logis, dan urut (sistematis). Di samping itu, dapat pula melatih anak bersikap cermat, arena anak harus mengamati, menyusun prediksi, dan mengambil keputusan. Sekarang banyak buku panduan yang dapat diperoleh di toko buku. Orang tua dapat menambah wawasan tentang sains dan matematika, dengan membacanya terlebih dulu untuk dapat menjawab setiap pertanyaan anak. Yang perlu diingat, jangan berlaku sok tahu dalam menanggapi pertanyaan anak. Jangan pula mematahkan semangatnya dalam bertanya dan belajar. Kehidupan anak tidak dapat lepas dari sains, kreativitas dan aktivitas sosial. Makan, minum, menggunakan berbagai benda yang ada di rumah seperti radio, TV, dan kalkulator tidak lepas dari sains dan teknologi. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan yang terkait dengan sains dan teknologi.
SAINS ANAK USIA DINI | 5
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
Untuk itu, seorang guru perlu mempelajari konsep-konsep keilmuan dan cara pengajarannya. Pengenalan sains untuk anak pra sekolah lebih ditekankan pada proses daripada produk. Untuk anak prasekolah keterampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain. Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya. Anak belajar menemukan gejala benda dan gejala peristiwa dari bendabenda tersebut. Sains juga melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan dan mendengar. Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari. Anak memperoleh pengetahuan baru hasil penginderaanya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya. Pengetahuan yang diperolehnya akan berguna sebagai modal berpikir lanjut. Melalui proses sains, anak dapat
melakukan
percobaan
sederhana.
Percobaan
tersebut
melatih
anak
menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih anak berpikir logis. Dalam pembelajaran sains, anak juga berlatih menggunakan alat ukur untuk melakukan pengukuran. Alat ukur tersebut dimulai dari alat ukur nonstandar, seperti jengkal, depa atau kaki. Selanjutnya anak berlatih menggunakan alat ukur standar. Anak secara bertahap berlatih menggunakan stuan yang akan memudahkan mereka untuk berfikir secara logis dan rasional. Dengan demikian sains juga mengembangkan kemampuan intelektual anak. Pembelajaran sains pada anak usia dini sangat penting untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada anak tentang alam dan segala isinya yang memberikan makna terhadap kehidupannya di masa yang akan datang. Pengembangan pembelajaran sains bagi anak usia dini, harus memiliki arah dan tujuan yang jelas, karena dengan tujuan yang jelas akan dapat dijadikan standar dalam menentukan tingkat ketercapaian dan keberhasilan suatu tujuan pembelajaran yang dikembangkan dan dilaksanakan. Suatu tujuan yang dianggap terstandar dan memiliki
SAINS ANAK USIA DINI | 6
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
karakteristik yang ideal, apabila tujuan yang dirumuskan memiliki tingkat ketepatan (validity), kebermaknaan (meaningfulness), fungsional dan relevansi yang tinggi dengan kebutuhan serta karakteristik sasaran. Mengingat pentingnya tujuan pembelajaran mempunyai keterukuran yang memadai, artinya tujuan pembelajaran yang dikembangkan harus dapat diukur dengan mudah, sederhana dan praktis. Prasyarat keterukuran suatu program menjadi suatu keharusan apabila pembelajaran sains dipandang sebagai suatu proses yang dinamis, terus menerus, berkesinambungan dan terintgrasi. Hasil pengukuran tersebut dapat menjadi umpan balik bagi perbaikan program-program berikutnya. Hal ini sangat penting untuk pengembangan pembelajaran sains bagi anak usia dini.
C. Tujuan Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini Ada beberapa pandangan ilmuwan terhadap pendidikan dan pembelajaran sains menyatakan bahwa tujuan pendidikan sains sejalan dengan kurikulum sekolah, yakni mengembangkan anak secara utuh baik aspek domain kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotor anak ( Abruscato, 1928), Sedangkan Sumaji mengemukakan bahwa tujuan sains yang mendasar adalah untuk memupuk pemahaman, minat dan penghargaan anak didik terhadap dunia dimana dia hidup. Sedangkan menurut Liek wilarjo (1988) mengemukakan bahwa fokus dan tekanan pendidikan sains terletak pada bagaimana kita membiarkan diri anak dididik oleh alam agar menjadi lebih baik. Maknanya dididik dengan alam, melatih anak untuk jujur dan tak berprasangka. Dari pengalaman bergumul keras untuk memecahkan persoalan dalam sains, kita dilatih untuk gigih dan tekun dalam menghadapi berbagai kesulitan, meningkatkan kearifan, dan meningkatkan mendewasaan pertimbangan
dalam menempuh jalan kehidupan.
Dengan demikian tujuan pembelajaran sains hendaknya diarahkan pada penguasaan konsep dan dimensi-dimensinya, kemampuan menggunakan metode ilmiah, dalam pemecahan suatu masalah, sehingga terbangun kesadaran akan kebesaran Tuhan Yang Maha Pencipta Alam, yang ciptaan-Nya kita pelajari selama ini. Leeper (1994) mengemukakan tujuan pembelajaran sains bagi anak usia dini adalah sebagai berikut :
SAINS ANAK USIA DINI | 7
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
1.
Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui penggunaan metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal yang dihadapinya.
2.
Agar anak memiliki sikap ilmiah. Hal-hal yang mendasar, misalnya : tidak cepat-cepat dalam mengambil keputusan, dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, berhati-hati terhadap informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka.
3.
Agar anak-anak mendapatkan penngetahuan dan informasi ilmiah yang lebih baik dan dapat dipercaya, artinya informasi yang diperoleh anak berdasarkan pada standar keilmuan yang semestinya, karena informasi yang disajikan merupakan hasil temuan dan rumusan yang obyektif serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang menaunginya.
4.
Agar anak lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan di lingkungan dan alam sekitarnya. Berdasarkan tujuan tersebut, jelaslah bahwa pengembangan pembelajaran sains bukan saja membina domain kognitif anak saja, melainkan membina aspek afektif dan psikomotor secara seimbang, bahkan lebih jauh diharapkan dengan mengembangkan pembelajaran sains yang memadai (adequate) akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis yang semuanya akan sangat bermanfaat bagi aktualisasi dan kesiapan anak untuk menghadapi perannya yang lebih luas dan kompleks pada masa akan datang.
SAINS ANAK USIA DINI | 8
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
D. Materi Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini
Ada beberapa jenis keterampilan sains dapat dilatihkan pada anak usia dini. Pertama, mengamati. Caranya, ajak anak-anak mengamati fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita. Dimulai dari yang paling sederhana. Misalnya, mengapa es bisa mencair? Mengapa ada siang dan malam, dan sebagainya. Kedua, mengelompokkan. Dalam hal ini, anak diminta untuk menggolongkan benda sesuai kategori masing-masing. Misalnya kelompok bunga-bungaan, kelompok biji-jian, kelompok warna yang sama, dan lain sebagainya. Ketiga, memprediksi. Misalnya, berapa lama es akan mencair, berapa lama lilin akan meleleh, berapa lama air yang panas akan menjadi dingin, dan seterusnya. Keempat, menghitung. Kita mendorong anak untuk menghitung benda-benda yang ada di sekeliling, kemudian mengenalkan bentuk-bentuk benda kepadanya. Jadi, sains dan matematika sebenarnya dapat diperkenalkan kepada anak sejak usia dini. Tentu dengan memperhatikan cara dan bahasa penyampaiannya, serta disesuaikan dengan umur dan perkembangan si anak. Kegiatan pengenalan sains untuk anak prasekolah sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Guru/pendidik hendaknya tidak menjejalkan konsep sains kepada anak, tetapi memberikan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan anak menemukan sendiri fakta dan konsep sederhana tersebut. Teori Experimental Learning dari Carl Rogermengisyaratkan pentingnya pembelajaran yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anak. Menurutnya anak secara alamiah dengan kapasitas dan kemauan untuk belajar. Fungsi pendidik hanyalah memfasilitasi dan membantu agar anak dapat belajar secara optimal. Menurut Piaget (1972) anak prasekolah usia 4-6 tahun berada pada fase perkembangan pra operasional dan menuju konkret operasional. Untuk itu kegiatan sains sebaiknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakterstik anak tersebut.
SAINS ANAK USIA DINI | 9
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
MATERI KEGIATAN A. Materi I
Telur yang tenggelam dan mengambang di air
Percobaan ini menunjukkan pengaruh berat jenis air terhadap benda yang masuk ke dalam air. Dengan percobaan ini kita bisa menjelaskan misalnya kenapa kapal laut bisa mengambang di atas air, padahal beratnya bisa mencapai ribuan ton. Untuk percobaan ini, hal yang perlu disiapkan adalah:
Telur
Gelas
Garam dapur
Caranya sebagai berikut:
SAINS ANAK USIA DINI | 10
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
Tuangkan air ke dalam gelas, lalu masukkan telur ke dalam gelas tersebut. Maka akan terlihat bahwa telur akan tenggelam sepenuhnya.
Keluarkan telur dari gelas, kemudian masukkan beberapa sendok garam lalu diaduk. Masukkan kembali telur dan perhatikan bahwa telur sekarang akan mengambang.
Masukkan lebih banyak garam ke dalam gelas, maka akan tampak bahwa telur akan lebih mengambang lagi ke atas. PENILAIAN PROSES PRAKTIKUM
Nama
:
NIM
:
No. Aspek yang di nilai
Bobot nilai
1 1
Penggunaan Alat
2
Penggunaan Bahan
3
Sistematika laporan
4
Kelengkapan laporan
5
Kejelasan dan keruntutan penulisan
6
Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
7
Ketepatan pemilihan kosakata
8
Kemampuan Mahasiswa menjelaskan isi laporan
9
Usaha Mahasiswa dalam menyusun laporan
10
Presentasi laporan percobaan
2
3
4
Saran Dosen Pembimbing Skor Maksimal : x 100 := 100
SAINS ANAK USIA DINI | 11
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
B. Materi 2
Pensil yang bengkok di dalam air
Percobaan ini akan mengajarkan anak tentang pembiasan cahaya pada medium yang berbeda Bahan yang dibutuhkan:
Gelas bening yang diisi air putih
pensil
Percobaannya sangat sederhana, masukkan pensil ke dalam gelas bening yang berisi air. Lalu amati dari arah samping. Akan tampak bahwa pensil tidak lagi lurus.
SAINS ANAK USIA DINI | 12
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
PENILAIAN PROSES PRAKTIKUM
Nama
:
NIM
:
No. Aspek yang di nilai
Bobot nilai
1 1
Penggunaan Alat
2
Penggunaan Bahan
3
Sistematika laporan
4
Kelengkapan laporan
5
Kejelasan dan keruntutan penulisan
6
Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
7
Ketepatan pemilihan kosakata
8
Kemampuan Mahasiswa menjelaskan isi laporan
9
Usaha Mahasiswa dalam menyusun laporan
10
Presentasi laporan percobaan
Skor Maksimal :
2
3
4
x 100 = 100
Saran Dosen Pembimbing :
SAINS ANAK USIA DINI | 13
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
C. Materi 3 Kompas sederhana
Percobaan ini akan mengajarkan anak tentang arah mata angin dan magnetisme Alat yang dibutuhkan dalam percobaan ini: mangkok berisi air
jarum
magnet
gabus atau styrofoam atau benda ringan lain yang dapat mengapung di air.
SAINS ANAK USIA DINI | 14
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
Cara percobaan: Gesekkan jarum di atas magnet dengan searah beberapa kali untuk membuat jarum itu bersifat magnetis Letakkan jarum diatas styrofoam, lalu biarkan mengapung didalam mangkok berisi air. Jarum akan berputar untuk menujukkan arah utara-selatan. Tandailah bagian mana yang menunjuk ke arah utara dan yang menunjuk ke selatan, lalu putarlah mangkok tersebut. Maka jarum akan berputar dan tetap menunjukkan arah utara-selatan.
SAINS ANAK USIA DINI | 15
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
PENILAIAN PROSES PRAKTIKUM Nama Kegiatan
:
Nama
:
NIM
:
No. Aspek yang di nilai
Bobot nilai
1 1
Penggunaan Alat
2
Penggunaan Bahan
3
Sistematika laporan
4
Kelengkapan laporan
5
Kejelasan dan keruntutan penulisan
6
Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
7
Ketepatan pemilihan kosakata
8
Kemampuan Mahasiswa menjelaskan isi laporan
9
Usaha Mahasiswa dalam menyusun laporan
10
Presentasi laporan percobaan
Skor Maksimal :
2
3
4
x 100 = 100
Saran Dosen Pembimbing :
SAINS ANAK USIA DINI | 16
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
D. Materi 4
Balon yang mengembang tanpa ditiup
Percobaan ini menunjukkan tentang adanya benda gas di sekitar kita. Untuk percobaan ini, hal yang perlu disiapkan adalah:
minuman bersoda
balon
permen mentos
Percobaannya sebagai berikut: Masukkan permen mentos ke dalam minuman bersoda Tutup botol minuman tersebut dengan balon, lalu kocok-kocok Biarkan beberapa saat, maka balon akan mengembang sendiri tanpa ditiup
SAINS ANAK USIA DINI | 17
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
PENILAIAN PROSES PRAKTIKUM Nama Kegiatan
:
Nama
:
NIM
:
No. Aspek yang di nilai
Bobot nilai
1 1
Penggunaan Alat
2
Penggunaan Bahan
3
Sistematika laporan
4
Kelengkapan laporan
5
Kejelasan dan keruntutan penulisan
6
Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
7
Ketepatan pemilihan kosakata
8
Kemampuan Mahasiswa menjelaskan isi laporan
9
Usaha Mahasiswa dalam menyusun laporan
10
Presentasi laporan percobaan
Skor Maksimal :
2
3
4
x 100 = 100
Saran Dosen Pembimbing :
Materi 5
SAINS ANAK USIA DINI | 18
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
E. Materi 5
Serap dan Tak serap
Bahan dan Langkah-langkah kegiatan Bahan Gelas plastic beka minuman Pipet/sendok Kain perca Sobekan kertas Plastic bekas tisu Batu Air
Langkah-langkah kegiatan: Pertama-tama tanyakan pada anak nama-nama masing-masing benda. Tanyakan pada anak jika salah satu benda diberi air apa yang akan terjadi Buktikan ucapan anak dengan melakukan percobaan Sediakan gelas plastic yang sudah berisi air di atas meja Deretkan benda-benda yang akan dibasahi dengan air di atas meja Celupkan pipet ke air dan oleskan ke salah satu benda sampai basah. Boleh juga menggunakan sendok agar lebih praktis. Perlihatkan hasilnya pada anak dan tanyakan pendapat anak tentang apa yang dilihatnya tadi dan simpulkan apa inti kegiatannya.
SAINS ANAK USIA DINI | 19
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
PENILAIAN PROSES PRAKTIKUM Nama Kegiatan
:
Nama
:
NIM
:
No. Aspek yang di nilai
Bobot nilai
1 1
Penggunaan Alat
2
Penggunaan Bahan
3
Sistematika laporan
4
Kelengkapan laporan
5
Kejelasan dan keruntutan penulisan
6
Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
7
Ketepatan pemilihan kosakata
8
Kemampuan Mahasiswa menjelaskan isi laporan
9
Usaha Mahasiswa dalam menyusun laporan
10
Presentasi laporan percobaan
Skor Maksimal :
2
3
4
x 100 = 100
Saran Dosen Pembimbing :
SAINS ANAK USIA DINI | 20
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
F. Materi 6 Balon yang tahan api
Percobaan ini menunjukkan sifat air sebagai konduktor panas. Untuk percobaan ini, hal yang perlu disiapkan adalah:
balon
lilin
air
Percobaannya sebagai berikut:
Nyalakan lilin, lalu tiuplah balon. Letakkan balon di atas api lilin, maka balon itu akan meledak. Lakukan dengan hati-hati, balon yang meledak bisa membuat kaget atau terluka.
Ambil balon yang lain, lalu isi dengan air. Setelah itu, tiuplah balon dan kemudian letakkan di atas api lilin. Maka kali ini balon tidak akan meledak.
Balon yang diisi air tidak akan meledak karena panas yang berasal dari api akan diserap oleh air sehingga permukaan karet balon tidak menjadi terlalu panas, sehingga balonnya tidak sampai pecah.
SAINS ANAK USIA DINI | 21
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
PENILAIAN PROSES PRAKTIKUM Nama Kegiatan
:
Nama
:
NIM
:
No. Aspek yang di nilai
Bobot nilai
1 1
Penggunaan Alat
2
Penggunaan Bahan
3
Sistematika laporan
4
Kelengkapan laporan
5
Kejelasan dan keruntutan penulisan
6
Kebenaran konsep ide yang dipaparkan
7
Ketepatan pemilihan kosakata
8
Kemampuan Mahasiswa menjelaskan isi laporan
9
Usaha Mahasiswa dalam menyusun laporan
10
Presentasi laporan percobaan
Skor Maksimal :
2
3
4
x 100 = 100
Saran Dosen Pembimbing :
SAINS ANAK USIA DINI | 22
Modul Praktikum SAINS untuk Anak Usia Dini
Daftar Pustaka Helyantini.2009.Pintar memakai alat bantu ajar untuk guru kelompok AUD.Jakarta:ESENSI https://id.scribd.com/doc/100118935/LEMBAR-PENILAIAN-PRAKTIKUM http://rhirinliestyawati.blogspot.co.id/2013/07/pentingnya-sains-untuk-anak-usiadini.html http://www.anakcerdas.net/kumpulan-percobaan-sains-untuk-anak-tk/ Yswinda.2013. “Pengembangan Sains Anak Usia Dini”.Padang: Hand Out
SAINS ANAK USIA DINI | 23