PENGGUNAAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA YANG DIMILIKI ANAK USIA 5-6 TAHUN
JURNAL
Oleh Rani Setia Prasanti 1113054043
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI
Judul Skrpsi
: Penggunaan Metode Bercerita dalam Meningkatkan Kosakata Anak Usia 5-6 Tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Tanjung Barat Bandar Lampung TahunAjaran 2014/2015
Nama Mahasiswa
: Rani Setia Prasanti
Nomor Pokok Mahasiswa
: 1113054043
Program studi
: Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan
: Ilmu Pendidikan
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandar Lampung, Juni 2015 Peneliti,
Rani Setia Prasanti NPM 1113054043
Mengesahkan Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dr.Een Yayah Haenilah,M.Pd NIP.196203301986032001
Ari Sofia,S.Psi,M.A.Psi NIP.197606022008122001
ABSTRAK PENGGUNAAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA YANG DIMILIKI ANAK USIA 5-6 TAHUN Oleh Rani Setia Prasanti1, Een Yayah Haenilah2, Ari Sofia3 The research problem of this study was low vocabularies of 5-6 year old children in Bustanul Athfal Aisyiyah Kindergarten 3 in Tanjung Karang Barat Bandar Lampung. The study aimed to find out the influence of story telling method in improving vocabularies of 5-6 year old children. The methodology used was quasi-experiment. Data were collected by observation and documentation. The Sample of this study was 17 children aged 5-6 years. The assessments used observation sheet, while the data was analyzed by using wilcoxon’s test. The results showed that the use of story telling method can improve vocabularies of 56 year old children. This was proven by the increase of the percentage of the indicator accomplishment average at 54,41% after the story telling method was given to the respondents. Keywords : story telling method, vocabularies, early year children Masalah dalam penelitian ini adalah kosakata anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Tanjung Karang Barat Bandar Lampung yang masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode bercerita dalam meningkatkan kosakata yang dimiliki anak usia 5-6 tahun. Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 17 anak. Instrumen penilaian menggunakan lembar observasi, dan data dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode bercerita dapat meningkatkan kosakata yang dimiliki anak usia 5-6 tahun, dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase rata-rata ketercapaian indikator sebesar 54,41% setelah diberikan perlakuan menggunakan metode bercerita. Kata kunci : metode bercerita, kosakata, anak usia dini 1) 2) 3)
Mahasiswa Pembimbing 1 Pembimbing 2
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang
Menurut
paling utama dalam mengembangkan
(2001:176) bahasa adalah sarana
kemampuan
komunikasi dengan menyimbolkan
dan
peningkatan
pandangan
dan
Hurlock
pengetahuan dalam mempersiapkan
pikiran
perasaan
untuk
kehidupan yang lebih lanjut. dalam
menyampaikan makna kepada orang
UU No. 20 tahun 2003 tentang
lain.
sistem pendidikan nasional Bab 1
yang
Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa
mengembangkan
pendidikan anak usia dini adalah
pada masa ini sering disebut “golden
suatu upaya yang ditujukan pada
age” dimana anak sangat peka
anak 0-6 tahun yang dilakukan
menerima
melalui
Masa usia dini adalah masa paling
tepat
untuk
bahasa,
karena
rangsangan-rangsangan
pemberian
rangsangan
baik yang berkaitan dengan kognitif,
pendidikan
untuk
membantu
fisik motorik, moral agama, sosial
pertumbuhan
dan
perkembangan
emosional, maupun bahasa. Yusuf
jasmani dan rohani agar memiliki
(2007:118)
kesiapan
bahasa adalah sarana berkomunikasi
untuk
memasuki
ini anak
rangsangan
membutuhkan
pendidikan
mengoptimalkan
potensi
untuk yang
dimilikinya Melalui pendidikan anak juga
dikenalkan
lingkungannya
agar
menyesuaikan
dan
bahwa
dengan orang lain. Dalam pengertian
pendidikan yang lebih lanjut.
Setiap
mengatakan
tercakup
semua
cara
untuk
berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang
atau
simbol
untuk
mengungkapkan suatu pengertian.
dengan dapat
Berdasarkan pendapat yang telah
berinteraksi
diuraikan dapat disimpulkan bahwa
anak
Proses
bahasa anak secara terus menerus
interaksi yang baik adalah salah satu
akan selalu berkembang. Bahasa
faktor penting untuk mencapai hasil
anak dipengaruhi oleh faktor-faktor
belajar yang optimal, faktor interaksi
tertentu,
sangat
dalam Kurniah (2012:20) Bahasa
dengan
bahasa.
lingkungannya.
dipengaruhi
oleh
faktor
menurut
Kemendiknas
anak dapat berkembang cepat jika
anak dilibatkan dalam komunikasi.
menggunakan kata-kata dengan baik
Sejalan dengan ungkapan tersebut,
dan benar, selain itu Kosakata
Sunarto (1994:12) mengungkapkan
mempunyai peranan yang penting
beberapa faktor yang mempengaruhi
dalam
bahasa
anak,
Nurgiyantoro
kondisi lingkungan, kecerdasan anak,
menyebutkan
status sosial ekonomi serta kondisi
merupakan alat utama yang harus
fisik.
dimiliki
anak
yaitu
umur
kehidupan
sehari-hari (2001:166)
bahwa
anak
kosakata
sebab
kosakata
berfungsi untuk membentuk kalimat Bahasa yang diungkapkan anak juga
serta mengutarakan isi pikiran dan
tidak lepas dari banyaknya kosakata
perasaan.
yang dikuasainya maka dari itu penelitian
ini
mengetahui
bertujuan
untuk metode
Untuk meningkatkan kosakata yang
meningkatkan
dimiliki anak banyak sekali metode
kosakata yang dimiliki anak usia 5-6
yang dapat dilakukan oleh guru
tahun.
sebagai pendidik. Pemilihan metode
bercerita
penggunaan
Metode Bercerita
dalam
yang tepat dapat menjadi penentu keberhasilan
Kosakata Kosakata bagian
merupakan terpenting
menurut
salah dari
Adisumarto
satu
bahasa, (1984:43)
anak
perkembangan
khususnya
pada
kemampuan
berbahasa dan dalam hal ini adalah kosakata
yang
dimiliki
anak.
kosakata sama dengan leksikon,
Metode-metode tersebut digunakan
leksikon di sini diartikan sebagai
sebagai acuan kegiatan yang dapat
perbendaharaan kata dalam suatu
meningkatkan
bahasa,
kemampuan
berbahasa anak, salah satu metode
kosakata anak merupakan penentu
yaitu metode bercerita. Menurut
anak dalam memahami kata-kata
Moeslichatoen (2004:157) metode
dalam berbahasa. menurut Zuchdi
bercerita
(1995:37)
pemberian pengalaman belajar bagi
adalah
untuk
itu
kemampuan
kemampuan
mengenal,
kosakata
anak
memahami,
meruakan
kemampuan
salah
satu
untuk
anak dengan membawakan cerita
dan
kepada anak secara lisan. Metode
bercerita dilaksanakan dalam upaya
bahasa
memperkenalkan,
berbicara, membaca dan menulis.
memberikan
yaitu
mendengarkan,
keterangan atau penjelasan tentang hal
baru
dalam
rangka
Selain itu metode bercerita juga
menyampaikan pembelajaran yang
memiliki
dapat
berbagai
kekurangan
Frunner
kekurangan metode cerita menurut
:
Sadiman (2009:31) yaitu:
mengembangkan
kompetensi dalam
dasar anak.
Dhieni
(2008
6.5)
mengungkapkan tujuan metode cerita bagi anak adalah agar anak mampu mendengarkan terhadap
apa
dengan yang
seksama
disampaikan
kelebihan
serta
Kelebihan
dan
Kelebihannya antara lain : 1.Dapat menjangkau jumlah anak yang relatif lebih banyak. 2.Waktu
yang
tersedia
dapat
orang lain, anak dapat bertanya
dimanfaatkan dengan efektif dan
apabila tidak memahaminya, anak
efesian.
dapat
menjawab
selanjutnya
dapat
pertanyaan, melatih
daya
konsentrasi,
mendengarkan,
membangun
pemahaman,
mengungkapkan
apa
yang
3.Pengaturan kelas menjadi lebih sederhana. 4.Guru
dapat
menguasai
kelas
dengan mudah. Kekurangannya, antara lain :
dipahaminya dan mengekspresikan
1.Anak didik menjadi pasif, karena
terhadap apa yang didengarkan dan
lebih banyak mendengarkan atau
diceritakannya.
menerima penjelasan dari guru.
merupakan
Metode
kegiatan
bercerita
menuturkan
2.Kurang merangsang perkembangan
suatu informasi tentang suatu hal
kreativitas dan kemampuan anak
baik kejadian nyata atau hanya
untuk mengutarakan mendapatnya.
rekaan yang didalamnya terdapat
3.Daya tangkap atau serap anak didik
pesan moral yang ingin disampaikan.
berbeda dan masih lemah sehinnga
Pada prinsipnya menurut Cobran
sukar memahami tujuan pokok isi
Smith dalam Solehudin (2002 :7.42)
cerita
manfaat metode bercerita adalah untuk mengembangkan kemampuan dasar anak dalam semua aspek
bercerita lebih tinggi dibandingkan
METODE Metode penelitian yang digunakan
dengan hasil sebelum diberikan
dalam penelitian ini adalah kuasi
perlakuan
eksperimen. Teknik pengumpulan
bercerita hal ini dapat dilihat dari
data
persentase
yang
digunakan
adalah
menggunakan
rata-rata
metode
ketercapaian
observasi dan dokumentasi. Populasi
indikator anak di kelas sebelum
dalam penelitian ini adalah anak usia
diberikan perlakuan yaitu 27,21%
5-6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul
dan setelah diberi perlakuan yaitu
Athfal 3 Bandar Lampung yang
81,62%
berjumlah
untuk
peningkatan
persentase
rata-rata
pengambilan sampel menggunakan
ketercapaian
indikator
sebesar
sampling
semua
54,41% setelah diberikan perlakuan
anggota populasi dijadikan sampel
menggunakan metode bercerita. Hal
dalam
ini
17
anak
jenuh
karena
penelitian
penilaian
ini.
Instrumen
menggunakan
pedoman
yang
diperkuat
hipotesis
berarti
dengan
terjadi
hasil
menggunakan
uji uji
observasi atau lembar observasi.
wilcoxon, didapatkan kesimpulan
Teknik analisis data untuk menguji
bahwa
hipotesis
bercerita
dalam
penelitian
ini
Penggunaan dapat
metode
meningkatkan
menggunakan uji Wilcoxon yang
kosakata yang dimiliki anak usia 5-
dihitung
bantuan
6 tahun di TK Asyiyah Bustanul
program SPSS (Statistical Package
Athfal 3 Tanjung Karang Barat
for Social Science) series 17.
Bandar Lampung Tahun Ajaran
menggunakan
2014/2015. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukan
Adanya peningkatan kosakata yang
bahwa kosakata yang dimiliki anak
dimiliki
meningkat
setelah
perlakuan
perlakuan
menggunakan
metode
bercerita karena pada saat kegiatan
bercerita.
Berdasarkan
hasil
pembelajaran menggunakan metode
pengolahan
data
diberikan
penelitian
bercerita
anak
saat
menggunakan
anak
diajak
diberikan metode
untuk
didapatkan hasil setelah diberikan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan
perlakuan
bercerita tersebut, hal ini sesuai
menggunakan
metode
dengan
Kemendiknas
dalam
Kurniah (2012:20) bahwa bahasa anak
akan
apabila
berkembang
cepat
dilibatkan
dalam
anak
mengembangkan
kemampuan
berbahasa anak.
KESIMPULAN DAN SARAN
komunikasi, selain itu kegiatan
Kesimpulan dalam penelitian ini
bercerita
yaitu
dilakukan
dengan
metode
bercerita
dapat
menggunakan media yang menarik
meningkatkan kosakata yang dimiliki
sehingga
untuk
anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah
mendengarkan cerita, seperti yang
Bustanul Athfal 3 Tanjung Karang
dikatakan
Barat Bandar Lampung.
anak
tertarik
Hernawan
(2008:13)
sebuah cerita akan menarik untuk diperlihatkan
Saran yang dapat dikemukakan dari
apabila menggunakan media atau
penelitian yang telah dilakukan di
alat peraga.
TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3
didengarkan
dan
Bandar lampung adalah: Melalui kegiatan ini anak akan
Anak hendaknya ikut berpartisipasi
mengenal banyak kosakata-kosakata
aktif
baru yang ada dalam cerita tersebut
bercerita
sehingga kosakata yang dimiliki
dimiliki semakin meningkat.
anak
akan
semakin
meningkat
Guru
dalam
setiap
agar
kegiatan
kosakata
hendaknya
yang
merancang
setelah diberikan metode bercerita
kegiatan yang menarik dengan
sebagaimana menurut Cobran Smith
metode yang bervariasi sehingga
dalam
(2002:7.42)
kegiatan dikelas menjadi efektif
Manfaat metode bercerita adalah
dan menyenangkan, salah satunya
untuk mengembangkan kemampuan
adalah
dasar anak dalam semua aspek
digunakan
bahasa
kosakata yang dimiliki anak
Solehudin
yaitu
mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis. Hal
ini
sejalan
dengan
yang
metode
bercerita
untuk
yang
meningkatkan
Kepala sekolah hendaknya dalam proses
belajar
mengajar
dikemukakan Musfiroh (2005:95)
memfasilitasi
bahwa manfaat metode bercerita
penyediaan media yang dibutuhkan
salah satunya adalah membantu
dalam
guru
menggunakan
dalam
metode
bercerita
untuk
meningkatkan
kosakata yang dimiliki anak. Bagi peneliti lain atau berikutnya yang akan melakukan penelitian di bidang ini, diharapkan penelitian ini
dapat
menjadi
gambaran,
informasi dan masukan tentang penggunaan
metode
bercerita
dalam meningkatan kosakata anak.
DAFTAR PUSTAKA Adisumarto, Mukidi. 1984. Bahasa yang Baik dan Benar Merupakan Citra Utama Seorang Pendidik. Yogyakarta: IKIP FPBS. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Dhieni, Nurbaina, dkk. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Hernawan, Asep. 2008. Media Dan Sumber Belajar SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Hurlock, B.Elizabeth. 2001. Perkembangan Anak Jilid 1. Diterjemahkan oleh dr.Med Melitasari dan Dra.Muslichah. Jakarta: Erlangga. Kurniah, Nina. 2012. Pengembangan Bahasa Program Magister Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Jakarta.
Universitas
Negri
Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta. Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: IKIP BPFE. Sadiman, Arif. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada. Solehudin. 2002. Pembelajaran Berorientasi Perkembangan. Jogjakarta: Penataran Penulisan Bahan Ajar PGTK. Sunarto. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Dikti. Yusuf, Syamsu. 2007. Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zuchdi, Darmiyati. 1995. Humanisasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara.