Tenru Teknis iVasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI PUTIH DENGAN CARA TANAM DAN PEMBERIAN ABU SEKAM DI LAHAN PASANG SURUT
HARN'ATUN Balai Penelititin Pertanian Lahan Rawa, JI . Kebun Karel Loklabat Banjarbaru P .O Box 31, Kaliniantan Se/atan
RINGKASAN Populasi penggerek batang padi putih di daerah pasang surut Kalimantan Selatan dan Tengah adalah paling dominan dan tergolong sebagai hama potensial . Hanma ini dapat dengan cepat beradaptasi terhadap lingkungan, peningkatan populasi bergerak sangat cepat dan sulit diramalkan . Hal yang demikian tidak mustahil akan terjadi di daerah lahan pasang surut . Penggunaan insektisida sintetik untuk mengendalikan hania ini adalah cara yang paling banyak dilakukan, padahal telah banyak dilaporkan bahwa cara tersebut bukan saja berdampak negatif terhadap linglungan tetapi juga terhadap kesehatan manusia . Cara bercocok tanani yang sudah sejak lama dilakukan oleh petani di lahan pasang surut Kalimantan Selatan dan Tengah, ternyata ada beberapa yang berpengaruh terhadap siklus hidup hama penggerek batang padi yaitu memotong turiang padi dan niembiarkannya sampai membusuk, tanam pindah yang dilakukan beberapa kali, memotong daun pada saat tanaman akan dipindahkan . Cara-cara tersebut dapat menggagalkan penggerek batang yang berdiapause untuk menjadi imago, menbunuh larva yang ada di dalain batang dan menggagalkan telur menetas menjadi larva . Pemberian abu sekam yang diketahui dapat memperbaiki kesuburan tanah, ternyata juga dapat menguraiigi kerusakan padi yang disebabkan oleh penggerek batang apabila diberikan dengan takaran 0,5-1,0 dha kerusakan padi hanya berkisar 5,2-6,8%, sedangkan tanaman padi yang tidak diberikan abu sekam kerusakannya berkisar 20-25 % . Kata kunci : Pengendalian, penggerek batang, cara tanani, abu sekam, pasang surut PENDAHULUAN Hama utama padi di lahan rawa pasang surut selain liama tikus adalah penggerek batang padi . Ilaina tersebut dapat dai-i semaian menimbulkan kerusakan hingga fase generatif, dan tiiigkat kerusakan tersebut gejala sundep berkisar 25-40% dan gejala beluk berkisar antara 30-55%, bahkan dapat nienyebabkan gagal panen, kasus tersebut terutama terjadi pada daerah-daerah yang tidak diteiiiukaii adanya tumbuhan liar purun tikus . Penyebaran hama pcnggerek batang padi di lahan pasang surut Kalinantan Selatan dan Tengah sangat luas dan tergolong sebagai hanya potensial (TIIAMRIN et al, 1993) . Walaupun demikian, sampai saat ini tidak pernah terjadi serangan yang eksplosif seperti yang terjadi di Jawa. Hal ini disebabkan waktu tanam yang serentak, cara tanani seperti memotong turiang padi dan membiarkannya sampai membusuk, tanam pindah yang dilakukan beberapa kali, memotong daun pada saat tanaman akan dipindalikan, sehingga dapat menggagalkan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
penggerek batang yang berdiapause untuk menjadi imago, membunuh larva yang ada di dalam batang dan menggagalkan telur nienetas menjadi larva . Cara bercocok tanam seperti ini hanya dilakukan untuk usahatani padi lokal yang umurnya kurang lebih 240 hari . Sedangkan di daerah pasang surut lainnya yang menanam padi dua kali setahun selalu menggunakan pupuk dan insektisida sintetik dengan dosis tinggi terutama untuk varietas unggul, sehingga tidak jarang terjadi kerusakan padi yang disebabkan oleh hama serangga . Penggunaan abu sekam sebagai pupuk memberikan tambahan unsur hara Abu sekam tersebut bagi tanaman . mengandung bahan silikat yang cukup tinggi, kaliuin dioksida, magnesium oksida, fosfat oksida, sulfat oksida dan karbon (BADAN PENGENDALi BIMAS, 1983) . Menurut RITONGA (1991), pengaruh dapat tanaman yaitu silikat terhadap memperbaiki daya tumbuh, meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, memperlancar penyerapan hara
327
Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
dan dapat juga membantu penghematan pemakaian air pada tanaman . Menurut YOSHIDA et .al dalam BACO et .a l (1995), tanaman padi yang cukup mengandung silikat (Si), tahan terhadap serangan penggerek batang dan penyakit bias . Menurut HIJSNI (1990), bahwa pernupukan dengan Kaliurn dapat menekan perkembangan larva penggcrek hatang padi putih . Selain itu juga Kalium dapat memperkuat hatang dan memperbesar ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit (BADANPENGENDALI BIMAS, 1983) . Pemanfaatan abu sekam sebagai pupuk akan memberikan tambahan unsure hara bagi tanaman padi . Abu sekam tersebut mengandung bahan yang cukup tinggi dan disamping itu pula mengandung Kaliurn oksida, Magnisium oksida, Fopat oksida, Sulfat oksida dan K arbon (BADANPENGENDALI BIMAS, 1989) . Silikat sebagai kandungan utama dari abu sekarn berpengaruh terhadap tanaman . Pengaruh silikat terhadap tanaman ialah dapat memperbaiki daya turn huh, meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, memperlancar penyerapan hara dan juga membantu penghematan pemakaian air pada tanaman Tanaman padi yang (RITONGA, 1991) . memperoleh cukup silikat pertumbuhan-nya akan lebih balk dan hasilnya cukup tinggi, sedangkan tanpa silikat daunnya akan lemah dan melengkung kebawah (DE DATA, 1981) Makalah ini menyajikan beberapa cara budidaya padi di lahan pasang surut dan faktor-faktor lainnya yang dapat menurunkan populasi hama penggerek batang padi tanpa menggunakan insektisida sintetik . Pengendalian Dengan Cara Tanam
Persiapan tanarn padi di lahan pasang surut dilakukan dengan cara menebas turiang padi dan memintalnya beberapa kali, kemudian dibiarkan sampai membusuk . Hal ini dapat menggagalkan penggerek batang padi yang berdiapaus di dalam batang menjadi imago (dewasa) . Cara ini tidak hanya dilakukan di daerah yang hanya
328
menanam padi lokal tetapi juga didaerah yang menanarn padi unggul . Sebagian besar lahan pasang surut ditanami varietas local yang umurnya kurang lebih 240 hari dengan masa vegetatif berkisar 180-200 hari . Cara tanam padi varietas lokal biasanya dilakukan dengan beberapa kali tanarn pindah . Tanam pertama (dalarn bahasa Banjar disebut ampak) dilakukan pada saat semaian (teradakan) berumur 21-30 hari, dan tanam kedua (lacak) dilakukan kurang lebih 30 hari setelah tanarn pertama kemudian tanam ketiga dilakukan kurang lebih 60 hari setelah tanam kedua . Beberapa kali tanam pindah ini sangat menggangu larva penggerek padi yang herada di dalarn batang bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi larva instar satu dan dua . Bersamaan dengan tanam pindah, pemotongan daun padi juga dilakukan, sehingga dengan cara memtotong daun-daun tersebut maka kelompok telur penggerek batang yang ada di daun-daun akan gagal menjadi larva. Jumlah telur yang paling hanyak adalah pada saat tanam kedua (lacakan), karena pada saat ini adalah stadia yang paling disenangi oleh penggerek batang padi untuk meletakkan telurnya . Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh penggcrek batang padi pada saat 30 hari setelah tanam kedua hanya berkisar 0-1,0%, sedangkan didaerah lain yang tidak melakukan pemotongan daun padi pada saat tanam, kerusakannya berkisar antara 4,56,0% . Pemotongan daun padi pada saat tanam hanya salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat kerusakan padi yang disebabkan oleh penggerek batang, namun faktor lain seperti musuh alami dan keberadaan inang alternatif (purun tikus) juga turut menentukan . Pupuk nitrogen dapat berpengaruh terhadap perkembangan hama. Beberapa basil penelitian mengemukakan bahwa tanaman yang dipupuk nitrogen dengan dosis tinggi kerusakannya yang disebabkan oleh hama juga tinggi . Penggunaan pupuk nitrogen di lahan pasang surut masih rendah, berkisar 40-50 kg N/ha bahkan sebagian petani tidak menggunakannya untuk varietas lokal (Rina dan DJAMHURI, 1998) . Menurut ISRAEL (1967), jumlah telur penggerek
Pusat Penelitian dan. Pengembangan Peternakan
Tennr Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
batang padi lebih banyak dan perkembangan Iarvanya lebih baik daripada tanaman yang tidak dipupuk . Beberapa basil penelitian lain menyatakan bahwa pemupukan nitrogen yang intensif merupakan salah satu penyebab meningkatnya intensitas serangan hama serangga . Pemupukan nitrogen meningkatkan pertumbuhan dan kandungan air tanaman, namun tanaman menjadi lebih sukulen sehingga lebih rentan terhadap hama serangga . Pemupukan nitrogen merangsang pertumbuhan anakan, pertanaman padi yang anakannya banyak akan jumlah mengakibatkan kelembaban nisbi menjadi tinggi dan sangat berpengaruh terhadap jumlah telur yang menetas dimana keberhasilan telur menjadi larva akan lebih tinggi pula . Menurut SOEJITNO (1991), larva penggerek batang padi yang hidup pada tanaman yang diberi pupuk nitrogen dengan dosis tinggi memperlihatkan peningkatan bobot dan daya bertahan hidup lebih tinggi serta lebih cepat menjadi dewasa . Pemanfaatan abu sekam dan pemupukan kaliu m Abu sekam sebagai pupuk memberikan tambahan unsur hara bagi tanaman . Abu sekam tersebut mengandung bahan silikat yang cukup tinggi, kalium dioksida, magnesium oksida, fosfat oksida, (BADAN sulfat oksida dan karbon PENGENDALI BIMAS, 1983 dan ABDILLAH, 1992) (Tabel 1) . Menurut RITONGA (1991), pengaruh silikat terhadap tanaman yaitu dapat memperbaiki daya tumbuh, meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, memperlancar penyerapan hara dan dapat juga membantu penghematan pemakaian air pada tanaman . Menurut YOSHIDA e t .al dalam BACO et.a l (1995), tanaman padi yang cukup mengandung silikat (Si), tahan terhadap serangan penggerek batang dan penyakit bias . Menurut SURTIKANTI e t.a l (1992) dalam BACO et.a l (1995) pemberian 20 kg Si/ha dapat menekan serangan penggerek batang, sebanding dengan penggunaan Carbofuran 3% sebanyak 0,5 kg/ha (Tabel 2) .
Pusat Penelitian don Pengembangan Peternakan
Tabel I .
Komponen kimia dan sifat fisik abu sekam
Unsur - Sifat Si02 K20 Na2 Fo203 Mn02 CuO Ca Lain-lain Sifat pH Ukuran butiran Luas permukaan butiran Kadar air Berat,jenis curah Sumber : Abdillah (1992) label 2 .
Varietas
Satuan 95,66 0,86% 0,01 0,13% 0,04% 0,035ppm 2,56% 0,8% 8,40 50,00 68,00M2/g 2,70% 0,33g/cc
Pengaruh silikat terhadap serangan penggerek batang padi putih
Serangan (%) Sundep Beluk IR 64 Kontrol 2,8 3,98 Carbofuran 1,34 1,93 5 kg Si/ha 2,62 2 62 10 kg Si/ha 1,34 0,88 20 kg Si/ha 0,00 0,64 1,63 1,60 Rata-rata Kontrol 2,64 26 42 Cisadane Carbofuran 0,00 17,95 5 kg Si/ha 1,30 26,79 10 kg Si/ha 0,00 23,80 20 kg Si/ha 0,00 21,77 Rata-rata 0,79 23,24 Sumber : Surtikanti et .a l (1992) . Perlakuan
Pemupukan dengan kalium dapat menekan perkembangan larva penggerek batang padi putih (HUSNI, 1990) . Selain itu kalium juga dapat memperkuat batang dan mempertinggi tingkat ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit (BADAN PENGENDALI BIMAS, 1983) . (1994), dan THAMRIN ASIKIN melaporkan bahwa pemupukan kalium yang dikombinasikan dengan abu sekam dapat menekan intensitas serangan penggerek batang padi putih, dengan takaran pupuk
329
Tenet Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
kalium 120 kg K20 dan abu sekam 0,5 t/ha, intensitas serangan sebesar 5,16% (Tabel 3) . Tabel 3 .
Pengaruh kombinasi takaran Kalium dan Abu sekam terhadap penggerek intensitas serangan batang padi putih .
Intensitas serangan Perlakuan (%) AOBO 24,10 A2BO AOBI 13,84 A2131 A0132 14,12 A2132 A0133 8,02 A2133 A I BO 14,24 A3130 AIBI 12,50 A3 13 I A0132 9,08 A3132 A0133 7,62 A3133 Somber : Asikin dan Thamrin (1994) Perlakuan
A AO AI A2 A3
: : : :
Takaran Kalium Tidak diberikan 60kg K20/ha 90 kg K20/ha 120 kg K20/ha
B BO B1 B2 B3
Intensitas serangan (%) 14,32 11,94 7,36 7,36 6,40 11,38 5,16 6,80
: Takaran Abu Sekam : Tidak diberikan : 0,25 t/ha : 0,50 t/ha : 0,75 t/ha
Pengaruh nyata dari pemupukan dari pertumbuhan tanaman secara visual adalah menguatkan jerami tanaman padi, dimana semakin tinggi pemupukan Kalium semakian tinggi pula kekerasan hatang akan meningkat dengan demikian diduga bahwa kekerasan hatang ini ditentukan oleh kadar sklerenkim atau semakin tebalnya dinding sel . Menurut PATHAK (1977), kepekaan tanaman padi terhadap serangan penggerek batang ditentukan juga oleh sukar atau mudahnya larva penggerek masuk kedalam batang . Hal tersebut sesuai dengan pendapat SUNJAYA (1981), bahwa varietas yang mempunyai jaringan sklerenkim yang tebal dan banyak mengandung lignin sukar digerek olch larva penggerek batang . KESIM PULAN Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulakan bahwa cara tnam pindah dan memotong sebagian ujung daun padi serta pemberian abu sekan dengan takaran 0,5-1,0 ton/ha dapat menekan kerusakan dari serangan penggerek batang padi . Kerusakan padi hanya berkisar antara 5,16-6,80% .
330
DAFTAR PUSTAKA ABDILLAH, S . 1992 . Kandungan sekam, abu sekam dan logam alkali padi sawah tadah hujan di kecamatan Karang Intan Kabupaten banjar . Praktek Lapang Fak . Pertanian Unlam Banjarbaru . ASIKIN . S ., DAN M .THAMRIN . 1994 . Pengaruh kalium dan abu sekam dalam menekan serangan penggerek batang padi putih . Dalam Ar-Riza, I ; S .Saragih ; Muchlis dan M .Noor (Eds) . Prosiding Budi daya Padi Lahan Pasang Surut dan Lebak (Serealia 1) . Pulitbang Tanaman Pangan . Balai Penelitian Tanaman Pangan Banjarbaru . BACO, Di ., M .YASIN DAN SURTIKANTL 1995 . Penggerek batang padi dan strategi pengendaliannya di Sulawesi Selatan . Dalam M .Syam ., Hermanto ., Arif Musaddat dan Sunihardi (Ed) . Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan III . Jakarta/Bogor, 23-25 Agustus 1993 . Puslitbangtan . BADAN PENGENDALI BIMAS . 1983 Pedoman bercocok Tanam Padi, Palawija dan Sayur-Sayuran . Deptan . Jakarta . BADAN PENGENDALI B IM .A S . 1989 . Pengendali Produksi Vademecum Bimas IV . Jakarta . DE DATA, S . 1981 . Principles and Practies of Rice Production . John Wiley and Sons New York . HUSNI, IL 1990 . Pengaruh pemupukan terhadap kerusakan malai oleh penggerek batang padi putih pada tanaman padi varietas IR36 . Tesis Sarjana Pertanian UNLAM Banjarbaru . ISRAEL . 1967 . Varietal resistance to rice stem borer in India. p . 391-403 . In : The major insect pests of the rice plant . John Hopkins Press . Baltimore . PATHAK, M .D . 1977. Insec Pest Rice . International Rice Research Institute . IRRI, Los Banos, Philippines . SUNJAYA, P .I . 1981 . Dasar-Dasar Serangga . Bagian Ilmu Hama Tanaman Pertanian . IPB . Bogor . SOEiTNO, J . 1991. Bionomi dan pengendalian penggerek batang padi . Pp 713-735 . Dalarn E . Soenarjo ., D .S .Damardjati dan M .Syam (Eds) . Padi . Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan . Bogor .
Pusat Penelitian dan Pengenihangan •Peternakan
Tenm Teknis ANasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006
1991 . Pengaruh silikat terhadap wereng coklat perkembangan (Nilaparvata lugens Stall) pada tanaman padi (Oryza sativa) . Tesis Fak .Pasca mada . Universitas Gadjah sarjana Yogyakarta .
RITONGA, L .
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan
RINA,
DAN M . DJAMHURI . 1999 . Strategi alternatif menekan senjang hasil padi di lahan rawa pasang surut . P .354-365 . Dalam Tarmudji, M .Sabran, M . Hamda, D .I .Ismadi dan Istiana (Eds) . Prosiding Lokakarya Strategi Pembangunan Pertanian Wilayah Kalimantan .
Y
331