WORKSHOP EVALUASI PROGRAM INSENTIF PKPP KRT 2012
Pengembangan Sistem Jaringan Layanan Transportasi Kabupaten Kepulauan Anambas Serpong, 3 Oktober 2012
Tim BPPT Pengembangan Sistem Jaringan Layanan Transportasi Kabupaten Kepulauan Anambas Ir. Ermawan DS, MT
Ir. Windriarti .H, MRTP
Drs. H. Miadji Rahardjowibowo, MSi Aphang Suhendra, ST
MATERI PAPARAN 1. Latar belakang, 2. Permasalahan, 3. Metodologi, 4. Sinergi Koordinasi, 5. Pemanfaatan Hasil, 6. Potensi Pengembangan ke Depan, 7. foto Kegiatan.
Latar Belakang • • •
•
Kabupaten yang terletak diberanda depan NKRI Dari hasil verifikasi penamaan pulau yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Departemen Dalam Negeri, Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai 238 buah Pulau, termasuk di dalamnya 5 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Pulau-Pulau tersebut satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh perairan. Pada gugusan beberapa pulau kondisi daratannya berbukit-bukit dan landai di bagian pantainya. Dari sejumlah pulau yang ada sekitar 26 pulau berpenghuni dan 212 pulau belum berpenghuni, termasuk didalamnya 5 pulau terluar. Pulau besar diantaranya yaitu Pulau Siantan, Pulau Matak, Pulau Mubur, Pulau Jemaja. Secara khusus beberapa pulau besar dan gugusan pulau ditetapkan sebagai penunjang kebijakan khusus baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, diantaranya adalah : Gugusan Pulau Anambas sebagai kegiatan pengembangan mega proyek gas alam cair. Gugusan Pulau Anambas sebagai kegiatan pengembangan potensi kelautan Gugusan Pulau Anambas sebagai kegiatan pengembangan perikanan wisata.
Permasalahan 1. Keterbatasan Pelayanan Transportasi Darat Panjang ruas jalan di Kabupaten Kepulauan Anambas berjumlah 278,6 Km, Jalan Beton sepanjang 79,2 Km (28,43%) dan jalan tanah sepanjang 199,4 Km (71,55%) dengan kontruksi dan dimensi yang belum layak untuk dilalui kendaraan roda empat.
2. Keterbatasan Pelayanan Transportasi Laut Prasarana pelabuhan berjumlah 5 pelabuhan utama yang terletak di Siantan (1 buah pelabuhan), Jemaja (2 buah pelabuhan), Palmatak (2 buah pelabuhan) dan Antang (1 buah pelabuhan). Sarana transportasi laut adalahKM. Bukit Raya dengan frekwensi 2 kali sebulan, Kapal Perintis 3 kali 1 minggu, dan speed boat (sewa) sebagai alat transportasi antar kabupaten. Alat transportasi antar kecamatan umumnya menggunakan kapal rakyat yang terbuat dari kayu.
3. Belum ada kebijakan tentang rute transportasi laut dalam kabupaten. 4. Keterbatasan Transportasi Udara Bandara yang merupakan bandara khusus milik ConocoPhilips terletak di Kecamatan Palmatak digunakan sebagai bandara domestik. Panjang Run Way 1.200 m dan Lebar Run Way 30 m. Rute penerbangan melalui berbagai jalur yaitu ke Tanjungpinang, Batam, Pekanbaru dan Jakarta.
5. Keterbatasan Transportasi Pemadu Moda Kabupaten Anambas yang terdiri dari pulau-pulau memerlukan keterpaduan layanan intermoda yang memadai untuk sampai ke lokasi yang dituju. Transportasi pemadu moda yang ada saat ini adalah yang menghubungkan Bandara Matak ke Pelabuhan Matak (minibus), dari Pelabuhan Matak ke Terempa (water taxi) dan dari Pelabuhan Terempa ke lokasi (sepeda motor).
Metodologi
•Pengumpulan data dan informasi Data yang diperoleh untuk menggambarkan letak geografis, kependudukan, dan kondisi sosio-ekonomi sebelum digunakan untuk menggambarkan kondisi transportasi. •Keadaan Transportasi Masa Mendatang Keadaan ini menggambarkan kondisi transportasi yang diinginkan pada masa mendatang yang sesuai dengan kebutuhan. •Analisis Gap dan Identifikasi Permasalahan Hasil analisis keadaan saat ini dan keadaan pada masa depan akan menimbulkan kesenjangan (gap) dan permasalahan yang harus dicarikan solusinya. •Landasan Pemikiran dan Lingkungan Strategis Lingkungan strategis secara umum memuat berbagai peluang dan kendala akibat pengaruh lingkungan baik lokal, regional, nasional dan internasional. •Kebijakan, Strategi, dan Upaya Kebijakan, strategi, dan upaya dalam Tatralok akan memberikan arahan untuk mencari sasaran yang diharapkan guna peningkatan pelayanan transportasi di provinsi baik untuk jaringan prasarana maupun jaringan pelayanannya. •Arah Pengembangan Jaringan Transportasi Penyusunan arah pengembangan jaringan transportasi pada masa mendatang menggunakan beberapa prinsip dasar yaitu : hierarkis, geografis, ekonomis, dan mendukung pengembangan wilayah. •Rekomendasi
Sinergi Koordinasi • Sinergi dengan Kabupaten Anambas dipayungi oleh adanya MOU antara BPPT diwakili oleh kedeputian PKT dengan pemerintah kabupaten kepulauan Anambas. • Dilakukan focusing kegiatan berinteraksi dengan Korda Anambas dan Bappeda, Dishub, Disperindagkop, DKP • Koordinasi dalam tahapan operasional dilakukan dengan pihak pemangku kepentingan transportasi di Kabupaten Anambas (Bappeda, Dinas Perhubungan, Dinas Disperindagkop, Dinas Pariwisata dan Pihak Kecamatan), ijakan provinsi • UPP Tarempa (Siantan), terkait dengan jumlah kapal, penumpang yang masuk dan keluar pelabuhan Tarempa • UPP Letung (Jemaja) terkait dengan jumlah kapal, penumpang yang masuk dan keluar pelabuhan Letung dan Kuala Maras • UPP Kijang Tanjung Pinang, terkait dengan jumlah penumpang turun dan naik di pelabuhan Kijang • Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, terkait transportasi di Kabupaten Anambas • Dilakukan FGD dengan stakeholder pada tanggal 5-7 September 2012.
Pemanfaatan Hasil Kerangka dan strategi Pemanfaatan • Kerangka pemanfaatan dengan mendorong rekomendasi menjadi kebijakan. Hasil litbangyasa akan didorong masuk dalam Tatralok dan RTRW serta dilakukan Pendampingan implementasi kebijakan Perkembangan Pemanfaatan • Dalam tahap penyelesaian laporan akhir untuk nantinya akan berujung pada rekomendasi • Dilakukan FGD dengan stakeholder pada tanggal 5-7 September 2012 untuk mendapatkan masukan • Rekomendasi berupa surat dari instansi dan dilampirkan hasil kajian Dampak pemanfaatan hasil Terjadi peningkatan aksesibilitas dan mobilitas dalam gugus pulau, antar gugus pulau dan masuk dalam Gugus kepulauan Anambas
Potensi Pengembangan ke Depan • Pengembangan klaster industri transportasi dengan memberdayakan UKM kapal yang ada dengan cara membuat beberapa kelompok UKM menjadi usaha yang lebih besar dengan meningkatkan kapasitas dari sisi fasilitas produksi, kemampuan sdm. Potensi yang ada untuk pengadaan kapal penumpang digugus pulau, kapal ikan baik berbahan dasar fiber, aluminium dan baja. • Pengembangan terminal terpadu multimoda di Pulau Jemaja mengingat adanya peningkatan aktivitas kunjungan orang baik untuk berwisata atau kunjungan bisnis. Terminal terpadu akan melayani penumpang dari moda udara, laut dan darat. • Penambahan sarana kapal penumpang baik di gugus pulau dan antar gugus serta kelokasi destinasi wisata.
foto Kegiatan
Pelabuhan Tarempa
Audiensi dengan Bupati
Kapal Bukit Raya, Tarempa
Audiensi dengan Bupati
Pel. Darurat anak sekolah
Penumpang KM B Raya
Rapat dengan Stakeholder Transportasi di Bappeda
Kapal pengangkut anak sekolah bersubsidi
Pel Kapal Rakyat Tarempa
Kapal Rakyat TJ PinangLetung
Pelatihan Safety
Pelabuhan Sri Bintang Pura Tanjung Pinang