6 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
PENGEMBANGAN SISTEM EKOWISATA CANDI GEDONG SONGO DI KABUPATEN SEMARANG 1
Kohar Sulistyadi1 Industrial Engineering Professor In Jakarta Sahid Universitas
[email protected] Abstract
Ecotourism Gedong Songo administratively located in Semarang district and are planted strategically in the middle of Yogyakarta, Solo and Semarang known as (Joglosemar) which is easily accessible by road highway Semarang Solo or Semarang - Yogyakarta. Gedong Songo Temple which is the Hindu religious shrine with dazzling panorama. Gedong Songo Temple was built during the enshrinement almost Dieng is considered the oldest Hindu temple in Central Java. Estimated Gedong Songo Temple made within century VII - IX AD. Gedong Songo enshrinement which is composed of nine groups of temples. (Songo means nine), but currently there are only five (5) groups of temples are still intact while the four (4) other temple has collapsed and only a foundation or the base, the temple was restored by the Dinas Purbakala. Sustainable management of ecotourism as environmentally sound tourism activities have a strong dependence on tourist visitation. To create the ideal conditions of each subsystem relationships and interdependency, interacting with each other in ecotourism as one that is holistic, it encountered many difficulties because each subsystem are many who work on their own or individual. In order for the management of ecotourism can give hope many stakeholders, it is necessary to study a complete and comprehensive system, so that the potential of ecotourism Gedong Songo region capable of attracting tourists, able to provide economic growth, community participation, promote the advancement of education, local culture, and ongoing basis Keyword: Ecotourism culture, Gedong Songo, systems approach
7 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
I. PENDAHULUAN
kriteria ekonomi, teknis, sosial budaya,
1.1. Latar Belakang
hemat energi, melestarikan alam dan
Sesuai Undang - Undang nomor 9 tahun
1990
dalam
lingkungan.
kegiatan
Pada
proses
tersebut,
kepariwisataan telah dilibatkan peran
pengembangan
serta
1)
memperhatikan kepentingan masyarakat
kepariwisataan
lokal, sehingga masyarakat lokal dapat
masyarakat,
melalui
penyelenggaraan
:
masyarakat diberi kesempatan yang
memperoleh
sama dan berperan aktif; dan 2) dalam
meningkatkan
proses
Beberapa
pengambilan
Pemerintah
akan
keputusan,
pariwisata
harus
kesempatan
untuk
kesejahteraannya. fakta
Pengembangan
mengikutsertakan
pariwisata dengan model partisipasi
peran masyarakat melalui penyampaian
masyarakat ini semakin banyak yang
saran.
menyenangi Penerapan
kebijakan
pembangunan di sektor pariwisata telah mulai
dimasukkan
Undang
dan
Keputusan
dalam
Peraturan
Undang-
Pemerintah,
Presiden dan Peraturan
dengan
didukung
oleh
kebijakan pariwisata Peduli Rakyat, 2001. Kegiatan pariwisata secara riel memperoleh pemasukan
kontribusi dana
dari
dengan Pemerintah
Daerah. Peran sektor pariwisata tetap
maupun para wisatawan, yang alokasi
dijadikan sebagai salah satu sektor yang
anggarannya
dapat diandalkan untuk pengembangan
pelestarian bangunan bersejarah menjadi
ekonomi,
sehingga
tetap terpelihara sebagai warisan budaya
pariwisata
perlu
pengembangan
dilakukan
melalui
diperuntukkan
sebagai
banggsa.
pendekatan sistem yang utuh, terpadu,
Secara umum kerusakan terhadap
dan partisipatoris dengan menggunakan
lingkungan candi di Indonesia adalah
8 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
rendahnya kesadaran masyarakat dan
kesadaran wisatawan untuk menghargai
keterbatasan
ekowisata budaya bangsa.
kemampuan
dalam
mengelola sumber daya alam candi
Gedong
Songo
secara berkelanjutan. Usaha pelestarian
administrasi
candi sebagai warisan budaya bangsa
Semarang dengan posisi ditengah –
diharapkan
menumbuhkan
tengah Jogyakarta, Solo dan Semarang
motivasi untuk mengenal pendidikan
yang dikenal sebagai (JOGLOSEMAR)
sejarah,
budaya
yang dapat diakses melalui jalan darat
bangsa yang dapat dioptimalkan secara
Jogyakarta, Solo dan Semarang. Candi
ekonomi sebagai upaya meningkatkan
Gedong Songo memiliki Panorama yang
kesejahteraan
indah dengan hawa yang sejuk, nyaman
mampu
serta
peninggalan
masyarakat
secara
berkelanjutan.
alam
di
Kabupaten
dan berada dilereng Gunung Ungaran.
Pertumbuhanan ekowisata sejarah dan
terletak
secara
Indonesia
saat
menunjukkan ketidakseimbangan
terhadap
ini
Beberapa pakar sejarah bangga atas temuan situs Candi Gedong Songo
adanya
akan
tetapi
potensi
keutuhan
juga
tiap
prihatin
candi
karena
memerlukan
wisata yang besar, seiring dengan
perhatian yang besar dalam renovasi
perubahan pola perilaku masyarakat.
Candi Gedong Songo V sampai Candi
Upaya
Gedong
pengembangan
ekowisata
Songo
IX,
Untuk
itu
mempunyai kendala karena pemasukan
Pemerintah Daerah dan Dinas Purbakala
pendanaan yang rendah dan pendapatan
Kabupaten Semarang perlu melakukan
ekowisata yang memang bukan wisata
pembenahan
massal, melainkan wisata eksklusif,
melibatkan semua stakeholders dalam
serta
upaya
kebutuhan
untuk
memberikan
Songo
secara
melestarikan sehingga
serius
Candi mampu
dan
Gedong berperan
9 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
optimal
dan
menjadikan
kawasan
Gunung
Ungaran, termasuk
ekowisata yang berkelanjutan.
wilayahDusun Darum, desa
1.2. Tujuan Penulisan
Kecamatan
Penulisan artikel ini bertujuan
Bandungan,
di Candi,
Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
untuk memberikan rumusan dan saran
Ekowisata Candi Gedong Songo,
perbaikan dalam upaya melestarikan
Kabupaten Semarang memiliki potensi
Candi Gedong Songo sebagai warisan
sumber daya alam yang sejuk di lereng
budaya
Gunung Ungaran dan warisan budaya
bangsa
dan
mendorong
optimalisasi peran Candi Gedong Songo
bangsa
agar
kompetitif unggul dibandingkan daerah
memberikan
masyarakat
manfaat
dan
perkembangan
bagi
meningkatkan
ekowisata
secara
berkelanjutan .
lain,
Indonesia,
sehingga
yang
diharapkan
meningkatkan
secara
mampu
pertumbuhan
kepariwisataan daerah. Merujuk pada
II. ANALISA
SITUASI
CANDI
lokasi yang strategis, nyaman, aman dan sejuk
GEDONG SONGO Secara Historis Candi Gedong
seharusnya
mampu
memiliki
keunggulan daya pikat wisatawan untuk
Songo merupakan peninggalan budaya
berkunjung.
Hindu dari zaman Wangsa Syailendra
Gedong Songo bagaikan putri cantik
tahun 927 an masehi atau pada abad ke-
jelita
9, dan Candi ini memiliki kemiripan
rendahnya minat kunjungan wisatawan.
dengan
kompleks Candi
Wonosobo.
Pada
Dieng di
tahun 1804
Candi
Gedong Songo ditemukan oleh Raffles . Secara Gedong
Songo
administratif terletak
di
Candi lereng
Kenyataannya
yang kurang pesona,
Untuk
itu
Candi
karena
pembangunan
ekowisata berwawasan lingkungan perlu upaya penerapan yang komprehensif dengan
rancangan
mengakomodasikan
yang kepentingan
10 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
berbagai pihak stakeholders. Untuk
selanjutnya dilakukan pengelompokan
mengakomodasikan
kemiripan
kepentingan
pendapat.
Pada
tahap
berbagai pihak, maka perlu dirancang
selanjutnya dilakukan analisa sebab
Focus Group Discussion - FGD yang
akibat
merupakan indepth interview pada para
permasalahan
pakar dan wawancara terhadap para
ekowisata sehingga dapat diberikan
pelaku
solusi berupa keputusan / rekomendasi
ekowisata
yang
memiliki
kepentingan berbeda.
untuk
mendapatkan pada
akar
pengembangan
pengembangan ekowisata di Kabupaten
Focus Group Discussion - FGD
Semarang. Hasil FGD Candi Gedong
berusaha menjaring semua pendapat
Songo
para
termasuk
menemukan akar masalah rendahnya
masyarakat sekitar lokasi ekowisata,
minat kunjungan wisatawan ditunjukkan
sehingga didapatkan sejumlah pendapat
pada Tabel1.
pelaku
ekowisata
Kabupaten
Semarang
dalam
yang merupakan elemen afinitas, yang Tabel.1. Hasil FGD Candi Gedong Songo Dalam Menemukan Akar Masalah (MAM) No
Permasalahan
Akar Permasalahan
A.
Pelaku Ekowisata
B.
Sarana Prasarana
1) belum bersinergi, 2) kemampuan pelayanan berbasis ekowisata 1. kekurangan fasilitas wisata 2. kesadaran wisata terhadap fasilitas lingkungan masih rendah, sehingga tidak sadar menjadi merusak lingkungan dan fasilitas
C.
Prosedur
1. menciptakan prosedur kerja terhadap pelayanan masyarakat 2. mengawasi dan mengontrol penerapan lapangan
D.
Lingkungan
1. rendahnya kesadaran lingkungan para wisatawan 2. kesadaran masyarakat global terhadap perubahan iklim
11 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
Setelah akar masalah ditemukan
dan prioritas pengembangan ekowisata
maka digunakan metoda MAM untuk
Candi
menentukan
Semarang yang ditunjukkan pada Tabel
program
solusi
alternatif
pengembangan.
dan Tahap
Gedong
Songo
Kabupaten
2.
berikutnya dilakukan penetapan solusi Tabel 2. Penelusuran Masalah Berdasarkan FGD dalam Menemukan Solusi
Akar Permasalahan
Solusi Alternatif
Program Pengembangan
1) belum bersinergi,
1. meningkatkan koordinasi
1. Sosialisasi program dialog stakeholders 2. Penyebaran informasi bersama tentang edukasi 3. Melakukan pengembangan Ekowisata edukasi dan budaya antar pelaku
2) kemampuan pelayanan berbasis ekowisata
1. meningkatkan kemampuan petugas Pemda, Balai Candi Purbakala , Perhutani 2. memberikan pelatihan dan wawasan ekowisata
1. Pelatihan ketrampilan, motivasi serta atraksi wisata 2. Melestarikan budaya bangsa 3. Mengevaluasi Hasil kemampuan petugas 4. Membangun Program Unggulan berbasis budaya /agama hindu 5. Mengajukan Proposal pendanaan penguatan candi
1. kekurangan fasilitas wisata
1. meningkatkan sarana prasarana tempat peristirahatan, home stay, penunjang atraksi budaya
1. Sosialisasi program pengembangan ekowisata 2. Melakukan kerjasama terhadap pengelola hotel, pelaku pentas budaya
2. kesadaran wisata terhadap fasilitas lingkungan masih rendah, sehingga tidak sadar menjadi merusak lingkungan dan fasilitas
2. meningkatkan kesadaran masyarakat agar merawat dan menjaga sarana yg ada
1. Menyebarkan infoemasi fasiltas, candi
1. menciptakan prosedur kerja terhadap pelayanan masyarakat
1. membangun/ merancang informasi prosedur tatatertib 1. Mensosialisasikan tatatertib ekowisata budaya 2. Melakukan Dialog, Focus Group Discussion wisata budaya candi
agar terjaga dan terawat 2. melaksanakan program menyadarkan masyarakt agar tidak corat coret
antar stakeholders 2. mengawasi dan mengontrol penerapan lapangan
2) memberi rambu2 prosedur ketertiban wistawan
1. rendahnya kesadaran lingkungan para wisatawan
1. meningkatkan kesadaran dan motivasi rasa memiliki 1. Melakukan Dialog, Focus Group Discussion 2. mensosialisasikan kesehaqtan lingkungan antar stakeholders bagi masyarakat 2. Sosialisasi program pengabdian masyarakat
2. kesadaran masyarakat global terhadap perubahan iklim
1. meningkatkan rasa sadar kebutuhan udara yg sehat
1. mengawasi,mengontrol dan menegur penyimpangan peraturan di lapangan
1. Meyiarkan ilmu terapan lingkunagn yang tepat guna
bagi masyarakat 2. Melakukan kerjasama berbagai pihak terkait
12 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
Saat ini Candi Gedong Songo
yang diterima secara luas diberikan oleh
yang berperan sebagai tempat ibadah
The International Ecotourism Society
dan peristirahatan memiliki panorama
(TIES) dapat diuraikan sebagia berikut.
yang indah dengan udara yang sejuk ,
Hector
segar dan
mendefinisikan
nyaman.
Candi Gedong
Ceballos-Lascurain
(1987)
ekowisata
sebagai
Songo merupakan bagian lereng Gunung
wisata alam atau pariwisata ekologi
Ungaran memiliki hawa yang sejuk
yang merupakan perjalanan ketempat-
nyaman menjadikan tempat rekreasi
tempat alami yang relatif masih belum
yang menyenangkan bagi wisatawan
terganggu
atau
baik domestik maupun mancanegara
(tercemari)
dengan
sehingga untuk memberikan kepuasan
mempelajari,
para
menikmati
wisatawan
dibangun
berbagai
terkontaminasi tujuan
untuk
mengagumi
dan
pemandangan,
tumbuh-
fasilitas kuda tunggang, hotel dan
tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk-
bungalow,
bentuk manifestasi budaya masyarakat
restaurant,
area,playground,
kolam
champing renang
panas, dan
fasilitas lainnya,
pemanfaatan
Candi
Gedong
air
tetapi
yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini."
Songo
Rumusan
tersebut
kemudian
belum dikelola secara optimal oleh
disempurnakan oleh The International
Pemerintah
Kabupaten
Ecotourism Society (TIES) pada awal
Semarang sebagai upaya meningkatkan
tahun 1990 dengan definisi ekowisata
kesejahteraan masyarakat
adalah perjalanan yang bertanggung
III. POTENSI CANDI GEDONG
jawab ketempat - tempat yang alami
Daerah
SONGO SEBAGAI
dengan menjaga kelestarian lingkungan
EKOWISATA
serta
kesejahteraan
3.1. EKOWISATA
setempat”. Ekowisata didefinisikan oleh para ahli
berbeda-beda
berupaya
sesuai
dengan
berbagai perspektifnya tetapi pengertian
meningkatkan
masyarakat
/penduduk
13 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
lingkungan.
3.1.1. Kebijakan Pengembangan
Secara
umum
pengembangan ekowisata harus dapat
Ekowisata Kebijakan
Struktur
meningkatkan kualitas hubungan antar
pengembangan perwilayahan pariwisata
manusia, meningkatkan kualitas hidup
Kabupaten Semarang dilakukan pada 4
masyarakat
(empat)
Wilayah
Pengembangan
setempat
dan
menjaga
kualitas lingkungan. Untuk itu dalam
Pariwisata (WPP), yaitu : 1). Kluster melakukan pengembangan ekowisata Candi
Gedong Songo,
2).
Bandungan – Ambarawa,
Kluster perlu memahami beberapa aspek yang
3). Kluster harus dipahami, yaitu : 1) Aspek Potensi
Rawapening dan 4). Kluster Kopeng sebagai
Wilayah sumber daya alam, peninggalan
Destinasi Tujuan Wisata (DTW) telah
sejarah dan budaya, 2) Aspek Pasar, 3)
ditetapkan
sumbu
Aspek Ekonomi dan Kesejahteraan, 4)
pengembangan adalah kluster Candi
Aspek Masyarakat Sekitar Kawasan
gedong
Ekowisata,
Obyek
unggulan
sebagai
songo
sedangkan
obyek
potensial lainnya diarahkan sebagai
5)
Aspek
Pendidikan,
6)Aspek Kelembagaan
pengembangan yang dapat menerima Masalah
mendasar
dalam
pengembangan
ekowisata
adalah
dampak perkembangan secara langsung dalam
pergerakan
industri bagaimana
kepariwisataan.. 3.1.2. Beberapa Unsur Dalam Pengembangan Ekowisata Penerapan
ekowisata
saat
ini
membangun
kesadaran
pengembang
pariwisata
yang
berwawasan
lingkungan,
dengan
keterpaduan
lembaga
berbasis
merupakan suatu konsep pariwisata
komunitas masyarakat ekowisata. Untuk
yang
wawasan
itu diperlukan kerja sama yang nyata
kaidah-
yang bersifat lintas sektor, baik ditingkat
mencerminkan
lingkungan
dan
mengikuti
kaidah keseimbangan dan kelestarian
lokal,
nasional,
bahkan
tingkat
14 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
internasional,
yang
saling
1)
Konservasi,
2)
Ekonomi,
3)
menguntungkan, adil dan transparan
Pendidikan, 4) Peran Aktif Masyarakat
dengan pembagian tugas dan wewenang
dan 5) Memahami Ekowisata
yang jelas. Aktualisasi kerja sama ini
IV.
memungkinkan
bagi
mengembangkan Ekowisata
daerah
Daerah
dengan
untuk
ANALISA PENGEMBANGAN EKOWISATA CANDI
Tujuan
GEDONG SONGO
memanfaatkan
Untuk membahas pengembangan
potensi wisata alam ada di wilayahnya.
ekowisata
secara berkelanjutan perlu
3.1.3. Penerapan Beberapa Prinsip
dilakukan pendekatan sistem memalui :
Pengembangan Ekowisata
1) Analisa Potensi Wilayah, 2) Analisa
Candi Gedong Songo
Pasar,
Peran
ekowisata
saat
ini
3).
Analisa
Pertumbuhan
Ekonomi, 4) Partisipasi Masyarakat, 5)
menekankan sebagai perjalanan yang
Pendidikan, 6) Kelembagaan
bertanggung jawab ketempat- tempat
4.1. Potensi Candi Gedong Songo:
yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan, menjaga
melakukan
seni
budaya
Secara
konservasi,
Gedong
peninggalan
Gunung
Songo
administratif terletak
Ungaran,
di
yang
Candi lereng terletak
sejarah bangsa sebagai sumber ilmu
ditengah – tengah JOGLOSEMAR dapat
pengetahuan
pengembangan
dijangkau melalui kendaraan bus dan
pendidikan, yang mampu menumbuhkan
mobil pribadi, Candi Gedong Songo
perekonomian
terletak di lereng Gunung Ungaran
kesejahteraan
dan
dan
meningkatkan
masyarakat
setempat,
Candi Gedong Songo Warisan
sehingga
dalam
pengembangan
budaya bangsa yang megah dengan
ekowisata
perlu
memperhatikan
panorama yang indah seperti putri jelita
beberapa prinsip sebagai berikut, yaitu:
yang menaburkan pesona. Dilain Pihak
15 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
adanya
kesadaran
kurang
peduli
masyarakat
terhadap
yang
lingkungan
fluktuasi kondisi keamanan nasional dan kesejahteraan
masyarakat.
Tingkat
dengan melakukan pengecatan candi,
kunjungan wisatawan didapatkan dari
pembuangan
disembarang
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
tempat dapat menyebabkan kelestarian
Semarang berdasarkan data ekowisata
budaya yang adi luhung
periode dengan inisialisasi tahun 2005 -
4.2.
sampah
Kabupaten
2011 dijadikan sebagai masukan data
Semarang dan Candi Gedong
dalam perhitungan time series prediksi
Songo
dimasa depan tahun 2012-2018. Data
Kunjungan wisatawan ke Jawa
kunjungan
Pasar
Tengah
Ekowisata
sangat
dipengaruhi
oleh
dan
prediksi
wisatawan
ditunjukkan pada Tabel. 3.
Tabel 3. Prediksi Kunjungan Wisatawan Tahun 2012-20018 Data Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Semarang - Candi Gedong Songo No. 1 2 3 4 5 6 7
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Wisatawan Kabupaten Semarang Candi Gedong Songo 480.433 100.296 524.126 113.262 676.097 144.198 762.765 165.409 994.755 155.246 1.191.098 152.392 1.174.511 166.900
Hasil Prediksi Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Semarang No. 8 9 10 11 12 13 14
Jumlah Wisatawan Kabupaten Semarang Candi Gedong Songo Tahun 2012 1.392.818 168.260 2013 1.548.823 179.226 2014 1.709.855 198.547 2015 1.875.913 228.961 2016 2.046.997 273.206 2017 2.223.107 334.019 2018 2.404.244 414.138 Nilai tingkat Kesalahan Terkecil ME MAE MAPE MSE SDE R2
Sumber : Sulistyadi (2012)
: 0.00 : 51,128.45 : 6.50 : 3,143,198,169.27 : 60,556.29 : 0.95
: 0.00 : 7,637.01 : 5.59 : 67,165,933.03 : 9,697.03 : 0.98
16 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
Sulistyadi et.al (2012) melakukan
tahun 2012-2018 menunjukkan adanya
prediksi dengan melakukan pengolahan
trend yang meningkat memberikan arti
data d berdasarkan metoda peramalan
peluang
dengan
Kabupaten Semarang dan Candi Gedong
pendekatan
Beberapa
model
time
series.
peramalan
yang
digunakan pada penelitian menunjukkan
investasi
4.3.
Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah
prediksi metoda kuadratik kunjungan
Ekonomi
Kabupaten
Semarang
ekowisata
Songo akan makin meningkat
bahwa hasil pengolahan data dari model
wisatawan
usaha
Jawa
Tengah
pada
triwulan III 2013 menurut data BPS
menunjukkan kesalahan terkecil dengan
Jawa
tingkat
=
adanya pertumbuhan yang lebih tinggi.
3.067.407.525,02; dan SDE = 59.821,75
Pada triwulan laporan, pertumbuhan
dan koefisien determinasi (R-sq)paling
ekonomi Jawa Tengah mencapai 6,7 %
besar = 0,95.
meningkat
kesalahan
MSE
Tengah
(2013)
dibanding
menunjukkan
triwulan
Sedang hasil pengolahan data dari
sebelumnya yang tercatat 6,5 %. Secara
model prediksi metoda regressi pangkat
triwulanan, perekonomian mengalami
tiga
peningkatan sebesar 0,9 % dibandingkan
kunjungan
wisatawan
Candi
Gedong Songo menunjukkan kesalahan
triwulan II 2013.
terkecil dengan tingkat kesalahan MSE
Merujuk pada data permintaan
= 67.165.933,03; dan SDE = 9.697,03
menunjukkan kinerja ekspor yang baik
dan koefisien determinasi (R-sq)paling
dan pertumbuhan investasi yang tinggi
besar = 0,98.
menjadi pendorong utama pertumbuhan
Hasil
prediksi
kunjungan
ekonomi Jawa Tengah. Pada triwulan
wisatawan pada ekowisata Kabupaten
III-2013. Pertumbuhan ekspor Jawa
Semarang dan Candi Gedong Songo
Tengah pada triwulan III 2014 tercatat
17 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
8,9%, meningkat dibanding dengan
Pengertian
ekowisata
periode triwulan sebelumnya pada tahun
komunitas
yang sama (8,7 %).
(community-basedecotouris)
Sementara itu, kegiatan investasi yang
tercermin
pada
atau
yang
berbasis dikenal
merupakanusahaekowisatayang dimiliki,
Pembentukan
dikelola dan diawasi oleh masyarakat
Modal Domestik Bruto (PMTB) tetap
setempat. Untuk itu masyarakat harus
dapat tumbuh tinggi.
berperan
Bank Indonesia
aktif
dalam
kegiatan
optimistis bahwa investasi Jawa Tengah
pengembangan ekowisata dari mulai
menunjukkan pertumbuhan yang cukup
perencanaan, implementasi, monitoring
tinggi,
penyelesaian
dan evaluasi. Hasil kegiatan Focus
pembangunan
Group Discussion (FGD) ekowisata
infrastruktur. Investasi Jawa Tengah di
yang memberikan manfaat besar akan
tahun 2014 diperkirakan akan tumbuh
dapat
pada kisaran 11%-12%.
setempat. Jadi dalam hal ini masyarakat
4.4. Partisipasi Masyarakat
Candi Gedong Songo menjaring akar
sesuai
berbagai
target
proyek
Pada pengelolaan
dinikmati
oleh
masyarakat
penerapan
ekowisata
masalah dan dilakukan menemukan
menerapkan
partisipasi
solusi
yang
kuat
untuk
dapat
kesejahteraan
dan
masyarakat menjadi penting dilakukan
memberikan
mulai dari tingkat perencanaan hingga
pertumbuhan ekonomi setempat melalui
pada tingkat pengelolaan, karena pada
pengembangan ekowisata.
prinsipnya pengetahuan tentang alam
Pentingnya pengontrolan kegiatan
dan budaya serta kawasan daya tarik
ekowisata disebabkan oleh beberapa
wisata,
faktor, yaitu :
dimiliki
setempat itu sendiri.
oleh
masyarakat
18 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
1. Kekhawatiran akan makin rusaknya
Pendidikan
merupakan
suatu
lingkungan yang bersifat eksploitatif
usaha secara sadar dan terencana dalam
terhadap kawasan ekowisata,
mewujudkan suasana belajar dan proses
2. Kepedulian masyarakat yang rendah terhadap ekowisata yang lestari, 3. Kesadaran
dan
partisipasi
pembelajaran
dengan
tujuan
untuk
mendorong peran aktif pengembangan aktif
potensi diri menjadi cerdas dan memiliki
masyarakat terhadap arti pentingnya
kekuatan
manfaat
kepribadian yang berguna bagi nusa
ekonomi
(economical
benefit) dari pengelolaan ekowisata dan
moral,
berakhlak
mulia,
bangsa, masyarakat dan keluarga. Dalam perjalanannya ekowisata
4. Kehadiran
wisatawan
ekowisatawan
tempat
harus mampu mendorong kesadaran,
yang
meningkatkan pengetahuan dan kualitas
bersifat alami harus diambil sebagai
pendidikan melalui berbagai aktivitas
peluang
masyarakat
bagi
ke
khususnya
masyarakat
dalam
dengan
membangun
mencari penghasilan tambahan atau
kesadaran terhadap lingkungan sehat
sebagai
disetiap kawasan wisata.
alternatif
usaha
dengan
membuka pondokan ekowisatawan
Di sekitar Candi Gedong Songo
(homestay), membuka warung untuk
terdapat beberapa yang merupakan pusat
membangkitkan
lokal,
penjualan berbagai kerajinan dan hasil
menjadi pemandu wisata, atau porter
bumi serta olahan makanan setempat.
serta usaha lain yang terkait dengan
Dalam kegiatan pasar dilakukan proses
ekowisata, sehingga akhirnya dapat
transaksional
meningkatkan
diberlakukan tawar menawar antara
masyarakat. 4.5. Pendidikan
kuliner
kesejahteraan
pedagang
aktif
dan
kembali
pembeli,
dengan
karena
masyarakat saat ini telah terlarut dalam
19 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
kehidupan pasar (supermarket) atau mall
Acaan, merupakan prosesi bersih
yang makin lama menjadikan kebisuan
desa sebagai wujud rasa syukur kepada
transaksional.
penjualan
Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan
barang di supermarket dilakukan dengan
berbagai kesenian yaitu : Tari Kendalen,
harga
lagi
jaran kepang atau jaran eblek, Tari
melakukan tawar menawar, akibatnya
Prajuritan, Menak Koncer, Topeng Ireng
menjadikan
dan Rodhat
Mengingat
pasti
Joyoboyo
dan
tidak
perlu
pembenaran bahwa
ramalan
“pasar
ilang
kumandange ” (Soetomo, 2011) Harapan Pemerintah Kabupaten
Gedong Songo
yang
diinginkan
Daerah
khususnya
seharusnya
bersama
dan
kebijakan
sama
berperan
mengarahkan dan membawa proses
mampu menangkap peluang mencari
pembangunan dalam mencapai tujuan,
nafkah
serta
karena jika kelembagaan baik tetapi
mengurangi indeks pengangguran yang
kebijakan tidak mendukung menjadikan
ada di Kabupaten Semarang. Hasil
tujuan
selanjutnya
dapat
harapan yang diinginkan, sedang jika
melestarikan budaya di Candi Gedong
kelembagaan jelek dan kebijakan bagus
Songo
menjadikan tujuan pembangunan tidak
untuk
setiap
Kelembagaan
warga
dijumpai
Semarang
4.6. Kelembagaan Ekowisata Candi
kehidupannya
diharapkan
banyak
dijumpai
peninggalan
banyak
sejarah
baik
pembangunan
tidak
sesuai
maksimum
warisan budaya yang telah menjadi
Sulistyadi (2012) menyampaikan
keunikan Candi Gedong Songo dan seni
bahwa kelembagaan yang diterapkan
budaya
pada ekowisata Candi Gedong Songo
Kabupaten
diantaranya adalah :
Semarang,
berdasarkan luaran model struktural pelaku program pada ISM-VAXO Candi
20 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
Gedong Songo menunjukkan elemen
Organizer) meskipun memiliki kekuatan
kunci ada dalam sektor independent
penggerak cukup besar tetapi memiliki
memiliki
yang
keterkaitan yang kuat, sehingga untuk
besar dengan peringkat tertinggi, tetapi
mengkaji perlu hati-hati. Perubahan
memiliki
yang terjadi pada satu dari elemen ini
kekuatan
penggerak
keterkaitan
mempunyai
lemah
ketergantungan
atau
terhadap
elemen pelaku lain kecil. Klasifikasi
akan mempengaruhi elemen yang lain. Pada peubah bebas yang memiliki
pelaku
kekuatan penggerak kecil dan sangat
program memberikan arti bahwatingkat
tergantung dengan peubah yang lain,
L–1 terdiri atas Elemen (E 3 :
dan pengaruh terhadap antar elemen
Pemerintah
Daerah
pelaku program suatu ketika menjadi
(DISPORABUDPAR), Elemen (E 2 :
penting di tingkat L-3 yang terdiri atas
Balai Candi Purbakala dan Elemen (E 5
Elemen (E 4 : Akademisi/LSM), Elemen
: Perhutani), sebagai elemen kunci yang
(E 9 : Pedagang Kaki Lima ), Elemen (E
berperan
10 : Masyarakat sekitar Candi) dan
penting
elemen
pada
pengelolaan
ekowisata Candi Gedong Songo. Klasifikasi
elemen
terakhir pelaku
program memberikan arti bahwatingkat L–2
terdiri
atas
Elemen
(E1
:
Elemen (E 12 : Pengrajin /
pejual jasa kuda) Hasil kelembagaan
verifikasi ditunjukkan
model pada
Wisatawan), Elemen (E6 : Pengusaha
mekanisme kelembagaan BANGMOLA
Hotel), Elemen (E 7 : Pengusaha
EKOWISATA
Restoran), Elemen
Gambar 1.
(E 8 : Travel
Agent), dan Elemen (E 11 : Event
ditunjukkan
pada
21 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
PROGRAM WISATA
PENGRAJIN – JASA KUDA –E12
PERHUTANI – E5 PENGUSAHA HOTEL– E6
BALAI CANDI PURBAKALA – E2
PEDAGANG -E9
PENGUSAHA RESTAURAN – E7
MASYARAKAT SEKITAR CANDIE10
PEMDA/ PENGELOLA EKOWISATA – E3
TRAVEL AGENT –E8 AKADEMISI / LSM – E4
EVENT ORGANIZER –E11
WISATAWAN– E1
Gambar 1. Mekanisme Keterkaitan Pelaku (Lembaga) Pada Model Ekowisata Candi Gedong Songo
dan
V. PENUTUP Merujuk pada manfaat Candi Gedong Songo yang berperan besar dalam
pendidikan
dan
meningkatkan
perkembangan
ekowisata secara berkelanjutan. Rendahnya kesadaran masyarakat
kebudayaan
terhadap peninggalan bersejarah Candi
masyarakat serta penerapan Pengelolaan
Gedong Songo yang merupakan warisan
Ekowisata Candi Gedong Songo bersifat
budaya
parsial perlu dilakukan rumusan saran
ketidak peduli terhadap lingkungan akan
yang terintegrasi dan mampu memberi
menggangu pesona keindahan alam
manfaat pada semua stakeholders yang
Candi Gedong Songo.
mampu
menjaga
dan
dilakukan
warisan
bangsa,
sehingga
melestarikan
bangsa,
telah
bahkan
cenderung
Upaya yang
diterapkan
melalui
mampu
sosialisasi kepedulian dan membangun
memberikan manfaat bagi masyarakat
kesadaran masyarakat terhadap warisan
22 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
budaya seperti Candi Gedong Songo telah
dilakukan
berdasarkan
FGD
Harapan yang dibutuhkan dalam kebijakan
/
Perundang
undangan
sebagai upaya optimalisasi peran Candi
Pemerintah dan kelembagan ekowisata
Gedong
mampu
Songo
perlu
ditingkatkan,
meningkatkan
sehingga mampu memberi kesejahteraan
pembangunan menjadi optimal.
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
dan
mendorong
pertumbuhan ekonomi lokal Kabupaten Semarang Seluruh disinergikan
upaya melalui
tersebut
perlu
pengembangan
kelembagaan ekowisata Candi Gedong Songo
berdasarkan
luaran
model
struktural pelaku program pada ISMVAXO yang menunjukkan elemen kunci
proses
BPS Provinsi Jawa Tengah, 2008, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah, Berita Resmi Statistik No 05/08/33/ Tahun III, 10 Agustus 2009 Soetomo. W E, 2011, Pembangunan Kepariwisataan, STIEPARIPress Semarang Sulistyadi, K, 2012, Pengembangan Model Pengelolaan Ekowisata Kawasan Ungaran, Kabupaten Semarang (Riset Desentralisasi Hibah Bersaing, Kopertris VI DIKTI)
dengan kekuatan penggerak yang besar dan peringkat tertinggi terdiri atas Elemen (E 3 : Pemerintah Daerah (DISPORABUDPAR), Elemen (E 2 :
Sulistyadi.K., Samoedro D.P., dan Pardede N., 2012 Pengembangan Model Sistem Pengelolaan Ekowisata Kabupaten Semarang, Riset Hibah Bersaing DesentralisasiSIMLITABMAS DIKTI
Balai Candi Purbakala dan Elemen (E 5 : Perhutani), tetapi memiliki keterkaitan lemah atau mempunyai ketergantungan terhadap elemen pelaku lain kecil pada pengelolaan ekowisata Candi Songo.
Gedong
Sulistyadi.K., Sukamdani N.B., dan Pardede N., 2012 Pengembangan Model Sistem Pengelolaan Ekowisata Candi Gedong Songo Kabupaten Semarang, Seminar Nasional Universitas Soedirman, Purwokerto Sulistyadi.K., dan Sukamdani N.B., 2013, Focus Group DiscusionEkowisata Candi Gedong Songo Kabupaten
23 EKONOMI BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Vol. III, No. 2, Agustus 2014
Semarang, Seminar Nasional Universitas Sahid Jakarta
Sistem Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung
Baka L.R dan Sulistyadi. K, 2000, Kajian Sistem Pengembangan Ekowisata Perkebunan Di Sulawesi Tenggara Dengan Metoda Interpretative Structural Modelling (ISM), Seminar Nasional Perencanaan Industri, Lab. Perencanaan & Optimasi
Eriyatno, 1998, Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sarma V.V.S, 1994, Decision Making in Complex Systems, Systems Practice, vol 7 (4). P.399 - 407.