Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
BAB V STUDI KASUS
5.1
Pendahuluan Untuk menguji apakah program yang telah dibuat telah sesuai dengan yang diharapkan maka program ini akan diuji dengan melakukan analisis terhadap suatu contoh kasus yang sebelumnya telah dianalisis, dan hasil yang didapat akan dibandingkan dengan hasil yang sebelumnya sudah ada.
5.2
Input Yang Dibutuhkan Pada studi kasus kali ini penulis mengambil dua contoh kasus yang akan disampaikan. Kedua kasus tersebut mengambil dua tempat sumber (source) yang berbeda yaitu Jakarta dan Semarang. Input data yang dibutuhkan untuk melakukan analisis seismic hazard dengan menggunakan program yang dikembangkan penulis antara lain : ¾ Jumlah source zone sebanyak 18 area, yang masing-masing berbentuk segi empat. ¾ Jumlah Sub source zone untuk tiap source zone adalah 1 ¾ LORS (L/S) adalah 1 (strict lower bound) ¾ Coef = 1 ¾ Attenuation Function serta Fault Type yang dipilh untuk tiap source zone adalah yang sesuai dengan mekanisme source zone. ¾ Magnitude minimum sebesar 5.00 untuk semua source zone. ¾ Magnitude Maksimum masing-masing source zone. ¾ Beta dan Rate masing-masing source zone. ¾ Kedalaman (F depth) masing-masing source. ¾ Koordinat site yana akan dianalisis yaitu koordinat dari kota Jakarta dan Semarang. ¾ Untuk lebih langkapnya, input dapat dilihat pada lampiran
Tugas Akhir
Halaman V - 1
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
5.3
Menjalankan Program
5.3.1
Inisiasi program Studi kasus dimulai dengan menjalan aplikasi program SHAP 2. Tampilan pertama yang akan muncul ketika aplikasi dijalankan akan tampak seperti gambar 5.1
Gambar 5.1 Tampilan awal Program SHAP2
Gambar tersebut merupkan sebuah dialog yang meminta pengguna program untuk memilih satu di antara empat pilihan menu. Untuk studi kasus ini dipilih menu new input, karena data yang akan dimasukkan belum berupa existing input data yang bisa dibaca langsung oleh program. Setelah memilih menu new input, maka akan tampak tampilan seperti gambar 5.2. Lalu user bisa memilih opsi analyze untuk memulai memasukkan input.
Tugas Akhir
Halaman V - 2
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
Gambar 5.2 Memilih menu Analyze
5.3.2
Memasukkan input Input yang pertama kali dimasukkan adalah mengisi kolom kosong dialog Number of Sites seperti yang tampak pada gambar 5.3. Untuk studi kasus ini kita masukkan angka 2. pemilihan angka 2 karena jumlah site pada studi kasus ini ada dua.
Gambar 5.3 Menentukan Number of Site
Langkah selanjutnya adalah memasukkan nama kota untuk masing-masing site, seperti tampak pada gambar 5.4 (a). Secara otomatis kolom dialog pada site ada dua bertuliskan SITE 1 dan SITE 2. Lalu user bisa memilih Tugas Akhir
Halaman V - 3
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
kota untuk masing-masing SITE dari list opsi kota yang terdapat pada kolom di sebelahnya. Pada kasus ini, SITE pertama yang dipilih adalah Jakarta dan SITE kedua adalah Semarang. SHAP 2 akan menentukan koodinat (longtitude dan latitude) dari masing-masing site secara otomatis. Gambar 5.4 (b).
(a)
(b) Gambar 5.4 Tampilan pemilihan site / kota
Setelah user menekan tombol next, maka akan muncul kotak dialog yang meminta user untuk memasukkan input Number of SubSource serta koordinat masing-masing source (18 area). Kotak dialog yang telah diisi dengan input tersebut akan tampak seperti gambar 5.5.
Gambar 5.5 Memasukkan input subsource
Setelah menekan tombol next akan muncul kotak dialog baru yang meminta user untuk memasukkan input Source Zone Parameter berupa LORS (L/S), Coeffisien, Magnituda min, Magnituda max, Beta, Rate, F Tugas Akhir
Halaman V - 4
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
Depth, Attenuation Type, Fault Type serta Num Sub. Input ini diisi secara manual oleh user. Setelah input dimasukkan maka akan tampak seperti gambar 5.6. Secara lengkap informasi data input tersebut disajikan di dalam lampiran.
Gambar 5.6 Memasukkan input Source Zone Parameter
Langkah selanjutnya adalah memasukkan periode ulang (return period) yang dinginkan. Dalam kasus ini penulis memasukkan return period 5, yaitu periode ulang untuk 100 tahun, 200, 500, 800 dan 1000 tahun. Input dimasukkan secara manual dengan meng-klik kotak add. Hasil input return period seperti tampak pada gambar 5.7. Setelah itu dilanjutkan dengan meng-klik tombol next.
Gambar 5.7 Memasukkan input Return Period
Tugas Akhir
Halaman V - 5
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
Setelah meng-klik tombol next, maka langkah berikutnya adalah memasukkan input background. Input background terdiri dari TITLE, Number of Integration (NSTEP), JCALC, JPRINT, serta background parameter. Input untuk background parameter pada studi kasus ini tampak pada gambar 5.8. Setelah itu baru tekan tombol finish, yang menyatakan proses pemasukkan telah selesai dilakukan.
Gambar 5.8 Memasukkan input Background Tampilan berikutnya akan tampak seperti pada gambar 5.9 (a) yang berisi dialog bahwa input yang kita masukkan telah sempurna sehingga user bias untuk mulai melakukan run program, proses analisis yang dilakukan SHAP2. Jika input yang user masukkan belum sempurna maka tampilan akan seperti pada gambar 5.9 (b) yang mengharuskan user untuk meniliti ulang input yang dimasukkan.
(b) (a) Gambar 5.9 Tampilan dialog: (a) bila data yang dimasukkan telah sempurna; (b) bila data yang dimasukkan belum sempurna Tugas Akhir
Halaman V - 6
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
Langkah
selanjutnya
adalah
melakukan
proses
analisis
dengan
menggunakan EQ risk/Espectra. Penulis selanjutnya tinggal memilih opsi run untuk melakukan proses analisis program seperti tampak pada gambar 5.10
Gambar 5.10 Memilih menu Run
Ketika program sedang melakukan analisis atau running program, maka akan tampak tampilan seperti pada gambar 5.11.
Gambar 5.11 Tampilan ketika proses running sedang berlangsung
Tugas Akhir
Halaman V - 7
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
5.3.3
Menampilkan output Setelah proses memasukkan input lalu dilanjutkan dengan melakukan running maka kita akan memperoleh output hasil analisis program. Tampilan ketika kita akan melihat output seperti tampak pada gambar 5.12 (a). Penulis memilih opsi display untuk lalu output, seperti tampak pada gambar 5.12 (b), lalu akan muncul tampilan seperti pada gambar 5.13.
(b)
(a)
Gambar 5.12 Tampilan Output: (a) Memilih menu Display; (b) Memilih submenu Output
Gambar 5.13 Tampilan awal output
Tugas Akhir
Halaman V - 8
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
Selanjutnya untuk menampilkan grafik respon spectra dan Peak Ground Acceleration (PGA), penulis memilih opsi SITE 1 atau SITE 2 pada kotak opsi Site Coordinate. Seperti tampak pada gambar 5.14 (a) Dalam kasus ini penulis memilih opsi SITE 1 untuk ditampilkan, sehingga akan muncul Nama dari SITE 1 yaitu JAKARTA beserta angka koordinat site tersebut. Hal ini tampak pada gambar 5.14 (b).
(b)
(a) Gambar 5.14 Memilih site / kota
Lalu penulis menuju ke Return period dan memilih satu diantara atau semua dari opsi return period (gambar 5.15 (a)). Dalam hal ini penulis memilih return period 100 tahun untuk ditampilkan sehingga akan muncul grafik respon spectra dan PGA untuk return period 100 tahun seperti tampak pada gambar 5.15 (b). Lalu berturut-turut penulis menampilkan grafik respon spectra dan PGA untuk return period 200 tahun hingga 1000 tahun seperti ditunjukkan Gambar 5.16 (a) hingga 5.16 (d). Seluruh tampilan respon spectra dan PGA untuk kelima return period secara bersama-sama tampak seperti pada gambar 5.17. Begitu juga untuk SITE 2 Semarang. Output yang dihasilkan seperti tampak pada gambar 5.18.
Tugas Akhir
Halaman V - 9
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
(a) (b) Gambar 5.15 Memilih Return Period: (a) tampilan pilihan Return Period; (b) Hasil analisis untuk Return Period 100 Tahun
(a)
(b)
(c) (d) Gambar 5.16 Tampilan hasil analisis untuk Return Period 200, 500, 800, dan 1000 tahun
Tugas Akhir
Halaman V - 10
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
Gambar 5.17 Tampilan hasil analisis untuk Kota Jakarta
Gambar 5.18 Tampilan hasil analisis untuk Kota Semarang
Tugas Akhir
Halaman V - 11
Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab V Studi Kasus
5.4
Analisis Output Pada sub bab ini penulis akan memaparkan perbandingan hasil output dari program SHAP 2 dengan literatur. Peak Ground Acceleration yang dihasilkan untuk SITE JAKARTA dengan return period 100 tahun. Seperti yang ditampilkan pada gambar 5.15 (b) ternyata menghasilkan nilai yang yang sama pada literatur untuk masing-masing periode waktu 0.00 detik, 0.01 detik hingga 2.00 detik. Hasil literatur ditampilkan pada gambar 5.19. Hasil PGA output SHAP 2 juga menghasilkan nilai yang sama dengan output yang dihasilkan oleh program EQRISK.
Untuk grafik PGA hasil analisis SHAP 2 juga memiliki kesamaan dengan grafik PGA dari literatur. Perbandingan ini tampak pada gambar 5.19 Dengan hasil analisis ini penulis menyimpulkan bahwa untuk SITE 2, SEMARANG pun akan menghasilkan nilai PGA dan grafik respon spectra yang sama dengan literatur yang ada jika tidak ada kekeliruan dalam input data.
Gambar 5.19 Respon spectra untuk kota Jakarta dari Literatur
Tugas Akhir
Halaman V - 12