Orasi Bisnis Edisi ke-2
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Hadi Jauhari Administrasi Niaga - Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract Mata Kuliah Kewirausahaan adalah mata kuliah Keahlian berkarya pada jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya yang diberikan pada mahasiswa semester 5 selama 18 jam per minggu dalam satu semester (semester ganjil) dengan beban kredit sebanyak 2 sks dan 4 jam per minggu. Proses belajar mengajar mata kuliah Kewirausahaan yang digunakan adalah pertemuan di kelas dengan bantuan media pembelajaran seperti papan tulis putih (white board), overhead transparancy (OHT), modul kuliah, GBPP, SAP, hand out, perencanaan bisnis (Business Plan), disket/compact disc, diskusi kelompok mengenai business plan, dan tanya jawab, dengan pengembangan metode pembelajaran dan penyempurnaan proses belajar mengajar diharapkan terjadi peningkatan kinerja pembelajaran. Disamping itu diharapkan mahasiswa lebih tertarik mengikuti mata kuliah kewirausahaan. Indikator keberhasilan dari pengembangan metode ini dapat dilihat dari hasil ujian mid test 1, mid test 2 dan akhir semester nilai rata-rata kelas untuk tiga kelas pararel 5NA, 5NB dan 5NC tahun akademik 2005/2006 adalah 76, 01, sedangkan untuk nilai akhir rata-rata kelas tahun akademik 2004/2005 kelas pararel 5NA, 5NB dan 5NC adalah 68,42 mengalami kenaikan sebesar 7,59 point. Berdasarkan kegiatan teaching grant yang telah dilakukan dihasilkan keluaran-keluaran dalam proses pembelajaran berupa strategi instruksional, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Overhead Transparancy (OHT), Modul Kuliah (Bahan Ajar), Perencanaan Bisnis (Business Plan), Literatur, Disket/Compact Disc yang berisikan gambar-gambar hasil kerajinan –kerajinan Usaha Kecil Menengah di Kota Palembang. Key words : Kewirausahaan, Teaching Grant, GBPP, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul Belajar Perencanaan Bisnis (Business Plan), Silabus, Transparansi dan disket
PENDAHULUAN Latar Belakang Politeknik merupakan salah satu lembaga pendidikan penyelenggara pendidikan profesional yang menyiapkan lulusan dengan kualifikasi Diploma, ini berarti bahawa politeknik dengan pola pendidikan profesional diharapkan mampu mencetak alumni yang terampil dan siap untuk mengisi lapangan pekerjaan yang ada, karena pendidikan profesional diarahkan untuk kesiapan penerapan dan keahlian tertentu. Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Administrasi Niaga dengan program Studi Administrai Bisnis berdasarkan Kepmen Nomor: 232/U/2000. Kurikulum pendidikan PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
25
Orasi Bisnis Edisi ke-2
tinggi memiliki beban kuliah yang terdiri dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB) Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat (MBB) dan Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB). Mata kuliah kewirusahaan ini diberikan pada mahasiswa semester V yang merupakan Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan perilaku berkarya berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Mata kuliah Kewirausahaan ini diasuh oleh dua hinga tiga orang dosen dengan alokasi waktu 4 jam perminggu dengan jumlah tatap muka 4 jam perminggu selama 18 minggu dalam satu semester dengan beban kredit 2 SKS. Kemudian dirubah kembali berdasarkan (UndangUndang No. 20 Tahun 2003) yaitu bahwa sistem pendidikan nasional ini memberikan dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan dan menjunjung tinggi hak azasi manusia. Perubahan kurikulum mata kuliah Kewirausahaan dengan penambahan materi ajarnya dengan muatan praktis yang ditunjang dengan kurikulum yang sesuai program kewirausahan yang dikembangkan oleh perguruan tinggi di Indonesia melalui Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti yang bertujuan untuk mengembangkan beberapa wahana pembudayaan kewirausahaan di Perguruan tinggi, ialah (1) Kuliah Kewirausahaan, (2) Karya Alternatiif Mahasiswa, (3) Magang Kewirausahaan, (4) Kuliah Kerja Nyata Usaha, (5) Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja, serta (6) Inkubasi Wirausaha Baru. Metode pembelajaran yang digunakan selama ini adalah pertemuan di kelas dengan bantuan papan tulis (metode ceramah), oleh 1 orang dosen perkelas dengan jumlah 3 kelas pararel yang terdiri dari kelas 5 NA, 5NB dan 5NC dengan jumlah mahasiswa sebanyak 73 orang. Adapun yang menjadi permasalahan selama ini kurang adalah mahasiswa kurang dapat menerima dan menyerap materi yang telah diberikan dikarenakan sebagian waktu habis dipergunakan oleh dosen yang mengajar di dalam kelas hanya menulis dan menerangkan dengan media papan tuli tersebut. Akibatnya mahasiswa cenderung menjadi bosan Mengikuti matakuliah setelah waktu berjalan 50 menit pertama, sehingga aspek penyampaian materi berkurang. Selain itu program pengajaran seperti Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Modul Kuliah bahan ajar serta tidak adanya diskusi kelompok, quiz, dan pembuatan perencanaan bisnis, maka materi kuliah yang disampaikan belum berisi matarei kuliah yang lebih selektif dan aplikatifa, serta belum tersedianya strategi instruksional, hal ini mengakibatkan materi yang diberikan dalam proses belajar mengajar tidak seragam antara dosen kelas yang satu dengan kelas yang lain, akibatnya dosen yang bersangkutan mengajar dengan silabus dan jadwal pengaturan waktu yang berbeda. Sehingga nantinya para peserta didik mendapatkan materi yang tidak seragam ditinjau dari kualitas dan kuantitas pengajaran.
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
26
Orasi Bisnis Edisi ke-2
Peningkatan kualitas belajar dan mengajar dapat dilakukan dengan memperbaiki metodologi pengajaran yaitu materi yang sesuai dengan GBPP, SAP, Silabus, Modul dan Bahan Ajar. Dalam penyampaian materi harus disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti hand out, Modul ajar persentase dengan Power point, OHT, Infocus, laptop, video film dan foto-foto dari usaha kecil menengah yang dilakukan melalui magang dan pembuatan perencanaan bisnis (business plan) selain menggunakan media papan tulis putih. Diharapkan kedepan melalui penerapan metode pengajaran yang baru ini mahasiswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar pada mata kuliah kewirausahaan, dan evaluasi tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar akan dapat dilihat dari hasil nilai Mid Tes 1, Mid Tes 2, dan Final Tes dan hasil angket penilaian mahasiswa terhadap metode pengajaran, kehadiran, Quiz, Magang di UKM, pembuatan perencanaan bisnis dan diskusi kelompok, sehingga diharapkan dapat meningkat rata-rata nilai di kelas dari 68, 42 meningkat menjadi 75 keatas. Perumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan pada proses belajar mengajar mata kuliah kewirausahaan ini adalah “ Bagaimana membuat program pengajaran kewirausahaan yang lebih lengkap, seperti pembuatan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Silabus, ModulModul (Bahan Ajar), Business Plan dan Teaching Aid serta dapat menerapkan prinsipprinsip belajar yang terarah melalui magang di usaha kecil menengah agar tumbuh jiwa kewirausahaan yang nantinya bermanfaat bagi mahasiswa jika sudah menyelesaikan studinya dari Politeknik Negeri Sriwijaya”. Tujuan 1. Membuat Perbaikan dan penyempurnaan pedoman program pengajaran dengan menggunakan metodologi pengajaran lengkap berupa Silabus, GBPP, SAP, Modul (bahan ajar) dan teaching aid. 2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami mata kuliah kewiruasahaan. 3. Mendapatkan media pembelajaran yang lebih baik, dan lengkap. 4. Melatih mahasiswa dalam hal pembuatan format Business Plan 5. Memberikan masukan kepada pihak Jurusan Administrasi Niaga untuk menerapkan prinsip-prinsip belajar kewirausahaan yang sesuai dengan perubahan zaman yang mengarah kedunia kerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM), supaya diperoleh hasil pembelajaran yang optimal. Manfaat 1. Meningkatkan motivasi mahasiswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang terarah dan sitematis serta meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam membuat Business plan kewirausahaan sesuai dengan ranah kognitif, apektik dan psikomotorik. 2. Menambah sarana pendukung pengajaran mata kuliah kewirausahaan 3. Diperoleh format untuk acuan penilaian hasil PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
27
Orasi Bisnis Edisi ke-2
4. Menciptakan nuansa pembelajaran yang menyenangkan antar pengajar dan mahasiswa dalam menerima, memahami dan menguasai materi yang diberikan. KONSEP PENGEMBANGAN Melalui program teaching grant mata kuliah kewirausahaan dalam konsep pengembangan dan tinjauan teoritik terhadap metodologi pengajaran yang menjadi strategi dasar dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang lebih efektif, aplikatif san sistematis. Mata kuliah kewirausahaan terdiri 6 pokok bahasan yang disampaikan selama 19 minggu (satu semester) termasuk mid tes I dan II dan final tes (Matrik SAP, Evaluasi, Kuesioner, dan Nilai terlampir) Dalam penyampaian materi mata kuliah kewirausahaan dilakukan melalui berbagai metode pengajaran melalui teori (ceramah), quiz, pembuatan perencanaan bisnis, dan diskusi kelompok. Sedangkan untuk kegiatan praktek dilakukan melalui magang di industri kerajinan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) seperti kerajinan Songket, Tas Enceng Gondok, Ukiran Khas Palembang, Ukiran Jati Jepara, dan pabrik Mie Ayam Berkah serta pembuatan Perencanaan Bisnis (Business Plan). . Guna tercapainya korelasi kompetensi psikomotorik terhadap penerapan ilmu pengetahuan pada program pendidikan profesional serta terpenuhinya kompetensi lulusan pendidikan D III, dengan cara mengembangkan sistem instruksional yang sesuai bagi mata kuliah, program pendidikan tertentu maka harus dikembangkan suatu teknologi yang disebut teknologi instruksional serta tujuan pengajaran. TINJAUAN TEORITIK Dalam proses lahirnya wirausaha, akan melibatkan unsur inovasi, kajadian pemicu, implementasi dan pertumbuhan. Semua proses akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi, lingkungan dan sosiologis (Koswara, 2000: hal 5). Guna mengembangkan sistem instruksional yang sesuai bagi mata kuliah program pendidikan dan mahasiswa tertentu telah berkembang suatu teknologi yang disebut teknologi instruksional. Menurut Atwi pengembangan instruksional mempunyai 4 (empat) ciri utama, yaitu (Hadi Jauhari, Yusleli, Jalalludin Sayuti 2004 :7) yaitu: 1. Menerapkan pendekatan sistem 2. Menggunakan sumber belajar seluas mungkin 3. Bertujuan meningkatkan kualitas belajar manusia 4. Berorientasi kepada kegiatan instruksional individu Fokus dari teknologi pengembangan instruksional lebih menentukan kepada proses psikologi mahasiswa belajar, melainkan pada proses bagaimana teknologi perangkat lunak dan keras digunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan keterampilan atau sikap kepada mahasiswa sehingga mahasiswa mengalami perubahan perilaku seperti yang diharapkan, tujuan adalah untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan dosen kepada mahasiswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri mahasiswa (Sagala, 2005:115). Perpaduan dengan empat ciri utama tersebut teknologi pengembangan isntruksional semakin memperhalus dan mempertajam kemampuannya PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
28
Orasi Bisnis Edisi ke-2
dalam memecahkan masalah. Dalam bentuk bagan sederhana pendekatan sistem akan tampak seperti berikut: Bagan 1: Pendekatan Sistem
Keterangan: Tahap pertama, tahap mengidentifikasi diuraikan menjadi tiga langkah, yaitu, 1. Tahap Mengidentifikasi Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum Melakukan analisis instruksional Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal mahasiswa 2. Tahap mengembangkan Menulis tujuan instruksional khusus Menulis tes acuan patokan Menyusun strategi instruksional 3. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif yang termasuk di dalamnya kegiatan merevisi. Hasil akhir dari langkah tersebut adalah sistem instruksional yang siap pakai dengan konsep, prinsip dan prosedur yang bersifat keperluan praktis daripada keperluan teoritis dan cocok untuk diterapkan pada sistem pembelajaran di Politeknik. Materi yang diberikan dalam kewirausahaan terdiri dari 60% teori dan 40% praktek. Dalam pemberian teori mata kuliah kewirausahaan terdiri dari pemberian materi, quiz, diskusi/studi kasus business plan. Sedangkan untuk mata kuliah praktek kewirausahaan dilakukan dengan cara magang di UKM yaitu tempat pembuatan kerajinan songket, kerajinan ukiran khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok, kerajinan ukiran jati jepara dan pabrik mie PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
29
Orasi Bisnis Edisi ke-2
ayam berkah serta praktek dilaboratorium jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya. Materi praktek dilakukan seperti pembuatan Business Plan, pengadaan foto-foto dari industri kerajinan khas Palembang seperti songket, tas enceng gondok, ukiran khas Palembang dan lain-lain, guna memberikan motivasi dalam belajar mengajar dilakukan kunjungan ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Palembang, serta melakukan perubahan dalam sistem pengajaran melalui tampilan-tampilan dan pembuatan gambargambar dalam bentuk transparansi dan compact disk agar dalam penyampaian materi (transfer knowledge) lebih tercapai. Guna memperbaiki metodologi pegajaran maka strategi penyampaian materi di kelas harus meliputi empat komponen kurikulum yaitu; (1) tujuan, (2) bahan pelajaran, (3) proses belajar mengajar, (4) evaluasi. Alasan mengapa pembahasan dilakukan melalui keempat komponen kurikulum adalah karena kurikulum dan pembelajaran yang dimaksud sudah termasuk kedalam empat komponen tersebut. Keempat komponen ini sering disebut sebagai anatomi kurikulum karena saling berkaitan satu sama lain. Gambar dapat dilihat pada bagan di bawah ini: Bagan 2: Proses belajar mengajar
Komponen Tujuan Tujuan memegang peranan yang sangat penting dan akan mewarnai keseluruhan komponen-komponen lainnya dan akan mengarahkan semua kegiatan mengajar, tujuan pengajaran merupakan target yang harus dicapai oleh sesuatu pokok bahasan. Bloom mengemukakan tiga kategori tujuan mengajar sesuai dengan domain-domain prilaku individu yaitu Kognitif (pengetahuan) yaitu berkenaan dengan pengenalan dan pemahaman pengetahuan, serta perkembangan kecakapan dan keterampilan intelektual. Afektif (keterampilan) yaitu berkenaan dengan perubahan dalam minat, sikap, nilai-nilai, perkembangan apresiasi dan perkembangan menyesuaikan diri, dan Psikomotorik (sikap dan nilai) yaitu berkenaan dengan keterampilan gerak dan keterampilan manipulatif. Dalam merumuskan tujuan harus diperhatikan: a. Tingkat perkembangan mahasiswa PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
30
Orasi Bisnis Edisi ke-2
b. Kemajuan pengetahuan dan teknologi c. Kebutuhan industri dan dunia kerja Komponen Bahan Pelajaran Dalam mencapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan diperlukan bahan pelajaran berupa penjabaran isi silabus yang mengacu pada tujuan pembelajaran. Sehingga akan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam berwirausaha. Tata urutan atau sekuensi materi ini dikelompokkan atas dua pendekatan menurut Hasan (1996:150-152) yaitu pendekatan logis dan pedagogis: a. Pendekatan logis adalah pendekatan berdasarkan pemikiran logis suatu disiplin ilmu. b. Pendekatan Pedagogis lebih ditekankan pada pertimbangan menegnai mahasiswa dan bukan tata urutan yang ada pada disiplin ilmu. c. Komponen Proses Belajar Mengajar Penyusunann sekuensi bahan pelajaran berhubungan erat dengan perangkat pengajaran yang lengkap dan media pengajaran yang memadai sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar. Untuk menghidari agar tidak terjadi kesenjangan atau paling tidak mengurangi melebarnya kesenjangan antara kurikulum yang direncanakan (ideal curriculum), maka pemilihan strategi pembelajaran harus benar-benar tepat. 2. Komponen Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk menilai efektifitas pencapaian proses belajar mengajar secara keseluruhan sebagai implementasi dari silabus yang digunakan, serta dapat memberikan umpan balik. Umpan balik ini digunakan untuk mengadakan berbagai penyempurnaan baik penentuan dan perumusan proses belajar mengajar seperti : GBPP, SAP, Silabus, Modul-Modul (bahan ajar), Business Plan maupun strategi belajar mengajar. METODE PENGEMBANGAN Perbaikan metode pengajaran mengarah kepada pengembangan sistem pembelajaran yang dilaksanakan melalui instruksional, dengan cara melakukan pengembangan sistem melalui pengembangan teknologi Instruksional, yaitu: Menerapkan Pendekatan Sistem, Pendekatan sistem yang dilakukan adalah pendekatan sistem pembelajaran yang menumbuh kembangkan budaya wirausaha mahasiwa di jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya, dilakukan dengan cara: a. Melakukan pendekatan sistem pembelajaran dengan merancang sistem pembelajaran dengan cara mengidentifikasi atau menetapkan latar belakang perlunya mahasiswa belajar kewirausahaan yang mengarah kebudaya wirausaha yang dipadukan dengan penguasaan sains dan teknologi dalam satu kegiatan pendidikan khususnya Politeknik. b. Merumuskan tujuan instruksional secara umum guna melahirkan apa yang dinamakan perangkat asumsi landasan dalam menetapkan apakah mata kuliah tertentu perlu dilakukan proses pembelajaran praktek di laboratorium dan proses pembelajaran teori di kelas. c. Penguasaan materi mahasiswa menjadi lebih baik, dengan adanya magang di usaha kecil dan menengah, mahasiswa dapat mempraktekan cara berwirausaha yang sebenarnya sehingga akan tercipta variasi dalam proses belajar mengajar tersebut.
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
31
Orasi Bisnis Edisi ke-2
Menggunakan sumber belajar seluas mungkin, Sumber belajar yang luas dapat dilakukan melalui proses pembelajaran yang sebelumnya hanya bersumber pada buku dan setelah dilakukan penelaahan lebih sistematis maka sistem pembelajaran dilakukan melalui: a. Literatur yang seragam, b. Internet, c. Magang di usaha kecil dan menengah (UKM), d. Media cetak berupa informasi bisnis pada surat kabar dan majalah, seperti jurnal ekonomi, jurnal manajemen, usahawan dan lain-lain e. Praktek di laboratorium. f. Tersedianya perpustakaan jurusan dan perpustakaan Politeknik. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar mahasiswa, Tahap ini dilakukan melalui penyajian pengalaman belajar mahasiswa, sehingga penetapan bentuk dan jumlah pengalaman belajar dirancang dalam program pengembangan belajar yang dimaksud dengan cara menetapkan isi jumlah dan tata urutannya maka akan diperoleh: a. Perencanaan kuliah b. Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) c. Pembuatan SAP dan Silabus d. Bahan Ajar (modul) yang seragam. Berorientasi kepada kegiatan instruksional individu, Orientasi yang ditawarkan pada saat pembuatan GBBP, Silabus dosen harus memperhatikan tujuan intruksional umum dan tujuan instruksional khusus, dalam tujuan instruksional khusus harus dimuat sistem pengajaran yang sesuai dengan program pengembangan kewirausahaan yang secara terintegrasi dilaksanakan diharapkan akan mampu membekali alumni Politeknik khususnya jurusan Administrasi Niaga memiliki konsep dasar kewirausahaan, pengalaman di lapangan usaha sampai dengan mempraktekan usaha baik masih sebagai mahasiswa maupun setelah yang bersangkutan menyelasaikan studinya dari Politeknik Negeri Sriwijaya. Berdasarkan uraian keempat ciri diatas, ciri utama teknologi pengembangan instruksional yang dijelaskan diatas merupakan usaha dosen agar proses belajar mengajar dapat terlaksana sesuai dengan hasil belajar. Sesuai dengan hasil yang telah ditentukan sebelumnya mahasiswa termotivasi untuk belajar lebih baik dibanding dengan sebelumnya. Pemberian motivasi menjadi bagian dari teknik pembelajaran baik di kelas maupun dilaboratorium dan magang di UKM . Hasil dari belajar banyak ditentukan oleh motivasi, makin tepat motivasi yang kita berikan makin banyak berhasil pembelajaran itu. Motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu: a. Mendorong manusia berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. c. Meseleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi, guna mencapai tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh dosen untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam belajar, yakni: a. Menjelaskan tujuan dari tugas-tugas yang diberikan baik di kelas maupun di laboratorium, maupun magang diUKM pada setiap pertemuan. b. Memberikan makna dalam kehidupan sehari-hari mengenai tugas yang diberikan pada setiap pertemuan. c. Menjelaskan bahwa peralatan yang akan digunakan dapat membantu mahasiswa mencapai tujuan pembelajarannya. PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
32
Orasi Bisnis Edisi ke-2
d. Memberikan umpan balik terhadap setiap permasalahan yang ditemukan oleh mahasiswa dalam belajar. e. Bersikap ramah dan berpenampilan simpatik terhadap mahasiswa. f. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang mahasiswa untuk berfikir. g. Memeriksa setiap hasil dari tugas mahasiswa dan memberikan umpan balik secara klasikal, kalau perlu secara individual. Berdasarkan uraian diatas tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan pada jurusan. Administrasi Niaga dan metode pengembangan sistem pembelajaran yang baru, maka akan dapat dilihat perbandingan pada proses pembelajaran yang lama dengan proses pembalajaran yang baru sebagai tolak ukur dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada bagan berikut ini: Bagan 3: Proses Pembelajaran Lama
Bagan 4: Proses Pembelajaran Baru
Sumber:Tim Metologi Pembelajaran P5D Bandung Pada proses pembelajaran lama belum menitik beratkan kepada pendekatan kompetensi melainkan hanya pendekatan sistem saja. Pada proses pembelajaran yang baru dilakukan perpaduan antara pendekatan sistem kompetensi melalui magang di UKM, PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
33
Orasi Bisnis Edisi ke-2
pada pelaksanaan proses belajar yang baru pada mata kuliah kewirausahaan yang diberikan kepada mahasiswa dengan cara menitik beratkan kepada kurikulum yang mengarah kedunia kerja (industri) yang bertujuan untuk menambah pengetahuan, keahlian dan sikap, prilaku dan keterampilan yang dibutuhkan yaitu yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan melalui: a. Membuat perencanaan bisnis (business plan), yang bertujuan untuk menciptakan keterkaitan dan kerjasama antara perguruan tinggi dan industri UKM b. Mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik dikalangan masyarakat yang ada pada industri UKM sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kewirausahaan mahasiswa baik dalam hal keilmuan maupun pengalaman berwirausaha. c. Dapat mengevaluasi hasil kegiatan magang sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan kegiatan magang kewirausahaan kepada jurusan Adminitrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya pada tahun-tahun berikutnya. Pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran proses belajar mengajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar. Secara lebih rinci dalam proses pengembangan kurikulum harus memperhatikan beberapa prinsip umum, yaitu: 1. Prinsip relevansi dengan perkembangan zaman (internal maupun eksternal) 2. Prinsif pleksibelitas 3. Prinsip kontinuitas 4. Prinsip praktis 5. Prinsip efektifitas Arah perkembangan kurikulum merupakan sebuah yang kompleks, karena di dalamnya akan melibatkan banyak pihak, seperti administrasi pendidikan, para pakar, pendidik (dosen), orang tua dan masyarakat, agar dapat dirumuskan tujuan dan isi yang tepat. Disamping itu, pengembangan kurikulum merupakan sebuah proses panjang dan membutuhkan waktu yang cukup untuk mengkaji berbagai aspek yang berpengaruh terhadap pendidikan. Berdasarkan analisis para ahli terhadap keadaan peserta didik dimasa sekarang dan masa yang akan datang memerlukan kualitas dan keterampilan dan intlektual yang kompetitif. Guna menjawab tantangan di era informasi, maka Berdasarkan desain pengembangan kurikulum untuk mendukung tercapainya isi kurikulum (content of curriculum) yang dikembangkan dalam struktur kurikulum kemudian dituangkan ke dalam handout atau silabus dan SAP (Satuan Acara Perkuliahan). Untuk meng up to date bahan ajar maupun pustaka acuan, maka perangkat kurikulum tersebut senantiasa direview sesuai dengan perkembangan IPTEK dan perubahan kebutuhan. Berikut ini tabel perbandingan dalam proses belajar mengajar antara proses belajar mengajar yang lama dengan proses belajar mengajar yang baru, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
34
Orasi Bisnis Edisi ke-2
Tabel 2: Perbandingan Antara Metode Pengajaran Lama dan Baru Pendekatan Proses Keterangan Proses Keterangan Sistem Belajar Belajar Mengajar Mengajar Lama Baru Tahap I a. Mengidentifi Memperhatikan kasi Kompetensi Kebutuhan pengetahuan, Instruksional keterampilan b. Melakukan dan sikap Analisis perilaku yang Instruksional Tidak semua dibutuhkan c. Mengidentifi dosen dunia kerja/ kasi perilaku melakukan industri dan dan magang di karateristik UKM sebagai awal pengguna Mahasiswa alumni Tahap II a. Menulis Tujuan Instruksional Khusus b.Menulis tes acuanPatokan c. Menyusun strategi Instruksional
-
Bahan Ajar tidak seragam antar dosen, akibatnya materi untuk tes tidak seragam baik kualitas maupun kuantitasnya tidak ada magang, pembuatan perencanaan bisnis
Tahap III a.Mengevaluasi
b. Merevisi
STRATEGI PELAKSANAAN Pelaksanaan kegiatan (implementasi) teaching grant mata kuliah Kewirausahaan dilaksanakan diawal semester ganjil tanggal 12 September 2005 dan berakhir pada tanggal 19 Maret 2006 yang merupakan jadwal ujian semester. Mata Kuliah Kewirausahaan diberikan kepada mahasiswa semester 5 (lima) dengan beban sks 2 SKS dan alokasi waktu 4 jam/minggu. Adapun jumlah kelas untuk semester 5 adalah 3 kelas dan masing-masing kelas 30 orang. Tempat pelaksanaan kegiatan ini yaitu di gedung. Strategi pelaksanaan yang digunakan mengacu pada Pendekatan Sistem dan dititikberatkan pada teknologi Pengembangan Instruksional. merupakan pola yang sangat baik diterapkan dalam proses belajar mengajar yang nerapkan pendekatan sistem yang mengacu pada perubahan dalam sistem pembelajaran baik leteratur maupun sumbersumber yang digunakan, perubahan dalam program pengajaran, menggunakan Garis PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
35
Orasi Bisnis Edisi ke-2
Besar Program Pengajaran (GBPP), keseragaman modul/bahan ajar dan menggunakan sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar. Adapun tahapan pelaksanaan perbaikan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausahaan, adalah sebagai berikut: Tahap Mengidentifikasi Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum Pengadaan Literatur 1. Husein Umar, 2001, Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara komprehensif, Edisi Kedua, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2. Freddy Rangkuti, 2000, Business Plan, Teknik Mebuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus , Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Anggota IKAPI, Jakarta. 3. Masykur Wiratmo, 2001, Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. 4. Suryana, 2001, Kewirausahaan, Edisi Pertama, Penerbit PT. Salemba Empat Patria, Jakarta. 5. Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough, 1998, Essentials Of Entrepreneurship and Small Business Management, Seceond Ed, By Prentice Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Masing-masing buku terdiri dari 3 (tiga) exemplar, masing-masing untuk ketiga dosen pengajar dan perpustakaan jurusan. Kelima buku ini dipakai sebagai bahan rujukan dalam pembuatan modul mata kuliah Kewirausahaan. Membuat Program Pengajaran Program pengajaran dibuat untuk menjadwalkan alokasi waktu setiap bab perkuliahan dalam satu semester ada 18 minggu (18 kali pertemuan) terbagi atas kuliah, mid tes 1 satu kali mid tes 2 satu kali dan 1 kali final tes (semesteran). Membuat GBPP GBPP berisi tentang materi untuk setiap bab, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, alokasi waktu, kriteria penilaian dan ringkasan materi. Melalui langkah kedua yaitu mengidentifikasi adalah melakukan analisis instruksional melalui ; Pembuatan Satuan Acara Pengajaran (SAP) SAP bersisi tentang tujuan instruksional umum untuk setiap pokok bahasan dan sub pokok bahasan, pebuatan perencanaan bisnis (business plan) alokasi waktu, kriteria penilaian dan ringkasan materi serta langkah ketiga mengidentifikasi perilaku mahasiswa dengan cara: Membuat kuisioner Kuesioner dibuat dua macam yaitu kuesioner untuk mahasiswa artinya penilaian mahasiswa terhadap dosen. Kuisioner untuk dosen artinya dosen menilai mahasiswa untuk mengidentifikasi perilaku dan karakteristik mahasiswa sebagai peserta pembelajaran, karena melalui hasil jawaban mahasiswa tersebut mencerminkan metode pengajaran dan proses pembelajaran yang sebagian besar diinginkan mahasiswa termasuk apakah mahasiswa peduli dengan kesiapan, penguasaan materi serta kedisiplinan dosennya.
Tahap Mengembangkan Pada tahap ini langkah pertama yang perlu dilakukan dosen adalah mendesain tujuan instruksional khusus dari mata kuliah kewirausaha yang mengarah kedunia industri. PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
36
Orasi Bisnis Edisi ke-2
Tujuan instruksional khusus telah dituliskan di dalam SAP, yang terdiri dari komponen-komponen dalam satuan acara perkuliahan, untuk tiap pokok bahasan dan tujuan instruksional khusus dan tujuan instruksional umum. Tujuan instruksional khusus dibuat dengan tujuan mengukur pengusaan materi dan kompetensi yang diinginkan. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi Tahap ini diawali dengan tahap implementasi, dimana dilakukan uji coba terhadap modul kuliah, hand out transparansi dan campact disk yang dibuat sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar (teaching aid) di kelas. Diharapkan dengan adanya metode baru ini mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan lebih banyak dan nilai akhir rata-rata yang diperoleh bisa mencapai diatas 68,42. Evaluasi dilakukan sebanyak tiga kali dengan perincian mid test 1 pada minggu ke 7, mid test 2 dilakukan pada minggu ke 14 dan final test dilakukan pada minggu ke 19, kemudian akhir semester sistem penilaian yang dilaksanakan adalah dengan menilai kehadiran mahasiswa sebesar 15 %, quiz 1-5 20 % dan 65 % niali mid test 1 dan 2 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rumusan untuk nilai mid test dan final test sebagai berikut :dan sistem penilaian telah kami perbaiki dimana akhir suatu mata kuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya didapat dari nilai 2 kali tes tengah semester atau lebih dikenal dengan Mid Tes 1 dan Mid Tes 2 kemudian akhir semester. Nilai Mid Tes (0,15 absensi Quiz 0,20 0, 65 (Mid tes 1 dan 2) NA
M id Tes 1 M id Tes 2 ( 25 %) (Nilai Ujian Semester (50%) 4 2
Salah satu indikator yang menunjang keberhasilan dengan menggunakan metodologi di atas adalah meningkatnya skor Nilai Akhir Mahasiswa, dengan formula skor NA sebagai berikut : Tabel 3: Perincian Katergori Penilaian dengan Angka dan Huruf No.
Score/Angka
1. 2. 3. 4. 5.
0 – 39 40 – 53 54 – 65 66 – 79 80 -100
Huruf E D C B A
Keterangan Sangat kurang Kurang Memuaskan Sangat Memuaskan Istimewa
Sumber: Buku Pedoman Politeknik Negeri Sriwijaya Diakhir semester ganjil mahasiswa diminta mengisi kuesioner yang diberikan oleh team teaching (tim dosen) yang mengajar kewirausahaan. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dosen dalam satu semester, ditinjau dari cara penyampaian materi, kesiapan dosen dalam menyampaikan materi kuliah dan sikap dosen dalam memotivasi mahasiswa untuk belajar HASIL IMPLEMENTASI Melalui Pelaksanaan Kegiatan teaching grant ini diperoleh metodologi pengajaran yang efisien dan efektif, efisien dari segi waktu karena 16 kali pertemuan perkuliahan dapat memberikan materi kuliah yang lebih maksimal dari sudut kuantitas PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
37
Orasi Bisnis Edisi ke-2
dan kualitas ilmu pengetahuan dan keterampilan dapat diserap oleh mahasiswa dan efektif jika dilihat dari segi sudut proses belajar mengajar dengan poko bahasan (6 pokok bahasan), magang di UKM dan pembuatan perencanaan bisnis, bahan ajar dan pengetahuan yang seragam antar kelas yang pararel yang diajarkan dan didukung dengan tersedianya quiz-quiz individu, latihan dan diskusi kelompok. Sedangkan untuk soal mid test tes 1 , mid test 2 dan final tes dibuat secara bersama-sama oleh team teaching mata kuliah kewriausahaan guna keseragaman dalam pembuatan soal melalui pendekatan sistem pengajaran ke dunia industri yang merupakan dasar dan pedoman didalam proses belajar mengajar. Hasil yng diharapkan dari metodologi proses belajar mengajar ini adalah meningkatnya penguasaan dan pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah kewirausahaan meningkatnya nilai rata mahasiswa hasil ujian semester (final tes) dari 68, 42 menjadi 76,01 ini berarti nilai rata-rata mahasiswa dari tiga kelas pararel 5 NA, 5NB dan 5NC dapat mencapai nilai B adalah 66-79 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 73 orang, dan diajar oleh 3 orang dosen. Selain pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan di ruang kelas masing-masing di jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya, praktek di laboratorium, diskusi kelompok, pembuatan perencanaan bisnis (Business Plan), magang di Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di kota Palembang, terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan magang diusaha kecil menengah yaitu: 1. Pelaksanaan magang dilakukan setelah jam kuliah selesai. 2. Kesulitan dalam mencari tempat magang mahasiswa karena UKM yang mau melakukan kerja sama dalam proses magang mahasiswa banyak yang menolak, tetapi melalui pendekatan yang dilakukan baik oleh, mahasiswa dan dosen pengajar, maka hambatan tersebut dapat direalisaikan. 3. Kebanyakan UKM tidak menggunakan administrasi yang baik, oleh sebab itu mahasiswa harus menyusun laporan keuangan dan perencanaan bisnis harus dimulai dari awal. Dari implementasi yang telah dilakukan dalam proses belajar mengajar keluarankeluaran yang telah dihasilkan berupa GBPP (Garis Besar Program Pengajaran), SAP (Satuan Acara Perkuliahan), Modul Kuliah/Bahan Ajar, OHT (Overhead Transparancy), Literatur, Perencanaan Binis (Business Plan), VCD (Video Campac Disk) dan foto-foto kerajinan dari UKM (Usaha Kecil Menengah). Selain melakukan penilaian terhadap mahasiswa juga dilakukan penilaian terhadap terhadap dosen pada saat proses belajar mengajar di kelas, yaitu dengan cara membagikan kuesioner diakhir semester kepada seluruh mahasiswa. Dengan demikian dosen dan mahasiswa dapat mengevaluasi hasil pembelajaran selama satu semester sehingga dosen dan memperoleh umpan balik sebagai bekal mengajar agar lebih baik lagi pada tahun ajaran berikutnya. Hasil penilaian mahasiswa terhadap dosen dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini: Tabel 4: Rekapitulasi Nilai Kuesioner Peningkatan Mutu Pembelajaran Jurusan Administrasi Niaga Semester Ganjil T A 2005/2006 NO
NAMA STAF
1. Abdul Hamid, S.E. 2. Hadi Jauhari, S.E. 3. Hendra Sastra Winata,S.E,M.M
SCORE SEMESTER SEKARANG 2 4 6 SCORE MAGNA 3,22 2,44 3,33 3,0 CK 4,18 4,09 4,08 4,12 SB 4,21 3,61 3,96 3,79 B
SEMESTER LALU SCORE MAGNA 2,82 CK 3,71 SB 4,20 SB
Sumber : TPSDP dan Jurusan Adm. Niaga. Keterangan: < / > 5,00 = Sangat Baik (SB) (J) < 4,00 = Baik (B) < 2,00 = Kurang (KR)
< 3,00 = Cukup (C)
< 1,00 = Jelek
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
38
Orasi Bisnis Edisi ke-2
Berdasarkan revisi modul, soal-saol quiz, diskusi kelompok, pembuatan perencanaan bisnis dilakukan secara bersama-sama pada saat kuliah Kewirausahaan yang diajarkan pada mahasiswa semester V, sehingga masukan yang diperoleh pada saat mengajar di kelas, langsung dicatat dan ditinjau ulang dan dijadikan bahan acuan untuk melakukan revisi terhadap hasil penilaian soal/ quiz-quiz, pembuatan perencanaan bisnis, diskusi kelompok yang diberikan kepada mahasiswa di tiga kelas pararel berada pada rentang nilai absensi 95-99 keatas, kuis 1-2 74,80 kuis 3-5 72,00, mid tes 1 75,48, mid tes 2 74,88, sedangkan untuk semesteran 76,87 dan final test 76,01 Nilai yang diperoleh dari implementasi sebagaimana terdapat pada tabel-tabel di bawah ini: Tabel 5: Hasil Implementasi Nilai Mahasiswa pada Minggu 1-8 (Absensi, Quiz 1-2 dan Mid Tes 1) Nilai Rata-rata No. 1. 2. 3.
Kelas 5NA 5NB 5NC Rata-rata
Kehadiran (%)
Kuis 1 - 2
MID 1
99,85 99,17 99,42 99,48
74,00 75,43 74,96 74,80
72,50 75,67 78,27 75,48
Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah Tabel 6: Hasil Implementasi Nilai Mahasiswa pada Minggu 9-18 (Absensi, Quiz 3-5 dan Mid Tes 2) No. 1. 2. 3.
Nilai Rata-rata
Kelas 5NA 5NB 5NC Rata-rata
Kehadiran (%)
Kuis 3 - 5
MID 2
95,77 99,50 99,20 98,16
72,12 69,17 74,72 72,00
73,38 71,50 79,77 74,88
Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah Dilihat dari hasil final test atau ujian semester, menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata final test yaitu di atas 66 yang secara otomatis menunjukan peningkatan Nilai Akhir (NA). Indikator penilaian terhadap keberhasilan metode ini. Nilai akhir ratarata kelas untuk mata kuliah Kewirausahaan tahun akademik 2005/2006 adalah 76,01, sedangkan nilai akhir rata-rata kelas untuk tahun akademik 2004/2005 adalah 68,42. Tabel 7: Nilai Akhir Mahasiswa Mata Kuliah Kewirusahaan TA. 2005/2006
5NA
MID 1 72,50
Nilai Rata-rata MID 2 Semester 73,38 81,08
5NB
75,67
71,50
68,33
70,73
78,27 75,48
79,77 74,88
81,19 76,87
80,19 76,01
No.
Kelas
1. 2. 3.
5NC RATA-RATA
Nilai Akhir 77,12
Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
39
Orasi Bisnis Edisi ke-2
Tabel 8: Persentase Nilai Mahasiswa Mata Kuliah Kewirusahaan TA. 2005/2006 NILAI A B C D E
Jumlah Nilai Jumlah Nilai Jumlah Nilai Mid 1 % Mid 2 % Final Tes 28 34,15 15 18,29 31 49 59,76 61 74,39 34 5 6,09 6 7,32 17 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00 0 0,00 0
% 37,80 41,46 20,73 0,00 0,00
Jumlah Nilai Nilai Akhir 25 52 5 0 0
% 30,50 63,42 6,10 0,00 0,00
Sumber : Jurusan Adm Niaga, diolah Tabel 9: Lokasi Magang Kewirusahaan Mahasiswa Kewirusahaan Kelas 5 NA, 5 NB dan 5 NC Di UKM Palembang No. 1.
Jumlah Mahasiswa 10
2.
10
3.
11
4.
11
5.
11
6.
10
7.
10
Tempat Magang/ Nama Pemilik PD. Mie Ayam Berkah Bapak Syafarudin Handi Craft Karya Sejati Bapak Wiryo Suparjo Pengerajin Songket Palembang Cek Rody Ibu Mardijah PD. Dank Dink Donat Industri Donat Bapak Afirman Usaha Meuble Mandiri Bapak Muksin A Kodir Niki Sami Ukir Bapak Subianto Usaha Kerupuk Kemplang H Jamil Ronie
Jenis Kerajinan Mie, Siomay, Bakso Rotan, Enceng Gondok, dan Pelepah Pisang Kerajinan Songket Palembang Aneka Macam Makanan dari Donat Kerajinan Lihap dan Spring Bed Ukiran Khas Palembang Kerupuk Kemplang
Sumber : Usaha Kecil Menengah, diolah
PEMBAHASAN Hasil implementasi dari metode pembelajaran yang memadukan metode pembelajaran antara pendekatan sistem dan sistem pendekatan kompetensi sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003, menekankan kepada hubungan sistematik antar berbagai komponen dalam pengajaran, mempunyai hubungan yang terpadu dalm suatu pengajaran yang sesuai dengan fungsi saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan. Dalam metode pengajaran sebagai suatu sistem merupakan langkah perencanaan program yang memegang peranan sangat penting dalam menentukan langkah pelaksanaan dan evaluasi. Keterpaduan pendekatan pengajaran sebagai suatu sistem bukan hanya antar komponen-komponen proses belajar mengajar saja, tetapi juga antara langkah yang satu dengan langkah berikutnya. Dilihat dari konsep pendekatan sistem bahwa bahan ajar berkaitan dengan kurikulum, kegiatan belajar mengajar, teknik dan metode pengajaran, kenyamanan dan suasana pembelajaran, sarana dan prasarana belajar yang baik dan layak guna mendukung berlangsungnya pembelajaran dengan baik dan menyenangkan. Kurikulum yang ditetapkan Politeknik Negeri Sriwijaya khsusnya sejak tahun 2003 pada Program Studi Administrasi Bisnis, adalah kurikulum berbasis kompetensi, dengan tujuan bahwa melalui kurikulum ini mahasiswa menyukai dan menghargai materi pengajaran, memiliki penguasaan konsep dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
40
Orasi Bisnis Edisi ke-2
teknologi sehingga mampu berpikir secara rasional, memiliki kemampuan dan kecakapan berkomunikasi serta mampu memecahkan masalah secara sistematis dalam hidup mereka dan memiliki kemampuan mengaplikasikan kecakapan dengan menggunakan teknologi dan pengukuran yang tepat Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi inilah dosen mata kuliah Kewirausahaan melakukan pengembangan metode pengajaran, agar ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa akan mata kuliah Kewirausahaan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja/industri sebagai pengguna alumni. Agar penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan mata kuliah Kewirausahaan dapat diserap mahasiswa secara sistematis, mudah dan mampu bertahan lama didalam ingatan mahasiswa dan Dosen tim pengajar mata kuliah Kewirausahaan dengan cara melakukan pendekatan kurikulum dengan pendekatan sistem. Berdasarkan hasil pengamatan selama implementasi dilakukan, ketersediaan GBPP, SAP, Silabus, Modul/Bahan Ajar, Soal Quiz, Pembuatan Perencanaan Binis (Business Plan), OHT (Overhead Transparancy), Magang di UKM, diskusi kelompok, dan alat bantu pengajaran (Teaching Aid) dapat menghasilkan dan membuat : 1. Proses belajar mengajar menjadi lebih baik, kemampuan dosen dalam merumuskan bahan ajar dengan jelas serta tujuan apa yang ingin dicapai melalui pengajaran, tidak hanya mengenai materi kuliah yang harus dikuasai akan tetapi keterampilan seperti magang di UKM, Pembuatan Perencanaan Bisnis (Business Plan) akan tetapi juga keterampilan, tujuan emosional (motivasi mahasiswa), karena mahasiswa belajar didorong oleh keingintahuan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan terhadap penguasaan materi. 2. Materi pengajaran akan terjaga keseragaman dalam proses pembelajaran baik kualitas maupun kuantitas dengan tersedianya GBPP, SAP, Silabus, Modul/Bahan Ajar, Soal Quiz, Pembuatan Perencanaan Binis (Business Plan), OHT (Overhead Transparancy), Foto-foto kerajinan waktu Magang di UKM, diskusi kelompok , dan alat bantu pengajaran (Teaching Aid) sebagai pemandu proses pembelajaran guna menjamin terjaganya keseragaman kuantitas materi ajar dan tingkat kualitas penguasaan materi ajar bagi mahasiswa. 3. Teknik dan metode pengajaran, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa teknik yang diterapkan pada metode pengajaran untuk mata kuliah Kewirausahaan adalah melakukan kombinasi tipe pengajaran teori dan praktek, melalui metode ceramah, metode tanya jawab, metode quiz, metode magang di UKM, metode diskusi kelompok. 4. Kenyamanan sarana dan suasana pembelajaran, dari hasil pengamatan tim pengajar mata kuliah Kewirausahaan bahwa dengan menerapkan metode pengajaran yang mengkombinasikan antara teori dan praktek, tersedianya media pengajaran dan kelengkapan pengajaran lainnya yang memungkinkan dapat dilakukan dan mampu menciptakan perubahan yang diinginkan terhadap tingkah laku mahasiswa. Kondisi kelas menjadi lebih kondusif karena tertarik untuk mengikuti perkuliahan terlihat dari Absensi kehadiran mahasiswa sebesar 99 %, tentunya ini membuat motivasi belajar mahasiswa meningkat. Bila motivasi mahasiswa meningkat secara tidak langsung dosenpun menjadi lebih bersemangat dalam melakukan transfer of knowledge kepada mahasiswa dan suasana belajar lebih bervariasi dan menjadi lebih menarik, karena dosen dan mahasiswa merasa nyaman menjalan proses pembelajaran tersebut. 5. Berdasarkan hasil implementasi dari kegiatan magang yang dilaksanakan di UKM di kota Palembang sebagian mahasiswa ada yang tertarik menjalankan usaha sampingan seperti berjualan songket, bisnis usaha meubel kerajinan khas Palembang, kerajinan tas enceng gondok dan pelepah pisang, rotan serta yang mengikuti pelatihan pembuatan bahan baku mie, mie ayam dan bakso dan pembuatan donat. PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
41
Orasi Bisnis Edisi ke-2
6. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan didalam melakukan pengembangan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausahaan seperti ruang kelas, laboratorium seperti papan tulis, pana board, OHT, Televisi, VCD, Note Book, infocus dan Laptop, kamera dan handycam telah tersedia di jurusan Administrasi Niaga, tetapi sarana ini dapat dipinjam bila dibutuhkan. Sedangkan cara mengoperasikan alat tersebut dosen belajar kepada tenaga instruktur yang ada di UPPT Politeknik Negeri Sriwijaya. 7. Dari hasil pengembangan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausaha ini berdampak positif dan dapat dilaksanakan dengan baik terutama kepada mahasiswa peserta didik, dengan indikasi terjadinya peningkatan rata-rata Akhir menunjukan adanya peningkatan, sebagai indikator keberhasilan pengembangan metode ini. Nilai akhir rata-rata untuk mata sedangkan nilai akhir rata-rata untuk mata kuliah Kewirausahaan tahun akademik 2004/2005 adalah 68,42 menjadi 76,01 pada tahun akademik 2005/2006 mengalami kenaikan sebesar 7,59 point seperti terlihat pada grafik 1 dan 2 berikut ini:
GRAFIK NILAI RATA-RATA TAHUN AKADEMIK 2004/2005
Grafik 1: Nilai Rata-Rata Kelas Mata Kuliah kewirausahaan TA. 2004/2005
100,00 90,00 80,00 72,00
70,00
65,50
68,00
69,27
69,95 70,33 69,90 70,00
66,96 66,96
64,35 66,00
NILAI
60,00
MID 1 MID 2 SEMESTER NILAI AKHIR
50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 5NA
5NB
5NC
KELAS
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
42
Orasi Bisnis Edisi ke-2
GRAFIK NILAI RATA-RATA TAHUN AKADEMIK 2005-2006 Grafik 2: Nilai Rata-Rata Kelas Mata Kuliah Kewirausahaan TA. 2005-2006 100,00 90,00 81,08 77,12
80,00 72,50 73,38
78,27 79,77
75,67 71,50 68,33
70,00
81,19 80,19
70,73
NILAI
60,00 MID 1 MID 2 SEMESTER NILAI AKHIR
50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 5NA
5NB
5NC
KELAS 3
KESIMPULAN 1. Meningkatkan kualitas dan mutu proses belajar mengajar, sehingga nilai akhir ratarata mahasiswa meningkat dari 68,42 menjadi 76,01 atau meningkat sebesar 7,59 point. 2. Diperolehnya keluaran-keluaran yang dihasilkan dalam program pengajaran seperti GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran), Satuan Acara Pengajaran (SAP), Modul-Modul (Bahan Ajar), pembuatan Business Plan, Overhead Transfarancy (OHT), Diskusi kelompok/studi kasus, Magang di UKM, Disket/CD Gambar-Gambar kerajinan-kerajinan industri merupakan pengembangan metodologi pengajaran mata kuliah Kewirausahaan ini dapat terlaksana dengan menggunakan dua perpaduan pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan sistem dan pendekatan kompetensi. 3. Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen dan mahasiswa dalam menggunakan alat bantu proses belajar mengajar serta dapat memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha apabila yang bersangkutan menyelesaikan studinya dari jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya. SARAN 1. Setiap Dosen pengajar mata kuliah Kewirausahaan dapat mengikuti dan menggunakan program pengajaran yang telah dibuat guna keseragaman dalam proses belajar mengajar untuk kelas pararel yang diajarkan oleh dosen yang berbeda, oleh sebab itu Dosen diharapkan dalam memimpin proses belajar mengajar di kelas harus PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
43
Orasi Bisnis Edisi ke-2
memperhatikan keseragaman materi ajar seperti GBPP, SAP, Modul-Modu/Bahan Ajar, Business Plan, OHT, Disket/CD-ROM dan foto-foto industri kerajinan hendaknya dipelihara sehingga proses pembelajaran berlangsung maksimal secara efisien dan efektif. 2. Bagi mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga dapat menggunakan keluaran-keluaran yang ada untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah kewirausahaan. 3. Selain itu sebaiknya tim pengajar memberikan kuesioner kepada mahasiswa dalam rangka untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan dosen mengajar dalam satu semester, kesiapan dalam menyampaikan materi, dan sikap dosen dalam memotivasi mahasiswa untuk belajar, apabila hasil evaluasi terhadap dosen kurang baik, maka harus segera melakukan perbaikan, sehingga proses pembelajaran akan menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Bygrave William D, 1998, Entrepreneurship In Asian, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta. David E. Rye, 1995, Wirausaha, PT. Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta. Hadi Jauhari, dkk, 2005, Laporan Hasil Teaching Grant, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang. Hasan, Said Hamid, 1996, Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, IKIP Bandung, Bandung. Jaja Koswara, 1999, Prgram Pengembangan Budaya Kewirausahaan, P3M Dikti, Jakarta. Lasiyo, 2000, Entrepreneurshif: Suatu Tinjauan Filosofi, Yogyakarta, Lemabaga Pembinaan dan Pengmbangan Pendidikan, Jakarta. Politknik Negeri Sriwijaya, 2004, Buku Pedoman Pelaksanaan Ujian dan Penilaian Hasil Belajar, Palembang. Politknik Negeri Sriwijaya, 2004, Buku Pedoman Pembuatan Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan, Palembang. Sagala, Syaiful, 2005, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alpabeta, Bandung.. Tim Metodologi Pembelajaran P5D, 2002, Modul Desain Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pusat Pengembangan Politeknik dan Pendidikan Program Diploma P5D, bandung. Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough, 1998, Essentials Of Entrepreneurship and Small Business Management, Second Ed, By Prentice Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Winardi, 1996, Manajemen Organisasi, PT. Selemba Empat, Jakarta
PENGEMBANGAN METODOLOGI PENGAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
44