A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot KSM
Pembekalan kepada Fasilitator mengenai KSM 1
Ya
Pembangunan KSM · Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM kepada Masyarakat oleh Fasiltator · FGD Dinamika KSM (berbasis hasil RPK dan PS) 2
Teridentifikasi dan Penggalangan Relawan Pendamping Kelompok
Direkomenda sikan dalam Penetapan Prioritas 10
6.b.
· Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM oleh Relawan Pendamping Kelompok · FGD Dinamika KSM
1. Susun/Review Tujuan 2. Kesepakatan Bersama / Aturan Main : · Pertemuan rutin · Tabungan · pencatatan · Pinjaman · angsuran
5 3
Penyusunan Rencana Kegiatan KSM 8
Penilaian Kelayakan oleh UP-UP : · Kelayakan KSM · Kesesuaian usulan dengan PJM Pronangkis
· Akses BLM · Akses APBD · Akses Channelling · Akses Sumberdaya lain
9
7
Pelatihan kepada BKM, UP-UP dan Relawan Pendamping Kelompok
Pengembangan KSM
Tidak
6a 4
Proses Pembangunan KSM
Proses Verifikasi Usulan KSM
Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM Tahap Kegiatan Pendampingan KSM di lokasi pilot pada hakekatnya sama dengan pendampingan kegiatan sosial di lokasi reguler sebagaimana dimaksud dalam Bab III POB ini (Lihat Gambar 5 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Sosial, hal 9). Perbedaannya hanya terdapat dalam 1) penjabaran tahap kegiatan dan 2) pemanfaatan BLM. Terkait dengan penjabaran tahapan kegiatan, dalam Gambar 5 tersebut diterangkan bahwa pada Tahap 1 adalah Sosialisasi Pengelolaan Kegiatan Sosial. Tahap ini dijabarkan lebih lanjut dalam Proses pembangunan/pengembangan KSM di Lokasi Pilot, menjadi terdiri dari : 1. Pembekalan kepada Fasilitator mengenai KSM 2. Sosialisasi di tingkat Kelurahan mengenai : a. Konsep dan Substansi KSM kepada Masyarakat oleh Fasilitator b. FGD Dinamika KSM (berbasis hasil RPK dan PS) 3. Melakukan identifikasi dan penggalangan Relawan Pendamping Kelompok
Sementara itu untuk Tahap 2, mengenai Pembangunan/Penguatan KSM Sosial (Tahap 3) dijabarkan lebih lanjut dalam pendampingan KSM menjadi : 1. Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM oleh Relawan Pendamping Kelompok serta FGD Dinamika KSM oleh Relawan pendamping Kelompok (Tahap ke 5). a. Pembangunan KSM (Tahap 6a) b. Pengembangan KSM (Tahap 6b) 2. Penyusunan/Review Tujuan dan Kesepakatan Bersama/Aturan Main (Tahap 7) yang meliputi 5 aturan dasar (Panca Sutra), yaitu : a. Pertemuan rutin b. Tabungan c. Pencatatan d. Pinjaman e. angsuran Sedangkan untuk Pemanfaatan BLM, di gambar 5 Pelaksanaan kegiatan sosial reguler baru dapat dilaksanakan pada tahap 7. Namun dalam Pendampingan KSM di Lokasi Pilot dilakukan sejak awal (pada minggu ke 0) yang dipergunakan untuk pelatihan BKM, UP-UP dan Relawan Pendamping Kelompok dengan alokasi sebesar Rp. 15 juta. Gambar 2 Penjabaran Tahap Pelaksanaan Kegiatan Sosial dan Pendampingan KSM Pelaksanaan Kegiatan Sosial
Tahap 1 Sosialisasi Pengelolaan Kegiatan Sosial
Pendampingan Kegiatan KSM
Pembekalan kepada Fasilitator mengenai KSM (Tahap 1)
Sosialisasi di Tingkat Kelurahan (Tahap 2) 1. Konsep dan Substansi KSM kepada Masyarakat oleh Fasilitator 2. FGD Dinamika KSM (berbasis hasil RPK dan PS) Identifikasi dan Penggalangan Relawan Pendamping Kelompok (Tahap 3)
Pelaksanaan Kegiatan Sosial Pembangunan/Penguatan KSM Sosial (Tahap 3)
Pendampingan Kegiatan KSM Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM oleh Relawan Pendamping Kelompok serta FGD Dinamika KSM oleh Relawan pendamping Kelompok (Tahap ke 5). Pembangunan KSM (Tahap 6a)
Pengembangan KSM (Tahap 6b) peKSM (Tahap 6a) Penyusunan/Review Tujuan dan Kesepakatan Bersama/Aturan Main (Tahap 7) : 1. Pertemuan rutin 2. Tabungan 3. Pencatatan 4. Pinjaman 5. angsuran
Tahap sosialisasi hasil pemutakhiran Pemetaan Swadaya (PS) sebagaimana terlihat pada gambar 1 telah diuraikan pada tahap persiapan, dimana pada sosialisasi hasil PS, warga miskin yang belum memiliki kelompok maupun warga miskin yang telah bergabung dalam KSM (existing) telah menyatakan komitmen dan beminat berkelompok.
Tabel 2 Proses Pembangunan/Pengembangan KSM (Penjelasan Gambar 1)
No
Tahapan Kegiatan
Uraian Kegiatan
Pelaksana
Fasilitasi
Peserta
1.
Pembekalan Kepada Fasilitator mengenai KSM
Pembekalan mengenai substansi dan mekanisme materi Pendampingan KSM kepada Fasilitator
KMP dan WB
Pemandu Nasional KMP
1. Askot Sosial 2. Askot MK 3. Faskel Sosial
2.
Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM kepada Masyarakat dan FGD Dinamika KSM berbasis hasil RPK
1. Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM kepada Masyarakat dan Fasilitator dan FGD Dinamika KSM berbasis hasil RPK 2. Sosialisasi hasil pemutakhiran data PS-2 kepada peserta sebagai acuan untuk membentuk KSM 3. Warga miskin (PS 2) yang telah maupun belum tergabung dalam KSM diminta berkomitmen untuk bergabung membangun atau mengembangkan KSM. 4. Penggalangan Relawan Pendamping Kelompok (RPK) yang akan mendampingi KSM
BKM dan Lurah
Fasilitator dan BKM
BKM, Relawan dan UP-UP
3.
Penggalangan Relawan Pendamping Kelompok
1. Identifikasi Relawan Pendamping Kelompok 2. Pendaftaran Relawan Pendamping Kelompok, yang bersedia untuk mendampingi dan memfasilitasi KSM
BKM dan Lurah
Fasilitator dan BKM
BKM, Relawan dan UP-UP
4.
Pelatihan kepada BKM, UP-UP dan Relawan Pendamping Kelompok
BKM dan UP-UP dilatih mengenai : 1. Konsep peningkatan penghidupan berbasis mata pencaharian 2. fungsi KSM dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Dinamika kelompok 3. Manajemen Organisasi, Tabungan rutin, Pinjaman, Angsuran 4. Pelatihan ini menggunakan pendekatan belajar sambil berpraktek (learning by doing atau On the Job training) dalam pertemuan rutin KSM
BKM dan Lurah
Askot, Fasilitator
BKM, UP-UP dan Relawan Pendamping Kelompok
No
Tahapan Kegiatan
Uraian Kegiatan
5.
Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM oleh Relawan Pendamping Kelompok
1. Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM oleh Relawan kepada komunitas 2. Sosialisasi hasil pemutakhiran data PS-2 kepada peserta sebagai dasar pembenukan KSM 3. Warga miskin (PS 2) yang telah maupun belum tergabung dalam KSM diminta berkomitmen untuk bergabung membangun atau mengembangkan KSM.
Komunitas warga masyarakat di tingkat basis
Relawan Pendamping Kelompok
Warga PS-2 dan warga komunitas
6.
FGD Dinamika Kelompok
1.
FGD Dinamika Kelompok mendiskusikan pentingnya berkelompok. Event ini dapat digabung atau terpisah dengan event Sosialisasi. Namun Kelompok tidak harus dibentuk baru, bisa menggunakan kelompok lama (lebih disarankan). Terdapat dua opsi, yaitu : pembangunan KSM untuk KSM baru dan pengembangan KSM untuk KSM lama. Untuk Kelompok lama dapat dikembangkan menjadi KSM setelah direview visi, misi, dan aturan mainnya.
Komunitas warga masyarakat di tingkat basis
Relawan Pendamping Kelompok
Warga PS-2 dan warga komunitas
1. Dalam Pembangunan KSM baru disepakati beranggotakan 10-15 orang, dengan ketentuan : a. berasal dari warga miskin hasil pemutakhiran data PS-2 b. Setiap keluarga miskin diwakili 1 orang sebagai anggota KSM c. Bersedia menabung sesuai kemampuan anggota dalam setiap pertemuan mingguan d. Bersedia bekerjasama dalam kelompok e. Siap meluangkan waktu untuk mengikuti pertemuan rutin mingguan maupun pelatihan kelompok f. Syarat lain yang disepakati oleh warga masyarakat/rumah tangga miskin 2. Menyepakati tujuan dan aturan main KSM : 1. Tujuan KSM
Komunitas warga masyarakat di tingkat basis
Relawan Pendamping Kelompok
Warga PS-2 dan warga komunitas
2.
7.
Pembangunan KSM baru
Pelaksana
Fasilitasi
Peserta
No
Tahapan Kegiatan
Uraian Kegiatan 2.
8.
Untuk Pengembangan KSM lama (dari kelompok/KSM lama)
1.
2.
3.
Pelaksana
Fasilitasi
Peserta
Kesepakatan Bersama/Aturan Main : a. Pertemuan rutin b. Tabungan c. Pembukuan d. Pinjaman e. angsuran
Identifikasi kelompok-kelompok yang sudah ada dan mengakar di masyarakat seperti kelompok tani, kelompok perempuan, kelompok pembangunan seperti Posyandu, BKKBN, dll. Mengembangkan KSM dari kelompok lama tersebut dengan mereview : a. Tujuan, apakah kelompok atau KSM lama tersebut dibentuk bertujuan untuk bekerjasama dalam menanggulangi kemiskinan anggota, sehingga warga miskin/termiskin yang terdaftar dalam kelompok terlibat dalam semua kegiatan kelompok. b. Kemanfaatan, apakah kelompok/KSM lama telah mengembangkan peningkatan pengetahuan, kualitas hidup seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, permukiman dan lainnya. c. Aturan bersama kelompok, apakah membuka akses warga miskin dan perempuan menjadi anggota kelompok. d. Keanggotaan, apakah seluruhnya beranggotakan warga miskin dan termiskin dari data PS-2; dan selalu terlibat dalam kegiatan kelompok, e. memiliki tabungan rutin kelompok sesuai kemampuan anggota, dan f. bersedia meluangkan waktu dalam mengikuti pertemuan rutin mingguan dan dapat berkerjasama dalam kelompok g. identifikasi anggota kelompok yang berminat usaha dan atau mencari lapangan pekerjaan; Pembentukan struktur kepengurusan KSM, terdiri dari
Komunitas warga masyarakat di tingkat basis
Relawan Pendamping Kelompok
Warga PS-2 dan warga komunitas
No
Tahapan Kegiatan
Uraian Kegiatan
4.
Koordinator, sekretaris maupun bendahara. Kepemimpinan akan menjadi hal kunci memfasilitasi pembentukan aturan kelompok, mengkomunikasikan, dan menegakkannya, termasuk menjadi penengah konflik. KSM wajib memberikan kesempatan kepada yang termiskin untuk terlibat dalam kegiatan KSM, dalam struktur kepengurusan atau menjadi coordinator KSM. Mendiskusikan Tujuan dan Aturan Bersama KSM dilakukan dengan : a. menyepakati Visi, Misi dan Tujuan kelompok; b. Menetapkan Nama identitas kelompok; c. Menyusun dan menyepakati Lima Aturan Dasar Kelompok yang harus dipenuhi oleh semua anggota kelompok: i.
ii.
iii.
Tabungan Rutin mingguan, sebagai proses pembelajaran dalam menolong dirinya sendiri melalui kegiatan menabung (self-help) dan menolong sesama anggota kelompok melalui kegiatan pinjaman (mutual help). Tabungan rutin dapat berbentuk uang atau lainnya, sesuai kemampuan dan kesepakatan anggota KSM. Dalam pertemuan pertama disepakati bentuk dan besarnya tabungan. Pertemuan rutin mingguan, yang ditentukan oleh anggota kelompok secara demokratis dengan tempat pertemuan secara bergantian di tempat anggota. Semua anggota siap memimpin pertemuan bila rumahnya menjadi tempat pertemuan. Ini sebagai pembelajaran dalam kepemimpinan kelompok kecil. Pembukuan rutin. Pembukuan/adminstrasi
Pelaksana
Fasilitasi
Peserta
No
Tahapan Kegiatan
Uraian Kegiatan kegiatan dan keuangan dilakukan rutin melalui :
iv.
v.
·
Pelaksanaan perguliran pinjaman dalam kelompok. Kelompok dapat memulai pinjaman dalam kelompok segera setelah ada permintaan dari anggotanya, bahkan dapat dimulai dari pertemuan pertama.
·
Melaksanakan pengembalian pinjaman dalam kelompok
Penguatan kapasitas KSM. Semua anggota Kelompok dipastikan siap untuk mengikuti pelatihan penguatan organisasi dan keuangan kelompok bagi KSM yang lolos menjadi KSM untuk Pilot antara lain : manajemen Ekonomi Rumah Tangga (ERT); Manajemen organisasi dan keuangan kelompok, pelatihan ketrampilan (vocational training) sesuai kebutuhan (kelompok usaha dan kelompok pekerja). Kesiapan menerima penilaian kinerja KSM setelah terlaksananya pertemuan rutin mingguan selama empat (4) kali berturut-turut sesuai dengan indikator kinerja kelulusan sebagai KSM peserta program- sesuai dalam format KPK (Kartu Perkembangan Kelompok). Indikator kinerja kelulusan KSM adalah sebagai berikut: a. Min 90% kehadiran anggota pada pertemuan rutin b. Min 75% anggota kelompok menabung secara rutin c. 100% pembukuan dilaksanakan secara tepat waktu
Pelaksana
Fasilitasi
Peserta
No
Tahapan Kegiatan
Uraian Kegiatan d.
Pelaksana
Fasilitasi
Peserta
100% agenda pertemuan rutin terpenuhi
9.
Penyusunan Rencana Kerja KSM
Rencana Kerja KSM disusun bersama sejak pelatihan praktek (OJT) KSM, mengatur tentang simpanan, tabungan, pinjaman, angsuran dan kegiatan yang menunjang pencapaian tujuan KSM. Rencana kerja direalisasikan dalam setiap pertemuan rutin KSM
KSM
Relawan Pendamping Kelompok
KSM
10.
Penilaian Kelayakan KSM oleh UP-UP BKM
KSM-KSM yang telah layak dan memenuhi syarat diverifikasi kelayakannya oleh UP-UP kesesuaiannya dengan orientasi penanggulangan kemiskinan KSM dan usulan PJM Pronangkis
Relawan Pendamping Kelompok dan UP-UP
Relawan Pendamping Kelompok dan UP-UP
KSM
11.
Penentuan Akses dana BLM oleh KSM
KSM-KSM yang telah layak dan diverifikasi ditentukan akses dana melalui BLM APBN, APBD, atau Swasta
Relawan Pendamping Kelompok dan UP-UP
Relawan Pendamping Kelompok dan UP-UP
KSM
Tahap selanjutnya secara rinci dijelaskan siklus pembangunan/pengembangan KSM seperti dibawah ini : Tabel 3 Tahap pelaksanaan kegiatan KSM Percontohan Waktu Minggu ke 0
Tahap Pembangunan/Pengem bangan KSM Calon Percontohan
Pelaksana dan Peserta Pelaksana: BKM/UP-UP, Relawan Pendamping (didampingi oleh Fasilitator) Peserta: Anggota kelompok baru dan kelompok lama
Minggu ke 1-4
Fasilitasi kegiatan identifikasi calon KSM untuk Percontohan
Pelaksana: BKM/UP-UP, Relawan Pendamping (difasilitasi oleh Fasilitator) Peserta: Anggota KSM
Minggu ke 5 - 12
Pendapingan kegiatan kepada KSM Percontohan
Pelaksana: BKM/UP-UP, Relawan Pendamping (didampingi oleh Fasilitator)
Hasil yang diharapkan 1. Terbentuk/Adanya calon KSM baru/lama yang berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi KSM Percontohan, yang memiliki visi, misi, tujuan, struktur organisasi dan aturan dasar kelompok. 2. Tersusun profil KSM calon Percontohan Adanya calon kelompok yang dinyatakan memenuhi kriteria (lulus) sebagai KSM Harapan oleh Fasilitator/Relawan Pendamping sebagai KSM Percontohan dengan syarat kelulusan sebagai berikut: 1. Kelompok memiliki lima aturan dasar 2. Tingkat kehadiran anggota rata-rata > 80% anggota hadir pada pertemuan rutin 3. Tabungan rutin pada pertemuan mingguan dipenuhi oleh Min 75% anggota kelompok 4. 100% pencatatan keuangan dilaksanakan secara tepat waktu 5. 100% agenda pertemuan rutin terpenuhi KSM Percontohan memperoleh pembekalan/pelatihan, serta memenuhi kriteria penilaian kelayakan untuk mengakses dana BLM sosial
Peserta: Anggota KSM Percontohan Minggu ke 13 seterusnya
Pengelolaan BLM Sosial
Pelaksana: BKM/UP-UP, Relawan pendamping (didampingi oleh Fasilitator) Peserta: Anggota KSM Percontohan
KSM Percontohan dapat mengakses dana BLM Sosial sesuai dengan tata cara dan tahapan yang disyaratkan. Selanjutnya anggota akan memperoleh pinjaman dari kelompok sesuai dengan prioritas peminjam.
a. Tahapan Pemanfaatan BLM Sosial Tahapan pemanfaatan BLM Sosial ke KSM dilakukan dengan beberapa ketentuan khusus sebagai berikut : Tabel 1. Tahapan Pemanfaatan Dana BLM Sosial Tahapan Pemanfaatan Pertama (maks Rp. 15 Juta)
Kedua
Kegiatan Pelatihan Lurah, BKM/LKM, UP, Relawan Pendamping, Pelatihan KSM terkait manajemen organisasi dan keuangan kelompok Pelatihan Keterampilan dan manajemen usaha sesuai kebutuhanKSM
Dana waqaf diperuntukan bagi: a. Kebutuhan Dasar b. Aset Bergulir dan Aset Produksi
Jangka waktu Dilaksanakan sebelum pendampingan KSM Mulai minggu ke 1
Mulai minggu ke 5 dan seterusnya
Mulai minggu ke 13 dan seterusnya
Syarat
1. Terbentuk kelompok 2. Ada kepengurusan 3. Ada aturan bersama 1. Pemenuhan lima aturan dasar kelompok 2. Ada kesepakatan jenis usaha / kebutuhan dasar 3. Anggota KSM sudah memiliki manajemen usaha/ lapangan pekerjaan 1. Pemenuhan lima aturan dasar kelompok Proposal usaha diverifikasi dan disetujui oleh BKM/LKM dan Relawan Pendamping
Penguatan Kapasitas Anggota dan kelembagaan KSM Dalam tahapan ini kegiatan penguatan kapasitas baik bagi anggota KSM maupun untuk penguatan kelembagaan KSM yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui : 1.
Pendampingan oleh fasilitator maupun para Relawan Pendamping dalam pertemuan kelompok rutin minggu dengan memberikan materi sesuai dengan kurikulum pendampingan kelompok Pelatihan proses pemberdayaan kelompok untuk siap masuk dalam Pasar antara lain meliputi: Pelatihan Pengembangan Usaha (Business Plan) Kewirausahaan Pelatihan Pengembangan ketrampilan Pelatihan Penguatan Kelembagaan KSM yang berkelanjutan Pelatihan membangun kemitraan untuk akses terhadap lembaga keuangan formal/Bank maupun lembaga terkait lainnya dalam rangka akses pasar produk yang diunggulkan dan peluang lapangan kerja Pelatihan–pelatihan lainnya yang mendukung pengembangan usaha maupun ketrampilan sebagai pekerja
2.
Pengendalian Dan Pengelolaan pada Kegiatan Pilot Penguatan KSM A. PENGENDALIAN Pengendalian kegiatan Pilot pada dasarnya sama dengan pengendalian pada pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan pada umumnya yang meliputi kegiatan pemantauan (monitoring) , evaluasi kegiatan menyeluruh dan pelaporan. Untuk kegiatan pilot, pengendalian mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini: Tabel 2. Kegiatan Pengendalian PILOT No 1.
Kegiatan Pencatatan dan pengumpulan berkas (dokumen) hasil kegiatan
Pelaku Utama : Sekretaris BKM/LKM, UP-UP dan anggota BKM/LKM. Pendamping : Faskel, Aparat Kel./Desa, Relawan Pendamping
Hasil Daftar Hadir. Notulensi, Berita Acara.
2.
Pengumpulan data tentang hasil kegiatan.
Utama : Faskel, Korkot
Data terkumpul dalam suatu sistem informasi manajemen (MIS), website
3.
Pengolahan data tentang hasil kegiatan.
Utama : KMP
Informasi tentang : - status waktu implementasi kegiatan - Capaian kinerja (KPI)
4.
Analisa Data dari seluruh status progres dan capaian kinerja
Utama : KMP, OSP Provinsi
- Analisis data
5.
Analisa dampak pelaksanaaan program
Utama : OSP Evaluasi
- Analisis dampak
I.
Monitoring dan Evaluasi Partisipatif
1. Pengertian Disamping pengendalian sebagaimana disebutkan sebelumnya, maka dilakukan pula monitoring dan evaluasi (monev) secara partisipatif, yakni monev yang dilakukan dari-oleh-untuk masyarakat 2. Tujuan Monev partisipatif bertujuan untuk : a. meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan monev sehingga memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap program. b. mengetahui perkembangan kelompok, c. mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul d. menyusun rencana tindak lanjut untuk perbaikan kelompok 3. Metode Monev Partisipatif pada Pilot dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD). 4. Pelaku a. Pelaksana Monev Partisipatif adalah KSM yang difasilitasi oleh Relawan Pendamping (RPK). b. Hasil monev tersebut diverifikasi serta direkap oleh fasilitator. 5. Waktu Monev Partisipatif dilakukan sebulan sekali pada pertemuan rutin KSM. 6. Alat Alat-alat monitoring partisipatif diantaranya adalah sebagai berikut : a. Pembukuan KSM b. Notulen pertemuan KSM c. KPK (Kartu Perkembangan Kelompok) seperti pada Lampiran 2 d. Dan lain-lain