SUMBANGAN PEMIKIRAN
PENGEMBANGAN
KOTA VOKASI Oleh: Jorlin Pakpahan
ADALAH KOTA YANG: 1. MENYADARI PERAN PENTING PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI, UNTUK MENJADIKAN WARGA KOTANYA MENJADI MANUSIA PRODUKTIF. 2. MEMILIKI KESADARAN, BAHWA CARA YG PALING EFEKTIF UTK MENGATASI KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN, ADALAH MELALUI PEMBERDAYAAN MANUSIANYA (PEMBERIAN BEKAL KETRAMPILAN PRODUKTIF). 3. MEMILIKI KESADARAN, BAHWA BIAYA PEMBANGUNAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN VOKASI, ADALAH INVESTASI YG MEMBERIKAN NILAI TAMBAH SIGNIFICANT.
KEMISKINAN BUKANLAH KETIADAAN HARTA, TETAPI KETIDAK ADAAN PENDIDIKAN, YG MENIDAKMAMPUKAN SESEORANG MELAKUKAN AKTIVITAS HIDUP UNTUK MENGAKSES HARTA. Amartya Sen, Penerima hadiah Nobel, Ekonomi, 1998
1. JUMLAH SISWA SMK LEBIH BANYAK DIBANDINGKAN DENGAN JUMLAH SISWA SMA, DI KOTA YBS. 2. DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI LEBIH MENGHARGAI TAMATAN SMK UTK PEKERJAAN YG SESUAI DENGAN BIDANG KEAHLIANNYA DARIPADA TAMATAN SMA. 3. KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH KOTA, DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DUDI) DAN SATUAN PENDIDIKAN, DIDUKUNG OLEH SUATU ORGANISASI YG DAPAT DIANDALKAN. 4. SMK DAN DIKLAT VOKASI LAINNYA, MENJADI PENDUKUNG UTAMA PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA YBS.
MELIPUTI: 1. PENDIDIKAN FORMAL SMK. 2. PENDIDIKAN FORMAL POLYTEKNIK. 3. PENDIDIKAN NON-FORMAL: • KURSUS-KURSUS YG DISELENGGARAKAN OLEH DEPDIKNAS DAN DINAS PENDIDIKAN. • PELATIHAN YG DISELENGGARAKAN OLEH DEPNAKER. • PELATIHAN ON THE JOB TRAI NING DI INDUSTRI, • BERBAGAI KURSUS YG DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT.
UNTUK MENGEFEKTIFKAN KERJASAMA ANTARA : 1. PEMERINTAH KOTA, 2. DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI, dan 3. SATUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI. DIPERLUKAN SUATU ORGANISASI, YG DISEBUT:
DEWAN INDUSTRI
PENDIDIKAN KEJURUAN TERLALU PENTING, DAN TERLALU BERHARGA UNTUK DIPERCAYAKAN SECARA SEPIHAK DIKERJAKAN OLEH PEMERINTAH DAN SEKOLAH. Aburizal Bakrie, 1996 Ketua Umum MPKN
ADALAH SUATU BADAN KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH DAERAH, DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI, SERTA SATUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJURUAN, DENGAN : ```````````````````````TUJUAN: 1) MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI. 2) MEMOBILISASI SEMUA POTENSI SUMBERDAYA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI YANG ADA DI KOTA, UNTUK MENDUKUNG KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KOTA VOKASI.
DEWAN INDUSTRI: • PENASEHAT •KETUA, • SEKRETARIS, • BENDAHARA.
KEL.KEAHLIAN/ LSP
KEL.KEAHLIAN/ LSP
KOMITE SMK, atau MAJELIS SEKOLAH
KEL.KEAHLIAN/ LSP
KEL.KEAHLIAN/ LSP
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DEWAN INDUSTRI:
FUNGSI:
DEWAN INDUSTRI MEMPUNYAI FUNGSI UNTUK 1. MEMBANTU PEMERINTAH KOTA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI. 2. MEMBANTU PEMERINTAH KOTA MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI UNTUK MEWUJUDKAN KOTA VOKASI.
TUGAS POKOK DEWAN INDUSTRI MEMILIKI TUGAS POKOK, a.l. sbb.: 1. MENGHIMPUN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI UNTUK IKUT AKTIF BERPARTISIPASI MEMBANTU PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN DIKLAT VOKASI. 2. MEMOBILISASI SEMUA POTENSI SUMBERDAYA YANG ADA PADA SEMUA SATUAN DIKLAT VOKASI, UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH DAN MUTU DIKLAT, DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU DAN KOMPETENSI SUMBERDAYA MANUSIA KOTA. 3. MENGKOORDINASIKAN DAN MEMOTIVASI ASOSIASI PROFESI DAN TENAGA AHLI INDUSTRI, UTK IKUT AKTIF DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI, EVALUASI, DAN SERTIFIKASI.
TUGAS POKOK DEWAN INDUSTRI MEMILIKI TUGAS POKOK, a.l. sbb.: 4. MENDORONG INDUSTRI UNTUK IKUT AKTIF DALAM PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI BAGI PESERTA DIKLAT DAN GURU SMK, SEBAGAI DUKUNGAN TERHADAP PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA. 5. MEMBERIKAN DUKUNGAN BAGI SMK DAN SATUAN DIKLAT VOKASI LAINNYA UNTUKMENGEMBANGKAN KEGIATAN UNIT PRODUKSI ATAU TEACHING FACTORY. 6. MEMBANTU SMK DAN LEMBAGA DIKLAT VOKASI LAINNYA UNTUK MEMASARKAN TAMATANNYA 7. MENDORONG SINERJI ANTARA SMK DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI UNTUK MENGEMBANGKAN PRODUK BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL.
KELOMPOK KEAHLIAN, Mempunyai tugas sebagai berikut:
1. MEMPELAJARI STANDAR KOMPETENSI YANG DIHASILKAN OLEH BNSP DAN YANG DIHASILKAN OLEH BSNP, KEMUDIAN BERSAMA-SAMA DENGAN GURU BIDANG KEAHLIAN DI SEKOLAH, MENYUSUN STANDAR KOMPETENSI TAMATAN, DARI SETIAP SATUAN DIKLAT VOKASI. 2. MEMBERI MASUKAN KEPADA GURU BIDANG KEAHLIAN DI SEKOLAH, DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP). 3. MELAKUKAN KOORDINASI DAN KERJASAMA DGN GURU BIDANG KEAHLIAN DI SEKOLAH, DALAM PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI. 4. MEMBANTU GURU BIDANG KEAHLIAN UNTUK MENDAPATKAN KESEMPATAN ON THE JOB TRAINING.
KOMITE SEKOLAH UTK SMK, MEMPUNYAI KEKHUSUSAN DIBANDINGKAN DGN KOMITE SEKOLAH UTK SEKOLAH UMUM. KARENA ITU, KOMITE SEKOLAH PADA SMK, BISA MEMAKAI NAMA:
KOMITE SMK, atau MAJELIS SEKOLAH.
1. KOMITE SMK, ADALAH MITRA SMK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG). 2. KOMITE SMK YANG SECARA DOMINAN MERUPAKAN REPRESENTASI INDUSTRI, ADALAH PARTNER MANAJEMEN SEKOLAH DALAM: • PENYUSUNAN KTSP, • PENEMPATAN SISWA PRAKTEK KERJA INDUSTRI, • KOORDINASI PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI, • KOORDINASI SERTIFIKASI, • MEMBANTU SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI, • PEMASARAN TAMATAN.
PENDIDIKAN SISTEM GANDA ADALAH SALAH SATU BENTUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEJURUAN, YANG MENGANUT 2 PRINSIP SEBAGAI BERIKUT: 1. KEGIATAN BELAJAR PROGRAM PRODUKTIF, DILAKSANAKAN DI DUA TEMPAT. SEBAGIAN DILAKSANAKAN DI SEKOLAH (TERUTAMA PRAKTEK DASAR KEJURUAN), DAN SEBAGIAN LAINNYA DILAKSANAKAN DI INDUSTRI (TERUTAMA KEAHLIAN PRODUKTIF YANG HANYA BISA DIPEROLEH MELALUI PENGALAMAN MENGERJAKAN PEKERJAAN YANG SESUNGGUHNYA). 2. PROGRAM PENDIDIKAN KEJURUAN PADA SMK MENJADI “JOINT PROGRAM” (TANGGUNGJAWAB BERSAMA) ANTARA SEKOLAH DENGAN INSTITUSI PASANGANNYA, YG SECARA OPERASIONAL DILAKUKAN MELALUI KEMITRAAN MANAJEMEN SEKOLAH DENGAN MAJELIS SEKOLAH.
BEBERAPA HAL PENTING
UNTUK PENGEMBANGAN
KOTA VOKASI.
SIKAP MASYARAKAT SESUATU NEGARA yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan p e n i n g k a t a n k e s e j a h t e r a a n Penelitian di 41 Negara dengan lebih dari 12.000 peserta (Furnham, Kirkcaldy, Lynn; 1994) mengamati bahwa sikap tersebut adalah: 1.
Etika kerja (work ethic)
Sikap terhadap nilai moral bekerja
2.
Motivasi mencapai (achievement motivation)
Keinginan untuk mencapai standar unggul dari tugas/pekerjaan
3.
Penguasaan (mastery)
Keinginan untuk menguasai permasalahan dan situasi
4.
Sikap berkompetisi (competitiveness)
Motivasi untuk mengungguli yang lain
5.
Arti uang (money beliefs)
Pentingnya arti uang
6.
Sikap menabung (attitudes to saving)
Nilai yang dikaitkan kepada sifat menabung
Tujuh kompetensi kunci yang diperlukan oleh dunia kerja, dan perlu dipasok (supply) oleh dunia pendidikan. 1. Kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyusun informasi. 2. Kemampuan untuk berkomunikasi (lisan dan tertulis). 3. Kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasi kegiatan. 4. Kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain dalam suatu tim kerja. 5. Kemampuan untuk mempergunakan teknik dan logika matematika. 6. Kemampuan untuk memecahkan masalah; dan 7. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi.
TEKNOLOGI DAN LAPANGAN PEKERJAAN (1) •
Persaingan dalam Globalisasi menuntut agar setiap negara memiliki produktivitas dan daya saing yang tinggi agar dapat menang bersaing • IPTEK dibutuhkan untuk membuat produk yang berkualitas dengan harga layak, sehingga dapat bersaing di pasar global • Kesimpulan: – Teknologi dapat mempertahankan kesinambungan pertumbuhan ekonomi sesuatu negara. – Agar bangsa Indonesia dapat lulus dalam pasar global, penguasaan IPTEK oleh SDM adalah mutlak
TEKNOLOGI DAN LAPANGAN PEKERJAAN (2) • • • • •
Asset negara berupa SDM direalisasir melalui karya ditempat kerjanya dan produktivitasnya. Melalui lapangan pekerjaan, SDM dapat memproduksi, dan dengan menggunakan teknologi memproduksi dengan nilai tambah yang tinggi. Pertama-tama perlu disiapkan lapangan pekerjaan bagi seluruh angkatan kerja Indonesia Dari segi jumlah, potensi lapangan pekerjaan di sektor agraria dan agro industri tinggi Dilihat dari segi nilai tambah dan pasaran global, maka diperlukan lapangan pekerjaan di sektor industri, manufaktur, dan service – Ketiga sektor industri ini sumbangannya kepada PDB sangat tinggi
TEKNOLOGI DAN LAPANGAN PEKERJAAN (3) • Dinegara maju sudah terjadi proses integrasi antara perusahaan besar (300 orang keatas) yang berjumlah hanya sekitar 3-5% saja, dengan ribuan perusahaan kecil (95-97%). • Perusahaan besar tersebut hanya menghasilkan 30% - 60% nilai tambah produk akhir. • Sisa nilai tambah (70% - 40%) adalah hasil nilai tambah dari ribuan industri kecil penunjangnya.
TEKNOLOGI DAN LAPANGAN PEKERJAAN (4) • Setiap negara berusaha untik mengintegrasi sistim produksi hasil akhir dengan bantuan perusahaan penunjang, agar – ribuan industri kecil penunjang bisa tumbuh.
• Syarat terciptanya proses integrasi adalah SDM yang menguasai IPTEK. • Negara yang bertumpu pada SDM yang menguasai IPTEK, mempunyai daya produktif dan daya saing yang tinggi. • Kesimpulan: SDM yang canggih akan berhasil membawa bangsa melalui persaingan global.
Jorlin Pakpahan.