PENGEMBANGAN KELOMPOK dan SERTIFIKASI Penguatan Kemampuan Organisasi Penguatan Manajemen Keuangan Sertifikasi Produk Kakao Petani
SCPP
Sustainable Cocoa Production Program Program Produksi Kakao Berkelanjutan
swisscontact Swiss Foundation for Technical Cooperation
WE CREATE OPPORTUNITIES SWISSCONTACT Head Office Doeltschweg 39 CH 8055 Zurich Phone +41 44 454 17 30 Fax +41 44 545 17 97 Email:
[email protected] Website: www.swisscontact.ch
Implementing partner
SCPP
Sustainable Cocoa Production Program for Disadvantaged Areas in Indonesia
Kantor SCPP Komplek Taman Setia Budi Indah Jl. Chrysant Blok E No.76, Medan 20132 Phone +62 61 8229 700 Fax +62 61 8229 600 Website: www.swisscontact.or.id PENERAPAN BUDIDAYA TERBAIK TANAMAN KAKAO Teks dan Konten SCPP - Swisscontact: Giri Arnawa, Suharman, Meri July Sianturi, Beny Lesmana Editor SCPP - Swisscontact Disain dan Photo Ade Sonyville/SCPP - Swisscontact, SECO @June 2012, SCPP - Swisscontact All rights reserved
ogo l r e n Part Partner Address
Sustainable Cocoa Production Program
Kata Pengantar
Kata Pengantar Sustainable Cocoa Production Program (SCPP) Program Keberlanjutan Produksi Kakao merupakan kemitraan industri public skala besar dimana menargetkan 60.000 petani kakao sebagai bagian dari pengembangan kapasitas dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas produksi kakao, penguatan sekitar 2.000 kelompok tani (CPG Cocoa Production Groups) juga akan dilakukan melalui peningkatan manajemen, kemampuan organisasi dan peningkatan manajemen keuangan dan juga peningkatan pelatihan bagi sedikitnya 200 organisasi besar petani (SCE Smallholder Cocoa Enterprises) ditingkat kecamatan, lebih jauh dengan menjangkau sedikitnya 10 asosiasi petani regional (DCC District Cocoa Clinics) yang disertifikasi oleh standar internasional untuk menjaga kelangsungannya. SCPP didanai oleh “Swiss State Scretariat for Economic Affairs” (SECO) dan “Sustainable Trade Initiative” (IDH) bagi program yang dijalankan dari 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2015. Program ini juga menyertakan Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) sebagai mitra pihak ketiga. SCPP dijalankan di enam propinsi di Indonesia, termasuk Aceh, Sumatra Barat, Sulawesi Barat, Selatan, Tengah dan Sulawesi Tenggara. Untuk menjaga keberlanjutan dan kelangsungan hidup rantai nilai sector kakao di target lokasi keterlibatan sector swasta dinilai sangat dibutuhkan. Untuk itu SCPP bekerjasama dengan perusahaan swasta yang berkomitmen luas untuk mencapai keberlanjutan, melalui kontribusi keuangan dan juga penerapan program di lapangan serta menciptakan hubungan antara keberlanjutan hidup rantai nilai yang kokoh. Pelatihan dan keterlibatan petugas penyuluh sektor swasta didalam kegiatan program dan kursus pelatihan merupakan bagian dari program untuk menjamin bahwa Pemerintah Indonesia dapat mereplikasi keberhasilan program melalui pendekatan yang diterapkan pada kegiatan disektor kakao dimasa datang. Kerjasama personil lapang swasta dan pemerintah bersama staff SCPP merupakan hal penting yang harus dijalankan baik secara kualitas dan kuantitas untuk meningkatkan ekonomi kakao di Indonesia. Team SCPP bersama mitra sektor swasta, lembaga pemerintah terkait, lembaga penelitian, LSM, dan donor program kami telah mengembangkan dukungan teknis berupa seri manual pelatihan bagi pemandu pertanian yang bergerak di sektor kakao. Seri manual ini berisikan tiga buku: 1) Penerapan Budidaya Terbaik Tanaman Kakao, 2) Pasca Panen, Kualitas Biji Kakao dan Fermentasi, dan 3) Pengembangan Kelompok dan Sertifikasi. Manual pelatihan ini telah dikembangkan baik dari segi artistic dan informasinya guna mendukung praktek pertanian di lapangan bagi petani kakao Indonesia untuk mencapai produksi yang terus berlanjut secara kualitas dan tersertifikasi. Saya harap seri manual pelatihan ini akan terus digunakan oleh pemandu, teknisi lapang dan petani kakao dalam mengembangkan dan berbagi pengetahuan serta keahlian yang perlu dimiliki bagi keberhasilan dan keberlanjutan pertanian kakao dalam peningkatan produksi dan kualitas kakao di Indonesia. Terima Kasih,
Manfred Borer Program Director Sustainable Cocoa Production Program (SCPP)
I
Sustainable Cocoa Production Program
Daftar Isi
Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................................................... Daftar Isi ................................................................................................................................ Istilah dan Singkatan ....................................................................................................... Modul 1: Pengembangan Kelompok Pembukaan dan Perkenalan ................................................................................................... Dasar-Dasar Kelompok Produktif ........................................................................................... Kepemimpinan ....................................................................................................................... Administrasi Kelompok .......................................................................................................... Permodalan Kelompok ........................................................................................................... Bahan Bacaan Perkenalan ......................................................................................................................... Dasar-Dasar Kelompok Produktif ...................................................................................... Kepemimpinan .................................................................................................................. Administrasi Kelompok ..................................................................................................... Permodalan Kelompok ......................................................................................................
I II III 1 6 9 13 15 20 26 31 49 50
Modul 2: Usaha Kakao Sebagai Bisnis Pengertian Bisnis .................................................................................................................... 57 Usahatani Kakao sebagai Bisnis ............................................................................................. 59 Catatan Bagi Pemandu ........................................................................................................... 60
Modul 3: Memperkenalkan Pemasaran Memperkenalkan Pemasaran ................................................................................................. 63 Catatan Bagi Pemandu ........................................................................................................... 64 Bahan Bacaan Memperkenalkan Pemasaran ........................................................................................... 70
Modul 4: Perencanaan Kerja dan Analisis Arus Kas Perencanaan Kerja ................................................................................................................. 75 Bahan Bacaan Penyusunan Sasaran, Rencana, Program dan Anggaran ................................................... 90
Modul 5: Buku Catatan Kegiatan Usahatani Kakao dan Analisis Untung Rugi Pencatatan Usahatani Kakao .................................................................................................. 103 Analisis Untung Rugi Sederhana ............................................................................................ 105 Bahan Bacaan Buku Pencatatan Kegiatan Usahatani Kakao .................................................................... 116 Analisis Untung Rugi ........................................................................................................ 118
II
Sustainable Cocoa Production Program
Istilah dan Singkatan
Modul 6: Sertifikasi Sertifikasi .............................................................................................................................. 123 Bahan Bacaan UTZ Certified, dan Internal Control System .................................................................... 128
III
Istilah & Singkatan
IV
V
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
MODUL 1 Pengembangan Kelompok Sessi 1 Pembukaan dan Perkenalan 1.1 Perkenalan Peserta
! !
Tujuan Peserta pelatihan dapat saling mengenal untuk membangun kerjasama dalam kelompok. Perkenalan dan membina suasana yang lebih akrab antara anggota dengan anggota, anggota dengan pengurus kelompok dan peserta dengan fasilitator.
Metode Pembelajaran ! Simulasi. ! Tanya jawab dansumbang saran. ! Simulasi “Bola Volley”. Alat & bahan Simulasi “Bola Volley”, Metaplan dan spidol, Bola (dibuat dari kertas yang menyerupai bola). Waktu 60 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator meminta semua peserta berdiri membentuk lingkaran. 2. Fasilitator berdiri di tengah lingkaran dan melemparkan bola ke arah salah seorang peserta. 3. Peserta yang dituju harus menangkap bola tersebut dan menyebutkan nama sendiri, nama teman sebelah kanan serta nama teman sebelah kiri. 4. Apabila peserta yang dituju telah selesai dan bisa menyebutkan sesuai dengan perintah, maka peserta tadi melemparkan kembali bola ke arah salah seorang peserta lain yang diinginkan. 5. Peserta kedua akan melakukan perkenalan seperti peserta pertama dan melemparkan bola ke arah peserta lain yang belum mendapat bagian, demikian seterusnya hingga dipastikan seluruh peserta telah memperkenalkan dirinya. 6. Setelah simulasi selesai, fasilitator menggali kesan peserta saat mengikuti simulasi. Bagaimana perasaan peserta apabila mampu menyebut nama temannya. 7. Fasilitator menerangkan manfaat perkenalan antara lain mengetahui nama dan lebih mengakrabkan sehingga timbul rasa kebersamaan dan rasa saling tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari juga kerugiannya jika tidak saling kenal.
1
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
1.2 Menggali Pengalaman dan Mengatasi Hambatan Pengalaman adalah GURU.Belajar dari pengalaman, berusaha mulai hari ini untuk masa depan yang cerah dan lebih baik. Masa depan adalah sekarang! Future is now…! Tujuan Umum: Peserta mau dan mampu mengungkapkan pengalamannya, dan termotivasi agar mempunyai tujuan hidup yang pasti. Khusus: 1. Peserta mampu mengungkapkan pengalaman secara terstruktur dihadapan orang lain. 2. Peserta mampu menemu-kenali hambatan dari dalam dan hambatan dari luar. 3. Peserta mempu menemu-kenali cara dan strategi menghatasi hambatan untuk tujuan yang pasti di masa depan. 1.2.1 Menggali Pengalaman dan Harapan Anggota Tujuan ! Peserta termotivasi agar mempunyai tujuan hidup yang pasti terkait dengan budidaya dan usaha kakaonya. ! Peserta dapat memahami pengalaman selama ini dan harapannya di masa depan. ! Peserta mampu merencanakan langkah ke depan disertai dengan strategi mencapai tujuan dimaksud. ! Peserta paham hambatan yang dialami selama ini dan memulai merencanakan pemecahan hambatan/masalah dimaksud. Metode Pembelajaran ! Sumbang saran. ! Curah pendapat. ! Diskusi. ! Tukar pengalaman Alat & bahan Metaplan dan spidol, Plano, Paper Slide. Waktu 45 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator meminta peserta mengemukaan harapan sebagai petani kakao dan menuliskan di selembar kertas. 2. Tanggapi harapan peserta. Fasilitator mengulas beberapa harapan penting yang dikemukakan. 3. Fasilitator menghubungkan keadaan kehidupan sekarang. Apakah harapan tersebut sudah terwujud? 4. Jika ada sebagian besar harapan peserta yang belum terwujud, fasilitator membagikan kertas dan meminta peserta untuk menuliskan hambatan tersebut. 5. Fasilitator mencatat poin penting dari harapan peserta dan meminta peserta membentuk beberapa kelompok.
2
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
1.2.2 Penggalian Hambatan Pencapaian Harapan Tujuan Khusus ! Peserta dapat memahami pengalaman selama ini dan harapannya di masa depan. ! Peserta paham hambatan yang dialami selama ini dan memulai merencanakan pemecahan hambatan/masalah dimaksud. ! Peserta mampu merencanakan langkah ke depan disertai dengan strategi untuk mengatasi hambatan. Metode Pembelajaran ! Sumbang saran ! Curah pendapat ! Diskusi ! Tukar pengalaman Alat & bahan Metaplan dan spidol, Plano, Paper Slide. Waktu 45 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator meminta peserta menuliskan hambatan yang dialami di kertas meta plan yang berwarna yang sudah disiapkan meliputi aspek teknis budidaya, organisasi kelompok seumber daya, kemitraan dan keuangan. 2. Fasilitator meminta peserta menempel kertas yang sudah ditulis terkait dengan hambatan yang dihadapi selama ini dalam budidaya dan pemasaran kakao. 3. Fasilitator memotivasi peserta mencari jalan keluar untuk mengatasi hambatan secara mandiri. 4. Fasilitator mengklasifikasi hambatan tersebut kedalam beberapa aspek terkait dengan kakao seperti aspek SDM, budidaya, organisasi, keuangan, dan kemitraan. 5. Penegasan hambatan yang sudah diidentifikasi tersebut kepada peserta dan mengklasifikasikan jenis hambatannya.
1.2.3 Diskusi Mengatasi Hambatan dan Presentasi Tujuan ! Peserta termotivasi untuk mengatasi hambatan yang timbul dalam mencapai harapan dan mampu mengemukakan pendapat (beragumentasi). ! Peserta mampu beragumentasi secara terstruktur dan terrinci sesuai yang dialami. ! Peserta paham untuk menyelesaikan hambatan yang dialami selama ini dan memulai perencanaan pemecahan hambatan/masalah dimaksud. Metode Pembelajaran ! Sumbang saran ! Curah pendapat ! Diskusi/presentasi/penugasan Alat & bahan Metaplan dan spidol, Plano, Paper Slide.
3
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
Waktu 60 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator membagi peserta dalam lima kelompok dan diminta untuk mendiskusikan langkah dalam mengatasi hambatan. 2. Syarat diskusi adalah tiap langkah harus dapat dilakukan secara mandiri dan tidak boleh meminta bantuan dari pihak lain. 3. Setiap kelompok diskusi memilih wakil yang akan mempresentasikan hasil diskusi. 4. Fasilitator mengharapkan bahwa setiap kelompok mampu mempertahankan pendapat dengan alasan yang logis dan dapat menentukan langkah yang mandiri dan bukan. 5. Fasilitator mencatat poin penting dari hambatan hasil diskusi peserta dan minta peserta untuk mempresentasikan.
1.3 Kontrak Belajar Kesepakatan dan kesepahaman merupakan kunci membangun kebersamaan.Kemauan dan kemampuan adalah kunci keberhasilan meraih cita-cita.Kami punya gagasan, ide, kebutuhan, komitmen, keterampilan dan modal. Kesepakatan bersama adalah dasar keberlanjutan dan komitmen. Membangun rasa saling percaya dan rasa memiliki sehingga partisipasi lahir serta terbangun, menjadi landasan penting keberlanjutan. Komitmen muncul dari rasa memiliki (ownership) seseorang terhadap sesuatu. Tujuan ! Peserta memahami pelatihan yang akan dijalani dan berpartisipasi aktif dalam proses. ! Peserta tahu, mau dan mampu memanfaatkan kepemilikan (lahan, asset, modal) yang berorientasi ke masa depan. ! Peserta memahami keberadaan, pemikiran dan berkontribusi dalam proses pelatihan. ! Peserta menyadari potensi yang dimiliki untuk digunakan mencapai harapan di masa depan terkait dengan bisnis kakao yang sudah, sedang dan akan dijalankan.
! ! ! !
Metode Pembelajaran Sumbang saran Curah pendapat Diskusi Tukar pengalaman Alat & bahan Metaplan dan spidol, Plano, Paper Slide. Waktu 30 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator menjelaskan kepada peserta dengan membuka sesi kontrak belajar dan menanyakan materi dan hal yang ingin diketahui atau dipelajari oleh peserta dalam pelatihan. 2. Fasilitator menawarkan kepada peserta kapan pelatihan dimulai, istirahat dan selesai. 3. Fasilitator mengarahkan agar waktu belajar tidak memberatkan peserta tetapi juga tidak
4
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
mengganggu program pelatihan. 4. Fasilitator meminta peserta untuk memilih pengurus kelas yang bertugas mempersiapkan keperluan kelas seperti tempat duduk, ATK dan lainnya.
1.4 Penyadaran Diri Komitmen, kesepahaman, kesepakatan tidak akan ada apabila masing-masing merasa bukan dari bagian proses yang mereka jalani. Menggali pemahaman setiap orang di dalam suatu kelompok dapat menjadi momen penting terbangunnya suatu kebersamaan. Merasakan, menjalani dan mengalami semboyan bagaimana bersama kita bisa, akan membangkitkan nilai positif pengembangan kelembagaan. Sadar akan posisi, kondisi, nilai dan aset di dalam membangun kebersamaan akan menjadi kunci penting untuk memulai mengoptimalkan kepemilikan yang berorientasi ke masa depan. Tujuan ! Membuat kesepakatan jadwal belajar antara fasilitator dengan peserta, membuat kesepakatan dan kesepahaman bersama tentang hal yang akan dipelajari selama latihan dan kesepakatan lain dalam rangka memperlancar pelaksanaan pelatihan. ! Menggali pemahaman dasar peserta tentang pelatihan yang akan dijalani.
! ! !
Metode Pembelajaran Sumbang saran Curah pendapat Diskusi Alat & bahan Metaplan dan spidol, Plano, Paper Slide. Waktu 60 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator menjelaskan kepada peserta dengan membuka sesi kontrak belajar dan menanyakan materi dan hal yang ingin diketahui atau dipelajari oleh peserta dalam pelatihan. 2. Fasilitator menawarkan kepada peserta kapan pelatihan dimulai, istirahat dan selesai. 3. Fasilitator mengarahkan agar waktu belajar tidak memberatkan peserta tetapi juga tidak mengganggu program pelatihan. 4. Fasilitator meminta peserta untuk memilih pengurus kelas yang bertugas mempersiapkan keperluan kelas seperti tempat duduk, ATK dan lainnya.
5
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
Sessi 2 Dasar-Dasar Kelompok Produktif Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Sejak lahir manusia membutuhkan kasih sayang, persaudaraan dan kerjasama dengan orang lain untuk dapat berkembang. Namun di sisi lain, setiap orang ingin kebutuhan ekonominya terpenuhi. Manusia mengejar kepuasan dan kemakmuran bagi dirinya sendiri. Naluri untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya juga menjadi fitrah manusia yang normal. Secara utuh manusia memang harus diterima dalam fitrahnya sebagai insan sosial yang haus kasih sayang dan persaudaraan, sekaligus juga mahluk ekonomi yang mengejar keuntungan bagi dirinya sendiri.Kelompok masyarakat merupakan gagasan rekayasa pengembangan yang menggabungkan kedua fitrah naluri itu secara serasi, tanpa harus mempertentangkannya. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Manfaat Kelompok
! ! ! !
Tujuan Peserta memahami pengertian dan manfaat kelompok. Peserta paham prinsip kelompok. Peserta paham kelengkapan kelompok. Peserta paham ciri kelompok mandiri.
Metode Pembelajaran ! Paparan. ! Tanya jawab atau diskusi. ! Permainan. Alat & Bahan Plano,metaplan dan spidol,paper slide Waktu 30 Menit. Langkah Kerja 1. Awali sesi pembelajaran dengan pertanyaan: “Apa yang dimaksud dengan kelompok ?” 2. Mintalah beberapa peserta untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut. Rumuskan definisi kelompok dengan mengakomodir pendapat peserta. 3. Mintalah perwakilan dari peserta sebanyak 4 atau 5 orang. Ajak peserta untuk bermain potongan kertas tak beraturan dengan aturan yang telah ditentukan. 4. Setelah selesai permainan, mintalah peserta untuk menempatkan diri pada posisi semula. Ajak semua peserta untuk mengungkapkan seluruh hasil permainan. 5. Tulis jawaban peserta pada kertas plano, bahas satu-persatu dari setiap jawaban yang ada. Hubungkanlah jawaban peserta dengan manfaat berkelompok. 6. Simpulkan maksud dan tujuan permainan tersebut sebagai gambaran dari manfaatberkelompok. 7. Tegaskan pada peserta tentang manfaat berkelompok sekaligus prinsip berkelompok. Jelaskan pula ciri kelompok yang sudah mandiri. 8. Berilah kesempatan pada peserta untuk tukar pengalaman atau menanyakan hal yang berkait dengan tujuan dan manfaat berkelompok. 9. Tegaskan diakhir sesi pembelajaran bahwa kelompok bisa dibentuk manakala ada tujuan dan kepentingan yang sama serta terbangunnya prinsip yang baik.
6
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
2.2 Kelengkapan Kelompok Tujuan ! Peserta mengenal jenis administrasi yang dibutuhkan dalam kelompok. ! Peserta mengenal sumber dan cara mendapatkan permodalan. ! Peserta memahami arti pentingnya usaha dalam kelompok. ! Peserta memahami arti pentingnya jejaring dan pihak-pihak yang dapat dijadikan mitra kelompok. Metode Pembelajaran ! Paparan. ! Tanya jawab. ! Diskusi Kelompok. Alat & Bahan Plano,metaplan dan spidol,paper slide Waktu 30 Menit. Langkah Kerja 1. Awali sesi pembelajaran dengan pertanyaan: “Apa syarat yang harus dimiliki oleh sebuah kelompok agar dapat berjalan baik dan berkelanjutan?”. 2. Mintalah kepada peserta untuk membantu menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Berikan meta plan kepada seluruh peserta untuk menuliskan jawaban sebanyak-banyaknya; 3. Mintalah kembali meta plan yang sudah diisi jawaban. 4. Rumuskan bersama peserta mengenai jawaban yang ada. Jelaskan apa yang dimaksud kelengkapan kelompok dan unsur-unsur pokoknya. 5. Bentuk peserta dalam 4 kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan berikut ini: ! Jenis administrasi apa yang dibutuhkan kelompok? ! Dari mana saja sumber permodalan kelompok bisa digali? ! Jenis usaha apa saja yang bisa dijadikan sebagai usaha produktif kelompok? Apa yang harus diperhatikan dalam mengelola usaha kelompok? ! Apa arti pentingnya jejaring dan pihak mana saja yang dapat dijadikan mitra kelompok? Bagaimana caranya? 6. Mintalah salah satu perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Beri kesempatan kepada semua peserta untuk memberikan umpan balik. 7. Simpulkan hasil diskusi secara bersama sebagai bekal ketika akan membentuk atau menjalankan kelompok yang sudah ada. 8. Tegaskan di akhir sesi pembelajaran bahwa tanpa kelengkapan kelompok akan sulit organisasi berkembang.
7
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
2.3 Prinsip Dasar Kelompok Produktif Tujuan ! Peserta mengerti prinsip dasar suatu kelompok produktif. ! Peserta memahami langkah menjadikan keberadaan kelompok menjadi produktif. ! Peserta mengenal sumber dan cara meningkatkan kapasitas kebersamaan kelompok mampu memberikan pelayanan kepada anggota. ! Peserta memahami arti pentingnya pengembangan dan peningkatan usaha dalam kelompok. ! Peserta memahami arti pentingnya jejaring dan pihak-pihak yang dapat dijadikan mitra kelompok. Metode Pembelajaran ! Paparan. ! Tanya jawab. ! Diskusi Kelompok. Alat & Bahan Plano,metaplan dan spidol,paper slide Waktu 60 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator menjelaskan maksud sesi pembelajaran yang akan menggunakan simulasi “Kapal Tenggelam”, sehingga seluruh peserta mengerti aturan mainnya. 2. Simulasi “Kapal Tenggelam” beberapa putaran sehingga terdapat variasi untuk dijadikan penekanan materi. 3. Tanyakan kesan peserta selama mengikuti simulasi:bagaimana kesan saat dinyatakan sebagai orang yang tenggelam dan bagaimana pula kesan sebagai peserta yang selamat, sementara ada yang tenggelam. 4. Fasilitator menggali pendapat apa saja yang harus dilakukan untuk mengembangkan kelompok produktif. 5. Penggalian diarahkan kepada prinsip-prinsip berikut: ! Kelompok adalah kumpulan orang bukan kumpulan modal. ! Tujuan kelompok mensejahterakan anggota. ! Berprinsip dari oleh dan untuk anggota. ! Mengadakan pertemuan secara rutin. ! Mengupayakan pendidikan secara terus menerus. ! Menciptakan usaha produktif bagi anggota. ! Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela. ! Administrasi dan tata laksana keuangan bersifat terbuka. ! Mengusahakan tabungan di dalam kelompok. ! Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota. ! Fasilitator memotivasi semua prinsip kelompok produktif agar dilaksanakan apabila ingin mempunyai kelompok yang betul-betul produktif.
8
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
Sessi 3 Kepemimpinan 3.1 Peran & Fungsi Pemimpin Tujuan Peserta paham definisi dan kategori dan makna pemimpin dan kepemimpinan. Peserta mampu memahami serta menyadari pentingnya peran dan fungsi pemimpin dan kepemimpinan di dalam pengembangan suatu kelembagaan. ! Peserta memahami makna kepemimpinan di dalam diri masing-masing.
! !
Metode Pembelajaran ! Paparan. ! Tanya jawab dan tukar pengalaman. ! Diskusi Alat & Bahan Plano,metaplan dan spidol,paper slide dan simulasi. Waktu 60 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator mengawali sesi ini dengan mananyakan pengetahuan tentang Raja dan Penjara. Awali sesi pembelajaran dengan pernyataan sebagai berikut: ! Apakah ada peserta yang tahu tentang raja dan kerajaannya? ! Apakah ada peserta yang tidak tahu tentang penjara? 2. Fasilitator mengajak peserta berdiri dan membentuk suatu lingkaran dengan fasilitator, sebagai raja berada di tengah. 3. Minta peserta yang melingkar berhitung dari kiri ke kanan dan mengingat nomor yang dimiliki. 4. Fasilitator meminta seluruh peserta untuk bermain dan menyebut kata: Raja dan Penjara. 5. Selanjutnya raja (fasilitator) menyebut nomor peserta, bagi yang nomornya disebut segera menyebut nomor dan namanya sendiri, kemudian menyebut nomor peserta yang lain atau raja. 6. Setelah simulasi permainan Raja dan Penjara, ajak peserta untuk memahami makna kepemimpinan. 7. Seorang pemimpin yang tidak diharapkan oleh masyarakat (lamban dan tidak memperhatikan rakyat dan tidak menjalankan tugas dengan baik). 8. Dalam permainan ini akan muncul bahwa seorang pemimpin (raja) dituntut lebih cerdas, terampil, berwawasan luas, jeli, teliti, bermoral dan sikap positif lainnya yang dapat menunjang dalam kepemimpinannya. 9. Fasilitator terus mengulas bahwa untuk menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah. Agar pemimpintetap dicintai oleh rakyatnya maka ia harus mempunyai tujuan dan cita-cita yang jelas berupa perbaikan ekonomi atau suatu Rumah Idaman Masa Depan. 10. Fasilitator mempertegas bahwa dalam menjalankan tugas kepemimpinannya tidak berdasarkan kepada kekuatan (power), pangkat atau keturunan. 11. Mengajak peserta memahami pemimpin yang baik dan pemimpin yang kurang baik.
9
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
3.2 Komunikasi dan Kebersamaan Ekonomi Tujuan Umum Peserta dapat memahami makna dari pada persahabatan yang diproses melalui silaturahmi, jalinan hubungan diantara individu yang dapat membangun kebersamaan. Mulai dari kebersamaan fisik sampai tercipta kebersamaan pola pikir. Tujuan Khusus ! Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok, bahwa kelompok baru dapat berfungsi dengan baik apabila terjadi komunikasi antar orang-orang yang terlibat di dalamnya. ! Memberikan penyadaran kepada peserta tentang pentingnya keterbukaan dalam membangun kelompok dan mengembangkan kelembagaan kelompok. ! Peserta menyadari pentingnya saling tolong menolong dan rela berkorban demi tercapainya kesejahteraan bersama. Metode Pembelajaran ! Paparan. ! Tanya jawab diskusi dan simulasi Kisah Monyet dan Dua Ekor Ikan. Alat & Bahan Plano, metaplan dan spidol,paper slide dan simulasi. Waktu 45 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator menanyakan kepada peserta apakah ada yang tahu tentang binatang yang disebut monyet dan ikan. 2. Fasilitator menempel media gambar monyet dan dua ekor ikan di depan kelas sambil menanyakan apakah ada yang belum paham tentang monyet dan ikan. 3. Fasilitator meminta kepada peserta untuk mencoba menceritakan gambar yang ditempel tersebut sesuai persepsi masing-masing. 4. Setelah beberapa orang peserta menceritakan, ulas bersama dan tujuan dari media gambar tersebut terkait dengan komunikasi dan keterbukaan. 5. Fasilitator dapat memetik serta menyimpulkan makna dari proses bahwa keterbukaan diperlukan dalam kehidupan pribadi dan kelompok sehingga tidak akan terjadi salah pengertian seperti monyet dan dua ekor ikan: ! Dengan adanya keterbukaan ini diharapkan akan tercipta suasana harmonis di kelompok. ! Tidak adanya gunanya berkelompok jika diantara anggota kelompok tidak mau secara terbuka menceritakan permasalahan sebenarnya.
3.2 Kebersamaan Ekonomi
! !
Tujuan Khusus Peserta menyadari agar mampu mengatasi masalah melalui kebersamaan dalam kelompok. Peserta lebih memahami dan menghayati pentingnya kebersamaan dalam memberdayakan potensi yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok dengan mengutamakan kepentingan bersama.
10
Sustainable Cocoa Production Program
!
! ! !
Materi - Modul 1
Peserta mengetahui dan memahami cara memanfaatkan bantuan baik dari pemerintah maupun dari lembaga-lembaga lain secara tepat. Metode Pembelajaran Paparan. Tanya jawab. Diskusi dan Simulasi Cerita Warisan Pancing, Simulasi Menanglah sebanyak Mungkin. Alat & Bahan Plano, pembelajaran, metaplan dan spidol, paper slide dan simulasi. Waktu 30 Menit.
11
Langkah Kerja 1. Fasilitator menceritakan tentang kegemaran memancing dari setiap peserta. 2. Fasilitator kemudian menempel media gambar Cerita Warisan Pancing. 3. Fasilitator meminta kepada peserta untuk mencoba menceritakan isi gambar tersebut sesuai persepsi masing-masing.Tekankan bahwa tidak ada yang salah dalam mengungkapkan pendapatnya. 4. Fasilitator menulis titik tekan dari tanggapan peserta tentang cerita itu. 5. Fasilitator mengulas isi cerita dengan penekananpada hal sebagai berikut: ! Media menceritakan 3 (tiga) orang anak yang sedang memancing dengan sikap yang berbeda-beda. ! Anak pertama menunjukkan sikap rajin, ulet dan tekun, patuh memanfaatkan pancing dengan sebaik-baiknya, dan bertanggung jawab sehingga mendapatkan hasil yang banyak. ! Anak kedua menunjukkan sikap pemalas, cepat puas, tidak bertanggung jawab, tidak bersungguh-sungguh sehingga puas walau hanya dengan satu ekor ikan. ! Anak ketiga menunjukkan sikap pemalas, sangat tidak bertanggung jawab, masa bodoh, tidak mau memanfaatkan pancing yang ada sehingga tidak mendapat hasil. ! Pada sesi selanjutnya dilanjutkan dengan Simulasi Menanglah Sebanyak Mungkin. 6. Fasilitator membagi peserta menjadi empat kelompok dan masing-masing kelompok dibagikan kartu A dan B. 7. Menjelaskan cara permainan yang terdiri dari 4-6 babak. 8. Pada setiap babak permainan, masing kelompok menyerahkan pilihannya yaitu kartu A atau B berdasarkan kesepakatan anggota kelompok,masing-masing mendapat nilai. 9. Peserta berlomba guna mendapat nilai sebanyak-banyaknya tanpa harus menjatuhkan teman main. 10. Pada permainan ini akan terlihat juga bahwapeserta melakukan persaingan yang tidak sehat dengan cara: mengingkari hasil rapat, anggota lebih dominandibanding ketua, ada ketua yang bersifat otoriter, terjadi pengkhianatan dari kesepakatan dan juga terjadi pergantian ketua. 11. Fasilitator membahas bahwa disini terlihat apakah kelompok ingin menang sendiri atau menang secara bersama. 12. Selesai permainan fasilitator meminta kesan atau komentar terhadap proses permainan dari masing-masing. 13. Simulasi tersebut merupakan media efektif untuk menekankan penyadaran diri peserta dalam menumbuhkan kerjasama. Dasar melakukan kerjasama adalah kesepakatan. 14. Makna dari simulasi ini adalah dengan berkelompok berarti menghimpun kekuatan yang dimiliki seluruh anggota yang didasari atas sikap positif sebagai landasan yang kokoh untuk melakukan kegiatan usaha produktif.
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
15. Dari simulasi tersebut peserta mampu memahami bagaimana pengertian tentang beberapa hal terkait: ! Pengertian Kebersamaan. ! Prinsip Kebersamaan. ! Faktor Pendorong dan Penghambat Kebersamaan. ! Kebersamaan dan Fungsi Manajemen Kemitraan. 16. Fasilitator menekankan bahwa apabila pesertamasih silau terhadap uang untuk dimiliki sendiri (ada persilangan pendapat) maka kebersamaan kelompok tidak akan berlangsung lama dan kelompok akan hancur karena kebutuhan materi secara individual. 17. Fasilitator memotivasi pentingnya kebersamaan ekonomi yang akan menyejahterakan anggota kelompok.
12
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
Sessi 4 Administrasi Kelompok Tata kelola administrasi yang baik menuntut adanya pencatatan dan pendokumentasian secara tertib. Tertib adminitrasi menjadi faktor penting untuk menunjang prinsip transparan dan akuntabilitas penggunaan keuangan kelompok. Tertib administrasi juga mampu memberikan dukungan dalam upaya mengontrol dinamika kelompok. Di sisi lain, terciptanya tertib administrasi dalam kelompok juga memberikan dampak positif bagi pengembangan jaringan. Salah satunya adalah pengembangan jaringan permodalan. Pihak-pihak lembaga permodalan akan senantiasa melihat tata kelola administrasi ketika ingin memberikan bantuan permodalan kepada kelompok masyarakat. Karena tertib administrasi dapat menggambarkan bahwa kegiatan kelompok berjalan dengan baik. 4.1 Administrasi Umum Tujuan ! Peserta paham definisi administrasi. ! Peserta paham tujuan dan manfaat administrasi. ! Peserta mengenal tata kelola administrasi yang baik. ! Peserta mampu mempraktekan membuat buku tamu, notulen rapat, daftar hadir dan buku anggota. Metode Pembelajaran ! Paparan dan tanya jawab. ! Praktek dan penugasan. Alat & Bahan Plano,metaplan, spidol dan paper slide. Waktu 45 Menit. Langkah Kerja 1. Awali sesi pembelajaran dengan memaparkan latar pembelajaran. Ajukan pertanyaan kepada peserta apa yang dimaksud dengan administrasi umum. 2. Tawarkan pada peserta adakah yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Jika ada jawaban dari peserta, tuliskan pada kertas plano. 3. Jelaskan secara singkat pengertian administrasi umum. Jelaskan pula tujuan dan manfaat administrasi. 4. Ajaklah peserta untuk membuat pernyataan yang menggambarkan pengelolaan administrasi yang baik. Bagikan meta plan kepada semua peserta dan mintalah menuliskan pernyataan sebanyak-banyaknya. 5. Tempel jawaban di depan dan bahas secara bersamaan. Beri kesempatan kepada peserta untuk menambah atau mengklarifikasi tentang hasil diskusi kelompok. 6. Tambahkan penjelasan mendasar tentang gambaran tata kelola administrasi yang baik. 7. Ajaklah peserta untuk mengamati contoh buku yang termasuk administrasi umum. Jelaskan secara singkat fungsi dan cara pengisiaanya. 8. Bagikan lembar penugasan kepada peserta. Persilahkan kepada seluruh peserta untuk mempraktekan pengisian buku-buku yang termasuk administrasi umum.
13
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
9. Jika waktu yang tersedia untuk praktek dan penugasan selesai, mintalah peserta untuk kembali pada posisi semula. Berikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal yang belum mereka pahami dalam pengisian administrasi umum. Berikan penjelasan. 10. Akhiri sesi ini dengan pesan sebagai berikut: keterampilan akan bisa meningkat apabila rajin dipraktekkan. Oleh sebab itu, sering-seringlah mempraktekkan apa yang dipelajari.
4.2 Administrasi Keuangan
! ! ! ! !
Tujuan Peserta memahami tujuan, manfaat dan konsep dasar pembukuan. Memahami penggunaan dan pengisian buku jurnal. Memahami penggunaan dan pengisian buku besar. Memahami pengisian buku angsuran. Memahami penyusunan laporan keuangan standard.
Metode Pembelajaran ! Paparan. ! Tanya jawab. ! Praktek dan penugasan. Alat & Bahan Plano, metaplan, spidol, paper slide. Waktu 45 Menit. Langkah Kerja 1. Awali sesi pembelajaran dengan pertanyaan sebagai berikut: apa yang dimaksud dengan administrasi keuangan?. 2. Tawarkan pada peserta adakah yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Jika ada jawaban dari peserta, tuliskan pada kertas plano. 3. Jelaskan secara singkat pengertian administrasi keuangan. Jelaskan pula tujuan dan manfaat administrasi keuangan secara khusus. 4. Mintalah pada peserta untuk tukar pengalaman tentang hambatan mengelola administrasi keuangan. Tulislah jawaban di depan dan bahas secara bersamaan. 5. Tambahkan cara menyelesaikan hambatan dalam mengelola administrasi keuangan. 6. Ajaklah peserta untuk mengamati buku-buku keuangan (jurnal, buku besar, laporan keuangan dan buku angsuran). Jelaskan secara singkat fungsi dan cara pengisiannya. 7. Bagikan lembar penugasan kepada peserta. Persilahkan kepada seluruh peserta untuk mempraktekkan pengisian buku-buku tersebut. 8. Jika waktu yang tersedia untuk praktek dan penugasan selesai, mintalah peserta untuk kembali pada posisi semula. Berikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal yang belum mereka pahami dalam pengisian administrasi umum. Berikan penjelasan. 9. Akhiri sesi ini dengan pesan sebagai berikut: ketrampilan akan bisa meningkat rajin dipraktekkan. Oleh sebab itu, sering-seringlah mempraktekkan apa yang kita pelajari. Semoga berhasil!
14
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
Sessi 5 Permodalan Kelompok Tujuan ! Peserta paham tentang cara-cara pemupukan modal kelompok. ! Peserta paham ketentuan-ketantuan penggunaan modal kelompok. ! Peserta paham tentang kaidah dan cara menentukan bunga simpanan dan bunga pinjaman kelompok.
! ! !
Metode Pembelajaran Paparan. Tanya jawab. Diskusi kelompok.
Alat & Bahan Plano, metaplan dan spidol. Waktu 30 Menit. Langkah Kerja 1. Awali sessi pembelajaran dengan mengajak peserta untuk memahami pengertian dan tujuan pemupukan modal kelompok. Mintalah sejumlah peserta untuk memberikan jawaban berdasarkan pemahaman mereka. 2. Jelaskan secara singkat tentang tujuan pemupukan modal kelompok. Tulis rumusan penjelasan tersebut pada kertas plano. 3. Berikan kertas metaplan kepada sejumlah peserta yang memiliki pengalaman dalam pemupukan modal. Mintalah kepada peserta untuk menuliskan pengalaman mereka dalam memupuk modal kelompok. 4. Mintalah kembali meta plan yang telah diisi jawaban, dan tuliskan semua jawaban peserta pada kertas plano. Kelompokan jawaban-jawaban tersebut yang memiliki kesamaan. Diskusikan dan jelaskan satu-satu dari jawaban yang ada. 5. Ajaklah peserta untuk meneruskan materi berikutnya tentang cara-cara menggali sumber modal kelompok. Mintalah pada peserta untuk mengingat kembali hasil-hasil pembahasan materi yang lalu tentang cara menggali sumber permodalan kelompok. 6. Jelaskan secara singkat tentang sumber-sumber penggalian dana yang berasal dari kelompok dan di luar kelompok. Lalu mintalah pada peserta untuk membagi 3 kelompok untuk mendikusikan pertanyaan-perntaan sebagai berikut: ! Apa saja kelemahan, kekuatan menggali sumber modal kelompok yang berasal dari dalam kelompok? ! Apa saja kelemahan, kekuatan menggali sumber modal kelompok yang berasal dari luar kelompok? ! Apa saja kaidah-kaidah yang harus dindahkan dalam upaya menggali sumber modal dari dalam kelompok? 7. Mintalah wakil dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Berikan kepada semua peserta memberikan umpan balik dari hasil diskusi. 8. Mintalah pada peserta untuk mengamati kembali hasil-hasil diskusi yang telah dituliskan pada kertas plano. Bahas dan tambahkan penjelasan secara singkat. 9. Tegaskan di akhir sesi bahwa apa yang telah dihasilkan dalam diskusi kelompok suatu ketika akan dihadapi. Jadikan kelemahan-kelemahan tersebut menjadi tantangan untuk mencapai tujuan kelompok.
15
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
5.1 Penggunaan Modal Kelompok Tujuan ! Peserta paham tentang tujuan penggunaan modal kelompok. ! Peserta mengenal cara pengelolaan modal kelompok. Metode Pembelajaran ! Paparan. ! Ttanya jawab dan diskusi. Alat & Bahan Plano, metaplan spidol, paper slide. Waktu 30 Menit. Langkah Kerja 1. Ajak peserta untuk melanjutkan materi selanjutnya yaitu penggunaan modal kelompok. Ajukan pertanyaan “ mengapa modal kelompok digunakan? 2. Mintalah peserta untuk membantu anda menemukan jawaban ata pertanyaan di atas. 3. Tuliskan jawaban mereka pada kertas plano. Bahas dan diskusikan dengan peserta jawaban-jaban tersebut. Kemudian berilah penjelaskan secara singkat tentang alasan mengapa modal kelompok harus digunakan. 4. Mintalah pada peserta untuk tukar pengalaman dalam penggunaan modal kelompok. Tuliskan hal-hal yang dianggap penting dari pengalaman peserta pada kertas plano. Kelompokan pernyatan-pernyataan tadi dalam kategori kegagalan dan keberhasilan. 5. Ajak peserta untuk mendiskusikan bersama-sama faktor-faktor kegagalan dan keberhasilan dalam menggunakan modal kelompok. Berikan kertas meta plan kepada sejumlah peserta untuk menuliskan jawaban. Mintalah untuk mendiskusikan dengan sesama peserta yang ada di sampingnya. 6. Mintalah jawaban mereka, lalu tuliskan pada kertas plano di depan. Bahas dan jelaskan secara singkat jawaban-jawaban mereka. 7. Berdasarkan jawaban-jawaban peserta tadi, jelaskan secara singkat tentang kaidah-kaidah mengunakan modal kelompok. Apa yang perlu diperhatikan agar penggunaan modal kerja tidak melenceng dari tujuan dan prinsip-prinsip berkelompok. 8. Berikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau hal-hal lain berkait materi-materi di atas. 9. Akhiri sessi pembelajaran ini dengan penegasan sebagai berikut: penggunaan modal kelompok harus senantiasa berdasarkan aturan atau kesepakatan anggota kelompok. Karena setiap anggota juga memiliki hak atas penggunaan modal dan wajib memantau penggunaannya.
5.2 Akses Lembaga Keuangan Tujuan Peserta memahami beberapa aspek yang diperlukan dalam mengelola permodalan kelompok. ! Peserta memahami persoalan modal akelompok dan sumber-sumber permodalan kelompok dari luar kelompok. ! Peserta memahami mengapa membutuhkan akses keuangan, ragam lembaga keuangan, fungsi dan manfaat lembaga keuangan, jenis dan ragam lembaga keuangan bank.
!
16
Sustainable Cocoa Production Program
!
Materi - Modul 1
Peserta memahami prinsif-prinsif pemberian kredit oleh bank, memilih lembaga keuangan yang tepat.
Metode Pembelajaran ! Paparan. ! Tanya jawab. ! Diskusi dan simulasi. Alat & Bahan Plano, metaplan dan spidol, paper slide. Waktu 30 Menit. Langkah Kerja 1. Fasilitator menyanyakan kepada peserta tentang pemahaman lembaga keuangan dan kases lembaga keuangan. 2. Menggunakan metode curah pendapat, peserta diminta mengemukakan pengalaman dalam akses ke lembaga keuangan, memahami sumber permodalan dalam pengadaan saprodi, penanaman, pemeliharaan, kegiatan panen dan penanganan pasca panen sampai pemasaran. 3. Peserta juga diminta mengemukakan hambatan yang muncul dari setiap kegiatan yang dilakukan terkait dengan akses lembaga keuangan: ! Mulai dengan pembahasan aspek sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan kualitasnya sehingga menjadi petani yang pandai dan profesional. ! Organisasi yang dibangun dan dikembangkan dari SDM anggota yang profesional akan menjadi kuat, berfungsi melayani kebutuhan dan kepentingan anggotanya. ! Petani profesional melalui wadah organisasi yang kuat dan mandiri akan mampu untuk melakukan kegiatan budidaya dengan semangat kebersamaan dan kekompakan sehingga akan meningkatkan produktivitas usahatani. ! Keuangan yang dikelola secara transparan melalui suatu sistem akan menumbuhkan rasa percaya dari semua pihak yang terlibat. Petani serta organisasinya akan terbantu dalam menyusun anggaran belanja, permodalan kelompok dan akses lembaga keuangan.
17
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 1
18
N H AAN A A B AC B
19
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
Pembukaan dan Perkenalan Dalam pelatihan ini akan disimulasikan perkenalan melalui media “ZIP-ZAP”, yang daoat mencairkan suasana kaku menjadi dinamis, sekaligus membantu untuk mengarahkan dan mempercepat proses penguatan Kelompok.
Perkenalan erkenalan sangat penting terutama bagi Kelompok yang akan bekerjasama untuk waktu yang lama. Dalam suatu kelompok dimana anggota kelompok baru pertama kali bertemu dan belum saling mengenal, pikiran mereka terpusat pada pertanyaan antara lain: ! Siapakah orang-orang yang ada di sini? ! Siapakah namanya? ! Apakah dia orang baik-baik? ! Dari manakah asalnya? ! Maukah dia menjadi teman saya ?
P
Pembukaan Diri (Jendela Johari)
!
Arti dan manfaat pembukaan diri. Pembukaan diri adalah pengungkapan reaksi atau tanggapan diri terhadap situasi yang sedang dihadapi dan memberikan informasi tentang masa lalu yang berguna untuk memahami tanggapan saat ini. Tanggapan terhadap orang lain atau terhadap kejadian tertentu yang melibatkan “perasaan”.
Rasa ingin tahu peserta terhadap temante m a n nya m e m e r l u ka n p ro s e s u n t u k mendapatkan jawaban terhadap pertanyaanperanyaan di atas, yang biasanya menyerap banyak perahatian.
Membuka diri berarti membagaikan perasaan kepada orang lain mengenai sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukan, dapat juga perasaan terhadap kejadiankejadian yang baru saja dialami atau disaksikan.
Setiap kali kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal maka akan muncul kkesan pertama atas orang tersebut, yang biasanya dipengaruhi oleh penampilan, cara bicara, senyuman, kepribadian, dan lain-lain. Kesan perkenalan itu bias bersifat positif, negatif, atau biasa-biasa saja terhadap ang ersangkutan.
Pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka kepada yang lain dan bersikap membuak diri untuk orang lain. Kedua proses ini dapat berlangsung serentak dan akan membuahkan relasi/hubungan ang terbuka pula.
Oleh karena itu diperlukan waktu untuk embuktikan apakah kesan tadi benar atau tidak. Semakin baik proses suatu perkenalan akan seamkin baik pulalah hasilnya terhadap iteraksi antar mereka.
Tahu
Tidak Tahu
Tahu
Daerah Terbuka
Daerah Buta
Tidak Tahu
Diagram Jendela Johari
Orang Lain
Diri Sendiri
Daerah Tersembunyi
Daerah Tidak Sadar
20
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
Manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah: a. Adanya hubungan yang sehat anatara dua orang atau lebih. b. Semakin bersikap terbuak kepada orang lain,semakin orang lain akan menyukai diri kita dan akibatnya orang lain itu akan membuka diri kepada kita. c. Orang yang itu akan membuak diri cenderung memiliki sifat; terbuka (ekstrovert), luwas, mudah menyesuaikan diri,ccerdas. d. Menumpuk sikap jujur,tulus,apa adanya , terus terang.
!
orang lain, maka disebut Daerah Tidak Sadar. Semakin banyak inforamsi yang diketahui maka komunikasi pun menjadi semakin jelas dan dan lancar. Ini berarti perlu lebih menjalin hubungan dengan memperluas daerah terbuka serta mengurangi daerah buta dan daerah tersembunyi kita masingmasing. Dengan seamkin membuka diri , berarti kita mengurangi daerah tersembunyi, sedangkan daerah buta kita kurangi dengan cara meminta orang lain mau semakin terbuka terhadap kita. Kita pun mengurangi daerah tersembunyi kita dengan memberikan informasi kepada orang lain agar mereka menanggapi atau berekasi. Dengan cara ini orang lain menolong kita mengurangi daerah mengurangi daerah buta dan menolong kita untuk semakin membuka diri kepada orang lain.
Pembukaan diri dan kesadaran diri. Menginsafi bagaimana beraksi terhadap aneka situasi da apa saja yang disukai meupu tidak disukai merupakan langkah awal ke arah bersikap terbuka kepada orang lain dan kemudian menjalin hubungan dengan mereka. Ada dua cara untuk lebih memahamai diri sendiri: a. “Mendengarkan” diri sendiri agar mengenal bagaimana persaan dan reaski kita serta apa penybabnya, dengan cara mengungkapkan perasaan dan reaski kita kepada seseorang yang kita percaya. b. Meminta “tanggapan/umpan balik” dari orang lain tentang pandangan mereka terhadap diri kita dan bagaimana reaksi mereka terhadap perilaku kita.
21
JOE LUFT dan HARRY INGHAM menggambarkan diri kita ibarat sebuah jendela berbidang empat yang mereka sebut jendela JOHARI (singkatkan nama mereka berdua), yaitu : a. Bidang pertama berisi hal-hal yang kita ketahui dan diketahui juga ole h orang lain, maka disebut Daerah terbuka. b. Bidang kedua berisi hal-hal yang kita ketahui tetapi diketahui oleh orang lain, maka disebut daerah Buta. c. Vidang ketiga berisi hal-hal yang kita ketahui namun tidak diketahui oleh orang lain, maka disebut Daerah Tersembunyi. d. Bidang keempat berisi hal-hal yang tidak kita ketahui dan juga tidak diketahui oleh
Dengan membuka diri maka kita mendapat upan balik dari orang lain, yang akan membuat kita sadar pada aspek-asoek diri serta perilaku kita, yangmungkin tidak pernah kita sadari sebelumnya, tujuan umpan balik adalah memberikan informsi untuk menolong kita menyadari bagaimana perilaku kita dinilai oleh orang lain agar tidak membuatnya menutup diri.
!
Membangun kepercayaan. Apabila pembukaan diri sudah terwujud dan kita sudah menyadari keberadaan diri kita,maka kita tahu kekuatan dan kelemahan dir i kita, agar terjalin hubungan antar pribadi yang efektif hedaklah kita tetap memelihara dan meningkatkan =nya, dengan cara terusmenerus berlatih membuka diri,mengungkapkan maksud keinginan kita sampai orang alin menilai sebagaimana ang diamksudkan. Di sinilah diperlukan keperayaan. Untuk membangun hubungan timbal balik antar pribadi. Kedua pihak harus saling m e m e rcaya i , s a l i n g m e n u n j u k ka n penerimaan, dukungan dan kerjasama.
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
Saling percaya dibagnun dengan risiko dan peneguhan. Kepercayaan tidak mungkin timbul tanpa risiko dan hubungan timbal balik tidak akan mengalami kemajuan tanpa kepercayaan dan peneguhan.
bermusyawarah/diskusi sehingga beban atau permasalahan yang ada dapat ditekan yang nantinya akan memenuhi harapan peserta dan rumah tangganya sebagai petani kakao. Harapan adalah cita-cita yang harus diwujudkan, bukan sekedar mimpi atau khayalan. Dalam menjalani kehidupan ini setiap manusia pasti mempunyai harapan dan cita/cita. Akan tetapi dengan adanya perbedaan taraf kehidupan maupun status sosial, ada sebagian orang yang enggan, malas atau bahkan tidak berani untuk mengungkapkan harapan/cita-citanya. Alasan mereka banyak yang pasrah terhadap nasib (biarlah kehidupan ini berjalan apa adanya sesuai dengan kehendak Tuhan YME).
Tingkat pekercayaan dalam suatu hubungan akan berubah dan berbeda sesuai dangan kemampuan dan keralaan masing-masing untu mempercayai dan dapat dipercaya. Mempercayai artinya rela mengahadapi risiko menerima akibat-akibat menguntungkan atau merugikan. Mempercayai adalah membuak diri dan rela menunjukkan penerimaan dan dukungan kepada orang lain. Dapat dipercayai berarti rela menanggapi orang lain diajamin menerima akibat-akibat yang menguntungkan . jadi meliputi penerimaan atas kepercyaan yang di beriakan oleh orang lain kepada kita.
!
Penilaian Diri (Introspeksi) a. Terhadap diri sendiri: mawas diri, tahu diri. b. Dalam Kelompok: dialog, diskusi timbalbalik (wawancara, sharing)
Menggali Pengalaman dan Hambatan Pencapaian Harapan
!
Melalui pengungkapan Pengalaman dan Harapan/cita-cita ini, diharapkan peserta mau mencoba berani bercita-cita demi kehidupan masa depan keluarganya. Dengan berani mengungkapkan harapan dan belajar dari pengalaman tersebut dapat mendorong peserta untuk bekerja lebih baik guna tercapainya harapan/cita-cita tersebut.
Penggalian Pengalaman/Harapan Peserta Melalui pengungkapan pengalaman ini, peserta diharapkan dapat membagi kepada peserta lain tentang pengalaman mereka dalam mengelola kebun kakaonya. Dari pengalaman tersebut dapat menceritakan perlakukan-perlakuan individu terhadap kebun kakao masing-masing yang diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi peserta lain yang belum mengalaminya. Dari pengalaman yang muncul tidak jarang ditemui kendala-kendala yang dirasakan sulit bahkan merugikan dalam membudidayakan kakao bagi peserta bila tidak cepat dicarikan jalan keluarnya. Kendala-kendala yang dialami masing-masing peserta diupayakan pemecahannya dengan cara
!
Hambatan Dalam Pencapaian Harapan (Kodok Rebus) Karena harapan/cita-cita bukanlah hanya sekedar mimpi atau khayalan, maka dalam usaha pencapaiannya diperlukan kerja keras. Dalam usaha mewujudkannya kadang terbentur dengan berbagai hambatan baik itu timbul dari dalam diri sendiri, lingkungan maupun dari alam. Hambatan yang timbul dari dalam diri sendiri antara lain manusia sering menunda-nunda sehingga masalah dibiarkan menumpuk akhirnya manusia sering putus asa. Dengan mencoba membuat daftar hambatan yang dapat menghalangi tercapainya harapan/cita-cita, maka peserta diharapkan dapat mngenali, mau berusaha untuk mencegah serta menyelesaikan hambatan yang ada baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lain.
22
Sustainable Cocoa Production Program
!
Presentasi Hasil Diskusi Presentasi adalah kegiatan warga belajar untuk mengemukakan hasil diskusi Kelompoknya di depan kelas, sehingga warga belajar yang lain dapat memberikan masukan maupun perbaikan dari hasil yang diperoleh. Setipa warga belajar dituntut untuk dapat berani berbicara di depan warga belajar yang lain, karena setiap warga belajar membunyai hak dan kewajiban yang sama dalam proses pelatihan ini.
!
Penyadaran Diri Penyadaran Diri (Warisan Pancing)
23
menunggu dan menerima bantuan/warisan terus-menerus (menggantungkan kehidupannya pada bantuan orang lain). b. Ada yang mau memanfaatkan bantuan hanya setengah hati (tidak dimanfaatkan secara maksimal) dan berserah kepada keberuntungan nasib. c. A d a j u ga m a sya ra kat ya n g m a u memanfaatkan bantuan dengan sebaikbaiknya sesuai fungsi dan manfaat bantuan tersebut, sehingga tujuan meningkatkan taraf hidupnya terwujud.
Kontrak Belajar Dalam proses belajar mengajar yang b e ra n g g o t a ka n o ra n g d e w a s a d a n mempunyai kesibukan masing-masing, sangat diperlukan adanya kesepakatan jadwal untuk memperlancar proses pelatihan. Antar warga belajar dan fasilitator diambil suatu kesepakantan bersama tentang: a. Waktu mulai pelatihan. b. Waktu akhir pelatihan. c. Waktu istirahat untuk rehat kopi maupun makan siang. d. Jadwal untuk kegiatan di hari Jum'at. e. Pengurus kelas dan kewajibannya. f. Sanksi-sanksi yang diberlakukan jika kesepakatan bersama dilanggar.
!
Bahan Bacaan - Modul 1
Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita mendapat bantuan dari pihak lain baik berupa barang atau jasa. Begitu pula para petani dalam kehidupannya sering mendapat bantuan dari pemerintah atau warisan dari orang tuanya dalam bentuk prasarana fisik dan non fisik. Bantuan/warisan tersebut ada yang dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya sampai berhasil, tetapi ada pula yang salah digunakan untuk kepentingan p r i b a d i / ke l o m p o k s e h i n g ga t i d a k memberikan manfaat bagi yang menerimanya. Ada tiga kondisi yang merupakan reaksi dari masyarakat penerima bantuan atau warisan, yaitu: a. Ada sebagian warga yang hanya mau
Dinamika Proses (Aduan Burung Dara; Roda Pedati) Umumnya manusia mengalami berbagai macam kondisi dalam kehidupannya. Berbagai macam kondisi dialami juga masyarakat petani seperti situasi senang dan situasi susah. Ini berarti dalam kehidupan manusia, situasi ini dialami silih berganti bagaikan sebuah roda yang disebut roda kehidupan. Manusia sering terjebak dalam berbagai situasi dan sulit untuk merubahnya. Taraf kehidupan manusia akan selalu berubah, bisa naik dan bisa turun sesuai denga usaha yang dilakukannya. Masyarakat petani diajak untuk menyadari adanya perputaran dalam roda kehidupan dan berusaha untuk selalu memperbaiki taraf kehidupannya menuju kehidupan yang harmonis dan dinamis. Keberanian Mengeluarkan Pendapat Ketidakterbukaan dapat mengakibatkan kecurigaan yang dapat menibulkan fitnah. Jika hal ini terjadi maka akan timbul konflik yang berkepanjangan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga yang ada bukanlah kehidupan yang harmonis. Untuk itu dipelukan keterbukaan dalam melakukan s e t i a p ke g i a t a n d a l a m ke h i d u p a n bermasyarakat. Masyarakat yang terdiri dari berbagai ragam suku, agama, adat istiadat, pendidikan, jabatan dan status social akan menimbulkan perbedaan-perbedaan dalam kehidupan
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
Warisan Pancing
24
Sustainable Cocoa Production Program
sehari-hari. Begitu pula dalam kehidupan masyarakat petani. Untuk menghindari atau mengurangi perbedaan-perbedaan tersebut setiap warga diminta saling pengertian satu sama lain. Hal tersebut dpat dilakukan dengan adanay keterbukaan/keberanian mengeluarkan pendapat diantara warga yang bersangkutan juga instansi terkai, sehingga tujuan hidup bermasyarakat dapa terwujud dalam keadaan damai. D a l a m b e b e ra p a h a l , ke b e ra n i a n mengeluarkan pendapat banyak m e m b e r i k a n m a n fa a t p o s i t i f b a g i masyarakat, misalnya dalam kehidupan berKelompok. Jika masing-masing anggota saling menutup diri, maka semakin sulit Kelompok tersebut dalam mewujudkan tujuannya. Keberanian mengeluarkan pendapat juga sanagat membantu dalam penyelesaian suatu masalah. Dengan keberanian mengeluarkan
25
Bahan Bacaan - Modul 1
pendapat/keterbukaan, masyarakat dengan mudah dapat mencari akar permasalahan dan langkah-langkah penyelesaian secara bersama. Sebaliknya tanpa adanya ke t e r b u k a a n d i d a l a m ke h i d u p a n bermsyarakat dapat menimbulkan banyak masalah dan kesalahpahaman yang pada akhirnya akan berakibat buruk. Dalam masyarakat perkebunan khususnya petani kakao ketebukaan sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, baik antar warga dengan warga, warga dengan Kelompok, Kelompok dengan Kelompok, atara warga atau Kelompok dengan petugas perkebunan maupun dengan instansi terkait. Sehingga masing-msing pihak dapat menjalankan kegiatannya secara bersamasama, saling mengisi dan saling memahami untuk tercapainya tujuan bersama.
Sustainable Cocoa Production Program
Dasar-Dasar Kelompok Produktif Dasar Filosofis Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Sejak lahir manusia membutuhkan kasih sayang, persaudaraan dan kerjasama dengan orang lain untuk dapat berkembang. Namun disisi lain, setiap orang ingin kebutuhan ekonominya terpenuhi. Manusia mengejar kepuasan dan kemakmuran bagi dirinya sendiri. Naluri untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya juga menjadi fitrah manusia yang normal. Secara utuh manusia memang harus diterima dalam fitrahnya sebagai insan sosial yang haus kasih sayang dan persaudaraan, sekaligus juga mahluk ekonomi yang mengejar keuntungan bagi dirinya sendiri. Kelompok masyarakat merupakan gagasan rekayasa pengembangan yang menggabungkan kedua fitrah naluri itu secara serasi, tanpa harus mempertentangkannya. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Kelompok Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang menyatukan diri dalam usaha-usaha di bidang sosial,ekonomi, yang tumbuh dan berkembang dari-oleh dan untuk anggota, dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya serta masyarakat sekelilingnya. Proses penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi tersebut dapat dianalogikan suatu tahap pembangunan Rumah Idaman Masa Depan Masyarakat, yang dimulai dengan membangun pondasi kemitraan (Kelompok Produktif), menancapkan tiang pancang dan membangun tembok melalui strategi dan metode menggunakan 5 (lima) aspek pemberdayaan hingga memasang kerangka atap Smallholder Cocoa Enterprise (SCE) dan akhirnya membangun atap yang menutup dan menaungi seluruh bangunan yang ada di bawahnya melalui District Cocoa Clinic (DCC). Kelompok Produktif Kelompok Produktif adalah suatu Kelompok
Bahan Bacaan - Modul 1
yang terdiri atas petani yang berpartisipasi aktif dalam mengelola kebun bersama, dengan agroinput cukup dan diwarnai dengan kegiatan intensifikasi, aktif mengikuti pelatihan dan aktif dalam program cicilan kredit untuk mecapai optimalisasi produksi melalui sitem kebersamaan ekonomi. Masyarakat yang terdiri dari petani pekebun, nelayan, peternak, pengurus, pengusaha kecil dan sebagainya pada dasarnya tidak begitu sulit dimotivasi dan difasilitasi untuk membentuk Kelompok memlaui proses dinamika tertentu. Sesuai dengan pengalaman, setiap Kelompok dapat berfungsi efektif terdiri atas 20-25 orang anggota yang memuliki kepentingan , kebutuhan dan keinginan yang relatif sama. Melalui proses dinamika Kelompok tersebut, dilakukan seleksi keang gotaan berdasarkan derajad kesamaaannya, menurut mata pencaharian, sosial budaya, pendidikan , pengalaman dan lainlain. Seluruh anggota produktif ini kemudian dibina dan dikembangkan lebih lanjut, baik dari aspek organisasi maupun usahanya. Pembinaan dan pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pelatihan, pendampingan dan asistensi sehingga mereka menjadi keompok produktif yang berfungsi lengkap dan dinamis. Selain itu Kelompok produktif dapat dijadikan wahana peningkatan dan pembinaan suber daya manusia (SDM) bagi masing-masing anggotanya. Strategi pembinaan melalui Kelompok produktif ini jauh lebih efektif daripada penyuluhan kepada ratusan bahkan ribuan anggota warga masyarakat. Dengan jumlah anggota yang tidak terlalu banyak (20-25 orang), maka kemunikasi dan interaksi (saling tegur sapa secara intersif dan penuh empati) di antara anggota pasti lebih efektif dibandingkan cara dan volume komunikasi antar anggota yang berjumlah ratusan atau ribuan. Dengan kata lain, kebersamaan di antara 25 orang anggota akan lebih mudah dan lebih cepat ditumbuhkan. Melalui program pelatihan, pendampingan dan asistensi secara bertahap dan kontinu sesuai kebutuhan atau perkembangan kegiatan
26
Sustainable Cocoa Production Program
usahanya, maka diharapkan tercapai hasil optimal berupa: ! SDM petani menjadi pandai dan profesional. ! Organisasi petani kokoh, matap dan mandiri. ! Produksi kebun tinggi dan berkualitas prima. ! Sistem keuangan transparan, efisien, efektif dan aman dalam kondisi ekonomi stabil. ! Hubungan kerjasama di antara semua pelaku kemitraan semakin harmonis.
Bahan Bacaan - Modul 1
4. Kesetaraan; Adanya persamaan kedudukan dalam memberikan pendapat, pengambilan keputusan dalam Kelompok. 5. Demokratis; Pengambilan keputusan dalam Kelompok didasarkan pada kesepakatan bersama. 6. Sukarela; Keanggotaannya tanpa paksaan. 7. Keberlanjutan; Adanya jaminan dan upaya dalam menjaga keberlangsungan kegiatan Kelompok untuk mencapai tujuan.
Tujuan Kelompok Kelengkapan Kelompok Untuk memperingan beban permasalan individual dalam mencapai tujuan serta mengembangkan sikap setia kawan, kerja sama, dan kebersamaan. Manfaat Kelompok Mengenal antar pribadi. Saling tukar informasi. Adanya wadah untuk memcahkan persoalan/masalah pribadi. ! Dapat saling memberi dan menerima. ! Saling dapat menyelesaikan pekerjaan secara lebih efisien. ! Untuk memperoleh perlindungan dan dukungan dari teman. ! Memperingan beban dan tanggung jawab individu
! ! !
Prinsip-prinsip Kelompok 1. Keterbukaan; Keanggotaan Kelompok dapat diikuti oleh siapa saja. 2. Keadilan; Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi semua anggota. 3. Partisipatif; Adanya kesempatan yang sama dalam mengelola Kelompok.
27
Yang dimaksud dengan kelengkapan Kelompok adalah hal-hal yang dibutuhkan untuk menunjang berjalannya kegiatan Kelompok dalam mencapai tujuan. Pada tahap awal, kelengkapan Kelompok minimalnya terdiri dari: 1. Pengurus Kelompok Pengurus Kelompok adalah orang-orang yang diberi mandat oleh anggota untuk menjalankan kegiatan-kegiatan Kelompok. 2. Aturan Dasar Kelompok Aturan dasar Kelompok merupakan sesuatu yang harus ada di dalam Kelompok. Aturan aturan inilah yang kemudian menjadi rujukan atau pedoman dalam mengelola seluruh jalanya kegiatan Kelompok. Aturan aturan dasar dalam Kelompok biasanya berupa Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga. Di samping aturan dasar, ada pula aturanaturan yang sifatnya turunan. Contohnya adalah SOP, Surat Keputusan Pengurus, dan lain-lain. 3. Kegiatan atau Program Kerja Kelompok Kegiatan Kelompok dapat dikategorikan menjadi dua. Kegiatan Kelompok yang
Sustainable Cocoa Production Program
bersifat rutin dan kegiatan yang bersifat temporal. Kegiatan yang bersifat rutin b i a s a nya b e r ka i t d e n ga n ke g i a t a n kelembagaan. Contoh kegiatan rutin adalah Rapat Tahunan Anggota, Rapat Bulanan Anggota. Sedangkan kegiatan yang bersifat temporal biasanya berkait dengan program yang memiliki jangka waktu tertentu, serta tidak mesti melibatkan seluruh anggota. 4. Administrasi Yang dimaksud adminitrasi Kelompok adalah kegiatan-kegiatan dalam lingkup pencatatan dan pendokumentasian berkait dengan operasional Kelompok.
! ! ! ! ! !
Perangkat organisasi Kelompok produktif Rapat anggota. Ketua. Sekretaris. Bendahara. Pokja. Anggota
Susunan atau komposisi maupun jumlah perangkat organisasi Kelompok produktif dapat d i s e s u a i ka n m e n u r u t ke b u t u h a n d a n perkembangan kegiatan Kelompok produktif dan perkembangan kegiatan Kelompok prodktif. T i d a k m e n u t u p ke m u n g k i n a n a d a nya pengangkatan karyawan karena beban perkerjaan yang makin banyak setelah melalui persetujuan rapat anggota. Prinsip Dasar Kelompok Produktif Membangun kebersamaan masyarakat haruslah didasarkan pada sikap, pandangan dan gagasan hakiki yang dijadikan pegangan untuk menghadapi, menjawab dan mengatasi segala persoalan/masalah yang menghadang. Sikap, pandangan dan gagasan hakiki tersebut adalah nilai-noilai persahabatan dan kesetaraan atau yang dikenal dengan istilah kemitraan. Kemitraan berasal dari kata “mitra”. Mitra berarti teman, sahabat atau kawan kerja, kawan senasib-sepenanggunan. Dengan dimikian kemitraan merupakan suatu jalinan hubungan persahabatan atau pertemanan dalam kerjasama yang berkesinambungan .
Bahan Bacaan - Modul 1
Kemitraan dapat diwujudkan bilamana individuindividu yang menjalin kerjasama menumbukan atau mengembangkan sikap dan rasa “saling terbuka, saling percaya dan saling membutuhkan”. Sikap saling terbuka, saling percaya dan saling membutuhkan dalam kebersamaan di antara individu-individu tersebut akan menumbuhkembangkan suatu Kelompok “homofilus”. Kelompok homofilus adalah Kelompok yang terdiri dari anggota-anggota yang memiliki banyak “kesamaan”, baik dalam hal status social, pendidikan, mata pencaharian, profesi, minat, kesenangan, keyakinan dan sebagainya. Kemitraan pun diyakini sebagai salah satu upaya untuk menggerakkan potensi ekonomi. Kemitraaan merupakan hubungan antar pihak pelaku ekonomi yang didasarkan pada ikatan usaha yang saling menguntungkan, dan hubungan kerja yang sinergis. Kemitraan menjadi hubungan kerjasama yang mengedepankan prinsip saling menunjang, saling mendukung, saling menghidupi berdasarkan azas kekeluargaan, kebersamaan dan saling menguntungkan. Konsep kemitraan dilakukan dengan syaratsyarat keadilan, saling menguntungkan, salaing ridho dan professional. Bila hubungan kemitraan tidak menghasilkan efisiensi dan efektivitas serta keuntungan bagi pihak-pihak yang bermitra, maka hubungan tersebut tidak dapat dilanjukan lagi. Sebaliknya kemitraan hendaknya mengarah kepada hubungan kerjasama 'win-win” atau sama-sama menang (saling menguntungkan). Kelompok produktif dapat tumbuh dan berkembang apabila sesama anggota Kelompok telah menjalin kerjasama yang baik, adanay komunikasi, dan adanya rasa saling memahami kebutuhan anggota yang lain. Dalam kegiatan sehari-hari Kelompok produktif tidak dapat berdiri secara sendiri-sendiri, tertapi juga memerlukan bantuan dan kerjasama dengan Kelompok lain. Sehingga antar Kelompok sangat diperlukan adanya rasa kebersmaan dala mewujudkan harapan bersama.
28
Sustainable Cocoa Production Program
Ada sepuluh prinsif suatu Kelompok produktif untuk dapat tumbuh dan berkembang berdasar kebutuhannya: 1. Kelompok adalah kumpulan orang, bukan kumpulan modal. Kelompok adalah kumpulan dari orang-orang yang mempunyai kegiatan dan tujuan yang sama. Titik terpenting dari Kelompok adalah keterlibatan orang-orangnya sebagai anggota bukan hanya merupakan sarana kumpunya uang, barang atu yang lainnya sebagai modal. 2. Kenggotaan bersifat terbuka dan sukarela. Kelompok Produktif beranggotakan orangorang yang bersedia dengan sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Keanggotaan terbuka bagi umum, tidak ada batasan golongan tertentu yang dapat menjadi anggota Kelompok produktif. Siapapun dia, apapun jabatannya, berapapun umurnya, pekerjaannya, sukunya dapat menjadi anggota dengan syarat mau memenuhi hak dan kewajiban Kelompok tersebut. 3. T u j u a n K e l o m p o k a d a l a h u n t u k kesejahteraan anggota. Tujuan dibentuknya Kelompok produktif adalah untuk meningkatkan kesejahteraan/taraf kehidupan semua anggotanya, bukan hanya para pengurusnya atau orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan modal besar. Semua anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam menjalankan kegiatan Kelompok. 4. Berprinsip dari, oleh dan untuk anggota. Dalam menjalankan kegiatan Kelompok produktif, ide/saran/usulan yang akan diterima adalah yang datanya dari anggota Kelompok itu sendiri, bekan dari pengurus maupun orang yang berkepentingan lain. Ide/usul/saran tersebut akan dijalankan oleh anggota dan hasil yang akan dirasakan juga oleh anggota itu sendiri.
29
5. Mengadakan pertemuan secara rutin. Untuk berjalannya kegiatan Kelompok dengan lancar dan sesuai dengan tujuan, maka Kelompok perlu mengadakan pertemuan secara rutin. Pertemuan rutin ini
Bahan Bacaan - Modul 1
meupakan sarana untuk saling memberikan msukan dari para anggota, menyampaikan hasil dan perkembangan yang telah diperoleh Kelompok dan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sedang dialami. Dengan pertemuan ini, perkembangan Kelompok dapat dilihat, diketahui dan dirasakan oleh seluruh anggota Kelompok. 6. Menciptakan usaha-usaha produktif bagi anggota. Slain pendidikan yang perlu dikembangkan, kegiatan yang bersifat produktif pun sangat perlu untuk dikembankan dalam suatu Kelompok produktif. Usaha produktif ditujukan untuk kelangsungan hidup Kelompok itu sendiri dan peningkatan pendapatan para anggota. 7. Mengupayakan pendidikan secara terusmenerus. Setiap Kelompok produktif yang terbentuk diharapkan terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi guna mencapai tujuan meningkatkan kesejagteraan anggotanya. Oleh karena itu pendidikan bagi anggota Kelompok produktif sangat perlu dilakukan. Pendidikan dapat berupa kegiatn formal seperti pelatihanpelatihan yang diadakan atas kerjasama dengan instansi lain atau pendidikan yang bersifat non formal seperti keterampilan yang diberikan oleh salah satu anggota yang mempunyai kelebihan di bidang tertentu misalnya menjahit, memasak, atau membuat kerajinan. 8. Administrasi dan tatalaksana keuangan bersifat terbuka. Administrasi maupun tatalaksana keuangan suatu Kelompok produktif harus bersifat terbukan dan transparan bagi semua anggota Kelompok. Tidak hanya ketua atu pengurus yang berhak mengetahui tentang administrasi maupun kondisi keuangan Kelompok. Hal ini bertujuan agar setiap anggota Kelompok dapat merasa memiliki dan bertanggujawab terhadap Kelompoknya. 9. Mengusahakan tabungan dalam Kelompok. Sebagai modal untuk berjalannlya kegiatan
Sustainable Cocoa Production Program
Kelompok produktif diusahakan adanya tabungan anggota dalam Kelompok. Tanungan ini dapat dimanfaatkan untuk modal kerja kegiatan Kelompok yang menhasilkan, dan juga untuk membantu para anggota yang sedang dalam kesulitan. Selain itu juga sebagai sarana belajar bagi anggota untuk berhemat demi masa depannya. 10.Kekuasaan tertinggi pada Rapat Anggota. Keputusan apapun yang akan diambil oleh Kelompok produktif harus berdasarkan
Bahan Bacaan - Modul 1
kesepakatan dalam lRapat anggota, bukan hanya pengurus, berdasarkan kesepakatan dalam Rapat anggota, bukan hanya pengurus, pengawas atau orang-orang yang mempunyai kepentingan pribadi. Oleh karena itu setiap anggota wajib menhadiri rapat anggota, karena di sanalah tempat dan saat yang terbaik untuk mengemukakan aspirasi, ide, saran atau penyelesaian suatu masalah.
Kondisi Kelompok
30
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
!
Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan atau tindakan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (orang yang dipimpin, pengikut, anak buah, anggota, warga atau rekan sejawat) agar mereka termotivasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedankan pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan untuk memimpin orang lain (anggota, pengikut, anak buah) di dalam kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan pola kemitraan adalah kepemimpinan yang mengedepankan dan mengutamakan peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan melalui jalinan kebersamaan. Ada beraneka ragam pendapat tentang pemimpin dan kepemimpinan yang dilakukan orang, namaun pada dasarnya pendapat tersebut berpatokan pada tiga hal mendasar berikut: ! Pemimpin dan kepemimpinan damati dari sifatnya, yaitu siapa sosok pemimpin, sifatsifat pribadinya dan bagaimana dia menjadi pemimpin. ! Pemimpin dan kepemimpinan diamati dari perilaku, penampilan, bagaimana pemimpin bertingkah-laku dan bertindak. Di sini ditekankan fungsi dan gaya kepemimpinan yang dilakukan pemimpin.
Pemimpin dan kepemimpinan diamati dari situasi dan kondisi orang yang dipimpinnya. Penekanannya diarahkan pada bagaimana pemimpin bertindak dan berprilaku secara efektif (berhasilguna), bagaimana pemimpin membina hubungan antar manusia, bagaimana pemimpin mentransformasi visi dan misi bersama, menata struktur tugas dan kedudukan masing-masing secara baik sehingga benar-benar terjalin semangat “berkembang dalam kebersamaan” yang harmonis.
Erat kaitannya dengan ketiga dasar tersebut adalah masalah kewibawaan pemimpin. Kewibawaan merupakan sumber lahirnya kekuatan pemimpin dalam hal mempengaruhi dan menggeerakkan pengikut/anggotanya. Perkembangan terkhir menunjukkan semakin banyak dicermati munculnya kombinasi dari dua hal mendasar kedua dan ketiga yang memfokuskan pada situasi dan kondisi yang dihadapi pemimpin. Dengan demikian, gaya dan tindakan pemimpin disesuaikan dengan tingkat perkembangan orang yang dipimpinnya/ anggota/warga masyarakat. Peran & Fungsi Pemimpin Seorang pemimpin selain dituntut agar memiliki
Tinggi
Mengarahkan Rendah Mendorong Tinggi (G.3)
Mengarahkan Tinggi Mendorong Tinggi (G.2)
Saling Meningkatkan Harkat dan Martabat (G.5) Memberdayakan dan Rendah
Perilaku Mendorong
Diagram Gaya dan Tindakan Kepemipinan
(G.4) Mengarahkan Rendah Mendorong Rendah
Rendah
(G.1) Mengarahkan Tinggi Mendorong Rendah
Tinggi
Perilaku Mengarahkan
31
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
gaya, tindakan dan kemampuan meimpin, hendaknya juga memiliki kempuan mengelola (me-manage). Dalam pengelolaan (manajemen), pemimpin harus melaksanakn fungsi-fungsi manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/pelaksanaan, dan pengawasan/pengendalian.
dalam kerjasama baik dan harmonis antara dirinya dengan para anggotanya. Oleh sebab itu, penting bagi setiap pemimpin untuk: mengubah-ubah perilakunya sesuai dengan situasi, dan mampu memperlakukan anggota sesuai dengan kebutuhan dan motif yang berbeda-beda.
Jadi keberhasilan pemimpin dalam tugasnya akan sangat ditentukan oleh: bagaimana pemimpin mengelola, mengarahkan dan memotivasi/mendorong anggotanya, mampu memcahkan masalah yang dihadapi dan mengmbil keputusan dengan tepat sesuai dengan situasi yang dihadapinya serta bagaimana mentransformasikan visi dan misi sehingga anggota termotivasi untuk memikul tanggung jawab lebih besar dari yang mereka harapkan guna mencapai tujuan yang diharapkan bersama.
Dengan demikian, sesungguhnya fungsi pemimpin lebih banyak menerapkan perilaku mengarahkan dan medorong serta menumbuhkan kerjasama dalam kemitraan.gaya kepemimpinan cenderung berbeda dari satu situasi ke situasi yang lain. Namun, semuanya ternyata dapat juga terjadi bersamaan dan tergabung dalam berbagai variasinya. Jadi, jenis perilaku tersebut memang bukan sifat perilaku yang menonjokkan gaya kempemimpinan otokratis, demokratis maupun bebas, namun lebih menekankan pada upaya pemberdayaan. Untuk lebih jelasnya, poa-pola perilaku pemimpin tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gaya kepemimpinan adalah perilaku pemimpin ya n g d i ta m p i l ka n ket i ka i a m e n co b a mempengaruhi perilaku orang lain sebagaimana dipandang atau diamati oleh orang-orang tersebut. Selama ini, jika orang membicarakan soal kepemimpinan, mereka selalu mengatakannya dalam dua kutub yang saling bertentangan, yakni: ! Kepemimpinan otokratis (otoriter), yang bersifat serba memerintah dan mengarahkan, didasarkan pada kedudukan, pemilikan kekuasan dan kewenangan. ! Kepemimpinan demokratis, yang bersifat mendorong dan mendukung, lebih dikaitkan dengan kekuatan pribadi dan keikutsertaan atau peran serta anggota/orang yang dipimpin dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Gaya kepemimpinan cenderung sangat bervariasi dari suatu situasi ke situasi lainnya. Kalau kita menanggapnya sebagai dua gaya kepemimpinan otokratis dan demokratis saja sangat tidak tepat. Meskipun perilaku banyak pemimpin terutama ditandai dengan kegiatankegiatan mereka memberikanperintah atau pengarahan kepada anggotanya untuk menyelesaikan tugas, namun cukup banyak juga pemimpin yang lebih memusatkan perhatian mereka pada penciptaan suasana yang mendukung terjalinnya hubungan kemitraan
Dalam gambar di atas terlihat 5 (lima) gaya ke p e m i m p i n a n . M a s i n g - m a s i n g g a y a menampilkan sutatu gabungan perilaku mengarahkan dan perilaku mendorong/memotivasi atau menumbuhkan dukungan yang berbeda-beda satu sam lain. Berbagai penggabungan tersebut masingmasing dapat dibedakan satu sama lain atas dasar empat al pokok: ! Besarnya pengarahan atau pengaturan yang deperlukan dan diberikan oleh pemimpin. ! Besarnya dukungan dan dorongan semangat atau motivasi yang diperlukan dan diberikan oleh pemipin. ! Besarnya keterlibatan anggota yang dipimpin dalam proses pengambilan keputusan bersama. ! Besarnya kemampuan dan kemauan anggota yang dipimpin dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama. Perilaku Pemimpin yang Mengarahkan dan Mendorong Perilaku mengarahkan diartikan sebagai tindakan yang diakukan oleh seseorang pemimpin dalam bentuk komunikasi satu arah,
32
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
Tinggi
“Melibatkan” (Gaya Pamong) (G.3)
“Mengajak” (Gaya Pelatih) (G.2)
“Menjalin Kemitraan” (Gaya Pemitra) Memberdayakan dan Mengangkat Harkat dan Martabat Rendah
Perilaku Mendorong
Diagram Perilaku Kepemipinan
(G.4) “Melimpahkan” (Gaya Penasehat)
Rendah
(G.1) “Memerintah” (Gaya Kusir)
Tinggi
Perilaku Mengarahkan
antara lain: a. Menjelaskan peran anggota, mengatur mengenai apa yang mesti mereka kerjakan, dimana mereka harus mengerjakannya, kapan dan bagaimana caranya. b. M e l a k u k a n p e n g a w a s a n t e r h a d a p pelaksanaan tugas dan hasil kerja anggota tersebut. Perilaku mendorong diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam bentuk komunikasi dua arah, antara lain : ! Lebih banyak mendengarkan saran dan pendapat anggotanya. ! Memberikan banyak motivasi , dukungan dan dorongan semngat (sprint). ! Memperlancar dan mempermudah terjadinya hubungan antar pribadi serta mengikutsertakan/melibatkan anggota dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Seperti tampak dalam diagram di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
33
Gaya 1 (G.1), adalah gaya kepemimpinan yang sangat banyak (tinggi) perilaku memrintah , mengatur atau mengarahkan; dan sangat sedikit (rendah) perilaku yang memberi dukungan dan dorongan semangat. Pemimpin bergaya seperti ini biasanya memberi penjelasan sangat rinci kepada anggota yang dipimpinnya tentang
tujuan pemimpin mengawasi secara ketat pelaksanaan tugas serta hasil kerja anggotanya. Gaya 2 (G.2), adalah gaya kepemimpinan dengan perilaku mengarahkan maupun menumbuhkan dorongan semangatnya tinggi. Pemimpin bergaya seperti ini juga menjelaskan secara rinci keputusan yang diambilnya kepada para anggota, tetapi tetap melakukan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan tugas dan hasil kerja anggotanya. Gaya 3 (G.3), adalah gaya kepemimipinan yang seangat rendah dalam perilaku mengarahkan, namun tinggi dalam perilaku mendorong semangat.pemimpin bergaya seperti ini mengambil keputusan bersama dengan anggota dan memberi dorongan kepada para anggotanya untuk menyelesaikan pelaksanaan keputusankeputusan tersebut. Gaya 4 (G.4), adalah gaya kepemimpinan yang sangat rendah perilaku mengarahkan meupun yang menumbuhkan dorongan semangat. Pemimpin bergaya seperti ini mengalihkan semua keputusan dan melimpahkan tanggung jawab serta wewenangnya kepada anggota untuk melaksanakan keputusan-keputusan. Gaya 5 (G.5), adalah gaya kempimpinan yang meramu dan mengkombinasikan perilaku
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
mengrahkan dan mendorong semangat anggota guna memberdayakan atau meingkatkan keterlibatan dalam kebersamaan dan menumbuhkan sikap saling terbuka, saling percaya, saling membutuhkan dan menjalin kerjasama antara dengan anggota.
diambilnya seta mengajak dan mengikutsertakan mereka dalam membahasnya.
!
Perilaku Pemimpin Sebagai Pemecah Masalah Dan Pengambil Keputusan Sebagaimana dijelaskan di depan, gaya kepemimpinan adalah pola perilaku pemimpin yang diterapkan jika ia mencoba mempengaruhi perilaku orang lain sebagaimana dipandang oleh orang-orang tersebut. Oleh karena perilaku yang dipimpin pada dasarnya adlah tanggapan terhadap gaya kempemimpinan yang diterapkan pemimpin kepada meraka dalam rangka memecahkan masalah dan mengambil keputusan organisais, maka kelima gya kepemimpinan diatas dpat juga diartikan sebagai sutatu proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Jika digambarkan akan seperti terlihat pada diagram ...
!
!
!
Perilaku pemimpin yang sangat mengarahkan atau mengatur dan kurang medorong atau memotivasi (G.1) dinamakan “gaya kusir” karena prosesnya “memerintah” dan ditandai oleh cara berkomunikasi satu arah. Pemimpin memgang kendali dlam segala hal: menetapkan peranan anggotanya, apa tugastugas mereka,bagaimana cara melaksanakannya,kapan dan ddi mana harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diprakarsai sediri oleh sang pemimpin dan pelaksanaannya diawasi ketat olehnya. Perilaku pemimpin yang sangat mengarahkan namun juga sangat mendorong dan menyemangati (G.2) dinamakan “gaya pelatih” karena prosesnya “mengajak”. Sang pemimpin masih memegang kendali hampir dalam semua putusan, namun mulai lebih banyak menggunakan cara berkomunikasi dua arah dan lebih banyak memotivasi atau m e n d o ro n g s e m a n ga t a n g g o ta nya . M e s k i p u n m a s i h t e t a p m e l a k u ka n pengawasan ketat terhadap anggota/anak buahnya,pimpin mulai atau saran anggota tentang keputusan-keputusan yang
!
Perilaku pemimpin yang kurang mengarahakan tetapi banyak memberikan dorongan semangat (G.3) dinamakan “gaya pamong” sebab prosesnya “melibatkan” anggotanya dalam pemecahan masalah dan pengambilan sering dilakuka, dan pemimpin l e b i h b a nya k m e n d e n ga r ka n s e r ta membantu memberi kemudahan dan kelancaran proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang dilakukan anggota/ anak buahnya. Gaya seperti unu tepat bila anggota memang mampu dam memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dilimpahkan. Pe r l i a ku p e m i m i m p i n ya n g ku ra n g mengarahkan dan juga kurang memberikan dorongan semangat (G.4) disebut “Gaya penasihat” yang prosesnya lebih banyak “Melimpahkan” karena pengambilan keputusan sudah sepenuhnya diserahkan kepada anggota atau anak buahnya. Sang pemimpin hanya ikut mndiskusikan permasalahan sampai pada tingkat perumusan masalah. Pada taraf ini anggota benar-benar berwenang penuh untuk memutuskan bagaimana harus menyelesaikan tugas-tugas nereka. Anggota diberikan kebebasan untuk melaksanakan “menurut cara sendiri” karena anggota memang sudah memiliki kemampuan maupun rasa percaya diri dalam memikul tanggung jawab tersebut. Perilaku pemimpin yang mengutamakan upaya pemberdayaan dengan menjalin kemitraan untuk saling mengangkat harkat dan martabat pemimpin maupun anggotanya (G.5) dinamakan “Gaya pemitra”. Pemimpin ini banyak menumbuhkan, memupuk dan mengambangkan rasa saling terbuka, saling percaya, saling membutuhkan, saling mendukung serta saling memberdayakan anggotanya satu sama lain. Pemimpin selalu mengajak, m e l i b at ka n , d a n m e n g i ku t s e r ta ka n (partisipasi) anggotanya. Mereka dianggap
34
Sustainable Cocoa Production Program
rasa tidak bisa atau kurang pengalaman dan kurang pengetahuan yang diperlukan untuk suatu tugas. Gaya kepemimpinan “kusir” (G1) yang memberikan pengarahan dangat rinci dan pengawasan ketat merupakan gaya yang sangat efekitf untuk menghadapi orang-orang yang termasuk dalam golongan A1. Gaya inin disebut memrintah karena ditandai oleh pemimpin yang kemudian memrintahkan anggota untuk melaksanakan secara rinci tentang apa, bagaimana, kapan dan di mana di laksanakan.
37
Bahan Bacaan - Modul 1
membagi tugas dalam pengambilan keputusan. Peran utama pemimpin adalah mendengarkan saran anggota dan memberinya kemudahan/kelancaran pelaksanaan tugas. Gaya kepemimpinan “melimpahkan” untuk taraf perkembangan tinggi. Ornag-orang yang mampu dan mau melaksanakan tugas dan tanggunga jawab (A4) adalah orang yang memiliki semua fungsi pengetahuan dan keterampilan maupun kepercayaan diri dan dorongan semangat yang tinggi. Gaya kepemimpinan “penasihat” (G4) yang sedikit atau kurang mengarahkan dan sedikit memberi dorongan adalah gaya yang tepat dalam menghadapi orang-orang dengan tipe A4. Meskipun sang pemimpin masih tetap ikut tipe serta mengidentifikasi permasalahan yang ada, namun bertanggung jawab untuk merencanakan tindakan atau langkah-langkah pemecahan sudah diberikan kepada anggotanya yang memang sudah berpengalaman.
Gaya kepemimpinan “mengajak” untuk tingakt perkembangan rendah ke sedang. Orang-orang tyang tidak mampu tetapi mau memegang tugas dan tanggung jawab (A2) adalah orang-orang yang percaya diri tetapi tidak punya keterampilan. Gaya kepemimpinan “peltaih” (G2) memberikan pengarahan terinci, tetapi juga memberi dorongan semangat dan kemauan yang lebih besar adalah gaya kepemimpinan yang saling tepat menghadapi ornag-orang tipe A2. Gaya inin disebut mengajak sebab tindakan mengarahkan masih tetap dilakukan oleh pemipin, dan melalui komuniksi dua arah yang dilakukannya,pemimpin mengajak anggotanya mengajukan pertanyaan atau saran. Komunikasi dua arah akan membantu terjaganya semangat anggota tetap tinggi meskipun ia memegang suat anggota jawab tugas yang tetap diawasi secara ketat oleh pemimpin.
A n g go ta j u ga d i b e r i ke ku a s a n u nt u k menunjukkan dan memutuskan tentang bagaimana, kapan dan di mana tindakan tersebut perlu dilaksanakan. Pada tingakatan ini para anggota sudah mencapai taraf kematangan jiwa, sehingga sesungguhnya tidak diperlukan lagi komunikasi dua arah atau dorongan semangat berlebihan mealinkan berjalan dalam spirit kemitraan “rasa saling”.
Gaya kepemimpinan “melibatkan” untuk taraf perkembangan sedang ke tinggi. Orang-orang yang mampu tetapi tidak mau melakukan tugas dan tanggung jawab (A3) adalah orang yang berada pada taraf ini. Ketidakmauan mereka seringkali merupakan akibat dari ketidakpercayaan diri atau rasa tak bisa. Orang yang memiliki kepercayaan diri namun tak mau melakukan tugasnya merupakan suatu masalah dorongan kehendak dan buakn masalah perasaan mampu atau tidak mampu. Terhadap dua keadaan yang berada itu, pemimpin tetap perlu melakukan komunikasi dua arah dan ektif mendengarkan serta mendorong semangat anggota untuk lebih membuktikan kemampuan yang dimilikinya. Gaya kepemimpinan “pamong” (G3) hanya sedikit mengarahkan tetapi banyak memberikan orang-orang yang termasuk dalam tipe A3. Gaya ini disebut melibatkan karena pemimopin maupun pengikut/anggota saling
Gaya kepemimpinan “menjalin kemitraan” guna mengangkat harkat dan martabat untuk taraf perkembangan beragam (bervariasi). Orangorang yang sudah mampu dan mau karena termotivasi dalam semangat kebersamaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab (kombinasi A1-A4) adalah orang yang sudah menyadari pentingnya kebersamaan dan jalinan kerjasama harmonis antara anggota dsan pimpinannya. Gaya kempemimpinan “pemitra” selalu mengutamakan pnumbuhan spirit kemitraan serta meningkatkan rasa saling terbuka, saling percaya, saling membutuhkan, saling membantu dan saling menguntungkan guna menganngakt harkat dan martabat anggotanya. Gaya ini disebut “pemitra atatu pembina kemitraan” karena pemimpin dengan anggotanya terus-menerus memupuk hubungan kerjasama yang harmonis/selaras sebagai mitra sejajar satu sama lain. Peran utama pemimpin
Sustainable Cocoa Production Program
adalah membangun semangat kemitraan dengan anggota dan dengan pihak-pihak lain yang terkait. Meningkatkan Kemampuan dan Kemauan Anggota Yang Dipimpin Kepemimpinan situsioanal akan sangat para pemimpin dalam menentukan gaya kepemimpinan yang digunakan terhadap anggota pada situasi tertentu dan dalam tugas tertentu. Apabila pemimpin sedang menerapkan gaya kepemimpinan serba mengarahkan dan memerintah (G1) pada seorang anggota yang tidak berpengalamn (tidak mampu) namun ia mengerjakan tugasnya dengan baik dan berhasil, timbul pertanyaan apakah si pemimpin terus menerpakan gaya kepemimpinan tersebut selamanya ? jawabannya tentu tidak. Gaya kepemimpinan tersebut sudah lebih dari cukup digunakan. Selanjutnya pempimpin membantu anggota agar lebih meningkatkan kemauan dan kemampuannya untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya secara mandiri, sehingga secara bertahap pemimpin dapat menggunakan gaya kepemimpinan yang tidak terlalu banyak menyita waktu (G3 dan G4), namun tetap memperoleh hasil terbaik. Bahkan seyogyanya pemimpin mengarahkan pada gaya ke p e m i m p i n a n ke m i t r a a n ( G 5 ) y a n g mengutamakan “rasa saling” dan menjalin kerjasama yang harmonis antara pemimpin dan anggotanya. Lima langkah bagi pemimpin untuk meningkatkan kemampuan anggota yang dipimpinnya: 1. Perintah untuk mengerjakan tugas. Pemimpin tak perlu memimpin kecuali jika anggota memahami apa yang mesti mereka kerjakan, tanggungjawab yang dituntut dan kepada siapa mereka harus bertanggungjawab. 2. Tunjukkan apa yang harus dikerjakan. Sekali seorang mengetahui apa yang menjadi tanggung jawabnya dan kepada siapa dia harus bertanggung jawab, dia pun perlu tahu bagaimana hasil kerjanya nanti dapat sdisebut berhasil atau gagal. Tindakan perintahkan dan tunjukan adalah perilaku
Bahan Bacaan - Modul 1
uang bersifat mengarahkan. Jadi untuk meningkatkan kemampuan anggota yang potensial (A1-A2), umumnya dimulai dengan gaya keemimpnan “memerintah”. Anggota juga de-iberi kekuasan untuk menunjukan dan memutuskan tentang bagaimana, kapan di mana tindakan tersebut perlu dilaksnakan. Pada tingaktan ini para anggota sudah mencapai taraf kematangan jiwa, sehingga sesungguhnya tidak diperlukan lagi komuniksi dua arah atau dorongan semangat berlebihan, melainkan berjalan dalam spirit kemitraan “rasa saling “. Gaya kepemimpinan “menjalin kemitraan” guna mengangkat harkat dan martabat untuk taraf perkembangan beragam (bervariasi). Orang-orang yag sudah mampu dan mau karena termotivasi dalam semangat kebersamaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab (kombinasi A1-A4) adalah orang yang sudah menyadari pentingnya kebersamaan dan jalinan kerjasama harmonis antara anggota dan pemimpnannya. Gaya kepemimmpinan “pemitra” selalu mengutamakan rasa saling terbuka, saling percaya, saling membutuhkan, saling membantu dan saling menguntungkan guna mengangkat harkat dan martabat anggotanya. Gaya ini disebut “pemitra atau pembina kemitraan: karena pemimpin dengan anggota terus-menerus memupuk hubungan kerjasama yang harmonis/selaras sebagai mitra sejajar satu sama lain. Peran utama pemimpin adalah membangun semangat kemitraan dengan anggota dan dengan pihak-pihak lain yang terkait. Meningakatkan kemampuan dan kemauan anggota yang dimpimpin, kepemimpinan situsioanal akan sangat membantu para pemimpin dalam menentukan gaya kempemimpinan yang digunakan terhadap anggota pada situasi tertentu dan dalam tugas tertentu. Sepanjang bawahan belum mengetahui cara melaksanakan suatu tugas dengan semestinnya tanpa pengrahan dan pengawasan, proses pemecehan masalah dan pengambilan keputusan masih dalam kendali pemimpin.
38
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
sebagai mitranya dalam prosees pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sebenarnya apa yang dimaksudkan dengan masalah, dan bagaimana memecahkan masalah dan mengambil keputusan itu? Masalah adalah hal yang menimbulkan kesulitan, hambatan, atau ketidakpastian. Sedangkan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah suatu proses yang terdiri atas delapan langkah: 1. Menemukan masalah: proses memisahkan mana yang masalah penting dan mendessak, benar dan berarti, mengapa harus diatasi serta bagaimana memecahkan dan mengatasinya. 2. Mencari penyebab: yang paling mungkin untuk memecahkan atau menyelesaikannya, bagaumana risiko dan perkembangannya. 3. M e n ca r i fa k to r - fa k to r ya n g p a l i n g berpengaruh : informasi apa saja yang harus dikumpulkan, menemukan penyebab utama yang mengakibatkan pemecahan paling berarti (pilih alternatif terbaik). 4. Merencanakan langkah tindakan pemecahan atau penanggulangan yan tepat : putuskan
5.
6.
7.
8.
ata u te nt u ka n s a ra n nya , m e n ga p a diperlukan, kapan batas waktunya, siapa penanggung jawab, bagaimana caranya, beberapa. Melaksanakan tiindakan an tepat dan terbaik: laksanakan sesuai rencana,amati p e l a ks a n a a n nya , s e r ta b i l a te r j a d i penyimpangan. Memeriksa/mengontrol hasilnya: bandingkan hasil pemecahan terhadap rencana ,cegah dan tanggulangi segera bial terjadi penyimpangan. Bakukan proses pemecahan masalah dan keputusannya agar tidak terulang kembali masalah yang sama di kemudian hari: buat standardidasi, koreksi dan perbaiki (imporovisasi atau peningkatan). Tangani masalah lain yang masih ada : selesaikan masalah yang belum terselesaikan, dan mulai lagi dari langkah pertama. Demikian terus-menerus sehingga kualitas penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan semakin meningkat dan berkualias.
Tinggi
“Melibatkan” (Gaya Pamong) (G.3)
“Mengajak” (Gaya Pelatih) (G.2)
“Menjalin Kemitraan” (Gaya Pemitra) Memberdayakan dan Mengangkat Harkat dan Martabat (G.5) Rendah
Perilaku Mendorong
Diagram Tindakan Kepemipinan
(G.4) “Melimpahkan” (Gaya Penasehat)
(G.1) “Memerintah” (Gaya Kusir)
Rendah
Tinggi
Perilaku Mengarahkan
35
Mampu Dan Mau
Mampu Tetapi Tidak Mau
Tidak Mampu Tetapi Mau
Tidak Mampu Dan Tidak Mau
A4
A3
A2
A1
Sustainable Cocoa Production Program
Tindakan Kepemimpinan Dapat dikatakan bahwa tidak ada satu pun gaya kepemimpinan terbaik dari keempat gaya pertama(G.1-G.4) yang mampu meningkatkan pertumbuhan Kelompok, keharmonisan kerjasama, kepuasan manusia,kualitas pemimpin dan kepemimpinannya, atau meningkatkan priduktivitas secara sekaligus pada semua situasi. Namun demikian para pemimpin yang berhasil adalah mereka yang mampu bertindak menyesuaikan diri dengan situasi dan mampu menjalin serta memupuk keersamaan untuk menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan antara pemimpin dengan anggotanya. Inilah pemimpin dalam spirit kemitraan. Yang diutamakan adalah tindakan si pemimpin tersebut. Meskipun pendekatan situsional dalam kepemimpinan itu perlu, namun bila memang “segalanya bergantung pada situasi” ini benar, maka pemimpin perlu tahu “kapan” harus bertindak menggunakan “gaya yang sama” dan “bagamana membagun kemitraan” yang efektif dan efisinsi. Unsur-unsur situasi yang mempengaruhi suatu gaya kepemimpinan yang tepat pada situasi yang dihadapinya, antara lain unsur: waktu, tuntutan tugas, iklim organisasi, rekan sejawat (kerabat kerja). Keterampilan dan harapan anggota yang dipimpin. Faktor situasi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap gaya kepemimpinan pada segala situasi adlah faktor orang yang dipimpin (anggot, pengikut,anak buah). Pada dasarnya, taraf perilaku mengarahkan atau mendorong semangat yang dilakukan oleh seorang pemimpin bergantung pada taraf perkembangan dan tingkat kedewasaan anggota dalam melaksanakan suatu tugas, peran atau sasaran tertentu yang diberikan oleh pemimpin secara perorangan maupun melalui Kelompok. Taraf Perkembangan Anggota Yang Dipimpin Taraf perkembangan yang dimaksud ini terutama adlah kemampuan dan kemauan anggota untuk melaksanakan duatu penugasan atas dasar motivasi diri mereka sendiri dan bukan karena adanya pengawasan pemimpin.
Bahan Bacaan - Modul 1
Kemampuan, mengandung makna pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari pendidikan, pelatih dan/atau pengalaman. Kemauan, mengandung makna kepercayaan diri, dorongan semangat dari dalam diri (motivasi). Manusia cenderung berda di berbagai tingkatan/taraf perkembangan yang berbeda-beda bergantung pada tugas, peranan dan sasaran tertentu yang diberikan kepada mereka. Contohnya : seorang pertani pekebun sangat berpengalaman dalam menangani soalsoal teknis kebun dan budidaya tanaman. Tetapi tidak demikian halnya jika mereka dihadapkan pada soal-soal pengaturan organisasi atau anggaran. Dengan demikian sangat tepat bagi pemimpin Kelompok dalm menghadapi anggotanya yang seperti itu dengan sedikit mungkin pengerahan dan dorongan dalam pekerjaan teknis, tetapi banyak memberiakn pengarahan dan dorongan untuk melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pengaturan anggaran yang dialakukan oleh petani. Jadi kepemimpinan situasional terutama mengurangi tentang ketepatgunaan (efiensi) d a n ke b e r h a s i l a n ( e f e k t i v i t a s ) g a y a kepemimpinan dalam kaitannya dengan taraf perkembangan anggota dalam melaksanakan tugas. Taraf perkembangan anggota/pengikut dapat digambarkan sebagai suatu garis di bawah ini gambar empat gaya kepemimpinan. Taraf perkembangan anggota tersebut dapat dibagi menjadi empat tingaktan: rendah (A1), rendah ke sedang (A2), sedang ke tinggi (A3), dan tinggi (A4). Setiap tingakatan memperlihatkan suatu gabungan berbeda antara kemampuan dengan kemauan sebagai berikut: Gambar di atas juga sekaligus memperlihatkan hubungan antara setiap taraf perkembangan anggota dengan tindakan dan gaya kepemimpian yang tepat untuknya, yang bergerak ke kiri dari A1 ke A4. Gaya kepemimpinan “memerintah” untuk taraf perkembangan rendah. Orang orang yang tidak mampu dan tidak mau memikul beban tugas dan tanggung jawab (A1) adalah orang-orang yang tidak berkemampuan/tidak percaya diri. Dalam banyak hal, ketidakmauan mereka adalah akibat
36
Sustainable Cocoa Production Program
39
3. Biarkan mencoba dan merasakan proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sekali anggota tahu apa yang harus dikerjakan dan bagaiana hasil yang diharapkan dari dia, saatnya pemimpin mulai berani ambil risiko dan membirakannya melakukan tugas tersebut menurut caranya sendiri. Jika menempuh cara ini, pemimpin harus sesedikit mungkin memberikan pengarahan dan serahkan tugas tersebut kepadanya. Risiko adalah kalau dia berbuat salah, mungkin pemimpin harus lebih membinanya. Jelaskan risiko tersebut dan biarkan mereka memahami sendiri bahawa kesalahan yang terjadi dianggap sebagai pengalaman berharga yang pemimpinnya trus senantiasa memupuk dan mengembangkan spirit kemitraan. 4. Amati penampilan dan kerja mereka. Jika sudah mencoba memberikan kesempatan kepada anggota untuk melakukan sendiri tugasnya, jangan langsung sepenuhnya memberlakukan gaya “penasihat” (G4) dan membiarkan mereka bekerja sendiri. Gaya tersebut belum tentu menolong dalam meningkatkan produkitvitas dan kepuasan hasil kerjanya. Artinya. Setelah memberi kesempatan melakukan apa yang harus anggota kerjakan, pemimpin masih harus tetap mengamati penampilan kinerja dan hasil kerjanya. Apabila sudah terbina kerjasama yang lebih harmonis, kembangkan terus spirit kemitraan mereka. 5. Tangani akibat-akibatnya. Alasan utama u nt u k m e l a ku ka n p e n gawa s a n d a n pemantuan adlah menangani berbagai akibat yang mungkin timbul, yaitu : ! Akibat positif atau faktor ang menguatkan segala sesuatu yang menyertai suatu hasil perbuatan yang cenderung lebih mendorong dan memungkinkan perilaku tersebut diulangi lagi, bahkan ditingkatkan lagi. ! Akibat negatif atau faktor yang melemahkan yakni segala sesuatu ang menyertai suatu hasil perbuatan yang cenderung mengurangi kemungkinan diulanginya perilaku tersebut. ! Akibat netral atau faktor yang tidak menguatkan maupun melemahkan. Kecuali kalau anggota adanya tanggapan yang benar-benar bagus, tidak adanya
Bahan Bacaan - Modul 1
tanggapan (pengakuan atau penghargaan) sama sekali kemungkinan akan menurunkan semangat mereka. Komunikasi dan Kebersamaan Ekonomi Pentingnya Komunikasi (Kisah Monyet dan 2 ekor Ikan) Ketidakterbukaan dapat mengakibatkan kecurigaan yang dapat menimbulkan fitnah. Jika hal ini terjadi maka akan timbul konflik yang berkepanjangan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga yang ada bukanlah kehidupan yang harmonis. Untuk itu diperlukan keterbukaan dalam melakukan setiap kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat yang terdiri dari beragam suku, agama, adat istiadat, pendidikan, jabatan dan status sosial akan menimbulkan perbedaanperbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dalam kehidupan masyarakat petani. Untuk menghindari atau mengurangi-perbedaanperbedaan tersebut setiap warga diminta untuk saling pengertian satu sama lain. Hal tersebut dapat dilakukan dengan adanya keterbukaan/keberanian untuk mengeluarkan pendapat diantara warga yang bersangkutan juga instansi terkait, sehingga tujuan hidup bermasyarakat dapat terwujud dalam keadaan damai. Dalam beberapa hal, keberanian mengeluarkan pendapat banyak memberikan manfaat positif bagi masyarakat, misal dalam kehidupann berkelompok. Jika masing-masing anggota menutup diri, maka semakin sulit kelompok tersebut dalam mewujudkan tujuannya. Keberanian mengeluarkan pendapat juga sangat membantu dalam penyelesaian suatu masalah. Dengan keberanian mengeluarkan pendapat/keterbukaan, masyarakat dengan mudah mencari akar permasalahan dan langkahlangkah penyelesaian secara bersama. Sebalik nya tanpa adanya keterbukaan di dalam hidup bermasyarakat dapat menimbulkan banyak masalah dan kesalahpahaman yang pada akhirnya akan berakibat buruk. Dalam masyarakat perkebunan khususnya petani kakao, keterbukaan sangat diperlukan
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
Kisah Monyet dan Dua Ekor Ikan
40
Sustainable Cocoa Production Program
dalam kehidupan sehari-hari, baik antara warga dengan warga, warga dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, antar kelompok/warga dengan petugas lapangan perkebunan maupun dengan instansi lain yang terkait. Sehingga masing-masing pihak dapat menjalankan kegiatannya secara bersama-sama, saling memberi, saling mengisi dan saling memahami untuk tercapinya tujuan bersama. Pentingnya Kebersamaan (Permainan Kartu AB) Kebersamaan dalam kelompok adalah hal yang sangat penting untuk ditumbuhkan. Kebersamaan adalah sesuatu kekuatan yang dapat dibangun secara bersama dimulai dari bawah dan menjadi dasar yang kuat bagi pengembangan organisasi pada tahap berikutnya. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi bentuk kerjasama bukanlah mana yang terbaik untuk semua pihak, melainkan didorong pada apa yang terbaik buat saya dan buat kelompok saya. Bila semua kelompok dalam masyarakat berpandangan begitu pada hakikatnya "kerjasama" yang dijalin akan menjadi berantakan di tengah jalan. Di dalam kelompok hal ini harus bisa diantisipasi agar masingmasing anggota kelompok tidak memikirkan dirinya sendiri dan kelompoknya sendiri, tetapi berusaha bagaimana mempertimbangkan kepentingan semua pihak. Broken Square (Bujur Sangkar Berantakan) Kelompok produktif dapat tumbuh dan berkembang apabila sesama anggota kelompok telah menjalani kerjasama yang baik, adanya komunikasi, dan adanya rasa saling memahami kebutuhan anggota yang lain. Dalam kegiatan sehari-hari kelompok produktif tidak dapat berdiri secara sendiri-sendiri, tetapi juga memerlukan bantuan dan kerjasama dengan kelompok lain. Sehingga antar kelompok sangat diperlukan adanya rasa kebersamaan dalam mewujudkan harapan bersama. Strategi Dasar Pengelolaan Kebun
41
Strategi adalah cara, taktik, kiat atau teknik
Bahan Bacaan - Modul 1
pendekatan dalam mencapai suasana tujuan. Pengelolaan adalah pengaturan kegiatan suatu organisasi agar dapat berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Sedangkan kelompok produktif merupakan wadah/kumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan tujuan yang sama yakni untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui penguatan organisasi, pemupukan dan pengembangan modal, pengadaan usaha produktif, serta menjalin kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak luar kelompok. Ini bisa tercapai apabila di dalam kelompok telah tumbuh rasa saling percaya, saling terbuka dan saling membutuhkan sehingga para petani yang bergabung dalam suatu mempunyai posisi tawar (bergaining position) yang baik. Melalui wadah kelompok strategi pembinaan lebih mudah dilakukan. 8 Strategi Dasar Pengelolaan Kebun 1. Tanah milik anggota, tanaman milik kelompok. Tanah atau kebun yang dimiliki setiap anggota adalah milik individu, tetapi tanaman yang tumbuh di dalamnya adalah milik kelompok. Sehingga setiap anggota mempunyai kepentingan dan tanggungjawab yang sama dalam memelihara dan menjaga tanaman yang tumbuh di kebun kelompok. 2. Pemupukan, pemanenan dan pengeringan dilakukan secara bersama. Karena tanaman yang tumbuh adalah milik bersama, maka untuk dapat memberikan produksi yang tinggi perlu dirawat dan dipupuk dengan baik. Perawatan dan p e m u p u ka n s e r ta p e m a n e n a n d a n pengeringan merupakan tanggungjawab bersama dari semua anggota kelompok. Sehingga hasil produksi yang diperoleh dapat dirasakan sama rata oleh sekuruh anggota kelompok. 3. Hama penyakit dikendalikan bersama. Jika terdapat serangan hama dan penyakit p a d a s a l a h s at u ke b u n a n g go ta , pengendaliannya merupakan t a n g g u n g j a w a b b e rs a m a b u ka n l a h tanggungjawab individu. Hal ini dimaksudkan agar hama dan penyakit yang ada cepat dapat ditanggulangi sehingga tidak
Sustainable Cocoa Production Program
menyebar ke lokasi/kebun anggota lainnya. 4. Pemasaran hasil kebun dilakukan secara bersama. Pemasaran hasil kebun secara bersama akan memberikan banyak keuntungan bagi kelompok. Disamping akan menghemat biaya transportasi, posisi tawar menawar petani juga akan menjadi kuat, karena mereka bersatu dan punya hasil produksi yang banyak, sehingga harga ditingkat petani tidak akan dipermainkan pedagang. 5. Biaya produksi ditanggung bersama. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk keperluan pengelolaan kebun mulai dari pengolahan lahan hingga panen ditanggung bersama. Semua biaya diperoleh dari iuran anggota yang besarnya sudah disepakati bersama. 6. Pinjaman dilunasi secara bersama. Waktu pembayaran pinjaman yang digunakan sebagai biaya produksi kebun dilakukan bersama sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga tidak akan terjadi salah satu kebun lunas sementara kebun lainnya belum lunas. 7 Keamanan kebun dijaga bersama. Semua bahaya yang mengancam keamanan kebun merupakan tanggungjawab bersama. Sehingga anggota kelompok dapat mengatur jadwal penjagaan kebun untuk menghindari pencurian buah atau serangan hama dan lainnya. 8. Anggota yang melanggar peraturan dikenakan sanksi. Semua peraturan yang ada untuk mengelola kebun dibuat oleh kelompok berdasarkan hasil kesepakatan bersama. Jika ada salah seorang anggota yang melanggar pertauran maka dikenakan sanksi. Sanksi tersebut juga merupakan kesepakatan bersama, bisa berupa denda maupun dalam bentuk lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu “commucare” yang artinya “sama”. Komunikasi adalah: Suatu seni dalam menyampaikan dan menerima suatu pesan
Bahan Bacaan - Modul 1
sehingga dapat sama-sama dimengerti. Komunikasi sangat penting bagi hidup kita, mengapa? ! Komunikasi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita. Diawali denga ketergantungan atau komunikasi yang akrab dengan ibu pada masa bayi, lingkaran ketergantungan atau komunikasi itu menjadi semakin luas dengan bertambahnya usia kita. Bersamaan dengan proses itu , perkembangan intelektual dan sosial kita sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi kita dengan orang lain. ! Identitas atau jati diri kita terbentuk dalam dan lewat konunikasi dengan orang lain. Selama berkomunikasi dengan orang lain, secara sadar atau tidak sadar kita mengamati, memerhatikan dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan oleh orang lain terhadap diri kita. ! Kita menjadi tau bagaimana pandangan pandangan orang lain tentang diri kita sebenarnya. Berkat pertolongan komunikasi dengan orang lain kita dapat menemukan diri. ! Dalam upaya memahami kenyataan di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia disekitar kita, maka kita perlu memandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain tentang kenyataan yang sama. Tentu saja pembandingan semacam ini hanya dapat dilakukan lewat komunikasi dengan orang lain. ! Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orang yang merupakan tokoh-tokoh yang sangat berarti dalam hidup kita.bila hubungann kita dengan orang lain diliputi berbagai masalah tentu kita akan menderita, sedih, cemas, frustasi, dan sejenisnya.Bila kemudian kita menarik diri dan menghindar dari orang lain, maka rasa sepi dan terasing yang mungkin kita alami pun tentu akan menimbulakan penderitaan emosional atau batin, bahkan mungkin juga penderitaan fisik. ! Agar merasa bahagia, kita membutuhkan pengakuan berupa tanggapan dari orang lain yang menunjukkan bahwa diri kita normal,
42
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
sehat dan berharga. Semuanya itu hanya kita perolaeh lewat komunikasi antar pribadi, komunikasi dengan orang lain.
! Salah satu peranan utama seorang pemimpin yaitu komunikasi dengan orang lain didalam maupun diluar organisasinya (Kelompok kegiatannya). Dengan demikian keterampilan berkomunikasi selalu dijadikan ukuran bagi efektifitas kepemimpinan seseorang. Keterampilan Dasar Berkomunikasi
43
Agar mampu memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat dan produktif dengan orang lain, kita perlu memiliki sejumlah keterampilan dasar berkomunikasi. Bebearapa keterampilan dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut: ! Kita harus saling memahami, dalam hal ini memelihara sikap percaya, membuka diri, menginsafi diri, dan menerima diri. Agar dapat saling memahami, pertama-tama kita harus saling percaya. Sesudah saling percaya, kita harus saling membuka diri, yakni saling mengungkapkan tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi, termasuk kata-kata yang diucapkan atau perbuatan yang dilakukan oleh lawan komunikasi kita. Untuk dapat membuka diri seperti itu tentu saja sebelumnya kita harus menginsafi diri kita, yaitu menyadari perasaan-perasaan kita maupun tanggapan-tanggapan batin lainnya.Namun agar dapat sampai pada keinsafan diri semacam itu kita perlu menerima diri,mengakui pikiran dan persaan kita, bukan menyangkal, menekan, atau menyembunyikannya. Selain itu, tentu saja kitajuga harus mampu mendengarkan orang lain.Membuka dirikepada orang lain dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain sedang membuka dirinya kepada kita adalah cara yang jitu untuk memulai dan memelihara komunikasi. ! Kita harus mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita secara tepat dan jelas.Ditambah lagi kemampuan menunjukkan sikap hangat dan rasa senag serta kemampuan mendengarkan dengan cara yang menunjukkan bahwa kita sungguh memhami lawan komunikasi kita.Dengan saling mengungkapkan pikran, perasan dan
!
saling mendengarkan, kita memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi dengan orang lain. Kita harus mampu saling menerima dan saling memberikan dukungan atau saling menolong.Kita harus mampu menggapi keluhan orang lain dengan cara-cara yang bersifat menolong, yaitu menunjukkan sikap memhami dan bersedia menolong sambil memberikan dorngan dan contoh seperlunya agar orang tersebut mampu menemukan pemecahan-pemecahan masalh secara konstruktif. Kita harus mampu memcahkan konflik dan bentuk-bentuk masalh antar pribadi lain yang mungkinmuncul dlam komunikasi kita dengan orang lain melauli dengan cara yang konstruktif. Artinya dengan cara-car yang semakin mendekatkan kita dengan lawan komunikasi kita dan menjdikannya semakin tumbuh dan berkembang.
Arti dan Proses Komunikasi Secara luas (umum) komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku sesorang, baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekedar wawancara.Setiap bentuk tingkah laku mengugkapkan pesan tertentu secara sederhana hingga yang rumit sekaipun merupakan bentuk-bentuk komunikasi. Secara sempit (khusus) komunikasi diartikan sebagaipesan yang dikirimkan kepada sesorang satu atu lebih penerima dengan maksud sadar ntuk mempengaruhi tingkah laku sipenerima. Dalam setiap bentuk komunikasi setidaknya dua orang yang saling mengirimkan lambanglambang tersebut bersifat: ! Verbal berupa kata-kata (pakai alat: radio: telepon: CB, dsb. Atau tanpa alat : bicara,ceramah). ! Nonverbal berupa ekspresi atau ungkapan vokal maupun visual tertentu tanpa alat: (pakai alat: buku, majalah, dll. Atau tanpa alat: gerak tubuh, tanda, kode,dll). Adapun Jenis komunikasi ada dua, yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tertulis. Komunikasi antara dua orang memiliki unsurunsur dasar seperti berikut ini:
Sustainable Cocoa Production Program
!
!
! !
! ! ! !
Maksud, gagasan dan perasaan yang ada dalam pemikiran sipengirim serta bentuk tingkah laku yang dipilihnya. Semua itu menjadi awal perbuatan komunikatifnya, yaitu mengirimkan suatu pesan yang mengandung isi tertentu. Proses kodifikasi pesan oleh pengirim, yaitu pengeirim mengubah gagasan, perasaan dan maksudnya kedalam bentuk pesan yang akan dikirim. Proses pengeriman pesan kepada penerima. Adanya saluran (transmisi,media) untuk mengirim pesan tersebut. Sifat saluran biasanya adalah batu raden (baca, tulis, bicara, dengar). Proses kodefikasi pesan oleh penerima . penerima menginteretasikan atau menafsirkan makna pesan. Pemahaman berupa tanggapan batin oleh penerima terhadap hasil interprestasinya tentang makna pesan yang ditangkap. Kemungkinan adanya gangguan/hambatan tertentu, baik dari pengirim, saluran maupun penerima. Adanya umpan balik sebagai tanggapan dari penerima atau apabila ada perubahan dari penerima kepada pengirim.
Bahan Bacaan - Modul 1
Taraf atau Tingkatan Komunikasi Komunikasi dapat berlangsung pada taraf kedalaman yang berbeda-beda. Taraf kedalaman komunikasi ini dapat diukur dari apa dan siapa yang saling dibicarakan: pikiran atau perasaan, obyek tertentu, orang lain atau dirinya sendiri. Semakin orang mau saling mau membicarakan tentang perasaan yang ada dalam dirinya,. Semakin orang mau saling membicarakan tentang persaan yang ada didalam dirinya,semakin dalam lah taraf komunikasi yang terjadi. Berdasarkan kedalamannya ini, komunikasi dibedakan dalam lima taraf. ! Taraf Kelima Adalah basa-basi, ini merupakan yang paling dangkal.Biasanya terjadi antara dua orang bertemu secara kebetulan.Pada taraf ini tidak terjadi komunikasi dalam arti sebenarnya. Setiap pihak tidak membuka diri kepada dan bagi orang lain. ! Taraf keempat yakni membicarakan orang lain, disini orang sudah mulai saling menanggapi , namun tetap masih pada taraf dangkal, khususnya belum mau bicara tentang diri masing-masing. Dalam pembicaraan itu pun orang tidak saling mengemuakan pendapat hanya saling
44
Sustainable Cocoa Production Program
!
!
!
menukar informasi.singkat kata kita hanya “ngerumpi”, omong kosong, belum saling membuka diri. Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat, pada taraf ini orang sudah mau saling terbuka diri, saling mengungkapkan diri namun masih terbatas pada taraf pikiran. Mereka beruaha keras memiliki pendapat yang berbeda, cenderung berusaha menyenangkan lawan bicara. Belum Berani sungguh-sungguh menampilkan diri yang sebenarnya kendati pada taraf pikiran sekalipun. Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan, kalau sudah berani saling mengunggkapkan perasaan dalam komunikasi, maka hubungan akan terasa unik, berkesan, dan memberikan memfaat bagi perkembangan diri pribadi masing-masing. Dalam hal ini keberanian untuk bersikap jujur, terbuka terhadap diri sendiri maupun terhadap lawan komunikasi kita. Berani menghadapi risiko bahwa kekurangan dan kelemahan diketahui oleh orang lain.Namun hanya dengan cara itu itu orang berkembang dan saling mengembangkan.Dengan saling mengungkapkan perasaan dan isi hati berarti sepakat untuk saling memercayai. Taraf pertama adalah hubungan puncak, komunikasi pada taraf ini ditandai dengan kejujuran, terbuka dan saling percaya yang mutlak diantara kedua belah pihak.Komunikasi tersebut telah berkembang sangat mendalam,sehingga kedua belah pihak merasakan kesatuan perasaan timbal balik yang hampir sempurna.
Bahan Bacaan - Modul 1
! !
dengan alinea yang pendek/singkat. Pemikiran yang logis atau masuk akal. Cara yang benar, dapat diandalkan dan konsisten.
Sebaliknya, hindarkan penggunaan: ! Kata-kata Kasar, sarkastis, sinis, atau cai maki. ! Kritik yang tajam dan langsung. ! Kata-kata yang tidak perlu (mubazir) atau dilebih-lebihkan (hiperbol, bombastis). Komunikasi yang terencana sangat membantu m e m p e r ke c i l fa k t o r - fa k t o r h a m b a ta n komunikasi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan komunikasi dikenal dengan “ 5 W + 1 H “ yaitu: ! Why/mengapa berkomunikasi. ! What/apa pesan yang akan disampaikan. ! Who/siapa yang akan menerima pesan. ! When/Kapan pesan itu disampaikan. ! Where/ di mana pesan akan disampaikan. ! How/bagaimana pesan tersebut disampaikan. Pentingnya komunikasi dalam suatu Kelompok atau organisasi adalah untuk: ! Menyampaikan informasi dan pengetahuan dari anggota yang satu ke anggota yang lainnya sehingga dapat terjadi suatu kerja sama. ! Membantu mendorong dan mengarahkan a n g g o ta u nt u k m e n g g e ra k ka n d a n melaksanakan suatu kegiatan demi tercapainya tujuan. ! Membantu membentuk sikap dan menanamkan kepercayaan untuk mengajak, meyakinkan dan mempengaruhi perilaku anggota menuju ke arah yang lebih baik.
Mengirim Pesan secara Efektif
45
Untuk mengirimkan pesan secara efektif, sebaiknya komunikator menggunakan: ! Kalimat atau frasa yang sederhana, agar pesan-pesan yang kita kirimkan mudah dipahami. ! Kata-kata atau istilah yang lazim. ! Ungkapan sikap yang hangat dan bersahabat. ! Menggunakan kataganti pribadi, seperti “Bapak”, “ibu” atau “Anda”. ! Gunakan gambar, bagan atau contoh,bila perlu. ! Pesan bersifat dinamis (proaktif dan empatik)
Beberapa cara untuk membina komunikasi: ! Sering berlatih, sehingga terampil dalam m e ny a m p a i ka n m e u p u n m e n e r i m a pesan/berita. ! Giatkan adanya umpan balik untuk mendapatkan tanggapan dari penerima berita, dan menilai sejauh mana berita yng dikirimkan dapat diterima dan dipahmi si penerima. ! Mendengarkan secara aktif dan seksama, dengan cara melibatkan perhatian, perasaan dan keramahan pada pembicara. ! Kembangkan empati, yaitu mengenal
Sustainable Cocoa Production Program
! ! !
perasaan dan pikiran orang lain dengan cara mendekatkan diri kepada si pembicara sehingga orang itu mersa ikut dilibatkan dalam komunikasi tersebut. Pilih saluran/ media yang tepat, agar pesan dapat diterima dengan jelas dan benar. Berbicara dengan data, dengan selalu melengkapi pesan/pembicaraan dengan fakta dan data. Hindari sikap mental negatif, misalkan sikap meremehkan, meyepelekan, atau sikap merendahkan, suka menyalahkan mau menang sendiri , memaksakan kehendak, dan sebagainya.
Setiap kali kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal maka akan muncul kesan pertama atas orang tersebut, yang biasanya dipengaruhi oleh p e n a m p i l a n , c a ra b i c a ra , s e ny u m a n , kepribadian, dan lain-lain. Kesan perkenalan itu bias bersifat positif ,negatif , atau biasa-biasa saja terhadap yang bersangkutan. Disinilah pentingnya komunikasi di dalam membangun kebersamaan. Oleh karena itu diperlukan waktu untuk membuktikan apakah kesan tadi benar atau tidak. Semakin baik proses komunikasi maka akan seamkin baik pulalah hasilnya terhadap interaksi antar meraka. Beberapa hal yang diperlukan di dalam membangun kebersamaan melalui proses komunikasi adalah: 1. Perlunya pembukaan diri. Pembukaan diri adalah pengungkapan reaksi atau tanggapan diri terhadap situasi yang sedang dihadapi dan memberikan informasi tentang masa lalu yang berguna untuk memahami tanggapan saat ini. Tanggapan terhadap orang lain atau terhadap kejadian tertentu yang melibatkan 'perasaan'. Membuka diri berarti membagaikan perasaan kepada orang lain mengenai sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukan, dapat juga perasaan terhadap kejadiankejadian yang baru saja dialami atau disaksikan. Pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka kepada yang lain dan bersikap membuak diri untuk orang lain.
Bahan Bacaan - Modul 1
Kedua proses ini dapat berlangsung serentak dan akan membuahkan relasi/hubungan yang terbuka pula. Manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah: ! Adanya hubungan yang sehat anatara dua orang atau lebih. ! Semakin bersikap terbuak kepada orang lain, semakin orang lain akan menyukai diri kita dan akibatnya orang lain itu akan membuka diri kepada kita. ! Orang yang itu akan membuak diri cenderung memiliki sifat; terbuka (ekstrovert), luwas, mudah menyesuaikan diri, cerdas. ! Menumpuk sikap jujur, tulus, apa adanya, terus terang. 2. Pembukaan diri dan kesadaran diri. Menginsafi bagaimana beraksi terhadap aneka situasi dan apa saja yang disukai dan yang tidak disukai merupakan langkah awal ke arah bersikap terbuka kepada orang lain dan kemudian menjalin hubungan dengan mereka. Ada dua cara untuk lebih memahami diri sendiri: ! . “Mendengarkan” diri sendiri agar mengenal bagaimana persaan dan reaski kita serta apa penybabnya, dengan cara mengungkapkan perasaan dan reaski kita kepada seseorang yang kita percaya. ! Meminta “tanggapan/umpan balik” dari orang lain tentang pandangan mereka terhadap diri kita dan bagaimana reaksi mereka terhadap perilaku kita. Semakin banyak informasi yang diketahui maka komunikasi pun menjadi semakin jelas dan dan lancar. Ini berarti perlu lebih menjalin hubungan dengan memperluas daerah terbuka serta mengurangi daerah buta dan daerah tersembunyi kita masing-masing. Dengan semakin membuka diri , berarti kita mengurangi daerah tersembunyi,seedangkan daerah buta kita kkurangi dengan cara meminta orang lain mau semakin terbuka terhadap kita. Kita pun mengurangi daerah tersembunyi kita dengan memberikan informasi kepada orang
46
Sustainable Cocoa Production Program
lain agar mereka menanggapi atau berekasi. Dengan cara ini orang lain menolong kita mengurangi daerah mngurangi daerah buta dan menolong kita untuk semakin membuka diri kepada orang lain. Dengan membuak diri maka kita mendapat upan balik dari orang lain, yang akan membuat kita sadar pada aspek-asoek diri serta perilaku kita, yangmungkin tidak pernah kita sadari sebelumnya, tujuan umpan balik adalah memberikan informsi untuk menolong kita menyadari bagaimana perilaku kita dinilai oleh orang lain agar tidak membuatnya menutup diri. 1. Membangun kepercayaan. Apabila pembukaan diri sudah terwujud dan kita sudah menyadari keberadaan diri kita, maka kita tahu kekuatan dan kelemahan diri kita, agar terjalin hubungan antar pribadi yang efektif hedaklah kita tetap memelihara dan meningkatkannya, dengan cara terusmenerus berlatih membuka diri, mengungkapkan maksud keinginan kita sampai orang lain menilai sebagaimana yang d i m a ks u d ka n . D i s i n i l a h d i p e r l u ka n keperayaan. Untuk membangun hubungan timbal balik antar pribadi. Kedua pihak harus saling m e m e rcaya i , s a l i n g m e n u n j u k ka n penerimaan, dukungan dan kerjasama. Saling percaya dibagnun dengan risiko dan peneguhan. Kepercayaan tidak mungkin timbul tanpa risiko dan hubungan timbal balik tidak akan mengalami kemajuan tanpa kepercayaan dan peneguhan.
47
Bahan Bacaan - Modul 1
atas kepercyaan yang di beriakan oleh orang lain kepada kita. 2. Penilaian Diri (Introspeksi) ! Terhadap diri sendiri: mawas diri, tahu diri. ! Dalam Kelompok: dialog, diskusi timbalbalik (wawancara, sharing). Kebersamaan Ekonomi Berdasarkan sejarah perkembangannya, agribisnis merupakan kegiatan yang telah tumbuh di masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan barang hasil bumi di pasar-pasar lokal/tradisional. Jadi agribisnis bukanlah kegiatan ekonomi yang baru tumbuh sekarang. Agribisnis merupakan usaha ekonomi yang sudah tumbuh sejak dahulu kala. Sistem agribisnis dapat diartikan sebagai aktivitas pertanian, mulai dari pengadaan dan penyaluran benih, bibit serta sarana produksi (agro-input), teknologi dan pengembangan sumber daya pertanian, usaha tani dan produksi pertanian, pengaolahan hasil pertanian (termasuk perkebunan) sampai dengan pemasaran hasil-hasil usaha pertanian maupun agro-industri yang saling terkait satu sama lain. Agro-industri sebagai inti agribisnis adalah kegiatan industri hulu maupun industri hilir yang berpusat di pedesaan.
Tingkat pekercayaan dalam suatu hubungan akan berubah dan berbeda sesuai dangan kemampuan dan keralaan masing-masing untu mempercayai dan dapat dipercaya.
Upaya pengembangan agribisnis didasarkan pada strategi operasional yang memanfaatkan seluruh potensi dan keunggulan sumber daya secara optimal, yang merupakan akumulasi (pengumpulan) asset (lahan, iklim, komoditas, modal, keterampilan, SDM, gagasan, pola pikir, kebutuhan dasar dan komitmen kebersamaan antar SDM petani) dalam kelembagaan usaha yang mereka bangun bersama.
Mempercayai artinya rela mengahadapi risiko menerima akibat-akibat menguntungkan atau merugikan. Mempercayai adalah membuak diri dan rela menunjukkan penerimaan dan dukungan kepada orang lain. Dapat dipercayai berarti rela menanggapi orang lain diajamin menerima akibat-akibat yang menguntungkan. Jadi meliputi penerimaan
Pengembangan agribisnis dilaksanakan denga metode perekayasaan sosial dan pengembangan keunggulan-keunggulan manajemen, seperti melalui pelatihan, pendampingan dan asistensi sesuai prinsip Pendidikan Orang Dewasa dengan semangat kemitraan. Dengan demikian terealisasi hubungan kemitraan yang serasi dan memberikan nilai tambah optimal bagi semua pihak yang terlibat dalam mengembahkan
Sustainable Cocoa Production Program
agribisnis melalui Sistem Kebersamaan Ekonomi berdasarkan Manajemen Kemitraan. Artinya Kebersamaan Ekonimi dilaksanakan berlandaskan filosofi kemitraan yang mengandung prinsip saling (saling terbuka, saling percaya, saling membutuhkan, saling melengkapi, saling meyempurnakan dan saling menguntungkan) serta dikelola menggunakan perangkat manajemen kemitraan. Manajemen Kemitraan meliputi 5 (Iima) aspek pengembangan, yaitu aspek: ! Sumber Daya Manusia (SDM). ! Organisasi. ! Teknis Kebun dan Budidaya. ! Ekonomi/Keuangan. ! Kemitraan Dan dilaksanakan sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu: perencanaan, p e n g o r ga n i s a s i a n , p e n g g e ra ka n a t a u pelaksanaan dan pengawasan/pengendalian.
Bahan Bacaan - Modul 1
difasilitasi dengan dinamika Kelompok membentuk Kelompok produktif. Aktivitasaktivitas Kelompok produktif ini terus diberdayakan dan dikembangkan lebih lanjut sehingga tercipta wadah kerjasama antar Kelompok produktif menjadi SCE (Smallholder Cocoa Enterprises). Forum ini memfokuskan kegiatannya pada pengelolaan kebun bersama dan peningkatan pelayanan kepada anggota. Fenomena kebersamaan adalah salah satu kekuatan dasar yang dapat dibangkitkan mulai dari bawah dan menjadi pondasi yang kokoh bagi pengembangan kelembagaan (organisasi) pada setiap tahap berikutnya. Keberadaan Kelompok dengan 20 25 orang ini juga merupakan dasar filosofi pembentukan koperasi. Oleh karena itu Kelompok dapat dipandang sebagai “koperasi m i n i ” ya n g te l a h m e n c i p ta ka n s u at u kebersamaan sebagai sendi dasar/azas koperasi. Guna memperkokoh keberadaan Poktif dan kestabilan kegiatannya maka diperlukan penerapan 10 Prinsip Dasar Poktif dan 8 Strategi Kebersamaan Kelompok Produktif.
Strategi penerapan kebersamaan ekonomi dimulai dari basis individu-individu petani yang
48
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
Administrasi Kelompok
Administrasi Keuangan
Administrasi Umum
Yaitu segala kegiatan dan aktivitas klerikal selain administrasi umum, secara khusus administrasi ini bertujuan untuk mengelola tata buku organisasi berkaitan dengan aktivitas keuangan. Dalam pengertian yang lebih jauh, hal ini merupakan bagian dari proses transparansi dan akuntabilitas pengelolaan organisasi khususnya dalam bidang keuangan.
Administrasi umum adalah seluruh kegiatan dan aktivitas administrasi organisasi selain daripada administrasi keuangan. Secara umum dalam Kelompok masyarakat, administrasi umum yang diselenggarakan adalah sebagai berikut:
!
!
!
49
Buku Administrasi Anggota dan Pengurus Buku ini digunakan sebagai pengelola administrasi anggota dan pengurus Kelompok. Hal-hal yang perlu dicatat dalam buku yaitu: 1. No. Urut. 2. Nama. 3. Tempat/tanggal lahir. 4. Alamat. 5. No. Induk. 6. Golongan. 7. Tanggal masuk/keluar. 8. Keterangan.
Buku-buku yang ada dan digunakan dalam administrasi keuangan itu minimal seperti berikut:
!
!
Daftar Hadir Anggota Buku ini berguna untuk mencatat nama peserta yang hadir di dalam rapat/pertemuan anggota atau pertemuan lainnya. Hal-hal yang perlu dicatat adalah: 1. No. Urut. 2. Tanggal. 3. Nama. 4. Alamat. 5. Jabatan. 6. Tanda tangan. Buku Notulen Rapat Buku ini digunakan untuk mencatat materi yang perlu dibahas pada setiap pertemuan. Hal-hal yang perlu dicatat antara lain: 1. No. Urut. 2. Tanggal. 3. Waktu (dimulai jam...s/d....). 4. Tempat. 5. Peserta hadir. 6. Agenda pertemuan. 7. Keputusan yang diambil. 8. Keterangan (hasil tindak lanjut).
!
Buku Tabungan/Simpanan. Buku ini digunakan untuk mencatat setoran tabungan/simpanan anggota. Untuk kelompok pra-koperasi hal yang perlu dicatat adalah simpanan wajib dan simpanan pokok, serta simpanan sukarela. Contoh format terlampir. Buku Pinjaman Buku ini mencatat pinjaman pada anggota kelompok beserta angsurannya. Buku ini sangat penting bagi kelompok yang menjalankan aktivitas simpan-pinjam kepada anggota. Contoh format buku terlampir.
!
Buku Kas Umum Buku kas umum digunakan untuk mencatat kas keluar dan masuk ke kelompok. Contoh format terlampir.
!
Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah laporan perhitungan hasil-hasil aktivitas keuangan kelompok serta biaya-biaya yang dikeluarkan. Laporan ini penting karena akan menjadi dasar bagi pembagian SHU kepada anggota setiap akhir tahun. Contoh format laporan terlampir. Neraca Ini merupakan laporan posisi keuangan kelompok. Laporan ini akan menunjukkan posisi harta, hutang dan modal. Contoh format terlampir.
Sustainable Cocoa Production Program
Permodalan Kelompok Kegiatan pengelolaan modal dalam Kelompok secara umum berkiatan dengan usaha yang bertujuan untuk melakukan pemupukan dan penggunaan modal tersebut. Aktivitas penggunaan modal secara produktif juga bisa dikatakan sebagai bagian dari pemupukan modal, karena dengan adanya hasil atas penggunaan modal tersebut akan menambah akumulasi dan kapitalisasi modal Kelompok dimaksud. Pemupukan Modal Kelompok Pemupukan modal merupakan keperluan dasar b a g i Ke l o m p o k S w a d ay a M a s y a ra k a t (KELOMPOK), karena permodalan merupakan salah satu tiang pokok dalam KELOMPOK. Agar KELOMPOK dapat berkembang dengan baik, pemupukan modal perlu dilaksanakan secara teratur dan terus menerus. Besar kecilnya dan frekuensinya sangat tergantung kepada kemampuan anggota KELOMPOK. Pemupukan modal bagi KELOMPOK dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satu cara adalah dengan menabung. Menabung adalah usaha untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan serta melakukan penghematan secara sadar, teratur, dan terencana sesuai dengan kemampuan yang ada. Sedangkan tujuan menabung dalam KELOMPOK adalah : 1. Ingin membentuk dan mengembangkan sikap di dalam hal menghemat, berencana, serta ekonomis dalam pemakaiannya. 2. Mengembangkan rasa kepercayaan pada diri sendiri. 3. Membentuk dan mengembangkan modal KELOMPOK lewat akumulasi tabungan guna meningkatkan penghasilan ang gota KELOMPOK. Menabung tidak dilakukan setelah menunggu kelebihan hasil, kalau demikian kita tidak akan pernah menemukan hasil yang berlebihan. Tetapi tabungan berarti menyisihkan sebagian dari hasil yang ada. Menabung tidak bisa dilakukan secara pasif, artinya tanpa tujuan yang jelas, pokoknya menabung entah nanti untuk
Bahan Bacaan - Modul 1
apa. Untuk itu dalam rangka memupuk dan mengembangkan modal KELOMPOK menabung perlu dilakukan secara sadar, terencana dan teratur disertai dengan tujuan yang jelas. Selain itu, manfaat tabungan bagi KELOMPOK adalah : 1. Dapat memenuhi kebutuhan pinjaman anggota. 2. Dapat digunakan sebagai jaminan pada pihak ketiga. 3. Meningkatkan SHU sehingga meningkatkan kemampuan untuk membiayai usahanya. 4. Memupuk kebersamaan, saling percaya dan saling membantu sesama anggota. M a ca m - m a ca m ta b u n ga n ya n g d a p at diusahakan dalam pemupukan modal kelompok adalah meliputi: a. Tabungan/Simpanan Pokok Tabungan/Simpanan Pokok hanya disetorkan satu kali saja, yaitu pada saat seseorang menjadi anggota KELOMPOK. Tabungan/Simpanan Pokok tidak dapat diambil oleh anggota selama ia masih berminat menjadi anggota KELOMPOK. Dengan demikian maka tabungan/simpanan pokok merupakan pengikat seseorang terhadap KELOMPOK. Besarnya tabungan/simpanan pokok ini ditentukan berdasarkan musyawarah mufakat, dengan mempertimbangkan kemampuan anggota yang paling lemah. b. Tabungan/Simpanan Wajib Tabungan/Simpanan Wajib merupakan tabungan/simpanan yang harus dilakukan oleh anggota KELOMPOK secara teratur dan terus-menerus secara ajeg. Besarnya simpanan wajib/tabungan ini ditentukan berdasarkan Rapat Anggota KELOMPOK. Biasanya simpanan/tabungan wajib ini dilakukan setiap bulan sekali atau seminggu sekali tergantung dari kehendak dan keputusan Rapat Anggota KELOMPOK. Tabungan/Simpanan Wajib terikat dalam jangka waktu tertentu. Jadi di sini ada kewajiban bagi anggota KELOMPOK untuk menyimpan/ menabung dalam KELOMPOK secara teratur dan terus menerus secara ajeg.
50
Sustainable Cocoa Production Program
c. Tabungan/Simpanan Sukarela Tabungan/Simpanan Sukarela adalah s e m a ca m ta b u n ga n /s i m p a n a n ya n g memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk menabung atau menyimpan dalam KELOMPOK berdasarkan suka dan rela seseorang. Tabungan/ simpanan Sukarela ini besarnya tergantung dari kemampuan masing-masing anggota. Dalam hal ini ada semacam tanggungjawab moral bagi yang mampu untuk membantu yang kurang mampu. Maka yang mampu diberi kesempatan untuk menabung/menyimpan secara sukarela hingga jumlah yang terkumpul dapat memperbesar modal KELOMPOK. Cara-cara yang dapat ditempuh untuk semakin meningkatkan simpanan/tabungan anggota KELOMPOK antara lain : 1. Mewajibkan kepada setiap anggota KELOMPOK untuk menabung secara teratur dan terus-menerus, baik itu bulanan. 2. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap anggota untuk menabung sukarela. 3. Menyelenggarakan tabungan/simpanan berhadiah secara berkala guna merangsang dan memberikan motivasi menabung kepada anggota. 4. Mengadakan gerakan tabungan/simpanan pada saat tertentu, misalnya pada saat musim panen, mempunyai penghasilan tambahan dan lain sebagainya. 5. Mengadakan kerja kolektif yang hasilnya untuk meningkatkan modal KELOMPOK. 6. M e m p e r b a n y a k j e n i s - j e n i s tabungan/simpanan di KELOMPOK, akan dapat memicu anggota untuk aktif menabung. Penggunaan Modal Kelompok
51
Sesuai dengan tujuan KELOMPOK, tabungan yang telah terkumpul dalam Kelompok dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumtif maupun positif, dalam bentuk pinjaman. Usaha tersebut disamping untuk memenuhi kebutuhan anggota dan salah satu bentuk untuk meningkatkan penghasilan anggota, juga sekaligus merupakan sarana untuk
Bahan Bacaan - Modul 1
mengembangkan modal KELOMPOK, yaitu diambil dari bunga pinjaman. Dalam hal ini modal yang didayagunakan dengan memberikan pinjaman kepada anggota yang membutuhkannya. Tetapi perlu diingat, bahwa usaha pendayagunaan modal tersebut mempunyai resiko yang cukup besar, maka untuk itu perlu disertai dengan peraturan yang mengikat. Akses Lembaga Keuangan Akses ke lembaga keuangan dalam tulisan ini dimaksud adalah tentang bagaimana seseorang atau sekelompok pengusaha kecil dapat berhubungan dengan pihak lembaga keuangan formal, yaitu bank dalam rangka memenuhi sebagian kebutuhan permodalan untuk pengembangan usahanya baik melalui kredit ataupun melalui simpanan. Saat ini sudah ada beberapa bank yang membolehkan nasabah meminjam atau mengambil kredit dengan jaminan simpanan berupa tabungan atau deposito dengan jumlah tertentu yang dimiliki pada bank tersebut. Sehingga, akses ke lembaga keuangan bukanlah semata-mata soal mencari pinjaman atau kredit, tetapi lebih pada bagaimana memanfaatkan layanan dan produk bank untuk membantu pemenuhan kebutuhan modal usaha maupun pengembangan usaha. Secara umum persoalan modal keuangan atau permodalan adalah masalah klasik yang banyak dihadapi oleh para pengusaha dari berbagai level. Dari yang terbesar hingga yang terkecil semua membutuhkan akses modal dalam hal ini modal keuangan. Pada kenyataannya pengusaha kecil memiliki kendala paling besar dalam hal mengakses modal keuangan ini. Disadari oleh banyak pihak bahwa pengusaha kecil otomatis juga berarti modal dan potensi yang lebih kecil, termasuk posisi tawar dalam sistem keuangan (financial system) dan perekonomian secara umum. Mengapa kita membutuhkan akses keuangan? Modal keuangan dalam rangka mengembangkan usaha ini secara umum bisa digolongkan menjadi
Sustainable Cocoa Production Program
dua, yaitu: modal sendiri dan modal dari luar. Modal sendiri sangat jelas, bahwa ini merupakan hasil dari penggalian potensi internal. Jika usaha itu bersifat perorangan maka modal sendiri berarti modal dari si pemilik atau si pengusaha. Modal dari luar berarti modal yang berasal dari luar usaha tersebut, bisa berupa investasi (penanaman modal) ataupun pinjaman atau hutang. Keduanya membutuhkan syarat-syarat dan kondisi tertentu agar sebuah usaha bisa memperoleh atau mendapatkannya. Keterbatasan modal sendiri seringkali menjadi penghambat sebuah usaha untuk bisa berkembang sesuai dengan potensi dan peluang yang seharusnya. Karena alasan itulah maka muncul kebutuhan adanya modal yang berasal dari luar usaha itu sendiri. Di sisi lain, sebenarnya banyak juga masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan tidak dimanfaatkan sebagai modal usaha produktif baik karena tidak ada ide, kesempatan, waktu maupun ketrampilan yang dibutuhkan untuk melakukan usaha produktif. Kesimpulan sederhananya, ada pihak yang kelebihan dana disatu sisi dan disisi yang lain ada pihak yang sangat membutuhkan dana sebagai modal usaha maupun pengembangannya. Untuk saat ini, para pembaca dan peserta pelatihan diasumsikan sebagai pihak yang membutuhkan dana tersebut. Persoalannya tinggal bagaimana akan menemukan pihak lain (dari luar) yang kelebihan dana dan mau meminjamkannya kepada kita untuk memenuhi sebagian kebutuhan modal tersebut. Untungnya ada pihak yang bisa berperan menjadi perantara keuangan (financial intermediary), yaitu lembaga keuangan salah satunya adalah bank. Dengan adanya bank, maka kita sebagai pihak yang kekurangan modal bisa mencari dan memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara mengajukan kredit/pinjaman ke bank tersebut. Ragam Lembaga Keuangan Secara umum lembaga keuangan dapat digolongkan menjadi dua kategori yaitu: lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Yang termasuk dalam kelompok lembaga keuangan bukan bank diantaranya
Bahan Bacaan - Modul 1
yaitu: perusahaan sewa guna usaha (leasing), perusahaan asuransi, pengelola dana pensiun dan lainnya. Untuk selanjutnya lembaga keuangan yang kita bicarakan dalam tulisan ini adalah berkaitan dengan lembaga bank atau yang beroperasi mirip dengan lembaga perbankan. Meski menurut Undang-Undang Perbankan yang Diubah, istilah lembaga keuangan dirubah menjadi badan usaha. Fungsi dan manfaat lembaga keuangan Keberadaan bank diatur secara legal formal dengan undang-undang perbankan tahun 1967 pasal 1 huruf a, yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang. Fungsi utama perbankan Indonesia menurut pasal 3 dan 4 Undang-Undang Perbankan yang Diubah adalah sebagai berikut: 1. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dana masyarakat. 2. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam ra n g ka m e n i n g kat ka n p e m e rata a n , pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dengan demikian, perbankan nasional kita mempunyai fungsi dan tujuan dalam kehidupan ekonomi nasional bangsa Indonesia sebagai berikut: 1. B a n k b e r f u n g s i s e b a ga i “ f i n a n c i a l intermediary” dengan kegiatan usaha pokok menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat atau pemindahan dana masyarakat dari unit surplus kepada unit defisit atau pemindahan uang dari penabung kepada peminjam. 2. Penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat tersebut bertujuan menunjang sebagian tugas penyelenggaraan negara yaitu: a. Menunjang pembanungan nasional, termasuk pembanuganan daerah; bukan melaksanakan misi pembangunan suatu
52
Sustainable Cocoa Production Program
golongan apalagi perseorangan; jadi perbankan Indonesia diarahkan menjadi agen pembanungan (agent of development); b. Dalam rangka mewujudkan trilogi pembangunan nasional, yakni: ! Meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat banyak, bukan ksejahteraan segolongan orang atau p e rs e o ra n ga n s a j a ; m e l a i n ka n ke s e j a h t e ra a n s e l u r u h ra k y a t Indonesia tanpa kecuali. ! Meningkatkan pertumbuhan ekonomi n a s i o n a l , b u ka n p e r t u m b u h a n ekonomi segolongan orang atau perseorangan; melainkan pertumbuhan ekonomi seluruh rakyat Indonesia, termasuk pertumbuhan ekonomi yang diserasikan. ! Meningkatkan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. ! Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat banyak, artinya tujuan yang hendak dicapai oleh perbankan nasional adalah meningkatkan pemerataan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia, bukan segolongan orang atau perseorangan saja. 3. Dalam menjalankan fungsi tersebut, perbankan Indonesia harus mampu melindungi secara baik apa yang dititipkan masyarakat kepadanya (Penjelasan Umum Angka 3) dengan menerapkan prinsip kehatihatian (prudential banking), dengan cara: a. Efisien, sehat, wajar dalam persiangan yang sehat yang semakin mengglobal atau mendunia. b. Menyalurkan dana masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif, bukan konsumtif. 4. Peningkatan perlindungan dana masyarakat yang dipercayakan pada bank, selain melalui penerapan prinsip kehati-hatian, juga p e m e n u h a n kete nt u a n p e rsya rata n kesehatan bank, serta sekaligus berfungsi untuk mencegah terjadinya praktek-praktek yang merugikan kepentingan masyarakat luas (Penjelasan Angka 7).
53
Bahan Bacaan - Modul 1
Jika mengacu pada praktek yang terjadi di masyarakat, maka lembaga keuangan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok sebagai berikut: a. Formal Merujuk pada kategori diatas, maka lembaga keuangan formal yang boleh beroperasi sebagai bank hanya dua jenis yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). b. Semi formal Yang dimaksud dengan lembaga keuangan semi formal disini yaitu lembaga yang keberadaannya diakui secara hukum namun tidak dapat beroperasi sepenuhnya sebagai perbankan. Yang termasuk dalam kategori ini yaitu: koperasi simpan-pinjam, BMT, LDKP dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lainnya. Lembaga keuangan dalam kategori ini tidak boleh melakukan penghimpunaan dana m a sya ra kat u m u m , ke c u a l i ke p a d a anggotanya. c. Informal Termasuk kategori ini yaitu: simpan-pinjam kelompok, arisan, dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) lain yang dibentuk oleh masyarakat atau melalui fasilitasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau program-progra,m pemerintah seerpti PNPM Mandiri (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) dan lain-lain. Jenis Lembaga Keuangan Bank Berdasarkan Undang-Undang Perbankan 1967 bank dibedakan berdasarkan fungsinya sebagai berikut: a. Bank Sentral Bank sentral adalah Bank Indonesia (BI) sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar 1945. b. Bank Umum Bank umum adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka panjang.
Sustainable Cocoa Production Program
c. Bank Tabungan Bank tabungan adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam surat berharga. d. Bank Pembangunan Bank pembangunan adalah bank yang dalam pengumpulan dananya, terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan/atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang di bidang pembangunan. e. Bank Lainnya Bank lainnya yang akan ditetapkan dengan undang-undang menurut kebutuhan dan perkembangan ekonomi. Pengaturan tersebut ternyata mempersempit ruang gerak bank dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena itu selanjutnya dilakukan perbaikan pada undang-undang yang d i h a ra p ka n a ka n l e b i h f l e ks i b e l d a n memudahkan bank dan masyarakat seara umum. Dengan Undang-Undang Perbankan yang Diubah, kelembagaan bank disederhanakan menjadi dua jenis saja, yaitu: a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prisip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan sendirinya Bank Umum adalah bank pencipta uang giral. Bank umum dapat mengkhususkan diri dalam melaksanakan kegiatan tertentu antara lain, melaksanakan pembiayaan jangka panjang , pembiayaan untuk mengembangkan koperasi, pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah/pengusaha kecil, pengembangan ekspor non migas, dan pengembangan pembangunan perumahan.
Bahan Bacaan - Modul 1
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Dengan sendirinya BPR adalah bukan pencipta uang giral, sebab BPR tidak ikut memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Prinsip-prinsip pemberian kredit oleh bank Secara umum setiap bank menerapkan prinsip kehati-hatian didalam memberikan kredit karena mereka diharuskan oleh undang-undang untuk melindungi dana nasabah penyimpan. Untuk itu kita sebagai calon peminjam harus mengetahui prinsip yang merka gunakan dalam penilaian kelayakan kredit. Dalam penilaian kelayakan kredit, minimal bank akan menerapkan prinsip 5C's yang terdiri dari hal-hal berikut: 1. Penilaian Watak (Character) Penilaian watak atau kepribadian calon debitur dimaksudkan untuk mengetahui kejujuran dan itikad baik untuk melunasi atau mengembalikan pinjamannya, sehingga tidak akan menyulitkan bank di kemudian hari. Karena itu, seringkali petugas survei dari bank akan mencari informasi kepada orangorang dekat calon nasabah yang mengetahui perilaku kesehariannya. Dan biasanya seorang nasabah yang pernah mengambil kredit dan menunjukkan catatan y a n g b a g u s d a l a m a n g s u ra n a t a u pengembalian akan mendapatkan prioritas dan penawaran pinjaman lagi dari bank yang sama. Sebaliknya, jika seseorang pernah mempunyai catatan kredit yang kurang baik maka di masa depan ia akan sulit mendapatkan kredit baik dari bank yang bersangkutan maupun dari bank lainnya. Hal ini bisa terjadi karena kemajuan teknologi komputer sehingga bank memiliki catatan kredit yang bisa menjadi sumber rujukan untuk menilai kelayakan ketika ada calon nasabah yang mengajukan pinjaman. Dan
54
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
biasanya sesama bank juga saling bertukar i n fo r m a s i t e n t a n g p e m i n j a m ya n g bermasalah.
terkait dengan program pemerintah tertentu, misalnya seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat) atau kredit lainnya yang dijamin oleh pemerintah.
2. Penilaian Kemampuan (Capacity) Bank akan meneliti tentang keahlian calon peminjam dalam bidang usahanya serta kemampuan manajerial (mengelola usahanya), sehingga bank yakin bahwa usaha yang akan dibiayainya dikelola oleh orangorang yang tepat, sehingga calon peminjam dalam jangka waktu tertentu mampu melunasi atau mengembalikan pinjamannya.
5. Penilaian Terhadap Prospek Usaha Nasabah Debitur (Condition Of Economy) Bank juga akan menganalisis pasar dan peluang dari usaha si calon peminjam sebelum memberikan pinjaman. Dengan mengetahui prinsip 5C tersebut, kita sebagai calon nasabah akan mengetahui halhal yang perlu dipersiapkan agar berhasil dalam mengajukan kredit atau pinjaman ke bank.
Itulah salah satu sebabnya mengapa p e m e r i n t a h m a u p u n l e m b a ga n o n pemerintah sering memberikan fasilitas pelatihan bagi para pengusaha kecil agar ka p a s ita s d a n kem a m p u a n m e reka meningkat dan layak untuk mendapatkan kredit dari bank untuk mengembangkan usahanya.
Memilih lembaga keuangan yang tepat Memilih lembaga keuangan yang tepat bisa dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut:
!
3. Penilaian Terhadap Modal (Capital) Bank akan melakukan analisis posisi keuangan secara menyeluruh mengenai masa lau dan yang akan datang, sehingga dapat diketahui kemampuan permodalan calon peminjam (debitur) dalam menunjang pembiayaan usaha calon peminjam yang bersangkutan. 4. Penilaian Terhadap Agunan (Collateral) Untuk menanggung pembayaran kredit m a c e t , c a l o n p e m i n j a m u m u m nya diwajibkan menyediakan jaminan berupa agunan yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan yang nilainya minimal sebesar jumlah kredit atau pembiayaan yang diberikan.
55
Bagi usaha kecil hal inilah yang seringkali dikeluhkan ketika akan mengajukan pinjaman, karena mereka umumnya tidak memiliki aset yang senilai untuk dijadikan agunan. Namun saat ini banyak juga lembaga keuangan yang tidak meminta agunan dalam memberikan pinjaman tetapi biasanya dengan konsekuensi bunga yang sangat tinggi. Tetapi ada juga bank yang tidak meminta agunan karena ada penjaminan dari pemerintah. Biasanya kredit semacam ini
Menentukan tujuan keuangan kita. Menentukan tujuan keuangan (financial goal) bisa jadi mudah namun bisa juga sulit untuk kebanyakan orang. Untuk mudahnya, tujuan keuangan bisa kita artikan sebagai tujuan tertentu yang berkonsekuensi membutuhkan uang untuk mencapainya. Dalam kasus pengusaha kecil, salah satu contohnya misalnya: ingin membeli mesin baru untuk meningkatkan hasil produksi. Hal ini menjadi penting supaya kita tidak “terjebak” pada penawaran dari lembaga keuangan yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau tujuan kita. Bukan rahasia lagi, saat ini karena semakin banyaknya persaingan maka staf pemasaran lembaga keuangan juga berlomba-lomba untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya. Dan hal ini selain menguntungkan calon nasabah karena banyaknya pilihan, tetapi sekaligus membingungkan. Jika anda mengalami kebingungan karena banyaknya penawaran tersebut, kembalilah pada tujuan keuangan anda sendiri. Jangan mudah terpikat penawaran yang belum tentu tepat dengan kebutuhan kita.
!
Mencari informasi tentang lembaga
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 1
keuangan (LK) sesuai dengan kebutuhan kita. Setelah mengenal dan menetapkan tujuan dengan jelas, maka anda bisa mencari informasi tentang lembaga keuangan yang tepat dengan kebutuhan keuangan anda diatas. Ketika kita terlalu pasif (hanya mengunggu) bisa jadi kita hanya akan diberi informasi oleh orang-orang dari lembaga keuangan tertentu saja yang belum tentu memenuhi kebutuhan anda.
berguna ketika kita sedang membutuhkan informasi tertentu. Namun, informasi paling baik tentu saja dari pihak yang pernah berhubungan dan anda kenal baik dengan orang tersebut. Asumsinya, jika ia adalah orang yang kenal dengan anda tentu akan memberikan informasi yang tidak menyesatkan.
! !
!
Mencari informasi tentang produk dan layanan LK tersebut. Mencari informasi tentang produk dan layanan dari lembaga keuangan tentu dari yang bersangkutan, tetapi ktia juga membutuhkan informasi dari pihak lain tentang produk dan layanan mereka dari sudut pandang nasabah lainnya. Hal ini penting untuk menguji janji-janji dan penawaran yang biasanya sangat menarik. Mencari informasi tentang kredibiltas LK tersebut. Tidak kalah penting tentu saja mencari informasi tetang kredibilitas lembaga tersebut. Saat ini tentu saja ada banyak sumber informasi yang dapt kita gunakan sebagai bahan pertimbangan. Koran, radio, televisi sering menyajikan informasi yang
Buatlah daftar perbandingan LK. Buatlah daftar perbandingan, paling tidak 3 (tiga) lembaga keuangan dengan kriteria yang menjadi bahan pertimbangan tentu saja adalah ketepatan dengan kebutuhan keuangan kita. Selanjutnya adalah kredibiltas lembaga tersebut. Ingat, hubungan apapun selalu didasarkan atas saling percaya. Jadi, jika anda tidak percaya pada suatu lembaga dan anda punya alasan berdasarkan informasi yang akurat jangan lanjutkan hubungan meski mereka menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan anda. Atau memberikan iming-iming tambahan manfaat atau keringanan tertentu. Bisa jadi itu sebagai penarik untuk menutupi kelemahan mereka.
56
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 2
MODUL 2 Usaha Kakao sebagai Bisnis Seorang petani kakao tidak cukup hanya tahu cara bercocok tanam dan mengendalikan serangan hama dan penyakit, namun perlu juga mengetahui bagaimana cara mengatur bisnis kebunnya. Setiap petani harus menghadapi masalah untuk memutuskan berapa banyak yang akan diproduksi, metode usahatani apa yang digunakan, sarana produksi apa yang dibeli dan dimana menjual hasil kakaonya
Sessi 1 Pengertian Bisnis Tujuan Peserta mampu memahami istilah bisnis melalui penggunaan contoh-contoh yang sederhana. Peserta mengetahui tentang konsep-konsep bisnis dan kosa katanya. Mulai memikirkan tentang usahatani sebagai sebuah bisnis.
! ! !
Metode Pembelajaran Curah pendapat. Diskusi.
! !
Alat & bahan Kertas plano (papan tulis kertas), alat tulis dan buku catatan, spidol. Waktu 60 Menit. Langkah Kerja 1. Pemandu menceritakan cerita berikut ini : Anda adalah seorang petani yang telah bekerja seharian di kebun. Hari sudah mulai gelap, Anda berhenti bekerja dan berangkat pulang. Sebelum tiba di rumah Anda berhenti di sebuah toko dan membeli Sabun untuk keperluan mandi. Setiba di rumah, anda membuka pembungkus sabun tersebut dan betapa kagetnya, karena di pembungkus sabun tersebut ternyata tertulis bahwa “anda mendapatkan hadiah langsung sebesar Rp. 5.000.000,-“. Keesokan harinya Anda mendatangi toko dimana anda membeli sabun dan Anda memperoleh hadiah tersebut. 2. Arahkan peserta untuk mendiskusikan pertanyaan : “Apakah yang Anda lakukan dengan hadiah uang yang telah Anda peroleh itu?” 3. Catat setiap ide di atas lembaran kertas plano. 4. Bilamana peserta telah saling berbagi ide, ajak mereka untuk membedakan antara kegiatan sosial dan bisnis yang tertera pada kertas plano. Tandai setiap kegiatan sebagai konsumsi (kegiatan sosial) atau mendapatkan untung /investasi (kegiatan bisnis). 5. Bila peserta tidak setuju atas kegiatan baik sebagai konsumsi maupun investasi, diskusikan
57
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 2
dengan mereka sebabnya, dan ajak mereka untuk saling berbagi ide bagaimana cara untuk menyebutkan perbedaan antara kegiatan bisnis dan sosial. 6. Bagi peserta dalam 3 kelompok kecil dan ajak mereka untuk melakukan diskusi dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut : ! Berikan contoh-contoh bisnis di daerah anda. ! Mengapa bisnis-bisnis tersebut penting bagi masyarakat. ! Bila salah satu bisnis tersebut gagal, siapa yang dirugikan. 7. Bawa kelompok kecil tersebut kembali bersama dan ajak peserta untuk mendiskusikan tanggapan-tanggapan yang muncul saat diskusi kelompok kecil. Tidak perlu mencatat tanggapantanggapan tersebut, kecuali ada ide diskusi yang penting. 8. Beri dorongan pada peserta untuk membicarakan tentang peranan atas kegiatan bisnis dalam masyarakat. 9. Selanjutnya, tanyakan pada kelompok “Dapatkah kita memberikan pengertian dari bisnis?” dan catat tanggapan-tanggapan yang ada. 10. Beri dorongan pada peserta untuk mendiskusikan pengertian yang diberikan, menelusuri ide-ide yang disampaikan dan bertanya satu sama lain. 11. Catat di atas kertas pengertian bisnis dari Catatan bagi Pemandu: “Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan melalui penyediaan produk dan pelayanan jasa.” 12. Ajak peserta untuk memberikan komentar. Apakah mereka setuju atau tidak setuju? 13. Selanjutnya tanyakan kepada peserta : “Dapatkah kebun kakao anda dibuat sebagai sebuah bisnis?” dan ajak mereka untuk saling berbagi alasan-alasan untuk jawaban yang mereka pilih. 14. Beri dorongan pada peserta untuk memikirkan tentang bagaimana cara mereka untuk memberikan investasi pada kebun kakao mereka, bagaimana mereka membuat suatu pelayanan atau produk, apakah mereka memberikan produksi nilai atau memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kesimpulan: Bisnis adalah suatu kegiatan yang menghasilkan keuntungan. Dalam semua bisnis, pencapaian keuntungan maksimal diperoleh dengan melakukan pengaturan sarana produksi, hasil produksi, biaya, resiko dan manfaat.
58
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 2
Sessi 2 Usahatani Kakao sebagai Bisnis Tujuan Petani akan menelusuri apa arti menjalankan suatu bisnis yang berhasil dan apa yang mereka perlukan untuk mengatur Bisnis Kebun Kakao mereka. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok. Curah pendapat.
! !
Alat & bahan Kertas plano, spidol dan kertas flipchart. Waktu 60 Menit. Langkah Kerja 1. Tempelkan sebuah kertas plano yang menunjukkan ilustrasi: ”Usahatani sebagai sebuah bisnis untuk mendapatkan keuntungan”. 2. Ajak peserta untuk mendiskusikan apa yang mereka butuhkan untuk meningkatkan keuntungan dari usahatani kakaonya? 3. Pasang tiga lembar kertas plano kosong dengan judul “`Sumber daya fisik”, “Sikap' dan pengetahuan/keterampilanBisnis. 4. Ajak peserta untuk mendiskusikan “Apa yang Anda butuhkan untuk mengatur bisnis usahatani kakao? 5. Bila mereka memberikan tanggapan, catat jawaban mereka pada salah satu kertas plano tersebut. (Identifikasi dibawah ini hanya sebagai contoh). Pengetahuan/Keahlian Bisnis
6. Pertanyaan untuk waktu Istirahat. Anda telah menyelesaikan topik pertama kegiatan pelatihan Usahatani sebagai sebuah bisnis dan adalah merupakan saat yang baik bagi peserta untuk istirahat, santai dan ngobrol satu sama lain. Ajak mereka untuk mendiskusikan pertanyaan sebagai berikut selama waktu istirahat: Bagaimana anda akan menerapkan ide-ide yang didiskusikan pada hari ini dalam bisnis usahatani kakao Anda?
59
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 2
Catatan Bagi Pemandu Sumber Inpirasi: Uang Kaget Tujuan dari cerita tentang Uang kaget ini agar supaya peserta dapat membayangkan/merencanakan tentang bagaimana mereka mengguna-kan uang lebih untuk konsumsi dan investasi. Dalam perencanaan hal ini disebut sebagai “visi”. Visi anda adalah merupakan sasaran yang paling besar atau jangka paling panjang yang Anda punyai bagi diri Anda, keluarga atau kebun Anda. Sumber inspirasi ini adalah merupakan suatu kegiatan “pemanasan”, tidak ada jawaban “tepat”; semua yang tanggapan dan jawaban peserta akan dicatat. Hal ini akan membuat peserta merasa nyaman dan siap untuk berbicara sebagaimana Anda bergerak ke arah materi yang lebih menantang. Sangatlah penting untuk mendorong partisipasi dan menjaga agar diskusi dalam keadaan yang santai. Sebagai pemandu, anda akan mencatat dalam lembaran kertas plano, semua ide-ide yang disampaikan selama diskusi. Ini akan menunjukkan pada peserta bahwa ide-ide mereka sangatlah penting. Beri dorongan pada peserta untuk menyampaikan ide-ide mereka secara bebas, semakin bervariasi ide-ide yang disampaikan, semakin membuat sesi ini mendukung diskusi selanjutnya atas perbedaan antara agenda “sosial” dan agenda “bisnis”. Anda akan menemukan bahwa beberapa peserta merasa senang dan menantang untuk menyampaikan ide-ide tentang kemungkinan rencana mereka untuk: ! Beberapa orang mungkin tidak bersedia mengemukakan rencana-rencana mereka. ! Beberapa orang hanya akan berbicara tentang penggunaan uang untuk konsumsi atau hiburan. ! Beberapa orang tidak akan mempunyai rencana segera. ! Beberapa orang akan mengungkapkan alasan-alasan mengapa mereka takut dalam menginvestasi uang mereka, tetapi. ! Yang lain mungkin akan memberikan rencana-rencana yang maju. Seluruh jenis partisipasi ini bermanfaat. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk mempertimbangkan semua ide-ide yang masuk dan membuat peserta untuk mulai membedakan antara konsumsi (menghabiskan uang) dan investasi penggunaan uang untuk memproduksi suatu produk atau pelayanan yang lebih bernilai dari pada nilai uang pada saat anda memulainya. Menentukan Pengertian Bisnis Mengapa bisnis penting bagi orang dan masyarakat? Bisnis meningkatkan nilai. Suatu Bisnis menggunakan modal (uang yang diinvestasikan) untuk menciptakan suatu keuntungan (lebih banyak uang dari pada yang saat anda memulai). Tetapi nilai yang diciptakan oleh bisnis adalah lebih dari hanya meningkatkan pendapatan bagi pemilik bisnis. Seorang pelaku bisnis yang sukses menghasilkan produk atau pelayanan bagi masyarakat pada harga pasar yang ingin dibayar oleh orang, dapat juga menciptakan lapangan kerja bagi pengangguran, dan menghasilkan keuntungan bagi pemilik bisnis dapat diinvestasikan pada kegiatan sosial dan kegiatan bisnis lainnya. Dalam sesi ini, peserta harus menelusuri dampak yang ditimbulkan oleh pebisnis lokal terhadap masyarakat mereka. Gunakan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut untuk mengarahkan diskusi pada pentingnya bisnis dalam masyarakat untuk : ! Memberikan pendapatan yang banyak sehingga meningkatkan kemampuan swadaya. ! Menciptakan lapangan kerja dalam masyarakat. ! Menyediakan barang dan jasa.
60
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 2
Beri dorongan pada peserta untuk berpikir lebih banyak lagi manfaat dari bisnis dalam masyarakat. Orang dapat juga mempunyai ide-ide negatif tentang bisnis dalam masyarakat, mereka dapat merasa bahwa pelaku bisnis yang sukses mengambil keuntungan dari para konsumen dengan menawarkan produk dan jasa-jasa pada harga inflasi, atau pekerjaan dengan upah rendah sebab tidak adanya persaingan. Persaingan adalah bilamana banyak penjual, pembeli, pekerja dan lainnya ada bersamasama dalam pasar yang sama. Sebab mereka sedang mencoba untuk mencapai sasaran yang sama, mereka harus memberikan pelayanan yang lebih baik, produk atau harga untuk menarik konsumen, pekerja, dll. Bila hanya ada satu bisnis dimana anda dapat membeli suatu produk atau mendapatkan pekerjaan, maka bisnis tersebut dapat mengatur harga yang paling tinggi atau upah yang paling rendah yang anda ingin terima. Sangatlah penting untuk memperhatikan ide-ide negatif tentang bisnis bila muncul dalam diskusi. Beri dorongan pada peserta untuk mendiskusikan bisnis yang baik dan buruk dan akibat yang ditimbulkan dalam masyarakat. Cobalah untuk membuat peserta mengenal perbedaan antara membuat keuntungan dari bisnis yang dilakukan dengan mengambil keuntungan atas kurangnya persaingan dalam bisnis. Defenisi Bisnis Bisnis adalah merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan melalui suatu penyediaan produk atau pelayanan jasa. Para pelaku bisnis menaruh uang mereka pada resiko. Resiko tersebut adalah investasi mereka dalam suatu produk atau pelayanan untuk menjual dalam masyarakat yang tidak akan mendapatkan keuntungan. Tidak perduli jenis bisnis apapun, si pemilik bisnis harus mempertimbangkan biaya produksi dan pemasaran atas produk atau pelayanannya dan permintaan realistis bagi produk atau jasa tersebut. Seorang pelaku bisnis harus mempunyai ide yang baik berapa banyak produk atau pelayanan yang orang inginkan dan bersedia beli, dan berapa harga yang mereka inginkan dan bersedia untuk bayarkan. Tanpa konsumen bersedia untuk beli pada tingkat harga yang lebih tinggi dari pada harga produksi produk atau jasa, suatu bisnis tidak akan berhasil. Pengenalan Menuju Usahatani Sebagai Bisnis Sasaran dari Usahatani sebagai Bisnis adalah untuk meningkatkan penghasilan kita dari produksi kakao. Keuntungan adalah marjin atau perbedaan antara biaya produksi dan harga yang anda peroleh dalam pasar dikalikan dengan volume atau banyaknya kali yang anda buat dalam suatu penjualan. Untuk meningkatkan keuntungan, dapat pada harga penjualan kakao kita yang harus naik, jumlah kakao yang kita peroleh bagi penjualan harus meningkat (volume), atau dapat pada biaya produksi dan pemasaran kakao yang harus turun. Usahatani sebagai Bisnis berarti bahwa petani berpikir tentang seluruh proses produksi dan penjualan kakao dan mengidentifikasi waktu-waktu tersebut bila dia dapat menekan biaya, meningkatkan produktifitas atau mencapai harga yang lebih baik.
61
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 2
Pentingnya Pengelolaan Bisnis Usahatani Seorang petani kakao tidak cukup hanya tahu cara bercocok tanam dan mengendalikan serangan hama dan penyakit, namun perlu juga mengetahui bagaimana cara mengatur bisnis kebunnya. Setiap petani harus menghadapi masalah untuk memutuskan berapa banyak yang akan diproduksi, metode usahatani apa yang digunakan, sarana produksi apa yang dibeli dan dimana menjual hasil kakaonya. Bisnis Usahatani membutuhkan rencana musiman atau tahunan bagi penggunaan sumberdaya, dan manajemen dari hari ke hari bagi kegiatan dan informasi untuk meningkatkan keuntungan. Para petani harus belajar untuk mengerti biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi dan pemasaran dan menghubungkan hal-hal tersebut dengan manfaat yang diperoleh, hal ini merupakan dasar dari manajemen dengan mempelajari teknik manajemen. Adalah mungkin untuk mempertimbangkan bagaimana faktor perbedaan produksi kakao dan pemasaran berhubungan satu sama lainnya dan bagaimana membuat keputusan yang lebih baik. Manajemen usahatani adalah merupakan cara yang sederhana untuk membuat keputusan yang lebih baik. Apa yang Anda perlukan untuk mengelola bisnis usahatani kakao ? Memperbaiki suatu bisnis usahatani kakao adalah lebih dari pada meningkatkan jumlah pohon yang anda miliki, menghasilkan volume hasil kakao yang lebih tinggi atau mendapatkan harga yang lebih baik. Ada banyak kesempatan untuk meningkatkan volume, memperbaiki kualitas, menekan harga, dan mencapai harga yang lebih baik. Para petani dapat menggunakan keahlianan manajemen bisnis untuk membantu mereka mendapat keuntungan atas kesempatan ini. Gunakan contoh-contoh di bawah ini untuk mendorong peserta menelusuri ide-ide atas sumberdaya apa (berdasarkan fisik, Sikap dan pengetahuan/keterampilan) yang mereka butuhkan untuk mengatur bisnis.
Tutup sesi ini dengan mengajak peserta untuk berpikir tentang bagaimana mereka akan mengaplikasikan ide-ide yang didiskusikan hingga siang ini guna merubah cara mereka mengatur bisnis usahatani kakao mereka.
62
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 3
MODUL 3 Memperkenalkan Pemasaran Ada banyak petani mengeluarkan dana yang besar untuk usaha tani kakao, namun, seringkali mereka dikecewakan karena pada musim panen, penjualan hasil panen mereka tidak menguntungkan ataupun harga yang diperoleh jauh dari harapan. Dalam usaha tani kakao, para petani pada umumnya pelakukan penjualan biji kakao kepada pengumpul di desa ataupun pedagang pengumpul yang ada di kecamatan. Dengan demikian bahwa rantai pemasaran masih sangat panjang untuk sampai kepada pabrik pengolahan kakao bahkan pedagang eksportir. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi tingkat pendapatan petani. Tujuan Peserta mampu memahami cara meningkatkan keuntungan mereka dengan pemasaran yang efektif. ! Peserta memahami mengetahui tentang konsep-konsep bisnis dan kosa katanya. ! Mulai memikirkan tentang usahatani sebagai sebuah bisnis.
!
! !
Metode Pembelajaran Curah pendapat. Diskusi kelompok dan penugasan.
Alat & bahan Kertas plano (papan tulis kertas), alat tulis dan buku catatan, spidol. Waktu 120 Menit. Langkah Kerja 1. Ajukanlah pertanyaan berikut: Berangkat dari kesimpulan topic sebelumnya, silahkan mengacungkan tangan, kalau ada dari saudara sekalian yang telah mampu memikirkan satu ide bisnis yang dapat Anda aplikasikan dalam praktek budidaya kakao selama ini? 2. “Ada yang mau menyampaikan gagasan itu kepada peserta yang lain?” 3. Diskusikan soal ini selama sekitar 5 menit, kemudian arahkanlah diskusi untuk membicarakan tentang apa itu “pemasaran”. Kegiatan akan mengalir dari diskusi dengan sendirinya. 4. Perkenalkanlah beberapa materi berhubungan dengan bauran pemasaran (4P dan 2C) dengan penjelasan sederhana dan contoh-contoh yang berhubungan dengan kakao. Rantai Pemasaran Kakao ! Pasanglah bagan alur pemasaran kakao yang berlaku secara umum. ! Perkenalkanlah alur pemasaran tersebut sembari membangun diskusi tentang realita yang dialami petani dalam memasarkan biji kakao. Ajukanlah pertanyaan berikut: “Bagaimana pengalaman Anda memasarkan biji kakao dan berhubungan langsung dengan pemasar baik agen keliling, pedagang pengumpul dan yang lain.”
63
Sustainable Cocoa Production Program
! ! !
Materi - Modul 3
“Apa keuntungan dan kerugian yang diperoleh lewat alur pemasaran yang telah dijalankan saat ini?” Ajak peserta untuk berdiskusi lebih jauh tentang pola-pola pemasaran yang bisa diterapkan dan memberikan keuntungan lebih kepada petani. Munculkan istilah kunci pemasaran bersama dan ajak peserta untuk berdiskusi manfaat dan mekanisme penegelolaannya. Tarik kesimpulan untuk sesi ini.
Catatan Bagi Pemandu Definisi Pemasaran Pemasaran adalah istilah yang diberikan terhadap proses dimana individu dan kelompok meraih apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran barang dan jasa dengan orang lain. Pasar terdiri atas semua orang dan perusahaan yang menyediakan barang dan jasa, ditambah dengan semua oorang dan perusahaan yang membutuhkan barang dan jasa tersebut (harus ada penjual maupun pembbeli barang dan jasa). Petani merupakan pemasar karena mereka menjual hasil produksi mereka untuk memperoleh keuntungan. Pelanggan merupakan orang-orang yang berusaha memenuhi kebutuhan mereka melaui petani (pemasar). Fungsi Pemasaran 1. Fungsi Pertukaran Produk harus dijual dan dibeli sekurang-kurangnya sekali selama proses pemasaran, seperti: ! Produsen Konsumen. ! Produsen Tengkulak. ! Tengkulak Pedagang Besar. ! Tengkulak Pengecer. Didalam proses jual beli terbentuk harga. Harga terbentuk dari bertemunya antara penawaran dengan permintaan dalam pasar persaingan. 2. Fungsi Fisis Yang termasuk dalam kegiatan-kegiatan fungsi fisis yaitu pengangkutan, penggudangan, dan pemrosesan produk. 3. Fungsi Penyediaan Sarana ! Informasi pasar Sumber/produsen, harga pada beberapa pasar, mutu, tarif angkutan, dll ! Standarisasi mutu Standar mutu mengikuti SNI dan/atau standar yang ditetapkan oleh pasar (eksportir/industri) terkait kualitas. ! Pembiayaan Lembaga keuangan negara dan swasta, kebijakan pemerintah (kredit ringan, bantuan modal), dll. ! Penanggungan resiko Resiko fisis: angin, kebakaran, banjir, pencurian, kerusakan. Resiko Pasar: tidak laku, harga jatuh, persaingan ketat.
64
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 3
Untuk mengurangi resiko, usaha yang bisa dilakukan antara lain:
! Resiko fisis: !
Misal: asuransi, pengemasan, pemasangan tanda bahaya, dll Resiko pasar: Misal: diversifikasi produk yang dihasilkan (seperti fermentasi), kontrak di muka, dll.
Bauran Pemasaran Tantangan yang dihadapi petani adalah memproduksi produk yang menyamai bahkan melampaui kebutuhan pelanggan namun masih berada dalam anggaran mereka. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan bauran pemasaran yang terdiri atas “4P dan 2C dari pemasaran”, yaitu: Empat P: Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat/Distribusi) dan Promotion (Promosi). Dua C: Consumer (Konsumen) dan Competition (Kompetisi). Diskusikan masing-masing poin dan bahas pentingnya setiap poin. Hubungkan hal-hal yang muncul dengan Agribisnis dan urutkan mereka sesuai dengan tingkat kepentingannya. ! Harus ada kebutuhan akan produk. Apabila tidak ada kebutuhan maka tidak ada pasar. ! Harga harus terjangkau dan sesuai dengan produsen-produsen lainnya. ! Lokasinya harus tidak merepotkan mudah dicapai dari mana-mana. ! Promosi harus berasal dari reputasi bisnis dan iklan. ! Kebutuhan, hasrat dan tingkat finansial dari konsumen atau pelanggan harus dipertimbangkan. ! Pesaing harus diidentifikasi dan dipahami.
Rantai Pemasaran Jalur dari suatu distribusi terbentuk dari kelompok yang terdiri dari individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang bekerja sama agar produk selalu tersedia kapan dan dimana saja bagi pelanggan yang menginginkan. Dalam rangka membuat peserta memikirkan jalur pemasaran serta upaya-upaya untuk memperoleh harga yang lebih baik, maka perlihatkanlah kepada mereka jalurjalur pemasaran biji kakao sebagai berikut :
65
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 3
Kelompok Tani Satu orang petani hanya mampu memproduksi produk berkualitas rendah dan dalam kuantitas sedikit, dan memiliki akses terbatas terhadap pasar yang memberikan nilai tambah. Selain itu, pemasaran secara sendiri dapat menyebabkan biaya transportasi yang tinggi, harga jual petani yang rendah, dan berakibat pada rendahnya jumlah keuntungan yang diperoleh. Jika petani menggabungkan dirinya dengan petani lain untuk berproduksi secara kolektif dan memasarkan produknya secara bersama-sama maka akan memperoleh sejumlah keuntungan, yaitu: ! Konsolidasi Komoditas Apabila pembeli/pedagang mampu mengurangi biaya dengan mengisi angkutannya hanya di satu lokasi, maka kelompok tani berada dalam posisi untuk menegosiasikan harga yang lebih baik bagi anggotanya. Sebuah kelompok tani yang terkelola dengan baik mampu menggantikan peranan satu atau bahkan lebih dari satu agen/makelar, sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih kepada anggotanya. ! Pasar Alternatif Sebuah manfaat lain dari kelompok tani adalah kemampuannya untuk mencapai pasar yang lebih jauh. Pengurus kelompok tani dapat mencapai pembeli setingkat pedagang besar, eksportir atau perusahaan pengolah biji kakao, dan menegoisasikan kontrak yang lebih menarik antara kelompok tani dan pembeli. ! Transportasi Kelompok tani dapat menanggung bersama biaya transportasi yang dibutuhkan untuk pengangkutan biji kakao dari desa ke lokasi pedagang besar, eksportir atau industri pengolah biji kakao. Jika pengangkutan dilakukan secara bersama maka harga transportasi pun bisa lebih efisien. ! Waktu Dengan pemanfaatan informasi perubahan/fluktuasi harga dari musim ke musim maka kelompok tani dapat menentukan kapan keadaan pasar akan lebih menguntungkan atau lebih merugikan.
66
Sustainable Cocoa Production Program
!
Materi - Modul 3
Untuk melakukan penyimpanan maka diperlukan biaya. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah biaya penyimpanan sepadan dengan keuntungan harga yang mungkin terjadi pada periode dimana hasil produksi lebih jarang tersedia. Kepercayaan dan Relasi Kelompok tani harus membina hubungan dengan pembeli setiap musim. Rasa percaya antara rekanan bisnis sama pentingnya dengan rasa percaya antar anggota kelompok tani. Ketika seorang pembeli mengetahui bahwa sebuah agribisnis mampu menyediakan komoditas yang berkualitas dalam jumlah yang diinginkan, maka sebuah hubungan antar kedua pihak akan semakin menguat seiring dengan perubahan waktu.
Pelayanan Informasi Pasar Informasi merupakan aset terbesar yang dapat dimiliki oleh seorang pelaku usaha. Pengetahuan mengenai cara-cara produksi saja tidak cukup, petani juga harus mengetahui metode panen dan penanganan yang layak serta tempat penjualan yang menawarkan harga lebih tinggi dan kemudahan lainnya bagi petani. Agar petani dapat mengambil keuntungan dari perubahan-perubahan pasar, maka petani harus memiliki akses terhadap informasi masa kini dan lampau. Rencana pemasaran dibuat dengan mengacu kepada pengalaman masa lalu namun harus cukup fleksibel untuk cepat beradaptasi terhadap keadaan pasar. Informasi mengenai kecenderungan/trend dalam fluktuasi harga musiman juga tersedia dan harus secara sistematis dipergunakan oleh kelompok tani. Salah satu fungsi penting dari pengurus kelompok tani adalah memberikan pertimbangan dalam menentukan apakah hendak menyimpan atau tidak hasil produksinya sampai kecenderungan membaiknya harga jual. Kelompok tani perlu membangun kemitraan dengan berbagai pihak dengan pembeli seperti pedagang lokal, eksportir, industri pengolahan untuk mendapatkan perubahan harga biji kakao setiap harinya. Media tehnologi seperti Short Message Service (SMS), bahkan akses internet juga dapat digunakan untuk memperoleh perkembangan harga terkini. Harga tersebut lalu diteruskan kepada anggota baik dengan media sederhana seperti papan tulis di kantor kelompok tani, dan juga SMS. Saat ini pun sudah ada tehnologi SMS Gateway yang ditawarkan oleh operator-operator dengan harga sangat murah bahkan ada yang gratis untuk memudahkan pengiriman SMS dengan cepat dan jumlah penerima yang banyak. Sumber-sumber informasi lainnya bisa diperoleh melalui televisi, radio, surat kabar, atau lembaga seperti LSM, Dinas Pemerintahan, dll. Pentingnya Informasi Pasar: 1. Mengurangi resiko keuangan dan meningkatkan keuntungan petani. 2. Meningkatkan posisi tawar menawar para petani, untuk mencapai harga yang sesuai, dikarenakan pengetahuannya tentang perilaku pasar. 3. Memampukan para petani untuk menjangkau beberapa pilihan pasar yang menguntungkan. 4. Dipakai dalam pengambilan keputusan yang meliputi: ! Ditambah atau dikuranginya produksi. ! Jenis mutu atau diversifikasi produk apa (misal: fermentasi) yang harus dihasilkan. ! Pengaturan volume penjualan dan penyimpanan biji kakao. ! Mengetahui kapan dan dimana harus menjual biji kakao.
67
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 3
68
N H AAN A A B AC B
69
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 3
Memperkenalkan Pemasaran ecara umum pengertian pemasaran adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari penjual kepada peembeli yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli / pelangan.
S
Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan aktivitas lainnya. Hal yang disebabkan karena berhasil atau tidaknya kelompok dalam berusaha, tergantung pada berhasil tidaknya kelompok dalam menjual hasil produksinya. Semakkin besar jumlah produksi ya n g te r j u a l s e m a k i n b e s a r h a ra p a n memperoleh keuntungan. Tindakan pemasaran berhubungan dengan penjualan dan pembeli yang sama sama ingin memperooleh keuntungan sehingga perlu adanya suatu perjanjian yang mengikat antara penjual dan pembeli yang dituangkan dalam “kontrak”. Dalam pembuatan kontrak perlu diketahui teknik teknik negosiasi. Pengertian Pemasaran Secara umum pengertian pemasaran adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari penjual kepada pembeli yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan orang lain. Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan aktivitas lainnya. Hala ini disebabkan karena berhasilatau tidak nya kegiatan pemasaran,tergantung kepada berhasil tidaknta penjualan hasil produksinya. Semakin besar jumlah produksi yang terjual semakin besar harapan memperoleh keuntungan. Dalam pemasaran dikenal adanya bauran atau panduan pemasaran unsur 4p yang meliputi produk, promosi, penindustrian dan penetapan harga: ! Produk; adalah barang yang ditawarkan kepada konsumen, dapat berupa pruduk
! !
!
berwujud (barang) ataupun prooduk tidak berwujud (jasa). Promosi; dilakukan untuk meyakinkan orang agar memakai barang yang akan dipromosikan tersebut. Pendistribusian (penyaluran); adalah jejak berpindahnyabarang dari produsen kepada konsumen. Ini menyagkut segala upaya yang berkaitan dengan menhadirkan produk dipasar dengan menggunakan perantara/saluran yang paling tepat, efektif dan efisien. Penetapan harga; ditentukan oleh unsur, yaitu;jenis barang, harga pokok dan biaya, daya beli konsumen, persaingan serta ketentuan haraga yang berlaku. Dalam pemasaran sangat perlu diperhitungkan faktor ketetapan, antara lain: ! Tepat jenis produk ! Tepat konsumen ! Tepat tempat ! Tepat waktu ! Tepat harga ! Tepat promosi ! Tepat komunikasi, dll. Fungsi Pemasaran Sasaran akhir setiap usaha pemasaran aadalah menempatkan barang atau jasa ke tangan konsumen akhir. Sebagian besar konsumen kelompok adalah para anggota sendiri. Fungsi oemasarn meliputi hal-hal berikut: ! Fungsi pertukaran, yaitu menjual dan membeli baik bahan baku ,maupun barang jadi. Makin banyak yang melakukan pembelian (pembeli) maka bagian yang dinikmati petani makin berkurang. Penjualan langsung tanpa perantara akan memperbesar pendapatan petani. ! Fungsi pengadaan fisik barang dagangan yang meliputi pengangkutan dan penymipanan , termasuk transfer sementara. Penyimpangan mencakup kegiatan memelihara atau menjga agar barang yang akan dijual tidak mengalami kerusakan dan turun kualitasnya sehingga
70
Sustainable Cocoa Production Program
!
benar-benar dapat memuaskan pembeli. Fungsi pemberian jasa yang menanggung resiko,standarisasi, dan informasi pasar. Di dalam informasi pasar terdapat hal-hal yang sangat penting, yaitu : 1. Preferensi (pilihan) produk dari para konsumen atau calon konsumen. 2. Produk apa yang akan dijual dalam suatu waktu tertentu serta berapa jumlahnya untuk masing-masing jenis barang. 3. Produk apa yang yang dibeli oleh pelanggan tertentu. 4. Perincian mengenai jenis dan kualitas masing-masing barang, harga barang yang diinan yang diinginkan pembeli,dan syarat pembeliannya apakah dengan cara kontan atau kredit. Selain itu, harus juga diketahui lokasi tempat tinggal para konsumen dan saluran penjualan yang diinginkan, apakah secara langsung daru penjual ke pembeli atau lewat oedagang perantara. 5. Motivasi mereka membeli barang, apakah ada keguanaan yang utama atau tidak dari barang yang mereka beli.
Fungsi pemasaran menjadi satu rangkaian kegiatan yang diperankan oleh pelaku yang memindahkan barang dari produsen ke konsumen, yang memerlukan biaya pemasaran. Semakin banyak hambatan/kendala yang dihadapi maka semakin besar pula biaya pemasarannya. Pendekatan Pemasaran
71
Terdapat tiga pendekatan dasar yang biasanya digunakan dalam menguraikan sisitem pemasaran (pendekatan pemasaran) yaitu : ! Pendekatan komoditi, yaitu mempelajari teknik pemasaran yang lebih baik dengan cara menyelidiki seluk-beluk barang yang dapat dirasa oleh pembeli seperti kualitas barang, harga, merk, dan periklanan. ! Pendekatan kelembapan, yaitu pendekatan yang membahas peran lembaga atau badan yang memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Badan yang menyalurkan secara langsung maupun ini dikenal dengan istilah saluran ditribusi, yaitu pedagang pereantara seperti agen ,pedagang b e s a r, d a n p e n g e c e r. B a d a n y a n g
Bahan Bacaan - Modul 3
!
menyalurkan secara langsung tidak langsung adalah badan yang mendukung kegiatan pemasaran seperti biro iklan,reklame,media cetak,dan sebagainya. Pendekatan fungsional, yaitu pendekatan dati aktivitas pokok atau fungsi pokok pemasaran yang telah dilaksanakan olej sistem pemasaran. Di sini berrarti semua proses kegiatan pokok dari awal berarti semua proses kegiatan pokok dari awal sampai akhir.
Lembaga Pemasaran Lembaga yang mengadakan kegiatan pemasran, menyalurkan barang da jasa dari produsen ke konsumen, serta mempunyai hubungan organisasi satu dengan yang lain disebut sebagai lembaga pemasran. Lembaga-lembaga inilah yang melksanakanfungsi pemasaran sehingga terpenuhi segala kebutuhan konsumen. Kelompok produktif dan kelompok dapat berfungsi menjadi lembaga pemasaran daengan tugas sebagai koordinator pembelian, yaitu membelikan kebutuhan alat-alat produksi dan bahan-bahan lain yang diperlukan oleh para anggotanya. Karena pembelian ini dilakukan secara bersama-sama. Dalam jumlah yang besar, maka kelompok dan kelompok dapat berhubungan langsung dengan produsen bahanbahan tersebut untuk merundingkan masalah potongan harga sehingga dapat dibeli dengan harga yang lebih murah. Peningkataan kesejahteraan tidaklah cukup hanya dengan menigkatakn produksi saja tetapi yang lebih penting lagi adalah memberi jaminan bahwa dengan harga yang baik. Berdasarkan prinsip identitas dari kelompok, yaitu anggota kelompok adalah sebagai pemilik dan sekaligus pelanggan, maka pemberian pelayan kepada anggota tanya harus benarbenar memuaskan . pelayanan tersebut dapat diberikan dengan beraneka ragam, seperti: ! Pelayanan sepenuhnya hanya kepada anggotanya saja. ! Utama diberikan kepada anggota, di samping kepada non anggota. ! Kombinasi dari tiga alternatif tersebut di atas.
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 3
Segmen pembeli mana yang akan tercakup dari keempat variasi diatas, tergantung dari jenis barang, daerah penjualan, kemampuan pelayanan, dan keinginan kelompok itu sendiri sesuai mandat dari keputusan rapat anggota.
!
Kelamahan Pemasaran oleh Kelompok Keberhasilan pemasaran suatu barang merupakan kuci majunya perusahaan yang memproduksinya. Hal ini juga berlaku bagi kelompok, terutama yang bergerak dalam bidang perdagangan atau yang memproduksi jenis barang tertentu. Jika kelompok di indonesia dinilai belum maju, maka salah satu penyebabnya adalah belum lancarnya pemasaran. Beberapa faktor yang menjadi penyebab tertinggalnya badan usaha kelompok dibandingkan perusahaan lainnya, dapat dilihat dari aspek pemasrannya: ! Biaya pengolahan input relatif tinggi sedangkan harga penjualan output kurang memadai. Hal ini menyebabkan kelompok kurang mampu bersaing. ! Kualitasnya barang yang dihasilkan (produksi) masih kurang baik sehingga para pelanggan banyak yang kurang puas. ! Barang hasil produksi kurang dikenal karena belum banyak dipromosikan. ! Lokasi tempat penjualan kurang strategis, jauh dari tempat pembeli, dan angkutan dari tempat tersebut sulit untuk dicapai shingga menimbulkan rasa enggan bagi para pembeli. ! Lemahnya permodalan dalam membiayai pemasaran yang lebih luas dan intensif. ! Terbatasnya informasi dan data mengenai sumber input yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok input yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok, termasuk tata cara pengadaannya. ! Rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan para anggota terhadap pemasaran serta pehaman pasar, karena sebagian besar anggota kelompok adalah para petani kecil. Pihak kelompok sendiri belum memiliki tenaga pemasaran yang profesioanal dalam menjalankan fungsinya sebgai koordinator pemasaran. ! Kurangnya informasi pasar bagi kelompok yang meliputi informasi pilihan produk para pelangan, informasi harga, inforamsi mengenai jenis dan kualitas barang, selera
!
dan kemampuan calon konsumen, motivasi pembeli, serta teknik-teknik penjualan yang baik. Para anggota lebih menyukai pergi sendiri ke pasar bertransaksi langsung dengan pebelinya, dan belum banyak memanfaatkan keuntungan dengan menjual bersama,atau melalui kelompok. Pihak kelompok sendiri juga belum begitu banyak berinisiatif menampung hasil produksi para anggota untuk dijual bersama-sama dengan yang lebih pantas. Daerah pemasarannya masih bersifat lokal dan belum mampu menembus pasaran yang lebih luas lagi,misalnya pasar ke negara lain.
Efisiensi Pemasaran Semua kegiatan pemasaran harus tetap berorientasi pada efisiensi. Untuk mencapai efisiensi ini harus diperhatikan dua hal pokok, yaitu: ! Memantapkan loyalitas anggota dalam hal jual beli barang yang dibutuhkan oleh anggota melalui kelompok. ! Memantapkan partisipasi anggota dalam akumulasi modal, panghasilan, dan inisiatif perbaikan produk, pelayanan, harga, dan biaya. M a n a j e m e n ke l o m p o k y a n g b e r h a s i l meningkatkan pemasaran akan membantu , mengembangkan pertumbuhan ekonomi dan memeratakan pembangunan ekonomi. Operasional Pemasaran oleh Kelompok Fungsi pemasaran yang dilakukian oleh kelompok mencakup fungsi pembelian, penjualan, dan promosi. Fungsi Penjualan Fungsi ini banyak dilakukan oleh kelompok produsen dimana anggotanya adalah para produsen yang memproduksi barang yang sejenis dan mereka dapat menjualnya secara sendiri-sendiri ke pasar. Di samping itu, di antara mereka dapat pula terjadi persaingan meskipun mereka adalah teman, tetangga dan sesama anggota kelompok. Mereka sering juga dipermainkan oleh pembeli karena mereka
72
Sustainable Cocoa Production Program
berjalan sendiri-sendiri, sehingga menjadi lemah terutama apabila pembelinya pedagang pengumpul. Di sini kelompok dapat menjadi dewa penyelamat dengan menolong nasib para petani, caranya adalah dengan mengumpulkan atau menampung hasil produksi mereka, kalau perlu menyimpannya dulu atau mengolahnya, baru pada kondisi yang baik dijual ke pasar dengan harga yang lebih pantas. Manfaat lainnya adalah dapat menghemat biaya-biaya seperti biaya transportasi, promosi, dan biaya tenaga penjualan. Fungsi Pembelian Bagi para petani yang sangat membutuhkan pengadaan pupuk, obat penyomprot hama, dan bibit juga tergantung kepada para pedagang yang senang mengambil keuntungan yang besar. Dalam hal ini kelompok sangant besar m a n fa at nya b a g i a n g g o ta j i ka d a p at mengkoordinir pembeli barang yang sangat dibutuhkan. Kelompok melakukan pembeli secara bersama-sama dan dalam jumlah besar langsung ke sumbernya, mereka akan mendapatkan potongan harga sehingga akan lebih murah. Fungsi Promosi Jika pasar semakin dipenuhi dengan persaingan, maka dituntut usaha-usaha dari penjual untuk
73
Bahan Bacaan - Modul 3
secara lebih intensif mengadakan promosi. Promosi bila dilihat dari segi biaya memang mahal, tetapi manfaat yang akan diperoleh bagi keberhasilan penjualan juga sangat besar. Salah satu cara promosi yang murah adalah dengan mengadakan promosi bersama (menyelenggarakan pasar murah bersama, membuat kalender secara bersama-sama yang memuat gambar-gambar hasil produksi dan alamat masing-masing kelompok secara jelas dan lain-lain). Indentifikasi Lingkungan Pemasaran Fungsi-fungsi pemasaran dipengaruhi oleh faktor lingkungan pemasaran dengna berbagai karakter pelaku pemasaran, mata rantai pemasaran dan biaya pemasaran. ! Analisis Mata Rantai Pemasaran Kelompok menentukan mata rantai pemasaran yang akan dijalankan dengan pertimbangan bahwa mata rantai pemasaran tersebut dapat memberi keuntungan bagi anggota kelompok. Semakin panjang rantai pemasaran, harga yang sampai ke tangan petani semakin rendah. ! Analisis Biaya Pemasaran Biaya pemasaran sangat menentukan bagian penerimaan petani. Semakin banyak hambatan/kendala yang dihadapi maka makin besar biayanya. Untuk itu perlu dianalisis kegiatan apa saja dalam pemasaran yang membutuhkan biaya pemasaran.
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 3
74
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
MODUL 4 Perencanaan Kerja dan Analisis Arus Kas Sesi 1. Perencanaan Kerja Begitu Anda tahu hal apa yang Anda butuhkan untuk merencanakan suatu kegiatan pemangkasan, pemupukan, pemasaran atau kegiatan lainnya maka Anda perlu mengetahui kapan kegiatan ini akan dilaksanakan. Perencanaan kerja Ini akan menolong Anda untuk mendapatkan sumber daya yang Anda butuhkan, mengelola tenaga kerja tambahan, membeli sarana-sarana produksi, dan mengetahui kapan satu kegiatan dapat bersamaan dengan kegiatan lainnya. Rencana kerja merupakan sebuah kalender sederhana yang dapat menjelaskan kepada Anda kapan kegiatan atau sarana itu anda butuhkan Tujuan Peserta berlatih melakukan perencanaan kerja, menyusun rencana kerja tahunan, memperkirakan biaya, memperkirakan pendapatan usahatani kakao dan menyusun perkiraan arus kas. Metode Pembelajaran Curah pendapat. Diskusi kelompok. Penugasan.
! ! !
Alat & bahan Kertas plano (papan tulis kertas), alat tulis dan buku catatan, spidol, lembaran materi yang telah disiapkan, kalkulator Waktu 240 Menit (4 jam) Langkah Kerja 1. Pasanglah gambar siklus perencanaan di depan peserta, dan siapkanlah beberapa kertas plano untuk mencatat hasil diskusi. 2. Perkenalkanlah bahwa Siklus perencanaan adalah sebuah lingkaran rencana kegiatan yang akan dilakukan, mengapa? 3. Jelaskanlah kelima bagian siklus perencanaan dalam gambar tersebut. 4. Sementara Anda menjelaskan setiap langkah, ajaklah peserta untuk memberikan contoh tentang cara-cara perencanaan, menyimpan catatan atau menganalisis kinerja dalam usahatani kakao.
75
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
Siklus Perencanaan 1. Tentukan tujuan yang ingin kita capai pada akhir waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukannya (perencanaan & penganggaran).
2. Ungkapkan bagaimana cara kita untuk mencapai tujuan tersebut (perencanaan kerja dan arus kas)
3. Rencanakan latihan monitoring secara berkala, yang akan menginformasikan kepada kita apakah kita berada dalam jalur yang benar menuju tujuan (pencatatan).
4. Analisis hasil yang dicapai setelah akhir musim dari suatu usaha untuk menghitung untung atau rugi dan mengevaluasi strategi yang telah kita lakukan (analisis untung rugi).
5. Berdasarkan dari kesimpulan, kita membuat prasarana tentang apa yang akan kita lakukan untuk musim/tahun berikutnya (terapkan hal-hal yang telah dipelajari)
Mulailah kembali siklus perencanaan ini
Memulai Perencanaan: Menentukan bahan produksi, tenaga kerja, dan investasi yang dibutuhkan untuk usahatani kakao Langkah pertama yang harus Anda ambil dalam melakukan perencanaan adalah memahami semua elemen yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis usahatani kakao Anda. Elemen-elemen ini bisa jadi adalah sarana produksi, tenaga kerja, pengetahuan, atau hal-hal lain yang Anda butuhkan demi berhasilnya usahatani kakao Anda. Untuk memulai perencanaan, kita harus menentukan apa saja yang dibutuhkan dalam bisnis usahatani kakao. Proses Kerja 1. Bagilah peserta ke dalam 3 kelompok kecil. 2. Setiap kelompok harus menunjuk seorang ketua dan pencatat yang nantinya akan membacakan lembaran materi yang disediakan, dan mencatat hasil diskusi. 3. Bagikanlah lembaran materi kepada setiap kelompok dan lembaran kertas plano yang memperlihatkan bagan perbandingan antara usaha penjahit dengan usahatani kakao. Bagan yang diberikan kepada kelompok kecil ini hanya memperlihatkan sarana produksi usaha penjahit saja, dan memiliki 2 kolom tambahan yang masih kosong. 4. Mintalah kepada setiap kelompok untuk membicarakan sarana produksi, kegiatan operasional, dan kegiatan pemasaran yang dibutuhkan untuk usahatani kakao, dengan memanfaatkan gambaran pada usaha penjahit sebagai patokan diskusi.
76
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
5. Sesudah mereka menyepakati jenis-jenis kegiatan, pencatat harus mencatatnya dalam kolom yang telah disediakan pada lembaran plano. 6. Sesudah mereka selesai, setiap kelompok harus memasang lembaran yang telah mereka selesaikan di depan kelas, dan kembali berkumpul dalam kelompok besar. 7. Bahaslah lembaran-lembaran itu, tanyakanlah pertanyaan-pertanyaan untuk memperjelas, dan catatlah perbedaan-perbedaan yang ada menurut kategori-kategorinya. Inilah kesempatan untuk menentukan standard sarana produksi usahatani kakao yang akan mereka pakai untuk melengkapi dokumen perencanaan kerja. 8. Buatlah lembaran utama yang memuat tentang daftar sarana produksi, langkah pelaksanaan dan kegiatan pemasaran dan kegiatan usahatani kakao lainnya, dan pasanglah itu di depan kelas.
Perencanaan Kerja Begitu Anda tahu hal apa yang Anda butuhkan untuk merencanakan suatu kegiatan pemangkasan, pemupukan, pemasaran atau kegiatan lainnya maka Anda perlu mengetahui kapan kegiatan ini akan dilaksanakan. Perencanaan kerja Ini akan menolong Anda untuk mendapatkan sumber daya yang Anda butuhkan, mengelola tenaga kerja tambahan, membeli sarana-sarana produksi, dan mengetahui kapan satu kegiatan dapat bersamaan dengan kegiatan lainnya. Rencana kerja merupakan sebuah kalender sederhana yang dapat menjelaskan kepada Anda kapan kegiatan atau sarana itu anda butuhkan. Proses Kerja 1. Bagilah peserta kedalam 3 kelompok kecil. 2. Tugaskanlah setiap kelompok untuk membahas satu dari ketiga kategori kegiatan yang termuat dalam bagan perbandingan antara usaha penjahit dengan usahatani kakao. 3. Setiap kelompok harus menentukan pada bulan atau bulan-bulan apa suatu kegiatan atau sarana produksi diperlukan untuk mendukung usahatani kakaonya, kemudian mencatat bulan tersebut pada kolom kosong yang pertama pada lembar plano mereka. 4. Sementara kelompok-kelompok bekerja, susunlah daftar semua sarana produksi dan kegiatan pada bagan kalender kosong yang dibuat pada selembar kertas plano, kemudian pasanglah bagan tersebut di depan kelas, di samping bagan perbandingan antara usaha penjahit dengan usahatani kakao. 5. Satukan kembali kelompok-kelompok itu, kemudian telusurilah bagan tadi, dengan meminta kelompok-kelompok untuk menyebutkan bulan-bulan yang perlu ditandai pada kalender. Sementara mereka menyebutkannya, mintalah kesepakatan dari seluruh peserta dan isilah kotak-kotak yang tersedia dengan Spidol warna. Arus Kas: Pendahuluan tentang bagaimana perkiraan biaya dan perkiraan penerimaan Proses Kerja
77
1. Jelaskan gagasan tentang bagan perkiraan arus kas, yaitu suatu kalender yang memuat biaya dan pendapatan dari usahatani kakao per bulan. Bagan arus kas ini terdiri dari 3 elemen: ! Perkiraan biaya untuk sarana produksi. ! Perkiraan nilai hasil produksi yang telah dipasarkan. ! Perkiraan waktu kapan kita akan mengeluarkan atau menerima uang. 2. Jelaskan tujuan dibuatnya bagan arus kas ini: Dengan memasukkan informasi ke dalam satu bagan, kita bisa mulai memahami secara jelas apa yang dibutuhkan tiap bulan untuk menjalankan bisnis usahatan tani kakao kita, dan mencapai tujuan yang telah kita rencanakan.
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
3. Jelaskan kegiatan yang akan Anda lakukan. Pada bagian pelatihan ini, kita akan: ! Menyusun suatu perkiraan biaya untuk standard kegiatan usahatani kakao kita. ! Merencanakan kapan biaya-biaya ini harus dikeluarkan setiap bulannya. ! Membuat perkiraan pendapatan rata-rata per bulan dari usahatani kakao, berdasarkan pengalaman yang lalu. ! Menghitung arus kas setiap bulan (pendapatan dan biaya per bulan) untuk setiap petani kakao. 4. Mintalah peserta untuk berlatih menghitung Perkiraan Biaya Proses Kerja 1. Mintalah peserta untuk kembali duduk dalam kelompok-kelompok mereka. 2. Tugaskanlah setiap Kelompok untuk membahas masing-masing satu kategori dari ketiga elemen usahatani kakao, yakni Sarana produksi, kegiatan operasional dan Pemasaran. 3. Setiap kelompok akan membahas tugas mereka, dan memperkirakan berapa banyak uang yang dikeluarkan setiap bulan untuk setiap kegiatan tersebut. 4. Kelompok-kelompok kecil ini akan mencatat perkiraan biaya mereka pada kolom kosong yang kedua pada lembaran plano tentang sarana produksi. 5. Kalau mereka cukup menguasai cara berhitung, setiap kelompok dapat memperhitungkan biaya total untuk setiap bulannya. 6. Mintalah peserta untuk kembali ke kelompok besar, dan mintalah masing-masing kelompok untuk menyebutkan perkiraan biaya mereka per bulan, dan masukkanlah ini ke dalam lembaran plano kalender yang memuat rencana kegiatan per bulan. 7. Mintalah tanggapan dari setiap kelompok tentang jumlah perkiraan yang akan dimasukkan, kemudian sesuaikanlah nilainya menurut komentar dari setiap kelompok - atau - bahaslah perkiraan arus kas secara keseluruhan setelah semua perkiraan biaya telah dimasukkan, dan buatlah penyesuaian-penyesuaian, sampai semua kelompok sepakat bahwa perkiraan ini cukup valid/sah.
78
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
Arus Kas: Perkiraaan Penerimaan Setelah kelompok menyepakati perkiraan biaya dari sarana produksi, mereka kemudian harus memperkirakan "penerimaan" bulanan mereka dari penjualan kakao, yaitu jumlah yang dibayarkan oleh para pengumpul atau pedagang , jadi tidak disesuaikan dengan biaya. Proses Kerja 1. Bagilah peserta ke dalam 3 kelompok kecil. 2. Berikanlah lembar plano kepada setiap kelompok, yang memuat bagan penerimaan bulanan yang masih kosong. 3. Mintalah peserta untuk memperkirakan pendapatan bulanan mereka dari usahatani kakao, berdasarkan apa yang telah mereka capai pada tahun lalu. Setiap kelompok harus memperkirakan: ! Jumlah dalam Kg yang mereka rata -rata jual per bulan. ! Harga rata-rata per Kg yang ditawarkan oleh pedagang. Kalau mereka cukup pandai berhitung, mintalah mereka untuk mengalikan jumlah dalam Kg tadi dengan rata-rata harga, untuk memperhitungkan perkiraan penerimaan bulanan. 4. Mintalah peserta untuk kembali ke kelompok masing-masing, dan pasanglah lembar plano mereka. 5. Bandingkanlah ketiga perkiraan yang telah dibuat oleh kelompok-kelompok kecil itu untuk setiap bulannya. Kalau sudah sama, masukkan jumlahnya ke dalam lembaran plano. Kalau jumlahnya masih berbeda, mintalah kelompok-kelompok itu untuk membicarakan bagaimana mereka membuat perkiraannya … faktor-faktor apa yang mereka perhitungkan, berapa jumlah dalam Kg yang mereka perkirakan, dan harga berapa yang mereka gunakan.
Memperkirakan Arus Kas dan Penerimaan Bulanan Langkah terakhir perencanaan kerja adalah melihat apakah rencana kerja akan mampu meningkatkan penerimaan usahatani kakao. Proses ini meliputi 2 langka: ! Memperhitungkan perkiraan arus kas bulanan, yaitu selisih antara penerimaan bulanan dengan pengeluaran bulanan. Inilah yang akan terlihat sebagai untung atau rugi setiap bulan.
79
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
! Jumlahkanlah untung dan rugi bulanan tadi untuk melihat perkiraan, apakah Anda akan memperoleh untung atau menanggung rugi pada sepanjang tahun itu. Proses Kerja 1. Pasanglah bagan perkiraan arus kas di depan kelas. 2. Tuliskan perkiraan penerimaan bulanan yang telah Anda perhitungkan dalam diskusi terdahulu pada bagian bawah kolom setiap bulannya. 3. Sekarang perkiraan Arus Kas Anda memuat perkiraan biaya maupun perkiraan penerimaan. Carilah selisih biaya dengan penerimaan, kemudian catatlah untung atau rugi pada bagian bawah kolom setiap bulannya. 4. Perhitungkanlah pendapatan/kerugian tahunan dengan menam-bahkan perkiraan penerimaan dan pengeluaran bulanan dari kolom kiri ke kanan. Carilah selisih pengeluaran tahunan dengan pendapatan tahunan, kemudian catatlah jumlahnya pada bagian bawah bagan. 5. Kerjakanlah ini bersama dengan kelompok sampai mereka semua cukup puas dengan gambaran arus kas yang terjadi setiap bulannya dalam bisnis usahatani kakao mereka. 6. Ini perkiraan tahunan untuk usahatani seorang petani kakao.
80
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
Kesimpulan Apa yang Kita Dapatkan? Proses Kerja 1. Bahaslah kegiatan yang telah dilakukan sepanjang hari itu. 2. Mintalah peserta untuk membicarakan proses perencanaan yang telah mereka selesaikan. Apa yang telah mereka pelajari dari kegiatan ini? 3. Apakah bisnis usahatani kakao ternyata menguntungkan? 4. Apakah perkiraan arus kas itu memperlihatkan masalah-masalah yang harus dihadapi para petani? 5. Menurut para peserta, apakah perencanaan kerja dapat menolong mereka sebagai petani kakao? 6. Apakah ada masalah-masalah yang mungkin akan mereka hadapi saat melakukan perencanaan kerja mereka sendiri? TUGAS AKHIR: LATIHAN MEMBUAT PERENCANAAN KERJA Proses kerja 1. Minta setiap peserta mencatat lembar isian kosong perkiraan arus kas dan selanjutnya tugaskan mereka untuk melakukan perkiraan arus kas terhadap usahatani kakaonya. 2. Sebagai latihan di antara hari - hari pelatihan, setiap peserta diharapkan dapat melengkapi perkiraan arus kasnya masing-masing. Catatan Bagi Pemandu: Ulasan Topik Sebelumnya Kegiatan Ulasan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah para petani telah benar-benar memahami apa yang telah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya, dan untuk menjembatani topik sebelum dan sesudahnya. Sebagai tindak lanjut dari Bahan Renungan, Anda diharapkan untuk meminta peserta untuk melaporkan apa yang dikatakan oleh peserta lain. Ini akan memberikan gambaran kepada peserta bahwa bagian Bahan Renungan memang merupakan saat bagi mereka untuk belajar satu sama lain. Pokok-pokok ringkasan dari Topik Satu merupakan Pesan Kunci Pelatihan untuk pelatihan ini yakni sebagai berikut: ! Indikator utama keberhasilan suatu bisnis adalah keuntungan. Inilah satu-satunya penilaian keberhasilan atau kegagalan. ! Keuntungan meningkat melalui pengelolaan yang lebih baik dan pengambilan keputusan yang didasarkan atas informasi, dengan kata lain, melalui perencanaan kerja, pencatatan, dan analisis yang lebih baik. Sumber Inspirasi Pakailah cerita sebagai sumber inspirasi untuk mengajak peserta menceritakan pencatatan seperti apa yang mereka pakai. Tanyakanlah, apakah “Mengingat” sama efektifnya dengan “Pencatatan” saat Anda mencoba untuk memahami apa yang terjadi tahun lalu, dan bagaimana Anda akan mengubah rencana Anda untuk mencapai hasil yang lebih baik.
81
Tujuannya adalah untuk mengajak peserta mengungkapkan dengan kata-kata mereka sendiri, pentingnya melakukan perencanaan kerja dan pencatatan.
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
Proses Perencanaan Memperkenalkan Siklus Perencanaan Setiap ketrampilan manajemen yang dicakup dalam sesi pelatihan ini terkait dengan salah satu langkah-langkah dari siklus perencanaan. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk memperkenalkan gagasan siklus perencanaan, dan untuk memberikan tinjauan sekilas tentang apa yang akan dicakup dalam seluruh pelatihan ini. Sementara Anda menyajikan langkah-langkah proses perencanaan, doronglah para peserta untuk berbagi pengalaman dalam hal menentukan tujuan-tujuan, rencana kerja, dlll. Tujuannya adalah untuk membuat kelompok melanjutkan diskusi tentang pengalaman perencaaan kerja yang telah ada, dan mengaitkannya dengan proses perencanaan secara formal, sehingga akan terlihat betapa mudahnya untuk berpindah dari perencanaan biasa menuju perencanaan formal. Langkah-langkah siklus perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut: Perencanaan dan Penganggaran akan ke manakah kita? Langkah pertama perencanaan adalah untuk menentukan apa yang ingin Anda capai, yaitu dengan menentukan apa saja tujuan yang hendak Anda capai. Ini bisa dilakukan dengan memakai gagasan tentang rencana jalan-jalan … sebelum Anda mulai jalan-jalan, Anda harus tahu akan ke manakah Anda pergi. Anda tidak mungkin meninggalkan rumah tanpa memiliki gambaran ke mana Anda akan pergi, dan begitu pula Anda tidak seharusnya berinvestasi atas suatu bisnis kalau Anda tidak tahu apa yang ingin Anda terima/capai. Ini berarti pula memahami berapa banyak uang yang harus Anda keluarkan untuk mencapai tujuan itu … inilah penganggaran atau menyusun suatu perkiraan arus kas. Apa yang ingin Anda capai adalah tujuan Anda yang merupakan alasan mengapa Anda menyusun rencana. Anda bisa mengajak peserta untuk membicarakan tujuan-tujuan yang mereka miliki untuk musim atau tahun produksi usahatani kakao mendatang. Adalah penting pada saat ini mencoba untuk meminta peserta untuk memusatkan perhatian pada tujuan-tujuan spesifik yang mereka bisa capai dalam satu tahun. Perencanaan Kerja Bagaimana kita sampai ke sana. Rencana kerja merupakan suatu jadwal yang memuat setiap kegiatan yang akan Anda laksanakan dan kapan melaksanakannya. Menulis suatu rencana kerja seperti menggambar sebuah peta yang memperlihatkan rute perjalanan yang akan Anda lalui untuk mencapai tempat tujuan Anda. Rencana kerja memperlihatkan apa yang harus Anda kerjakan, kapan melaksanakannya, dan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya tiap bulan. Rencana kerja Anda merupakan suatu gambaran tentang bagaimana mencapai tujuan Anda. Pencatatan Apakah kita berada di jalur yang benar? Pencatatan membantu Anda untuk menelusuri apa yang telah Anda lakukan setiap bulannya. Pada akhir dari beberapa bulan, setiap musim atau setiap tahun, Anda bisa melihat kembali catatan pertanian Anda untuk melihat apa yang telah Anda lakukan. Mengetahui kegiatan apa yang telah Anda lakukan, bagaimana produktivitas usahatani kakao Anda berkembang, dan bagaimana pendapatan dari usahatani kakao Anda, akan menunjukkan apakah kegiatan-kegiatan yang telah Anda lakukan itu membawa dampak positif atau negative. Pencatatan menolong Anda dengan memperlihatkan apakah ada kemajuan dalam pencapaian tujuan Anda. Pada akhir siklus perencanaan, Anda akan memakai catatan Anda untuk membandingkan apa yang
82
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
benar-benar terjadi dengan rencana kerja yang telah Anda susun pada awal musim. Menganalisa hasil Apakah kita sudah sampai di tempat tujuan kita? Membandingkan kinerja yang sebenarnya dari kebun kakao Anda dengan rencana kerja yang Anda tulis pada awal musim, merupakan suatu proses menganalisa hasil dari bisnis usahatani kakao Anda. Ketika kita menganalisa hasil, kita membandingkan antara apa yang kita rencanakan dengan kenyataannya. Analisis mengajarkan kepada kita apa yang telah berhasil dan apa yang belum berhasil. Dan jika kita mencatat baik-baik tentang hal itu, kita bahkan bisa tahu mengapa sesuatu terjadi. Mulailah merencanakan siklus berikutnya Apakah kita sudah berjalan pada arah yang benar? Haruskah kita mengambil jalan yang berbeda untuk musim berikutnya? Bagian terpenting dari perencanaan, pencatatan, dan analisis, adalah mempelajari dari apa yang terjadi di masa lalu, dan mengubah strategi kita untuk masa depan, dan dengan mempelajari dan mengubah inilah kita bisa meningkatkan hasil berikutnya. Memulai Perencanaan: Menentukan Sarana Produksi, Tenaga Kerja Dan Investasi Yang Dibutuhkan Untuk Usahatani Kakao Siklus Perencanaan dimulai dengan memahami semua elemen yang diperlukan untuk menjalankan bisnis Usahatani kakao Anda. Elemen-elemen ini bisa jadi adalah sarana produksi, tenaga kerja, pengetahuan, atau hal-hal lain yang Anda butuhkan untuk mewujudkan keberhasilan usahatani kakao Anda. Sebagai langkah pertama perencanaan kerja (peningkatan pengelolaan), kita harus menentukan kegiatan dan sarana produksi yang dibutuhkan dalam bisnis usahatani kakao. Sebelum memulai sesi ini, pemandu harus menyiapkan beberapa lembar plano : satu bagan memuat daftar sarana produksi usaha penjahit tetapi kolom usahatani kakaonya kosong; dan tiga bagan yang memuat sarana produksi usaha penjahit dengan dua kolom untuk kerja kelompok memasukkan perkiraan waktu dan biaya. Pemandu juga perlu menyiapkan lembaran bagan tersebut untuk dipakai oleh kelompok-kelompok. Perencanaan Kerja Setelah kelompok-kelompok kecil sepakat untuk membuat standard sarana produksi untuk usahatani kakaonya, mereka harus menentukan kapan kegiatan-kegiatan itu akan berlangsung. Rencana Kerja disusun sebagai suatu tahun kalender untuk memudahkan proses perencanaan untuk tujuan pembelajaran. Peserta bisa memakainya sesuai dengan siklus produksi, namun ketika Anda menerapkannya, Anda harus selalu memakai periode waktu tertentu, sehingga rencana kerja dan pencatatan Anda bisa selalu diperbandingkan dari waktu ke waktu. Doronglah kelompok-kelompok kecil untuk memikirkan bagaimana mereka benar-benar bekerja di kebun kakao, dan mengisi kalendernya untuk menunjukkan hal itu. Contoh kalender berikut disusun untuk nantinya digunakan dengan pembelajaran mengenai perkiraan arus kas pada sesi pelatihan ini.
83
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
84
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
Pemandu dianjurkan untuk mempersiapkan lembaran kalender rencana kerja pada selembar kertas plano sebelum dimulainya sesi ini Anda akan memakai kalender ini untuk mencatat kegiatan standard pada bulan di mana kegiatan tersebut berlangsung; perkiraan biaya, total biaya, penerimaan dan perhitungan untung - rugi. Perkiraan Arus Kas: Perkiraan Biaya dan Perkiraan Penerimaan Sebuah "perkiraan arus kas" merupakan sejenis bagan yang memuat nilai biaya dan penerimaan (atau uang yang didapat) dari bisnis usahatani kakao Anda pada sebuah kalender. Tujuan dibuatnya perkiraan arus kas ini adalah untuk menunjukkan berapa banyak uang yang Anda perlukan setiap bulan untuk menjalankan kegiatan bisnis usahatani kakao sebagaimana telah Anda rencanakan, dan berapa banyak uang yang diharapkan didapat. Dengan mengetahui berapa banyak uang yang diperlukan, kapan diperlukannya, dan apakah uang yang diterima akan cukup untuk menutupi biaya, akan menolong Anda untuk memperkirakan biaya sejak dini. Hal ini bisa menolong Anda untuk menyusun rencana apakah Anda perlu menabung dari penghasilan/keuntungan, atau meminjam uang dari kelompok tani Anda, masyarakat, pengumpul atau bank dalam rangka mencapai tujuan untuk musim ini. Bagan arus kas ini terdiri dari 3 elemen: ! Perkiraan biaya sarana produksi. ! Perkiraan Jumlah hasil produksi yang telah dipasarkan. ! Perkiraan waktu kapan kita akan mengeluarkan biaya atau menerima uang. Pada bagian ini, kita menyusun suatu perkiraan biaya atas kegiatan bisnis usahatani kakao. Kita membuat perencanaan kapan pengeluaran terjadi setiap bulan. Kita memperkirakan penerimaan rata-rata bulanan dari usahatani kakao berdasarkan pengalaman yang lalu. Kemudian kita memperhitungkan arus kas bulanan (pendapatan dan biaya bulanan) untuk rata-rata seorang petani kakao.
85
Semua perkiraan biaya dan penerimaan yang diberikan dalam buku panduan ini didasarkan pada usahatani satu hektar kakao, dengan memakai kondisi pertumbuhan setempat dan penggunaan teknik PsPSP.
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
Guna dari latihan ini adalah untuk mempelajari bagaimana membuat perencanaan, bagaimana memperkirakan kemungkinan biaya atau penerimaan tahun berikutnya. Nilai spesifik yang dipakai hanya akan berguna kalau itu mendekati kenyataan yang dialami oleh para petani dalam kelompok pelatihan. Doronglah peserta untuk bersikap senyata mungkin, apakah perkiraannya bisa menampilkan "untung", ini merupakan hal yang sangat penting pada tahap ini. Perkiraan Biaya Memperkirakan biaya-biaya akan bisa berhasil kalau Anda mencoba untuk memakai pengalaman yang lalu. Setiap orang pasti tahu persis berapa harga satu bungkus teh yang pernah mereka beli. Begitu pula dengan usahatani sebagai bisnis. Doronglah para petani untuk membicarakan harga-harga yang mereka bayarkan untuk pupuk dan sarana produksi lain, dan bisa menentukan suatu perkiraan yang mencerminkan pengalaman mereka yang sesungguhnya. Dalam contoh yang diberikan, kalkulasi atas tenaga kerja dimasukkan. Perkiraan biaya tenaga kerja ini mengasumsikan bahwa semua tenaga kerja pada sebuah kebun kakao dibayar, sebagaimana ditunjukkan dalam buku catatan kegiatan nantinya. Tujuan dari ditunjukkannya semua tenaga kerja sebagai tenaga upahan adalah untuk memperlihatkan betapa besarnya dampak waktu kerja terhadap keuntungan. Karena banyak petani mengerjakan pekerjaannya sendiri, perkiraan biaya bulanan dan tahunan yang diberikan dalam contoh mungkin lebih besar daripada yang dialami oleh petani. Kalau perlu, kurangilah biaya tenaga kerja sehingga yang ditampilkan hanya tenaga kerja yang benar-benar dibayar. Pada akhirnya, tidaklah penting kalau pada sesi pelatihan ini peserta bisa menentukan jawaban yang "akurat" atau "tepat". Pentingnya pelatihan ini adalah untuk berlatih membuat perkiraan dan membicarakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkiraan yang akan dibuat oleh para petani ... jawaban akhinya tidakalah sepenting kemampuan peserta untuk mengembangkan suatu pemahaman yang kuat tentang bagaimana dan mengapa perlu membuat perkiraan. Bagan lengkap dari contoh biaya diberikan dalam buku panduan ini. Pemandu akan mencatat perkiraan biaya bulanan pada Kalender Rencana Kerja yang telah disiapkan pada pembahasan sebelumnya. Perkiraan Penerimaan Perkiraan penerimaan bulanan haruslah juga didasarkan atas pengalaman. Doronglah kelompokkelompok kecil untuk memperkirakan dulu berapa kilogram hasil produksi yang mereka hasilkan per bulannya. Kemudian, mintalah mereka untuk memperkirakan harga rata-rata yang ditawarkan oleh pedagang pada setiap bulannya. Mereka harus mencatat angka-angka ini pada bagan yang diberikan pada rencana pelatihan di atas. Akhirnya, mintalah para petani untuk mengalikan perkiraan jumlah hasil produksi dalam kilogram dengan perkiraan harga, untuk mendapatkan perkiraan penerimaan: Hasil produksi (Kg) x harga = penerimaan Kemudian, ketika mereka melihat keseluruhan arus kas untuk menilai apakah perkiraannya sudah bagus, mereka bisa melakukan penyesuaian atas jumlah hasil (kg) ataupun harga, kalau mereka memang perlu menyesuaikannya.
86
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
Pemandu harus menyiapkan 3 lembaran plano dengan Bagan Perkiraan Penerimaan sebelum dimulainya pelatihan, untuk diberikan kepada kelompok-kelompok kecil. Pemandu harus mencatat perkiraan penerimaan bulanan pada kalender rencana kerja yang dipakai pada sesi sebelumnya. Memperhitungkan Arus Kas dan Pendapatan Bulanan Pada awal sesi ini, pemandu telah mengisi lembaran plano yang memuat kegiatan standard pada usahatani kakao; bulan-bulan di mana kegiatan berlangsung; perkiraan biaya bulanan dari setiap kegiatan, perkiraan biaya bulanan, dan perkiraan penerimaan bulanan. Pada sesi ini, Anda akan menuntun peserta untuk membahas perhitungan untung - rugi bulanan dan tahunan. Inilah perkiraan arus kas akhir tahunan. Perhitungan yang perlu Anda lakukan adalah: Untung - rugi bulanan = keuntungan bulanan - biaya bulanan. Untung - rugi tahunan = keuntungan tahunan - biaya tahunan.
! !
Perhitungan Untung Rugi Bulanan dilakukan dengan melihat pada bagian bawah kolom bulanan dan mencari selisih biaya bulanan dari penerimaan bulanan. Catatlah total penerimaan bulanan pada kolom bulanan. Perhitungan Untung - Rugi Tahunan dilakukan dengan menjumlahkan semua biaya bulanan pada bagan dari kolom kiri ke kanan dan mencatat totalnya, kemudian menjumlahkan semua pendapatan bulanan pada bagan dari kolom kiri ke kanan, dan mencatat totalnya. Untung rugi tahunan diperhitungkan dengan mencari selisih biaya tahunan dari penerimaan tahunan. Ketika Anda telah menyelesaikan perhitungan ini, anda telah menyelesaikan perencanaannya. Untuk menutup diskusi ini, Anda harus mendorong peserta untuk membicarakan bagaimana perencanaan bisa menolong mereka untuk meningkatkan pengelolaan usahatani kakao dan sumber daya mereka. Doronglah diskusi tentang bagaimana memakai rencana itu untuk mengatur pekerjaan pada kebun kakao Anda. Kesimpulan Apakah Yang Kita Dapatkan? Ini adalah pembahasan akhir di hari ini. Tinjaulah kembali kegiatan yang telah diselesaikan, dan ajukanlah pertanyaan diskusi ini: kesimpulan apakah yang kita dapatkan? Biarkanlah kelompok mendapatkan kesimpulan mereka sendiri mengenai proses perencanaan. Sebagai bahan untuk mendapatkan kesimpulan maka ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: ! Apa yang telah mereka pelajari hari ini? ! Apakah bisnis usahatani kakao menguntungkan? ! Apakah perkiraan arus kas itu memperlihatkan masalah-masalah yang harus dihadapi para petani? ! Menurut para peserta, apakah perencanaan kerja dapat menolong mereka sebagai petani kakao? ! Apakah ada masalah-masalah yang mungkin akan mereka hadapi saat melakukan perencanaan kerja mereka sendiri?
87
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 4
Tugas Akhir: Latihan Membuat Perencanaan Mungkin saja para peserta tidak ingin membahas proses perencaaan sendiri. Doronglah mereka untuk membawa pulang tugasnya dan mencoba di rumah. Atau usulkanlah mereka untuk bertemu dengan petani yang lain untuk membahas tugas ini bersama-sama.
88
N H AAN A A B AC B
89
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 4
Perencanaan Kerja dan Analisis Arus Kas
Sasaran menentukan Rencana Rencana menentukan Program Program menentukan Anggaran Dengan kata lain Anggaran disusun berdasarkan Program Program disusun berdasarkan Rencana Rencana disusun berdasarkan Sasaran Anggaran Program Rencana Sasaran
90
Sustainable Cocoa Production Program
Agustus: 50 ton, September: 150 ton, Oktober: 350 ton, November: 250 ton, Desember: 200 ton Anggaran Untuk melaksanakan program tersebut kelompok akan menyediakan modal sebesar Rp. 5 Milyar dengan menganggarkan sisa hasil usaha sebesar Rp. 500 Juta. Anggaran ini tentu saja harus disusun secara terperinci sehingga terlihat secara jelas dana yang diperlukan dan sisa hasil usaha yang dianggarkan. Pengertian RAPB Kelompok Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) kelompok yang biasa disebut dengan “Anggaran” adalah: suatu jenis perhitungan kelompok, yang digambarkan dalam angka angka tentang perkembangan dan kadaan harta, modan dan hutang serta hasil usaha kelompok di masa yang akan datang. Secara umum anggaran diartikan sebagai suatu rencana kegiatan untuk masa yang akan datang yang dinyatakan dalam bentuk uang, dengan demikianmaka anggaran: ! Menjabarkann dalam angka angka, rencana rencana dan program program kelompok secara terperinci. ! Memuat angka angka yang memberikan perkembangan dan keadaan kelompokdi masa yang akan datang “selama” satu masa anggaran atau “ akhir” satu masa anggaran. Fungsi RAPB Kelompok
91
Anggaran kelompok berfungsi: 1. Sebagai “alat penunjuk arah ( pedoman), bagi
Bahan Bacaan - Modul 4
pimpinan kelompok untuk mengarahkan semua kegiatan / usaha dan menggerakkan semua dana kelompok untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya dalam rencana rencana kelompok. 2. Sebagai alat pengukur keberhasilan dari kebijakang di pimpinan kelompok dalam tindakan tindakan yang dilaksanakan. 3. Sebagai alat pengendalian setiap kegiatan kelompok, di antaranya adalah; ! Penyimpangan, penyimpangan yang terjadi antara rencana dan program yang telah dijabarkan dalam anggaran (angka anggaran) tersebut. ! Kenyataan sebenarnya selama masa anggaran dan pada akhir masa anggaran seperti yang disajikan melalui akuntansi (angka akuntansi). ! Penyesuaian kebijakan dan strategi kelompok, sehingga dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan atau jika perlu mengadakan perubahan anggaran (revisi anggaran ) yang telah disusun. Prinsip prinsip penyusunan RAPB kelompok Dalam menyusun, mengunakan dan mengendalikan anggaran perlu diperhatikan beberapa prinsip pokok, antara lain: ! Prinsip Partisipasi Yaitu keikutsertaan penyusunan anggaran oleh setiap bidang organisasi kelompok (Bidang Teknis Kebun & Budidaya Tanaman, Bidang Adminitrasi & dan Penyadagunaan Organisasi, Bidang Bisnis, Bidang keuangan/Akuntansi) yang akan bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengendalian
Sustainable Cocoa Production Program
!
!
!
anggaran tersebut. Prinsip Relevansi Yaitu penggunaan data dan informasi serta pertimbangan pertimbangan (asumsi) harus relefan atau cukup kuat untuk mendukung angka angka yang akan disajikan dalam anggaran. Prinsip Periodesasi Anggaran Yaitu penyusunan anggaran kelompok yang menentukan secara jelas masa berlakunya satu anggaran. Semakin penting suatu keputusan, semakin besar anggaran nya dan semakin jauh jangkauan akibat yang akan dirasakan oleh kelompok tersebut di masa yang akan datang.oleh karena itu masa anggaran harus ditentukan sesuai dengan kemampuan koperasdi memperkirakan dan mengikuti perkembangannya, serta menjangkau akibat akibat dari keputusan yang diambilnya pada saat ini dan selama masa anggaran tersebut berlangsung. Biasanya anggaran tersebut disesuaikan dengan satu tahun buku dan bisa dipecah menjadi masa anggaran yang lebih pendek, minsalnya triwulan, bulan, mingguan, atau harian. Contohnya anggaran 2012= tahun buku 2012 yang dipecah menjadi anggaran triwulan I,II, III dan IV. Prinsip Kesesuaian Anggaran dengan Perkiraan Akuntansi Yaitu penyusunan Mata Anggaran (MA) yang disesuaikan dengan system kode/nomor perkiraan yang diterapkan dengan akuntansi, agar dapat mempermudah pengendalian kegiatan usaha kelompok termasuk semua penhasilan dan biaya sehubungan dengan kegiatan tersebut. Misalnya “kode rekening /nomor perkiraan akuntansi penjualan kakao (X) maka mata anggaran penjualan kakao (MA. X) juga.
Bahan Bacaan - Modul 4
!
penhasilan dan biaya). Dana yang dibutuhkan dan digunakan selama masa anggaran yang bersangkutan (anggaran pembelanjaan/keuangan/arus dana).
Prinsip Kesatuan (integrasi) Anggaran Yaitu semua jenis anggaran (sub-sub anggaran) yang disusun oleh kelompok harus membentuk satu “kesatuan” (kesatuan anggaran); antara satu dengan yang lainnya tidak terpisah-pisah, melainkan terjalin secara terpadu. Misalnya anggaran pembelian terkait dengan anggaran penjualan dan persediaan, dan sebagainya. Prinsip Anggaran Suksesif dan Simultan Yaitu penyusunan anggaran yang harus memperhatikan : ! “Urutan kejadian (suksesif)”, misalnya anggaran keuangan disusun setelah anggaran operasional. ! “Secara Serentak (simultan)” antara setiap kepentingan satuan-satuan unit organisasi keperasi yang bersangkutan. Misalnya dalam penyusunan anggaran harga pokok penjualan harus diperhatikan pula anggaran persediaan dan anggaran pembelian. Prinsip Ketepatan Penganggaran Yaitu penyusunan anggaran yang harus memperkirakan antara jumlah yang dianggarkan d a n “ ke m a m p u a n ” ke l o m p o k u nt u k mewujudkannya. Misalnya pengeluaran yang akan dilakukan harus dapat ditutup dengan penerimaan yang akan diterima; biaya yang akan merupakan beban kelompok harus dapat ditutup dengan penjualan dan pendapatan yang akan diperoleh; dana yang akan digunakan harus dapat ditutup dengan dana yang akan diperoleh dan sebagainya.
Prinsip Menyeluruh (Komprehensif) Anggaran Prinsip Fleksibilitas Anggaran Yaitu penuusunan anggaran kelompok yang harus memuat data (angka-angka) dan penjelasan-penjelasan yang memperkirakan (proyeksi) secara “keseluruhan” tentang: ! Kegiatan-kegiatan kelompok yagn akan dilaksanakan selama masa anggaran tertentu serta hasil-hasilnya dan pada akhir masa anggaran yang bersangkutan (anggaran kegiatan/operasional seperti anggaran
Yaitu penyusunan anggaran yang harus meperhitungkan atau memperkirakan pula kemapuan kelompok untuk “menyesuaikan” dengan kegiatan-kegiatan dan dana-dananya dengan perubahan-perubahan dalam dunia usaha dan lingkunan yang tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu.
92
Sustainable Cocoa Production Program
Prinsip Publikasi Anggaran Yaitu anggaran yang telah disetujui oleh Rapat Anggota kelompok harus “diumumkan” kepada setiap bidang organisasi kelompok yang akan bertanggungjawab atas penggunaan dan pengendalian anggaran masing-masing. Prinsip Ketepatan Penggunaan Anggaran Yaitu ketepatan pengguanaan anggaran yang menjadi tanggung jawab setiap satuan unit organisasi kelompok (bagian, unit atau pelaksana) harus diperhatikan agar “tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak ditetapkan”. Prinsip Pengendalian Anggaran Berkala Yaitu pengawasan anggaran pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Proses (siklus) kegiatan kelompok mencakup tiga tahap, yaitu: ! Tahap pertama penyusunan anggaran. ! Tahap kedua pengguaan anggaran. ! Tahap ketiga Pengendalian anggaran. Proses Kegiatan Anggaran Kelompok
93
1. Penyusunan Anggaran Penyusunan anggaran kelompok dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu: ! Penyusunan anggaran “bawah atas” Anggaran kelompok disusun berdasarkan berbagai anggaran yang dibuat oleh setiap satuan unit organisasi kelompok yang paling bawah. Misalnya: petugas penjualan yang bertanggungawab ata keberhasilan penualan di suatu desa, menyusun anggaran penjualan untuk desa yang bersangkutan. Anggaran tersebut dirangkum dalam suatu anggaran kelompok secara keseluruhan. ! Penyusunan anggaran “atas bawah” Ang garan kelompok keseluruhan ditetpkan terlebih dahaulu berdasarkan sasaran yang dikehendaki oleh Pengurus Kelompok. Anggaran tersebut diteruskan ke bawah melalui pimpinan kepada tiaptiap bidang dan akhirnya sampai pada tiap-tiap petugas yang melaksanakannya. M i s a l nya : B e rd a s a r ka n b e r b a ga i pertimbangan pengurus kelompok
Bahan Bacaan - Modul 4
menetapkan penjualan kakao selama satu periode (masa) anggaran sebesar Rp. 5 Milyar. Anggaran ini disampaikan melalui pimpinan kepada bagian penjualan dan diteruskan kepada tiap-tiap petugas penjualan di kelompok, yang memperoleh suatu target penjualan yang harus diwujudkan sampai dengan akhir masa anggaran. Umumnya dalam kelompok menggunakan konsep bawah-atas dan gabungan kedua-duanya. Pada kelompok kegiatan anggarn bermula dari anggota sebagai pemilik (members) kelompok diteruskan ke kelompok produktif sampai ke p a d a p e n g u r u s ke l o m p o k d a n diputuskan oleh Rapat Anggota kelompok dalam RAPB. Selanjutnya pengurus menyampaikan kepada manajemen kelompok (Manager/Ketua Bidang) untuk menjalankan anggaran yang telah disyahkan tersebut. 2. Penggunaan Anggaran Setelah anggaran kelompok tersebut disetujui oleh Rapat Anggota, maka anggarn tersebut menjadi pedoman kegiatan bagi setiap satuan unit organisasi kelompok. Tiaptiap bidang organisasi yang menerima sejumlah bagian alokasi anggaran tertentu akan bertanggungjawab atas penggunaannya. 3. Pengendalian Anggaran Segera setelah akuntansi menyajikan data dan informasi mengenai perkembangan dan keadaan nyata yang sebenarnya dari harta, modal dan hutang, serta dari hasil usah kelompok, maka kewajiban tiap-tiap unit organisasi kelompok yang bertanggunjawab atas sub anggaran untuk memastikan apakah data dan informasi yang berada dalam batasbatas anggaran yang ditetapkan, ataukah telah menyimpang, sehingga memerlukan tindakan-tindakan penyesuaian, seperti: ! Perubahan strategi, atau ! Perubahan program dan rencana. S e c a r a t e r p e r i n c i ke g i a t a n - ke g i a t a n penganggaran yang harus dilaksanakan dalam rangka proses (siklus) anggarn tersebut adalah sebagai berikut:
Sustainable Cocoa Production Program
a. Pengurus bersama manajer dan bagian akuntansi menetapkan seorang atau beberapa orang petugas anggaran untuk: ! Mengorganisir rapat-rapat untuk membahas anggaran. ! Mempersiapkan informasi, data, dan formulir-formulir yang diperlukan . ! Merampungkan data dan informasi dari seluruh unit atau bagian. ! Menyelesaikan dan menyampaikan rancangan anggaran kelompok kepada pengurus. ! Membantu pengurus dalam penjelasan rancangan anggaran kepada Rapat Anggota. b. Pembahasan dan penentuan sasaran kelompok oleh pengurus dan petugaspetugas manajemen yang akan bertanggungjawab atas penggunaan dan pengendalian anggaran. c. Penyampaian data/informasi dan target yang diinginkan oleh setiap bidang organisasi kepada petugas anggaran. d. Penyusunan/perhitungan dan pengisian formulir-formulir anggaran oleh petugas anggaran. e. Penyampaian rancangan anggaran oleh petugas anggaran kepada pengurus dan pembahasan bersama dengan Pengurus dan Badan Pemeriksa. f. Pengesahan rancangan anggaran tersebut oleh Pengurus. g. Penyampaian rancangan anggaran tersebut oleh pengurus kepada Rapat Anggota. h. Persetujuan Rapat Anggota atas rancangan anggaran tersebut. Perlu diingat bahwa “Jangan Sering Merubah Anggaran, Program atau Rencana”, karena: ! Hal ini menyangkut kepercayaan anggota kepada anggaran itu sendiri. ! Mungkin bukan rencana, program atau anggaran yang harus dirubah, tetapi strategi/cara mencapainya yang harus diperbaiki.
Bahan Bacaan - Modul 4
i. Pelaksanaan anggaran yang telah disetujui oleh Rapat Anggota. J. Pengendalian anggaran perlu mengadakan rapat berkala (sekurang-kurangnya tiga bulan sekali) unutk mengadakan pengecekan dan perbandingan, pelaksanaan anggaran dan jjka terjadi penyimpangan, petugas anggaran menganalisa sebab-sebab penyimpangannya. (Ingat: Bukti-bukti/data akuntansi harus selalu tersedia, sebagai bahan perbandingan oleh karena itu pembukuan harus lengkap dan akurat) Jenis-jenis Anggaran Untuk kepentingan kelompok anggaran dapat dibedakan : a. Berdasarkan panjang-pendeknya masa anggaran: ! Anggaran Jangka Panjang. ! Anggaran Jangka Pendek. Anggaran jangka panjang disusun untuk suatu masa anggaran yang melampui satu tahun; anggarn jangka pendek sampai dengan satu tahun. Anggaran yang dususun untuk suatu masa anggaran (misalnya satu tahun buku) harus diperinci dalam beberapa masa anggarn yang lebih pendek, misalnya perbulan atau pertiga bulan dan seterusnya. Semakin panjang jangkauan masa anggaran, s e m a k i n s u l i t p i m p i n a n ke l o m p o k “memperkirakan” perkembangan dan keadaan kelompok itu di masa yang akan dating dan semakin besar pula kemunkinan terjadinya penyimpangan antara angka anggaran dan angka akuntansi (actual), karena daya jangkau kelompok untuk memperoleh data dan informasi semakin kecil dan ketidakpastian dalam perkembangan dunia usaha dan lingkungan di masa yang akan datang semakin besar. b. Berdasarkan kebutuhan pengelolaan kelompok (bidang organisasi & fungsinya): ! Anggaran Kegiatan/Operasional Keberhasilan kelompok seperti telah direncanakan dan dituangkan dalam anggaran kelompok itu, tergantung dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan kelompok
94
Sustainable Cocoa Production Program
!
masa yang akan datang. Anggaran Pembelanjaan/Keuangan/Arus Dana Agar kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dan membawa hasil, seperti telah direncanakan, maka utnuk membelanjai semua kegiatn itu harus dianggarkan pula sejumlah dana yang cukup dan tersedia tepat pada waktunya. Dengan banuan anggaran pembelanjaan/Keuangan/Arus Dana ini pimpinan kelompok dapat mengatur dan mengawasi penggunaan dana kelompok sebaik-baiknya sehingga: 1. Kelompok tidak akan mengalami kekurangan atau kesulitan likuiditas. 2. Kelompok tidak akan mengalami gangguan keseimbangan keuangan. 3. Kelompok tidak akan mengalami kemunduran atau kesulitan dalam kemampuannya mendatangkan hasil usaha.
Anggaran Kegiatan/Operasional Anggaran kegiatan/operasional, seperti halnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Kelompok/APBK disusun berdasarkan beberapa sub anggaran, yaitu: ! Anggaran Penjualan dan Pembelian. ! Anggaran Harga Pokok Penjualan. ! Anggaran Pendapatan Operasional. ! Anggaran Beban Operasional. ! Anggaran Pendapatan Non Operasional. ! Anggaran Beban Non Operasional
95
Bahan Bacaan - Modul 4
agar pengolahan dan atau penjualan yang direncanakan selama masa anggaran tersebut tidak mengalami kesulitan. Anggaran Persediaan, seperti telah dijelaskan agar penjualan yang direncanakan setiap bulan selama masa anggaran dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana semula, maka setiap jenis barang yang hendak dijual harus dipesan/dibeli pada saatnya dan tersedia selama jangka waktu perputaran yang direncanakan. Persediaan yang dianggarkan harus “cukup besar”, sehingga kegitan penjualan kelompok dapat berjalan lancar. Tetapi sebaliknya persediaan tersebut tidak boleh terlalu besar melampaui kebutuhan penjualan kelompok. Persediaan yang terlalu besar dianggarkan akan menimbulkan tambahan beban, seperti bunga (atas kredit atau modal sendiri yang ditanam dalam pembelanjaan persediaan), beban penyimpanan dan beban-beban lain yang timbul karena risiko kerusakan, penyusutan, kecurian, kebakaran, tidak laku atau penurunan harga pasarnya. Persediaan yang dianggarkan terlalu kecil dapat menghambat kelancaran pelayanan dan penjualan, selain dpat mnimbulkan kerugian karena harga pasar yang tidak menguntungkan atau pemesanan tepaksa harus dilakukan terburu-buru, sementara langganan harus menunggu atau mungkin akan beralih kepada penjual lain. Untuk itu pengenggaran persediaan merupakan kegiatan penganggaran yang sangat penting pula.
1. Anggaran Penjualan dan Pembelian Anggaran Penjualan, menggambarkan penjualan yang diperkirakan akan dapat dicapai oleh Kelompok pada akhir suatu masa anggaran. Secara garis besar, setiap anggaran penjualan harus disusun berdasarkan analisa pekembangan dan situasi di masa lampau, masa kini yang sedang berjalan dan kemungkinan perkembangan penjualan dimasa yang akan datang selama masa anggaran.
2. Anggaran Harga Pokok Penjualan Anggaran Harga Pokok Penjualan (HPP) menggambarkan besarnya harga pokok yang diperlukan untuk diperkirakan untuk setiap barang yang akan dibeli dan dijual oleh Kelompok setiap bulan selama masa naggarn bersangkutan.
Anggaran Pembelian, menggambarkan jumlah barang-barang yang direncanakan/dianggarkan akan dibeli selama masa anggaran yang bersangkutan
3. Anggaran Pendapatan Operasional Anggaran Pendapatan Operasional ini menggambarkan jumlah pendapatan yang diperkirakan akan diperoleh kelompok dari
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 4
jasa-jasa yang akan dijual selama masa anggaran yang bersangkutan seperti: Jasa angkutan, Komisi pupuk, Pendapatan bunga Simpan Pinjam (SP). 4. Anggaran Beban Operasional Anggaran Beban Operasional meng gambarkan beban-beban yang diperkirakan akan menjadi beban kelompok dari kegiatan usaha pokok kelompok selama masa anggaran yang bersangkutan. Anggaran beban operasional ini terdiri dari: ! Anggaran Beban Pemasaran (MA….) ! Anggaran Beban Karyawan (MA….) ! Anggaran Beban Sewa dan Bangunan (MA….) ! Anggaran Beban Kendaraan (MA….) ! Anggaran Beban Keuangan (MA….) ! Anggaran Beban Organisasi & Pembinaan (MA….) ! Anggaran Beban Administrasi (MA….) ! Anggaran Beban Pelayanan & Pengolahan (MA….) ! Anggaran Beban Simpanan (MA….) ! Anggaran Beban Penyusutan (MA….) Catatan: (MA….) diisi sesuai dengan nomor perkiraan akuntansi. 5. Anggaran Pendapatan Non Operasional Anggaran pendapatan non operasional ini menggambarkan jumlah pendapatan yang diperkirakan akan diperoleh kelompok selama masa anggaran yang bersangkutan dari kegiatan lain diluar kegiatan usah pokok kelompok, seperti: anggaran pendapatan sewa gudang, anggaran pendapatan lain-lain misalnya hasil penjualan harta tetap, bunga bank dan lain sebagainya. 6. Anggaran Beban Non Operasional Anggarn beban non operasional menggambarkan jumlah beban yang diperkirakanakan merupakan beban kelompok selama masa anggaran yang bersangkutan dari kegiatan-kegiatan lain diluar kegiatan usaha pokok kelompok, seperti: kerugian karena penjualan harta tetap dan lain sebagainya.
!
Anggaran Pembelanjaan/Keuangan/Arus Dana Agar supaya suatu kelompok, seperti halnya kelompok mampu melanjutkan eksistensinya
!
!
! !
dan bertahan dalam persaingan pasar, maka ia harus melasakan sejumlah kegiatan usaha yang sanggup melayani kepentingan usaha serta kebutuhan rumah tangga para anggota dan masyarakat sekitarnya. Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu, kelompok tersebut membutuhkan sejumlah sarana dan perlengkapan kelompok seperti tanah, bangunan, mesin, alat-alat pertanian, bahan setengah jadi atau bahan jadi dan sejumlah uang yang tersimpan pada bankbanknya dan uang tunai yang tersimpan di Kas dan sebagainya. Dalam rangka memperlengkapi dirinya dengan sarana dan perlengkapan kelompok tersebut di atas ia membutuhkan sejumlah sarana pembebanan yang membebani barang-barang modal (investasi) dan kegiatan terus-menerus. Semakin besar kegiatan kelompok, semakin besar pula dana yang diperlukan untuk pembelanjaannya. Pimpinan kelompok (Pengurus dan Manajer) harus menjaga agar kelompok yang bersangkutan memiliki dana yang cukup untuk membelanjai semua kegiatan kelompok termasuk menunaikan kewajiban kelompok kepada pihak ketiga setiap saat.
Arus Dana 1. Dana yang keluar masuk kelompok itu membentuk aliran arus sebagai berikut: a. Arus dana yang masuk kedalam kelompok antar lain berasal dari: ! Simpanan-simpanan anggota. ! Pinjaman atau kredit dari lembaga keuangan. ! Pinjaman atau kartu kredit dari anggaran khusus pemerintah dan atau donasi. ! Pinjaman dan atau kredit penjualan dari rekanan kelompok. b. Arus dana yang keluar dari kelompok antara lain untuk: ! Pengadaan benda-benda modal. ! Pengadaan Sumber Daya Manusia. ! Pengadaan bahan-bahan setengah jadi. ! Pemberian pinjaman dan atau kredit. ! Pengeluaran-pengeluaran antara lain untuk perbaikan dan perawatan
96
Sustainable Cocoa Production Program
benda, modal, untuk gaji dan upah dan untuk pengeluaran kelompok lainnya c. Arus dana yang telah keluar tapi belum diimbangi kembali dengan arus dana yang masuk, karena dana tersebut masih terikat dalam kelompok, antara lain: ! Benda-benda modal yang masih belum disusut seluruhnya. ! Bahan baku, bahan setengah jadi dan barang jadi yang masih belum terjual seluruhnya dan masih berupa persediaan. d. Arus dana masuk-kembali ke dalam kelompok antara lain: ! Penerimaan angsuran dan bunga dari pinjaman dan atau kredit yang diberikan kepada peminjam/anggota. ! Hasil penjualan benda-benda modal yang tidak terpakai lagi. ! Hasil penjualan barang jadi baik yang bersal dari pengolahan maupun yang berasal dari pembelian sebelumnya yang langsung dijual kembali. ! Hasil penjualan bahan baku yang tidak dipakai dalam pengolahan tapi yang dibeli untuk dijual kembali. ! Penerimaan-penerimaan lain dari jasa yang dijual. e. Arus dana yangkeluar kembali dari kelompok antara lain berupa: ! Pengembalian simpanan-simpanan anggota. ! Pengembalian simpanan dan atau kredit yang pernah diterima dari lembaga keuangan. ! Pengembalian pinjaman dan atau kredit yang pernah diterima dari peminjam lain dan atau rekanan kelompok.
Bahan Bacaan - Modul 4
kelompok (External financing). b. Pembelanjaan yang berasal dari dana di dalam kelompok (Internal Financing). 4. Perkembangan sumber dan penggunaan dana kelompok sekurang-kurangnya anta dua tahun buku tercermin dari laporan sumber dan penggunaan dana yang dibuat untuk masa diantara tahun buku tersebut. 5. Agar supaya kelompok yang bersangkutan tidak mengalami kesulitan dana (kesulitan likuiditas) dan tidak mengalami ketidakseimbangan keuangan, maka perencanaan, pengaturan, dan pengawasan atas arus dana kelompok: a. Harus dilakukan secara terus-menerus. b. Selain data akuntansi, informasi-informasi lain, seperti perjanjian-perjanjian yang sedang berlaku dan yang akan datang, perkembangan moneter, programprogram tertentu yang berakibat pada keadaan keuangan kelompok, harus diperhatikan pula. Fungsi dan Tugas Keuangan F u n g s i ke u a n ga n ke l o m p o k a d a l a h : merencanakan, mengatur dan mengawasi semua jenis dana kelompok, sehingga kelompok yang bersangkutan : a. Dapat menjamin keseimbangan keuangan (financial viability) dalam jangka panjang, artinya: ! Tidak kekurangan dana. ! Tidak memiliki dana yang berlebih-lebih. b. Dapat menunaikan setiap kewajiban keuangannya pada saatnya. Tugas Pokok Keuangan Kelompok
2. Secara garis besar arus dana kelompok itu menggambarkan : a. Darimana kelompok memperoleh dana (sumber dana). b. Untuk apa dana tersebut digunakan oleh kelompok yang bersangkutan (penggunaan dana).
97
3. Ditinjau dari sumber dananya, maka pembelanjaan seluruh kegiatan kelompok itu dibedakan atas : a. Pembelanjaan yang berasal dari dana luar
1. Merencanakan, mengatur dan mengawasi semua jenis dana kelompok sehingga selalu tersedia dan digunakan secara tepat. 2. Perencanaan, pengaturan dan pengawasan atas masuk keluar dana ini dapat dilakukan dengan bantuan anggaran pembelanjaan/keungan/arus dana, yang biasanya berbentuk laporan sumber dan penggunaan dana yang diproyeksikan. 3. Merencanakan , mengatur dan mengawasi semua kebutuhan alat pembayaran yang
Sustainable Cocoa Production Program
dapat digunakan setiap saat untuk melunasi setiap kewajiban kelompok (“manajer keuangan harus selalu memiliki sejumlah uang kas”). Perencanaan, pengaturan dan pengawasan atas masuk keluar kas ini dapat dilakukan dengan bantuan “anggaran kas”, yang dapat disusun untuk: harian, mingguan dan bulanan. Jenis-jenis Anggaran Pembelanjaan/Keuangan /Arus Dana Anggaran pembelanjaan/keuangan/arus dana ini menjabarkan perencanaan dan pengaturan serta pengawasan kelompok atas: 1. Perubahan-perubahan sehubungan dengan penerimaan dan penggunaan dana kelompok dalam rangka menjaga keseimbangan keuangan, sehingga disatu pihak kelompok tidak kekurangan dana dan di pihak lain kelompok tidak kelebihan dana yang tidak dimanfaatkan. 2. Perubahan-perubahan sehubungan dengan penerimaan dan pengguanaan alat-alat pembayaran yang tepat sehingga kelompok dapat menunaikan kewajiban keuangannya pada saatnya. Anggaran pembelanjaan/keuangan/arus dana ini meliputi beberapa sub anggaran, yaitu: 1. Anggaran Penerimaan Anggaran penerimaan ini menggambarkan s e m u a p e n e r i m a a n d a n a d a n a l at pembayaran yang diperkirakan akan diterima oleh kelompok dan semua kegiatan yang dilaksanakan selama satu masa anggaran. Penerimaan tersebut berasal dari: 1.a. Penerimaan Berkala Penerimaan berkala berasal dari : a. Penerimaan Berkala Operasional Penerimaan Berakala Operasional berasal dari: ! Pelunasan atas piutang kelompok yang berasal dari penjualan selama tahun buku sebelumnya. ! Pembayaran atas semua p e n j u a l a n y a n g d i l a k u ka n kelompok oleh kelompok selama masa anggaran yang bersangkutan.
Bahan Bacaan - Modul 4
!
Pendapatan yang diterima oleh kelompok selama masa anggaran dari kegiatan usaha pokok kelompok.
Petunjuk dalam menyusun anggaran: ! Teliti saat pembayaran yang berasal dari pendapatan non operasional. ! Gunakan anggaran penjualan sebagai titik tolak; teliti saatsaatnya pembayaran dari faktur penjualan (perhatikan bulannya) ! Teliti, apakah terdapat sejumlah faktur-jual yang pembayarannya barau akan dilakukan pada masa anggara baerikutnya, (misalnya faktur jual yang diterbitkan bulan Desember 2008, tetapi pembayarannya pada tahun buku 2005), berikan catatan mengenai saat pembayaran. ! Teliti apakah terdapat sejumlah faktur jual yang pembayarannya akan terjadi beberapa kali; jika demikian, maka jumlah factor jual itu harus dipecahkan sesuai dengan saat pembayaran. b. Penerimaan Berkala Non Operasional Penerimaan berkala non operasional berasal dari semua penerimaan yang diterima oleh kelompok selama masa anggaran yang bersangkutan dari kegiatan bukan usaha pokook kelompok seperti penerimaan uang dari sewa gudang dan penerimaan lain-lain. 1.b. Penerimaan Non Berkala Penerimaan non berkala berasal dari: a. Pinjaman/kredit yang berasal dari Lembaga/Keuangan/Bank (Realisasi pinjaman/kredit). b. Pengembalian pinjaman/kredit (uang) yang semula dibeikan oleh kelompok kepada pihak lain. c. Pe n e r i m a a n - p e n e r i m a a n n o n berkala lainnya, seperti penyetoran simpanan anggota, donasi atau penerimaan dari tahun buku sebelumnya dan tahun buku yang akan datang.
98
Sustainable Cocoa Production Program
1.c. Petunjuk dalam menyusun anggaran a. Penerimaan dari pinjaman/kredit lembaga keuangan/bank. ! Teliti perjanjian pinjaman/kredit dengan lembaga keuangan/bank. ! Te ntukan saat penerimaan pinjaman/kredit tersebut. b. Penerimaan dari pinjaman/kredit yang diberikan dengan pihak lain. ! Teliti perjanjian pinjaman/kredit dengan pihak lain. ! Tentukan saat pengembalian pinjaman/kredit yang diberikan kepada pihak lain. Catatan: Penerimaan bunga dari pinjaman/kredit yang diberikan kepada pihak lain dianggarkan dalam “Anggaran Penerimaan Berkala Operasi” yang berasal dari pendapatan (butir 2, di atas). Penerimaan pengembalian pokok pinjaman/kredit yang semula d i b e r i ka n ke p a d a p i h a k l a i n dianggarkan pada butir 6 ini. c. Penerimaan non berkala lainnya. ! Teliti perkiraan anggota yang menyatakan bahwa ada SP, SW, yang menurut AD/ART seharusnya sudah dibayarkan, tetapi belum disetor. ! Teliti apakah ada informasi mengenai kemungkinan kelompok akan menerima donasi dari suatu pihak. ! Teliti apakah ada sejumlah pendapatan tahun buku yang lalu atau tahun buku yang akan datang, yang penerimaannya sudah harus masuk dalam masa anggaran yang bersangkutan. 2. Anggaran Penerimaan Anggaran penerimaan ini menggambarkan s e m u a p e n e r i m a a n d a n a d a n a l at pembayaran yang diperkirakan akan diterima oleh kelompok dan semua kegiatan yang dilaksanakan selama satu masa anggaran. Penerimaan tersebut berasal dari:
99
2.a. Pengeluaran Berkala
Bahan Bacaan - Modul 4
Pengeluaran berkala dapat berupa: a. Pengeluaran Berkala Operasional ! Pembayaran atas semua pembelian yang dilakukan oleh kelompok selama masa anggarn yang bersangkutan. ! Pengeluaran yang membelanjai semua beban-biaya operasi ke l o m p o k , s e p e r t i b e b a n pemesanan, beban karyawan, beban sewa dan bangunan, beban kendaraan, beban organisasi dan pembinaan, beban administrasi, beban pelayanan dan pengolahan, beban simpanan. ! Pelunasan atas hutang-hutang kelompok yang berasal dari pembelian barang dan jasa selama tahun buku sebelumnya. Petunjuk dalam menyusun anggaran: 1. Pengeluaran untuk pelunasan hutang-hutang kelompok pada tahun buku yang lalu. ! Perinci saldo hutang dari tahun buku yang lalu. ! Teliti dari faktur-faktur belinya saat pembayarannya. 2. Pengeluaran untuk pembayaran atas pembelian selama masa anggaran yang bersangkutan ! Gunakan Anggaran Pembebanan sebagai titik tolak; teliti saat-saat pembayan atas faktu bulan tersebut (perhatikan bulannya). ! Teliti, apakah ada sejumlah faktur beli yang harus dibayar oleh kelompok pada masa anggaran berikutnya. ! Teliti, apakah ada sejumlah faktur bel, yang pembayarannya dapat dilaksanakan beberapa kali, jika demikian maka sejumlah faktur beli itu harus dipecahkan sesuai dengan saat pembayarannya. 3. Pengeluaran untuk pembayaran ata s b e b a n - b e b a n o p e ra s i kelompok selama masa anggran
Sustainable Cocoa Production Program
! !
!
yang bersangkutan. Gunakan anggaran beban sebagai titik tolak. Teliti perkiraan anggota yang menyatakan bahwa ada SP, SW yang menurut AD/ART seharusnya sudah dibayarkan tetapi belum disetor. Berikan catatan, apabila ada sejumlah beban yang pembayarannya baru akan dilakukan paa tahun buku berikutnya.
b.
Pengeluaran Berkala Non Operasional Pengeluaran berkala non operasional terdiri dari semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh kelompok selama masa anggaran yang bersangkutan karena kegiatan-kegiatan lain di luar usaha pokok kelompok.
c.
Pengeluaran Berkala Non Berkala Pengeluaran non berkala dapat berupa : ! Pengembalian Pinjaman/Kredit yang diterima dari lembaga keuangan/bank. ! Pengembalian pinjaman/kredit (uang yang diterima oleh kelompok dari pihak lain). ! Pengeluaran non berkala lainnya, seperti pengembalian simpanan a n g g o ta , p e n g e l u a ra n u n t u k pembelian harta tetap dan penyertaan, atau pengeluaran untuk tahun buku sebelumnya dan tahun buku yang akan datang. 1. Petunjuk dalam menyusun anggaran pengeluaran ini: a. Pengeluaran untuk pengembalian pinjaman/kredit dengan lembaga keuangan/bank. ! Teliti perjanjian pinjaman/ kredit dengan lembaga keuangan/bank. ! Tentukan saat pengembalian pinjaman/kredit tersebut. b. Pengeluaran untuk pengembalian pinjaman/kredit yang diterima dari pihak lain. ! Teliti perjanjian
Bahan Bacaan - Modul 4
pinjaman/kredit dengan pihak lain. ! Tentukan saat pengembalian pinjaman/kredit tersebut. Catatan: Pembayaran bunga dari pinjaman/kredit yang diberikan kepada pihak lain dianggarkan dalam “Anggaran Pengeluaran Berkala Operasi” yang berasal dari Beban Operasi di atas. d.
Pengeluaran Non Berkala Lainnya Petunjuk dalam menyusun anggarn pengeluaran ini: ! Teliti permohonan anggota yang berhenti yang berhak menerima kemabli SP dan SW serta simpanan lainnya. ! Teliti rencana pembelian harta tetap. ! Teliti rencana penyertaan kelompok. ! Teliti, apakah ada sejumlah beban tahun buku yang alu atau tahun buku yang akan datang, yang pengeluarannya seudah harus dilakukan pada masa anggaran yang bersangkutan.
3. Anggaran Kredit Anggaran kredit ini menggambarkan semua penerimaan dan pengeluaran yang diperkirakan akan diterima atau dikeluarkan oleh kelompok selama masa anggaran sehubungan dengan plafon kredit dan realisasi kredit maupun pelunasan kreditkredit yang diterima dari suatu lembaga keuangan/bank. Anggaran kredit ini mencakup: 3.a. Anggaran Kredit Jangka Pendek Ang garan kredit jangka pendek mencakup penganggaran semua pinjaman/kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. 3.b. Anggaran Kredit Jangka Menengah Anggaran kredit jangka menengah mencakup penganggaran semua pinjaman/kredit yang jangka waktunya 1 sampai dengan 3 tahun. 3.c. Anggaran Kredit Jangka Panjang Anggaran kredit jangka panjang mecakup penganggarn semua pinjaman/kredit yang jangka waktunya di atas 3 tahun.
100
Sustainable Cocoa Production Program
Petunjuk penyusunannya: 1. Perinci pinjaman/kredit yang diperoleh dari lembaga keuangan/bank sesuai dengan jangka waktunya. 2. Periksa penrjanjian-perjanjian peinjaman/kredit dan recana permohonan pinjaman/kredit kelompok untuk mengetahui jumlah plafonnya. 3. Te l i t i p e r k i r a a n - p e r k i r a a n pinjaman/kredit untuk mengetahui saldo awal dari pinjaman/kredit itu untuk masa anggaran yang bersangkutan. 4. P e r i k s a r e c a n a r a l i s a s i pinjaman/kredit kelompok dan rencana pengembaliannya. 5. Hitung saldo akhir pinjaman/kredit tersebut, sebagai berikut: ! Saldo Awal pinjaman/kredit. ! Rencana pengambilan pinjaman/kredit. ! Rencana pelunasan pinjaman/kredit. ! Saldo akhir pinjaman/kredit. 4. Anggaran Kas Tujuan utama dari anggaran kas adalah: ! Mengetahui posisi alat pembayaran kelompok dan kemampuan pembayaran. ! Menunjukkan kelebihan (surplus) dan kekurangan (deficit) alat pembayaran kelompok. ! Membantu dan merencanakan penentuan sumber alat pembayaran yang dapat digunakan untuk menutup kekurangan yang terjadi. ! Membantu dalam merencanakan pemakaian alat pembayaran yang berlebiahn untuk kepentingan pembelanjaan yang lain. Anggaran kas adalah suatu alat manajemen yang disusun dengan maksud untuk memperkirakan posisi alat pembayaran (kas) selama suatu periode keuangan tertentu di masa mendatang.
101
Anggaran Kas ini dapat disusun untuk harian, mingguan, dan sebagainya. Anggaran kas memuat semua alta pembayaran yang
Bahan Bacaan - Modul 4
diperkirakan akan diterima dan dikeluarkan selama periode keuangan tersebut. Penerimaan alat pembayaran yang diperkirakan antara lain berasal dari: ! Hasil penjualan hasil-hasil pertanian. ! Hasil penjualan sarana produksi pertanian. ! Hasil penjualan barang-barang konsumsi. ! Hasil penjualan/pendapatan jasa-jasa. ! Penerimaan komisi. ! Penerimaan bunga dari bank. ! Penerimaan bunga dari kegiatan Simpan Pinjam (SP) dan kegiatan Perkreditan Candak Kulak (KCK). ! Hasil penjualan harta tetap. ! Penerimaan lain-lain. ! Pembayaran piutang Pengeluaran alat pembayaran yang diperkirakan antara lain terjadi karena: ! Pembelian hasil-hasil pertanian. ! Pembelian sarana produksi pertanian. ! Pembelian barang-barang konsumsi. ! Pengeluaran untuk beban pemasaran atau penjualan. ! Pengeluaran untuk beban karyawan. ! Pengeluaran untuk beban administrasi. ! Pengeluaran untuk beban keuangan. ! Pengeluaran untuk beban organisasi. ! Pengeluaran-pengeluaran lain. ! Pembayaran hutang.
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 4
102
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
MODUL 5 Buku Catatan Kegiatan Usahatani Kakao dan Analisis Untung Rugi Sesi 1. Pencatatan Usahatani Kakao Yang termasuk dalam buku catatan kegiatan Usahatani kakao adalah bagan pencatatan semua informasi yang dibutuhkan untuk membandingkan rencana dengan pelaksanaan dan mengkalkulasikan perkiraan untung - rugi sederhana Tujuan Para peserta berlatih mendata informasi pengeluaran dan pendapatan yang nyata dalam buku catatan kegiatan petani. Metode Pembelajaran Penugasan. Diskusi kelompok dan curah pendapat.
! !
Alat & bahan Kertas plano (papan tulis kertas), alat tulis dan buku catatan, spidol, lembaran materi yang telah disiapkan, kalkulator Waktu 180 Menit Langkah Kerja 1. Minta seseorang untuk secara sukarela berbagi pengalaman dalam menerapkan rencana kerja dan arus kas mereka sendiri. 2. Lakukan diskusi berdasarkan komentar-komentar, kisah kesuksesan dan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. 3. Tinjau kembali pemahaman kita mengenai pencatatan: ! Semua pelaku bisnis harus memiliki catatan untuk mengetahui perkembangan pengeluaran dan pendapatan mereka. ! Perbedaan antara pengeluaran dan penerimaan dapat berupa untung atau rugi. ! Para petani harus belajar dari kisah keberhasilan dan kesalahan-kesalahan masa lalu apabila mereka ingin berkembang dalam bisnis ini. ! Anda tidak bisa mengetahui metode mana yang cocok dan mana yang tidak cocok apabila Anda tidak memiliki catatan yang akurat dan membandingkannya dengan rencana-rencana Anda. 4. Pasang lembar kertas plano dan minta peserta untuk memikirkan ragam pencatatan yang telah mereka terapkan, atau telah mereka dengar, kemudian minta mereka untuk menjelaskan kegunaan catatan-catatan tersebut. 5. Arahkan peserta untuk mendiskusikan kegunaan pencatatan. Jadikan poin-poin pemikiran dalam catatan bagi pemandu sebagai acuan.
103
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
Contoh Pencatatan Yang Mungkin Digunakan Oleh Petani Jenis Catatan
Tujuan
Catatan kegiatan
Untuk mencatat pekerjaan yang dilakukan pada usahatani sehingga dapat mengkalkulasikan dampak tehnik pengelolaan usahatani yang berbeda.
Inventaris peralatan
Untuk mengetahui peralatan apa saja yang telah anda beli untuk kebutuhan usahatani, kapan dibelinya dan berapa besar biaya yang dikeluarkan.
Kwitansi
Untuk mengetahui apa yang anda keluarkan dan terima.
Langkah Kerja 1. Catat isi catatan (gambaran kebun, tenaga kerja dan sarana produksi, panen dan pemasaran serta ringkasan) yang ada dalam buku catatan panen dan kegiatan pada kertas plano. 2. Perlihatkanlah buku catatan panen dan kegiatan petani kakao pada para peserta dan minta mereka untuk mengangkat tangan bila mereka sudah mulai menggunakannya. 3. Sebelum pelatihan dimulai, siapkan selembar kertas plano untuk tiap bagan buku catatan kegiatan lengkap dengan kolom-kolomnya dan beberapa nilai yang dapat digunakan sebagai contoh untuk menerangkan cara kerja bagan tersebut. 4. Pasang satu per satu kertas plano tersebut (4 buah), mulai dengan catatan gambaran tentang kebun, catatan tenaga kerja dan sarana produksi, Catatan panen dan pemasaran, dan terakhir catatan ringkasan. 5. Tanya apakah ada peserta yang telah melakukan pencatatan pada masing-masing catatan tersebut selama pelatihan Sekolah Lapang PBK?. Panggil seorang sukarelawan dari peserta yang telah melakukan pencatatan untuk membantu menjelaskan bagaimana cara melengkapi bagan bagan tersebut. 6. Minta sukarelawan tersebut untuk memberikan contoh bentuk pencatatan yang telah dilakukannya untuk menunjukkan bagaimana cara melengkapi tiap-tiap bagan tersebut. 7. Tuliskan beberapa kalimat informasi dan lengkapi ringkasan bulanan sebelum melanjutkan ke bagan selanjutnya. 8. Ulangi proses ini untuk tiap-tiap bagan dalam buku catatan kegiatan dengan meminta sukarelawan yang berbeda untuk membantu menjelaskan/mendemonstrasikan pencatatan untuk setiap bagan. 9. Salin data dalam ringkasan bulanan ke dalam ringkasan tahunan sebelum istirahat.
104
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
Sesi 2. Analisis Untung-Rugi Sederhana Perhitungan sederhana untung - rugi merupakan jenis analisis yang paling dasar yang bisa dipakai. Sebagai pendahuluan untuk perangkat analisis ini, pakailah bagan ringkasan untuk memperlihatkan apa yang dibutuhkan untuk menyusun suatu analisis untung- rugi sederhana. Tujuan Peserta mampu melakukan perbandingan antara angka-angka sebenarnya (kenyataan) dengan perkiraan dan kalkulasikan apakah mendapatkan keuntungan atau kerugian
! !
Metode Pembelajaran Diskusi kelompok. Curah pendapat dan tanya jawab.
Alat & bahan Kertas plano (papan tulis kertas), alat tulis dan buku catatan, spidol, lembaran materi yang telah disiapkan, kalkulator. Waktu 180 Menit Langkah Kerja 1. Pasanglah Bagan Ringkasan Tahunan yang telah Anda isi sebagian pada sesi sebelumnya. 2. Siapkanlah lembaran plano yang memperlihatkan persamaan Untung-Rugi dan contoh perhitungannya. 3. Ajaklah peserta untuk menemukan pengertian Untung - rugi berdasarkan atas pembahasan yang lalu. 4. Mintalah seorang secara sukarela untuk maju ke depan kelas dan melengkapi perhitungan untung - rugi dengan memakai Lembar Ringkasan yang telah dilengkapi pada sesi sebelumnya. 5. Diskusikanlah perhitungan untung- rugi dan bagaimana itu dapat dipakai untuk mempelajari kinerja usahatani kakao (lihat bagian catatan bagi pemandu untuk mendapatkan gambarannya). Belajar dari Analisis Usahatani Kakao Waktu yang telah kita habiskan untuk membuat perencanaan dan pencatatan akanlah sia-sia jika kita tidak mempelajari lebih lanjut mengenai manajemen bisnis usahatani kakao. Pada sesi terakhir ini, galilah bersama dengan para peserta, pelajaran apa saja yang bisa kita petik demi meningkatkan kinerja kita pada tahun mendatang. Langkah Kerja
105
1. Pasanglah Rencana Kerja dan Perkiraan Arus Kas yang telah disusun secara lengkap pada sesi pelatihan sebelumnya, di samping ringkasan Bagan Buku Catatan Kegiatan. 2. Mintalah peserta untuk mendiskusikan apa yang bisa mereka pelajari dengan membandingkan rencana kerja dan arus kas (perkiraan) dengan buku catatan kegiatan (kenyataan). 3. Apa artinya jika kemudian ditemukan adanya perbedaan besar antara "kenyataan", dan "perkiraan"? Pelajaran apa yang bisa dipetik dari situasi ini. 4. Mintalah contoh-contoh dari para peserta mengenai bagaimana biaya bisa dikurangi, atau bagaimana harga kakao bisa ditingkatkan.
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
5. Pasanglah dua lembar kertas plano, satu diberi label "Strategi Menekan Biaya", dan yang lainnya diberi label "Strategi Meningkatkan Pendapatan", kemudian mintalah peserta untuk menyampaikan pendapatnya dan bertukar pikiran untuk mendapatkan beberapa gagasan untuk masing-masing lembar tersebut, yang bisa diterapkan pada situasi mereka pada saat ini. Catatan Bagi Pemandu Pendahuluan Tentang Pencatatan Pada bagian sebelumnya, “Perencanaan kerja dan Perkiraan Arus Kas”, kita telah memulai proses perencanaan dengan menggambarkan “peta” berkaitan dengan kemana arah usaha tani kita pada tahun atau musim produksi berikutnya. Rencana kerja dan perkiraan arus kas memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh petani di kebunnya, dan “proyeksi” (cara lain mengatakan “perkiraan”) hasil produksi, yaitu dalam hal keuntungan. Agar berhasil guna, rencana kerja ini akan dibandingkan dengan kenyataan yang terjadi di kebun kakao, dari waktu ke waktu selama siklus produksi, dan pada akhir siklus tersebut. Perbandingan ini dimungkinkan kalau ada pencatatan. Mulailah pembahasan mengenai pencatatan dengan meminta peserta untuk mendiskusikan jenisjenis pencatatan yang telah mereka buat, dan bagaimana mereka memanfaatkannya. Anda dapat menggunakan bagan sebagaimana tercantum di bawah ini, untuk mencatat komentar, dan memulai diskusi. Beberapa pokok diskusi mengenai manfaat catatan juga disertakan untuk mendukung pemandu dalam memulai diskusi. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk memperlihatkan bahwa sebenarnya para petani sudah membuat catatan-catatan, bahwa mereka sudah memahami manfaatnya, dan tidaklah sulit untuk mengembangkan apa yang sudah mereka lakukan, ke arah system pencatatan yang lebih formal. Manfaat Pencatatan 1. Mampu memperlihatkan sejarah mengenai apa saja yang telah terjadi pada usahatani kakao. Dengan membandingkan catatan antara satu periode dengan periode lainnya maka petani mampu melihat kemajuan yang terjadi, misalnya. Catatan bisa juga menunjukkan metode usahatani mana yang berhasil, dan mana yang gagal. Catatan memberikan informasi yang bisa Anda pakai untuk membandingkan usahatani Anda dengan usahatani orang lain di daerah itu. 2. Catatan bisa memberikan bantuan untuk pengawasan terhadap kegiatan selama produksi Dengan catatan, seorang petani mampu mengontrol secara ketat apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencananya, misalnya: penggunaan sarana produksi, peningkatan atau penurunan hasil tani. Catatan juga berfungsi sebagai detektor dini terhadap situasi yang salah sehingga perbaikan dapat dilakukan dengan cepat. 3. Catatan memberikan angka-angka yang dibutuhkan untuk perencanaan dan penganggaran usahatani - Seorang petani yang berencana mengembangkan atau mendiversivikasikan usahataninya perlu mengetahui mengenai kemungkinan-kemungkinan dari hasil produksi atau panen yang dapat dicapai dan pengeluaran-pengeluaran apa saja yang dibutuhkannya. Membuat catatan secara mandiri akan memberikan sekumpulan informasi yang berguna dalam perencanaan di masa depan, yang terkait secara spesifik dengan kebun kakao Anda. 4. Catatan bisa memberitahukan kepada Anda berapa besar pendapatan Anda - Catatan membantu petani dalam mengukur pemasukan dan pengeluarannya, dengan informasi ini maka petani dapat memastikan bahwa pengeluaran untuk usahataninya dan untuk keluarganya tidak berlebihan. Dengan demikian maka dia akan terhindar dari kesulitan keuangan.
106
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
5. Catatan menunjukkan sejarah produksi dan pendapatannya - Kalau Anda mau mendapatkan pinjaman dari bank, catatan akan membantu dalam memperlihatkan bahwa usahatani Anda mampu menghasilkan untung, dan bahwa Anda mampu mengembalikan uang yang Anda pinjam.
Buku Catatan Kegiatan Usahatani Kakao Buku catatan kegiatan usahatani Kakao diperkenalkan untuk membantu para petani melakukan pencatatan kegiatan mereka. Ini adalah alat evaluasi usahatani Kakao sebagai bisnis dan untuk menelusuri biaya dan dampak penerapan tehnik PsPSP. Kita telah berdiskusi tentang perlunya pencatatan dalam pengembangan manajemen usahatani. Dalam bagian ini kita akan mendiskusikan buku catatan kegiatan sebagai bentuk pencatatan sederhana yang tidak memakan banyak waktu untuk melengkapinya namun menyediakan cukup informasi untuk melengkapi analisis untung rugi sederhana bagi para petani kakao.
! ! ! ! ! ! ! ! !
Buku catatan kegiatan usahatani kakao mencakup: Ukuran tiap kebun kakao. Jarak tiap-tiap kebun dan waktu tempuh. Jumlah pohon kakao di setiap kebun. Usia rata-rata pohon di setiap kebun. Alokasi waktu untuk pemangkasan, sanitasi, penyiangan dan penyemprotan. Jenis, jumlah dan harga pupuk yang digunakan. Tanggal tiap panen dan jumlah hasil panen. Alokasi waktu pengeringan kakao. Harga penjualan kakao, termasuk catatan apabila ada diskon atau harga spesial
Gambaran Tentang Kebun Untuk dapat menentukan produktivitas lahan dan keberhasilan pelaksanaan usahatani, sangat penting untuk mengetahui ukuran kebun. Dengan kata lain, ukuran lahan (hektar) atau jumlah pohon kakao yang ditanam. Produktivitas dinilai dari hasil produksi (kilogram per produksi) atau keuntungan per hektar atau per pohon. Hasil panen berguna hanya bila dikaitkan dengan area luas penanaman. Informasi tambahan diperlukan bila ada kaitannya dengan kebun dan dapat mempengaruhi produktivitas atau keuntungan, misalnya saja usia pohon atau permasalahan dengan ketersediaan air. Informasi mengenai jarak kebun dan waktu tempuh berguna untuk menjelaskan seberapa sering kerja dilakukan, atau biaya tambahan untuk tenaga kerja karena waktu perjalanan. Faktor-faktor ini dapat berpengaruh pada “penampilan” satu kebun kakao dibandingkan dengan yang lain. Bila para peserta tidak melengkapi gambaran kebun dalam buku catatan kegiatan mereka, maka latihan pertama pada sesi pencatatan adalah mengisi bagian ini. Bagan gambaran tentang kebun ini memiliki 6 kolom sehingga para petani dapat mencatat informasi mengenai kebun kakao mereka masing-masing.
107
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
Di setiap kolom catat informasi berikut:
! ! ! ! !
!
! ! !
Jumlah kebun dan nama, data karakteristik setiap kebun, Anda dapat menamai tiap-tiap kebun untuk membantu Anda membedakan kebun yang satu dengan yang lain. Jarak dari rumah, perkirakan jarak dalam kilometer dari rumah Anda ke tiap-tiap kebun, catat juga alokasi waktu tempuh Anda yang biasa (jalan, motor atau yang lainnya). Jumlah pohon, jumlah seluruh pohon di kebun kakao atau yang lainnya. Jumlah pohon kakao, jumlah pohon kakao di kebun. Usia pohon kakao, data usia rata-rata pohon kokoa, misalnya, apabila sebagian besar berusia 10 tahun tetapi beberapa baru ditanam, Anda bisa mengatakan bahwa usia rata-rata pohon-pohon tersebut adalah 8-9 tahun. Catat juga tahun Anda pertama kali menanam pohon tertua di kebun anda. Usia pohon-pohon lain (selain kakao), data usia rata-rata pohon kakao, misalnya, apabila sebagian besar berusia 10 tahun tetapi beberapa baru ditanam, Anda bisa mengatakan bahwa usia rata-rata pohon-pohon tersebut adalah 8-9 tahun. Catat juga tahun Anda pertama kali menanam pohon tertua di kebun anda selain kakao. Data pohon-pohon lain (selain kakao), data jenis-jenis pohon lain yang Anda tanam di kebun. Data tanaman-tanaman lain di dalam kebun, data tanaman-tanaman lain di kebun (selain pohon) yang banyak ditemui di dalam kebun. Beberapa tanaman dapat berdampak pada produksi kakao apabila mereka menjadi sarang hama atau seragga. Data hal-hal lain dalam kebun yang dapat mempengaruhi produktivitas, tanah, ketersediaan air dan perbukitan dan lain-lain yang dapat mempengaruhi produktivitas kakao. Catatan informasi ini dapat membantu menjelaskan faktor-faktor eksternal yang mungkin berdampak pada produktivitas kebun saat Anda mencoba menerapkan tehnik manajemen usahatani baru.
Catatan Tenaga Kerja Dan Sarana Produksi Catatan tenaga kerja dan sarana produksi memperlihatkan bagaimana petani menjalankan teknik Budidaya dan kegiatan pengelolaan usahatani yang lain. Setiap baris tabel dibuat untuk mencatat kegiatan yang dilakukan pada hari tertentu. Setiap kegiatan utama (pemangkasan, sanitasi, dll.) haruslah dicatat pada bagian gambaran kegiatan pada hari tertentu. Dengan mencantumkan setiap kegiatan di sini, kita bisa melihat berapa banyak waktu dan uang yang diperlukan untuk setiap metode, dan dampaknya pada produksi. Pada perhitungan tenaga kerja, buku catatan kegiatan menunjukkan bahwa para petani memperhitungkan tenaga kerja mereka sendiri, dan tenaga kerja keluarganya dengan tarif yang sama dengan tenaga upahan. Ini untuk memperlihatkan bahwa waktu yang dihabiskan di kebun kakao bisa dinilai dengan Rupiah … memang ini bukanlah biaya yang benar-benar dikeluarkan secara tunai, akan tetapi dengan melibatkan tenaga kerja dari anggota keluarga dalam perhitungan biaya, Anda bisa melihat waktu yang dihabiskan di kebun kakao, yang dicerminkan dalam penghitungan pendapatan akhir. Biaya ini bisa saja dikeluarkan dari perhitungan pendapatan akhir, kalau para peserta lebih senang melihat berapa banyak uang saja yang mereka habiskan, tercermin dalam perhitungan Untung - Rugi. Pada setiap kolom, catatlah informasi berikut ini:
! ! ! !
Nomor kebun(a), nomor kebun terdapat dalam bagan GAMBARAN TENTANG KEBUN. Tanggal (b), tanggal di mana Anda datang/masuk ke kebun. Kegiatan (c), cantumkan setiap kegiatan yang Anda lakukan pada tanggal tertentu. Jumlah jam anda/keluarga bekerja (d), cantumkan waktu di mana Anda atau anggota keluarga Anda bekerja. Catatlah waktu ini sebagai “hari orang kerja”, yaitu jumlah orang x jumlah hari kerja.
108
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
h o t n o c ! ! ! ! !
109
!
Misalnya, Anda masuk kebun dengan tiga anggota keluarga, dan bekerja setengah hari, maka jumlah jam orang pada hari itu adalah 3 (orang) x 0,5 (setengah hari) = 1,5 (satu setengah hari orang). Jumlah jam orang lain bekerja (e), cantumkan waktu di mana tenaga kerja upahan, anggota kelompok tani, atau orang lain yang bekerja di kebun. Pakailah perhitungan “hari orang kerja” yang sama sebagaimana dijelaskan di atas untuk menghitung jumlah hari orangnya. Upah yang dibayarkan per hari orang (g), cantumkan besarnya upah pada hari itu. Misalnya, jika Anda biasanya membayar Rp. 10.000 per orang per hari, maka pakailah besaran itu pada kolum ini, meskipun mungkin hanya Anda yang bekerja di kebun pada hari itu. Jumlah tenaga kerja keluarga (h), kalikanlah jumlah hari orang di mana anggota keluarga bekerja (1,5) dengan besaran upah (Rp. 10.000), untuk menghitung total biaya tenaga kerja keluarga pada hari itu (1,5 x 10.000 = 15.000). Jumlah tenaga kerja lain (i), pakailah perhitungan yang sama seperti di atas, yaitu hari orang x besaran upah = biaya total tenaga kerja lain. Biaya tenaga kerja lain (j), kalau Anda menyediakan minuman, makanan, rokok, atau uang transport untuk para pekerja, catatlah jumlah totalnya di sini. Total biaya tenaga kerja (k), jumlahkanlah kolom h + I + J = k (total biaya tenaga kerja).
Sustainable Cocoa Production Program
! ! ! ! !
Materi - Modul 5
Jenis sarana produksi (l), cantumkan jenis-jenis sarana produksi yang dipakai pada hari itu. Jumlah sarana produksi (m), cantumkan jumlah dari setiap sarana produksi yang dipakai pada hari itu. Total biaya sarana produksi (n), jumlahkan nilai dari semua sarana produksi yang Anda pakai pada hari itu, dan cantumkan totalnya pada kolom (n). Total biaya per hari (0), jumlahkan total pada kolom k (total biaya tenaga kerja) dengan total pada kolom n (total biaya sarana produksi), lalu cantumkan jumlahnya pada kolom o (total biaya). Ringkasan Bulanan, pada akhir dari setiap bulan, jumlahkanlah semua biaya pada bulan tersebut, yang tercantum pada kolom h, i, j, and o, kemudian cantumkan jumlahnya pada kotak rangkuman bulanan. Lalu pindahkanlah jumlah total ini ke LEMBAR RINGKASAN.
Penting sekali untuk mencatat Kegiatan, Jumlah Jam Kerja, Besaran Upah, Pengeluaran lain dalam hal tenaga kerja, serta Jenis, Jumlah, dan Biaya sarana produksi, setiap kali pekerjaan selesai dilakukan di kebun. Kalau petani mencatat biaya-biaya ini setiap kali pekerjaan selesai dilakukan di kebun, maka perhitungan bisa dilakukan pada akhir hari kerja atau satu kali per minggu, untuk menghemat waktu.
Catatan Panen Dan Pemasaran Catatan panen dan pemasaran, maksudnya adalah di mana para petani mengumpulkan informasi mengenai hasil panen, pengeringan dan penjualan kakao mereka. Beberapa informasi biaya dan semua informasi pendapatan dilampirkan dalam lembar ini. Lembar ini juga membantu petani karena berisi catatan penjelasan pedagang mengenai alasan mengapa kakao bisa dibeli dengan harga murah atau harga premium. Informasi ini penting untuk
110
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
memutuskan di mana, kapan dan kepada siapa kakao dijual. Tiap baris dalam lembar ini untuk satu hari panen kakao. Ini artinya, untuk 300 buah kakao yang dipanen pada tanggal 1/1/05, Anda harus terus mencatat perkembangannya sampai pada saat penjualan. Bahkan meskipun bila saat panen, pengeringan dan penjualan dilakukan pada hari yang berbeda, catat informasi tersebut dalam baris yang sama. Bila petani memanen buah-buah kakao pada hari yang berbeda tapi kemudian mengeringkan dan menjual bersamaan, tulis informasi penjualan pada baris yang berbeda, contohnya: Tanggal
Buah yang Dipanen
Kakao yang Dijual
Hari Pengeringan
Kilo
Jumlah Biji
1/1/05
300
2
-
-
2/1/05
350
1
-
-
21
120
3/1/05
Di setiap kolom pada lembaran ini, catat informasi berikut: Jumlah kebun (a), data nomor kebun diambil dari halaman GAMBARAN TENTANG KEBUN. Tanggal (b), tanggal anda pergi ke kebun. Jumlah buah yang dipanen (c), jumlah buah yang Anda panen dari kebun dalam sehari. Waktu pengeringan (d), hari pengeringan setiap hasil panen buah kakao sebelum dijual. Jumlah kilogram yang terjual (e), total kilogram yang terjual dari setiap hasil panen kakao. Jumlah Bij per 100 kg (f), jumlah biji kakao per 100 gram. Ini adalah ukuran kualitas kakao yang digunakan oleh industri kakao. ! Nama pedagang (g), nama orang yang membeli kakao di hari tersebut. ! Harga per Kg (h), harga total yang dibayarkan per kilo kakao (bila Anda menjualnya dengan harga berbeda-beda, maka catat tiap harga dan jumlah kilogram secara terpisah). ! Jumlah yang diterima (i), kalikan jumlah kilogram (e) dengan harga per kilo (h), contoh untuk panen tanggal 1/1/2005 yakni (10 kg x Rp 8.000 = Rp 80.000). ! Potongan harga atau harga premium (j), bila harga per Kg dalam kolom h termasuk potongan atau premium maka catat informasi tersebut dalam kolom j dan jelaskan alasannya mengapa pedagang memberi Anda harga tersebut. ! Ringkasan bulanan, pada akhir setiap bulan, jumlahkan kilogram yang terjual dalam kolom e dan data angkanya pada ringkasan bulanan. Juga jumlahkan total harga jual dalam kolom i dan catat dalam ringkasan bulanan. Tuliskan jumlah total bulanan ini ke dalam LEMBAR RINGKASAN.
! ! ! ! ! !
Lembar Ringkasan Tahunan Lembar ringkasan tahunan dipersiapkan lembaran untuk dua tahun dalam satu lembar untuk menghemat tempat. Pada akhir satu musim atau tahun, tinjaulah kembali Catatan Tenaga Kerja dan Sarana Produksi serta Catatan Panen dan Pemasaran, pastikan bahwa Anda telah mencantumkan semua jumlah total dari setiap ringkasan bulanan pada bagan ringkasan akhir. Setiap baris pada tabel ini memperlihatkan jumlah kakao yang terjual dalam kilogram (a), jumlah biaya yang dikeluarkan (b), jumlah yang diterima per kilo (c) dan pendapatan bersih (d) untuk satu bulannya.
111
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
Hitunglah keuntungan atau kerugian untuk setiap bulan dengan mencari selisih dari penerimaan dan biaya pada tabel dari kolom kiri ke kanan
Contoh perhitungan: 400.000 - 305.000 = 95.000 382.500 - 300.000 = 82.500
Ini adalah jumlah Keuntungan bulanan yang nyata (actua)l yang akan Anda pakai untuk dibandingkan dengan perkiraan arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Hitunglah Biaya Tahunan dengan menjumlahkan biaya bulanan pada kolom B pada tabel dari atas ke bawah.
112
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
Hitunglah Penerimaan Tahunan dengan menjumlahkan penerimaan bulanan dari penjualan kakao pada kolom C pada tabel dari atas ke bawah. Anda bisa menghitung Untung atau Rugi tahunan dengan dua cara yang disajikan dalam tabel ringkasan, untuk membantu memeriksa kebenaran perhitungan Anda: Cara 1. Total 12 jumlah penerimaan bulanan pada Kolom d pada tabel dari atas ke bawah.
Cara 2. Kurangi Biaya Total pada kolom B dengan total penjualan pada Kolom C.
Contoh perhitungan: 5.011.250 - 3.470.000 = 1.541.250 Jika cara 1 dan 2 hasilnya berbeda, itu berarti anda telah membuat kekeliruan, dan harus memeriksa lagi perhitungan anda. Tabel ringkasan adalah kegiatan terakhir dalam pembahasan tentang Pencatatan. Begitu ini kita selesaikan, kita bisa melanjutkan dengan menganalisa Perencanaan usahatani Kakao dan Kinerja bisnis usahatani Kakao, untuk melihat bagaimana kinerja usahatani anda. Contoh tabel ringkasan pada buku catatan kegiatan yang dibagikan kepada para petani memberikan contoh informasi di semua halamannya, yang bisa memberikan contoh perhitungan, kalau pemandu atau peserta ingin berlatih hitung-hitungan matematika. Perhitungan yang dipakai di usahatani kakao sebagai panduan bisnis adalah: Tambah(total) Kurang Kali Bagi
A+B A-B AxB A:B
Beberapa peserta mungkin perlu meninjau ulang perhitungan matematika yang dibuatnya.
113
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 5
Ringkasan tahun 2004
Ringkasan tahun 2005
114
N H AAN A A B AC B
115
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 5
Buku Catatan Kegiatan Usahatani Kakao dan Analisis Untung Rugi Buku Catatan Kegiatan Usahatani Kakao Apa Saja Kelengkapan Kelompok Yang Diperlukan? Yang dimaksud dengan kelengkapan kelompok adalah hal-hal yang dibutuhkan untuk menunjang berjalannya kegiatan kelompok dalam mencapai tujuan. Pada tahap awal, kelengkapan kelompok minimalnya terdiri dari : 1. Pengurus kelompok; Pengurus kelompok adalah orang-orang yang diberi mandat oleh anggota untuk menjalankan kegiatankegiatan kelompok. Pada umumnya pengurus kelompok terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara yang merupakan pengurus pokok. Jika diperlukan dapat dibentuk seksi-seksi yang bertugas membantu tugas-tugas dari pengurus pokok. 2. Aturan; Aturan dasar kelompok merupakan sesuatu yang harus ada di dalam kelompok. Aturan aturan inilah yang kemudian menjadi rujukan atau pedoman dalam mengelola seluruh jalanya kegiatan kelompok. Aturan aturan dasar dalam kelompok biasanya berupa Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga. Di samping aturan dasar, ada pula aturan-aturan yang sifatnya turunan. Contohnya adalah SOP, Surat Keputusan Pengurus, dan lain-lain. Di samping aturan, agar kegiatan kelompok bisa berjalan harus didukung adanya kegiatan-kegiatan administrasi. Yang dimaksud kegiatan administrasi kelompok adalah kegiatan-kegiatan dalam lingkup pencatatan dan pendokumentasian berkait kegiatan kelompok maupun transaksi keuangan. Yang termasuk dalam lingkup adminitrasi umum misalnya, penyelenggaraan buku tamu, daftar hadir, daftar anggota, buku notulen rapat termasuk di dalamnya dokumen-dokumen laporan
tahunan. Sedangkan yang termasuk dalam lingkup adminitrasi keuangan meliputi: buku kas harian, neraca dan lain-lain. (lihat contoh format administrasi pada lampiran!). 3. Kegiatan atau program kerja kelompok; Kegiatan kelompok dapat dikategorikan menjadi dua. Kegiatan kelompok yang bersifat rutin dan kegiatan yang bersifat temporal. Kegiatan yang bersifat rutin b i a s a ny a b e r ka i t d e n ga n ke g i a t a n kelembagaan. Contoh kegiatan rutin adalah Rapat Tahunan Anggota, Rapat Bulanan Anggota. Sedangkan kegiatan yang bersifat temporal biasanya berkait dengan program yang memiliki jangka waktu tertentu, serta tidak mesti melibatkan seluruh anggota. 4. Modal, modal merupakan keperluan dasar bagi Kelompok, karena modalan merupakan salah satu pilar penting hidup dan matinya kelompok. Pada kenyataanya, kegiatan kelompok dapat berjalan maksimal jika ada dukungan modal. Modal kelompok bisa digali dari dalam kelmpok maupun luar kelompok. Penggalian modal dari dalam kelompok pada umumnya dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Simpanan Pokok; Simpanan Pokok hanya disetorkan satu kali saja, yaitu pada saat seseorang menjadi anggota KSM. Tabungan/Simpanan Pokok tidak dapat diambil oleh anggota selama ia masih berminat menjadi anggota KSM. Dengan demikian maka tabungan/simpanan pokok merupakan pengikat seseorang terhadap KSM. Besarnya tabungan/simpanan pokok ini ditentukan berdasarkan musyawarah mufakat, dengan mempertimbangkan kemampuan anggota yang paling lemah. b. Simpanan Wajib; Simpanan Wajib merupakan simpanan yang harus dilakukan oleh anggota KSM secara teratur dan terus-menerus secara ajeg.
116
Sustainable Cocoa Production Program
Besarnya simpanan wajib ini ditentukan berdasarkan Rapat Anggota KSM. Biasanya simpanan wajib ini dilakukan setiap bulan sekali atau seminggu sekali tergantung dari kehendak dan keputusan Rapat Anggota KSM. Simpanan Wajib terikat dalam jangka waktu tertentu. Jadi di sini ada kewajiban bagi anggota KSM untuk menyimpan dalam KSM secara teratur dan terus menerus secara ajeg. c. Simpanan Sukarela; Simpanan Sukarela adalah semacam simpanan yang memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk menabung atau menyimpan dalam KSM berdasarkan suka dan rela seseorang. Simpanan Sukarela ini besarnya tergantung dari kemampuan masing-masing anggota. Dalam hal ini ada
117
Bahan Bacaan - Modul 5
semacam tanggung jawab moral bagi yang mampu untuk membantu yang kurang mampu. Maka yang mampu diberi kesempatan untuk menyimpan secara sukarela hingga jumlah yang terkumpul dapat memperbesar modal KSM. 5. Jaringan kerja, sudah barang tentu, kelompok tidak bisa tumbuh besar tanpa bekerja sama dengan pihak lain. Kelompok harus memiliki mitra lain dalam mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu, jaringan kerja dengan mitra lain di luar kelompok sangat dibutuhkan untuk melengkapi kekuarangan atau hambatan yang ada dalam kelompok. Semakin besar jaringan kerja, maka semakin besar pula peluang kelompok untuk tumbuh.
Sustainable Cocoa Production Program
Analisis Untung Rugi Analisis Usaha Tanaman Kakao (Theobroma Cacao) merupakan salah satu komoditi ekspor non migas yang memiliki prospek cukup cerah, disamping permintaan dalam negeri juga semakin kuat dengan semakin berkembangnya agroindustri. Perkembangan tanaman kakao di Indonesia dewasa ini ditinjau dari luasan areal sangat memuaskan, terutama kakao perkebunan rakyat, yang menempati komposisi sebesar 90% dari seluruh luas areal nasional, 1,5 juta ha. Pengembangan tanaman kakao sebagai tanaman perkebunan rakyat memiliki banyak manfaat. Pertama, kakao merupakan tanaman tahunan, namun berbunga dan berbuah sepanjang tahun, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan harian bagi pekebunnya. Kedua, kakao memiliki perakaran dalam, sehigga dapat menjadi tanaman pelindung dari erosi maupun longsor yang produktif. Ketiga, karakteristik pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao yang tidak membutuhkan penyinaran penuh, sehingga dapat ditanam secara polikutur. Pola penanaman ini tidak hanya penting untuk menjaga kelestarian lingkungan, mengefisienkan tata hidrologi, dan mengefektifkan fungsi lahan, namun juga memberikan manfaat ekonomi dengan berbagai macam penerimaan dari berbagai jenis tanaman yang diusahakan bersama. Keuntungan terakhir ini mengakibatkan pengusahaan kakao bukan sebagai satu-satunya sumber penghasilan pada pengusahaan suatu satuan luas lahan. Berdasarkan pengalaman lapangan, pengusahaan kakao memang termasuk jenis usaha tani investasi jangka menengah. Karena, usaha perkebunan kakao baru mulai dipetik hasilnya pada tahun kedua dan ketiga, sampai tanaman berumur 20 25 tahun. Sejak tahun Oleh sebab itu, diperlukan kesabaran tersendiri dan kerelaan dari para pekebunnya untuk ”menabung” selama dua t a h u n p e r t a m a i n i . S e b a ga i p e r i o d e ”menabung”, dua tahun ini sesungguhnya merupakan periode kritis yang menentukan besar-kecilnya tabungan yang dapat diperoleh selama 20 tahun kedepan.
Bahan Bacaan - Modul 5
Ketika seorang investor akan berinvestasi, pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah investasi itu menguntungkan? Satu pertanyaan yang wajar, mengingat tujuan seseorang di dalam berinvestasi adalah mencari keuntungan, terlebih bila investasi itu merupakan investasi jangka panjang. Untuk itu, analisi usaha perlu dilakukan sebelum investor akan berinvestasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui perkiraan biaya meupun keuntungan yang akan diperoleh selama kegiatan usaha. Analisis usaha itu dilakukan guna mengetahui secara pasti tingkat kelayakan usaha yang mau dijalankan. Kelayakan akan diukur nilai atau besaran manfaat yang dihasilkan dibandingkan dengan besaran biaya yang dikeluarkan selama usaha itu dilaksanakan. Ada beberapa kriteria yang perlu dicermati di dalam melakukan analisis finansial usaha tani kakao, seperti: a. Pentingnya mengetahui koefisien teknis. b. Memahami asumsi-asumsi yang ada, seperti: ! Asumsi Biaya. ! Asumsi Produksi. ! Asumsi Kredit c. Penyusunan cash flow dari jenis investasi itu sendiri. d. Melakukan evaluasi tingkat kelayakan ekonomis berdasarkan kriteria investasi yang meliputi: ! Net Present Value (NPV). ! Benefit Cost Ratio. ! Internal Rate of Return (IRR). Koefisien Teknis Asumsi koefisien teknis perlu ditentukan sebelum melakukan analisis finansial, terlebih dengan usaha tani. Koefisien teknis yang perlu diketahui di dalam analisis usaha tani kakao adalah sebagai berikut: ! Jarak tanam. ! Jumlah kebutuhan pohon pelindung. ! J u m l a h ke b u t u h a n b i b i t , te r m a s u k penyulamannya. ! Perkiraan persentase tingkat pertumbuhan pohon penaung. ! Persentase tingkat pertumbuhan bibit. ! Umur tanaman mulai berproduksi. ! Umur usaha tani, dalam artian berapa lama usaha ini feasible. ! Nilai sisa proyek usaha tani.
118
Sustainable Cocoa Production Program
Analisis Keuangan Analisis keuangan ini bertujuan untuk memperkirakan seberapa tingkat kelayakan usaha budidaya kakao, termasuk di dalamnya prospek usaha itu sendiri dari sisi perbankan. Perbankan tentu akan menentukan tingkst kelayakan dari sisi kemampuan petani membayar kembali fasilitas pemberian kredit serta dari sisi pengenaan suku bunga yang dapat dibebankan kepada petani. Beberapa asumsi terkait dengan analisis keuangan yang perlu diperhatikan adalah menyangkut tentang asumsi biaya, asumsi produksi, asumsi besaran fasilitas kredit dan besaran suku bunga yang dapat dibebankan.
Bahan Bacaan - Modul 5
Y = P x PV Y = P x (bd x N) Y = Produksi (kg/ha) P = Jumlah buah yang dipanen/ha PV = Nilai buah (gram) bd = Rata-rata biji kering (gram) N = Rata-rata jumlah biji per buah (butir) Asumsi Kredit Pemberian kredit untuk usaha tani kakao maupun usaha lainnya sudah barang tentu akan memperhatikan beberapa penaksiranpenaksiran kelayakan. Fasilitas pemberian kredit dari bank dikaji secara cermat serta diberikan secara selektif guna meminimalkan risiko penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan tujuan.
Asumsi Biaya Biaya usaha tani kakao pada umumnya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu biaya input dan biaya tenaga kerja. Biaya input dari usaha tani kakao mencakup, pengeluaran terkait dengan pembelian bibit, pupuk, pestisida, peralatan, juga biaya sertifikasi lahan/tanah apabila diperlukan. Sementara biaya tenaga kerja menyangkut keseluruhan pengeluaran yang terkait dengan biaya pengolahan lahan, persiapan tanam, p e n a n a m a n , p e m e l i h a ra a n t a n a m a n , pembuatan sarana pendukung lainnya.
Perbankan akan menetukan besaran kelayakan bantuan permodalan berdasar kepada beberapa asumsi sebelumnya, seperti asumsi seluruh biaya investasi yang diperlukan, kemudian penyertaan dari petani/nasabah yang dianalisis secara proporsional, mengikuti kecendrungan tahun, grace period, dan perhitungan titik impas usaha. Asumsi dimaksud akan sangat menentukan skema fasilitas kredit yang akan disalurkan, apakah untuk pembiayaan keseluruhan modal investasi, mendukung beban biaya tenaga kerja dan/atau hanya untuk pembelian sarana input semata.
Asumsi Produksi Asumsi produksi penekanannya lebih kepada manfaat (benefit) yang didapat atau dihasilkan dari usaha budidaya kakao. Dalam hal ini adalah hasil panen, apakah itu dalam bentuk buah, biji basah maupun biji kering. Umur panen pertama, umur produktif puncak dan umur produksi mulai menurun ini menjadi asumsi dasar di dalam memperhitungkan nilai produksi. Produksi dari sisi pendekatan agronomi sangat terkait dengan jumlah buah yang dipanen dan nilai buah itu sendiri (pod value).
119
Jenis fasilitas kredit yang diberikan akan sangat tergantung dari: ! Tingkat suku bunga. ! Masa tenggang kredit. ! Jangka waktu pengembalian baik pokok maupun bunga. Asumsi kredit lain yang menjadi perhatian perbankan adalah dari sisi evaluasi tingkat kelayakan usaha tani itu sendiri, berdasar kriteria investasi yang biasa dipakai di dalam mengevaluasi kelayakan suatu investasi:
Sustainable Cocoa Production Program
!
!
!
Net Present Value (NPV)
Net Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
Internal Rate of Return (IRR)
Bahan Bacaan - Modul 5
Simulasi Perhitungan Analisis Usaha Tani Kakao Pada bahasan berikut ini juga disajikan beberapa simulasi analisis usaha tani kakao dari perspektif kredit atau keuangan, berdasar asumsi-asumsi di atas dan cash flow, serta kelayakan fasilitas kredit yang diberikan. Pendekatan perhitungan di d a l a m s i m u l a s i i n i , s e ka l i p u n s u d a h memperhatikan beberapa faktor teknis riil di l a p a n ga n , n a m u n te nt u m a s i h p e r l u penyesuaian-penyesuaian dari beberapa sisi, terutama harga pada produksi, mengingat faktor harga pada kakao sangat ditentukan oleh harga internasional. Beberapa Analisis Finansial Usaha Tani Kakao berikut ini akan memberikan simulasi untuk penerapan teknologi budidaya sebagai berikut: ! Penanaman baru dengan bibit clonal metode Top Grafting (sambung pucuk). ! Rehabilitasi dengan metode Side Grafting (sambung samping).
Analisis Usaha Tani Kakao Metode Top Grafting Koefisien Teknis Kakao 1
Jarak Tanam
3x3
Meter
2
Jumlah Keperluan Tanaman Pelindung
300
Batang
3
Jumlah Keperluan Bibit
1200
Polybag
4
Presentase hidup stump tanaman penaung
90
Persen
5
Umur Berproduksi Awal
2-3
Tahun
6
Umur Usaha Tani Kakao
20-25
Tahun
7
Nilai Sisa Usaha Tani Kakao
0
120
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 5
Analisis Usaha Tani Kakao: Rehabilitasi Sambung Samping (Side Grafting) Koefisien Teknis Kakao 1
Jarak Tanam
3x3
Meter
2
Jumlah Entrees
1000
Batang
3
Jumlah Pohon direhab
800
Pohon
4
Jumlah Sabungan per Pohon
2
Sambunga
5
Presentasi Hidup
90
Persen
6
Umur Berproduksi Awal
2
Tahun
7
Umur Usaha Tani Kakao
20-25
Tahun
8
Nilai Sisa Usaha Tani Kakao
0
Tahapan Proses Sambung Samping (Side Grafting) No.
Kegiatan
Bulan
1
Pemangkasan Awal
Januari
2
Pemupukan
Januari
3
Penyambungan
Februari
4
Buka Sungkup, Pemeliharaan, Penyulaman
Maret
5
Pemerliharaan Sambungan (Hama Penyakit)
April - Oktober
6
Topping dan Pemangkasan Batang Bawah
Juni
7
Pemupukan NPK
Juni
8
Pollandring/Pemotongan Batang Bawah
November
9
Pemeliharaan Rutin Lanjutan
Desember
Contoh buku catatan kelompok terlampir dihalaman berikut
121
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 5
122
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 6
MODUL 6 Sertifikasi Sertifikasi adalah prosedure dimana salah satu badan independen seperti Fairtrade International (FLO), UTZ dan Rainforest Alliance (RA)memberikan sertifikat bahwa kebun, kelompok tani, fasilitas pengolahan, Pedagang, importir atau eksportir telah dinilai dan mengikuti standar spesifik. Sertifikasi dimaksudkan untuk menjamin bahwa kakao terjual di bawah segel lembaga sertifikasi dimana biji kakao yang dijual berasal dari kebun yang memenuhi standard yang telah ditentukan. Dengan demikian lembaga sertifikasi menjamin keaslian dan integritas keberlanjutan produksi yang dibeli oleh konsumen. Tujuan ! Peserta memahami bahwa maksud dan tujuan sertikasi kakao. ! Peserta memahami pentingnya sertifikasi berkaitan dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk yang tersertifikasi karena faktor lingkungan. ! Peserta mampu menjelaskan manfaat kegiatan sertifikasi seperti penguatan kelompok, peningkatan produktivitas dan kualitas. Persiapan Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sebelum pelatihan dimulai. Pastikan peserta telah dihubungi untuk mengikuti pelatihan sehari sebelumnya.
! !
Alat & bahan Logo lembaga sertifikasi seperti Rainforest Alliance, UTZ dan fairtrade yang besar, gambar-gambar perlakuan di kebun, masker dan lain-lain. Waktu 90 Menit
123
Langkah Kerja 1. Pemandu memberikan pengantar secara singkat maksud dan tujuan sesi ini. 2. Tujukkan pada peserta logo lembaga sertifikasi, dan tanyakan apakah pernah mendengar atau mengetahui logo sertifikasi tersebut. Jika ada peserta yang mengetahui minta mereka menyampaikan apa yang diketahuinya. 3. Ajak peserta bergabung dalam kelompok kecil 3 orang dan bagikan kertas meta plan dan spidol, minta mereka membahas secara singkat apakah itu ”sertifikasi” dan berikan waktu 10 menit mendiskusikan hal ini. 4. Setelah selesai diskusi kecil tersebut minta beberapa kelompok untuk menyampaikan hasilnya dan fasilitator mencatat point yang disampaikan. 5. Sampaikan pada peserta bahwa sertifikasi adalah prosedur dimana petani harus mengikuti standard yang telah ditentukan. Tujuan dari prosedur tersebut untuk menjamin kepada pelanggan yang membeli produk akhir seperti makanan coklat dimana cocoa tersebut diproduksi berdasarkan aturan yang pasti (standar dan persyaratan).Tambahkan bahwa lembaga sertifikasi seperti Rainforest Alliance (RA), UTZ dan Fairtrade International (FLO) dapat memberikan
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 6
sertifikasi. 6. Pastikan bahwa semua peserta memahami tentang sertifikasi ini dengan menanyakan kembali pemahaman mereka mengenai sertifikasi. 7. Tanyakan pada peserta mengapa sertifikasi hadir dan diperlukan, minta pendapat mereka dengan curah pendapat. Catat kata-kata kunci yang disampaikan. 8. Untuk lebih memperjelas lagi tanyakan pada peserta produk apa yang dihasilkan dari coklat. Tujukkan satu contoh biscuit hasil dari coklat dan sampaikan produk lainnya seperti coklat batangan, coklat bubuk dan lain-lain. Tunjukkan gambar toko yang menjual produk-produk dari bahan baku coklat. 9. Jelaskan bahwa konsumen semakin kritis terhadap dampak negatif produk makanan coklat yang dihasilkan seperti pengrusakan hutan, erosi tanah, pencemaran lingkungan, kontaminasi terhadap pestisida dan lain-lain. Oleh sebab itu konsumen tidak ingin membeli produk coklat yang tidak bersahabat dengan lingkungan dan mengeksploitasi pekerja dan mempekerjakan anak-anak sehingga petani kakao sebagai penghasil biji coklat harus mengikuti standard internasional yang telah ditentukan. 10. Ulangi kembali keberadaan sertifikasi karena konsumen mau mengetahui secara pasti bahwa kakao berasal dari kebun yang telah mengikuti standard prosedure pasti yang telah ditentukan dan menjamin penerapan praktek-praktek sosial dan lingkungan yang baik. 11. Tanyakan pada peserta jika terdapat praktek lain yang diperlukan selain tersebut di atas seperti praktek budidaya yang baik, praktek lingkungan, praktek bisnis dan lain-lain. Minta mereka menyebutkan tetapi tidak perlu dibahas pada sesi ini. 12. Tambahkan juga bahwa beberapa praktek lainnya tidak diperbolehkan dalam sertifikasi seperti; penebangan pohon/hutan, penyemprotan secara berlebihan dan mempekerjakan anak-anak.
Photo: Rain Forest Alliance
124
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 6
13. Minta peserta bergabung dalam kelompok masing-masin 4-5 orang setiap kelompok sekitar 15 menit dan mendiskusikan gambar tersebut di atas dan pertanyaan lainnya yaitu: ! Apa maksud gambar tersebut di atas dan mengapa? ! Sebutkan manfaat yang dapat diperoleh dari sertifikasi kakao? 14. Minta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan pemandu mencatat point-point penting yang dipresentasikan oleh masing-masing kelompok. 15. Pastikan bahwa jawaban-jawaban peserta mengarah pada manfaat sertifikasi yaitu penguatan organisasi petani, meningkatkan produksi, kualitas produksi yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan dari peningkatan kualitas dan premium. 16. Jelaskan kembali bahwa ada tiga lembaga sertifikasi sebagaimana telah disebutkan sebelumnya yaitu Fairtrade, Rainforest Alliance and UTZ certified. Fairtrade menjamin harga minimum produksi dari petani dan menjamin serta memastikan premium digunakan untuk pengembangan masyarakat dan kelompok. Premium adalah element inti dari sertifikasi Fairtrade untuk memotivasi organisasi petani agar memenuhi standard dan juga membantu masyarakat mereka. Jelaskan bahwa premium akan didiskusikan secara khusus pada topic lainnya. Sedangkan Rainforest alliance memfokuskan pada perlindungan keanekaragaman hayati dan binatang liar yang dilindungi. Sementara UTZ berfokus pada pentingnya ketelusuran dalam rantai pasokan dan secara khusus bagaimana kakao di panen dan ditangani untuk menghasilkan produksi yang berkualitas tinggi. Semua lembaga sertifikasi membolehkan pemegang sertifikat seperti pedagang, exporter dengan meyediakan jaminan pemenuhan standard sertifikasi. 17. Jelaskan juga bahwa kelompok tani dapat mengajukan permintaan sertifikasi sepanjang mampu memenuhi persyaratan standard sertifikasi yang telah ditentukan. 18. Tunjukan pula Gambar berikut di bawah ini tentang dan dikaitkan dengan sertifikasi kakao.
19. Memperkenalkan Badan Sertifikasi Dunia yang sudah melakukan kegiatan di Indonesia, seperti: ! Rainforest Alliance (RA), adalah organisasi internasional anggota dari Sustainable Agriculture Network (SAN) atau lebih dikenal dengan Jaringan Pertanian Lestari. SAN merupakan organisasi kerjasama antara kelompokkelompok konservasi yang awalnya berasal dari Amerika. RA didirikan oleh SAN dengan tujuan utama untuk konservasi keanekaragaman hayati dan memastikan kelangsungan hidup berkelanjutan.
125
Sustainable Cocoa Production Program
Materi - Modul 6
! UTZ CERTIFIED adalah program sertifikasi dunia yang menetapkan standar produksi dan pembelian komoditas pertanian yang bertanggung jawab, memberikan jaminan atas mutu profesionalitas, sosial dan lingkungan dalam praktek produksi yang diharapkan oleh pembeli dan konsumen. 20. Memperjelas terkait dengan standar sertifikasi dan indicator pemenuhan standar sertifikasi, kelembagaan dan entitas yang bertanggung jawab atas penerapan persyaratan yang tercakup di dalam pedoman pelaksanaan sertifikasi dan pengawasannya. 21. Fasilitator mempertegas dan memperjelas langkah-langkah terkait dengan Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kakao di Indonesia, dimana kedua Badan Sertifikasi, bersama stakeholder Kakao di Indonesia menyusun Buku Pedoman Sertifikasi Kakao yang akan menjadi referensi di dalam pelaksanaan sertifikasi kakao secara nasional di Indonesia. 22. Fasilitator mempertegas terkait dengan misi dari program sertifikasi adalah mengintegrasikan produksi pertanian, konservasi lingkungan dan pembangunan melalui penerapan praktek pengelolaan terbaik, standar sosial lingkungan dan produksi pertanian yang lestari.
Pedoman proses sertifikasi kakao akan mengacu kepada Cocoa Certification Handbook yang disusun oleh Farmer Empowerment and Certification Working Group Cocoa Sustainability Partnership (CSP)
Photo: Rain Forest Alliance
126
N H AAN A A B AC B
127
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 6
Sertifikasi UTZ Certified, dan Internal Control System UTZ CERTIFIED adalah program sertifikasi dunia yang menetapkan standar produksi dan pembelian komoditas pertanian yang bertanggung jawab. UTZ, dalam bahasa Maya berarti ”baik”, memberikan jaminan atas mutu profesionalitas, sosial dan lingkungan dalam praktik produksi yang diharapkan oleh pemilik merek (pembeli) dan konsumen. Produk UTZ CERTIFIED dihasilkan sesuai kriteria yang terdapat dalam Pedoman Pelaksanaan (Code of Conduct) UTZ CERTIFIED. Melalui sertifikasi UTZ CERTIFIED, produsen kakao dapat menunjukkan praktik pertanian yang baik, pengelolaan kebun yang efisien serta produksi kakao yang bertanggung jawab. Bagi pedagang dan industri pengolahan kakao, sertifikasi UTZ CERTIFIED adalah jaminan atas produksi kakao yang bertanggung jawab yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan keputusan pembelian. Pedoman Pelaksanaan UTZ CERTIFIED Kakao ini merupakan kumpulan kriteria produksi yang bertanggung jawab secara ekonomi, sosial dan lingkungan yang diakui secara global. Pedoman ini dikembangkan berdasar pada konvensikonvensi internasional ILO dan meliputi prinsip budidaya kakao yang baik. Dokumen yang ada di dalam panduan ini juga mencakup sebuah pedoman yang memuat penjelasan tentang
Photo: Rain Forest Alliance
bagaimana menerapkan dan memahami kriteria yang tercakup di dalamnya. Pedoman di dalam panduan ini adalah Pedoman Pelaksanaan UTZ CERTIFIED Good Inside yang resmi untuk kakao. Struktur Pedoman Pelaksanaan UTZ Certified Good Inside lebih menekankan kepada hal-hal yang terkait dengan proses produksi dan penanganan yang diharapkan mampu mengacu kepada angka atau indikator kontrol (control point). Pedoman pelaksanaan UTZ Certified untuk kakao berlaku bagi kelompok petani yang terorganisir dalam memproduksi dan menjual Kakao dengan sertifikasi UTZ CERTIFIED. Sertifikasi harus dilaksanakan oleh Badan Sertifikasi (Certification Body-CB) yang disetujui UTZ CERTIFIED. Dalam pedoman pelaksanaan UTZ CERTIFIED untuk Kakao, ”pemegang sertifikat” merujuk kepada entitas yang bertanggung jawab atas persyaratan yang tercakup dalam Pedoman Pelaksanaan UTZ CERTIFIED dan pengawasannya. Pemegang sertifikat hanya diakuai melalui sertifikasi kelompok yang bertanggung jawab atas pengelolaan Internal Control Sistem (ICS). Di dalam UTZ CERTIFIED, angka kontrol perlu diperiksa pada tingkat pemegang sertifikat dan produsen. Terdapat dua (2) jenis angka kontrol: 1. Angka Kontrol Wajib. 2. Angka Kontrol Tambahan.
128
Sustainable Cocoa Production Program
!
! ! !
!
! !
!
Pemenuhan dicapai apabila kelompok telah memenuhi semua Angka Kontrol Wajib, ditambah jumlah tertentu Angka Kontrol Tambahan (yang bersifat tidak wajib di tahun tertentu) pada setiap bab. Tingginya jumlah angka kontrol yang dipenuhi dalam satu bab tidak dapat digunakan untuk menutupi rendahnya jumlah angka kontrol yang dicapai dalam bab lain. Kolom-kolom disebelah kanan menunjukkan kapan nilai tersebut menjadi wajib di tahun pertama hingga tahun keempat. Dari tahun pertama hingga tahun keempat, jumlah angka kontrol wajib bertambah. Apabila sebuah angka kontrol wajib tidak dapat diterapkan (not applicable) oleh pemegang sertifikat, hal ini dapat dijelaskan pada kolom komentar dalam formulir daftar periksa dalam dokumen terpisah. Jumlah angka kontrol wajib yang tidak bisa diterapkan untuk sertifikasi juga perlu ditunjukkan pada bagian perhitungan yang terletak di bawah kriteria, dan dapat dikurangkan dari jumlah keseluruhan nilai wajib. Angka kontrol tambahan, disamping angka kontrol wajib, jumlah tertentu angka kontrol tambahan harus dipenuhi setiap tahun. Jika sebuah angka kontrol tambahan tidak diterapkan, hal ini TIDAK dapat dimasukkan atau dikurangkan dari jumlah angka kontrol tambahan yang harus dipenuhi. Secara umum angka kontrol yang ada dapat diterapkan pada keseluruhan sistem produksi.
Internal Control System (ICS) Kode etik UTZ CERTIFIED mengharuskan dibentuknya suatu ICS sehingga kelompok dapat memastikan bahwa seluruh organisasi dan semua produsen memenuhi standar dan persyaratan yang digariskan UTZ CERTIFIED. Kelompok harus memenuhi semua harapan para produsen dan konsumen produk kakao serta memberikan keyakinan kepada pembeli melalui kesesuaian dengan UTZ CERTIFIED standar dalam pencapaian penjualan yang lebih baik.
129
S i s t e m Pe n g e n d a l i a n I n t e r n a l d a l a m pengembangannya penting untuk menekankan keuntungan yang dapat diberikan pada
Bahan Bacaan - Modul 6
kelompok oleh sistem manajemen yang berkualitas. Sistem yang dikembangkan dan diterapkan mampu meningkatlan kinerja manajemen, proses produksi, perubahan dan proses pemasaran, sehingga kelembagaan produksi petani dan petani memperoleh pengaruh dan posisi tawar yang baik di pasar. Beberapa hal yang penting diketahui di dalam pengembangan dan pelaksanaan ICS pada komoditi kakao adalah: 1. Tujuan ICS. 2. Identifikasi pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk ICS, terkait dengan sumber daya manusia, kapasitas, kapabilitas, kualitas komitment dan integritasnya. 3. Memahami pelaksanaan penilaian risiko dalam kontek lokal dan global produksi serta fungsi efektif dari ICS. 4. Bagaimana mengembangkan standar internal serta penerapan aturan main. 5. Merencanakan langkah-langkah sertifikasi, pelatihan, pengembangan dokumen, pendokumentasian informasi dan data. 6. Bagaimana melaksanakan inpeksi internal dan inpeksi diri. 7. Bagaimana pengambilan keputusan mengenai kepatuhan. 8. Bagaimana memastikan kemampuan telusur dan manajemen pembayaran produk bersertifikat dan transparansi. Sistem Pengendalian Internal adalah sistem pengelolaan mutu yang terdokumentasi guna mengelola sejumlah aspek dari Pedoman Pelaksanaan UTZ CERTIFIED dan juga memegang kendali atas pemenuhan persyaratan Pedoman Pelaksanaan UTZ CERTIFIED oleh produsen menurut prosedur-prosedur yang ditentukan secara internal. Rainforest Alliance dan Internal Managemen Sistem Rainforest Alliance (RA) adalah program sertifikasi dunia yang menetapkan standar produksi dan pembelian komoditas pertanian yang bertanggung jawab. RA adalah organisasi internasional anggota dari Sustainable Agriculture Network (SAN) yang dikenal dengan Jaringan Pertanian Lestari. SAN merupakan organisasi kerjasama antara kelompok-
Sustainable Cocoa Production Program
Bahan Bacaan - Modul 6
kelompok konservasi yang awalnya berasal dari Amerika. RA didirikan oleh SAN dengan tujuan utama untuk konservasi keanekaragaman hayati d a n m e m a st i ka n ke l a n g s u n ga n h i d u p berkelanjutan. Standar Jaringan Pertanian Lestari dari Rainforest Alliance memiliki 10 area fokus yaitu: 1. Sistem Manajemen Sosial dan Lingkungan 2. Konservasi Ekosistem 3. Perlindungan Satwa Liar 4. Konservasi Air 5. Perlakuan yang Adil dan Kondisi Kerja yang Baik bagi Pekerja 6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 7. Hubungan Kemasyarakatan 8. Pengelolaan Tanaman Terpadu 9. Pengelolaan dan Konservasi Lahan 10.Pengolahan Limbah Terpadu
yang tumbuh di kebun yang bersertifikat. Sejak 1992, lebih dari 600 sertifikat untuk lebih dari 60.000 kebun termasuk kebun keluarga kecil dari koperasi, serta perkebunan - di lebih dari 25 negara telah memenuhi standar SAN pada lebih dari 500.000 ha untuk lebih dari 20 tanaman termasuk kopi, kakao, pisang , teh, nanas, bunga dan dedaunan, dan jeruk. Tanaman lainnya termasuk lidah buaya, apel, alpukat, cherry, anggur, kelapa sawit, kiwi, macadamia, mangga, pir, karet dan vanili. SAN memiliki anggota sebagai berikut: Conservación y Desarrollo (C & D), Ecuador; Fundación Interamericana de Investigacion Tropis (FIIT), Guatemala; Fundación Natura, Kolombia; ICADE, Honduras; IMAFLORA, Brasil; Konservasi Alam Yayasan, India; Pronatura Chiapas, Mexico; SalvaNatura, Salvador, El, dan Rainforest Alliance.
Melalui sertifikasi Rainforest Alliance, produsen kakao dapat menunjukkan praktik pertanian yang baik, pengelolaan kebun yang efisien serta produksi kakao yang bertanggung jawab. Bagi pembeli dan industri pengolahan kakao, sertifikasi Rainforest Alliance adalah jaminan atas produksi kakao yang bertanggung jawab yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan keputusan pembelian.
Misi Jaringan Kebun Lestari Jaringan Pertanian Lestari (SAN) mempromosikan kebun yang efisien, konservasi keanekaragaman hayati dan pengembangan masyarakat yang lestari dengan menciptakan s t a n d a r s o s i a l d a n l i n g k u n ga n . S A N menumbuhkan praktek pengelolaan terbaik di seluruh rantai nilai kebun dengan mendorong petani untuk mematuhi standar SAN dan dengan memotivasi pedagang dan konsumen untuk mendukung pelestarian.
Misinya sertifikasi RA adalah mengintegrasikan produksi pertanian, konservasi lingkungan dan pembangunan melalui penerapan praktek pengelolaan terbaik, standar sosial lingkungan dan produksi pertanian yang lestari. Jaringan Pertanian Lestari dan Rainforest Alliance Jaringan Pertanian Lestari (SAN) adalah sebuah koalisi dari organisasi konservasi independen nirlaba yang mempromosikan sosial dan pelestarian lingkungan dari kegiatan kebun dengan mengembangkan standar. Standar dan pengembangan kebijakan serta review dikoordinasikan oleh sekretariat SAN yang berbasis di San José, Kosta Rika. Sebuah Badan S e r t i f i ka s i m e n s e r t i f i ka s i ke b u n ata u administrator kelompok yang sesuai dengan standar dan kebijakan SAN. Kebun atau administrator kelompok yang bersertifikat dapat mengajukan untuk menggunakan merek dagang Rainforest Alliance Certified ™ untuk produk
SAN mengejar misinya dengan: Mengintegrasikan produksi yang lestari dari tanaman dan ternak ke dalam strategi lokal dan regional yang mendukung konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan sosial dan kesejahteraan lingkungan. ! Meningkatkan kesadaran di kalangan petani, pedagang, konsumen dan para pemimpin bisnis mengenai saling ketergantungan di antara ekosistem yang sehat, kebun lestari dan tanggung jawab sosial. ! Mengesankan kepada para pemimpin bisnis dan konsumen pentingnya memilih produk yang tumbuh pada lingkungan yang lestari dan tanggung jawab social kebun. ! Merangsang dialog di antara kelompokkelompok lingkungan, sosial dan ekonomi,
!
130
Sustainable Cocoa Production Program
Utara dan Selatan, tentang manfaat kebun lestari. Sejarah Standar Pertanian Lestari SAN Prinsipprinsip kebun lestari dan standar pendukung dikembangkan untuk pertama kalinya oleh sebuah proses yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Amerika Latin dari 1991-1993. Pada tahun 1994, perkebunan pisang pertama telah disertifikasi berdasarkan standar ini. Sejak itu, standar tersebut telah diuji pada kebun berbeda dengan ukuran yang berbeda dan untuk tanaman lain dan di berbagai negara melalui serangkaian audit dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan sertifikasi. Pada awal tahun 2003, Rainforest Alliance, dalam fungsinya sebagai Sekretariat Jaringan Kebun Lestari, mengembangkan revisi secara rinci dari standar versi 2002 untuk menghasilkan standar yang terbaru yang sesuai dengan misi Jaringan Kebun Lestari. Dari bulan November 2003 sampai dengan November 2004, konsultasi publik telah dilakukan, dimana organisasi dan individu dari berbagai negara diminta untuk mengomentari standar yang direvisi. Proses ini memuncak pada pertemuan Jaringan Pertanian Lestari pada bulan November 2004, di mana teknis keputusan akhir dibuat. Pada tahun 2005, Jaringan Pertanian Lestari menyetujui standar versi yang memimpinkepada struktur standar saat ini dengan sepuluh prinsip. Sepuluh prinsip tersebut adalah: 1. Sosial dan Sistem Manajemen Lingkungan 2. Konservasi Ekosistem 3. Perlindungan Satwa Liar 4. Konservasi air 5. Perlakuan Adil dan Ketentuan Bekerja Baik untuk Pekerja 6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7. Hubungan Masyarakat 8. Manajemen Tanaman Terpadu 9. Manajemen dan Konservasi Tanah 10. Pengelolaan Sampah Terpadu Tujuan Standar
131
Tujuan standar ini adalah untuk mendorong kebun untuk menganalisa dan secara tidak langsung mengurangi risiko lingkungan dan sosial yang disebabkan oleh kegiatan kebun melalui proses yang memotivasi perbaikan b e r ke s i n a m b u n ga n . S ta n d a r te rs e b u t
Bahan Bacaan - Modul 6
didasarkan pada tema-tema kesehatan lingkungan, keadilan sosial dan kelangsungan hidup ekonomi. Kebun yang bersertifikat mengoperasikan sistem manajemen lingkungan dan sosial sesuai dengan kompleksitas dari operasinya dan sesuai dengan peraturan setempat yang berlaku. Dalam kasus kebun anggota administrator kelompok banyak aspek dari sistem ini, analisis tambahan untuk program lainnya dan biaya analisa yang dilakukan oleh administrator kelompok. Kebun mendaftarkan penggunaan energi mereka, mencoba untuk mengurangi dan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Kebun tidak merusak ekosistem nilai tinggi setelah November 2005 d a n m e n e ta p ka n , m e re ge n e ra s i ata u melestarikan vegetasi alami yang dekat dengan ekosistem daratan dan perairan, serta bidang penggunaan manusia, seperti area perumahan atau jalan umum. Staff kebun dan keluarganya tidak terlibat dalam perburuan satwa liar dan tidak mempromosikan penangkaran satwa liar atau ekstraksi tanaman liar. Kebun yang bersertifikat tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap kontaminasi permukaan alam dan perairan bawah tanah dan memperlakukan limbah cair mereka. Staff kebun diperlakukan dengan hormat dan sesuai dengan konvensi ILO utama; dan yang paling penting dibayar dengan upah minimum yang legal, memiliki akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan dan tidak mempekerjakan anak di bawah 15 tahun atau sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang setempat. Risiko kesehatan kerja di kebun terdeteksi dan dilaksanakan langkah-langkah aman untuk menghindari kecelakaan dan mendukung kesehatan jangka panjang pekerja berisiko terkena kegiatan seperti mesin operasi atau diijinkan pestisida. Kebun termasuk anggota komunitas dalam tenaga kerja mereka, terlibat dalam kegiatan penjangkauan masyarakat dan memiliki mekanisme pengaduan transparan di tempat, yang mempertimbangkan pendapat dari masyarakat pada kegiatan kebun itu.penggunaan lahan Farm adalah sah. Kebun yang bersertifikat memantau hama tanaman mereka secara berkala dan menggunakan biologi dan mekanik metode pengendalian hama di tangan pertama. Jika hama menyebabkan kerusakan ekonomi yang cukup besar, kebun
Sustainable Cocoa Production Program
dapat mengajukan penggunaan pestisida yang diijinkan, tetapi harus menerapkannya dengan semua langkah keamanan bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan. Tanaman transgenik tidak boleh dibudidayakan atau diperkenalkan pada kebun bersertifikat. Tanah kebun bersertifikat dinilai sebagai modal produksi: penerapan pupuk organik, tanaman penutup yang tersebar dan tanaman penghalang ditanam untuk mengurangi erosi dan run-off dari sedimen ke sungai tetangga, sungai atau danau. Api tidak digunakan untuk menyiapkan lahan produksi baru. Kebun yang bersertifikat menyadari akan limbah yang mereka hasilkan. Limbah dipisahkan yang organik dan non-organik. Limbah organik dijadikan kompos dan digunakan sebagai pupuk. Plastik, kertas dan sampah non-organik lainnya ditangani ke fasilitas daur ulang, digunakan kembali atau disimpan secara aman dengan cara yang aman dengan jarak yang cukup untuk ekosistem dan daerah perumahan. Kebun ini memiliki kesadaran akan gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas kebun dan bagaimana untuk mengurangi jejak karbon. Kepatuhan dievaluasi dengan audit yang dilakukan oleh badan-badan sertifikasi yang berwenang SAN dan auditor subkontrak mereka berwenang bahwa ukuran minimal sekali per tahun tingkat kesesuaian kebun terhadap praktik lingkungan dan sosial yang ditunjukkan dalam kriteria standar itu. SAN Sistem Skoring Sistem penilaian berikut berlaku untuk evaluasi sesuai dengan standar ini: ! Kepatuhan Umum, untuk mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi, peternakan harus memenuhi minimal 50% dari kriteria yang berlaku dari masing-masing prinsip dan sekurang-kurangnya 80% dari kriteria yang berlaku total Standar Kebun Lestari. ! Kriteria Kritis, Standar Pertanian Lestari mengandung 15 kriteria penting. Kriteria Kritis 8.8 berlaku untuk perkebunan tebu saja. ! Kebun harus sepenuhnya mematuhi kriteria kritis dalam pemenuhannya terhadap lahan yang akan disertifikasi atau untuk mempertahankan sertifikasi. ! Ini diidentifikasi dengan teks "Kriteria Kritis" pada awal kriteria. ! Setiap kebun yang tidak sesuai dengan kriteria kritis tidak akan disertifikasi, atau
Bahan Bacaan - Modul 6
!
sertifikasi akan dibatalkan, bahkan jika semua persyaratan sertifikasi lainnya telah dipenuhi. Tidak menerapkan salah satu atau beberapa praktik seperti yang didefinisikan oleh kriteria yang digariskan dalam Standar Pertanian Lestari - Jaringan Pertanian Lestari akan menghasilkan sebuah tugas ketidak-sesuain yang ditentukan berdasarkan kriteria masingmasing individu. Ada dua kategori non-conformities: 1. Mayor ketidak-sesuaian 2. Minor ketidak-sesuaian. Tingkat kepatuhan untuk kategori ini adalah sebagai berikut: 1. K e t i d a k - s e s u a i n m a y o r ( M N C : Menunjukkan kepatuhan dengan kurang dari 50% dari persyaratan kriteria. 2. K e t i d a k - s e s u a i a n m i n o r ( m n c ) : Menunjukkan kepatuhan dengan sama atau lebih dari 50 % persyaratan kriteria, tapi kurang dari 100%.
Internal Managemen Sistem Standar Rainforest Alliance dalam program sertifikasi juga mengharuskan dibentuknya suatu IMS (internal Management System) yang diinisiasi oleh Group Administrator. Group A d m i n i st rato r a d a l a h ke l o m p o k ya n g bertanggung jawab dalam mengelola program pertanian kakao lestari dan memastikan seluruh petani program mengikuti kriteria dari standar. Group Administrator akan melakukan serangkaian kegiatan guna mempersiapkan kelompok tani didalam memenuhi semua standar dan ketentuan sertifikasi. Group Administrator melakukan pelatihan kepada pengurus kelompok dan petani berkaitan dengan materi standar sertifikasi, sistem pengelolaan sosial dan lingkungan, praktek perkebunan kakao yang baik, pengendalian hama dan penyakit dan alur produk. Group Administrator melakukan kegiatan pendampingan dalam upaya melindungi dan melakukan konservasi terhadap sumber daya alam dan lingkungan sesuai dengan standar dan ketentuan badan sertifikasi, melakukan kegiatan pengawasan internal guna memastikan segala ketentuan yang dipersyaratkan dilakukan dengan tepat dan baik.
132
SERI BUKU PANDUAN - SCPP
SCPP
Sustainable Cocoa Production Program for Disadvantaged Areas in Indonesia
Swisscontact Country Office Jl. Terusan Hang Lekir II No.15 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12220 Ph: +62-21-7394041. Fax: +62-21-7394039
Kantor SCPP Sumatra Komplek Taman Setia Budi Indah Jl. Chrysant Blok E No.76, Medan 20132 Ph: +62-61-8229 700. Fax: +62-61-8229 600
Kantor SCPP Sulawesi Gedung Graha Pena lantai 10, Kav. 1010 Jl. Urip Sumoharjo, No. 20, Makassar 60234 Ph/Fax: +62-411-421370