PENGELOLAAN HARTA WAKAF PADA PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL DI WILAYAH CIPUTAT – TANGERANG SELATAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh : HENDRIANSYAH NIM : 1111046300002
KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
ABSTRAK
Hendriansyah, NIM 1111046300002. Pengelolaan Harta Wakaf Pada Perguruan Islam Al-Syukro Universal Di Wilayah Ciputat – Tangerang Selatan. Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf (ZISWAF), Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H / 2015 M. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dan sistem pengembangan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal serta kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi ketempat penelitian, wawancara langsung kepada narasumber terkait, serta pengumpulan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data bersifat deskriptif analisis dengan jenis penelitian deskriptif studi kasus yaitu melakukan penelitian yang terinci selama kurun waktu tertentu. Dan dengan menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data skunder yang diperoleh langsung dari Perguruan Islam Al-Syukro Universal. Hasil penelitian ini menunjukan: pertama, pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal dengan cara menerapkan sistem manajemen struktural secara produktif dan profesional. Kedua, sistem pengembangan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal dengan memperbaiki gedung yang tidak berfungsi menjadi gedung yang berfungsi, memenej lokasi parkir, memproduktifkan sewa kantin serta mobil antar jemput. Ketiga, kendala yang dihadapi Perguruan Islam Al-Syukro Universal dalam pengelolaan dan pengembangan adalah terjadinya pro dan kontra antara pengelola dan guru/karyawan pasca di wakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika dan proses perizinan kepada pemerintah dalam pembangunan gedung baru SMP.
Kata kunci
: Pengelolaan Harta Wakaf, Deskriptif Analisis
Pembimbing : 1. Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd 2. Kushardanta, S.E., M.M Daftar Pustaka : Tahun 2001 s.d. 2014
KATA PENGANTAR
Tak ada kata yang pantas untuk penulis ucapkan melainkan rasa syukur alhamdulillah yang amat mendalam, atas izin Allah SWT penulis diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rosulullah Habibana Muhammad SAW, kepada sahabat serta pengikutnya yang selalu istiqomah mengikuti ajarannya. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan kerja keras, serta support dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada: 1.
Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH. selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak Abdurrauf, LC, MA. selaku Sekretaris Pogram Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
3.
Bapak Mohamad Mujibur Rohman, M.A. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasehat, saran, dan masukan selama penulis mengikuti perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4.
Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1 dan Bapak Kushardanta, S.E, M.M. selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah meluangkan waktunya, pikirannya, tenaganya dan dengan sabar telah memberikan banyak masukan, arahan, saran-saran, serta motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5.
Kepada Bapak Miza Elman, S.E serta seluruh Guru/Staf Perguruan Islam AlSyukro Universal yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk dapat melakukan penelitian skripsi ini.
6.
Segenap Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan banyak ilmu dan bantuan kepada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7.
Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Pendi Ahmad dan Ibunda Ernawati yang dengan tulus selalu mendoakan, memberi kasih sayang, motivasi serta dukungan baik moril maupun materil. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan, rahmat, dan perlindungan untuk Mama dan Ayah.
8.
Untuk adik ku tercinta Fikri Azis dan Aisyatul Mumtazah, ambil dari seluruh segi baik kakak mu ini, dan jangan pernah kamu mengambil sedikitpun dari seluruh segi buruk kakak mu ini. Mudah-mudahan kalian berdua bisa lebih
vii
baik dari kakak, bahkan amat baik. 9.
Kepada seluruh keluarga almarhum Babeh Tadih bin Rimun dan Niban bin Ijo yang selalu memberikan kasih sayangnya kepada penulis. Barokumullah.
10. Kepada sahabat tersayang ZISWAF angkatan 2011, rama, udin, moyo, doni, rendi, ali, rini, mitra, eva, tia, dini, oliv, linda, putri dan ocha. Terima kasih untuk tetap saling memotivasi meski akhirnya tidak bisa lulus dalam waktu yang bersamaan. 11. Kepada keluarga besar Hajir Marawis El-Hikmah, yang selalu memberikan motivasi kepada penulis, dan selalu mengisi hari-hari penulis dengan senyuman. 12. Kepada keluarga besar Team Hadroh Ikromah, yang selalu memberikan banyak masukan kepada penulis akan kejamnya dunia.
Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi banyak pihak. Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, sehingga penulis berharap penelitipeneliti selanjutnya dapat menyempurnakan dan melakukan perbaikan.
Jakarta, 26 Mei 2015 M 8 Sya’ban 1436 H
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv ABSTRAK ........................................................................................................ v KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 7 C. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................... 8 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 8 E. Tinjauan (review) Kajian Terdahulu ............................................ 9 F. Metode Penelitian......................................................................... 12 G. Pedoman Penulisan Skripsi .......................................................... 15 H. Sistematika Penulisan................................................................... 15
BAB II
SEKITAR MASALAH WAKAF A. Tinjauan Terhadap Wakaf 1. Pengertian Wakaf ................................................................... 18
ix
2. Dasar Hukum Wakaf .............................................................. 20 3. Unsur dan Syarat Wakaf ........................................................ 22 4. Nazhir ..................................................................................... 24 5. Macam-macam Wakaf ........................................................... 24 B. Kedudukan dan Perubahan Wakaf 1. Kedudukan Wakaf ................................................................. 25 2. Perubahan Wakaf ................................................................... 25 C. Perwakafan di Indonesia 1. Periode Tradisional ................................................................ 27 2. Periode Semi Profesional ....................................................... 27 3. Periode Profesional ................................................................ 29 D. Pedoman Pengelolaan Wakaf Produktif 1. Aspek Kelembagaan dan Manajemen Wakaf ........................ 33 2. Aspek Akuntansi dan Auditing Lembaga Wakaf................... 33
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PERGURUAN ISLAM ALSYUKRO UNIVERSAL A. Sejarah dan Perkembangan .......................................................... 35 B. Visi dan Misi ................................................................................ 38 C. Struktur Organisasi ...................................................................... 39 D. Unit Pendidikan............................................................................ 40 E. Dasar Hukum Wakaf .................................................................... 41
x
BAB IV PENGELOLAAN HARTA WAKAF PADA PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL A. Pengelolaan Harta Wakaf ............................................................. 43 B. Sistem Pengembangan Harta Wakaf ............................................ 51 C. Kendala dalam Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf .................................................................. 57
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 59 B. Saran-saran ................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 62 DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... 65
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan akan kesejahteraan ekonomi akhir-akhir ini, keberadaan lembaga wakaf menjadi sangat strategis. Disamping sebagai salah satu aspek ajaran Islam yang berdimensial spiritual, wakaf juga merupakan ajaran yang menekankan pentingnya kesejahteraan ekonomi (dimensi sosial). Karena itu, pendefinisian ulang terhadap wakaf agar memiliki makna yang lebih relevan dengan kondisi riil persoalan kesejahteraan menjadi sangat penting.1 Ruang lingkup jenis harta benda wakaf tidak terbatas kepada wakaf benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, tetapi dapat pula mewakafkan benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak berwujud dan benda bergerak lainnya. Ruang lingkup jenis harta benda wakaf ini diselaraskan dengan kategori benda yang lazim dikonsepsikan dalam hukum perdata dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait.2
1
Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004), h. 1. 2 Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009) , h. 127.
1
2
Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dalam undang-undang nomor 41 pasal 42 tahun 2004 berbunyi : Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya. Dalam pasal 43 tahun 2004 berbunyi (1) pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf oleh nazhir sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 42 dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah. (2) pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara produktif. (3) dalam hal pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang dimaksud pada ayat (1) diperlukan penjamin, maka digunakan lembaga penjamin syariah.3 Dalam pengelolaan harta wakaf produktif, pihak yang paling berperan berhasil tidaknya dalam pemanfaatan harta wakaf adalah nadzir wakaf, yaitu seseorang atau sekelompok orang dan badan hukum yang diserahi tugas oleh wakif (orang yang mewakafkan harta) untuk mengelola wakaf.4 Posisi Nazhir sebagai pihak yang bertugas untuk memelihara dan mengurusi harta wakaf mempunyai kedudukan yang penting dalam perwakafan. Sedemikian pentingnya kedudukan nazhir dalam perwakafan, sehingga berfungsi tidaknya wakaf bagai mauquf „alaih sangat bergantung
3
Undang-Undang No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, h. 19. Direktorat Pemberdayaan wakaf, Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 39. 4
3
pada nazhir wakaf. Meskipun demikian tidak berarti bahwa nazhir mempunyai kekuasaan mutlak terhadap harta yang diamanahkan terhadapnya.5 Sistem manajemen pengelolaan wakaf merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan paradigma baru wakaf di Indonesia. Kalau dalam paradigma lama wakaf selama ini lebih menekankan pentinnya pelestarian dan keabdian benda wakaf, maka dalam pengembangan paradigma baru wakaf lebih menitikberatkan pada aspek pemanfaatan yang lebih nyata tanpa kehilangan eksistensi benda wakaf itu sendiri. Untuk meningkatkan dan mengembangkan aspek kemanfaatannya, tentu yang sangat berperan sentral adalah sistem manajemen pengelolaan yang diterapkan.6 Sepanjang sejarah Islam, salah satu hal yang menonjol dari wakaf adalah peranannya yang signifikan dalam upaya membiayai berbagai pendidikan Islam. Tidak diragukan, pembangunan dan penyediaan berbagai sarana pendidikan didunia Islam, seperti di Mekah dan Madinah, dibiayai dengan dana wakaf.7 Keterlibatan negara dalam mengelola wakaf pada umumnya dapat dipahami mengingat besarnya harta wakaf yang ada diberbagai negara muslim, saat terjadi pengambilalihan wakaf oleh negara diawal abad ke-20 M. Di Turki (tahun 1924) misalnya, 75 % dari tanah pertanian adalah tanah
5
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 69. 6 Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji, 2005), h. 105. 7 Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah, Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan, (Jakarta: The Ford Foundation, 2006), h. 1.
4
wakaf. Demikian pula di Aljazair pada senja abad ke-19 (50 %), di Tunisia (33 %), dan di Mesir (12,5 %). Namun, besarnya jumlah wakaf bukanlah satusatunya alasan untuk mengundang intervensi negara. Kebanyakan wakaf dikelola dengan manajemen yang buruk. Selain itu, penyalahgunaan wakaf oleh tangan-tangan para nadzir yang tidak kompeten menyebabkan wakaf gagal menopang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yang sehat. Berdasarkan realitas ini, diberbagai belahan dunia muslim terdapat kecenderungan umum dimana kontrol negara terhadap wakaf semakin menguat.8 Dalam sejarah Indonesia, wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat Islam sejak agama Islam masuk di Indonesia. Sebagai suatu lembaga Islam, wakaf telah menjadi salah satu penunjang perkembangan masyarakat Islam. Jumlah tanah wakaf di Indonesia sangat banyak menurut data Departemen Agama Republik Indonesia terakhir terdapat 403.845 lokasi tanah wakaf dengan luas 1.566.672.406 M2. Dari total jumlah tersebut 75% diantaranya sudah bersertifikat wakaf dan sekitar 10% memiliki potensi ekonomi tinggi, dan masih banyak lagi yang belum terdata.9 Di Provinsi Banten khususnya Kota Serang jumlah lokasi tanah wakaf cukup banyak yang dapat dikelola dan dikembangkan. Namun, demikian sampai saat ini kita belum dapat menggali segala potensi tersebut secara
8
Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah, Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan, h. 3. 9 Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006), h. 1.
5
optimal dikarenakan banyaknya kendala. Dengan hadirnya Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, sesungguhnya dapat memberikan harapan yang cukup cerah dalam upaya penyelamatan dan pemberdayaan serta pengembangan wakaf untuk kesejahteraan masyarakat secara umum.10 Berdasarkan surat keputusan Walikota Tangerang Selatan nomor: 590/Kep.65-Huk/2014 tentang pembentukan tim penilai penukaran harta benda wakaf dalam rangka pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum, maka Pemerintah Kota Tangerang Selatan memperluas Jalan Tol Kunciran – Serpong Wilayah Tangerang Selatan yang disahkan pada tanggal 7 Mei 2014 yang bertujuan untuk kesejahteraan umum.11 Upaya untuk mecapai kesejahteraan dari tujuan perwakafan tersebut, salah satu dari sekian banyak lembaga atau Yayasan di Indonesia adalah Dompet Dhuafa yang memiliki salah satu aset tanah wakaf, yaitu Perguruan Islam AlSyukro Universal, yang telah mengelola harta wakaf sebagai wahana pengembangan umat, baik dengan cara pengembangan tempat-tempat peribadatan
ataupun
pengembangan
pendidikan
pengembangan berbagai usaha ekonomi.
10
“Kemenag Banten” artikel diakses pada 14 november 2014 dari http://banten.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=77876 11
“Kemenag Banten” artikel diakses pada 14 november 2014 dari http://banten.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=77876
keagamaan
dan
6
Melihat
potensi
Perguruan
Islam
Al-Syukro
Universal
dalam
penghimpunannya Perguruan Islam Al-Syukro Universal telah menghimpun harta wakaf yaitu dengan Luas Tanah : 27.523 m2 Luas Bangunan : 5.373 m2 Estimasi Nilai Aset : Rp. 34.555.000.00012 yang besar khususnya dalam persoalan wakaf. Maka penyusun tertarik untuk meneliti lebih jauh, terutama mengenai pengelolaan harta benda wakaf. Wakaf merupakan ajaran yang harus dikembangkan dan pelaksanaanya harus sesuai dengan ajaran agama Islam dan Undang-undang yang berlaku di Indonesia. Mengingat sangat pentingnya harta benda wakaf untuk dikelola dan dikembangkan secara profesional yang dikarenakan wakaf adalah sumber dana yang potensial bagi umat, maka penyusun memberi judul skripsi ini : “PENGELOLAAN HARTA WAKAF PADA PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL DI WILAYAH CIPUTAT – TANGERANG SELATAN”.
12
“Tabung Wakaf Indonesia” artikel diakses pada 15 september 2014 dari http://tabungwakaf.com/portfolio/all/sekolah-tk-sd-smp-al-syukro-universal-ciputat/
7
B. Identifikasi Masalah Wakaf adalah salah satu sumber dana yang memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tanah air. Berbeda dengan zakat yang hingga kini masih terjebak dalam orientasi pemanfaatan berdasarkan delapan asnaf yang cenderung dipahami secara harfiah, wakaf dapat ditumbuhkembangkan menjadi pillar ekonomi masyarakat melalui berbagai usaha produktif yang dikelola secara modern.13 Bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim merupakan sumber yang berpotensi dalam memecahkan krisis tersebut, yakni melalui pengelolaan harta wakaf. Dimana wakaf adalah sumber dana yang memiliki potensi yang sangat besar. Untuk itu para nadzir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan peruntukan yang tercantum dalam AIW. Sebagaimana telah disebutkan dalam undang-undang wakaf nomor 41 pasal 45 tahun 2004 tentang pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf. Berdasarkan analisa diatas penulis ingin mengetahui pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal yang merupakan salah satu aset tanah wakaf Dompet Dhuafa.
13
Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah, Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan, h. 5.
8
C. Batasan dan Rumusan Masalah Pembahasan permasalahan dalam skripsi ini dibatasi hanya pada pengelolaan harta wakaf pada Perguruan Islam Al-Syukro Universal yang berada di Wilayah Ciputat – Tangerang Selatan. Adapun pokok masalah yang dapat diidentifikasikan agar mempermudah dalam menyusun skripsi ini adalah : 1. Bagaimana pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal ? 2. Bagaimana sistem pengembangan wakaf di Perguruan Islam AlSyukro Universal ? 3. Apa kendala dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Setelah memperhatikan judul serta latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal. 2. Untuk mendeskripsikan bagaimana sistem pengembangan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal. 3. Untuk
mendeskripsikan
apa
kendala
dalam
pengelolaan
pengembangan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal
dan
9
Adapun tujuan akhir dan manfaat dari penelitian ini diharapkan akan berguna : 1. Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, baik itu dosen maupun mahasiswa, dalam upaya memberikan pengetahuan, informasi, dan sebagai proses pembelajaran mengenai pengelolaan harta wakaf. 2. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar para nadzir di Perguruan Islam Al-Syukro dapat termotivasi dengan mengembangkan ide-ide yang cemerlang agar tanah wakaf di Perguruan Islam AlSyukro Universal selalu produktif. 3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang apa dan bagaimana sebenernya wakaf itu, serta langkah kreatif dan apa strategi yang harus digunakan dalam pengelolaan harta wakaf agar dapat maksimal.
E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, penelitian melihat bahwa masalah pokok dalam penelitian ini tampaknya masih kurang dapat perhatian dari para peneliti, untuk itu tidak mengatakan belum pernah diteliti sama sekali, adapun penelitian yang sudah dibahas antara lain:
10
No
Aspek Perbandingan
1.
a. Judul
b. Pendekatan Teori
c. Fokus
d. Metode Penelitian
e. Waktu dan Tempat
2.
a. Judul
Studi Terdahulu Didin Najmudin, Strategi pengelolaan tanah wakaf di desa Babakan Ciseeng – Bogor. Menggunakan teori tinjauan pustaka Strategi pengelolaan tanah wakaf. Pembahasan terfokus pada Strategi pengelolaan tanah wakaf di Desa Babakan – Ciseeng Bogor. Menggunakan metode penelitian kualitatif pengambilan data penelitian kepustakaan dan lapangan. Penelitian dilakukan pada tahun 2011 pada Desa Babakan – Ciseeng Bogor. Samsudin, Peranan Nadzir Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Tanah Wakaf Pada Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa.
Skripsi Pengelolaan harta wakaf pada Perguruan Islam AlSyukro Universal Ciputat – Tangerang Selatan. Menggunakan teori tinjauan pustaka pengelolaan harta wakaf. Pembahasan terfokus pada pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam ALSyukro Universal Ciputat – Tangerang Selatan. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian lapangan (Field Research) Penelitian dilakukan di Perguruan Islam Al-Syukro Universal Ciputat – Tangerang Selatan. Pengelolaan harta wakaf pada Perguruan Islam AlSyukro Universal Ciputat – Tangerang Selatan.
11
b. Pendekatan Teori
c. Fokus
d. Metode Penelitian
e. Waktu dan Tempat
3.
a. Judul
b. Pendekatan Teori
Menggunakan teori tinjauan pustaka Pengelolaan dan Pengembangan Tanah Wakaf. Pembahasan terfokus pada Pengelolaan dan Pengembangan Tanah Wakaf di Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. Menggunakan metode penelitian kualitatif pengambilan data penelitian kepustakaan dan lapangan. Penelitian dilakukan pada tahun 2011 pada Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. Sadar Rukmana, Profesionalisme Nadzir dalam Pemeliharaan dan Pengembangan Aset-Aset Wakaf Produktif. Menggunakan teori tinjauan pustaka tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Aset-Aset Wakaf Produktif.
Menggunakan teori tinjauan pustaka pengelolaan harta wakaf. Pembahasan terfokus pada pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam ALSyukro Universal Ciputat – Tangerang Selatan. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian lapangan (Field Research) Penelitian dilakukan di Perguruan Islam Al-Syukro Universal Ciputat – Tangerang Selatan. Pengelolaan harta wakaf pada Perguruan Islam AlSyukro Universal Ciputat – Tangerang Selatan.
Menggunakan teori tinjauan pustaka pengelolaan harta wakaf.
12
c. Fokus
d. Metode Penelitian
e. Waktu dan Tempat
Pembahasan terfokus pada Profesionalisme Nadzir dalam Pemeliharaan dan Pengembangan Aset-Aset Wakaf Produktif. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis. Penelitian dilakukan pada tahun 2010 Pada Tabung Wakaf Indonesia
Pembahasan terfokus pada pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam ALSyukro Universal Ciputat – Tangerang Selatan. Ciputat – Tangerang Selatan. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian lapangan (Field Research). Penelitian dilakukan di Perguruan Islam Al-Syukro Universal Ciputat - Tangerang Selatan.
F. Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini adalah menggunakan metode-metode yang umumnya berlaku dalam penelitian yaitu : 1. Pengumpulan Data a. Pendekatan Pendekatan ini menggunakan pendekatan yang bersifat kualitatif, yakni sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis berupa kata-kata tertulis atau lisan dari para tokoh dan perilaku yang diamati.
13
b. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan atau dengan kata lain adalah (Field Research) untuk mengetahui secara langsung responden atau tanggapan dari responden. Karena melakukan penelitian langsung guna mendapatkan data yang jelas atau kesesuaian antara teori dan praktek perwakafan dan peranan Nadzir di Perguruan Islam AL-Syukro Universal dalam masalah pengelolaan harta wakaf di wilayah tersebut. 2. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu: a. Data primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.14 Data primer yang digunakan dalam penulisan ini ialah : pertama, ayat-ayat Al-Quran yang berhubungan dengan pembahasan judul skripsi. Kedua, Hadits yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis teliti. Ketiga, tentang pengelolaan harta benda wakaf.
14
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 42.
14
b. Data sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.15 3. Teknik pengumpulan data a. Observasi Observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung dilapangan. Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian yaitu untuk mengetahui pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal. b. Wawancara Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survei. Wawancara juga merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. c. Dokumentasi Pengumpulan data-data yang diperlukan dengan cara memperoleh data dokumentasi tentang Perguruan Islam Al-Syukro Universal dari lokasi penelitian serta mencari bahan pustaka/buku rujukan yang berkaitan dengan judul skripsi yang sedang dibuat ini. 15
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, h. 42.
15
G. Pedoman Penulisan Skripsi Penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012).”
H. Sistematika Penulisan Didalam pembuatan penelitian ini, penulis akan memberikan gambaran mengenai hal apa saja yang dilakukan, maka secara garis besar gambaran tersebut dapat dilihat dalam sistematika skripsi dibawah ini : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan (review) kajian terdahulu. Metode penelitian, yaitu yang terdiri dari pengumpulan data, yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian. Sumber data, yang meliputi data primer dan sekunder, kemudian teknik pengumpulan data, yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi. Pedoman penulisan skripsi, dan sistematika penulisan.
16
BAB II : TINJAUAN TEORI Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan penulisan skripsi ini antara lain : sekitar masalah wakaf, yang terdiri dari pengertian wakaf, dasar hukum wakaf, unsur dan syarat wakaf, nazhir, macam-macam wakaf, kedudukan dan perubahan wakaf, perwakafan di Indonesia dan pedoman pengelolaan wakaf produktif. BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG PERGURUAN ISLAM ALSYUKRO UNIVERSAL Bab ini membahas sekilas tentang Perguruan Islam Al-Syukro Universal yang meliputi: Sejarah dan perkembanagn wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Unit Pendidikan dan Landasan Hukum Wakaf. BAB IV : PENGELOLAAN HARTA WAKAF DI PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL Bab ini merupakan inti pembahasan mengenai bagaimana pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal, bagaimana sistem pengembangan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal dan apa kendala dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf di Perguruan Islam AlSyukro Universal.
17
BAB V : Penutup yang didalamnya terdapat kesimpulan, saran-saran yang dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran lainnya.
BAB II SEKITAR MASALAH WAKAF
A. Tinjauan Terhadap Wakaf 1. Pengertian Wakaf Wakaf merupakan bentuk muamalah maliyah (harta benda) yang sangat lama dan sudah dikenal oleh masyarakat sejak dahulu kala. Hal ini tidak lain karena Allah Subhanahu wa Ta‟ala menciptakan manusia untuk mencintai kebaikan dan melakukannya sejak ia dilahirkan hingga hidup ditengah-tengah masyarakat. Demikian juga Allah Subhana wa Ta‟ala telah menciptakan dua sifat yang berlawanan dalam diri manusia agar mereka mencintai yang lain, bekerjasama dan berkorban untuk mereka, tanpa harus menghilangkan kecintaan pada dirinya sendiri.16 Wakaf menurut bahasa Arab berarti “al-habsu”, yang berasal dari kata kerja habasa-yahbisu-habsan, menjauhkan orang dari sesuatu atau memenjarakan. Kemudian kata ini berkembang menjadi “habbasa” dan berarti mewakafkan harta karena Allah.17 Sedangkan secara harfiah wakaf bermakna “pembatasan” atau “larangan”. Sehingga kata Waqf (jama‟ : auqaf) digunakan dalam Islam untuk maksud “pemilikan dan pemeliharaan” harta benda tertentu untuk 16
Mundzir Qahar, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar Group, 2005), h. xvii. 17 Adijani al-Alabij, Perwakafan Tanah Di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 25.
18
19
kemanfaatan sosial tertentu yang ditetapkan dengan maksud mencegah penggunaan harta wakaf tersebut diluar tujuan khusus yang telah ditetapkan tersebut.18 Mazhab maliki berpendapat bahwa wakaf itu tidak melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan wakif, namun wakaf tersebut mencegah wakif melakukan tindakan yang dapat melepaskan kepemilikannya atas harta tersebut kepada yang lain dan wakif berkewajiban menyederhanakan manfaatnya serta tidak boleh menarik kembali wakafnya.19 Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 41 pasal 1 tahun 2004 Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamannya
atau
untuk
jangka
waktu
tertentu
sesuai
dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.20 Waqaf itu suatu ibadat yang disyariatkan dan telah berlaku dengan sebutan lafad, walaupun tidak ditetapkan (diakui) oleh hakim, dan hilang hak pemilikan si wakif dari padanya walaupun barang itu masih berada ditangannya.21
18
Farid Wadjdy, Wakaf & Kesejahteraan Umat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007),
h. 29. 19
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, h. 2. Undang-Undang No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, h. 3. 21 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Hukum-Hukum Fiqh Islam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2001, h. 146 20
20
Dalam ekonomi Islam, wakaf merupakan satu instrumen ekonomi Islam yang belum diberdayakan secara optimal di Indonesia. Padahal disejumlah negara lain, seperti Mesir dan Bangladesh, wakaf telah dikembangkan sedemikian rupa, sehingga menjadi sumber pendanaan yang tiada habis-habisnya bagi pengembangan ekonomi umat. Dalam kondisi keterpurukan ekonomi seperti yang tengah dialami Indonesia saat ini, alangkah baiknya bila kita mempertimbangkan pengembangan instrumen wakaf ini (Masyita, 2003).22 Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa wakaf adalah benda yang kekal zatnya (tahan lama wujudnya), tidak cepat musnah setelah dimanfaatkan, lepas dari kekuasaan orang-orang yang berwakaf, tidak dapat dijual-beli, dihibahkan ataupun diwariskan, untuk keperluan amal kebajikan sesuai dengan ajaran Syariat Islam.
2. Dasar Hukum Wakaf Secara teks dan jelas wakaf tidak terdapat dalam al-Quran dan asSunnah, namun makna dan kandungannya wakaf terdapat dalam dua sumber hukum Islam tersebut. Didalam Al-Quran sering menyatakan wakaf dengan ungkapan yang menyatakan tentang derma harta (infaq) demi kepentingan umum. Sedangkan dalam hadits sering kita temui ungkapan “tahan” (habs). Semua ungkapan yang ada didalam al-Quran 22
Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 214.
21
dan hadits senada dengan arti wakaf ialah penahanan harta yang dapat diambil manfaatnya tanpa musnah seketika dan untuk penggunaan yang mubah serta dimaksudkan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. (BasyirAzhari, 1977: 55) benda yang diwakafkan harus tahan lama dan tidak mudah musnah. Harta yang diwakafkan kemudian menjadi milik Allah, dan berhenti dari perederan (transaksi) dengan tidak boleh diperjual belikan, tidak boleh diwariskan dan tidak boleh dihibahkan.23 Landasan hukum yang menganjurkan wakaf ialah firman Allah SWT. Surat Ali Imran ayat 92 :
Artinya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S. Al-Imran ayat 92). Ayat lain yang mengajurkan syari‟at wakaf :
23
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji, 2003), h. 25.
22
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ruku'lahkamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (Q.S. Al-Hajj ayat 77). Disyariatkan pula dalam hadits :
عي اىب ُريرة اى رسول اهلل ادا: صلى عليَ و سلن قال هات ابي ادم اًقطع عولَ اال هي ثلث صدقة جارية او علن يٌتفع بَ او ولد صاحل ) يدعولَ (رواٍ هسلن Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda : “Apabila anak Adam (manusia meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara: Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya”. (HR. Muslim)24
3. Unsur dan Syarat Wakaf Unsur-unsur wakaf (rukun-rukun wakaf) ada empat, yaitu : a. Orang yang berwakaf (wakif) b. Sesuatu atau harta yang diwakafkan (mauquf)
24
702
Muhammad Nashirudin, Ringkasan Shahih Muslim, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2003), h.
23
c. Tempat
berwakaf
(mauquf
„alaih),
yaitu
tempat
kemana
diwakafkannya harta wakaf itu, dan d. Aqad. Yaitu sesuatu pernyataan timbang terima harta wakaf dari si wakif kepada mauquf „alaih. Kalau kepada orang tertentu hendaklah ada qobul, tetapi kalau wakaf untuk umum tidak disyaratkan qobul.25 Untuk sahnya suatu wakaf, harus dipenuhi beberapa syarat dari unsur-unsur wakaf diatas, yaitu : a. Orang yang mewakafkan harus orang yang sepenuhnya berhak untuk menguasai benda yang akan diwakafkan. Si wakif harus mukallaf (akil baligh) dan atas kehendak sendiri, tidak dipaksa orang lain. b. Benda yang akan diwakafkan harus kekal zatnya. Berarti ketika timbul manfaatnya, zat barang tidak rusak. Hendaklah wakaf itu disebutkan dengan terang dan jelas kepada siapa diwakafkan. c. Hendaklah penerima wakaf tersebut orang yang hendak memiliki sesuatu, maka tidak sah wakaf kepada hamba sahaya. d. Ikrar wakaf dinyatakan dengan jelas baik dengan tulisan atau lisan. e. Tunai dan tidak ada khiyar, karena wakaf berarti memindahkan milik waktu itu.26
25
Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, (Jakarta: Darul Ulum Press, 1999), h. 32. 26 Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 32.
24
4. Nazhir Nadzir wakaf adalah orang atau badan yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf tersebut. Pada dasarnya siapa saja dapat menjadi nazhir selama ia mempunyai hak melakukan tindakan hukum.27
5. Macam-macam Wakaf Bila ditinjau dari segi peruntukan ditujukan kepada siapa wakaf itu, maka wakaf dapat dibagi menjadi dua (2) macam : a. Wakaf Ahli Yaitu wakaf yang ditujukan kepada orang-orang tertentu, seorang atau lebih, keluarga si wakif atau bukan. Wakaf seperti ini juga disebut wakaf Dzurri.28 b. Wakaf Khairi Yaitu wakaf yang secara tegas untuk kepentingan agama (keagamaan) atau kemasyarakatan (kebajikan umum). Seperti wakaf 27 28
Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 33. Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, h. 14.
25
yang diserahkan untuk keperluan pembangunan masjid, sekolah, jembatan, rumah sakit, panti asuhan anak yatim dan lain sebagainya.29
B. Kedudukan dan Perubahan Wakaf 1. Kedudukan Wakaf Sebagaimana dikemukakan diatas, bahwa yang dimaksud dengan shodaqoh jariyah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Hurairah r.a. – menurut para ulama (Imam Muhammad Ismail Al-Kahlani, t.t. : 87; Asy-Syaukani, 1374 ; 127, Sayid Sabiq, 1971 : 378; Imam Taqiyudin Abi Bakr, t.t. : 319) – adalah wakaf. konsekuensi logis dari pernyataan tersebut, jelaslah bahwa kedudukan wakaf adalah sebagai salah satu macam shodaqoh.30 Sejalan dengan kedudukannya, maka harta wakaf terlepas dari hak milik wakif, dan tidak pula pindah menjadi milik orang-orang atau badan-badan yang menjadi tujuan wakaf. Harta wakaf terlepas dari hak milik wakif sejak wakaf diikrarkan dan menjadi hak Allah yang kemanfaatannya menjadi hak penerima wakaf (Imam Suhadi, 1985 : 27 : 28; Ahmad Azhar Basyri, 1987 : 16). 31 2. Perubahan Wakaf
29
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, h. 16. Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 37. 31 Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 38. 30
26
Memanfaatkan benda wakaf berarti menggunakan benda wakaf tersebut. Sedangkan benda asalnya/pokoknya tetap tidak boleh dijual, tidak boleh diberikan/dihibahkan, dan tidak boleh diwariskan.32
Sebagian ulama berpendapat bahwa kalau benda wakaf sudah tidak berfungsi (tidak dapat dipergunakan) atau kurang berfungsi, maka benda tersebut tidak boleh dijual, tidak boleh diganti/ditukar, tidak dipindahkan, tapi benda tersebut dibiarkan tetap dalam keadaannya. Pendapat ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh Syafi‟i dan Malik.33 Imam ahmad berpendapat bahwa boleh menjual benda wakaf, atau menukarnya, menggantinya, memindahkannya, dan menggunakan hasil penjualan tersebut untuk kemudian digunakan lagi bagi kepentingan wakaf.34 Dengan demikian wakaf tersebut boleh dijual, dipindahkan, dirobah atau diganti untuk kemudian diatur kembali pemanfaatannya bagi kepentingan umum, sesuai dengan tujuan wakaf.
C. Perwakafan di Indonesia
32
Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 38. Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 39. 34 Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 39. 33
27
Berbicara mengenai pengelolaan wakaf di
Indonesia, khususnya
pengembangan konsep wakaf tunai yang terhitung masih sangat baru, tidak bisa lepas dari periodesasi pengelolaan wakaf secara umum. Paling tidak ada tiga periode besar pengelolaan wakaf di Indonesia35 :
1. Periode Tradisional.
Pada periode ini, wakaf masih ditempatkan sebagai ajaran yang murni dimasukkan dalam kategori ibadah mahdhah (pokok). Yaitu Kebanyakan benda wakaf diperuntukkan untuk pembangunan fisik, seperti masjid, mushola, pesantren, kuburan, yayasan, dan sebagainya. Sehingga keberadaan wakaf belum memberikan kontribusi social yang lebih luas karena hanya untuk kepentingan konsumtif. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa aspek, diantaranya36 :
Kebekuan paham terhadap wakaf
Nazhir wakaf yang masih tradisional
Peraturan perundangan yang belum memadai
2. Periode Semi Professional.
35
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006), h. 1. 36 Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia, h. 1.
28
Periode semi-profesional merupakan pola pengelolaan wakaf yang kondisinya relatif sama dengan periode tradisional, namun pada masa ini sudah mulai dikembangkan pola pemberdayaan wakaf secara produktif,
meski
pembangunan
belum
maksimal.
masjid-masjid
yang
Sebagai letaknya
contoh
adalah
strategis
dengan
menambah bangunan gedung untuk pertemuan, pernikahan, seminar dan acara lainnya seperti masjid sunda kelapa, masjid pondok indah, masjid at-taqwa Pasar Minggu, Masjid Ni‟matul Ittihad Pondok Pinang (semua terletak dijakarta) dan lain-lain.37 Selain hal tersebut juga sudah mulai dikembangkan pemberdayaan tanah-tanah wakaf untuk bidang pertanian, pendirian usaha kecil seperti toko ritel, koerasi, penggilingan padi, usaha bengkel, dan sebagainya yang hasilnya untuk kepentingan pengembangan di bidang pendidikan (pondok pesantren), meskipun pola pengelolaannya masih dikatakakan tradisional. Pola pemberdayaan seperti ini sudah dilakukan oleh Pondok Pesantren Modern As-Salam Gontor, Ponorogo. Yang secara khusus mengembangkan wakaf untuk kesehatan dan pendidikan seperti yang dilakukan oleh Yayasan Wakaf Sultan Agung, Semarang. Ada lagi yang memberdayakan wakaf dengan pola pengkajian dan penelitian secara intensif terhadap
37
h. 4.
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia,
29
pengembangan wacana pemikiran Islam modern seperti yang dilakukan oleh Yayasan wakaf Paramadina, dan seterusya.38 Namun, karena kebanyakan kendala dalam pemberdayaan wakaf secara lebih agresif, pada periode ini, dimana kita sekarang masih berada dalam periode ini, pemberdayaan wakaf terlihat belum dinamis.
3. Periode Professional.
Yaitu sebuah kondisi dimana daya tarik wakaf sudah mulai dilirik untuk diberdayakan secara profesional produktif. Keprofesionalan yang dilakukan meliputi aspek: manajemen, SDM keNazhiran, pola kemitraan usaha, bentuk benda wakaf yang tidak hanya berupa harta tidak bergerak seperti uang, saham dan surat berharga lainnya, dukungan political will pemerintah secara penuh, seperti lahirnya Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf.39 Dalam periode ini, isu yang paling menonjol untuk bisa mencapai pengelolaan wakaf secara profesional adalah munculnya gagasan wakaf uang yang digulirkan oleh tokoh ekonomi asal Bangladesh, Prof. M.A Manna. Kemudian muncul pula gagasan wakaf investasi,
h. 5. h. 6.
38
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia,
39
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia,
30
yang di Indonesia sudah dimulai oleh Dompet dhuafa Republika bekerja sama dengan Batasa (BTS) Capital beberapa waktu yang lalu.40 Semangat pemberdayaan potensi wakaf secara profesional produktif tersebut semata-mata untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia, khususnya muslim Indonesia yang sampai saat ini masih dalam keterpurukan ekonomi yang sangat menyedihkan, baik dibidang pendidikan, kesehatan, teknologi maupun bidang sosial lainnya. Pada masa ini, kita mulai menepaki jenjang periodesasi pemberdayaan wakaf secara total melibatkan seluruh potensi keummatan dengan dukungan penuh, seperti lahirnya UU wakaf baru, peran UU Otonomi daerah, peran Perda, Kebijakan Moneter Nasional, UU Perpajakan dan lain sebagainya.41 Tidak hanya di Indonesia, Perkembangan wakaf di Malaysia sejak tahun 1800-an tidak mengalami perubahan secara signifikan dan bernilai ekonomi. Sebab perundang-undangan Malaysia sampai sekarang hanya terbatas kepada tanah. Itupun mayoritas masih berupa wakaf khas yang dalam pengelolaannya terikat dengan ketentuanketentuan yang disyariatkan oleh wakif. Disamping itu, masih banyak tanah wakaf yang dikelola oleh luar majelis agama, nazhirnya bukan
h. 6. h. 6.
40
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia,
41
Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia,
31
ahli ekonomi dan tidak punya latar belakang manajemen, sehingga perwakafan di Malaysia kurang produktif dan kurang bernilai ekonomi.42 Jenis wakaf Malaysia dapat dikategorikan menjadi dua model, yaitu wakaf „am dan wakaf khash. Wakaf „am adalah harta yang diwakafkan untuk kepentingan umat Islam dan untuk pengembangan sosio-ekonomi umat Islam. Wakaf khash adalah harta yang diwakafkan
disertai
dengan
syarat-syarat
tertentu
oleh
yang
mewakafkan (waqif).43 Wakaf di Arab Saudi, ketetapan No. 574 tanggal 16 Rajab 1386 H. Sesuai dengan surat keputusan kerajaan No. M/35, tanggal 18 Rajab 1386 H. Departemen wakaf resmi dibentuk oleh kerajaan Arab Saudi. Dimana departemen ini bertugas untuk mengurus aset-aset wakaf dan dikelola secara produktif. Akan tetapi ada pengelolaan khusus terhadap harta wakaf yang ada di Mekkah dan Masjid Nabawi dibangun hotel, pertokohan dan rumah yang dikembangkan secara ekonomi yang hasilnya untuk perawatan aset-aset dua kota tersebut dan membantu masyarakat yang membutuhkan uluran tangan kerajaan.44
42
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf , h. 16. 43 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf , h. 16 44 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf , h. 18.
32
Dalam pengelolaan wakaf di Arab Saudi tentu dengan menunjukan pengelola (nazhir). Dimana nazhir tersebut bertugas untuk membuat perencanaan dalam pengembangan harta wakaf, mensosialisasikan program
yang
telah
disepakati,
melaksanakan
tugas
dalam
mendistribusikan hasil wakaf kepada yang membutuhkan, memelihara dan mengawasi untuk kelanggengan aset wakaf dan membuat laporan kepada kerajaan (mamlakah) dalam pelaksanaan dan pengelolaan wakaf. 45 Wakaf di Turki, pada tahun 1928 di Turki terdapat tanah wakaf yang jumlahnya hampir separoh dari seluruh tanah-tanah subur yang ada di negeri tersebut. Pada tahun itu penghasilan harta wakaf tercatat meliputi sebesar T.k. 3.489.000,00 (tiga juta empat ratus delapan puluh sembilan ribu ringgit mas turki). Kesemuanya berasal dari hasil sawah, kebun anggur, rumah-rumah gedung yang disewakan, dan lain sebagainya.46 Di Turki ada dua jenis wakaf, yaitu: Wakaf Sholih dan Wakaf Ghair Sholih. Wakaf Shohih yaitu wakaf yang berasal dari tanah milik, dan wakaf ghair Shohih adalah wakaf yang bukan dari tanah milik (dari tanah negara). Disamping itu pengurusnya ada tanah-tanah wakaf yang langsung diurus negara, ada pula tanah-tanah wakaf yang diurus
45
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf , h. 18. 46 Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, h. 98.
33
masing-masing badan hukum/masyarakat, sedang negara hanya mengawasi saja.47
D. Pedoman Pengelolaan Wakaf Produktif. 1. Aspek kelembagaan dan Manajemen Wakaf Untuk mengelola wakaf produktif di Indonesia, yang pertama-tama harus dilakukan adalah perlunya pembentukan suatu badan atau lembaga yang khusus mengelola wakaf yang ada yang bersifat nasional.48 2. Aspek Akuntansi dan Auditing Lembaga Wakaf a. Aspek Akuntansi Akuntansi bukanlah “ilmu baru” dalam kehidupan umat manusia. Sejarah mencatat, bahwa akuntansi sudah ada dan dipraktikan sejak sekitar 8000 tahun sebelum masehi. Dalam pengertian yang paling sederhana, akuntansi dapat dipahami sebagai kegiatan pencatatan
47
Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, h. 98. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, h. 89. 48
34
kegiatan usaha bisnis, baik komersial ataupun bukan, untuk tujuan tertentu. Maha suci dan Maha Agung Allah SWT yang secara jelas menegaskan pentingnya akuntansi bagi kegiatan manusia, sebagaiman yang dilansir didalam ayat al-Quran surat al-Baqarah ayat 282.49 b. Aspek Auditing Auditing dalam bahasa Indonesia biasanya diartikan sebagai pemeriksaan. Padahal, secara harfiah istilah auditing ini konon berasal dari istilah audire yang berarti to hear atau to listen (Mathews, 1996). Yang dimaksud adalah bahwa pihak tertentu melaporkan secara terbuka tugas ayau amanah yang diberi kepadanya, dan pihak yang memberikan amanah mendengarkan. Jadi ini merupakan manifestasi pertanggungjawaban pihak tertetu yang diberi tanggungjawab kepada pihak yang memberi amanah.50
49
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, h. 92. 50 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf,h. 94.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL
A. Sejarah dan Perkembangan Perguruan Islam Al-Syukro Universal "Belanjakanlah sebagian hartamu di jalan Allah", amanah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW ini telah membangun kesadaran keluarga almarhum Bapak Drs. H. Oskar Surjaatmadja untuk mewakafkan sebagian harta titipan Allah SWT guna memfasilitasi pembangunan mental spiritual generasi muda Islam dan ummat Islam pada umumnya. Diawali dengan mengadakan Pengajian Bulanan yang dilaksanakan di Jalan Puri Mutiara I/9 Cipete Jakarta Selatan, timbul niat untuk melaksanakan dan mengembangkan pendidikan berwawasan Islami. Pada tahun 1996 niat ini diwujudkan dengan mendirikan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Taman Bermain (Kelompok Bermain – KB) untuk anak-anak prasekolah, di Jalan Puri Mutiara I/9 Cipete Jakarta Selatan. Pendidikan anak-anak prasekolah ini berkembang dengan baik, di bawah bimbingan Ibu Hj. Nibras O. Salim, banyak orang tua yang mempercayakan putra-putrinya untuk mengikuti pendidikan prasekolah di tempat ini. Untuk mewadahi kegiatan pendidikan ini didirikanlah sebuah yayasan yang diberi nama: “YAYASAN WAKAF DAAR ASKARIL „IBAAD” yang disingkat menjadi YADA‟I.
35
36
Banyaknya orang tua yang sudah percaya dengan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan, dan atas desakan orang tua siswa, untuk kelanjutan pendidikan putra/putrinya maka setahun kemudian YADA‟I mengembangkan sayapnya dengan mendirikan Taman Kanak-kanak Islam (TK), Sekolah Dasar Islam (SD) dan Sekolah Menengah Pertama Islam (SMP) di atas tanah seluas 2,8 Ha yang berlokasi di Gang H. Maung Jalan Otto Iskandardinata Ciputat dengan nama AL SYUKRO. TK-SD dan SMP Islam Al Syukro di Ciputat terus berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam yang menjadi pilihan bagi masyarakat di Sekitar Ciputat, Pamulang, Pondok Cabe, Lebak Bulus, Sawangan, Bintaro dan sekitarnya. Dalam setiap penilaian akreditasi yang dilaksanakan Dinas Pendidikan setempat, Sekolah Islam Al Syukro Universal selalu mendapatkan akreditasi "A". Penyelenggaraan pendidikan Islam di atas tanah wakaf seluas 2,75 Ha dimaksudkan oleh keluarga Ibu Dra.Hj. Buli Oskar Surjaatmadja untuk dijadikan pusat pendidikan Islam terkemuka dari jenjang TK hingga perguruan tinggi. Cita-cita tersebut sudah dituangkan dalam dokumendokumen Yayasan Wakaf Daar Asykaril Ibaad sebagai mimpi masa depan. Seiring dengan tujuan untuk menyelenggarakan pendidikan Islam dari jenjang TK hingga perguruan tinggi tersebut, keluarga wakif memandang perlu untuk menunjuk lembaga lain yang memiliki jaringan luas dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan. Untuk selanjutnya pendiri YAWADAI dan keluarga Ibu Dra.Hj. Buli Oskar Surjaatmadja mengikrarkan wakafnya, agar areal Al-Syukro di Ciputat dan segala aset serta
37
penyelenggaraan sekolahnya diserahkan kepada ummat, dengan menunjuk Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA sebagai nadzir (pihak penerus amanah). Sejak Akad Wakaf tanggal 2 November 2010, Sekolah Islam Al Syukro Universal diberi istilah baru yakni Perguruan Islam Al Syukro Universal di bawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA.Yayasan Wakaf Daar Asykaril Ibaad tetap mengelola TK dan TPA Islam Al Syukro di Cipete Jakarta Selatan. Berdasarkan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan No.11 tanggal 2 November 2010 melalui IKRAR WAKAF, Yayasan Wakaf Daar Asykaril „Ibaad (YAWADA‟I) dengan para Waqif telah sepakat menunjuk Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA menjadi NAZHIR dari Harta Benda Wakaf yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) bidang tanah Hak Milik Waqif seluas 27.523 M2 beserta bangunan-bangunan Sekolah (TK-SD-SMP) Islam Al Syukro di atasnya dengan inventaris berikut metode dan sistem pembelajaran dan pengelolaannya yang untuk selanjutnya disebut dengan nama “Perguruan Islam Al Syukro Universal”. Pemwakafan ini dilakukan dengan tujuan agar “Harta Benda Wakaf” sebagai Perguruan Islam Al Syukro Universal dapat dilanjutkan dengan pembangunan, pengembangan, dan pengelolaannya oleh NAZHIR, dalam rangka mendidik dan membina ummat terutama anak didik Indonesia.46
46
Perguruan Islam Al-Syukro Universal “Sejarah Perguruan Islam Al-Syukro Universal” artikel diakses pada 28 november 2014 dari http://alsyukrouniversal.com/profil/sejarah
38
B. Visi dan Misi 1. Visi Visi Perguruan Islam Al Syukro Universal adalah "Menjadikan Perguruan Islam Al Syukro Universal sebagai pusat pendidikan terkemuka dan berhasil sebagai penyelenggara Pendidikan Usia Dini, Dasar, Menengah sampai dengan Pendidikan Tinggi yang bernafaskan Islam dan bertaraf internasional" 2. Misi Misi Perguruan Islam Al Syukro Universal adalah: 1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan Islam dalam arti seluas-luasnya dalam membantu membentuk insan dan masyarakat yang berilmu, beramal, berakhlak mulia, kompeten, kompetitif dan bertaqwa kepada Allah SWT, cinta Agama, Bangsa dan Negara. 2. Membangun dan menyediakan sarana, lingkungan, sistem dan fasilitas pendidikan yang nyaman, efektif dan Islami untuk pengembangan pendidikan pada jenjang Pendidikan Usia Dini, Dasar, Menengah sampai dengan Perguruan Tinggi. 3. Menyelenggarakan proses dan mewujudkan hasil pembelajaran bermutu di semua jenjang pendidikan yang mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain internasional.
lokal, nasional maupun
39
4. Menjadikan Perguruan Islam Al-Syukro Universal sebagai pusat pendidikan yang produktif, yang mampu mendorong peningkatan mutu pelaksanaan pendidikan bagi masyarakat pada umumnya. 5. Membangun organisasi yang modern dan efektif yang mendorong budaya berprestasi di lingkungan Perguruan Islam
Al-Syukro
Universal.47
C. Struktur Organisasi Perguruan Islam Al-Syukro Universal dikelola oleh Pimpinan dan Unsurunsur organisasi sebagai berikut: Pimpinan Direktur
: Supangat Rohani, S.Pd.I., MA.
Wakil Direktur
: Asmuni Marjuki, S. Th.I
General Manager Operasional
: Miza Elman, S.E
General Manager Pendidikan
: Supangat Rohani, S.PdI., MA.
Manager dan Unit-unit
Manager SDM
: Nafis Murdika, S.Psi.
Manager Keuangan
: Budi Santoso, S.P.
47
Perguruan Islam Al-Syukro Universal “Visi dan Misi Perguruan Islam Al-Syukro Universal” artikel diakses pada 28 november 2014 dari http://alsyukrouniversal.com/profil/visimisi
40
Manager Program Pendukung
: Drs. Dedy Supriyadi, M.Pd.
Kepala Unit Keuangan
: Dina Fitriani, S.Pt.
Wakil Kepala Unit Keuangan
: Rista Yuniarti
Unit Logistik
: Nanang Wahyudi, S.Kom.
Unit ICT
: Dona Nuryahya, S.Kom.
Unit ICT
: M. Giyanto
Kepala Unit Humas & Promosi
: Badiyo
Staff Keuangan
: Riyani
Kepala-kepala Sekolah
1. KB/TK
: Imam Yahya
2. SD
: Henrizal Saidi Harahap, MA.
3. SMP
: Humaidi, S. Ag.48
D. Unit Pendidikan Perguruan Islam Al Syukro Universal saat ini menyelenggarakan unit Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di masa yang akan datang, Insya Allah akan diselenggarakan SMU dan Perguruan Tinggi, sehingga Al Syukro
48
Perguruan Islam Al-Syukro Universal “Struktur Organisasi Perguruan Islam Al-Syukro Universal” artikel diakses pada 28 november 2014 dari http://alsyukrouniversal.com/profil/struktur-organisasi
41
Universal di masa depan menjadi pusat penyelenggaraan pendidikan bernafaskan Islam, yang lengkap dari jenjang Kelompok Bermain hingga Perguruan Tinggi.49 E. Dasar Hukum Wakaf Di Perguruan Islam Al-Syukro Universal Landasan hukum perwakafan di Perguruan Islam Al-Syukro Universal ialah firman Allah SWT Surat Al-Bararah ayat 254 : 1.
Al-Quran
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim. (al-Baqarah (2) : 254)
2.
Undang-undang Dasar hukum wakaf yang di Perguruan Islam Al-Syukro Universal
mengacu kepada Undang-Undang RI nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, Yayasan Dompet Dhuafa Republika juga telah terdaftar di Badan Wakaf
49
Perguruan Islam Al-Syukro Universal “Unit Pendidikan Perguruan Islam Al-Syukro Universal” artikel diakses pada 28 november 2014 dari http://alsyukrouniversal.com/profil/unitpendidikan
42
Indonesia sebagai Nazhir pada 16 Juni 2011, dengan nomor pendaftaran: 36.74.3.1.00001. Berdasarkan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan No.11 tanggal 2 November 2010 melalui
IKRAR WAKAF,
Yayasan Wakaf Daar
Asykaril „Ibaad (YAWADA‟I) dengan para Waqif telah sepakat menunjuk Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA menjadi NAZHIR dari Harta Benda Wakaf yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) bidang tanah Hak Milik Waqif seluas 27.523 M2 beserta bangunan-bangunan Sekolah (TK-SDSMP) Islam Al Syukro di atasnya dengan inventaris berikut metode dan sistem pembelajaran dan pengelolaannya yang untuk selanjutnya disebut dengan nama “Perguruan Islam Al Syukro Universal”.
BAB IV PENGELOLAAN HARTA WAKAF DI PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL
A. Pengelolaan Harta Wakaf Di Perguruan Islam Al-Syukro Universal Dilihat dari sejarah dan perkembangan Perguruan Islam Al-Syukro Universal, Perguruan Islam Al-Syukro Universal memiliki perkembangan yang amat pesat dan terorganisir setelah diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika pada tanggal 2 november 2010, banyak perubahan sistem manajemen yang ada di dalam pengelolaan harta wakaf yang mengakibatkan terjadinya optimalisasi pengelolaan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal, manajemen yang diterapkan tersebut diantaranya adalah : 1. Manajemen Struktur Organisasi Departemen Pendidikan Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan di inginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
43
44
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada suatu pertanggung jawaban apa yang akan dikerjakan. Sebelum Perguruan Islam Al-Syukro Universal diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, manajemen struktur organisasi departemen pendidikan yang diterapkan di Perguruan Islam Al-Syukro Universal adalah multi struktural. Multi struktural yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Struktur Taman Kanak-kanak (TK) Perguruan Islam AlSyukro Universal Taman Kanak-kanak (TK) Perguruan Islam Al-Syukro Universal dipimpin oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, disamping melaksanakan tugas pokok sebagai Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, mereka juga membawahi atau menangani tugas pokok unit logistik
dan
sarana
prasarana
serta
supervisor
office
boy.
Kelemahannya adalah kurang terkontrolnya antara tugas pokok Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah dengan tugas-tugas lainnya (diluar tugas pokok Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah), hal ini yang menyebabkan tugas pokok Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah menjadi terbagi dan kurang fokus.50
50
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
45
Sebagaimana kita ketahui bahwasannya tugas pokok dan fungsi Wakil Kepala Sekolah adalah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program 2) Pengorganisasian 3) Pengarahan 4) Ketenagaan 5) Pengkoordinasian 6) Pengawasan 7) Penilaian 8) Identifikasi dan pengumpulan data 9) Penyusunan laporan 10) Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam
urusan-urusan
sebagai
berikut:
Kurikulum
dan
Kesiswaan. Kemudian, Perubahan yang dilakukan pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah membentuk unit logistik dan sarana prasarana. Hal ini agar tugas pokok kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bisa fokus dan berjalan dengan baik, serta tugas logistik dan sarana prasarana juga dapat melaksanakan tugas organisasi sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas/koridornya masing-masing. Dengan ditambahnya SDM yang ahli dalam bidang-bidang yang
46
dibutuhkan tersebut, hal ini adalah solusi yang sangat efektif agar semua tugas organisasi berjalan dengan baik.51 b. Struktur Sekolah Dasar (SD) Perguruan Islam Al-Syukro Universal Sekolah Dasar (SD) Perguruan Islam Al-Syukro Universal dipimpin oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum, jikalau di Taman Kanak-kanak (TK) Perguruan Islam Al-Syukro Universal yang menjadi multi struktural adalah Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, akan tetapi di Sekolah Dasar (SD) Perguruan Islam AlSyukro Universal yang menjadi multi struktural adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum, disamping melaksanakan tugas pokok sebagai Kepala Sekolah Bidang Umum, juga membawahi atau menangani tugas pokok unit logistik, sarana prasarana, dan tugas supervisor office boy. Kelemahannya adalah kurang terkontrolnya antara tugas pokok Kepala Sekolah Bidang Umum dengan tugas-tugas lainnya (diluar tugas pokok Kepala Sekolah Bidang Umum), hal ini yang menyebabkan tugas Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum menjadi terbagi dan kurang fokus.52
51
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014 52 Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
47
Kemudian, Perubahan yang dilakukan pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum dihapus. Hal ini agar tugas pokok kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bisa fokus dan berjalan dengan baik, serta tugas logistik dan sarana prasarana juga dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas/koridornya masing-masing. Dengan ditambahnya SDM yang ahli dalam bidang-bidang yang dibutuhkan tersebut, hal ini adalah solusi yang sangat efektif agar semua tugas organisasi berjalan dengan baik.53 c. Struktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) Perguruan Islam Al-Syukro Universal Sekolah Menengah Pertama (SMP) Perguruan Islam Al-Syukro Universal dipimpin oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah kurikulum dan Wakil Kepala Sekolah bidang umum, jikalau di Taman kanak-kanak (TK) yang menjadi multi struktural adalah Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, akan tetapi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sama halnya dengan Sekolah Dasar (SD) Perguruan Islam Al-Syukro Universal yang menjadi multi struktural adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum, disamping melaksanakan tugas pokok sebagai Kepala Sekolah Bidang Umum, Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum juga membawahi atau menangani tugas pokok unit logistik,
53
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
48
sarana prasarana, dan tugas supervisor office boy. Kelemahannya adalah kurang terkontrolnya antara tugas pokok Kepala Sekolah Bidang Umum dengan tugas-tugas lainnya (diluar tugas pokok Kepala Sekolah Bidang Umum), hal ini yang menyebabkan tugas Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum menjadi terbagi dan kurang fokus.54 Kemudian, Perubahan yang dilakukan pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah wakil kepala sekolah bidang umum dihapus dan diganti dengan membentuk unit logistik sarana dan prasarana, sama halnya dengan sekolah dasar (SD) Perguruan Islam Al-Syukro Universal. Hal ini agar tugas pokok Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah bisa fokus dan berjalan dengan baik serta tugas unit logistik dan sarana prasarana juga dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas/koridornya masing-masing. Dengan ditambahnya SDM yang ahli dalam bidangbidang yang dibutuhkan tersebut, hal ini adalah solusi yang sangat efektif agar semua tugas organisasi berjalan dengan baik. 2. Manajemen Struktur Organisasi Departemen Operasional Tidak hanya Manajemen Struktur Organisasi Departemen Pendidikan saja yang diperbaiki, akan tetapi manajemen struktur organisasi departemen operasional Perguruan Islam Al-syukro pun diperbaiki dengan baik. 54
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
49
Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika manajemen struktur organisasi operasional Perguruan Islam Al-Syukro Universal adalah sebagai berikut: a. Manajemen Keuangan Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, struktur manajemen keuangan dibawahi oleh Kepala Keuangan, Wakil Kepala Keuangan dan Kasir. Kemudian pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa struktur ditambah menjadi Unit Logistik yang membawahi : -
Logistik
-
Office Boy dan Gardener
-
Sarpras
Disamping itu Prosedur Keuangan yang diterapkan pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika menjadi sangat ketat dan profesional, salah satu contohnya adalah dalam masalah Proposal Pengajuan Dana. Dalam mengajukan Proposal Pengajuan Dana (PPD) pengaju wajib menandatangani Proposal Pengajuan Dana (PPD) tersebut kemudian harus di setujui oleh Kepala Sekolah, General Manager Pendidikan dan Direktur. Setelah Proposal Pengajuan Dana (PPD) ditandatangani, dana bisa diambil di kasir.
50
Kemudian dana yang telah digunakan wajib membuat laporan realisasi penggunaan dana tersebut.55 b. Manajemen SDM Pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, manajemen SDM Perguruan Islam Al-Syukro Universal mengalami perubahan dan perkembangan yang baik. Salah satunya adalah bertambahnya SDM/karyawan. Hal ini disebabkan oleh perubahanperubahan struktur yang terjadi pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Dengan ditambahnya SDM/karyawan ini adalah solusi yang efektif, disamping membuka lapangan kerja tugas organisasi pun berjalan dengan baik.56 c. Manajemen Program Pendukung Dan Lingkungan Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, struktur manajemen program pendukung dan lingkungan dibawahi dengan adanya:
55
-
Satpam
-
Supir
-
Gardener
-
Penerimaan Siswa Baru
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014 56 Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
51
Kemudian pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Gardener dihapus dari struktur manajemen pendukung dan lingkungan, dan dipindahkan kedalam struktur manajemen keuangan yang dibawahi oleh Unit Logistik. Dari perubahan-perubahan struktur organisasi yang diterapkan diatas, dengan demikian mentenes gedung lebih baik, pengadaan barang sesuai dengan prosedur dan sistem manajemen yang diterapkan menjadi lebih baik pula.57
B. Sistem Pengembangan Wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal
Perguruan Islam Al-Syukro Universal tidak hanya sukses dalam sistem manajemen pengelolaan yang diterapkan, akan tetapi sukses juga dalam sistem manajemen pengembangan wakaf yang diterapkan sehingga menghasilkan wakaf secara produktif. Pengembangan-pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan Gedung Taman Kanak-kanak (TK) Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, gedung Taman Kanak-kanak (TK) lantai 2 (dua) tidak berfungsi. kemudian pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika gedung Taman 57
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
52
Kanak-kanak (TK) lantai 2 difungsikan sebagai kelas untuk kelas 1 Sekolah Dasar (SD) sebanyak 7 kelas yang digunakan, hal ini diakibatkan karena meningkatnya siswa baru yang terus meningkat setiap tahunnya.58 2. Perbaikan Parkir Motor dan Mobil Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, lokasi parkir motor dan mobil digabung menjadi satu lokasi, yang menyebabkan kurang terkontrolnya manajemen parkir, kemudian pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika dikembangkan menjadi 2 lokasi, parkir khusus mobil dan parkir khusus motor. Hal ini menjadi lebih teratur dan terorganisir.59
3. Sewa Kantin
Dengan disewakannya kantin yang ada di Perguruan Islam Al-Syukro Universal, wakaf yang tadinya tidak produktif menjadi wakaf produktif. Dengan
sewa
kantin
ini
Perguruan
Islam
Al-Syukro
dapat
mengembangkannya kembali dana sewa tersebut guna untuk perbaikanperbaikan gedung, kantin dan lain sebagainya.
58
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014 59 Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
53
4. Mobil Antar Jemput
Pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, mobil antar jemput ini menjadi wakaf produktif, yang mana dari dana sewa tersebut kemudian dikembangkan, yang tadinya hanya satu mobil antar jemput sekarang memiliki dua mobil antar jemput.
Adapun rencana pengembangan yang akan dilakukan kedepan adalah sebagai berikut:
1. Unit Sekolah
Perguruan Islam Al Syukro Universal saat ini menyelenggarakan unit Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di masa yang akan datang, Insya Allah akan diselenggarakan SMU dan Perguruan Tinggi, sehingga Al Syukro Universal di masa depan menjadi pusat penyelenggaraan pendidikan bernafaskan Islam, yang lengkap dari jenjang Kelompok Bermain hingga Perguruan Tinggi.60
60
Perguruan Islam Al-Syukro Universal “Rencana Pengembangan Perguruan Islam AlSyukro Universal” diakses pada tanggal 28 november 2014 pada http://alsyukrouniversal.com/profil/rencana-pengembangan
54
2. Master Plan
55
Dari sistem pengelolaan dan pengembangan wakaf yang diterapkan dengan baik dan profesional, dampak atau manfaat yang terjadi adalah, alhamdulillah Perguruan Islam Al-Syukro Universal dapat memberikan beasiswa kepada para kaum dhuafa sebanyak 21 siswa/i Perguruan Islam Al-Syukro Universal pada tahun 2014-2015 ini, dibawah Binaan Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
DAFTAR NAMA SISWA BINAAN DOMPET DHUAFA PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 NO
NAMA
L/P
1
Lucky Luqmansyah
L
2
M. Hafidz Syachreza
L
3
Akbar Sofyan Al Q
L
4
Al Arsy Rafli Maulana
L
Jakarta, 27 Mei 2001
P
Tangerang, 21 September 1999
Gg. Bambu Rt.03/04 Pamulang Barat
VIII
Jl. Surya Kencana, Gg. Hs. No.71 Rt.04/06 Pamulang Barat
VIII
Jl. Cemara II No.61 Rt.02/01 Pamulang Barat
VIII
5
Indah Rosdiana
TTL Tangerang, 04 Januari 2002 Tangerang, 22 September 2012 Tangerang, 17 Februari 2001
6
Inggrit Rattantri
P
Tangerang, 14 Januari 2001
7
Lady Maryam
P
Jakarta, 05 Maret 2001
ALAMAT
KELAS
Jl. Cemara II Rt. 03/01 Pamulang Barat
VII
Jl. Arimbi Raya No. 38 Rt.01/01 Pnk Benda
VII
Jl. Salak 9 Rt.05/04 Buaran Pondok Benda Pamulang Jl. Indah I Rt. 002/06 Curug Bojongsari Jawa Barat
VIII
VIII
56
8
Mutiara Yalanda
P
9
Muhamad Gusti A
L
10
Okta Herliana Putri
P
11
Sayyidah Hamidah
P
12
Azzikri Raihan Zaini
L
13
Dwinarini Maura
P
14
Fitriya Salsabila
P
15
Ghina Salsabila M. I
P
16
Hafsah Dzu Rahmah F
L
17
Kiki Dwi Septiyani
P
18
Najlaa Putri Virdiansyah
P
19
Rosliana Dwi Astuti
P
20
Septiani
P
21
Silviana Rahmawati
P
Magetan, 30 Agustus 2001 Jakarta, 28 Februari 2001 Tegal, Kediri, 11 Agustus 2001 Jakarta, 15 Desember 1999 Jakarta, 16 Oktober 2000 Tangerang, 28 September 2000 Surakarta, 06 November 2000 Jakarta, 20 September 2000 Jakarta, 28 September 2000 Jakarta, 13 Mei 2000 Tangerang, 12 Februari 2000 Tangerang, 05 September 1999 Tangerang, 08 Agustus 2000
Jl. Cemara II No. 79 Rt.02/01 Pamulang Barat Jl. Waru I No.59 Rt.01/03 Pamulang Barat Jl. Cemara II Rt.02/01 Pamulang Barat Jl. Salak 5 Rt.04/04 Pondok Benda Pamulang Jl. Arimbi Rt.02/01 No.40 Pondok Benda Pamulang Komp. Pamulang Estat Blok F-14/8 Rt.06/13 Pamulang Komp. Bukit Pamulang Indah A 13/17 Rt.07/04 Pamulang Komp. Bukit Pamulang Indah Blok E 17 No.7 Rt. 005/005 Pamulang Jl. Surya Kencana Blok A No.6 Rt.001/022 Pamulang
VIII
VIII VIII VIII
IX
IX
IX
IX
IX
Jl. Cemara II Rt.001/003 Pamulang
IX
Jl. Surya Kencana Gg. Ketapang II/37 Rt.01/05 Pamulang
IX
Jl. Otista. Gg. Mandor Sasak Tinggi Ciputat
IX
Jl. Cemara II Rt.03/01 Pamulang
IX
Jl. Waru I Rt.01/03 Pamulang
IX
57
3. Kendala dalam Pengelolaan dan Pengembangkan Wakaf
Kendala yang dihadapi oleh perguruan Islam Al-Syukro Universal dalam mengelola dan mengembangkan wakaf adalah sebagai berikut:
a. Kendala dalam Pengelolaan Kendala yang dihadapi Pengelola Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam menerapkan sistem manajemen yang diterapkan pasca di wakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah pada awalnya banyak terjadi pro dan kontra antara guru/karyawan Perguruan Islam Al-Syukro Universal dengan pihak Pengelola Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Akan tetapi setelah berjalan hingga kini, para pihak guru/karyawan pun bisa menerima dan menyadari bahwa sistem manajemen yang seperti inilah yang akan membangun lembaga, guru dan murid menjadi lebih baik.61
b. Kendala dalam Pengembangan Kendala yang dihadapi Perguruan Islam Al-Syukro Universal dalam mengembangkan tanah wakaf ini adalah proses perizinan kepada pemerintah dalam pembangunan gedung baru SMP. Salah satu sebabnya adalah diperlukannya izin kawasan sesuai dengan master plan Perguruan Islam Al-Syukro Universal. Akan tetapi izin kawasan 61
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
58
yang diperlukan sedang dalam proses, insyaAllah di awal tahun 2015 ini seluruh perizinan terkait pembangunan gedung SMP selesai dan akan segera dibangun gedung SMP.62
62
Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan analisis pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal, maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Pengelolaan harta wakaf diperguruan Islam Al-Syukro Universal dikelola secara produktif dan profesional dengan cara menerapkan sistem manajemen struktural yang baik. Dengan menerapkan sistem manajemen struktural yang baik ini maka susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional dengan baik berdasarkan tujuan yang diharapkan dan di inginkan.
2.
Sistem pengembangan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal dikembangkan dengan berbagai macam perbaikan yang dilakukan, yaitu dengan memperbaiki gedung Taman Kanak-kanak (TK) yang tadinya tidak berfungsi menjadi berfungsi, memperbaiki/memenej lokasi parkir menjadi lebih terorganisir, memproduktifkan sewa kantin dan mobil antar jemput untuk kesejahteraan umat serta dapat memberikan beasiswa kepada para kaum dhuafa sebanyak 21 siswa/i Perguruan Islam Al-Syukro Universal pada tahun 2014-2015, dibawah binaan Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
59
60
3.
Kendala yang dihadapi Perguruan Islam Al-Syukro Universal dalam sistem manajemen pengelolaan yang diterapkan adalah terjadinya pro dan kontra antara Guru dengan Pengelola Yayasan Dompet Dhuafa Republika pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, akan tetapi setelah berjalan hingga kini, para pihak guru/karyawan pun bisa menerima dan menyadari bahwa sistem manajemen yang seperti inilah yang baik untuk lembaga, guru dan murid dalam pengembangan umat. Kemudian kendala yang dihadapi Perguruan Islam Al-Syukro Universal dalam pengembangan wakaf adalah proses perizinan kepada pemerintah dalam pembangunan gedung baru SMP. Salah satu sebabnya adalah diperlukannya izin kawasan sesuai dengan master plan Perguruan Islam Al-Syukro Universal. Akan tetapi izin kawasan yang diperlukan sedang dalam proses, insyaAllah di awal tahun 2015 ini seluruh perizinan terkait pembangunan gedung SMP selesai dan akan segera dibangun gedung SMP.
61
B. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, berikut ini adalah beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan terkait pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam AlSyukro Universal sebagai berikut: 1.
Kepada nazhir Yayasan Dompet Dhuafa Republika harus lebih berupaya meningkatkan Pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal dengan cara mengelola harta wakaf secara produktif dan profesional agar dapat dirasakan manfaatnya yang lebih nyata.
2.
Kepada pengelola Perguruan Islam Al-Syukro Universal harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal agar tanah wakaf ini menjadi lebih produktif.
3.
Kepada para guru Perguruan Islam Al-Syukro Universal agar dapat memberikan
pengetahuan
yang
lebih
kepada
para
siswa/i
dalam
memanfaatkan tanah wakaf dengan cara bercocok tanam. 4.
Kepada pemerintah pusat maupun daerah agar bisa lebih memperhatikan dan dapat memberikan bantuan kepada lembaga wakaf, agar dalam mengelola harta benda wakaf bisa lebih produktif dan dapat dirasakan manfaatnya pada siswa/i yang tidak mampu.
DAFTAR PUSTAKA
Adijani, Al-alabij. Perwakafan Tanah Di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2004. Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah. Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan. Jakarta: The Ford Foundation, 2006. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji, 2003. Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf. Paradigma Baru Wakaf di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004. Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf. Paradigma Baru Wakaf di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji, 2005. Direktorat Pemberdayaan wakaf. Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006. Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Fiqih Wakaf. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006. Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006. Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Strategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006.
Farid, Wadjdy. Wakaf & Kesejahteraan Umat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
62
63
Husen, Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004. Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014 Mustafa Edwin Nasution. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana, 2007. Mundzir Qahar, Manajemen Wakaf Produktif. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar Group, 2005. Muhammad Nashirudin, Ringkasan Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka Azzam, 2003. Rachmadi, Usman. Hukum Perwakafan Di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2009. Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia. Jakarta: Darul Ulum Press, 1999 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Hukum-Hukum Fiqh Islam. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2001. Undang-Undang No 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Internet : “Kemenag Banten” artikel diakses pada 14 november http://banten.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=77876
2014
dari
“Rencana Pengembangan Perguruan Islam Al-Syukro Universal” di akses pada http://alsyukrouniversal.com/profil/rencana28 november 2014 dari pengembangan “Sejarah Al-Syukro Universal” di akses pada 28 november 2014 dari http://alsyukrouniversal.com/profil/sejarah
64
“Struktur Organisasi” diakses pada 28 november http://alsyukrouniversal.com/profil/struktur-organisasi
2014
dari
“Tabung Wakaf Indonesia” artikel diakses pada 15 september 2014 dari http://tabungwakaf.com/portfolio/all/sekolah-tk-sd-smp-al-syukro-universalciputat/ “Unit Pendidikan” diakses pada 28 http://alsyukrouniversal.com/profil/unit-pendidikan
november
2014
dari
“Visi dan Misi Al-Syukro Universal” di akses pada 28 november 2014 dari http://alsyukrouniversal.com/profil/visi-misi
Lampiran
WAWANCARA PRIBADI
Narasumber
: Miza Elman, S.E.
Jabatan
: General Manager Operasional
Tempat/Tanggal
: Perguruan Islam Al-Syukro Universal, 05 Desember 2014
1. Sejarah dan Perkembangan Berdirinya Perguruan Islam Al-Syukro Universal ? Pada awalnya Ibu Oskar Surjaatmadja mengadakan Pengajian Bulanan yang dilaksanakan di Cipete - Jakarta Selatan, timbul niat untuk melaksanakan dan mengembangkan pendidikan berwawasan Islami. Pada tahun 1996 niat ini diwujudkan dengan mendirikan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Taman Bermain (Kelompok Bermain – KB) untuk anak-anak prasekolah, di Cipete - Jakarta Selatan. Pendidikan anak-anak prasekolah ini berkembang dengan baik, banyak orang tua yang mempercayakan putra-putrinya untuk mengikuti pendidikan prasekolah di tempat ini. kemudian didirikanlah sebuah yayasan yang diberi nama: “YAYASAN WAKAF DAAR ASKARIL „IBAAD” yang disingkat menjadi YADA‟I. Banyaknya orang tua yang sudah percaya dengan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan, dan atas desakan orang tua siswa, untuk kelanjutan pendidikan putra/putrinya maka setahun kemudian YADA‟I mengembangkan
65
66
sayapnya dengan mendirikan Taman Kanak-kanak Islam (TK), Sekolah Dasar Islam (SD) dan Sekolah Menengah Pertama Islam (SMP) di Gang H. Maung Jalan Otto Iskandardinata Ciputat dengan nama TK-SD dan SMP Islam Al Syukro Universal. Kemudian, Ibu Oskar mempunyai cita-cita untuk mengembangkan Alsyukro ini dengan mendirikan SMA hingga Perguruan Tinggi. Untuk mencapai itu semua pada akhirnya Ibu Oskar menunjuk Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA sebagai nadzir (pihak penerus amanah). Sejak Akad Wakaf tanggal 2 November 2010, Sekolah Islam Al Syukro Universal diberi istilah baru yakni Perguruan Islam Al Syukro Universal di bawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA.
2. Apa Visi dan Misi Perguruan Islam Al-Syukro Universal ? 1) Visi Visi Perguruan Islam Al Syukro Universal adalah "Menjadikan Perguruan Islam Al Syukro Universal sebagai pusat pendidikan terkemuka dan berhasil sebagai penyelenggara Pendidikan Usia Dini, Dasar, Menengah sampai dengan Pendidikan Tinggi yang bernafaskan Islam dan bertaraf internasional"
67
2) Misi Misi Perguruan Islam Al Syukro Universal adalah: a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan Islam dalam arti seluas-luasnya dalam membantu membentuk insan dan masyarakat yang berilmu, beramal, berakhlak mulia, kompeten, kompetitif dan bertaqwa kepada Allah SWT, cinta Agama, Bangsa dan Negara. b. Membangun dan menyediakan sarana, lingkungan, sistem dan fasilitas pendidikan yang nyaman, efektif dan Islami untuk pengembangan pendidikan pada jenjang Pendidikan Usia Dini, Dasar, Menengah sampai dengan Perguruan Tinggi. c. Menyelenggarakan proses dan mewujudkan hasil pembelajaran bermutu di semua jenjang pendidikan yang mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain
lokal, nasional maupun
internasional. d. Menjadikan Perguruan Islam Al-Syukro Universal sebagai pusat pendidikan yang produktif, yang mampu mendorong peningkatan mutu pelaksanaan pendidikan bagi masyarakat pada umumnya. e. Membangun organisasi yang modern dan efektif yang mendorong budaya berprestasi di lingkungan Perguruan Islam Universal.
Al-Syukro
68
3. Struktur Perguruan Islam Al-Syukro Universal ? Perguruan Islam Al-Syukro Universal dikelola oleh Pimpinan dan Unsurunsur organisasi sebagai berikut: Pimpinan Direktur
: Supangat Rohani, S.Pd.I., MA.
Wakil Direktur
: Asmuni Marjuki, S. Th.I
General Manager Operasional
: Miza Elman, S.E
General Manager Pendidikan
: Supangat Rohani, S.PdI., MA.
Manager dan Unit-unit
Manager SDM
: Nafis Murdika, S.Psi.
Manager Keuangan
: Budi Santoso, S.P.
Manager Program Pendukung
: Drs. Dedy Supriyadi, M.Pd.
Kepala Unit Keuangan
: Dina Fitriani, S.Pt.
Wakil Kepala Unit Keuangan
: Rista Yuniarti
Unit Logistik
: Nanang Wahyudi, S.Kom.
Unit ICT
: Dona Nuryahya, S.Kom.
Unit ICT
: M. Giyanto
Kepala Unit Humas & Promosi
: Badiyo
Staff Keuangan
: Riyani
69
Kepala-kepala Sekolah
1. KB/TK
: Imam Yahya
2. SD
: Henrizal Saidi Harahap, MA.
3. SMP
: Humaidi, S. Ag.
4. Dasar Hukum Perwakafan di Perguruan Islam Al-Syukro Universal ? Landasan hukum perwakafan di Perguruan Islam Al-Syukro Universal ialah firman Allah SWT Surat Al-Bararah ayat 254 : a) Al-Quran
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim. (alBaqarah (2) : 254) b) Undang-undang Dasar hukum wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal mengacu kepada Undang-Undang RI nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, Yayasan Dompet Dhuafa Republika juga telah terdaftar di Badan Wakaf
70
Indonesia sebagai Nazhir pada 16 Juni 2011, dengan nomor pendaftaran: 36.74.3.1.00001. Berdasarkan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan No.11 tanggal 2 November 2010 melalui
IKRAR WAKAF,
Yayasan Wakaf Daar
Asykaril „Ibaad (YAWADA‟I) dengan para Waqif telah sepakat menunjuk Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA menjadi NAZHIR dari Harta Benda Wakaf yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) bidang tanah Hak Milik Waqif seluas 27.523 M2 beserta bangunan-bangunan Sekolah (TK-SDSMP) Islam Al Syukro di atasnya dengan inventaris berikut metode dan sistem pembelajaran dan pengelolaannya yang untuk selanjutnya disebut dengan nama “Perguruan Islam Al Syukro Universal”.
5. Bagaimana Pengelolaan Harta Wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal ? Dalam pengelolaan harta wakaf di perguruan Islam Al-Syukro Universal selalu dilakukan evaluasi dan perubahan-perubahan yang profesional, efektif bahkan produktif. Dalam melaksanakan sistem manajemen yang baik dan profesional, akar dari permasalahan yang harus dibenahi adalah Struktur Organisasi, dimana Struktur Organisasi ini adalah pondasi yang harus didirikan dengan kuat jika ingin mendirikan bangunan yang kuat dan kokoh pula, “kata Bapak Miza selaku General Manager Operasional”. Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, sistem manajemen
71
yang diterapkan adalah multi struktural, yang mana Kepsek dan Wakasek Taman Kanak-kanak (TK) tidak hanya bertanggungjawan akan tugas pokoknya, akan tetapi unit logisik dan sarana prasarana juga di laksanakan/dikerjakan oleh Kepsek dan Wakasek, hal yang seperti ini yang kurang efektif, dikarenakan tugas pokok Kepsek dan Wakasek menjadi terbagi dan tidak fokus. Yang menyebabkan kurang terkordinir dan kurang efektif. Begitu juga dengan SD dan SMP, yang menjadi multi struktural adalah Wakasek bagian Umum yang membawahi pula bagian Unit logistik dan sarana prasarana, office boy dll. Sistem manajemen multi struktural yang seperti ini yang kurang efektif diterapkan, walaupun dari segi positifnya adalah berkurangnya pengeluaran. Kemudian, setelah diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, banyak perubahan-perubahan sistem manajemen strukur organisasi yang diterapkan, dengan cara menambah SDM/karyawan agar dalam melaksanakan tugas pokok yang dibutuhkan lembaga berjalan dengan baik, dan terkodinir dengan baik pula. Agar Kepsek dan Wakasek pun bisa fokus pada tugas pokoknya dan tugas pokok unit logistik serta sarana prasarana pun dapat terorganisir dengan baik pula. Sistem manajemen struktur organisasi yang seperti ini yang bisa membantu berjalannya atau tercapainya tujuan yang diharapkan.
72
6. Bagaimana sistem pengembangan wakaf di Perguruan Islam AlSyukro Universal ? Sistem pengembangan wakaf yang sudah dikembangkan oleh Perguruan Islam Al-Syukro Universal adalah sebagai berikut: 1.
Memperbaiki gedung Taman kanak-kanak (TK) Perguruan Islam AlSyukro lantai 2 yang tadinya tidak berfungsi menjadi berfungsi untuk kelas 1 Sekolah Dasar (SD) yang digunakan sebanyak 7 kelas. Hal ini dikarenakan meningkatnya siswa baru pada setiap tahunnya.
2.
Memperbaiki lokasi parkir mobil dan motor, yang tadinya lokasi parkir mobil dan motor ini hanya satu lokasi saja, kemudian dimenej agar lokasi parkir dapat terbagi dua, khusus mobil dan motor, serta lebih termenej/terorganisir pula.
3.
Sewa kantin. Dengan adanya sewa kantin ini maka pengelolaan kantin menjadi produktif dan dana dari hasil sewa tersebut dapat digunakan atau dikembangkan untuk kesejahteraan umat.
4.
Mobil antar jemput. Dengan adanya mobil antar jemput ini juga menjadikan wakaf benda bergerak menjadi wakaf produktif, dana dari hasil mobil antar jemput ini alhamdulillah berkembang, yang tadinya perguruan Islam Al-Syukro Universal hanya mempunyai satu buah mobil antar jemput sekarang berkembang menjadi dua mobil antar jemput.
73
5.
Memberikan beasiswa kepada para kaum dhuafa sebanyak 21 siswa/i Perguruan Islam Al-Syukro Universal pada tahun 2014-2015 ini, diatas binaan Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
74
Master Plan
75
DAFTAR NAMA SISWA BINAAN DOMPET DHUAFA PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 NO
NAMA
L/P
1
Lucky Luqmansyah
L
2
M. Hafidz Syachreza
L
3
Akbar Sofyan Al Q
L
4
Al Arsy Rafli Maulana
L
Jakarta, 27 Mei 2001
P
Tangerang, 21 September 1999
Gg. Bambu Rt.03/04 Pamulang Barat
VIII
Jl. Surya Kencana, Gg. Hs. No.71 Rt.04/06 Pamulang Barat
VIII
Jl. Cemara II No.61 Rt.02/01 Pamulang Barat
VIII
5
Indah Rosdiana
TTL Tangerang, 04 Januari 2002 Tangerang, 22 September 2012 Tangerang, 17 Februari 2001
6
Inggrit Rattantri
P
Tangerang, 14 Januari 2001
7
Lady Maryam
P
Jakarta, 05 Maret 2001
8
Mutiara Yalanda
P
9
Muhamad Gusti A
L
10
Okta Herliana Putri
P
Tegal,
11
Sayyidah Hamidah
P
Kediri, 11 Agustus 2001
Magetan, 30 Agustus 2001 Jakarta, 28 Februari 2001
ALAMAT
KELAS
Jl. Cemara II Rt. 03/01 Pamulang Barat
VII
Jl. Arimbi Raya No. 38 Rt.01/01 Pnk Benda
VII
Jl. Salak 9 Rt.05/04 Buaran Pondok Benda Pamulang Jl. Indah I Rt. 002/06 Curug Bojongsari Jawa Barat
Jl. Cemara II No. 79 Rt.02/01 Pamulang Barat Jl. Waru I No.59 Rt.01/03 Pamulang Barat Jl. Cemara II Rt.02/01 Pamulang Barat Jl. Salak 5 Rt.04/04 Pondok Benda Pamulang
VIII
VIII
VIII
VIII VIII VIII
76
12
Azzikri Raihan Zaini
L
13
Dwinarini Maura
P
14
Fitriya Salsabila
P
15
Ghina Salsabila M. I
16
Hafsah Dzu Rahmah F
L
17
Kiki Dwi Septiyani
P
18
Najlaa Putri Virdiansyah
P
19
Rosliana Dwi Astuti
P
20
Septiani
P
21
Silviana Rahmawati
P
P
Jakarta, 15 Desember 1999 Jakarta, 16 Oktober 2000 Tangerang, 28 September 2000 Surakarta, 06 November 2000 Jakarta, 20 September 2000 Jakarta, 28 September 2000 Jakarta, 13 Mei 2000 Tangerang, 12 Februari 2000 Tangerang, 05 September 1999 Tangerang, 08 Agustus 2000
Jl. Arimbi Rt.02/01 No.40 Pondok Benda Pamulang Komp. Pamulang Estat Blok F-14/8 Rt.06/13 Pamulang Komp. Bukit Pamulang Indah A 13/17 Rt.07/04 Pamulang Komp. Bukit Pamulang Indah Blok E 17 No.7 Rt. 005/005 Pamulang Jl. Surya Kencana Blok A No.6 Rt.001/022 Pamulang
IX
IX
IX
IX
IX
Jl. Cemara II Rt.001/003 Pamulang
IX
Jl. Surya Kencana Gg. Ketapang II/37 Rt.01/05 Pamulang
IX
Jl. Otista. Gg. Mandor Sasak Tinggi Ciputat
IX
Jl. Cemara II Rt.03/01 Pamulang
IX
Jl. Waru I Rt.01/03 Pamulang
IX
77
7. Apa kendala dalam pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam AlSyukro Universal ? Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Kendala dalam Pengelolaan Setelah terjadinya perubahan dalam sistem manajemen yang
diterapkan, banyak pro dan kontra antara Guru Perguruan Islam Al-Syukro dengan Pengelola Yayasan Dompet Dhuafa Republika, akan tetapi setelah berjalan hingga kini, para guru pun dapat menerima dan menyadari bahwa sistem manajemen yang diterapkan seperti inilah yang akan membangun lembaga, guru dan murid menjadi lebih baik.
2.
Kendala dalam Pengembangan Kendala yang dihadapi Perguruan Islam Al-Syukro Universal dalam
mengembangkan tanah wakaf ini adalah proses perizinan kepada pemerintah dalam pembangunan gedung baru SMP. Salah satu sebabnya adalah diperlukannya izin kawasan sesuai dengan master plan Perguruan Islam Al-Syukro Universal. Akan tetapi izin kawasan yang diperlukan sedang dalam proses, insyaAllah di awal tahun 2015 ini seluruh perizinan terkait pembangunan gedung SMP selesai dan akan segera dibangun gedung SMP.