PENGARUH VALUE FOR MONEY TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK (Studi Pada Kantor DPPKAD Kabupaten Gorontalo)
PENDAHULUAN Terselenggaranya good government governance (kepemerintahan yang
baik)
merupakan
persyaratan
bagi
setiap
pemerintah
untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Good governance adalah tata kelola organisasi secara baik
dengan
prinsip-prinsip
keterbukaan,
keadilan
dan
dapat
dipertanggungjawabkan, oleh karena itu diperlukan pengembagan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, (Halim, 2007: 81). Akuntabilitas
merupakan
salah
satu
prinsip
dari
good
government
governance, Akuntabilitas publik adalah kewajiban pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan
mengungkapkan
segala
aktivitas
dan
kegiatan
yang
menjadi
tanggungjawabnya kepada pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut, (Mardiasmo, 2002: 20).
Sehubungan dengan kebijakan pengelolaan keuangan daerah, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo dapat melaksanakan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sesuai dengan otonomi daerah. Kesadaran bahwa anggaran daerah sebagai amanat rakyat menjadi sangat penting bagi terwujudnya akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan keuangan daerah, maka penggunaan anggaran daerah tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi penggunaan dana yang berlebihan seperti pembangunan yang dananya bersumber dari APBD, akan tetapi pemanfaatannya kurang maksimal. Oleh sebab itu berpedoman pada konsep value for money, maka dapat diketahui tingkat ekonomis, efisiensi, efektivitas dan outcome dari pelaksanaan program dan kegiatan yang tertuang dalam APBD. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESI Value for money Value for money merupakan tolak ukur dalam anggaran belanja suatu organisasi, baik organisasi yang berusaha untuk mendapatkan laba (swasta) atau perusahan yang non profit seperti perusahan sektor publik (pemerintah). value for money adalah penilaian kinerja yang meliputi efisiensi, efektivitas dan ekonomi. Indikator kinerja dalam perusahaan yang menggunakan value for money harus menggambarkan tingkat pencapaian, tingkat pelayanan pada biaya ekonomis yang terbaik. Ini artinya walaupun dengan biaya yang rendah dan murah tidak selalu yang terbaik, ini karena dengan biaya rendah
dan murah tidak dapat dikatakan yang terbaik pula. Untuk lebih jelasnya mengenai value for money maka penulis menguraikan definisi value for money yang dikutip dari beberapa buku sebagai berikut. Pengertian value for money dalam buku manajemen kinerja sektor publik oleh Mahmudi (2005 : 89) adalah, bahwa: “value for money merupakan konsep penting dalam organisasi sektor publik dimana value for money memiliki pengertian penghargaan terhadap nilai uang.” Akuntabilitas Publik Menurut Mardiasmo (2002: 20) akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktifitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabannya tersebut. Akuntabalitas publik terdiri dari dua macam yaitu: 1. Akuntabilitas Vertikal (Vertikal accountability ) 2. Akuntabilitas Horizontal ( Horizontal accountability ) Pertanggungjawaban
Vertikal
(vertical
accountability)
adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit – unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepemerintah pusat, dan kepada MPR. Sedangkan Pertanggungjawaban Horizontal (Horizontal accountability) adalah pertanggungjawaban kepada Masyarakat
Luas. Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure atas aktifitas dan kinerja financial pemerintah kepada pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus bisa menjadi subyek pemberian informasi dalam rangka pemenuhan hak – hak publik, yaitu hak untuk
diberi
informasi
didengar
aspirasinya,
dan
diberi
penjelasan
(Mardiasmo, 2002: 20-21). Hubungan Value for money dan Akuntabilitas Publik Semakin pesatnya perkembangan dalam dunia usaha, menyebabkan persaingan semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan menurunnya akuntabilitas publik pada perusahaan publik dan semakin rumitnya masalahmasalah yang dihadapi oleh organisasi publik dalam menjalankan fungsi pengendalian dan pengawasan kegiatan perusahaan. Untuk mencapai akuntabilitas publik yang baik dengan digunakannya pengukuran kinerja value for money. Seperti yang diungkapkan oleh Mardiasmo (2004:121) bahwa
akuntabilitas
publik
bukan
sekedar
kemampuan
menunjukan
bagaimana uang publik dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien dan efektif (value for money). Sedangkan menurut Ihyaul Ulum (2004:270) menyatakan bahwa manfaat implementasi konsep value for money pada organisasi sektor publik salah satunya untuk meningkatkan
kesadaran akan uang publik (public cost awareness) sabagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik.” Hipotesis Sugiono (2005) “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah”. Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah apakah value for money berpengaruh terhadap akuntabilitas publik DPPKAD Kabupaten Gorontalo? METODE PENELITIAN Adapun yang menjadi lokasi penelitian
ini adalah Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan selesai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh value for money sebagai variabel independen terhadap akuntabilitas publik sebagai variabel dependen. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka desain penelitian sederhana akan digambarkan seperti gambar 2 di bawah ini: Value for money (X)
Akuntabilitas publik (Y)
Gambar 2: Desain Penelitian Untuk lebih jelasnya operasional variabel, indikato dan pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4: Definisi Operasional dan Indikator Variabel Jenis Variabel Value for money (X)
Definisi Variabel MArdiasmo (2002) Value for money adalah tindakan tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi-fungsi organisasi dan memilik 3 dimnsi Utama yang sering disebut 3E yaitu ekonomi, efisien dan efektif dalam menggunakan sumberdaya yang dimiliki.
Indikator
Pengukuran
Ekonomis
1. 2. 3.
Efisien
4.
Efektif
Outcome
Akuntabili tas Publik (Varabel Y)
Mardiasmo (2002) bahwa Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawab an, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawab an tersebut.
Akuntabilitaskejujuran hokum Akuntabilitas proses/prosedur
Akuntabilitas program
Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas finansial
dan
Penggunaan sumberdaya yang hemat/tepat guna Penggunaan sumberdaya financialnya secara optimal Penyebab terjadinya praktik-praktik
Proses menghasilkan output yang optimal dengan sumberdaya yang dimiliki 5. Pengadaan sumberdaya sesuai dengan kebutuhan pada biaya terendah 6. Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang secara memadai 7. Menghindari pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang jelas tujuannya 8. Mengindari pengangguran sumber daya 9. Tujuan program, baik yang baru maupun yang sudah berjalan, apakah sudah memadai dan tepat 10. Mengidentifikan faktor yang menghambat kinerja 11. Pertimbangkan alternative untuk melaksanakan program yang mungkin dapat memberikan hasik yang lebih baik dan dengan biaya yang rendah 12. Sistem pengendalian manajemen sudah cukup untuk memadai untuk mengukur, melaporkan, dan memantau tingkat efektivitas program 13. Pelaporan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas program 14. Hasil dari anggaran telah sesuiai dengan keinginan dan kebutuhan publik 15. Mengidentifikasi ketidakkonsistenan suatu unit kerja dalam mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan 16. Kualitas pelayanan menggambarkan kinerja organisasi yang bersangkutan. Mardiasmo (2002), Mahmud (2011) 1. Kepatuhan Hukum dan peraturan lain yang disaratkan 2. Penegakan Hukum 3. Selalu menghindari penyalahgunaan jabatan 4. Prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas dalam kecukupan SIA, 5. Kecukupan SIM 6. Prosedur Adminstrasi. 7. Pemberiayan Pelayanan paublik yang resposif 8. Ketercapain tujuan yang ditetapkan dalam program 9. Pertanggungjawaban program sampai pada pelaksanakan program 10. Efektifitas Program dalam menghasilkan outcome 11. Tujuan penetapan kebijakan sudah dilaksanakan dengan baik. 12. Bertanggungjawab dalam menyikapi dampak kebijakan Kesesuaian laporan keuangan sudah berdasarkan SAP Relevansi pengungkapan laporan keuangan yng disajikan Kehandalan laporan keuangan yang disampaikan Laporan keuangan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya 17. Informasi keuangan yang disajikan dapat dipahami dengan baik 13. 14. 15. 16.
Mardiasmo (2002)
Skala Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Berdasarkan table operasional diatas, maka pengukuran skala yang digunakan untuk pembuatan item kusioner adalah menggunakan skala likert dimana berisi pernyataan yang berisi pernyataan yang sistimatis untuk menunjukan sikap seseorang terhadap pernyataan itu.Sedangkan menurut Sugiono (2004:19) bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang ditetapkan oleh peneliti sebagai variable penelitian. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Metode Kusioner (Angket). Sumber Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2006). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Pengujian Instrumen Instrumen adalah alat untuk memperoleh data pada waktu peneliti menggunakan suatu metode, Arikunto (2006:124). Uji Validitas Instrumen Uji Validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam kusioner. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003:267), instrument yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing variable. Pengujian validitas instrument dilakukan dengan menggunakan korelasi rank pearson (Pearson Rank Order Corellation) yang dirumuskan sebagai berikut (Sugiono, 2009:182).
Rxy= √
√
–
Keterangan : Rxy X Y N
= Koefisien Korelasi = Skor item ke-1 = Skor total variable = Jumlah Responden
Uji Reliabilitas Instrumen Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabilitas Alpha cronbach (Ghozali, 2005) Yaitu:
r 11
[
]
[
]
Keterangan: r11 k ∑ b² t²
: Reliabilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : Jumlah Varians butir : Varians total
Konversi Data SV (Scale Value)=
(density at lower limit) – (density at upper limit) (area under upper limit) – (density under lower limit)
Keterangan : Density at lower limit Density at upper limit Area under upper limit Density under lower limit
: Kepadatan batas bawah : Kepadatan batas atas : Daerah dibawah atas : Daerah dibawah batas bawah
Tehnik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik karena proses pengumpulan, pengolahan serta penganalisaan data, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan disusun secara sistematis, variable Independen (value for money) dieskpetasikan dapat mempengaruhi variable dependen (akuntabilitas publik). Bentuk persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + bx Keterangan : Y = Akuntabilitas Publik Y a = Konstanta (nilai Y apabila nilai X = 0) b = Koefisien regresi X = Value for money
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Heterokedastistas
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan menguji ada tidaknya pengaruh dari variable independen yaitu value for money berpengaruh terhadap Akuntabilitas Publik DPPKAD Kabupaten Gorontalo sebagai variable dependen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi linear sederhana (Uji t). Secara parsial hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut: H0: β= 0
Tidak ada bengaruh antara value for money terhadap akuntabilitas publik.
Ha: β ≠ 0
Ada pengaruh antara value for money terhadap akuntabilitas publik.
Interprestasi Koefisien Determinasi Besarnya nilai R2 berkisar antar 0 < R2< 1.Jika Nilai R2 semakin mendekati satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independen. Nilai Koefisien Determinasi dihitung dengan menggunakan rumus: KD = r2 x 100 % Keterangan : KD
= Koefisien Determinasi
R
= Koefisien Korelasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan atau mengukur sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas
digunakan coefisien correlation pearson product moment (sugiono, 2009) yaitu dengan menghitung korelasi antara score masing-masing butir pernyataan dengan totol score. Adapun kriteri pengujian validitas adalah sebagai berikut:. Jika, rhitung >0,3 berarti Valid, sebaliknya rhiutng<0,3 berarti tidak Valid Adapun hasil pengujian validitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat sebagai berikut: 1. Variabel value for money Variabel value for money terdiri dari 4 indikator dengan 16 item pernyataan, dengan menggunakan program SPSS 16 hasil uji validitas variabel value for money dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
Tabel 6 Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Value for money) Indikator Ekonomis
Efisien
Efektivitas
Outcome
Item Pertanyaan P-1 P-2 P-3 P-4 P-5 P-6 P-7 P-8 P-9 P-10 P-11 P-12 P-13 P-14 P-15 P-16
RHitung
Status
0.460 0.734 0.822 0.499 0.780 0.500 0.416 0.416 0.861 0.954 0.558 0.453 0.421 0.374 0.792 0.817
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Olahan, 2013 Berdasarkan status pada tabel 6 dapat diketahui bahwa semua item pernyataan/pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel value for money valid, hal ini sebagaimana terlihat dari nilai rhitung dari semua item pernyataan lebih besar dari nilai rpatokan yaitu 0,3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur variabel value for money. 2. Uji Validitas Variabel Akuntabilitas Publik Akuntabilitas publik dalam penelitian ini diukur dengan 5 inidikator dengan 17 item pernyataan. dengan menggunakan program SPSS 16 hasil uji validitas variabel akuntabilitas publik dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
Tabel 7: hasil Pengujian Validitas variabel Y (Akuntabilitas Publik) Indikator Akuntabilitas hukum dan kejujuran Akuntabilitas poroses dan prosedur Akuntabilitas Program Akuntabilitas Kebijakan Akuntabilitas keuangan
Item Pertanyaan P-1 P-2 P-3 P-4 P-5 P-6 P-7 P-8 P-9 P-10 P-11 P-12 P-13 P-14 P-15 P-16 P-17
RHitung
Status
0.740 0.691 0.827 0.720 0.858 0.854 0.604 0.735 0.545 0.352 0.624 0.680 0.854 0.692 0.593 0.854 0.373
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Olahan, 2013 Berdasarkan status pada tabel 7 dapat diketahui bahwa semua item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel akuntabilitas publik valid, hal ini sebagaimana terlihat dari nilai rhitung dari semua item pernyataan lebih besar dari nilai rpatokan yaitu 0,3. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang dinyatakan valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliabel. Adapun hasil dari pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 8: Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Variabe X (value for money) Variabel Y (akuntabilitas publik)
Nilai Alpha 0,751 0,758
Status Reliabel Reliabel
Sumber: Olah data 2013 Analisa Deskriptif Variabel (X) Value for money Tabel 10: Jawaban Responden Variabel X Value For Money Indikator
item Item 1
Ekonomis
Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Efisiensi
Item 6 Item 7 Item 8 item 9 Item 10
Efektivitas
item 11 Item 12 Item 13 Item 14
Outcome
Item 15 Item 16
Kumulatif
Sumber: Olahan, 2013
Skor-5
skor-4
Skor-3
Skor-2
Skor-1
15 37,50% 14 35,00% 12 30,00% 8 20,00% 8 20,00% 8 20,00% 20 50,00% 11 27,50% 8 20,00% 6 15,00% 17 42,50% 6 15,00% 4 10,00% 3 7,50% 14 61,90% 18 45,00% 172 26,88%
17 42,50% 20 50,00% 26 65,00% 23 57,50% 15 37,50% 30 75,00% 18 45,00% 25 62,50% 24 60,00% 30 75,00% 20 50,00% 30 75,00% 34 85,00% 34 85,00% 24 31,00% 19 47,50% 389 60,78%
8 20,00% 6 15,00% 2 5,00% 9 22,50% 8 20,00% 2 5,00% 2 5,00% 4 10,00% 8 20,00% 3 7,50% 2 5,00% 4 10,00% 2 5,00% 3 7,50% 2 7,10% 0 0,00% 65 10,16%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 9 22,50% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 1 2,50% 1 2,50% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 3 7,50% 14 2,19%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%
Bobot Skor
Range
167
Baik
168
Baik
170
Baik
159
Cukup
142
Cukup
166
Baik
178
Baik
167
Baik
160
Baik
161
Baik
173
Baik
162
Baik
162
Baik
160
Baik
172
Baik
172
Baik 2639
Berdasarkan data skor total distribusi frekuensi atas jawaban terhadap 16 pernyataan yang digunakan dalam mengukur 4 indikator yang diajukan kepada responden tentang variabel X value for money, maka jawaban responden atas ke-enam belas item pernyataan tergolong baik/kuat. Analisa Deskriptif Variabel (Y) Akuntabiltias Publik Tabel 11: Jawaban Responden Variabel Y Akuntabilitas Publik Indikator
Item Item 1
Akuntabilitas hukum dan kejujuran
Item 2 Item 3 Item 4
Akuntabilitas proses dan prosedur
Item 5 Item 6 Item 7 Item 8
Akuntabilitas program
item 9 Item 10
Akuntabilitas Kebijakan
item 11 Item 12 Item 13 Item 14
Akuntabiltias kebijakan
Item 15 Item 16 Item 17
Kumulatif
Sumber: Olahan 2013
Skor-5
skor-4
Skor-3
Skor-2
Skor-1
23 57,50% 24 60,00% 20 50,00% 18 45,00% 13 32,50% 10 25,00% 17 42,50% 12 30,00% 13 32,50% 11 27,50% 11 27,50% 13 32,50% 16 40,00% 19 47,50% 16 40,00% 19 47,50% 24 60,00% 279 41,03%
14 35,00% 14 35,00% 18 45,00% 18 45,00% 22 55,00% 22 55,00% 21 52,50% 27 67,50% 21 52,50% 28 70,00% 22 55,00% 25 62,50% 24 60,00% 18 45,00% 22 55,00% 21 52,50% 16 40,00% 353 51,91%
3 7,50% 2 5,00% 2 5,00% 4 10,00% 3 7,50% 8 20,00% 1 2,50% 1 2,50% 6 15,00% 1 2,50% 7 17,50% 2 5,00% 0 0,00% 3 7,50% 1 2,50% 0 0,00% 0 0,00% 44 6,47%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 2 5,00% 0 0,00% 1 2,50% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 1 2,50% 0 0,00% 0 0,00% 4 0,59%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%
Bobot Skor
Kategori
180
Baik
182
Baik
178
Baik
174
Baik
166
Baik
162
Baik
174
Baik
171
Baik
167
Baik
170
Baik
164
Baik
171
Baik
176
Baik
176
Baik
173
Baik
179
Baik
184
Baik 2947
Berdasarkan data skor total distribusi frekuensi atas jawaban terhadap 17 pernyataan/pernyataan yang digunakan dalam mengukur 5 indikator yang diajukan kepada responden tentang variabel Y akuntabilitas publik, maka jawaban responden atas ke-17 item pernyataan tergolong baik/kuat. Uji Normalitas Untuk mengetahui normal tidaknya distribusi variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S test). Jika nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada taraf di atas 5% (0,05), maka data mengikuti distribusi normal, dan sebaliknya jika nilai KolmogorovSmirnov signifikan pada taraf 5% atau dibawahnya berarti data mengikuti distribusi tidak normal. Hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel 12 berikut: Tabel 12: Hasil Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Value for money N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Sumber: Olahan, 2013
Akuntabilitas publik
40 45.29388
40 46.92730
7.401709
8.849806
.183 .183 -.111 1.157 .138
.122 .091 -.122 .773 .588
Berdasarkan tabel 11 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov memiliki tingkat signifikan berada di atas 5% (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel ini mengikuti distribusi normal. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual suatu
pengamatan
ke
pengamatan yang lain. Pengujian Hipotesis Adapun hasil Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 14 beikut: Tabel 14: Hasil Pengujian Hipotesisi Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Value for money
Standardized Coefficients
Std. Error
10.247
6.547
.810
.143
Beta
t
Sig.
1.565 .126 .677
5.675 .000
a. Dependent Variable: Akuntabilitas publik
Sumber: Olahan, 2013 Berdasarkan tabel 14 maka diperoleh persamaan regresi untuk melihat pengaruh value for money terhadap akuntabilitas publik sebagai berikut: Y = 10.247 + 0.810X
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi untuk mengukur besarnya proporsi atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 15 berikut: Tabel 15: Koefisien Determinasi Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
1 .677a .459 .445 a. Predictors: (Constant), value for money
6.595857
Sumber: Olahan, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa besarnya koefisien determinasi atau angka R Square adalah sebesar 0,459. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh value for money terhadap akuntabilitas publik pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo diperoleh sebesar 45,9% dan sisanya sebesar 54,1% (100-45,5) dipengaruh oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Pembahasan Hasil penelitian ini dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa value for money berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t-hitung yang lebih besar dari t-tabel. Sedangkan nilai koefisen regresi menunjukan arah postif yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dari value for money terhadap akuntabilitas publik pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo. Hal ini menunjukkan bahwa value for money dilaksanakan dengan baik maka dapat mendorong peningkatan akuntabilitas publik. Hasil penelitian ini membuktikan berbagai teori yang di ungkapkan oleh berbagai ahli, diantaranya yaitu penelitian ini membuktikan teori dari Mardiasmo (2004) yang menyatakan bahwa akuntabilitas publik bukan sekedar kemampuan menunjukan bagaimana uang publik dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukan bahwa uang publik tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efisien dan efektif (value for money). Sependapat
dengan
itu
Ulum
(2004)
menyatakan
bahwa
Manfaat
implementasi konsep value for money pada organisasi sektor publik salah satunya untuk meningkatkan kesadaran akan uang publik (public cost awareness) sabagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik. Indra Bastian (2006) juga mengungkapkan bahwa asumsi Akuntabilitas sebagai notasi yang hasil pertanggungjawabkan. Indikator hasil dari value for money seperti ekonomi, efisiensi dan efektivitas serta outcome harus dapat direfleksikan dan dipertangungjawabkan dalam laporan pertanggungjawaban pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Penelitian ini juga
membuktikan peneltian terdahulu yang pernah dilakukan, diantaranya penelitian dari Kutamaya (2007) yang hasil penelitiannya value for money berpengaruh terhadap akuntabilitas publik daerah air minum (PDAM) Kota Bandung. Penelitian ini juga membuktikan penelitian dari Anggadini (2010) juga membuktikan value for money memiliki peranan penting dalam terwujudnya kualitas pelayanan publik, apabila value for money dapat diterapkan dengan baik maka kualitas pelayanan publik dapat
terwujud
seiring dengan perkembangan value for money itu sendiri, dan begitupun sebaliknya apabila value for money tidak diterapkan dengan baik maka maka kualitas pelayanan publik pun tidak akan maksimal. Berdasarkan
nilai
koefisien
determinasi
menunjukkan
besarnya
pengaruh value for money terhadap akuntabilitas publik pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo diperoleh sebesar 45,9% dan sisanya sebesar 54,1% (100-45,5) dipengaruh oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Adapun variabel lain tersebut diantaranya adalah penyajian laporan keuangan seperti yang diungkapan Mahmudi (2010) bahwa penyajian laporan keuangan adalah salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas pengelolaan keuangan publik. Dengan demikian, tidak adanya laporan keuangan menunjukan lemahnya akuntabilitas, selain penyajian laporan keuangan faktor lain yang mempengaruhi akuntabilitas adalah sistem akuntansi sesuai dengan yang diungkapkan Mardiasmo (2002) sistem akuntansi yang dirancang dengan
dan dijalankan dengan baik akan menjamin dilakukannya prinsip akuntabilitas dengan baik. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh value for money terhadap akuntabilitas publik pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa value for money berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas publik pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo. Sebagimana hasil uji t dimana nilai thitung diperoleh lebih besar dari nilai ttabel dengan nilai probabilitas variabel value for money sebesar 0,000 (dengan signifikan pada α = 0,05). Jadi semakin baik tingkat value for money yang diterapkan maka akan semakin meningkatkan akuntabilitas publik pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukan nilai R square diperoleh sebesar 0.459. Hal ini berarti bahwa sebesar 0.459 atau 45,9% variabilitas akuntabilitas publik bisa dijelaskan atau dipengaruhi oleh value for money pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo.