PENERAPAN KONSEP VALUE FOR MONEY DALAM MENILAI KINERJA PELAYANAN SEKTOR PUBLIK PADA POLRES OGAN ILIR ABSTRAK Renaldi Putra Fakultas Ekonomi Universitas Bina Darma Jalan Jendral Ahmad Yani No.12, Palembang E-mail :
[email protected] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Value for money dalam menilai kinerja pelayanan sektor publik pada Polres Ogan Ilir, untuk itu dalam menilai kinerja pelayanan sektor publik konsep value for money menggnakan tiga elemen yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektifitas. Disni penulis menilai kinerja sektor publik menggunakan konsep value for money yaitu dengan menggunakan data anggaran Polres Ogan Ilir bagian SIM tahun 2011 sampai dengan 2013, setelah dianalisis penulis dapat menyimpulkan bahwa Berdasarkan data anggaran dan realisasi anggaran Polres Ogan Ilir bagian SIM tahun 2011 sampai 2013, maka value for money pada Polres Ogan Ilir sudah cukup baik karena Polres Ogan Ilir sudah memenuhi 2 elemen value for money yaitu ekonomis dan efisien meskipun pada elemen efektif tidak efektif.Untuk itu kinerja Polres Ogan Ilir bagian SIM harus lebih bekerja keras lagi akar tercapainya target atau tujuan Polres Ogan Ilir dan sehingga value for money dapat dikategorikan sangat baik.
Kata Kunci : Value for money, ekonomis, efisien, efektifitas This study aims to determine the application of the Value for money in assessing the performance of public sector services in Ogan Ilir Police, to assess the performance of services in the public sector the concept of value for money menggnakan three elements, namely the economy, efficiency, and effectiveness. Disni authors assess the performance of the public sector to use the concept of value for money by using budget data Ogan Ilir Police SIM passage in 2011 until 2013, when analyzed by the authors to conclude that the budget data and budget realization Ogan Ilir Police SIM sections 2011 to 2013, the value for money on the Police Ogan Ilir is good enough for the Police Ogan Ilir already meets two elements of value for money that is economical and efficient in spite of the effective elements of the performance was not efektif.Untuk Ogan Ilir Police SIM section should be working harder to achieve root target or goal Ogan Ilir police station and that value for money can be considered very good.
Keywords: Value for money, economical, efficient, effective
kerja
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
dan
laporan
komprehensif Peraturan
atau
ketentuan
keuangan
sebagai
yang bentuk
tentang pertanggungjawaban yang harus diperiksa
penyelenggaraan pelayanan publik wajib oleh badan pemeriksa Keuangan (BPK). disesuaikan dengan Undang-Undang terbaru Untuk
merealisasikan
pengaturan
yaitu Nomor 25 Tahun 2009 tentang pengelolaan pertanggungjawaban keuangan Pelayanan
Publik.
Undang-Undang maka pengembangan dan pengaplikasian
pelayanan publik ini diterbitkan dengan akuntansi sektor publik sangat mendesak harapan
mewujudkan
penyelenggaraan dilakukan sebagai alat untuk melakukan
pelayanan publik yang prima, memenuhi transparansi
dalam
mewujudkan
asas-asas umum pemerintahan yang baik, akuntabilitas publik untuk mencapai good dan
terjaminnya
kepastian
hak
dan govermance (accounting for govermance).
kewajiban serta kepastian hukum dalam penyelenggaraan pelayanan publik, Undang-
Menurut
Ketua
Presidium
juga
Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane
memberikan sanksi bagi pelaksana dan
dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir
penyelenggara pelayanan publik yang tidak
anggaran belanja Polri selalu mengalami
memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang
peningkatan, bahkan lebih tinggi daripada
ini.
peningkatan anggaran yang diperoleh TNI,
Undang
pelayanan
publik
ini
Undang-Undang No. 17 tahun 2003
sejak sepuluh tahun terakhir, anggaran Polri
tentang keuangan Negara mengatur antara
naik 1.000 persen, bandingkan dengan TNI
lain pengelolaan keuangan daerah dan
yang hanya naik 450 persen Ia justru
pertanggungjawabannya, pengaturan tersebut
menuding, sistim budgeting Polri tidak
meliuti penyusunan Anggaran Pendapatan
efisien. Hal itu dilihat dari banyaknya
Belanja Daerah (APBD) berbasis prestasi
sejumlah proyek pengadaan bernilai miliaran
namun minim manfaat, seperti proyek Police
Polres OI yang berada di kawasan
Blackborn, proyek Alkom Jarkom, sejumlah
wilayah Ogan Ilir adalah salah satu instansi
proyek pengadaan alat teknologi informasi
yang berada di bawah POLRI, yang tugasnya
hingga proyek pengadaan alat simulator
adalah melayani masyarakat tidak hanya
Surat
dalam penindakan unsur perkara pidana di
Izin
Mengemudi
(SIM). (http://nasional.kompas.com/). Menurut
Mardiasmo
SPKT
(Sentra
Pelayanan
Kepolisian
(2009:131),
Terpadu), namun juga melayani masyarakat
Value for money (VFM) merupakan konsep
dalam pelayanan pembuatan SIM, dan
pengelolaan yang mendasarkan pada tiga
SKCK. Dengan tugasnya sebagai pelayanan
elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan
masyarakat, sudah tentu Polres OI memiliki
efektivitas, ekonomi adalah pemerolehan
anggaran yang diperuntukkan sebagai dana
input dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pelayanan masyarakat, karena itu sangat
pada harga yang terendah, ekonomi terkait
diperlukan untuk melihat sejauh mana
dengan sejauh mana organisasi sektor publik
keefektifan, ekonomis, dan efisien dari
dapat meminimalisir input resources yang
penggunaan dana tersebut untuk menilai
digunakan dengan menghindari pengeluaran
kinerja.
yang boros. Efisiensi merupakan pencapaian output
diatas
input
maka penulis tertarik untuk mengambil judul
input
yang
“Penerapan Konsep Value For Money
terendah untuk mencapai output tertentu,
Dalam Menilai Kinerja Pelayanan Sektor
efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil
Publik Pada Polres Ogan Ilir”.
program dengan target yang ditetapkan.
2. Landasan Teori dan Kerangka Pemikiran 2.1 Pengertian Value for Money
atau
maksimum
uraian-uraian
dengan
tertentu
yang
Berdasarkan
penggunaan
Secara sederhana, efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.
Mardiasmo ( 2009:42 ), sektor publik di Indonesia baik pada tingkat pusat
maupun pada tingkat daerah sering dinilai
digunakan yaitu dengan menghindari
sebagai lembaga yang inefisien yang selalu
pengeluaran
boros dalam menggunakan dana, sumber
produktif.
kebocoran anggaran yang tinggi (korupsi),
hubungan antara harga pasar dan masukan
dan institusi yang selalu merugi dalam
(cost of input) atau dengan kata lain
melakukan aktivitasnya, oleh karena itu,
ekonomi adalah praktek pembelian barang
tuntutan baru muncul agar pemerintah daerah
dan jasa input dengan tingkat kualitas
memperhatikan value for money dalam
tertentu
menjalankan aktivitasnya. Value for money
dimungkinkan
merupakan konsep pengelolaan organisasi
kegiatan operasional dikatakan ekonomis
sektor publik yang berdasarkan pada tiga
apabila
elemen utarna yaitu: ekonomis, efisien, dan
mengurangi biaya yang tidak perlu ada.
efektif dengan cakupan sebagai berikut:
yang
boros
Ekonomi
pada
dan
menggambarkan
harga
terbaik
(spendingless),
dapat
tidak
menghilangkan
yang suatu
atau
2. Efisiensi
1. Ekonomis:
Berhubungan
erat
dengan
konsep
Dalam arti kehematan yang mencakup
produktivitas dalam arti berdaya guna
hati-hati dan cermat (predency), dalam
dalam penggunaan sumber daya, dimana
pengadaan alokasi sumber daya, serta
penggunaan sumber daya diminimalkan
perolehan
dan
kuantitas
input dengan kualitas dan tertentu
terendah,
pada
ekonomi
harga
yang
merupakan
hasilnya
yang
(maximizing benefits
dimaksimalkan and minimizing
cost). Efisiensi merupakan perbandingan
perbandingan input dengan input value
output/input
yang dinyatakan dalam satuan moneter
digunakan dengan dikaitkan pada standar
ekonomi yang terkait pada sejauh mana
kinerja atau target yang telah ditetapkan.
organisasi meminimalisir
sektor input
(cost
of
output)
yang
publik
dapat
Proses kegiatan operasional dikatakan
resources
yang
efisien apabila suatu produk atau hasil
kerja tertentu dapat
dicapai
dengan
a. Pengukuran Ekonomi
penggunaan sumber daya dan dana yang
Ekonomis ( kehematan ) sebagai tingkat
serendah-rendahnya.
biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan
3. Efektifitas Pada
suatu kegiatan atau memperoleh sesuatu,
dasarnya
berhubungan
dengan
tingkat ekonomis sebuah anggaran bisa
pencapaian tujuan dan sasaran dari target
dilihat dari beberapa presentase tingkat
kegiatan, efektifitas merupakan hubungan
pencapaian.
Tingkat
ekonomi
dalam
antara keluaran (output) dengan tujuan atau
mengelola
keuangan
dengan
melihat
sasaran (outcome)
perbandingan
anggaran
belanja
yang harus dicapai.
antara
semakin besar kontribusi output terhadap
dengan
realisasinya
pencapaian tujuan, maka semakin efektif
tingkat pencapaiannya.
organisasi, program, atau kegiatan, suatu
Rasio Ekonomis =
dengan
presentase
X 100%
organisasi, program, atau kegiatan dinilai Dalam hal ini ekonomi merupakan ukuran efektif apabila output yang dihasilkan bisa relatif, berbagai pertanyaan yang perlu memenuhi
tujuan
yang
diharapkan diperhatikan dalam pengukuran ekonomi,
(spendingwisley). antara lain; (i) Apakah biaya organisasi lebih 2.1.2 Pengukuran Value for Money besar dari yang telah dianggarkan oleh Adapun Mardiasmo (2009:133), hal organisasi; (ii) Apakah biaya organisasi lebih pertama yang harus diperhatikan dalam besar daripada biaya organisasi sejenis yang pengukuran kinerja value for money adalah dapat diperbandingkan; dan (iii) Apakah memahami aktivitas operasional organisasi organisasi telah menggunakan sumber daya dengan menganalisis program dan kegiatan finansial secara maksimal. Tiga pertanyaan yang
akan
dilaksanakan.
Secara
lebih ini dapat dikatakan sebagai pertanyaan
spesifik dapat dijelaskan dalam uraian mendasar, dan selanjutnya masih dapat berikut ini: dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
informasi yang dibutuhkan dalam rangka
standar pelayanan publik minimum yang
mengetahui tingkat ekonomisnya
harus dipenuhi.
b. Pengukuran Efisiensi
c. Pengukuran Efektivitas
Efisiensi (daya guna) berhubungan dengan
Efektifitas
(hasil
guna)
adalah
metode operasi (method operation), proses
ukuruan keberhasilan suatu organisasi dalam
kegiatan operasional dapat dikatakan efisien
usaha mencapai tujuan organisasi yang telah
apabila suatu produk atau hasil karya ertentu
ditetapkan,
mempergunakan sumber daya dan dana yang
perbandingan outcome dan output. Outcome
serendah rendahnya. Efisiensi merupakan
merupakan dampak suatu program atau
perbandingan antara output dan input,
kegiatan terhadap masyarakat sedangkan
tingkat efisiensi dalam mengelola keuangan
output merupakan hasil yang dicapai dari
dengan melihat perbandingan antara realisasi
suatu program aktivitas dan kebijakan,
anggaran pendapatan dengan realisasi
tingkat
anggaran belanja.
keuangan
Rasio Efisiensi =
X 100%
Dalam organisasi sektor publik
efektifitas
efektifitas dapat
dalam dilihat
merupakan
pengelolaan perbandingan
anggaran pendapatan dengan rea;isasinya dan presentase tingkat pencapaiannya.
setiap pengeluaran perlu dibuat standar Rasio Efektifitas = belanjanya
(standard
X 100%
spending Apabila organisasi berhasil dalam
assessment) sebagai bentuk standar biaya, mencapai tujuan dan sasaran yang telah pengukuran efisiensi dilakukan dengan cara ditetapkan maka dapat dikatakan bahwa membandingkan realisasi belanja dengan organisasi tersebut telah berjalan dengan standar
belanjanya.
Penetapan
standar efektif.
belanja tersebut sebelumya juga sudah harus Adapun menurut Mahmudi untuk menilai mempertimbangkan aspek ekonomi serta pencapaian kinerja 3E, digunakan cara berikut :
penelitian ini pengumpulan data primer
3.1
ini penulis melakukan dengan cara
METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian
sebagai berikut : Penelitian dalam penulisan skripsi ini dilakukan
di
Polres
Ogan
Ilir
yang
a.
Observasi
–
Observasi merupakan cara pengumpulan
Prabumulih Km.35 Indralaya Kabupaten
data melalui proses pencatatan dan
Ogan Ilir.
sistematis terhadap penilaian kinerja
beralamatkan
3.2
di
Jalan
Palembang
pelayanan publik dan fakta-fakta pada
Metodologi Penelitian
objek yang diteliti.
3.2.1 Operasional Variabel Operasional
variabel
menurut
b.
Wawancara
Sugiyono (2009:3), pada dasarnya adalah
Wawancara
sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
pengumpulan data yang menggunakan
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
pertanyaan secara lisan kepada subjek
sehingga diperoleh informasi tentang hal
penelitian.
tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.
melakukan wawancara langsung dengan
hal
ini
penulis
staff keuangan polres Ogan ilir di Jl
Data
Palembang
Menurut Sanusi (2012:104), ada dua sumber pengumpulan data, yaitu : Data Primer Data Primer adalah data yang pertama
Dalam
teknik
Pimpinan Polres Ogan Ilir dan bagian
3.2.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan
1.
merupakan
–
Prabumulih
Km.35
Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. c.
Dokumentasi
kali dicatat dan dikumpulkan oleh
Dokumentasi
merupakan
peneliti, data yang diperoleh secara
mengumpulkan sejumlah dokumen yang
langsung dari objek yang diteliti atau
diperlukan sebagai bahan data informasi
data yang berasal dari sumber aslinya
sesuai dengan masalah penelitian, disini
dan masih harus diolah kembali. Dalam
peneliti mengambil data dari suatu
2.
dokumen berupa data anggaran tahun
tiga elemen dalam mengukur kinerja yaitu
2011, 2012, 2013.
ekonomi, efisien, dan efektifitas.
Data Sekunder
4. Ekonomis:
Data sekunder yaitu, data yang sudah
Dalam arti kehematan yang mencakup
tersedia dan dikumpulkan oleh pihak
hati-hati dan cermat (predency), dalam
lain,
pengadaan alokasi sumber daya, serta
data
yang
diperoleh
melalui
sumber-sumber lain diluar objek yang
perolehan
diteliti
kepustakaan.
kuantitas
Sumber data yang digunakan dalam
terendah,
penelitian ini adalah data sekunder, data
perbandingan input dengan input value
yang digunakan dalam penelitian ini
yang dinyatakan dalam satuan moneter
adalah laporan anggaran 2011, 2012,
ekonomi yang terkait pada sejauh mana
2013.
organisasi
seperti
studi
input dengan kualitas dan tertentu
sektor input
yang
merupakan
publik
dapat
resources
yang
digunakan yaitu dengan menghindari
HASIL PENELITIAN DAN
pengeluaran
PEMBAHASAN
produktif.
4.2.2 Analisa Data Mengukur kinerja Polres ogan ilir penulis menggunakan data anggaran SIM Polres Ogan Ilir dengan tahun 2011 sampai dengan tahun anggaran 2013, sedangkan untuk analisis datanya penulis mengunakan rumus konsep value for money
harga
ekonomi
meminimalisir
BAB IV
pada
untuk
menilai kinerja menggunakan anggaran, ada
yang
boros
Ekonomi
dan
tidak
menggambarkan
hubungan antara harga pasar dan masukan (cost of input) atau dengan kata lain ekonomi adalah praktek pembelian barang dan jasa input dengan tingkat kualitas tertentu
pada
dimungkinkan
harga
terbaik
(spendingless),
yang suatu
kegiatan operasional dikatakan ekonomis apabila
dapat
menghilangkan
atau
mengurangi biaya yang tidak perlu ada.
kegiatan, efektifitas merupakan hubungan
Adapun rumus yang digunakan yaitu
antara keluaran (output) dengan tujuan atau
Rasio Ekonomis =
X 100%
sasaran (outcome)
yang harus dicapai.
semakin besar kontribusi output terhadap 5. Efisiensi
pencapaian tujuan, maka semakin efektif
Berhubungan
erat
dengan
konsep
organisasi, program, atau kegiatan, suatu
produktivitas dalam arti berdaya guna dalam
organisasi, program, atau kegiatan dinilai
penggunaan
efektif apabila output yang dihasilkan bisa
sumber
daya,
dimana
penggunaan sumber daya diminimalkan dan
memenuhi
hasilnya yang dimaksimalkan (maximizing
(spendingwisley).
benefits and minimizing cost). Efisiensi
digunakan yaitu
merupakan perbandingan output/input (cost
tujuan
yang
Adapun
diharapkan rumus
Rasio Efektifitas =
yang
X 100%
of output) yang digunakan dengan dikaitkan pada standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
Proses
kegiatan
Alasan saya menggunakan Value for
operasional
money karena untuk menilai kinerja sektor
dikatakan efisien apabila suatu produk atau
publik tidak hanya menggunkan input atau
hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan
output saja tetapi juga mempertimbangkan
penggunaan sumber daya dan dana yang
aspek outome atau dan dampak, dan value
serendah-rendahnya. Adapun rumus yang
for money hanya mengukur
digunakan yaitu
sektor publik beriontrasi non profit . Value
Rasio Efisiensi =
X 100%
organisasi
for money dapat mengukur kinerja semua jenis peusahaan/organisasi, tetapi kurang
6. Efektifitas Pada
dasarnya
tepat berhubungan
kalau
untuk
mengukur
dengan
perusahaan/organisasi yang beriontrasi profit
pencapaian tujuan dan sasaran dari target
, karena value for money hanya mengukur
organisasi sektor publik beriontrasi non
Rasio Ekonomis =
profit.
X 100%
4.2.2.1 Rasio Kinerja Value For Money Tahun 2011
=
1. Rasio Ekonomis Ekonomis ( kehematan ) sebagai tingkat
biaya
yang
melaksanakan memperoleh
dikeluarkan
suatu sesuatu,
kegiatan tingkat
100%
ekonomis
Tahun 2012
tingkat
pencapaian.
Tingkat
ekonomi dalam mengelola keuangan dengan melihat
perbandingan
belanja
dengan
presentase
antara
realisasinya
tingkat
X
.
.
.
.
X
.
.
X
.
.
=99,72% Tahun 2013
.
=
.
100%
.
.
= 99,43%%
dengan
(Mardiasmo, 2009 : 42)
.
.
.
100%
anggaran
pencapaiannya
.
=
sebuah anggaran bisa dilihat dari beberapa presentase
.
= 102%
untuk atau
.
Berdasarkan ilustrasi diatas penulis dapat
memberikan
penjelasan
untuk
penerapan pengukuran kinerja value for X 100%
Rasio Ekonomis =
money pada Polres Ogan Ilir bagian SIM dengan
Ketentuan :
menggunakan
Rasio
Ekonomis
menujukan hasil sebagai berikut :
a.
Jika < 100% berarti Ekonomis
b.
Jika > 100% berarti Tidak Ekonomis
c.
Jika
=
100%
berarti
Pada
Ekonomis
Berimbang Ilustrasi perhitungan rasio ekonomis untuk anggaran SIM tahun 2011 adalah
tahun
perhitungannya
2011 102%,
hasil hal
ini
menunjukan kinerja Polres Ogan Ilir bagian
SIM
tahun
2011
dapat
digolongkan ke dalam klasifikasi tidak ekonomis karena berdasarkan hasil perhitungannya di dapat nilai
lebih
dari
100%
yang
mana
Berdasarkan analisis data yang telah
berdasarkan tabel ketentuan diatas
dilakukan pada bab sebelumnya, dengan
apabila nilai diatas >100% maka
mengacu
digolongkan tidak ekonomis.
teori-teori yang digunakan maka pada bab ini
pada
permasalahan,
data-data,
Pada tahun 2012 terjadi peningkatan
penulis mencoba untuk menarik kesimpulan
nilai ekonomis dari anggaran di
dan selanjutnya meberikan saran-saran yang
Polres
hasil
diharapkan dapat membantu Polres Ogan Ilir
perhitungannya senilai 99,72%, hal
dalam pengambilan keputusan dimasa yang
ini menunjukan kinerja Polres ogan
akan datang.
ilir
5.1.
OI
bagian
mengalami ekonomis
di
SIM
dapat
tahun
2012
Kesimpulan
perbaikan
menjadi
Berdasarkan hasil penelitian yang
karena
hasil
telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
perhitungannya kurang dari <100%. Dan pada tahun 2013, kembali terjadi
dapat disimpulkan bahwa : 1.
Value for money dikatakan sangat baik
peningkatan nilai ekonomis dari anggaran
jika telah memenuhi semua elemen yaitu
yang digunakan di Polres OI. Hasil
ekonomis,
perhitungannya yang didapat adalah senilai
Berdasarkan data anggaran dan realisasi
99,43%, hal ini menunjukan kinerja Polres
anggaran Polres Ogan Ilir bagian SIM
Ogan Ilir bagian SIM tahun 2013 semakin
tahun 2011 sampai 2013, maka value for
ekonomis dari tahun ke tahun karena
money pada Polres Ogan Ilir sudah
mengalami penngkatan kualitas hasil
cukup baik karena Polres Ogan Ilir
penggunaan anggaran sehingga menghasilan
sudah memenuhi 2 elemen value for
perhitungannya kurang dari 100%.
money yaitu ekonomis dan efisien
KESIMPULAN DAN SARAN
meskipun pada elemen efektif tidak efektif
efisien,
dan
efektifitas.
2.
3.
teknik pengukuran Value for money
bagian SIM dalam mengelola keuangan di
menunjukkan: rasio ekonomi tahun 2011
masa yang akan datang.
sampai dengan tahun 2013 menunjukkan
Adapun saran-saran yang dapat penulis
bahwa kinerja Polres Ogan Ilir pada
kemukakan adalah :
bagian
1.
SIM
ekonomis
dalam
merealisasikan
pengeluaran
karena
baik
tahun 2011
mengalami perbaikan, hal ini harus
Rasio efisiensi tahun 2011 sampai
dipertahankan oleh kinerja Polres Ogan
dengan tahun 2013 menunjukan bahwa
Ilir pada bagian SIM . 2.
karena
dari
tahun
ketahun
Tingkat rasio efisien bahwa kinerja
SIM secara umum cukup efisien karena
Polres Ogan Ilir pada bagian SIM sudah
realisasi
tinggi
baik juga kerena dari tahun ketahun
realisasi
mengalami perbaikan, hal ini harus
biayanya
dibandingkan
lebih
dengan
pendapatannya.kecuali pada tahun 2011
dipertahankan oleh kinerja Polres Ogan
Rasio efektifitas tahun 2011 sampai
Ilir pada bagian SIM.
dengan
5.2.
Polres Ogan Ilir pada bagian SIM sudah
rasionya kurang dari 100% kecuali pada
kinerja Polres Ogan Ilir pada bagian
4.
Tingkat rasio ekonomis bahwa kinerja
2013
menunjukkan
bahwa
Tingkat rasio efektifitas bahwa kinerja
kinerja Polres Ogan Ilir pada bagian
Polres Ogan Ilir pada bagian SIM tidak baik
SIM secara umum tidak efektif karena
karena dari tahun ke tahun mengalami
hasil rasionya kurang dari 100%.
penurunan, saran penulis yaitu kinerja polres
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas,
Ogan Ilir pada bagian SIM harus meningkatkan realisasi pendapatan yaitu
berikut ini akan diberikan beberapa saran
dengan cara kinerja polres harus memberikan
yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan
pengarahan atau sosialiasasi kepada
pertimbangan bagi Polres Ogan Ilir pada
masyarakat pentingnya menggunakan SIM
sehingga akan menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya SIM dan dapat membantu kenaikan realisasi pendapatan sehingga akan tercapai efektifitasnya dan sebaiknya Polres Ogan Ilir meningkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat agar tujuan perusahaan tercapai dengan mengurangi keluhan-keluhan pelanggan yang ada. DAFTAR PUSTAKA Andriani, Sri. 2011. Pengukuran Kinerja Dengan Prinsip Value For Money Pemerintah Kota Batu. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Aritonang, Deytri Robekka. 2014. IPW Minta Polri Usut Dugaan Sabotase Pada Surat Tertukar. http://nasional.kompas.com, Jakarta. ( diakses pada 12 april 2014 ). Bastian, Indra. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Cet. 1 . Yogyakarta. BPFE. 2001. Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta. Kurrohman, Taufik. 2013. Evaluasi Penganggaran Berbasis Kinerja Keuangan Yang Berbasis Value For Money Di Kabupaten/Kota Di Jawa Timur. Universitas Negeri Semarang. Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Jakarta. UPP AMP YKPN. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit : Andi, Yogyakarta.
Meri, Afsita. 2012. Analisis Value For Money Dan Akuntabilitas Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik Pada Pdam Tirta Musi Palembang. STIE MDP. Palembang. Mulyadi dan Setiawan, Jony. 1999. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Edisi Ke-2. Cetakan Kesatu. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Munir, Badrul. 2003. Perencanaan Anggaran Kinerja, Memangkas Inefesiensi Anggaran Daerah. Samawa Center. Yogyakarta. Naim, Nasril. 2013. Penerapan Konsep Value For Money Dalam Menilai Kinerja Pelayanan Sektor Publik Pada Rumah Sakit Labuang Baji Kota Makasar. Universitas Hasanuddin. Makassar. Nugrahani, Tri Siwi. 2007. Analisi Penerapan Konsep Value For Money Pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Pgri Yogyakarta. Peraturan pemerintah Nomor 65 Tahun 2001. Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Sanusi, Anwar. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Undang – Undang No. 17 tahun 2003. Tentang Keuangan Negara mengatur antara lain Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pertanggungjawabannya. Undang – Undang No. 33 tahun 2004. Tentang Pelaksanaan Perimbangan Keuangan Dilakukan Melalui Dana Perimbangan Yang Terdiri atas Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus.