Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGANJUK 2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen
OLEH :
LISTYA ERMALA 12.1.02.02.0118
FAKULTAS EKONOMI (FE) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Halaman persetujuan lengkap TTD (scan)
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Halam Pengesahan Lengkap TTD dan Stempel (Scan)
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN NGANJUK 2016
LISTYA ERMALA 121.02.02.0118 Ekonomi – Manajemen
[email protected] Dr. H. Samari, S.E. M.M Basthoumi Muslih, S.Pd., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Karyawan yang berpendidikan tinggi seringkali dianggap lebih berpotensi dan produktif dibanding yang berpendidikan rendah.Penyelenggaraan pelatihan yang belum terencana dan biaya pelatihan yang mahal. Lalu karyawan yang sudah memiliki pengalaman kerja pasti akan lebih mudah untuk memahami suatu pekerjaan yang serupa daripada karyawan yang belum memiliki pengalaman. Penelitian ini bertujuan :(1) Untuk mengetahui tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan BPS Kabupaten Nganjuk. (2) Untuk mengetahui pelatihan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan BPS Kabupaten Nganjuk. (3) Untuk mengetahui pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan BPS Kabupaten Nganjuk. (4) Untuk mengetahui tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktifitas karyawan BPS Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik asosiatif - kausal. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara serta kepustakaan. Sampel yang yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh meliputi 27 karyawan dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan software SPSS for windows versi 21. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah secara simultan tingkat pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap terhadap produktivitas kerja di Kantor BPS Kabupaten Nganjuk. Dengan pendidikan yang tinggi dapat memberikan pelatihan kepada pegawai, serta pengalaman kerja yang sesuai dibidanganya dapat meningkatkan produktivitas pegawai kerja BPS Kabupaten Nganjuk. Dan diharapkan penelitian selajutnya dapat mengkaji lebih dalam tentang pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja terhadap produktifitas kerja karyawan BPS Kabupaten Nganjuk. Kata Kunci :Tingkat Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman Kerja, dan Produktivitas Kerja Karyawan
I.PENDAHULUAN
semakin
A. Latar Belakang
persaingan yang akan dihadapi oleh setiap
Pada era globalisasi yang ditandai
pesat,
organisasi/instansi
banyak
tantangan
sehingga
dan
menuntut
dengan adanya perubahan lingkungan yang
mereka agar dapat mampu bersaing dalam
diindikasikan oleh kemajuan teknologi yang
menghadapi
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
tantangan
di
era
modern
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sekarang ini. Suatu organisasi/instansi harus
menggunakan
prosedur sistematis
memiliki suatu sistem yang baik karena jika
terorganisir,
tidak maka kelangsungan kegiatan atau
manajerial
pekerjaan dalam organisasi/ instansi tersebut
konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan
akan terhambat.
umum. Proses pendidikan formal yang
yang
mana
tenaga
dan kerja
mempelajari pengetahuan
Manusia sebagai salah satu unsur
umumnya telah dijalani oleh karyawan
produksi merupakan faktor penting di dalam
adalah tidak lulus SD, SD, SMP, SMA atau
segala bentuk organisasi. Faktor produksi
sederajatnya. Semua ini pada prinsipnya
disini sifatnya sangat kompleks sehingga
menghendaki agar pekerjaan yang telah
perlu mendapatkan perhatian, penanganan
menjadi tugas dan tanggung jawab yang
dan perlakuan khusus di samping faktor
dibebankan
produksi yang lain. Sumber daya manusia
dikerjakan
mempunyai peranan yang sangat besar dalam
perusahaan sudah memperhatikan tingkat
sesuatu organisasi, maka banyak instansi
pendidikan pegawainya, selanjutnya harus
kantor
unsur
melalui pelatihan untuk dapat menjalankan
dapat
pekerjaan dengan baik sehingga terciptanya
Mengingat
produktivitas kerja yang baik. Menurut
yang semakin
manusia
sebagai
memberikan
menyadari
unsur
yang
keunggulan.
kepada lebih
efisien.
suatu
Mondy
organisasi, maka perlu membuat suatu
aktivitas-aktivitas
bidang personalia. Salah satu upaya yang
memberikan para pembelajaran pengetahuan
dapat
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
melakukan
seleksi
perusahaan
adalah
terhadap
calon
pekerjaan
209),
Ketika
dapat
pentingnya faktor produksi manusia dalam
dilakukan
(2008:
karyawan
mereka
yang
pelatihan
adalah
dirancang
untuk
saat
ini.
Kesadaran
karyawannya. Menurut Simamora (2004:
pengusaha akan arti pentingnya pelatihan
202), seleksi
tenaga kerja bagi karyawan untuk dapat
adalahproses pemilihan dari
sekelompok pelamar, orang atau orang-orang
mengikuti
yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk
teknologi yang akan dipakai perusahaan akan
posisi yang tersedia berdasarkan kondisi
mendorong pelatihan tenaga kerja semakin
yang ada pada saat ini yang di lakukan oleh
penting dalam suatu kegiatan perusahaan.
perusahaan.
dapat
Disamping tingkat pendidikan dan pelatihan
menghasilkan produktivitas kerja yang baik,
yang memberikan sumbangan yang sangat
perusahaan sangat perlu memperhatikan
berarti dalam kelancaran dan kesuksesan
tingkat
tugas yang tidak kalah pentingnya adalah
Agar
pendidikan
pegawai
pegawai.
Menurut
adanya
Hariandja (2002: 169), tingkat pendidikan
pengalaman
adalah suatu proses jangka panjang yang
karyawan tersebut. Menurut
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
kerja
perubahan
yang
perubahan
dimiliki
oleh
Hariandja
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(2002: 120), pengalaman kerja adalah suatu
berlanjut karena munculnya kondisi-kondisi
pekerjaan atau jabatan yang pernah diduduki
baik perkembangan teknologi, perkembangan
sebelumya selama kurun waktu tertentu.
ekonomi,
Pengalaman kerja karyawan akan dengan
perusahaan,
mudah
memahami
penyesesuaian
dan
dan
non
ekonomi
dalam
mengantisipasi
adanya
cara
kerja
serta
perkembangan-perkembangan lain, kondisi-
kerja
sama
antar
kondisi baru mendorong perusahaan untuk
karyawan mudah terjalin. Pengalaman kerja
menyusun
program
latihan
secara
dapat membantu tenaga kerja memperoleh
menyeluruh.
Dan
arah diri dan belajar memecahkan masalah
pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja
yang mereka hadapi dan sesuai dengan itu
mempunyai
mendorong mereka dalam aktivitas untuk
produktivitas kerja.
bahwasannya
pengaruh
positif
tingkat
terhadap
menciptakan situasi kaharmonisan bekerja
Badan Pusat Statistik Kabupaten
dengan lebih efisien dan efektif. Dari
Nganjuk adalah Lembaga Pemerintah Non
beberapa cara tersebut maka dapat diperoleh
Departemen di Indonesia yang mempunyai
produktivitas
yang
fungsi pokok sebagai penyedia data statistik
diinginkan oleh suatu perusahan/instansi.
dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk
Produktivitas merupakan hasil dari efisiensi
masyarakat umum, secara nasional maupun
pengelolaan
efektivitas
regional. Karyawan BPS di Kabupaten
pencapaian sasaran. Efektivitas dan efisiensi
Nganjuk memiliki latar belakang tingkat
yang tinggi akan menghasilkan produktivitas
pendidikan
yang tinggi Soeprapto (2001).
pendidikan formal yaitu : SD, SMP/sederajat,
kerja
karyawan
masukan
dan
yang
berbeda-beda,
dari
Adanya program pentingnya tingkat
SMU/sederajat dan Perguruan Tinggi, dan
pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja
pendidikan non formal lainnya. Pendidikan
tersebut maka diharapkan akan menghasilkan
formal dan non formal yang dimiliki
sumber daya manusia yang berkualitas dan
karyawan
mampu memberikan hasil yang terbaik dalam
kemampuan
pencapaian
pekerjaannya yang pada akhirnya berdampak
Melalui
tujuan
pelatihan
perusahaan/instansi. ini
dapat
memiliki
pada
akan dan
produktivitas
meningkatkan
penguasaan
kerja
yang
berpendidikan
akan
baik.
karyawan yang memiliki kompetensi untuk
Karyawan
maju menjadi lebih baik. Sumber daya
seringkali dianggap lebih berpotensi dan
manusia yang dimiliki organisasi harus diberi
produktif dibanding yang berpendidikan
pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja
rendah. Penyelenggaraan pelatihan yang
yang baik. Program pendidikan, pelatihan
belum terencana juga menjadi salah satu
dan pengalaman kerja merupakan proses
masalah
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
yang
turut
terhambatnya
tinggi
produktivitas
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
karyawan. Biaya pelatihan yang mahal sering
memperhatikan jenjang pendidikan calon
kali
suatu
karyawan, kegiatan pelatihan untuk semua
perusahan/instansi melalukan pelatihan kerja
karyawan, serta pengalaman kerja yang
secara rutin
kepada
dimiliki karyawan.
Produktivitas
kerja
menjadi
pertimbangan
seluruh karyawan. karyawan
juga
Berdasarkan latar belakang masalah
pengalaman
kerja.
di atas, maka penulis mengambil judul
Pengalaman kerja merupakan bagian dari
Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan,
latihan, karena dengan latihan akan dapat
dan
meningkatkan
kerja
Produktivitas Kerja Karyawan Badan
karyawan. Banyak sedikitnya pengalaman
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nganjuk
kerja akan menunjukkan atau menentukan
2016.
bagaimana
B. Rumusan Masalah
dipengaruhi
oleh
produktivitas
kualitas
seseorang
dalam
Pengalaman
Kerja
terhadap
bekerja. Karyawan yang sudah memiliki
1. Adakah pengaruh tingkat pendidikan
pengalaman kerja pasti akan lebih mudah
terhadap produktivitas karyawan BPS
untuk memahami suatu pekerjaan yang
Kabupaten Nganjuk ?
serupa daripada karyawan yang belum
2. Adakah pengaruh pelatihan terhadap
memiliki pengalaman. Mengingat bahwa
produktivitas karyawan BPS Kabupaten
tenaga
Nganjuk ?
kerja
yang
produktif
sangat
diperlukan agar kegiatan utama perusahaan
3. Adakah
pengaruh
pengalaman
kerja
dapat berjalan dengan baik sehingga tercapai
terhadap produktivitas karyawan BPS
produktivitas
Kabupaten Nganjuk ?
kerja
yang
baik
maka
perekrutan karyawan harus dilakukan dengan
4. Adakah pengaruh tingkat pendidikan,
hati-hati, karena produktivitas kerja akan
pelatihan, dan pengalaman kerja secara
mendasari kegiatan dalam hal pengembangan
simultan terhadap produktifitas karyawan
karier,
BPS Kabupaten Nganjuk ?
hal
ini
dapat
dilihat
dari
kemampuannya dalam menjalankan tugas yang dibebankan sekarang ini.
C. Tujuan Penelitian
Produktivitas kerja karyawan BPS
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah
Kabupaten Nganjuk tergantung pada kinerja
untuk mengetahui:
individu karyawan dan untuk memiliki
1. Untuk menganalisis tingkat pendidikan
komposisi sumber daya manusia yang tepat,
berpengaruh
maka
karyawan BPS Kabupaten Nganjuk.
BPS
Kabupaten
Nganjuk
perlu
terhadap
produktivitas
melakukan berbagai usaha, salah satunya adalah dengan proses seleksi yang harus LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Untuk
menganalisis
berpengaruh
terhadap
pelatihan
prosedur sistematis dan terorganisir, yang
produktivitas
mana tenaga kerja manajerial mempelajari
karyawan BPS Kabupaten Nganjuk.
pengetahuan konseptual dan teoritis untuk
3. Untuk menganalisis pengalaman kerja berpengaruh
terhadap
tujuan-tujuan umum.
produktivitas
karyawan BPS Kabupaten Nganjuk.
Indikator tingkat pendidikan menurut Hariandja(2002:169), terdiri dari jenjang
4. Untuk menganalisis tingkat pendidikan,
pendidikan dan kesesuaian jurusan.
pelatihan, dan pengalaman kerja secara
3. PENGERTIAN PELATIHAN
berpengaruh
terhadap
produktifitas
karyawan BPS Kabupaten Nganjuk.
Menurut Mondy(2008:210), pelatihan adalah aktivitas-aktivitas yang dirancang
II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
untuk
1. PENGERTIAN
pengetahuan
PRODUKTIVITAS
memberikan dan
para
pembelajar
keterampilan
yang
dibutuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini.
KERJA Secara umum produktivitas menurut
Menurut Mangkunegara (2006:46)
Hasibuan (2006: 126), adalah perbandingan
indikator-indikator
antara keluaran (output) dengan masukan
instruktur, materi, metode dan peserta.
(input). Sedangkan menurut Kapustin dalam
4. PENGERTIAN
Hasibuan menyatakan bahwa produktivitas kadang-kadang
dipandang
pelatihan
adalah
PENGALAMAN
KERJA
sebagai
Pengalaman kerja menurut pendapat
penggunaan intensif terhadap sumber-sumber
Alwi ( 2001: 17), yaitu
konversi seperti tenaga kerja dan mesih yang
pengalaman kerja adalah jangka waktu atau
diukur
lamanya
secara
tepat
menunjukkan
suatu
dan
benar-benar
penampilan
yang
masa kerja atau
seseorang bekerja
pada
suatu
instansi, kantor atau sebagainya.
efisiensi.
Menurut Foster (2006:98), indikator-
Menurut
,
indikator pengalaman kerja adalah masa
indikator-indikator produktivitas kerja adalah
kerja,tingkat pengetahuan dan keterampilan
Pengetahuan
yang
(skills),
Gomes
(2013:
(knowledge),
Kemampuan
160)
Keterampilan
(abilities),
Sikap
(attitudes). 2. PENGERTIAN
dimiliki,
penguasaan
terhadap
pekerjaan dan peralatan 5. HIPOTESIS
TINGKAT
PENDIDIKAN Menurut Sikula dalam Mangkunegara
H1 :
Diduga terhadap
Pendidikan
berpengaruh
Produktivitas
Kerja
Karyawan BPS Kabupaten Nganjuk.
(2003:50) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
H2 : DidugaPelatihan terhadap
berpengaruh
Produktivitas
Kerja
Karyawan BPS Kabupaten Nganjuk. H3 : DidugaPengalaman terhadap
berpengaruh
Produktivitas
Kerja
penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam
Pengalaman
Pelatihan
Kerja
dan
Karyawan
Adapun
teknik
dan
pendekatan adalah sebagai berikut : 1. Pendekatan Penelitian
Karyawan BPS Kabupaten Nganjuk. H4 : DidugaPendidikan,
penelitian.
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2003:14),
metode
penelitian
berpengaruh terhadap Produktivitas
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
Kerja
penelitian yang datanya diperoleh berupa
Karyawan
BPS
Kabupaten
Nganjuk.
keterangan secara angka–angka. 2. Teknik Penelitian Teknik Penelitian ini menggunakan
III. METODELOGI PENELITIAN
teknik asosiatif – kausal. Menurut Sugiyono
A. Identifikasi variabel penelitian Menurut Sugiyono (2004:33),variabel
(2005:11),
–
asosiatif
kausal
adalah
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
penelitian yang mencari hubungan antara
yang menjadi akibat, karena adany variabel
dua variabel atau lebih. Tujuan dari
bebas. Dalam penelitian iniyang menjadi
penelitian asosiatif adalah untuk mencari
variabel terikat adalah Produktivitas Kerja
hubungan antara satu variabel dengan
(Y).
variabel lain. Dan tujuan dari penelitian Menurut
Sugiyono
(2004:33),
kausal
adalah
untuk
mengidentifikasi
yang
hubungan sebab akibat antara variabel –
mempengaruhi atau yang menjadi sebab
variabel yang berfungsi sebagai penyebab
perubahannya
dan
variabel
bebas
adalah
atau
variabel
timbulnya
variabel
terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas
Pendidikan
(X1),
(X)
adalah
pelatihan
Tingkat
(X2),
dan
Pengalaman Kerja (X3).
Sugiyono (2013:2), adalah cara ilmiah untuk dengan
berfungsi
sebagai
variabel akibat. C. Tempat dan waktu Penelitian 1. Penelitian
ini
berlokasi
di
BPS
2. Waktu yang penuli gunakan dalam
Pengertian metode penelitian menurut
data
mana
Kabupaten Nganjuk.
B. Pendekatan dan Teknik Penelitian
mendapatkan
variabel
tujuan
penelitian ini mulai bulan Maret-Juli 2016.
dan
kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa metode LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
D. Populasidan
Sampel(Subjek
Dan
berupa manusia, artefak, ataupun dokumendokumen.Dalam
Objek Penelitian)
penelitian
ini
peneliti
menggunakan sumber data primer. Menurut
1. Populasi Penelitian 115),
Umar (2003: 56), “data primer merupakan
populasi adalah wilayah generalisasi terdiri
data yang diperoleh langsung dilapangan
atas obyek atau subyek yang mempunyai
oleh peneliti sebagai objek penulisan”.
kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan
2. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
Menurut
Sugiyono
(2008:
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Adapun metode pengumpulan data
ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini
yang digunakan dalam penulisan ini adalah
yang menjadi populasi penelitian adalah
sebagai berikut :
seluruh karyawan BPS Kabupaten Nganjuk,
1) Kuisioner adalah suatu daftar yang berisi
yang berjumlah 27 karyawan.
pertanyaan-pertanyaan
yang
harus
2. Sampel Penelitian
dijawab atau dikerjakan oleh responden
Menurut Sugiyono (2011: 81), sampel
atau orang tua/ anak yang ingin diselidiki.
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
Angket ini digunakan untuk mengetahui
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik
tanggapan responden terhadap pertanyaan
sampel yang digunakan dalam penelitian in
yang
adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono
responden mudah memberikan jawaban
(2012:126), sampling jenuh adalah teknik
karena
penentuan
disediakan
sampel
bila
semua
anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
diajukan.
Dengan
alternatif dan
angket
jawaban
membutuhkan
ini
sudah waktu
singkat dalam menjawabnya.
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif
2) Wawancara adalah merupakan metode
kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain
pengumpulan data dengan jalan tanya
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
jawab sepihak yang dilakukan secara
anggota populasi dijadikan sampel. Dalam
sistematis dan berlandaskan kepada tujuan
penelitian ini yang menjadi sampel penelitian
penelitian
adalah seluruh karyawan BPS Kabupaten Nganjuk, yang berjumlah 27 karyawan. E. Sumber Data dan Langkah-Langkah
yang berhubungan dengan pembahasan penulisan ini dengan mempelajari dan mengutip teori dari berbagai buku dan
Pengumpulan Data
literatur yang terdapat diperpustakaan
1. Sumber Data Menurut
3) Kepustakaan adalah Pengumpulan teori
Sutopo
(2006:56-57),
Sumber data adalah tempat data diperoleh
maupun
penelitian
terdahulu
yang
berkaitan dengan penulisan ini.
dengan menggunakan metode tertentu baik LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a) Jika
F. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik terdiri dariuji
data
menyebar
diagonal
dan
diagonal
atau
disekitar
mengikuti grafik
arah
garis
histogramnya
multikolinearitas, uji heteroskedostisitas, uji
menunjukkan
normalitas. Berikut ini adalah beberapa cara
maka model regresi memenuhi asumsi
pengujiannnya:
normalitas.
a. Uji Normalitas Uji
pola
garis
distribusi
normal,
b) Jika data menyebar jauh dari garis
normalitas
bertujuan
untuk
diagonal dan atau tidak mengikuti arah
mengetahui apakah dalam model regresi,
garis diagonal atau grafik histogramnya
variabel terikat dan variabel bebas memiliki
tidak menunjukkan pola distribusi normal,
distribusi normal atau tidak.Model regresi
maka model regresi tidak memenuhi
yang baik adalah memiliki distribusi data
asumsi normalitas.
normal atau mendekati normal.Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui
2) Analisis Statistik Untuk mendeteksi normalitas data
analisis grafik dan analisis statistik.
dapat dilakukan pula melalui analisis statistik
1) Analisis Grafik
yang salah satunya dapat dilihat melalui
Menurut Ghozali
(2011:160),salah
satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah
dengan
melihat
grafik
Kolmogorov‐Smirnov test (K‐S). Menurut Ghozali (2011:165), Uji K‐S dilakukan dengan membuat hipotesis :
histogram yang membandingkan antara data
H0 = Data residual terdistribusi normal
observasi dengan distribusi yang mendekati
Ha = Data residual tidak terdistribusi normal
distribusi normal. Namun demikian hanya
Dasar pengambilan keputusan dalam
dengan melihat histogram, hal ini dapat
uji K‐S adalah sebagai berikut :
membingungkan khususnya untuk jumlah
a) Apabila probabilitas nilai Z uji K‐S
sampel yang kecil.
signifikan secara statistik (< 0,05) maka
Menurut Ghozali (2011:161),metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat
normal
probability
plot
H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti data terdistibusi tidak normal.
yang
b) Apabila probabilitas nilai Z uji K‐S tidak
membandingkan distribusi kumulatif dari
signifikan statistik (> 0,05) maka H0
distribusi normal.
diterima dan Ha ditolak, yang berarti data
Menurut Ghozali (2011:163),dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut :
terdistibusi normal. b. Multikolinearitas Menurut Ghozali (2011:105),“uji ini bertujuan untuk menguji apakah model
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
regresi ditemukan adanya korelasi antar
linier
variabel bebas (independen). Model regresi
penggangu pada periode t dan dengan
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
kesalahan pengganggu pada periode t-1
diantara
Untuk
(sebelumnya). Menurut Ghozali (2011:110),
mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas
jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
dalam model regresi dapat dilihat dari
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
tolerance value atau variance inflation factor
karena observasi yang berurutan sepanjang
dasar acuannya dapat disimpulkan:Jika nilai
waktu berkaitan satu sama lainnya.
variabel
independen.
tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
ada
ada
korelasi
antara
kesalahan
Model regresi yang baik adalah yang bebas
autokorelasi.Untuk
mendeteksi
multikolinearitas antar variabel independen
autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik
dalam model regresi.
melalui uji Durbin‐Watson (DW test).
c. Uji Heteroskedastisitas
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah
dalam
model
regresi
terjadi
Menurut Arikunto (2006:296),untuk mengukur seberapa jauh pengaruh pemberian
ketidaksamaan variabel dari residual satu
pendidikan,
pengamatan ke pengamatan
yang lain.
terhadap kinerja karyawan yaitu analisis yang
Menurut Ghozali (2011:139), Jika variance
menggambarkan estimasi pengaruh antara
dari residual satu pengamatan ke pengamatan
variable dependen (Y) terhadap dua atau
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas,
lebih
dan
penelitian
jika
berbeda
disebut
pelatihan
variabel
dan
independen
ini
dipakai
penempatan
(X). dua
Dalam variabel
heterokedastisitas.Model regresi yang baik
independen yaitu pendidikan (X1), pelatihan
adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
(X2), dan penempatan (X3).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya
adalah
Menurut Sugiyono (2010:286), Nilai
dengan melihat grafik plot antara nilai
koefisien determinasi menunjukan prosentase
prediksi variabel terikat dengan residualnya.
pengaruh
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
terhadap variabel antara dan variabel antara
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada
terhadap variabel dependen. Nilai koefisien
sumbu
determinasi berbeda antara 0 sampai dengan
Y,
heteroskedastisitas
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
maka
tidak
terjadi
semua
variabel
independen
heteroskedastisitas.
1. Semakin mendekati 1 maka variabel bebas
d. Uji Autokorelasi
hampir memberikan semua informasi untuk
Uji
autokerelasi
dilakukan
untuk
memprediksi variabel 48 antara dan terikat
mengetahui apakah dalam model regresi
atau merupakan indikator yang menunjukan
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
semakin kuatnya kemampuan menjelaskan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
dari perubahan variabel bebas terhadap
kinerja karyawan BPS Kabupaten Kediri.
variabel terikat.Sebaliknya, jika (R2 ) makin
2) Apabila F hitung lebih besar dari F tabel
mendekati 0 (nol) maka semakin lemah
maka keputusannya menolak hipotesis
pengaruh variabel bebas terhadap vaiabel
(Ho) dan menerima hipotesis alternatif
terikat. Nilai R2 diperoleh dari rumus korelasi
(Ha), artinya masing-masing variabel
ganda (dalam penelitian ini 4 prediktor / 4
pendidikan, pelatihan dan penempatan
variabel independen).
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Analisis untuk mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi variabel independen
(pendidikan,
pelatihan
kinerja karyawan BPS Kabupaten Kediri. b. Uji t
dan
Menurut Sugiyono (2008: 244), uji t
penempatan) terhadap variabel dependen
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
(kinerja karyawan).
pengaruh suatu variabel penjelas secara
4. Pengujian Hipotesis
individual alam menerangkan variasi variabel
a. Uji F
terikat.
Menurut Sugiyono (2008: 264), uji F
Dasar pengambilan keputusan pengujian :
digunakan untuk menguji variabel-variabel
- Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak
bebas secara bersama-sama terhadap variabel
- Jika thitung < ttabel maka H0 diterima
terikat. Selain itu dengan uji F ini dapat
Untuk
diketahui pula apakah model regresi linier
kemaknaan dari nilai koefisien regresi,
yang digunakan sudah tepat atau belum.
sehingga dapat diketahui apakah pengaruh
Dasar pengambilan keputusan pengujian
variabel pendidikan (X1), pelatihan (X2)uji t
adalah :
dan penempatan (X3) terhadap kinerja
- Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
karyawan (Y), signifikan atau tidak. Kriteria
- Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima
pengujian yang digunakan yaitu :
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel
1) Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel
bebas
secara
bersama-sama
mempunyai
mengetahui
keterandalan
serta
maka Ho diterima, artinya masing-masing
pengaruh secara signifikan terhadap variabel
variabel
terikat.
penempatan tidak berpengaruh signifikan
1) Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel
terhadap
maka keputusannya menerima hipotesis
pendidikan,
kinerja
pelatihan
karyawan
dan
BPS
Kabupaten Kediri.
nol (Ho), artinya masing-masing variabel
2) Apabila t hitung lebih besar darit tabel
pendidikan, pelatihan dan penempatan
maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya masing-masing
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
variabel
pendidikan,
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pelatihan
dan
penempatan
tidak
Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
bahwa data telah berdistribusi normal. Hal ini
karyawan BPS Kabupaten Kediri.
ditunjukkan
gambar
tersebut
sudah
memenuhi dasar pengambilan keputusan, IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.
bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan
A. Hasil Penelitian
mengikuti
arah
garis
diagonal
menunjukkan pola distribusi normal, maka
1. Uji Normalitas
model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Multikolinearitas Tabel 1 Hasil Uji Multikolinearitas
Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram Sumber:Output SPSS Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat
Coefficientsa Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) Tingkat .104 9.607 Pendidikan Pelatihan .128 7.790 Pengalaman .514 1.946 Kerja a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Sumber:Output SPSS
bahwa data telah berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan
gambar
tersebut
sudah
Pada
model
regresi
yang
baik
seharusnya antar variabel independen tidak
memenuhi dasar pengambilan keputusan,
terjadi
bahwa data memiliki puncak tepat di tengah-
multikolinieritas. Berdasarkan tabel 4.11
tengah titik nol membagi 2 sama besar dan
dapat dilihat bahwa variabel pendidikan,
tidak memenceng ke kanan maupun ke kiri,
pelatihan, dan penempatan memiliki nilai
maka model regresi memenuhi asumsi
Tolerance sebesar 0,104 ; 0,123 ; 0,514yang
normalitas.
lebih besar dari 0,10 dan VIF sebesar 9,607 ;
korelasi
atau
tidak
terjadi
7,790 ; 1,946yanglebihkecil dari 10, dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah multikolinieritas, hal ini berarti antar variabel independen tidak terjadi korelasi. Gambar 2 Uji Normalitas Grafik normal probability plot Sumber:Output SPSS
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Uji Autokorelasi Tabel 2 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Std. Error of Model the Estimate Durbin-Watson 1 .98623 2.090 a. Predictors: (Constant), Pengalaman Kerja, Pelatihan, Tingkat Pendidikan b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Sumber:Output SPSS Menurut Ghozali (2011: 111) dengan melihat Durbin Watson dengan ketentuan du
Berdasarkan
atau 1,654<2,090< 2,346, sehingga model regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokorelasi. Hal ini berarti ada korelasi antara kasalahan penganggu pada periode t
tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dan ini menunjukkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. 5. Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 5.200 1.150
Model
4. Uji Heterokedatisitas
Standardized Coefficients Beta
1 (Constant) Tingkat 1.046 .175 Pendidikan Pelatihan .376 .091 Pengalaman .227 .097 Kerja a. Dependent Variable: Produktiitas Kerja
.575 .359 .102
Sumber:Output SPS
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
yang
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
lebih besar dari (du) = 1,654 dan kurang dari tabel 4.12 yang menunjukkan du < d < 4 – du
3
ditunjukkan oleh grafik scatterplot terlihat
Berdasarkan tabel di atas nilai DW hitung 4 – 1,654 (4-du) = atau dapat dilihat pada
gambar
Berdasarkan tabel di atas, maka didapat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 5,200+ 1,046X1 +0,376X2+0,227X3 + Berdasarkan
tabel
diatas
menunjukkan bahwa persamaan regresi
linear
berganda
yang
diperoleh dari hasil uji analisis yaitu Gambar 3 Grafik Scaterplots Sumber:Output SPSS
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
Y
=
5,200+
+0,376X2+0,227X3 +
1,046X1 persamaan
regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut :
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Konstanta = 5,200 Jika pendidikan pengalaman
Berdasarkan hasil analisis pada tabel
variabel (X1),
1
satuantingkat
pelatihan
kerja
(X2),
(X3)=
0,
dan
0,975. dengan demikian menunjukkan bahwa
maka
adalah tingkat pendidikan, pelatihan, dan
produktivitas kerja (Y) akan menjadi 5,200 2. Koefisien X1 = 1,046 Setiap
diatas diperoleh nilai Adjusted R2sebesar
pengalaman
kerjadapat
produktivitas penambahan
1
kerja
sebesar
menjelaskan 97,5%
dan
sisanya yaitu 2,5% dijelaskan variabel lain
satuanvariabel tingkat pendidikan (X1)
yang
dengan asumsi pelatihan (X2), dan
ini.Pengujian Hipotesis
pengalaman kerja (X3) tetap dan tidak
1) Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
berubah,
maka
akan
tidak
meningkatkan
Setiap penambahan 1 satuan
kerja (X3) tetap dan tidak berubah, maka akan
meningkatkan
produktivitas
kerja(Y) sebesar 0,376. 4. Koefisien X3 = 0,227 Setiap penambahan 1 satuan variabel pengalaman kerja (X3) dengan asumsi tingkat pendidikan (X1), dan pelatihan (X2) tetap dan tidak berubah, maka akan meningkatkan produktivitas kerja(Y) sebesar 0,227. 6. Koefisien Determinasi Tabel 4 Koefisien Determinasi
penelitian
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta t Sig. 5.200 1.150 4.523 .000
3. Koefisien X2 = 0,376
tingkat pendidikan (X1), dan pengalaman
dalam
Tabel 5 Hasil Uji t (parsial)
produktivitas kerja (Y) sebesar 1,046..
variabel pelatihan (X2) dengan asumsi
dikaji
Model 1(Constant) Tingkat 1.046 .175 .575 5.968 .000 Pendidikan Pelatihan .376 .091 .359 4.137 .000 Pengalama .227 .097 .102 2.344 .028 n Kerja a. Dependent Variable: Produktiitas Kerja
Sumber:Output SPSS Berdasarkan perhitungan di atas maka diketahui bahwa nilai signifikan dari variabel produk, harga, promosi, tempat < dari 0,05. Maka H1, H2, H3 tingkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan karyawan
terhadap BPS
produktivitas Kabupaten
kerja
Nganjuk
“terbukti”.
Model Summaryb Std. R Adjuste Error of Squ dR the DurbinModel R are Square Estimate Watson 1 .989a .978 .975 .98623 2.090 a. Predictors: (Constant), Pengalaman Kerja, Pelatihan, Tingkat Pendidikan b. Dependent Variable: Produktiitas Kerja LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2) Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Tabel 6 Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Sum of Mean Squares df Square F Sig. 983.03 327.67 336. .000 3 b 7 9 894
Model 1 Regre ssion Resid ual Total
22.371
23
.973
sangat
erat
dalam
menentukan
tinggi
rendahnya produktivitas kerja. Untuk mendapatkan kualitas karyawan yang baik, sudah menjadi keharusan bagi setiap instansi untuk menentukan standarisasi tingkat
pendidikan
bagi
karyawannya.
Hariandja (2002: 169) menyatakan bahwa
1005.4 26 07 a. Dependent Variable: Produktiitas Kerja b. Predictors: (Constant), Pengalaman Kerja, Pelatihan, Tingkat Pendidikan
tingkat pendidikan seorang karyawan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki kinerja perusahaan.Selain itu
Sumber:Output SPSS
Hamalik (2000:13), menyatakan pentingnya
Berdasarkan perhitungan di atas maka
pendidikan
dan
pelatihan
bagi
diketahui bahwa nilai signifikan adalah 0,000
karyawan.Karena dengan tingkat pendidikan
< 0,05. Maka H4 variabel tingkat pendidikan,
yang sesuai dengan bidang pekerjaan maka
pelatihan dan pengalaman kerja berpengaruh
kinerja karyawan semakin baik, sehingga
signifikan
terciptanya produktivitas kerja yang baik.
terhadap
karyawan
BPS
produktivitas Kabupaten
kerja
Nganjuk
Hasil ini mendukung peelitian yang
“terbukti”.
dilakukan oleh Maparenta(2011) dengan
B. Pembahasan
judul Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Dan
1. Pengaruh
Tingkat
Pendidikan
terhadap Produktivitas Kerja
Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Sekretariat
Daerah
Kapupaten
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara
(H1) telah membuktikan terdapat pengaruh
yang menyatakan pendidikan berpengaruh
antara
signifikan
tingkat
pendidikan
terhadap
berpengaruh
terhadap
produktivitas kerja. Melalui hasil perhitungan
produktivitas kerja. Dengan demikian tingkat
yang
pendidikan dapat memprediksi produktivitas
telah
dilakukan
diperoleh
taraf
signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut <
kerja.
0,05, atau bisa dilihat dari t hitung 5.968
2. Pengaruh
>1,714, dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa
Pelatihan
terhadap
Produktivitas Kerja Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
tingkat pendidikan
(H1) telah membuktikan terdapat pengaruh
berpengaruh positif terhadap produktivitas
antara pelatihan terhadap produktivitas kerja.
kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Melalui
tingkat pendidikan mempunyai peran yang
dilakukan diperoleh taraf signifikansi hasil
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
hasil
perhitungan
yang
telah
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebesar 0,000 tersebut < 0,05, atau bisa
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dilihat dari t hitung 4,137 > 1,714, dengan
(H1) telah membuktikan terdapat pengaruh
demikian Ha diterima dan Ho ditolak.
antara
Pengujian ini secara statistik membuktikan
produktivitas kerja. Melalui hasil perhitungan
bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap
yang
produktivitas kerja. Sehingga dapat dikatakan
signifikansi hasil sebesar 0,028 tersebut <
bahwa pelatihan mempunyai peran yang
0,05, atau bisa dilihat dari t hitung 2,344 >
sangat
1,714, dengan demikian Ha diterima dan Ho
erat
dalam
menentukan
tinggi
rendahnya produktivitas kerja.
suatu
yang
dilakukan
Pengujian
membuktikan
kerja
diperoleh
ini
bahwa
terhadap
secara
taraf
statistik
pengalaman
kerja
meliputi
berpengaruh positif terhadap produktivitas
yang
kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa
dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk
pengalaman kerja mempunyai peran yang
pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang
sangat
diberikan oleh tenaga profesional kepelatihan
rendahnya produktivitas kerja
serangkaian
proses
telah
ditolak.
Menurut Hamalik (2005:10), pelatihan adalah
pengalaman
tindak
(upaya)
erat
dalam
menentukan
tinggi
dalam satuan waktu yang bertujuan untuk
Menurut Elaine B Johnson (2007)
meningkatkan kemampuan kerja peserta
pengalaman kerja tidak hanya menyangkut
dalam
jumlah masa kerja, tetapi lebih dari juga
bidang
pekerjaan
tertentu
guna
meningkatkan efektivitas dan produktivitas
memperhitungkan
dalam suatu organisasi.
pernah atau sering dihadapi. Sejalan dengan
Penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan
pekerjaan
yang
bertambahnya pekerjaan, maka akan semakin
Melmambessy
bertambah pula pengatahuan dan ketrampilan
Moses(2012) dengan judul Analisis Pengaruh
seseorang dalam bekerja. Hal tersebut dapat
Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalaman Kerja
dipahami
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
mengulang
Pegawai Dinas Pertambangan Dan Energi
kecakapan dan ketrampilan semakin dikuasai
Provinsi Papua yang menyatakan pelatihan
secara
berpengaruh signifikan berpengaruh terhadap
membantu tenaga kerja memperoleh arah diri
produktivitas
demikian
dan belajar memecahkan masalah yang
pelatihan dapat memprediksi produktivitas
mereka hadapi dan sesuai dengan itu
kerja.
mendorong mereka dalam aktivitas untuk
3. Pengaruh
oleh
jenis
kerja.
Dengan
Pengalaman
terhadap Produktivitas Kerja
Kerja
karena suatu
terlatih
dan
pekerjaan
mudah,Pengalaman
sering sehingga
kerja
dapat
menciptakan situasi kaharmonisan bekerja dengan lebih efisien dan efektif. Dari beberapa cara tersebut maka dapat diperoleh
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 18||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
produktivitas
kerja
karyawan
yang
sebesar 0,975yang berarti bahwa 97,5%
diinginkan oleh suatu perusahan/ instansi.
kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh ketiga
Produktivitas merupakan hasil dari efisiensi
variabel independen. Dari persentase yang
pengelolaan
tergolong
masukan
dan
efektivitas
tinggi
tersebut,
menunjukkan
pencapaian sasaran. Efektivitas dan efisiensi
bahwa masih terdapat variabel lain yang
yang tinggi akan menghasilkan produktivitas
dapat menjelaskan produktivitas kerja, tetapi
yang tinggi.
tidak dimasukkan dalam penelitian ini yaitu
Penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan
oleh
Melmambessy
sebesar 2,5%. Dari ketiga variabel yaitu tingkat
pendidikan,
pelatihan,
dan
Moses(2012) dengan judul Analisis Pengaruh
pengalaman kerja yang pengaruh dominan
Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalaman Kerja
berterhadap produktivitas kerjaadalah tingkat
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
pendidikan dengan nilai beta sebesar 0,575.
Pegawai Dinas Pertambangan Dan Energi
V. KESIMPULAN
Provinsi
A. Simpulan
Papua
yang
menyatakan
pengalaman kerja berpengaruh signifikan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
analisis yang telah dilakukan mengenai
Dengan
pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, dan
demikian
pelatihan
dapat
memprediksi produktivitas kerja 4. Pengaruh pelatihan,
tingkat dan
pengalaman kerja terhadap produktivitas pendidikan,
pengalaman
kerja
terhadap produktivitas kerja. Hasil dari pengujian hipotesis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa secara
kerja di Kantor BPS Kabupaten Nganjuk maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja di Kantor BPS Kabupaten Nganjuk.
simultan tingkat pendidikan, pelatihan, dan
2. Pelatihan berpengaruh secara signifikan
pengalaman kerja terhadap produktivitas
terhadap produktivitas kerja di Kantor
kerja. Berdasarkan tabel 4.15, diperolehnilai
BPS Kabupaten Nganjuk.
signifikan Uji F sebesar 0,000 yang artinya
3. Pengalaman kerja kerja berpengaruh
lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05
secara signifikan terhadap produktivitas
atau 5%, atau bisa dilihat dari t hitung 4,523
kerja di Kantor BPS Kabupaten Nganjuk.
> 1,714,
H0 ditolak dan Ha diterima,
4. Secara
simultan
tingkat
sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
pelatihan,
simultan tingkat pendidikan, pelatihan, dan
berpengaruh signifikan terhadap terhadap
pengalaman kerja terhadap produktivitas
produktivitas
kerja. Dengan nilai koefisien determinasi R2
Kabupaten Nganjuk.
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
dan
pendidikan,
kerja
pengalaman
di
Kantor
kerja
BPS
simki.unpkediri.ac.id || 19||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
VI. DAFTAR PUSTAKA Andrew E. Sikula. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga. Mangkunegara, Anwar Prabu AA. 2006. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. PT. Bandung: Refika Aditama. Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Teori Kasus dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Gomes. 2003. Sumber Bandung: Angkasa.
Daya Manusia.
Hasibuan, Malayu SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Hariandja, Marihot T.E, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo
Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Penyajian Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia di Kota Magelang). Rivai, H.V. dan Sagala, E.J. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori Ke Praktik Edisi 2. Jakarta: Rajawali Pers. Robbins, Stephen P, Mary Coulter. 2007. Management Eight Edition. New Jersey: Pearson Education Inc. Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manajemen. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 1997. Statistika II. Bandung: Transito. Sugiono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: IKAPI.
Hasibuan, H. Malayu, SP. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:PT. Bumi Aksara.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.
Martoyo, Susilo.2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono.2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Maparenta. 2011. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta.
Mondy, R. Wayne, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilit 1 Edisi 10.Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Moses, Melmambessy. 2012. Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Papua.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. Tohardi, Ahmad. 2002. Sumber Manusia. Jakarta: Kencana.
Daya
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Nastiti, Anugraheni Dyah. 2013. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan
LISTYA ERMALA| 12.1.02.02.0118 EKONOMI-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id || 20||