PENGARUH TAYANGAN SI BOLANG TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG KEBUDAYAAN SISWA-SISWI SDN CIDENG 02 PAGI JAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program Strata Satu (S1)
Disusun Oleh : Nama Nim Program Studi
: RANI SULISTIANINGRUM : 44105010154 : BROADCASTING
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Rani Sulistianingrum
NIM
: 4410501054
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: Pengaruh Tayangan Si Bolang Terhadap Pengetahuan Tentang Kebudayaan Siswa Siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta
Jakarta, Juli 2009
Mengetahui, Pembimbing
(Heri Budianto, S.Sos, M.Si)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Rani Sulistianingrum
NIM
: 4410501054
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: Pengaruh Tayangan Si Bolang Terhadap Pengetahuan Tentang Kebudayaan Siswa Siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta
Jakarta, Juli 2009
1. Ketua Sidang Feni Fasta, M.si
(
)
(
)
(
)
2. Penguji Ahli Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M.Comm
3. Pembimbing Heri Budianto, S.Sos, M.si
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Rani Sulistianingrum
NIM
: 4410501054
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Broadcasting
Judul
: Pengaruh Tayangan Si Bolang Terhadap Pengetahuan Tentang Kebudayaan Siswa Siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta Jakarta, Juli 2009 Disetujui Oleh : Pembimbing
(Heri Budianto, S.Sos, M.Si) Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(Dra. Diah Wardani, M.Si)
Ketua Bidang Studi Broadcasting
(Ponco Budi Sulistyo, S.Sos, M.Comm)
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI BROADCASTING Rani Sulistianingrum (44105010154) Pengaruh Tayangan Si Bolang Terhadap Pengetahuan Tentang Kebudayaan Siswa Siswi SDN Cideng 02 Pagi jakarta x + 72 Halaman Bibliografi : 26 acuan (1989- 2007) ABSTRAKSI Tayangan yang ditunjukan bagi anak-anak harus memenuhi unsur edukasi, dan hiburan yang baik, Si Bolang merupakan tayangan edutaiment, kepanjangan dari Si Bocah Petualang yang merupakan sebutan bagi seorang anak yang memimpin teman-temannya berpetualang di sekitar tempat tinggalnya. Tayangan ini mencoba memberi informasi tentang berbagai macam adat istiadat dan budaya yang ada di seluruh Indonesia, dan mencoba mendekatkan kembali anak-anak di seluruh nusantara dengan alam dan budayanya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengaruh tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 pagi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah model lasswell who says what to whom in which channel with what effect dan didasarkan pada komunikasi yang efektif sehingga komunikasi itu membawa efek kepada penerimanya.. Penelitian ini bersifat eksplanatif yang menjelaskan pengaruh tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode survey terhadap 113 responden yang diambil dengan cara purposif sampling di SDN Cideng 02 pagi Jakarta. disertai teknik analisis Statistik Koefisien Korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian ini menjelaskan adanya hubungan yang kuat antara tayangan Si Bolang dengan pengetahuan kebudayaan siswa siswi, hal ini dapat dilihat dari hasil korelasi sebesar 0,763 dan kontribusi pengaruh variabel tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta sebesar 58,2% dan 41,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
i
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirrobilalamin, segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada
Allah
SWT.
Berkat
rahmat,
hidayah,
serta
ridho-Nya
yang
telahdilimpahkan sehingga penlis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Tayangan Si Bolang Terhadap Pengetahuan Tentang Kebudayaan Siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta” sebagai salah satu syarat kelulusan pada jurusan Broadcasting, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan baik mengenai isi maupun penyajiannya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan segala kritik, saran serta masukannya untuk penulisan skripsi ini. Dalam proses menyelesaikan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh pihak lain baik moril maupun materi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada : 1. Bpk Heri Budianto, S.Sos. M.Si. selaku dosen pembimbing yang juga telah membantu memberikan masukan yang berarti bagi penulis dalam menyusun skripsi ini 2. Ibu Diah Wardhani, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
ii
3. Bpk. Ponco Budi Sulistiyo S.Sos, M.Comm selaku ketua bidang studi Broadcasting fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 4. Ibu Feni Fasta M.Si. terima kasih atas kesediaannya untuk menjadi penguji ahli. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi, terima kasih untuk ilmu-ilmu yang telah diberikan selama kuliah. 6. Seluruh staff Tata Usaha FIKOM yang sudah banyak membantu peneliti dalam pembuatan surat-surat pengantar. 7. Bpk. Drs. Sugiyat selaku Kepala Sekolah SDN Cideng 02 Pagi Jakarta, Guru, beserta seluruh siswa siswinya yang telah membantu dalam penelitian ini. 8. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayah dan Ibu yang selalu memberi kasih sayang, mendukung dan mendoakan penulis dalam setiap langkah, kakak dan adikku (Mas Yanto dan Yanuar) yang selalu mendukungku, dan seluruh keluarga besar yang ikut mendoakan semoga dengan kelulusan ini dapat membuat semuanya bahagia. 9. My wonderful man with beautiful heart, Agung Widiatmoko & Keluarganya yang selalu memberikan dorongan semangat, rasa sayang, dan perhatiannya, thanks for more... 10. Sahabatku Nesty, Deni, U are so Crazy and So Great selalu membuat penulis selalu tersenyum. 11. “Gank Stand Eksplanatif”, Selvi, Taufik, Dodom, yang telah berbagi ilmu eksplanatif terima kasih atas kerjasamanya dan bantuannya.
iii
12. Teman-teman seperjuangan khususnya jurusan Broadcasting ’05. Tika, eka, yang bersama sama belajar di Menteng. Wiwin, Ka Astric, Gank Caur, The Bubblez, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 13. Rocky My Personal Computer, yang sangat berperan penting dalam mengerjakan skripsi. Akhirnya penulis berharap, penelitian ini tidak hanya bermanfaat hanya untuk penulis tapi juga kepada para pembaca. Semoga penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi setiap penulis selanjutnya.
Jakarta, Juli 2009
Rani Sulistianingrum
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI...........................................................................................
i
KATA PENGANTAR............................................................................
ii
DAFTAR ISI...........................................................................................
iii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................
vii
DAFTAR TABEL...................................................................................
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...........................................
1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian......................................................
6
1.4 Signifikansi Penelitian..............................................
6
1.4.1
Signifikansi Akademis.............................
6
1.4.2
Signifikansi Praktis..................................
6
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi................................................................
7
2.2 Komunikasi Massa.....................................................
10
2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa.................
10
2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa.............
12
2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa........................
13
2.2.3 Efek Komunikasi Massa...........................
14
2.3 Televisi sebagai Saluran Media..................................
15
2.3.1 Fungsi Televisi..........................................
16
2.3.2 Program Televisi.......................................
18
2.3.3 Feature Televisi........................................
20
2.4 Pengetahuan dan kebudayaan....................................
23
2.4.1 Pengertian Pengetahuan............................
23
2.4.2 Pengertian Kebudayaan............................
24
2.4.3 Pengetahuan Kebudayaan........................
26
2.5 Hipotesis....................................................................
27
v
2.5.1 Hipotesis Statistik.....................................
BAB III
BAB IV
28
METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian.........................................................
29
3.2 Metode Penelitian....................................................
29
3.3 Teknik Pengumpulan Data.......................................
30
3.3.1 Data Primer.............................................
30
3.3.2 Data Skunder..........................................
30
3.4 Populasi dan Sampel................................................
31
3.4.1 Populasi..................................................
31
3.4.2 Sampel....................................................
32
3.5 Definisi Konsep dan Operasional Konsep...............
33
3.5.1 Definisi Konsep......................................
33
3.5.2 Operasional Konsep...............................
33
3.6 Validitas dan Reliabilitas.........................................
38
3.6.1 Validitas.................................................
38
3.6.2 Reliabilitas..............................................
39
3.7 Pengolahan dan Analisa Data..................................
40
3.8 Analisis Data............................................................
41
3.8.1 Analisa Bivariat Korelasi Pearson.........
42
3.8.2 Uji Regresi Sederhana............................
44
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas....................................
45
3.9.1 Uji Validitas...........................................
45
3.9.2 Uji Reliabilitas........................................
48
HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran umum objek Penelitian..........................
49
4.1.1 Profile Si Bolang...................................
49
4.2 Hasil Penelitian.......................................................
50
4.3 Analisa Data Penelitian..........................................
50
4.3.1 Variabel X..............................................
50
4.3.2 Variabel Y.............................................
56
vi
BAB V
4.4 Pengujian Hipotesis.................................................
64
4.4.1 Uji Korelasi pearson..............................
64
4.4.2 Uji Regresi Sederhana...........................
66
4.5 Pembahasan.............................................................
68
PENUTUP 5.1 Kesimpulan..............................................................
71
5.2 Saran.........................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi 2. Surat Keterangan dari SDN Cideng 07 Pagi Jakarta 3. Profil SDN Cideng 02 Pagi Jakarta 4. Kuisioner 5. Cooding Sheet 6. Data Hasil SPSS Validitas 7. Data Hasil SPSS Reliabilitas 8. Data Hasil SPSS Tabulasi Frekuensi 9. Data Hasil SPSS Korelasi 10. Data Hasil SPSS Regresi 11. Curiculum Vitae
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Operasional konsep.....................................................
34
Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas..................................
45
Tabel Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas...............................
48
Tabel 1..................................................................................
51
Tabel 2..................................................................................
51
Tabel 3..................................................................................
52
Tabel 4..................................................................................
52
Tabel 5..................................................................................
53
Tabel 6..................................................................................
53
Tabel 7..................................................................................
54
Tabel 8..................................................................................
54
Tabel 9..................................................................................
55
Tabel 10................................................................................
55
Tabel 11................................................................................
56
Tabel 12................................................................................
56
Tabel 13...............................................................................
57
Tabel 14...............................................................................
57
Tabel 15................................................................................
58
Tabel 16................................................................................
58
Tabel 17................................................................................
59
Tabel 18................................................................................
59
Tabel 19................................................................................
60
Tabel 20...............................................................................
60
Tabel 21................................................................................
61
Tabel 22................................................................................
61
Tabel 23...............................................................................
62
Tabel 24...............................................................................
62
Tabel 25...............................................................................
63
ix
Tabel Correlation.................................................................
64
Tabel Model Summary.........................................................
66
Tabel Coefficient..................................................................
67
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dunia anak-anak adalah dunia yang menyenangkan. Penuh tawa dan khayalan. Banyak orang memiliki kenangan indah di masa itu. Alam dan budaya tempat tinggal menjadi faktor penting dalam pembentukan karakternya terutama bagi anak yang kerap bermain di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Saat ini alam dan budaya tradisional cenderung tidak diperhatikan dan nyaris ditinggalkan oleh sebagian anak-anak. Permainan-permainan elektronik yang muncul mulai menggantikan permainan tradisional. Dampaknya anak-anak calon penerus bangsa seakan lupa pada budaya dan alamnya sendiri. Seberapa jauh anak-anak mengenal kebudayaan yan ada di Indonesia, mulai dari makanan, permainan, serta nilai-nilai yang mengacu pada keinginan luhur, berdasarkan adat budaya yang ada di Indonesia. Budaya merupakan sebuah konsep yang dapat membangkitkan minat. Secara formal budaya dapat didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, hirarki, agama, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta. Budaya menampakan diri dalam pola-pola bahasa dan dalam bentuk-bentuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model-model bagi
tindakan-tindakan
penyesuaian
diri
dan
gaya
komunikasi
yang
2
memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan geografis pada suatu tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada saat tertentu.1 Perkembangan tekhnologi telah membawa perubahan yang cukup besar, dan menjadi salah satu sebab anak-anak melupakan nilai-nilai budaya Indonesia. Banyak sekali permainan elektronik yang diciptakan. Dengan kecanggihan tekhnologi modern, anak-anak seolah menemukan sebuah kesenangan tesendiri, yang secara langsung atau tidak langsung berdampak kepada dilupakannya permainan-permainan tradisional, dan lebih bergantung kepada permainan yang diciptakan
dengan
kecanggihan
tekhnologi
tinggi.
Semakin
sedikitinya
pengetahuan anak-anak tentang budaya di Indonesia menjadikan anak-anak semakin lupa akan budaya ditempat mereka lahir dan tinggal, didukung semakin berkurangnya kesadaran untuk terus mengutamakan nilai-nilai budaya asli Indonesia, dan juga akibat dari besarnya pengaruh budaya barat yang masuk ke negeri ini. Besarnya pengaruh budaya asing yang masuk dapat dilihat melalui beberapa program tayangan di dunia pertelevisian di Indonesia. Banyak sekali tayangan khususnya bagi anak-anak yang tidak sesuai dengan kebudayaan negeri ini. Pengaruh budaya barat yang masuk dengan mudah diterima dan djadikan sebagai budaya baru yang dijadikan pegangan. Dalam dunia pertelevisian banyak sekali bermunculan tayangan-tayangan yang dibuat dengan menyadur tayangan asing, dan terbukti sukses menyaring penonton.
1
Deddy Mulyana dan Jalaludin Rakhmat, komunikai Antar Budaya, Remaja Rosdakarya, Bandung 1989. hal 19
3
Televisi merupakan suatu media elektronik yang memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan politik di suatu tempat. Interaksi antara komunikator terhadap komunikasn dalam menyampaikan pesan melalui media dapat ditentukan oleh teknologi yang digunakan pada saat itu, sedangkan tingkat keberhasilan misi ditentukan juga oleh intelektual dan cara dalam menyampaikan pesan tersebut. Setiap pesan yang ingin disampaikan melalui tayangan-tayangan di televisi yang kemudian ditangkap dan diolah dalam diri penonton. Akhirnya mereka mempunyai pandangan terhadap pesan tersebut, pandangan tersebut disebut sebagai persepsi yang merupakan awal dari pembentukan sikap. Perkembangan televisi di indonesia semakin pesat, diantaranya TVRI, RCTI, SCTV,
ANTV, INDOSIAR, METRO TV, TRANS TV, TRANS 7,
GLOBAL TV, di tambah dengan munculnya stasiun tv lokal seperti O Channel, Jak Tv, Jawa Tv, Bali TV. Semakin banyaknya stasiun televisi di Indonesia, maka mereka berlomba-lomba menyajikan tayangan-tayangan yang di butuhkan oleh masyarakat seperti informasi budaya, pendidikan, kesehatan, politik, selain itu televisi juga membuat program yang dapat memberikan hiburan berupa tayangantayangan seperti sinetron, komedi, film kartun, dokumenter, dan olahraga, baik untuk orang dewasa ataupun untuk anak-anak. Dari sekian banyak tayangan untuk anak-anak, tidak semuanya mampu membawa nilai-nilai positif, dan nilai edukasi, karena sebagian besar tayangan tersebut hanya megeksploitasi dunia anak-anak saja, yang membawa anak-anak kepada daya khayal tingkat tinggi, kemalasan, dan ketidaksesuaian peran yang dilakukan oleh anak-anak.
4
Ditengah menjamurnya tayangan anak-anak, tayangan si Bolang mampu menarik perhatian, Kehadiran Si Bolang mempu memberi harapan baru bagi anak-anak agar mereka mengetahui dan tidak melupakan kebudayaan Indonesia. Si Bolang kepanjangan dari Si Bocah Petualang yang merupakan sebutan bagi seorang anak yang memimpin teman-temannya berpetualang di sekitar tempat tinggalnya, Si Bolang tersebut melakukan petualangan bersama teman-temannnya seperti bermain, mendaki gunung, masuk hutan, mencari ikan, memasak, menari, berburu, menikmati makanan, dan minuman tradisional daerah setempat. Petualang Si Bolang akan menjadi hiburan yang menarik, bercerita tentang daerah tempat tinggal nya dengan segala macam budaya yang ada, yang tentunya sangat jauh dari kehidupan kota yang modern. Tayangan yang diproduksi oleh Trans7 ini mencoba mendekatkan kembali anak-anak di seluruh Nusantara dengan alam dan budayanya. Dengan perolehan rating yakni 2,5 poin dan share 18,4 persen Si Bolang ditayangkan dari hari Senin sampai Minggu jam 12.30 WIB, bercerita bagaimana seorang anak mampu berinteraksi dengan alam, budaya, dan bermain dengan beraneka ragam permainan tradisional. Si Bolang juga berhasil meraih penghargaan bergengsi sebagai program anak terfavorit versi Panasonic Awards 20072.
Penghargaan sebagai program anak terbaik 2008 dari Yayasan Sains
Estetika dan Teknologi (SET) bekerja sama dengan Yayasan Tifa, Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) serta Departemen Komunikasi dan
2
Http://www.blogspot.com/Teguh Imawan/analis media program media watch LSPS/sibolangtersayang/(Diakses tanggal 30 Desember 2008).
5
Informatika3, dan penghargaan sebagai program edutainment anak terbaik dari Panasonic Award 2009 4. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan tentang kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta. Penulis mengambil penelitian terhadap siswa siswi SD karena anakanak menjadi sasaran dari tayangan tersebut, dan penulis menganggap karena anak-anak sebagai penonton memiliki perilaku imitatif artinya mereka cenderung meniru apa yang mereka dengar dan lihat, dan sejauh mana anak-anak mampu mengambil nilai-nilai positif dari tayangan tersebut, dan penelitian dilakukan di lakukan di SDN Cideng 02 Pagi Jakarta, karena sekolah tersebut merupakan sekolah dengan standar nasional (SSN), dan mampu menyandang gelar sebagai sekolah percontohan satu-satunya di kelurahan Cideng, dan dalam hal akademik atau pun non akademik SDN Cideng 02 banyak meraih banyak sekali prestasi.
3
Http:www.trans7.co.id (Diakses 30 Desember 2008) Http: Jekhetek.Blogspot.com/daftarpemenangpanasonicawards/Maret/2009. (Diakses 29 Maret 2009)
4
6
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 pagi. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah: untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengaruh tayangan Si Bolang terhadap
pengetahuan
kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 pagi. 1.4 Signifikansi Penelitian Signifikansi
ini
dikelompokan
dalam signifikansi
akademik
dan
signifikansi praktis, yaitu : 1.4.1 Signifikansi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu komunikasi dan menambah khazanah keilmuan khususnya di bidang komunikasi massa dan memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya. 1.4.2 Signifikansi Praktis Memberikan sumbangan yang berarti bagi dunia pertelivisian khususnya dalam memberikan tayangan bagi anak-anak oleh stasiun televisi Trans7 dalam mengangkat dan mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi, karena tanpa komunikasi, interaksi manusia, baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjasdi. dua oranga melakukan interaksi apabila saling melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi5. Kata atau istilah komunikasi berasal dari kata Comunicatus dalam bahasa latin artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Maksudnya adalah komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat, terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan6. Tujuan dari menyampaikan pesan yakni menimbulkan reaksi dalam bentuk efek kepada sasaran (komunikan). Rumusan tersebut mengandung upaya terjadinya arus balik tanggapan dari komunikasi kepada komunikator. Sebuah hal yang terpenting dalam komunikasi adalah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator dapat menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Komunikasi sebagai suatu proses yang berarti bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lain dalam 5 6
Sasa Djuarsa, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka 2003. Hal 1.3 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Remaja Rosda karya, Bandung 1993 hal 4.
8
kurun waktu tertentu7. Komunikasi itu sendiri memiliki beberapa karakteristik antara lain8 : 1. komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan, serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi
tidak statis tetapi dinamis dalam arti akan selalu mengalami
perubahan dan berlangsung terus menerus. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor atau unsur,
faktor dan unsur yang dimaksud adalah dapat
mencakup pelaku atau peserta, pesan, saluran, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, waktu, hasil, atau akibat yang terjadi, serta situasi atau kondisis pada saat berlangsungnya proses komunikasi. 2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Pengertian sadar disini
menunjukan
bahwa
kegiatan
komunikasi
dilakukan
seseorang
sepenuhnya berada dalam kondisi mental psikologis yang terkendali atau terkontrol bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja maksudnya komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya. Sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai. Tujuan komunikasi mencakup banyak hal terugantung dari keinginan atau harapan dari masingmasing pelakunya. 7 8
Sasa Djuarsa, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta 2003. Hal 3.17. Ibid, hal 1.13-1.16.
9
3. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat. Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik bila pihak-pihak yang berkomunikasi sama mempunyai topik pesan yang dikomunikasikan. 4. Komunikasi bersifat simbolis. Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang sering digunakan adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat atau angka-angka, selain bahasa verbal juga ada lambang-lambang yang bersifat nonverbal yang dapat diguakan dalam komunikasi seperti gestura (gerak tangan, kaki, atau bagian lainnya dari tubuh), warna, sikap
duduk atau berdiri, jarak, dan
berbagai bentuk lambang lainnya. 5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan: memberi dan menerima, tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proposional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Apa yang kita terima, nilai besar atau kecilnya tergantung
pada apa yang kita berikan.
Pengertian transaksional juga menunjuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, tetapi oleh kedua belah
yang
terlibat
dikomunikasikan.
mempunyai
kesempatan
tentang
hal-hal
yang
10
6. Komunikasi menembus ruang dan waktu. Komunikasi menembus ruang dan waktu maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, faksimili, teleks, Video Text, dan lain-lain, kedua faktor tersebut (waktu dan tempat) bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi.
2.2 Komunikasi Massa 2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi yang dalam penyebaran pesan nya menggunakan media massa (pers, radio, dan televisi) yang ditujukan kepada massa yang luas dan abstrak9. Penghubung antara komunikator dengan komunikan adalah media massa. Media massa adalah sarana untuk menyampaikan isi pesan, pernyataan, informasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya yang relatif besar, heterogen, anonim, tidak terlambangkan, perhatiannya terpusat pada isi pesan yang sama, yaitu pesan dari media massa yang sama dan tidak dapat memberikan arus balik secara langsung pada saat itu.10
9
Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung 1993 Hal 50. JB. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktis Kewartawanan Surat Kabar, Majalah, Radio,dan Televisi, Alumni, Bandung,1998,Hal 90. 10
11
Proses terjadinya komunikasi massa selalu terkait dengan teknologi dalam hal ini adalah teknologi komunikasi. Sebagai contoh adalah berjalannya komunikasi massa melalui media televisi akan melibatkan pemanfaatan satelit, pemancar dan lain sebagainya. Terkait dengan perkembangan teknologi untuk pemanfaatan media massa tersebut, akhirnya banyak ahli yang menjelaskan proses serta dampak komunikasi massa, Salah satunya adalah seorang ahli ilmu politik Amerika Serikat pada tahun 1948 mengemukakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam teori mengenai penelitian komunikasi massa,ungkapan yang merupakan cara sederhana untuk memahami proses komunikasi massa adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut :11 1. Siapa (who) ? 2. Berkata apa (say what) ? 3. Melalui saluran apa (in which channel) ? 4. Kepada siapa (to whom) ? 5. Dengan efek apa (with what effect) ?
Model formula Laswell
11
Siapa
Berkata apa
Melalui sarana apa
Kepada siapa
Dengan efek apa
Komunikator
Pesan
Media
Penerima
Efek
Control Studies
Analisis Pesan
Analisis Media
Analisis Penonton
Analisis Efek
Djuarsa Sendajaja. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta,2005.hal. 175-178
12
Teori tersebut lebih dikenal sebagai Formula Laswell. Meskipun sangat sederhana atau terlalu menyederhanakan fenomena komunikasi massa, formula ini telah membantu mengorganisasi dan memberikan struktur pada kajian ilmu komunikasi massa. Model tersebut menjelaskan bahwa unsur sumber (who) merangsang pertanyaan mengenai pengendalian pesan, sedangkan unsur pesan (says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (in which channel) dikaji dalam analisis khalayak, sementara unsur pengaruh (with what effect) jelas berhubungan dengan studi mengenai akibat yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. Dari hal diatas dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Dengan tujuan bahwa pesan yang disampaikan dapat diterima secara bersamaan, massanya pun tidak harus berada pada suatu wilayah yang sama. Namun meskipun komunikasi itu disampaikan kepada kahalayak yang banyak, jika tidak menggunakan media massa, maka itu tidak dapat dikatakan komunikasi massa. 2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa Beberapa karakteristik komunikasi massa adalah adanya suatu organisasi yang kompleks dan formal dalam tugas operasional pengirim pesan.12 1. Adanya khalayak luas dan heterogen. 2. Isi pesan harus bersifat umum, tidak dapat bersifat rahasia. 3. Komunikasi dilakukan dengan massa yang sangat heterogen dalam tingkat pendidikan, keadaan sosial, ekonomi maupun keadaan kebudayaan.
12
Alo Liliveri,Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, PT. Ctra Aditya Bakti,Jakarta, 1998,Hal. 10
13
4. Setiap pesan mengalami kontrol sosial dalam arti murni yaitu dinilai oleh banyak orang dengan berbagai latar belakang dan taraf pendidikan maupun daya cernanya. 5. Walaupun reaksi pada pihak khalayak akan berbeda-beda, pesan yang keluar dari peralatan komunikasi difokuskan pada perhatian yang sama, seakan-akan khalayak yang heterogen tersebut akan memberikan reaksi yang sama pula. 2.2.3 Fungsi komunikasi Massa Fungsi Komunikasi Massa antara lain 13 : 1. Pengawasan Lingkungan. menunjuk kepada upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar lingkungan suatu masyarakat. 2. Korelasi antara bagian dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungan. Meliputi intepretasi terhadap informasi untuk mencapai Konsensus dalam upaya mencegah konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi karena adanya informasi tentang lingkungan. 3. Sosialisasi atau Pewartisan Nilai-nilai. Menunjuk pada upaya transmisi dan pendidikan nilai-nilai seta norma-norma dari satu generasi ke generasi lainnya. 4. Hiburan Menunjuk pada upaya-upaya yang komunikatif yang bertujuan memberi hiburan pada khalayak luas.
13
Sasa Djuarsa, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta,2003, Hal 7.22-7.25
14
5. Mengukuhkan Status Dalam masyarakat legitimasi atau pengukuhan status oleh masyarakat akan diberikan pad ide-ide, orang-orang, organisasi-organisasi tertentu, setiap ideide atau isu-isu tertentu akan dimuat oleh media massa. 6. Memperkokoh Norma-norma sosial. Umumnya media massa akan melaporkan penyimapangan dari norma-norma yang ada pada masyarakat. 2.2.4 Efek Komunikasi Massa Efek komunikasi terbagi dalam empat hal14 : 1. Efek kognitif Efek kognitif adalah efek yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. 2. Efek Kognitif Efek prososial kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila kita menonton televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang “Bahasa Inonesia yang Baik dan Benar ” maka televisi telah menimbulkan efek kognitif. 3. Efek Afektif Efek ini kadarnya lebih tinggi dari pada Efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu 14
Ardianto Elvinaro.Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.2005,hlm 48
15
tentang sesuatu tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya. 4. Efek Behavioral Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan.
2.3 Televisi Sebagai Saluran Media Massa Media telah menjadi sumber dominan baik bagi individu tapi juga bagi masyarakat, media menyuguhkan nilai-nilai yang dibaurkan dengan berita dan hiburan15. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik yang spesifik yaitu audio visual. Peletak dasar utama teknologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow dari Jerman pada tahun 188416. Televisi lahir di Indonesia tahun 1961, setelah pemerintah memutuskan untuk memasukan proyek media massa televisi dalam proyek Asian Games, dan dibentuk Yayasan Televisi Republik Indonesia sejak tanggal 20 Oktober 196317. Sejak tahun 1989 barulah bermunculan stasiun televisi swasta seperti RCTI, SCTV, TPI, dan masih banyak lagi stasiun televisi yang ada sampai saat ini yang bersifat komersial. Televisi bersiaran untuk umum, menyiarkan program acara secara Universal, tapi fungsi utamanya adalah hiburan18.
15
Denis McQuail , Teori komunikasi Massa suatu pengantar,Erlangga, hal 3. Dedy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi,Remaja Rosdakarya Bandung,2005,Hal 4. 17 Ibid, hal 84. 18 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung 1993 hal 55. 16
16
Hiburan yang diinginkan masyarakat dapat terpenuhi dengan adanya media massa yang semakin beragam dan berkembang. Kelebihan televisi dari media massa lainnya ialah kemampuannya menyajikan berbagai kebutuhan manusia, baik hiburan, informasi maupun pendidikan, sebab berbagai peristiwa dapat kita nikmati di rumah dengan menggunakan pesawat televisi19. Pemanfaat televisi bukan saja sebagai media penerangan, hiburan, dan promosi tapi juga digunakan sebagai media pendidikan. Hal tersebut tidak hanya terjadi di negaranegara maju, tapi juga di berbagai negara berkembang, bahkan banyak negara yang membuka saluran pendidikan khusunya untuk siaran pendidikan20. 2.3.1 Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi, tanpa mengesampingkan nilai idealis dan komersial, fungsi televisi digolongkan kedalam 6 aspek yaitu21: 1. Menyampaikan fakta (the fact) Media massa (televisi) menyediakan fasilitas arus informasi dari kedua belah pihak. Satu sisi mencerminkan kebutuhan dan keinginan pengirim (iklan, propaganda, dan lain-lain) dan dari sisi lain kebutuhan dan harapan penerima (berita, laporan, dan lain-lain).
19
Ibid, hal 60. Darwanto,Televisi sebagai media pendidikan,Jakarta: Pustaka Pelajar, 2007.Hal83-84. 21 Dedy Iskandar Muda. Jurnalistik Televisi,Hal 10. 20
17
2. Menyajikan opini dan analsis (opinions and analyses) Pada laporan berita, reporter melakukkan opini orang-orang luar, analisis berita dilakukan oleh staf redaktor khusus (kolom, editorial, dan lain-lain). 3. Melakukan investigasi (investigation) Fungsi ini adalah yang paling sulit dilakukan, tetapi jika berhasil nilai beritanya akan sangat berbobot. Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan kecanggihan dan staf yang berpengalaman serta memiliki hubungan intensif dengan para ahli dan ilmuwan yang memberikan waktu tahunan. 4. Hiburan (Entertainment) Sajian pers dan media massa (televisi) kadang-kadang berfungsi sekaligus untuk menghibur, mendidik, dan memberikan informasi. 5. Kontrol (Control) Fungsi ini dapat dimanfaatkan oleh media kepada pemerintah dan juga sebaliknya. 6. Analisis Kebijakan (Policy Analysis) Fungsi ini merupakan kecenderungan untuk menyoroti kebijakan yang diterapkan pemerintah, kemudian dianalisis oleh media tersebut jangan memberikan solusi alternatif lain.
18
2.3.2 Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan ditelevisi. Pengelola stasiun penyiaran memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Menurut kamus Webster Internasional volume 2 proram adalah suatu jadwal (Schedule) atau perencanaan untuk ditindak lanjutkan dengan penyusunan butir siaran yang berlangsung sepanjang siaran itu berada di udara. Secara teknis penyiaran program televisi diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari, dan dari jam ke jam setiap harinya22. Berbagai macam jenis program di televisi, antara lain : 1. Talk Show Talk Show adalah program acara televisi mengenai perbincangan percakapan orang perorang atau beberapa orang tentang suatu masalah yang hangat dan jadi perhatian orang banyak. 2. Reportase Reportase adalah suatu program acara televisi yang
menyajikan berita
teraktual atau peristiwa yang terjadi pada saat itu dan disiarkan melalui televisi dengan didukung suara seta gambar yang sinkron.
22
Rm Soenarto, Program Televisi, FFTV-IKJ Press jakarta,2007,hal 1.
19
3. Feature Adalah program acara televisi yang khas dalam penyajian baik dari segi narasi, suara latar serta pengambilan sudut gambar. 4. Reality Show Reality Show merupakan acara yang mendasarkan ide pada kenyataan yan terjadi. Namun kenyataan yangdiambil adlah kenyataan praktis sesuai tujuan dari acara tersebut. Rangkaian acaranya secara garis besar, seorang yang diminta melakukan sesuatu dan di-Shoot. Setelah selesai orang trsebut baru mengetahui apa yang dilakukan atas dirinya. 5. Variety Talk Show Talk Show Yaitu acara yang intinya adalah memberikan hiburan dengan acara utama ini walaupun tidak meninggalkna informasi. 6. Variety Musik Variety Musik berisi bernagai ragam jenis lagu dan dipadu oleh satu atau dua orang presenter. Dalam program ini disisipi lelucon atau acara lain non musik agar acara tidak membosankan dan acara tersebut berlangsung dipanggung atau di studio.
20
2.3.3 Feature Televisi Feature televisi merupakan suatu program berita yang menampilkan berita-berita ringan, disenangi oleh masyarakat, karena tontonanya tidak terlalu berat. Dalam satu Feature satu pokok bahasan boleh disajikan dengan merangkai beberapa format program sekaligus. Misalnya, wawancara, show, vox pop, puisi, puisi, musik, nyanyian, sandiwara pendek atau fragmen23. Feature merupakan gabungan antara unsur dokumenter, opini dan ekspresi, karya puisi, musik dan nyanyian yang merupakan ungkapan ekspresi dari pokok bahasan yang disajikan, namun kurang bernilai faktual. Unsur ekspresi biasanya lebih dipakai untuk menciptakan suasana. Sementara itu opini dalam bentuk uraian, Vox pop atau wawancara dapat merupakan sajian yang diharapkan saling memperkaya pandangan dan mempertajam pokok bahasan yang disajikan. Sebaliknya kejadian-kejadian dan fakta-fakta merupakan unsur dokumenter yang memberikan bukti dan memperkuat argumentasi mengenai pokok bahasan itu24. Feature merupakan sajian khusus yang disiarkan televisis dan mampu membangun sebuah cerita besar dari sebuah peristiwa kecil, sehingga penonton terpaku didepan televisi25. Acara feature merupakan untuk hiburan, memberikan informasi yang lebih luas dan mengajar penonton. Mengajar penonton dalam arti memberikan tambahan pengetahuan kepada penonton26.
23
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher,2007, hal186. Ibid, hal 187. 25 Soewardi Idris,Perihal Berita Televisi, Rosda Karya, Bandung, 1999, Hal 33. 26 Ibid, Hal 35. 24
21
Feature ditelevisi dapat direalisasikan kedalam bentuk sebagai berikut: 1. Human interest Feature mengungkapakan sisi-sisi kemanusiaan seseorang dan diluangkam alam sebuah siaran televisi. Human interest sebagai peristiwa yang cock disiarkan oleh televisi. Karena membuat khalayak menyaksikan secara langsung dan merasa dekat, walaupun kisah tersebut berasal dari tempat yang jauh. Unsur-unsur Human Interest: a. Hal yang tidak biasa b. Berisi benturan ( konflik) c. Berisi Humor d. Masalah seks e. Romance f. Ketegangan g. Cerita yang menimbulkan rasa simapati h. Mengandung tragedi i. Manusia lanjut usia 2. Feature kisah perjalanan dan petualangan Feature yang mengisahkan perjalanan sesorang atau reporter ke suatu daerah atau objek wisata menarik yang disiarkan oleh televisis. Sementara feature petualangan melukisakan pengalaman-pengalaman istimewa dan mencengangkan.
22
3. Feature mengenai Flora dan fauna Feature yang mengisahkan keadaan suatu tumbuhan dan binatang serta cara hidupnya. Selain itu juga mengisahkan mengenai keunikan dan tongkah laku dari tumbuhan dan binatang tersebut. 4. Feature peninggalan sejarah Mengisahkan suatu peristiwa mas lalu dan masa y ang berhubungan dengan masa kini. Feature sejarah dapat mengisahkan bangunan-bangunan tua, prasasti, ataupun perihal latar belakang nama suatu daerah. Feature sejarah mempunyai ciri: a. Faktanya haruslah aktual b. Sifatnya unik, lain dari pada yang bisasnya c. Membuat cakrawala baru atas cerita yang sudah dikenal secara luas d. Meluruskan angaapan tau pendapat umum yaang keliru e. Menawarkan spekulasi f. Menarik yang umum terdapat dalam pengandaian atau menjawab berbagai teka-teki yang dikandung sejarah. 5. Feature Biografi Mengisyaratkan riwayat sesorang atau mengenai perjalanan hidup, keluarga, dan apa saja yang telah dicapainya. Selain itu dapat menyoroti kehidupan sesorang yang siftanya unik da luar biasa. 6. Feature How to do it yang berisikan mengenai keahlian atau bagaimana cara melakukan sesuatu hal.
23
2.4
Pengetahuan dan Kebudayaan
2.4.1 Pengertian pengetahuan Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil dari penggunaan panca inderanya. Pengetahuan berlangsung dalam dua bentuk yang berbeda. Bentuk pertama, pengetahuan hanya diketahui untuk dinikmati demi memuaskan hati manusia. Bentuk kedua, pengetahuan adalah untuk digunakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.27 Pengetahuan bertujuan untuk mendapatkan kepastian sebagai akibat dari ketidakpastian. Pengetahuan tidak selalu didapat dari pendidikan formal, namun bisa didapat melalui hal-hal yang dilihat dan terjadi sehari-hari juga interaksi dengan lingkungan. Jika pengetahuan yang dimiliki mencukupi, maka pengetahuan tersebut dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan memperluas wawasan pemikiran.28 Pengetahuan diperoleh dari suatu kenyataan (fakta) dengan melihat, mendengar sendiri, misalnya dengan menyaksikan tayangan televisi. Beragam tayangan televisi setiap harinya untuk memuaskan pemirsanya. Kita dapat memperoleh informasi dan berita aktual dari seluruh dunia, menyaksikan tayangan dokumenter serta spiritual masyarakat berupa tayangan keagamaan. Pengetahuan, menurut Davenport merupakan perpaduan yang cair dari pengalaman, nilai, informasi konsektual dan kepakaran yang memberikan kerangka berpikir untuk menilai dan memadukan pengalaman dan informasi yang baru. Ini berarti bahwa pengetahuan berbeda dari informasi, informasi menjadi 27 28
Soejono Soekamto,Sosiologi, Suatu Pengantar, PT. Rora Grafindo Persada, Jakarta,1990, Hal. 6 Ibid, Hal 7
24
pengetahuan bila terjadi proses-proses seperti perbandingan, konsekuensi, penghubungan dan perbincangan. Pengetahuan dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu :29 1. Pengetahuan tentang sesuatu 2. Pengetahuan tentang mengerjakan sesuatu 3. Pengetahuan menjadi diri sendiri, dan 4. Pengetahuan tentang cara bekerja dengan orang lain. Pengetahuan diperoleh dari suatu kenyataan (fakta) dengan melihat, mendengar sendiri, misalnya dengan menyaksikan televisi. Beragam tayangan televisi setiap harinya dihadirkan untuk memuaskan pemirsanya. Kita dapat memperoleh informasi dan berita aktual dari seluruh dunia, menyaksikan tayangan dokumenter serta tayangan spiritual berupa tayangan keagamaan30. 2.4.2 Pengertian Kebudayaan Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta Buddhayah, sebagai bentuk jamak daru Buddhi yang berarti budi atau akal. maka kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal, atau cara hidup suatu masyarakat. Kebudayaan dalam bahasa inggris adalah Culture, yang berasal dari kata culere (bahasa Yunani), yang berarti mengerjakan tanah. Dengan mengerjakan tanah, manusia mulai hidup sebagai penghasil makanan (Food Producing). Hal ini berarti manusia telah berbudi daya mengerja
29
kan tanah
C.A. Qadir, Ilmu Pengetahuan dan Metodenya, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1995, Hal 10 Http://www.wordpress.com/blog/Agung Mulyo/universitas Padjajaran/ Pengertian Pengetahuan Ilmu dan Filsafat/Maret/2008. (Diakses tanggal 4 Juni 2009).
30
25
karena telah meninggalkan kehidupan yang hanya memungut hasil alam saja (food gathering)31. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Edward B. Tylor memandang kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Menurut konsep B. Malinowski, kebudayaan di dunia memiliki tujuh unsur, yaitu32: 1. Bahasa 2. Sistem tekologi 3. Sistem mata pencaharian 4. Oraganisasi sosial 5. Sistem pengetahuan 31 32
Http:// www.wikipedia.org/wiki/Budaya/Mei/2009. (Diakses tanggal 4 Juni 2009) M. Munandar. Ilmu Budaya Dasar, PT.Eresco Bandung, 1992, Hal 13.
26
6. Religi 7. Kesenian 2.4.3 Pengetahuan Kebudayaan Pengetahuan teoritis tentang kebudayaan dapat digunakan untuk memahami dan mengembangkan sikap serta menilai kebudayaan-kebudayaan yang lain. Menurut Wilhelm Dilthey dan Heinrich Rickert, pengetahuan dibagi kedalam dua bagian yaitu ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan budaya, ilmu pengetahuan alam adalah dimana dalam proses penelitiannnya berupaya untuk menemukan hukum-hukum alam yang bersumber dari fenomena alam, sedangkan pengetahuan budaya pada prosesnya lebih menekankan pada upaya mencari tahu apa yang ada dalam diri manusia baik sebagai mahluk sosial maupun mahluk individu, terutama yang mendorong manusia untuk berprilaku dan bertindak menurut pola tertentu. Upaya memperoleh pengetahuan berlangsung melalui empati dan simpati guna memperoleh pemahaman dari suatu fenomena. Pengetahuan kebudayaan merupakan pemahaman tentang teori kebudayaan yang didalamnya mengkaji : 1. Artifak 2. Prilaku kinetis (gerak tubuh) 3. Prilaku verbal ( bahasa dan teks yan berbentuk visual)
27
Hal tersebut menunjukan susunan keteraturan pola yang dipahami sebagai fenomena sosial yang tidak dapat dilepaskan dari perilaku warga masyarakat yang mendukung atau menghayati budaya itu sendiri, Sebagai pengetahuan, kebudayaan
dapat
digunakan
sebagai
pedoman
tingkah
laku
dalam
menginterpretasi dan memahami lingkungan33.
2.5 Hipotesis Hipotesis berasal dari bahasa inggris hypo (dibawah) dan thesa (kebenaran) jadi secara ethimologi hipotesis berarti kebenaran yang ada dibawah atau kebenaran yang sementara, kebenaran yang masih perlu diuji. Menurut Suharsami
Arikunto
Hipotesis
merupakan
suatu
teori
sementara
yang
kebenarannya perlu diuji. Teori tersebut dibuat atas dasar masalah dan anggapan dasar yang telah ditetapkan dengan seksama34. Hipotesis digunakan sebagai prediksi atau langkah-langkah pemecahan masalah yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan sebagai dugaan karena fakta atau kenyataan dilapangan mungkin mendukung atau membenarkan atau mungkin juga sebaliknya.
33
http://www.wordpress.com/files/Arif Wibowo/Academic Staff of Social Welfare Department/Teori Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Budaya/ November /2008. (Diakses tanggal 4 Juni 2009) 34 Sukidin, Metode Penelitian,Insane cendekia ,2005 Hal 124
28
2.5.1 Hipotesis Statistik Ada dua dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian
yaitu
hipotesis kerja dan hipotesis nol. Hipotesis kerja atau hipotesis alternative yang disingkat Ha yaitu menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y, sedangkan hipotesis nol disingkat dengan Ho. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya pengaruh variable X terhadap variabel Y35. Ho : r = 0 (Tidak ada pengaruh antara tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan), itu berarti r < 0,05 Ho diterima. Ha : r ≠ 0 (Ada pengaruh antara tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan), itu berarti r > 0,05 Ho ditolak.
Pengaruh Tayangan Si Bolang (X)
Pengetahuan Kebudayaan Siswa-siswi (Y)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS 13 (statistic program for social sience) dalam menganalisis data, serta mempermudah mendapatkan hasil dan mempermudah dalam mengukur reliabilitas dan validitas penelitian.
35
Rachmat Kriyanto ,Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group,2007.hal 33-34.
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat eksplanatif, dengan pendekatan kuantitatif, penelitian eksplanatif yaitu suatu penelitian yang didefinisikan untuk mengetahui mengenai situasi atau kondisi tertentu, dan mencoba menjelaskan mengapa kondisi tersebut dapat terjadi dan apa pengaruhnya36. Data kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran dan memahami tindakan melalui kuisioner yang kemudian dideskripsikan dalam angka-angka statistika37. Pendekatan kuantitatif yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat38.
3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, metode pengumpulan data melalui survey mempunyai ciri-ciri39 : 1. Informasi diperoleh dari sekumpulan orang. 2. Informasi yang diperoleh dari sekumpulan orang tersebut merupakan sampel. 3. Informasi diperoleh melalui bertanya dengan beberapa pertanyaan.
36
Rachmat Kriyanto, Teknis Praktis Riset Komunikasi, kencana Prenada Media Group,2007, Jakarta,Hal.61. 37 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media Group,Jakarta,2005. 38 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta,1995,Hal 114. 39 Ronny Kounour, Metode Penelitian, PPM, Jakarta, 2003, Hal. 106
30
Jadi penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data yang pokok. Penelitian survai ini digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Salah satu keuntungan utama dari penelitian ini adalah mungkinya pembuatan generalisasi untuk populasi yang besar40.
3.3
Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Data Primer Data primer diperoleh melalui kuesioner. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data, melalui daftar pertanyaan yang diajukan kepada suatu pihak dan diisi oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti (responden), dengan cara memberikan pertanyaan tertulis yang disebarkan kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai ada atau tidaknya pengaruh tayangan si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan terhadap siswa siswi sekolah dasar Cideng 02 pagi. 3.3.2 Data Sekunder Dalam penelitian ini studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data dengan riset perpustakaan, yakni dengan membaca dan memepelajari tulisantulisan yang berasal dari buku-buku seperti: Teori komunikasi, Metode penelitian kuantitatif, dan sumber-sumber data lainnya.
40
Masri Singarimbun & Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei. LP3ES,Jakarta,1989,Hal 25.
31
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan objek atau fenomena yang akan diteliti41, dalam penelitian populasi erat kaitannya dengan masalah yang akan dipelajari. Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa siswi SDN Cideng 02 pagi Jakarta, terdiri dari kelas 3, 4, dan 5, sebagai responden dengan alasan karena mereka sedang dalam tahap pengenalan penghafalan tentang pengetahuan kebudayaan. Jumlah populasi dalam penelitian, yaitu42:
Jumlah Siswa SDN Cideng 02 Pagi Jakarta
41
Kelas
Jumlah
Kelas 3
43 orang
Kelas 4A
40 orang
Kelas 4B
59 orang
Kelas 5
40 orang
Total
147 Orang
Rachmat Kriyanto, Teknis Praktis Riset Komunikasi, kencana Prenada Media Group,2007,Jakarta,Hal.149. 42 Hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN Cideng 02 Pagi Jakarta, tanggal 18 April 2009.
32
3.4.2 Sampel Sampel didefinisikan sebagai unit observasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan oleh suatu studi43. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yan dianggap mewakili terhadap keseluruhan populasi dan diambil dengan menggunakan tekhnik tertentu44. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobabilitas Sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel45. Pengambilan sample ini dilakukan dengan cara Purposive Sampling, yaitu dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian46. Dalam penelitian ini konsep dari tujuan penelitian ini adalah mencari pengaruh tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan, sampel yang diambil adalah Siswa-siswi yang menonton tayangan itu saja, sehingga diharapakan bisa menjawab Kuisioner yang diberikan dengan baik. Dari survey yang dilakukan selama 6 hari dan dari total populasi siswa-siswi kelas 3, 4, dan 5 yang secara keseluruhan berjumlah 147 orang, dan yang menonton tayangan Si Bolang sebanyak 113 orang, hal ini merupakan respon yang baik karena ternyata banyak dari mereka yang menonton tayangan Si Bolang.
43
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung1997. Hal 83. Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial,PT Remaja Rosda Karya, Bandung,1995, Hal.58. 45 H Burhan Bungin, Metode Penelitian kuantitatif, kencana prenada Media Group,2005 hal.109 46 R. kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. kencana prenada Media Group,2007 Hal.154 44
33
3.5
Definisi Konsep dan Definisi Oprasional
3.5.1 Definisi Konsep a. Tayangan Si Bolang Tayangan Si Bolang adalah sebuah program feature tentang seorang bocah petualang yang memimpin teman-temannya berpetualang, tayangan tersebut bercerita tentang kebudayaan masyarakat diseluruh nusantara. Ditayangkan setiap Senin sampai Minggu Jam 12.30 Wib. b. Pengetahuan kebudayaan Pengetahuan kebudayaan merupakan pemahaman unsur-unsur kebudayaan seperti adat istiadat, tarian daerah, lagu daerah. Bagaimana perilaku dan tindakan individu atau warga masyarakat yang mendukung atau menghayati budaya itu sendiri. 3.5.2 Operasional Konsep a. Varibel X (Tayangan Si Bolang) Terpaan Media, yaitu pengertian menonton dan adanya penyatuan dari berbagai bagian dari suatu tayangan dalam suatu keseluruhan cerita yang disajikan. b. Variabel Y (Pengetahuan Kebudayaan anak), yaitu tingkat kemampuan anakanak dalam mengenali dan mengetahui kebudayaan.
34
Tabel Operasionalisasi Konsep OPERASIOANAL KONSEP VARIABEL Tayangan
DIMENSI
Si Terpan Media
Bolang
INDIKATOR Menonton tayangan Si Bolang dalam seminggu
Berapa menonton tayangan Bolang
SKALA Sangat sering (5) Sering (4) Kadang-kadang (3) Pernah (2) Tidak pernah (1)
kali 7 kali (5) 5-6 kali (4) Si 4-5 kali (3) 2-3 kali(2) 0-1 kali (1)
Lama menonton 30 menit (5) tayangan Si 16-20 menit (4) 11-15 menit (3) Bolang 6 -10 menit (2) 0 -5 menit (1)
Jalan cerita
Bersama siapa kamu menonton tayangan Si Bolang?
Teman (5) Ibu (4) Saudara (3) Ayah (2) Sendiri (1)
Setiap hari apa Si Bolang ditayangkan di Trans7?
Senin-Minggu (5) Senin-Kamis (4) Rabu dan Sabtu (3) Kamis (2) Sabtu dan Minggu (1)
Memahami cerita
isi Sangat memahami (5) Mengetahui (4) Cukup mengetahui (3) Kurang mengetahui (2) Tidak mengetahui (1)
Apakah menurut kamu tayangan Si Bolang sangat baik untuk
Sangat baik (5) Baik (4) Cukup baik (3) Kurang baik (2)
35
pendidikan pengetahuan anak?
Tidak baik (1)
Apakah benar Si Sangat benar (5) Bolang Benar (4) bertemakan Cukup benar (3) Kurang benar (2) persahabatan dan Tidak benar (1) Petualangan
Tokoh
Mengetahui Theme song (Lagu) Si Bolang
Sangat mengetahui (5) Mengetahui (4) Cukup mengetahui (3) Kurang mengetahui (2) Tidak mengetahui (1
Bagaimana tokoh anak-anak dalam tayangan Si Bolang?
Sangat Kreatif (5) Kreatif (4) Cukup kreatif (3) Kurang kreatif (2) Tidak kreatif (1)
Ada berapa 1 (5) tokoh utama 2 (4) dalam setiap 3 (3) tayangan Si 4 (2) Bolang? 6 (1)
Pengetahuan Kebudayaan (Y)
Nama Daerah
Makanan daerah
Mengetahui daerah yang dikunjungi Si Bolang
Sangat mengetahui (5) Mengetahui (4) Cukup mengetahui (3) Kurang mengetahui (2) Tidak mengetahui (1)
Apakah Sumedang masuk kedalam propinsi Jawa Barat?
Sangat benar(5) Benar (4) Cukup benar (3) Kurang benar (2) Tidak benar (1)
Apakah pernah
kamu Sangat pernah (5) makan pernah (4)
36
makanan khas Cukup pernah (3) Sumatera Barat? Kurang pernah(2) Tidak benar (1) Apakah benar Kerak Telor makanan daerah khas propinsi DKI Jakarta?
Sangat benar (5) Benar (4) Cukup benar (3) Kurang benar (2) Tidak benar (1)
Apakah Sagu Sangat benar (5) makanan poko Benar (4) Cukup benar (3) suku Ambon? Kurang benar (2) Tidak benar (1) Apakah benar Sangat benar (5) kue Bika Benar (4) Ambon berasal Cukup benar (3) dari kota Kurang benar (2) Tidak benar (1) Medan?
Lagu dan Tarian Lagu dan Tarian Sangat pernah (5) Pernah (4) daerah daerah Cukup pernah (3) Kurang pernah (2) Tidak pernah (1) Apakah benar tari piring berasal dari Sumatera Barat?
Sangat benar (5) Benar (4) Cukup benar (3) Kurang benar (2) Tidak benar(1)
Apakah kamu Sangat mengetahui (5) tahu cara menari Mengetahui (4) Cukup mengetahui (3) tari Kecak? Kurang mengetahui (2) Tidak mengetahui (1) Apakah lagu Bungong Jeumpa berasal dari Aceh?
Sangat benar (5) Benar (4) Cukup benar (3) Kurang benar (2) Tidak benar(1)
37
Permainan tradisional
Sejauh mana mengetahui permainan tradisional?
Sangat mengetahui (5) Mengetahui (4) Cukup mengetahui (3) Kurang mengetahui (2) Tidak mengetahui (1)
Kamu tahu Sangat mengetahui (5) permainan Petak Mengetahui (4) Cukup mengetahui (3) Umpat ? Kurang mengetahui (2) Tidak mengetahui (1) Apakah kamu Sangat pernah (5) Pernah (4) pernah Cukup pernah (3) memainkannya Kurang pernah (2) Tidak pernah (1) Apakah Benar enggrang merupakan permainan tradisional dari yang terbuat dari bambu?
Sangat benar (5) Benar (4) Cukup benar (3) Kurang benar (2) Tidak benar(1)
38
3.6 Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Validitas Validitas merupakan ukuran sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Ketepatan uji dilakukan mengkorelasi masing-masing skor variabel. Bila variabel mempunyai hubungan signifikan dengan totalnya, maka variabel tersebut dikatakan valid. Sedangkan bila ada salah satu variabel yang tidak mempunyai hubungan dengan totalnya, maka variabel tersebut dikatakan tidak valid.47 Untuk melakukan uji validitas metode yang dilakukan adalah dengan mengukur korelasi antara butur-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan dengan menggunakan rumus Product moment.
N (∑XY) - (∑X ∑Y) r= [ N∑X2 - (∑X)2][ N∑Y2 – (∑Y)2]
Dimana :
47
n
= banyaknya pasangan data
∑ Xi
= jumlah data variabel independent
∑ Yi
= jumlah data variabel dependen
∑ Xi Yi
= jumlah perkalian variabel independent dan dependen
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian,Alfabeta,Bandung,2009,Hal. 228
39
Dan diuji dengan rumus uji signifikansi uji t:
rn-2 t = I – r2
Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan taraf kesalahan 5% atau 1%, df= n-2. Dalam menghitung validitas dan reliabilitas peneliti menggunakan bantuan software SPSS 13. 3.6.2 Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama48. Analisis reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat keakuratan dan presisi jawaban yang mungkin dari beberapa pertanyaan. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas akan dilakukan dengan metode Alpha – Cronbach.
48
Alpha
Tingkat Reliabiitas
0,00 s/d 0,20
Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40
Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60
Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80
Reliabel
>0,80 s/d 1,00
Sangat Reliabel
Husein Umar, Metode RIset Komunikasi Organisasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2002, hlm. 99
40
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Cronchbach diukur berdasarkan yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0 -100 atu bentuk skala 1-3, 1-5 dan seterusnya49. Validitas alat ukur sama pentingnya dengan Reabilitas alat ukur itu sendiri. Artinya bahwa alat ukur haruslah memiliki akurasi yang baik terutama apabila alat ukur tersebut digunakan sehingga validitas akan meningkatkann bobot kebenaran data yang diinginkan peneliti50.
3.7 Pengolahan Data Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan51, secara umum pengolahan data dilaksanakan melalui tahap sebagai berikut: 1. Data yang sudah masuk dari responden yang telah menjawab kuisioner yang sudah dibagikan, kemudian diolah. 2. Untuk memudahkan dalam penghitungan dan pengolahan data kuisioner maka jawaban pada kuisioner diberi skor atau nilai tertentu dengan menggunakan nilai skala interval. Skala interval adalah skala yang mengurutkan orang atau obyek berdasarkan suatu atribut, selain itu ia juga memberi informasi tentang interval atau jarak yang sama antara satu obyek dengan obyek,yang lain52,
49
Ibid., Hal. 119 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada. Media Group,2005 Hal.97 51 Ibid, Hal. 165-168 52 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya Bandung, 2001, Hal. 32 50
41
namun pendekatan yang digunakan adalah skala Likert yang berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap suatu hal. 3. Data disederhanakan dalam bentuk tabel terlebih dahulu dengan membuat cooding sheet. Coding adalah proses perubahan data kuantitatif menjadi data yang berupa angka-angka. Pada proses ini mengubah sebuah data yang tadinya berupa kata-kata (huruf), menjadi angka-angka. 4. Selanjutnya data dianalisa secara kuantitatif, dengan melihat perolehan angkaangka yang menunjukan frekuensi penyebaran data. 3.8 Analisis Data Analisis data adalah penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan di interpretasikan. Karena metode yang digunakan adalah metode eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif, setelah semua data dihimpun dan disusun secara sistematis, kemudian dipelajari dengan menganalisa hubungan kausal atau hubungan sebab akibat yang dapat menjelaskan arah hubungan dan mengukur tingkat hubungan suatu fenomena, dan menguji hipotesis.53
53
Ibid hal. 32
42
3.8.1 Analisis Bivariat Analisa bivariat dilakukan untu melihat hubungan antara dua variabel, yaitu variabel pengaruh dan variabel terpengaruh54. Variabel pengaruh yaitu Tayangan Si Bolang dan variabel terpengaruh yaitu Pengetahuan Kebudayaan. Kekuatan hubungan antar keduanya dapat diuji dengan uji korelasi, untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antar variabel tersebut kita dapat menghitung koefisien korelasinya dengan Pearson Product Moment Corellation.
N (∑XY) - (∑X ∑Y) r= [ N∑X2 - (∑X)2][ N∑Y2 – (∑Y)2]
Dimana : n
= banyaknya pasangan data
∑ Xi
= jumlah data variabel independent
∑ Yi
= jumlah data variabel dependen
∑ Xi Yi
= jumlah perkalian variabel independent dan dependen
Arah hubungan korelasi ditunjukan oleh tanda (+) atau (-) di depan angka koefesien korelasi yang dihubungkan dengan huruf r. Namun korelasi positif tidak berarti baik, tetapi hanya menunjukan bahwa makin tinggi nilai variabel X makin tinggi pula variabel Y. 54
Rahmat kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. kencana prenada Media Group,2007 Hal.164
43
Koefesien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukan kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi55. Untuk menguji tingkat signifikasi sesuai dengan signifikasi yang ditetapkan yaitu 5% (P = 0,05). Jadi nilai r atau koefesien korelasi yang telah diperoleh pada hasil analisis korelasi masih perlu diuji signifikasinya. Pengujian koefesien
korelasi
dalam
penelitian
ini
adalah
dengan
menguji
nilai
probabilitasnya yaitu bila nilai probabilitas kurang dari 0,05 atau p<0,05 ; maka hubungan korelasi tersebut signifikan. Selanjutnya, besar nilai r korelasi dapat diinterpretasikan untuk memperkirakan kekuatan hubungan korelasi, seperti yang ditampilakan dalam tabel berikut56 :
Interval Nilai r*)
Interpretasi
0,001 - 0,200
Korelasi sangat lemah
0,201 – 0,400
Korelasi lemah
0,401 – 0,600
Korelasi cukup kuat
0,601 – 0,800
Korelasi kuat
0,801 – 1,000
Korelasi sangat kuat
*) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif dan negativ
55
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, Hal.28 56 PB Triton, SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametik, (Yogyakarta: Andi, 2006), Hal. 91
44
3.8.2 Uji Regresi Sederhana Setelah mengetahui kekuatan hubungan, maka akan diuji dengan analisa regresi, analisa ini digunakan untuk memprediksi variabel X dan variabel Y, serta memperoleh pemahaman tentang hubungan antara variabel independent dan variabel dependen. Dalam uji regresi ini, peneliti menggunakan metode analisis regresi sederhana (simple regression) dengan menempatkan variabel pengaruh (tayangan Si Bolang) dan variabel terpengaruh (pengetahuan kebudayaan Siswasiswi).
Y = a + bX Dimana : Y
= Subyek dalam variebel dependen yang diprediksi
a
= Harga Y ketika harga X = 0 ( konstan)
b
= Menunjukan arah koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen berdasarkan perubahan variabel independen
45
3.9
Uji Validitas dan Reliablitas
3.9.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi dalam menjelaskan variabel diatasnya. Dalam penelitian ini uji validitas diolah dengan uji korelasi product moment dengan bantuan SPSS 13 dengan hasil sebagai berikut: Tabel Uji Validitas Korelasi Antara Skor pertanyaan Item pertanyaan 1 Menonton tayangan Si Bolang 5 kali dalam seminggu Item pertanyaan 2 Berapa kali menonton tayangan Si Bolang Item Pertanyaan 3 Lama menonton tayangan Si Bolang Item pertanyaaan 4 Bersama siapa kamu menonton tayangan Si Bolang? Item pertanyaan 5 Setiap hari apa Si Bolang ditayangkan di Trans7? Item pertanyaan 6 Memahami isi cerita? Item pertanyaan 7 Apakah menurut kamu tayangan Si Bolang sangat
Nilai r tabel
Kesimpulan
0,422
0,254
Valid
0,354
0,254
Valid
0,526
0,254
Valid
0,519
0,254
Valid
0,439
0,254
Valid
0,419
0,254
Valid
0,381
0,254
Valid
Nilai r Hitung
46
baik untuk pendidikan pengetahuan anak?
Item pertanyaan 8 Apakah benar Si Bolang bertemakan persahabatan dan Petualangan
Item pertanyaan 9 Mengetahui Theme song (Lagu) Si Bolang Item pertanyaan 10 Bagaimana tokoh anakanak dalam tayangan Si Bolang? Item pertanyaan 11 Ada berapa tokoh utama dalam setiap tayangan Si Bolang?
Item pertanyaan 12 Mengetahui daerah yang dikunjungi Si Bolang
Item pertanyaan 13 Apakah Sumedang masuk kedalam propinsi Jawa Barat?
Item pertanyaan 14 Apakah kamu pernah makan makanan khas Sumatera Barat? Item pertanyaan 15 Apakah benar Kerak Telor makanan daerah khas propinsi DKI Jakarta?
0,509
0,254
Valid
0,536
0,254
Valid
0,416
0,254
Valid
0,431
0,254
Valid
0,594
0,254
Valid
0,482
0,254
Valid
0,480
0,254
Valid
0,425
0,254
Valid
47
Item pertanyaan 16 Apakah Sagu makanan poko suku Ambon? Item pertanyaan 17 Apakah benar kue Bika Ambon berasal dari kota Medan?
Item pertanyaan 18 Apakah kamu pernah menyanyikan lagu amparampar pisang?
Item pertanyaan 19 Apakah benar tari piring berasal dari Sumatera Barat? Item pertanyaan 20 Apakah kamu tahu cara menari tari Kecak? Item pertanyaan 21 Apakah lagu Bungong Jeumpa berasal dari Aceh? Item pertanyaan 22 Sejauh mana mengetahui permainan tradisional? Item pertanyaan 23 Kamu tahu permainan Petak Umpat ? Item pertanyaan 24 Apakah kamu pernah memainkannya Item pertanyaan 25 Enggrang merupakan permainan tradisional yang terbuat dari bambu
0,469
0,254
Valid
0,457
0,254
Valid
0,506
0,254
Valid
0,523
0,254
Valid
0,561
0,254
Valid
0,492
0,254
Valid
0,455
0,254
Valid
0,459
0,254
Valid
0,502
0,254
Valid
0,467
0,254
Valid
48
Dari hasil analisis korelasi antara masing-masing skor pertanyaan, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Dari kesemua butir pertanyaan yang berkorelasi positif antara Tayangan Si Bolang dengan Pengetahuan Kebudayaan, maka kesimpulan yang bisa diambil adalah kuisioner tersebut memiliki instrumen yang valid. 2. Suatu data dikatakan valid apabila nilai korelasi > r tabel , r tabel dengan N = 60 adalah 0,254 sebaliknya dikatakan tidak valid apabila nilai korelasi < r tabel. Nilai korelasi ini dihitung dengan menggunakan rumus Person Poduct Moment melalui SPSS 13. Hasil uji validitas untuk data tayangan Si Bolang dengan pengetahuan kebudayaan mempunyai rentang 0,354-0,594 artinya data tersebut dapat dinyatakan valid karena lebih besar dari r tabel (> 0,254). 3.9.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat keakuratan dan presisi jawaban dari beberapa pertanyaan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas terhadap masing-masing variabel dengan melihat nilai alphanya, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel Uji Reliabilitas
Variabel Tayangan Si Bolang (X)
Pengetahuan Kebudayaan(Y)
Cronbach’s Alpha ,770
,842
Intepretasi Tabel Cronbach’s Alpha
Keterangan
>0,60 s/d 0,80
Reliabel
>0,60 s/d 0,80
Reliabel
49
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Profil Si Bolang Si Bolang kepanjangan dari Si Bocah Petualang yang merupakan sebutan bagi seorang anak yang memimpin teman-temannya berpetualang di sekitar tempat tinggalnya, tayangan ini mengusung konsep petualangan anak-anak. Walaupun diperankan oleh anak-anak tetapi tayangan ini juga baik untuk ditonton oleh semua kalangan. Tayangan ini mencoba mendekatkan kembali anak-anak di seluruh Nusantara dengan alam dan budayanya. Dengan perolehan rating yakni 2,5 poin dan share 18,4 persen Si Bolang ditayangkan dari hari Senin sampai Minggu jam 12.30 WIB, dan bercerita bagaimana seorang anak mampu berinteraksi dengan alam, budaya, dan bermain dengan beraneka ragam permainan tradisional. Tokoh petualang diperankan oleh seorang anak, dari suatu daerah yang yang ada diIndonesia, setiap episode tokoh seorang anak petualangnya pun berbeda. Anak yang disebut sebagai si Bolang tersebut melakukan petualangan bersama teman-temannnya seperti bermain, mendaki gunung, masuk hutan, mencari ikan, memasak, menari, berburu, menikmati makanan, dan minuman tradisional daerah setempat. Tayangan ini mencoba memberi hiburan bagi anakanak khusunya, remaja hingga orang tua, karena bisa menambah pengetahuan tentang berbagai macam adat istiadat dan budaya yang ada di seluruh Indonesia.
50
4.2 Hasil Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dari para responden, yaitu siswa-siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta, berikut ini penjelasan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan pada tanggal 20 April 2009, dan akan menjelaskan analisis data yang merupakan suatu tahapan penting dalam metode ilmiah, dengan analisa data hasil sebuah penelitian dapat diberi arti dan makna yang bermanfaat untuk memecahkan masalah penelitian.
4.3 Analisis Data Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan analisis deskriptif dengan menggunakan tabulasi tunggal, data penelitian tersebut terdiri dari variabel X dan Y yang selanjutnya dianalisis dengan analisis Bivariat menggunakan uji korelasi pearson dan uji regresi sederhana. 4.3.1. Variabel TayanganSi Bolang (Variabel X) Dalam penelitian ini Media Exposure (Terpaan Media) terdiri dari menonton tayangan Si Bolang dalam seminggu, frekuensi menonton, lama menonton, bersama siapa menonton, setiap hari apa tayangan Si Bolang ditayangkan, dan pemahaman tentang tayangan Si Bolang yaitu tokoh, tema, jalan cerita.
51
Tabel 1
Menonton Si bolang dalam seminggu Sangat sering Sering Kadang-kadang Pernah Tidak pernah Total
Frequency 58
% 51,3
55
48,7
-
-
113
100
Sumber : Kuisioner no 1
Berdasarkan jawaban dari 113 responden yang terdapat pada tabel 1 hasil yang diperoleh adalah 58 responden menjawab menonton tayangan Si Bolang atau dengan presentase 51,3%, dan 48,7% responden menjawab sering menonton Si Bolang.
Tabel 2
Frekuensi menonton tayangan Si Bolang 7 kali
Frequency 47
% 41,6
5-6 kali
65
57,5
4-5 kali
1
0,9
2-3 kali
113
100
0-1 kali Total Sumber : Kuisioner no 2
Berdasarkan nilai pengklasifikasian sebanyak 47 atau sekitar 41,6% persen responden menjawab menonton tayangan Si Bolang 7 kali seminggu, sedangkan 57,7% responden menjawab menonton tayangan Si Bolang 5-6 kali, dan 1 responden responden menjawab 4-5 kali.
52
Tabel 3
Durasi menonton tayangan Si Bolang 30 menit
Frequency 69
% 61,1
16-20 menit
40
35,4
11-15 menit
4
3,5
6 -10 menit
113
100
0 -5 menit Total Sumber : Kuisioner no 3
Dari hasil diatas dapat dijelaskan bahwa yang menonton sampai dengan selesai 30 menit sebanyak 69 responden atau sekitar 61,1% dibandingkan dengan yang menonton kurang dari 30 menit, yaitu 35,4% menonton 16-20 menit, dan 3,5% responden menonton tayangan Si Bolang selama 11-15 menit. Tabel 4
Bersama siapa menonton tayangan Si Bolang Teman
Frequency 59
% 52,2
Ibu
48
42,5
Saudara
6
5,3
113
100
Ayah Sendiri Total Sumber : Kuisioner no 4
Sebanyak 59 responden menyaksikan tayangan Si Bolang bersama teman, atau sekitar 52,2% lebih besar dibandingkan menonton bersama ibu yaitu 42,5% atau bersama saudara sebesar 5,3%.
53
Tabel 5 Mengetahui setiap hari apa tayangan Si Bolang ditayangkan di Trans7 Senin-Minggu Senin-Kamis
Frequency 64 43 6 113
Rabu dan Sabtu Kamis Sabtu dan Minggu
% 56,6 38,1 5,3 100,0
Sumber :Kuisioner No 5
Berdasarkan hasil diatas sebanyak 64 responden menjawab tayangan Si Bolang ditayangkan dari hari Senin sampai Minggu atau sekitar 56,6%. 38,1% menjawab Senin sampai kamis, dan 5,3% menjawab rabu dan sabtu.
Tabel 6
Memahami isi cerita Si Bolang Sangat memahami
Frequency 67
% 59,3
Memahami
36
31,9
Cukup memahami
10
8,8
Kurang memahami
113
100
Tidak memahami Total Sumber : Kuisioner no 6
Dari hasil data diatas 67 responden menjawab sangat memahami isi cerita Si Bolang,yaitu sekitar 59%. 31,9% menjawab memahami, dan 8,8% menjawab cukup memahami.
54
Tabel 7 Tayangan SiBolang sangat baik untuk pendidikan pengetahuan anak Sangat baik
Frequency 64
% 56,6
Baik
41
36,3
Cukup baik
8
7,1
Kurang baik
113
100
Tidak baik Total Sumber : Kuisioner no 7
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa dalam hal ini mayoritas menjawab bahwa tayangan Si Bolang merupakan tayangan yang sangat baik untuk pendidikan pengetahuan, sebanyak 64 responden atau 56,6%, dan menjawab dengan jawaban baik 36,3%, sedangkan yang menjawab cukup baik 7,1%. Tabel 8
Bertemakan persahabatan dan petualangan Sangat benar
Frequency 41
% 36,3
Benar
69
61,1
Cukup benar
3
2,7
Kurang benar
113
100
Tidak benar Total Sumber : Kuisioner no 8
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa yang menjawab sangat benar sebanyak 41 responden, atau 36,3%, dan 61,1% menjawab benar, sedangkan sisanya menjawab dengan jawaban cukup benar 2,7%.
55
Tabel 9
Mengetahui Theme Song(Lagu) Si Bolang Sangat mengetahui
Frequency 63
% 55,8
Menetahui
45
39,8
Cukup mengetahui
5
4,4
Kurang mengetahui
113
100
Tidak mengetahui Total Sumber : Kuisioner no 9
Dari hasil penjelasan diatas mayoritas 63 responden atau 55,8% sangat mengetahui Theme Song atau lagu yang menjadi Soundtrack tayangan tersebut, 39,8% menjawab mengetahui, dan 4,4% menjawab cukup mengetahui.
Tabel 10
Tokoh anak dalam tayangan Si Bolang Sangat kreatif
Frequency 67
% 59,3
Kreatif
41
36,3
Cukup kreatif
5
4,4
Kurang kreatif
113
100
Tidak kreatif Total Sumber : Kuisioner no 10
Dari hasil penjelasan diatas 67 responden atau 59,3% menjawab bahwa tokoh anak-anak dalam tayangan Si Bolang sangat kreatif, dan 36,3%menjawab bahwa tokoh Si Bolang kreatif. Sisanya 4,4% menjawab cukup kreatif.
56
Tabel 11
Jumlah tokoh utama dalam tayangan Si Bolang 1
Frequency 73
% 64,6
2
27
23,9
3
13
11,5
4
113
100
6 Total Sumber : Kuisioner no 11
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa yang menjawab dengan benar sebanyak 73 responden, dengan presentase sekitar 64,6%. yakni tokoh utama dalam tayangan Si Bolang adalah 1 orang. 23,9 % menjawab 2 orang, sisanya 11,5% menjawab dengan jawaban 3 orang.
4.3.2 Pengetahuan Kebudayaan (Variabel Y)
Tabel 12
Mengetahui daerah yang dikunjungi Si Bolang Sangat mengetahui
Frequency 54
% 47,8
Mengetahui
57
50,4
Cukup mengetahi
2
1,8
113
100
Kurang mengetahui Tidak mengetahui Total Sumber : Kuisioner no 12
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 54 responden menjawab sangat mengetahui setiap daerah yang ditayangkan setiap episodenya,atau 47,8% dan 50,4% menjawab mengetahui, sisanya 1,8% menjawab cukup mengetahui.
57
Tabel 13
Sumedang masuk kedalam propinsi Jawa Barat Sangat benar
Frequency 44
% 38.9
69
61.1
Cukup benar
-
-
Kurang benar
113
100
Benar
Tidak benar Total Sumber : Kuisioner no 13
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan 44 responden atau 38,9% menjawab sangat sangat benar bahwa Sumedang masuk kedalam propinsi Jawa Barat, dan sisanya 61% menjawab benar.
Tabel 14
Pernah memakan makana khas Sumatera Barat Sangat pernah
Frequency 53
% 46.9
60
53,1
Cukup pernah
-
-
Kurang pernah
113
100
Pernah
Tidak pernah Total Sumber : Kuisioner no 14
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan 53 responden atau 46,9% menjawab sangat pernah memakan makanan dari Sumatera Barat dan 53,1% menjawab pernah.
58
Tabel 15
Kerak telor berasal dari proinsi DKI Jakarta Sangat benar
Frequency 58
% 51,3
Benar
52
46,0
Cukup benar
3
2,7
Kurang benar
113
100
Tidak benar Total Sumber : Kuisioner no 15
Dari hasil penjelasan diatas mayoritas responden menjawab sangat benar bahwa kerak telor berasal dari propinsi DKI jakarta, sebanyak 58 responden atau 51,3%, dan 46% menjawab benar, sisanya menjawab cukup benar sebanyak 2.7%. Tabel 16
Sagu merupakan makanan pokok suku Ambon Sangat benar
Frequency 56
% 49,6
Benar
54
47,8
Cukup benar
3
2,7
Kurang benar
113
100
Tidak benar Total Sumber : Kuisioner no 16
Dari total responden yaitu sebanyak 113 responden, berdasarkan nilai pengklasifikasian diatas sebanyak 56 responden atau 49,6% menjawab sangat benar bahwa makanan suku ambon adalah Sagu, 47,8% menjawab benar, sisanya 2,7% menjawab dengan jawaban cukup benar.
59
Tabel 17
Kue Bika ambon berasak dari Medan Sangat benar
Frequency 54
% 47,8
59
52,2
Cukup benar
-
-
Kurang benar
113
100
Benar
Tidak benar Total Sumber : Kuisioner no 17
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa yang menjawab dengan jawaban sangat benar sebanyak 47,8,% responden dan yang menjawab dengan jawaban benar sebanyak 52,2%.
Tabel 18
Mampu menyanyikan lagu Ampar-ampar pisang Sangat mampu
Frequency 55
% 48.7
58
51.3
Cukup mampu
-
-
Kurang mampu
113
100
Mampu
Tidak mampu Total Sumber : Kuisioner no 18
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 55 responden atau 48.7% menjawab sangat mampu menyanyikan lagu ampar-ampar pisang, dan 51,3% menjawab dengan jawaban mampu.
60
Tabel 19
Tari piring berasal dariSumatera Barat Sangat benar
Frequency % 61 54,0
Benar
50
44,2
Cukup benar
2
1,8
Kurang benar
113
100
Tidak benar Total
Sumber : Kuisioner no 19
Dari total responden yaitu sebanyak 113 responden, sebanyak 61 responden atau 54,0% menjawab sangat benar bahwa tari piring berasal dari Sumatera Barat, 44,2% menjawab dengan jawaban benar, sisanya 1,8% menjawab dengan jawaban cukup benar.
Tabel 20
Mengetahui cara menari tari kecak Sangat mengetahui
Frequency 78
% 69,0
Mengetahui
26
23,0
Cukup mengetahi
9
8,0
113
100
Kurang mengetahui Tidak mengetahui Total
Sumber : Kuisioner no 20 Dari hasil penjelasan diatas mayoritas responden menjawab sangat benar bahwa mereka mengetahui bagaimana cara menari tari kecak yang merupakan tarian dari Bali ,sebanyak 78 responden atau 69%, 23% menjawab mengetahui, dan 8% mejawab dengan jawaban cukup mengetahui.
61
Tabel 21
Lagu Bungong Jeumpa berasal dari Aceh Sangat benar Benar Cukup benar Kurang benar Tidak benar Total
Frequency 38
% 33,6
73 2 113
64,6 1,8 100
Sumber : Kuisioner no 21
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari 38 responden atau 33,6% menjawab sangat benar bahwa lagu Bungong Jeumpa berasal dari Aceh, 64,6 % menjawab benar, dan 1,8 % menjawab cukup benar.
Tabel 22
Mengetahui permainan Tradisional Sangat mengetahui
Frequency 39
% 34,5
Mengetahui
65
57,5
Cukup mengetahi
9
8,0
113
100
Kurang mengetahui Tidak mengetahui Total Sumber : Kuisioner no 22
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 39 responden atau 34,5% menjawab sangat mengetahui permainan-permainan tradisional, 57.5% menjawab mengetahui, dan 8% menjawab cukup mengetahui.
62
Tabel 23
Tahu permainan petak umpat Sangat mengetahui
Frequency 62
% 54.9
51
45.1
-
-
113
100
Mengetahui Cukup mengetahi Kurang mengetahui Tidak mengetahui Total Sumber : Kuisioner no 23
Dari total responden yaitu sebanyak 113 responden, berdasarkan nilai pengklasifikasian diatas sebanyak 62 responden atau sekitar 54.9% menjawab sangat mengetahui permainan petak umpat,dan 45,1% menjawab mengetahui.
Tabel 24
Pernah memainkan petak umpat Sangat pernah
Frequency 61
% 54,0
Pernah
49
43,4
Cukup pernah
3
2,7
Kurang pernah
113
100
Tidak pernah Total Sumber : Kuisioner no 24
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 61 responden atau 54% menjawab sangat pernah memainkan permainan petak umpat, 43,4% menjawab pernah, dan 2,7% menjawab dengan jawaban cukup pernah.
63
Tabel 25 Enggrang merupakan permainan tradisional yang terbuat dari bambu Sangat benar
Frequency 43
% 38,1
Benar
67
59,3
Cukup benar
3
2,7
Kurang benar
113
100
Tidak benar Total Sumber : Kuisioner no 25
Dari total responden yaitu sebanyak 113 responden, berdasarkan data diatas sebanyak
43 responden atau 38,1% menjawab sangat benar bahwa
Enggrang merupakan permaian tradisional yang terbuat dari bambu, 59,3% menjawab benar, dan 2,7% menjawab dengan jawaban cukup benar.
64
4.4
Pengujian Hipotesis
4.4.1
Uji Korelasi pearson Pengujian
hipotesis
ini
dilakukan
dengan
menggunakan
teknik
Correlations Pearsons Product Moment. yang digunakan untuk mencari hubungan, signifikasi, dan arah hubungan antara dua variabel. Dalam penelitian ini kedua variabel tersebut adalah variabel tayangan Si Bolang dan variabel pengetahuan kebudayaan. Correlations
Tayangansibolang
pengetahuankebudayaan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Tayangan sibolang 1 113 ,763** ,000 113
pengetahuank ebudayaan ,763** ,000 113 1 113
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat korelasi antar variabel tayangan Si Bolang dengan pengetahuan kebudayaan, dimana nilai koefisien korelasi (r) yang didapat adalah sebasar 0,763. Interpretasi besaran koefisien korelasi diketahui nilai r = 0,763 berada pada kisaran 0,601 - 0,800 yang diintepretasikan sebagai hubungan yang kuat.
65
Hipotesis: Ho
: Tidak ada hubungan antara tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta
H1
:
Ada hubungan antara tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan
kebudayaaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta Hasil analisa data dan pengujian hipotesis diatas maka peneliti berhasil membuktikan adanya hubungan pada tingkatan yang kuat antara tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan. Nilai r atau koefesien korelasi yang telah diperoleh akan diuji signifikasinya. Pengujian signifikansi koefesien korelasi dilakukan dengan melihat nilai probabilitas yaitu apabila suatu korelasi memiliki nilai probabilitas kurang dari 0,05 atau p<0,05 ; maka hubungan korelasi tersebut signifikan. Hipotesis : p <0,05
: Tidak tedapat hubungan yang signifikan antara tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta.
p >0,05
: Terdapat hubungan yang signifikan antara tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta.
Berdasarkan tabel diatas, terlihat nilai probabilitas hubungan antara tayangan Si Bolang dengan Pengetahuan kebudayaan adalah sebesar 0,000. Angka probabilitas 0,000 <0,05, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut.
66
4.4.2 Uji Regresi Sederhana Uji regresi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tayangan Si Bolang mempengaruhi pengetahuan kebudayaan. Model Summary
Model 1
R ,763a
R Square ,582
b
Adjusted R Square ,578
Std. Error of the Estimate 2,79453
a. Predictors: (Constant), Tayangansibolang b. Dependent Variable: pengetahuankebudayaan
Dari data diatas dapat dijelaskan R merupakan koefisien Korelasi antara variabel tayangan Si Bolang dengan pengetahuan kebudayaan yaitu sebesar 0,763 sedangkan nilai R square (koefesien determinasi) menunjukan nilai sebesar 0,582. R² (R square) ini merupakan indeks determinasi, yakni prosentase yang menyumbangkan pengaruh X terhadap Y. Hal ini berarti sekitar 58,2 % variabel pengetahuan kebudayaan dapat dijelaskan oleh variabel tayangan Si Bolang, sedangkan sisanya yaitu sebesar 41,8 % dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
67
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Tayangansibolang
B 16,895 ,920
Std. Error 3,667 ,074
Standardized Coefficients Beta ,763
t 4,608 12,435
Sig. ,000 ,000
a. Dependent Variable: pengetahuankebudayaan
Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear sederhana, Y= a+bX. Berdasarkan tabel diatas didapatkan persamaan regresi Y = 16,895 + 0,920X. Untuk menguji apakah variabel X berpengaruh secara nyata atau tidak terhadap variabel Y maka akan diuji dengan melihat probabilitasnya. Hipotesis : Ho = p <0,05
: Variabel tayangan Si Bolang berpengaruh nyata terhadap pengetahuan kebudayaan.
Ha = p >0,05
: Variabel tayangan Si Bolang tidak berpengaruh nyata terhadap pengetahuan kebudayaan.
Berdasarkan tabel diatas nilai probabilitasnya sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka jika probabilitas < 0,05 maka ho ditolak. Hal tersebut berarti Tayangan Si Bolang berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap pengetahuan kebudayaan.
68
4.5 Pembahasan Berdasarkan penelitian yang berjudul pengaruh tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan tentang kebudayaan siswa siswa SDN Cideng 02 pagi Jakarta, peneliti menjelaskan proses komunikasi melalui elemen-elemen yang saling berkaitan, dengan menggunakan model komunikasi Lasswell. Model ini merupakan suatu proses dimana komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui saluran media sehingga menimbulkan efek pada diri komunikan. Proses komunikasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Who
: Tayangan Si Bolang diTrans7
2.
Says What
: kebudayaan Indonesia
3.
In what Channel
: menggunakan media massa televisi untuk
menyampaikan
pesan
berupa
informasi pengetahuan kebudayaan 4.
To Whom
: Audience, dalam hal ini adalah anak-anak (siswa-siswi SDN Cideng 02 Pagi
5.
With What Effect
: perubahan yang terjasi akibat efek dari pesan yang diterimanya yaitu bertambahnya pengetahuan Indonesia.
kebudayaan
mengenai
69
Dalam penelitian ini model lasswell menjelaskan bahwa komunikator (Tayangan Si Bolang) pasti mempunyai keinginan untuk mempengaruhi receiver (penonton/siswa-siswi) dan karenanya komunikasi selalu dianggap sebagai pesan yang pasti ada efeknya. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis statistik maka hasil perhitungan antar variabel yaitu tayangan Si Bolang dengan Pengetahuan kebudayaan siswasiswi diatas dapat dinyatakan bahwa kegiatan menonton sebuah tayangan Si Bolang ternyata dapat membawa dampak yang positif bagi tingkat pengetahuan kebudayaan anak, dan terdapat hubungan yang signifikan diantara keduanya, hal ini dikemukakan berdasarkan hasil pengujian statistik dimana indikator-indikator yang berkaitan menunjukan nilai yang positif pada variabel tayangan Si Bolang dan pengetahuan kebudayaan. Analisis hubungan tayangan Si Bolang dengan pengetahuan kebudayaan dilakukan untuk mengetahui korelasi yang signifikan antar variabel. Interpretasi ini terdapat pada hasil analisis dengan menggunakan metode pearson correlation yaitu untuk melihat kekuatan hubungan dan regresi sederhana(simple regression) untuk melihat pengaruh diantara kedua variabel tersebut. Dalam pengujian pearson correlation terlihat bahwa kekuatan hubungan antara variabel tayangan Si Bolang dengan pengetahuan tentang kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta adalah sebesar 0,763, nilai korelasi tersebut berada pada kisaran 0,601 - 0,800. Hubungan ini diinterpretasikan sebagai hubungan yang kuat.
70
Setelah itu dengan melihat hasil uji regresi sederhana didapatkan nilai R (koefesien determinasi) menunjukan nilai sebesar 0,763. R² (R square) merupakan indeks determinasi sebesar 0,582. Nilai tersebut adalah presentase yang menyumbangkan pengaruh X terhadap Y. Hal ini berarti sekitar 58,2 %. variabel pengetahuan kebudayaan dapat dijelaskan oleh variabel tayangan Si Bolang sisanya yaitu sebesar 41,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya.
71
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan tentang kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian pada antar variabel menunjukan bahwa tayangan Si Bolang memiliki hubungan dengan pengetahuan tentang kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta. 2. Hubungan tersebut merupakan hubungan yang kuat, searah, dan signifikan. 3. Intensitas atau semakin sering menonton tayangan Si Bolang dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan. 4. Presentase besarnya pengaruh tayangan Si Bolang terhadap pengetahuan tentang kebudayaan siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta sebesar 58,2 %. sisanya yaitu sebesar 41,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya.
5.2
Saran Tayangan Si Bolang merupakan tayangan yang menginformasikan tentang
segala macam jenis kebudayaan Indonesia yang dikemas dalam bentuk hiburan (Edutaiment), tayangan tersebut sangat baik dan dapat mendidik, sehingga pengetahuan kebudayaan anak semakin bertambah. Peneliti ingin memberikan
72
saran yang berkenaan dengan penulisan penelitian. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dapatkan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian yang menjelaskan bahwa hubungan tayangan Si Bolang dengan pengetahuan kebudayaansiswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta dalam tingkatan yang kuat, dengan adanya hasil seperti ini maka penulis memberikan saran pada pihak televisi yaitu Trans7 selaku stasiun yang menayangkan tayangan Si Bolang, karena tayangan Si Bolang merupakan tayangan yang aktif mempengaruhi para penontonnya, melalui program tayangannya juga sangat berperan dalam menambah pengetahuan kebudayaan bagi anak-anak, dan diharapkan agar dapat terus memberikan tayangantayangan yang lebih bermanfaat dan mendidik khususnya bagi anak-anak, karena tayangan-tayangan yang baik dan bermanfaat dapat membangun dan membentuk mentalitas penontonnya baik, didalam diri maupun dalam kehidupan bersosial dan juga banyak memberi dampak yang besar didalam memepengaruhi karakter masyarakatnya. 2. Bagi siswa siswi SDN Cideng 02 Pagi Jakarta, peneliti berharap dapat mengambil informasi-informasi penting mengenai pengetahuan kebudayaan yang terkandung dari tayangan Si Bolang, sehingga dapat lebih mencintai budaya Indonesia dan sekaligus melestarikannya.
DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada MediaGroup,2005. Darwanto. Televisi sebagai media pendidikan, Jakarta : Pustaka Pelajar, 2007. Djuarsa, Sasa. Pengantar Komunikasi,Jakarta: Universitas Terbuka, 2005. Elvinaro, Ardianto. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005. Idris, Soewardi. Perihal Berita Televisi, Bandung: PT Rosda Karya, 1999. Iskandar, Dedy. Jurnalistik Televisi, Bandung : Remaja Rosdakarya,2005. Kounour,Ronny. Metode Penelitian, Jakarta: PPM, 2003. Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada MediaGroup,2007. Liliveri, Alo. Komunikasi Massa Dalam Masyarakat,Jakarta:PT.Ctra Aditya Bakti,1998. McQuail Denis, Teori komunikasi Massa suatu pengantar,Erlangga. Mulyana, Deddy & Jalaludin Rakhmat, komunikai Antar Budaya, Rosdakarya, Bandung 1989. hal 19
Remaja
Mulyana, Deddy. Ilmu Rosdakarya, 2005.
:Remaja
Komunikasi
Suatu
Pengantar,Bandung
Munandar, M. Ilmu Budaya Dasar, Bandung: PT.Eresco 1992. Qadir , C.A. Ilmu Pengetahuan dan Metodenya, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1995. Rakhmat ,Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 1995. Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survai . LP3ES, 2006. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1995.
Soekamto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. Rora Grafindo Persada, 1990. Soenarto, Rm, Program Televisi, Jakarta: FFTV-IKJ Press,2007. Sukidin, Metode Penelitian,Insane cendekia ,2005. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta, 2006. Triton, PB, SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametik, Yogyakarta, 2006. Uchjana, Onong Effendy. Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda karya 1993. Wibowo Umar, Husein Metode Riset Komunikasi Organisasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Wibowo, Fred, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher,2007. Wahyudi, JB. Komunikasi Jurnalistik Pengetahuan Praktis Kewartawanan Surat Kabar, Majalah, Radio,dan Televisi, Bandung: Alumni 1998.
SUMBER LAIN Http://www.blogspot.com/TeguhImawan/analisamediaprogrammediawatch LSPS/sibolangtersayang. Http:Jekhetek.Blogspot.com/daftarpemenangpanasonicawards/Maret/2009. Http:www.trans7.co.id Http:// www.wikipedia.org/wiki/Budaya/Mei/2009. Http://www.wordpress.com/files/ArifWibowo/AcademicStaffofSocialWelfareDep artment/Teori Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Budaya/ November 2008. Wawancara dengan kepala sekolah SDN Cideng 02 Pagi Jakarta.
NO. Responden
PENGARUH TAYANGAN SI BOLANG TERHADAP PENGETAHUAN KEBUDAYAAN SISWA SISWI SDN CIDENG 02 PAGI JAKARTA DAFTAR PERTANYAAN Petunjuk Pengisian : 1. 2. 3. 4.
Sebelum mengisi daftar pertanyaan, bacalah terlebih dahulu dengan baik Jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai perilaku dan kepribadian anda. Berikan tanda silang(X) pada salah satu jawaban anda. Jika ada yang kurang jelas atau tidak mengerti, silahkan bertanya.
DAFTAR PERTANYAAN I Tayangan Si Bolang A. Terpaan Media 1. Menoton tayangan Si Bolang dalam seminggu a. Sangat sering b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah 2. Berapa kali menonton tayangan Si Bolang ? a. 7 kali b. 5-6 kali c. 4-5 kali d. 2-3 kali e. 0-1 kali 3. Berapa lama menonton tayangan Si Bolang? a. 30 menit b. 16-20 menit c. 1-15 menit d. 6-10 menit e. 0-5 menit 4. Bersama siapa kamu menonton tayangan Si Bolang? a. Teman b. Ibu c. Saudara d. Ayah e. Sendiri
5. Setiap hari apa Si Bolang ditayangkan di Trans7? a. Senin-Minggu b. Senin-Kamis c. Rabu dan Sabtu d. Kamis e. Sabtu dan Minggu B . Jalan Cerita 6. Apakah kamu memahami isi cerita Si Bolang ? a. Sangat memahami b. Mengetahui c. Cukup mengetahui d. Kurang mengetahui e. Tidak mengetahui 7. Apakah menurut kamu apakah tayangan Si Bolang sangat baik untuk pendidikan pengetahuan anak? a. Sangat baik b. Baik c. Cukup baik d. Kurang baik e. Tidak baik 8. Apakah benar Si Bolang bertemakan persahabatan dan Petualangan? a. Sangat benar b. Benar c. Cukup benar d. Kurang benar e. Tidak benar 9. Apakah kamu mengetahui Theme song (Lagu) Si Bolang? a. Sangat mengetahui b. Mengetahui c. Cukup mengetahui d. Kurang mengetahui e. Tidak mengetahui C. Tokoh 10. Bagaimana tokoh anak-anak dalam tayangan Si Bolang? a. Sangat Kreatif b. Kreatif c. Cukup kreatif d. Kurang kreatif e. Tidak kreatif 11. Ada berapa tokoh utama dalam setiap tayangan Si Bolang? a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 6
II. Pengetahuan Kebudayaan D. Nama Daerah 12. Apakah mengetahui daerah yang dikunjungi Si Bolang? a. Sangat mengetahui b. Mengetahui c. Cukup mengetahui d. Kurang mengetahui e. Tidak mengetahui 13. Apakah Sumedang masuk kedalam propinsi Jawa Barat? a. Sangat benar b. Benar c. Cukup benar d. Kurang benar e. Tidak benar E. Makanan Daerah 14. Apakah kamu pernah memakan makanan khas Sumatra Barat ? a. Sangat pernah b. Pernah c. Cukup pernah d. Kurang pernah e. Tidak pernah 15. Apakah benar Kerak Telor makanan daerah khas propinsi DKI Jakarta? a. Sangat benar b. Benar c. Cukup benar d. Kurang benar e. Tidak benar 16. Sagu merupkan makanan pokok suku Ambon? a. Sangat benar b. Benar c. Cukup benar d. Kurang benar e. Tidak benar 17. Apakah benar kue Bika Ambon berasal dari kota Medan?Sangat benar a. Benar b. Cukup benar c. Kurang benar d. Tidak benar F.
Lagu dan Tarian Daerah 18. Apakah kamu mampu menyanyikan lagu Ampar-ampar pisang? a. b. c. d. e.
Sangat mampu Mampu Cukup mampu Kurang mampu Tidak mampu
19. Apakah benar tari piring berasal dari Sumatera Barat? a. Sangat benar b. Benar c. Cukup benar d. Kurang benar e. Tidak benar 20. Apakah kamu tahu cara menari tari Kecak? a. Sangat mengetahui b. Mengetahui c. Cukup mengetahui d. Kurang mengetahui e. Tidak mengetahui 21. Apakah lagu Bungong Jeumpa berasal dari Aceh? a. Sangat benar b. Benar c. Cukup benar d. Kurang benar e. Tidak benar G. Permainan tradisional 22. Sejauh mana kamu mengetahui permainan tradisional anak-anak daerah? a. Sangat mengetahui b. Mengetahui c. Cukup mengetahui d. Kurang mengetahui e. Tidak mengetahui 23. Kamu tahu permainan Petak umpat ? a. Sangat mengetahui b. Mengetahui c. Cukup mengetahui d. Kurang mengetahui e. Tidak mengetahui 24. Apakah kamu pernah memainkannya? a. Sangat pernah b. Pernah c. Cukup pernah d. Kurang pernah e. Tidak pernah 25. Apakah Enggrang merupakan permainan tradisional yang terbuat dari bambu? a. b. c. d. e.
Sangat benar Benar Cukup benar Kurang benar Tidak benar
COODING SHEET Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5
5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5
5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 3 5
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4
5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 4
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
Total 12 13 14 53 52 51 53 50 51 51 52 52 52 54 46 47 51 49 49 51 51 54 47 55 51 52 47 53 44 54 54 51 48 50
5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
15
16
17
18
19
20
21
22
23 24
25
Total
4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5
4 5 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5
4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4
5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4
5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4
4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4
63 67 66 66 61 59 64 60 62 65 61 59 58 65 64 60 64 66 62 56 68 59 66 60 66 57 67 66 62 64 64
4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5
5 3 5 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4
5 3 5 4 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4
5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 4 5 3 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5
5 4 5 4 4 4 4 3 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 4 5 4
4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5
5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 4 5 5
5 5 5 3 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5
5 5 3 3 4 5 3 4 5 5 5 4 5 3 5 5 3 5 4 5 4 3 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4
52 49 51 44 46 50 41 42 49 50 53 43 53 50 47 52 48 50 44 52 42 41 55 45 42 51 42 55 53 53 44 55 51
5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5
4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4
5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4
5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5
5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4
4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5
4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4
4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5
4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5
63 65 68 56 54 69 56 56 63 64 64 53 68 67 67 66 58 67 56 65 52 56 66 56 56 65 56 65 58 62 57 69 65
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 47 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4
5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5
4 3 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 3 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 5
3 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3
4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5
5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 3 5 3
49 47 52 52 52 54 44 51 50 51 51 47 45 45 55 52 47 50 51 49 48 50 54 47 45 42 53 53 53 53 50 53 49
5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5
5 3 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5
4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5
5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4
4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4
4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
66 62 67 65 64 66 56 65 63 64 68 65 56 56 65 63 62 62 68 65 67 65 70 61 57 61 66 68 70 68 67 64 63
98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113
5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5
5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5
5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4
4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5
4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5
4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
50 49 53 47 48 45 45 45 48 47 47 48 47 51 48 51
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5
5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5
5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5
5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4
4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5
4 5 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5
5 5 5 4 3 5 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4
5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5
4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5
65 62 66 57 57 57 61 56 59 58 57 56 60 63 61 63
Validity Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
113 0 113
% 100,0 ,0 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025
Scale Mean if Item Deleted 107,2655 107,3717 107,2035 107,3097 107,2655 107,2743 107,2832 107,4425 107,2655 107,2301 107,2478 107,3186 107,3894 107,3097 107,2920 107,3097 107,3009 107,2920 107,2566 107,1681 107,4602 107,5133 107,2301 107,2655 107,4248
Scale Variance if Item Deleted 51,357 51,807 50,164 49,930 50,572 50,344 50,866 50,570 49,911 50,875 49,956 49,898 51,061 50,984 51,012 50,680 51,141 50,798 50,407 49,284 50,876 50,448 51,143 50,429 50,836
Corrected Item-Total Correlation ,426 ,354 ,525 ,518 ,439 ,419 ,381 ,509 ,536 ,416 ,431 ,594 ,482 ,480 ,425 ,469 ,457 ,506 ,523 ,561 ,492 ,455 ,459 ,502 ,467
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,889 ,891 ,887 ,887 ,889 ,890 ,891 ,887 ,887 ,889 ,890 ,885 ,888 ,888 ,889 ,888 ,888 ,887 ,887 ,886 ,888 ,889 ,888 ,887 ,888
Reliability Variabel Tayangan Si Bolang (X) Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
113 0 113
% 100,0 ,0 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,770
N of Items 11
Scale Statistics Mean 49,4071
Variance 12,726
Std. Deviation 3,56730
N of Items 11
Reliability Variabel Pengetahuan Kebudayaan (Y) Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
113 0 113
% 100,0 ,0 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,842
N of Items 14
Scale Statistics Mean 62,3717
Variance 18,521
Std. Deviation 4,30364
N of Items 14
Frequencies Frequency Table Variabel Tayangan Si Bolang pertanyaan1
Valid
4,00 5,00 Total
Frequency 55 58 113
Percent 48,7 51,3 100,0
Valid Percent 48,7 51,3 100,0
Cumulative Percent 48,7 100,0
pertanyaan2
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 1 65 47 113
Percent ,9 57,5 41,6 100,0
Valid Percent ,9 57,5 41,6 100,0
Cumulative Percent ,9 58,4 100,0
pertanyaa3
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 4 40 69 113
Percent 3,5 35,4 61,1 100,0
Valid Percent 3,5 35,4 61,1 100,0
Cumulative Percent 3,5 38,9 100,0
petanyaan4
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 6 48 59 113
Percent 5,3 42,5 52,2 100,0
Valid Percent 5,3 42,5 52,2 100,0
Cumulative Percent 5,3 47,8 100,0
pertanyaan5
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 6 43 64 113
Percent 5,3 38,1 56,6 100,0
Valid Percent 5,3 38,1 56,6 100,0
Cumulative Percent 5,3 43,4 100,0
pertanyaan6
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 10 36 67 113
Percent 8,8 31,9 59,3 100,0
Valid Percent 8,8 31,9 59,3 100,0
Cumulative Percent 8,8 40,7 100,0
pertanyaan7
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 8 41 64 113
Percent 7,1 36,3 56,6 100,0
Valid Percent 7,1 36,3 56,6 100,0
Cumulative Percent 7,1 43,4 100,0
pertanyaan8
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 3 69 41 113
Percent 2,7 61,1 36,3 100,0
Valid Percent 2,7 61,1 36,3 100,0
Cumulative Percent 2,7 63,7 100,0
pertanyaan9
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 5 45 63 113
Percent 4,4 39,8 55,8 100,0
Valid Percent 4,4 39,8 55,8 100,0
Cumulative Percent 4,4 44,2 100,0
pertanyaan10
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 5 41 67 113
Percent 4,4 36,3 59,3 100,0
Valid Percent 4,4 36,3 59,3 100,0
Cumulative Percent 4,4 40,7 100,0
pertanyaan11
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 13 27 73 113
Percent 11,5 23,9 64,6 100,0
Valid Percent 11,5 23,9 64,6 100,0
Cumulative Percent 11,5 35,4 100,0
Frequencies Frequency Table Variabel Pengetahuan Kebudayaan pertanyaan1
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 2 57 54 113
Percent 1,8 50,4 47,8 100,0
Valid Percent 1,8 50,4 47,8 100,0
Cumulative Percent 1,8 52,2 100,0
pertanyaan2
Valid
4,00 5,00 Total
Frequency 69 44 113
Percent 61,1 38,9 100,0
Valid Percent 61,1 38,9 100,0
Cumulative Percent 61,1 100,0
pertanyaan3
Valid
4,00 5,00 Total
Frequency 60 53 113
Percent 53,1 46,9 100,0
Valid Percent 53,1 46,9 100,0
Cumulative Percent 53,1 100,0
pertanyaan4
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 3 52 58 113
Percent 2,7 46,0 51,3 100,0
Valid Percent 2,7 46,0 51,3 100,0
Cumulative Percent 2,7 48,7 100,0
pertanyaan5
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 3 54 56 113
Percent 2,7 47,8 49,6 100,0
Valid Percent 2,7 47,8 49,6 100,0
Cumulative Percent 2,7 50,4 100,0
pertanyaan6
Valid
4,00 5,00 Total
Frequency 59 54 113
Percent 52,2 47,8 100,0
Valid Percent 52,2 47,8 100,0
Cumulative Percent 52,2 100,0
pertanyaan7
Valid
4,00 5,00 Total
Frequency 58 55 113
Percent 51,3 48,7 100,0
Valid Percent 51,3 48,7 100,0
Cumulative Percent 51,3 100,0
pertanyaan8
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 2 50 61 113
Percent 1,8 44,2 54,0 100,0
Valid Percent 1,8 44,2 54,0 100,0
Cumulative Percent 1,8 46,0 100,0
pertanyaan9
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 9 26 78 113
Percent 8,0 23,0 69,0 100,0
Valid Percent 8,0 23,0 69,0 100,0
Cumulative Percent 8,0 31,0 100,0
pertanyaan10
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 2 73 38 113
Percent 1,8 64,6 33,6 100,0
Valid Percent 1,8 64,6 33,6 100,0
Cumulative Percent 1,8 66,4 100,0
pertanyaan11
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 9 65 39 113
Percent 8,0 57,5 34,5 100,0
Valid Percent 8,0 57,5 34,5 100,0
Cumulative Percent 8,0 65,5 100,0
pertanyaan12
Valid
4,00 5,00 Total
Frequency 51 62 113
Percent 45,1 54,9 100,0
Valid Percent 45,1 54,9 100,0
Cumulative Percent 45,1 100,0
pertanyaan13
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 3 49 61 113
Percent 2,7 43,4 54,0 100,0
Valid Percent 2,7 43,4 54,0 100,0
Cumulative Percent 2,7 46,0 100,0
oertanyaan14
Valid
3,00 4,00 5,00 Total
Frequency 3 67 43 113
Percent 2,7 59,3 38,1 100,0
Valid Percent 2,7 59,3 38,1 100,0
Cumulative Percent 2,7 61,9 100,0
Correlations Correlations
Tayangansibolang
pengetahuankebudayaan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Tayangan sibolang 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
pengetahuank ebudayaan ,763** ,000 113 113 ,763** 1 ,000 113 113
Regression Correlations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
pengetahuank ebudayaan 1,000 ,763 . ,000 113 113
pengetahuankebudayaan Tayangansibolang pengetahuankebudayaan Tayangansibolang pengetahuankebudayaan Tayangansibolang
Tayangan sibolang ,763 1,000 ,000 . 113 113
Model Summary b
Model 1
R ,763a
R Square ,582
Adjusted R Square ,578
Std. Error of the Estimate 2,79453
a. Predictors: (Constant), Tayangansibolang b. Dependent Variable: pengetahuankebudayaan
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1207,549 866,840 2074,389
df 1 111 112
Mean Square 1207,549 7,809
F 154,628
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Tayangansibolang b. Dependent Variable: pengetahuankebudayaan
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Tayangansibolang
B 16,895 ,920
Std. Error 3,667 ,074
a. Dependent Variable: pengetahuankebudayaan
Standardized Coefficients Beta ,763
t 4,608 12,435
Sig. ,000 ,000
CURRICULUM VITAE Jln. Pulo Piun II RT 005/04 No. 4 Cideng Barat Jakarta Pusat 10150
Phone
MobilePhone +0856.1988093 +021.94428600 +021.33808189
Data Pribadi Nama Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Status Agama Kewarganegaraan Email
: : : : : : :
Rani Sulistianingrum Solo, 4 Maret 1987 Perempuan Belum Menikah Islam Indonesia
[email protected]
Pendidikan Formal •
2005 – 2009
Universitas Mercu Buana, Jakarta Jurusan Broadcasting, IPK 3,55
•
2002 – 2005
SMU 35, Jakarta
•
1999 – 2002
SMP 72, Jakarta
Pendidikan Non Formal •
Kursus Bahasa Inggris LIA
•
Kursus Bahasa Inggris ILP
•
Kursus Bahasa inggris Bentara
•
Kursus Bahasa Inggris Advisor
•
Kursus Bahasa Inggris IEC
+021.63868461
Pengalaman Organisasi dan Kerja •
2008
Panitia Dunia Kampus Fakultas (OSPEK) Divisi Acara
•
2007
Panitia Dunia Kampus Fakultas (OSPEK) Divisi Bendahara
•
2006
Panitia Dunia Kampus Fakultas (OSPEK) Divisi Acara
•
2005-2006
Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
•
2005
Anggota Paduan Suara Universitas Mercu Buana
Keterampilan Khusus •
Microsoft Office 2003, 2007 ( words, excel, power point )
•
Adobe Potoshop Cs3
•
Adobe Premier
•
Dreamweaver
•
Swismax
•
Ulead
Hobi •
Sport, membaca, mendengarkan musik, menyanyi, menari