PENGARUH SERTIFIKASI DAN ETOS KERJA 167
Pengaruh Sertifikasi dan Etos Kerja terhadap Kinerja Dosen: Studi Ex Post Facto di IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Raudhoh & Habib Muhammad
Abstrak: Sebagai amanat UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, muncul kebijakan sertifikasi terhadap kedua profesi itu. Tujuan profesi sesungguhnya adalah menjamin bahwa guru atau dosen benar-benar profesional. Hal lain yang mengikut, sebagai penghargaan terhadap profesionalitas mereka, ada yang disebut tunjangan sertifikasi. Pada akhirnya, sertifikasi menyangkut etos kerja serta berdampak pada kinerja. Artikel ini membahas pengaruh sertifikasi dan etos kerja terhadap kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Kata Kunci: IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, sertifikasi dosen, etos kerja, kinerja.
Pendahuluan Penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi didasarkan kepada suatu pendekatan sistem yang merupakan suatu gambaran yang utuh dan menyeluruh dari berbagai komponen. Semua komponen secara bersama-sama diupayakan mencapai pendidikan yang telah ditetapkan. Dosen sebagai salah satu komponen sentral dalam pendidikan tinggi, memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas pendidikan tinggi. Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
168 RAUDHOH & HABIB MUHAMMAD
Mengingat begitu pentingnya peran dosen dalam pembelajaran di perguruan tinggi, maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang yang kemudian dijabarkan dalam program sertifikasi ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dari komponen sumberdaya manusia (SDM) dosen. Kebijakan ini menekankan pentingnya standar kompetensi bagi dosen melalui suatu program sertifikasi dan pernghargaan terhadap profesi dosen. Efek finansial diberikan sesuai dengan profesionalitasnya, berupa pemberian tunjangan profesi. Dengan demikian, sertifikasi dimaksudkan sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi, bukan untuk kenaikan gaji semata demi kesejahteraan. Meningkatnya kesejahteraan merupakan efek positif dari sertifikasi yang dipersyaratakan itu, sehingga bukanlah tujuan. Kenaikan gaji merupakan keniscayaan sebagai konsekuensi dari suatu kerja professional. Oleh karenanya dibutuhkan komitmen kolektif dari masyarakat untuk melakukan pengawasan dalam proses dan pasca sertifikasi. Hal ini perlu ditekankan agar kebijakan sertifikasi tidak salah arah dan tidak tepat sasaran. Tujuan sertifikasi dosen yang tercantum dalam buku I naskah akademik sertifikasi dosen adalah, menilai profesionalisme dosen guna meningkatkan mutu pendidikan dalam sistem pendidikan tinggi. Pengakuan profesionalisme dinyatakan dalam bentuk pemberian sertifikat pendidik.1 Adapun strategi sertifikasi dilakukan dengan melakukan penilaian portfolio sebagai instrumen penilaian profesionalisme yang meliputi penilaian empirikal, penilaian persepsional, dan penilaian personal. Penilaian empirikal adalah bukti terkait dengan kualifikasi akademik dan angka kredit dosen, untuk kenaikan jabatan akademik sebagaimana disebutkan dalam SK Menkowaspan Nomor 38 tahun 1999. Bukti berupa SK tentang kenaikan jabatan akademik terakhir, yang dilengkapi dengan rincian perolehan angka kredit dalam jabatan dan SK kepangkatan terakhir. SK kepangkatan untuk dosen tetap yayasan diperoleh setelah yang bersangkutan memperoleh SK Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
PENGARUH SERTIFIKASI DAN ETOS KERJA 169
inpassing. Sedangkan penilaian persepsional adalah bukti yang terkait dengan penilaian persepsional oleh diri sendiri, mahasiswa, teman sejawat dan atasan terhadap empat kompetensi dosen yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi professional, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi kepribadian. Bukti-bukti tertulis diperoleh dari lembar penilaian yang telah diisi oleh diri sendiri, mahasiswa, teman sejawat, dan atasan. Adapun penilaian personal adalah pernyataan dari dosen yang bersangkutan tentang prestasi dan kontribusi yang telah diberikannya dalam pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, maka kebijakan pendidikan yang berupa program sertifikasi dosen, dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui dosen, dalam proses pelaksanaanya terutama di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Suthan Thaha di Jambi, perlu dikaji dan hasilnya perlu dievaluasi melalui sebuah penelitian, agar dapat disampaikan rekomendasi kepada Pemerintah melalui birokrasinya sebagai masukan untuk menyempurnakan suatu kebijakan agar efektif.
Pembatasan Masalah Karena luasnya masalah terkait sertifikasi dosen IAIN STS Jambi, maka agar lebih fokus kajian ini dibatasi dengan meneliti aspek empiris yakni dampak sertifikasi bagi dosen IAIN Jambi yang sudah tersertifikasi. Selanjutnya, dituangkan dalam judul penelitian Pengaruh Sertifikasi dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Dosen di IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Subyek penelitian adalah para dosen di IAIN STS Jambi, yang terdiri dari: (1) dosen yang sudah ikut sertifikasi dan dinyatakan lulus, (2) dosen yang belum mengikuti sertifikasi. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
170 RAUDHOH & HABIB MUHAMMAD
penelitian ini adalah: Implementasi kebijakan pendidikan berupa program sertifikasi dosen di IAIN STS Jambi dan pengaruhnya terhadap Kinerja Dosen. Selanjutnya, dari rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan kinerja dosen yang sudah lulus sertifikasi dengan yang belum lulus sertifikasi pada kelompok dosen yang memiliki etos kerja tinggi? 2. Apakah terdapat perbedaan kinerja dosen yang sudah lulus sertifikasi dengan yang belum lulus sertifikasi pada kelompok dosen yang memiliki etos kerja rendah? 3. Apakah terdapat/ada interaksi antara Sertifikasi Dosen dengan Etos Kerja?
Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini adalah suatu kajian terhadap implementasi kebijakan pendidikan. Kebijakan yang dikaji adalah sertifikasi dosen IAIN STS Jambi. Maka hasilnya diharapkan akan bermanfaat sebagai: 1. Masukan bagi IAIN STS Jambi dalam menyempurnakan tata kelola pelaksanaan sertifikasi dosen. 2. Masukan bagi IAIN STS Jambi dalam melakukan penetapan peserta dosen yang akan diikutsertakan dalam program sertifikasi dosen. 3. Masukan bagi lembaga pelaksana sertifikasi, untuk mengkaji ulang instrumen yang digunakan untuk mengukur kompetensi akademik, profesional, sosial dan kepribadian dosen peserta sertifikasi. 4. Masukan bagi Direktorat Jendaral Pendidikan Tinggi Islam, agar dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam mengembangkan petunjuk teknis pelaksanaan program sertifikasi dosen di perguruan tinggi, untuk menjamin hasilnya agar efektif dan relevan. 5. Bahan kajian bagi akademisi dan masyarakat luas pemerhati Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
PENGARUH SERTIFIKASI DAN ETOS KERJA 171
kebijakan pendidikan dan kebijakan publik.
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji implementasi kebijakan pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui dosen, karena dosen merupakan komponen esensial di perguruan tinggi. Kebijakan pendidikan yang dijabarkan dalam program sertifikasi dosen, dalam pelaksanaanya perlu dilakukan evaluasi dari berbagai aspek. Maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi pelaksanaan sertifikasi dosen di IAIN STS Jambi, dikaitkan dengan etos kerja, serta pengaruhya terhadap kinerja dosen dengan menggunakan pedoman beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang ditetapkan oleh Ditjen Dikti Kementrian Pendidikan Nasional tahun 2010, dan instrumen penelitian yang akan dikonstruksi. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di IAIN STS Jambi untuk mendapatkan data sekunder tentang pelaksanaan sertifikasi dosen yang telah dilakukan selama 2 periode. Sedangkan untuk memperoleh data primer, penelitian dilakukan di IAIN STS Jambi itu sendiri yang sudah mendapatkan kuota untuk mengikuti sertifikasi dosen. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto, suatu penelitian komparatif (causal comparative research).2 Suatu penyelidikan empiris yang sistematis dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang adanya pengaruh diantara variabel tersebut dibuat berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat, tanpa intervensi Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
172 RAUDHOH & HABIB MUHAMMAD
langsung. Dapat juga disebut sebagai studi after the fact, atau restrospect, suatu penelitian yang dilakukan setelah suatu kejadian itu terjadi.
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah dosen di IAIN STS Jambi, yang sudah lulus sertifikasi, belum lulus, dan belum mengikuti sertifikasi dosen sebanyak 278 orang. Dalam menetapkan jumlah sample didasarkan pada pendapat Arikunto yang menyatakan: Apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih tergantung setidaknya pada: (1) kemampuan peneliti dari segi waktu, (2) sempit luasnya pengamatanpengamatan dari segi objek, dan (3) besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
Merujuk pada ketentuan tersebut, maka sampel penelitan ini ditetapkan sebanyak 14 % dari populasi atau sebesar 40 orang dosen. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (sample random sampling). Dikatakan simple karena pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi dokumentasi dan angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: (1) analisis data secara deskriptif; (2) uji persyaratan; dan (3) analisis data secara inferensial. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa pelaksanaan sertifikasi dosen yang dilakukan IAIN STS Jambi pada periode pertama, yakni pada tahun 2009. Data ini adalah peserta sertifikasi dosen periode pertama. Data sekunder lainnya adalah Kinerja Dosen IAIN STS Jambi, yang berupa laporan EPSBED. Sedangkan data primer berupa etos kerja dosen dan kinerja dosen dari konsep perilaku, diperoleh melalui kuesioner. Maka teknik pengumpulan data yang Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
PENGARUH SERTIFIKASI DAN ETOS KERJA 173
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dan non tes.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: (1) analisis data secara deskriptif; (2) uji persyaratan; dan (3) analisis data secara inferensial. 1. Analisis Data Secara Deskriptif Analisis data deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk penyajian data secara deskriptif sehingga memudahkan pembaca mengikuti dan mencermati data (besaran-besaran) statistik yang telah diperoleh berdasarkan perhitungan statistik. Adapun yang akan dilaporkan pada analisis data secara deskriptif ini adalah: a) hasil penghitungan tendensi sentral (kecenderungan memusat) yang meliputi: mean, median, modus; b) hasil penghitungan tendensi penyebaran (kecenderungan menyebar) yang meliputi: varians, dan standar deviasi (simpangan baku). Selain itu, juga akan dilaporkan hasil penyusunan distribusi frekuensi nilai dan pembuatan gambar histogram nilai. 2. Uji Persyaratan Sebelum analisis secara inferensial untuk pengujian hipotesis dilakukan, data-data yang telah dikumpulkan perlu diuji kelayakannya agar memenuhi persyaratan statitistik yang akan dilakukan. Untuk itu, data-data tersebut dilakukan uji persyaratan yang meliputi: a) uji normalitas dengan teknik Uji Kolmogorov-Smirnov, dan b) uji homogenitas dengan teknik Bartlett. Uji kedua persyaratan ini (homogenitas) dilakukan pada masing-masing kolom, baris, dan masing-masing sel. 3. Analisis Data Secara Inferensial Analisis data inferensial dimaksudkan untuk keperluan pengujian hipotesis. Teknik analisis data yang dipakai adalah teknik statistik ANOVA dua jalan.
Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
174 RAUDHOH & HABIB MUHAMMAD
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk skor kinerja Dosen telah sertifikasi dan etos kerja tinggi (A1B1) Jumlah responden yakni para dosen yang telah lulus sertifikasi dan menunjukkan etos kerja tinggi (A 1B1) adalah sebanyak 11 orang. Hasil analisis deskriptif untuk kelompok interaksi faktor ini menunjukkan bahwa rentangan skor teoretik kinerja dosen mencapai 12 sampai 60, sedangkan rentangan empiriknya berkisar 51 sampai dengan 60. Harga rerata (mean) sebesar 54,64; simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2,58; median sebesar 54,0 dan modus sebesar 54,0. Untuk skor kinerja Dosen telah sertifikasi dan etos kerja rendah (A1B2) Jumlah responden yakni para dosen yang telah lulus sertifikasi dan menunjukkan etos kerja rendah (A1B2) adalah sebanyak 9 orang. Hasil analisis deskriptif untuk kelompok interaksi faktor ini menunjukkan bahwa rentangan skor teoretik kinerja dosen mencapai 12 sampai 60, sedangkan rentangan empiriknya berkisar 50 sampai dengan 56. Harga rerata (mean) sebesar 53,22; simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2,33; median sebesar 53,0 dan modus sebesar 51, 55, dan 56. Sedangkan untuk skor kinerja Dosen belum sertifikasi dan etos kerja tinggi (A2B1) Jumlah responden yakni para dosen yang belum sertifikasi dan etos kerja tinggi (A2B1) adalah sebanyak 13 orang. Hasil analisis deskriptif untuk kelompok interaksi faktor ini menunjukkan bahwa rentangan skor teoretik kinerja dosen mencapai 12 sampai 60, sedangkan rentangan empiriknya berkisar 46 sampai dengan 58. Harga rerata (mean) sebesar 53,46; simpangan baku (standar deviasi) sebesar 3,20; median sebesar 53 dan modus sebesar 52. Selanjutnya skor kinerja Dosen belum sertifikasi dan etos kerja rendah (A 2B2) Jumlah responden yakni para dosen yang belum sertifikasi dan etos kerja rendah (A2B2) adalah sebanyak 7 orang. Hasil analisis deskriptif untuk kelompok interaksi faktor ini menunjukkan bahwa rentangan skor teoretik kinerja dosen mencapai 12 sampai 60, sedangkan rentangan empiriknya berkisar 48 sampai dengan 56. Harga rerata (mean) sebesar 51,43; simpangan baku (standar deviasi) Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
PENGARUH SERTIFIKASI DAN ETOS KERJA 175
sebesar 2,99; median sebesar 51,0 dan modus sebesar 49,0.
Pengujian Persyaratan Analisis Untuk pengujian persyaratan analisis menggunakan Uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas adalah analisis untuk mengetahui apakah sebaran dari skor masing-masing variabel, berdistribusi normal atau mendekati normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov terhadap tiap kelompok data yaitu; a) data kinerja dosen yang telah lulus sertifikasi dan tinggi etos kerjanya (A1B1), b) data kinerja dosen yang telah lulus sertifikasi dan rendah etos kerjanya (A1B2), c) data kinerja dosen yang belum sertifikasi dan tinggi etos kerjanya (A2B1), dan d) data kinerja dosen yang belum sertifikasi dan rendah etos kerjanya (A2B2). Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai signifikansi Sig. > taraf nyata á (5%) maka data atau sampel disimpulkan berdistribusi normal. a. Uji Nomalitas data A1B1 (data kinerja dosen telah lulus sertifikasi dan etos kerja tinggi) Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov diperoleh sebesar 0,234 dengan nilai Sig. sebesar 0,095. Karena nilai Sig. lebih besar daripada taraf nyata á 5%, maka disimpulkan data kinerja dosen telah lulus sertifikasi dan etos kerja tinggi berdistribusi normal. b. Uji Nomalitas A1B2 (data kinerja dosen telah lulus sertifikasi dan etos kerja rendah) Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov diperoleh sebesar 0,221 dengan nilai Sig. sebesar 0,20. Karena nilai Sig. lebih besar daripada taraf nyata á 5%, maka disimpulkan data kinerja dosen telah lulus sertifikasi dan etos kerja rendah berdistribusi normal. c. Uji Nomalitas A2B1 (data kinerja dosen belum sertifikasi dan etos kerja tinggi) Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov diperoleh sebesar 0,170 dengan nilai Sig. sebesar 0,20. Karena nilai Sig. lebih besar daripada taraf nyata á 5%, maka disimpulkan data kinerja dosen Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
176 RAUDHOH & HABIB MUHAMMAD
yang belum sertifikasi dan etos kerja tinggi berdistribusi normal. d. Uji Nomalitas A2B2 (data kinerja dosen belum sertifikasi dan etos kerja rendah) Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov diperoleh sebesar 0,220 dengan nilai Sig. sebesar 0,20. Karena nilai Sig. lebih besar daripada taraf nyata á 5%, maka disimpulkan data kinerja dosen yang belum sertifikasi dan etos kerja rendah berdistribusi normal. Sedangkan Uji homogenitas varians dimaksudkan untuk menguji homogenitas variansi antara kelompok-kelompok skor A1B1, A1B2, A2B1, dan A2B2. Pengujian homogenitas dilakukan dengan Uji Levene. Kriteria pengujiannya adalah varians kelompok-kelompok yang diuji disimpulkan heterogen jika nilai Sig. < taraf nyata á 5%, sebaliknya memberikan kesimpulan homogen jika nilai Sig. e” taraf nyata á 5%. Hasil pengujian homogenitas varians antar keempat kelompok interaksi faktor menunjukkan statistik Levene sebesar 0,415 dengan nilai Sig. sebesar 0,744. Karena nilai Sig. lebih besar daripada á 5% maka disimpulkan varians keempat kelompok interaksi faktor homogen.
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan teknik Analisis Variansi (ANAVA) Dua Jalan, kemudian analisis dilanjutkan dengan Uji Tukey. Tujuan ANAVA Dua Jalan adalah menyelidiki dua pengaruh utama dan satu pengaruh interaksi. Pengaruh utama dibedakan atas kelulusan dalam program sertifikasi dosen dan etos kerja. Pengaruh interaksi adalah kelulusan sertifikasi dengan etos kerja dosen. Hasil perhitungan ANAVA Dua Arah disajikan dalam tabel 1. 1. Kinerja kelompok dosen beretos tinggi yang telah lulus sertifikasi tidak berbeda dengan kelompok dosen yang belum sertifikasi Berdasarkan Tabel 1 di atas pada bagian sumber variasi faktor sertifikasi, statistik F-hitung yang diperoleh lebih kecil daripada F-tabel, yaitu 2,620 < 4,11. Ini berarti bahwa sertifikasi Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
PENGARUH SERTIFIKASI DAN ETOS KERJA 177 Jumlah Kuadrat
KT (Kuadrat Tengah) = JK/db 20,891
Fh = Ft Ft KT/KT Error α = 0,05 α = 0,01 2,62 4,11 7,4
28,171
28,171
3,533
4,11
7,4
0,908
0,908
0,114
4,11
7,4
36
287,046
7,974
39
331,375
SUMBER VARIASI db Faktor Sertifikasi
1
(JK) 20,891
Faktor Etos Kerja
1
Interaksi Sertifikasi x Etos Kerja
1
Galat Total Direduksi
Tabel 1. Analisis Variansi Dua Arah
2.
3.
dosen tidak berpengaruh terhadap kinerja yang ditunjukkan. Tidak terdapat perbedaan kinerja antara dosen yang telah lulus sertifikasi dan yang yang belum sertifikasi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kinerja kelompk dosen beretos tinggi yang telah lulus sertifikasi lebih baik daripada kinerja dosen yang belum sertifikasi, ditolak kebenarannya. Kinerja kelompok dosen sudah lulus sertifikasi beretos kerja rendah tidak berbeda dengan yang belum sertifikasi beretos kerja rendah. Pada bagian sumber variasi faktor etos kerja tabel 1, statistik F-hitung yang diperoleh lebih besar daripada F-tabel, yaitu 3,533 > 4,11. Ini berarti bahwa etos kerja dosen tidak berpengaruh terhadap kinerja yang ditunjukkan. Tidak terdapat perbedaan kinerja kelompok dosen yang beretos kerja rendah yang sudah tersertifikasi dengan yang belum sertifikasi. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kinerja keompok dosen dengan etos rendah yang sudah tersertifikasi lebih tinggi dari pada Kinerja kelompok dosen dengan beretos kerja rendah, ditolak kebenarannya. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara kelulusan sertifikasi dengan etos kerja dosen terhadap kinerja dosen Berdasarkan tabel 1 pada bagian sumber variasi interaksi faktor sertifikasi dan etos kerja, statistik F-hitung yang diperoleh Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
178 RAUDHOH & HABIB MUHAMMAD
lebih kecil daripada F-tabel, yaitu 0,114 < 4,11. Ini berarti bahwa interaksi antara sertifikasi dosen dan etos kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja yang ditunjukkan. Tidak terdapat perbedaan kinerja antara kelompok interaksi A1B1, A1B2, A2B1, dan A2B2. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa suatu interaksi antara kelompok sertifikasi dan etos kerja tertentu lebih baik daripada kelompok interaksi lainnya, ditolak kebenarannya. Dalam penelitian ini terungkap bahwa kelulusan sertifikasi dosen tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja dosen IAIN STS Jambi, setidaknya ketika dilakukan pengukuran pada tahun 2011, dimana jarak pelaksanaan sertifikasi dan penelitian yang dilakukan tidak terlalu lama, sehingga dampak sertifikasi mungkin belum dapat dideteksi. Demikian juga dengan etos kerja dosen, jika dikaitkan dengan adanya program sertifikasi, bagi mereka yang beretos kerja rendah, kinerja mereka antara yang sudah lulus dengan yang belum lulus tidak menunjukkan perbedaan. Karena tidak adanya perbedaan kinerja sebagaimana dalam hipotesis, maka uji ANOVA berhenti pada uji Barlet dan tidak diteruskan dengan Uji Turkey. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada interaksi antara Sertifikasi dosen dengan Etos kerja yang mempengaruhi tinggi rendahnya Kinerja Dosen di IAIN STS Jambi. Karena tidak adanya perbedaan kinerja sebagaimana dalam hipotesis, maka uji ANOVA berhenti pada uji Barlet dan tidak diteruskan dengan Uji Turkey. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada interaksi antara Sertifikasi dosen dengan Etos kerja yang mempengaruhi tinggi rendahnya Kinerja Dosen di IAIN STS Jambi. Hal ini senada dengan penelitian tentang sertifikasi yang dilakukan oleh Tri Suratmi di Kopertis Wilayah III Jakarta, yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kelulusan sertifikasi dengan Prestasi Dosen perguruan tinggi swasta. Dari penelusuran dengan media internet belum ditemukan penelitian sejenis, sehingga penelitian ini diharapkan akan mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
PENGARUH SERTIFIKASI DAN ETOS KERJA 179
yang lebih banyak dan analisis yang berbeda.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini membuktikan bahwa belum terlihat adanya pengaruh kelulusan sertifikasi terhadap Kinerja dosen di IAIN STS Jambi pada tahun 2011. Demikian juga belum terlihat adanya perbedaaan Kinerja Dosen bagi mereka yang beretos kerja rendah dengan yang beretos kerja tinggi. Hal ini dimungkinkan oleh beberpa kelemahan dan keterbatasan penelitian ini yakni: 1. Dalam penelitian ini hanya mengkaji beberapa variable saja, sementara masih banyak variable lain yang dapat mempengaruhi Kinerja Dosen seperti motivasi, komitmen, sistem renumerasi dan kepangkatan dosen. 2. Penelitian ini juga tidak mengkaji portfolio yang digunakan sebagai instrumen penilaian sertifikasi dosen. 3. Penelitian juga dilakukan pada populasi yang sangat homogen, yakni hanya pada satu institusi yakni IAIN STS Jambi, sehingga tidak ada pembanding. 4. Jumlah sampel yang relatif kecil, sehingga tidak proporsional jika dibandingkan jumlah populasi yang besar yakni sejumlah 278 dosen di IAIN STS Jambi. Kesimpulan dan Saran 1. Kinerja dosen pada kelompok dosen beretos kerja tinggi yang sudah lulus sertifikasi sama dengan Kinerja kelompok dosen yang belum sertifikasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Pendidikan yang berupa sertifikasi dosen di IAIN STS Jambi belum efektif untuk dijadikan sarana meningkatkan kinerja dosen. 2. Kinerja dosen pada kelompok dosen beretos kerja rendah yang sudah lulus sertifikasi tidak berbeda dengan Kinerja kelompok dosen yang belum sertifikasi. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Kinerja dosen di IAIN STS Jambi mungkin Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
180 RAUDHOH & HABIB MUHAMMAD
tidak bergantung pada etos kerja dosen, tetapi dipengaruhi oleh Komitmen, Motivasi, Kepangkatan, dan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Tidak ditemukan interaksi antara Sertifikasi Dosen dengan Etos Kerja yang berpengaruh terhadap Kinerja Dosen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sertifikasi Dosen mungkin berinteraksi dengan variabel lain seperti Rasa Percaya Diri dan Konsep Diri yang justru tidak dipilih sebagai variabel yang diteliti untuk melihat Kinerja Dosen dalam penelitian ini. Karena penelitian ini bersifat evaluatif, maka berdasarkan penelitian yang telah dituangkan di atas, dapat kami sarankan hal-hal sebagai berikut: Pertama, Belum terlihatnya pengaruh sertifikasi terhadap kinerja dosen bukan berarti kebijakan sertifikasi tidak efektif, tetapi belum efektif. Agar hasil sertifikasi lebih efektif, maka hendaknya dilakukan evaluasi kinerja dengan menggunakan instrumen yang lebih baik oleh Pemerintah, dalam hal ini yang berwenang menangani masalah pendidikan. Kedua, Bagi IAIN STS Jambi, disarankan untuk memberikan penghargaan baik materiil maupun non materiil kepada dosen-dosen yang berprestasi dalam bidang akademik dan lainnya, agar dapat memacu etos kerja dosen. Ketiga, Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian sejenis, agar dapat meneliti variabel-variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini, sehingga hasilnya lebih komprehensif.
Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
PENGARUH SERTIFIKASI DAN ETOS KERJA 181
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Daniel Kies, EthicalAppeal:Ethos 2006. Ditjen Dikti Depdiknas. Naskah Akademik Sertifikasi Dosen. Jakarta: Depdiknas, 2009 Ditjen Dikti Depdiknas. Naskah Akademik Sertifikasi Dosen. Jakarta: Depdiknas, 2009 Djaali, Puji Mulyono. Pengukuran Dalaam Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana UNJ, 2004 E.Mulyasa. Standar Komptensi dan Sertifikasi Guru. Jakarta: Gramedia, 2009 Edward B. Decentralization of Education: Politics and Concensus, Washington Dc: The World Bank, 2001 Emzir, Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008 Flippo, Edwin B. Manajemen Personalia, Jakarta: Erlangga, 1993 Frans, Magnis Suseno,. Etika Dasar, Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius, 1987 Gafar, M. Fakry Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodologi. Bandung. FPS IKIP Bandung., 2009 Gaspersz, Vincent. Manajemen Produktivitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000 Griffin, Ricky W. and Gregory Moothead, Organizational Behavior, Boston: Houghton Miffiln, 1986 Grindle, Merilee S Politics and Policy Implementation in the Third World. NJ: Priceton Press. 1990 Hendarson, Michael and Dougal Thompson, Values at Work. New Zealand: Harper Collin Publishirs, 2003 Ivancevich, John M James H. Denelly, James L Gibson, Management Principle and Fungtions. Boston: BPI Homewood, 1989 Kusnadi, Harjasumantri Peranan Motivasi Individu dalam Pengembangan Staf Akademik di Kelembagaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UGM, 1986 Manullang, M., Manajemen Personalia. Yokyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 2001 Miner, John B. Industrial Organizational Psychology, New York; Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012
182 RAUDHOH & HABIB MUHAMMAD
McGraw-Hill Interntional Edition, 1992 MW.Jackson, Ethics in Public Service. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1993 Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998 Richard L., Johannesen. Etika Komunikasi, terjemahan Dedy Djamaludin Malik. Bandung: Remaja Rosdakarya , 1996 Rivai dan Basri, Performance Appraisal. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005 Robbins, Stephen P. Essentials of Organizational Behavior: New Jersey: Englewood Cliffs, 1994 S. Lane, Frederick Curent Issue in Public Administration, New York: St Martin’s Press, 2005 Sasmoko, Metodologi Penelitian. Jakarta: Universitas Kristen Indonesia 2005 Siagian, Sondang P. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta, 2009 Stiggins, Richard J. Student-Ccentered Clssroom Assessment. New York: Mcmillan College Publishing Company, Inc., 1994 Sudjana. Metode Statistika Bandung: Tarsito, 2004 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfa Beta, 2008 Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Vernon, J. Bourke Ethics: A Text Book in Moral Philoshopy. New York: The MacMillan Company. 1966 Wibowo, Mungin Eddy 2004. Standardisasi, Sertifikasi, dan Lisensi Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan.
Media Akademika, Vol. 27, No. 2, April 2012