Seminar Nasional Peternakan dan Yeteriner 1998
PENGARUH SELEKSI LAJU REPRODUKSI TERHADAP NILAI PEMULIAAN LITER SIZE DOMBA RAMBOUILLET LISA PRAHARANI
Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002
ABSTRAK Suatu penelitian seleksi laju reproduksi domba Rambouillet telah dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi nilai pemuliaan liter size (jumlah anak yang lahir per induk melahirkan) per tahun. Penelitian dilaksanakan sejak tahun 1969 sampai tahun 1996 pada Stasiun percobaan Pertanian Montana State, USA dengan menggunakan 10.035 catatan induk domba yang berasal dari tiga kelompok reproduksi yaitu: HL (reproduksi tinggi), LL (reproduksi rendah) dan CL (kontrol) . Seleksi laju reproduksi berdasarkan nilai indeks induknya sampai pada saat individu (calon pejantan/induk) terpilih, dengan menggunakan rumus: I = jumlah anak yang lahir/(umur induk - 1). Pendugaan nilai pemuliaan (EBV) dihitung dengan menggunakan program MTDFREML, nilai pemuliaan liter size per tahun dianalisis berdasarkan nilai regresi EBV liter size terhadap tahun lahir induk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pemuliaan kelompok HL lebih tinggi (P<0,01) dibanding kelompok LL dan CL. Nilai pemuliaan liter size kelompok HL, LL dan CL masing-masing sebesar 0,153, -0,106 dan 0,017 anak per induk melahirkan . Perubahan nilai pemuliaan kelompok HL, LL dan CL masing-masing adalah 1,3 ; -0,8 clan 0,3 anak domba per 100 induk melahirkan per tahun . Peningkatan nilai pemuliaan liter size per talrun tertinggi (P<0,01) terjadi pada kelompok HL. Hasil penelitian membuktikan bahwa peningkatan nilai pemuliaan liter size dapat dicapai melalui seleksi laju reproduksi. Kata kunci : Seleksi, laju reproduksi, Rambouillet PENDAHULUAN Usaha peningkatan produksi daging domba sangat berkaitan erat dengan produktivitas induk, khususnya dalam menghasilkan total berat sapih per induk . Produktivitas induk antara lain bergantung pada jumlah anzk yang disapih per induk atau laju reproduksi (FOGARTY . 1984) yang merupakan fungsi dari beberapa komponen antara lain : fertilitas, liter size, mortalitas, dan pertumbuhan anak (BINDON dan PIPER, 1980). Liter size atau jumlah anak yang lahir per induk melahirkan, mempunyai kontribusi lebih besar terhadap total bobot sapih per induk dibanding dengan laju pertumbuhan anak (BRADFORD, 1985) . Hal ini berarti peningkatan liter size mempengaruhi peningkatan jumlah anak sapih per induk yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah bobot sapih per induk . Tidak dapat dipungkiri bahwa peningkatan laju reproduksi dapat meningkatkan eflisiensi biologi dan efisiensi ekonomi (DICKERSON, 1996) . Selain pakan clan tatalaksana, nilai pemuliaan ternak yang akan diteruskan kepada generasi berikutnya juga mempengaruhi produkstivitas induk domba . Salah satu cara terbaik untuk memperbaiki nilai pemuliaan ternak adalah melalui seleksi (BOURDON, 1997) . Meskipun nilai heritabilitas untuk sifat laju reproduksi rendah dengan kisaran rata-rata 0,1 (LAND et al., 1984), beberapa penelitian melaporkan bahwa seleksi laju reproduksi dapat meningkatkan liter size sebesar 1-2% per tallun dengan tren peningkatan linier sepanjang waktu. (WALLACE, 1964;
343
SeminarNasional Peternakan dan Veteriner 1998 CLARCKE, 1976 ; T[JRNER, 1978 ; MANN et al., 1978 ; MCGUIRK dan ATKINS, 1980 ; HANRAHAN, 1982 ; BRADFORD, 1985 ; SCHOENIAN dan BURFENING, 1990 ; BURFENING et al., 1993) . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan nilai pemuliaan tahun domba Rambouillet sebagai pengaruh dari seleksi laju reproduksi .
liter size
per
MATERI DAN METODE Seleksi laju reproduksi pada domba Rambouillet telah dilaksanakan sejak tahun 1968 pada Stasiun Percobaan Montana State University, Norris . Penelitian ini mengevaluasi 10 .035 catatan induk yang berasal dari tiga kelompok rerproduksi tinggi (HL.), reproduksi rendah (LL) dan kontrol . Pada awal penelitian induk-induk domba yang berasal dari satu kelompok awal dipilih secara acak untuk ditempatkan pada kelompok reproduksi tinggi (HL) dan kelompok reproduksi rendah (LL) . Pejantan dari kelompok awal dipilih berdasarkan nilai indeks induknya, dengan menggunakan rumus I = jumlah anak yang lahir per induk/(umur induk - 1) . Empat pejantan yang mempunyai rangking indeks tertinggi dikawinkan dengan induk pada kelompok HL dan empat pejantan yang mempunyai indeks rangking terendah dikawinkan dengan induk pada kelompok LL . Setelah keturunan pertama lahir, seleksi dilakukan di dalam kelompok . Sebagai pecnbanding, kelompok kontrol (CL) dibentuk pada tahun 1972, dengan menarik semua induk kelompok awal dari HL dan LL, kemudian dikawinkan dengan pejantan yang dipilih secara acak dari HL dan LL . Setiap tahun, calon pejantan dan induk dipilih di dalam kelompok berdasarkan nilai indeks (1) induknya sampai individu domba yang terpilih. Nilai indeks ini mencakup tahun di tnana induk domba gagal memproduksi anak . Untuk calon pejantan pada setiap kelompok, dipilih sebanyak 4 ekor calon pejantan dengan indeks tertinggi (HL), 4 pejantan berindeks terrendalh (LL) dan 4 pejantan dipilih secara acak dari CL . Calon pejantan yang terpilih tidak boleh berasal dari satu pejantan yang sama . Selain itu, calon pejantan dari induk yang dipilih tidak boleh bertanduk, harus sehat fisiknya, tidak mastitis dan tidak wool blindness. Seleksi calon pejantan dan induk dilakukan masing-masing pada umur 18 bulan dan 16 bulan . Jumlah induk pada setiap kelompok dipertahankan rata-rata sebanyak 100 ekor induk setiap tahunnya .
Seluruh induk dari ketiga kelompok (HL, LL dan CL) dipelihara dalam satu kelompok (flok) pada satu padang penggembalaan . Induk-induk domba diberi pakan tambahan sebanyak 0,15 kg suplemen yang mengandung protein 20% . Pada musim dingin, bila kondisi penggembalaan tertutup salju, induk-induk diberi campuran alfalfa-hay selama 5-7 hari . Induk-induk dikawinkan antara bulan Nopember dan Desember dan melahirkan antara bulan April dan Mei . Induk-induk domba ditempatkan dalam kandang kawin (single-sire pen) dengan perbandingan satu pejantan mengawini 25 induk . Kemudian induk-induk tersebut kembali ditempatkan pada satu flok padang penggembalaan . Sebelum melahirkan induk-induk ditempatkan pada kandang melahirkan selama 1-3 hari . Kemudian induk dan anak dipelihara dalam satu kelompok dan penyapillan dilakukan pada umur 120 hari .
Pendugaan nilai pemuliaan (EBV) liter size dihitung dengan menggunakan metoda MTDFREML (Multitraits Derivatife Restricted Maximum Likelihood) (BOLDMAN et al., 1993) dengan tahun lahir induk sebagai pengaruh tetap (fixed effect) dan memasukkan lingkungan permanen dalam komposisi variasi .
344
Seminar Nasional Peternakan dan Peteriner 1998
Untuk melihat pengaruh seleksi laju reproduksi antara kelompok, EBV setiap individu domba hasil perhitungan MTDFREML dianalisis dengan menggunakan prosedur GLM (General Linear Model) SAS (1988) . Sebagai peubah bebas adalah kelompok reproduksi (line), talltin lahir induk dan interaksi kedua faktor tersebut. Perubahan nilai pemuliaan (genetic change) per tallun dihitung dengan menarik regresi EBV terhadap tahun lahir induk . Selanjutnya untuk menguji perbedaan perubahan nilai pemuliaan per tahun dalam kelompok dan antar kelompok digunakan prosedur GLM SAS (1988) . HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 memperlihatkan bahwa nilai EBV liter size antara ketiga kelompok reproduksi tersebut berbeda nyata (P<0,01) . HL mempunyai nilai rata-rata EBV liter size tertinggi (P<0,01) dan LL mempunyai nilai rata-rata EBV liter size terrendah (P<0,01) . Sementara tlilai rata-rata EBV liter size pada CL di antara HL dan LL. Nilai EBV liter size tersebut lebih rendah dibandingkan dengan penelitian terdahulu BURFENING et al. (1993) . Perbedaan tlilai tersebut kemungkinan disebabkan oleh perbedaan lama penelitian. BURFENING et al. (1993) dalam penelitiannya, menganalisis data nilai EBV liter size selama 20 tahun . Sedangkan penelitian ini menggunakan data selama 27 tahun . Perbedaan lamanya waktu penelitian tersebut berpengaruh terhadap besamya nilai heritabilitas yang digunakan dalam menghitung nilai EBV liter size (FALCONER dan MACKAY, 1996) . Tabel 1. Kelompok
Nilai rata-rata EBV
liter size dan koefisien regresi EBV liter size Nilai rata-rata EBV
Koefisien regresi EBV
HL
0,153a
0,012d,g
LL
-0,106b
-0,003e,g
CL
0,017c
0,0006f
Keterangan : a,b,c superskrip dalam kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,01) d,e,f superskrip dengan huruf berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata (P-'0,01) g superskrip dalam satu kolom yang sama menunjukkan regressi tidak sama dengan nol (P = 0,01)
Perubahan nilai pemuliaan liter size per tahun dilihat dari nilai koefsien regresi EBV liter size terhadap tahun lahir induk seperti penelitian RusSELLet al. (1992) . Perubahan nilai pemuliaan antara ketiga kelompok reproduksi tersebut berbeda nyata (P<0,01) seperti terlihat pada Tabel 1 . Nilai pemuliaan liter size HL meningkat (P<0,01) linier ditandai dengan nilai regresi yang positif Sementara nilai pemuliaan liter size pada LL mengalami penurunan linier (P<0,01) ditandai dengan nilai negatif koefisien regresi, tetapi nilai koefisien regresinya lebih kecil (P<0,01) dibanding HL. Sementara itu, garis tren nilai pemuliaan liter size pada CL seperti yang diltarapkan tidak mengalami perubahan, dan cenderung tetap ditandai dengan nilai koefsien regresi sama dengan nol (Gambar 1). Hal tersebut menunjukkan bahwa seleksi peningkatan laju reproduksi (upward direction) lebih besar responsnya dibandingkan dengan seleksi penurunan laju reproduksi (downward direction), seperti yang dilaporkan BURFENING et al. (l993) . Peningkatan dan penurunan nilai pemuliaan tersebut erat kaitannya dengan nilai seleksi diferensial . BURFENING et al. (1986) dalam penelitian terdahulu melaporkan bahwa nilai kumulatif seleksi diferensial induk pada HL dan LL masing-masing sebesar 0,048 dan -0,065 .
345
Seminar Nasional Peternakan dan Yeteriner 1998
0.4 z
a w a
az
03 0.2 0.1 0 -0.1 -0.z
4001
41
^q
1'1-1
0
44)
% 1\
TAHUN LAHIR INDUK
0 9ti 0
- - - Linear LL -~-LL Linear HL --f- HL ------ Linear CL -0 --CL Gambar 1. Perubahan nilai pemuliaan liter size terhadap tahun lahir induk Besarnya pengaruh seleksi dihitung berdasarkan pengurangan kelompok seleksi terhadap kelompok kontrol, untuk mengurangi pengaruh dari lingkungan (BOURDON, 1997). Laju peningkatan nilai pemuliaan liter size pada HL terhadap kelompok (HL-CL) adalah sebesar 1,14 anak per 100 induk melahirkan per tahun . Sementara laju penurunan nilai pemuliaan LL terhadap kelompok kontrol (LL-CL) adalah sebesar 0,36 anak per 100 induk melahirkan .
Menurut FALCONER dan MACKAY (1996), ada beberapa hal yang menyebabkan ketidak samaan respons (asymetrical) pada HL dan LL, antara lain: kehanyutan genetik (randoin drift), seleksi diferensial, tekanan inbreeding (inbreeding depression), efek induk (maternal effect) . BOURDON (1996) mengatakan bahwa selain seleksi diferensial, respons seleksi dipengaruhi pula oleh heritabilitas dan selang generasi (generation interval) . KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seleksi laju reproduksi meningktkan nilai pemuliaan liter size domba dengan tren atau laju peningkatan linear. Perlu dilakukan penelitian evaluasi terhadap penampilan liter size. DAFTAR PUSTAKA BINDON, B.M. and L.R. PIPER. 1980. Assessment ofnew and traditional techniques of selection for lambing rate. In: G.J. Togs, D.E. ROBERTSON and R.J. LIGHTFOOT (Ed) Sheep Breeding (2nd Ed .). p. 387401 . BOLDMAN, K.G., L.A. KRIESE, L.D . VAN VLECK, and S.D. KACHIvmm 1993. A Manual for Use of MTDFREML . (Draft) . USDA. BouRDON, R.M. 1997. Understanding Aninral Breeding. Prentice Hall, New Jersey . 523p.
346
Seminar Nasional Peternakan dan Yeteriner 1998 BRADFORD, G.E . 1985 . Selection for Litter Size. In : LAND, R.B . and D.W . ROBINSON (Ed) . Genetics of Reproduction in Sheep. Butterworths, London . p. 3-18. BuRFENING, P.J., S.D . KAcI-IAN, K.J . HANFORD, and D. Rossi. 1993 . Selection for reproductive rate in Rambouillet sheep: Estimated genetic change in reproductive rate. Small Ruminant Research 10 :317330. BURFENING, P.J. and K. HANFORD. 1986. Selection for high and low prolificacy in Rambouillet sheep. Proc . 3rd World. Cong. Genet. Appl. Livst. Prod. 12 :221-226 . CLARKE, J.N . 1972 . Current levels of performance in the Ruakura fertility flock of Romney sheep. Proc. N.Z. Soc. Anim. Prod. 32 :99-111 . DICKERSON, G.E . 1996. Economic importance ofprolificacy in sheep. In : FAHMY, M.H (Ed) . Prolific Sheep. Cambridge. p. 205-214 . FALCONER, D.S . and T.F .C . MACKAY . 1996 . Introduction to Quantitative Genetics . Fourth Ed. Longman. 464p . FOGARTY, N.M . 1984 . Breeding for Reproductive Performance. In : LINDSAY, D.R . and PEARCE, D.T. Reproduction in sheep. Canberra. Australian Academiy of Science. p. 226-233 . HANRAHAN, J.P . 1982 . Selection for increased ovulation rate, litter size and embryo survival . Proc . 2nd World. Congr. Genet. Appl. To Livest. Prod. 5 :294-302 . LAND, R.B ., K.D . ATKINS, and R.C . ROBERTS. 1984 . Genetic improvement of reproductive performance In : W. HAREsIGN (Ed) Sheep Production . p. 515-535. MCGUIRCK, B.J . 1976 . Relevance to producers of research into the genetic improvement of reproductive efficiency . Proc. Australian Soc. ofAnim . Prod . 11 :93-98 . RUSSELL, W.C ., C.LJOHNSON, and M.P. BOTKIN . 1992 . The influence of selection and body weight on multiple birth in sheep. Sheep Research Jounal . 8 (1): 19-24. SAS . 1988 . SAS User's Guide: Statistics . SAS Int., hic., Cary, NC . SCHOENIAN, S.G . and P.J . BURFENING. 1990 . Ovulation rate, lambing rate, litter size and embryo survival of Rambouillet sheep selected for high and low reproductive rate. J. Anim . Sci. 2263-2270. TURNER, H.N . 1978 . Selection for reproductive rate in Australian Merino sheep: Direct responses. Aust . J. Agric. Res. 29 :327-350. WALLACE, L.R . 1964 . The effect of selection for fertility on lamb and wool production . Proc . Ruakura farmers' conference week . 12 p.