1
“PENGARUH RUBRIK XPRESI DI KORAN HARIAN RADAR BANTEN TERHADAP MINAT BACA PELAJAR” Studi Kasus di SMA Negeri 3 Kota Serang
SKRIPSI
Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana S1 Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Oleh :
TB. WIRASMARA SANTIKA NIM : 6662073060
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG – BANTEN 2013
1
ABSTRAK TB.Wirasmara Santika. NIM. 6662073060. Skripsi. Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten Terhadap Minat Baca Siswa (Studi Kasus SMAN 3 Kota Serang). Rubrik Xpresi merupakan media komunikasi Radar Banten sebagai media massa ditujukan untuk mempengaruhi kalangan remaja terutama untuk merangsang minat baca para pelajar setingkat SMA. Dalam penelitian ini penulis berusaha ingin mengeksplorasi sejauh mana pengaruh Rubrik Xpresi terhadap minat baca pelajar dengan melakukan penelitian terhadap pelajar SMAN 3 Kota Serang. Dengan metode survey yang penulis gunakan maka penulis berusaha untuk mengetahui bagaimana respon pelajar SMAN 3 Kota Serang terhadap Rubrik Xpresi yang ada di harian Radar Banten. Setelah mengetahui respon pelajar SMAN 3 Kota Serang, kemudian penulis berusaha ingin sejauh mana pengaruh Rubrik Xpresi terhadap minat baca pelajar SMAN 3 Kota Serang Dengan melakukan penelitian terhadap sejumlah siswa di SMAN 3 Kota Serang sebagai sampel yang ditentukan melalui teknik proportionate stratified random sampling, maka dapat disimpulkan bahwa : Sebagian besar Pelajar SMAN 3 Kota Serang menyukai Rubrik Xpresi dan menyatakan sebagai idola mereka Alasan mereka menyukai Rubrik Xpresi di koran harian Radar Banten karena Rubrik Xpresi dapat menambah wawasan, cukup mendidik, memberikan informasi tentang cara bergaul, sangat tepat untuk anak muda dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti. Berdasarkan analisis product moment maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Rubrik Xpresi yang terdapat di Koran harian Radar Banten terhadap minat baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%
ABSTRACT TB.Wirasmara Santika. NIM. 6662073060. Thesis. Influence Xpresi rubric In Daily Newspaper for Reading Radar Banten Against Students (A Case Study SMAN 3 Serang City).
In communication science known term behaviorism theory, meaning that the mass media are the environmental factors that alter the behavior of the audience through the process of classical pelaziman, pelaziman operands, or the process of imitation (social learning). Audience itself is considered as an empty head that is ready to accommodate all communication messages devoted to her Xpresi rubrik which is a communication medium Radar Banten as intended to influence the mass media among teens stimulate interest in reading, especially for students at the high school. In this study the authors attempted wanted to explore the extent to which the influence Xpresi rubrik on student reading interest by doing research on students of SMAN 3 Serang City. With a survey method that I use, the authors sought to determine how the students respond SMAN 3 Serang City of the rubrik that exist in the daily Xpresi Radar Banten. After knowing the response of students of SMAN 3 Serang City, then the author would like to try the extent of influence Xpresi rubrik on student reading SMAN 3 Serang City By doing research on a number of students at SMAN 3 samples Serang City as determined by proportionate stratified random sampling technique, it can be concluded that: • Most students of SMAN 3 Serang City like Xpresi rubrik and declare as their idol • The reason they liked the rubrik Xpresi in daily newspaper Xpresi Radar Banten because the program can add insight, just educate, provide information on how to get along with, very appropriate for young children and the language used is easy to understand.
• Based on the analysis of product moment it can be concluded that a significant difference between the rubrik contained in Xpresi Newspapers Radar Banten on students' interest SMAN 3 Serang City with a 95% confidence level and 5% error rate
Jatuh Itu Biasa,Tapi Jangan Terlalu Lama Terbaring Disitu
Skripsi ini dengan segenap perasaan tulus dan penuh kasih Penulis Persembahkan : Teruntuk Ayah dan Mamah tercinta atas doa dan restu, untuk Kakaku Yoga serta Dewi yang selalu hadirkan semangat dalam menjalani semuanya, Terima Kasih untuk semuanya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, berkat, rahmat dan izinNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini penulis ajukan guna memenuhi sebagian dari syarat-syarat yang diberikan untuk mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Judul skripsi yang penulis ajukan ini adalah Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar (Studi Kasus di SMA 3 Kota Serang). Penulis menyadari bahwa skripsi ini disusun dengan segala keterbatasan baik dari segi pengetahuan maupun pengalaman yang penulis miliki, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar skripsi ini dapat mencapai kesempurnaan, serta penulis juga tidak lupa ingin menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak apabila terdapat kesalahan terutama dalam hal penyelesaian skripsi ini, dan tidak lupa pula dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, M.pd, selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2. Dr. Agus Sjafari,M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Neka Fitriyah,S.Sos.,M.Si selaku Ketua Program Studi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Iman Mukhroman,S.Sos.,M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan kesempatan, bimbingan serta saran yang sangat berarti bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Yoki Yusanto,S.Sos.,M.Ikom selaku dosen pembimbing II yang juga telah memberikan petunjuk, arahan serta saran yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi. 6. Sake Pramawisakti, S.Psi yang selalu mendorong dan menyupport saya untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Seluruh Dosen FISIP, Staf Akademik Jurusan, BAUK, BAAKPSI serta Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu penulis baik pada saat aktif kuliah maupun dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Bu Lilik selaku bagian kesiswaan di SMAN 3 Kota Serang terima kasih banyak karna telah membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini. 9. Pak Hilal ketua redaksi Rubrik Xpresi yang telah membantu memberikan data-data serta membantu memberikan masukan kepada saya. 10. Mutiara-mutiara hidupku, tanpa mereka semua ini tidak ada artinya dan karena mereka juga penulis dapat lalui ini semua. Ayahanda, Tb. Hari Dakrita,SE dan Ibunda Eni Nurbaeni terima kasih untuk pengertian, materi, penantian panjang penuh kesabaran serta cinta kasih dan doa tulus yang selalu dipanjatkan untuk keberhasilan penulis, kakakku Tb Sayoga Adhiatama,SE terima kasih untuk semangat dan doa yang telah diberikan.
11. Untuk seseorang yang aku sayangi, Dewi Hendriawati,SE makasih banyak atas doa, cinta dan dukungannya. 12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan pengertian, perhatian dan memberikan dukungan dan doanya. 13. Sahabat-sahabat terbaik saya, Yakup Dwi Untoro, Rian Lamandani, Tri Hamdani, Ferly Yossi yang selalu mendukung dan memberikan makna persahabatan dalam mengejar cita-cita. Semua ini saya persembahkan untuk kalian yang terbaik diantara yang baik. 14. Teman-teman kantor saya di Kelurahan Cipocok Jaya, Ibu Lurah Yayah,S.Ip terima kasih banyak karna beliau tidak henti-hentinya mendukung dan mendoakan saya, Pak Suryono, Pak Hendra, Bu Nunung, Pak Kendi yang selalu membimbing saya ke jalan yang seharusnya saya pilih, Teh Ipah, A Rosadi, Pak Asep dan M. Nuh terima kasih banyak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan. Alhamdulillah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Serang, November 2013 Penulis
Tb. Wirasmara Santika
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK ...............................................................................................................
i
ABSTRACT …………………………………… ....................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………….. ....
iii
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… ...
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… ...
v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ....
vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… .......
xiv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………
xiii
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………… ....
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… ......
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................
6
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................
7
1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………….... .
8
1.5.1 Secara Teoritis ……………………………………………
8
1.5.2 Secara Praktis ……………………………………………
9
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori ……………………………………………….. .
10
2.1.1 Komunikasi …………………………………………….. .
10
2.1.2 Komunikasi Massa …………………………………….. ..
12
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa …………………….. ....
13
2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa …………………………….. ..
14
2.1.5 Teori Komunikasi Massa ……………………………… ..
15
2.1.6 Media Massa …………………………………………… .
15
2.1.7 Surat Kabar ……………………………………………....
17
BAB III
2.1.8 Rubrikasi ………………………………………………. ..
19
2.1.9 Minat Baca ………………………………………………
20
2.1.9.1 Motivasi ………………………………………….
23
2.1.9.2 Partisipasi ………………………………………. .
25
2.1.9.3 Perhatian ……………………………………….. ..
26
2.1.9.4 Perasaan ………………………………………….
28
2.1.10 Radar Banten ………………………………………….. .
30
2.1.11 Xpresi ……………………………………………… ......
31
2.1.12 Komunitas Minat Baca Indonesia …………….. .............
32
2.1.13 Pelajar ………………………………………………......
33
2.2 Kerangka Berfikir ………………………………………………
34
2.2.1 Kerangka Teori …………………………………………..
35
2.2.2 Kerangka Operasional ………………………………… ...
38
2.3 Hipotesis Penelitian ………………………………………… ....
40
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian ……………………………………… ....
41
3.2 Instrumen Penelitian …………………………………………...
42
3.2.1 Jenis Data …………………………………… ..................
43
3.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………………… .........
43
3.4 Populasi dan Sampel …………………………………… ..........
45
3.4.1 Populasi ………………………… ............. ………………
45
3.4.2 Sampel …………………………………… .......................
46
3.5 Teknik Pengolahan Data …………………………………… ....
48
3.5.1 Pengeditan ………………………………………… .........
48
3.5.2 Pemberian Kode ……………………………………… ....
48
3.5.3 Tabulasi …………………………… .................................
49
3.6 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian …………………… .....
49
3.6.1 Uji Validitas Data ……………………………… ..............
49
3.6.2 Uji Reliabilitas Data …………………… ..........................
50
3.7 Metode Analisis …………………………………… .................
52
3.8 Teknik Analisis Data …………………………………… ..........
52
3.9 Lokasi dan waktu Penelitian ……………………………… ...... BAB IV
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ………………………………… .....
54
4.2 Sejarah Singkat ………………………………………………...
55
4.2.1 Visi …………………………………………… ................
57
4.2.2 Misi ………………………………………………… .......
57
4.2.3 Kepengurusan Sekolah …………………………… ..........
58
4.3 Analisis Data …………………………………………… ..........
60
4.3.1 Analisis Kuisioner Rubrik Xpresi ……………… .............
61
4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas .................... ………………
81
4.3.2.1 Uji Validitas Data ……………………… ..............
81
4.3.2.2 Uji Reliabilitas Data …………………… ..............
81
4.3.2.3 Analisis Product Moment …………………… ......
83
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan …………………………………………… ............
87
5.2 Saran ………………………………………………...................
88
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
53
DAFTAR TABEL Tabel 1 …………………………………………………………… 47 Tabel 2 …………………………………………………………… 51 Tabel 3 …………………………………………………………… 83 Tabel 4 …………………………………………………………… 85
DAFTAR GRAFIK Grafik 1 …………………………………….………………….
61
Grafik 2 …………………………………………………………. 62 Grafik 3 …………………………………………………………. 63 Grafik 4 …………………………………………………………. 64 Grafik 5 …………………………………………………………. 65 Grafik 6 …………………………………………………………. 66 Grafik 7 …………………………………………………………. 67 Grafik 8 …………………………………………………………. 68 Grafik 9 …………………………………………………………. 69 Grafik 10 ....………………………………………………………. 70 Grafik 11 …………………………………………………………. 71 Grafik 12 …………………………………………………………. 72 Grafik 13 …………………………………………………………. 73 Grafik 14 …………………………………………………………. 74 Grafik 15 …………………………………………………………. 75 Grafik 16 …………………………………………………………. 76 Grafik 17 …………………………………………………………. 77 Grafik 18 …………………………………………………………. 78 Grafik 19 …………………………………………………………. 79 Grafik 20 …………………………………………………………. 80
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman era globalisasi seperti sekarang ini membawa masyarakat ke kehidupan yang lebih maju dari segi informasi dan teknologi merupakan suatu keniscayaan. Bagi masyarakat, informasi sudah menjadi kebutuhan pokok untuk kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini menjadikan kegiatan penyebaran informasi mempunyai peran yang penting bagi kehidupan masyarakat. Membaca merupakan jendela informasi karena dengan membaca manusia dapat mengetahui berbagai informasi dan juga ilmu pengetahuan. Oleh karena itu manusia perlu didorong agar memiliki keinginan dan dorongan atau minat untuk membaca terutama bagi kalangan usia produktif seperti pelajar SMA. Manusia dapat memiliki minat untuk membaca karena apa yang dibacanya menarik dan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Media komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak secara luas dan menyeluruh disebut sebagai media massa. Media massa pada umumnya memiliki khalayak yang bercirikan heterogen dan anonim. Selain itu, media massa juga mempunyai ciri bahwa kemampuannya yaitu untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan 1. 1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya, 2003), hal. 24.
Seperti apapun jenisnya, media massa akan tetap terus menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, karena media massa menjadi mata dan telinga bagi masyarakat. Informasi aktual, pendidikan, hiburan, bisnis dan kebudayaan dewasa ini dapat dengan sangat mudah diterima masyarakat dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Penulis sangat memahami bahwa media massa merupakan sarana penunjang berlangsungnya proses komunikasi massa. Sehingga kebutuhan media massa sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan sehari-sehari dikarenakan proses terjadinya komunikasi massa membutuhkan bantuan media, yakni alat yang digunakan sumber komunikasi (komunikator) untuk menyampaikan informasinya kepada khalayak (komunikan). Bahwa media massa terbagi ke dalam dua jenis berdasarkan pada cara media tersebut menyajikan pesan. Melalui media cetak (surat kabar, majalah, dll) atau media elektronik (televisi, internet, dll).2 Media cetak juga mempunyai kelebihan lain selain mampu untuk membentuk persepsi khalayak tentang apa yang di anggap penting, yaitu memungkinkan penyampaian pesan secara serempak dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu media cetak atau surat kabar mampu memberikan informasi yang lengkap, bisa di bawa kemana saja, terdokumentasi sehingga mudah diperoleh jika diperlukan.3 2
Dedy Mulyawan,M.A.,Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 167-168 3
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Kencana. 2007), hal. 127.
Saat ini media cetak berlomba-lomba untuk memberikan informasi yang terbaik kepada para pembacanya disertai dengan penyampaian informasi yang mampu menarik pembacanya. Karena isi berita yang disajikan oleh media cetak mempengaruhi masyarakat, baik dari sikap, pengetahuan, prilaku, persepsi dan lain sebagainya. Setiap Koran memiliki kategori rubrik tersendiri agar koran tersebut dapat dinikmati langsung oleh khalayaknya. Hal demikian bisa terlihat dari keberadaan rubrik koran yang juga didasarkan pada segmentasi masing-masing, terutama pada setiap rubriknya. Ada rubrik anak-anak, rubrik remaja, rubrik politik, rubrik ekonomi dan lain sebagainya. Sehingga sangat menguntungkan pembaca karena pembaca dapat memilih sesuai dengan apa yang digemarinya. Koran yang menampilkan rubrik yang berbau kecanggihan elektronik belum tentu akan diterima dan dimengerti oleh para orang tua yang awam atau tidak sama sekali mengerti akan kecanggihan ataupun perkembangan teknologi. Atau misalnya rubrik yang berisi tentang seputar dunia remaja yang tentu saja itu pun belum tentu dapat dengan langsung diterima oleh para orang tua, sehingga hal tersebut memungkinkan bahwa rubrik koran yang berlatar belakang mengangkat pemberitaan seputar dunia remaja memiliki persepsi khalayak yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penerbit koran itu sendiri. Koran Harian Radar Banten merupakan salah satu anak industri media milik Jawa Post yang terbit di wilayah Provinsi Banten. Koran Harian Radar Banten memiliki beraneka ragam rubrik, seperti : Utama, Metropolis, Serang raya,
Metro Cilegon, Pandeglang, Lebak, Metro Tangerang, Ekonomi Bisnis, Hukum & Kriminal, Olahraga, Sepakbola, Wacana Publik, Pilkada dan Budaya. Bagi sebuah media cetak, Radar Banten sudah dapat dikatakan media cetak yang sangat lengkap, karena rubrik Koran Harian Radar Banten sudah meliputi berbagai bidang. Seiring dengan tingginya minat baca masyarakat terhadap Koran, sampai menjalar dikalangan pelajar. Radar Banten menambah satu Rubrik Baru, yakni Rubrik Xpresi (Dokumentasi Radar Banten). Hal ini dilakukan sesuai tuntutan pemenuhan kebutuhan segmentasi pembaca yang semakin meluas, yang sifatnya tak terbendung lagi. Rubrik Xpresi di setting sedemikian rupa dengan gambar yang penuh warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang ter-update seperti permasalahanpermasalahan yang sering terjadi pada pelajar, serta menggunakan bahasa gaul yang di pakai oleh anak-anak muda pada zaman sekarang dapat menjadikan stimulus bagi pelajar. Rubrik Xpresi juga merupakan salah satu rubrik yang terdapat di Koran Harian Radar Banten yang diperuntukkan bagi pelajar yang terbit satu minggu sekali, yakni pada hari senin dan sekaligus merupakan satu-satunya rubrik yang mengangkat pemberitaan seputar anak-anak pelajar, khususnya di koran lokal Banten selain Banten Pos, Kabar Banten, Banten Raya dan sebagainya (Dokumentasi Radar Banten). Rubrik Xpresi merupakan salah satu program di Koran Harian Radar Banten yang mengupas tentang KMS (Koran Masuk Sekolah). Salah satu
informasi yang paling digemari anak sekolah yaitu SobX (Sobat Xpresi), yang berbicara soal KMS. Hanya Koran Harian Radar Banten lah di wilayah Provinsi Banten yang menyediakan program KMS (Koran Masuk Sekolah). Dari seluruh Kota yang berada di Indonesia hanya ada sepuluh Kota yang menyajikan program KMS (Koran Masuk Sekolah) tersebut antara lain Banten, Jakarta, Sukabumi, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Riau, Bali dan Lampung. 4 KMS (Koran Masuk Sekolah) dapat merangsang para pelajar untuk membuat Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI). Salah satu program dari Koran Harian Radar Banten adalah KMBI. KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia) dapat menarik minat para pelajar untuk membaca. Sementara mottonya meski pendek tetapi menghentak yaitu “Rajin membaca banyak tahu, malas membaca sok tahu”.5 Dengan hal-hal terurai di atas kemudian melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian tentang minat baca terhadap pelajar SMA karena usia SMA merupakan usia potensial dalam melakukan pembelajaran dan ingin mengetahui bagaimana pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten yang merupakan salah satu program KMBI, untuk menumbuhkan minat baca pelajar SMA. Sedangkan yang menjadi target penelitian ini adalah SMAN 3 Kota Serang, karena SMAN 3 Kota Serang termasuk salah satu sekolah tempat pendistribusian Koran Harian Radar Banten dengan 30 ekslempar pada setiap
4
http://www.radarbanten.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 13.27 WIB
5
Ibid
bulannya.6 Selain itu para Siswa/i dapat membaca rubrik tersebut dengan cara di tempel pada Mading (Majalah Dinding) sekolah. Dan satu hal lagi yang menjadi alasan Penulis memilih sekolah tersebut karena SMAN 3 Kota Serang termasuk dalam sekolah bertaraf Internasional yang selalu mengedepankan kreatifitas para Siswa/i nya untuk berkreasi sesuai dengan motto Rubrik Xpresi itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memilih judul penelitian ini dengan judul Pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten terhadap minat Baca pelajar (Studi Kasus di SMAN 3 Kota Serang). 1.2 Rumusan Masalah Dari masalah yang ada diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “ Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten Terhadap Minat Baca Pelajar Di SMAN 3 Kota Serang”. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan
perumusan
masalah
di
atas,
maka
peneliti
dapat
mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : 1.
Bagaimana Program Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten ?
2.
Bagaimana Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang ?
3.
Bagaimana pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang ? 6
13.24 WIB
Meriska, Sekretaris Redaksional Harian Radar Banten, Serang. 02 Agustus 2012, jam
1.4 Tujuan Penelitian Peneliti membuat judul penelitian ini hanya dikarenakan peneliti ingin mengetahui seberapa besar Pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar. Karena Rubrik Xpresi itu sendiri mengandung unsur KMS yaitu Koran Masuk Sekolah. KMS (Koran Masuk Sekolah) itu sendiri bertujuan untuk merangsang para pelajar membentuk sebuah KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia). KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia) yaitu pada dasarnya bertujuan agar sekelompok orang dapat membuat sebuah komunitas yang gemar membaca sejak dini guna membentuk bangsa yang cerdas. Hanya di Koran Harian Radar Banten yang satu-satunya Koran Harian yang ada di Provinsi Banten yang menerapkan KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia).
Oleh karena itu tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui bagaimana penyajian Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten.
2.
Mengetahui bagaimana Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang
3.
Mengetahui bagaimana pengaruh program Rubrik Xpresi yang terdapat di Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar di SMAN 3 Kota Serang.
1.5 Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian adalah penegasan tentang harapan peneliti bahwa hasil yang diperoleh penelitiannya dapat memberikan manfaat atau kegunaan nyata baik secara praktis dan akademik. Kegunaan penelitian ini dapat ditinjau dari kegunaan teoritis maupun praktis, yaitu : 1.5.1. Secara Teoritis Dengan penelitian ini, peneliti dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi, khususnya ilmu Komunikasi Massa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan menghitung sebuah opini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para akademisi ilmu komunikasi, khususnya Komunikasi Massa. Secara teoritis penelitian ini mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan yang mana pendidikan itu sendiri adalah suatu kewajiban bagi seorang pelajar. Dengan penelitian ini pembaca akan mengetahui seberapa besar Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten Terhadap Minat Baca Pelajar. Mungkin dari segi yang lain, penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi Koran Harian Radar Banten. Karena dengan hasil penelitian ini media cetak ini akan mengetahui bagaimana antusiasme para pelajar terhadap Rubrik Xpresi Radar Banten. Penulis juga berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi siapapun yang membutuhkannya, karena penelitian ini dapat dikatakan sumber yang dapat dipercaya. Selain itu juga penulis menginginkan
penelitian ini tidak untuk kepentingan pribadi saja, karena mungkin suatu hari nanti akan dibutuhkan bagi orang lain.
1.5.2. Secara Praktis Penelitian ini mungkin saja dapat berguna bagi Koran Harian Radar Banten khususnya dan bagi media cetak lain umumnya dalam kegunaannya secara praktis. Dan penulis juga berharap penelitian ini bermanfaat bagi para pelajar sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang mungkin dapat membuat pelajar mengetahui bagaimana opini dari temanteman mereka semua tentang Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten. Selain itu juga penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi siapapun yang membutuhkannya. Karena kegunaan penelitian ini dari segi praktis penelitian ini tentang masalah yang umum yang diperbincangkan para wartawan lainnya. Karena dengan adanya penelitian ini dapat berguna bagi para pihak lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Teori 2.1.1. Komunikasi Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap berbentuk komunikasi, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.7 “communication is the process by which an individual transmits stimuli (usually verbal) to modify behavior of other individuals”. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.8 Dari berbagai pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi bisa merupakan proses di mana seseorang mengirimkan rangsangan yang biasanya berupa lambang atau kata- kata untuk merubah tingkah laku orang lain. Sehingga pihak yang berkomunikasi tersebut mencapai kesamaan pengertian. Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan
7
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya, 1984), hal. 13. 8
Hovland, Janis dan Kelley
berikut: “Who says what in which channel, to whom whith effect?”.9 Dari apa yang dikatakan Lasswell “Who?” yakni siapa orang yang menyampaikan pesan (Komunikator). “Says what?” yakni apa pernyataan dari pesannya. “In which channel?” yakni menggunakan media atau saluran apa yang mendukung pesan tersebut, bila komunikan jauh tempatnya dan berjumlah banyak. “To whom?”, yakni siapa orang yang menerima pesan. “With What effect?”, yakni apa efek dari pesan yang disampaikan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yaitu : 1.
Komunikator (Communicator, Source, Sender)
2.
Pesan (Message)
3.
Media (Channel)
4.
Komunikan (Communicant, Communicate)
5.
Efek (Effect, Impact influence) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi tidak lain sebagai suatu proses kegiatan dalam mentransfer pesan dari komunikator kepada komunikan untuk dapat merubah sikap, baik antara satu orang dengan orang lain maupun antara beberapa orang. 10
9
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya, 2003), hal.253. 10
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya, 2003), hal.55.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan pula, bahwa komunikasi bertujuan: 1.
Mengubah sikap (to change the attitude)
2.
Mengubah opini (to change the opinion)
3.
Mengubah perilaku (to change behavior)
4.
Mengubah masyarakat (to change the society)
2.1.2 Komunikasi Massa Menurut
Gerbner
(1967)
“Mass
communication
is
the
technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of massage in industrial societies. “ (komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta arus pesan yang yang paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry).11 Komunikasi massa menggunakan media massa untuk melakukan komunikasi. Media massa memiliki sifat massa dan melembaga, karena pesan langsung ditujukan kepada khalayak banyak. Khalayak menerima pesan secara serentak dan bersamaan walaupun jarak dan tempat mereka sangat berjauhan.
11
Rakhmat.Jalaludin, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999)
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa Menurut Gerbner (1967) Karakteristik Komunikasi Massa terbagi menjadi 4 yaitu:
Komunikasi Massa Bersifat Umum Komunikasi massa bersifat umum dan terbuka, karena pesan yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Semua orang dapat menerima informasi melalui media massa.
Komunikan Bersifat Heterogen Komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang di satukan oleh suatu minat yang sama mempunyai bentuk tingkah laku yang sama. Meskipun demikian orang-orang yang terlibat didalamnya tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas dan tidak terorganisasikan.
Media Massa Menimbulkan Keserempakan Yang
dimaksud
dengan
keserempakan
adalah
keserempakan
penyampaian pesan kepada komunikan dalam jarak berjauhan dari komunikator dan masing-masing komunikan berada tempat yang terpisah. Antar komunikan yang berjarak saling berjauhan dapat menerima informasi secara bersamaan melalui media massa.
Hubungan Komunikator-Komunikan Bersifat Non Pribadi Sifat non pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari penyebaran yang massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat-syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum. Sehingga antar komunikator dan komunikan tidak harus saling mengenal.
2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Effendy (1993) fungsi komunikasi massa secara umum ada empat faktor: o Fungsi Informasi Bahwa media adalah saluran komunikasi yang dapat memberikan informasi bagi khalayak. Berbagai jenis informasi diberikan oleh media, sehingga khalayak dapat menerima informasi yang di butuhkan. o Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya. Media massa menyajikan sesuatu yang bersifat mendidik. Informasi yang di berikan berupa nilai-nilai, etika, dan aturan-aturan yang berlaku bagi khalayak. o Fungsi Mempengaruhi Media massa dapat memberikan pengaruh psikologis dari informasi yang disampaikan kepada khalayaknya. Fungsi mempengaruhi dari media secara implicit terdapat banyak tajuk / editorial features, iklan, artikel dan sebagainya.
o Fungsi Hiburan Media massa memiliki fungsi hiburan kepada khalayak. Pada media massa elektronik yaitu televisi dan radio, banyak program acara yang menampilkan hiburan seperti music, film dan lain-lain.
2.1.5
Teori Komunikasi Massa
1. Teori Peluru atau Jarum Hipodermik Teori yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya (pasif). Pengaruh media sebagai hipodermik (jarum suntik) didukung oleh munculnya propaganda perang dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945)
2.1.6
Media Massa Media massa merupakan saluran komunikasi massa yang
digunakan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak. Media massa merupkan kumpulan dari beberapa orang yang melembaga dari mulai pengumpulan sampai penyampaian pesan kepada khalayak. Media yang digunakan bersifat massal, dapat menyebarkan pesan kepada khalayak dengan serempak tidak terhambat oleh waktu dan tempat.
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. Karakteristik dari media massa adalah : 1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak 2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum). 3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari. 4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit.12 5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik13. Media massa memberikan informasi kepada khalayak atau masyarakat luas. Siapapun dapat menerima informasi yang di sebarkan 12
Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007), hal. 61-66 13
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003)
oleh media massa. Media massa menyebarkan informasi secara berkala, seperti Koran yang terbit harian atau mingguan. Informasi yang disebarkan berdasarkan waktu yang telah di tentukan secara terus menerus. Selain itu informasi yang disebarkan merupakan peristiwa yang baru atau belum lama terjadi.
2.1.7
Surat Kabar Surat kabar merupakan salah satu bentuk media massa dalam
bentuk cetakan. Sedangkan media cetak diasumsikan sebagai media yagng statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman hitam putih.14 Sedangkan menurut Zaenudin dalam bukunya The Journalist menjelaskan pengertian surat kabar merupakan berita-berita yang disiarkan melalui benda cetakan dan bisa menggunakan format broad sheet yakni media cetak berukuran surat kabar umum.15 Surat
kabar dalam arti sempit adalah suatu lembaga atau
organisasi yang termasuk dalam media cetak, yang menyebarkan berita sebagai karya jurnalistik berupa lembaran, karangan dan iklan yang di sebarluaskan secara umum. Surat kabar itu sendiri mempunyai fungsi
14
Kasali Rhenald, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta : Grafiti, 1994), hal. 99 15
H.M. Zaenudin, The Journalist, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hal. 12
sebagai bahan bacaan. Sebagai sebuah bacaan tentu saja surat kabar harus memberikan jawaban atas rasa ingin tahu masyarakat / pembacanya. Karakteristik surat kabar dalam media massa mencangkup : Publisitas
: Penyebaran pada publik atau khalayak
Periodesitas : Memiliki keteraturan terbit. Harian, mingguan, atau dwi mingguan. Sifat ini wajib dimiliki oleh media massa khususnya surat kabar. Universalitas : Memiliki keanekaragaman isi. Dengan demikian isi surat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan dan lain sebagainya. Aktualitas
: Menurut kata asalnya yang berarti “kini” dan “keadaan
sebenarnya”. Kedua istilah ini erat kaitannya dengan berita, karena definisi berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta atau opini yang (news is the timely report of facts or opinion of either interst ir importance, or both, to a considerable number of people) Terdokumentasikan : Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau dikliping.16 Dari empat fungsi surat kabar sebagai media massa adalah informasi, edukasi, persuasi, dan hiburan. Tetapi fungsi yang paling 16
Ardianto dan Komala, Komunikasi Massa suatu Pengantar, Rekatama Media, 2007), hal. 112-113
(Jakarta: Simbiosa
menonjol dalam surat kabar adalah sebagai informasi. Hal tersebut sesuai dengan tujuan para khalayak membaca surat kabar ialah untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar para khalayak. Begitu juga dengan fungsi mendidik / edukasi dan mempengaruhi / persuasi dapat ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial serta
rubrik
opini.
Fungsi
pers
khususnya
surat
kabar
pada
perkembangannya bertambah yaitu sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif.17
2.1.8
Rubrikasi Rubrikasi atau sering disebut dengan rubric merupakan salah satu
komponen yang sangat penting dalam suatu media cetak, tak terkecuali Koran. Hal tersebut dapat terlihat dewasa ini ada kecenderungan media pers menyuguhkan informasinya melalui strategi rubrikasi. Artinya pesanpesan disuguhkan dengan cara mengelompokkan berdasarkan kategorisasi tertentu, misalnya berdasarkan bidang ataupun lingkup geografis. Rubrikasi tetap misalnya, menempatkan berita dan artikel berdasarkan tema politik, ekonomi, olahraga, kriminal dan hiburan. Mungkin karena tema-tema itulah yang dianggap penting oleh masyarakat dan dapat menarik perhatian (mengundang minat), tapi ada juga yang mengkategorikannya berdasarkan wilayah.
17
Opcit. Hal. 104
Rubrik sebagai pengelompokkan atau pengkategorisasian informasi berdasarkan kategori tertentu. Rubrik selain untuk menestimasikan informasi, rubrik juga untuk mempermudah pembaca dalam mencari informasi yang diinginkan.18 Sementara rubrik yang dipilih dalam penelitian ini merupakan Rubrik Xpresi yakni rubrik yang secara khusus mengangkat pemberitaan seputar dunia anak remaja, diantaranya tentang pergaulan anak remaja, pembahasan masalah anak remaja dan lain sebagainya.
2.1.9
Minat Baca Membaca membuka jendela dunia. Mengapa pepatah tersebut
benar adanya? Karena dengan membaca orang akan terbuka pikiran dan wawasannya, sehingga jendela dunia akan terbuka lebar untuknya. Dalam masyarakat maju,minat baca sudah ditumbuhkan sejak dini. Bahkan bayi yang baru lahir pun dibacakan cerita atau dongeng sebelum tidur untuk mengasah minat baca pada bayi tersebut. Pasangan orang tua pun perlu diberikan pengertian minat baca agar dapat memberikan stimulasi sejak dini pada anaknya. Minat atau kemauan atau kehendak adalah fungsi jiwa untuk mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam jiwa dan
18
Redi Panuju, Nalar Jurnalistik, (Jakarta : Bayu Media Publishing, 2005), hal. 95
terlihat dari luar melalui gerak gerik. Kehendak berkaitan dengan pikiran dan perasaan.19 Dari makna minat membaca diatas dapat disimpulkan bahwa minat membaca merupakan aktifitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh
informasi
sebagai
proses
tranmisi
pemikiran
untuk
mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat serta dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.20 Ada beberapa pengertian minat dari para ahli, diantaranya : a)
Suatu sikap yang terus menerus memolakan perhatian seseorang sehingga membuat dirinya menjadi selektif terhadap objeknya.
b)
Perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktifitas tertentu berharga bagi individunya.
c)
Suatu keadaan motivasi atau suatu set motivasi yang menuntun tingkah laku menuju satu arah tertentu.21
19
Agus Sujanto, 2006. Psikologi Umum, Jakarta:Bumi Aksara. Hal. 84.
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2008, Hal. 650.
21
Rebber (1985), Ibid.
Minat merupakan kosakata psikologi. Artinya adalah menunjukan kemampuan terbaik dan pada suatu waktu yang digunakan untuk memberikan semua perhatian, rasa ingin tahu, motivasi, fokus, perhatian, tujuan, petunjuk, dan keinginan. Selain itu juga ada pengertian lain tentang minat dari Wolfman: a)
Suatu perilaku yang meliputi perasaan tentang sebuah objek atau aktifitas tertentu yang berarti dan disertai dengan perhatian tertentu terhadap objek atau aktifitas tersebut.
b)
Suatu pernyataan motivasi yang mengarahkan aktifitas pada tujuantujuan tertentu.
c)
Sebuah elemen, baik yang di dapatkan ataupun dibawa sejak lahir oleh seseorang yang di susun dari apa yang dapat dipelajari individu tersebut.
d)
Hasil dari proses emosional dan motivasi.22 Minat sangat mempengaruhi seseorang dalam tingkah laku sikap serta berpengaruh pada bentuk dan aspirasi, salah satunya pada bidang pekerjaan tertentu.23 Berdasarkan pengertian dan beberapa pakar tersebut, minat pengguna media massa dalam penelitian ini dapat diketahui melalui motivasi, partisipasi, perhatian dan perasaan.
22
23
Wolfman (1973), Ibid.
Chaplin (2000) dalam Ahmad Pudari, 2010. Skripsi, Minat Pemuda Bekerja di Sektor Pertanian. Untirta. Serang. Hal. 15.
2.1.9.1
Motivasi
Dalam kajian psikologi, Chaplin mengatakan motivasi merupakan sesuatu yang terdapat dibalik sebuah sikap, tindakan atau perilaku manusia. Konsep motivasi terinspirasi dari kesadaran para pakar ilmu pengetahuan terutama pakar filsafat yang menyimpulkan bahwa tidak semua tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal, tetapi banyak perbuatan manusia yang dilakukan diluar kontrol. Sehingga lahirlah pendapat bahwa manusia tidak hanya sebagai mahluk rasionalistik, tetapi juga sebagai mahluk mekanistik, yang tindakannya dilakukan oleh sesuatu di luar nalar. Jika minat merupakan keinginan atau kehendak, maka motivasi adalah penggerak untuk melakukan keinginan tersebut. Motivasi merupakan dorongan untuk mencapai keinginan. Motivasi seringkali dikaitkan dengan motif. Motif sama dengan minat, muncul sebelum adanya motivasi. Beberapa pakar menjelaskan perbedaan motif dan motivasi. Gambar 1 Motif Motif
Motivasi
Henry E. Gareth menyebutkan bahwa motif adalah kebutuhan, aspirasi, ambisi atau tujuan. Motif adalah awal mula sebuah perilaku. Sementara motivasi adalah satu set penggerak yang mendorong manusia untuk bergerak.24 24
Ibid, Hal. 40
Dennis Coon menyebut motif adalah penggerak dalam diri manusia yang merujuk pada aktifitas perilaku atau perintah untuk mencapai sebuah tujuan. Sementara motivasi adalah perilaku yang dinamis, proses untuk memulai, menunjuk dan akhirya menghasilkan aktivitas tertentu dari manusia. Berbeda dengan Silverstone yang menjelaskan bahwa motif sama dengan stimuli yang membentuk sebuah keinginan dan merupakan proses awal dari motivasi. Sementara motivasi adalah faktor umum yang mengarahkan manusia untuk melakukan suatu perilaku yang sesuai dengan kebutuhannya.25 M. Usman Najati mengatakan bahwa motivasi merupakan kekuatan penggerak yang membangkitkan aktifitas mahluk hidup dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkan pada tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen umum, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang. Motivasi menggerakkan manusia untuk melakukan suatu hal tertentu, juga mengarahkan tingkah laku manusia, dan digunakan untuk menopang tingkah laku manusia.26
25
26
Henry (2005), Ibid.
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Persepektif Islam, Jakarta: Prenada Media, Hal. 128.
2.1.9.2 Partisipasi Menurut Kamus Psikologi, partisipasi adalah proses ikut mengambil bagian dalam satu kegiatan.27 Sementara menurut kamus besar Bahasa Indonesia partisipasi adalah perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan atau keikutsertaan.28 Keith Davis menyatakan bahwa partisipasi merupakan keterlibatan mental, pikiran dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorong untuk mendirikan sumbangan kedalam kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta bertanggung jawab terhadap usaha yang telah dilakukan.29 Bentuk partisipasi masyarakat yang terkait dengan penelitian ini adalah partisipasi berupa ide, opini dan sejenisnya; serta partisipasi berupa tenaga dengan turut serta dalam perencanaan kerja media massa, misalnya dengan menjadi wartawan lepas atau kontributor di Koran Harian Radar Banten. Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpilan bahwa partisipasi merupakan keterlibatan aktif seseorang atau sekelompok orang secara sadar untuk terlibat dan berkontribusi secara sukarela dalam suatu program atau kepentingan dalam hal ini para pelajar menggunakan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten dan keterlibatan para pelajar dalam
27
JP. Chaplin, 2006, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
28
Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 29
Ichwan Muis, Partisipasi Masyarakat, 11/11/2011.http://ichwanmuis.com
kontribusi dan sadar untuk terlibat dalam keikutsertaannya terhadap Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten.
2.1.9.3 Perhatian Beberapa psikolog melihat atensi sebagai jenis alat saringan (filter) yang akan menyaring seluruh informasi pada titik yang berbeda dalam proses persepsi. Namun beberapa psikolog yakin bahwa manusia memusatkan perhatian terhadap apa yang mereka kehendaki, dengan melibatkan diri mereka beserta pengalaman-pengalaman tanpa menutup rangsangan lain.30 Kenneth E Andersen (1972) mendefinisikan bahwa perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indra kita. Banyak faktor yang menarik perhatian kita. 1. Faktor Eksternal: a. Gerakan. Manusia secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak. b. Intensitas stimuli Manusia cenderung memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli lain. Misalnya warna merah pada latar belakan putih, orang hitam di tengah-tengah orang pendek, dan sebagainya. 30
Abdul Rahman Shaleh. OpCit. Hal. 42.
c. Kebaruan Hal-hal baru yang luar biasa dan berbeda akan menarik perhatian. d. Perulangan Hal-hal yang disajikan secara berulang dengan sedikit variasi akan lebih mudah diingat dan menarik perhatian. 2. Faktor Internal a. Faktor Biologis Kita memusatkan perhatian pada apa yang terjadi dalam diri kita sehingga menimbulkan keinginan untuk melakukan sesuatu, misalnya jika kita lapar kita akan makan. b. Faktor Sosiopsikologis Dipengaruhi oleh motif sosiogenis, sikap, kebiasaan dan kemauan. Misalnya dalam perjalanan menuju gunung, ahli botani akan cenderung memusatkan perhatian pada tumbuh-tumbuhan, sementara yang lain tidak akan tahu tumbuhan apa dan berapa jenis tumbuhan yang mereka lewati.31
Dari faktor-faktor tersebut, Kenneth E Anderson menyimpulkan dalildalil tentang perhatian, diantaranya: 1). Perhatian merupakan proses aktif dan dinamis. Manusia secara sengaja
31
mencari
stimuli
tertentu dan mengarahkan perhatian
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. OpCit. Hal. 29
kepadanya. Sesekali kita mengalihkan perhatian dari stimuli yang satu ke stimuli yang lain. 2). Manusia memberi perhatian pada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikap, nilai, kebiasaan dan kepentingan. 3). Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian. Manusia cenderung berintaeraksi dengan kawan-kawan tertentu, melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dan menggunakan media-media tertentu. 4). Manusia mungkin memfokuskan perhatian pada objek sebagai keseluruhan, kemudian pada aspek-aspek lain dalam objek tersebut, kemudian kembali lagi pada objek secara keseluruhan. Jadi pada perhatian dapat memfokuskan diri pada objek yaitu Rubrik Xpresi. Minat Membaca biasanya timbul dengan adanya perhatian seseorang terhadap objek yakni Rubrik Xpresi.
2.1.9.4
Perasaan Professor Hukstra mendefinisikan perasaan adalah suatu
fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Definisi lain menyebutkan bahwa perasaan merupakan suatu pernyataan jiwa yang sedikit banyak
bersifat subjektif untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung pada perangsang dan alat-alat indra.32 Perasaan mewakili berbagai sensasi atau rasa yang hadir dalam diri manusia untuk kemudian di ekspresikan dalam perbuatan. Perasaan erat kaitannya dengan emosi. Perasaan adalah terjemahan yang paling mendekati dari kata emosi dalam bahasa ,emosi, yakni suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku serta tergambarkan dalam ekspresi tertentu.46 Ada dua pendapat tentang macam perasaan. Pandangan pertama adalah pandangan navistik yang mengatakan bahwa perasaan merupakan bawaan manusia dari lahir. Perasaan ini terdiri dari perasaan cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih dan kagum. Sedangkan pendapat yang kedua adalah pandangan empiristik yang mengatakan bahwa perasaan adalah hasil dari proses belajar manusia. perasaan pengindraan yaitu berhubungan dengan pengindraan (panas, dingin, pahit, bagus, menarik, dan sebagainya); perasaan vital yaitu berhubungan dengan keadaan tubuh (segar, lesu, bersemangat dan sebagainya); perasaan psikis, merupakan penyebab perubahan psikis (senang, sedih, murung, marah dan sebagainya); perasaan pribadi yang dialami secara pribadi (terasing, dijauhi dan sebagainya). 33 Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan meliputi beragam macam rasa 32
Anne.Ahhira.Pengertian Perasaan:Memaknai Perasaan.24/04/2011.http://anneahira.com
33
Ibid.
sesuai dengan kondisi dan situasi manusia. Berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut, maka definisi perasaan yang terkain dengan penelitian ini adalah perasaan senang yang di definisikan sebagai perasaan tertarik dan puas.jika seseorang merasa tertarik dan puas ketika menggunakan Rubrik Xpresi maka kemungkinan besar orang tersebut akan terus menggunakan Rubrik Xpresi.
2.1.10
Radar Banten Koran Harian Radar Banten adalah surat kabar harian pagi yang
terbit di Provinsi Banten, Indonesia. Radar Banten Koran terbesar di Banten dikelola oleh manajemen profesional hasil kerjasama PT. Wahana Semesta Banten dengan Jawa Pos Group, yang sukses mengelola ratusan penerbitan di seluruh Indonesia. Radar Banten berdiri sejak tanggal 02 Juni 2000 dan sampai saat ini Koran Radar Banten terus berkembang. Radar Banten memiliki sirkulasi di Tangerang, Serang, Cilegon, Lebak, dan Pandeglang. Pendiri Koran Harian Radar Banten adalah H. Dahlan Iskan, beliau merupakan salah satu tokoh pers yang terus meroket dalam karirnya, menyandang gelar entrepreneur of the year 2003, sukses memimpin lebih dari 120 penerbitan di bawah grup Jawa Post34.
34
WIB
http://www.radarbanten.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 12.00
Koran Harian Radar Banten memiliki beraneka ragam rubrik, seperti : Utama, Metropolis,
Serang Raya, Metro Cilegon,
Pandeglang, Lebak, Metro Tangerang, Ekonomi Bisnis, Hukum & Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Wacana Publik, Pilkada dan Budaya.bagi sebuah media cetak, Radar Banten sudah dapat dikatakan media cetak yang sangat lengkap. Karena rubrik Koran Harian Radar Banten sudah meliputi berbagai bidang.
2.1.11
Xpresi Xpresi Radar Banten hadir pada 5 Juli 2009. Saat itu masih
memakai ekspresi dengan slogan Edukasi, Kreasi, Prestasi. Pada 2 Februari 2010, barulah memakai nama Xpresi dengan slogan lebih catchy yakni Smart, Kreatif, dan Gaul. Ini sangat mewakili apa yang disampaikan Xpresi melalui beragam rubrik yang berisi pendidikan dan hiburan.35 Cikal bakal Xpresi Radar Banten sebenarnya sudah sejak lama. Pada 19 November 2007, di Radar Banten sudah memiliki halaman remaja bernama Radar Junior. Pada 15 Februari 2009, halaman tersebut diubah nama menjadi Radar Yunior.36 Rubrik Xpresi di Radar Banten di dukung oleh 2 program yaitu KMS dan KMBI. Untuk di daerah Banten khususnya hanya Koran 35
Karya ilmiah Hilal Ahmad (ketua Redaksi Rubrik Xpresi)
36
OpCit. Hal 42
Harian Radar Banten yang menyajikan rubrik tersebut. Adapun tujuan dari rubrik tersebut untuk meningkatkan minat baca bagi para pelajar di Provinsi Banten. Karena dengan rubrik tersebut banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil, sebagai contoh akan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada para pelajar dari bidang pendidikan informasi pelajar. Rubrik Xpresi yang di setting sedemikian rupa dengan gambar yang penuh warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang ter-update seperti permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada pelajar, serta menggunakan bahasa gaul yang di pakai oleh anak-anak muda pada zaman sekarang dapat menjadikan stimulus bagi pelajar.
2.1.12 KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia) Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI) berdiri sejak tanggal 23 Januari
2004
dalam
Seminar
Meningkatkan
Minat
Baca
yang
diselenggarakan Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat yang didukung Word Association of Newspaper (WAN) di Merak, Banten. Kehadiran KMBI bergandengan tangan dengan Program Koran Masuk Sekolah (KMS) guna meningkatkan minat baca di semua lapisan di seluruh Indonesia.37 KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia) dapat menarik minat para pelajar untuk membaca. KMBI (Komunitas Minat Baca Pelajar) juga 37
www.Kmbi.Blogspot.com diakses pada tanggal 23 Juli 2012 Jam 09.16 WIB
memiliki visi dan misi yang bertujuan untu menarik minat baca pelajar. Visi dari KMBI adalah terbentuknya masyarakat berbudaya membaca sejak dini guna membentuk bangsa yang verdas dan kritis untuk kesejahteraan manusia. Misi dari KMBI adalah membentk komunitas gemar membaca sejak dini dari semua tingkatan usia, jenjang pendidikan di seluruh pelosok di Indonesia guna melahirkan bangsa yang cerdas. Sementara mottonya meski pendek tetapi menghentak yaitu “Rajin membaca banyak tahu, malas membaca sok tahu”.38
2.1.13 Pelajar Peserta
didik
adalah
anggota
masyarakat
yang
berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.39 Pelajar adalah orang yang belajar biasanya kegiatan itu terjadi di sekolah, terutama pada sekolah dasar dan menengah. Biasanya pelajar terikat oleh peraturan yang terdapat disekolah. Pelajar juga adalah sebuah masa depan bagi Negara ini, karena tidak menutup kemungkinan yang akan terus menjalani system maupun roda pemerintahan adalah para pelajar. Maka dari itu pelajar sangat lah berperan penting bagi kemajuan Bangsa dan Negara ini.
38
Ibid
39
UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 4
Pelajar
itu
sendiri
mempunyai
ketentuan-ketentuan
dalam
melaksanakan proses pembelajaran, karena pelajar itu sendiri harus menjalani 9 tahun wajib belajar untuk dapat menciptakan orang-orang berpotensi dan mempunyai jiwa pengetahuan yang luas. Bukan dilihat dari latar belakang sosialnya, sekarang pemerintah juga turut serta dalam proses tersebut. Dengan adanya program wajib belajar 9 tahun maka baik anak- anak pelajar yang mampu dan tidak mampu berhak mendapatkan pelajaran dari bangku SD (sekolah Dasar) sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama). Para pelajar akan sangat merasa dimudahkan untuk membaca rubrik tersebut, karena rubrik tersebut hadir setiap hari di Koran Harian Radar Banten. Rubrik tersebut juga hanya berisi tentang informasi seputar pendidikan yang mana mungkin semua pelajar menggemari tema rubrik tersebut. Di rubrik tersebut juga memberikan kepada para pelajar untuk mengisi atau berbagi ilmu kepada teman – temannya, dengan cara berbagi cerita pengalaman dalam bidang pendidikan ataupun dapat menjadi seorang model untuk tema yang biasanya sedang marak dibicarakan para pelajar, tentunya tema tersebut tidak lepas dari masalah pendidikan.
2.2
Kerangka Berfikir Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat sejauh mana pengaruh
penyajian Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten menarik minat pelajar di SMAN 3 Kota Serang. Reaksi tersebut dapat berupa perhatian, pengertian dan
penerimaan terhadap Rubrik Xpresi di Koran Harian radar Banten yang kemudian diharapkan minat dapat timbul dan akhirnya komunikan melakukan tindakan seperti yang diharapkan komunikator yaitu untuk membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten tersebut.
2.2.1. Kerangka Teori Program Rubrik Xpresi merupakan salah satu rubrik yang terdapat di koran harian Radar Banten yang berisi seputar pendidikan dan hiburan. Rubrik Xpresi membicarakan seputar permasalahan remaja yang dikemas dengan bahasa gaul agar diminati kalangan remaja. Adapun tujuan Rubrik Xpresi adalah untuk meningkatkan minat baca bagi para pelajar di Provinsi Banten. Rubrik Xpresi yang di setting sedemikian rupa dengan gambar yang penuh warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang terupdate seperti permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada pelajar, serta menggunakan bahasa gaul yang di pakai oleh anak-anak muda pada zaman sekarang dapat menjadikan stimulus bagi pelajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara umum minat dapat diartikan dengan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu ; gairah ; keinginan40. Jadi minat baca adalah kecenderungan hati yang tinggi atau gairah atau keinginan untuk membaca. Minat baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. Dengan demikian Minat membaca menjadi sumber motivasi yang kuat bagi 40
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), hal. 74
seseorang untuk menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar yang menggembirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang. Wilbur schramm berpendapat
bahwa komunikasi senantiasa
membutuhkan 3 unsur : sumber (sorce), pesan (massage), dan sasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang individu atau suatu organisasi komunikasi (seperti surat kabar, penerbit, stasiun televisi atau studio film). Pesan dapat berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara di udara, impuls dalam arus listrik dan lain-lain. Sasarannya mungkin seorang individu yang mendengarkan, menonton atau membaca41. Pendekatan Uses and Gratification mengasumsikan audiens merupakan khalayak aktif dan mengarah pada satu tujuan. Media hanyalah dianggap sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya dan individu dapat saja memenuhi kebutuhannya itu melalui media atau cara lain (LittleJohn,1998:600). 42 Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori peluru atau jarum hipodermik yang di kemukakan Wilbur Schramm mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan
41
Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 140 43
hal. 379
Rakhmat Kriyantono,Riset komunikasi,(Jakarta:Kencana Renada Media Group, 2009),
komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya (pasif). Teori Jarum hipodermik sebagai salah satu landasannya karena penelitian ini meneliti kekuatan media massa untuk mempengaruhi khalayaknya. Elemen yang di teliti dalam penelitian ini adalah penyajian media dan akibat-akibat lain seperti halnya pembentukan atau perubahan sikap, yang seringkali bukan merupakan tujuan utama seseorang dalam mengkonsumsi media.
Dalam kerangka behaviorisme, media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan, atau proses imitasi (belajar sosial). Khalayak sendiri dianggap sebagai kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan kepadanya.43 Program Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten
merupakan
media
komunikasi
yang
ditujukan
untuk
mempengaruhi segmentasi kalangan remaja yang membaca Radar Banten, karena program Xpresi didukung oleh Koran Masuk Sekolah (KMS) dan Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI).
43
Dervin dalam Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004), hal 2002
Bagan Kerangka Penelitian
Kurangnya Minat Membaca Pelajar
Program Xpresi (sorce) (Media Komunikasi Radar Banten dengan pelajar)
In Which Channel (massage) Media Massa (Rubrik Xpresi)
To Whom (destination) Siswa/I SMAN 3 Kota Serang
With What Effect (apa pengaruhnya) Minat Baca Siswa/I SMAN 3 Kota Serang
2.2.2. Kerangka Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Variabel penelitian sering juga diartikan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti. Apa yang menjadi variabel dalam penelitian ditentukan oleh tujuan
penelitian, landasan teori dan hipotesis penelitian44. Sedangkan variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel : 1. Variabel X atau variabel independent, yaitu variabel yang menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain. Variabel X dalam penelitian ini adalah Rubrik Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten 2.
Variabel Y atau variabel dependent, yaitu variabel yang dijelaskan
atau dipengaruhi variabel lain. Variabel Y dalam penelitian ini adalah Minat baca pelajar SMAN 3 Kota Serang
Operasional Variabel Variabel
Indikator Rubrik yang berisikan Pendidikan dan Hiburan
Rubrik Xpresi Mengangkat Pemeberitaan Radar banten Seputar Dunia Anak Remaja dan Pembahasan Masalah Anak Remaja Motivasi Minat Baca
44
Skala 1-4
5-9 10-12
Partisipasi
13-14
Perhatian Perasaan
15-16 17-20
Ida Bagus Mantra, Filsafat penelitian dan Metode Penelitian, (Jakarta : Pusat Pelajar, 2004), hal. 68
2.3
Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul 45. Dalam Penelitian ini, hipotesis umum yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut : “Terdapat Pengaruh antara Rubrik Xpresi di Koran Harian radar Banten terhadap minat baca pelajar SMAN 3 Kota Serang” Dengan Kriteria Penolakan : Ho : Tidak terddapat Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y Ha : Terdapat Pengaruh anatar Variabel X terhdap Variabel Y Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk menentukan apakah jawaban teoritis telah tertuang dalam pernyataan hipotesis yang didukung dengan faktafakta yang dikumpulkan dan dianalisis, kemudian diproses melalui pengujian secara ilmiah. Penelitian ini akan meneliti Pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten (Variabel X) dan Minat Baca pelajar SMAN 3 Kota serang (Variabel Y). jika diperhatikan kedua variabel tersebut, dapat diduga bahwa minat baca pelajar salah satunya dipengaruhi oleh Rubrik Xpresi sebagai Media Komunikasi Pelajar.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 156
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Riset ini bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolaknya teori46. Menurut diagram proses riset Wallace, riset kuantitatif berawal dari teori yang berfungsi sebagai sarana informasi ilmiah yang membantu periset menyusun masalah riset yang lebih jelas dan sistematis47. Riset ini bersifat objektif, artinya peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sehendak hatinya sendiri, semuanya harus objektif dan harus diuji terlebih dahulu, penelitian pun lebih sistematik dan terstruktur dalam sebuah desain penelitiannya.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif di angkakan misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Sebuah pertanyaan-pernyataan yang memerlukan alternatif jawaban, di mana masing – masing : sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2,
46
47
Rachmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), hal 57 Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, (Jakarta : Media Group, 2006), hal 45
tidak setuju 1.48 Jenis riset ini ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai Pengaruh Rubrik Xpresi terhadap Minat Baca Pelajar?
Sedangkan
metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
ialah
menggunakan metode survey. Dalam metode survey, informasi informasi dikumpulkan dari responden dengan menggukana kuisioner. Umumnya, pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dari sampel atau populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok 49.
3.2. Instrumen Penelitian Instrument penelitian merupakan perangkat lunak dari seluruh rangkaian proses pengumpulan data penelitian di lapangan. Instrumen penelitian digunakan untuk menangkap atau menghimpun data sebanyak dan sevalid mungkin. Oleh karena itu, instrumen penelitian benar – benar harus realibilitas dan validitas.50 Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket(Kuisioner), wawancara dan dokumentasi.
48
49
50
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung : CV Alfabeta, 2007), hal. 7 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta : PT Pustaka, 1995), hal. 3
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Preda Media Group, 2009), hal. 94
3.2.1
Jenis Data
Data dalam penelitian ini dapat di klasifikasikan ke dalam data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian51. Data primer dalam penelitian ini di peroleh dari penyebaran angket yang disebarkan kepada sebagian Siswa/I SMAN 3 Kota Serang.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dari pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahannya 52. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 51
52
Ibid, hal. 122
Rosady Ruslan, 2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal 138
1.
Angket (Kuisioner) Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya53. Angket dalam penelitian ini berupa pertanyaan tertulis yang disebar kepada responden yaitu Siswa/I SMAN 3 Kota Serang. Angket tersebut merupakan data primer yang akan digunakan untuk menjawab penelitian masalah penelitian.
2.
Wawancara Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara54. Penelitian melakukan wawancara kepada pihak yang terkait dengan masalah penelitian, yaitu Redaktur Rubrik Xpresi Radar Banten, Bapak Hilal Ahmad dan juga Ibu Meriska selaku Sekretaris Redaksiomal Harian Radar Banten. Serta kepada para Siswa/I SMAN 3 Kota Serang. Hasil wawancara ini sifatnya sebagai data penunjang bagi penelitian.
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2008), hal 142 54
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Preda Media Group, 2009), hal 126
3.
Dokumentasi Dokumentasi yaitu berupa pengumpulan data yang diperoleh dari buku-
buku atau literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dokumentasi merupakan data sekunder yang bersifat tercetak yang bertujuan untuk melengkapi data tambahan penelitian.
3.4
Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yaitu kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya55. Kriyantono menyebutkan, keseluruhan objek atau fenomena yang di riset adalah populasi56. Populasi dalam penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumnuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber penelitian57. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa/I SMAN 3 Kota Serang yang terletak di jalan Raya Taktakan Km 0,5 Kota Serang. 55
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung : CV Alfabeta, 2004), hal 90
56
Rachmat kriyantono, Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008), hal 151 57
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009), hal 99
3.4.2 Sampel Sampel secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Dalam kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan jumlah populasi yang cukup banyak, maka peneliti menggunakan teknik penelitian sampelnya yaitu teknik proportion stratified random sampling. Teknik ini bertujuan untuk membuat sifat homogeny dari populasi yang
heterogen,
artinya
suatu
populasi
yang
dianggap
heterogen
dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karekteristik tertentu sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif homogeny. Dalam proporsional, dari setiap strata diambil jumlah yang proporsional dengan besar setiap strata58.
58
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, (Jakarta: Media Group. 2006), hal 153-154
Tabel 1. : Jumlah Siswa/I SMAN 3 Kota Serang Tahun Ajaran 2011/2012 No.
Kelas
Jumlah
1.
Kelas X
439
2.
Kelas XI IPA dan IPS
398
3.
Kelas XII IPA dan IPS
381
JUMLAH
1.218
Untuk menghitung ukuran sampel maka digunakan rumus Yamane, dimana rumus Yamane digunakan untuk populasi yang besar yang didapat dari pendugaan proporsi populasi59. Penulis menggunakan sampel dengan menggunakan sampling error 10%. Rumus Yamane : n=
N Nd2+1
Keterangan : N : Besar Populasi n : Besar Sampel d : Presisi (sampling error) sehingga
59
Ibid, hal 65
n=
1.218
1.218(0,10)2+1 n= 92,4127456 = 93 orang Berdasarkan perhitungan rumus diatas diperoleh sampel sebanyak 93 responden yang akan digunakan dalam pengolahan data. 93 sampel ini akan dibagi tiga sesuai tingkatan kelas, sehingga setiap tingkatan kelas akan terdapat 93:3=31 siswa. Namun untuk mempermudah penghitungan penulis mengglobalkan jumlah sampel menjadi 100 orang.
3.5
Teknik Pengolahan Data
Adapun pengolahan data dilakukan melalui tahap sebagai berikut : 3.5.1 Pengeditan Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk mempermudahkan proses pemberian kode dan pemprosesan data melalui teknik statistik60. Pengeditan dilakukan sebagai upaya menghindari kesalahan, pengecekan kelengkapan pengisian lembaran atau relevansi jawaban dari angket. 3.5.2 Pemberian Kode Pemberian kode adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam score numeric atau karakter simbol-simbol tertentu61. 60
Rusady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta : PT Remaja Grafindo Persada, 2005), hal 166 61
Opcit, hal 55
Teknis pengkodean dapat dilakukan sebelum atau sesudah pengisian angket dan proses pemberian kode untuk memudahkan pada saat memasukkan data kedalam system program komputer. Didalam penelitian ini datanya Siswa/I SMAN 3 Kota Serang kelas X, XI, dan XII dapat diklasifikasikan berdasarkan usia, jenis kelamin diberi kode 1, dan kode 2, kode 1 untuk jenis kelamin perempuan dan kode 2 untuk jenis kelamin laki-laki.
3.5.3. Tabulasi Kegiatan ini untuk mengorganisasikan data ke dalam susunan-susunan tertentu berupa tabel-tabel dalam rangka menginterpretasikan data sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.
3.6. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas Data Uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2002: 124) uji validitas data adalah sebagai berikut, “Teknik Korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3.Jadi, jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Untuk mencari nilai korelasinya penulis menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut :
3.6.2 Uji Reliabilitas Data Menurut Sugiyono (2002:172) adalah sebagai berikut : “Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu”. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:171), untuk menguji reliabilitas maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11
k k 1
b2
1 t2
Keterangan: r11 =Reliabilitas Instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan 2 b
t
2
= jumlah varians butir = varians total
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:171)Untuk memperoleh jumlah varians butir, harus dicari terlebih dahulu varians setiap butir yaitu sebagai berikut:
x b
2
x
2
2
N N
Keterangan: x2 = jumlah kuadrat varians tiap butir N = jumlah responden Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan metode alphacronbach. Hasil pengujian dapat dilihat dalam tabel reliabilitiy statistik, lalu hasil tersebut dibandingkan dengan tabel tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha, jika nilai alpha dihitung lebih besar dari pada tabel maka item dinyatakan reliabel. Berikut ini tabel reliabilitas nilai alpha.73 : Tabel 2 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha Nilai Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00-0.20
Kurang Reliabel
< 0.20-0.40
Agak Reliabel
< 0.40-0.60
Cukup Reliabel
< 0.60-0.80
Reliabel
< 0.80-1.00
Sangat Reliabel
3.7 Metode Analisis 3.7.1 Teknik Skala Pengukuran Teknik Skala Pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju dan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diajukan dengan skor masing-masing jawaban sebagai berikut : Sangat Setuju (SS) diberi Skor 4 Setuju (S) diberi Skor 3 Tidak setuju diberi skor 2 Sangat tidak setuju diberi skor 1
3.8 Teknik Analisis Data Analisis data dimaksudkan untuk menganalisis data dari hasil catatan lapangan, atau dari sumber informasi yang diperoleh. Setelah data terkumpul maka
dilakukanlah
pengaturan,
mengurutkan,
mengelompokkan
dan
mengkategorikannya, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasi oleh penguji maupun pembaca. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksplanatif.
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian yang berjudul “ Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten Terhadap Minat Baca Pelajar (Survei Di SMAN 3 Kota Serang)”, yang beralamat di Jl. Raya Taktakan Km 0,5 Serang. Sedangkan waktu penelitian ini dimulai dari bulan September 2012 sampai dengan sekarang (Maret 2013) sebagaiman jadwal berikut : No
Kegiatan
1
Pembuatan Proposal
2
Penyusunan Landasan Teoritis
3
Pengumpulan Data
4
Analisis Data
Sept
Okt
Nop
des
Bulan Jan
Feb
Maret April
Mei
BAB IV PEMBAHASAN 4.
Deskripsi obyek Penelitian 4.1 Identitas Nama Sekolah
:
SMA NEGERI 3 SERANG
Keterangan
:
Sekolah Menengah Atas
Alamat
:
Jl Raya Taktakan km 0,5 Serang Banten
Kota
:
Serang
Propinsi
:
Banten
Kode Pos
:
42162
Telepon
:
0254203516
Fax
:
0254203488
Email
:
[email protected]
Status Kepemilikan Gedung
:
Milik sendiri
Luas Tanah
:
25,300 m2
Luas Bangunan
:
15,000 m2
Akses Internet
:
Ada
Akreditasi
:
B (BAIK)
Jumlah siswa
:
Kelas X 439 siswa, kelas XI 398 siswa dan kelas XII 381 siswa, jadi total siswa 1.218
Program Studi
:
Program IPA dan IPS
4.2. Sejarah Singkat Pertama berdirinya SMAN 3 KOTA SERANG d/h SMAN 1 Taktakan pada tahun pelajaran 2001/2002 disambut hangat masyarakat, hal ini terbukti pada awal berdirinya memiliki 2 kelas rombongan belajar. Proses belajar Mengajar (KBM) masih menumpang di SMP Negeri 1 Taktakan karena belum memiliki gedung dengan waktu belajar sore hari. SMAN 1 Taktakan Merupakan kelas jauh (Vilial) SMAN 1 Cipocok Jaya dengan Kepala Sekolahnya
Bpk.
Drs.
H. Nazarudin datuk Pamuncak, sedangkan
pengelolanya adalah Bpk. Deni Arif Hidayat, S.Pd Pada akhir tahun pelajaran 2003/2004 dengan selesainya pembangunan kelas sebanyak 3 lokal proses belajar mengajar terbagi 2 tempat. Kelas 1 dan 2 masih menggunakan lokal SMPN 1 Taktakan sedangkan kelas 3 IPA dan IPS mengggunakan lokal baru dengan waktu belajar pagi hari. Tepat Tanggal 30 Agustus 2003 SMA Negeri 1 Taktakan secara resmi terpisah dari SMA Negeri 1 Cipocok Jaya yang ditandai dengan diterbitkannya Sertifikat Nomor Induk Sekolah (NIS) dan Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu
Nomor
301280403033 dengan kepala Sekolah
definitif yakni Bapak Deni Arif Hidayat, S.Pd., M.Pd. Perkembangan SMA Negeri 1 Taktakan terus berbenah dan berprestasi melalui tangan seninya Bapak Deni Arif Hidayat mencoba mengenalkan SMA Negeri 1 Taktakan baik ditingkat kabupaten Serang ataupun Provinsi Banten sehingga dalam waktu yang relatif cepat terjelmalah ruang kelas baru yang saat itu mencapai 19 ruang belajar dan 1 laboratorium bahasa.
Pada tahun 2006 tepatnya di bulan September Dinas Pendidikan Kabupaten Serang merotasi beberapa Kepala Sekolah termasuk SMAN 1 Taktakan. Bapak Deni Arif Hidayat S.Pd, M.Pd.,menuju SMAN 1 Ciruas dan Bapak Drs. H. Muhammad Sufri, M.Pd menuju ke SMAN 1 Taktakan. Bapak Drs. H. Muhammad Sufri, M.Pd atau lebih akrab dengan sebutan pak Wawang
bertekad
melanjutkan
program
yang
sudah
dicanangkan
pendahulunya, hal ini terbukti pada tahun pelajaran 2007/2008 jumlah rombongan belajar mencapai 27 kelas. Cukup fantastik dan mengagetkan dunia pendidikan khususnya di kabupaten Serang, dengan waktu yang relatif singkat untuk umur sekolah SMAN 1 Taktakan telah menjawab kebutuhan masyarakat. Seiring dengan perubahan status Kabupeten Serang menjadi Kota Serang pada tahun Ajaran 2008/2009 SMAN 1 Taktakan berubah menjadi SMAN 3 Kota Serang. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi SMAN 3 Kota serang mendapat bantuan berupa Laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Perpustakaan melalui BCA Peduli. Berdirinya masjid Adz-Dzikro, Miniatur stadion (track 200M), Gapura Sekolah (gapura kedua alun-alun kota serang) menambah rasa percaya diri SMAN 3 Kota Serang menuju Sekolah berstandar Nasional.
4.2.1
VISI: “Menjadi sekolah bernuansa agamis, berwawasan keunggulan dalam
prestasi akademis, seni dan olah raga serta tampil sebagai teladan sehingga mampu menjawab tantangan masa depan”. 4.2.2
MISI:
a) Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang saleh penuh keimanan dan ketaqwaan serta santun dalam bertindak. b) Meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar. c) Menumbuhkan sikap inovatif, kreatif, dan kompetitif. d) Meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. e) Berpartisipasi dalam melestarikan seni
budaya dan menciptakan
lingkungan pendidikan kondusif dan nyaman, lengkap sarana dan prasarana. f) Meningkatkan hubungan kerjasama antara sekolah, orang tua, masyarakat dan instansi terkait.
4.2.3.
Kepengurusan Sekolah Kepengurusan Sekolah
Kepala Sekolah Dewan Guru No Nama 1 Drs. H. Mohammad Sufri.M.Pd 2 Dra. Sri Yuni Kulsum 3 Dra. Eni Rochaeni 4 Drs. Asep Gunawan 5 Dra. Hj. Sri Endah Setiawati 6 Drs. Suganda 7 Yudi Yudaswara,S.Pd 8 Hj. Aminah S.Pd 9 Dra. Hj. Sumartini 10 Drs. H. Saufi Mutahidin,M.Pd 11 Sunaiyah,S.Pd 12 Lilis Zuraida,S.Pd 13 Suryaman,S.Pd.,M.Pd 14 Dra. Dian Ahmad Mulyadi 15 Esin Kuraesin,S.Pd 16 Dra. Parwati Yuli Hartati Hj. Harlinah Sijamti 17 DJ,S.Pd.,M.Pd 18 Sutrisno Harmedi,S.Pd.,M.Pd 19 Ali Ichsa,S.Pd 20 Sukmawanto,S.Pd.,M.Pd 21 Cartiana,S.Pd 22 Purwanti,S.Pd 23 Efin Arifin,S.Pd 24 Saprudin,S.Ag.,M.Pd 25 Dra Enih Sukarsih 26 Lilis Sumirat,S.Pd 27 Eneng Srinengsih,S.Pd 28 Jajang Drajat Jubaedi,S.Pd
Drs. H. Mohammad Sufri,M.Pd
Nip 1955016197903101xxx 1960031519850320xxx 1960051219860320xxx 1963052219920310xxx 1957102119941220xxx 1962120919950310xxx 1968111719910110xxx 1961101419830320xxx 1967061919941220xxx 1968041019951210xxx 1959011019820720xxx 1969052319951220xxx 1963061519830510xxx 1966030819970210xxx 1973020819970220xxx 1961071719951220xxx 1970111019980220xxx 1968102519980210xxx 1972121219980110xxx 1970091319990310xxx 1973080719980320xxx 1979100520031220xxx 1970090620001210xxx 1974031020031210xxx 1967060320050220xxx 1979011220050220xxx 1969090620050220xxx 1972050620050210xxx
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Efin Arifin,S.Pd Saprudin,S.Ag.,M.Pd Dra Enih Sukarsih Lilis Sumirat,S.Pd Eneng Srinengsih,S.Pd Jajang Drajat Jubaedi,S.Pd Yuyu Yulisnawati,S.Pd Dra. Mahmudah Hamdah,S.Ag Roos Rosita Budiastuti.,S.Pd Mahmudin,S.Pd Rohiyana,S.Pd Neni Rohaeni,S.Pd Fatmawati,S.Ag Risa Dahliana,S.Pd Noor Sobah S.Ip.,M.Pd Nina Lisnawati,S.Pd Atika Purnama Sari,S.Pd Titi Rogayah,S.Pd Agus Salby,S.Ag Jepri,S.Pd Endang Muhammad Samsudin,ST Muhammad Gumilang Y,S.Sn Laily Saadah,S.Si
1970090620001210xxx 1974031020031210xxx 1967060320050220xxx 1979011220050220xxx 1969090620050220xxx 1972050620050210xxx 1972050620050220xxx 1965090120060420xxx 1974060120060420xxx 1979071620060420xxx 1968122420070110xxx 1975101520070120xxx 1970062920080120xxx 1972012120080120xxx 1974122920080120xxx 1975122520080120xxx 1977050420080120xxx 1978052920080120xxx 1979070920080120xxx 1972070320080110xxx 1979051220080110xxx 1971100520100110xxx 1977071220100110xxx 1972022720080120xxx
4.3 Analisis Data Dalam bab IV point 2 ini penulis menganalisa hasil jawaban dari butirbutur kuisioner yang diberikan kepada responen. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode likert62, yaitu dengan memberikan nilai dari 1-4 untuk setiap jawaban responden ; nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, nilai 2 untuk jawaban tidak setuju, nilai 3 untuk jawaban setuju dan nilai 4 untuk jawaban sangat setuju, kemudian menjumlah angka untuk tiap jawaban. Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis : kuisioner yang berkaitan dengan rubrik Xpresi (variabel x) dan kuisioner yang berkaitan dengan minat baca (variabel y) Analisis data penelitian dengan metode likert ini dapat diuraikan sebagai berikut :
62
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003), cet. Keenam, hal 61
4.3.1. Analisis kuisioner rubrik Xpresi 1.
Tanggapan Responden terhadap pernyataan setiap hari saya membaca rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; setiap hari saya
membaca rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten, diketahui 7 (tujuh) orang atau 7% menjawab sangat tidak setuju, 39 (tiga puluh sembilan) orang atau 39% menjawab tidak setuju, dan 49 (empat puluh sembilan) orang atau 49% menjawab setuju dan 5 (lima) orang atau 5% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa siswa SMAN 3 Kota Serang sebagian besar atau 54% setiap hari membaca rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten dan 46%nya tidak setiap hari membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten.
Grafik 1 Tanggapan Responden terhadap pernyataan setiap hari saya membaca rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
2.
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten salah satu Rubrik kesukaan Saya Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten salah satu Rubrik kesukaan Saya, diketahui 4 (empat) orang atau 4% menjawab sangat tidak setuju, 36 (tiga puluh enam) orang atau 36% menjawab tidak setuju, 53 (lima puluh tiga) orang atau 53% menjawab setuju dan 7 (tujuh) orang atau 7% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa siswa SMAN 3 Kota Serang, sebagian besar atau 60%nya setiap hari menyatakan bahwa rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten merupakan salah satu rubrik kesukaan mereka dan 40% nya bahwa rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten bukan merupakan rubrik kesukaan mereka Grafik 2 pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten salah satu Rubrik kesukaan Saya
3. Tanggapan terhadap pernyataan Informasi di Rubrik Xpresi Koran Harian Radar Banten cukup Mendidik. Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Informasi di Rubrik Xpresi Koran Harian Radar Banten cukup Mendidik., diketahui 5 (lima) orang atau 5% menjawab tidak setuju, 78(tujuh puluh delapan) orang atau 78% menjawab setuju dan 17 (tujuh belas) orang atau 17% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 3 Kota Serang atau sekitar 95% menyatakan bahwa Rubrik Xpresi yang ada di koran harian Radar Banten cukup mendidik, dan hanya 5% saja yang tidak menyatakan Rubrik Xpresi tidak cukup mendidik
Grafik 3 Tanggapan terhadap pernyataan Informasi di Rubrik Xpresi Koran Harian Radar Banten cukup Mendidik.
4.
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten cukup informatif Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten cukup informatif, diketahui 1 orang atau 1% menyatakan sangat tidak setuju, 9 (sembilan) orang atau 9% menjawab tidak setuju, 74 (tujuh puluh empat) orang atau 74% menjawab setujudan 16 (enam belas) orang atau 16% menjawab sangat setuju. Dari jawaban seperti ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas atau 90% siswa SMAN 3 Kota Serang menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten cukup informative dan hanya 10nya saja yang tidak menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten cukup informative
Grafik 4 Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten cukup informatif
5.
Tanggapan terhadap pernyataan Bahasa yang digunakan dalam Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah Saya mengerti Dari jawaban responden terhadap pernyataan Bahasa yang digunakan
dalam Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah Saya mengerti, diketahui 8 (delapan) orang atau 8% menjawab tidak setuju, 77 (tujuh puluh tujuh) orang atau 77% menjawab setuju dan 15 (lima belas) orang atau 15% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 92% menyatakan bahwa Bahasa yang digunakan dalam Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah mereka mengerti dan hanya 8% saja yang tidak menyatakan bahwa Bahasa yang digunakan dalam Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah mereka mengerti
Grafik 5 Tanggapan terhadap pernyataan Bahasa yang digunakan dalam Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah Saya mengerti
6.
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten memberikan informasi tentang cara bergaul Dari jawaban responden terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten memberikan informasi tentang cara bergaul, diketahui 2 orang atau 2% menjawab sangat tidak setuju, 18 orang atau 18% menjawab tidak setuju, 73 orang atau 73% menjawab setuju dan 7 orang atau 7% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 3 Kota Serang atau sekitar 79% menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten memberikan informasi tentang cara bergaul dan hanya sekitar 21% yang menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten memberikan informasi tentang cara bergaul
Grafik 6 Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten memberikan informasi tentang cara bergaul
7.
Tanggapan pernyataan Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten saya merasa lebih gaul Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Setelah membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten saya merasa lebih gaul, diketahui 2 orang atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 53 orang atau 53% menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 21% menyatakan setuju dan 24 orang atau 24% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau sekitar 55% tidak menyatakan bahwa Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mereka merasa lebih gaul dan 45% menyatakan bahwa Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mereka merasa lebih gaul
Grafik 7 Tanggapan pernyataan Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten saya merasa lebih gaul
8.
Tanggapan terhadap pernyataan Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten wawasan saya semakin bertambah Dari jawaban responden terhadap pernyataan Setelah membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten wawasan saya semakin bertambah diketahui 2 orang atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 53 orang atau 53% menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 21% menyatakan setuju dan 24 orang atau 24% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau sekitar 55% tidak menyatakan bahwa Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten wawasan saya semakin bertambah dan 45% menyatakan bahwa Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten wawasan saya semakin bertambah
Grafik 8 Tanggapan terhadap pernyataan Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten wawasan saya semakin bertambah
9.
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten sangat tepat untuk anak muda Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten sangat tepat untuk anak muda, diketahui 12 Orang atau 12% menyatakan tidak setuju, 72 orang atau 72% menyatakan setuju dan 16 orang atau 16% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 88% menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten sangat tepat untuk anak muda dan hanya 12% yang tidak menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten sangat tepat untuk anak muda.
Grafik 9 Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten sangat tepat untuk anak muda
10. Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda, diketahui 2 orang atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 26 Orang atau 26% menyatakan tidak setuju, 64 orang atau 64% menyatakan setuju dan 8 orang atau 8% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 72% menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda dan sekitar 28% yang tidak menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda.
Grafik 10 Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda
11. Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena di dorong oleh keinginan sendiri Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena di dorong oleh keinginan sendiri, diketahui 17 Orang atau 17% menyatakan tidak setuju, 66 orang atau 66% menyatakan setuju dan 17 orang atau 17% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 83% menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena di dorong oleh keinginan mereka sendiri dan hanya sekitar 17% saja yang menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena didorong oleh keinginan mereka sendiri
Grafik 11 Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena di dorong oleh keinginan sendiri
12. Tanggapan pernyataan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar banten membuat minat baca mereka bertambah Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar banten membuat minat baca Saya bertambah, diketahui 24 Orang atau 24% menyatakan tidak setuju, 70 orang atau 70% menyatakan setuju dan 6 orang atau 6% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 76%nya menyatakan bahwa Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar banten membuat minat baca mereka bertambah dan 24% yang menyatakan bahwa Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar banten membuat minat baca mereka bertambah
Grafik 12 Tanggapan pernyataan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar banten membuat minat baca mereka bertambah
13. Tanggapan pernyataan Saya berperan aktif dengan mencari berita di sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya berperan aktif dengan mencari berita di sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten, diketahui 6 orang atau 6% menyatakan sangat setuju, 33 Orang atau 33% menyatakan tidak setuju, 57 orang atau 57% menyatakan setuju dan 4 orang atau 4% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 3 Kota Serang atau 61% menyatakan bahwa mereka berperan aktif dengan mencari berita di sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten dan 39%nya menyatakan bahwa mereka berperan aktif dengan mencari berita di sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
Grafik 13 Tanggapan pernyataan Saya berperan aktif dengan mencari berita di sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
14. Tanggapan pernyataan Saya memberikan artikel atau opini kepada Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya memberikan artikel atau opini kepada Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten, diketahui 7 Orang atau 7% menyatakan sangat tidak setuju, 43 orang atau 43% menyatakan tidak setuju, 43 orang atau 43% menyatakan setuju dan 7 orang atau 7% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa SMAN 3 Kota Serang atau 50% menyatakan bahwa mereka memberikan artikel atau opini kepada Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten dan sebagian lagi atau 50%nya lagi menyatakan bahwa mereka memberikan artikel atau opini kepada Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
Grafik 14 Tanggapan pernyataan Saya memberikan artikel atau opini kepada Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
15. Tanggapan pernyataan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten membuat Saya menjadi lebih gemar membaca Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten membuat Saya menjadi lebih gemar membaca, diketahui 3 orang atau 3% menjawab sangat tidak setuju, 28 orang atau 28% menjawab tidak setuju, 58 Orang atau 58% menyatakan setuju dan 11 orang atau 11% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 69% menyatakan bahwa Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten membuat mereka menjadi lebih gemar membaca dan 31% siswa menyatakan bahwa Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten membuat mereka menjadi lebih gemar membaca
Grafik 15 Tanggapan pernyataan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten membuat Saya menjadi lebih gemar membaca
16. Tanggapan pernyatan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mampu meningkatkan kreativitas Saya Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mampu meningkatkan kreativitas Saya, diketahui 1 orang atau 1% menjawab sangat tidak setuju, 19 orang atau 19% menjawab tidak setuju, 61 Orang atau 61% menyatakan setuju, dan 19 orang atau 19% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 80% menyatakan bahwa Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mampu meningkatkan kreativitas mereka dan 20% tidak menyatakan bahwa dengan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mampu meningkatkan kreativitas mereka
Grafik 16 Tanggapan pernyatan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mampu meningkatkan kreativitas Saya
17. Tanggapan pernyataan Penyajian Rubrik Xpresi di KoranHarian Banten membuat saya tertarik untuk membacanya Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Penyajian Rubrik Xpresi di Koran Harian Banten membuat saya tertarik untuk membacanya, diketahui 4 Orang atau 4% menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang atau 6% menjawab tidak setuju, 82 orang atau 82% menjawab setuju dan 8 orang atau 8% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa SMAN 3 Kota Serang atau 90% menyatakan bahwa Penyajian Rubrik Xpresi di KoranHarian Banten membuat mereka tertarik untuk membacanya dan hanya 10% saja yang menyatakan bahwa Penyajian Rubrik Xpresi di KoranHarian Banten membuat mereka tertarik untuk membacanya
.Grafik 17 Tanggapan pernyataan Penyajian Rubrik Xpresi di KoranHarian Banten membuat saya tertarik untuk membacanya
18. Tanggapan pernyataan Penyajian Rubrik Xpresi membuat saya puas membacanya Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Penyajian Rubrik Xpresi membuat saya puas membacanya, diketahui 3 orang atau 3% menyatakan sangat tidak setuju, 23 orang atau 23% menyatakan tidak setuju, 67 orang atau 67% menyatakan setuju dan 7 orang atau 7% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 74% menyatakan bahwa Penyajian Rubrik Xpresi membuat mereka puas membacanya dan hanya 26% yang menyatakan bahwa Penyajian Rubrik Xpresi membuat mereka puas membacanya
Grafik 18 Tanggapan pernyataan Penyajian Rubrik Xpresi membuat saya puas membacanya
19. Tanggapan pernyataan Saya tertarik membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi tentang dunia anak pelajar Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya tertarik membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi tentang dunia anak pelajar, diketahui 2 Orang atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 8 orang atau 8% menyatakan tidak setuju, 78 orang atau 78% menyatakan setuju dan 12 orang atau 12% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa SMAN 3 Kota Serang atau 90% menyatakan bahwa mereka tertarik membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi tentang dunia anak pelajar dan hanya 10% saja yang tidak menyatakan bahwa mereka tertarik membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi tentang dunia anak pelajar. Grafik 19 Tanggapan pernyataan Saya tertarik membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi tentang dunia anak pelajar
20. Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten secara berulang-ulang Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten secara berulang-ulang, diketahui 9 Orang atau 9% menyatakan sangat tidak setuju, 43 orang atau 43% menyatakan tidak setuju, 42 orang atau 42% menyatakan setuju dan 6 orang atau 6% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 52% menyatakan bahwa mereka tidak membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten secara berulangulang dan 48%nya menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten secara berulang-ulang
Grafik 20 Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten secara berulang-ulang
4.3.2.Uji validitas dan realibilitas data
4.3.2.1.Uji validitas Data Uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Menurut Sugiyono (2002: 124) uji validitas data adalah sebagai berikut, “Teknik Korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3.Jadi, jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dari hasil uji validitas tiap butir soal kuisioner diketahui rata di atas 0,3 (hasil uji validitas tiap soal terlampir). Dengan demikian seluruh kuisioner dinyatakan Valid .
4.3.2.2.Uji Reliabilitas Data Menurut Sugiyono (2002:172) adalah sebagai berikut : “Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu”. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:171), untuk menguji reliabilitas maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11
k k 1
b2
1 t2
Keterangan: r11 =Reliabilitas Instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan 2 b 2 t
= jumlah varians butir = varians total
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:171)Untuk memperoleh jumlah varians butir, harus dicari terlebih dahulu varians setiap butir yaitu sebagai berikut: x
x
2
b2
2
N N
Keterangan: x2 = jumlah kuadrat varians tiap butir N = jumlah responden Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2009:173) untuk mencari varians total adalah sebagai berikut: jumlahkuadratskortotal N
jumlahkuadratskortotal t2
N
Dari hasil uji realibitas data (terlampir) diketahui rata-rata realibiltas data untuk kuisioner adalah 0,816001546. Dengan demikian tingkat realibilitas berdasarkan nilai Alpha adalah sangat realiabel (lihat tabel berikut) Tabel 3 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha Nilai Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00-0.20
Kurang Reliabel
< 0.20-0.40
Agak Reliabel
< 0.40-0.60
Cukup Reliabel
< 0.60-0.80
Reliabel
< 0.80-1.00
Sangat Reliabel
4.2.3. Analisis Product Moment Untuk mengetahui adanya pengaruh antara dua variabel, yaitu antara variabel x (program Xpresi) terhadap variabel y (minat baca) pada siswa SMAN 3 Kota Serang, analisis yang digunakan adalah analisis product moment correlatiaon dengan rumus sebagai berikut : r= dimana : rxy = Korelasi antara variabel x dan y x = (Xi - X)
y = (Yi - Y) untuk penghitungan koefesien korelasi, maka data program rubrik Xpresi dan data minat baca siswa dimasukan ke dalam tabel. Dari tabel tersebut telah ditemukan : ∑Xi
1185
∑Yi
1000
∑XiYi
61698
r hitung:
0,947671
r tabel 99%
0,561
r tabel 95%
0,444
Jadi ada korelasi positif sebesar 0,947671 antara program rubrik Xpresi dan minat baca siswa SMAN 3 Kota Serang. Hal ini berarti program rubrik Xpresi ada pengaruh terhadap minat baca siswa di SMAN 3 Kota Serang. Kemudian koefesien korelasi hasil penghitungan tersebut signifikan (dapat digenaralisasikan) karena r hitung 0,947671 lebih besar dari pada r tabel 0,444 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya ada pengaruh positif dan signifikan antara program rubrik Xpresi dan minat baca siswa di SMAN 3 Kota Serang.
Pengujian signifikansi koefesien korelasi, selain dapat menggunakan tabel, juga dapat dihitung dengan uji t dengan rumus sebagai berikut : t=
t hitung
12,594
t tabel 99%
2,878
t tabel 95%
2,101 harga t hitung ini dibandingkan dengan t tabel. Ternyata harga t hitung
12,.594 lebih besar dari pada t tabel 2, 101. Dengan demikian berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan program rubrik Xpresi di koran harian radar Banten terhadap minat baca siswa di SMAN 3 Kota Serang sebesar 0,947671. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefesien korelasi yang ditemukan ini besar atau kecil, maka dapat berpedoman kepada ketentuan berikut ini : Tabel 4 Interpretasi Koefesien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
< 0,20
Pengaruh Sangat Rendah
0,20-2,399
Pengarug Rendah
0,40-0,599
Pengaruh Sedang
0,60-0,799
Pengaruh Kuat
> 0,80
Pengaruh Sangat Kuat
Jika kita melihat tabel ini maka pengaruh program rubrik Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten sangat kuat terhadap minat baca siswa SMAN 3 Kota Serang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan Dari penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut : 1.
Siswa SMAN 3 Kota Serang sebagian besar atau 54% membaca rubrik Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten
2.
Siswa SMAN 3 Kota Serang sebagian besar atau 60% menyukai rubrik Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten
3.
Alasan siswa SMAN 3 Kota Serang menyukai Rubrik Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten, karena rubrik Xpresi : a. Cukup informatif b. Cukup mendidik c. Memberikan informasi tentang cara bergaul d. Sangat tepat untuk anak muda e. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
4.
Berdasarkan analisis product moment maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Rubrik Xpresi yang terdapat di Koran harian Radar Banten terhadap minat baca siswa SMAN 3 Kota Serang dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%.
5.2.
Saran Berdasarkan penelitian di atas maka penulis dapat memberikan saran-
saran sebagai berikut : 1.
Kepada Lembaga Sekolah terutama Sekolah Menengah Atas agar dapat menyediakan fasilitas baca tidak hanya terpaku kepada buku-buku pelajaran saja akan tetapi juga menyediakan beragam bacaan yang berkualitas baik berupa majalah, Koran maupun buku-buku lainnya yang dapat menarik siswa seperti program Rubrik Xpresi di harian Radar Banten sehingga menambah dan merangsang minat baca pelajar
2.
Kepada Media Pers khususnya media percetakan agar lebih memperhatikan program-program tulisan yang dapat menjangkau kalangan remaja sehingga mereka termotivasi untuk membacanya yang pada akhirnya media pers tidak hanya mengejar aspek bisnis akan tetapi juga dapat berperan membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Hilal, (ketua Redaksi Rubrik Xpresi), Karya Ilmiah Ardianto dan Komala, Komunikasi Massa suatu Pengantar, Jakarta : Simbiosa Rekatama Media, 2007 Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Kencana Preda Media Group, 2009 Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007 Pudari,Ahmad,Skripsi,”Minat
Pemuda
Bekerja
di
Sektor
Pertanian.Serang:Untirta,2000 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002 Depdikbud,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka,2008 Effendy,Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : Rosdakarya, 2003 Hesti, Skripsi, Jakarta : Universitas Indonesia, 2008 Muis,Ichwan, Partisipasi Masyarakat,Jakarta:2011 Kriyantono, Rachmat, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana, 2007 _______________, Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Preda Media Group, 2008 Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia, Jakarta : Grafiti, 1994 Mantra, Ida Bagus, Filsafat penelitian dan Metode Penelitian, Jakarta : Pusat Pelajar, 2004 Meriska, Sekretaris Redaksional Harian Radar Banten, wawancara, Serang, 02 Agustus 2012, jam 13.24 WIB Mulyawan, Dedy,M.A.,Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005 Nasution, S, Metode Research, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003, cet. Keenam Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003 Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999 Redi, Panuju, Nalar Jurnalistik, Jakarta : Bayu Media Publishing, 2005 Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008 Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survey, Jakarta : PT Pustaka, 1995 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2008 _______, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfabeta, 2004 ________, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV Alfabeta, 2007 Zaenudin, H.M, The Journalist, Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007
Kutipan artikel Mathedu Unila http://www.radarbanten.com www.Kmbi.Blogspot.com