PENGARUH PROMOSI BMT TERHADAP MOTIVASI MENABUNG SISWA (Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan) SKIPSI Skipsi ini diajukan pada fakultas syariah dan hukum Untuk memenuhi persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
OLEH:
IRMA RAHMAWATI 103046128265
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008M/1429 H
PENGARUH PROMOSI BMT TERHADAP MOTIVASI MENABUNG SISWA ( Studi Pada BMT dan MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan ) SKIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)
Oleh : IRMA RAHMAWATI 103046128265
Di Bawah Bimbingan Pembimbing I
Pembimbing II
Dr.Ir. Murasa Sarkaniputra NIP: 080 030 109
Dwi Nuraini Ihsan ,SE,MM
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi PENGARUH PROMOSI BMT TERHADAP MOTIVASI MENABUNG SISWA (Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan) telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta pada tanggal 10 April 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada program studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta,
Juni 2008
Mengesahkan. Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150 210 422 PANITIA UJIAN Ketua
: Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 150 210 422
(...........................)
Sekretaris
: AH. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH NIP. 150 318 308
(...........................)
Pembimbing I : Dr. Ir. Murasa Sarkaniputra NIP. 080 030 109
(………………...)
Pembimbing II : Dwi Nuraini Ihsan ,SE,MM
(………………...)
Penguji I
: Drs. Noryamin Aini, MA NIP. 150 247 330
(...........................)
Penguji II
: AH. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH NIP. 150 318 308
(...........................)
Lembar Pernyataan
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Juni 2008 Penulis
ABSTRAK IRMA RAHMAWATI Pengaruh Promosi BM Terhadap Motivasi Menabung Siswa (Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an, Tebet Jakarta Selatan) Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, BMT merupakan lembaga ekonomi islam yang dibangun berbasis keumatan, sebab dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat, dari segi jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang paling banyak apabila dibanding dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Dalam setiap perusahaan maupun lembaga keuangan pasti memerluakan adanya suatu promosi, promosi yang dimiliki oleh suatu perusahaan harus mempunyai strategi yang baik agar tercapai misi dan visi perusahaan, dengan menggunakan teknik promosi yang baik diharapkan perusahaan dapat mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan pendapatan perusahaan. Dalam dunia bisnis ada ungkapan yang mengatakan suatu kegiatan promosi yang berhasil adalah kegiatan yang mampu naluri ingin memiliki suatu produk tertentu. Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas perusahaan yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Pada penelitian ini BMT Daarul Qur’an yang menjadi obyek penelitian dalam mempengaruhi siswa agar termotivasi menjadi nasabah, maka BMT DQ melakukan berbagai cara untuk mempromosikan yaitu dengan cara: mengadakan penyuluhan/ ceramah langsung kepada siswa.i MTs Daarul Qur,an, menjadi sponsor di berbagai acara/ kegiatan di sekolah MTs Daarul Qur,an, pihak BMT menyebarkan brosur, pamflet, memasang spanduk di daerah yang strategis,memberi santunan kepada siswa/i MTs Daarul Qur’an yang kurang mampu. Dari berbagai promosi yang dilakukan, hasil dari analisa jawaban responden, maka didapat bentuk promosi yang paling berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa adalah promosi BMT DQ dalam bentuk pemberian santunan kepada siswa yang kurang mampu dengan nilai rata-rata sebesar 100%, dari hasil analisa ini semua responden yang berjumlah 67 responden menjawab berpengaruh. Dan bentuk promosi yang kurang berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa adalah keramahan petugas BMT DQ, dengan nilai rata-rata sebesar 52.21%. Selain beberapa bentuk promosi yang dilakukan pihak BMT Daarul Qur’an untuk mempengaruhi motivasi menabung siswa, namun ada beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa, diantaranya: faktor lokasi BMT DQ yang berdekatan dengan sekolah MTs DQ, faktor proses untuk menjadi nasabah di BMT DQ mudah dan tidak berbelit-belit, faktor adanya dorongan dari orangtua, dan faktor ikut-ikutan teman.
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ Assalamualaikum, Wr. Wb Sembah sujud ku kepada Allah SWT yang telah menciptakan seluruh jagad raya ini. Nikmat, Rahmat dan Barokahnya yang selalu menghampiri dalam setiap perjalanan penulis. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah SAW serta sahabat dan keluarganya, yang telah membawa agama penyempurna. Alhamdulillah,,setelah sekian lama berjuang akhirnya terselesaikan sudah satu persatu kewajiban penulis. Suka duka selalu menemani perjalanan skripsi ini, maka dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu. Terutama kepada Apa dan Ibu ku, H. Makmun Hidayat (alm) dan Hj. Muslimatiah. Tiada kata yang pantas selain beribu-ribu Terima Kasih atas segala kerja keras, pengorbanan, limpahan kasih sayang, nasehat dan kesabarannya dalam membesarkan penulis. Semoga Allah SWT selalu melindungi, menjaga dan menyayangi Apa dan Ibu. Terimalah skripsi ini sebagai tanda bakti ananda. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MH, MM. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum beserta jajarannya. 2. Ibu Euis Amalia dan Bpk. AH. Azharudin Latief, Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Muamalat. 3. Bapak Dr. Ir. Murasa Sarkaniputra, dan Ibu Dwi Nuraini Ihsan, SE, MM selaku pembimbing skripsi, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis serta telah memberikan arahan dan masukan yang berguna buat penulis. 4. Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membantu penulis dalam mencari literature penulisan skripsi.
5. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. Semoga ilmu yang kalian berikan akan selalu bermanfaat khususnya untuk penulis. 6. Bpk. Muhammad Lukman,SE. Direktur BMT Daarul Qur’an, dan Bpk. Nirwan Agus,SE. Manajer Operasional BMT Daarul Qur’an dan skaligus pembimbing penelitian serta seluruh staf BMT Daarul Qur’an, terima kasih atas segala bantuan dan kerjasamanya dalam memberikan informasi kepada penulis. 7. Kepada kakakku Mia serta adikku Makhzar, Khairuk dan Nurul, terima kasih atas pengertian, kesabaran, dan semangatnya yang telah diberikan kepada penulis. Semoga kita selalu bisa memberikan yang terbaik untuk Apa dan Ibu. 8. Kepada keluarga besar Bpk Drs. H. Maksudi Alamsyah, Bpk Mahmuri dan keluarga besar Klinik Bdn. Syarifah, Am, keb. Trimakasih atas limpahan kasih sayang, perhatian baik secara moril dan materil. Semoga Allah membalas kebaikan kalian 9. Buat Wilda Maulidia, kebersamaan kita dalam setiap langkahku di kampuz memberikan aQ kekuatan bahwa aQ mampu menghadapi semuanya. Dan teruntuk Indra Himawan (alm) “Ku berikan setetes embun cinta dan kau limpahkan samudera cinta” terima kasih atas ketulusan cinta kasihmu yang tak sempat terbalas sampai kau menutup mata, Semoga Allah membalas semua kebaikan mu dan engkau tenang di sisinya (amin). 10. Temen-temen Muamalat 2003 especially, Izah, Evi, Wiwin, Otto, Rajab, Tian, Ipeh, Fatin, Lilah dan temen-temen kelas B yang tidak bisa disebutkan satu persatu, thanks atas kebersamaan, canda tawa, dan masukanmasukannya. 11. Teman-teman di KALACITRA : Yuni, Iyos, Ajeng, Erna, Suri, Sinden, Zaky, Rifqi, Rido, Agung dan semua KK KC yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih sudah memberikan Aq kesempatan untuk berorganisasi
dan tx for everything. Untuk K’Isro ayubi, terimakasih sudah menjadi KK yang baik untuk ku. 12. Buat teman-teman kos, Ika, Dila, Wulan trimakasi atas kebersamaan dan idenya dan buat Pipin, Gita, Ade, semangat ya. Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bisa berguna buat diri penulis dan buat orang lain. Wassalam , Wr, Wb. Jakarta, Juni 2008 Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
7
D. Kerangka teori
8
E. Penelitian terdahulu
11
F. Pedoman Penulisan Skripsi
13
G. Sistematika penelitian
13
BAB 11
TINJAUAN TEORITIS TENTANG PROMOSI DAN MOTIVASI MENABUNG
15
A. Promosi
15
1. PengertianPromosi
15
2. Fungsi dan Tujuan Promosi
17
3. Strategi Promosi
19
B. BMT (Baitul Mal Wa Tamwil)
25
1. Pengertian BMT
25
2. Tujuan dan Fungsi BMT
27
3. Pemasaran BMT
28
4. Produk dan kegiatan BMT
29
C. Motivasi menabung
30
BAB 111
1. Pengertian motivasi
30
2. Pengertian menabung
33
METODE PENELITIAN
36
A. Metode Penelitian
36
1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian
36
2. Pendekatan Penelitian
36
3. Jenis dan Sumber Data
37
4. Teknik Pengumpulan Data
37
5. Teknik Pengambilan Sampel
38
6. Teknik Analisa Data
38
a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas BAB 1V
38
ANALISA DAN PEMBAHASAN
48
A. Gambaran Umum BMT Daarul Qur’an
48
B. Profil Responden
55
C. Bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an Tebet
BAB V
Jakarta Selatan
59
D. Analisa Deskriptif
61
E. Analisa Data
72
KESIMPULAN DAN SARAN
75
A. Kesimpulan
75
B. Saran
78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas bentuk promosi DQ
Tabel 3.2
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas bentuk promosi DQ dengan mengeluarkan data yang tidak valid
Tabel 3.3
41
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tentang tingkat pengetahuan siswa/i tentang BMT DQ
Tabel 3.4
40
42
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tentang tingkat pengetahuan siswa/i dengan mengeluarkan data yang tidak valid
43
Tabel 3.5
Hasil pengujian validitas reliabilitas pengaruh iklan
43
Tabel 3.6
Hasil pengujian validitas reliabilitas pengaruh iklan dengan mengeluarkan data yang tidak valid
44
Tabel 3.7
Hasil pengujian validitas reliabilitas pengaruh personal selling
45
Tabel 3.8
Hasil pengujian validitas reliabilitas pengaruh publisitas
46
Tabel 3.9
Hasil pengujian validitas reliabilitas penampilan petugas BMT DQ 46
Tabel 3.10
Hasil pengujian validitas reliabilitas sikap petugas BMT DQ
47
Tabel 4.1
Jenis kelamin
56
Tabel 4.2
Kelas
56
Tabel 4.3
Tabungan
57
Tabel 4.4
Pekerjaan orangtua
57
Tabel 4.5
Jabatan orangtua di pekerjaannya
58
Tabel 4.6
Penghasilan orangtua setiap bulannya
58
Tabel 4.7
Uang jajan perhari
59
Tabel 4.8
Jumlah uang yang ditabung setiap minggunya
59
Tabel 4.9
Deskriptif promosi dalam bentuk spanduk
62
Tabel 4.10
Deskriptif promosi dalam bentuk sticker
63
Tabel 4.11
Deskriptif promosi dalam bentuk ceramah
64
Tabel 4.12
Deskriptif promosi dari isi ceramah
65
Tabel 4.13
Deskriptif promosi dengan cara penyampaiannya
66
Tabel 4.14
Deskriptif promosi dengan menjadi sponsor acara sekolah
67
Tabel 4.15
Deskriptif promosi dengan memberi santunan
68
Tabel 4.16
Deskriptif promosi dinilai dari kerapihan petugas BMT DQ
69
Tabel 4.17
Deskriptif promosi dinilai dari penampilan fisik petugas BMT DQ 70
Tabel 4.18
Deskriptif promosi dinilai dari keramahan petugas BMT DQ
71
Tabel 4.19
Deskriptip promosi dinilai dari kesopanan petugas BMT DQ
72
Tabel 4.20
Deskriptif faktor yang berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk menjadi nasabah
Tabel 4.21
74
Deskriptif faktor yang tidak berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk menjadi nasabah
75
Dengan penuh haru dan rasa bangga Ku persembahkan skripsi ini untuk Apa dan Ibu ku tercinta. Salam cinta untuk ibuku tersayang, cahaya dalam hidupku Dalam do’amu ku tahu kau meminta Di setiap sujudmu ku tahu kau berharap Di setiap tetesan air matamu dan rintihan suara yang keluar dari bibirmu kutahu slalu terucap do’a untuk ku terimakasih Ibu…….atas pengorbanan mu yang tidak pernah terhenti dan jasamu yang tiada tara. salam rindu untuk Apa ku tercinta, pahlawan dalam hidupku yang tidak pernah terhapus dalam hati ini percayalah, setiap tetes air mata yang keluar dari mata ini memanggilmu dengan kalimat RINDU……….. aku merindukanmu ketika fajar terbenam sampai fajar berikutnya berpijar lagi semoga ALLAH menjagamu dan engkau tenang disisinya (amin ya rabbal’alamin). IRMA RAHMAWATI
Biodata Penulis: Nama
: Irma Rahmawati
Tempat Tanggal Lahir
: Bogor, 25 Oktober 1985
Alamat
: Jl. Sabilillah No. 23 Citeureup-Bogor
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan
: SDN Tajur IV tahun 1991-1997 MTs al-Aulia tahun 1997-2000 MA al-Asiyah tahun 2000-2003 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun2003-2008
Pengalaman Organisasi
: KMF KALACITRA (Komunitas Pecinta Fotografi)
Judul Skripsi
: Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Siswa (Studi Pada BMT dan MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Seiring digulirkannya sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun 1990an di Indonesia. Beberapa lembaga keuangan syariah (LKS) tumbuh dan berkembang pesat di Indonesia. Lembaga-lembaga keuangan syariah mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai lembaga ekonomi berbasis syariah ditengah proses pembangunan
nasional.
Berdirinya
lembaga
keuangan
syariah
merupakan
implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsip-prinsip muamalat dalam hukum ekonomi Islam, selanjutnya direfresentasikan dalam bentuk pranata ekonomi Islam Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, BMT merupakan lembaga ekonomi Islam yang dibangun berbasis keumatan, sebab dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat, dari segi jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang paling banyak apabila dibanding dengan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya.1 Pada akhir Oktober 1995 diseluruh Indonesia telah berdiri lebih dari 300 BMT, dan masing-masing BMT melayani 100-150 pengusaha kecil /bawah2.
1 2
Hendi Suhendi, dk, BMT dan Bank Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004). Cet.1. h. 5
Baihaqi Abd. Majid dan Saifuddin A. Rasyid (ed), Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah, Perjalanan, Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia, (Jakarta: PINBUK, 2000), h. 289
Kehadiran BMT di Indonesia, selain ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi, juga memiliki misi penting bagi pemberdayaan usaha kecil dan menengah diwilayah kerjanya. hal ini didasarkan kepada visi BMT bahwa pembangunan ekonomi hendaknya dibangun dari bawah melalui kemitraan usaha 3 Sebagai lembaga ekonomi yang berbasis keumatan atau BMT yang berupaya memainkan peranannya sesuai dengan ketentuan hukum yang ditetapkan pemerintah bagi penyelenggaraan lembaga keuangan berdasarkan prinsif Syariah. UU no. 7/ 1992 tentang perbankan (kini UU no 10/ 1998) dan PP.no. 72/1992 tentang Bank berdasarkan prinsip bagi hasil telah memberikan peluang positif bagi BMT untuk beroperasi secara proporsional4 Eksistensi Lembaga Keuangan Syariah seperti BMT, jelas memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi berwawasan Syariah. Hal ini didasarkan kepada alasan berikut: pertama, secara filosofis, BMT merupakan lembaga keuangan yang secara teoritis dan praktis mengacu kepada prinsip-prinsip ekonomi syariah dengan tetap berpedoman kepada al-quran dan sunnah. Kedua, secara institusional, BMT merupakan lembaga keuangan yang mampu memberikan solusi bagi pemberdayaan usaha kecil dan menengah serta menjadi inti kekuatan ekonomi yang berbasis kerakyatan dan sekaligus menjadi penyangga utama sistem perekonomian yang berbasis nasional. Ketiga, sarana yuridis, kedudukan BMT memiliki landasan hukum 3
Hendri Suhendi, dkk. BMT dan Bank Islam
4
M Syafe’i Antonio, Bank Islam: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hal . 25
yang cukup kuat, yang mengacu kepada UU no.7/1997 tentang perbankan ( Kini UU no.10/1998 ), dimana BMT dapat menyelenggarakan usaha pelayanan dan jasa keuangan dalam skala kecil dan menengah.5 Meskipun dari segi keberadaan dan peranan lembaga keuangan Syariah mengalami perkembangan yang cukup pesat yang ditandai dengan banyak berdirinya lembaga keuangan yang secara operasional menggunakan prinsip bagi hasil atau dikenal dengan prinsip syariah, namun dari segi sosialisasi sistem ekonomi syariah mengenai wawasan dan pengetahuan tentang ekonomi syariah umumnya hanya dikalangan akademisi dan praktisi lembaga keuangan syariah saja, sedangkan masyarakat bawah belum tentu mengenal dan memahaminya secara jelas, Padahal ekonomi Syariah merupakan sistem ekonomi yang lebih memberikan daya tawar positif, bukan hanya dari aspek hukum (syariah), tetapi juga bisa menjadi sistem ekonomi alternatif yang dapat mendukung proses percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia. Mengingat di era globalisasi saat ini dimana tingkat persaingan di bidang ekonomi sangat tinggi, setiap perusahaan baik dibidang produk, jasa, maupun barang, dituntut untunk meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya terhadap produk yang dihasilkan. Titik pusat perhatian sistem organisasi sebuah lembaga keuangan yang besar adalah pada masalah komunikasi, sehingga pekerjaan praktis dari sebuah
5
Hendy Suhendi, dkk, BMT dan Bank Islam, h. vi
lembaga keuangan dapat dipantau dan ketepatgunaan yang praktis dari keputusankeputusan yang diambil dapat diuji kebenarannya. Konsep pemasaran lembaga keuangan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep pemasaran untuk sektor bisnis, jasa, dan lain-lain. Perbankan merupakan salah-satu jenis industri jasa, sehingga konsep pemasarannya lebih cenderung mengikuti konsep produk jasa. Yang membedakan perbankan dari industri jasa lainnya adalah banyaknya ketentuan-ketentuan dan peraturan pemerintah yang membatasi penggunan konsep-konsep pemasaran, mengingat industri perbankan merupakan industri yang sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat.6 Industri perbankan merupakan industri jasa yang disamping bersifat padat karya juga padat ilmu. Oleh karenanya, pertumbuhan dan perluasan industri perbankan tersebut harus disertai dengan usaha yang profesional untuk menyiapkan layanan yang memuaskan nasabah. Kondisi pasar sekarang lebih berorientasi kepada buyers market sehingga perbankan harus mulai berbenah diri dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan kondisi itu lembaga keuangan harus aktif, tidak boleh berdiam diri menunggu nasabah datang, dan untuk itu diperlukan faktor penunjangnya, seperti adanya tenaga kerja yang terampil, sistem organisasi yang baik, sarana yang memadai, serta usaha pemasaran yang epektif dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah.
6
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), cet. 11
Dalam hubungan ini, perusahaan harus dapat mengatur strategi yang baik untuk menjalankan promosinya agar proses komunikasi antara produsen dan konsumen berjalan lancar. Promosi merupakan kegiatan yang diarahkan kepada konsumen, adapun pengertian promosi menurut Basu Swasta adalah “ arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran7 Dengan menggunakan teknik promosi yang baik diharapkan perusahaan dapat mengatasi persaingan dengan perusahaan sejenis, sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan pendapatan perusahaan. Dalam dunia bisnis ada ungkapan yang mengatakan suatu kegiatan promosi yang berhasil adalah kegiatan yang mampu naluri ingin memiliki sesuatu produk tertentu.8 Promosi adalah kebutuhan yang menimbulkan motif atau kekuatan pendorong terjadinya perilaku tertentu, pada umumnya tersembunyi atau tidak tampak kemunculan seperangkat kebutuhan pada saat tertentu biasa disebabkan oleh stimulus internal yang terdapat dalam kondisi psikologis dalam proses emosional ataupun kognitif atau oleh stimulus ekternal dilingkungan sekitar. Motivasi adalah setiap perasaan atau keinginan yang sangat mempengaruhi kemauan orang sehingga individu didorong untuk bertindak.9Sedangkan menurut
7
Basu Swasta, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Erlangga, 1978), Ed 11, h. 237
8
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratjik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet 1, h. 212
9
Moekijat, Kamus Manajemen (Bandung: Mandar Maju, 1990), h. 20
Soeprapto. Motivasi adalah kekuatan yang enerjik yang menggerakkan perilaku dan memberikan tujuan dan arahan pada perilaku.10 Dalam upaya memotivasi siswa untuk menjadi nasabah di BMT Daarul Qur’an, yaitu dengan cara mempromosikan produk maupun keberadaannya di lingkungan sekolah dan masyarakat luas, karena dengan adanya promosi yang baik maka akan semakin banyak siswa yang mengetahui tentang BMT Daarul Qur’an dan semakin banyak pula siswa yang termotivasi untuk menabung dan menjadi nasabah di BMT Daarul Qur’an. Maka dari uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti bagaimana “Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Siswa” (Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an, Tebet Jakarta Selatan).
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk menjaga agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang hendak diteliti, maka penulis membatasi permasalahan yang hendak diangkat yaitu hanya membahas mengenai promosi yang dilakukan oleh BMT Daarul
Qur’an di
lingkungan sekolah dalam memotivasi siswa/i Mts Daarul Qur’an untuk menjadi nasabah.(Studi pada BMT dan MTs Daarul Qur’an, Tebet Jakarta Selatan).
10
Supranto J. dan Limakrisna Nands, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007)
Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk Promosi BMT Daarul Qur’an? 2. Bentuk promosi apa yang sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk menabung di BMT Daarul Qur’an? 3. Faktor apa yang juga mempengaruhi siswa menabung dan tidak menabung di BMT Daarul Qur’an?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian skripsi ini secara umum adalah untuk mengetahui sejauh mana Promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an dalam memotivasi siswa MTs Daarul Qur’an untuk menabung. Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh kegunaan sebagai berikut: 1. Secara akademis a. Bagi BMT Daarul Qur’an yang dalam hal ini menjadi objek penelitian, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mempromosikan kepada masyarakat bahwa BMT Daarul Qur’an yang menerapkan sistem bagi hasil mampu bersaing dengan BMT lain pada umumnya
b. Bagi Penulis sendiri, hasil penelitian ini akan dapat menambah pengetahuan dalam memahami teori-teori yang diterima selama masa kuliah dan aplikasinya dalam dunia perbankan c. Bagi civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hasil ini dapat memberikan tambahan referensi bagi pembaca yang membutuhkan bahanbahan acuan yang berhubungan dengan topik skripsi ini 2. Secara praktis Yaitu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan bagi para praktisi, dan mahasiswa pada umumnya, termasuk juga para pengelola lembaga-lembaga yang menjadikan BMT sebagai sarana perekonomian umat.
D. Kerangka Teori Krangka teori adalah upaya penggalian teori yang dapat digunakan peneliti untuk menjelaskan hakikat dari gejala yang ditelitinya, Numan menjelaskan bahwa teori memberikan kepada kita suatu kerangka yang membantu dalam melihat permasalahan. Teori menyediakan konsep-konsep yang relefan, asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan, dan mengarahkan pertanyaan penelitian yang diajukan serta membimbing kita dapat memberikan mkna terhadap data.11
11
Bambang Prasetio dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasinya (PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006)., h. 64-65
Mempromosikan suatu produk kepada khalayak bukanlah suatu yang mudah. Pelaku usaha dan harus memahami dengan baik strategi promosi yang baik, konsep yang paling dikenal dalam ilmu pemasaran di bidang promosi dirumuskan dengan empat variable yaitu dengan konsep promotional mix yang terdiri dari: periklanan, personal seling, publisitas, dan hubungan masyarakat.12 Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.13 Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas perusahaan yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.14 Berdasarkan teori-teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi dapat menuntun, mempengaruhi, membujuk dan mengajak oranglain baik secara langsung maupun tidak langsung akan membuat orang lain termotivasi untuk melakukan tidakan yang telah dipromosikan.
12
Basu Swasta dan Irawan, Menejemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 2005), h. 349 13
Ibid, h. 349
14
Tjiptono, Pandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andy, 1997), Ed. 2
Sedangkan motivasi menurut Iwa sukima dapat didefinisikan sebagai penemuan dan penggunaan dorongan yang dapat menuntun orang lain kepada pola perilaku yang dikehendaki.15 Pendapat lain menurut J. Ravianto dalam bukunya Produktivitas dan Manusia Indonesia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian tujuan, dan memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.16 Berdasarkan teori diatas dapat dirangkai suatu kerangka fikir yaitu bahwa promosi dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengetahui suatu informasi dan informasi apa yang dilakukan oleh BMT Daarul Qur’an, maka akan melahirkan suatu pengetahuan dan dari pengetahuan yang didapat maka akan timbul dorongan atau motivasi dalam diri untuk bertindak kearah yang ia iginkan. Maka semakin baik promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an terhadap siswa Mts Daarul Qur’an, maka akan semakin banyak pula siswa yang mengetahui informasi tentang BMT Daarul Qur’an dan semakin banyak siswa yang mengetahui tentang BMT Daarul Qur’an maka akan semakin banyak pula siswa yang termotivasi untuk menjadi nasabah di BMT Daarul Qur’an. Adapun skema yang menggambarkan hubungan antara variabel kegiatan promosi BMT DQ dan motivasi menabung siswa MTs DQ disajikan dibawah ini:
15
Iwa Sukima, D asar-Dasar Umum Manajemen pendidikan, (Bandung: Tarsoto, 1981), h. 101
16
J. Ravianto, et. all. Produktifitas dan Manusia Indonesia, (Jakarta: LSIUP, 1985), h. 19
Bentuk Indikator Promosi promosi BMT DQ Periklanan - Brosur - Pamphlet - Sticker Personal seling
- Ceramah/ penyuluhan - Materi yang disampaikan - Cara menyampaikan promosi
Publisitas
- Menjadi sponsor - Pemberian santunan
Penampilan
- Kerapihan - Penampilan fisik
Sikap
- Keramahan - Kesopanan
Motivasi menabung siswa
E. Penelitian Terdahulu Judul skripsi yang akan saya teliti, sebelumnya sudah ada peneliti terdahulu yang membahas tentang motivasi, seperti pada skripsi : 1. Arif Sudaryana yang berjudul: Analisa Motivasi Konsumen dalam Menabung pada Bank Umum di Yogyakarta, Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Penelitian ini meneliti tentang motivasi konsumen dalam menabung pada bank umum. Penelitian ini ditekankan untuk mengungkapkan kekuatan yang ada dibalik perilaku yang sudah ditampilkan oleh konsumen.
Dengan mengetahui kekuatan yang telah mendorong perilaku maka dapat dipergunakan untuk mempertahankan loyalitas konsumen sehingga akan menguntungkan bagi perusahaan 2. Yahya yang berjudul: Analisa faktor-faktor penentu motivasi menabung terhadap sikap memilih produk tabungan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa motivasi menabung nasabah sudah ditentukan oleh sikap memilih produk tabungan. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah, dimensi motivasi menabung dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam memilih tabungan. 3. Yohanes Adhi dan anik ariyanti dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Pengaruh Media Promosi terhadap Volume Penjualan pada sub-agen Minimum Semarang” dalam menganalisis data menggunakan metode regresi, analisis korelasi dan koefisien determinasi. Untuk menguji hipotesa alternatif (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini dengan taraf signifikan 0.05 hasil uji Ha menunjukkan bahwa pengaruh variabel X terhadap Y mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Untuk menguji dengan uji t, dimana t hitung = 6.85 > t tabel = 1.734. analisis tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan perhitungan pada uji Hipotesa dapat disimpulkan bahwa promosi mempunyai pengaruh yang positif dengan signifikan terhadap volume penjualan, dan merupakan faktor yang juga menentukan dalam hal peningkatan volume penjualan pada sub-agen minuman.
Setelah peneliti telusuri tentang kajian penelitian yang membahas tentang promosi yang dilakukan BMT dan hubungannya dengan motivasi menabung nasabah, tampaknya belum banyak dilakukan, karena itu peneliti memandang penting untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Promosi BMT Terhadap Motivasi Menabung Nasabah” (Studi pada BMT Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan).
F. Pedoman Penulisan Skripsi Untuk teknik penulisan, penulis berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Jakarta 2007.
G. Sistematika Penulisan BAB 1
PENDAHULUAN Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka fikir/teori, kemudian dilampirkan studi terdahulu dan sistematika penulisan.
BAB 11
TINJAUAN
TEORITIS
TENTANG
PROMOSI
BMT
DAN
MOTIVASI MENABUNG Pada bab ini akan membahas promosi yang meliputi tentang pengertian fungsi dan tujuan promosi, dan strategi promosi. Selain itu pada bab ini akan membahas juga tentang pengertian BMT, tujuan dan fungsi BMT, pemasaran BMT, produk dan kegiatan BMT, juga teori
tentang motivasi menabung yang meliputi pengertian motivasi, dan pengertian menabung. BAB 111
METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang metode penelitian, yang meliputi: jenis penelitian, pendekatan penelitian, jenis data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, teknikpenarikan sampel, dan teknik analisa data.
BAB 1V
ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas, gambaranumumBMT Daarul Qur’an, profil responden, Analisa deskriptif, dan analisa interpretasi data.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diajukan kepada pihak BMT Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PROMOSI BMT DAN MOTIVASI MENABUNG
A. Promosi 1. Pengertian Promosi Promosi (promotion) adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Tugas manajer pemasaran dalam promosi adalah memberitahu pelanggan target tentang ketersediaan produk yang tepat pada tempat dan harga yang tepat pula. Promosi merupakan usaha dalam bidang informasi dan komunikasi guna untuk menarik minat nasabah untuk membeli produknya. Apa yang dikomunikasikan manajer pemasaran ditentukan oleh kebutuhan dan sikap pelanggan target. Bagaimana pesan itu disampaikan tergantung pada gabungan berbagai metode promosi yang dipilih manajer pemasaran. 17 Martin L. Bell mengartikan promosi sebagai “segala tindakan kegiatan marketing yang ditujukan untuk mendorong permintaan”.18 Adapun pengertian promosi menurut Drs. Basu Swasta sebagai berikut: “Promosi adalah arus informasi
17
E. Jeremo Mc. Carthy dan William D. Basic Marketing, (Global Managerial Approach 1999),
h. 294 18
Panglaikim, T. Pawitra, Martani Huseini dan P. Murlita Witarsa, Marketing, (Jakarta: Penerbit Karunika, UT, 1987), h. 61
atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
19
Definisi lain
ditemukan oleh Irwin Dani yang mengatakan promosi sebagai: “ usaha yang dilakukan agar calon pembeli memberi perhatian kepada usaha, barang atau jasa yang ditawarkan untuk kemudian mendorong untuk membeli”.20 Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variablevariabel periklanan, personal selling, publisitas dan lainnya. Yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. 21 Periklanan adalah Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan. Publisitas adalah pendorongan permintaan secara pribadi untuk suatu produk, jasa, atau ide untuk menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.22 Jadi pada dasarnya promosi adalah merupakan usaha komunikasi yang bersifat persuatif atau merupakan amanat yang disusun secara dasar dan memilih 19
Basu Swasta, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Penerbit Erlangga. 1998), Edisi ke-2, h. 237
20
Irwin Dani, Bagaimana Memperbaiki Pemasaran Usaha Anda, (Jakarta: Freidrieh Ebert Stiftung, 1999), h. 66 21
Basu Swasta dan Irwan, Menejemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 2005), h. 350 22
Ibid., h. 351
saluran yang akan digunakan agar mempunyai dampak tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan. 2. Fungsi dan Tujuan Promosi Pada umumnya yang dimaksud dengan promosi adalah semua kegiatan dunia usaha yang ditujukan untuk meningkatkan penjualan atau produktivitas dan pendapatan perusahaan. Promosi adalah salah satu cara yang penting dalam melakukan persaingan dengan tidak didasarkan harga. Suatu usaha promosi jika dilakukan dengan baik, akan dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen mempergunakan pendapatnya, karena promosi juga merupakan sarana untuk memberikan informasi dan mempengaruhi pasar bagi produk yang dihasilkan perusahaan, juga dapat disebut sebagai usaha yang bertujuan untuk meningkatkan nasabah dan pendapatan perusahaan. Setiap perusahaan berusaha untuk dapat mencapai tingkat penjualan yang optimal sesuai yang diharapkan. Setelah melakukan kegiatan berbagai jenis promosi. Pada kenyataannya media promosi yang berbeda dapat mempengaruhi kesuksesannya penjualan suatu produk. Perusahaan mengharapkan kegiatan promosi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan tujuan perusahaan dan secara umum tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Promosi dapat membawa keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen. Keuntungan bagi konsumen ialah konsumen dapat mengatur pengeluarannya menjadi lebih baik, misalnya konsumen membaca iklan, ia dapat membeli barang dengan
harga lebih murah. Sedang kerugiannya, konsumen dibujuk untuk membeli barang tersebut padahal belum tentu dibutuhkan. Keuntungan bagi produsen ialah promosi dapat menghindari persaingan harga, karena konsumen membeli barang karena tertarik dengan merknya. Promosi bukan saja meningkatkan penjualan, tetapi juga dapat menstabilkan produksi. Keuntungan selanjutnya ialah perusahaan dengan Good Will yang besar akan memperoleh modal dengan mudah. Sebaliknya kerugiannya bagi produsen adalah konsumen mengharapkan barang-barang yang diproduksi oleh pabrik mempunyai uniformitas tetapi kadang-kadang hal ini tidak dapat dipenuhi. Dan apabila perusahaan sudah mulai dengan usaha tersebut harus dilakukan terus menerus, ini menyebabkan biaya promosi akan selalu meningkat pula. 23 Tujuan utama promosi sebagai bagian dari komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Memberitahukan Para pelanggan potensial harus mengetahui sesuatu tentang suatu produk apabila mereka diharapkan akan membelinya. Sebuah perusahaan yang benarbenar memiliki produk baru mungkin tidak harus melakukan apapun kecuali memberitahukan kepada konsumen tentang produk tersebut dan menujukkan bahwa produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih baik dibandingkan produk yang lain.
23
Bukhori Alma, Manajemen dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfhabetha, 2002), h. 137-138
2. Membujuk Apabila pesaing menawarkan produk yang serupa maka perusahaan tidak hanya memberitahukan tetapi juga membujuk berarti perusahaan berusaha mengembangkan sikap yang menguntungkan sehingga pelanggan membeli dan terus membelinya. Promosi dengan tujuan membujuk seringkali berfokus pada alasan mengapa sebuah merk lebih baik dari pada merk yang lainnya. 3. Mengingatkan Apabila pelanggan telah memiliki sifat positif terhadap produk tersebut, maka tujuan selanjutnya meningkatkan tujuan tersebut sangat penting, walaupun pelanggan telah tertarik dan pernah membeli produk tersebut, mereka
masih
merupakan
target
bagi
pesaing.
Upaya
perusahaan
mengingatkan dengan cara mempertahankan kepuasan konsumen dan meyakinkan bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat dengan memakai produk tersebut.24 3. Strategi Promosi Strategi promosi adalah perencanaan kegiatan komunikasi informal dari produsen kepada konsumen untuk mempengaruhi sikap dan perilaku., baik individu ataupun organisasi terlebih dahulu dalam melakukan kegiatan diperlukan suatu rencana yang matang, karena merupakan proses dasar yang dipergunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Sebelum 24
E. Jerremo Mc. Carthy dan William D, Basic Marketing, Global Managerial Approach 1999), h. 296-297
dapat mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan, terlebih dahulu suatu perusahaan harus membuat rencana yang memberikan tujuan dan arah kepada organisasi, menentukan apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan siapa yang akan mengerjakannya. Seorang manajer pada umumnya mencurahkan waktunya untuk merumuskan perencanaan yang baik guna kepentingan perusahaan agar meningkat baik untuk masa sekarang maupun yang akan datang. Dalam rancang strategi promosi digunakan komponen-komponen promosi antara lain; periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, dan publisitas.25 Langkah-langkah pokok dalam pengembangan suatu komunikasi yang menyeluruh dan program promosi, komunikator pemasaran harus membuat strategi, antara lain:26 1. Mengedintifikasikan khalayak sasaran (targeting audience) Seorang komunikator pemasaran harus menentukan sasaran yang jelas, yang merupakan pembeli potensial suatu produk perusahaan. Audiens akan mempengaruhi keputusan-keputusan komunikator mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana menyampaikannya, kapan disampaikannya, dan dimana disampaikan, serta siapa yang harus menyampaikan. Komunikator harus meneliti kebutuhan, sikap, pilihan, dan ciri-ciri lain dari audiens sebelum menetapkan tujuan-tujuan komunikasi. 25
Basu Swasta dan Irawan, Menejemen Pemasaran Modern, h. 351
26
Ibid., h. 352
2. Menentukan Tujuan-tujuan Komunikasi Apabila khalayak sasaran dan ciri-ciri sudah diketahui, komunikasi pemasaran harus menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Komunikator pemasaran perlu mengetahui bagaimana menggerakkan khalayak sasaran dari tempatnya semula ketingkat yang lebih tinggi, yaitu kesediaan untuk membeli. Pemasaran mungkin mencari tanggapan kognitif, efektif atau tanggapan keperilakuan dari khalayak sasaran, karena respon konsumen yang bereda-beda. Ada empat model hirarki tanggapan antara lain: Model AIDA yang menunjukkan ketika pembeli melewati tingkat perhatian (attention), tertarik (interest), ingin (desire), dan tindakan (action). Model hirarki efek menunjukkan pembeli ketika melewati tingkat kesadaran, memahami, menyukai, memilih, memastikan, dan membeli. Model inovasi-adopsi menunjukan pembeli ketika melewati tingkat kesadaran, tertarik, menilai, mencoba, dan adopsi. Model komunikasi menunjukan pembeli melewati penampilan, penerimaan, tanggapan kognitif, sikap kehendak, dan perilaku. Semua perbuatan tersebut adalah perbedaan semantik. Semua model menganggap pembeli melewati tingkat kognitif, efektif dan keperilakuan menurut urutan tersebut. 3. Merangsang pesan Setelah
menentukan
tanggapan
khalayak
yang
diinginkan,
komunikator bergerak untuk menyusun pesan yang efektif. Idealnya, suatu
pesan harus mendapatkan perhatian, menarik, membangkitkan keinginan dan menghasilkan tindakan (model AIDA). 4. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi Komunikator harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk membawa pesan. Saluran komunikasi terdiri dari dua tipe: a. Saluran komunikasi tatap muka (personal communication) Saluran ini melibatkan dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi secara langsung, komunikasi yang mereka lakukan mungkin dengan cara bertatap muka, dihadapan khalayak, lewat telpon, lewat media televisi, atau bahkan melalui surat menyurat pribadi. Efektivitas didapatlan dari berbagai peluang individu untuk menyampaikan pesan dan mendapatkan umpan balik secara personal. b. Saluran komunikasi non personal Saluran komunikasi non-personal adalah media yang menyiarkan tanpa kontak dan umpan balik personal. Saluran ini termasuk media masa dan media selektif, atmosfir dan berbagai kejadian, media masa dan media selektif terdiri dari media cetak (koran, majalah, surat), media elektronok (radio, televisi), dan media pameran (pajak, iklan papan nama, poster).
5. Menentukan anggaran promosi Salah satu masalah pemasaran yang paling sulit adalah mengukur berapa besarnya biaya promosi. Empat metode umum yang digunakan untuk menetapkan anggaran total promosi dan komponen lain seperti iklan, antara lain: a. Metode semampunya b. Metode persentase penjualan c. Metode sejajar dengan pesaing d. Metode tugas dan sasaran 6. Mementukan bauran promosi Perusahaan harus mendistribusikan biaya promosi total pada 4 sarana yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, dan wiraniaga. Merancang bauran promosi akan lebih rumit bila satu alat promosi bisa digunakan untuk mempromosikan barang lain. Faktor-faktor dalam menentukan bauran promosi perusahaan mempertimbangkan beberapa faktor ketika hendak menentukan bauran promosinya, faktor-faktor tersebut adalah: a. Tipe pasar produk b. Strategi mendorong lawan strategi menarik c. Tahap kesiapan pembeli d. Tahap daur hidup produktif
7. Mengukur hasil promosi Setelah melaksanakan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada khalayak sasaran. Usaha ini termasuk menanyai khalayak sasaran apakah mereka mengenal atau ingat pesan komunikator. 8. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran Karena jangkauan luas alat dan pesan komunikasi selalu tersedia untuk mencapai khalayak sasaran, maka alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasi. Kalau tidak pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada waktu barang produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi. Komunikasi pemasaran yang terkoordinasi akan lebih konsisten menciptakan makna perusahaan bagi pembeli dan publik. Konsep ini mengarah pada strategi komunikasi pemasaran mampu membantu konsumen memecahkan masalah mereka.27 Oleh karena itu proses mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran sangat penting guna menciptakan keberhasilan dalam melakukan strategi promosi, serta memperoleh hasil maksimal pelaksanaan promosi itu sendiri yaitu mendapat keuntungan.
27
Ibid., h. 354-355
B. BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) 1. Pengertian BMT Baitul Mal Wa Tamwil dalam Bahasa Arab merupakan gabungan dari Baitul mal dan baitul tamwil. Baitul mal berarti rumah harta atau tempat harta. Sementara baitul tamwil artiya rumah pembiayaan. Baitul mal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana-dana non profit seperti zakat, infaq, dan sedekah. Sementara baitul tamwil adalah usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial.28 BMT adalah suatu program pemberdayaan ekonomi kecil melalui jaringan koperasi-koperasi syariah di seluruh Indonesia. Lingkup program ini adalah: a. Penguatan kapasitas modal koperasi-koperasi b. Pengembangan bisnis, yaitu perluasan jangkauan dan pengembangan skala bisnis jasa keuangan BMT c. Pengawasan/ pembinaan, merupakan upaya deteksi dini dan antisipatif terhadap berbagai kemungkinan yang akan berpengaruh (negative/ positif) atas kinerja usaha BMT d. Pengembangan jaringan. “BMT yang dalam terminology disebut, Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah lembaga usaha ekonomi kerakyatan yang dapat dan mampu menangani masalahmasalah usaha kecil kebawah berdasarkan system bagi hasil dengan memanfaatkan potensi jaminan dalam lingkungannya sendiri. BMT berasal dari konsep (Baitul Mal dan Baitul tamwil).29 28
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi, Ed. 2, Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, 2005 29
Yayasan PINBUK, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistenm Syariah, Perjalanan Gagasan dan Gerkan BMT di Indonesia, (Jakarta: PINBUK, 2000), h. 182
Baitul Mal wat Tamwil adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomis pengusaha kecil kebawah dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu Baitul Mal wat Tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infaq dan shadaqah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya.30 Baitul Mal wat Tamwil adalah lembaga ekonomi atau keuangan syariah non perbankan yang sifatnya informal. Disebut informal karena lembaga ini didirikan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya. Dari pengertian itu dapat dipahami bahwa pola pengembangan institusi keuangan ini diadopsi dari bayt al maal yang pernah dan sempat tumbuh dan berkembang pada masa Nabi dan para Khalifa’Rasyidin. Oleh kerena itu keberadaan BMT selain bisa dianggap sebagai media penyalur pendayagunaan harta ibadah seperti zakat, infaq dan shadaqah, juga bisa dianggap sebagai institusi yang bergerak di bidang investasi, yang bersifat produktif seperti layaknya bank.
30
A. Djazuli, dkk., Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat (Sebuah Pengenalan), (Jakarta: Raja Grafindo, 2002), h. 183
2. Tujuan dan Fungsi BMT BMT merupakan usaha bisnis yang bersifat mandiri, ditumbuh kembangkan dengan swadaya dan dikelola secara professional, serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya. BMT bertujuan:31 a. Meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. b. Mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan masyarakat dari belenggu rentenir, jerat kemiskinan dan ekonomi ribawi. c. Mewujudkan gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan ekonomi riil dan kelembagaannya menuju tatanan perekonomian yang makmur dan maju. d. Dan mewujudkan gerakan keadilan membangun struktur masyarakat madani yang adil berkemakmuran, berkemajuan, serta berkeadilan berlandaskan syariah dan ridha Allah SWT. Dalam rangka pencapaian tujuan, BMT berfungsi:32 a. Mengidentifikasi,
memobilisasi,
mengorganisisr,
mendorong
dan
mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota, kelompok usaha anggota muamalat daerah kerjanya.
31
BMT Sebagian Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM), (Jakarta: PINBUK, t. th)
32
Ibid., h. 10
b. Mempertinggi kualitas SDM anggota dan kelompok usaha anggota muamalat menjadi lebih professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh menghadapi tantangan global. c. Menggalang mengorganisir potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota. 3. Pemasaran BMT Karean target market BMT adalah pelaku usaha skala mikro maka sistem pemasaran yang biasa dilakukan adalah dengan mendatangi langsung calon nasabah. Staf market BMT berkeliling ke pasar-pasar tradisional dan memperkenalkan bentuk pembiayaan BMT kepada calon nasabah.33 Informasi yang sampai pada satu nasabah kemudian akan beredar dari mulut ke mulut kepada calon nasabah lainnya. Sistem pemasaran ini sangat membantu perkembangan pasar BMT. Selain itu pemasaran BMT juga disampaikan lewat pengajian formal maupun informal, terutama di mesjid-mesjid yang memiliki BMT, di sekolah-sekolah yang memiliki BMT, sasarannya adalah jemaah mesjid, sataf-staf, guru beserta muridmurid sekolah, BMT juga aktif mencari jenis-jenis usaha mikro yang punya potensi untuk berkembang di lingkungan sekitar BMT dan menawarkan bentuk-bentuk pembiayaan yang bisa dilakukan.
33
Buku Panduan BMT Daarul Qur’an,Tebet Jakarta Selatan, 2007.
4. Produk dan Kegiatan BMT Sesuai dengan namanya produk yang dipasarkan oleh BMT terbagi dalam tiga kategori yani produk penghimpun dana, produk pembiayaan dan produk atau usahausaha sosial. Selain itu ada juga BMT yang punya usaha usaha di sektor riil. Produk penghimpun dana atau simpanan di BMT dikemas dalam skema akad Mudharabah, baik dalam bentuk tabungan ataupun deposito. Untuk tabungan, beberapa produk yang biasa dijual BMT adalah tabungan mudharabah umum, tabungan Mudharabah pendidikan, tabungan Mudharabah Idul Adha, tabungan Mudharabah haji/ umrah, tabungan Mudharabah Idul Fitri, tabungan Mudharabah walimah, tabungan Mudharabah Akikah, tabungan Mudharabah Perumahan, tabungan Mudharabah wisata dan lain-lain. BMT juga melakukan penghimpunan dana untuk modal usaha berupa simpanan pokok khusus para pendiri. Modal ini selanjutnya bisa berasal dari dana pihak lain, diantaranya berupa simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela anggota. Kerjasama modal usaha juga dapat dilakukan denagn beragam lembaga seperti perbankan, BUMN, LSM, Baziz, lembaga pemerintah dan lain-lain. Sementara untuk produk-produk pembiayaan dikemas dalam bentuk akad Mudharabah, Musyarakah, ijarah daan murabahah. Produk-produk dalam kategori usaha sosial diantaranya titipan zakat, Inpaq dan shadakah, dan penyaluran pembiayaan qardul hasan. Kegiatan BMT tidak hanya terfokus pada usaha keuangan, lembaga ini juga dapat mengambil peran dalam pengembangan berbagai usaha di sektor riil. Beberapa
BMT juga memiliki anak usaha di sektor teknologi informasi, sumber daya manusia, konsultan, jasa dan lain-lain. Sementara bentuk kegiatan sosial BMT anatara lain melakukan pengajian dan training pendampingan usaha untuk para nasabah.
C. Pengertian Motivasi Menabung 1. Pengertian motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin yang berbunyi movere yang berarti dorongan atau menggerakan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia. 34 Motivasi berasal dari kata
motivasi
yang secara umum dapat diartikan
sebagai suatau daya penggerak didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi terciptanya suatu tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Atau juga usah-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin di kehendakinya.35Apabila dilihat dari arti katanya, motivasi atau motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau yang menimbulkan dorongan atau keadaan
34
Nugroho J. Setiadi, SE., MM. Perilaku konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana 2003). 35
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet III, h. 1007
yang menimbulkan dorongan. Motivasi dapat pula diartikan sebagai faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Hasil kajian beberapa literatur menunjukkan bahwa para ahli telah memberikan definisi motivasi yang sangat bervariasi, walaupun pada dasarnya pendapat mereka mempunyai tujuan yang sama. Menurut Iwa sukima motivasi dapat didefinisikan sebagai penemuan dan penggunaan dorongan yang dapat menuntun orang lain kepada pola perilaku yang dikehendaki.36 Pendapat lain menurut J. Ravianto dalam bukunya Produktivitas dan Manusia Indonesia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian tujuan, dan memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan.37 Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diketahui bahwa motivasi bersifat abstrak, yaitu tidak terlihat secara kasat mata, sehingga hanya dapat Diketahui atau diprediksikan melalui tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan seseorang. Motivasi tersebut timbul karena adanya dorongan atau sasaran-sasaran tertentu yang telah ditetapkan. Pada prinsipnya, motivasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu; Pertama, motivasi berdasarkan kebutuhan. Motivasi yang timbul berdasarkan kebutuhan masih dibedakan lagi menjadi 3 macam, yaitu: (a) motif atau kebutuhan 36
Iwa Sukima, D asar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung: Tarsoto, 1981), h. 101
37
J. Ravianto , et. all. Produktivitas dan Manusia Indonesia, (Jakarta: LSIUP, 1985), h. 19
organisme untuk makan, minum, bernafas, seksual dan beristirahat. Motif organisme merupakan representasi dari kebutuhan biologis manusia sebagai makhluk hidup; (b) motif darurat, yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, membalas, berusaha, memburu dan mencari sesuatu. Motif ini dapat timbul karena adanya tantangan dari luar, yaitu untuk menghadapi dunia luar, baik sosial maupun nonsosial; (c) motif obyektif yang meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, manipulasi untuk pengembangan hasrat dan minat. Motif obyektif mencakup minat, hasrat dan keinginan individu.38 Kedua, motivasi berdasarkan terbentuknya. Jenis motif ini didasarkan pada terbentuknya motif-motif, yakni terdiri atas motif bawaan, dan motif yang dipelajari. Motif bawaan telah ada sejak lahir dan tidak perlu dipelajari misalnya makan, minum dll. Sedangkan motif yang dipelajari timbul karena proses belajar, seperti motif belajar, motif bekerja, motif mencari kedudukan atau jabatan, dan seterusnya. Ketiga, motivasi berdasarkan sifatnya. Merujuk pada sifatnya, motivasi dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu motivasi intristik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan
motivasi yang bersumber dari diri sendiri, tanpa
adanya pengaruh dari luar. Sedangkan motif ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan karena adanya pengaruh dari faktor-faktor luar. Motif instrinsik lebih kuat apabila dibandingkan dengan motif ekstrinsik.39
38
Wahyosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992), h. 177
39
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), h. 112
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah : dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu kearah pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Jadi dalam melaksanakan sesuatu atau melakukan sesuatu diperlukan motivasi agar sesuatu yang dikerjakan atau dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Pegertian Menabungan Pengertian tabungan secara spesifik sesuai dengan surat edaran Direksi Bank Indonesia No. 22/ 133/ UPG/ 1989 yaitu tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat: a. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut b. Penarikan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro serta surat perintah pembayaran lain yang sejenis. c. Tabungan yang diselenggarakan bank dalam bentuk rupiah. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa orang yang menabung mempunyai hak untuk memperoleh kambali tabungannya dengan syarat tertentu. Tabungan sebagai salah satu produk yang disediakan dalam suatu lembaga keuangan dan sebagaimana produk yang lain, mempunyai manfaat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Manfaat suatu produk dapat dikategorikan dengan manfaat utilitarian dan manfaat hedoniK.40 manfaat utilitarian 40
h. 269
Engel, J.F, R.D. Blackwell. Consumer Behavior, (Florida: Orlando the Dryden Prees 1992),
merupakan atribut produk fungsional yang objektif. Sedangkan manfaat hedonik mencakup respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi serta pertimbangan estetis.41 Dengan demikian tabungan juga memberikan manfaat fungsional, praktis serta emosional untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Sedangkan menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh umat Islam42, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan, dalam ayat Al-Quran terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti dalam surat al-Baqarah ayat 266.
ﺤ ِﺘﻬَﺎ ا ْﻟَﺄ ْﻧﻬَﺎ ُر َﻟ ُﻪ ْ ﻦ َﺗ ْ ﺠﺮِي ِﻣ ْ َب ﺗ ٍ ﻋﻨَﺎ ْ ﻞ َوَأ ٍ ﻦ َﻧﺨِﻴ ْ ن َﻟ ُﻪ ﺟَ ﱠﻨ ٌﺔ ِﻣ َ ن َﺗﻜُﻮ ْ ﺣ ُﺪ ُآ ْﻢ َأ َ َأ َﻳ َﻮ ﱡد َأ ﻋﺼَﺎ ٌر ﻓِﻴ ِﻪ ْ ﺿ َﻌﻔَﺎ ُء َﻓَﺄﺻَﺎ َﺑﻬَﺎ ِإ ُ ت وَأَﺻَﺎﺑَ ُﻪ ا ْﻟ ِﻜ َﺒ ُﺮ َوَﻟ ُﻪ ُذرﱢﻳﱠ ٌﺔ ِ ﻦ ُآﻞﱢ اﻟ ﱠﺜ َﻤﺮَا ْ ﻓِﻴﻬَﺎ ِﻣ ن َ ت َﻟ َﻌﱠﻠ ُﻜ ْﻢ َﺗ َﺘ َﻔ ﱠﻜﺮُو ِ ﻦ اﻟﱠﻠ ُﻪ َﻟ ُﻜ ُﻢ اﻟْﺂﻳَﺎ ُ ﻚ ُﻳ َﺒﻴﱢ َ ﺖ َآ َﺬِﻟ ْ ﺣ َﺘ َﺮ َﻗ ْ ﻧَﺎ ٌر ﻓَﺎ “Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil (lemah)…” (al-Baqarah: 266)
h. 153
41
Ibid., h. 270.
42
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teri ke Praktik, (Gema Insani Press, 2002),
Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan mengantisipasi masa depan keturunan, baik secara rohani (iman/takwa) maupun secara ekonomi harus dipikirkan langkah-langkah perencanaannya. Salah satu langkah perencanaan adalah dengan menabung. Dalam kamus Bahasa Indonesia “menabung” diartikan menyimpan uang43 Perilaku menabung sendiri mensyaratkan seseorang untuk bisa disiplin dalam hal mengatur keuangan. Menabung sebagai sifat hemat dapat dijadikan sifat positif yang apabila dengan konsisten akan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Sadono sukirno mengatakan bahwa menabung dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk membiayai pengeluaran konsumsi sesudah mencapai usia pensiun, untuk mencegah pengeluaran biaya-biaya yang tidak terduga yang harus dikeluarkan dikemudian hari.44 Berdasarkan beberapa pengertian dan penjelasan mengenai motivasi dan menabung, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi menabung dalam penelitian ini adalah suatu dorongan kebutuhan dalam diri, yang menggiatkan atau menggerakkan individu
untuk
menyimpan
sebagian
pendapatan
yang
ditunjukkan
untuk
kepentingannya dalam mencapai tujuan di masa yang akan datang.
43
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990) 44
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah pendekatan bersifat kuantitatif, yakni berupa data-data statistik yang menunjukkan jumlah nasabah dan jumlah bentuk promosi BMT Daarul Qur’an yang dilakukan, tentunya hal tersebut menggunakan angka-angka. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari data-data yang ada, dengan tipe pendekatan stadi kasus, penulis mengadakan penelitian dengan cara melihat dan menggambarkan tentang bentuk-bentuk promosi yang dilakukan BMT DQ yang berpengaruh dalam memotivasi siswa untuk menabung.
2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian dengan survei. Alasan peneliti memilih menggunakan pendekatan ini adalah karena pendekatan ini sangat efektif digunakan dalam penelitian sosial.
3. Jenis dan Sumber Data Sumber penelitian ini pada dasarnya ada dua. Pertama adalah data sekunder, yaitu data pustaka yang dihimpun dari sejumlah buku-buku, surat kabar, internet, sumber bacaan dan lain-lain yang ada kaitannya dengan skripsi ini. Kedua, jenis data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah jenis data primer, yaitu data yang sengaja penulis kumpulkan sendiri secara langsung, maka pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi lapangan. 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian
yang
menggunakan
pendekatan
survei,
kuesioner
merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data. Kuisioner disebut pula sebagai angket. Angket adalah alat pengumpulan data dengan cara mengirim suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.45 Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini didesain berdasarkan skala model Likert yang berisikan sejumlah pertanyaan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap. Kuesioner lima model Likert yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, sebagaimana yang terlihat di bawah ini:46
45 46
a. Sangat tidak berpengaruh
= skornya satu
b. Tidak berpengaruh
= skornya dua
c. Ragu-ragu
= skornya tiga
Ibid., h. 78
Masri Singarimbun & Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES. Januari, 1995), edisi revisi, h. 120
d. Berpengaruh
= skornya empat
e. Sangat berpengaruh
= skornya lima
5. Teknik Pengambilan Sampel Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan teknik sampling dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan tipe accidental sampling (pengambilan sampel secara kebetulan). Accidental sampling disebut juga sebagai convenience sampling, yaitu anggota sampel yang diambil tidak direncanakan terlebih dahulu, melainkan didapat atau dijumpai secara kebetulan atau tiba-tiba.47 Teknik seperti ini dilakukan karena populasi penelitian ini meliputi seluruh siswa Mts Daarul Qur’an dari kelas 1 sampai kelas 3 baik yang sudah menjadi nasabah di BMT Daarul Qur’an maupun yang belum menjadi nasabah, sehingga peneliti belum mengetahui mana saja siswa yang sudah menjadi nasabah dan siswa yang belum menjadi nasabah. Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalag 67 siswa/i MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan, yang terdiri dari 58 siswa yang sudah menjadi nasabah BMT Daarul Qur’an dan 9 siswa yang belum menjadi nasabah. 6. Teknik Analisa Data a. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun secara semi terstruktur dengan pertanyaan bersifat tertutup, yaitu berupa pertanyaan47
Sukandar Rumini, Metode Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta: Gajah Mada University, 2004), h. 79
pertanyaan yang telah disediakan pilihan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan.48 Sebelum kuesioner disebarkan kepada respoden, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 20 orang dengan menggunakan seluruh kuesioner atau instrumen penelitian. Untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan pada tiap-tiap variabel dinilai valid atau tidak, dilakukan dengan menggunakan r hitung dengan r tabel antara score item yang diuji dengan jumlah seluruh score yang dikaji.49 Dari r tabel untuk df = (20-2) = 18, dengan alpha 5% didapat angka 0,444. pengambilan keputusan adalah jika r hasil hitung positif atau r hasil hitung lebih besar dari r tabel maka butir tersebut valid. Sedangkan reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan cukup baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,50-69.
50
Jika kuesioner telah valid dan
reliabel, maka kuesioner dapat disebarkan kepada responden. Berdasarkan hasil jawaban responden selanjutnya dibuat tabulasi distribusi frekuensi dan kemudian dilakukan interpretasi.51 Penyelesaian analisis tersebut akan memanfaatkan fasilitas yang ada dalam Sofware SPSS for Windows ver. 11.5 48
Sukandar Rumidi, Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: Gajah Mada University, 2004), h. 78-79 49
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metodelogi Survei, h. 139
50
Diana Kurniawati, Hubungan Persepsi Masyarakat terhadap pajak dengan Pengambilan Keputusan untuk Membayar atau Menghindari Pajak, Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006 51
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, (Yogyakarta: Andi, 2005), h. 67
1. Pengujian validitas dan reliabilitas bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an. Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa pada kolom corrected item total correlation diperoleh hasil yang tertinggi sebesar 0.8351 dan yang terendah sebesar -0. 0071. dan butir pertanyaan B1, B2, B3, dan B4 memiliki nilai corrected iten total correlation lebih kecil dari pada 0.444. sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan. Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9
Scale Mean if Item Deleted 9.6000 9.5500 9.6000 9.6000 9.4000 9.3500 9.2500 9.4000 9.4500
Scale Variance if Item Deleted 5.8316 5.8395 5.8316 6.0421 3.5158 3.5026 3.4605 4.6737 4.6816
Reliability Coefficients Alpha =
.7617
Sumber: data diolah
Corrected ItemTotal Correlation .0390 -.0071 .0390 -.1532 .8351 .8091 .7899 .5480 .6046
Squared Multiple Correlation . . . . . . . . .
Alpha if Item Deleted .7777 .7870 .7777 .7904 .6536 .6594 .6640 .7233 .7169
9 items Standardized item alpha =
.6643
Setelah penghitungan diatas, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas kembali tanpa menyertakan butir pertanyaan yang tidak valid. Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar dari pada 0.444, sehingga semua pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari Standardized item alpha sebesar 0.9021 yang menunjukkan semua pertanyaan dianggap reliable dan dapat dipergunakan. Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an dengan mengeluarkan data yang tidak valid Scale Mean if Item Deleted 5.1500 5.1000 5.0000 5.1500 5.2000
B5 B6 B7 B8 B9
Scale Variance if Item Deleted 3.5026 3.4632 3.3684 4.6605 4.8000
Reliability Coefficients Alpha =
.9048
Corrected ItemTotal Correlation .8917 .8782 .8849 .6174 .5971
Squared Multiple Correlation .9593 .9390 .9827 .9543 .7115
Alpha if Item Deleted .8535 .8571 .8563 .9125 .9167
5 items Standardized item alpha =
.9021
Sumber: data diolah
2. Pengujian validitas dan reliabilitas tingkat pengetahuan siswa tentang BMT Daarul Qur’an Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa pada kolom corrected item total correlation diperoleh hasil yang tertinggi sebesar 0.8844 dan yang terendah sebesar
0.0616, dan butir pertanyaan C2 memiliki nilai corrected item total correlation lebih kecil dari pada 0.444. sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan. Tabel 3.3 Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tingkat pengetahuan siswa tentang BMT DQ Scale Mean if Item Deleted 16.5000 16.8000 17.1000 16.5000 16.6000 16.6000 16.9000
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7
Scale Variance if Item Deleted 27.0000 32.9053 31.0421 23.7368 21.2000 21.7263 23.0421
Reliability Coefficients Alpha =
.8487
Corrected ItemTotal Correlation .5460 .0616 .5300 .8034 .8844 .7739 .7227
Squared Multiple Correlation .6100 .6400 .5848 .8310 .9237 .9058 .8718
Alpha if Item Deleted .8365 .8868 .8488 .7972 .7782 .8000 .8091
7 items Standardized item alpha =
.8430
Sumber: data diolah
Setelah penghitungan diatas, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas kembali tanpa menyertakan butir pertanyaan yang tidak valid. Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected iten total correlation lebih besar dari pada 0.444, sehingga semua pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari Standardised item alpha sebesar 0.8844 yang menunjukkan semua pertanyaan dianggap sangat reliable dan dapat dipergunakan.
Tabel 3.4 Hasil pengujian validitas dan reliabilitas tingkat pengetahuan siswa tentang BMT DQ dengan mengeluarkan data yang tidak valid Scale Mean if Item Deleted 13.8000 14.4000 13.8000 13.9000 13.9000 14.2000
C1 C3 C4 C5 C6 C7
Scale Variance if Item Deleted 26.5895 30.1474 22.3789 19.9895 19.9895 21.1158
Reliability Coefficients Alpha =
.8868
Corrected ItemTotal Correlation .4648 .4539 .8274 .8988 .8361 .8006
Squared Multiple Correlation .5913 .4240 .8308 .9141 .8953 .8561
Alpha if Item Deleted .9006 .9043 .8467 .8307 .8439 .8500
6 items Standardized item alpha =
.8844
Sumber: data diolah
3. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh iklan BMT Daarul Qur’an Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa pada kolom corrected item total correlation diperoleh hasil yang tertinggi sebesar 0.6882 dan yang terendah sebesar 0.0526. dan butir pertanyaan E2 memiliki nilai corrected iten total correlation lebih kecil dari pada 0.444. sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan. Tabel 3.5 Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas
E2 E3 E4
Scale Mean if Item Deleted 7.8000 7.8000 7.8000
Scale Variance if Item Deleted .8000 .3789 .3789
Corrected ItemTotal Correlation -.0526 .6882 .6882
Pengaruh Iklan
Squared Multiple Correlation . . .
Alpha if Item Deleted 1.0000 -.1111 -.1111
Reliability Coefficients Alpha =
.5604
3 items Standardized item alpha =
.5604
Sumber: data diolah
Setelah penghitungan diatas, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas kembali tanpa menyertakan butir pertanyaan yang tidak valid. Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected iten total correlation lebih besar dari pada 0.444, sehingga semua pertanyaan telah valid. Sedangkan dilihat dari Standardised item alpha sebesar 1.0000 yang menunjukkan semua pertanyaan dianggap sangat reliable dan dapat dipergunakan. Tabel 3.6 Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas Pengaruh Iklan dengan mengeluarkan data yang tidak valid
E3 E4
Scale Mean if Item Deleted 3.9000 3.9000
Scale Variance if Item Deleted .2000 .2000
Reliability Coefficients Alpha =
1.0000
Sumber: data diolah
Corrected ItemTotal Correlation 1.0000 1.0000
Squared Multiple Correlation . .
Alpha if Item Deleted . .
2 items Standardized item alpha =
1.0000
4. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh Personal selling BMT Daarul Qur’an Berdasarkan table dibawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar dari pada 0.444 sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan telah valid, sedangkan dilihat dari nilai Standarddized item alpha sebesar 0.8979 yang menunjukkan semua pertanyaan dinyatakan sangat reliable dan layak untuk dipergunakan. Tabel 3.7 Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas tentang personal selling Scale Mean if Item Deleted 8.2500 8.1500 8.2000
E5 E6 E7
Scale Variance if Item Deleted .8289 .5553 .6947
Reliability Coefficients Alpha =
.8989
Corrected ItemTotal Correlation .6969 .9454 .7907
Squared Multiple Correlation .6798 .9017 .8312
Alpha if Item Deleted .9397 .7204 .8636
3 items Standardized item alpha =.8976
Sumber: data diolah
5. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh Publisitas BMT Daarul Qur’an Berdasarkan tabel di bawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar dari pada 0.444 sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan telah valid, sedangkan dilihat dari nilai Standarddized item alpha sebesar 1.0000 yang menunjukkan semua pertanyaan dinyatakan sangat reliabel dan layak untuk dipergunakan.
Tabel 3.8 Hasil pengujian validitas reliabilitas Publisitas BMT Daarul Qur’an Scale Mean if Item Deleted 3.9000 3.9000
E8 E9
Scale Variance if Item Deleted .2000 .2000
Reliability Coefficients Alpha =
1.0000
Corrected ItemTotal Correlation 1.0000 1.0000
Squared Multiple Correlation . .
Alpha if Item Deleted . .
2 items Standardized item alpha =
1.0000
Sumber: data diolah
6. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh Penampilan petugas BMT Daarul Qur’an Berdasarkan tabel dibawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar dari pada 0.444 sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan telah valid, sedangkan dilihat dari nilai Standarddized item alpha sebesar 1.0000 yang menunjukkan semua pertanyaan dinyatakan sangat reliable dan layak untuk dipergunakan. Tabel 3.9 Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas pengaruh penampilan petugas BMT DQ
E10 E11
Scale Mean if Item Deleted 3.8000 3.8000
Scale Variance if Item Deleted .1684 .1684
Corrected ItemTotal Correlation 1.0000 1.0000
Squared Multiple Correlation . .
Alpha if Item Deleted . .
Reliability Coefficients Alpha =
1.0000
2 items Standardized item alpha =
1.0000
Sumber: data diolah
7. Pengujian validitas dan reliabilitas pengaruh sikap petugas BMT Daarul Qur’an Berdasarkan table dibawah ini terlihat bahwa semua nilai corrected item total correlation lebih besar dari pada 0.444 sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan telah valid, sedangkan dilihat dari nilai Standardized item alpha sebesar 0.9031 yang menunjukkan semua pertanyaan dinyatakan sangat reliable dan layak untuk dipergunakan Tabel 3.10 Hasil pengujian Validitas dan Reliabilitas pengaruh sikap petugas BMT DQ
E12 E13
Scale Mean if Item Deleted 4.0000 4.0500
Scale Variance if Item Deleted .1053 .1553
Reliability Coefficients Alpha =
.8939
Sumber: data diolah
Corrected ItemTotal Correlation .8234 .8234
Squared Multiple Correlation .6780 .6780
2 items Standardized item alpha =.9031
Alpha if Item Deleted . .
BAB 1V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran BMT Daarul Qur’an 1. Latar Belakang Berdirinya BMT Darul Qur’an Tumbuhnya Bank Syariah di awal tahun 90-an, ketika itu dimulai oleh sejumlah BPRS di jawa Barat dan Bank Muamalat Indonesia di Jakarta, meski didukung oleh banyak kalangan, namun dipastikan tidak dapat serta merta menyentuh ummat yang justru sebagian besar berada di lapisan bawah, karena sifat perbankan yang pada umumnya tidak membuka akses pendanaan bagi mereka yang secara tradisional digolongkan sebagai unbankable.52 Kondisi ini memberikan inspirasi bagi sejumlah kalangan untuk menumbuhkan Lembaga Keuangan Mikro Non Bank dengan prinsip bagi hasil, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Baitul Maal Wat Tamwiil (disingkat BMT). Pendirian BMT secara fantastis terjadi di masa orde baru memberi sedikit ruang kepada umat Islam untuk berpartisipasi dalam mengatasi masalah-masalah bangsa, dalam hal ini kemiskinan dan pengangguran. Kala itu, memulai PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) yang berafiliasi pada ICMI, pemerintah mencanangkan gerakan 10.000 BMT. Maka berbagai komponen masyarakat dan lembaga yang peduli, tergerak untuk menumbuh kembangkan BMT lebih luas lagi. 52
Buku pedoman BMT Daarul Qur’an, program pemberdayaan masyarakat BMT Daarul Qur’an, (Tebet Jakarta Selatan, 2007),h. iv
Berdasarkan data yang dilandasi oleh BI bersumber dari PINBUK, sampai dengan tahun 2001 diperkirakan terdapat 3038 BMT, dengan jumlah simpanan Rp 209 M, jumlah pinjaman mencapai 1,2 juta rekening. Saat ini tidak ada data yang pasti atau meyakinkan berapa BMT yang telah didirikan, berapa yang masih beroprasi dan sehat. Begitu pula jumlah nasabah atau mitra yang telah dibiayai dan baru berkembang usahanya. Hanya berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh beberapa pihak ( BMT-BMT dan lembaga pendamping BMT ) dapat diketahui bahwa:53 a. Tidak sedikit BMT yang Baru Mulai Tutup. Diperkirakan, BMT-BMT seperti ini banyak tumbuh atau didirikan antara tahun 1997-2000 saat pemerintah menggelar berbagai proyek untuk penanggulangan krisis ekonomi dan kemiskinan. b. Sebahagiaan besar BMT memilih badan hukum koperasi meski tidak benar-benar efektif sebagai koperasi. Selebihnya menjadi salah satu unit usaha sebuah koperasi (seperti kopontren) atau memilih untuk tetap sebagi KSM yang tidak berbadan hukum c. Persoalan yang seringkali diutarakan adalah rendahnya kualitas SDM termasuk
pemahaman
tentang
fiqh-muamalah,
terbatasnya
akses
pendanaan, bahkan terhadap bank-bank syariah di daerah-daerah; prosedur operasi yang tidak standar serta lemahnya fungsi pengawasan baik keuangan maupun segi syariahnya. Sementara itu ditingkat nasabah/mitra, 53
Ibid.,h. v
keluhan yang dirasakan di mana-mana adalah hampir tidak bisa membedakan praktek sisten bagi hasil dengan bunga konvensional. Di balik berbagai kelemahan yang ada, BMT setidaknya telah ikut berpartisifasi di dalam menguatkan usaha-usaha mikro, bahkan menjadi penyangga yang sangat berarti di masa krisis bagi ratusan ribu bahkan mungkin jutaan keluarga berpenghasilan rendah sehingga tidak jatuh miskin atau menjadi sangat miskin. Keberhasilan ini cukup menjadi indikasi bahwa BMT sesungguhnya menyimpan potensi yang sangat besar untuk berperan aktif atau berkontribusi banyak dalam memulihkan dan mengembangkan ekonomi rakyat. Disisi lain kampanye penanggulangan kemiskinan yang berarti juga penguatan ekonomi rakyat berskala mikro kini digemakan tidak hanya di tingkat nasional dan daerah tetapi juga di tingkat internasional. Momentum ini sepatutnya disikapi oleh BMT dan lembaga-lembaga pendidikan BMT sebagai peluang dan tantangan untuk memberdayakan BMT dalam kerangka pencepatan pemulihan/ penguatan ekonomi rakyat itu. Karena hal itulah yayasan Darul Qur’an yang bergerak di bidang bantuan pendidikan bagi para Dhu’afa, santunan fakir-miskin dan anak-anak yatim-piatu, berkeinginan untuk mendirikan BMT Darul Qur’an bekerja sama dengan mahasiswa Program Pasca Sarjana Ekonomi Keuangan Syariah Universitas Indonesia Angkatan V, Kajian Timur Tengah dan Islam Pasca sarjana Universitas Indonesia. Tidak saja mempelajari sistem ekonomi syariah, para mahasiswa ini juga ingin mempraktekannya secara langsung ilmu tersebut lewat BMT ini. Pada
saat musyawarah juni 2004 diputuskan modal dasar pembentukan BMT ini sebesar Rp.20 juta dari para mahasiswa dan Rp3 juta dari Yayasan Darul Qur’an. Yayasan ini juga menyediakan tempat untuk kantor operasional di salah satu ruang Pesantren Darul Qur’an, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. 2. Visi dan Misi BMT Darul Qur’an Visi BMT Darul Qur’an: Menjadi Lembaga Keuangan dengan system yang sesuai dengan syariah Islam dan Lembaga Amil Zakat yang Amanah, profesional serta berorientasi pada penumbuhan usaha yang berskala mikro.54 Misi BMT Darul Qur’an a. Mensyiarkan dan memasyarakatkan system ekonomi yang sesuai dengan syariah Islam b. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta kualitas dan produktivitas SDM c. Memberdayakan kaum Dhu’afa dan para pengusaha kecil d. Menumbuh kembangkan kesadaran berzakat, infaq, shadaqah dan meningkatkan profesionalisme pengelola zakat. 3. Legalitas BMT Daarul Qur’an BMT Darul Qur’an mendapat izin usaha melalui surat keputusan (SK) Departemen Koperasi, yakni Koperasi Pondok Pesantren Daarul Qur’an (Kopontren DQ) Nomor: 0203/BH/1. 82/1X/2004 yang dikeluarkan pada 54
Ibid., h. 2-3
tanggal 30 September 2004. jenis usaha yang digarap adalah simpan pinjam syariah, mini market dan lain-lain. 4. Produk-produk BMT Darul Qur’an Produk BMT Darul Qur’an merupakan suatu program perencanaan keuangan dengan konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (wa ta’awanuu ‘ alal birri wat taqwa) yang memberikan manfaat tabungan dengan sistem bagi hasil. Semua nasabah BMT Darul Qur’an merupakan sebuah keluarga besar yang diatur dengan system. System ini meniadakan tiga unsur yang masih sering dipertanyakan, yaitu: ketidak pastian (gharar), untung-untungan (maisir), dan bunga (riba). Adapun ragam produk BMT Darul Qur’an meliputi: a. Simpanan Wadi’ah Darul Qur’an Merupakan Simpanan Titipan Dana Pihak Ketiga di BMT Darul Qur’an (DQ), dimana Nasabah (anggota) akan mendapat bonus dari pendapatan atas dana tersebut, namun jumlahnya tidak diperjanjikan sebelumnya. Simpanan ini dapat diambil setiap saat. Setoran awal minimum Rp.20.000,b. Simpanan Idul Fitri (sifitri) Simpanan ini diperlukan bagi nasabah (anggota) yang berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri dan nasabah akan mendapatkan bagi hasil
dari pendapatan atas dana yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan hanya dapat dicairkan 3 (tiga) minggu mendekati hari raya Idul Fitri. Setoran awal minimum Rp. 50.000; (porsi/nisbah bagi hasil BMT : Nasabah = 60% : 40%) c. Simpanan Qurban (siqurban) Simpanan ini diperuntukan bagi nasabah (anggota) yang ingin melaksanakan ibadah qurban dan nasabah (anggota) akan mendapatkan bagi hasil atas dana yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan ini hanya dapat dilakukan 1( satu ) minggu menjelang hari raya Qurban (Idul Adha). Setoran awal minimum Rp. 50.000; (porsi /nisbah bagi hasil BMT: Nasabah = 60%:40%) d. Simpanan Haji (sihaji) Simpanan ini diperuntukan bagi nasabah (anggota) yang ingin melaksanakan ibadah haji. Pengambilan simpanan ini ketika saldo simpanan cukup untuk menunaikan ibadah haji. Setoran awal minimum Rp. 300.000; (porsi / nisbah bagi hasil BMT : Nasabah = 50% : 50%) e. Simpanan Berjangka Mudharabah Sama seperti simpanan Mudharabah, namun Pengambilannya dibatasi jangka waktu tertentu. Setoran minimal Rp. 1.000.000,- porsi/nisbah bagi hasil sbb: 1. 1 bulan (BMT DQ : Nasabah = 55% : 45%) 2. 3 bulan (BMT DQ : Nasabah = 50% : 50%)
3. 6 bulan (BMT DQ : Nasabah = 45% : 55%) 4. 12 bulan (BMT DQ : Nasabah = 35% : 65%) f. Produk Pembiayaan 1. Pembiayaan Musyawarah (Kerjasama Modal Kerja) 2. Pembiayaan Mudharabah (Kerjasama usaha / modal dimana sumber modal sepenuhnya dari pihak Darul Qur’an ) 3. Pembiayaan Qardhul Hasan ( Pembiayaan dana bergulir untuk kaum dhu’afa) 4. Pembiayaan Ijarah (Sewa-menyewa) 5. Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (sewa-beli) 6. Pembiayaan lain yang sesuai dengan kaidah syariah g. Produk tabungan siswa/ simpanan pendidikan Simpanan pendidikan
diperuntukkan bagi nasabah pelajar siswa/siswi
pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah umum, setoran awal minimal Rp. 15.000 5. Kondisi Keuangan BMT Darul Qur’an Total Asset pada 31 Mei 2007 mencapai Rp. 1.116.311.829, meningkat sebesar (299,92%) dibandingkan total asset 31 Mei 2006 Rp. 372.194.936. Total pembiayaan yang diberikan 31 Mei 2006 Rp. 261.112.451 denga jumlah debitur 213 orang. Sedangkan simpanan wadi,ah mencapai Rp. 188.782.034 dengan jumlah nasabah sebanyak 478 orang, simpanan deposito Mudharabah Rp.
114.500.000 jumlah nasabah 9 orang. Seiring dengan bertambahnya kepercayaan masyarakat dan kinerja pengurus serta pengelola BMT, pada bulan Mei 2007, jumlah pembiayaan yang disalurkan mengalami peningkatan sehingga mencapai Rp. 955.485.612 dengan jumlah debitur 413 orang, untuk tabungan wadiah dan simpanan berjangka (deposit) mencapai Rp. 978.877.708 dengan nasabah 749 orang.55 Untuk menambah jaringan dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah, BMT Darul Qur’an juga telah melakukan kerjasama dengan Bank Bukopin Syariah untuk pembiayaan dan juga Bank Permata Syariah dalam melayani pembayaran paymen point (pembayaran listrik, telpon, air dll). Selain itu BMT Darul Qur’an juga turut serta dalam perhimpunan BMT-BMT Jakarta-Depok dan sekitarnya.
B. Profil Responden Yang menjadi responden pada penelitian ini adalah siswa/i kelas satu sampai kelas tiga MTs Daarul Qur’an Tebet Jakarta selatan. Profil responden dan sampel penelitian diperlihatkan table 4.1 berdasarkan jenis kelamin. Responden dalam penelitian ini didominasi oleh kalangan perempuan sebanyak 62,7 %. Sedangkan responden yang berjenis kelamin lakilaki mencapai 37,3 %
55
Ibid., h, 5-7
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Valid
laki-laki
Frequency 25
Percent 37.3
Valid Percent 37.3
Cumulative Percent 37.3 100.0
perempuan
42
62.7
62.7
Total
67
100.0
100.0
Tabel 4.2 menggambarkan kelas yang diduduki siswa saat ini oleh responden. dari 67 responden terlihat bahwa sebagian besar responden 62,7 % siswa yang duduk di kelas dua, dan 23,9 % siswa yang duduk di kelas tiga, dan yang paling sedikit yaitu siswa yang duduk di kelas satu mencapai 13,4 % Tabel 4.2 Kelas
Valid
Cumulative Percent 13.4
1 mts
Frequency 9
Percent 13.4
Valid Percent 13.4
2 mts
42
62.7
62.7
76.1
3 mts
16
23.9
23.9
100.0
Total
67
100.0
100.0
Tabel 4.3 menggambarkan tantang siswa yang memiliki tabungan dan yang tidak memiliki tabungan.dari 67 responden terlihat bahwa sebagian besar 88,1 % adalah siswa yang menjawab ya, dan jawaban ya diartikan bahwa siswa tersebut memiliki tabunga. Sedangkan 11,9 %nya adalah siswa yang tidak memiliki tabungan.
Tabel 4.3 Jumlah Responden yang mabungan dan tidak menabung
Valid
ya
Frequency 59
Percent 88.1
Valid Percent 79.1
Cumulative Percent 79.1 100.0
tidak
8
11.9
20.9
Total
67
100.0
100.0
Pada tabel 4.4 menggambarkan tentang pekerjaan orangtua responden. Dari 67 responden, Sebagian besar orangtua responden 52,5% berkerja di bidang perdagangan, dan orangtua responden yang bekerja di bidang pendidikan sebanyak 20,9 %. Sedangkan 14,9 % orangtua responden yang bekerja sebagai pelayanan administrasi, dan yang terakhir yaitu orangtua responden yang bekerja di bagian produksi pabrik sebesar 11,9%. Tabel 4.4 Jenis pekerjaan orangtua responden
Valid
perdagangan Produksi/pabrik pelayanan administrasi pendidikan Total
Frequency 35
Percent 52.2
Valid Percent 52.2
Cumulative Percent 52.2
8
11.9
11.9
64.2
10
14.9
14.9
79.1
14
20.9
20.9
100.0
67
100.0
100.0
Pada tabel 4.5 menggambarkan jabatan orangtua responden di pekerjaannya, dari 67 responsden, sebagian besar 16,4% yaitu orangtua responden yang bekerja sebagai tata usaha, sedangkan jumlah orangtua responden yang bekerja sebagai pengusaha kecil, sebagi guru SLTP, dan pedagang biasa berjumlah sama yaitu sebesar 11,9%, dan 38,8% yaitu orangtua responden yang
bekerja sebagi pedagang besar, kemudin yang terakhir yaitu orangtua responden yang bekerja sebagi guru Tk/ SD sebanyak 4,5%. Tabel 4.5 Jabatan orangtua responden di pekerjaannya
Valid
Camat
Frequency 3
Percent 4.5
Valid Percent 4.5
Cumulative Percent 4.5
8
11.9
11.9
16.4
pengusaha kecil guru SLTP
8
11.9
11.9
28.4
guru Tk/SD
3
4.5
4.5
32.8
tata usaha
11
16.4
16.4
49.3
26
38.8
38.8
88.1
8
11.9
11.9
100.0
67
100.0
100.0
pedagang besar pedagang biasa Total
Pada tabel 4.6 menggambarkan tentang penghasilan orangtua responden setiap bulannya. Bisa dilihat dari tabel 4.6, dari 67 reponden, ternyata seluruhnya/ 100% adalah orangtua responden rata-rata berpenghasilan 1-2,5 juta setiap bulannya. Tabel 4.6 penghasilan orangtua responden setiap bulannya
Frequency Valid
1 juta- 2, 5 juta
67
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
Pada tabel 4.7 menggambarkan tentang jumlah uang jajan responden yang di peroleh dari orangtua setiap harinya, dari 67 respoden 100% responden menyatakan mendapat uang jajan 6.000-10.000 perharinya
Tabel 4.7 Jumlah uang jajan responden/ harinya
Frequency Valid
6.00010.000
Percent
67
Valid Percent
100.0
100.0
Cumulative Percent 100.0
Pada tabel 4.8 menggambarkan tentang besar jumlah uang yang biasa di
responden tabung setiap minggunya, dari 67 responden 88.1%nya menyatakan biasa menabung setiap minggunya sebesar Rp. 6.000-10.00, dan 11,9%nya yaitu responden yang tidak mempunyai tabungan sehingga tidak memilih jawaban yang diajukan. Tabel 4.8 yang biasa di tabung responden/ minggunya
Frequency Valid Missing
6.00010.000 System
Total
Percent
59
88.1
8
11.9
67
100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
C. Analisis bentuk promosi yang dilakukan BMT Daarul Qur’an Tebet Jakarta Selatan Pelaksanaan promosi BMT Daarul Qur’an dilakukan melalui berbagai bentuk, diataranya yaitu: 1. BMT Daarul Qur’an melakukan promosinya dengan cara memasang spanduk di
tempat-tempat
keberadaannya.
strategis
yang
bertujuan
untuk
menginformasikan
2. BMT Daarul Qur’an melakukan promosinya dalam bentuk memberikan ceramah/ penyuluhan kepada siswa/i MTs Daaarul Qur’an yang di samapikan setiap tahun ajaran baru, isi ceramah yang disampaikan petugas BMT DQ yaitu mengenai pemberitahuan tentang keberadaan BMT DQ dilingkungan sekolah MTs DQ, memberitahu apa dan untuk apa BMT, dan memberi pesan positif agar siswa termotivasi untuk menabung dan menjadi nasabah BMT DQ. 3. BMT DQ melakukan promosinya dengan cara menjadi sponsor di berbagai acara/kegiatan di sekolah MTs DQ, seperti pada acara-acara kenaikan kelas, isra mi’raj, maulid Nabi, peringatan 1 Muharam dan lain sebainya, pomosi ini di lakukan untuk 4. BMT Daarul Qur’an melakukan promosinya dalam bentuk memberi santunan kepada siswa/i MTs DQ yang kurang mampu. Hal ini dilakukan bukan sebatas untuk mempromosikan, akan tetapi menunjukkan bentuk kepedulian BMT DQ terhadap anak-anak dhuafa yang pantas untuk diberi santunan. 5. selain itu BMT Daarul Qur’an juga melakukan promosinya dalam bentuk penyebaran
sticker,
brosur,
dan
pamfhlet
yang
bertujuan
untuk
menginformasikan kepada siswa juga masyarakat sekitarnya agar khalayak mengetahui informasi dari pihak BMT DQ dan sekaligus memotivasi untuk menjadi nasabah di BMT DQ. Dari bentuk-bentuk promosi yang dilakukan pihak BMT Daarul Qur’an tidak lain yaitu untuk menginformasikan, mengajak, dan memotivasi baik siswa
maupun masyarakat luas untuk ikut serta menjadi nasabah di BMT Daarul Qur’an.56
D. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif menjabarkan tentang jawaban responden dalam bentuk min, max, standar deviasi, mengenai bentuk promosi yang dilakukan oleh pihak BMT Daarul Qur’an berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa. Nilai minimum menggambarkan skor minimum yang diberikan resonden, sebaliknya nilai maksimum menggambarkan skor maksimum yang diberikan oleh responden, nilai mean menggambarkan nilai rata-rata skor yang diberikan responden dan nilai standar deviasi menyatakan kecenderungan variasi jawaban yang diberikan responden semakin normal dan sebaliknya, lebih jelasnya analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini. Berdasarkan tabel 4.9 yang menggambarkan tentang Promosi BMT Daarul Qur’an dalam bentuk spanduk dapat mempengaruhi motivasi siswa untuk menabung. Dari 67 orang sempel 88.06 % menjawab berpengaruh, 11.94 % responden menjawab ragu-ragu atau netral, sedangkan 0 % pada jawaban sangat berpengaruh, tidak berpengaruh dan sangat tidak berpengaruh. Sedangkan nilai minimum sebesar 3,00 dan nilai maksimum sebesar 4,00 dengan nilai rata-rata (mean) 3,8806 sehingga dilihat dari nilai rata-rata menunjukkan
56
Selatan
Hasil wawancara dengan Muhammad Lukman S.E, pihak BMT Daarul Qur’an Jakarta
bahwa responden cenderung menjawab berpengaruh, sedangkan dilihat dari standar deviasi sebesar 0,32671, menunjukkan bahwa penyebaran data bersifat normal dan jawaban responden cukup beragam atau bervareatif. Tabel 4.9 Descriptive Statistics Promosi BMT DQ dalm bentuk spanduk
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
59
88.06 %
3
Netral/ Ragu-ragu
8
11.94 %
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N
Minimum
promosi BMT DQ melalui spanduk berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah
67
Valid N (listwise)
67
3.00
Maximum 4.00
Mean
Std. Deviation
3.8806
.32671
Berdasarkan tabel 4.10 yang menggambarkan tentang promosi BMT DQ dalam bentuk penyebaran sticker. Dari 67 sampel, 91.05 % menjawab berpengaruh, 8. 95 % responden menjawab netral/ ragu-ragu dan jawaban yang lain 0 % Sedangkan nilai minimum sebesar 3.00, nilai maksimum sebesar 4.00, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.9104. dilihat dari nilai rata-rata responden cenderung menjawab berpengaruh, sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi diperoleh 0.28769 yang menandakan bahwa jawaban responden cukup vareatif.
Tabel 4.10 Descriptive Statistics Promosi BMT DQ dalam bentuk sticker
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
61
91.05 %
3
Netral/ Ragu-ragu
6
8.95 %
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N
Minimum
promosi BMT DQ melalui sticker berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah
67
Valid N (listwise)
67
3.00
Maximum 4.00
Mean 3.9104
Std. Deviation .28769
Berdasarkan tabel 4.11 yang menggambarkan tentang promosi BMT DQ dalam bentuk memberikan ceramah/ penyuluhan kepada siswa/i agar mempengaruhi motivasi siswa untuk menabung. Dari 67 sampel didapat jawaban berpengaruh sebaesar 88.06 %, sedangkan 11.94 % di dapat pada jawaban netral/ ragu-ragu Sedangkan pada nilai minimum sebesar 3.00, nilai maksimum sebesar 4.00, pada nilai rata-rata (mean) sebesar 3.8806. dilihat dari nilai rata-rata responden maka dapat disimpulkan bahwa responden cenderung menjawab berpengaruh. Dan dilihat dari standar deviasi sebesar 0.32671 maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden cukup vareatif.
Tabel 4.11 Descriptive Statistics Promosi BMT DQ dalam benruk ceramah
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
59
88.06 %
3
Netral/ Ragu-ragu
8
11.94 %
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N
Minimum
promosi BMT DQ dalam bentuk ceramah berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah
67
Valid N (listwise)
67
3.00
Maximum
4.00
Mean
3.8806
Std. Deviation
.32671
Pada tabel 4.12 menggambarkan tentang promosi BMT DQ mengenai materi yang disampaikan pihak BMT DQ berpengaruh terhadap motivasi siswa menabung, dari 67 responden 88.06% responden menjawab berpengaruh, dan 11%nya responden yang menjawab netral/ ragu-ragu. Sedangkan pada nilai minimum sebesar 3.00, dan nilai maksimum sebesar 4.00, sedangkan pada nilai rata-rata (mean) sebesar 3.8806, nilai ini menyimpulkan bahwa responden cenderung menjawab berpengaruh, sedangkan dilihat dari standar deviasi didapat nilai sebesar 0.32671 yang menggambarkan bahwa jawaban dari responden cukup bervareatif.
Tabel 4.12 Descriptive Statistics Promosi BMT DQ dengan isi materi yang disampaikan
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
59
88.06 %
3
Netral/ Ragu-ragu
8
11.94 %
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N
Minimum
materi yang di sampaikan pihak BMT DQ berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah
67
Valid N (listwise)
67
3.00
Maximum
4.00
Mean
Std. Deviation
3.8806
.32671
Pada tabel 4.13 yang menggambarkan tentang promosi BMT DQ dilihat dari cara penyampaian ceramah yang dilakukan pihak BMT DQ berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa, pada tabel ini 88.06 % responden menjawab berpengaruh, dan 11.94 %nya responden menjawab netral/ ragu-ragu. Sedangkan dilihat dari nilai minimum sebesar 3.00, dan pada nilai maksimum sebesar 4.00, nilai rata-rata (mean) sebesar 3.8806 yang mengartikan bahwa jawaban responden cenderung memilih berpengaruh, dilihat pada nilai standar deviasi sebesar 0,32671 yang menyimpulkan bahwa jawaban responden cukup bervareatif.
Tabel 4.13 Descriptive Statistics tentang cara penyampaian ceramah pihak BMT DQ
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
59
88.06 %
3
Netral/ Ragu-ragu
8
11.94 %
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N cara penyampaian ceramah yang dilakukan pihak BMT DQ berpengaruh terhadap motivasi ansa untuk menjadi nasabah Valid N (listwise)
Minimum
67
3.00
Maximum
4.00
Mean
3.8806
Std. Deviation
.32671
67
Pada tabel 4.14 menggambarkan tentang promosi BMT DQ dalam bentuk menjadi sponsor di berbagai acara/kegiatan di sekolah MTs DQ berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa. Dari 67 responsen 92.56% menjawab berpengaruh, 4.46% responden yang menjawab netral/ ragu-ragu dan 2.98 % responden menjwab sangat berpengaruh. Sedangkan pada nilai minimum diperoleh nilai sebesar 3.00 dan nilai maksimun sebesar 5.00, pada nilai rata-rata (mean) sebesar 3.9851 yang menggambarkan bahwa responden cenderung menjawab setuju, sedangkan dilihat dari standar deviasi didapat nilai sebesar 0.27483 yang menandakan bahwa jawaban responden cukup berpareatif.
Tabel 4.14 Descriptive Statistics Promosi BMT DQ dalm bentuk menjadi sponsor
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
2
2.98 %
4
Berpengaruh
62
92.56
3
Netral/ Ragu-ragu
3
4.46 %
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N promosi BMT DQ dengan menjadi sponsor acara/kegiatan di Mts DQ berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah Valid N (listwise)
Minimum
67
3.00
Maximum
5.00
Mean
3.9851
Std. Deviation
.27483
67
Pada tabel 4.15 menggambarkan tentang promosi BMT DQ dengan cara memberi santunan kepada siswa/i MTs DQ yang kurang mampu dapat berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa. Dari 67 responden didapat 100% responden menjawab berpengaruh. Sedangkan dilihat dari niali minimum diperoleh nilai 4.00 dan nilai maksimum sebesar 4.00, nilai rata-rata (mean) sebesar 4.0000 yang menggambarkan bahwa seluruh responden menjawab berpengaruh, dan dilihat dari standar deviasinyapun 0.0000 yang mengartikan bahwa jawaban responden tidak berpareatif.
Tabel 4.15 Descriptive Statistics Promosi BMT DQ dalam bentuk pemberian santunan
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
67
100 %
3
Netral/ Ragu-ragu
0
0%
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N promosi yang dilakukan BMT DQ dengan memberi santunan kepada siswa yang kurang mampu berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah Valid N (listwise)
Minimum
67
4.00
Maximum
4.00
Mean
4.0000
Std. Deviation
.00000
67
Pada tabel 4.16 yang menggambarkan tentang promosi BMT DQ dilihat dari kerapihan petugas MT DQ dalam menyampaikan promosinya berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa, dari 67 responden didapat 76.12 % responden yang menjawab berpengaruh,dan 11.94% responden menjawab sangat berpengaruh dan netral/ragu-ragu. Sedangkan dilihat dari nilai minimum sebesar 3.00, nilai maksimum sebesar 5.00, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 4.0000 yang menandakan bahwa responden cenderung menjawab setuju, sedangkan pada niali standar deviasi sebesar 0.49237 yang berarti jawaban responden cukup vareatif.
Tabel 4.16 Descriptive Statistics kerapihan petugas BMT DQ
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
8
11.94 %
4
Berpengaruh
51
76.12
3
Netral/ Ragu-ragu
8
11.94 %
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N kerapihan petugas BMT DQ dalam menyampaikan promosinya berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah Valid N (listwise)
Minimum
67
3.00
Maximum
5.00
Mean
4.0000
Std. Deviation
.49237
67
Pada tabel 4.17 yang menggambarkan tentang promosi BMT DQ dilihat dari penampilan fisik berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk menabung, dari 67 responden 73.14% responden menjawab berpengaruh, 26.86% responden menjawab netral/ ragu-ragu. Sedangkan pada nilai minimum sebesar 3.00, nilai maksimum sebesar 4.00 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.7313 dapat disimpulkan bahwa responden cenderung menjawab berpengaruh, sedangkan dilihat dari standar deviasi didapat nilai 0.44661 yang berarti jawaban dari responden cukup bervareatif.
Tabel 4.17 Descriptive Statistics Penampilan fisik petugas BMT DQ
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
49
73.14 %
3
Netral/ Ragu-ragu
18
26.86 %
2
Tidak Berpengaruh
0
0%
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
100 %
N penampilan fisik petugas BMT DQ dalam menyampaikan promosinya berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah Valid N (listwise)
Minimum
67
Maximum
3.00
4.00
Mean
3.7313
Std. Deviation
.44661
67
Pada tabel 4.18 yang menggambarkan tentang promosi BMT DQ dilihat dari keramahan petugas BMT DQ dalam menyampaikan promosinya berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa. Dari 67 responden 58.21% responden menjawab berpengaruh, 26.86%nya responden yang menjawab netral/ ragu-ragu, dan responden yang menjawab tidak berpengaruh sebesar 14.93%. Sedangkan dilihat dari nilai minimun sebesar 2.00, nilai maksimum sebesar 4.00 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.4328 yang menggambarkan bahwa responden cenderung menjawab berpengaruh, sedangkan dilihat dari standar defiasi didapat niali sebesar 0.74313 yang mengganbarkan bahwa jawaban responden bervareatif.
Tabel 4.18 Descriptive Statistics Keramahan petugas BMT DQ
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
39
58.21 %
3
Netral/ Ragu-ragu
18
26.86 %
2
Tidak Berpengaruh
10
14.93 %
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
10 %
N keramahan petugas BMT DQ dalam menyampaikan promosinya berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah Valid N (listwise)
Minimum
67
2.00
Maximum
4.00
Mean
3.4328
Std. Deviation
.74313
67
Pada tabel 4.19 yang menggambarkan tentang promosi BMT DQ dilihat dari kesopanan petugas BMT DQ dalam menyampaikan promosinya berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa, dari 67 responden 58.21% responden menjawab berpengaruh, 26.86%nya responden menjawab netral/ ragu-ragu, dan 14.93% responden yang menjawab tidak berpengaruh. Sedangkan dilihat dari nilai minimum didapat 2.00, nilai maksimum sebesar 4.00, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.4328 yang menggambarkan bahwa responden cenderung menjawab berpengaruh, sedangkan dilihat dari nilai standar deviasi sebesar 0.74313 yang menggambarkan bahwa jawaban responden vareatif.
Tabel 4.19 Descriptive Statistics Kesopanan petugas BMT DQ
Skor
Keterangan
Frekuensi
Persentase
5
Sangat Berpengaruh
0
0%
4
Berpengaruh
39
58.21 %
3
Netral/ Ragu-ragu
18
26.86 %
2
Tidak Berpengaruh
10
14.93 %
1
Sangat Tidak Berpengaruh
0
0%
Jumlah
67
10 %
N kesopanan petugas BMT DQ dalam menyampaikan promosinya berpengaruh terhadap motivasi anda untuk menjadi nasabah Valid N (listwise)
Minimum
67
Maximum
2.00
4.00
Mean
3.4328
Std. Deviation
.74313
67
E. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan digunakan proses statistik untuk menyederhanakan data dalam penelitian yang cukup besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami Analisa yang digunakan adalah dengan mengguanakan frequensi, percent, valid percent, dan cumulative percent. Mengenai faktor yang mempengaruhi dan yang tidak mempengaruhi siswa untuk menjadi nasabah di BMT Daarul Qur’an, Tebet Jakarta Selatan.
Pada tabel 4.20 menggambarkan tentang siswa yang tertarik menjadi nasabah BMT DQ dikarenakan ada beberapa faktor,diantaranya sebagai berikut: 1. Faktor ketertarikan siswa untuk menjadi nasabah di BMT DQ karena promosi yang dilakukan pihak BMT DQ Berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa. Dari 67 responden 35 atau 52% responden memilih faktor ini 2.
Faktor ketertarikan siswa untuk menjadi nasabah BMT DQ karena lokasi BMT DQ dekat dengan sekolah. Dari 67 responden 4 atau 6.0% responden memilih faktor ini
3.
Faktor ketertarikan siswa untuk menjadi nasabah BMT DQ karena proses untuk menjadi nasabah BMT DQ mudah dan tidak berbelit-belit. Dari 67 responden 3 atau 4.5% responden memilih faktor ini
4.
Faktor ketertarikan siswa untuk menjadi nasabah di BMT DQ karena dorongan dari orangtua. Dari 67 responden, 14 atau 20.9% responden memilih faktor ini.
5. Faktor ketertarikan siswa untuk menjadi nasabah di BMT DQ karena ikutikutan teman. Dari 67 responden 3 atau 4.5% responden yang memilih faktor ini. Dari beberapa faktor tersebut dapat dilihat bahwa faktor yang paling dominan di pilih oleh responden yaitu promosi BMT DQ yang berpengaruh dalam memotivasi siswa untuk menjadi nasabah. Dari 67 responden 58 responden dapat memilih salah satu faktor yang di ajukan karena responden yang 58 tersebut sudah menjadi nasabah BMT DQ, dan sisanya 8 responden belum menjadi nasabah BMT DQ.
Tabel 4.20 Tertarik untuk menjadi nasabah BMT DQ
Frequency Valid
promosi BMT DQ membuat saya tertarik untuk menjadi nasabah BMT DQ dekat dengan sekolah proses untuk menjadi nasabah BMT DQ, mudah dorongan dari orangtua ikut-ikutan teman Total
Missing
System
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
35
52.2
59.3
59.3
4
6.0
6.8
66.1
3
4.5
5.1
71.2
14
20.9
23.7
94.9
3
4.5
5.1
100.0
59
88.1
100.0
8
11.9
67
100.0
Pada tabel 4.21 dapat dilihat bahwa responden yang belum tertarik untuk menjadi nasabah BMT DQ sebanyak 8 atau 11.9%, hal ini dikarenaka faktor responden tersebut tidak tahu adanya BMT DQ dilingkungan sekolahnya. Tabel 4.21 tidak tertarik untuk menjadi nasabah BMT DQ
Frequency Valid
Missing Total
tidak tahu adnya BMT DI sekolah System
Percent
8
11.9
59
88.1
67
100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menyadari akan pentingnya promosi pada setiap perusahaan maupun lembaga keuangan.hasil dari wawancara dan penelitian yang dilakukan terhadap BMT DaarulQur’an Tebet Jakarta Selatan, pihak BMT Daarul Qur’an melakukan promosinya melalui berbagai macam cara, diantaranya sebagai berikut: BMT Daarul Qur’an mempromosikan produk maupun keberadaannya dengan
cara
memasang
spanduk
didaerah
strategis
dengan
tujuan
menginformasikan, selain itu pihak BMT DQ juga memberikan ceramah/ penyuluhan kepada siswa/i MTs Daarul Qur’an dengan isi ceramah yang di smapikan tidak lain untuk menginformasikan, memberi pengetahuan dan penjelasan kepada siswa/i mengenai apa dan untuk apa BMT, memberikan
motivasi kepada siswa/i untuk menabung dan menjelaskan betapa pentingnya menabung untuk masa depan. Selain itu pihak BMT DQ melakukan promosinya dengan cara menyebarkan pamfhlet, sticker, dan menjadi sponsor di berbagai kegiatan/acara di sekolah MTs DQ, selain itu BMT DQ juga menjadi donatur tetap (memberi santunan kepada siswa/i MTs DQ yang kurang mampu). 2. Hasil analisa deskriptif dari jawaban responden tentang bentuk promosi yang paling berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa adalah: a. Promosi dengan cara pihak BMT DQ memberikan santunan kepada siswa/i yang kurang mampu menjadi faktor utama yang mempengaruhi motivasi siswa untuk menabung, hal ini dapat di buktikan dengan melihat tabel 4.15, hasil jawaban responden dengan nilai rata-rata sebesar 100%, hasil jawaban ini dapat terbukti bahwa semua siswa yang menjadi nasabah di BMT DQ dapat terpengaruhi motivasi menabungnya dengan bentuk promosi ini. b. Selain bentuk promosi yang diatas, siswa juga dapat terpengaruhi motivasi menabungnya dengan bentuk promosi BMT DQ menjadi sponsor di berbagai acara/kegiatan sekolah MTs DQ, hal ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4.14, nilai rata-rata dari tabel ini sebesar 92.56% yang berarti bahwa nasabah siswa dapat terpengaruhi motivasi menabungnya dengan bentuk promosi ini.
c. Bentuk promosi yang dapat mempengaruhi motivasi menabung siswa/i karena adanya promosi melalui penyebaran sticker, hal ini dapat di buktikan dengan melihat tabel 4.10, nilai rata-rata sebesar 91.05% d. Bentuk promosi selanjutnya yang berpengaruh terhadap motivasi menabung nasabah adalah: adanya promosi yang dilakukan dengan cara melihat spanduk yang di pasang pihak BMT DQ, mendengarkan ceramah dengan menyimak materi yang disampaikan petugas BMT DQ, dan ketertarikan dengan memperhatikan cara penyampaian yang dilakukan pihal BMT DQ, ke empat bentuk promosi ini menduduki peringkat ke empat dalam mempengaruhi motivasi menabung siswa/i dengan nilai ratarata sebesar 88.06% e. Kerapihan petugas BMT DQ yang menjadi salah satu bentuk promosi untuk mempengaruhi motivasi menabung siswa/i mendapatkan nilai ratarata sebesar 76.12%, bentuk promosi ini cukup berpengaruh dalam memotivasi siswa untuk menabung di BMT DQ. f. Penampilan fisik petugas BMT DQ yang menjadi salah satu bentuk promosi mendapat nilai rata-rata sebesar 73.14% g. Dan yang terakhir keramahan petugas BMT DQ sebagai salah-satu bentuk promosi yang berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk menabung mendapatkan nilai rata-rata sebesar 58.21%, bentuk promosi ini menduduki peringkat terakhir yang dipilih oleh responden, dilihat dari
nilai rata-rata, bentuk pomosi ini tidak terlalu berpengaruh terhadap motivasi menabung siswa/i. 3. Hasil analisa data yang didapat dari jawaban responden tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi siswa/i untuk tertarik menjadi nasabah dan tidak tertarik menjadi nasabah BMT DQ antara lain dikarenaka oleh: Faktor utama yang dapat mempengaruhi siswa/i untuk menjadi nasabah di BMT DQ yaitu karena adanya promosi yang dilakukan pihak BMT DQ terhadap siswa, nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban berpengaruh pada tabel 4.20 yaitu sebesar 52.2% Faktor yang kedua, yang dapat mempengaruhi siswa untukmenjadi nasbah di BMT DQ yaitu karena adanya dorongan dari pihak orangtua, nilai rata-rata yang diperoleh dari jawaban ini sebesar 20.9%. Faktor yang ketiga, yang dapat mempengaruhi siswa/i termotivasi untuk menjadi nasabah BMT DQ dikarenakan lokasi BMT DQ dekat dengan sekolah, nilai rata-rata dari jawaban berpengaruh pada faktor ini sebesar 6.0% Faktor ke empat yang dapat mempengaruhi siswa/i menjadi nasbah di BMT DQ, karena proses untuk menjadi nasabah di BMT DQ mudah dan tidak berbelit-belit, nilai rata-rata pada jawaban ini sama dengan niali rata-rata pada jawaban faktor menjadi nasabah di BMT DQ karena ikut-ikutan teman, dengan nilai rata-rata sebesar 4.5%.
B. Saran
1. Hendaknya BMT Daarul Qur’an dapat meningkatkan promosinya , sehingga mampu bersaing dengan lembaga keuangan islam lainnya. 2. Untuk menarik siswa/i agar lebih termotivasi lagi untuk menabung di BMT Daarul Qur’an, sebaiknya BMT Daarul Qur’an mengadakan penghargaan yang diberikan kepada nasabah yang gemar menabung, hal ini bisa dilakukan pada saat perayaan ulang tahun BMT Daarul Qur’an atau pada acara-acara peringatan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
A. Djazuli, dkk., Lembaga-lembaga Perekonomian Ummat (Sebuah Pengenalan), Jakarta: Raja Grafindo, 2002 Abdul Baihaqi Majid dan Saifuddin A. Rasyid, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah, Perjalanan, Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia, Jakarta: PINBUK, 2000 Alma Bukhori, Manajemen dan Pemasaran Jasa, Bandun: Alfhabetha, 2002 Basu Swasta, Azas-azas Marketing, Yogyakarta: Erlangga, 1978. Ed 11 BMT Sebagian Alternatif Model Lembaga Keuangan Mikro (LKM), Jakarta: PINBUK E. Jeremo Mc. Carthy dan William D. Basic Marketing, Aglobal Manajerial Approach 1999 Engel, J.F, R.D. Blackwell. Consumer Behavior, Florida: Orlando the Dryden Prees 1992 Hendi Suhendi, dk, BMT dan Bank Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004 Irwin Dani, Bagaimana Memperbaiki Pemasaran Usaha Anda, Jakarta: Freidrieh Ebert Stiftung, 1999 Iwa Sukima, Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, Bandung: Tarsoto, 1981 J. Nugroho. Setiadi, SE., MM. Perilaku konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Kencana 2003
J. Ravianto , et. all. Produktifitas dan Manusia Indonesia, Jakarta: LSIUP, 1985 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, cet 1 M Syafe’i Antonio, Bank Islam: Dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001 Moekijat, Kamus Manajemen, Bandung: Mandar Maju, 1990 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995 Panglaikim, T. pawitra, Martani Huseini dan P. Murlita Witarsa, Marketing, Jakarta: Penerbit Karunika, UT, 1987 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003 Sekaran, Uma, Research Mehtods for Business, ASkill Building Approach 2000 Sondang P. Siagian, Manajemen Stratjik, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet 1 Supranto J. dan Limakrisna Nands, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasarn, Jakarta 2007, Mitra Wacana Media Tjiptono, Pandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, penerbit Andy,1997, Ed 2 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahas Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1990, Cet. III Wahyosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992 Yayasan PINBUK, Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistenm Syariah, Perjalanan Gagasan dan Gerkan BMT di Indonesia, Jakarta: PINBUK, 2000
HASI WAWANCARA Apa yang melatar belakangi berdirinya BMT Daarul Qur’an? Tumbuhnya Bank Syariah di awal tahun 90-an, ketika itu dimulai oleh sejumlah BPRS di jawa Barat dan Bank Muamalat Indonesia di Jakarta, meski didukung oleh banyak kalangan, namun dipastikan tidak dapat serta merta menyentuh ummat yang justru sebagian besar berada di lapisan bawah, karena sifat perbankan yang pada umumnya tidak membuka akses pendanaan bagi mereka yang secara tradisional digolongkan sebagai _ unbankable_ Kondisi
ini
memberikan
inspirasi
bagi
sejumlah
kalangan
untuk
menumbuhkan Lembaga Keuangan Mikro Non Bank dengan prinsip bagi hasil, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Baitul Maal Wat Tamwiil (disingkat BMT). Pendirian BMT secara fantastis terjadi di masa orde baru memberi sedikit ruang kepada umat islam untuk berpartisipasi dalam mengatasi masalah-masalah bangsa, dalam hal ini kemiskinan dan pengangguran. Kala itu, memulai PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) yang berafiliasi pada ICMI, pemerintah mencanangkan gerakan 10.000 BMT. Maka berbagai komponen masyarakat dan lembaga yang peduli, tergerak untuk menumbuhkembangkan BMT lebih luas lagi.
Berdasarkan data yang dilandasi oleh BI bersumber dari PINBUK, sampai dengan tahun 2001 diperkirakan terdapat 3038 BMT, dengan jumlah simpanan Rp 209 M, jumlah pinjaman mencapai 1,2 juta rekening. Saat ini tidak ada data yang pasti atau meyakinkan berapa BMT yang telah didirikan, berapa yang masih beroprasi dan sehat. Begitu pula jumlah nasabah atau mitra yang telah dibiayai dan baru berkembang usahanya. Hanya berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh beberapa pihak ( BMT-BMT dan lembaga pendamping BMT ) dapat diketahui bahwa: d. Tidak sedikit BMT yang Baru Mulai Tutup. Diperkirakan, BMT-BMT seperti ini banyak tumbuh atau didirikan antara tahun 1997-2000 saat pemerintah menggelar berbagai proyek untuk penanggulangan krisis ekonomi dan kemiskinan. e. Sebahagiaan besar BMT memilih badan hokum koperasi meski tidak benarbenar efektif sebagai koperasi. Selebihnya menjadi salah satu unit usaha sebuah koperasi (seperti kopontren )atau memilih untuk tetap sebagi KSM yang tidak berbadan hukum f. Persoalan yang seringkali diutarakan adalah rendahnya kualitas SDM termasuk pemahaman tentang fiqh-muamalah, terbatasnya akses pendanaan, bahkan terhadap bank-bank syariah di daerah-daerah; prosedur operasi yang tidak standar serta lemahnya fungsi pengawasan baik keuangan maupun segi syariahnya. Sementara itu ditingkat nasabah/mitra, keluhan yang dirasakan di mana-mana adalah hamper tidak bisa membedakan praktek sisten bagi hasil dengan bunga konvensional. Dibalik berbagai kelemahan yang ada, BMT setidaknya telah ikut berpartisifasi di dalam menguatkan usaha-usaha mikro, bahkan menjadi penyangga yang sangat berarti di masa krisis bagi ratusan ribu bahkan mungkin jutaan keluarga berpenghasilan rendah sehingga tidak jatuh miskin atau menjadi sangat miskin. Keberhasilan ini cukup menjadi indikasi bahwa BMT sesungguhnya menyimpan
potensi yang sangat besar untuk berperan aktif atau berkontribusi banyak dalam memulihkan dan mengembangkan ekonomi rakyat. Disisi lain kampanye penanggulangan kemiskinan yang berarti juga penguatan ekonomi rakyat berskala mikro kini digemakan tidak hanya di tingkat nasional dan daerah tetapi juga di tingkat internasional. Momentum ini sepatutnya disikapi oleh BMT dan lembaga-lembaga pendidikan BMT sebagai peluang dan tantangan untuk memberdayakan BMT dalam kerangka pencepatan pemulihan/ penguatan ekonomi rakyat itu. Karena hal itulah yayasan Darul Qur’an yang bergerak dibidang bantuan pendidikan bagi para Dhu’afa, santunan fakir-miskin dan anak-anak yatim-piatu, berkeinginan untuk mendirikan BMT Darul Qur’an bekerja sama dengan mahasiswa Program Pasca Sarjana Ekonomi Keuangan Syariah Universitas Indonesia Angkatan V, Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana Universitas Indonesia. Tidak saja mempelajari
sistem
ekonomi
syariah,
para
mahasiswa
ini
juga
ingin
mempraktekannya secara langsung ilmu tersebut lewat BMT ini. Pada saat musyawarah juni 2004 diputuskan modal dasar pembentukan BMT ini sebesar Rp.20 juta dari para mahasiswa dan Rp3 juta dari Yayasan Darul Qur’an. Yayasan ini juga menyediakan tempat untuk kantor operasional di salah satu ruang Pesantren Darul Qur’an, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Produk apa saja yang dikeluarkan oleh BMT Darul Qur’an? Adapun ragam produk BMT Darul Qur’an meliputi: a. Simpanan Wadi’ah Darul Qur’an Merupakan Simpanan Titipan Dana Pihak Ketiga di BMT Darul Qur’an (DQ), dimana Nasabah (anggota) akan mendapat bonus dari pendapatan atas dana tersebut, namun jumlahnya tidak diperjanjikan sebelumnya. Simpanan ini dapat diambil setiap saat. Setoran awal minimum Rp.20.000,b. Simpanan Idul Fitri (sifitri)
Simpanan ini diperlukan bagi nasabah (anggota) yang berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri dan nasabah akan mendapatkan bagi hasil dari pendapatan atas dana yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan hanya dapat dicairkan 3 (tiga) minggu mendekati hari raya Idul Fitri. Setoran awal minimum Rp. 50.000; (porsi/nisbah bagi hasil BMT : Nasabah = 60% : 40%) c. Simpanan Qurban (siqurban) Simpanan ini diperuntukan bagi nasabah (anggota) yang ingin melaksanakan ibadah qurban dan nasabah (anggota) akan mendapatkan bagi hasil atas dana yang diinvestasikan. Pengambilan simpanan ini hanya dapat dilakukan 1 (satu) minggu menjelang hari raya Qurban (Idul Adha). Setoran awal minimum Rp. 50.000; (porsi /nisbah bagi hasil BMT: Nasabah = 60%:40%) d. Simpanan Haji (sihaji) Simpanan ini diperuntukan bagi nasabah (anggota) yang ingin melaksanakan ibadah haji. Pengambilan simpanan ini ketika saldo simpanan cukup untuk menunaikan ibadah haji. Setoran awal minimum Rp. 300.000; (porsi / nisbah bagi hasil BMT : Nasabah = 50% : 50%) e. Simpanan Berjangka Mudharabah Sama seperti simpanan Mudharabah, namun Pengambilannya dibatasi jangka waktu tertentu. Setoran minimal Rp. 1.000.000,- porsi/nisbah bagi hasil sbb: 5. 1 bulan (BMT DQ : Nasabah = 55% : 45%) 6. 3 bulan (BMT DQ : Nasabah = 50% : 50%) 7. 6 bulan (BMT DQ : Nasabah = 45% : 55%) 8. 12 bulan (BMT DQ : Nasabah = 35% : 65%) Produk Pembiayaan : 7. Pembiayaan Musyawarah (Kerjasama Modal Kerja) 8. Pembiayaan Mudharabah (Kerjasama usaha / modal dimana sumber modal sepenuhnya dari pihak Darul Qur’an )
9. Pembiayaan Qardhul Hasan ( Pembiayaan dana bergulir untuk kaum dhu’afa) 10. Pembiayaan Ijarah (Sewa-menyewa) 11. Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (sewa-beli) 12. Pembiayaan lain yang sesuai dengan kaidah syariah f.
Produk tabungan siswa / simpanan pendidikan Simpanan pendidikan diperuntukkan bagi nasabah pelajar siswa/siswi pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah umum, setoran awal minimal Rp. 15.000
Kalau boleh tahu, berapa Aset yang dimiliki BMT Darul Qur’an pada tahun 2007 ini? Total Asset pada 31 Mei 2007 mencapai Rp. 1.116.311.829, meningkat sebesar (299,92%) dibandingkan total asset 31 Mei 2006 Rp. 372.194.936. Total pembiayaan yang diberikan 31 Mei 2006 Rp. 261.112.451 denga jumlah debitur 213 orang. Sedangkan simpanan wadi,ah mencapai Rp. 188.782.034 dengan jumlah nasabah sebanyak 478 orang, simpanan deposito Mudharabah Rp. 114.500.000 jumlah nasabah 9 orang. Seiring dengan bertambahnya kepercayaan masyarakat dan kinerja pengurus serta pengelola BMT, pada bulan Mei 2007, jumlah pembiayaan yang disalurkan mengalami peningkatan sehingga mencapai Rp. 955.485.612 dengan jumlah debitur 413 orang, untuk tabungan wadiah dan simpanan berjangka (deposit) mencapai Rp. 978.877.708 dengan nasabah 749 orang. Berapa jumlah keseluruhan nasabah tabungan siswa dari tahun 2005-2007? Nasabah siswa/i MTs Daarul Qur’an dari tahun 2005-2007 sebanyak 188 siswa. Kira-kira pa, jumlah nasabah ini berapa persennya dari jumlah keseluruhan siswa MTs Daarul Qur’an ya? Hampir 90%nya siswa MTs Daarul Qur’an tertarik untuk menjadi nasabah di BMT DQ, karena kalau engga salah ya, jumlah siswa MTs DQ hanya ada 6 kelas, dan
setiap kelasnya ada 30-35 siswa. Menurut kepala TU di sekolah MTs Daarul Qur’an jumlah keseluruhannya sebanyak 206 siswa.
Jakarta, 3 Desember 2007 Mengetahui, Pewawancara
Narasumber
Irma Rahmawati
Nirwan Agus, S.E