PENGARUH PROGRAM PELATIHAN SOP TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RESTORAN RASANE SEAFOOD & IKAN BAKAR, ALAM SUTERA ERNI MULIANA Binus University, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat, Fax : (+62 – 21) 535 – 0655,
[email protected]
ADITYA PRATOMO, S.S.T., MM Binus University, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk Jakarta Barat, Fax : (+62 – 21) 535 – 0655, -
ABSTRACT Employee's performance can be affected by several factors, one of which is training. With the training, employees are expected to understand the job well. Training also shortens the learning time of employees. But holding training required sacrifices of time and cost, so when the training do not give significant benefits would be very detrimental to the company. Therefore, the study entitled “The Influence of SOP Training Program toward Employee Performance at Rasane Seafood & Ikan Bakar Restaurant, Alam Sutera aims to know how the SOP training program course as well as how big influence on employee performance. From the analysis method of the simple linear regression, the influences SOP training program toward employee performance in the Rasane Seafood & Ikan Bakar restaurant, Alam Sutera amounted to 63.1%. Keywords: training, SOP, performance
ABSTRAK Kinerja karyawan dapat dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah pelatihan. Dengan adanya pelatihan, karyawan diharapkan dapat memahami dengan baik pekerjaanya. Pelatihan juga mempersingkat waktu belajar karyawan. Namun mengadakan pelatihan diperlukan pengorbanan waktu dan biaya, sehinggga apabila kegiatan pelatihan tidak memberikan manfaat yang signifikan akan sangat merugikan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian yang berjudul “Pengaruh Program Pelatihan SOP terhadap Kinerja Karyawan di Restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera” bertujuan untuk mengetahui bagaimana jalannya progam pelatihan SOP
serta seberapa besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Dari hasil analisis dengan metode regresi linier sederhana diperoleh pengaruh program pelatihan SOP terhadap kinerja karyawan di restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera sebesar 63,1%. Kata Kunci : Pelatihan, SOP, Kinerja
PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi Indonesia menimbulkan peluang–peluang usaha. Hal ini terlihat dari pertumbuhan tingkat perekonomian Indonesia pada tabel berikut: Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 PDB 6.01 % 4.63 % 6.22 % 6.49 % 6.23 % Sektor Perdagangan, 6.87% 1.28% 6.89% 9.17 % 8.11% Hotel dan Jasa Sumber : www.bps.go.id Dari data BPS dapat dilihat pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan baik yakni rata – rata diatas 6% per tahun, hanya pada tahun 2009 mengalami penurunan karena dampak dari krisis ekonomi global yang berawal dari subprime mortage di Amerika Serikat, bila dilihat lebih dalam data pertumbuhan ekonomi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) untuk sektor perdagangan, hotel dan jasa selalu diatas rata – rata angka pertumbuhan ekonomi gabungan terkecuali di 2009 dimana banyak pelaku ekonomi bersikap wait and see, serta hati – hati. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang didukung berbagai sektor dan daerah tentunya meningkatkan aktivitas bisnis di daerah – daerah tersebut. Seiring dengan meningkatnya kegiatan bisnis di berbagai daerah, menciptakan permintaan akan tempat hunian dan tempat makan. Fenomena ini tentu merupakan peluang dan kesempatan yang baik bagi para pengusaha maupun investor untuk terjun di dalam bisnis hospitality. Namun dalam perkembangannya, kesempatan yang ada ini menarik banyak pemodal untuk membangun hotel dan restoran hingga pada akhirnya timbul persaingan. Hal ini tentunya merupakan kabar baik bagi konsumen, karena dengan hadirnya beragam hotel & restoran, konsumen diberikan beragam pilihan. Disisi lain bagi penyedia jasa perlu terus meningkatkan daya saing, agar dapat menarik konsumen secara sustainable. Dalam hal ini, produsen sebagai penyedia jasa harus melakukan peningkatan–peningkatan kualitas pelayanan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dapat berupa fasilitas yang lebih baik dari pada pesaing seperti meningkatkan kualitas kamar, penyesuaian harga yang baik. Untuk layanan restoran dapat ditingkatkan kualitasnya dengan penyediaan tempat yang baik, nyaman serta harga yang sesuai. Hal penting lainnya yang merupakan suatu unsur utama kesuksesan sebuah restoran adalah penyediaan menu yang sesuai dengan harapan konsumen. Menurut Ditjen. Par. 1990/1991:2 dalam Wiwoho (2008: 1), Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan penyimpanan, penyajian, dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan. Bisnis restoran merupakan bisnis bidang jasa maka selain hal – hal diatas, tidak kalah penting adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi ujung tombak perusahaan dalam melayani konsumen. Menurut Sunyoto (2012: 1), Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu hal penting yang harus dikelola dengan baik agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik,
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam organisasi. Untuk itu diperlukan upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan dan penyusunan sistem yang baik agar apa yang telah diterapkan atau disusun dapat berlanjut. Upaya peningkatan kinerja karyawan tidak dapat dilakukan tanpa adanya pelatihan atau training. Menurut Notoatmodjo (2009: 124), “Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat ditampilkan atau penampilan kerja seorang karyawan”. Pelatihan merupakan salah satu upaya peningkatan mutu sumber daya manusia dalam dunia pekerjaan. Karyawan baik yang baru ataupun yang sudah lama bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan pekerjaan, strategi pekerjaan sampai hasil kerja kayawan. Menurut Danim (2008: 43), pelatihan adalah teknik pembelajaran yang bertujuan untuk menilai hasil kerja yang salah dan memperbaikinya. Dengan adanya pelatihan, karyawan atau tenaga kerja dapat mengetahui dengan jelas tugas atau tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan memaksimalkan kinerja dalam memenuhi kepuasan atau harapan pelanggan. Pelatihan mutlak diperlukan bagi suatu bisnis restoran yang ingin berkembang. Pada dasarnya, pelatihan tidak asing bagi kita. Awalnya, petunjuk–petunjuk yang diberikan seorang owner restoran kepada karyawannya dalam hal melayani pelanggan merupakan pelatihan yang sederhana. Manakala restoran tersebut berkembang tentu menjadi tidak mungkin untuk dapat memberikan petunjuk kepada karyawan satu-persatu dan mengkoreksinya secara bertahap seperti pada saat awal restoran itu berdiri. Untuk itu diperlukan pelatihan yang sifatnya terstruktur dan sistematis, yang dapat disampaikan materinya secara massal kepada para karyawan. Dalam hal ini, diperlukan Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi karyawan-karyawan restoran dalam melayani tamu. Menurut Puspitasari, Rosmawati & Yusniar (2012: 30), SOP merupakan suatu pedoman tertulis dan terstruktur dan digunakan sebagai acuan dalam melakukan suatu pekerjaan dengan baik agar tujuan organisasi dapat tercapai. Penyusunan materi pelatihan serta cara penyampaiannya merupakan masalah tersendiri, apabila hal tersebut tidak direncanakan dengan benar maka efektivitas pelatihan tidak dapat tercapai. Bila hal itu terjadi tentunya akan sangat disayangkan karena untuk mengadakan pelatihan dibutuhkan pengorbanan biaya dan waktu. Untuk itu diperlukan penelitian apakah pelatihan yang diberikan telah memenuhi tujuan dari pelatihan itu sendiri. Restoran yang akan digunakan penulis sebagai objek penelitian adalah Restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera, Serpong. Restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar menyajikan beragam makanan laut. Restoran ini pertama kali berdiri pada bulan Agustus tahun 2002. Restoran Rasane berkembang sampai saat ini menjadi 8 cabang. Cabang restoran rasane terletak di Kelapa Gading, Puri Indah, Greenville, Citra Garden 6, Citra Garden 1, Ancol, Tebet dan Alam Sutera. Restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar sangat memperhatikan kebutuhan dan kualitas layanan terhadap pelanggannya. Berdasarkan pengalaman penulis yang sudah beberapa kali merasakan pelayanan di restoran Rasane Alam Seafood & Ikan Bakar Sutera sebagai konsumen, memang dirasakan lambat. Keterlambatan dalam hal delivery makanan tidak sesuai dengan standar waktu yang telah ditetapkan oleh restoran. Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan manajer restoran Rasane, Alam Sutera, terdapat beberapa karyawan yang masih perlu diawasi dalam melakukan standar pelayanan yang baik. Keterampilan karyawan dalam mengikuti standar operasional yang baik agar dapat memberikan layanan yang maksimal kepada tamu masih dirasakan kurang. Pada akhirnya hal ini mengakibatkan terjadinya keluhan-keluhan dari pelanggan seperti delivery makanan yang terlambat atau lama. Hal ini tentu menjadi bahan evaluasi bagi Restoran Rasane dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan yang pada akhirnya dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dalam hal meningkatkan kinerja karyawan dapat dilihat dari berbagai sisi seperti motivasi karyawan, kompensasi, budaya organisasi, pelatihan dan lain-lain. Namun, karena keterbatasan waktu dalam penelitian, penulis lebih tertarik dan memfokuskan penyusunan
tugas akhir dengan judul “PENGARUH PROGRAM PELATIHAN SOP TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI RESTORAN RASANE SEAFOOD & IKAN BAKAR, ALAM SUTERA”.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif dan asosiatif dengan hubungan kausal. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah survey. Jenis penilitian deskriptif dimaksudkan untuk menjelaskan masing-masing variabel pada formulasi masalah. Sedangkan asosiatif kausal adalah untuk menjelaskan formulasi masalah dengan menganalisis pengaruh antara variabel bebas x dan variabel terikat y pada formulasi masalah. Menurut Sugiyono (2010: 56), hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Sugiyono (2010: 101) juga menambahkan bahwa pada paradigma penelitian minimal terdapat satu rumusan masalah deskriptif. Selain itu, Sugiyono (2010: 11), menjelaskan bahwa metode penelitian survey adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data dari tempat tertentu secara alamiah dengan melakukan pengumpulan data. Kountur (2012: 53) juga menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan memberikan gambaran tentang suatu keadaan dengan jelas tanpa mempengaruhi obyek lain.
HASIL DAN BAHASAN Analisis Regresi Program Pelatihan SOP terhadap Kinerja Karyawan Table 4.11 Model Summary Model Summaryb Model
1
R
.794a
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.631
.619
2.67811
a. Predictors: (Constant), Program_Pelatihan_SOP b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2013 Dari hasil pengolahan data pada tabel model summary di atas, dapat dilihat bahwa nilai R adalah 0,794. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara program pelatihan SOP terhadap kinerja karyawan (variabel X dan Y). Menurut Siregar (2013: 337), nilai korelasi (r) antara 0,60 – 0,799 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel independen dan dependen. Sedangkan nilai R Square pada tabel di atas adalah 0,631. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh program pelatihan SOP terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 63,1%. Untuk 36,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Dalam hal ini, program pelatihan SOP yang dilakukan oleh restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar Alam Sutera memiliki
hubungan yang kuat yang artinya program pelatihan SOP ini memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Table 4.12 Coefficients Coefficientsa Model
(Constant) 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
4.255
2.095
.250
.034
t
Sig.
2.030
.051
7.395
.000
Beta
Program_Pelatihan .794
_SOP a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2013 Dari hasil regresi pada tabel coefficients di atas manunjukkan bahwa besarnya nilai konstanta (a) yang dihasilkan adalah 4.255, koefisien regresi (b) untuk variabel X (program pelatihan SOP) sebesar 0.250 dengan demikian dapat dirumuskan persamaan regresi: Y = 4.255 + 0.250 X Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: - Nilai konstanta (a) sebesar 4,255; artinya apabila nilai program pelatihan SOP adalah 0, maka kinerja karyawan nilainya sebesar 4,255. - Koefisien regresi (b) untuk variabel program pelatihan SOP sebesar 0,250; artinya apabila program pelatihan SOP mengalami kenaikan satu satuan, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan sebesar 0,250 satuan. Pengujian Hipotesis Uji T (t-Test) Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui apakah program pelatihan SOP yang dilakukan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera. Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah: H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara program pelatihan SOP terhadap kinerja karyawan di restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera. H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara program pelatihan SOP terhadap kinerja karyawan di restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera. Berdasarkan output pada tabel coefficients kolom sig (α) baris ke-2 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,00. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah: Jika, -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima Jika, t hitung > t tabel , maka Ho ditolak.
Menurut Priyatno (2013 : 135), tabel distribusi dapat diperoleh dengan: α= 5% : 2 = 2,5% atau 0,025 (uji 2 sisi)
derajat kebebasan (df) = n – 2. Pada penelitian ini, n atau jumlah data penelitian adalah 34 orang. Jadi, nilai derajat kebebasan (df) = 34 – 2 = 32 dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025). Priyatno (2013; 135) melampirkan bahwa ttabel dengan signifikansi 0,025 dan df 32 akan diperoleh hasil sebesar 2,037. Pada tabel coefficients di atas dapat disimpulkan bahwa: t hitung pada tabel coefficients menunjukkan nilai 7,395. Sedangkan t tabel yang diperoleh dari tabel adalah 2,037. Dengan demikian diperoleh data dimana: t hitung = 7,395 > t tabel = 2,037. Dari data yang diperoleh tersebut didapatkan hasil dari pengujian hipotesis dimana Ho ditolak. Jadi, keputusan yang diambil adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara program pelatihan SOP terhadap Kinerja Karyawan di Restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera. Ringkasan hasil regresi dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.13. Ringkasan hasil olah data Hubungan
Uji Korelasi
Pengaruh
Persamaan Regresi
Variabel XY
Signifikan 0,794(Kuat)
63,1%
Y = 4,255 + 0,250 X
Signifikan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2013 Hasil analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan pada bagan dibawah ini: Program Pelatihan SOP (X)
63,1 %
Kinerja Karyawan (Y)
Gambar 4.6. Bagan Pengaruh Program Pelatihan SOP terhadap Kinerja Karyawan di restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera Sumber: hasil olahan penulis
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan a. Program pelatihan SOP dilakukan setiap 6 bulan sekali di ruang meeting Restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera. Metode pelatihan yang dilakukan adalah sistem pengajaran di dalam kelas. Namun, metode pelatihan yang dilakukan masih dirasakan kurang sesuai dengan materi pelatihan SOP. b.
c.
Kinerja karyawan dalam hal kecepatan kerja masih dirasakan kurang seperti permintaan order makanan yang terlambat atau lama. Standar waktu yang ditetapkan oleh restoran Rasane, Alam Sutera adalah 15 menit. Namun, pada kenyataannya lebih dari standar waktu yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan keluhan dari pelanggan. Program pelatihan SOP memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera. Hal ini berarti dengan diadakannya program pelatihan SOP, maka kinerja karyawan akan meningkat.
Saran a. Restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera perlu mengkaji lebih lanjut mengenai metode pelatihan dalam memberikan materi pelatihan SOP agar pelatihan dapat berjalan lebih efektif. Pelatihan SOP dikatakan efektif apabila karyawan restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera dapat menjalankan pekerjaannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan mencapai hasil kerja yang sesuai dengan tujuan restoran. b.
Restoran Rasane Seafood & Ikan Bakar, Alam Sutera perlu mengevaluasi lebih lanjut mengenai penyebab kecepatan kerja karyawan yang masih dirasakan kurang.
c.
Metode pelatihan dapat dilakukan dengan cara yang lebih membantu peserta pelatihan dalam memahami materi yang disampaikan misalnya, dengan menunjukkan video tentang tata cara layanan yang baik, demonstrasi mengenai tata cara pelayanan yang sesuai SOP atau praktek langsung. Hal ini sejalan dengan jurnal Agora Vol. 1, No. 3 2013 “Pelatihan dan Pengembangan sumber daya Manusia pada Restoran A&W di City of Tomorrow Surabaya” yang menyatakan bahwa pelatihan dengan praktek langsung terbukti efektif.
REFERENSI .2012. Badan Pusat Statistik. Diperoleh (4 Juni 2013) dari http://www.bps.go.id. Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Danim, S. (2008). Kinerja Staf dan Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. Dessler, G. (2013). Human Resource Management. (Thirteenth edition). London: Pearson. Desller, G. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jilid-1). (Edisi Kesepuluh). Jakarta: Indeks. Dharma, S. (2012). Manajemen Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Elnaga, A., & Imran. A. (2013). The Effect of Training on Employee Performance. European Journal of Business and Management. 5(4): 137 – 144. Griffin, R.W. (2013). Management. (Eleventh Edition). South Western: Cengage Learning Hasibuan, M. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Jagero, N., Komba, H. V., & Mlingi, M. N. (2012). Relationship between on the Job Training and Employee’s Performance in Courier Companies in Dar es Salaam, Tanzania. International Journal of Humanities and Social Science. 2(22): 114 – 120. Kunartinah & Sukoco, F. (2010). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Pembelajaran Organisasi Terhadap Kinerja Kinerja Dengan Kompetensi Sebagai Mediasi. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 17(1): 74-84. Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kountur, R. (2009). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. (Edisi Revisi). Jakarta: PPM. Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Priyatno, D. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Jakarta: Mediakom. Puspitasari, D., Rosmawati, R & Yusniar, M. (2012). Menerapkan Prinsip Praktik Profesional Dalam Bekerja. Jakarta: Inti Prima. Roesdi, R. (2008). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kualitas Kinerja SDM pada Kantor Bea Cukai Bandar Lampung. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 4(3): 295-311. Sarwono, J. (2011). Mixed Methods: Cara Menggabung Riset Kuantitatif dan Riset Kualitatif Secara Benar. Jakarta: Elex Media Komputindo. Setiawan, T. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia : Kinerja, Motivasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas. Jakarta: Platinum. Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sultana, A., Irum, S. Ahmed, Kamran., & Mehmood N. (2012). Impact of Training on Employee Performance: a Study of Telecommunication sector in Pakistan. Interdisciplinary Journal of Comtemporary Research in Business. 4(6): 646-661. Sunyoto, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS.
Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja. (Edisi Ketiga). Jakarta: Rajawali. Wiwoho, A. (2008). Pengetahuan Tata Hidang. Jakarta: Erlangga.
RIWAYAT PENULIS Erin Muliana lahir di kota Pontianak pada tanggal 30 Juni 199 1. Penulis menamatkan pendidikan Diploma - 4 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Hotel Management pada tahun 2013.