Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0199 pp. 238- 247
10 Pages
PENGARUH PENGUATAN KAPASITAS DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA GURU SMA DI KABUPATEN ACEH BESAR Muhammad Imaduddin 1, Amri2, Mahdani3 1) Magister
Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study aims to determine the effect of capacity building and work environment on teacher’s competence and it’s impact on teacher’s performance of Senior High School in Aceh Besar District. The sample of this study as many as 125 teacher were taken with proportional sampling method. Collecting data using a questionnaire. Furthermore, the data were analyzed using path analysis. The study found that the capacity building and work environment has a positive effect on the teacher’s competence of Senior High School in Aceh Besar district. Capacity building and work environment has a positive effect on the teacher’s performance. Competence has a positive effect on the teacher’s performance of Senior High School in Aceh Besar district. Statistical tests concluded, teacher’s competence partially significant effect on the teacher’s performance. Capacity building and work environment has a positive effect on teacher’s performance through competency as intervening variable. Indirect effect capacity building on teacher's performance through competence greater than the direct effect capacity building on the teacher's performance. Furthermore, the indirect effect work environment on teacher performance through competence greater than the direct effect work environment on the performance of teachers. Thus the existence of competence as an intervening variable strengthening effect of capacity building and work environment on the teacher’s performance of Senior High School in Aceh Besar district. The conclusion of this study is, teacher’s competence and performance of Senior High School in Aceh Besar district was significantly affected by teacher capacity building and work environment. The existence of competence can be strengthening effect of teacher capacity building and work environment on the teacher’s performance. Keywords : Teacher’s Performance, Competence, Teacher Capacity Building and Work Environment Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguatan kapasitas dan lingkungan kerja terhadap kompetensi serta dampaknya terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Aceh Besar. Sampel penelitian sebanyak 125 orang guru bersertifikasi yang diambil secara proporsional sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Penelitian menemukan bahwa penguatan kapasitas dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kompetensi guru SMA di Kabupaten Aceh Besar. Penguatan kapasitas dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Besar. Hasil pengujian statistik menyimpulkan, secara parsial kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Penguatan kapasitas dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru melalui kompetensi sebagai variabel perantara (intervening variable). Pengaruh tidak langsung (indirect effect) penguatan kapasitas terhadap kinerja guru melalui kompetensi lebih besar bila dibandingkan dengan pengaruh langsung (direct effect) penguatan kapasitas terhadap kinerja guru. Selanjutnya pengaruh tidak langsung (indirect effect) lingkungan kerja terhadap kinerja guru melalui kompetensi lebih besar bila dibandingkan dengan pengaruh langsung (direct effect) lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Dengan demikian keberadaan kompetensi sebagai intervening variable memperkuat pengaruh penguatan kapasitas dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Besar. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah, kompetensi dan kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Besar secara nyata dipengaruhi oleh penguatan kapasitas guru dan lingkungan kerja. Keberadaan kompetensi dapat memperkuat pengaruh penguatan kapasitas dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Kata kunci : Kinerja Guru, Kompetensi, Penguatan Kapasitas dan Lingkungan Kerja
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 238
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala rohani,
PENDAHULUAN Pada
lembaga
pendidikan
serta
memiliki
kemampuan
untuk
formal
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, sedang
seperti halnya sekolah, kemampuan guru dalam
pasal 43 ayat 2 mengatakan bahwa : ”sertifikasi
mengajar merupakan dimensi paling utama
pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi
dalam menentukan keberhasilan pencapaian
yang
tujuan pendidikan di sekolah. Pada akhirnya
kependidikan yang terakreditasi.
memiliki
program
pengadaan
tenaga
kemampuan yang dimiliki oleh guru dalam
Hingga saat ini program sertifikasi guru
mendukung proses belajar mengajar dapat
sudah terlaksana di seluruh Indonesia, termasuk di
bermuara pada peningkatan kinerja guru yang
Kabupaten
bersangkutan. Peningkatan kinerja seseorang
bersertifikasi diharapkan mampu meningkatkan
guru dalam mengajar dapat berdampak pada
kualitas pendidikan yang salah satu indikator
meningkatnya pemahaman siswa/peserta didik
keberhasilannya adalah kualitas siswa sebagai
terhadap materi pelajaran yang mereka terima
peserta didik. Hingga saat ini, 60 persen guru di
dari guru yang bersangkutan.
kabupaten itu sudah bersertifikasi. Ia berharap
Mengingat pentingnya kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pengajar,
Aceh
Besar.
Keberadaan
guru
dengan jumlah guru tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan di Aceh Besar.
maka berbagai upaya dapat dilakukan untuk
Kendatipun jumlah guru bersertifikasi
meningkatkan kinerja dimaksud yang salah satunya
di
melalui penguatan kapasitas guru.
Upaya
peningkatan, namun upaya peningkatan kualitas
penguatan kapasitas guru dilakukan dengan
pendidikan masih mengalami kendala. Adanya
memberikan pelatihan, pemberian kompensasi/
sebagian kecil siswa yang tidak lulus Ujian
tunjangan
fasilitas
Nasional (UN) merupakan salah satu indikator
pembelajaran hingga tindakan supervisi. Tidak
penting yang harus dicermati berkaitan dengan
hanya itu, upaya penguatan kapasitas guru juga
kualitas pendidikan dan kinerja guru. Pada
diiringi dengan kebijakan pemerintah melakukan
tahun 2012, tingkat kelulusan UN tingkat SMA
program
di Kabupaten Aceh Besar sebesar 91,22 persen
bagi
guru,
sertifikasi
penyediaan
guru
sebagai
tenaga
kependidikan.
lebih
Kabupaten
rendah
Aceh
bila
Besar
mengalami
dibandingkan
dengan
Landasan utama yang menjadi acuan
kelulusan UN secara nasional sebesar 99,50
program sertifikasi dan kompetensi guru adalah
persen. Selanjutnya pada tahun 2013 jumlah
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
kelulusan keseluruhan siswa SMA di Aceh
Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 42 ayat 1
Besar hanya sebanyak 93,39 persen dari 3.463
yang mengatakan bahwa ”Pendidik harus memiliki
peserta ujian masih jauh lebih rendah bila
kualifikasi minimum dan sertifikat sesuai dengan
dibandingkan dengan kelulusan UN secara
jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan
nasional sebesar 99,48 persen. Terakhir pada
239 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tahun 2014 tingkat kelulusan UN SMA di
guru SMA di Kabupaten Aceh Besar.
Kabupaten Aceh Besar sebesar 99,22 persen juga lebih rendah bila dibandingkan dengan
KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Guru
tingkat nasional sebesar 99,52 persen.
Kinerja guru berkaitan dengan tugas
Adanya sebagian siswa yang tidak lulus UN mengisyaratkan bahwa upaya penguatan kapasitas
(capacity
building)
bagi
guru
bersertifikasi harus terus dilakukan oleh instansi terkait, baik melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat), supervisi, pemberian kompensasi dan upaya lainnya sesuai dengan peraturan yang
Upaya penguatan kapasitas (capacity building) bagi tenaga kependidikan seperti halnya guru pada dasarnya upaya meningkatkan kompetensi guru yang bersangkutan dengan harapan dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengajar. Suatu hal yang tidak dapat disangkal bahwa kinerja seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya terkait dengan kompetensi atau kemampuan orang yang bersangkutan. Demikian pula halnya dengan kinerja guru dalam mengajar, juga dapat oleh
kompetensi
guru
yang
bersangkutan. Sedangkan kompetensi seseorang guru juga terkait dengan upaya penguatan kapasitas
pegnelolaan
pembelajaran
dan
penilaian hasil belajar siswa (Sanjaya, 2005:14). Sebagai perencana, maka guru harus mampu mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan
berlaku.
dipengaruhi
perencanaan,
(capacity
building)
guru
dan
lingkungan kerja mereka. Sehingga keberadaan kompetensi dapat dilihat sebagai variabel perantara antara penguatan kapasitas (capacity building) dan lingkungan kerja guru di satu sisi dengan kinerja guru di sisi lain. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penguatan kapasitas dan lingkungan kerja terhadap kompetensi dan dampaknya pada k inerja
baik, dan sebagai evaluator maka guru harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa. Lebih lanjut Brown yang dikutip oleh Sardiman (2000:42) menjelaskan tugas dan peranan guru, antara lain: menguasai dan mengembangkan materi
pelajaran,
mempersiapkan
merencanakan
pelajaran
sehari-hari
dan dan
mengontrol dan mengevaluasi kegiatan belajar siswa. Pembelajaran sebagai wujud nyata kinerja guru, maka segala kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru harus menyatu, menjiwai dan menghayati tugas-tugas yang relevan dengan tingkat kebutuhan, minat, bakat, dan tingkat kemampuan peserta didik serta kemampuan guru dalam mengorganisasi materi pembelajaran dengan penggunaan ragam teknologi pembelajaran yang memadai. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru Dalam kenyatannya, kompetensi guru tidak dapat dipilah satu sama lainnya, namun terintegrasi dalam suatu tindakan atau perilaku Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 240
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kehidupan sehari-hari. Dalam kajian ini kompetensi
siswa
guru
peningkatan
secara
teoritis
dikaji
secara
terpisah
(Danim,
2010:5).
Oleh
kompetensi
karena
guru
untuk
itu, dapat
berdasarkan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
dan Dosen. Adapun standar kompetensi yang harus
profesional
dimiliki oleh seorang guru agar mendapat sertifikasi
kebutuhan yang amat mendesak dan tidak dapat
untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagai
ditunda-tunda. Hal ini mengingat perkembangan
tenaga kependidikan yaitu meliputi: 1) kompetensi
atau kenyataan yang ada saat ini maupun di masa
pedagogik,
depan.
2)
kompetensi
kepribadian,
3)
kompetensi sosial, dan 4) kompetensi profesional.
di
Penguatan
satuan
pendidikan,
kapasitas
menjadi
guru
dapat
Seseorang yang memiliki kompetensi,
meningkatkan kompetensi guru tersebut. Karena
yaitu selalu berorientasi pada hasil, memperhatikan
pada dasarnya upaya penguatan kapasitas guru
prosedur dalam mengidentifikasi dan menilai hasil
(capacity building) didasarkan pada keinginan
proses
pengalaman,
untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
memiliki pengetahuan normal dan informal serta
melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik.
berperilaku terhadap kemajuan (Drexel, 2003:6-7).
Keberhasilan upaya penguatan kapasitas tergantung
pembelajaran,
memiliki
Kompetensi profesional guru adalah salah
dari
sejauhmana
upaya
tersebut
mampu
satu faktor yang mempengaruhi tercapainya
meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar,
tujuan pembelajaran dan pendidikan di sekolah
baik kemampuan konseptual maupun kemampuan
(Mulyawan, 2012). Kompetensi guru tidak
praktis. Semakin baik upaya penguatan kapasitas
berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh beberapa
guru
faktor seperti masa kerja, jenis pelatihan dan
kompetensi guru tersebut.
diharapkan
akan
semakin
baik
pula
latar belakang pendidikan. Dengan kompetensi profesional, dapat diduga berpengaruh pada pengelolaan
pendidikan
sehingga
Pengaruh Penguatan Kapasitas Terhadap Kinerja Guru
mampu
melahirkan keluaran pendidikan yang bermutu
Penguatan kapasitas guru berarti bahwa pemerintah
(Mulyawan, 2012)
dan
pembuat
kebijakan
harus
memberikan yang diperlukan sumber daya, bahan Pengaruh Penguatan Kapasitas Terhadap Kompetensi Guru
dan alat yang diperlukan untuk mengajar secara
Penguatan atau peningkatan kompetensi
keunggulan mengajar di lingkungan sekolah yang
guru secara berkesinambungan dimaksudkan untuk
mempengaruhi keberhasilan guru dan peserta didik
merangsang,
meningkatkan
dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Guru
kompe- tensi guru dalam memecahkan masalah-
memiliki kemampuan yang bervariasi, demikian
masalah pendidikan dan pembelajaran yang
pula halnya dengan karakteristik pribadinya. Karena
berdampak pada peningkatan mutu hasil belajar
itu, ketersediaan infrastruktur dan fasilitas kerja
241 -
memelihara,
dan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
efektif. Hal ini sangat realistis untuk meningkatkan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala diperlukan dalam menjalankan tugasnya sebagai
kurangnya fasilitas dan media pembelajaran, akan
seorang
berdampak pada penurunan kemampuan guru
guru,
memungkinkan
tercapainya
keberhasilan dalam mengajar (Egbo, 2005).
dalam menyelenggarakan layanan pendidikan. Hal
Dengan adanya penguatan kapasitas guru,
inilah berarti terdapat hubungan searah antara
diharapkan mampu meningkatkan kemampuan
lingkungan kerja dan kompetensi guru. Semakin
guru dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga
baik lingkungan kerja seseorang guru, akan
pendidik. Kemampuan guru dalam melaksanakan
semakin baik kompetensi guru yang bersangkutan.
tugasnya akan menentukan kinerja guru yang
Seabaliknya lingkungan kerja yang kurang baik
bersangkutan. Hal ini berarti penguatan kapasitas
yang salah satunya ditandai dengan fasilitas dan
guru berhubungan searah dengan kinerja guru
media pembelajaran yang serba kurang misalnya,
tersebut. Dengan kata lain, semakin baik kapasitas
akan berdampak pada kesulitan guru dalam
guru akan semakin baik pula kinerjanya. Sebaliknya
meningkatkan kemampuannya dalam mengajar
apabila upaya penguatan kapasitas (capacity building) mengalami kegagalan, maka kinerja guru
Pengaruh Lingkungan Kinerja Guru
Kerja
Terhadap
sulit untuk ditingkatkan Lingkungan Pengaruh Lingkungan Kompetensi Guru Manfaat
Kerja
Terhadap
mendukung
kerja
akan
sangat
fisik
yang
berpengaruh
terhadap semangat kerja pegawai dalam kerja
adalah
suatu pekerjaan yang dilakukan dan pada
sehingga
kinerja
akhirnya dapat memberikan dampak positif
meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh
bagi peningkatan kinerja pegawai tersebut.
karena
Setiap
menciptakan
lingkungan
gairah
bekerja
kerja,
dengan
orang-orang
yang
instansi
perlu
faktor-faktor
yang
kerja
dapat
termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan
mengusahakan
dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai
termasuk
standar yang benar dan dalam skala waktu yang
diusahakan sedemikian rupa dan memberi
ditentukan. Kinerjanya akan dipantau oleh individu
pengaruh positif pada semangat kerja dan
yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan
kinerja pegawai. Lingkungan kerja fisik
terlalu
yang baik akan mendukung produktivitas
banyak
pengawasan
serta
semangat
juangnya akan tinggi. Lingkungan kerja guru yang ditandai
agar
dipandang
lingkungan
fisik
kerja karyawan yang lebih baik sehingga kemampuan tenaga kerja juga semakin baik.
dengan adanya fasilitas kerja yang lengkap,
Kemampuan kerja yang baik akan
lingkungan kerja yang nyaman menjadi dasar
menghasilkan keluaran organisasi yang lebih
utama bagi guru untuk meningkatkan kemampuan
baik. Nitisemito (2002:183)
kerja mereka sebagai tenaga pendidik. Sebaliknya
lingkungan kerja fisik yang baik akan
apabila lingkungan kerja yang tidak baik seperti
memberikan
menyatakan
kenyamanan
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
dan - 242
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala membangkitkan semangat kerja karyawan
koefisien jalur masing-masing variabel eksogen
sehingga
mengerjakan tugas-tugas
sebesar 0,617 untuk penguatan kapasitas dan
Pada akhirnya lingkungan
sebesar 0,284 untuk lingkungan kerja, dan nilai
kerja fisik yang baik akan tidak hanya
error struktural sebesar 0,253. Sehingga persamaan
mampu meningkatkan semangat kerja, akan
struktural yang menjelaskan hubungan kausalitas
tetapi
antara penguatan kapasitas dan lingkungan kerja
dapat
dengan baik.
juga
berdampak
positif
bagi
peningkatan kinerja pegawai
terhadap
kompetensi
diformulasikan
sebagai
berikut: METODE PENELITIAN
Y= 0,617YX1 + 0,284YX2 + 0,253
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru bersertifikasi pada SMA di Kabupaten Aceh Besar berjumlah 539 orang terdistribusi pada 39 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta. Sampel penelitian sebanyak 125 orang guru bersertifikasi yang diambil secara proporsional sampling dari sekolah menengah atas yang ada di Kabupaten Aceh Besar.
error struktural sebesar 0,253. Hal ini berarti besarnya pengaruh variabel lain selain kapasitas dan lingkungan kerja terhadap kompetensi guru sebesar 25,3 persen. Dengan kata lain, sebesar 25,3 persen kompetensi guru pada SMA di Kabupaten Aceh Besar dipengaruhi oleh variabel lain selain penguatan kapasitas dan lingkungan kerja. Variabel
Pengumpulan
data
menggunakan
kuesioner. skala pengukuran data yang digunakan adalah skala Likert, dan peralatan analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan tiga persamaan struktural terdiri dari: Y
= pyx1 + pyx2 + e1
Z
= pzx1 + pzx2 + e2
Z
= pzy + e3
lain dimaksud di antaranya terkait dengan faktor eksternal seperti dorongan motivasi dari kepala sekolah, dukungan rekan sekerja seperti guru lain, minat untuk meningkatkan kemampuan diri dan berbagai faktor lainnya yang secara teoritis dapat meningkatkan
kompetensi
guru
termasuk
penguasaan teknologi pendidikan.
Dimana: Z Y X1 X2
Persamaan di atas memperlihatkan nilai
Pengaruh Penguatan Kapasitas dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru
= Kinerja Guru = Kompetensi = Penguatan Kapasitas Guru = Lingkungan Kerja
Persamaan struktural yang menjelaskan pengaruh langsung (direct effect) penguatan kapasitas dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Besar dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Penguatan Kapasitas dan Lingkungan Kerja Terhadap Kompetensi Guru Hasil
data
Z = 0,624ZX1 + 0,252ZX2 + 0,291 Nilai koefisien jalur penguatan kapasitas
dengan
terhadap kinerja guru sebesar 0,624. Hal ini dapat
menggunakan software SPSS diperoleh nilai
diartikan besarnya pengaruh langsung (direct effect)
243 -
pengolahan
diformulasikan sebagai berikut.
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penguatan kapasitas terhadap knerja guru sebesar
motivasi berprestasi dalam diri guru itu sendiri dan
38,94 persen (0,6242). Selanjutnya nilai koefisien
faktor-faktor lainnya termasuk faktor eksternal yang
jalur lingkungan kerja terhadap kinerja guru sebesar
bersumber dari lingkungan sekolah
0,252, dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh langsung (direct effect) lingkungan kerja terhadap kinerja guru sebesar 6,35 persen (0,2522).
Pengaruh Penguatan Kapasitas dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Melalui Kompetensi
Persamaan di atas memperlihatkan nilai
Nilai koefisien jalur penguatan kapasitas
error struktural sebesar 0,291 diperoleh melalui
terhadap kompetensi sebesar 0,617. Selanjutnya
2
perhitungan 1-0,709 (1-R ). Hal ini berarti besarnya
nilai koefisien jalur kompetensi terhadap kinerja
pengaruh variabel lain selain penguatan kapasitas
sebesar 0,905. Berdasarkan kedua nilai koefisien
dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru sebesar
jalur tersebut, maka besarnya pengaruh tidak
29,1 persen. Dengan kata lain, sebesar 29,1 persen
langsung (indirect effect) penguatan kapasitas
kinerja guru di Kabupaten Aceh Besar dipengaruhi
terhadap kinerja guru melalui kompetensi sebesar
oleh variabel lain selain penguatan kapasitas dan
55,839 persen (0,617 x 0,905).
lingkungan kerja.
Nilai koefisien jalur lingkungan kerja
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru
terhadap kompetensi guru sebesar 0,284, dan nilai
Nilai koefisien jalur kompetensi terhadap
sebesar 0,905, sehingga pengaruh tidak langsung
kinerja guru sebesar 0,905 dan nilai error
(indirect effect) lingkungan kerja terhadap kinerja
struktural sebesar 0,182. Persamaan struktural
guru melalui kompetensi sebesar 25,702 persen
yang
(0,284 x 0,905).
menjelaskan
keterkaitan
antara
kompetensi dengan kinerja guru pada SMA di
koefisien jalur kompetensi terhadap kinerja guru
Pengaruh
langsung
(direct
effect)
Kabupaten Aceh Besar dapat diformulasikan
penguatan kapasitas terhadap kinerja guru sebesar
sebagai berikut.
38,069 persen. Selanjutnya pengaruh tidak langsung
Z = 0,905ZY + 0,182
(indirect effect) penguatan kapasitas terhadap
Nilai koefisien jalur kompetensi terhadap
kinerja guru melalui kompetensi sebesar 55,839
kinerja guru sebesar 0,905 dapat diartikan bahwa
persen lebih besar bila dibandingkan dengan
pengaruh langsung (direct effect) kompetensi
pengaruh
2
langsung
(direct
effect).
Hal
ini
terhadap kinerja guru sebesar 81,8 persen (0,905 ).
mengindikasikan bahwa keberadaan kompetensi
Nilai error sebesar 0,182 diperoleh melalui
sebagai variabel perantara dapat memperkuat
perhitungan (1-0,818) dapat diartikan bahwa
pengaruh penguatan kapasitas terhadap kinerja guru.
besarnya pengaruh variabel lain selain kompetensi
Selanjutnya pengaruh langsung (direct
terhadap kinerja guru sebesar 18,2 persen. Variabel
effect) lingkungan kerja terhadap kinerja guru
lain
selain
sebesar 8,065 persen. Selanjutnya pengaruh tidak
kompetensi guru seperti tingkat pendidikan,
langsung (indirect effect) lingkungan kerja terhadap
dimaksud
adalah
variabel
lain
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 244
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kinerja guru melalui kompetensi sebesar 25,702
lebih besar bila dibandingkan dengan pengaruh
persen lebih besar bila dibandingkan dengan
langsung (direct effect) lingkungan kerja terhadap
pengaruh
ini
kinerja guru. Hal ini berarti keberadaan kompetensi
mengindikasikan bahwa keberadaan kompetensi
sebagai intervening variable memperkuat pengaruh
sebagai variabel perantara dapat memperkuat
penguatan kapasitas dan lingkungan kerja terhadap
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru.
kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Besar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
langsung
(direct
effect).
Hal
Kesimpulan
Sebaiknya Dinas Pendidikan Kabupaten
Penguatan kapasitas dan lingkungan kerja
Aceh Besar meningkatkan intensitas kegiatan yang
berpengaruh positif terhadap kompetensi dan
berorientasi pada penguatan kapasitas guru. Secara
kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh Besar.
operasional, upaya penguatan kapasitas guru dapat
Pengaruh langsung (direct effect) penguatan
dilakukan dengan cara mengikutsertakan guru
kapasitas terhadap kompetensi guru sebesar 38,069
dalam pelatihan kurikulum, pelatihan membuat
persen dan pengaruh langsung (direct effect)
SAP (satuan acara pembelajaran) dan melibatkan
lingkungan kerja terhadap kompetensi guru sebesar
guru bersertifikasi dalam program pendidikan dan
8,065 persen.. Pengaruh langsung (direct efffect)
pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
penguatan kapasitas terhadap kinerja guru sebesar
kapasitas mereka sebagai tenaga pendidik. Selain
38,938 persen dan pengaruh langsung (direct effect)
itu, upaya penguatan kapasitas guru juga dapat
lingkungan kerja terhadap kinerja
dilakukan
guru sebesar
dengan
menyediakan
media
6,350 persen. Variabel yang pengaruhnya paling
pembelajaran bagi guru dan siswa, memberikan
dominan terhadap kinerja guru adalah penguatan
penghargaan bagi guru berprestasi, adanya tindakan
kapasitas guru. Kompetensi berpengaruh positif
supervisi terhadap pelaksanaan tugas guru, dan
terhadap kinerja guru SMA di Kabupaten Aceh
adanya pemberdayaan guru di sekolah. Selain itu,
Besar. Pengaruh langsung (direct effect) kompetensi
dipandang perlu meningkatkan kompetensi guru,
terhadap kinerja guru sebesar 81,82 persen.
baik
Penguatan
kepribadian, kompetensi sosial maupun kompetensi
kapasitas
dan
lingkungan
kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja guru melalui
kompetensi
pedagogik,
kompetensi
profesional.
kompetensi sebagai variabel perantara (intervening
Perbaiki kualitas lingkungan sekolah.
variable). Pengaruh tidak langsung (indirect effect)
Upaya memperbaiki kualitas lingkungan sekolah
penguatan kapasitas terhadap kinerja guru melalui
tidak hanya berorientasi pada perbaikan lingkungan
kompetensi lebih besar bila dibandingkan dengan
fisik seperti ruangan kelas dan pekarangan sekolah
pengaruh langsung (direct effect) penguatan
misalnya, tetapi juga berorientasi pada peningkatan
kapasitas terhadap kinerja guru. Selanjutnya
lingkungan non fisik seperti hubungan guru dengan
pengaruh tidak langsung (indirect effect) lingkungan
lingkungan
kerja terhadap kinerja guru melalui kompetensi 245 -
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
internal
sekolah
(sesama
rekan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kerja/guru dan antara guru dengan siswa), hubungan guru dengan lingkungan eksternal sekolah (masyarakat sekitar, orang tua wali dan komite sekolah) dan penyediaan fasilitas dan media pembelajaran seperti perpustakaan yang lengkap, media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa dan penyediaan buku ajar bagi guru dan siswa DAFTAR KEPUSTAKAAN Danim, S. 2010. Karya Tulis Inovatif Sebuah Pengembangan Profesi Guru. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Drexel, I. 2003. The Concept of Competence and Instrument of Social and Political Change. Bergen AS: Stein Rokkan Centre. Egbo, B. 2011. Teacher Capacity Building and Effective Teaching and Learning: A Seamless Connection. Mediterranean Journal of Social Sciences, Vol. 2 (5) October 2011. Mulyawan, B. 2012. Pengaruh Pengalaman dalam Pelatihan Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru. Jurnal Penjaskesrek, Undiksha Singaraja. Nitisemito, A. S. 2002. Manajemen Personalia. Cetakan Kesembilan, Edisi Ketiga, Penerbit Ghali Indonesia, Jakarta. Sanjaya, W. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Prenada Media, Jakarta. Sardiman, A. M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14. 2005. Tentang Guru dan Dosen.
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 246
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
247 -
Volume 1, No. 1, November 2012