PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PROGRAM POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN PRODUKTIF 1 DI SMK NEGERI 1 KOTA GORONTALO
SRI WAHYUNI LAMADAU 911409025 S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK Sri Wahyuni Lamadau. Nim 911 409 025. Skripsi 2013 “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Program Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Dibawah bimbingan, Imran R. Hambali S.Pd., SE, MSA selaku Pembimbing I dan Hj. Irawaty Abdul, SE., M.Si selaku Pembimbing II.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran program power point terhadap hasil belajar siswa. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuantitatif, yaitu metode yang secara sistematis menggambarkan pengaruh antara penggunaan program power point terhadap hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran program power point dan hasil belajar siswa dengan anggota populasi adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Kota Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 203 orang dan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 35 siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran program power point terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan dapat diterimanya hipotesis yang menyatakan bahwa dengan menggunakan media pembelajaran program power point berpengaruh pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif 1 di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo positif terhadap hasil belajar siswa. Bahwa penggunaan media program power point mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Variabel penggunaan media pembelajaran program power point memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa sebesar 17%dan sisanya 83% ditentukan oleh faktor-faktor lain baik dari dalam diri siswa maupun diluar diri siswa.Demikian dengan penggunaan media program power point siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya, penggunaan media ini siswa dengan mudah menangkap pesan yang disampikan oleh guru itu diharapkan para guru dapat menggunakan media pembelajaran seperti media program powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Media Pembelajaran Program Power Point, Hasil Belajar Siswa.
PENDAHULUAN Belajar adalah suatu yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, oleh karenanya belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang, yang kemungkinan disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan maupun sikapnya. Proses belajar yang diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain itu dimaksudkan untuk mengartikan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut sangatlah dipengaruhi oleh lingkungannya yang antara lain murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, LKS, majalah, dan sejenisnya) dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dan lain-lain). Dalam proses belajar mengajar terdapat dua unsur yang amat penting yaitu metode mengajar dan media pembelajaran, yang mana antara kedua aspek tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Pemilihan terhadap salah satu metode pengajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas, respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwasannya salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. (Arsyad, 2000:3) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, gambar, televisi, komputer, dan lain-lain. Media pembelajaran dapat berfungsi sebagai stimulus terhadap pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dalam memperjelas materi pelajaran. Karena apabila menggunakan penjelasan verbal saja siswa akan mudah melupakannya. Oleh karena itu guru harus menguasai media pembelajaran agar dapat menyampaikan pesan-pesan dan informasi pendidikan kepada siswa secara baik. (Arsyad 2000:2) guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusam dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang amat penting dalam proses belajar mengajar yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada siswa, baik berupa alat, orang maupun bahan ajar, selain itu media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan berkomunikasi dengan siswa agar lebih efektif. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran saat proses belajar mengajar sangat diperlukan. (Arsyad, 2000:6) mengatakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologi terhadap siswa. Dari sini dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena adakalanya guru ketika proses belajar mengajar menghadapi siswa yang malas, bosan, jenuh dan lain-lain, apabila keadaan seperti ini dibiarkan akibatnya motivasi belajar siswa akan menurun. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu dorongan dan rangsangan agar memiliki kemauan untuk belajar. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan dalam mencapai keberhasilan belajar siswa kelas X Akuntansi yaitu dengan penggunaan media pembelajaran program Powerpoint. Penggunaan media pembelajaran program Power point adalah salah satu dari beberapa komponen yang mendasari akan terwujudnya suatu pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Microsoft Power Point merupakan salah satu aplikasi milik Microsoft, disamping Microsoft Word dan Microsoft Exel yang telah di kenal banyak orang. Ketiga aplikasi ini lazim disebut Microsoft Office. Pada dasarnya, aplikasi Microsoft PowerPoint berfungsi untuk membantu user dalam menyajikan persentasi. Aplikasi PowerPoint menyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan pada peserta didik. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat dimodifikasi dengan menarik. Begitu juga dengan adanya fasilitas: front picture, sound dan effect dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus. Bila produk slide ini disajikan, maka para pendengar dapat ditarik perhatiannya untuk menerima apa yang kita sampaikan kepada peserta didik. Media power point mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan media lainnya diantaranya: penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto, lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji, memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik,
tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan, dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang, dan dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (CD/disket/flashdisk), sehingga praktis untuk di bawa kemana-mana. Penggunaan media dalam proses
pembelajaran
sangat
membantu
suksesnya
pembelajaran. Melalui media pembelajaran program power point siswa dapat menggunakan indera yang dimilikinya. Semakin banyak alat indera yang digunakan oleh siswa maka sesuatu yang dipelajari akan makin mudah diterima dan diingat. Kenyataannya persoalan ini belum mendapat perhatian oleh para guru. Jika pembelajaran di kelas masih menggunakan cara-cara yang konvensional, maka proses pembelajaran hanyalah pemberian informasiinformasi tanpa adanya interaksi antara guru dan siswa. Hal ini jelas bukan merupakan pembelajaran yang ideal karena tujuan pembelajaran adalah membuat tahu dan paham bukanlah sekedar menghafal pelajaran yang diberikan oleh guru. Berkaitan dengan itu, hasil belajar siswa menjadi rendah karena siswa tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa dianggap objek benda mati. Pemanfaatan media merupakan salah satu dari sekian banyak masalah dalam pembelajaran di sekolah. Keberadaan buku paket sebagai media bantu pelajaran ternyata juga belum berfungsi secara optimal karena siswa hanya akan membaca buku paket yang diberikan jika disuruh oleh guru untuk membaca atau mengerjakan soal-soal yang ada di dalamnya. Penggunaan buku-buku paket yang didominasi oleh guru-guru SMK Negeri 1 Kota Gorontalo khususnya mata pelajaran produktif 1, materi pelajaran dalam bentuk teks serta pemanfaatan LKS masih lebih banyak digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Mereka juga menyatakan bahwa siswa seringkali kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran yang diduga karena materi Produktif 1 dianggap membosankan dan tidak menyenangkan untuk itu, Keberadaan media sangat mendukung untuk proses pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul penelitian: Pengaruh penggunaan Media Pembelajaran Program Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif 1 Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebesar besar Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Program Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada mata pelajaran Produktif 1 di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo.
Power point adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi komputer dibawah micrososft office. Program aplikasi ini merupakan program untuk membuat presentasi yang dapat dijadikan untuk media pembelajaran. (Miarso, 2001:5), berpendapat bahwa presentasi powerpoint adalah suatu cara yang digunakan untuk memperkenalkan atau menjelaskan tentang segala hal yang dirangkum dan dikemas ke dalam beberapa slide sehingga orang yang menyimak lebih dapat memahami penjelasan melalui visualisasi yang terangkum dalam slide, baik berupa teks, gambar/grafik, suara, film, dan lain sebagainya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media power point adalah salah satu bentuk media presentasi (pembelajaran) yang tampilannya dari berbagai media (format file) atau dengan kata lain memadukan berbagai elemen media seperti teks, gambar, grafik, suara, animasi, video/film, dan sebagainya yang dikemas dalam bentuk slide. Slide ini disimpan dalam bentuk file digital (komputerisasi), yang dirancang sedemikian sehingga penampilannya dapat melakukkan sebagaimana fungsinya sebagai media pembelajaran. Microsoft power point berbentuk aplikasi dari program komputer, yang digunakan sebagai alat bantu untuk memaparkan atau mempresentasikan sebuah materi tertentu. Aplikasi ini biasa dipakai oleh dunia bisnis, akademis, pelatihan dan lainnya. Microsoft power point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multimedia. Di dalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Menurut (Miarso, 2001:164) kelebihan dari media program powerpoint ini sebagai berikut: a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto. b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji. c. Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat. d. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
e. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan. f. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang. g. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (CD/disket/flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana. Media hanyalah sebagai alat bantu. Media pembelajaran program power point selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan-kekurangan. Kekurangan media power point menurut (Miarso, 2001:140) diantaranya adalah: a. Penggadaanya mahal, dan tidak semua sekolah dapat memiliki. b. Memerlukan
perangkat
keras
(hardware)
yaitu
komputer
dan
LCD
untuk
yang
matang, bila menggunakan teknik-teknik penyajian
memproyeksikan pesan. c. Memerlukan
persiapan
(animasi) yang kompleks. d. Diperlukan ketrampilan khusus dan kerja sistematis untuk menggunakannya. e. Menuntut ketrampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada desain program komputer microsoft powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan. f. Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki ketrampilan menggunakan dapat memerlukan operator atau pembantu khusus. Harus ada persiapan yang cukup menyita waktu dan tenaga. Belajar merupakan suatu aktivitas bagi setiap orang yang dapat terjadi setiap saat. Hal dari belajar ditandai dengan adanya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi menyangkut aspek organisme dan tingkah laku seseorang. Hasil belajar adalah prilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar (Chatarina, dkk, 2004:4) Perolehan aspek-aspek perilaku tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajaran. Menurut Sudjana (2008:8-9) “hasil belajar adalah untuk menentukan kualitas berpendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaian hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian”. Prinsip penilaian yang dimaksud antara lain: 1) Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas ablitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat penilaian dan interpretasi hasil penilaian
2) Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar. Artinya, penilaian senantiasa
dilaksanakan pada setiap saat proses belajar mengajar,
sehingga pelaksanaanya berkesinambungan. 3) Agar diperoleh hasil belajar obyektif dalam pengertian menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif. Maksudnya ablitas yang dinilainya tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. 4) Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindaklanjutnya. Data hasil penilaian harus harus dapat ditafsirkan sehingga guru dapat memahami siswanya, terutama dalam kemampuan yang dimilkinya. Sudjana (2008:22) juga mengatakan hasil belajar terbagi atas tiga ranah yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. 1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri enam aspek,yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2) Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi. 3) Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Dari ketiga ranah tersebut menjadi penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi dalam pengajaran. (Bloom, 2009:25) “karakteristik meliputi tipikal dari berpikir, berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan tipikal berbuat berkaitan dengan ranah efektif”. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia dalam bidang pendidikan, ketiga ranah tersebut merupakan hasil belajar. (Sudjana, 2008:6-7) menjelaskan bahwa “hasil belajar yang diperoleh siswa terdapat dua kemungkinan yaitu: memuaskan dan tidak memuaskan”. Memuaskan jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu yang menyenangkan tentu kepuasaan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan waktu. Akibatnya siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar mendapat hasil yang lebih memuaskan. Tidak memuaskan jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar hal itu tidak terulang lagi, maka ia giat untuk belajar.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu. Hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.
METODE PENULISAN Pada dasarnya penelitian menggambarkan prosedur-prosedur yang memungkinkan peneliti dapat menguji hipotesis penelitian tersebut untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik antara variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian tersebut. Dalam pemilihan metode penelitian ini adalah
metode kuantitatif untuk melihat
pengaruh penggunaan media pembelajaran powerpoint terhadap hasil belajar siswa. Dapat dilihat masalah yang akan diteliti pada masing-masing variabel, baik variabel X (indevendent variable) maupaun variabel Y (devenden variable). Dalam kaitan ini, (Arikunto 2010: 162) mengemukakan bahwa “variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y), sehingga dapat dirumuskan desain penelitian sebagai berikut:
X
Ket:
Y
X = Penggunaan Media Pembelajaran Powerpoint Y = Hasil Belajar Siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan bahwa pembelajaran dengan mengunakan media pembelajaran program Power Point pada mata pelajaran produktif 1 di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal ini dapat diketahui dari nilai Fhitung sebesar 4.37 dan Harga Ftabel (0.95)(1.33) diperoleh 4.13. Karena harga Fhitung lebih besar dari Ftabel (4.37 ≥ 4.13). Dengan demikian berarti bahwa ada perbedaan atau pengaruh yang sangat signifikan penggunaan media pembelajaran program Power Point untuk hasil belajar siswa pada pembelajaran produktif 1 di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol yang mengemukakan tidak ada pengaruh penggunaan media program Power Point pada siswa
terhadap hasil belajar
produktif 1 di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif yang berbunyi ada pengaruh penggunaan media program Power Point terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif 1 di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo diterima, karena terbukti bahwa penggunaan media pembelajaran program Power Point pada siswa berpengaruh sangat signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran produktif 1 di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Hal ini dapat diketahui pula dari nilai rata-rata kompetensi siswa secara konvensional dengan rata-rata nilai kompetensi siswa kelas X Akuntansi
dengan media belajar
konvensional adalah 7,40 sedangkan dengan menggunakan media belajar power point memiliki rata-rata sebesar 8,50. Sukses tidaknya transfer knowledge atau transfer ilmu pengetahuan antara guru dengan siswa di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo sangat tergantung dengan media pembelajaran yang digunakan dan cara penyampaian guru. Dalam hal ini sangat diharapkan tidak monoton, sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan materi pelajaran yang diberikan atau dengan guru yang bersangkutan. Dalam hal ini dengan adanya teknologi untuk penyampaian bahan ajar yakni microsoft power point yang digunakan untuk pembelajaran dalam hal pelaksanaan prosedur pengelasan di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo, diharapkan para siswa merasa senang dan tertantang untuk mempelajari lebih jauh penggunaan teknologi tersebut. Dengan penggunaan power point maka proses pembelajaran akan berjalan lebih menarik dan tidak menjenuhkan, karena dalam power point seorang tutor dapat menampilkan hal-hal yang menarik yang diharapkan dapat mengobati kejenuhan siswa dalam pelajaran,
diharapkan siswa tidak jenuh mengikuti pembelajaran sehingga akan menghasilkan nilai kompetensi yang lebih baik dibandingkan dengan secara konvensional. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata nilai kompetensi siswa secara konvensional dengan nilai rata-rata 7,28 sedangkan dengan menggunakan media belajar power point memiliki rata-rata sebesar 8,37 artinya bahwa pembelajaran dengan menggunakan media program power point hasil belajarnya lebih tinggi. Ada interaksi antara penggunaan media program power point dengan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif 1. Sudjana (2008:22) juga menatakan hasil belajar terbagi atas tiga ranah yaitu: 1. Ranah kognitif yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Misalanya penggunaan media pembelajaran program power point terhadap hasil belajar siswa dapat memberikan pemahaman dan aplikasi yang baik dan diterima dengan posistif oleh siswa. 2. Ranah afektif yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi. Misalnya penggunaan media pembelajaran program power point siswa memberikan reaksi atau jawaban positif. 3. Ranah psikomotoris yakni ketrampilan dan kemampuan bertindak. Misalnya dengan adanya penggunaan media pembelajaran program power point siswa bisa meciptakan ketrampilan dan kemampuan dengan hasil belajar siswa yang positif. Dengan menggunakan media pembelajaran program power point pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif 1 Di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo, berpengaruh positif dan signifikan
SIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh pada pengujian hipotesis, diperoleh harga Fhitung = 4.37 sedangkan Ftabel (0.95)(1.33) = 4.13. Karena harga Fhitung lebih besar dari Ftabel (4.37 ≥ 4.13), maka Ho ditolak dan diterima H1. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian yaitu terdapat pengaruh antara penggunaan media pembelajaran program power point terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo..
Diperoleh persamaan Ỳ = 72.08 + 0,17X yang berarti setiap terjadi perubahan sebesar
2.
satu unit variabel X (Penggunaan media pembelajaran program power point), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Hasil belajar siswa) sebesar 0,17 dan ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator penggunaan media pembelajaran program power point, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata indikator Hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif 1 di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Penggunaan media program power point yang tinggi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu memompa Penggunaan media pembelajaran program power point sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.
2.
Bagi peneliti lain disarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang aspek lain dari penggunaan media pembelajaran program power point dan hasil belajar siswa yang lebih luas baik dalam bentuk, ukuran, jenis, sampel ataupun populasi yang berbeda.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. . 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Chatarina Tri Anni, ddk 2004. Psikologi Belajar: Semarang: Anees Press Bloom, BS. 2009. Mastery Learning, New York, Kolt, Rinehart and Winston.Inc Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Miarso, Y. 2001. Teknologi Komunikasi Pendidikan, pengertian dan penerapannya di Indonesia. Jakarta: Rajawali Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka cipta: Jakarta. Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sadiman Arif S, dkk. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada. Sukardi, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogjakarta: Bumi Aksara Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. http://motamatika.blogspot.com/2013/05/pengertian-media-pembelajaran.html http://thinusyel.files.wordpress.com/2011/04/bab-ii.docx