Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi di SMA Negeri 1 Gorontalo Riatun S. Manang. Lukman A.R Laliyo, La Alio Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Korespondensi: Jalan Jendral Sudirman 6 Kota Gorontalo, 96 128. ABSTRAK: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Gorontalo Kota Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013.Sampel penelitian terbagi 2 kelasyang terdiri atas kelas eksperimen dan kelas kontrol.Kelas eksperimen menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual sedangkan kelas kontrol menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.Seluruh sampel berjumlah 49 siswa yang tersebar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen sebanyak 25 siswa dan kelas kontrol sebanyak 24 siswa.Pengumpulan data menggunakan tes sebagai intrumen yaitu tes materi laju reaksi.Hasil uji validitas tes menunjukkan sebanyak 20 soal yang valid dan hasil reliabilitas tes menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi yaitu sebesar 0,919448.Data penelitian diperoleh dari tes kemampuan awal (pre-tes) dan tes hasil belajar (post-tes).Analisa data dilakukan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil analisa data untuk hasil belajar menunjukkan bahwa dalam taraf signifikan 0,05 dengan dk = 47 diperoleh nilaithitung = 2.38> ttabel = 2,00.. Ho berada pada daerah penolakan atau dengan kata lain menerima H1. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual cenderung lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar laju reaksi siswa dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional. Kata kunci: kontekstual, hasil belajar
Riatun S. Manang. Lukman A.R Laliyo, La Alio Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo
Hasil belajar adalah sebuah kegiatan belajar mengajar yang menghendaki tercapainya tujuan pengajaran dimana hasil belajar ditandai dengan skala nilai (Mudjiyono, 2009: 10).Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.Untuk mengetahui hasil belajar tersebut dapat diukur melalui penilaian dalam pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran (Sudjana, 2010: 22). Hasil belajar dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah pisikomotoris 1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni:pengetahuan,pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi 2.
Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengansikap dan nilai.Tipe belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku sepertiperhatiannya terhadap pelajaran, disiplin motivasi belajar, menghargai guru, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.
3. Ranah Psikomotoris Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil penilaian terhadap proses pembelajaran dirumuskan dalam suatu ungkapan yang bermacam-macam. Namun, pada umumnya hasil penilaian belajar dinyatakan dengan angka yang mempunyai skala tertentu. Proses penilaian pengajaran di sekolah pada dasarnya menunjukkan hakekat dari hasil belajar yang diukur. Karena itulah, suatu proses belajar mengajar tentang suatu konsep dinyatakan berhasil apabila memenuhi atau mencapai tujuan pembelajaran. PengertianPendekatan Pembelajaran Kontekstual Pendekatan pembelajaran kontekstual secara kosa kata berasal dari kata context dapat diartikan sebagai hubungan, konteks, keadaan, suasana. Secara umum kontekstual diartikan sebagai
a. yang berkenaan, relevan, ada hubungan atau kaitan langsung, mengikuti konteks b. yang membawa maksud, makna, dan kepentingan Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah pendekatan
pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Wina, 2012: 9). Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual adalah usaha untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri tanpa merugi dari segi manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan mengaitkannya dengan dunia nyata yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan dan hasil belajar. Pembelajaran kontekstual memiliki tujuh komponen yaitu: Kontruktivisme, Menemukan, Bertanya, Masyarakat belajar, Pemodelan, Refleksi Penilaian sebenarnya Berdasarkan tujuh komponen pendekatan
pembelajaran kontekstual yang
telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Penelitian ini untuk melihat efek dari penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasi belajar siswa.Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain yang menggunakan Pre-test dan post-test dengan memiliki kelompok yang tidak di acak (Cluster random sampling).Metode ini digunakan, agar dalam penelitian ini penyebaran siswa untuk setiap kelas dilihat dari segi intelektual tidak jauh berbeda dan kedua kelas itu ada yang berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.Hanya saja dalam penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara random.
Desain atau rancangan eksperimen yang digunakan seperti terlihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Desain atau Rancangan Eksperimen yang digunakan Kelompok E P Keterangan :
Pra –Tes Y1 Y1
Perlakuan X _
Pasca- Test Y2 Y2
E = Group eksperimen P = Group kontrol Y1 = Tes kemampuan awal X = Perlakuan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual - = Perlakuan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran langsung Y2 = Tes hasil belajar (Furchan, 2007: 356) Data hasil penelitian diperoleh dari pemberian hasil tes akhir (post-test) siswa, baik itu pada kelas kontrol maupun pada siswa di kelas eksperimen. Untuk kelas eksperimen, dalam proses pengambilan data hasil belajar siswa, yaitu menggunakan Pendekatan Konstekstual sedangkan pada kelas kontrol adalah menggunakan pendekatan pembelajaran langsung Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk objektif dengan jumlah 20 item yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi laju reaksi dengan jumlah siswa pada kelas eksperimen yaitu kelas XI IPAB1 dengan jumlah 25 orang dan pada kelas kontrol yaitu kelas XI IPAB4 dengan jumlah 24 orang. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik pengujian yang relevan, yaitu uji chi-kuadrat.Pengolahan ini bertujuan untuk memperoleh nilai numerik tentang pengaruh yang ditimbulkan penggunaan Pendekatan Pembelajaran Konstekstual terhadap hasil belajar siswa. Dari pengolahan ini, akan didapatkan tingkat perbedaan antara hasil yang didapatkan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian Normalitas Data
Berdasarkan hasil pengolahan data pre-test kelas eksperimen yang dilampirkan pada Lampiran 11 diperoleh 2 = 10,53untuk taraf nyata = 0,05 dan n = 25 diperoleh nilai
daftar
sebesar 11,070. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa hipotesis H o diterima karena 2 2 daftar , ini berarti sampel tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan pengolahan data hasil postest kelas eksperimen yang dilampirkan pada lampiran 11 diperoleh 2 = 8,77untuk taraf nyata = 0,05 dan n = 25 diperoleh nilai
daftar
sebesar 11,070. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
H o diterima karena 2 2 daftar , ini berarti sampel tersebut berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada Pre-test untuk kelas kontrol yang dilampirkan pada Lampiran 12, telah diperoleh 2 = 5,032 untuk taraf nyata = 0,05 dan n = 24 diperoleh nilai
daftar
sebesar 11,070. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis H o diterima karena 2 2 daftar , ini berarti sampel tersebut berdistribusi normal. Dari hasil pengolahan data pada post-test untuk kelas kontrol yang dilampirkan pada Lampiran 12 , telah diperoleh 2 = 10,14 untuk taraf nyata = 0,05 dan n = 24 diperoleh nilai
daftar
sebesar 11,070. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis H o diterima karena 2 2 daftar , ini berarti sampel tersebut berdistribusi normal. Pengujian Homogenitas Varians Pengujian homogenitas varians bertujuan untuk menguji kesamaan rata–rata dua varians dengan menggunakan uji Barlett.Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh (Lampiran 13)𝜒2 hitung sebesar 10.732 dan nilai 𝜒2daftar = 11,07 Karena 𝜒2 hitung 10.732= <𝜒2daftar = 11,07, maka hipotesis H0 diterima, artinya kedua varians homogen.
Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan normalitas data dan homogenitas varians didapatkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen, sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji t. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada siswa kelas eksperimen dan hasil belajar pada siswa kelas kontrol. Dari perbedaan tersebut maka dapat diketahui pengaruh pendekatan pembelajaran konstekstual yang digunakan pada kelas eksperimen. Berdasarkan data hasil perhitungan yang ada pada Lampiran 14 hipotesis dapat diperoleh dari t hitung ± 2,38dan t tabel ±2,00. Apabila t hitung > t tabel maka terdapat perbedaan hasil belajar.sehingga sesuai dengan uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang menggunakan pendekatan pembelajaran konstekstualdan hasil belajar yang menggunakan pendekatan pembelajaran langsung. Pembahasan Dalam penelitian ini, digunakan metode eksperimen dengan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Sehingga dari teknik tersebut didapatkan 2 kelas yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XIPAB1 (kelas eksperimen) dan XIPAB4 (kelas kontrol) yang dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan cara pengambilan kartu arisan dengan tujuan agar kedua kelas tersebut memiliki peluang yang sama. Sebelum kedua kelas tersebut mendapatkan perlakuan terlebih dahulu peneliti memberikan pretest dengan tujuan untuk melihat kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan.
presentasi hasil belajar siswa
hasil belajar siswa pre-test
80 60 40 20 0
Eksperimen Kontrol
Gambar 1. Diagram distribusi hasil belajar siswa pada pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol pada setiap aspek kognitif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pre-test dan post-test, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dan sebagai kelas pembanding yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada gambar 2.
Skor rata-rata
Hasil Belajar 100 eksperimen
50
kontrol
0 preetest
posttest
Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada materi laju reaksi lebih mudah menentukan dan memahami konsep-konsep yang sulit dengan mendiskusikan bersama teman. Melalui diskusi akan terjalin komunikasi dan interkasi dengan siswa lain dengan saling berbagi ide serta memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Dengan belajar secara kelompok siswa yang lebih pandai dapat memberikan bantuan kepada siswa yang kurang pandai, ini dapat menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa yang akan berdampak positif pada hasil belajar mereka.
Pada kelas kontrol menggunakan pendekatan pembelajaran langsung, pada pelaksanaan pendekatan pengajaran langsung, pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pengajaran langsung tidak ada interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa yang satu dengan yang lain. Hal ini menyebabkan pembelajaran dengan pelajaran langsung bagi siswa kurang menarik, karena hanya guru yang aktif. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kontekstual. Hal ini dapat dilihat juga pada thitung = ± 2.38 dan ttabel = ± 2,00 dimana thitung = 2.38 > ttabel = 2,00. Berdasarkan hasil pengolahan data, dimana hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual lebih tinggi skornya dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Dengan demikian bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran akan lebih efektif dan memperoleh skor hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan
proses
pembelajaran
yang
menggunakan
pendekatan
pembelajaran
konvensional sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimia khususnya materi Laju Reaksi. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian ini, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Pendekatan pembelajaran kontekstual dapat digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Kimia. 2. Pelaksanaan dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan guru Kimia dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Kimia.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, Guru harus dapat memilih pendekatan, model, metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, sehingga siswa dapat berperan aktif di dalam proses belajar mengajar sehingga secara tidak langsung hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Penelitian eksperimen ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Kimia.
DAFTAR PUSTAKA. Djumadi. 2003. Hasil Belajar Siswa Dalam Penggunaan Pendekatan Kontekstual Pada SekolahLanjutan Tingkat Pertama.(Online) http://one.indoskripsi.com/co.nt.end. Diakses 14 Januari Sudjana, 2010, Hipotesis Statistik Untuk Penelitian.PT Tarsito Bandung Furchan Arief, 2007, Pengantar Penelitian Dalam pendidikan, Bandung PT Remaja Rosdakarya Diakses 31 Desember 2013 Wina. 2012. Pendekatan Kontekstual (CTL) sebagai salah satu pendekatan pembelajaran
kimia
inovatif
di
sma.
(Online)
repository.unri.ac.ic/…/1/Jurnal%Exacta.pdf. Di akses 24 april 2012
http://