PROPOSAL
KARYA ILMIAH INOVATIF PEMBELAJARAN GURU PRODUKTIF
PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING MOODLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 BERAU
Ditulis Oleh : Antareja
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 BERAU KALIMANTAN TIMUR 2014
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Antareja
NIP
: 19821101 201101 1 006
Instansi
: SMK Negeri 2 Berau
menyatakan bahwa Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru Produktif dengan judul “Pengaruh Penggunaan E-Learning Moodle Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Berau” merupakan asli tulisan saya.
Tanjung Redeb, 31 Mei 2014 Mengetahui Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Yang membuat pernyataan
Berau
Antareja Johni Molantong, S.Pd NIP
NIP 19821101 201101 1 006
BIODATA
Nama
: Antareja
Tempat, tanggal lahir
: Berau, 1 November 1982
Instansi
: SMK Negeri 2 Berau
Jabatan
: Guru Produktif Peternakan
Alamat
: Jalan Pulau Sambit, Tanjung Redeb Berau, Kaltim
Pendidikan terakhir
: S1 UGM
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bisa berjalan secara optimal apabila ada aspek komunikasi antara guru dengan siswa, komunikasi antara siswa dengan sumber belajar dan komunikasi diantara siswa diselenggarakan dengan komposisi yang serasi. Para pakar pendidikan menyatakan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan dari pembelajaran sangat ditentukan oleh keseimbangan antara ketiga aspek tersebut. Metode belajar dan
stategi belajar sangat diperlukan untuk
menghasilkan tujuan dari pembelajaran dan kualitas pendidikan yang semakin baik. Pembelajaran di SMK Negeri 2 Berau menggunakan tatap muka (di kelas), praktek sekolah, dan praktek industri. Penggunakan alat belajar pada saat tatap muka juga belum maksimal yaitu hanya sebatas penggunaan laptop untuk menampilkan bahan ajar dengan infocus proyektor. Disamping itu penyampaian materi sangat monoton kurang inovatif dan kurang menantang kreatifitas siswa. Sehingga proses belajar mengajar berlangsung sangat menjenuhkan dan miskin improvisasi. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, perlu untuk mencari model pembelajaran yang sesuai. Salah satu metode pembelajaran yang dianggap mampu mengatasi rendahnya pencapaian target minimal
kompetensi
siswa
pada
mata
pelajaran
teknologi
informasi
dan
komunikasi adalah dengan menggunakan E-Learning. Hal ini didasarkan bahwa dalam E-Learning kelangsungan proses pembelajaran secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di SMK Negeri 2 Berau, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan
kemudahan
dan
keleluasaan
dalam
menggali
ilmu
pengetahuan. Dengan adanya internet siswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan, mendapatkan informasi
yang
lebih
luas,
murah
dan
cepat,
sehingga
dapat
mempermudah proses belajar. Jaringan internet di SMK Negeri 2 Berau tidak ada, padahal internet merupakan sumber belajar siswa selain dari guru dan buku pelajaran. Supaya siswa dapat mendapatkan sumber belajar dalam bentuk soft copy dan untuk memaksimalkan alat belajar maka dibuat E-Learning Moodle didalam jaringan wifi lan (wilan) yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 2 Berau. E-Learning Moodle belum pernah digunakan di SMK Negeri 2 Berau. Untuk mengetahui apakah moodle bisa meningkatkan kualitas hasil belajar di SMK Negeri 2 Berau maka dibuat penelitian ini.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah ini adalah : 1. Bagaimana
mengetahui pengaruh penggunaan moodle terhadap
keaktifan siswa di SMK Negeri 2 Berau? 2. Bagaimana
mengetahui pengaruh penggunaan moodle terhadap
keefektifan dalam pembelajaran siswa di SMK Negeri 2 Berau?
C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
penggunaan
Moodle
terhadap hasil belajar siswa siswa di SMK Negeri 2 Berau 2. Untuk mengetahui keefektifan siswa dalam penggunaan Moodle terhadap keefektifan dalam pembelajaran siswa di SMK Negeri 2 Berau
D. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memanfaatkan E-Learning dalam pembelajaran tatap muka. 2. Sebagai penambah sumber belajar siswa 3. Menghemat kertas dalam pembelajaran 4. Menghemat waktu dalam pelaksanaan ujian dan analisis soal
BAB II LANDASAN TEORI A. Moodle Moodle sendiri adalah sebuah nama dari salah satu aplikasi Course Management System (CMS),
sering
juga disebut sebagai Learning
Management System (LMS) atau Virtual Learning Environtment (VLE). Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environtment. Moodle ini merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi berbasis web yang dikenal dengan konsep e-learning. Moodle merupakan salah satu aplikasi gratis (Open Source) dan dapat diunduh, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Selain itu Moodle adalah salah satu aplikasi e-learning yang banyak digunakan oleh orang diseluruh dunia khususnya universitas, sekolah dan lembaga pendidikan.
B. Keefektifan Pembelajaran Efektititas pembelajaran merupakan suatu konsep yang lebih luas untuk mencakup berbagai factor di dalam maupun di luar seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan dalam pembelajaran yaitu guru dalam menggunakan metode pembelajaran. Dimana metode pembelajaran dipengaruhi oleh faktor tujuan, siswa, situasi, fasilitas dan pengajar itu sendiri. Menurut Sadirman dalam Trianto (2009:20)
keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui keefektifan mengajar dapat dilakukan dengan memberikan tes, karena dengan hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran. Menurut Soemosasmiti dalam Trianto (2009:20) menyatakan bahwa suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memenuhi beberapa persyaratan utama keefektifan pembelajaran yaitu (1) Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM (2) Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa (3) Ketetapan antara kandungan
materi
ajaram
dengan
kemampuan
siswa
(orientasi
keberhasilam belajar) diutamakan,dan (4) Mengembangkan suasana belajaran yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
keefektifan
pembelajaran adalah tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Keefektifan
dari
penggunakan
E-Learning
dalam
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat dilihat dari hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jika hasil belajar yang menggunakan E-Learning berbasis Moodle lebih tinggi dari pembelajaran yang tidak menggunakan E-Learning berbasis Moodle, maka penggunaan menggunakan E- Learning berbasis Moodle dikatakan efektif.
C. Keaktifan Belajar Siswa Aktifitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa. Aktifitas yang dimaksudkan disini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktifitas siswa dalam proses pembelajaran, terciptalah situasi belajar aktif. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Natawijaya dalam Depdiknas (2005:31) bahwa belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional, guna memperolah hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan dan motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku, seperti: sering bertanya pada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan sebagainya. Pada penelitian ini keaktifan yang di maksud adalah semua aktifitas yang dilakukan siswa pada saat mengikuti pelajaran,keaktifan disini membagi keaktifan belajar siswa menjadi 8 kelompok, yaitu 1. Keaktifan visual meliputi membaca, memperhatikan gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, mengamati orang lain bekerja, dan sebagainya.
2. Keaktifan lisan (oral) meliputi mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. 3. Keaktifan mendengarkan meliputi mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. 4. Keaktifan menulis meliputi menulis cerita, menulis laporan, memeriksa
karangan,
membuat
sketsa
atau
rangkuman,
mengerjakan tes, mengisi angket. 5. Keaktifan menggambar meliputi menggambar, membuat grafik, chart,diagram, peta, pola. 6. Keaktifan motorik meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari dan berkebun. 7. Keaktifan mental meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan dan membuat keputusan. 8. Keaktifan emosional meliputi minat, bosan, gembira, berani, tenang.
D. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan suatu gambaran prestasi belajar peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar pada suatu jenjang yang
diikutinya. Hasil belajar sangat tergantung pada proses belajar yang dilaksanakan. Hasil belajar tesebut akan terlihat setelah diberikan perlakuan pada proses belajar yang dianggap sebagai proses pemberian pengalaman belajar. Nana Sudjana (1995:22) berpendapat bahwa: “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar”. Ciri terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik ditunjukkan oleh terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik ditunjukkan oleh sejumlah kemampuan memahami dan menguasai hubungan-hubungan antara bekal kemampuan peserta didik dengan materi pelajaran yang diajarkan dalam proses belajar mengajar.
E. Hipotesis Berdasarkan permasalahan dan teori yang yang dikumpulkan maka hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Ada perbedaan hasil belajar antara kelompok yang menerapkan pembelajaran
menggunakan
E-Learning
berbasis
Moodle
daripada kelompok yang menerapkan pembelajaran tanpa ELearning berbasis Moodle . 2. Ada perbedaan keaktifan siswa antara kelompok yang menerapkan pembelajaran menggunakan E-Learning berbasis Moodle dari pada kelompok yang menerapkan pembelajaran tanpa E-Learning berbasis Moodle
3. Hasil
belajar
kelompok
yang
menerapkan
pembelajaran
menggunakan E-Learning berbasis Moodle lebih baik daripada kelompok yang menerapkan pembelajaran tanpa E-Learning berbasis Moodle 4. Keaktifan siswa kelompok yang menerapkan pembelajaran menggunakan E-Learning berbasis Moodle lebih aktif dari pada kelompok yang menerapkan pembelajaran tanpa E-Learning berbasis Moodle.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Langkah-langkah 1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen dengan pola random control group pretest-postest design, dimana dalam desain ini sekelompok subyek yang diambil ditempatkan ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini kelas yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah kelas X dan kelas XI Peternakan, yang terdiri dari kelompok eksperimen adalah kelas B dan kelompok kontrol kelas A. Kelas B diterapkan pembelajaran dengan menggunakan E-Learning berbasis Moodle kemudian pada diakhir pembelajaran diberikan suatu test untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan E-Learning berbasis Moodle. Pada kelas kontrol subjek yang dipakai adalah kelas A yaitu pembelajaran biasa seperti pada pembelajaran pada umumnya tanpa menggunakan E-Learning berbasis Moodle dan di akhir pembelajaran juga sama-sama diberi suatu test untuk mengetahui hasil belajar. Kemudian setelah mendapatkan hasil belajar dari kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol, hasil belajar itu dibandingkan, apabila hasil belajar dari kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol maka dapat dikatakan penelitian ini berhasil dan penerapan E-Learning berbasis Moodle dapat dikatakan efektif.
2. Langkah-langkah Penelitian 1. Menentukan populasi, 2. Menentukan populasi dari keseluruhan siswa kelas X dan XI Peternakan SMK Negeri 2 Berau yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 104 siswa. 3. Menentukan sampel 4. Menentukan
sampel
dengan
pengambilan
random
sampling,
dilakukan dengan cara undian dengan memberi nomor pada masingmasing kelas X dan XI Peternakan 5. Menyusun instrumen penelitian 6. Melakukan proses pembelajaran menggunakan E-Learning berbasis Moodle
pada
kelompok
eksperimen
dan
pembelajaran
tanpa
intervensi pada kelompok kontrol. 7. Melakukan kegiatan observasi selama jalannya pembelajaran, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. 8. Melaksanakan postest baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. 9. Menganalisis hasil tes serta lembar observasi dan menyusun laporan penelitian
B. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Berau Jalan Kedaung, Sei Bedungun, Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur.
C. Populasi dan Sumber Data Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X Peternakan dan kelas XI Peternakan SMK Negeri 2 Berau tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 104 siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas X ATU, X ATR, XI ATU dan XI ATR.
D. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian ini terdiri dari keaktifan siswa dan hasil belajar siswa. Instrumen keaktifan siswa meliputi : visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, motorik, mental, emosional. Sedangkan instrumen hasil belajar siswa dinilai menggunakan soal pilihan ganda.
E. Teknik Pengumpulan Data Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi : 1. Test Metode pengumpulan data dengan menggunakan tes ini digunakan untuk mengetahui hasil pretest dan postest untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun teknik tes yang digunakan berbentuk obyektif. Karena penelitian ini untuk mengukur hasil belajar, oleh karena itu untuk mengetahui hasil pembelajaran digunakannya pengukuran menggunakan tes dan sehingga bisa membandingkan hasil belajar kelas
yang menggunakan E-Learning dengan kelas yang menggunakan pembelajaran
konvensional
sehingga
bisa
mengetahui
keefektifan
penggunaan E-Learning. 2. Observasi Observasi digunakan untuk mengetahui proses pengelolaan pembelajaran
sebelumnya
dan
sesudah
penelitian
yaitu
dengan
melakukan pengamatan sebelum penggunaan media E-Learning dengan sesudah penggunaan media E-Learning. 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu atau berkasberkas yang dipakai pada saat penelitian di SMK Negeri 2 Berau, dokumentasi digunakan untuk bukti bahwa penelitian benar-benar telah melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil tes tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan hipotesis yang diharapkan dengan menggunakan metode t-tes. Analisis data menggunakan software SPSS 12