PENGARUH PEMANFAATAN BEASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 4 JAKARTA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Manajemen Pendidikan (S.Pd)
Oleh: Syarifatul Hilwa 1112018200007
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK
Syarifatul Hilwa, 2016. Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 4 Jakarta. Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 4 Jakarta yang menerima beasiswa pada tahun 2015 dengan jumlah 322 siswa. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara variabel pemanfaatan beasiswa dengan variabel hasil belajar siswa, didapatkan harga rhitung sebesar 0,446. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar thitung(2,862)≥ ttab (2,034), maka H0 ditolakdan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa.
Kata kunci: beasiswa, hasil belajar
i
ABSTRACT
Syarifatul Hilwa, 2016. The Influence Of Scholarships On Student Learning Outcomes in SMK Negeri 4 Jakarta. Education Management Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta. This study attempts to look for influence of Jakarta Smart Card scholarships to student learning outcomes. The method used in this study was correlational descriptive method. The populations in this study are all students of SMK Negeri 4 Jakarta who received scholarships in 2015 with the number of 322 students. Based on the analysis of correlation between utilization of scholarship variablewith student learning outcomesvariable, obtained rcount value of 0.446. From the calculations, the value of tcount (2,862) ≥ ttab (2,034. It means that H0 rejected and H1 accepted. It can be concluded there is an influence on the utilization of the scholarship to the student.
Keywords: scholarship, learning outcome
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat, dan hidayah yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 4 Jakarta” penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan namun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari kekurangan tersebut. Tidak dipungkiri selama proses penyusunan penulis banyak menerima bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak yang telah membantu. Semoga atas bantuan yang diberikan senantiasa mendapatkan pahala dan keridhoan Allah SWT. Khususnya kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom. Dosen pembimbing I yang selalu meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan, nasihat, solusi dan motivasi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 4. Dr. H. Marzuki, M.Ag. Dosen pembimbing II yang selalu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 5. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil. Dosen pembimbing akademik yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, nasihat dan motivasi untuk menyelesaikan perkuliahan dengan baik. 6. Drs. Kholil, M.Si. Kepala SMK Negeri 4 Jakarta, yang dengan ramah menerima dan mengizinkan penulis melakukan penelitian di SMK Negeri 4 Jakarta.
iii
7. Bapak dan Ibu Guru SMK Negeri 4 Jakarta, serta bagian tata usaha. Khsusnya kepada: Abdul Basit, M.Pd, Anggiat Togatorop, S.Pd, Dra. Enni Relawati, Puput Yulianti, A.Md, Afit Sutiyawan, S.Pd. Yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi sumber data dan membantu mencari informasi lebih banyak terkait masalah yang sedang diteliti. 8. Ayahanda Abdul Wadud, terimakasih telah mengajarkan arti integritas moral, akhlak, agama, mendidik dan menasehati serta mendukung baik moril maupun materi. Sehingga penulis bisa terus berusaha keras memperjuangkan apa yang dicita-citakan. 9. Ibunda Daharoh, Ibu yang luar biasa tanpa henti menasehati dan menyertai langkah penulis dengan doa terbaik, dan selalu menguatkan hingga penulis mampu menyelesaikan studinya. 10. Adik tercinta Zahwatul Aini, beserta saudara-saudaraku Masolehatul Abadiyah S.Pd.i, Rohmawati S.Pd, Halimah Tu’sadiah, M.Lutfi H.S, Bahruddin, S.Pd.i, Chairul Anwar, A.Md, Ruslan Hafid, Aini Nariyah, Nurseha, Zainatul Aufa, Azka Farhani, Haris Muzanni, Hasyim, Ari Romadhoni terimakasih telah memberikan motivasi, semangat serta doadoanya hingga penulis mampu menyelesaikan studi. 11. Sahabat-sahabatku Ika Oktavianti, S.Pd, Annisa Rizkiana, Siti Syamsiyah, S.Ag, Nurul Zuliyanti,Nur Fitriani, Septi Nur Khikmah, Iyan
Cahriani,
Ummu
Kulsum
Andi
Lajeng,
Nurul
Latifah,
S.Kom.i,Fadhilah Nur Rohmah, Sri Astuti, Masnah, Nur Aspia Ilahi May Duha, Dany Pasuka Dewa, S.ST, Vivit Noviyanti, Imam Daud, Suriya, Alaika Fitriyah, Ade Ira Nurjanah, S.Pd,Qurotul Aina, S.Pd,Mutia Anggraeni,terimakasih telah bertukar pikiran dan membantu dalam mendapatkan inspirasi serta sumber hingga penulis mampu menyelesaikan skripsinya. 12. Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) khususnya elemen Degung Sunda Tarbiyah, Kaka-kaka POSTAR, teman seperjuangan (shooting star), beserta adik-adik ku tercinta terimakasih telah memberikan motivasi dan
iv
inspirasi dalam penulisan skripsi serta memberikan pengalaman yang berharga selama masa pendidikan penulis. 13. Seluruh teman-teman angkatan 2012/2013 Manajemen Pendidikan, baik group Hayaters, Power Ranger, Bunglon FC, semoga Allah memberikan kemudahan dan kesempatan untuk meraih cita-cita yang kita inginkan. Serta kepada pihak-pihak yang membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, namun tidak mengurangi rasa hormat.
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan limpahan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif tetap penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Jakarta, 20 Desember 2016
Syarifatul Hilwa
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...........................................................................
iii
DAFTAR ISI .........................................................................................
vi
DAFTAR TABEl ...................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
9
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
9
D. Perumusan Masalah .....................................................................
9
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
10
F. Manfaat Penelitian .......................................................................
10
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ............................................................................
11
1. Beasiswa ...............................................................................
11
2. Sistem Pelaksanaan dan Pengawasan Beasiswa KJP .............
16
3. Tujuan dan Manfaat Beasiswa ..............................................
21
4. Evaluasi Hasil Belajar ...........................................................
23
a. Pengertian Belajar ...........................................................
23
b. Pelaporan Hasil Evaluasi .................................................
27
B. Hasil Penelitian yang Relevan .....................................................
28
C. Kerangka Berfikir ........................................................................
29
D. Hipotesis Penelitian .....................................................................
30
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
31
B. Metode Penelitian ........................................................................
31
C. Populasi dan Sampel ...................................................................
32
vi
1. Populasi .................................................................................
32
2. Sampel ..................................................................................
32
D. Variabel dan Data Penelitian 1. Variabel .................................................................................
32
2. Data .......................................................................................
32
E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
33
F. Instrumen Penelitian ....................................................................
34
G. Analisis Instumen ........................................................................
35
1. Uji Validitas ..........................................................................
35
2. Reabilitas Instrumen ..............................................................
36
H. Teknik Analisis Data ...................................................................
36
1. Deskripsi Data .......................................................................
37
2. Uji Persyaratan Analisis .........................................................
37
I. Hipotesis .....................................................................................
39
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian ..........................................................
41
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 4 Jakarta ..................................
41
2. Profil Sekolah ........................................................................
42
3. Visi dan Misi .........................................................................
43
4. Keadaan Siswa, Guru, dan Tenaga Kependidikan ..................
43
5. Struktur Organisasi ................................................................
46
B. Hasil Penelitian ...........................................................................
46
1. Deskripsi Data Penelitian .......................................................
47
a. Deskripsi Data Pemanfaatan Beasiswa .............................
47
b. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ..................................
49
2. Uji Persyaratan Analisis .........................................................
52
C. Pengujian Hipotesis .....................................................................
54
D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................
56
E. Keterbatasan Penelitian ...............................................................
59
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................
61
B. Saran ...........................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
63
LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................
65
viii
DAFTAR TABEL
Tabel. 1.1 : Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 ...
3
Tabel. 1.2 : Penerima Beasiswa KJP Tahun 2015 .....................................
5
Tabel. 2.1 : Unit Biaya Personal Satuan Pendidikan ................................
16
Tabel. 2.2 : Mekanisme Pengawasan Beasiswa .......................................
19
Tabel. 2.3 : Pelanggaran dan Sangsi ........................................................
20
Tabel. 3.1 : Pelaksanaan Penelitian Pemanfaatan Beasiswa KJP terhadap Hasil Belajar Siswa..................................................
31
Tabel. 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Angket Penelitian ..................................
34
Tabel. 3.3 : Daftar Skor Jawaban Setiap Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya ............................................................
35
Tabel. 3.4 : Interpretasi Koefisien Korelasi .............................................
39
Tabel. 4.1 : Keadaan Siswa 3 Tahun Terakhir .........................................
43
Tabel. 4.2 : Data Prestasi Tahun 2015 .....................................................
44
Tabel. 4.3 : Lulusan 3 tahun terakhir .......................................................
44
Tabel. 4.4 : Profil Tenaga Pendidik .........................................................
45
Tabel. 4.5 : Profil Tenaga Kependidikan .................................................
45
Tabel. 4.6 : Analisa Deskriptif ................................................................
47
Tabel. 4.7 : Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Beasiswa .................
48
Tabel. 4.8 : Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sebelum Menerima Beasiswa KJP ........................................
50
Tabel. 4.9 : Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sesudah Menerima Beasiswa KJP ..........................................
51
Tabel. 4.10 : Hasil Uji Normalitas ...........................................................
52
Tabel. 4.11: Hasil Uji Linearitas ..............................................................
53
Tabel. 4.12: Hasil Uji Korelasi ................................................................
54
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1 : Skema Kerangka Berfikir ..................................................
30
Gambar. 4.1 : Struktur SMK Negeri 4 Jakarta .........................................
46
Gambar. 4.2 : Diagram Pie Pemanfaatan Beasiswa ..................................
57
Gambar. 4.3 : Tingkat Kehadiran Siswa ..................................................
58
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Instrumen Angket Penelitian ........................................
65
Lampiran 2
: Tabulasi Data Angket Uji Coba Penelitian ...................
69
Lampiran 3
: Validitas Butir Instrumen .............................................
71
Lampiran 4
: Reliability Instrumen ...................................................
73
Lampiran 5
: Tabulasi Angket Penelitian ..........................................
74
Lampiran 6
: Data Variabel Penelitian ..............................................
76
Lampiran 7
: Analisa Deskriptif ........................................................
77
Lampiran 8
: Uji Persyaratan Analisis ...............................................
82
Lampiran 9
: Uji Hipotesis ................................................................
83
Lampiran 10
: Pedoman Wawancara ...................................................
84
Lampiran 11
: Responden ...................................................................
88
Lampiran 12
: Absensi Kehadiran .......................................................
89
Lampiran 12
: Tabel t ..........................................................................
90
Lampiran 13
: Tabel r .........................................................................
91
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini telah mempercepat modernisasi dalam segala bidang. Percepatan modernisasi di era globalisasi ini menjadi aspek yang sangat diperhatikan, terlebih percepatan modernisasi menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) untuk lebih profesional. Dalam menghadapi tantangan perkembangan modernisasi yang berjalan begitu cepat, peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu komponen penting dalam menghadapi tantangan perkembangan modernisasi di era globalisasi.Salah satu upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan SDM yang berkualitas adalah dengan pendidikan. Pendidikan ialah usaha yang dilakukan untuk memberikan pembelajaran dan bekal pada masyarakat agar mampu bertahan dan bersaing dalam kehidupannya kelak. Berbicara mengenai pendidikan, khususnya pendidikan formal sangat erat hubungannya dengan pembiayaan pendidikan. Bisa dikatakan biaya pendidikan merupakan salah satu instrumen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Tanpa adanya biaya aktivitas belajar-mengajar akan terhambat. Biaya (cost) merupakan jenis pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang, barang maupun tenaga. Biaya pendidikan itu sendiri berasal dari tiga sumber yaitu pemerintah, masyarakat dan keluarga siswa. Dalam perhitungan biaya pendidikan, pembiayaan ditingkat sekolah lebih cenderung bias pada dana pemerintah dengan mengabaikan dana dari keluarga siswa dan masyarakat. Artinya, perhitungan biaya dapat dengan mudah dihitung dengan cara menjumlahkan dana pemberian dari pemerintah dengan membagi dana total dalam anggaran pendidikan. Namun, hal tersebut sangat disayangkan mengingat bahwa sebagian besar biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh siswa agar tetap berada di sekolah ialah menjadi tanggungan keluarga siswa. Biaya pendidikan yang
1
2
ditanggung keluarga digunakan untuk membiayai berbagai komponen kegiatan pendidikan seperti membeli seragam sekolah, buku, tas, kegiatan ekstra-kulikuler, transportasi, uang jajan dan lain sebagainya. Dewasa ini biaya pendidikan sekolah dapat dikatakan cukup mahal, dan mahalnya biaya pendidikan serta ekonomi keluarga yang tidak mencukupi dengan pendapatan orang tua yang pas-pasan, nampaknya hal ini membuat siswa sulit untuk bertahan dalam proses pendidikan. Hingga akhirnya siswa terpaksa meninggalkan pendidikannya atau dengan kata lain putus sekolah demi membantu orang tua untuk bekerja guna mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Hal terbut masih bisa ditemukan di Kota besar seperti DKI Jakarta khususnya Jakarta Utara. Rendahnya partisipasi pendidikan khususnya pada kelompok miskin adalah tingginya biaya pendidikan. Biaya pendidikan yang dimaksud adalah biaya pendidikan langsung maupun biaya pendidikan tidak langsung. Menurut panduan pelakasanaan beasiswa miskin biaya langsung meliputi antara lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis, sementara biaya tidak langsung meliputi antara lain biaya transportasi, kursus, uang saku, dan biaya lainnya1. Senada dengan kutipan tersebut masih dijumpai adanya sekolah yang membebankan iuran atau pungutan kepada siswa/orang tua wali murid untuk membeli buku paket/sumber, seragam, dan kebutuhan sekolah lainnya. Beberapa ketentuan peratuan yang mendukung pemberian bantuan biaya pendidikan menurut buku Pedoman Perogram Beasiswa 2009 yaitu Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapat beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. 2 Bantuan biaya atau beasiswa umumnya diberikan kepada siswa yang berprestasi tetapi kurang mampu dalam hal ekonomi. Beasiswa ini memiliki ketentuan yang beragam sesuai dengan tujuan beasiswa itu sendiri. Pemberian
1
Panduan Pelaksanaan Beasiswa Miskin (BSM), (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Direktoroat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, 2010), h. 1. 2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: 2003), h. 5
3
beasiswa semata-mata bukan hanya memberikan kemudahan dalam mengakses pendidikan tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat berprestasi lebih baik lagi. Pemberian beasiswa juga dapat memberikan peluang bagi siswa miskin agar dapat melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi lagi bantuan untuk siswa miskin sering disebut dengan Bantuan Siswa Miskin (BSM). Berdasarkan hasil pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 tercatat data penduduk Provinsi DKI Jakarta kategori 40% rumah tangga Indonesia berpenghasilan terendah sebanyak 332,465 ribu jiwa yang termasuk dalam usia sekolah (7-18 tahun) dengan rincian sebagai berikut:3 Tabel. 1.1 Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 Sangat Usia
7-12
Miskin
Miskin
84.830
Hampir Rentan Jumlah Miskin
49.913
32.176
Keterangan
Miskin
3.467 170.386 Setara SD/SDLB/MI
Tahun Setara 13-15
36.996
26.029
18.607
2.220
83.852 SMP/SMPLB/MTs
Tahun Setara 16-18
28.710
24.980
21.721
2.816
78.227 SMA/SMALB/SMK
Tahun
Total
/SMKLB/MA
150.536 100.922
72.504
8.503 332.465
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Disamping itu salah satu langkah stratgis khususnya pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan bantuan kepada masyarakat miskin dalam mengakses pendidikan ialah dengan memberikan Kartu Jakarta Pintar pada warga DKI Jakarta. Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah program strategis untuk memberikan 3
Pedoman Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu Melalui Kartu Jakarta Pintar, (Jakarta: Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, 2013), h. 6
4
akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut tertuang pada Peraturan Gubernur nomor 174 Tahun 2015 tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar. Kartu Jakarta Pintar (KJP) diberikan kepada siswa kurang mampu melalui Kartu yang diterbitkan oleh Bank DKI yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar dapat memberikan keringanan dan kemudahan dalam mengakses pendidikan. Di sisi lain KJP juga menjadi sarana dalam memenuhi kebutuhan siswa dalam menempuh masa pendidikannya. Guna memperoleh KJP dengan benar hal yang perlu diketahui oleh mayarakat adalah bagaimana prasyarat, tahapan dan proses pemberian Kartu Jakarta Pintar itu sendiri. Tahap dalam penerimaan Kartu Jakarta Pintar yaitu dengan cara sekolah memilih siswa yang kurang mampu dan mendaftarkannya, dalam mendaftarkan terdapat proses verifikasi terhadap kebenaran tersebut dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga meminimlaisir terjadinya penyimpangan penyalah gunaan dana KJP serta proses pemberian dana yang diberikan langsung kepada siswa yang bersangkutan. Pemberian KJP ini diberikan kepada siswa kurang mampu yang bersekolah di DKI Jakarta, artinya bukan hanya untuk warga asli DKI Jakarta saja yang dapat menerima KJP, tetapi warga bukan asli DKI Jakarta juga bisa mendapatkannya. Tentunya dengan syarat dan ketentuan bahwa siswa berdomisili di DKI Jakarta dan siswa yang akan mendapatkan KJP aktif di sekolah yang berada di DKI Jakarta dan siswa tersebut kurang mampu dalam ekonominya. Khususnya di SMK Negeri 4 Jakarta pemberian atau penerima KJP pada tahun 2015 termasuk dalam kategori cukup banyak dari jumlah siswa 1.281 tercatat 322 siswa yang menerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada tahun 2015, artinya sekitar 25% siswa mendapatkan beasiswa KJP diantaranya dapat dilihat pada tabel berikut:
5
Tabel. 1.2 Penerima Beasiswa KJP Tahun 2015 NO
JURUSAN
KELAS
JUMLAH
1
Tek. Konstruksi Batu dan Beton
XI, XII
20
2
Tek. Furniture
XI, XII
42
3
Tek. Audio Video
XI, XII
37
4
Tek. Elektronoka Industri
XI, XII
14
5
Tek. Instalasi Tenaga Listrik
XI, XII
36
6
Tek. Pemesinan
XI, XII
28
7
Tek. Kendaraan Ringan
XI, XII
42
8
Tek. Ototronik
XI, XII
8
9
Tek. Mekatronika
XI, XII
24
10
Tek. Pengelasan
XI, XII
13
11
Tek. Fablikasi Logam
XI, XII
19
12
Tek. Komputer dan Jaringan
XI, XII
29
TOTAL
322
Sumber : Dokumentasi Daftar Penerima Beasiswa KJP SMK Negeri 4 Jakarta
Dalam pemberian beasiswa KJP ternyata masih banyak permasalahan yang terjadi dilapangan. Temuan tersebut adalah adanya keluhan yang diterima oleh pihak sekolah terkait KJP ialah laporan dari orang tua siswa terhadap pencairan dana yang masih belum diterima oleh siswa bahwa pada tanggal yang sudah ditetapkan hal tersebut mengakibatkan terhambatnya pemenuhan kebutuhan personal siswa. Disamping keterlambatan pencairan dana adanya temuan bahwa orang tua siswa merasa bahwa sulitnya membelanjakan bantuan dana tersebut dikarenakan KJP tidak dapat di tarik tunai mengingat bahwa penjual yang biasa menjual kebutuhan peserta didik mengaku bahwa alat Electronic Data Capture (EDC) masih terbatas atau belum bisa mengadakan alat tersebut di tokonya. Selain itu, masalah lain yang timbul yaitu adanya temuan bahwa penerima KJP tidak menggunakan beasiswa dengan semestinya seperti beasiswa dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bukan untuk keperluan sekolah siswa.
6
Permasalahan lain yang timbul ialah dalam sistem pencalonan siswa penerima beasiswa KJP. Hal tersebut diutarakan oleh pihak sekolah mengenai keluhan pihak sekolah terhadap sistem penetapan tanggal pemberkasan file calon penerima beasiswa KJP yang dirasa terlalu cepat. Keluhan tersebut mengungkapkan bahwa jangka waktu yang diberikan oleh Pemerintah Daerah hanya 4 hari untuk menginput data calon penerima beasiswa. Nyatanya, dalam pengimputan data tersebut banyak kendala yang dialami salah satunya adalah siswa masih belum bisa menyerahkan persyaratan SKTM yang diperoleh dari kelurahan setempat, karena alasan bahwa RT/RW sedang tidak ada di tempat dan masih banyak alasan yang diberikan siswa terkait pengumpulan berkas. Di sisi lain, guna ketepatan dalam pencapaian sasaran penyeleksian penerimaan bantuan dana beasiswa KJP di SMK Negeri 4, Pihak sekolah mengadakan survei lapangan dan juga uji berkas terhadap siswa yang mengajukan beasiswa. Dalam proses penyeleksian yang dilakukan oleh SMK Negeri 4 Jakarta adanya temuan bahwa calon penerima KJP yang berasal dari keluarga yang terbilang cukup mampu. Hal ini dapat dikatakan telah penyeleksian yang dilakukan olek SMK Negeri 4 cukup baik, namun tidak memungkiri bahwa adanya kemungkinan hal tersebut terulang kembali atau bahkan lolos seleksi. Adanya dampak positif dari pemberian KJP ini dapat dilihat dari kondisi masyarakat itu sendiri, dalam lingkungan masyakarat Jakarta Utara khususnya lingkungan SMK Negeri 4 Jakarta ialah beasiswa KJP dapat memberikan keringanan atas biaya personal pendidikan siswa hingga siswa bisa terus melanjutkan sekolah tanpa hambatan persoalan biaya dan kemudahan-kemudahan lainnya dalam memperoleh pemerataan sarana dan prasarana pendidikan. Namun, disisi lain pemberian KJP ini juga dapat memberikan dampak negatif bagi masyakat.Adanya temuan bahwa masyarakat lingkungan SMK Negeri 4 Jakarta masih terindentifikasi menggunakan dana beasiswa bukan untuk keperluan pendidikan siswa melainkan untuk keperluan diluar pendidikan. Hal tersebut jika dibiarkan akan berakibat buruk bagi kebiasaan masyarakat tersebut atau dalam kata lain hal tersebut bisa “memanjakan” Artinya masyarakat merasa bantuan ini dapat digunakan bukan untuk kebutuhan sekolah saja, tetapi juga kebutuhan rumah tangga sehari-hari hal ini
7
mendorong masyarakat untuk bersikap menerima tanpa terlebih dahulu berusaha karena bantuan biaya diberikan langsung tanpa adanya dorongan untuk dapat memperbaiki dan berusaha lebih agar segala sesuatunya dapat terpenuhi dengan hasil usaha sendiri. Dengan kata lain, pemberian beasiswa bagi masayarakat kurang mampu belum mencapai tingkat optimalisasi sumber daya untuk mendukung produktivitas. Dampak positif lain dari pemberian beasiswa KJP bagi siswa sendiri yaitu terpenuhinya kebutuhan siswa khususnya biaya personal yang dibebankan kepada siswa dalam dunia pendidikan seperti sergam sekolah, tas, sepatu, buku, transportasi, gizi serta ekstrakulikuler sehingga hasil belajar siswa baik akademik maupun non akademik dapat meningkat. Selain itu, pemberian beasiswa ini dapat memotivasi siswa untuk bersikap dan bertindak lebih baik, karena setelah menerima bantuan beasiswa KJP siswa tidak boleh melakukan hal-hal yang melanggar aturan sekolah seperti berkelahi/tauran, merokok, drugs, minuman keras dan lain sebagainya yang akan berakibat pemutusan beasiswa KJP. Pada dasarnya pemberian beasiswa KJP adalah untuk memberikan kemudahan siswa dalam mengakses pendidikan guna meningkatkan hasil belajar sehingga prestasi belajar meningkat. Untuk itu, pemberian bantuan biaya atau beasiswa adalah salah satu cara untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia hingga dapat bersaing dalam era globalisasi sekarang ini. Pemberian beasiswa guna memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang profesional memberikan peluang bagi siswa untuk dapat mengeksplor kemampuan diri dan dapat memaksimalkan bantuan yang telah diberikan dengan memanfaatkan bantuan secara efektif dan tepat sasaran hingga siswa dapat menyelesaikan studinya. Sekolah SMK Negeri 4 Jakarta mampu mencetak lulusan yang dapat bersaing dengan lulusan SMK/SMA/MA/sederajat dalam hal perolehan lapangan pekerjaan ini dibuktikan dengan perolehan rata-rata lulusan berkerja di perusahaan yang bonafit. Pada tahun 2014 sekitar 143 lulusan terdaftar diterima di 17 perusahan. Bukan hanya baik dalam pencapaian pekerjaan tetapi lulusan SMK Negeri 4 juga mampu masuk dalam Universitas yang bonafit seperti Universitas Negeri Jakarta,
8
Universitas Djadajat, STIP, Universitas Penerbangan, Universitas Jayabaya dan Universitas lainnya. Selain itu, prestasi yang telah diraih oleh SMK Negeri 4 Jakarta ini baik lokal maupun nasional, yaitu juara pertama pada ajang LKS networking support tingkat Jakarta Utara sampai Nasional, yaitu di bidang lomba Refrigeration, CADD, Cabinet Making, Pattern Making, CNC Milling. Prestasi lainnya Juara dua bidnag lomba Production Machine, Commercial Wirring, Cabiner Making, Mould Making. Dan juara ketiga pada bidang lomba refregeration, Joinery, Elektronik Aplication, Industrial control, Auto CAD. Dengan demikian SMK Negeri 4 Jakarta menjadi sekolah yang paling banyak mendapatkan piala kejuruan. Dengan keunggulan tersebut pastinya tidak luput dari adanya dukungan orangtua, sekolah juga masyarakat dukungan tersebut berupa materi dan non materi. Peran penting orang tua dalam memberikan fasilitas untuk menyekolahkan anaknya hingga selesai menjadi fokus penelitian. Terlebih Pemerintah DKI Jakarta telah menetapkan kebijakan tentang pemberian bantuan beasiswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Jakarta dengan mengeluarkan Kartu Jakarta Pintar. Dengan diberikannya bantuan beasiswa Kartu Jakarta Pintar diharapkan dapat membatu meringkankan beban orang tua dalam memberikan fasilitas pendidikan kepada anaknya seperti buku, alat tulis, seragam, sepatu, tas, transport, hingga biaya non akademis seperti ekstra kulikuler, makan (jajan) dan lain sebagainya. Dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, penulis mengadakan penelitian yang berjudul “PENGARUH PEMANFAATAN BEASISWA KARTU JAKARTA PINTAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 4 JAKARTA”.
9
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidenfikasi permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Kurang tepatnya pemanfaatan beasiswa yang diberikan kepada siswa. 2. Kurang tepatnya sasaran dalam pemeberian beasiswa terkait dengan penggunaan beasiswa. 3. Kurangnya sosialisasi dalam menggunakan dana beasiswa yang diberikan sehingga masyarakat menggunakan KJP dengan dan tanpa pertimbangan yang matang membelanjakan atau bahkan memindah tangankan kartu tersebut. 4. Sulitnya sistem dalam menggunakan KJP karena toko yang menggunakan alat EDC terbatas.
C. Pembatasan Masalah Agar pembahasan hasil penelitian ini tidak terlalu luas dan terarah, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Beasiswa Kartu Jakarta Pintar oleh siswa di SMK Negeri 4 Jakarta 2. Masalah tersebut dikaitkan dengan Hasil belajar siswa yang akan diukur dengan menggunakan nilai siswa (UTS, UAS, raport) sebelum dan sesudah menerima Kartu Jakarta Pintar.
D. Perumusan Masalah Perumusan masalah penelitian ini dimaksudkan agar masalah penelitian lebih terfokus dan terarah, sehingga memudahkan dalam mengambil sebuah hasil keputusan atau kesimpulan. Adapun rumusan yang dibuat dalam penelitian ini Adakah pengaruh pemanfaatan beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap hasil belajar?
10
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemanfaatan beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.
F. Manfaaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya: 1. Untuk Pemerintah DKI Jakarta : Hasil penelitian ini dapat dijadikan evaluasi bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pemberian beasiswa agar lebih baik lagi dan sebagai sarana pemberian informasi mengenai pemanfaatan beasiswa Kartu Jakarta Pintar di SMK Negeri 4 Jakarta. 2. Untuk Sekolah: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi sekolah khususnya yang berkaitan dengan beasiswa, yaitu pemanfaatan dana secara efektif dan efisien serta mengalokasikannya secara tepat sesuai dengan skala prioritas untuk dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. 3. Bagi peneliti: untuk peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kajian serta acuan untuk mendalami dan mengembangkan konsep tentang pengaruh pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar. 4. Untuk siswa : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa dalam pemanfaatan beasiswa yang tepat guna meningkatkan sprestasi belajarnya.
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Beasiswa Beasiswa dapat diartikan sebagai tunjangan atau biaya bantuan belajar yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa.4 Sedangkan menurut Erni Muniarsih Beasiswa diberikan kepada individu tertentu dan/atau organisasi tertentu yang memiliki keunggulan tertentu. Dari dua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa beasiswa merupakan sebuah bantuan baik berupa dana ataupun fasilitas yang diberikan oleh organisasi tertentu kepada siswa atau mahasiswa yang akan mengikuti pendidikan atau dalam masa pendidikan di sekolah untuk dimanfaatkan guna menunjang keberlangsungan pendidikan. Beasiswa juga bisa disebut sebagai tunjangan atau bantuan secara cuma-cuma yang diberikan kepada pelajar atau mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan belajar. Beasiswa dapat diberikan oleh pemerintah, perusahaan, organisasi, lembaga, atau yayasan. Adapun macam beasiswa yaitu berupa beasiswa prestasi, beasiswa bantuan dan beasiswa penuh. Lama ikatan instansi dalam hal memberikan beasiswa berbeda-beda, tergantung terhadap dinas yg memberikan beasiswa tersebut. Beasiswa yang diberikan kepada siswa atau mahasiswa biasanya berupa dana untuk memenuhi biaya ongkos yang harus dikeluarkan selama menempuh masa pendidikannya di tempat yang mereka inginkan. Beasiswa digunakan untuk memberikan keringanan dalam studinya seperti membayar SPP, membeli buku, sepatu, tas serta kebutuhan akademik lainnya. Beasiswa ini bertujuan untuk membantu siswa atau mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan lebih tinggi atau menunjang biaya pendidikan pada proses pembelajaran. Bantuan beasiswa biasanya diberikan kepada siswa yang 4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Pusat Bahasa Departemen Pensisikan Nasional (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 118
11
12
berbakat dan berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik agar dapat memberikan motivasi berprestasi lebih dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Adapula beasiswa yang diberikan untuk siswa yang kurang mampu atau sering disebut dengan Bantuan Siswa Miskin (BSM). Beasiswa ini bertujuan untuk memberantas angka putus sekolah. Menurut Martha K. (2016) ada beberapa jenis beasiswa yaitu: a. Beasiswa Atletik Beasiswa ini biasanya diberikan oleh universitas tempat calon penerima beasiswa terdaftar. Mereka merekrut mahasiswa yang memiliki kemampuan lebih dibidang olahraga, terutama cabang olah raga atletik, untuk dijadikan atlet tim universitas yang akan mewakili universitas mengikuti berbagai kejuaraan nasional maupun internasional. b. Beasiswa Bantuan Sesuai dengan namanya, beasiswa ini diberikan untuk membantu mahasiswa atau calon mahasiswa yang kurang beruntung secara ekonomi, namun memiliki prestasi, terutama prestasi dibidang akademik. c. Beasiswa Penghargaan Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi akademik terbaik sebagai bentuk penghargaan. Oleh karena itu, beasiswa ini juga sering disebut beasiswa prestasi akademik. Beasiswa ini bisa didapatkan setelah calon penerima beasiswa menjadi mahasiswa di universitas pemberi beasiswa dengan syarat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai syarat yang ditetapkan, misalnya IPK diatas 3,00 atau 3,50. d. Beasiswa Nonakademik Beasiswa ini hampir mirip dengan beasiswa atletik. Selain diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi dibidang olahraga, beasiswa ini juga diberikan kepada calon mahasiswa yang berprestasi di bidang seni. e. Beasiswa Sebagian Program beasiswa yang satu ini hanya menanggung sebagian biaya pendidikan yang dibutuhkan mahasiswa. Biasanya biaya pendidikan yang ditanggung dalam program ini misalnya biaya kuliah dan biaya buku saja. f. Beasiswa Penuh Beasiswa penuh memberikan dana secara penuh untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa penerima beasiswa selama menempuh pendidikan tinggi, yang meliputi biaya hidup, akomodasi, biaya pendidikan, biaya buku dan penelitian, biaya perjalanan dan juga asuransi. g. Beasiswa Teaching Assistantship (TA) Beasiswa ini diberikan sebagai upah karena telah membantu dosen atau upah sebagai asisten dosen. h. Beasiswa penelitian
13
Beasiswa penelitian hampir sama konsepnya dengan beasiswa teachingassistanship, namun lebih fokus pada penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa atau dosen dari perguruan tinggi penyedia beasiswa. i. Beasiswa Proyek PhD Beasiswa ini diberikan pada kelompok penelitian yang terdiri dari mahasiswa atau penelitian setingkah PhD yang dilakukan oleh dosen atau profesor dari perguruan tinggi pemberi beasiswa. j. Beasiswa Ikatan Dinas Ikatan dinas artiya penerima beasiswa harus bekerja dalam jangka waktu tertentu di perusahaan pemberi beasiswa begitu pendidikannya selesai. Dengan kata lain, penerima ikatan dinas akan mendapat jaminan bekerja begitu selesai kuliah. k. Beasiswa Pemerintah Beasiswa yang langsung dari pemerintah atau lembaga-lembaga pemerintahan Indonesia. Seperti yang kitaketahui banyak sekali lembaga yang memiliki program beasiswa dengan tujuan membantu mencerdaskan generasi penerus bangsa. l. Beasiswa yang Berasal dari Negara Maju Ada banyak negara maju yang menjalin kerjasama dengan Indonesia dalam hal peningkatan mutu pendidikan, salah satunya dengan cara menyediakan program beasiswa. m. Beasiswa dari Perusahaan Swasta Di Indonesia, ada banyak perusahaan yang memiliki program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan meningkatkan bidang pendidikan bagi masyarakat umum, terutama bagi generasi muda yang merupakan bibit unggul dalam bidang tertentu. n. Beasiswa dari Yayasan atau Organisasi Beasiswa dari yayasan atau organisasi juga terbagi dalam banyak jenis sesuai dengan fokus mereka pada bidang tertentu, seperti berdasarkan sosial budaya, akademik, keagamaan, atau berdasarkan latar belakang penerima beasiswa. Contoh beasiswa yayasan misalnya: beasiswa dari Habiebie Center atau beasiswa Supersemar.5 Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 6 ayat (1) bahwa “setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”.6 Dalam kaitannya dengan Undang-Undang tersebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkannya hingga peraturan wajib belajar pada undang-undang tersebut dinaikan hingga pada tahap 12 tahun belajar atau sama dengan tingkatan SMA/SMK sederajat. Maka dari itu, ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV pasal 5 ayat (1), dengan 5
Martha K, 100++ Beasiswa S-1 Favorit dalam Negeri di Universitas Pilihan, (Jakarta: PT. Grasindo, 2016), h. 1- 6. 6 Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: 2003), h. 4
14
menyatakan bahwa, “warga masyarakat yang berusia 7 sampai 18 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar sampai tamat”.7 Dan selanjutnya pada Bab yang sama pada pasal 16 huruf (f) mengatakan bahwa, “pemerintah daerah wajib menyediakan dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 tahun khususnya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar”.8 Dengan demikian, berdasarkan peraturan daerah tersebut pemerintah dalam upayanya untuk menjamin seluruh warga DKI Jakarta usia sekolah agar mendapatkan akses pelayanan pendidikan minimal sampai jenjang pendidikan menengah atas, atau sama dengan mewujudkan program wajib belajar 12 tahun, pemerintah memberikan bantuan dan menetapkan kebijakan dengan memberikan dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan Biaya Persoanal Siswa Miskin (BPSM). Kebijakan pemberian BPSM tersebut Pemerintah menyalurkannya melalui program Kartu Jakarta Pintar atau bisa disingkat dengan KJP. Kartu Jakarta Pintar adalah kartu yang diterbitkan Pemerintah Daerah yang diberikan kepada peserta didik untuk memperoleh biaya operasional pendidikan yang bersumber dari beasiswa rawan putus sekolah.9 Bantuan biaya personal pendidikan ini diperuntukan kepada peserta didik tidak mampu/miskin guna memenuhi kebutuhan personal pendidikan seperti seragam, sepatu, tas, biaya transpotrasi sekolah, buku, alat tulis, makanan tambahan dan, biaya kegiatan ekstakulikuler.10 Pemberian beasiswa Kartu Jakarta Pintar bukan hanya diberikan kepada warga asli Jakarta. Namun, untuk warga yang bukan asli dari wilayah DKI Jakarta juga dapat memperoleh Kartu Jakarta Pintar dengan catatan bahwa peserta didik sedang berada atau sedang mengikuti proses pembelajaran di SMA atau SMK yang berada di DKI Jakarta. Dan pertimbangan lainnya seperti kualifikasi prestasi akademik peserta didik yang baik dan tidak dibawah standar, kemampuan ekonomi orang tua/wali peserta didik, serta kemampuan keuangan daerah.11 7
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan, (Jakarta: Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2006), h. 7 8 ibid. h. 10 9 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 190 Tahun 2012 Tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Bagi Peserta didik dari Keluarga Tidak Mampu/Miskin Melalui Kartu Jakarta Pintar, (Jakarta: Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2012), h. 3 10 Ibid 11 ibid, h. 4
15
Kartu Jakarta Pintar diadakan untuk siswa dari keluarga miskin/tidak mampu. Dalam hal ini peserta didik mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang dinyatakan tidak mampu/miskin secara materi ataupun penghasilan orang tua yang tidak memadai dalam memenuhi kebutuhan primer pendidikan seperti baju seragam, sepatu, tas sekolah, makanan tambahan, transportasi serta biaya ekstrakulikuler. Adapun alokasi dana Kartu Jakarta Pintar sebagai berikut: a. Peserta didik dari sekolah negeri BPP per bulan. -SD/Sederajat Rp. 210.000,-SMP/Sederjat Rp. 260.000,-SMA/Sederajat Rp. 375.000,-SMK/Sederajat Rp. 390.000,-PKBM Rp. 210.000,b. Peserta didik dari sekolah swasta BPP dan SPP -SD/Sederajat Rp. 210.000,- dan Rp. 130.000,-SMP/Sederajat Rp. 260.000,- dan Rp. 170.000,-SMA/Sederajat Rp. 390.000,- dan Rp. 275.000,-SMK/Sederajat Rp. 390.000,- dan Rp. 240.000,-12 Kuota peserta didik calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP Tahun 2015 berjumlah 489.150 peserta didik, dengan rincian 291.900 (59,67%) calon penerima KJP dari sekolah negeri dan 197.250 (40,33%) calon penerima dari sekolah swasta.13 Dalam pemenuhan kebutuhan bagi peserta didik yang mendapat Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) pada rinciannya akan dipaparkan sebagai berikut :
12
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, (Jakarta, 2015), h. 11 13 Ibid
16
Tabel. 2.1 Unit Biaya Personal Satuan Pendidikan14 Tingkat Satuan Pendidikan per Tahun Unit
No
Kebutuhan
1
SD/SDLB/MI
SMP/SMPLB/ MTs
SMA/SMALB/ SMK/SMKLB/ MA
Buku, Alat Tulis, dan Tas
Rp. 400.000,-
Rp. 450.000,-
Rp. 450.000,-
Rp. 560.000,-
Rp. 560.000,-
Rp. 710.000,-
Rp. 900.000,-
Rp. 1.200.000,-
Rp. 1.320.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 335.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 2.160.000,-
Rp. 2.520.000,-
Rp. 2.880.000
Sekolah 2
Baju seragam dan Sepatu Sekolah
3
Transport ke dan dari sekolah
4
Tambahan Makan dan Minum Jumlah Total
Sumber: Pedoman Bantuan Biaya Personal Pendidikan
2. Sistem Pelaksanaan dan Pengawasan Beasiswa KJP (a) Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan sebagai berikut: -
Memiliki Kartu Keluarga Penduduk DKI Jakarta;
-
Satuan Pendidikan mengusulkan peserta didik warga DKI yang bersekolah di Jakarta;
-
Kasi Dikcam/Kantor Kemenag Kota mengusulkan nama peserta didik warga DKI yang bersekolah di luar DKI;
-
Surat keterangan tidak mampu (SKTM).15 14 15
BBPP, Op. Cit., h. 10 Ibid, h. 12
17
(b) Tahapan dalam Proses Pengajuan KJP ialah sebagai berikut : (1) Pengajuan usulan KJP melalui : -
Satuan Pendidikan, wajib sudah dilakukan verifikasi dan atau peninjauan kepada peserta didik yang bersekolah di Jakarta.
-
Kasi Dikcam/Kantor Kemenag Kota, wajib sudah dilakukan verifikasi dan atau peninjauan lapangan kepada peserta didik yang bersekolah di luar Jakarta.
(2) Selama 7 hari pengumuman daftar usulan dengan cara ditempel pada papan informasi di sekolah/kelurahan/kecamatan dengan bermaksud memberikan informasi dan untuk mendapatkan tanggapan langsung dari masyarakat (uji publik). (3) Kepala Sekolah dan Seksi Dikcam/Kantor Kemenag Kota melakukan verifikasi dan/atau peninjauan lapangan khusus pada peserta didik yang diadukan atau terdapat pengaduan dikarenakan laporkan masyarakat terhadap peserta didik yang berasal dari keluarga mampu dan tidak layak mendapatkan KJP. (4) Pengumuman calon penerima KJP setelah dilakukan verifikasi dan/atau peninjauan pasca terjadinya pengaduan masyarakat, dilakukan selama 3 hari kalender. (5) Rekapitulasi daftar usulan yang dilakukan oleh : -
Satuan Pendidikan, menyerahkan rekapitulasi daftar usulan pada Suku Dinas Pendidikan bagi peserta didik warga DKI yang bersekolah di Jakarta.
-
Kasi Dikcam, menyerahkan rekapitulasi daftar usulan kepada Suku Dinas Pendidikan bagi peserta didik SD, SMP, SMA, SMK warga DKI di luar DKI Jakarta.
-
Kantor
Kemenag
Kota/Kabupaten,
selanjutnya
menyerahkan
rekapitulasi daftar usulan kepada Kanwil Kemenag untuk peserta didik MI dan MTs warga DKI yang bersekolah di luar DKI -
Kanwil Kemenag, untuk peserta didik MA warga DKI yang bersekolah di luar DKI.
18
(6) Membuat surat usulan tertulis calon penerima bantuan sosial biaya personal pendidikan dilakukan oleh Suku Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag untuk peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP kepad Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.16
Mekanisme Penggunaan Kartu Jakarta Pintar disediakan oleh Pemerintah dengan bekerjasama dengan Bank DKI. Untuk menggunakan Kartu Jakarta Pintar harus memenuhi prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank DKI. Dalam penerbitan Kartu Jakarta Pintar beban kepada Bank DKI sesuai dengan perjanjian dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam pergub no 190 tahun 2012 BAB V Pasal 17 point (2) dan (3) bahwa biaya administrasi rekening tabungan sebesar Rp.1000,- (seribu rupiah) dan biaya pemeliharaan ATM sebesar Rp.1000,- (seribu rupiah) perbulan dibebankan pada penabung dengan cara mendebet tabungan.17 Pengendalian dan Pelaporan Kartu Jakarta Pintar dilakukan oleh Kepala Suku Dinas dengan mengadakan inspeksi terhadap SMA atau SMK yang bersangkutan melalui laoparan yang telah diberikan oleh kepala sekolah terkait kebenaran data dan informasi. Kepala Suku Dinas mengadakan inspeksi sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dalam pengendalian. Setelah Kepala suku dinas melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan anggaran dana selanjutnya kepala suku dinas akan melaporkan kepada Gubernur melalui Sekertaris Dareh sekurang-kurangnya 1 kali dalam 3 bulan.18 Selain itu pelaporan pembelajaan BPSM bagi siswa pemegang KJP siswa diwajibkan melaporkan penggunaan belanja BPSM setiap bulannya dalam bentuk laporan tertulis sebagai bentuk pelaporan sekaligus pertanggung jawaban penggunaan dana BPSM. Dengan diadakannya inspeksi 3 bulan sekali penyimpangan atau ketidak sesuaian penggunaan KJP dapat diminimalisir, dengan catatan pengendalian dan pelaporan ini rutin dilakukan dengan kenyataan yang terjadi.
16
Ibid, h. 12-13 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 190 Tahun 2012 Tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Bagi Peserta didik dari Keluarga Tidak Mampu/Miskin Melalui Kartu Jakarta Pintar, (Jakarta: Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2012), h. 8. 18 Ibid, h. 9 17
19
(c) Sistem pengawasan pembelanjaan KJP : Tabel. 2.2 Sistem Pengawasan Beasiswa19
Sasaran Pengawasan
No
Petugas Pengawas
Dokumen Pendukung
1
Pembuatan rencana pembelajaran Triwulan I, II, III, IV oleh siswa
Sekolah
Rencana Belanja Siswa (RBS)
2
Penandatanganan surat pernyataan tentang kesediaan membelanjakan BBPP untuk pemenuhan kebutuhan sekolah oleh siswa dan orang tuanya.
Sekolah
Surat Pernyataan
3
Penyerahan laporan pembelanjaan BBPP setiap bulan oleh siswa
Sekolah
4
Pembuatan rekapitulasi pembelanjaan seluruh siswa penerima KJP setiap triwulan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
Sekolah
Rekapitulasi belanja bantuan biaya personal pendidikan (BBPP) seluruh siswa
5
Laporan pembelanjaan BBPP untuk seluruh siswa penerima KJP setiap Triwulan I, II, III, IV ke Sudin yang dilakukan oleh sekolah.
Sudin
Laporan Sekolah tentang BBPP seluruh siswa pemegang KJP
19
BBPP, Op. Cit., h. 16
Laporan Bulanan Pembelanjaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) oleh setiap siswa pemegang KJP
20
(d) Jenis sangsi terhadap pelanggaran KJP : Tabel. 2.3 Pelanggaran dan Sangsi20 No Jenis Pelanggaran Sanksi Tindak Lanjut 1 Bantuan Biaya Personal Bantuan Biaya Siswa miskin lain yang Pendidikan (BBPP) Personal belum menerima Bantuan dibelanjakan oleh Pendidikan Biaya Personal Pendidikan pemegang KJP diluar (BBPP)/KJP (BBPP) KJP berhak kebutuhan sekolah seperti dicabut menggantikannya (membeli HP, menonton film, dll) 2 Bantuan Biaya Personal Bantuan Biaya Siswa miskin lain yang Pendidikan (BBPP) Personal belum menerima Bantuan digunakan untuk Pendidikan Biaya Personal Pendidikan kebutuhan rumah tangga (BBPP)/KJP (BBPP) KJP berhak diluar kepentingan dicabut menggantikannya sekolah. 3 Pemanfaatan dana Bantuan Kepala Sekolah Surat pernyataan tidak Biaya Personal Pendidikan diberikan mengulangi kembali yang (BBPP) oleh sekolah peringatan dibuat oleh Kepala untuk pelunasan keras oleh Sekolah administrasi keuangan Kasudin sekolah (khusus sekolah swasta) Bank DKI setiap tiga bulan (triwulan) sekali akan mencairkan dana BBPP tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan selanjutnya penerima Kartu Jakarta Pintar atau orang tua (wali) dapat langsung melakukan penarikan untuk dibelanjakan sesuai dengan ketetapan belanja tersebut hanya dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan biaya personal peserta didik. Selanjutnya untuk pelaporan sekaligus pertanggung jawaban pengguna dana KJP yang dilakukan oleh siswa pemegang KJP dengan membuat laporan tertulis pembelanjaan Bantuan Biaya Personal Pendidikan setiap bulan diserahkan siswa kepada sekolah kemudian selanjutnya pihak sekolah (kepala Sekolah) akan melaporkan seluruh rekapitulasi penggunaan bantuan biaya pendidikan (BBPP) yang telah di gunakan oleh siswa dipaorkan kepada Sudin.
20
ibid. h. 17
21
3. Tujuan dan Manfaat Beasiswa Menurut M.Fadhli dalam Yono Julianto manfaat beasiswa secara umum adalah sebagai berikut: 1) Membantu peserta didik yang kurang mampu untuk mendapat kesempatan dalam menempuh pendidikan. 2) Mendorong peserta didik untuk saling berlomba dalam hal prestasi akademik. 3) Merangsang semangat belajar atau penerima beasiswa agar terbebas dari pencabutan beasiswa tersebut. 4) Memberikan kesempatan kepada lembaga luar sekolah untuk berpartisipasi dalam proses peningkatan pendidikan.21 Pemberian beasiswa mampu memberikan kesempatan peserta didik kurang mampu/miskin untuk mendapat keseetaraan dalam menempuh pendidikan serta mendapatkan fasilitas pendidikan dalam menempuh pembelajaran yang efektif. Hal tersebut dapat mendorong peserta didik untuk saling berlomba dalam hal prestasi akademik dan pemanfaatan beasiswa ini juga diharapkan dapat memenuhi fasilitas belajar guna menunjang pembelajaran yang efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan atau fungsi. Dengan kata lain fasilitas adalah segala sesuatu yang perlu dalam proses pekerjaan baik secara langsung maupun tidak langsung agar tercapai tujuan yang diharapkan. Dalam pendidikan fasilitas belajar sering diidentikan dengan sarana dan prasarana pembelajaran. Mulyasa memberikan pengertian bahwa sarana pendidikan merupakan sebuah peralatan dan perlengkapan yang dapat menunjang proses
pembelajaran
secara
langsung.
Sedangkan
prasarana
pendidikan
merupakan fasilitas yang dapat menjadi penunjang proses , pengajaran atau pendidikan secara tidak langsung.22
21
Yono, Junilanto., Nurhasan, Syah., Indrati Kusumaningrum, Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Dengan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FT-UNP, Journal of Civil Engineering and Vocational Education, 2(2), 428-434. 22 Mulyasa, Manajemen Berbasais Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),h. 49
22
Sedangkan menurut Barnawi dan M. Arifin sarana pendidikan merupakan semua peralatan, bahan, dan prabot maupun pelengkap lainnya yang dapat digunakan secara langsung dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang dapat menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah secara tidak langsung.23 Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan salah satu penunjang keberhasilan dalam pembelajaran. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XII pasal 45 ayat (1) yang berbunyi “ Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan fasilitas yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik”.24 Fasilitas belajar di sekolah umunya sudah tersedia, namun fasilitas tersebut tidaklah cukup untuk mendapatkan hasil belajar yang makasimal bagi peserta didik. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentunya diperlukan bagi peserta didik seperti fasilitas pendukung pembelajaran atau sarana dalam pembelajaran yang disediakan oleh peserta didik itu sendiri. Dengan memiliki fasilitas sendiri yang diadakan oleh peserta didik diharapkan mampu memberikan dorongan atau dukungan terhadap keberhasilan belajar peserta didik dalam studinya. Tidak hanya fasilitas belajar di sekolah saja yang dibutuhkan peserta didik, namun kelengkapan fasilitas belajar di rumah juga sangat dibutuhkan oleh peserta didik untuk dapat memberikan kenyaman dalam belajar ataupun mengerjakan tugas yang diberikan sekolah. Misalnya, ruangan khusus untuk belajar, meja, kursi, penerang ruangan, buku, alat tulis dan lain sebagainya. Fasilitas belajar di rumah dapat dikatakan baik apabila peserta didik nyaman dan senang belajar di rumah atau ruangan tersebut, seperti halnya fasilitas di sekolah dapat disamakan atau di katakan mengacu pada prasarat di sekolah mengenai fasilitas belajar peserta didik hingga peserta didik/anak merasa nyaman untuk belajar dengan baik di rumah.
23
Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Jogjakarta: ArRuzz Media, 2012), h. 47-48 24 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 13
23
Untuk
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
peserta
didik
perlu
disediakannya fasilitas belajar sendiri bagi peserta didik guna menunjang tujuan pembelajaran agar hasil belajar tercapai sesuai yang diharapkan. 4. Evaluasi Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Menurut Muhibbin Syah belajar adalah sebuah tahapan proses perubahan secara menyeluruh baik tingkah laku individu dan perubahan tersebut bersifat menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.25 Tidak semua perubahan tingkah laku dapat diartikan sebagai proses belajar, misalnya perubahan tingkah laku yang dapat disebabkan oleh tingkat kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan jenuh yang tidak dapat dikatakan sebagai hasil proses belajar. Dapat dipahami bahwa belajar merupakan suatu proses kognitif yang dilakukan dengan sadar sebagai usaha untuk menghasilkan perubahan seseorang melalui pelatihan atau pengalaman guna menambah tingkat pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap yang berlangsung secara terusmenerus (continu). Karakteristik perubahan perilaku belajar diantaranya memiliki cici-ciri sebagai beriku: 1. intensional; perubahan yang disadari dan disengaja yang merupakan sebuah usaha sadar dan disengaja oleh individu yang bersangkutan. 2. positif dan aktif; perubahan perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menunjuk ke arah kemajuan untuk memperoleh perilaku baru atau aktif berupaya melakukan perubahan. 3. efektif dan fungsional; setiap perubahan yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan. 26
25 26
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 90. Ibid. h. 114
24
Menurut Cronbach yang dikutip oleh Nana Syaodih, adanya 7 unsur utama dalam proses belajar, yakni: Tujuan. Adanya tujuan yang munculkan hasrat untuk terpenuhinya sesuatu kebutuhan yang ingin dicapai. Kesiapan. Kesiapan disini mencakup kesiapan baik fisik, psikis, sebagai bentuk kematangan untuk melakukan sesuatu, penguasaan pengetahuan dan keterampilan juga diperlukan untuk mendasarinya. Situasi. Dalam siatuasi belajar ini kegiatan belajar seperti tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, dan orang-orang yang turut andil dalam kegiatan belajar. Interprestasi. Yaitu individu dapat memberikan pandangannya terhadap hubungan antara komponen-komponen situasi belajar dengan kemungkinan pencapaian tujuan. Respons. Tindak lanjut dari interpretasi tersebut individu dapat memberikan respon berupa usaha coba-coba (trial and error) ataupun memberikan usaha yang memiliki perencanaan dan perhitungan ataupun menghentikan udahanya untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Kosekuensi. Setiap individu memiliki kosekuensi terhadap usaha belajar itu sendiri seperti halnya keberhasilan ataupun kegagalan tergantung dari bagaimana usaha dapat membawa hasil yang maksimal. Reaksi terhadap kegagalan. Keberhasilan dalam proses belajar menjadi sebuah pencapaian yang baik ataupun maksimal, namun proses belajar juga tidak terlepas dari adanya kegagalan. Jika individu memperoleh kegagalan dalam proses belajarnya maka reaksi yang ditimbulkan individu bergantung sesuai dengan pribadi siswa itu sendiri, ada yang menjadikan kegagalan sebagai pembangkit atau motivasi yang lebih untuk menebus ataupun menutupi kegagalan tersebut, dan ada pula yang kegagalan menjadikan sebuah pukulan hingga dapat menurunkan semangat.27 Proses belajar dilatarbelakangi oleh beberapa faktor beberapa ahli membagi faktor belajar terbagi menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Menurut Slameto faktor intern merupakan faktor yang terdapat atau disebabkan oleh diri individu itu sendiri, sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang terdapat atau disebabkan oleh lingkungan yang ada di luar individu.28 Senada dengan hal tersebut Yahya Ganda mengemukakan faktor yang dapat mempengaruhi belajar sebagai berikut: (a) Faktor intern Aspek kejiwaan 27
Nana Syaodaih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2011), h. 157-158 28 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 54
25
Keadaan intelegensi dapat mewarnai proses seseorang. IQ tinggi (genius) lebih mudah mengalami proses belajar daripada orang dengan IQ-nya rendah. Di samping itu, pembawaan, keadaan emosi, kekuatan, kemauan, daya fantasi, semuanya berpengaruh terhadap proses belajar. Aspek jasmaniah Keadaan alat indera, kesehatan, anggota badan berpengaruh kepada jalannya belajar dalam keadaan sakit atau sedih, misalnya seseorang tentu tidak dapat belajar secara layak atau baik. (b) Faktor ekstern Segala hal, baik benda atau orang, maupun suasana dan keadaan yang melingkupi atau mengelilingi orang yang belajar berpengaruh kepada proses dan hasil belajar seseorang. Belajar dalam keadaan yang teratur, nyaman, bersih, jauh dari kebisingan dan tidak diganggu teman yang menganggu (mengajak ngobrol, menonton, bermain-main dan sebagainya) akan lebih berhasil dari pada dalam lingkungan semerawut banyak ganguan teman untuk berbuat yang bukan-bukan.29 Hasil belajar atau evaluasi hasil belajar Menurut Elis Ratnawulan dan H. A. Rusdiana merupakan sebuah proses pengukuran atau penilaian belajar sebagai langkah untuk menentukan nilai pembelajaran. Pengukuran yang dimaksud disini ialah penentuan secara kuantitatif dengan membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan, sedangkan penilaian ialah sebuah proses pemberian keputusan nilai pembelajaran secara kualitatif.30 Untuk mengetahui/melihat efisiensi dari proses pembelajaran yang dilaksanakan dan efektivitas dari sebuah pencapaian pembelajaran yang telah ditetapkan kita dapat melihat esensi dari tujuan evaluasi pembelajaran itu sendiri. Evaluasi dalam pembelajaran adalah proses atau kegiatan untuk mengukur dan menilai kemampuan siswa dalam pembelajaran, seperti pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk membuat keputusan tentang status kemampuan siswa tersebut.31 Evaluasi terhadap hasil belajar siswa ini mencakup: (a) penguasaan siswa terhadap program pengajaran yang bersifat terbatas untuk melihat tujuantujuan khusus yang ingin dicapai; dan (b) pencapaian siswa terhadap tujuan-tujuan umum pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi dilihat dari aspek hasil belajar maka yang berhubungan dengan hasil belajar ialah hasil belajar Kognitif, Afektif, dan
29
Yahya Ganda, Petunjuk praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi, (Jakarta: Grasindo, 2004), h.51-52 30 Elis Ratnawulan., dan H. A. Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: CV Pustaka, 2015), h.21 31 Ibid, h. 22
26
Psikomotorik. Ketiga aspek ini merupakan aspek yang umum dikenal sebagai ranah tujuan pendidikan.32 Menurut Junaidi sasaran evaluasi belajar tau hasil belajar secara umum meliputi tiga aspek, yaitu sebagai berikut: (1) Kognitif; hasil belajar kognitif mencakup beberapa aspek yang melingkupi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sisntesis dan evaluasi sebagai hasil dari kemampuan berfikir. (2) Afektif; Hasil belajar afektif melingkupi minat, sikap, dan nilai-nilai yang terdapat dalam diri siswa. (3) Psikomotor; yaitu hasil belajar dengan memperhatikan keterampilan motorik yaitu gerakan-gerakan jasmaniah yang berupa keterampilan fisik dan kemampuan bertindak serorang individu.33 Macam-macam evaluasi menurut Muhibbin Syah adalah sebagai berikut: 1) Pre-test dan Post-test Pretest merupakan sebuah kegiatan pemberian pertanyaan/soal yang dilakukan guru sebelum memulai penyajian materi baru. Sedangkan post-test adalah kebalikan dari pretest. 2) Evaluasi Prasyarat Evaluasi yang diberikan untuk melihat sejauhmana penguasaan siswa terhadap materi lama yang dikuasai oleh siswa sehingga dapat memberikan materi baru yang akan diajarkan. Evaluasi prasya ini sangat mirip dengan pretest. 3) Evaluasi Diagnostik Evaluasi ini memiliki tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa yang dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pembelajaran. 4) Evaluasi Formatif Kurang lebih pada evaluasi formatif sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. 5) Evaluasi Sumatif Evaluasi sumatif ini dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. 6) UAN/UN Pada prinsipnya evaluasi UAN/UN sama dnegan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa.34
32
Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.
40 33
Junaidi, Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, (Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, 2011), h. 30-38 34 Muhibbin, op. cit., h. 142
27
Tujuan dari evaluasi pembelajaran menurut Elis Ratnawulan secara umum dan khusus adalah sebagai berikut: a) untuk mengetahui keefektifan dan efisiesi sistem pembelajran, baik tujuan, materi, metode, media, sumber belajra, lingkungan maupun sistem penilaian. b) untuk menghimpun bahan keteragan (data) yang dijadikan sebagai bukti mengenal taraf kemajuan anak didik dalam mengalami proses pendidikan selama jangka waktu tertentu.35 Menurut Zainal Arifin tujuan penilaian hasil belajar adalah sebagai berikut:
Mengetahui sejauhmana peserta didik dapat menguasai materi yang telah dipelajari; Mengetahui bagaimana respon peserta didik terhadap program pembelajaran sperti kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap; Mengetahui sejauhmana pencapaian standar kompetensi dasar yang telah ditetapkan dengan progres dan kesesuaian hasil belajar peserta didik; Mendiagnosis kekurangan dan kelebihan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; Seleksi, yaitu sebuah proses pemilihan dan penentuan terhadap jenis pendidikan tertentu; Menentukan kenaikan kelas; Menempatkan dengan tepat sesuai dengan potensi peserta didik yang dimilikinya.36 b. Pelaporan Hasil Evaluasi Pentingnya pelaporan hasil evaluasi diberikan ialah untuk memberikan
kejelasan atas pembelajaran peserta didik terkait proses pembelajarannya di sekolah. Seperti dikatakan oleh Zainal Arifin bahwa pelaporan hasil evaluasi belajar sebagai bentuk akuntabilitas publik oleh karena itu pelaporan hasil evaluasi ini harus diberikan kepada pihak yang berkepentingan, seperti orang tua/wali, pengawas, pemerintah, kepala sekolah, mitra sekolah dan peserta didik itu sendiri.37 Hal yang serupa juga dikatakan oleh Ahmad Sofyan, dkk sebagai pertanggungjawaban (akuntabilitas) guru dan wali kelas perlu menyajikan laporan
35
Ratnawulan., op. cit., h. 26-27 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 15 37 Ibid, h. 110 36
28
hasil evaluasi yang akan diberikan kepada siswa, orang tua siswa, kepala sekolah, dan pihak lain yang terkait.38 Laporan hasil evaluasi dapat menjadai sarana komunikasi yang jitu sebagai bentuk upaya dalam mengembangkan dan menjaga hubungan kerjasama yang harmonis antar sekolah, peserta didik, dan orang tua. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan laporan hasil tersebut, yaitu sebagai berikut: 1. Konsisten 2. Memuat perincian hasil belajar 3. Menjamin informasi permasalahan peserta didik dalam belajar. 4. Strategi komunikasi. 5. Informasi yang benar, jelas,komperhensif, dan akurat.39
B. Hasil Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan ini, diambil dari skripsi dan tesis mahasiswa dari berbagai Universitas. Dengan judul sebagai berikut: 1) Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Afton Ilman Huda, Anwar, M. Hadi Makmur yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Beasiswa Tahun 2010 Oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember (Analysis Of Scholarship’ Benefit In 2010mBy Students Of Social And Political Sciene University Of Jember)” yang dilakukan di Jember pada tahun 2010. Hasil penelitian tersebut bahwa pemanfaatan uang beasiswa Jember digunakan untuk kepentingan akademik/Kulikuler dan kepentingan non-akademik/non-kulikuler. Dari pemberian
beasiswa
yang diberikan kepada
mahasiswa presentasi
peningkatan yang berhasil meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yaitu sebesar 30%-35%. 2) Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yono Yulianto, Nurhasan Syah, Indrianti Kusumaningrum yang berjudul “Pengaruh 38
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 127. 39 Zainal Arifin, Op. Cit., h. 111
29
Pemanfaatan Beasiswa dengan Hasil belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FT-UNP” yang dilakukan
di FT-UNP pada tahun 2013. Hasil
penelitian tersebut bahwa Terdapat pengaruh pemberian beasiswa terhadap hasil belajar mahasiswa Jurusan Teknik Sipil pada tahun 2012 kategori sedang. Yaitu bahwa rata-rata IPK mahasiswa setelah menerima beasiswa lebih tinggi dari nilai rata-rata mahasiswa sebelum menerima beasiswa di tahun 2012. 3) Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh dosen jurusan pendidikan teknik elektronika yaitu Pramudi Utomo yang berjudul “Analisis Kontribusi Pemberian Beasiswa terhadap Peningkatan Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta”. Hasil dari penelitian tersebut bahwa pemberian beasiswa kepada mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta secara umum belum meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Hal ini ditunjukan dengan jumlah kenaikan indeks pada prestasi mahasiswa penerima beasiswa hanya 59%. Serta pemberian beasiswa kepada mahasiswa belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini diketahui dari penggunaan beasiswa yang tidak dipakai untuk keperluan akademik.
C. Kerangka Berfikir Masalah pendidikam khususnya pada angka putus sekolah merupakan masalah yang harus cepat ditangani, angka kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta masih terbilang cukup banyak. Untuk itu diperlukannya bantuan beasiswa bagi peserta didik kurang mampu agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik di sekolah. Selain itu, permaslahan yang terjadi ialah minimnya atau terbatasnya fasilitas pendukung untuk menunjang pembelajaran peserta didik di sekolah. Terlebih harga dari fasilitas pendukung terbilang cukup mahal sehingga alat pemenuh kebtuhan belajar peserta didik menjadi faktor penghambat dalam proses belajar siswa.
30
Faktor pendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa ialah berupa sarana dan prasarana pendidikan termasuk juga dengan fasilitas pendidikan yang diadakan baik dari lembaga pendidikan maupun peserta didik itu sendiri. Untuk itu, pemberian beasiswa Kartu Jakarta Pintar digunakan untuk memenuhi kebutuhan personal pendidikan siswa agar mampu memberikan dampak/manfaat bagi hasil belajarnya. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat adakah pengaruh pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual diperlihatkan pada bagan di bawah ini :
Pemanfaatan Beasiswa (X)
Hasil Belajar (Y)
Gambar. 2.1 Skema Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan deskriptif teoritik dan kerangka berpikir yang telah dipaparkan, maka dalam penelitian ini dapat diajukan hipotesis penelitian bahwa “Pemanfaatan beasiswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Kartu Jakarta Pintar (KJP) terhadap Hasil Belajar Siswa dilakukan di SMK Negeri 4 Jakarta yang beralamat di Jl. Rorotan IV No. 1 Kec. Cilincing Kota Jakarta Utara. Adapun pelaksanaan penelitian sebagai berikut: Tabel. 3.1 Pelaksanaan Penelitian Pemanfaatan Beasiswa KJP terhadap Hasil Belajar Siswa
Desember
Nopember
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
KEGIATAN
Febuari
TAHUN 2016
1. Membuat Surat Izin Penelitan 2. Melakukan Penelitian: a. Obsevasi awal b. Wawancara c. Pengambilan data/dokumen d. Penyebaran instrumen 3. Pengolahan Data 4. Pelaporan Hasil Penelitian
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni mendeskripsikan hubungan pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta. Metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini berlandaskan pada
31
32
pencarian ilmiah dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip tertentu. Metode atau cara yang digunakan dengan mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang ada. Tujuan dari penelitian dekriptif korelasional ialah untuk menjelaskan hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi target yang terdapat di dalam penelitian ini adalah seluruh siswa penerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar di SMK Negeri 4 Jakarta pada tahun 2015. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 322 siswa. 2. Sampel Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel acak statistik (random) yaitu sampel diambil dengan cara mengurutkan angka dan mengelompokkannya menjadi beberapa kelompok, kelompok tersebut kemudian diambil secara acak. Dari hasil pengundian tersebut, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 35 siswa. Jumlah target awal dalam sampel penelitian ini sebanyak 50 orang. Namun, dalam pengumpulan responden nama-nama yang sudah diambil secara acak tidak dapat hadir dikarenakan masih dalam masa PKL.
D. Variabel dan Data Penelitian 1. Variabel Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu: a) Pemanfaatan beasiswa kartu jakarta pintar, sebagai independent variable atau variabel bebas. Variabel ini disimbolkan dengan huruf (X). b) Hasil belajar siswa, sebagai dependent variable atau variabel terikat. Variabel ini disimbolkan dengan hufuf (Y). 2. Data Sumber data penelitian ini adalah SMK Negeri 4 Jakarta dan penerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar tahun 2015. Data di peroleh dari data primer dan data sekunder sebagai berikut :
33
a) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari penyebaran kuesioner atau angket kepada siswa penerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar. b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil belajar siswa berupa nilai UAS siswa penerima beasiswa KJP di SMK Negeri 4 Jakarta tahun 2015.
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kuantitatif ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang diwawancarai. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari respoden yang lebih mendalam dan jumlah responden lebih sedikit/kecil. Wawancara ini dilakukan guna mengumpulkan data tentang KJP secara verbal. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru bahasa Indonesia yang bernama pak Toga sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam proses pendaftaran, penyeleksian hingga pada tahap pelaporan beasiswa Kartu Jakarta Pintar. Wawancara ini digunakan sebagai data pendukung untuk memperkuat hasil penelitian di SMK Negeri 4 Jakarta. 2. Kuesioner (Angket) Angket ini berisikan pernyataan tentang pemanfaatan beasiswa yang digunakan oleh siswa sebagai alat pengukur sejauh mana pemanfaatan beasiswa digunakan secara efektif dan efisien. Dalam penyebaran angket atau kuesioner ini diberikan kepada siswa yang telah menerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar pada tahun 2015 di Sekolah SMK Negeri 4 Jakarta. 3. Dokumentasi Dokumen yang sangat penting sebagai sumber data atau informasi yang sangat diperlukan dalam penelitian. Adapun dokumen yang diteliti dalam penelitian ini antara lain menyangkut:
34
a. Rekapan Hasil belajar siswa (rapor, UAS, UTS, siswa penerima KJP) b. Rekapan jumlah data penerima KJP c. Rekapan pelaporan penggunaan KJP d. Rekapan pengajuan beasiswa KJP
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berupa angket yang berisi pernyataan tertulis mengenai pemanfaatan beasiswa Kartu Jakarta Pintar pada tahun 2015. Perumusan indikator pemanfaatan beasiswa penerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar diambil dari kajian teori yang telah dipaparkan di atas, kemudian dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi instrumen seperti tabel berikut: Tabel. 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Penelitian Variabel
Indikator
Pemanfaatan 1. Dana Beasiswa
2. Buku-buku sumber
Sub Indikator
No. Item
1, 2, 3, 4, a. Biaya 5, 6, 7, 8, 9, Transportasi 10, 11, 12, 13 b. Keperluan ekstrakulikuler c. Keperluan lainnya (seragam, tas, sepatu) a. Buku pelajaran 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, wajib b. Buku tambahan 21, 22, 23, 24
3. Alat-alat tulis dan alat-alat a. Alat-alat tulis praktik b. Alat-alat praktik
25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32
33, 34, 35, 36, 4. Sarana dan a. Fasilitas belajar 37, 38, 39 prasarana belajar di rumah dirumah berserta perlengkapannya Penyusunan angket (kuesioner) berpedoman pada skala Likert yang dimodifikasi menjadi 4 pilihan berguna untuk menyatakan persetujuan responden
35
terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan seperti yang terlihat pada tabel berikut:40 Tabel. 3.3 Daftar Skor Jawaban Setiap Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya Pertanyaan Sikap
Sifat Pertanyaan Positif
Negatif
Selalu (S)
4
1
Sering (SR)
3
2
Kadang-kadang (KK)
2
3
Tidak Pernah (TP)
1
4
Sumber : Sugiono (2015:135)
G. Analisis Instrumen Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan penelitian. Instrumen yang digunakan harus diuji coba terlebih dahulu. Sebab Instrumen yang baik adalah Instrumen tes yang valid dan reliabel. Berikut analisa yang dilakukan terhadap instrumen tes: 1. Uji Validitas Uji validitas dapat dilakukan dengan perhitungan manual maupaun dengan aplikasi SPSS. Dalam penelitian ini hasil pengujian validitas butir instrumen dengan menggunakan program SPSS 22. Untuk mengetahui nilai validitas setiap butir soal instrumen dapat dilakukan dengan membandingkan hasil rhitung dengan rtabel. Uji validitas instumen butir soal dengan menggunakan SPSS dapat diketahui melalui analisis output SPSS 22. Untuk mengetahui nilai rhitung uji validitas instrumen pada SPSS 22 dapat dilihat output pada skor total, nilai skor total tersebut bila dibandingkan hasilnya ≥ dari nilai rtabel. Untuk melihat apakah instrumen valid atau tidak maka rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan: Jika rhitung ≥ rtabel, maka butir soal atau variabel Valid
40
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), h.135
36
Jika rhitung ≤ rtabel, maka butir soal atau variabel Tidak Valid Untuk nilai rtabel dapat dilihat pada nilai rtabel (terlampir) dengan kaidah df = n – 2. Maka, df = 42 – 2 = 40, dengan signifikansi 5% maka nilai rtabel adalah 0,3044. Dalam output SPSS 22 uji validitas yang dilakukan terhadap 42 responden (n = 42) pernyataan dikatakan valid jika perolehan nilai rhitung lebih besar dari rtabel yakni sebesar 0,3044. Setelah dibandingkan jumlah instrumen yang valid sebanyak 20 butir dan yang tidak valid sebanyak 15 butir yaitu nomor 2, 3, 5, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 21, 24, 25, 28, 31.(lihat pada lampiran 3 halaman 71). 2. Reabilitas Instrumen Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keandalan instrumen setelah di uji coba. Pengujian reliabilitas angket menggunakan program SPSS 22. Untuk mengetahui reliabilitas angket dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dari hasil output (pada lampiran 4 halaman 73) di dapat nilai Alpha sebesar 0,690, nilai ini kemudian kita bandingan dengan rtabel. rtabel dicari signifikansi 5% (0.05) dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 42, maka di dapat rtabel sebesar 0.2973. Oleh karena itu rhitung = 0.690> rtabel = 0.2973, maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. Data yang telah berhasil peneliti kumpulkan diringkas dan dihubungkan kaitannya dengan variabel penelitian yang bersangkutan. Tahapan dalam pengolaan Analisis data adalah sebagai berikut:
37
1. Deskripsi Data Deskripsi data meliputi nilai rata-rata (mean), nilai tengan (median), nilai angaka yang sering muncul (modus), dan simpangan baku (standar deviasi). untuk mengetahui derajat pencapaian pada setiap variabel digunakan rumus sebagai berikut.41 =
∑
∑X
x 100%
Keterangan : DP
= Derajat Pencapaian
∑X
= Total skor hasil pengukuran
N
= Jumlah sampel/ responden
∑Item
= Jumlah butir instrumen
Selanjutnya derajat pencapaian nilai responden atas masing-masing variabel, menggunakan kriteria kategori sebagai berikut : 90 – 100%
= Sangat baik
80 – 89%
= Baik
65 – 79%
= Cukup
55 – 64%
= Kurang
0 – 54%
= Tidak baik
2. Uji Persyaratan Analisis a) Uji Normalitas Data Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov (K-S) program SPSS 22 dimana distribusi data dapat dikatakan normal atau tidak dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut : o Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, Distribusi adalah tidak normal (simetris).
41
87
Syahron Lubis, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Padang: Sukabina Press, 2011), h.
38
o Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas ≥ 0,05, Distribusi adalah normal (simetris).42 Hipotesis yang diajukan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut: H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data berdistribusi tidak normal Dasar pengambilan keputusan: Terima H0, jika nilai siginfikasi probabilitas >
0,05.
Tolak H0, jika nilai signifikansi probabilitas ≤
0,05.43
b) Uji Linearitas Uji linearitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang bersifat linear antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Selain itu, uji linearitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pengolaan data yang digunakan cocok dengan model penelitian. Dalam penelitian ini pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 22. Hipotesis untuk persyaratan uji linearitas ini adalah sebagai berikut: H1 = Sebaran data variabel bebas (X) membentuk garis linear terhadap varabel terikat (Y). H0 = Sebaran data varibel bebas (X) tidak membentuk garis linear terhadap varabel terikat (Y). Untuk dasar pengambilan sebuah keputusan sebagai berikut: Terima H1, jika signifikansi (deviaton from linearity) ≥ Alpha 0,05. Terima H0, jika signifikansi (deviaton from linearity) < Alpha 0,05.
Hipotesis statistik :
42
H0 : Y =
+ ßX (regresi linear)
H1 : Y ‡
+ ßX (regresi tidak linear)
Singgih Santoso, Spss 22 From Essential To Expert Skills, (Jakarta: Pt Elex Media Komputindo, 2014), H. 191 43 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015), h. 157
39
I. Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, dalam pengujian tersebut terlebih dahulu mencari mencari harga korelasi (r) untuk memudahkan perhitungan, dengan menggunakan aplikasi program SPSS 22. Dalam memberikan interpretasi sederhana terhadap angka “r” pada umumnya digunakan pedoman sebagai berikut: Tabel. 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi44 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1, 000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Sedang
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Sugiono (2015:257)
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H0 = Tidak terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta. H1= Terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta. Kemudian dilakukan uji signifikansi untuk menguji keberartian nilai korelasi yang diperoleh dengan menggunakan uji-t, dengan rumus sebagai berikut45:
thitung =
44
.√
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 257 45 Kadir, op. cit., h.182
40
Keterangan: thit = Nilai t r
= Nilai koefisien korelasi
N
= Jumlah sampel Distribusi (ttabel) untuk Alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (df = N-2), kemudian dasar pengambilan keputusan adalah jika thitung> ttabel, maka H0 ditolak. Jika thitung< ttabel, maka H0 diterima.
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat SMK Negeri 4 Jakarta Sejarah awal berdirinya SMK Negeri 4 Jakarta, dengan dikeluarkannya SK pendirian sekolah No.3816/BI/1
tertanggal 26 Juli 1955 dengan nama
lembaga SGPT (Sekolah Guru Pendidikan Teknik), yang berlokasi di kebayoran, Jakarta Selatan,dengan Kepala Sekolah Bp. NY. Gontha. Pada pertengahan tahun 1996 perpindahan lokasi dilaksanakan dan ditempatkandi Jl. Rorotan VI/No.5, Cilincing, Jakarta Utara, dengan area tanah 2,7 Hektar dan luas bangunan 9886,7 Meter. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1997, Drs. Bowo Irianto dilantik untuk menjadi Kepala SMKNegeri 4 Jakarta,dan setelah itu perkembangan sekolah pada tahun 1998 Unit Produksi Kayu di SMK Negeri 4 Jakarta maju dengan pesat, hingga mampu melakukan Eksport ke Eropa berupa produk furnitur, bekerja sama dengan PT. Shimpindo Kharisma. Dan untuk pertama kalinya pada tahun 2000 SMK Negeri 4 Jakartameraih juara I LKS Nasional, yang di walikan oleh Bayu Nugroho. Selanjutnya di tahun 2002 Bulan September SMK Negeri 4 Jakarta masuk dalam urutan 12 dari 177 sekolah yang dinominasikan menjadi Sekolah Nasional Berstandar Internasional (SNBI). Kemudin pada tanggal 5 Desember 2004, Bertempat di Hotel PITAGIRI Jakarta, Direktorat Dikmenjur melalui DSSE-Project ADB mengadakan workshop Scholl Development & Investment Plant,dengan keputusan bahwa program Otomotif SMK N 4 Jakarta resmi dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Dengan SK Kepala Dinas DIKMENTI no.211/2006 tertanggal 9 Agustus 2006, secara Resmi Drs.Wannen Pakpahan,MM, menjadi Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Jakarta. Di bulan September 2006 dimulainya secara resmi pelaksanaan program SBI dengan langkah pembenahan sarana prasarana di bengkel otomotif, pengadaan Teaching Factory dan mendatangkan native speaker 41
42
asing melalui program darmasiswa oleh Miss Reyhana Sallie (Africa Selatan) untuk percepatan pengunaan bahasa Inggris di SMK Negeri 4 Jakarta. Pengembangan Sekolah Internasional untuk semua Program keahlian dengan penambahan sarana dan alat praktek. Kemudian pada tanggal 11 Januari 2009, Pengembangan Bussines Centre berupa perakitan motor Kanzen dan Notebook Toshiba, mulai dilaksanakan Di SMK Negeri 4 Jakarta. Akhirnya setelah bantuan Pemerintah untuk merehab Sekolah selama hampir 3 SMK RSBI terwujud di akhir September 2010. Hingga sekarang perkembangan SMK Negeri 4 Jakarta masih terus dilakukan guna mencapai targetnya untuk menjadi SMK yang unggul membentuk SDM bermutu.
2. Profil Sekolah Nama Sekolah
: SMK Negeri 4 Jakarta
SK Pendirian
: 036/O/1997
Alamat
: Jl. Rorotan VI No.5, Cilincing, Jakarta Utara, 14140
Telepon
: 021-44850035
Fax
: 021-44853818
Website
: www.smkn4jkt.sch.id
Email
:
[email protected]
Kepala Sekolah
: Drs. Kholil, M.Si
Waka Manajemen Mutu
: Drs. Yopi Soepriyono, M.Pd
Waka Kurikulum
: Abdul Basit, M.Pd
Waka Kesiswaan
: Awalusiman, M.Pd
Waka Hubungan Industri
: Drs. Kusyana
Waka Sarana & Prasarana
: Dra. Istiti Cahyaningsih
43
3. Visi dan Misi Visi Menjadi SMK Unggul Pembentuk SDM Bermutu Misi 1. Menanamkan iman dan taqwa serta sikap profesional pada seluruh warga sekolah. 2. Menumbuhkan
semangat
keunggulan
dengan
kemampuan
berkompetensi pada seluruh warga sekolah. 3. Menerapkan KBM dengan pendekatan kompetensi (CBT) dan pendekatan produksi (PBT). 4. Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang mengacu pada sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
4. Keadaan Siswa, Guru, dan Tenaga Kependidikan SMK Negeri 4 Jakarta Tabel 4.1 Keadaan Siswa 3 Tahun Terakhir NO
PROGRAM KEAHLIAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013 2013/2014 2014/2015 L P L P L P
1
Teknik Konst. Bangunan
147
9
112
5
85
4
2
Teknik Perabot Kayu
165
12
84
-
64
2
3
Teknik Audio Video
289
16
221
8
187
14
4 5 6 7 8 9 10 11
Teknik Elektronika Industri Teknik Mesin Perkakas Teknik Mekanik Otomotif Teknik Pem. Tenaga List. Teknik Fabrikasi Logam Teknik Ototronik Teknik Mekatronika Teknik Komputer Jaringan
219 352 471 327 -
14 2 2 5 -
183 252 318 212 -
9 3 5 -
174 273 441 246 82 134 176 435
13 2 7 3 17 36
60 1382
30
Jumlah Sumber : Dokumentasi Data Siswa
1970
2297 98
44
Tabel 4.2 Data Prestasi Tahun 2015 No 1.
2. 3. 4. 5.
6.
Keberhasilan / Prestasi
Ajang Pencapaian Prestasi
Sebagai peserta lomba pada kegiatan LKS Tingkat Provinsi DKI Jakarta dengan menjuarai mata lomba : • Fisika Terapan • Refigration • CADD • Patern Making • Industrial Control • CNC Miling Debat Bahasa Inggris Penulisan KIR OSTN Sebagai peserta lomba pada kegiatan LKS Tingkat Nasional dengan menjuarai mata lomba: • Wall and Floor Tilling • Cabinet Making • CADD • Bricklying • Refigration • Patern Making Taman Terbaik SMK Se-DKI Jakarta
Juara I Tingkat DKI Juara I Tingkat DKI Juara I Tingkat DKI Juara I Tingkat DKI Juara I Tingkat DKI Juara I Tingkat DKI Juara I dan II Tingkat DKI Juara II Tingkat Jak-Ut Juara II Tingkat DKI
Juara I Tingkat Nasional Juara II Tingkat Nasional Juara II Tingkat Nasional Juara II Tingkat Nasional Juara III Tingkat Nasional Juara III Tingkat Nasional Juara I Tingkat DKI Jakara
Tabel 4.3 Lulusan 3 Tahun Terakhir
JUMLA H JUMLAH N PESERT LULUS O AN A UJIAN
STATUS LULUSAN 2012-2015 Dikontrak Sebelum Lulus
L
P
Jml
%
Bekerja setelah Lulus Jml
%
Kuliah
Tidak Tahu
Jml
%
Jml
%
1
248
244
4
50
20.16 163 65.73
20
8.06
15
6.05
2
392
373 19
93
23.72 234 59.69
23
5.87
42
10.72
3
314
297
72
22.93 217 69.11
14
4.46
11
3.50
7
45
Tabel 4.4 Profil Tenaga Pendidik Kelompok No
Pendidikan
Usia
L/P
Mata
GTT
P
Total Guru
Dip
S1
1 Normatif
1
13
-
10
2
2
10
4
11
3
14
2 Adaptif
1
34
1
15
14
6
20 16
16
20
36
3 Produktif
1
38
2
2
31
8
35
6
39
2
41
4 BP/BK
-
3
-
2
1
-
-
3
1
2
3
Jumlah
4
89
3
28
58
17
66 28
57
26
94
Pelajaran
S2 <35 35-50 <51 L
GT
Sumber : Dokumentasi Data Pendidik
Tabel 4.5 Profil Tenaga Kependidikan N o 1
2
3
Pendidikan
Usia
L/P
Total
Kelompok Guru Tenaga Administrasi Tenaga Teknis Keuangan Tenaga Teknis sarana Prasarana Jumlah
SMA
DPL
S1
50
>50
L
P
Pegawai
3
1
3
6
1
5
2
7
2
1
0
2
1
1
2
3
22
8
1
26
5
26
5
31
36
10
4
34
7
32
8
40
Sumber : Dokumentasi Data Kependidikan
46
5. Struktur Organisasi
Gambar. 4.1 Struktur SMK Negeri 4 Jakarta
B. Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian yang dilaksanakan di SMK Negeri 4 Jakarta khususnya pada siswa penerima beasiswa KJP tahun 2015 sebanyak 322 orang. Siswa penerima beasiswa KJP tersebut adalah siswa yang berlatar belakang dari keluarga tidak mampu yang membutuhkan dukungan dana biaya personal pendidikan. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan memiliki dua variabel yakni: Pemanfaatan Beasiswa (X) sebagai variabel bebas dan Hasil Belajar Siswa (Y) sebagai variabel terikat.
47
1. Deskripsi Data Penelitian Uraian berikut menyajikan deskripsi data 2 variabel ukur yaitu data Pemanfaatan Beasiswa (X) dan Hasil Belajar Siswa (Y). Untuk variabel pemanfaatan beasiswa (X) diperoleh dari hasil penyebaran angket dengan skor terlampir (pada lampiran 5 halaman 74) dari masing-masing responden. Sedangkan variabel hasil belajar siswa (Y) diperoleh dari nilai rata-rata UAS siswa terlampir (pada lampiran 6 halaman 76). Kemudian untuk mengetahui barometer pengaruh dari pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar peneliti membandingkan hasil belajar sebelum dengan sesudah menerima beasiswa KJP di tahun 2015. Selanjutnya data tersebut diolah dan dideskripsikan dengan singkat dan jelas untuk memaparkan hasil dari perhitungan secara statistik agar memperoleh gambaran yang utuh. Berikut ini ditampilkan perhitungan statistik dasar kedua variabel tersebut. a. Deskripsi Data Pemanfaatan Beasiswa Tabel. 4.6 Analisa Deskriptif Pemanfaatan beasiswa N
Valid Missing
Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
35 0 39,83 40,00 42 5,102 26,029 20 32 52 1394
Nilai sebelum Nilai sesudah menerima menerima beasiswa KJP beasiswa KJP 35 35 0 0 43,6343 54,4326 43,3300 54,6000 42,00 51,47 2,92851 3,03546 8,576 9,214 13,00 11,00 37,40 49,20 50,40 60,20 1527,20 1905,14
Dari tabel di atas diketahui bahwa distribusi skor jawaban menyebar dari skor terendah (minimum) 32 yang artinya nilai tersebut yang paling rendah dalam memanfaatkan beasiswa untuk keperluan sekolah. Dan skor tertinggi (Maximum) 52 yang artinya nilai tersebut digunakan paling tinggi untuk keperluan
48
sekolah, dan jumlah (sum) dari skor tersebut adalah 1394. Berdasarkan distribusi skor tersebut diperoleh rata-rata (mean) sebesar 39,83, skor tengah (median) 40,00, data yang sering muncul (mode) 42, dan memiliki variance 26,029, range 20. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi skor, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 4.7 Distribusi Frekuensi Skor Pemanfaatan Beasiswa Presentase Frekuensi (%) Valid
32 34 36 37 38 39 40 41 42 44 45 46 48 52 Total
3 3 5 2 1 3 2 3 6 1 2 1 1 3
8,6 8,6 14,3 5,7 2,9 8,6 5,7 2,9 8,6 5,7 8,6 17,1 2,9 5,7
35
100,0
Cumulative Precentase (∑%) 8,6 17,1 31,4 37,1 40,0 48,6 54,3 62,9 80,0 82,9 88,6 91,4 94,3 100,0
Kemudian derajat pencapaian responden secara keseluruhan dapat kita peroleh pada variabel pemanfaatan beasiswa dapat dilihat dari hasil pengukuran berikut: =
= =
∑X
∑
x 100%
x 100%
x 100%
49
= 0,66383 x 100% = 66,38%
(Kategori Cukup)
Dari perhitungan di atas didapat hasil pengukuran sebesar 66,38%, maka derajat pencapaian variabel pemanfaatan beasiswa KJP siswa SMK negeri 4 Jakarta tahun 2015 termasuk kategori cukup (lihat pada drajat pencapaian halaman 44).
b. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Pengolahan data hasil belajar siswa (UAS) diperoleh dari siswa sebelum menerima bantuan dana beasiswa dan sesudah menerima bantuan dana beasiswa Kartu Jakarta Pintar kelas XI pada tahun 2015. Dari hasil pengelolahan data hasil belajar siswa melalui SPSS 22 kita dapat mengetahui nilai statistik deskriptif dari masing-masing kelompok data hasil belajar yang akan dipaparkan pada bab ini. Oleh sebab itu, nilai hasil statistik deskriptif siswa sebelum menerima bantuan dana beasiswa dan sesudah menerima bantuan dana beasiswa dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Hasil belajar siswa sebelum menerima beasiswa KJP. Berdasarkan hasil pengolahan data statistik melalui program SPSS 22, skor data distribusi tersebut memiliki angka terendah (minimum) 37,40 artinya nilai yang didapat siswa pada UAS tahun 2016 terendah. sedangkan angka tertinggi (maximum) yang didapatkan oleh siswa penerima beasiswa 50,40, dan memiliki rata-rata (mean) 43,63, angka yang sering muncul (mode) atau angka yang paling banyak didapatkan oleh siswa adalah 42, skor tengah (median) 43,33, simpangan baku (standar deviasi) 2,928, dan variance 8,576(lihat lampiran 7 halaman 77). Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi skor pada hasil pengolahan data nilai raport siswa sebelum menerima beasiswa, maka nilai statistik deskriptif data hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:
50
Tabel. 4.8 Distibusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sebelum Menerima Beasiswa KJP Frekuensi 37,40 Valid 38,33 39,27 40,40 41,00 41,07 41,20 41,27 41,60 41,93 42,00 42,20 42,47 42,87 43,07 43,13 43,33 43,60 44,13 44,33 44,60 44,80 44,93 45,20 45,40 45,87 45,93 46,07 46,80 47,13 48,53 49,07 50,40 Total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 35
Precentase (%) 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 5,7 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 5,7 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 100,0
Cummulative Precentase (∑%) 2,9 5,7 8,6 11,4 14,3 17,1 20,0 22,9 25,7 28,6 34,3 37,1 40,0 42,9 45,7 48,6 51,4 54,3 57,1 60,0 62,9 65,7 68,6 71,4 74,3 80,0 82,9 85,7 88,6 91,4 94,3 97,1 100,0
51
2) Hasil belajar siswa sesudah menerima beasiswa KJP Berdasarkan hasil pengolahan data statistik melalui program SPSS 22, skor data distribusi tersebut memiliki nilai terendah (minimum) 49,20, nilai tertinggi (maximum) 60,20, rata-rata (mean) 54,43, data yang sering muncul (mode) 51,47, skor tengah (median) 54,60, simpangan baku (standar deviasi) 3,035, dan variance9,24 (lihat lampiran 7 halaman 78). Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi skor pada hasil pengolahan data nilai raport siswa sesudah menerima beasiswa. Maka nilai statistik deskriptif data hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 4.9 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sesudah Menerima Beasiswa KJP F V a l i d
49,20 49,27 50,20 50,67 51,07 51,13 51,47 51,60 51,67 52,20 52,47 52,67 53,80 53,93 54,40 54,60 54,87 55,33
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1
(%) 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 5,7 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 5,7 2,9 5,7 2,9
(∑%) 2,9 5,7 8,6 11,4 14,3 17,1 22,9 25,7 28,6 31,4 34,3 37,1 40,0 42,9 48,6 51,4 57,1 60,0
55,53 55,67 56,00 56,13 56,33 56,53 56,73 58,13 58,33 58,67 59,40 59,67 60,20 Total
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 35
2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 5,7 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 100,0
62,9 65,7 68,6 71,4 74,3 80,0 82,9 85,7 88,6 91,4 94,3 97,1 100,0
Dari analisis data hasil belajar siswa penerima beasiswa KJP di tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa sebelum menerima beasiswa KJP (43,63) lebih kecil dari pada rata-rata nilai hasil belajar
52
siswa sesudah menerima beasiswa KJP (54,43). Artinya, terlihat bahwa adanya peningkatan angka hasil belajar siswa setelah menerima beasiswa Kartu Jakarta Pintar. 2. Uji Persyaratan Analisis Teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis korelasi. Analisis ini dapat dilakukan bila memenuhi persyaratan sebagai berikut: (a) Uji normalitas data, (b) Uji linearitas. (a) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov (K-S) program SPSS 22 dimana distribusi data dapat dikatakan normal atau tidak dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 = Data berdistibusi normal H1 = Data berdistibusi tidak normal Syarat pengambilan keputusan sebagai berikut: Tolak H0, jika Sig. < 0,05 Terima H0, jika Sig. ≥ 0,05 Hasil dari perhitungan uji normalitas dengan SPSS 22 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 4.10 Hasil Uji Normalitas Pemanfaatan beasiswa N Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed)
35 39,83 5,102 ,135 ,135 -,062 ,135 ,105
Sebelum menerima beasiswa 35 43,6343 2,92851 ,070 ,060 -,070 ,070 ,200
Sesudah menerima beasiswa 35 54,4326 3,03546 ,104 ,104 -,067 ,104 ,200
Dari tabel hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat bahwa skor signifikansi nilai pemanfaatan beasiswa sebesar 0,105. Dan signifikansi pada nilai
53
sebelum mendapat beasiswa sebesar 0,200 sedangkan signifikansi pada nilai sesudah mendapat beasiswa sebesar 0,200. Untuk signifikansi normalitas data alfa yang dianut adalah sebesar 0,05. Dari data penelitian ini bahwa dapat dikatakan seluruh variabel lebih besar dari pada Alpha 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut berdistribusi NORMAL. (b) Uji Linearitas Uji linearitas dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel data pemanfaatan beasiswa memberntuk distribusi garis linear terhadap variabel hasil belajar siswa setelah menerima beasiswa. Pengujian linearitas dengan mengunakan uji Anova (analisis of varians) melalui SPSS 22. Hipotesis untuk persyaratan uji linearitas ini adalah sebagai berikut: H1 = Sebaran data variabel bebas (X) membentuk garis linear terhadap varabel terikat (Y). H0 = Sebaran data varibel bebas (X) tidak membentuk garis linear terhadap varabel terikat (Y). Untuk dasar pengambilan sebuah keputusan sebagai berikut: Tolak H0, jika signifikansi (deviaton from linearity) ≤ Alpha 0,05 Terima H0, jika signifikansi (deviaton from linearity) > Alpha 0,05 Hasil uji linearitas dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel. 4.11 Hasil Uji Linearitas Sum of Squares Nilai sesudah menerima beasiswa KJP * Pemanfaatan beasiswa
Between Groups
(Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total
Df
F
Sig.
135,672 62,326
13 1
1,234 7,369
,324 ,013
73,346
12
,723
,715
177,605 313,276
21 34
Dari nilai tabel diatas signifikansi yang diperoleh sebesar 0,715. Sedangkan signifikansi Alpha yang dianut sebesar 0,05. Ini artinya nilai
54
signifikansi 0,715< 0,05 maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sebaran data pada variabel pemanfaatan beasiswa memiliki hubungan yang linear atau memiliki garis linear dengan hasil belajar siswa penerima beasiswa pada tahun 2015.
C. Pengujian Hipotesis Pengujuan hipotesis ini dilakukan menggunakan SPSS 22 dengan hasil sebagai berikut: Tabel. 4.12 Uji Korelasi
Dapat dilihat pada hasil perhitungan di atas bahwa harga korelasi (rhitung) sebesar 0,446 pada skor pemanfaatan beasiswa dan nilai UAS sesudah menerima beasiswa. Interpretasi koefisen korelasi dalam penelitian ini pada kategori sedang(lihat tabel 3.4 halaman 39). Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan untuk melihat tingkat signifikansi dilakukan dengan menggunakan uji t. Hipotesis untuk persyaratan uji t adalah sebagai berikut: H0 =
Tidak terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.
H1 =
Terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.
Untuk dasar pengambilan keputusan uji t adalah sebagai berikut: Tolak H0, jika thitung ≥ ttabel Terima H0, jika thitung < ttabel
55
Kemudian untuk mencari uji t secara manual dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
thitung = =
= = =
.√ √ ,
√ , ,
√ ,
√ ,
. , √ ,
, ,
= 2,862
Dari hasil perhitungan thitung diperoleh nilai sebesar 2,862. Setelah thitung didapat maka langkah selanjutnya adalah mencari ttabel. Untuk mencari ttabel dengan Alpha 0,05 dan derajat kebebasan (df = N-2). Maka, diperoleh ttabel sebesar 2,034 (lihat pada t tabel lampiran 13 halaman 90). Dari hasil tersebut barulah kita dapat membandingkannya antara thitung dengan ttabel, dasar pengambilan keputusan bahwa thit (2,862)≥ ttab (2,034) maka H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian dalam penelitian ini terbukti bahwa terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa dengan hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta.
56
D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan pada hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang dilakukan di SMK Negeri 4 Jakarta bahwa beasiswa KJP adalah beasiswa yang diberikan kepada siswa kurang mampu untuk membantu biaya personal pendidikan. Beasiswa ini diberikan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakata yang sumber dananya berasal dari APBD. Tujuan diberikannya beasiswa KJP adalah untuk memberikan keringanan dalam mengakses pendidikan dengan memberikan bantuan biaya personal pendidikan. Beasiswa KJP ini diberikan kepada
siswa
miskin/tidak
mampu
dari
jenjang
SD/MI,
SMP/MTs,
SMA/MA/SMK sederajat. Dalam proses rekruitmen/penyeleksian setelah calon penerima beasiswa KJP melampirkan berkas untuk diserakhan pada sekolah agar dapat di input secara online pihak sekolah mengadakan kunjungan/verifikasi faktual calon penerima bantuan dengan menggunakan intrumen. Instrumen tersebut berupa data pribadi dan data observasi laporan faktual yang ada di alapangan. Dari instrumen tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang menerima beasiswa KJP adalah benar-benar siswa dari keluarga tidak mampu yang membutuhkan bantuan. Dalam proses penyaluran beasiswa berdasarkan pada hasil wawancara yang dilakukan oleh pak Toga bahwa “penyaluran beasiswa KJP dilakukan dengan pemberian langsung kepada siswa penerima KJP melalui kartu debet yang diterbitkan oleh Bank DKI yang telah bekerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta. Penyaluran dana tersebut dilakukan setiap bulan dengan jumlah nominal sebesar Rp. 240.000,- untuk tingkat SMA/MA/SMK Sederajat”.46 Adanya proses pengawasan yang dilakukan oleh pihak dinas berupa kunjungan langsung ke sekolah dan melakukan uji petik terhadap siswa merupakan upaya dalam meminimalisir adanya penyimpangan yang dilakukan dalam penggunaan beasiswa, hal ini sesuai dengan wawancara yang telah dilakukan oleh pak toga selaku pihak sekolah yang menangani beasiswa KJP, beliau mengatakan bahwa “pengawasan dilakukan oleh dinas pemerintah DKI 46
Hasil wawancara dengan Pak Toga, pada tanggal 27 Mei 2016
57
Jakarta dengan bertanya langung kepada pihak sekolah dengan mengecek laporan penggunaan beasiswa yang digunakan oleh siswa. Selain itu, Dinas juga melakukan uji petik yaitu dengan memanggil siswa penerima beasiswa KJP untuk wawancara guna dimintai pertanggungjawaban secara lisan”.47 Berdasarkan instrumen pemanfaatan beasiswa KJP yang telah disebarkan pada siswa penerima KJP di tahun 2015 bahwa di dapat skor jawaban menyebar dari skor terendah (minimum) 32 yang artinya nilai tersebut yang paling rendah dalam memanfaatkan beasiswa untuk keperluan sekolah. Dan skor tertinggi (Maximum) 52 yang artinya nilai tersebut digunakan paling tinggi untuk keperluan sekolah, dan jumlah (sum) dari skor tersebut adalah 1394. Dengan distribusi skor tersebut diperoleh rata-rata (mean) sebesar 39,83, skor tengah (median) 40,00, data yang sering muncul (mode) 42, dan memiliki variance 26,029, range 20, serta simpangan baku (standar deviation) 5,102. Hal ini berarti skor pemanfaatan beasiswa memiliki distribusi normal dan derajat pencapaian responden secara keseluruhan pada variabel bebas (X) pemanfaatan beasiswa sebesar 66,38%, maka derajat pencapaian variabel pemanfaatan beasiswa KJP siswa SMK negeri 4 Jakarta tahun 2015 termasuk dalam kategori cukup. Hal ini membuktikan bahwa dengan pemberian beasiswa siswa sebesar 240.000,-/bulan (Rp. 2.880.000/tahun) setiap bulannya dapat dimanfaatkan cukup baik oleh siswa. Untuk lebih jelasnya pemanfaatan beasiswa yang digunakan oleh siswa di SMK Negeri 4 Jakarta tergambar pada diagram pie dibawah ini: PEMANFAATAN BEASISWA
25%
34%
Dana (trasnport, seragam, dll) Buku-buku sumber Alat tulis dan praktek
41%
Gambar 4.2 Diagram Pie Pemanfaatan Beasiswa 47
Hasil wawancara dengan Pak Toga, pada tanggal 27 Mei 2016
58
Berdasarkan wawancara dengan guru di SMK Negeri 4 Jakarta, bahwa hasil belajar siswa khususnya penerima beasiswa KJP lebih terlihat pada sikap dan prilaku mereka yang lebih disiplin dibanding sebelum menerima beasiswa KJP. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Pak Toga bahwa “… beasiswa dapat dihentikan/dicabut jika siswa tidak mematuhi aturan dan berprilaku tidak baik”.48 Dalam hal tersebut, beasiswa dapat memberikan pengaruh berupa motivasi untuk berprilaku lebih baik. Di samping itu, pengaruh pemberian beasiswa juga bisa terlihat dari tingkat kehadiran siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dokumen rekapan kehadiran siswa di sekolah. Setelah studi dokumen hasil dari tingkat kehadiran peserta didik penerima beasiswa KJP di tahun 2015 secara keseluruhan terdapat perbedaan bahwa tingkat kehadiran yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan sebesar 0,52% dibanding sebelum menerima beasiswa. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada gambar dibawah ini: 99.90% 99.80% 99.70% 99.60% 99.50% Series1
99.40% 99.30% 99.20% 99.10% 99.00% Sebelum
sesudah
Gambar 4.3 Tingkat Kehadiran Siswa
Selain itu, dari hasil analisis dokumentasi kegiatan ekstrakulikuler kepramukaan siswa penerima beasiswa terlihat perbedaan yakni dari baik dalam
48
Hasil wawancara dengan Bapak Togarotop, pada tanggal 27 Mei 2016
59
memahami dasar-dasar kepramukaan hingga menjadi mampu menunjukan sikap kerjasama dalam tim. Bukan hanya ekstrakulikuler kepramukaan saja namun, ekstrakulikuler bimbingan konseling memiliki perbedaan siswa dari baik dalam mengenal dunia SMK dan Jurusannya menjadi mampu dalam mengenal lapangan pekerjaan dan memiliki pegalaman lebih untuk meningkatkan kompetensi diri. Selanjutnya hasil analisis yang telah dilakukan untuk melihat hubungan pemanfaatan beasiswa dengan hasil belajar dilihat dari harga perhitungan koefisien korelasi (r) adalah 0,446 pada kategori sedang dengan kriteria rhitung ≥ rtabel = (0,446 ≥ 0,3338) maka, H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian dapat ditarik kesimpul bahwa terdapat hubungan positif antara pemanfaatan beasiswa dengan hasi belajar, dan jika di persentasikan besaran pengaruh pemanfaatan beasiswa yakni (0,446² x 100%) = 19,89%. Artinya, pemanfaatan beasiswa dapat mempengaruhi hasil belajar dengan presentase 19,89%. Setelah itu untuk melihat signifikansi pengaruh pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa dilihat dari nilai UAS dan dilakukan uji t dari hasil analisis tersebut bahwa thitung ≥ ttabel (2,862 ≥ 2,03452) maka, H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa setelah menerima beasiswa tahun 2015. Jadi hipotetis yang dikemukakan (Bab II hal 33) Pemanfaatan beasiswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa terbukti.
E. Keterbatasan Penelitian 1. Jarak, antara tempat tinggal peneliti dengan universitas dan jarak tempat penelitian cukup jauh sehingga peneliti merasa kesulitan dalam mengakes ketempat tujuan penelitian sehingga memerlukan waktu cukup lama. 2. Waktu, pembagian waktu yang kurang terorganisir antara penelitian dan tugas kampus menjadi hal yang tidak efektif dan tidak efisien dalam melaksanakan penelitian, sehingga penelitian tidak berjalan optimal. Selain itu, penelitian ini terkendala dalam pengumpulan responden, responden yang terdiri dari kelas XI dan XII terkendala dengan jadwal
60
sekolah untuk persiapan Ujian Nasional untuk kelas XII dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk kelas XI. Jadi, reponden atau sampel yang bisa terkumpul hanya berkisar 35 siswa. 3. Biaya, dengan jarak yang cukup jauh peneliti memerlukan biaya tambahan untuk dapat mengakses tempat tujuan penelitian.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya pengaruh pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa dengan harga korelasi 0,446 yang selanjutnya dengan dilakukannya uji t hasil perhitungan tersebut ialah thitung(2,862)≥ ttabel(2,034) maka H0 ditolak H1 diterima. Dengan demikian dalam penelitian ini terbukti bahwa terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan beasiswa dengan hasil belajar siswa di SMK Negeri 4 Jakarta. Hal ini dapat diindikasikan dari beberapa faktor seperti dibawah ini: 1. Berdasarkan hasil analisa deskriptif pencapaian vaiabel pemanfaatan beasiswa termasuk kategori cukup yaitu sebesar 66,38% pemanfaatan beasiswa yang digunakan untuk keperluan kebutuhan sekolah seperti (transportasi, seragam, buku-buku sumber, alat tuis dan praktek serta fasilitas belajar lainnya). 2. Disamping itu, pengaruh yang diberikan oleh beasiswa itu sendiri lebih kepada sikap disiplin siswa. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kehadiran siswa meningkat dari sebelum menerima beasiswa dan setelah menerima beasiswa, dari 99,29% ke 99,81%. 3. Pengaruh lain juga dapat dilihat dari kegiatan ekstrakulikuler bahwa siswa mampu meningkatkan kerjasama dalam tim dan mampu mengenal lapangan dan memiliki pengalaman yang lebih dalam meningkatkan kompetensinya.
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran penulis yang dapat digunakan untuk dapat meningkatkan hasil belajar terkait dengan pemanfaatan beasiswa KJP, saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Disarankan pada Pemerintah DKI Jakarta untuk setiap periodenya mampu mengadakan evaluasi secara maksimal baik dari sistem pemberian beasiswa maupun pelaporan hingga pemantauan beasiswa KJP. Hal ini dimaksudkan
62
agar siswa dapat memanfaatkan beasiswa dengan semaksimal mungkin untuk dapat menigkatkan hasil belajarnya. Sejalan dengan tujuan pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP yaitu meningkatkan akses layanan pendidikan secara adil dan merata, menjamin kepastian mendapatkan layanan pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil pendidikan. 2. Disarankan pada sekolah untuk menyeleksi calon penerima beasiswa sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan terutama bagi siswa yang kurang mampu dan memiliki motivasi belajar yang tinggi. 3. Disarankan pada peneliti selanjutnya agar mampu untuk mengembangkan konsep tentang pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar siswa. 4. Disarankan pada siswa penerima beasiswa untuk dapat memanfaatkan beasiswa dengan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah dalam memenuhi kebutuhan akademis antara lain buku, alat tulis, tas sekolah, baju (seragam), sepatu sekolah, tambahan makan, transport ke sekolah dengan harapan dapat meningkatkan hasil kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 2, 2010. Barnawi, dan Arifin, M. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, Cet. 1, 2006. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Pedoman Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) Bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu Melalui Kartu Jakarta Pintar. Jakarta, 2013. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar. Jakarta, 2015. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Panduan Pelaksanaan Beasiswa Siswa Miskin (BSM). Jakarta: Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional, 2010. Ganda, Yahya. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo, 2004. Julianto, Yono., Nurhasan, Syah., Indrati, Kusumaningrum. (2014). Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Dengan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FT-UNP. Journal of Civil Engineering and Vocational Education, 2(2), 428-434. Junaidi, Modul Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI. Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia, 2011. Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Cet. 2, 2015. Lubis, Syahron. Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press, 2009. Martha, K. 100++ Beasiswa S-1 Favorit dalam Negeri di Universitas Pilihan. Jakarta: Grasindo, 2016.
63
64
Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 10, 2006. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Sistem Pendidikan. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusu Ibukota Jakara Nomor 190 Tahun 2012 Tentang Pemberian Bantuan Biaya Personal Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu/Miskin Melalui Kartu Jakarta Pintar. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 174 Tahun 2015 Tentang Bantuan Biaya Personal Pendidikan Bagi Peserta Didik dari Keluarga Tidak Mampu Melalui Kartu Jakarta Pintar. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Ed. 3, 2002. Ratnawulan, Elis dan Rusdiana, A. evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia, 2015. Santoso, Singgih. SPSS 22 From Essential to Expert Skills. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2014. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 5, 2010. Sofyan, Ahmad, dkk., Evaluasi Pembelajran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. 1, 2006. Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012. Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. 11, 2015. Sujarweni, V. Wiratna dan Endrayanto, Poly. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet. 1, 2012. Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 5, 2009. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
65 LAMPIRAN 1 ANGKET PENELITIAN PENGARUH PEMANFAATAN BEASISWA KARTU JAKARTA PINTAR TERHADAP HASIL BELAJAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pada kesempatan kali ini penulis memohon bantuan Saudara/i untuk mengisi angket ini. Pengisian angkat ini tidak akan mempengaruhi nilai/pribadi Saudara/i dalam hal apapun, kiranya saudara/i memberikan informasi jawaban dalam angket ini dalam keadaan yang sebenarnya sesuai dengan apa yang terjadi. Kerahasiaan jawaban anda menjadi kode etik penelitian ini. Atas segala informasi dan waktu yang telah diberikan Saudara/i penulis mengucapkan terimakasih. Petunjuk Pengisian Berikut ini kami sajikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan Pengaruh Pemanfaatan Beasiswa Kartu Jakarta Pintar terhadap Hasil Belajar. Bacalah angket pertanyaan ini dengan baik, sesuai dengan apa yang dirasakan dan dilakukan selama ini. Selanjutnya pilihlah salah satu jawaban yang paling cocok dengan Anda dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom yang anda pilih. Setelah menjawab semua item silahkan Saudara/i periksa kembali jawaban Saudara/i agar tidak ada yang terlewat. Keterangan: Untuk masing-masing pertanyaan dilengkapi dengan 4 pilihan jawaban yaitu: SL
= Selalu
SR
= Sering
JR
= Jarang
TP
= Tidak Pernah
Contoh pengisian:
66 1. Jika hal ini sesuai dengan keadaan Anda maka berilah tanda check list (√) pada salah satu kotak jawaban Anda sesuai nomor soal. No.
Pertanyaan
Alternatif Jawaban SL
1.
SR
JR
TP
√
Dana beasiswa saya gunakan untuk membeli perlengkapan sekolah.
2. Bila terdapat kesalahan dalam pemberian jawaban, maka anda dapat meralatnya dengan memberikan sebuah garis pada jawaban anda dan memberikan jawaban yang anda anggap paling sesuai. No.
Pertanyaan
Alternatif Jawaban SL
1.
Dana beasiswa saya gunakan untuk membeli perlengkapan
SR
JR
√
√
SR
JR
TP
sekolah.
Angket Pernyataan Nama : NIS
: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pernyataan Saya menggunakan uang beasiswa untuk keperluan pribadi di luar sekolah. Saya tidak menggunakan uang beasiswa untuk tarnsporatasi ke sekolah. Saya menggunakan beasiswa untuk membeli perlengkapan sekolah (seperti membeli alat tulis, tas dll). Saya menggunakan dana beasiswa untuk menonton bioskop. Saya tidak menggunakan dana beasiswa untuk keperluan ekstrakulikuler. Dana beasiswa saya gunakan untuk keperluan di luar kegiatan sekolah (seperti membeli playstation) Saya menggunkan dana beasiswa untuk belanja kebutuhan keluarga sehari-hari (misalnya sembako) Saya mentraktir teman dengan menggunakan dana beasiswa. Dana beasiswa saya gunakan untuk membeli tas dan sepatu untuk sekolah Saya menggunakan dana beasiswa untuk menyelesaikan tugas sekolah (seperti membuat prakarya, atau praktek kejuruan
SL
TP
67
11. 12
13. 14. 15. 16. 17.
18. 19. 20. 21.
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
lainnya) Dana beasiswa saya pakai untuk mengikuti kegiatan di sekolah (misalnya untuk praktek kejuruan) Sebelum menerima beasiswa saya sangat sulit mendapatkan bahan tugas dari sekolah, dengan adanya dana beasiswa saya membeli buku sumber yang saya butuhkan. Saya membeli buku pembelajaran (seperti referensi, pengayaan) dari dana beasiswa. Saya berusaha untuk mencukupi buku dan bahan pembelajaran dari dana beasiswa. Orang tua saya menganjurkan membeli buku dan bahan pembelajaran dengan dana beasiswa. Saya membeli perlengkapan sekolah (seperti buku, pulpen, pensil, penghapus, dan lain sebagainya) dari dana beasiswa. Untuk membeli majalah/koran yang berguna bagi pembelajaran merupakan tanggung jawab orang tua bukan dari dana beasiswa. Dalam mengcopy bahan untuk pembelajaran saya membayar dari dana beasiswa. Saya menggunakan beasiswa untuk membeli buku novel, comik, untuk mengisi waktu luang. Saya selalu mengutamakan membeli buku tulis dan alat tulis dengan dana pemberian beasiswa. Dana beasiswa saya gunakan untuk print/photo copy buku/ materi dan sumber belajar lainnya untuk menunjang pembelajaran. Perlengkapan tulis seperti buku dan pena tidak pernah saya beli dengan dana beasiswa. Saya menggunkan dana beasiswa untuk membeli penggaris dan jangka. Perlengkapan praktek kejuruan yang tidak tersedia dalam sekolah saya beli dengan dana beasiswa. Saya tidak pernah menggunakan dana beasiswa untuk kegiatan praktek kejuruan. Saya menggunkan uang beasiswa untuk membeli flashdisk. Saya tidak membeli flasdisk dengan biaya beasiswa. Saya dapat membeli laptop dengan dana beasiswa guna kegiatan pembelajaran di sekolah. Dana beasiswa saya gunakan untuk bermain game. Saya menggunkan biaya beasiswa untuk membeli handphone. Saya tidak pernah menggunakan dana beasiswa untuk kegiatan praktek. Dana beasiswa saya gunakan untuk membeli barang elektronik (hand phone). Saya tidak membutuhkan fasilitas penunjang pembelajaran (contoh meja belajar, lampu belajar dan lain sebagainya)
68 LAMPIRAN 2
TABULASI DATA PEMANFAATAN BEASISWA KJP SKOR PERTANYAAN N N N N N o o o o o 1 1 1 1 1 5 6 7 8 9 3 3 3 2 2
N o 1 1
N o 2 3
N o 3 4
N o 4 4
N o 5 2
N o 6 4
N o 7 4
N o 8 4
N o 9 3
N o 1 0 1
N o 1 1 2
N o 1 2 2
N o 1 3 2
N o 1 4 3
R3
3 4
1 3
4 4
4 4
2 1
1 4
2 3
4 4
2 2
1 1
3 2
1 2
2 3
3 3
3 3
3 4
4 3
1 1
R4
4
3
3
4
3
4
4
4
1
1
2
2
1
3
3
3
3
R5
4
1
3
5
1
4
4
4
1
1
1
1
2
1
1
3
R6 R7
4
4
4
4
4
4
4
4
3
1
1
1
4
1
1
R8
2 4
1 1
3 3
4 4
1 4
3 4
3 3
4 4
2 1
1 1
2 1
2 1
3 4
3 4
R9
4
1
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
3
R10
4
4
3
4
2
4
2
4
3
1
3
2
R11 R12
4 3
1 3
4 4
4 4
1 1
3 3
3 3
4 4
2 3
1 2
1 3
R13
3
3
4
4
4
4
4
3
3
2
R14
1
3
4
4
1
4
4
4
3
R15
4
4
4
4
1
4
4
4
R16 R17
4 4
1 3
4 4
4 4
1 1
4 4
1 4
R18
4
3
4
4
1
4
R19
4
1
4
4
1
R20
3
3
3
4
R21
4
2
4
4
Res
R1 R2
N o 2 0 4
N o 2 1 2
N o 2 2 3
N o 2 3 3
N o 2 4 3
N o 2 5 1
N o 2 6 1
N o 2 7 4
N o 2 8 1
N o 2 9 4
N o 3 0 4
N o 3 1 1
N o 3 2 1
N o 3 3 2
4 4
4 4
1 3
4 3
2 3
2 1
1 1
1 1
4 4
4 1
4 4
4 4
4 4
4 4
2 4
89 96
1
4
3
1
3
2
2
1
1
3
2
4
4
3
2
4
88
1
1
4
3
1
4
3
1
1
1
4
1
4
4
1
1
4
76
4
4
1
4
4
1
4
4
1
1
1
4
1
4
4
4
1
4
95
3 4
4 4
2 4
2 1
4 4
4 4
2 1
3 4
4 2
1 1
1 1
1 1
1 4
1 1
4 4
4 4
1 1
1 2
3 4
80 90
4
4
4
3
4
4
4
1
4
4
4
1
1
4
4
4
4
1
4
3
111
4
3
3
3
4
2
4
3
2
4
3
4
3
3
3
1
4
4
3
1
4
101
1 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
1 2
4 4
4 3
1 2
4 3
4 3
1 2
1 1
1 4
4 3
1 1
4 4
4 4
1 1
1 1
4 3
89 93
3
2
3
3
4
4
3
2
4
4
3
3
2
2
1
1
3
3
4
4
3
3
3
101
2
2
4
3
3
4
4
3
2
4
3
3
4
4
3
1
1
3
1
4
4
3
1
4
98
2
2
4
4
4
4
4
4
1
1
3
4
1
4
4
2
1
3
3
1
4
4
4
1
4
102
4 4
1 1
1 1
3 3
2 4
4 3
3 4
3 4
3 4
2 4
3 2
1 4
4 3
1 1
3 3
3 1
1 1
1 1
1 1
4 4
1 1
4 4
4 4
1 4
1 1
4 4
82 95
4
4
1
1
3
2
3
4
4
4
4
1
4
4
2
4
4
1
1
4
4
1
4
4
4
1
4
101
4
4
4
1
1
1
1
4
1
1
4
4
1
4
4
1
4
4
1
1
1
1
1
4
4
1
1
4
81
1
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
1
4
3
1
2
3
2
1
3
2
1
4
4
2
1
2
86
1
4
1
4
1
1
4
1
4
4
4
4
1
1
4
4
1
4
4
1
1
4
1
1
4
4
1
1
4
88
Jumlah
86
69 R22
4
3
3
4
4
4
3
4
2
2
2
2
3
2
2
4
2
1
4
3
2
4
2
2
2
1
1
4
4
4
4
4
4
96
R23
4
3
4
4
3
3
2
4
1
1
3
3
3
1
4
3
3
1
4
4
1
4
2
1
1
1
4
1
4
4
4
4
4
93
R24 R25
4 4
4 4
4 4
4 4
1 1
4 4
4 4
4 4
3 1
2 1
3 3
3 3
4 4
3 4
3 3
4 2
3 1
2 1
3 4
4 4
2 1
4 4
4 1
3 1
1 1
1 1
3 4
4 4
4 4
4 4
3 4
2 1
4 4
105 94
R26
3
1
3
4
1
4
3
4
1
1
3
2
2
3
3
3
1
1
4
4
1
4
2
1
1
1
4
1
4
4
1
1
4
80
R27
2
1
4
4
1
3
3
4
1
1
2
2
2
1
2
4
1
1
4
4
1
4
3
4
1
2
1
1
4
4
1
1
4
78
R28 R29
4
1
4
4
1
4
3
4
1
1
3
1
4
3
3
3
4
1
4
4
1
2
1
1
1
1
4
1
4
4
4
1
3
85
R30
4 4
1 1
4 4
4 4
1 1
4 4
3 3
4 4
1 1
1 1
3 2
1 1
4 4
3 3
3 3
3 2
4 3
1 1
4 4
3 3
1 1
4 4
1 3
1 1
1 1
4 1
4 4
1 1
4 4
4 4
4 4
1 1
4 3
90 85
R31
3
2
3
4
4
4
3
4
2
1
1
1
4
2
2
4
1
1
4
4
1
4
3
3
1
1
1
1
4
4
1
1
4
83
R32
3
2
3
4
1
3
3
4
2
1
1
1
4
3
2
3
3
1
4
2
1
4
2
1
1
1
4
1
4
4
1
4
4
82
R33 R34
3
3
3
4
1
4
4
4
1
3
2
2
3
4
3
4
1
1
4
3
1
2
2
2
2
1
3
1
4
4
3
1
4
87
R35
3 4
3 4
3 4
4 4
1 4
3 4
3 4
4 4
1 2
3 1
2 4
2 4
4 4
4 4
4 4
3 4
1 3
4 1
3 4
4 4
1 1
4 4
3 2
1 3
4 4
3 3
3 3
2 1
4 4
4 3
3 3
2 1
4 4
97 107
R36
4
4
4
4
4
4
4
4
2
1
4
4
4
4
4
4
3
1
4
4
4
4
2
3
1
2
3
1
4
4
3
1
4
107
R37
3
2
3
4
1
4
3
4
2
1
3
2
4
4
3
4
1
1
4
4
1
4
1
1
1
1
1
4
4
4
1
1
4
85
R38 R39
3 4
3 1
3 4
4 4
1 1
4 4
3 4
4 4
2 1
1 1
3 4
2 4
4 1
4 4
3 4
4 4
1 3
1 1
4 3
4 4
1 1
4 4
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
4 4
4 4
1 1
1 1
4 4
83 85
R40
4
1
4
4
1
4
4
4
1
1
4
4
4
1
1
1
3
1
3
4
1
4
4
1
1
1
1
1
4
4
1
1
4
82
R41
4
1
1
3
3
4
4
4
1
2
2
2
2
2
2
3
3
1
4
3
1
3
2
2
1
1
3
1
4
4
3
1
4
81
R42
4
3
4
4
1
4
3
4
2
1
4
2
1
3
2
4
3
2
4
4
2
3
2
4
2
1
1
3
4
4
4
1
4
94
70 LAMPIRAN 3 VALIDITAS BUTIR INSTRUMEN Dari hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS 22 uji validitas instumen butir soal dapat diketahui melalui analisis output. Untuk mengetahui nilai rhitung pada uji validitas instrumen
pada SPSS 22 dapat dilihat output pada skor total. Untuk melihat apakah
instrumen valid atau tidak maka rhitung dibandingkan dengan nilai rtabel dengan menggunakan kaidah pengambilan keputusan: Jika rhitung ≥ rtabel, maka butir soal atau variabel Valid Jika rhitung ≤ rtabel, maka butir soal atau variabel Tidak Valid Untuk nilai rtabel dapat dilihat pada nilai rtabel (terlampir) dengan kaidah df = n – 2. Maka, df = 40 – 2 = 38, dengan signifikansi 5% maka nilai rtabel adalah 0,3044. Jadi, jumlah instrumen yang valid sebanyak 18 butir dan yang tidak valid sebanyak 15 butir, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Butir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Jumlah - Pearson Correlation .240 .656 .372 -.063 .407 .152 .246 -.186 .508 .212 .429 .509 .214 .414 .539 .319 .278 .362 .078 .153 .477
Kaidah
Rtabel
Kaidah
≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥
0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304
Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
71 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
.171 .140 .422 .355 .298 .262 .350 b. -.294 .495 .275 .050
≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥ ≥
0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304
Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
72 LAMPIRAN 4 Reliability Instrumen
Dari hasil output di dapat nilai Alpha sebesar 0,690, nilai ini kemudian kita bandingan dengan rtabel. rtabel dicari signifikansi 5% (0.05) dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 42, maka di dapat rtabel sebesar 0.2973. Oleh karena itu rhitung = 0.690> rtabel = 0.2973, maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel.
73 LAMPIRAN 5 TABULASI DATA PEMANFAATAN BEASISWA KJP SKOR PERNYATAAN No
Responden
1
11553
2
11530
3
11536
4 5
11542 11530
6
11525
7
11531
8
11535
9 10
11534 11537
11
11523
12
11532
13
11548 11539
14 15
11546
16
11543
17
11540
18
11524 11522
19 20
11610
Jumlah No 1
No 2
No 3
No 4
No 5
No 6
No 7
No 8
No 9
No 10
No 11
No 12
No 13
No 14
No 15
4 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
1 3 1 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3
4 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 1 2 3 1 2 2 3 3 3
4 3 2 2 4 4 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 4
4 3 3 3 3 2 2 4 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 4 3
4 3 3 3 4 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4 4 3 3 4 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4
1 2 1 2 3 3 4 1 2 3 3 1 4 2 1 2 3 2 3 3
2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 1 2 2
2 3 4 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2
1 2 1 2 4 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2
2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2
1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 3 1 1 1 3 2 2 1 4 4
3 4 1 3 3 2 3 4 3 1 3 2 3 4 4 2 3 4 2 2
40 42 32 41 46 42 38 36 34 36 34 36 39 40 37 39 36 36 45 42
74 21
11612
22
11609
23 24
11613
25
11615
26
11596
27
11588 11593
28 29
11600
11591
30
11605
31
11597
32
11602 11600
33 34 35
11607 11614
4 4 4 1 3 2 1 3 4 4 4 1 3 4 3
3 3 4 1 3 3 4 2 4 4 1 2 3 2 4
3 3 2 1 3 3 3 3 2 1 2 2 1 1 3
2 4 3 1 3 2 3 2 4 4 3 1 2 1 3
4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 4 3
3 3 3 1 3 2 4 3 4 2 1 1 4 3 2
4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4
4 3 3 4 4 3 2 4 1 4 3 3 4 4 3
3 3 3 4 3 2 2 3 2 1 3 2 4 2 2
3 4 3 1 3 3 4 3 2 4 1 2 1 4 3
4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3
4 3 4 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 4 3
4 4 4 2 2 2 3 2 4 1 4 2 1 4 1
3 3 2 2 2 2 4 2 2 1 3 3 1 2 3
4 4 4 1 2 2 3 2 4 4 4 4 1 3 2
52 52 48 32 44 37 45 42 41 41 39 32 34 42 42
75 LAMPIRAN 6 DATA VARIABEL PENELITIAN No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
NIS 11553 11530 11536 11542 11533 11525 11531 11535 11534 11537 11523 11532 11548 11539 11546 11543 11540 11524 11522 11610 11612 11609 11613 11600 11615 11596 11588 11593 11591 11605 11597 11602 11604 11607 11614 Jumlah
40 42 32 41 46 42 38 36 34 36 34 36 39 40 37 39 36 36 45 42 52 52 48 32 44 37 45 42 41 41 39 32 34 42 42
48,53 44,33 44,13 43,07 46,80 42,20 40,40 42,00 45,20 45,87 41,93 38,33 37,40 41,20 43,13 41,00 42,47 41,60 44,60 42,87 45,93 43,33 44,80 42,00 39,27 41,07 45,87 43,60 41,27 50,40 47,13 46,07 45,40 44,93 49,07
Nilai Sesudah Menerima Beasiswa (Y) 51,60 58,13 51,47 56,33 55,67 51,07 49,27 51,13 51,47 54,87 53,93 52,47 50,20 54,40 54,40 54,87 56,00 54,60 58,33 53,80 60,20 55,53 56,73 50,67 51,67 52,20 59,40 49,20 52,67 59,67 56,13 55,33 56,53 56,53 58,67
1394
1527,20
1905,14
Hasil Skor Pemanfaatan Beasiswa (X)
Nilai Sebelum Menerima Beasiswa
76 LAMPIRAN 7 ANALISA DESKRIPTIF
77
78
79
80
Perhitungan Derajat Pencapaian
N
= 35
Jumlah skor = 1394 Jumlah Item = 15 skala tertinggi
=4 = =
∑X
∑
x 100%
x 100%
= 66,38%
(Kategori Cukup)
81 LAMPIRAN 8 UJI PERSYARATAN ANALISIS A. UJI NORMALITAS
Untuk signifikansi normalitas data Alpha yang dianut adalah sebesar 0,05. Dari data penelitian ini seluruh variabel lebih besar dari pada 0,05. Maka kedua variabel ini berdistribusi NORMAL. B. UJI LINEARITAS
Linearity, yaitu Fhit = 0,723, dengan skor Hipotesis statistik :
signifikansi yang diperoleh sebesar 0,715
H0 : Y = ᾳ + ßX (linear)
> alpha 0,05. Dapat dikatakan bahwa
H1 : Y ‡ᾳ + ßX (tidak linear)
sebaran data pada variabel pemanfaatan beasiswa mempunyai hubungan yang
Uji linearitas persamaan garis regresi diperoleh dari baris Deviation from
linear dengan hasil belajar siswa.
82 LAMPIRAN 9 UJI HIPOTESIS
Harga koefisien korelasi pemanfaatan beasiswa terhadap hasil belajar setelah menerima beasiswa (r) adalah 0,446 pada kategori sedang. Kriteria untuk pengambilan keputusan bahwa rhitung > rtabel (0,446> 0,3338) maka, H0 ditolak. Dengan demikian bahwa terdapat hubungan pemanfaatan beasiswa dengan hasil belajar. Selanjutnya, untuk mengetahui determinan seberapa besar kontribusi tiap variabel caranya dengan mengkuadratkan r dikali presentase 100%. Hasil dari perhitungan yaitu (0,446² x 100%) = 19,89%. Dapat ditarik kesimpulan artinya bahwa variabel hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh variabel pemanfaatan beasiswasebesar 19,89%.
83 LAMPIRAN 10 PEDOMAN WAWANCARA 1. Perkenalkan diri dan ucapkan terimakasih kepada informan atas kesediaannya di wawancara. 2. Jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan. 3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara. 4. Catatlah seluruh pembiacaraan, jika perlu gunakan alat bantu seperti perekam suara. 5. Mintalah waktu jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas.
Nama
: Anggiat Togatorop, S.Pd
Jabatan
: Guru Bahasa Indonesia
Waktu/Tgl
:
Tempat
:
Wawancara Pewawancara : Bersumber dari manakah pemberian KJP? Narasumber
: Sesuai dengan yang kami tahu dari pengarahan bahwa sumber dana beasiswa itu berasal dari APBD itu adalah sesuai dengan yang kami dapatkan penjelasan dari pihak Dinas.
Pewawancara : Hal-hal apasajakah/syarat-syarat yang perlu diperhatikan untuk memperoleh KJP? Narasumber
: Kalau tentang syarat untuk mendapatkan KJP yang pertama, keluarga itu harus dari keluarga kurang mampu dari sisi ekonomi, hal itu dikuatkan oleh surat pengantar dari Rt/Rw dan dikuatkan lagi oleh lurah masing-masing. Terus Dinas juga meminta Akte Lahir asli dan copy nya, KK, KTP orang tua, Kartu Pelajar siswa sebagai syarat untuk mendapatkan Beasiswa KJP.
Pewawancara : Bagaimakah proses atau prosedur siswa dalam mempeorleh KJP? Narasumber
: Kalau tentang proses untuk mendapatkan beasiswa KJP itu pertama-tama kita informasikan/umumkan baik ketika saat upacara di lapangan, atau kita sampaikan melalui wali kelas, ataupun diumumkan dengan speaker/pengeras
84 suara di kelas-kelasnya, untuk mendapatkan KJP adalah untuk siswa yang dimaksud mengurus surat pengatar, KK, Akte, KTP, dan lain sebagainya, selanjutnya dilampiri semua berkas itu diserahkan pada pihak sekolah untuk di input secara online ke pihak Dinas. Pewawancara : Bagaimana dengan penyaluran dana tersebut, dan berapa kisaran dana yang diterima siswa? Narasumber
: Beasiswa langsung diberikan kepada siswa melalui Bank DKI Jakarta yang telah bekerjasama dengan Pemda, dan soal dana yang cair biasanya setiap bulan ditransfer sebesar Rp. 240.000,-
Pewawancara : Adakah pengawasan terhadap pemanfaatan KJP? Narasumber
: Menurut yang kami alami secara khusus di SMK 4 ini, pengawasan itu ada.
Pewawancara : Bagaimana pengawasan itu dilakukan? Narasumber
: Selama ini bentuk pengawaan yang dilakukan oleh pemerintah itu dari dinas datang langsung untuk bertanya kepada pihak sekolah yang mengurus, dan ada juga uji petik yaitu siswa yang bersangkutan diwawancarai secara langsung tentang
pemberian
basiswa
KJP
tersebut
oleh
pihak
pemerintah
(didelegasikan) mereka di panggil dan di wawancarai tentang beasiswa tersebut. Saya kira itu pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pemberian KJP. Pewawancara : Adakah hambatan atau kendala dalam sistem atau pemberian KJP? Mengapa? Narasumber
: Kalau tentang hambatan yang dialami oleh pihak sekolah yang mengurus ya terutama hambatan dari siswa itu sendiri misalnya kita (pihak sekolah) sudah memberi batasan waktu untuk melengkapi berkas, katakanlah kita beri batasan waktu 4 hari sebelum yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga pihak sekolah bisa mengurus. Tetapi jarang ditepati oleh siswa, sering terjadi keterlambatan pengumpulan data padahal sudah memasuki kategori batasan waktu, dan masih ada siswa yang baru bertanya ‘kapan pak batas akhir pengumpulan?’ artinya siswa belum mengurus. Begitu juga dengan hambatan yang dialami oleh siswa “mengapa ko baru sekarang?”, “RT/RW nya pak tidak ada di tempat”. Nah, hal seperti itu menjadi hambatan yang sering kita dapati.
Pewawancara : Sudah tepatkah pemberian KJP untuk siswa disekolah ini? Narasumber
: Tepat sasarankah sudah KJP itu kalau menurut hemat kami sesuai dengan prosedur yang kita jalani masih dalam kategori tepat sasaran, satu pengalaman
85 kita katakan dalam hal penyaringan/penyeleksian pernah ada masuk berkas orang tuanya ibu sarjana bapak sarjana ibu PNS dan ibunya guru, tetapi keluarga itu masih mengajukan KJP, itu sudah otomatis tidak dilanjutkan. Siapapun saya kira sudah pasti mengategorikan itu tidak lagi keluarga mampu dari sisi ekonomi. Pewawancara : Adakah pengaruhdari beasiswa itu, dan bagaimana beasiswa bisa mempengaruhinya? Narasumber
: Tentu pastilah ada, misal karena sebelum mereka dinyatakan mendapatkan sudah di arakhan terlebih dahulu dalam bentuk, ‘andaikan nanti anda mendapatkan KJP tersebut tetapi suatu ketika perilakumu tidak sesuai atau berperilaku tidak baik maka bantuan KJP itu bisa dihentikan’ dengan arahan itu tentu ada kearah yang lebih baik kalau tentang perbedaannya.
Pewawancara : Adakah dampak dari pemberian KJP ini bagi siswa sendiri maupun masyarakat? Narasumber
: Kalau tentang dampak dari pemberian bantuan KJP ke masyarakat dari sisi ekonomi itu, memang sisi positifya ada, ya tentu sangat membantu bagi keluarga yang kurang mampu yang kita tau, pernah ada orang tua mengatakan, anaknya tidak sekolah karena waktu itu belum ada ongkos, sisis positifnya bisa membantu anak melanjutkan sekolah. Tetapi, dari sisi negatifnya walaupun kita belum mengadakan survei/penelitian tetapi sesuai dengan yang kita dengarkan dari luar dengan mendapatkan KJP tersebut, ada masyarakat menyalah gunaan tidak digunakan pada tempatnya, malah digunakan jauh melenceng dari kebutuhan pendidikan anaknya. Pernah saya bertanya waktu itu masih bisa mengambil tunai tetapi sekarang tidak diperbolehkan lagi, tetapi waktu itu ketika saya tanyakan ‘uang KJP itu dikemanakan’ tidak lagi beli buku anaknya, tas anaknya, sepatu anaknya, malah kebutuhan pokok rumah tangganya itu saya temukan yang seperti itu, jadi dengan kata lain/disisi lain meninabobokan seharusnya untuk kebutuhan pendidikan anaknya malah untuk membeli beras tidak usah berusaha lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari ini meninabobokan masyarakat sisi negatifnya.
Pewawancara : Adakah saran untuk pemerintah dalam kebijakan pemberian beasiswa KJP? Narasumber
: Dari saran tidak muluk-muluk, yaitu:
87 LAMPIRAN 11 DAFTAR NAMA RESOPNDEN PENERIMA KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Yusuf Fadhil Maulana Hartono Wibowo Muhammad Nico Azis Mulana Andi Patirangi Bagus Trinanda Firman Banni Zakaria Firdaus Muzaky Hekmah Setiano Ady Kurniawan Dicky Ramadhan Reynaldi Lukmanul Hakim Putra Dwi Septiananda Muhammad Rizqi Darmawan Lutfi Iftul Amalah Aji Firmansyah Adelya Maezelinne Royan Hidayat Sindi Yuniar Sari Robiatul Adawiyah Sofyan Sawri Muhamad Naufal Firdaus Sulaeman Muhammad Ari Setiawan Khoirul Yanuar Miftahul Rizky Lutfi Hafidz Aminudi Nur Mustika Farha Muhammad Fahmi Dwi Saputra Aditya Bayu Setyawan Andrew Frastyan Akbar Kurniawan
NIS 11553 11530 11536 11542 11533 11525 11531 11535 11534 11537 11523 11532 11548 11539 11546 11543 11540 11524 11522 11610 11612 11609 11613 11600 11615 11596 11588 11593 11591 11605 11597 11602 11604 11607 11614
Kelas
Jurusan
XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI XI
Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Furniture Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B Tek. Instalasi Tenaga Listrik – B
88 LAMPIRAN 14 ABSENSI KEHADIRAN SISWA Sebelum NIS
11553 11530 11536 11542 11533 11525 11531 11535 11534 11537 11523 11532 11548 11539 11546 11543 11540 11524 11522 11610 11612 11609 11613 11600 11615 11596 11588 11593 11591 11605 11597 11602 11604 11607 11614
Sakit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
Izin 2 1 1 1 1 1 1 1 1 -
Alfa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -
Sakit 1 -
Sesudah Izin 1 1 -
Alfa 1 1 -
89
90