PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN DESKRIPSI JABATAN (JOB DESCRIPTION) TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG
JURNAL
Oleh : HELENA DESFAROZA HAMZAH NPM. 1110005530106
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2015
PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN DESKRIPSI JABATAN (JOB DESCRIPTION) TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG
Abstrak
Oleh Helena Desfaroza Hamzah / 1110005530106 Pembimbing I Gus Andri, SE, MM
Pembimbing II Lenny Hasan, SE, MM
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara satu per satu dan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif data kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi kepustakaan dan angket. Jumlah sampel penelitian yang digunakan adalah 100 orang pegawai (selain medis dan paramedis) pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang dengan teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda, uji t, uji F dan analisis koefisien determinasi. Analisis regresi linier berganda menghasilkan persamaan regresi Y = 0,129 + 0,327 X1 + 0,629 X2 + e. Uji t menghasilkan penempatan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang karena nilai t hitung 2,437 > t tabel 1,984 dan nilai signifikansi 0,017 < level of significant 0,05 dan deskripsi jabatan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang karena nilai t hitung 4,514 > t tabel 1,984 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Uji F menghasilkan penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang karena nilai F hitung 38,456 > F tabel 3,09 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah 0,431 yang menunjukkan besarnya pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang adalah 43,1% kemudian sisanya sebesar 56,9% dipengaruhi oleh selain variabel penempatan kerja dan deskripsi jabatan, misalnya pengaruh dari kesetiaan, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakarsa dan tanggungjawab. Kata Kunci : Penempatan Kerja, Deskripsi Jabatan dan Prestasi Kerja.
1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset bagi rumah sakit karena dengan kemampuan, kecakapan dan keahlian yang dimiliki akan dapat mencapai tujuan organisasi. Untuk itu penempatan karyawan perlu dilakukan berdasarkan kemampuan, kecakapan dan keahlian yang dimiliki karyawan sehingga mereka dapat menunjukkan prestasi kerjanya. Prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja (Sutrisno, 2012:151). Perilaku seseorang dalam organisasi merupakan hasil dari interaksi berbagai variabel yaitu individu dan situasional. Untuk mengukur perilaku itu sendiri atau sejauhmana individu berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi atau institusi, yaitu prestasi kerja pada umumnya dikaitkan dengan pencapaian hasil dari standar kerja yang telah ditetapkan. Begitu pula halnya dengan pelayanan publik di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang, prestasi kerja yang tinggi dari setiap pegawai yang bekerja sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga pasien. Jika pegawai bekerja tidak maksimal maka akan berpengaruh kepada psikologis pasien yaitu pasien akan lama sembuhnya dan akibat lebih lanjutnya akan menimbulkan kekecewaan bagi keluarga pasien. Untuk itu pimpinan Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja pegawainya, diantaranya adalah penempatan dan deskripsi jabatan pegawai. Hal ini dikarenakan penempatan berkaitan dengan kemampuan, perangai dan minat pegawai sedangkan deskripsi jabatan berkaitan dengan kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peranan seorang pegawai di dalam organisasi. (Sutrisno, 2012:151) Penempatan kerja menurut Rivai dan Sagala (2009:198) berarti mengalokasikan para pegawai pada posisi kerja tertentu. Secara garis besarnya penempatan kerja di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang terbagi atas 6 bagian/bidang seperti yang dikemukakan pada tabel 1.1. Tabel 1.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Bidang/Bagian Pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang Tahun 2014 No. Bidang/Bagian Jumlah Pegawai 1.
Bidang Pelayanan Medis
10
2.
Bidang Penunjang Medis
44
3.
Bidang Perawatan
4
4.
Bidang Diklat dan Litbang
5
5.
Bagian Keuangan
20
6.
Bagian Tata Usaha
17
Jumlah 100 Sumber: Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang.
2
Dari tabel 1.1. dapat diketahui pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang selain medis dan paramedis bekerja pada 6 bidang/bagian. Sebagian besar pegawai bekerja untuk menunjang kegiatan medis yaitu bidang pelayanan medis, bidang penunjang medis dan bidang perawatan yaitu sebanyak 58 orang dan sisanya sebanyak 42 orang pegawai bekerja selain di bidang medis yaitu bidang diklat dan litbang, bagian keuangan dan bagian tata usaha. Sehingga dengan adanya keseimbangan dalam penempatan pegawai dapat mempercepat pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Akibat lebih lanjutnya adalah pegawai akan saling berpacu untuk memberikan hasil yang terbaik yaitu menunjukkan prestasi kerja yang tinggi dari sesama rekan kerjanya dengan harapan untuk mendapatkan promosi jabatan. Sedangkan untuk pegawai yang bekerja dengan prestasi kerja yang rendah dari rekan kerjanya yang lain maka mereka akan di transfer ke bidang kerja lainnya dengan tujuan agar mereka dapat meningkatkan prestasi kerjanya. Untuk mengetahui jumlah pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang yang mendapatkan promosi jabatan, transfer dan demosi dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2. Promosi, Transfer dan Demosi Pegawai Pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang Tahun 2010-2014 (Dalam Orang) Tahun
Promosi
Transfer
Demosi
Jumlah
2010
3
2
0
5
2011
4
2
0
6
2012
2
0
0
2
2013
2
1
0
3
2014 3 2 0 4 Sumber: Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. Dari tabel 1.2. dapat diketahui jumlah pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang yang mendapatkan promosi dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan kecenderungan terjadinya peningkatan. Adanya pegawai yang mendapatkan promosi dikarenakan pegawai tersebut telah memenuhi syarat dalam hal kepangkatan. Selain promosi, transfer juga terjadi di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. Terjadinya transfer ini dikarenakan bidang ilmu pegawai tersebut tidak sesuai dengan pekerjaannya sehingga diperlukan penyegaran dengan mentransfer mereka ke tempat yang sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang mereka miliki. Pegawai yang ditempatkan tersebut perlu mengetahui deskripsi jabatannya. Mangkunegara (2013:29) mengemukakan deskripsi jabatan adalah informasi mengenai tugas jabatan, perincian tugas jabatan, hubungan kerja dan persyaratan tugas jabatan pegawai. Deskripsi jabatan ini bertujuan agar setiap pegawai yang bekerja pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang mengetahui tugas dan tanggungjawab yang harus dilaksanakannya, sehingga dengan adanya penempatan
3
kerja membuat pegawai mengetahui deskripsi jabatannya di dalam suatu organisasi, nantinya akan mempengaruhi prestasi kerja pegawai dalam bekerja pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. Pegawai yang sudah ditempatkan pada posisi jabatan tertentu, serta pegawai sudah mengetahui deskripsi jabtannya tersebut, tentu hal tersebut akan mempengaruhi kinerja atau prestasi kerja pegawai tersebut dalam menjalankan pekerjaannya. Pentingnya penempatan kerja dan deskripsi jabatan pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian untuk melihat pengaruhnya terhadap prestasi kerja pegawai. Selanjutnya penelitian ini penulis wujudkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Pengaruh Penempatan Kerja dan Deskripsi Jabatan (Job Description) Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang”. 1.2. Perumusan Masalah Dari latar belakang penelitian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang diteliti, yaitu: 1. Bagaimanakah pengaruh penempatan kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang? 2. Bagaimanakah pengaruh deskripsi jabatan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang? 3. Bagaimanakah pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian adalah: 1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh penempatan kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. 2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh deskripsi jabatan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. 3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Penempatan Kerja Penempatan kerja (placement) menurut Hartatik (2014:55) adalah informasi analisis jabatan pekerjaan yang digunakan untuk menempatkan para pegawai pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan agar mereka bekerja secara efektif. Rivai dan Sagala (2009:198) mengemukakan Penempatan kerja adalah mengalokasikan para pegawai pada posisi kerja tertentu. Menurut Mondy (2008:160) penempatan kerja sebagai hubungan kepegawai internal (internal employee relations). Pengertian dari hubungan kepegawai internal adalah aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya manusia yang berhubungan dengan pergerakan para pegawai dalam organisasi.
4
Menurut Hartatik (2014:84) indikator penempatan kerja terdiri dari: 1. Kemampuan Kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang pegawai. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentukan kemampuan. Seseorang pegawai mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi diharapkan memiliki kemampuan yang tinggi pula. 2. Kecakapan Kecakapan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu yang bersifat kekaryaan. Kecakapan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Kecakapan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis. 3. Keahlian Keahlian adalah keahlian dalam suatu ilmu atau pekerjaan. Keahlian terbentuk dari kepandaian, kepakaran, spesialisasi dan kepintaran. Pegawai yang mempunyai keahlian berarti pegawai tersebut ahli dan unggul dalam suatu bidang ilmu atau pekerjaan. 2.2. Deskripsi Jabatan (Job Description) Hasibuan (2013:33) mengemukakan deskripsi jabatan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggungjawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Mangkunegara (2013:29) mengemukakan deskripsi jabatan adalah informasi mengenai tugas jabatan, perincian tugas jabatan, hubungan kerja dan persyaratan tugas jabatan pegawai. Sunyoto (2013:66) mengemukakan deskripsi jabatan merupakan analisis dokumen yang menyediakan informasi mengenai kewajiban, tugas dan tanggungjawab pekerjaan. Deskripsi jabatan menurut Hartatik (2013:48) yaitu untuk mengidentifikasi pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban serta untuk mengetahui spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar pekerjaan. Hasibuan (2013:33) mengemukakan uraian pekerjaan harus jelas dan persepsinya mudah dipahami serta menguraikan hal-hal berikut: 1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan yakni memberikan nama jabatan, seperti rektor, dekan, dosen dan kepala bagian. 2. Hubungan tugas dan tanggungjawab yakni perincian tugas dan tanggungjawab secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan hendaknya menunjukkan hubungan antara pejabat dengan orang lain di dalam maupun di luar organisasi. 3. Standar wewenang dan tanggungjawab yakni kewenangan dan prestasi yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas. 4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, seperti alat-alat, mesin-mesin dan bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. 5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan, yaitu menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan mencantumkan fungsi-fungsi dan aktivitas utamanya.
5
6. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya, yaitu harus dijelaskan jabatan darimana si petugas dipromosikan dan ke jabatan mana di petugas akan dipromosikan. 2.3. Prestasi Kerja Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (2011:2) dikemukakan pengertian prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja. Selanjutnya prestasi kerja menurut Sutrisno (2012:151) adalah hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja. Mangkunegara (2013:67) mengemukakan kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Sunyoto (2013:18) mengemukakan pengertian kinerja yang disebut juga dengan prestasi kerja adalah sesuatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (2011:4) dikemukakan unsur-unsur penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil yaitu: 1. SKP (Sasaran Kerja Pegawai) Sasaran kerja pegawai adalah adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang pegawai negeri sipil. Penilaian sasaran kerja pegawai meliputi aspek kuantitas, kualitas, dan waktu, sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit kerja. Hasil penilaian menjadi bagian dari penilaian capaian sasaran kerja pegawai adalah: a. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan atau pejabat penilai yang berkaitan dengan tugas jabatan; dan/atau b. Menunjukkan kreativitas yang bermanfaat bagi organisasi dalam melaksanakan tugas jabatan. 2. Perilaku kerja Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penilaian perilaku kerja meliputi aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerja sama, dan kepemimpinan. 2.4. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1. Diduga penempatan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. H2. Diduga deskripsi jabatan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang.
6
H3. Diduga penempatan kerja dan deskripsi jabatan berpengaruh signifikan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dipakai untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara satu per satu dan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. Jumlah pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang pada akhir tahun 2014 adalah 100 orang pegawai (selain medis dan paramedis). Dengan menggunakan teknik sampling jenuh, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang (selain medis dan paramedis). 3.3. Jenis dan Sumber Data 3.3.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian menurut Sulaiman (2003:4) terdiri dari: 1. Data kuantitatif adalah suatu data yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerik (angka), dalam penelitian ini seperti data pegawai. 2. Data kualitatif adalah suatu data yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk non numerik atau atribut-atribut, dalam penelitian ini seperti gambaran umum dan struktur organisasi Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang 3.3.2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data primer adalah data yang tidak dipublikasikan. Data primer bersumber dari angket penelitian dan wawancara yang dilakukan dengan pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. 2. Data sekunder adalah data yang telah dipublikasikan. Data sekunder bersumber dari buku-buku, literatur-literatur dan jurnal penelitian. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Observasi dengan cara mendatangi objek yang diteliti yaitu Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang.. 2. Studi kepustakaan, dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, literaturliteratur dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan perumusan masalah yang diteliti.
7
3. Angket, dilakukan dengan membuat daftar pernyataan secara tertulis yang diberikan kepada pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang yang menjadi sampel penelitian. 3.5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan analisis koefisien determinasi. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil output SPSS untuk pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut ini: Tabel 4.1. Hasil Regresi Linier Berganda Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Penempatan Kerja Deskripsi Jabatan
Unstandardized Coef f icients B St d. Error ,129 ,454 ,327 ,134 ,629 ,139
St andardized Coef f icients Beta ,252 ,467
t ,284 2,437 4,514
Sig. ,777 ,017 ,000
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber: Hasil pengolahan data, 2015.
Dari tabel 4.1. tersebut maka dapatlah dikemukakan bentuk model persamaan regresi linier berganda untuk pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang adalah sebagai berikut: Y = 0,129 + 0,327 X1 + 0,629 X2 + e Interprestasi dari persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai konstanta adalah 0,129 artinya tanpa adanya pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan, maka prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang sudah ada sebesar 0,129 atau 12,9%. 2. Nilai koefisien regresi penempatan kerja adalah 0,327 artinya setiap peningkatan 1 satuan penempatan kerja, maka prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang meningkat 0,327 atau 32,7%. Asumsinya adalah selain variabel penempatan kerja dianggap tetap atau tidak mengalami perubahan. 3. Nilai koefisien regresi deskripsi jabatan adalah 0,629 artinya setiap peningkatan 1 satuan deskripsi jabatan, maka prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang meningkat 0,629 atau 62,9%. Asumsinya adalah selain variabel deskripsi jabatan dianggap tetap atau tidak mengalami perubahan.
8
4.2. Uji t Berikut ini pada tabel 4.2. dikemukakan hasil SPSS uji t mengenai pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara satu per satu terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang: Tabel 4.2. Hasil Uji t Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Penempatan Kerja Deskripsi Jabatan
Unstandardized Coef f icients B St d. Error ,129 ,454 ,327 ,134 ,629 ,139
St andardized Coef f icients Beta ,252 ,467
t ,284 2,437 4,514
Sig. ,777 ,017 ,000
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sumber: Hasil pengolahan data, 2015.
Interpretasi dari hasil uji t yang dikemukakan di tabel 4.2. tersebut di atas adalah: 1. Untuk pengaruh penempatan kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang menghasilkan nilai t hitung 2,437 > t tabel 1,984 dan nilai signifikansi 0,017 < level of significant 0,05. Maksudnya adalah penempatan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang, sehingga bentuk pengujian hipotesisnya adalah Ha diterima. 2. Untuk pengaruh deskripsi jabatan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang menghasilkan nilai t hitung 4,514 > t tabel 1,984 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Maksudnya adalah deskripsi jabatan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang, sehingga bentuk pengujian hipotesisnya adalah Ha diterima. 4.3. Uji F Berikut ini pada tabel 4.3. dikemukakan hasil SPSS uji F mengenai pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang: Tabel 4.3. Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 17,339 21,868 39,208
df 2 97 99
Mean Square 8,670 ,225
F 38,456
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), Deskripsi Jabat an, Penempatan Kerja b. Dependent Variable: Prest asi Kerja
Sumber: Hasil pengolahan data, 2015.
9
Dari tabel 4.3. dapat dilihat pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang menghasilkan nilai F hitung 38,456 > F tabel 3,09 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Maksudnya adalah penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang, sehingga bentuk pengujian hipotesisnya adalah Ha diterima. 4.4. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Berikut ini pada tabel 4.4. dikemukakan hasil SPSS analisis koefisien determinasi mengenai pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang: Tabel 4.4. Hasil Koefisien Determinasi Model Summary Model 1
R ,665a
R Square ,442
Adjusted R Square ,431
St d. Error of the Estimate ,47481
a. Predictors: (Constant), Deskripsi Jabatan, Penempatan Kerja
Sumber: Hasil pengolahan data, 2015.
Dari tabel 4.4. dapat dilihat nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah 0,431. Interprestasi dari hasil koefisien determinasi yang dihasilkan ini adalah besarnya pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang adalah 43,1% kemudian sisanya sebesar 56,9% dipengaruhi oleh selain variabel penempatan kerja dan deskripsi jabatan, misalnya pengaruh dari kesetiaan, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakarsa dan tanggungjawab (Hartatik, 2014:130). 4.5. Implikasi Penelitian Implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan adalah: 1. Penempatan kerja Penempatan kerja yang perlu mendapatkan perhatian untuk perbaikan ke arah yang lebih baik lagi adalah menempatkan pegawai sesuai dengan kecakapan yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan pernyataan nomor 4 untuk penempatan kerja yaitu kecakapan yang saya miliki dalam melaksanakan pekerjaan menduikung pelaksanaan tugas menghasilkan nilai TCR yang paling rendah dari 9 butir pernyataan penempatan kerja yaitu 76,20%. 2. Deskripsi jabatan Deskripsi jabatan yang perlu mendapatkan perhatian untuk perbaikan ke arah yang lebih baik lagi adalah pimpinan memberikan penjelasan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti bawahannya mengenai tugas dan wewenang pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini dikarenakan pernyataan nomor 17 untuk deskripsi jabatan yaitu saya memahami penjelasan 10
yang diberikan pimpinan mengenai tugas dan wewenang saya dalam melaksanakan pekerjaan menghasilkan nilai TCR yang paling rendah dari 18 butir pernyataan deskripsi jabatan yaitu 74,80%. 3. Prestasi kerja Prestasi kerja yang perlu mendapatkan perhatian untuk perbaikan ke arah yang lebih baik lagi adalah pimpinan perlu memberikan teguran kepada pegawai yang terlambat masuk kerja dan pulang lebih awal dari jam pulang kerja. Hal ini dikarenakan pernyataan nomor 6 untuk prestasi kerja yaitu saya masuk dan pulang sesuai dengan jam yang telah ditentukan menghasilkan nilai TCR yang paling rendah dari 6 butir pernyataan prestasi kerja yaitu 80,40%. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang adalah sebagai berikut: 1. Penempatan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang karena uji t menghasilkan nilai t hitung 2,437 > t tabel 1,984 dan nilai signifikansi 0,017 < level of significant 0,05. Bentuk pengaruh penempatan kerja terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang adalah positif karena analisis regresi linier berganda menghasilkan nilai koefisien regresi penempatan kerja bernilai positif yaitu 0,327. Maksudnya setiap peningkatan 1 satuan penempatan kerja, maka peningkatan prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang meningkat 0,327 atau 32,7% dengan asumsinya adalah selain variabel penempatan kerja dianggap tetap atau tidak mengalami perubahan. 2. Deskripsi jabatan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang karena uji t menghasilkan nilai t hitung 4,514 > t tabel 1,984 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Bentuk pengaruh deskripsi jabatan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang adalah positif karena analisis regresi linier berganda menghasilkan nilai koefisien regresi deskripsi jabatan bernilai positif yaitu 0,629. Maksudnya setiap peningkatan 1 satuan deskripsi jabatan, maka peningkatan prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang meningkat 0,629 atau 62,9% dengan asumsinya adalah selain variabel deskripsi jabatan dianggap tetap atau tidak mengalami perubahan. 3. Penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang karena uji F menghasilkan nilai F hitung 38,456 > F tabel 3,09 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah 0,431 yang menunjukkan besarnya pengaruh penempatan kerja dan deskripsi jabatan secara bersamaan terhadap prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang adalah 43,1% kemudian sisanya sebesar 56,9% dipengaruhi oleh selain variabel penempatan
11
kerja dan deskripsi jabatan, misalnya pengaruh dari kesetiaan, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakarsa dan tanggungjawab. 5.2. Saran-Saran Saran-saran yang dapat dikemukakan untuk penempatan kerja, deskripsi jabatan dan prestasi kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang adalah sebagai berikut: 1. Untuk penempatan kerja disarankan agar meningkatkan kecakapan pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang. Misalnya dengan cara melakukan pelatihan bagi pegawai yang lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya serta dengan meningkatkan pendidikan pegawai yang masih berpendidikan SMA sehingga pegawai tersebut meningkat kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Untuk deskripsi jabatan disarankan agar pimpinan Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang memberikan penjelasan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti bawahannya mengenai tugas dan wewenang pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. Tujuannya adalah pegawai dapat meningkatkan pemahamannya mengenai penjelasan tugas dan wewenang pegawai dalam melaksanakan pekerjaan. 3. Untuk prestasi kerja disarankan agar meningkatkan disiplin kerja pegawai. Misalnya dengan cara pimpinan memberikan teguran kepada pegawai yang terlambat masuk kerja atau pulang lebih cepat dari jam pulang kerja yang telah ditentukan.
12
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Atkhan; Margono A. dan Riady, Gunthar. 2013 Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur. http://ar.mian.fisip-unmul.ac.id Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana. Hasibuan, Malayu SP. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Herlinawati; Yunus, Mukhlis; Musnadi, Said. 2012. Pengaruh Deskripsi Jabatan dan Penempatan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Aceh. http://prodipps.unsyiah.ac.id/ Jurnalmm/images/Jurnal/vol.1/vol.1.no.1/15.251.267.herlinawati.pdf Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Mangkunegara, AA. Anwar. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Putra, Dwi Ade. 2010. Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. http://digilib.uir.ac.id/dmdocuments/mgt,dwi ade putra.pdf Rangkuti, Freddy. 2011. Riset Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Rivai, Veithzhal dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori Ke Praktek. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sarwono, Jonathan. 2009. Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: CV. Alfabeta. Sulaiman, Wahid. 2003. Statistik Non-Parametrik, Contoh Kasus dan Pemecahannya dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
13
Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuisioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian). Cetakan Kedua. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service. Sutrisno, Edy. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.
14