PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS NILAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEANEIURAGAMAN HAYATI (Eksperimen di Madmsah Aliyah NegeJri 7 Jakarta) Skripsi Diajukan untuk Mcmcnuhi Pcrsyaratalil Mcmpcrolch Gclar Sarjana Pcndidikan (S.Pd)
l1li . . . . .
III
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
PERPUSTI,\J(,l!J\N Lf'LI>,MA UIN SY}\HID ~TA
LEMI3AR PENGESAHAN PANITlA UJIAN Skripsi
yang
bcrjuclul
"pENGARUH
pENDEKATAN
KONTEKSTUAL
BERBASIS NILAI TERHADAp HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEANEKARACiAMAN HAY ATI" (Eksperimcl'] eli iVlacirasah Aliyah Negeri 7 Jakarta) cliajukan kepacla Fakultas IImu Tarbiyah clan Keguruan U1N Syarif I-lielayatullah Jakarta pacla. 20 April 2009 clihaclapan clewan penguji. Karena itll. pcnulis bcrbak mempcrolcb gelar Sarjana S I (S.pcI) pacla Jurusan Pencliclikan IImu Pcngctabuan Al'am (lpA) Program Stucli Pcnclidikan Biologi. Jakarta, 20 April 2009
Panitia Ujian Munaqasyab Tanggal
Kctua Panitia (Kctua Jurusan Pendidikan IPA) Baig Hana Susant[. 1vI.Sc NIP. 150299475 Sekertaris (Sekertaris Jurusan Pendidikan IpA) Nengsib JuanenQsib. M.pd NIP. 150377450 Penguj i I Drs. Abmad Sofvan. 1vI.Pd NIP. 150231 502 Penguji II
2II("I/en .. ., .
Baig 1·lana SlliillHi.."I~~, NIP. 15029') 475·
Mcngetabui : Dekan.
Prof. Dr. De95' Rosvada. l"JP.,150 31 356
1
Mi~
Tanda' Tangan
LEMBARPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah-satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam pemulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Desi Eka Setiawati
LEMBAR PENGESAHAN PEMBlMBING PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS NILAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI (Eksperimen di Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar SaJjana Pendidikan (S.Pd)
OIelt: DESI EKA SETIAWATI
NIM: 103016100399
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP. 150222933
Eny S. Rosyidatun, MA NIP. 150377449
PROGRAM STUDI PENDIDlKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDlKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH TAUATVT"'"
ABSTRAK Desi Elm Setiawati. Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Keanekamgaman Hayati, Skripsi, Jurusan Pendidilmn IPA, Program StUldi Pendidikan Biologi, Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 7 Jakarta dengan menggwlakan penelitian quasi eksperimen. Instrumen dianalisis dengan menggunakan model Anates. Data diperoleh dari berbagai alat yakni tes pemahaman konsep, observasi pembelajaran, dan angket tentang nilai-nilai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati. Kategori N-gain yang diperoleh di kelas eksperimen yaitu kategori tinggi 25 %, sedang 44,4 %, dan rendah 30,56 %. Sedangkan kategori N-gain di kelas kontrol yaitu kategori tinggi 2,7 %, sedang 35,14 %, dan rendah 62, I6 %. Penelitian ini menggunakan uji "t" yang diperoleh thi[ung > ttabel (4,16 > 1.99). Basil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa. Kata Kunci: kontekstual, Nilai, Basil Belajar
ABSTRACT Desi Eka SetiaJVllti. Effects of Value-Based Contextual Teaching and Learning (CTL) in Biodiversity Concept on Students Learning Achievement, Thesis, The Department of Science Education, Biology Education Program, The Faculty of Tarblyah and Teachers Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah fa karta. The aim ol this research was to determine the effect of value-based contextual teaching and learning (CTL) on students learning achievement. The research was conducted at Madrasah Aliyah Negeri (lvhlN) 7 Jakarta using quasi experiment. The instruments were analyzed by Anatest model. Data were obtained ji'om various appliance namely test of understanding of concept, observation stu,).v. and questionnaire about values in biodiversity concept. The categOly ofNgain obtained in the experiment class consisted ofhigh categOlY which was 2,5 %, middle categOlY which was 44,4 %, and low categOly which was 30,56%. While calegory of N-gain in lhe control class consisted of high category which was 2,7 %. middle categOlY which was 35,14 %, and low categOly which was 62,15 %. The research used "t" test where Icount> tlable (4,16> 1,99). The result indicates (hal there are e[lects ol value-based contextual teaching and learning (CTL) on sludenls learning achievement. Key iYords: Contextual Teaching and Learning, Value, Learning Achievement
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga berhasil menyelesaikall skripsi yang berjudul "Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa (Eksperil11en di MAN 7 Jakarta)". Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar smjana pendidikan (S.Pd). Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik seem'a langsung maupun tidak Imlgsung. Oleh karena itu, penulis l11engueapkan teril1la kasih kepada: I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Ketua Dekml Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN syarifHidayatullah Jakmia. 2. Bapak Ir. Mahmud M. Siregm', M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ill1lu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dml Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakmia dan sekaligus sebagai pembimbing I yang telah l11embimbing, mel1lberikan pengarahml pada penulisall skripsi. 3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Se. Sekertm'is Jurusan Pendiclikan IPA Biologi. 4. Bapak Ahmad Sofyan, M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Biologi. 5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, yang telah dengan sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang diberikan kepada penulis dapat bermanfaat. 6. Ibu Eny S. Rosyidatun, MA dosen pembimbing kedua yang telah membimbing, memberikan saran-saran, kemudahan, pengarahan kepada penulis dan kesabarannya memotivasi penulis menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Drs. Teguh Arminto, M.Pd kepala sekolah MAN 7 yang telah mengizinkan peneliti untuk mengadakan penelitiml di MAN 7. 8. Bapak Sahroni M.Si sebagai guru Biologi MAN 7 ymlg telah banyak l1lel1lbantu dan l1lemberikan arahan kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
9. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang tak henti-hentinya mendoakan, memberikan perhatian, kasih sayang dan selalu memberikan semangat sehingga ananda dapat menyelesaikan skripsi ini. Adik-adikku (Bayu dan Hoinmnisa) atas semangat dan dukungannya selama ini. 10. Lukman Hakim, S.os, MM dan keluarga yang telah memberikan bantuannya hingga akhirnya penulis dapat menjadi sarjana. II. Seluruh keluarga besar Umi Asmanah, yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril darl materil. 12. Kakanda tercinta Ahmad Tajuddin, ST yang telah memberikan kasih sayang, motivasi dan bantuannya sebelum dan selama penulisan skripsi iill. 13. Segenap pimpinan dan karyawan/karyawati perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan UNJ, Perpustakaan Nasioial Jakarta, Perpustakaan Diknas Jakarta dan Perpustakaan UPI Bandung. 14. Sahabat-sahabat sepeljuarlgan Dwi, Nurrahmania, Nurrohmah, Tomi, Fatah, Elly. Temtama sahabatku Ulfa Amalia atas kerjasamanya, motivasi, saran dan bantuannya, akhirnya perjuangan kita membuahkan hasil yang manis. 15. Ternan-ternan Biologi Angkatan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu persatu serta Hanin Azzahra (Mba'eva, Very, Amy, Lina, ][ndri, Rini) yang telah memberikan motivasinya, selama penulisan skripsi ini. 16. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secar'a Iangsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi. Penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi pembaca umum, khususnya bagi penulis sendiri.
.rakarta, Maret 2009 Desi Eka Setiawati
DAFTARISI LEMBAR PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR lSI
vi
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR GRAFIK
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BABI.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
I
B. Identifikasi Masalah
5
C. Pembatasan Masalah Penelitian
6
D. Rumusan Masalah Penelitian
6
E. Tujuan Penelitian
6
F. Manfaat Penelitian
6
BAB
II.
KAJIAN
TEORETIK,
KERANGKA
BERPIKIR
DAN
HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretik
8
I. Pendekatan Kontekstual
8
a. Pengeliian Pendekatan Kontekstual
8
b. Komponen Pendekatan KontekstuaI
9
c. Prinsip dan Strategi Pendekatan KontekstuaI
12
d. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan KontekstuaI
15
2. Pendekatan KontekstuaI Berbasis Nilai
17
a. Pengertian Nilai
17
b. Pembagian Nilai
18
c. Nilai Dalam Pembelajaran Biologi
20
d. Pembelajaran Kontekstual Berbasis Nilai
23
3. Belajar dan Hasil Belajar
_
'1'7
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
29
c. Pengukuran Hasil Belajar
30
4. Hubungan Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai dan Hasil Belajar .34 5. Hasil Penelitian yang Relevan
35
B. Kerangka Belpikir
36
C. Hipotesis Penelitian
39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktn dan Tempat Penelitian
40
B. Metode dan Desain Penelitian
40
C. Populasi dan Sampel
42
D. Teknik Pengumpulan Data
42
E. Variabel Penelitian
44
F. Instrumen Penelitian
44
G. Uji Coba Instrumen
46
H. Teknik Analisis Data
50
1.
Hipotesis Statistika
BAB IV
52
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
53
1. Data Kuantitatif
53
2. Data Kualitatif
57
B. Pengujian Persyaratan Analisa Data
60
1. Uji Normalitas
60
2. Uji Homogenitas
61
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
BAB V
62
PENUTUP
A. Kesimpulan
66
B. Saran
66
C. Keterbatasan Penelitian
67
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Penclekatan Konvensional
16
Tabe12.2 Materi Esensial IPA dan Matematika
21
TabeI3.1. Desain Pretes-Postes Kelompok Kontrol Tanpa Acak
42
Tabe13.2. Variabel Penelitian
44
Tabel3.3 Kisi-Kisi Instmmen Tes
45
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelompok Kontrol
54
Tabel4.2 Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
55
Tabe14.3 Kisi-Kisi Nilai-Nilai Yang Terkanclung Dalam Konsep Keanekaragaman Hayati
59
Tabe14.4 Rekap Hasil Angket Tentang Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Keanekaragaman Hayati
60
Tabe14.5 Uji Normalitas Kelompok Kontrol
61
Tabe14.6 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
61
Tabe14.7
Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Pretes
62
Tabel 4.8
Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Postes
62
Tabel 4.9
Pel'hitungan Hasil Uji "t"
63
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Proses Intemalisasi Nilai-Nilai
25
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai
38
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Persentase Kategori N-gain Kelompok Kontrol
56
Grafik 4.2 Persentase Kategori N-gain Kelompok Eksperimen
57
Grafik 4.3 Rekap Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
64
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran L
Media dan Perangkat Pe1l1belajaran
72
Lampiran 2
Denah Lokasi Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta
112
Lampiran 3
Tes Penguasaan Konsep
113
Lampiran 4.
Klmci Iawaban Tes Penguasaan Konsep
118
Lampiran 5.
Kisi-kisi Penguasaan Konsep Keanekaragaman Hayatl
119
Lampiran 6.
Lembar Observasi Pmbelajaran Kontekstual
121
Lampiran 7.
Angket tentang Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Keanekaragaman Hayati
122
Lampiran 8.
Penghitungan Daya Pembeda Menggunakan Model Anates
125
Lampiran 9.
Penghitungan Tingkat Kesukaran Menggunakan Model Anates. 127
Lampiran 10. Penghitungan Validitas dengan KorelasiPoint Biserial
129
Lampiran 11. Hasil Validasi Butir Soal Kognitif
130
Lampiran 12. Penghitungan Reliabilitas Tes dengan jyfe11f,gypakan KR 20
131
Lampiran 13. Hasil Observasi Pembelajaran Kontekstual
132
Lampiran 14. Hasil Angket Tentang Nilai Yang Terkandung Dalam Keanekaragaman Hayati
133
Lampiran 15. Penghitungan Nom1alitas dan Homogenitas
135
Lampiran 16. Tabel F
154
Lampiran 17. Tabel Z
158
Lampiran 18. Surat-Surat
159
BABI PENDAIIULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cam sebuah rl:~gara menyiapkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dan peningkatanll1utu penclidikan menjacli tujuan dan cita-cita kita bersanla. Cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan secara jelas, sehingga semua pelaksana dan sasaran pendidikan memahami atau mengetahui suatu proses kegiatan seperti pendidikan. Sebagaimana dinyatakan dalan1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab II pasal 3, yakni : "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalmn rangka membentuk kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab".l Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang belmutu. Karena pendidikan merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. Kebutuhan pendidikan merupakan hak asasi setiap manusia. Semua pihak perin memikirkan bagaimana mutu pendidikan setiap talImmya meningkat. Peljalanan
panjang pendidikan di
Indonesia sebagaimana sudah
dimaklUll1i, hingga kini masih diliputi oleh berbagai kendala yang cukup mendasar baik dalanl skala kecil maupun besar. Sebagai contoh, persoalan yang menyangkut kesejahteraan guru, ketersediaan guru
balk dari segi kuarttitas
maupun kualitas, ketersediaan fasilitas belajar, manajemen kelembagaan, muatan kurikulum, dan tumpukan persoalan lain yang saling terkait. Keadaan serba kurang ini lebih terasa lagi di kalangan madrasah, yang sebagian besar dikelola oleh masyarakat dengan kemampuan minim. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kualitas hasil belajar siswa madrasah terutama pada mata pelajaran inti yang
2
menjadi mata ujian akhir rata-rata masih rendah. Kualitas hasil belajar yang dimaksud dapat diwakili oleh nilai yang diperoleh siswa. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran konvensional clan banyak didominasi guru. 2 Hal demikian teljadi karena pembelajaran yang digunakan tidak melibatkan dunia nyata atau disebut dengan pembelajaran konvensional, yaitu pembelajaran yang bersifat teoritis dan tidak memperhatikan pengalarnan siswa. Akibatnya, siswa merasa jenuh, malas dan pasif. Oleh karena itu, perlu ada perubahan dalarn proses pembelajaran. Siswa termotivasi jika pembelajarar1 yang dilakukan mengkaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari, sehingga materi yang diterima terkonstruksi oleh siswa dengan sendirinya. Penyebab mutu pcndidikan di Indonesia semakin merosot, salah satunya adalah pendidikan yang selama ini dilaksar1akan tidak diarahkan untuk membentuk manusia seutuhnya dan "paripurna", tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang bersifat materialistis, ekonomistis, dan teknokratis, kering dari sentllhan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan budi pekerti] Akibatnya banyak teljadi hilangnya nilai-nilai di sekolah-sekolah. Padahal sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk membimbing, membina dan mengembangkan potensi anak didik untuk mencapai tlljuan pendidikan. Sebagai sllatll masyarakat belajar yang mempunyai karakteristik tersendiri, sekolah bukan hanya mengembangkan potensi siswa yang bcrsifat keilmuan dan perekayasaan belaka, melainkan juga mampll mcmbimbing mereka agar mempunyai perilaku dan kepribadian yang sesuai dengan tuntunan nilai-nilai. Nilai dengan pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat. Nilai dilibatkan dalam setiap tindakan pendidikan, baik dalam memilih maupun dalam
based
Nurhayali Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkall Masalah (ProblemInstruction) Dalam Pembefajarall Matemalika di SMU, (JurnaJ Pendidikan dan
l<e:hllrl:1V:lrln ""II>
n.::;l
T"'h" ..... Iro
lf1
')1\(\11,
1-_1
0 ........
3
memutuskan setiap hal untuk kebutuhan belajar.4 Nilai memiliki peran yang sangat besar dalam membangun kepribadian dan identitas sosial siswa. 5 Dengan demikian melalui pendidikan yang berpedoman pada nilai diharapkan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki budi pekerti luhur. Sesuai dengan Undang-Undang Rl nomor 20 Tahun 2003 pada Bab II pasal 3 yang telah dijelaskan di atas, pendidikan nasional bertujuan untuk menjadikan manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Dari pernyataan tersebut pendidikan rnemiliki nilai agama yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Sebagai manusia yang diciptakan Tuharmya untuk dapat selalu beriman dan bertakwa sehingga memiliki akhlak yang mulia. Selain itu, pendidikan juga bertujuan menjadikan manusia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. NiIai tersebut mernpakan tujuall dari pelldidikan yang mernpakan niIai praktis atau manfaat dalam pembelajaran dan nilai sosiaI sebagai warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Nilai perlu diperluas dan diperkaya.
Demikian pula aktivitas
pembelajaran P(Jrlu dim·ahkan pada
pemahaman dan pengalaman nilai-nilai yang secara hmgsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. 6 Pendidikan IPA mempakan bidang studi yang memberikan banyak kesempatan untuk mengungkap nilai-nilai. Kajian IPA menyentuh bmlyak aspek dalalll kehidupan yang dapat menjadikan manusia terns bersyukur, beriman dan bertakwa kepada Sang Pencipta. SeIain itu, dalalll pembelajaran sains juga dapat dimllbil banyak manfaat dan pembelajaran dalmn kehidupan bersosial. Contohnya dengan adanya keanekaragaman hayati di dunia ini menjadikan manusia bersyukur kepada Tuhan yang menciptakannya. Dan manusia juga dapat mengambil manfaat dari keanekaragalllan hayati yang ada di duniasehingga manusia dapat bersosialisasi dengan yang laiffilya. Dengml pengungkapan nilai-
4
hal. 97
Rohmat Mulyana, Mengakiualisasikan Pendidikan Nitai, (Handung: Alfabeta, 2004),
4
nilai dalam pendidikan sains membuat pembelajaran sains menjadi lebih nyata dan bennakna bagi peserta didik. 7 Seeat'a ideal, pembelajaran IPA mengembangkan pengetahuan agar dapat mengerti dan mengetahui pembeIajaran (kognitif); tingkah laku atau etika dan nilai (afektif) dan; meneiptaan hasil karya sebagai kreatifitas (psikomotor), itu semua merupakan komponen esensial. Dalam pemahaman seperti itu, maka pengembangan nilai dan etika dalam IPA tidak tepat Iagi jika hanya diposisikan sebagai komponen !a.·usial atau sebagai kurikulum tersembunyi. Nilai dan etika harus seeaI'a eksplisit dijabarkan dan diperkaya dalam setiap topik pembelajaran. Pada kenyataaImya perkembangan nilai-nilai be!um menjadi fokus utama, padahal nilai-nilai sains merupakan komponen yang SaIlgat penting untuk dikel11bangkaIl dalam kegiatan pembelajaran dan sangat berpengaI'uh terhadap ranah afektif siswa. 8 Strategi yang tepat untuk mengembangkan nilai yaitu pel11belajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan para slswa l11ampu menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahUaIl dan keterampilan akadel11ik mereka dalam berbagai maeam tatanan dalal11 sekolah dan
,
luar
sekolah
agar
dapat
memeeahkan
masalah-masalah
dunia
nyata. 9
Pel11belajaran ini berawal dari asumsi bahwa anak belajar lebih baik melalui kegiatan belajar sendiri dalam lingkungan yang a1amiah. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa beketja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan lO • Dengan demikian, siswa dapat mengerti malcna belajar, l11anfaat dan eara meneapai pelajaran agar pembelajaraIl dapat berguna bagi kehidupan. Proses pembelajaran yang l11enghubungkan antam materi
pel~amn
dengan
dunia sehari-hari difasilitasi melalui pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru dalam mengaitkan lSI materi dengan aktivitas siswa sehari-hari, memotivasi pat'a pelajar untuk 7 Sumaji, dkk., Pendidikan Sains rang Humanistis, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), h. 42 , Alan J. Bishop, Op. Cit., hal. 9 Mochamad Enoh, Implementasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Kurikulum Berbasis Kompetens! Mota Pelajaran Geografl SMUlMA, (Jurnal I1mu Pendidikan Wid
47
1 1
"'-l~
1.
r'_I•.•..
! ..... I"lAA"
•
1
.r.
.
5
membuat hubungan antara ilmu pengetahuan dan mengapliksikannya dalarn kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga, warga negara, maupun pekerja. Pendekatan tersebut dapat digunakan dengan sunggnh·sungguh untuk keperluan proses pembelajaran. 11 Salah satu pokok bahasan yang erat kaitarmya dengan kehidupan seharihari yaitu keanekaragarnan hayati. Materi keanekaragarnan hayati selain membutuhkan pemahaman, juga membutuhkan keterarnpilan siswa dalam mengarnati lingkungan sekitarnya. Melalui pengarnatan Iingkungan sekitarnya dapat ditumbuhkan jiwa kepedulian dan semangat kerjasama. Terkait dengan hal tersebut
peneliti
tertarik
untuk
mengadakan
penelitian
pada
materi
keanekaragarnan hayati. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian yang dalarn kegiatannya berusaha mengembangkan pendekatan kontekstual berbasis nilai yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar blologi siswa. Pengembanganpendekatan kontekstual pada proses pembelajaran diharapkan dapat memunculkannilai-nilai yang siswa miliki sehingga memiliki budi pekerti yang baik dan menjadikan manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan peneJitian yangberjudul: "Pengaruh Pendekatao Kontekstual Berbasis Nilai Terhadap HasH Belajar Siswa Pada Koosep Keanekaragaman Hayati"
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu : I. Apakah pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat digunakan dalam pembelajaran biologi pada konsep keanekaragarnan hayati? 2. Bagaimana pendekatan kontekstual berbasis nilai dalampendidikan sains? 3. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menerapkan
p,~ndekatanlcontekstual
berbasis nilai? 4. Nilai apa yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran biologi?
6
C. Pembatasan Masalah Penelitian
Mengingat luasnya permasalahan yang telah diungkapkan l11aka perlu dibatasi, di antaranya adalah: 1. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa. 2. Nilai yang alcan dilcembanglcan dalanl pembelajaran dibatasi pada nilai religius, praktis dan sosial dan diulcur dengan menggunakan anglcet mengenai tanggapan siswa tentang nilai-nilai yang terkandung
dalam lconsep
lceanelcaragaman hayati.
D. Rumusan Masalah Penelitian Masalah yang alcan diteliti dirumuslcan sebagai berilcut: Apakall ada pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa pada konsep keanelcaragaman hayati di lcelas X MAN 7 Jakarta Selatan?
E. Tujuan Penelitian Berdasarlcan masalall yang telah dirul11uskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui pengaruh pelldekatan lcontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman hayati. b. Mengetahui penguasaan lconsep siswa pada konsep keanekaraganlan hayati setelah pel11belajaran menggunakan
p,~ndekatan
kontelcstual
berbasis nilai. c. Mengetahui tanggapan Slswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam keanelcaragaman hayati.
F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi guru, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumbangan pengetahuan dalal11 l11emilih strategi dan pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya di bidang studi biologi. Dan
7
dapat menanaman nilai-nilai yang baik kepada siswa melalui pembelajaran biologi. b. Bagi siswa, dapat memotivasi dan memudahkan siswa dalam memahami mata pelajaran biologi. c. Bagi penulis, diharapkan dapat menjadi bekaI pengetahuan mengenai pendekatan kontekstuaI berbasis nilai dalam meningkatkan basil belajar siswa dan dapat menerapkannya dengan baik dalam kegiatan proses belajar-mengajar.
BARIl KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teoretik 1.
Pendekatan Kontekstnal a. Pengel,tian Pendekatan Kontekstual Kontekstual berasal dari bahasa Latin con artinya dengan dan textum adalah merangkai. 1 Menurut E. B. Jolmson kontekstual berarti "teralami" oleh siswa 2 Pendekatan kontekstual (Contextual Teachiflg and Learning/CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan
antara
pengetahuan
yang
dimilikinya
dengan
penerapannya Galam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelqjaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari .
guru I<e slswa.
3
Pendekatan kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan para slswa mampu menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macamtatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalahdunia nyata. 4 Pendekatan
kontekstual
bukan
merupakan
kons(~p
banl.
Penetapan
pendekatan kontekstual di kelas-kelas Amerika pertal1la-pertal1la diusulkan oleh John Dewey. Pada tahun 1916, Dewey mengusulkan suatukurikulum
Anonim, Kaedah Pembelajaran Konstektual, tersedia 8 juli 2008] 2 Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Keg/atan EelajarMengajar Mengasyikkan dan Berll/akna (Terjemahan IbnLl Setiawan), (BandLlng: MizaJl Learning Cenler, 2007) hal. 20 ) Elaine B. Johnson, What It Is and Why It's Here to Stay. Tersedia http:/www.corwinpress.com/booksprodDesc.nav?prodld=Book220765 [16 Maret 2008] 11ItjJ~!!'I'\\'\YJ~tor.C\1I11.mv/lada/lourism/edu-kontekstual.hlm[]
~
"'A",,J~ ..... ~ ....... ..-l
1:"..' .. _1.
,
1
9
dan metode pengajaran yang dikaitkan dengan minat dan pengalaman sisw_a: 5 Pendekatan kontekstual menjadi alternatif karena SUdall cukup lama disadari bahwa kelas-kelas menjadi tidak produktif bila pembelajaran hanya diisi dengan ceramah. Sementara siswa dipalcsa untuk rnenerima atau menghafal. Pembelajaran pendekatan kontekstual menyadari hakikat bahwa pembelajaran ialah suatu proses berbagai bentuk yang kompleks dengan memperhatikan kaedah-kaedah uerbagai jenis latihan, rangsangan dan tindakan. Berbagai
penjelasan
mengenai
pendekatall
kontekstual
dapat
disimpulkan terdapat tiga hal yang hams dipallami: 6 I) Pendekatan kontekstual menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. 2) Pendekatan
kontekstual mendorong agar SlSwa dapat menemukan
hubungan antara yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. 3) Pendekatan kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari, hal demikian bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan seharihad.
b. Komponen Pendekatan Kontekstual
Ada beberapa komponen pendekatan kontekstual antara lain: 7 I) Konstmktivisme (Constructivism) Konstruktivisme adalah proses membangun ataumenyususn pengetahuan baru dalam stuktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Melalui proses pengamatan dan pengalaman, pengetahuan yang dibangun 5 Trianto, Alodel-model Pembelajaran fnovatlf BerorientasiKonstruktivistik: Konsep, Landasan Teorilis-Praklis dan Implementasin)'a. (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hal.
101
10
oleh siswa alean fungsional. MaIm penerapan asas konstruletivisme dalam pembelajaran melalui pendeleatan kontekstual, siswa didorong untuk mampu mengleonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengamatan nyata. Hal yang perIu diperhatikan dalam pembelajaran konstruktivisme adalah guru dapat membawa siswa ke dalam situasi belajar yang dapat menghubungkan apa saja yang diperoleh siswa di sekolah atau kelas dan dapat menghubungkan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka 8 Pengetahuan harus dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Melainkan manusia harus mengkonstruksi dan mencerna pengetahuan tersebut dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Begitu juga dengan leeterarnpilan, bulean merupakan hasil menghafal melainkan dari pencarian pengetahuan dan penemuanpenemuan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui pergaulannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dibimbing oleh guru. 2) Menemukan (Inquiry) Inkuiri merupalean bagian inti dari kegialan pembelajaran berbasis kontelestual.
Pengetahuan dan keterarnpilan yang diperolehsiswa
diharapkan bukan hasil mengingat seperangleat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatanyang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya. Siklus penting dalam "menemukan" atau inkuiri adalah; observasi, bertanya, mengajukan hipotesis, pengumpulan data, dan membuat kesimpulan. Pembelajaran inkuiri diraneang untuk mengajak siswa seem-a langsung lee dalam proses ilmiah dalam waletu yang relatif singkat. Seperti yang dikutip Triyanto, hasil penelitian Schlenker., mellUnjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahmnan sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa memadi terampildalam l11emperoleh dan menganalisis informasi 9
H
R. Rudiyanto, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) BerlJendekatanKnntd-(!f1Jnl
tfm'!
II
3) Bertanya Kegiatan bertanya dilakukan dalam nmgka menggali informasi, mengkomunikasikan
apa
yang
sudah
diketahui,
serta
wltuk
membangkitkan lebih banyak lagi pelianyaan dari siswa dan untuk menyegarkan kembali ingatan siswa. Pengetahuan yang dimiliki oleh siswa selalu bermula dad bertanya. Bertanya
dipandang
sebagai
kegiatan
guru
tmtuk
mendorong,
membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiri, yaitu untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.
4) Masyarakat Belajar (Learning Community) Pembelqjaran yang diperoleh melalui kerja sama. Ke1ja sama dapat teljadi antal'a siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru bahkan alltara siswa dengan kakak kelasnya, dengan orang tua atau sumber lain sehingga semuanya itu disebut sebagai masyarakat belajar. 5) Pemodelan (Modelling) Pemodelan adalah adanya sesuatu yang dapat ditiru dalam suatu proses pembelajaran. Sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu terdapat model yang bisa ditiru. Model tersebut bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu misalnya penggunaan mikroskop, cara membuat sesuatu, misalnya membuat preparat baik dari tumbuhan maupun hewan dan lain sebagainya. Guru bukan satu-satunya model dalam pembelajaran. Model pembelajaran dapat dirancang sesuai harapall dan kualitas daya serap siswa dalam memahailli mated pelajaran dan yang lebih penting adalah model yang digunakan dalam belajar dibuat denganmelibatkan siswa. Sehingga siswa dapat mengikuti pelaj aran seCal'a optimal. 6) RefJeksi (Reflection) RefJeksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang hal-hal yang sudah kita lakukan di masa
12
Pada akhlr pembelajaran guru menylsakan waktu sejenak agar siswa melakuka:l refleksi. Realisasinya berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperolehnya hari Itu, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan atau saran siswa tentang pembel1\iaran har! Itu dan lain-lain. Dalam tataran pelaksanaannya refleksi bisa dilakukan dengan menggunakan angket ataupun wawancara. Tujuan dari refleksi agar pembelajaran yang sudah dilakukan bisa terlihat seberapa jauh siswa termotivasi dalam belajar agar pembelajaran selanjutnya dapat lebih meningkatkan belajar siswa. 7) Penllalan Nyata (Authentic Assessment) Penilaian keberhasilan pembelajaran dilakukan dengan jalan mengumpulkan semua data yang ada dari siswa baik selama proses pembelajaran
berlangsung,
maupun
setelal1
proses
pembelajaran
berlangsung. Dalam hal ini data tentang aspek kognitif siswa, afektif siswa clan tentar.g psikomotornya. Penilaian autentik clapat clilakukan terhadap beragam aletivitas yang dilakukan siswa yang dapat memberikan informasi tentang pemal1aman siswa terhaclap konsep yang cliberikan. Penilaian autentik memiliki karakteristlk alami, berguna dan belmakna, objektif serta valid. 10
c. Prinsip dan Strategi Pendekatan Kontekstual
Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut: II I) Keterkaltan, Relevansi (Relating) Proses pembelajaran henclaknya ada keterkaitan (relevance) dengan bekal pengetahuan (prerequisite knowledge) yang telah ada pada diri siswa, clengan konteks pengalaman dalam kehidupan dunia sebenarnya sepertl manfaat untuk bekal bekerja di kemudian hari dalam kehidupan masyarakat.
10
Student
Matlhew Clifford and Mariea Wilson, Contextual Teaching Professional Learning and Lessons Learned From Implementation. (httD.cew.wsc_enll/tp!l(+lI1pt\ h~1 '"
E..~periences:
13
2) Pengalaman Langsung (Experiencing) Da1am proses pembelajaran siswa perin mendapatkan pengalaman langsung melalui kegiatan eksplorasi, penemnan, investigasi, penelitian, dan lain-lain. "Experiencing dipandang sebagai jantung pendekatan kontekstual". Proses pembelajaran akan ber1angsung cepat jika siswa diberi kesempatan untuk memanipulasi pera1atan, memanfaatkan sumber be1ajar,'dan melakukan bentuk-bentuk kegiatan pene1itian yang lain secara aktif. 3) Aplikasi (Applying) Menerapkan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang dipelajari dalam situasi dan konteks yang lain merupakan pembe1ajaran tingkat tinggi, lebih dari sekedar menghafal. 4) Kelja Sarna (Cooperating) Kerja sarr.a dalam konteks saling tukar pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar sesama siswa, antar siswa dengan guru, ant'll' guru dengan siswa, darl siswa dengan narasumber. Memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama merupakan strategi pokok pembelajaran dalam pendekatan kontekstual. 5) Alih Pengetahuan (Transferring) Pendekatan kontekstual menekankan pada kcmampuan siswa untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dimi1iki pada situasi lain. Dengan kata lain pengctahuan dan keterampilan yang tclah dimiliki bukan sckedar untuk menghafal tetapi dapat digunakan atau dialihkan pada situasi dan kondisi lain. Menurut A. Chaedar (Guru Besar UPI) dalam E.B Johnson, ada bcberapa strategi yang mesti ditempuh dalam pcndekatan kontekstual secara proporsional dan rasional adalah: 12 I.) Pengajaran bcrbasis problem. Dengan memunculkan problem yang c1ihadapi
bersama,
siswa diajak
untuk
berpikir
krilis
dalanl
memecahkannya. Problem seperti ini membawa makna personal dan sosial bagi siswa.
14
2.) Menggunakan konteks yang beragam. Makna itu ada di mana-mana dalam konteks fis:k dan sosial. Se1ama ini ada yang keliru, menganggap bahwa malma pengetahuan adalah yang tersaji dalrun materi ajar atau buku teks saja. Dalam Contextual Teaching and
Learning (CTL), guru membermaknakan ragam konteks (sekolah, keluarga, masyarakat, tempat kerja, dan sebagainya), sehingga makna pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi semakin berkualitas. 3.) Mempertimbangkan kebinekaan siswa, dalam konteks Indonesia, kebinekaal1 baru sekedar pengakuan politik yang tidak bermalma eduk\ltif. Dalam kontekstual, guru mengayomi individu dan meyakini bahwa perbedaan individual dan sosial seyogyanya dibennalmakan menjadi mesin penggerak untuk belajar saling menghormati dan membangun toleransi demi terwujudnya keterampilan interpersonal. 4.) Mel11berdayakrul siswa untuk belajar sendiri. Setiap manusia mesti l11enjadi pembelajar aktif sepanjang hayat. ladi, pendidilcan formal merupakan lcawah candradimulca bagi siswa untuk menguasai cara belajar mandiri di kel11udian hari. Untuk itu, mencari dan menganalisis informasi dengan sedikit bantuan atau bahkan secara mandiri. 5.) Belajar melalui kolaborasi. Siswa seyogyanya dibiasakan saling belajar dari dan dalam kelompok untuk berbagi pengetahuan dan menemukan fohls belajar. Dalam setiap kolaborasi selalu ada siswa yang menonjol clibandingkan dengan koleganya. Siswa ini dapat clijadikan fasilitator dalam kelompolmya. Apabila komunitas belajar sudah terbina sedemikian rupa di sekolah, guru tentu akan lebih berperan sebagai pelatih, fasilitator, dan mentor. 6.) Menggunakan
penilaian
autentik.
Mengapa
demikian?
Karena
kontekstual hampir berarti individual, yakni mengakui aclanya keldlasan sekaligus keluasan dalam pembelajaran, materi ajar, dan prestasi yang dicapai siswa. materi bahasa yang autentik meliputi koran, menu, program radio dan televisi, wabsite, dan sebagainya. Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlanllsUlw
15
secm'a terpadu dan kontekstual, dan memberi kesempatan kepacta siswa untuk maju terus sesuai denl',an potensi ymlg dimilikinya. Untuk mengejar standar tinggi,
standar unggul
sering
dipersepsi sebagai jaminan untuk mendapat pekerjaan, atau minimal membuat siswa merasa percaya diri untuk menentukml pilihan masa depan. Standar unggul semestinya terus menerus dibisikkan pada telinga siswa untuk mengingatkan agar menjadi manusia kompetitif pada abad persaingan seperti sekarang ini. Dengan demikian, sekolah semestinya menentukan kompetensi lulusan dari waktu ke waktu terus ditingkatkan dan melakukan benchmarking (uji mutn) dengan melakukml studi banding ke berbagai sekolah dalam dan Inar negeri.
d. Kelebihan dan Kelmrangan Pendekatan Kontekstual
Berbagai hasil penelitian mcnyebutkan bahwa pendekatan kontekstual memiliki kelebihan dan keknrangan. Mennrut Damriani (2006), pendekatan kontekstualmerupakan salah satu pembelajaran alternatif dalam pembelajaran IImu Pengetahuan Alam. Seperti hasil penelitian yang telah dilakukannya, pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. 13 Mennrut Lili Nnrlaili, pendekatan kontekstual sangat bermanfaat bagi siswa karena memfokuskan pembelajaran pada lingkungan sekitar siswa dan siswa lebih berkesan dalam pembelajaran karena mereka mengalami sendiri secanl langsung dan menghubungkan pengetahuan yang dipelajari dengan pengalamannya. 14 Menurut M. Enoh, pendekatan kontekstual sudah tepat dan akan lebih bermakna, namun guru dituntut mampu mellyikapi secara jeli mengaIlalisis indikator pencapaian hasil belajarnya, karena semua indikator di dalam kurikulum bisa dilaksanakan dengan pola
pendekatan kontekstual. 15
Sehubungan dengan itu, guru hendaknya menganalisis materi dengan tepat, " Damriani, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Be/ajar Siswa Melalui Pendekatan Contexlual Teaching and Learning Mata Pe/ajatan Fisika di SMAN 3 Bandarlampw1f!.. JPMIPA. ,,_,
16
indikator-indikator mana saja yang tepat digunakan dengan pola pendekatan kontekstual. Tentunya disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Kelebihan pendekatan kontekstual dapat terlihat pada tabel perbedaan pendekatan kontekstual dengan pendekatan konvensional dalam pembelajaran.
Tabel2.1 Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Konveusional
No 1. 2. 3. 4.
5. 6.
7.
8.
9. 10. 11. 12. 13. 14.
Pendekatan Kontekstual
Menyandarkan pada pemaharnan makna Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/masalah yang disimulasikan Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang Siswa mengglmakan waktu belajarnya untuk menemukan, mengaitkaIl, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemahanlan masalah (melalui kelja kelompok)
Perilaku dibangun atas kesadaran diri Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut keliru dan merugikan Perilaku baik berdasarkan motivasi intrinsik Pembelajaran teljadi di berbagai tempat, konteks, dan setting
Pendllkatan Konvensional
Menyandarkan pada hafalan Pemilihan infOImasi ditentukan oleh guru Siswa secara pasif menerima informasi Pembelaj:rran sangat abstrak dan teoritis Memberikan tumpukan informasi kepada •. siswa sampai saatnya diperlukaIl Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu Waktu belajar siswa sebagian digunakan untuk besaI' buku mengerjakan tugas, mendengarkan ceramall, dan mengisi Iatihan yang membosankan (melalui kerja individu) Perilaku dibangun atas dasar kebias!UlIl KeterampiJan dikembangkan atas dasar Iatihan Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai angka rapor Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena takut akan hukuman
Perilalcu baik berdasarkan motivasi ekstrinsik Pembelajar:m hanya teljadi dalam kelas Hasil belojar diukur melalui Hasil belajar diukur melalui kegiatan abof'.mlii rlolom 1-.0"+"" nener::tn~n npnl1nl<:>..... ...... <j.r>.~~.:l.
17
2. Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai a. Pengertian Nilai Kata nilai yang berasal dari kata value berasal dari bahasa valere atau bahasa Perancis
hl110
valoir. Sebatas arti denotatifnya, nilai dapat dimaknai
sebagai harga. Namun ketika kata tersebut sudah dihubungkan dengan suatu objek atau persepsi dari suatu sudut pandang tertentu, harga yang terkandung di da1amnya memiliki tafsiran yang bermacam-macam. Ada harga menurut ekonomi, psikologi, sosiologi, antropologi, maupun agarna. 16 Nilai didefinisikan dengan cara yang berbeda-beda oleh banyak ahli. Healstead dan Taylor dalam Nik Pa mendefinisikan nilai sebagai prinsip atau pegangan yang berperan sebagai pemandu tingkah lak.'ll manusia, dan sebagai standar khusus atas tindakan yang baik atau sesuai untuk dimiliki seseorang. 17 Nilai bukan hanya meliputi aspek lcepercayaan tetapi juga aspelc pemahaman, perasaan, dan tinglcah lalcu manusia. Dalam pendidilciUl, istilah nilai pada umumnya digunakan untuk merujuk Icriteria menentukan arah kebaikan, harga, keindahan, mutu, atau kepentingan sesuatu perkara. Nilai meliputi pemikiran yang penuh dengan perasaaan tentang benda, ide, tingkah lalcu dan sebagainya yang memandu perbuatan individu. 1S Sea dan Bishop (2001) menggan1barkan bahwa nilai yang diberikan oleh guru adalah proses representasi atas "kesadaran" dari lcomponen afektif seperti keyakinan dan tingkah lalcu. Kemudian proses tert:ebut terintegrasi atas aspek kognitif dan psikomotor individu siswa. Dalam proses pendidilcan sains, nilai dalam proses belajar tidak hanya terfokus pada proses pencarian kognitif saja tetapi juga proses afektif yang dapat memberilcan pengaruh bagaimana siswa mcncari jalan llntlilc memilih dan menggunakan komponen beiajar yang ada c1alam proses pembelajaran. 19
16lndra Venita, lurnal Guru No.2 Vol.2 Desember, Konslruktivisme Da/am Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Penginlegrasian Ni/ai /mlaq Pada 8MP Negeri i X Kola Kelas 11, (lurnal Guru. No.2 Vol. 2 Desember, 2005) hal. 96 17 Nik Aziz Nik Pa. Pengembangan Ni/ai do/am Pendidikan Malemalika CabOl'on dan Keperluan, International Seminar on Development of Values in Mathematics and Science EducatiOl;; August 2007, h. 7
18
Menurut Bertens yang dikutip Supartini, mengemukakan bahwa nilai merupakan sesuatu yang menarik bagi kita, sesuatu y,mg dicari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang disukai dan diinginkan dan sesuatu yang baik. Bertens juga mengemukakan bahwa nilai sekurang-kurangnya memiliki tiga ciri, yakni: nilai berkaitan dengan subjek; nilai tampil dalam suatu konteks praktis; dan nilai menyangkut sifat-sifat yang ditambah oleh subyek pada sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek. 20 Menurut Mulyana, nilai adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Definisi tersebut mencakup keseluruhan aspek, walaupun ciri-ciri spesifik seperti norma, keyakinan, cara, tujuan, sifat dan ciri-ciri nilai tidak di ungkap secara eksplisit. 2J Dari definisi nilai oleh para ahii dapat disimpulkan bahwa nilai mendasari sikap dan tindakan seseorang, karena nilai dapat dijadikan patokan dan prinsip-prinsip sebagai lcriteria dalam menjalani kehiciupan.
b. Pembagian Nilai
Para ahli teori nilai menganalisis nilai dalam cimmya masil1g-masing, cara mengklasifikasi nilai juga cukup beragam tergantung pada sudut pandang dan disiplin ilmu yang mereka miliki. Dalam ilmu-ilmu behavior nilai dipertimbangkan dalam
perilaku (behavioral
value).
Nilai-nilai
yang
dimaksud merupakan petunjuk-petunjuk yang terintemalisasi di dalam ekspresi perilaku yang ditampilkan seseorang. 22 Secara garis besar nilai terdiri dari nilai nut"ani (value of being) dan nilai-nilai memberi (value of giving). Nilai murni merupakan nilai yang terdapat dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain. Adapun macam nilai nurani adalah kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, disiplin, tahu batas kemurnian, dan kesesuaian. Sedangkan nilai-nilai memberi adalah nilai yang perIl! dipraktikkan dan akhirnya diterima sebanyak yang diberikan. Yang 20
Elis Supartini, Pendidikan Nilai di Sekolah Dan Keluarga, Fasilitator, Edisi 1,2006,
21
,-.,.
hal. 41 ,
19
tennasuk nilai-nilai memberi adalah setia, dapat dipercaya, honnat, cinta, kasih sayang, peka tidak egois, baik hati, ramah, adil, murah hati. 23 Menurut
teori
nilai
yang
digagas
Spranger
dalam
Mulyana
menjelaskan adanya enam orientasi nilai yang sering dijadikan rujukan oleh manusia dalam kehidupan, di antaranya:
24
1.) Nilai teoritik
Nilai teoritik adalah nilai yang melibatkan pertimbangalllogis dan rasional dalam memikirkan dan membuktikan kebenaran sesuatu. Nilai teoritik memiliki kadar benm'-salah menurut timbangan aleal pileiran. Nilai ini erat dengan konsep, aksioma, dalil, prinsip, teori, dan generalisasi yang diperoleh dari sej umlah pengamatan dan pembuktian ilmiah. 2.) Nilai ekonomis Nilai ini terleait dengan peliimbangan nilai yang berkadar untung-rugi. Karena pertimbangan nilai ini relatif pragmatis, Sprmlger me1ihat bahwa dalam leehidupan manusia seringleali teljadi konflik antar kebutuhan nilai dengan lima nilai lainnya (teoritile, estetika, sosial, politik, dan religius). 3.) Nilai estetik Nilai
estetik
menempatlean
nilai
tertingginya
pada
bentuk
dan
leeharmonisan. Apabila nilai ini ditilik dm'i sisi subjek yang memilikinya, malea alean muneul kesan indah tidak indah. Nilai estetile berbeda dari nilai teoretik. Nilai estetile lebih meneerminkan pada keragaman,sementara nilai teoretik meneerminlean identitas pengalaman. 4.) Nilai sosial Nilai sosial bergerale pada rentang antara kehidupan yang individualistile dengan altruistik. Silmp tidak berpraduga jelek terhadap orang lain, sosiabilitas, keramahan, dan perasaan simpati dan empati merupakan perilaku yang menjadi kunei keberhasilan dalam meraih nilai sosial. 5.) Nilai politik Nilai tertinggi dalam nilai ini adalah kekuasaan. Karena· itu, kadar nilainya akan bergerale dmi intensitas pengaruh yang rendah sampai pada 23
~ ~
20
pengaruh yang tinggi. Kekuatan merupakan faktor penting yang berpengaruh terhaclap pemilikan nilai politik pada cliri seseorang. Sebaliknya keler,lahan adalah bukti clari seseorang yang kurang teliarik pacla nilai ini. 6,) Nilai agama Secara hakikatnya sebenarnya nilai ini merupakan nilai yang memliki clasar kebenaran yang paling kuat dibanding dengan nilai-nilai sebelumnya. Nilai ini bersumber dari kebenaran tertinggi yang datangnya clari Tuhan. Cakupan nilainya pun lebih luas. Namun menurut Syaiful Anwar dalam studium general yang cliadakan pacla tanggal 20 juni 2008 tentang pendidikan nilai dalam sains mengatakan bahwa pendiclikan nilai yang berkembang pacla saat ini acla tiga nilai yaitu: nilai
keaganlaan
(imtaq),
nilai
bucli
pekerti
clan
nilai
kebangsaan
(pel11bentukan karakter bangsa atau cinta tanah air). 25 Mengingat begitu luas cakupan clan banyaknya pembagian nilai mcnurut para ahli, nilai yang akan cliukur pada penelitian ini hanyapacla nilai religius atau keagamaan, nilai praktis clan nilai sosial.
c. Nilai dalam Pembelajaran Biologi Kemajuan ihnu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhaclap dinamika masyarakat. Sepelii sering dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, ill11u pengetahuan dan teknologi seringkali berdampak pada perubahan tatanan sosial, ekonomi,
budaya,
politik,
dan keagamaan
masyarakat. Namum dalam fenomena pendidikan yang teljadi saat ini, penclidikan
IImu
Pellgetahuan
Alam
(IPA)
pengembangall teknologi kerap diajarkan hanya
sebagai
sebata~:
ilmu
penopang
ill11u dan untuk ilmu.
Pembelajaran tersebut belum banyak mengembangkan wilayah afektif peserta cliclik, Maklla pendidikan pacla dasamya merupakan suatu perbuatan atau tinclakan yang dilakukan dengan maksucl agar anak atau orang tua yang dihadapi itu akan meningkat pengetahuannya, akhlakllya, bahkan seluruh kepribacliannya, Menurut Nasution clalam Suroso, penclidikan nilai aclalah
21
suatu proses membantu siswa menjajaki nilai-nilai yang mereka miliki secara krilis agar meningkatkan mulu pemikiran dan perasaml mereka tentang nilai' 26 111'I m, Menurut
UNESCO
yang
dikutip
Mulyana
mencatat
bahwa
pembelqiaran IP A dan Matematika yang dilakubm secm'a terpadu deng8l1 kebutuhan pendidikan nilai alcan mampu mengubah makna belajar dan meningkatkan kemampuan peselia didik dalam menghargai kontribusi iptek, mengembangkan minat mereka dalam belajar, dan memiliki sikap ilmiah yang jelas, Materi pembelajaran yang dikembangkan harus sampai pada materimateri esensial yang terkandung di dalamnya. 27 Materi-materi esensial yang dimaksud dijelaskan dalam tabel 2.2, Tabe12.2 Mater! Esensial IPA dan Matematika Nilai dalam Calmpan Luas Nalar Rasional
Logika sebab-akibat
IPA dan Matematika sebagai cara meningkatkan kehidupan masyarakal Modernisasi dan teknologi
'----.~
Tujuall Kurilmlum Untuk memahami logika IPA dan Matematika serta menggunakan konsepkonsep angka Untuk menilai hubungan antm'a peristiwa yang mendahului dengan peristiwa berikutnya, selia implikasinya bagi pengawasan terhadap akibat-akibat yang muncul Unluk menilai penggunaan IPA dan matematika dalam kehidupan sehari-hari yang teIjadi di masyarakat Unluk menyiapkan peserta didik agar memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan kelja danperkembangan teknologi
Sumber: Mulyana (2004)
Biologi sebagai salah satu mata pelajm'an kelompok sains mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Biologi memiliki slruklur keilmuan dan metode pembelajaran tersendiri sertaterdapatnya produk-produk keilmuan seperti konsep, teorl, postulat dan lain-lain. Adapun 26,..,
"'~r"
22
struktur keilmuan biologi terdiri atas tiga dimensi keilmuan yaitu objek, tema atau persoalan dan tingkatan organisasi kehidupan 28 Menurut Einstein yang dikutip Suroso l11engatakan bahwa sall1S mengandung lima nilai, di antaranya: 29 I.) Nilai intelektual Nilai intelektual suatu bahan ajar sains biologi adalah nilai yang l11elandasi kecerdasan dalam l11enggunakan akalnya untuk memahami sesuatu dengan tidak mempercayai tahayul. Bahan ajar biologi. baik secara morfologi, anatomi, l11aupun fisiologi dapat menanamkan nilai kecerdasan. 2.) Nilai praktis Nilai praktis suatu bahan ajar adalah berhubungan dengan aspek-aspek manfaat sains untuk kehidupan manusia. Dalam hal ini sains dapat berkembang dengan pesat karena banyak' memiliki nilai praktis bagi kehidupan. 3.) Nilai Pendidikan Nilai pendidikan suatu bahan ajar sains merupakan kandungan nilai yang dapat memberikan inspirasi atau gagasan yang muncul untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. 4.) Nilai sosial-politik-ekonomi Konsep-konsep dalam sains biologi memberikan banyak petunjuk untuk dijadikan pelajaran bagi hubungan manusia di bidang sosial, politik, dan ekonomi. Nilai sosial suatu bahan ajar l11erupakan suatu model tentang jalinan hubungan peran manusia sebagai ll1ald1luk sosial yang bisa hidup sendiri, tetapi mell1crlukan peran orang lain dalam mewujuclkan misi politik clan kemajmm ekonomi. 5.) Nilai religius Nilai religius suatu bahan ajar clalan1 IPA aclalah kandungan nilai yang dapat meningkatkan keyakinan terhaclap Tuhan. Keturunan, keseimbangan, peristiwa sebab akibat dan lain sebagainya merupalcan aspek yang dapat 18 Rini Prisma Gusti, Upaya Peningkatan Pemahaman KOl1sep Biologi Ale/alul Pendekalan Kontekstual dengan Alode! Pembelajaran Berbasis Gambar (Picture and P;('/1wp) ._ " .1._.
c,·
23
menumbuhkan kesadaran bahwa segala hal yang mesti ada yang menciptakan dan mengaturnya. Banyak nilai penting yang dapat dipelajari dari sams, memberi konsekuensi kepada para pendidik untuk dapat mengembangkan sains sebagai salah satu media dalam membentuk pribadi siswa. Dalam hal ini, siswa dapat diajak menelaah serta l11el11pelajari nilai-nilai dalal11 sains yang bergLma dalam kehidupan bermasyarakat. 30 Dari nilai-nilai yang terdapat dalam pembelajaran biologi dapat disimpulkan bahwa berbasis nilai tidak hanya terdapat pada pembelajaran yang mengandung nilai seperti kewarganegaraan dan agama, tetapi dalarn pembelqjaran biologi juga terdapat banyak nilai yang dapat dipelajari dan terungkap.
d. Pembelajaran Kontekstual Berbasis Nilai
Pembelajaran
dikatakan
efektif apabila
mencapaL
hasil
yang
diinginkan. Tentunya hasil pembelajaran bukan sekedar siswa mampu mengembangkan potensi untuk mendapatkan nilai tinggi, tetapi juga l11ampu mengembangkan
potensi
untuk l11eningkatkan kecakapan hidup yang
diperlukan guna l11engatasi dan l11euyelesaikan masalah kehiclupan yang dihadapi. Oleh karena itu, proses pel11belajaran tidak boleh berhenti sal11pai penguasaan bahan ajar saja, tetapi harns sal11pai terakul11ulasi l11enjadi kecakapan hiclup (life skills). Cakap di sini tetap berpecloman kepada nilainilai yang positif sesuai clengan pahal11 yang dianutnya. Nilai l11erupakan bagian yang selalu melekat dalam proses pencliclikan pacla setiap jenjang. Nilai mel11iliki peran yang sangat besar clalal11 membangun kepribaclian dan identitas sosial siswa. 31 Dengan del11ikian melalui pencliclikan IPA yang berpecloman pacla nilai agarna, nilai budaya bangsa diharapkan terciptanya sumber claya manusia yang berkualitas clan mel11iliki budi pekerti luhur.
]0 11 f.._117
Slimaji
el
aI., Pendidikan Sains yang Humanistis, (Yogyakarta : Kanisills, 1998), hal.
24
Pengel11bangan nilai di dalam proses belajar l11engajar pada pendidikan IPA l11erupakan kOl11ponen yang sangat penting untuk domain afektif karena akan l11el11berikan pengaruh kepada siswa dalal11 bersikap.32 Dengan del11ikian l11elalui pengalal11an belajar yang diperoleh siswa l11al11pu l11enemukan nilainilai yang diinternalisasikan dalam sikap sehari-hari. , Suatu
pendekatan
dalam
perkembangan
nilai
adalah
proses
l11enanamkan nilai langsung kepada siswa dengan cara guru dituntut l11engidentifikasi nilai apa yang dapat diberikan kepada siswa. Perlu diketahui bahwa nilai adalah konsep sederhana bagail11ana sesuatu dapat dilakukan kel11udian dipel1\iari dan diteliti sesuai dengan pendapat yang selanjutnya akan dihasilkan kesimpulan berupa peneril11aan atau penolakan akan hasil yang dikeljakan. Dengan demikian nilai dalam sains lebih cenderung dihasilkan dari ranah aiektif setelah itu baru mempengaruhi ranah kognitif dan psikomotor siswa. 33 Menurut Alan J. Bishop, mengel11bangkan suatu nilai terlihat dalam prosesnya, artinya gagasan akan tumbuh dan berkembang melalui teori-teori alternatif. Pengembangan dapat melalui metode-metode yang baru dan tanya jawab yang memiliki gagasan. Metode tersebut dapat l11emperkenalkan suatu nilai pada kebebasan dan kreativitas individu. 34 Dengfm demikian nilai dapat terintegrasi melalui suatu pembelajaran yang dapat mengembangkan suatu nilai. Salah satu pendekatan kontekstual yang digunakan untuk l11enul11buhkan dan mengembangkan kepribadian yang menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri siswa adalah pendekatan kontekstual dengan teori. konstruktivisme yaitu peserta didik aktif membangun pengetahuan sendiri. Menurut Alan J. Bishop pengajaran nilai tidak seperti mengajarkan suatu materi pecahan yang mendapatkan jawaban langsung, tetapi bagaimana nilai-nilai
tersebut dapat l11empengaruhi siswa.
Mengerti suatu nilai
Ibid. Rohaida Mohd. Saat & Ahmad Hozi H. A Rahman, The Role afValues in Science Education: Implications to Teacher Training, (International Seminar on Development of Values ill Mathemalics and Science Education, 3-4 AugllsI2007), h.6 32 33
~4
A I",,,
I
Q;",hr""
r.r1•. ~~,:.. _
'T'~~~L' __
25
merupakan kunei untuk membangkitkan berbagai kemungkinan untuk meningkatkan eara mengajar. 35 Pendidikan nilai merupakan suatu proses yang panjang. Diawali dengan memperkenalkan nilai-nilai, kemudian membimbing siswa untuk memahami dan menghayati nilai-nilai tadi, lalu rnerangsang tumbuhnya keinginan untuk mengamalkan nilai-nilai tadi, dan akhirnya mendorong mereka untuk benar-benar mengamalkan nilai-nilai tadi pada kesempatan yang tepat 36 Proses internalisasi nilai-nilai dapat dilihat pada GambaI' 2.1
Skema Hubungan Antara Pengetahuan dan Pengalaman Nilai
Mengetahui (cognition)
Pengalaman (Praxis)
Menghayati (Affection)
II
Motivasi [ (motivum)
I
Keinginan lemah (valitio)
Keinginan yang kuat (conatio)
Sumber : Fasilitator Edisi I tahun 2006
GambaI' 2.1 Skema Pl"OSes Internalisasi Nilai-Nilai
Dari skema pada Gambar 2.1 dapat terlihat bahwa pendidikan nilai tidak clapat clilaksanakan hanya melalui pengajaran yang bersifat kognitif semata-mata. Penclidikan nilai berupa tinclakan yang perlu clilakukan. Tanpa langkah-Iangkah tadi pendidikan nilai tidak akan berhasil. Dengan demikian, pendekatan kontekstual merupakan pembelajaran yang dapat mengembangkan suatu nilai, karena pada pendekatan kontekstual siswa diajak langsung untuk mengalami "belajar bermakna" sehingga nilai dapat dengan mudah tertanam clalam pembelajaran. 35
Alan. J Bishop, What values do you teach when teach you teach mathematics?, "
.,
26
Menurut Mulyana pengembangan pendiclikan nilai melalui IPA diperlukan strategi yang tepaL Nilai perlu cliperluas dan diperkaya. Dengan demikian, aktivitas pembelajaran perlu diarahakan pada pemahaman dan pengembangan nilai-nilai yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari 37
Pendekatan kontekstual berbasis nilai sangat tepat dalam
pengembangan pendidikan nilai. Dengan menghubungkan kehidupan seharihari maka nilai akan tertananl clalam diri siswa. Dalam memahami nilai, anak akan tumbuh clan berkembang sesuai dengan pengalamannya. Hal ini ticlak berarti Gemua pengalaman anak berlangsung dalam suatu kejaclian clan kesatuan yang utuh. Pengalaman pada diri anak pada umumnya merupakan petunjuk ke arah perkembangan persepsi clan tindakan yang gilirannya menuntut proses belf\jm' untuk membangun pengalaman itu. Karena itu strategi dasar yang harns dikembangkan oleh guru meliputi: (1) identifikasi nilai dan tujuan yang henclak clicapai oleh anak, (2) menyusun pengalaman kehidupan yang menantang terhadap pertimbangml yang memperluas kemampuan anak clalam membm1gun nilai secara mancliri.38 Pendekatan kontektual berbasis nilai yaitu pembelaj aran yang menggunakan penclekatan belajar bermakna clengan memasukkan nilai ke dalam suatu materi yang clif\iarkan, melalui pengalaman-pengalmnan belajar siswa dan proses clapat bermanfaat dan bermakna bagi siswa clan dapat mengalami langsung tentang nilai yang diajarkan, proses tersebut dalan1 kontekstual clisebut konstruktivisme (Constructivism).
Hal yang perlu
cliperhatikan aclalah guru dapat membawa siswa ke clalam situasi belajar yang clapat menghubungkan apa saja yang cliperoleh di sekolah atau cli kelas clengan apa saja yang ada di kehiclupan nyata mereka, dengan demikian mereka clapat mengaplikasikan nilai clalam kehidupml11ya sehari-hari. Seringkali terjadi atau timbul pertanyaan di benak siswa atas apa yang teljacli di sekelilingnya
(questioning),
sehingga timbul
keingintahuan
(inquily)
dengan ticlak
melupakan untuk melakukan refleksi (reflection) atas apa yang tdah clikerjakan. Proses pembelajaran yang mencerminkan kontekstual, baik guru alau siswa atau bahkan nara sumber lain clapat menjacli model (modelling)
27
yang dapat ditiru. Guru juga dapat memfasilitasi dan mendorong para siswa untuk saling membantu dan berbagi pengalaman dalam kelompok mayarakat belajar (learning community), dan dengan cara demikian akan teljadi hasil pembelajaran yang diperoleh berkat keljasama antar ternan, kelompok, antar yang tahu dan yang tidak tahu. Dalam
pendekatan kontekstual kemajuan
belajar dinilai dari proses. Karena itu penilaian yang sebenarnya (authentic
assessment) l11erupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa mel11berikan
Gambaran perkembangan
belajar
siswa agar
dia
dapat
l11el11astikan bahwa siswa mengalami proses pel11belajaran dengan benar. 39 Dari tahapan-tahapan pendekatan kontekstual terlihat bahwa di dalam pel11belajaran yang menggunakan kontekstual berbasis nilai sangat tepat digunakan dalan1 pembelajaran, sehingga dengan pel11belajaran tersebnt siswa benar-benar l11engalal11i belajar, bukan. hanya dapat meningkatkan kognitif siswa dalal11 pel11belajaran tetapi juga yang dapat meningkatkan afektif dan psikonrotor siswa. Dengan demikian pembelajaran yang l11enggunakan pendekatan berbasis nilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dalam aspek kognitif, afektif l11aupun psikomotor.
3. Belajar dan HasH Belajar a. Pengel·tian Belajar Dalam perspektif agama Islam, belajar l11erupakan kewajiban bagi seliap orang beriman agar mel11peroleh ill11u pengetahuan dalam rangka meningkalkan derajal kehidupan mereka. Bel'liar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan IInsur yang sangat fundamental/mendasar dalam penyelenggaraan seliap jenis dan jenjang pendidikan.
40
Belajar merupalcan usaha yang dilakllkan setiap manusia cJalam rangka l11encapai sesuatu yang ingin dicapai. Belajar akan menimbulkan perubahan perilaku
yang
diperoleh melallli
pengetahuan dan wawasan.
Belajar
merupakan aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkllngan yang l11enghasilkan perubahan dalal11 pengetahuan, pemahaman, 39 n
n
.,.
~TAi<MN
28
UTAMA
~lIVAHlD~A
kemampuan dan nilai (sileap), perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas 41. Gagne dalam Ngalim Purwanto menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatal1l1ya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi 42 • Cronbach yang dikutip Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa
learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is
the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belftiar adalah proses di mana tingkah laku (c1alam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan. Seclangkan Geoch memmuskan learning is change is pelformance as a result
ofpractice. 43 Belajar adalah serangkaian kegiatanjiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalatn interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. 44 Belajar merupakan perubahan tingkah laku ata.u penampilan denga.n serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar akan lebih baik, kalau si subjek belajar itu mengalami atau melakukarmya, jadi tidak ber"ifat verbalistik.45 Menurut pengertian secara psikologis, belajar adalah suatu proses llsaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah "' Supraptama, Meningkalkan Motivasi Betajar Siswa dahun Mala Pelajaran Geograji Metatui Pendekalan Cooperalive Learning, (Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 4 No. 1,2001), hal. 23 42 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), Cel ke-19, hal. 84 4] Syaiful Bahrl Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cet-I, hal. 13
29
laku yang baru seem'a keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interalcsi dengan linglcungannya. Perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu: perubahan terjadi seeal'a sadar, seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah teljadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Dan perubahan dalam beIajar bersifat kontinu dan fungsional, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung seem'a berkesinmnbungan atau tidak statis. Satu perubahan yang teljadi akan menyebabkan perubahan berikutnya yang akan berguna bagi kehidupan atau proses belfliar berikutnya:16
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi 3 maeam, yakni: 47 I) Faktor internal (faktor dari dalmn siswa), meliputi dua aspek: a) aspek fisiologis yang bersifat jasmaniah. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa daIam mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan
indera
pendengar
dan
indera
penglihat Juga
sangat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan khususnya yang disajikan di kelas, b) aspek psikologis yang bersifat rohaniah. Banyak falctor yang termasuk aspek psikologis yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah yang dipandang lebih esensial adalah tingkat keeerdasan/inteligensi siswa, sikap siswa, baht siswa, minat siswa, dan motivasi siswa. 2) Falctor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor eksternal terdiri atas dua maearn yaitu: a) lingkungan sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, ,16 Siameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), Cet-3, hal. 2-3 47
!l~ .. L~T_'.·
r.
,
'"'
~.
30
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Lingkungan belajar siswa yaitu masyarakat dan tetangga selia temanteman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar adalah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. b) lingkungan nonsosial. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah letak gedung sekolah, rumah tempat tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. 3) Faktor pendekatan pembelajaran (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam materl-materi pelajaran.
c. Pcngukuran HasH Bclajar
Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan nilai hasH belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan apabila pembelajaran berlangsnng secm'a efektif dan efisien dengan ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung serta kecakapan guru dalam Pengelolaan kelas dan penguasaan materi yang cukup memadai. 48 Crow dalam Ahmad Sofyan mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan
perolehan
kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan,
dan
sikap.
Pemerolehan ini termasuk suatu cara baru melakukan sesuatu dan cara mengatasi masalah pada situasi baru 49 Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler l11aupun tujuan instruksional l11enggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secm'a garis besar membaginya menjadi 3 (tiga) ranah. yakni: I) Ranah kognitif, pel11belajaran-pembelajaran kognitif tentang belajar
mel11usatkan pada proses perolehan konsep-konsep, sifat dm'i konsep-konsep, dan bagaimana konsep-konsep itu disajikan dalam struktur kognitif.
Tl~uml
tujuan kognitif adalah lebih banyak berkenaan dengan perilaku dalam aspek
31
berpikirlintelektual. Menurut Benjamin Bloom ada enam tingkatan dalam pembelajeran dimulai dari tingkatan paling bawah yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya terrnasuk kognitif tingkat tinggi 50
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yalmi: a) Pengetahuan/ingatan (knowledge), aspek ini mengacu pada kemampuan mengenal dan mengingat materi yang sudah dipelajad dad yang sederhana sampai pada hal yang sukar. Pada umumnya unsur pengetahuan ini menyangkut hal-hal yang perlu diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam unang-undang, nama-nama tokoh, nama-nama kota. Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar bagi pengetahuan atau pemahaman konsep-konsep laianya. b) Pemahaman, aspek pemahaman ini mengacu pada kemampuan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah hal tersebut diketahui atau diingat, serta memalmai arti dad bahan maupun mated yang dipelajari. Aspek ini setingkat lebih tinggi dad pengetahuan sehingga untuk mencapai tujuan dalam tingkatan pemahaman ini dituntut keaktifan belajar yang lebih banyak. c) Penerapan/aplikasi,
aspek
ini
mengacu
pada
kernampuan
dalam
menerapkan pengetahuan dalam memecahkan masalah tertentu. d) Analisis (analysis), aspek ini mengacu pada usaha memilih suatu integritas menjacli unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hakikatnya atau sllsunannya. e) Sintesis (synthesis), aspek ini mengacu pada penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian
ke
dalam
bentuk
menyeluruh.
memerlukan tingkah laku yang kreatif .
Aspek sintesis ini
32
f)
Evaluasi (evaluation), aspek ini mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangar atau penilaian terhadap gejala atau peristiwa berdasarkan norma-norma dengan kriteria-kriteria tertentu. 51
2) Ranah afektif,
tujuan-tl~uan
afektif adalah tujuan-tujuan yang banyak
berkaitan dengan aspek perasaan, nilai, sikap, dan minat perilaku peserta didik/siswa. Ciri-ciri belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatiannya terhadap pelajaran etika dan moral yang akan meningkatkan kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran lainnya di sekolah. Ranah afektifterdiri dari lima aspek, yakni: a) Penerimaan (receiving), yakni semacam kesepakatan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keadaaan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. b) Pemberian respon (responding),
yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab, stimulus dari luar yang dating kepada dirinya. c) Penilaian (valuing), yakni berkenaan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. Dalam evaluasi ini tennasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d) Pengorganisasian (organization), yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan lainnya e) Karakterisasi (characterization) yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan
33
tingkah lakunya. Yang termasuk kedalamnya adalah keselumhan nilai dan karakteristiknya.
52
3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil-hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Namun pengukuran ranah psikomotorik biasanya clisatukan atau dimulai dengau pengukurau ranah kognitif sekaligus.
53
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh pm'a guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalmn menguasai isi -4
bahan pengajaran. )
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhaclap hasil belajar yang clicapai siswa dengan kriteria tertentu. Basil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Dm'i segi alatnya, penilaim1 hasil belajar dapat clibedalcan menjadi tes Jan bukan tes (nontes). Tes ini ada yang diberikan secm'a lisan (menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan ada tes berupa tinclakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes acla yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, studi kasus, dan lain-Iain 55 Basil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki Slswa sebagai akibat perbuatan belajar clan dapat cliamati melalui penampilan siswa Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa maim dilakukan penilaian berupa tes pemahaman siswa (lcognitif) terhaclap lconsep lceanekaragaman hayati.
52 53
Ibid., hal. 30 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)
erlisi rf'.vic:i h~l
1 Q')
34
4. Hubungan Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai dan HasH Belajar
Sistem pembelajaran kontel:stual meminta siswa untuk bertindak dengan eara alami bagi manusia. Cara yang sesuai dengan fungs i otak, dengan psikologi c1asar manusia saling bergantung, memperhatikan keberagamaan individu, dan pengaturan diri sendiri. Kesesuaian ini membantu siswa mengolah informasi baru seeat'a bermakna sehingga berimplikasi pada hasil belajar yang menyenatlgkan. Menurut Siameto belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu pernbahan tingkah lalcu yang barn seeara keseluruhan, sebagai hasil pengalamat1l1ya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 56 Otak adalah suatu kelompok hubungan sel yang bernbah terus menerns yang sangat dipengaruhi oleh pengalamatl. Dalam usahanya menggunakan lingkungan untuk membentuk diri, otak menjalin pola-pola. Seeara berkelanjutan, otak menjalin pola-polayang menyatukan informasi baru dengan pengetahuan yang suclah dikenal dan menggabungkan keterampilan-keterampilan barn dengan yang lama. Ketika otak berhasil menghubungkan detail-detail batu dengan pengalaman yang sudah dikenalnya, otak menyimpanuya. Ketika otak tidak mampu menjalin detail-detail barn ke pola-pola yang telah dikenalnya, otak membuangnya. 57 Pendekatan pembelajaran
kontekstual
menjadikan
berbasis
pembelajaran
nilai siswa
yang lebih
digunakan bermakna.
dalam Dengan
pembelajaran tersebut membantu siswa memproses pengetahuan barunya seeal'a alami serta menanamkan nilai yang c1ipelajari. Siswa memperoleh informasi barn dan nilai dengan mengalami langsung dan mengkonstruksi sendiri pengetahUall barunya dengan menghubungkannya pengetahuan yang telahdimililcinya. Hal tersebut akan berimplikasi pada meningkatnya minatsiswa terhadap mata pelajaran dan ll1ell1peroleh hasil yang diinginkan. Nilai dengan pendidikan ll1emiliki hubungan yang sangaterat. Nilai c1ilibatkan dalam setiap tindakan pendidikan, baik dalam memilih maupun dalam ll1emutuskan setiap hal untuk kebutuhan belajar. 58 Nilai memiliki peran yang
35
sangat besar dalam membangun kepribadian dan identitas sosial siswa. 59 Dengan dell1ikian ll1elalui pendidikan yang berpeJoll1an pada nilai agama, nilai budaya bangsa diharapkan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki budi pekerti luhur.
5. Basil Penelitiall yang Relevan
Hasil-hasil penelitian yang relevan mengenai pendekatan kontekstual dapat ditunjukkan oleh beberapa penelitian, di antaranya, penelitian lib Syibromalisi (2007) yang berjudul "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fungsi Makanan Melalui Lembar Kerja Siswa dengan Pendekatan Kontekstual".
Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendekatan
kontekstual melalui media LKS memberikan dampak positif bagi siswa dalam proses belajar mimgajar 60 Penelitian Satiningrum (2006), yaag beljudul "Penerapan Panduan Guru Berdasarkan Pembelajaran Kontekstualuntuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa", menunjukkan bahwa teIjadi peningkatan belajar melalui penerapan panduan guru berdasarkan pendekatan kontekstual. 6 [ Penelitian Angga Adil Darmawan (2005), yang beljudul "Penerapan Model Pembelajaran Konstektual Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan" yang dilakukan dengan metode eksperimen, ll1enunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dad hasil uji t pada data pre test yang menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pre test kelas kontrol dengan kelas eksperimen, hasil dapat dilihat dari nilai ratarata gain kelas kontrol sebesar 0.13 dan rata-rata gain kelas eksperimen sebesar
59 Alan J. Bishop, Values in Mathernatics and Science Education: Similarities and Differences. Jurnal The Mon[ana Ma[hematics Enthusiast, Vol 5,2008, h. 47 (,(1 lib Syibromalisi, Upaya Meningkatkan Hasi! Be/ajar Siswa Pada Konsep Fungsi Afakanan A4elalui Lembar Kelja Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, (Skripsi Saljana Pada FITK UlN SyarifHidayatuliah Jakarta: tidak diterbitkan, 2007) 6!
ec..,t;,,;.~,..,. ..... ~
n~.~_
.. ~ .. ~ __
n'
r,
."
.
-
36
0.26. 62 Dengan demikian terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep
yang signifikan antal'a kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Penelitian
Oneng
Pembelajaran Kontekstual Meningkatkan
Kemalnpuan
Herkini
(2005),
pada Konsep
yang
berjudul
Pencemaran
"Pendekatall
Lingkungan dalam
Berpikir Kreatif Siswa SMPN Lemahabang
Karawang", menunjukkan bahwa pendekatall pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMPN 2 Lemahabang Karawang. Berdasarkan hasil analisis tes uraian, teljadi peningkatan gain kemampuan berpikir kreatif dari 19% (sangat rendah) pada siklus I menjadi 24% (rendah) pada siklus II. Sementara dari hasil analisis non tes yang berupa hasil observasi kemampuan berpikir kreatif siswa juga mengalami peningkatan dari 3.46% (siklus I) menjadi 10,59% (siklus II). Hasil angket dall wawancara siswa menunjukkan
bahwa siswa menanggapi dengan baik terhadap
kegiatan
pembclajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual dalall1 meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. 63 B. Kel-angka Pikir
Belajar dan pembelajaran adalah aktivitas di mana guru dan siswa dapat saling berinteraksi. Di dalall1 proses interaksi yang terjadi di kelas melibatkan adanya perbedaan kecepatan setiap siswa dalam menerima dan memahami suatu materi pelajaran, ada siswa yang cepat, sedang, dan adajuga yang lambat. Bebcrapa faktor yang menjadi penghambat alau penghalang proses pembelajaran siswa anatara lain: pertama hambatan psikologi misalnya minat, sikap dan intelegensi. Dan kedua adalah hambatan fisik seperti keletihan, sakit, dan keterbatasan indera. Adanya hambatan tersebut menyebabkan proses pembclajaran siswa kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu
pendekatan
kontekstual berbasis nilai dapat dijadikan salah satu pilihan strategi yang efektif dalam pembelajaran agar tercapai hasil belajar yang bermakna.
62 Angga Adil Darmawan, Pellerapall Model Pembelajaran Kontekstual Untlik AIl:!l1ingku(kan Penguasaan KOl1sep Pacla Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan, Tersedia di
hllp:Lcligiljl2.lmi.\;l!tWasca/availablc/ctd-03141 06-1417301 [17 Segtembcr 20081 u.' Oneng Herkini, Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada Konsep Pencemaran r i''''{,lI1omJ fl%m Mpninf.Tkatkan Kemal1louGn
Berpikir KreatI( SiSlva SAiPN Lemahabang
37
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkal1l1ya dengan situasi nyata mendorong siswa l11el11buat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Hal tersebut didasarkan pada pikiran bahwa makna muneul dari hubungan antara isi dan konteksnya. Konteks memberi makna pada isi, semakin mampu para siswa mengaitkan pelajaran-pelajaran akademis mereka dengan kehidupan sehari-hari mereka, semakin banyak ma!illa yang akan mereka dapatkan dari pelajaran tersebut. Proses pendekatan kontekstual berlangsung alami.ah. Dalarn kegiatan ini siswa bekerja dan mengalami sendiri, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Pada konteks itu, siswa perIu l11engerii apa malilla belajar, apa manfaatnya, calam status apa mereka dan bagaimana meneapainya. Siswa akan menyadari bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupan nanti. Dengan demikian, siswa alean memposisikan diri sendiri sebagai seseorang yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti. rVlereka
mempelajari
apa yang
bermanfaat bagi dirinya dan
berupaya
menggapainya. Da!am upaya itu, mereka l11el11erlukan guru sebagai pengarah dan pemb imb ing. Pembelajaran berbasis nilai adalah pembelajaran yang l11engandung dan mengkaitkan suatu nilai di dalam pembelajaran. Pembelajaran berbasis nilai dapat c1itanamkan oleh peserta didik c1engan eara pembelajaran langsung seear'a nyata, c1engan demikian peserta diclik c1apat langsung melihat, mendengar dan mel11aknai Sllatu nilai, Berbasis nilai seear'a nyata mengusahakan agar nilai-nilai itujelas bagi seseorang, Dengan pendekatarl kontekstual yang merupakan pembelajaran seear'a nyata siswa dapat lebih memaknai nilai-nilai yang terkanclung di dalam materi pelajaran khususnya biologi. Dan kesadaran siswa tentang suatu nilai akan tertanam pada diri siswa sehingga dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari. Hal ini c1apat meningkatkan minat belajar bio!ogi clan berimplikasi pacla hasil belajar siswa yang memuaskan.
38
Dengan demikian pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat dijadikan salah satu pilihan strategi yang efektif dalam proses berbasis nilai pada pembelajaran biologi khususnya pada konsep keanekaragaman hayati dengan memperhatikan komponen-komponen utama dalam pendebtan kontekstual yaitu: konstruktivisme, menemukan, belianya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya. Berdasarkan pemikiran di atas, maim dapat diduga bahwa pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam konsep keanekaragaman hayati.
Kerangka Berpikir Pendekatan Kontekstual Berbasis Nihli
Faktor
Faktor
Ekstern
Internal
Pendekatan Kontekstual berbasis nilai
f---I>
-
-
Mengaktiflmn potensi Slswa
~
Menghubungkan pikiran dan tindakan Kebergantungan positif I Meningkatkan partisipasi, minat dan motivasi Pengetahuan dan pengungkapan nilai
I ","crimm", POO,O_" 'O""'P, perubahan sikap dan kesadaran tentang nilai
39
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan maIm dirumllskan hipotesis terhadap masalah kajian. Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini yaitu, terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman hayati. Dalam penelitian ini diajllkan hipotesis statistik sebagai berikut: Ho:
JlA = ~lB
I-Ia:
JlA
>
JlB
I-Io: Tidak terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa. Ha: Terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa. Keterangan: ~lA =
Rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen
~lB =
Rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol
BAB III METODOLOGI PENELITJAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian PeneIitian ini diIakukan di Madrasah AIiyah Negeri 7 Jakarta yang terletak di JI. Srengseng Sawall Kp, Kalibata No.99 Jagakarsa Jalcmia SeIatan (Lampirml 2). Penelitiml dilakukan pada tanggaI 5 Januari - 30 Januari 2009, keIas X semester genap tahun ajaran 2008/2009 dengan materi pokok keanekaragaman hayati,
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maIm metode penelitian yang digunakan daIam penelitian ini adaIah metocle Quasi Eksperiment (Eksperimen Semu) yaitu studi keIas tempat mengkondisikan perlakuan tidak memungkinkan pengontroIan yang demikian ketat seperti eksperimen sejati, Pada penelitian Quasi Eksperiment, pengontroIan perlakuan disesuaikan dengan kondisi yang ada, VariabeI daIam penuIisan illi adaIah vm'iabeI bebas dan variabeI terikat. VariabeI bebas penelitian ini adalall pendekatan kontekstllal berbasis nilai sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah hasil belajar biologi. Dalam penelitian ini sampeI clibagi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen cliglll1likan pendekatan kontekstual berbasis nilai dalam proses pembelajarannya. Sedangkan pacla kelompok kontrol cligunakan metode pembelajaran secm'a konvensional atau cermnah. Aclapun tahapan-tahapan pembeIajaran menggunakan pendekatan kontekstllal berbasis nilai adalah: a) Tahap percncanaan Kcgiatan yang cliIaklikan melipllti:
41
1) Membuat acuan program pembelajaran bempa silabus dan rancangan pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual berbasis nilai. 2) Menyiapkan alat bantu yang dibutuhkan dalam pembeJajaran, yakni LKS dan lembar observasi. 3) Merancang alat evaluasi untuk melihat hasil belajar biologi siswa, berupa tes hasil belajar pada aspek kognitif. b) Tahap pelaksanaan pembeJajaran Guru dan siswa melakukan proses pembelajaran sebagai berikut: 1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelornpok 2) Siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekoJah sesuai dengan kelompok dan tugas masing-masing (Constructivism). 3) Siswa mengisi lembar kerja siswa yang diberikan sesuai dengan pengamatan masing-masing keJompok (inquiJy). 4) Siswa berdiskusi untuk mengisi LKS dan belianya kepada guru yang belum dipahaminya dan guru berkeliling l1lengarnati tiap kelol1lpok dan mel1lberikan penjelasan bagi keJompok yang l1lempunyai kesulitan (Bertanya).
5) Siswa melakukan diskusi antar kelol1lpok di kelas sehingga teljadi interaksi antar keJompok, siswa dan guru (Learning Community). 6) Guru
memberikan
penilaian
autentik
siswa
seJama
proses
pcmbelajaran berlangsung (Authentic Assessment). 7) Guru memberikan tugas membuat chmia sebagai model hasil karya dalam
pembelaj aran
keanekaragaman
hayati
dan
dipahami,
dan
mendemonstrasikannya di depan kelas (Modelling). 8) Guru
meluruskml
konsep
yang
belum dapat
mengungkap nilai bahan ajar untuk kehidupall sehm·i-hari dan pada akhir pertemuan siswa menyimpulkan pelajarall dan dan mcnmlyalcan kesan dan saran pembelajaran yang telah dilakukan (Reflection).
42
2. Desain Penelitian Dalam quasi experiment, kontrol atau pengendalian variabel tidak bisa dilakukan secara penuh. Desain yang digunakan dalam eksperimen semu yaitu
Desain Pretes-Postes Kelompok Kontrol Tanpa Aeak. Dalam desain ini, subjek kelompok tidak dilakukan secm'a acak.
Pemilihan kelompok
eksperimen dan kontrol dilakukan dengan cara pwposive sampling dengan tujuan penyesuaian jadwal belajar. Desain pretes-postes kelompok kontrol tm1pa acak ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut: TabeI3.1. Desain Pl'ctcs-Postes Kclompok Kontrol Tanpa Acak l Kelompok Eksperimen Kontrol
Pretes
Variabel Tedkat
Postes
YI YI
X
Y2 Y2
-
C. Populasi dan Sampcl
1. Populasi Populasi adalah kumpulan seluruh elemenJobjek yang diteliti. Dalam hal ini populasi tm'getnya adalah siswa kelas X MAN 7 Jakmia Selatm1, yang telah terdaftar pada tahun ajm'an 2008/2009. Sebanyak 4 kelas adalah populasi terjm1gkaunya yaitu siswa kelas X-I, X-2, X-3 dan X-4 2. Sampel Sampel penelitian terdiri dari siswa kelas X MA Negeri 7 Jakarta yang diambil dua kelas. Kontrol dilakukan dengan cara purposive sampling karena populasi dianggap mempunyai karakteristik dan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Kelas X-I sebagai kelas eksperimen dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengumpulkan hasil tes penguasaan konsep yang meliputi pretes dan postes
I
l)on:11ri Arv
',ltc.v rheses h1r:ohs. Asp-hm" R:17.:1vieh_ Pt?nO'l1ntl1r PP.11"litif1}J dnlmn
43
pembelajaran, dan non-tes yaitu observasi/pengamatan dan angket. Proses pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap PerencanaanIPersiapan Tahap Perencanaan/Persiapan terdiri dari: a) Pengamatan pendahuluan ke sekolah terkait b) Menyelesaikan surat izin penelitian c) Membuat instrumen penelitian d) Menghubungi guru biologi yang bersangkutal1 untnk menel1tukan waktu penelitian e) Menentukan kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen
f) Melakukan uji coba instrumen g) Melakukan analisis hasil uji coba 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama 10 jam pelajaran (10 x 45 menit), yaitu selama 5 kali pertemuan: a) Pertemuan pertama (2 x 45 menit), pretes, pengamatan langsung dan diskusi. b) Pertemuan kedua (2 x 45 menit), presentasi display dan diskusi. c) Pertemuan ketiga (2 x 45 menit), presentasi dan diskusi. d) Pertemuan keempat (2 x 45 menit), diskusi kelas e) Pertemuan kelima (2 x 45 menit), postes 3. Tahap Akhir a) Mengolah danmenganalisis data hasil tes tertulis (pretes dan postes) b) Menyebarkan angket kepada siswa c) Mengolah data hasil penelitian d) Menganalisis hasil penelitian e) Menarik kesimpulal1
44
E. Variabcl Penelitian TabeI3.2. Variabel Penelitian Variabcl Penelitian
Variabel X (pendekatan kontekstual berbasis nilai)
Variabel Y (Hasil Belajar)
Definisi Konseptual
Definisi Operasional
Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubnngan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Nilai mendasari sikap dan tindakan seseorang dan dapat dijadikan prinsip sebagai kriteria dalam menjalani kehidupan. Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa
Pendekatan kontekstual dirancang guna memberikan kesempatan kepada siswa dalam menemukan fakta dan nilai bam melalui proses pernbelajaran melalui pengalaman (Constructivism) dan menghubnngkannya dengan kehidupan nyata. Belajar juga dapat melalui pertanyaan (questioning), dan keingintahuan (inquiry) dengan mengadakan refleksi dan menghadirkan model dan kelompok belaiar. Untuk melihat peningkatan hasil beltljar siswa maka dilakukan penilaian berupa tes pemahaman siswa (kogniti£) terhadap konsep keanekaragaman hayati, dan observasi untuk melihat sikap siswa (afekti£) dannilai yang terkandmlg dalamkonsep keal1ekaraganlan hayati dengan menggunakan. angket.
F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian
1111
antara lain tes tertulis,
lembar observasi, dan angket. 1. Tes Tertulis
Tes berperan untuk menjaring konsep awaldan konsep akhir siswa sebelum dan setelah pembelajaran yang dilakukan (lampiran 3dml 4). Kisi-kisi untuk soal dibuat berdasarkan Kajian Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disesuaikan dengan materi yang diajarkan, yaitu konsep kealiekaragaman hayati pada semester ganjil kelas X. Pelljabaran konsep nntuk menjadi butirbutir soalmemperhatikan ranah pengetahuan (CI), pemahaman (C2), aplikasi konsep (C3), dan analisis (C4). Hasil aldlir kisi-kisi instmmen tes berdasarkan
45
sedangkan C4 pada nomor 1. Jumlah butir soal yang valid adalah 24 soal dan digunakan dalam tes pemahaman konsep. Adapun kisi·kisi instlUmen tes lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.
TabeI3.3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Konsep I Materi Pembelajal'an • Konsep keanekaragaman hayati • Tingkatall gen, jenis, ekosistem
Indikatol'
Cl
Talksonomi Bloom C2 C3 C4 27 4 I
Merumuskan konsep keanekaragaman hayati melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitar
7
Membandingka ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan ekosistem
2,3, 5,8,9, 10,
6
Mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan keanekaragaman jenis, ekosistem dan karakteristik wilayahnya
II, 16
18,28
Menunjukkan keunikan biodiversitas Indonesia berdasarkan penyabarannya
12,15, 20
29 24
Manfaat keanekaragaman hayati
Menginventaris informasi tumbuhan dan hewan khas di Indonesia yang memiliki nilai tertentu
13,30 25
19 31
• Hilangkanya keanekaragaman hayati
Mengidentifikasi kegiatan manusia yang mempengaruhi biodiversitas
14 32
23,33, 34
Mengidentifikasi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
35
Jumlah
18
Keanekaragaman hayati Indonesia
• Konservasi keanekaragaman hayati
40
L:
%
4
10%
9
22,5 %
4
10%
6
15%
5
12,5 %
5
12,5 %
7
17,5 %
40
100%
38
39
17,36, 26, 22,37
21
16
4
2
46
2. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetabui proses pembelajaran kontekstual yang dilaksanakan. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai alat pelengkap instnllnen lain. Lembar observasi ini berkaitan
dengan
aktivitas/kegiatan
keanekaragaman hayati
selama
pembelajaTan
konsep
melalui pembelajaran yang dirancang dengan
menggunakan pendekatan kontekstual yang sedang berlangsung. Observasi yang dilakukan setiap pertemuan sebEmyak 4 kali pertemuan dan
observasi
dilakukan
berdasarkan
lembar observasi
pembelajaran
kontekstual berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat meliputi tujuh kOl11ponen dalam kontekstual yaitu Constructivism, Inquiry, bertanya, Learning
Community,
Modelling, Reflection, dan Authentic Assessment. Lembar
observasi dapat dilihat pada Lampiran 6. 3. Angket / kuesioner Angket merupakan alat untuk mendapatkan keterangan dari sel11pel atau sumber. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetabui tanggapan siswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam konsep keanekaragaman hayati. Angket yang digunakan adalah angket tertutup berupa penyataan tentang tanggapan/persepsi siswa tentang nilai-nilai yang terkandung dalam konsep keanekaragaman hayati. Setiap pertanyaan memiliki alternatif 4 jawaban yaitu, untuk pernyataan positifjawaban selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah sedangkan untuk pernyataan negatif sebaliknya (Lal11piran 7).
G. Vji Coba Instmmen Tes 1. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam l11el11bedakan siswa yang; tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurangatau lemah prestasinya. Artinya, apabila soal tersebut diberikan kepada anakyang yang mampu, hasilnya menunjuldcan prestasi yang tinggi, dan bila diberikan kepada siswa yang lemah hasilnya rendah. Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda
47
rendall. Tetapi bila diberikan kepada siswa yang berprestasi rendah, hasilnya tinggi. Atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja. 2 Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan model Anates (Lampiran 8). Dad perhitungan diperoleh hasil daya pembeda terendah sebesar 0.00 dan tertinggi sebesar 72.73.
2. Tingkat Kesukaran Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, juga harus memiliki keseimbangan tingkat kesulitan soal. Keseimbangan yang dimaksndkan adalah adanya soal-soal yang tennasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkarrnya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkall siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkuannya. 3 Cara melakukan analisis ulltuk menentukan ti.ngkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
p
4
B ,J.S
Keterangan: P
=
B .IS
indeks kesulitan untuk setiap butir soal banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
=
jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil nilai indeks yang diperoleh, maka semakin tinggi tingkat kesulitan soal tersebut. Sebaliknya, semakin besar nilai indeks yang diperoleh, maIm semakin l11udah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut: 2
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaiuasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
48 o
0.00 - 0.30
soal kategori sukar
0.31 - 0.70
soal kategori sedang
0.71 - 1.00
soal kategori mudahs
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. lndeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudalmya suatu soal. Dalam penelitian ini, tarafkesukaran tiap butir soal dihitung dengan menggunakan model Anates (Lanlpiran 9). Berdasarkan perhitungan, diperoleh soal kategori sukar beIjumlah 4 soal yaitu pada nomor 3, 18, 27,dan 31 soal kategori sedang berjmnlah 18 soal yaitu pada 2, 4, 7, 8,9, 10,11,12,14,15,16,17,19,29,30,32, dan 33, soal kategori mudal116 soal yaitu pada nomor I, 5, 6, 13,20,21,22,23,24,25,26,34,36,37,39,40.
3. Validitas
Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaklah memenuhi persyaratan tes, yakni memiliki validitas clan reliabi1itas yang baik. Validitas adalall suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau kevaliclan suatu instrumen. Suatu tes dikatakan valid apabila manlpu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. 6 Cara yang digunakan untuk pengujian validitas menggunakan korelasi point biserial dengan rumus :7
r .=Mp-M, pbl
SD ,
[p
Vq
Keterangan : rpbi
: Koefisien korelasi point biserial yang dianggap sebagai koefisien validitas item
!vIp
: Skor rata-rata hitung yang dijawab dengan benar
!vI,
: Skor rata-rata dari skor total
SD,
: Stanclar cleviasi total 5 Ibid., hal. 210 , Subarsimi Arikunto, Prosedur Penelition; Suolu Pendekalon Praktik, (Jakarta: PT
1),,,,,,1,,,, r'; ..... t.-,
'l{\()h:\ .... "'t1.'a 1'1
Iv,! l"::;Q
49
p
: Proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya
q
: Proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka hasil perhitungan rpbi dibandingkan dengan r'abel pada taraf signifikasi ex 0,05. Jika hasil perhitungan rpbi lebih besar dari r'abel produk moment maka soal tersebut valid, atau sebaliknya maka tidak valid. Perhitungan hasil validitas dapat dilihat pada Lampiran 10. Berdasarkan perhitungan diperoleh dari 40 butir soal nomor butir soal yang valid sebanyak 24 butir soal yaitu nomor 1,2,3,4, 6, 7, 10, 13, 14, 15, 20,21,22, 23,25, 26, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 36 sedangkan yang tidak valid sebanyak 18 butir soal yaitu nomor 16 soal yaitu nomor 5,8, 9, 11, 12, 16, 17, 18, 19,24,31,33,37,38, dan 39 (Lampiran 11).
4. Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Aliinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Tes hasil belajar dikatakan tetap apabila hasil pengukuran saat ini menunjuldmn kesan1aan hasil pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa yang sama. Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus dari Kuder dan Richardson (KR-20) yaitu :8
r
=(~J(St'-L:(P.q)J
k-I
II
l
St'
Keterangan : rll
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
k
: Jumlah butir soal
p
: Proporsi subjek yang menjawab benar
q
: Proporsi subjek yang menjawab salah
50
Jumlah hasil perkalian p dan q
2: pq
:
S?
: Varians skor total
Dengan ketentuan : I'll
= 0,91-1,00
= Sangat tinggi
I'll
= 0,71-0,90
= Tinggi
I'll = 0,41-0,70
=Cukup
I'll = 0,21-0,40
= Rendah
I'll
<0,20
= Sangat rendah
Berdasarkan pada hasil perhitul1gan yang diperoleh dengan menggunakan rumus KR 20 diperoleh reliabilitas tes 0,71 (tinggi)(Lampiran12).
H. Tclrnik Analisis Data Menganalisis
data merupakan suatu cara yang digunakan ul1tuk
menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hallya oleh orang yang meneliti, tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. 1. Analisis Data Kuantitatif
a. Vji PCl'syaratan Analisis Data 1) Vji NOl'malitas Vji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah contoh/sampel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Vji kenormalan yang digunakan adalah uj i Liliefors. 9 La = F(Zi)- S(Zi) Keterangan: La
= Barga mutlak terbesar
F(Zi)
= Peluang angka baku
S(Zi)
= Proporsi angka baku
Kriteria pengujian: Lhiluug < L,abcl; data berdistribusi normal Lhi'ung> L,abcl; data berdistribusi tidak normal
51
Setelah data dinyatakan berdistribusi normal, maim di1akukan uJ! homogenitas melalui Uji Fisher.
2) Uji Homogenitas Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data homogen (sarna) atau tidak. Uji homogenitas dilakukan setelah data persyaratan nonnalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji Fisher pada taraf signifikansi 0,5 dengan mmus sebagai berikut: Vb F=Vk
Keterangan:
F : homogenitas Vb: varians terbesar V k : varians terkecil
Kriteria pengujian: Fhitung:S Ftabcl, maka data homogen Fhitung 2: Flabc" maIm data tidak homogen
b. Uji I-lipotesis Untuk melihat perbedaan hasil tes
Slswa dari
kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, diadakan uji "1" clengan rumus sebagai berikut: 10 clengan
Keterangan:
clsg =
X 1=
rata-rata kelompok eksperimen
X2=
rata-rata kelompok kontrol
dsg = nilai stanclar deviasi gabungan
n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen 112
=
jumlah siswa kelompok kontrol
52
2. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil angket dengan skala sileap (Likert). Analisa data kualitatif digunakan untuk mengetahui komposisi responden terhadap point-point dalam angket. Rumus yang digwlakan adalah: p=
1
xIOO%11
N
Keterangan:
1
=
frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N
=
number 01cases Gumlah frekuensi atau banyaknya individu)
p
=
angka persentase
Data kualitatif, baik angket maupun observasi dianalisis secara deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data yang terkait dengan topik yang dihimpun, kemudian dianalisis dan dipaparkan dalarn bentuk deskripsi.
I. Hipotcsis Statistika Hipotesis statistik untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : !lA =!la Ha: ~IA > !la Keterangan: !lA
Rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen
~IB
Rata-rata hasil bel!\jar siswa pada kelompok kontrol
BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deksripsi D~ta 1. Data Kuantitatif
Data kuantitatifbempa data hasil belajar biologi siswa, berdasarkan tujuan yang telall dirumuskan meliputi data nilai pre test dan post test dad dua kelompok yang berbeda. Kelompok eksperimen dalam pembelajaran menggunakan pendekatan kOl1tekstual berbasis nilai sebanyak 36 siswa dan kelompok kontroI dalanl pembelajaran mel1ggunakal1 metode ceranlah sebanyak 37 siswa. Pel1guasaan konsep siswa dijaring dengan menggunakan instrumen tes yang diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah pembelajaran (postest). Pel1ingkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-gain.]
g
Dengan kategori g tinggi
=
Skor pastes - Skor pretes Skor maksimal- Skor pretes
;2
; nilai (g) > 0,70
g sedang ; 0,70 > (g) > 0,3 g rel1dah : nUai (g) < 0,3 Data hasil belajar dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel-tabel berikut
1 David E. Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic PretestScores,Department afPhysics and Astronomy, Iowa State University Ames, Am, J, Phys, 70 (12), December 2002, h. 3 2 Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Scores, !illR://Lists.Asu.Edll/EgiBin/Wa?A2=lnd9903&L =Apro r"'.D~D
54
Tabel 4.1 Data HasH Belajar Kelompok Kontrol No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11. 12.
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
'"
L. ..
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. Mean
SD Val'
Pretes 38 38 38 50 33 54 58 46 46 63 54 42 63 54 50 50 42 63 42 58 71 79 46 50 54 50 79 83 63 54 58 58 83 63 71 46 33 54,66 12,740 162,306
.
Postes 42 54 38 79 50 71 71 58 58 71 71 50 75 88 63 71 71 79 42 71 75 79 54 58 71 63 75 83
71 58 75 63 92 71 71 58 58 67,23 12,668 160,480
I
N-l?:lltin 0,06 0,26 0,00 0,58 0,25 0,37 0,31 0,22 0,22 0,22 0,37 0,14 . 0,32 0,74 0,26 0,42 0,50 0,43 0,00 0,31 0,14 0,00 0,15 0,16 0,37 0,26 -0,19 0,00 0,22 0,09 0,40 0,12 0,53 0,22 0,00 0,22 0,37 0,24 0,19 0,036
Katel?:ori Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Rendall Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah
55
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
No 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
II
12 13
14 IS
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Mean SD Var
Pretes
Postes
N-lrain
54 58 67 63 79 42 71 54 46 42 79 58 58 54 79 38 50 83 71 67 50 63 79 67 58 75 67 46 46 42 50 50 46 58 38 63 59,72 12,773 163,149
92 63 67 75 83 58 83 67 75 63 83 92 67 88
0,83 0,12 0,00 0,32 0,19 0,28 0,41 0,28 0,54 0,36 0,19 0,81 0,21 0,74 0,62 0,87 0,58 0,76 0,00 0,12 0,58 0,68 0,81 0,88 0,71 0,16 0,88 0,61 0,61 0,64 0,34 0,58 0,22 0,50 0,40 0,43 0,48 0,26 0,070
92
92 79 96 71 71 79 88 96 96 88 79 96 79 79 79 67 79 58 79 63 79 79,28 11,135 123,978
Kate!!:ori Tin!!:!!:i Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Tin!!:!!:i Rendah TiD!!:!!:i Sedang Tin!!:!!:i Sedang TiD!!!!:i Rendah Rendah Sedang Sedang TiIH!:!!:i Tin!!!!:i TiUl!!!:i Rendah Tin!!:!!:i Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang
56
a. HasH Belajar Kelompok Kontrol Nilai pretes yangtertinggi pada kelas kontrol adalah 83 dan nilai terendah 33. Nilai rata-rata skor pretes sebesar 54,66 dengan simpangan baku 12,740. Sedangkan pastes hasil belajar biologi siswa dengan metode ceranlah diperoleh nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 38. Nilai rata-rata tingkat penguasaan konsep akllir siswa sebesar 67,23 dengan simpangan baku 12,668. Dad Tabel. 4.1 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,24, standar deviasi 0,19, dan varians 0,036. Berdasarkan rata-rata skor pretes dan postes pemahanlaJl konsep, tingkat pemahaman konsep awal siswa adalah 54,66, sedangkan tingkat pemahaman konsep akhir siswa adalalJ 67,23. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahmnan konsep siswa secara langsung tmnpak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,24 yang tennasuk kategori rendah. Pada
Tabel 4.1 didapat dilihat N-gain pada kelompok kontrel yang
merupakan kategori tinggi 1 orang (2,7%), kategori sedcmg 13 oraJ1g (35,14%), daJ1 kategori rendal123 orang (62,16%). Persentase N-gain pada kelompok kontrol ditunjukkan pada grafik berikut:
I' 70.00%
e
r 60.00%
s e n t a
50.00% 40.00%
fi!JTinggi
30.00% 20.00%
III Sedang
o Rendah
s 10.00% e
0.00% Kategori N-gain
Grafik 4.1. Persentase Kategor; N-gain Kelompol{ Kontrol
b. HasH Belajar Kelompok Ekspedmen Nilai pretes yang tertinggi pada kelas eksperimen adalah 83 daJ1 nilai terendah 38. Nilai rata-rata skor pretes sebesar 59,72 dengaJ1 simpangan baku 12,773.
57
rata-rata tingkat penguasaan konsep akhir siswa sebesar 79,28 dengan simpangan baku 11,135. Dari Tabel 4.2. diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,48, standar deviasi 0,26, dan varians 0,070. Berdasarkan rata-rata skor pretes dan postes pemahaman konsep, tingkat pemahaman konsep awal siswa adalah 59,72, sedallgkan tingkat pemahaman konsep akhir siswa adalah 79,28. Hal ini menunjukkan besamya peningkatan pemahaman konsep siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,48 yang termasuk kategori sedang. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat N-gain kelompok eksperimen yang merupakan kategori tinggi 9 orang (25%), kategori sedang 16 orang (44,4%), dan kategori rendah 11 orang (30,56%). Persentase N-gain pada kelompok eksperimell ditunjukkan pada grafik berikut:
P 60.00%
e
r 50.00%
s 40.00% e
[l] Tinggl
t 20.00%
IlISedang Orendah
n 30.00%
a 10.00% s e 0.00% Kategori N.galn
Crafik 4.2. Persentase Kategori N-gain Kelompok Eksperimen
2. Data KlIalitatif a. HasH Obsel"Vasi Observasi yang dilakllkan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengaJar selama pembelajaran dengan menggunakan pClldekatall kOlltekstual berbasis
llilai.
Guru
bidang
studi
biologi
yang
berperan
sebagai
observer/pengamat selama proses pembelajaran berlangsllng. Observasi yang
dilakukall mellgacu pada lembar observasi yang telah clibuat sesuai dellgall skcllario pembelajaran. Sebelum menggunakan pendekatan kOlltekstual berbasis
58
tahapan yang mencakup komponen-komponen dalmn pendekatan kontekstual yang hams dilakukan gum dan siswa, alokasi waktu, konsep yang sesuai dengan pendekatan kontekstual berbasis nilai, tujuan pembelajaI'lill, dan lain-lain sehingga selmna proses belajar berlangsung, peneIiti, paI'a siswa, dan gum melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hasil observasi dapat dilihat pada Lmnpiran 13. Dari hasil
observasi pembelajaI'an yang mengacu pada skenaI'io
pembelajaran terlihat hasil kegiatan terlaksana sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Pengamatan terhadap pembelajaran kontekstual berbasis nilai dengan lembar observasi pembelajaran kontestual clidapat bahwa pada 4 pertemuan secara betumt-tumt telah terlaksana 87%, 93%, 100% dan 100%. dari data tersebut dari tiap peliemuan mengalarni peningkatan, dengan demikian pembelajaran kontekstual berbasis nilai dapat dilaksanak;m dengan baik dari tiap pertemuan. Pada pertemuan pertama didapat hasil observasi 87%, dikarenakan ada aspek yang tidak dilaksanakan yaitu tidak meraI1CaIlg proses pemodelan dengan cara melibatkan siswa atau orang di luar sekolah. Pada pertemUaIl pertama siswa hanya diajak untuk mengmnati, mengobservasi, mengumpulkan data dan menarik kesimpulan dengan mempresentasikan hasil yang didapat dalmn diskusi kelompok. Sedangkan pada pertemuan kedua didapat hasil observasi 93%, karena tida:, melakukan proses refleksi setelah pembelajaran berakhir. Dan pada pertemuan ketiga dan keempat didapat hasil observasi 100%, karena kekurangan pada pertemuan sebelunmya telah dievaluasi sehingga proses pembelajaraIl dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat dilaksanakan dengan baik dM sesuai dengan aspek yang diamati. Dengan demikian dapat terlihat proses pembelajaran kontekstual berbasis nilai dilaksaIlakan dengan baik dari tiap pertemuan.
b. Hasil Angket Nilai Data kualitatif bempa angket tentaIlg niIai-nilai yang terkandung dalMl keanekaragmnan hayati diperoleh untuk menambah analisis dalam pelaksanaan penelitian dan kesimpulan akhir nen"li1im,
Annl·n+
+~~+_ .. -
.,.
..,
59
untuk sikap siswa setelah pembelajaran pada konsep keanekaragarnan hayati dengan menggunakan pendekatan kontekstua! berbasis nilai. Hasil angket direkapitulasi berdasarkan jawaban siswa, kemudian dibuat dalam bentuk persen. Hasil angket dapat dilihat pada Lampiran 14. Angket tentang nilai-nilai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati memiliki indikator yang mencakup pada tiga nilai yaitu nilai religius, praktis dan sosia!. Indikator pada nilai religius adala!l bersyukur atas karunia Allah SWT dan bukti Icebesaran Allah SWT. Pada nilai religius yang terkandung dalam konsep keanekaragaman hayati memiliki indilcator bersyukur atas karunia Allah SWT. Pada nilai praktis terdapat indikator manfaat sebagai obat-obatan; manfaat sebagai sandang, pangan dan papan; dan manfaat perekonomian. Sedangkan pada nilai sosial berindikator kerja sarna dan tanggung jawab. Indikator pada tiap nilai terdapat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Kisi-Kisi Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Konsep Keanekaragaman Haynti Indikator Nilai Relil!ius Bersyukur atas karunia Allah SWT Bulcti kebesaran Allall SWT. Nilai praktis Manfaat sebagai obat-obatan Manfaat sebagai sandang, pangan dan papan Perekonomian negara Nilai Sosial Kerja sama Tanggung jawab pelestarian TOTAL
Butir Soal (+)
l::L-
2:
%
10
25
2,1,7,6,27
17,12,16,13,1 I 29,30•.9,19,20
10
25
8,14,31
22,5,39
6
15
10,21
28',,15
4
10
4
24
2
5
40,36,32 34
33,35,37 38
6 2 40
15 5 100
3,18,23,25,26
60
Tabel4.4 Rekap Hasil Persentase Hasi! Allgket Telltang Nilai-Nilai Yang Terkalldnllg Dalam Keanelmragaman Hayati Illdikator
SS Nilai Religins Bersyukur atas karunia Allah SWT Bukti kebesaran Allah SWT. Nilai praktis
76.39
Freknensi Rata-Rata (%) Untir Positif Untir Nel!atif STS S TS STS SS S TS 3.01
0.56
0.22
0.47
0
0
10.7
35.43 10.43
0.7
9
18.05
20
5.84 34.18
57.78
t1anfaatseba~aioba~obatan
t1anfaatsebagaisandang,pangan dan papan Perekonomian negara Mlai Sosial Kerja sama Tan~~n~ iawab pelestarian Berdasarkan
hasil
47.21 52.32
53.48
angket
siswa,
temyata
hampir
56.95 32.43
51.4
selumh
21.55
siswa
menanggapi positif terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati yang berupa nilai religius, praktis dan sosial. Siswa menanggapi positif terhadap nilai religius berupa bersyukur atas kamnia Allall SWT dan adanya bukti kebesaran Allall SWT terhadap adanya keanekaragarnan hayati yang telall dlpelajari. Siswa juga menanggapi positif pada nilai praktis yang menyatakan adanya manfaat keanekaragaman hayati yang digunakan sebagai obatcobatan, sandang, pangan, papan dan perekonomian negara. Selain itu siswa juga menanggapi
positif pada nilai
sosial
yang
muncul
pada
pembahasan
keanekaragan1an hayati yaitu adanya kerjasama antar negara untuk ekspor dan impor hasil keanekaragaman hayati, dan rasa tanggw1g jawab terhadap pelestarian keanekaragaman hayati agar tidak musnah.
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data Sebelum dilaksanakan pengujian
hipotesis,
maka
terlebih
dahulu
dilaksanakan pengujian persyaratan analisis bempa uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Vji Normalitas
Untuk mengetal1lli apakah data yang diperolehherAsRI nor;
"A""l~~:
61
lebih kecil dari Ltabel. Dengan diterimallya Ho berarti data berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan jika Ho ditolak bermii data penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. a) Uji Normalitas Kelompok KOlltrol Pada kelompok kontrol, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors, dan hasilnya tampak pada tabel berikut: Tabel4.5. Uji Normalitas Kelompok Kontrol .
Lo
n 37
Pretes
Postes
0,1145
0,1187
Ltabel
Kesimpnlall
0,1456
Ho diterima
Dari tabel 4.5 diperoleh Lo Pretes = 0,1145 dan L" Postes Ltabel = 0,1456 dengan n
=
37. Karena
= 0,1187, sedangkan
Lo < Ltabel maka Ho diterima, yaitu
populasi berdistribusi normal. Penghitungan normalitas kelompok kontrol dengan menggunakan Liliefors dapat dilihat pada Lampiran 15. b) Uji Normalitas Kelompok Eksperimell Pada
kelompok
eksperimen,
uji
normalitas
dilakukan
dengan
menggunakan uji Liliefors, dan hasilnya tampak pada tabel berikut: Tabcl 4.6. Uji Normalitas Kclompol{ Ekspcrimen Lo
n
36
Pretes
Postes
0,1375
0,1231
L tabel
Kesimpulan
0,1477
Ho diterima
Dari tabel4.6 diperoleh LOPretes= 0,1375 dan LOPostcs = 0,1231, sedangkan Ltabel = 0,1477 dengan n = 36. Karena
Lo < L1abel maka Ho diterima, yaitu
populasi berdistribusi normal. Penghitungan nonnalitas kelompok eksperimen dengan menggunakan uji Liliefors dapat dilihat pada Lampiran 15. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F (Fisher). Kriteria
62
diterima jika Fhitung Iebih keeil dad Ftahel. Dengan diterimanya Ho berarti sampeI keIompok eksperimen dan keIompok kontroI homogen. a) Vji Homogenitas Hasi! BeIajar Pretes Hasil pengujian homogenitas hasil belajar pretes dapat dilihat pada tabeI4.7. TabeI4.7. Perhitungan Uji Homogenitas Hasi! Belajar Pretes KeIompok
JumIab
Eksperimen
36
kontrol
37
Fbitung
Ftabel
KesimpuIan
1,005
1,75
Ho diterima
Darihasil perhitungan diperoIeh Fhitung = 1,005, sedangkan FtabeI = 1,75 pada taraf signifikasi 5%. Karena Frutung Iebih keciI daripada FtabeI, maka Ho diterima yang berarti sampel keIompok eksperimen dan keIompok kontroI homogen. b) Vji Homogenitas Hasi! BeIajar Postest Hasil pengujian homogenitas hasil beIajar postes dapat dilihat pada tabeI 4.8. Tabel 4.8. Perhitungall Uji Homogenitas Hasi! Uelajar Postest Kelompok
I
Jumlab
Eksperimen
36
kontrol
37
Fbitung
Fta bd
Kesimpulan
I,75
Ho diterima
.
1,294
Dari hasil perhitungan diperoIeh Fhitung = 1,294, sedangkan FtabeI = 1,75 pada taraf signifikasi 5%. Karena Fhitung lebih keeil dadpada FtabeI, maka Ho diterima yang berarti sampel kelompok eksperimen dan keIompok kontrol homogen.
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Sebelum
dilakukan
pengujian hipotesis
menggunakan
uji-t
yang
membuktikan adanya pengaruh pendekatan kotekstuaI berbasis niIai terhadap hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman hayati, rnaka terIebih dahulu dilaksanakan pengujian persyaratan analisis data bempa uji norrnalitas dan nii
63
Dari hasil analisis uji t terhadap data pretes hasil belajar harga tbitung sebesar 1,687. Jika JikonsuItasikan pada tabel
f
dengan dk = 71 pada taraf
signifikansi 5% diperoleh harga ttabel 1,999. lni menuqjukkan bahwa thitung < t'abel (1,687 < 1,999), maka Ho diterima yang berarti hasil bolajar pretes siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama, sehingga dapat terlihat apakah setelah pembelajaran yang diberikall perlakuan terdapat perbedaall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendekatan kontekstua1 berbasis nilai yang diterapkan di kelas eksperimen dapat memberikan hasil yang 1ebih baik. Dari hasil pene1itian dapat dilihat bahwa rata-rata ni1ai postes untuk kelompok eksperimen X I = 79,17 dan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rataX2
= 67,23,
standar deviasi kelompok eksperimen SDI
standar deviasi ke10mpok kontro1 SD2 Varl
=
=
=
11,052 dan
12,668 , varians ke10mpok eksperimen
122,143 dan varians ke10mpok kontrol Var2
=
160,480. Hasi1 ini dicapai
karena pellerapan pendekatan kontekstual berbasis nilai dapat memberikan motivasi dan kesempatan 1ebih banyak kepada siswa ul1tuk be1ajar secara aktif dalam menemukan konsep dan prinsip, bekerjasama dan berdiskusi, serta berkreasi sClldiri dalam belqjar sehingga Iebih memudahkan mencerila materi yang telah diberikan oleh gum. Hasil uji "t" dapat dilihat pada tabeI4.5. Tabel 4.9. HasH Vji "t" Variabel Peningkatan pemahaman konsep siswa
N
t/iitun.
tlabel
Kesinmu1an
73
4,204
1,999
Ha diterima
Hasil analisis data dengan menggunakan statisdk uji "t" dipero1eh nilai thitung
=
4,204, sementara t'abel
=
1,999 pada derajat kebebasan (dk)
=
71. Karena
thitung > t'abel (4,204 > 1,999) maka Ho dito1ak dan Ha diterima yang berarti ferdapaf pengaruh pendekafan konfeksfual berbasis ferhadap hasil belajar siswa pada konsep keanekaragaman hayafi.
Perbedaan hasil belajar yang dicapai antar"a ke1ompok eksperimen dengan kelompok kontrol teljadi akibat adanya perbedaan perlakuan antara kedua ke1as.
64
belajar siswa. Pendekatan kontekstual berbasis nilai membentuk siswa aktif dalam kegiatan belajar, sehingga siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih bermakna. Perbedaan hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat terlihat pada grafik berikut ini :
r
80
a Nt i a I -
70
60 50 40
Il1'I Pretes
a r
lIlI Postes
i
30 a 20
ON-gain
t
a 10
o Kelompok Kontrol
Kelompok eksperimen
Crafik 4.3. Rekap Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Dari grafik 4.3 dapat disimpulkan bahwa data kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Hal tersebut c1apat dilihat berdasarkan perolehan nilai pada kelompok kontrol pretes 54,66; postes 67,23; dan N-gain 0,24. Sedangkan pada kelompok eksperimen pretes 59,72; postes 79,28; dan Ngain 0,48. Jadi hasilnilai akhir yang diperoleh setelah diberikan proses pembelajaran, kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan kontekstual berbasis nilai memiliki rata-rata jauh lebih baik dibanclingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Hal ini teljadi karena siswa lebih mudall memahami konsep/materi yang konlaet yang berkaitan c1engan kehidupan sehari-hari dan membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Begitupun sebaliknya siswa akan mudah lnpa bila konsep/materi yang c1isampaikan guru masih bersifat abstrak. Dengan demikian siswa dapat be/ajar dengan bermakna.
65
layak dipraktikkan oleh guru-guru senior dengan pengalaman mengajar 21-30 tahoo.3 Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitial1 mel1genai pendekatan kOl1tekstual, di antaranya, penelitian Al1gga Adil Dannawan (2005), yang berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Konstektual Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkoogan". Penelitian tersebut dilakukan dengan metode eksperimen, hasil dari pel1elitian menunjukkan adanya perbedaan peningkatan penguasaan konsep yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontre!. 4 Penelitian Ria Oktavianita (2008) yang dilakukan dengan metode quasi eksperimen, menUl1jukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 63,6 dan rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 55,16. 5 Dengan demikian terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pendekatan kontekstual berbasis nilai dalam pembelajaran sains mengajak siswa untuk belajar dari fenomena-fenomena alam yang dialami siswa dalam kehidupan nyata. Dengan begitu siswa tenl10tivasi dalam belajar dan memupuk rasa ingin tabu siswa tentang konsep yang akan dipelajari. Pembelajaran kontekstual berbasis nilai didasarkan pada tujuh komponen pembelajaran kontekskstual. Adapun nilai-nilai terdiri atas perhatian, disiplin, kebersihan, keljasama, tanggung jawab, religius, kemampuan siswa dalam melakukan observasi, teknik menganalisa, keaktifan dan keterampilan siswa dalam belajar. Nilai-nilai tersebut digali dari pendekatan belajar itu sendiri.
'Ifraj Shamsid-Deen dan Bettye P. Smith, Contextual Teaching and Learning Practices in The Family and Consumer Sciences Curriculum, (University of Georgia: loumal of Family and Consumer Sciences Edncation, Vol. 24, No.1 Spring/Summer,2006), hal. 14 'Angga Adil Dannawan, Penerapan Model Pembelajaran Konstektual un(uk A1eningkalkan Penguasaan Konsep Pada Pokok Bahasan Penrrmurrnl1 T...~ .... " ... ~-~-hH..... ·Jlrl:~:l:l- . --'
•
,
'n
BABV
PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: I. Terdapat pengaruh pendekatan kontekstual berbasis nilai terhadap hasil belajar siswa pada konsep keanekaragarnan hayati. Hal ini terlihat pada perhitungan uji "t", diperoleh harga thi'"ng = 4,162 sementara ttabel = 1,999 pada derajat kebebasan (dk)
=
71 pada taraf signifikan 0,05. Ini berarti
thi'"nglebih besar dari t'abel (thittlng> t'abel = 4,162 > 1,999). 2. Penguasaan konsep siswa pada konsep keanekaragarnan hayati setelah pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual berbasis nilai lebih tinggi dari pada siswa yang tidak menggunakan pendekatan kontekstual berbasis nilai, hal ini terlihat pada rata-rata N-gain kelompok eksperimen =
0,48 sehingga dikategorikan sedang. Sedangkan rata-rata nilai N-gain
kelompok kontrol = 0,24 dikategorikan rendah. 3. Berdasarkan angket tentang nilai-nilai yang tekandung dalam konsep keanekaragaman hayati
tanggapan siswa tenlang nilai-nilai
yang
lerkandung dalam keanekaragaman hayati positi£' karena nilai religius, praktis dan sosial sudah sebagian besar telah dimiliki siswa.
B. Saran
I. Unluk dapal meningkalkan keterampilan guru dalam menerapkan pendekatan kontekstual berbasis nilai, sebaiknya waktu pertemuan dalam pembelajaran
c1apat
ditambahkan.
Dengan
meningkatnya
kualitas
pembelajaran, diharapkan berpengaruh baik pada penguasaan konsep Slswa. 2. Sebaiknya pembelajaran kontekstual berbasis nilai tidak hanya dilakukan pacla konsep keanekaragaman hayati saja akan tetapi bisa dilakukan pacla konsen lain sunava siswa danat lebih memahami konsen
ValW
rli111Rksllri
67
3. Mengingat pentingnya penelitian tentang nilai, sebaiknya pada penelitian selanjutnya terfokus pada tema tentang nilai saja.
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 1 bulan, peneliti menyadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan dalanl penelitian ini. Beberapa yang perlu diperhatikan di antaranya adalah walctu penelitian yang relatif singkat sehingga penerapan pembelajaran dengan menggunakan kontekstual kurang optimal, instrumen soal yang digunakan dalarn penelitian kemungldnan terdapat kekurangan. Selain itu, penelitian ini hanya ditujukan untuk mata pelajaran biologi pada konsep keanekaragaman hayati sehingga tidak digeneralisasikan untuk konsep yang lain pada mata pelajaran yang sarna, ataupun pada mata pelajaran lainnya dan tingkat pendidikan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nurhayati, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-based Instruction) Dalam Pembelajamn Matematika di SMU, (Jumal Pendidikan dan Kebudayaan No. 051. Tahun ke-I 0, 2004) Anonim, Kaedah Pembelajaran Kontekstual, (Tersedia: http://www.tutor.com. my/ladaltourismledu-kontekstual.htm, 2006) Anwar, Syaiful, Pendidikan Nilai dalam Pendidikan Kimia, dalam (DIN: Malcalah Studium General, 20 juni 2008) Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bunli Aksara, 2007) -----,,--:-c----:--::-.' Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:
PT Rinelca Cipta, 2006) Cet ke-13 Ary, Donald, et all., Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Terjemah: Arief Furchan), (Surabaya: Usaha Nasional, 1982) Bishop, Alan J, Values in Mathematics and Science Education: Similarities and Differences, (Jurnal The Montana Mathematics Enthusiast Vol 5, 2008)
_ _ _ _ _" Educating Teaching About Values in Mathematics Education (Kunjungan Seminar dan Studi Banding Ice University of MalayaMalaysia, International Seminar, 3-4 August 2007) ---------c' What values do you teach when teach you teach. mathematics?,
(tersedia dalam email:
[email protected]) Buchori, Mochtar, Beberapa Catatan Mengenai Pendidikan Nilai Untuk Sekolah Indonesia, (Fasilitator Edisi I tahun 2006) Darmawan, Angga Adil, Penerapan Model Pembelajaran Konstektual Untuk ,\1eningkatkan Penguasaan Konsep Pada Pokok Bahasan Pencemaran Tersedia di http://digilib.upLedu/pascaiavailable/etdLingkungan, 0314106-1417301 [17 September 2008] Direktorat Pembinaan SMP, Pengembangan Model Pembelajaran Yang Efekti/, (Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah: Depdiknas, 2006) Djamarah, Syaiful Bahri, PsikoloJ!:i Belaiar, (Jakarta: Rineka Cinh 200?\
('pi_I!
69
Enoh, Mochamad, Implementasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam Kurikulum Berbasis kompetensi mata pelajaran Geografi SMU/MA, Jurl1al Ilmu Pendidikan Jilid II No.1 ,2004) Gafur, Abdul, Penerapan Konsep dan Prinsip Pembelajaran Kontekstual dan Desain Pesan dalam Pengembangan Pembelajaran dan Bahan Ajar, dalam Mozaik Teknologi Pendidikan, Editor: Dewi Salma Prawiradilaga dan Evelina Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta : Kencal1a, 2007) Gusti, Rini Prisma, Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Biologi Melalui Pendekatan Kontekstual dengan Model Pembelajaran Berbasis GambaI' (Picture and Picture) pada Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Kota Padang Panjang, (Jumal GUlU no.! Vol.3, Juli 2006) Hake, Richard R, Analyzing Change/Gain Scores, h1!p:/lLists.Asu.EdulEgiBin/Wa?A2=Ind9903&L=Aera D&P=R6855, American Educational Research Association's Division, Measurement And Research Methodology Mulyana, Rohmat, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2004) Herkini, Oneng, Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada Konsep Pencemaran Lingkungan dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMPN Lemahabang Karawang, Tersedia di http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0202106-1 02144 [17 September 2008] Iswari, Mega, Pendidikan Nilai Untuk Mempersiapkan Anak Menghadapi EraGlobalisasi, (Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan vol.II No.1, Juni 2001) Johnson, Elaine. B, Contextual Teaching and Learning: .Merijadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, (Terjemahan Ibnu Setiawan), (Bandung: Mizan Learning Center, 2007)
_ _ _ _ _ _, What It Is and Why It '0' Here to Stay. Tersedia http:/www.cotwinpress.com/booksprodDesc.nav?prodld=Book220765 [16 Maret 2008] Meltzer, David E, The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic Pretest Scores, Department of Physics and Astronomy Iowa State University Ames, Am, J, Phys, 70 (12), December 2002 Mulyana, Rohmat, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta,
70
Nik Pa, Nik Aziz, Pengembangan Nilai dalam Pendidikan Matematika (Kunjungan Seminar dan Studi Banding ke University of MalayaMalaysia, International Seminar on Deveopment of Values in Mathematics and Science Edncation, 3-4 August 2007) Nurlaili, Lili, Pembelajaran Kontekstual, (Fasilitator Edisi VI, 2003) Oktavianita, Ria, Pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar Matell1atika siswa, (Skripsi Sarjana Pada FITK UIN SyarifI-IidayatuIlah Jakarta: tidak diterbitkan, 2008) Purwanto, M. Ngalim, Psikoogi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), eet ke-22 Rudiyanto, R, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Kurikulum Edisi KImsus TH XXXVI; Berbasis Kompetensi (KBK) Berpendekatan Kontekstual dan Kecakapan Hidup. (Singaraja: IKIP Negeri, Desember 2003) Saat, Rohaida Mohd. & Rahman, Almlad Hezt H. A The Role o/Values in Science Education: Implications to Theacher Training, (Intcmational Seminar on Development of Value in Mathematics and Science, 3-4 August 2007) Sanjaya, Wina, Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008) Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Gratlndo Persada, 2007), Cet-14 Satiningrum, Penerapan Panduan Guru Berdasarkan Pembelajaran Kontekstual untuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa, (Skripsi Sarjana Pada FMIPA UNJ : tidak diterbitkan, 2005) Sawali,
Perubahan Paradigma Pendidikan, (onJine, Tersedia http://www.suaramerdeka.com/harian/0407/12/opi4.htm. 12 Juli 2004) [30 lull 2008]
Shamsid-Deen, Ifraj dan Smith, Bettye P, Contextual Teaching and Learning Practices in The Family and Consumer Sciences Curriculum, (University of Georgia : Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 24, No.1 Spring/Summer, 2006) Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhil,ya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cet-I Sofyan, Ahmad, Perilaku Belajar Biologi Siswa MAN, dalam Didaktika Islamika, Volume IV, No. I, Juni 2003
71
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007) Cet ke-7
_ _ _ _ _ , Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005) Cet. Ke-15 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), cet ke-6 Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet-IO Sumaji, et all., Pendidikan Sains yang Humanistis, (Yogyakarta : Kanisius, 1998) Supartini, Elis, Pendidikan Nilai Di Sekolah Dan Keluarga, (Fasilitator, Edisi I, 2006) Supraptama, Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Geogrqfi Melalui Pendekatan Cooperative Learning, dalam Buletin Pelangi Pendidikan, Volume 4 No. I, Tahun 2001 Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), CeL ke-7 Syibromalisi, rib, Upaya Meningkatkan Hasit Belajar Siswa Pada Konsep Fungsi Makanan Melalui Lembar Kerja Siswa dengan Pendekatan Kontekstual, (Skripsi Sarjana Pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakmia: tidak diterbitkan, 2007) Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarata : Prestasi Pustaka Publisher, 2007) Undang-Unclang Republika Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Departemen Pendidikan Nasional Indonesia, 2006), Cet ke-3
(Jakarta:
Yenita, Inch'a, Kontruktivisme Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Dengan Pengintegralkan Nitai Imtaq Padtt 8MP Negeri IX Koto Kelas 11, (JurnaI Guru No.2 Vo1.2, Desember 2005) Yuclianto, Suroso Adi, Manajemen Alam Sumber Pendidikan, (Bandung : Muglmi Sejahtera, 2005) Zayadi, Ahmad, Tadzkirah: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl) Berdasarkan Pendidikan Kontekstual, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005)
LAMPI
N
72 Lampiran 1
~~~~ ~~~ ~(iJ~~a ~(i~~~~~~ ~@~~. ~@~~~~ ~@m~ ~~~~~
SILABUS 3kolah lajaran
: Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta : Biologi
r
:X :2
KOlUpetensi
: 3. MelUahami lUanfaat keanekaragaman hayati Materi Pembelaiaran • Konsep keanekaraga man hayati • Tingkatan gen,jenis, ekosistem
letensi Dasar leskripsikan eanekaragaman ;, ekosistelu, :egiatan tan
I
Indikator
1. Merumuskan konsep keanekaragaman hayati melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan sekitar 2. MelUbandingkan ciri keanekaragaman I hayati pada tingkat geu, dan jenis ekosistelU
Kegiatan Pembelaiaran Melakukan pengamatan lapangan dan diskusi
Alokasi Waktu Jenis tagihan: tugas 2 x 45 kelompok harian, ulangan menit harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester Penilaian
Bentuk instrumen : Produk pengamatan sikap, tes pilihan ganda
Sumber/ bahan/alat Sumber: Buku paket Biologi, Perpustakaan, Internet, Narasumber guru atau orang lain, Lingkungan sekitar
I Alat: Lembar kerja (LKS) siswa OHP/computer, LCD
-.-J
w
ngkomunikasikan • Keanekaraga keanekaragaman man hayati ii Indonesia dan Indonesia pelestarian serta latan.
Menunjukkan Presentasi katya keunikan biodiversitas siswa berupa Indonesia berdasarkan display penyaharanuya
Jenis tagihan: tugas 2 x kelompok harian, ulangan menit harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester
45
Snmber: Buku paket Biologi, Perpustakaan, Intemet, Narasumber guru atau orang lain
Bentuk instrumen : Produk pengamatan sikap, tes pilhan ganda
Alat: Display katya siswa, OHP/computer, LCD Presentasi hasil Menginventaris informasi tumbuhan identifIkasi dan hewan khas di slswa Indonesia yang memiliki nilai tertentu
• Manfaat keanekaraga man hayati
i
I
Jenis tagihan: tugas 2 x individu, ulangan harian, menit ulangan tengah semester, nlangan akhir semester Bentuk instrumen : Produk pengamatan sikap, tes pilhan ganda
I
45
I
Snmber: Buku paket Biologi, Perpustakaan, Intemet, Narasumber guru atau orang lain Alat: Display karya siswa, OHP/computer, LCD
-J .".
• Hilangkanya keanekaraga man hayati • Konservasi keanekaraga man hayati
1. Mengidentifikasi Diskusi kelas kegiatan manusia yang mempengaruhi biodiversitas 2. Mengidentifikasi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia
Jenis tagihan: tugas 2 x individu, ulangan harlan, menit ulangan tengah semester, ulangan akhir semester Bentnk instrumen : Produk pengamatan sikap, tes pilhan ganda
45
Snmber: Buku paket Biologi, Perpustakaan, Internet, Narasumber guru atall orang lain Buku acuan yang relevan, Alat: OHP/compnter, LCD
--.l U.
76
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERHASIS NILAI Sekolah Mata Pel1\iaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Kegiatan Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta Biologi XJ2 1 (satu) 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) : Melakukan pengamatan Iapangan dan diskusi : Memahami keanekaragaman hayati : Mendeksripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengamatan
A. Indilmtor 1. Merumuskan konsep keanekaragaman hayati dari makhluk hidup melalui kegiatan pengamatan. 2. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan ekosistem 3. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan keanekaragaman jenis, ekosistem dan karakteristik wilayahnya B. Tujnall Pell1belajaran I. Siswa dapat ll1erull1uskan konsep keanekaragaman hayati ll1akhluk hidup melalui kegiatan pengamatan. 2. Siswa dapat membandingan ciri-ciri keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem. C. Materi Pell1belajaran 1. Konsep keanekaragaman hayati Keanekaragalllan hayati adalah keanekaragalllan organisllle yang Illenunjukkan keseluruhanltotalitas variasi pada tingkat gen, jenis dan ekosistem pada suatu daer·ah. 2. Tingkatan keanekaragaman hayati : a. Keanekaragalllan tingkat gen b. Keanekaragaman tingkat jenis c. Keanekaragaman tingkat ekosistem 3. Nilai yang dapat dikembangkan dalam keanekaragaman hayati yaitu a. Nilai religius, dengan membandingkan berbagail struktur tubuh hewan yang ada di dunia dengan struktur tubuh Illanusia, siswa dapat berkesilllpulan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sempurna sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada manusia. b. Nilai Praktis, dengan adanya berbagai macam tumbuhan akan memperkaya kebudayaan melalui kerajinan tangan yang diolah dengan kreatif sepelti bunga kering, pigura dll. c. Nilai Sosial Politik ekonomi, manusia diciptakan beraneka ragam dengan kekllarangan dan kelebihan. Dengan adanya berdiskllsi dan bekerja sama
77
D. Metode Pembelajaran
: Inkuiri
E. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal I. Gnru memberi salam dau siswa membalasnya dengall salam dan doa sebelum belajar. 2. Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pembell\iaran. 3. Sebelum kegiatan belajar, guru mengadakan pwtest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang keanekaragaman hayati. 4. Guru membagikan lembar aktivitas siswa I (LAS I) 5. Guru menjelaskan tujuan kegiatan belajar, yaitu untuk merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman dari makhluk hidup melalui pengarnatan dan memperhatikan kebesarall Tuhan Yang Maha Esa. 6. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pengisian Lernbar aktivitas Siswa. 7. Guru memotivasi siswa untuk berperan aktif selarna kegiatan belajar dengan memberikan penilaian terhadap aktivitas dan kinerja siswa selama proses belajar berlangsung. 8. Guru membimbing siswa dalam pembagian kelompok untuk mengadakan pengamatan. Kegiatan Inti I. Observasi (Pengamatan) I. Guru memandu siswa seeara berkelompok dalam mengamati keanekaragaman hayati. 2. Selama proses pengamatan berlangsang, guru mengamati dengan seksama aktivitas siswa dan memberikan penilaian terhadap kinerja siswa dalam lembar penilaian kinelja siswa. 2. Bertanya I. Siswa mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang diamati. 2. Siswa meneatat semua hasil pengamatan pada LAS I 3. Selama pengamatan yang dilakukan siswa, guru memberikan pertanyaan membimbing yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa dalam mengajukan dugaan awal. 3. Hipotesis Diskusi kelompok 1. Siswa mengajukan dugaan awal tentang konsep keanekaragaman hayati. 2. Guru mengajak diskusi tentang keanekaragaman hayati terhadap penciptaan Tuhan, dan mengungkap nilai apa sl\ia yang terkandung dalam keanekaragaman hayati. 4. Pengumpulan Data Diskusi kelas I. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data dari seluruh kelompok. 2. Seorang wakil dari tiap kelompok menyampaikan hasil pengamatan dan cll!;:kll<::invn rli
r1Pl"'l~n
lr,:,.I ... " ...~4-.. I~
..t~t..
t~"~
1-
78 5. Penyimpulan Siswa menyimpulakan hasil dari pengamatan dan diskusi yang telah dilakukan dan menuangkannya dalam konsep keseragaman dan keberagama makhluk hidup yang dipahaminya. Kegiatan Akhir I. Guru meluruskan konsep, mengungkap nilai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati dan mengarahkan siswa untuk menyimpulkan seluruh kegiatan pembelajaran 2. Guru menanyakan kepada siswa, "Apakah kalian senang dengan kegiatan tadi?" Penutup I. Sebagai persiapan pembelajaran berikutnya, guru meminta siswa untuk membaca, mengamati atau mencari informasi dan menentukan perbedaan antara keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem. 2. Guru memberikan tngas untuk peliemuan berilnlt. 3. Guru menutup pelajaran sambil berdoa dan mengucapkan salam. F. Sumber Belajar y' Buku paket Biologi y' Perpustakaan y' Internet y' Narasumber guru atau orang lain y' Lingkungan sekitar G. Alat dan Bahan y' Tumbuhan dan hewan y' Lembar aktivitas siswa H. Penilaian y' Teknik penilaian y' Bentuk instrumen
: tes tulis : pilihan ganda.
Catatan Guru • Ilmu dan pengalaman diperoleh siswa dari menemukan sendiri melalui kegiatan diskusi (Konstruktivisme) • Proses inquiry muncul pada saat siswa melakukan pengamatan terhadap Iingkungan sekitarnya dalam rumusan konsep keseragaman dan keberagaman (nilai religius). • Qnestioning muncul saat siswa mengamati beraneka macam makhluk hidup di lingkungannya dan mencari hubungan dan fakta yang teramati (nilai religius dan praktis). • Learning Community dilakukan oleh guru terhadap aktivitas selama pengamatan lapangan, dan hasil kerja siswa selama kegiatan dalam lembar aktivitas siswa. • .Proses Pcnilaian Antcntik dilakukan oleh guru terhadap aktivitas selama pengamatan lapangan, dan kerja siswa selama kegiatan dalam lembar aktivitas siswa
, ('
79
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BER.BASIS NILAI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Kegiatan Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
Madrasah Allyah Negeri 7 Jakarta Biologi 2 (dua)/2 2 (dua) 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit) Presentasi kalya siswa berupa display ( Memahami keanekaragaman hayati Mengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. Indilmtor menunjukkan keunikan keanekaragamau (biodiversitas) Indonesia berdasarkan pesebarannya B. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menelaah keanekaragaman hayati Indonesia C. Matm'j Pembelajaran : Keanekaragaman hayati Indonesia Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memenajang di sepanjang katulistiwa atas ribua pulau. Di kepulauan inilah tersimpan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi di dunia. Taksiran jumlah spesiesnya kelompok utama makhluk hidup adalah sebagai berikut : a. Hewan menyusui 300 spesies b. Bunmg 7500 spesies c. Reptile 2000 spesies d. Tumbuhan biji 25000 spesies e. Tumbuhan paku 1250 spesies Dan ribuan spesies org,anism renik Penyebaran tumbuhan Indonesia pada kawasan melesiana: I. daerah hutan hujan tropis 2. derah hutan musim 3. daerah sabana 4. padang rumput Hewan mempunyai tipe-tipe yang berbcda, yang dibatasi dengan garis Wallace dan weber. I. tipe asia (oriental) 2. tipe Australia 3. tipe peralihan. Nilai yang dapat dikembangkan dalam konsep keanekaragaman hayati: a. Nilai rellgius, kesempllrnaan Tuhan yang menciptakan jenis tumbuhan sampai hewan dengan segal a kelengkapannya, hal ini merupakan bukti kemurahan Tuhan TME bagi makhluknya terlltama manusia. b. Nilai Praktis, dengan adanya berbagai macam spesies dimuka bumi dengan demikian pula banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh manllsia, c. Nilai Sosial-politik-ekonol11i, l11aldllllk hidllp l11engalami seleksi alam dan mereka berusaha lIntllk bertahan hidup, hal ini mengandung makna bahwa manllsia harus
80
E. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran : 1. Kegiatan awal a) Guru memberi salam dan siswa membalasnya dengan salam dan doa sebelum belajar. b) Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pembehyaran. c) Guru menanyakan tugas yang telah diberikan paela pertemuan minggu laIu berupa displey yaitu siswa memilih satu macam sp'lsies flora atau fauna yang merupakan spesies khas Indonesia. Kemudian siswa membuat profil dar! spesies yang telah dipilih meliputi: I. Ciri fisik 2. Nama latin hewan atau tumbuhan tersebut 3. Habitat atau tempat hidup hewan atau tumbuhan tersebut, baik komponen biotik maupun abiotik. 4. Manfaat atau nilai yang dimilikinya. d) Guru menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini dan memberikan motivasi kepada siswa untuk berpartisipasi aktif selama pembelajaran 2. Kegiatan Inti a) Siswa menceritakan profil spesies yang dipiIihnya eli depan kelas. b) Siswa menunjukkan pesebaran spesies pesebaran spesies pada peta yang disediakan c) Siswa memberikan kesimpulan dar! kegiatan yang dilakukan 3. Kegiatan Aldlir a) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tujuan pembelajaran b) GUI'll mengingatkan siswa untuk membawa tugas yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya c) GUI'll menanyakan tentaag perasaan mereka terhadap pembelajaran. d) Guru menutup pelajaran sambil berdoa dan mengucapkan salam F. Sumber Belajar .,/ Buku paket Biologi .,/ Perpustakaan .,/ Internet .,/ Narasumber guru atau orang lain G. Alat dan Bahan .,/ Peta Indonesia beserta pembagian daerah fauna .,/ Lembar kreativitas siswa terhadap display hasil karya siswa H. Penilaian : .,/ Teknik penilaian : tes tulis .,/ Bentuk instrumen : pilihan ganda Catatan Guru • Proses inquiry muncul pada saat siswa mencari informasi dar! berbagai media tentang flora dan fauna di Indonesia • Qnestioning muncul saat siswa menemukan tipe hewan yang dilaporkannya berdasarkan pada penyebaran garis Wallace dan Weber; • Learning Commnnity muncul saat siswa memberikan infonnasi dan mengajukan pertanyaan selama presentasi berlangsung. • Proses Penilaian Antentik dilakukan oleh guru terhadap t1ktivitas selama presentasi dan disolav ha~il kllnm .<;:i"w~
81
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS NILAI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Kegiatan Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta Biologi 2 (dua)/2 3 (tiga) 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit) Presentasi hasil identifikasi siswa Memahami keanekaragaman hayati Mengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan ,mmber daya alam
A. Indikator Menginventarisasi tumbuhan dan hewan di Indonesia yang memiliki nilai tertentu B. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan arti penting keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup Iainnya. C. Materi Pembelajaran : Manfaat keanekaragaman hayati Manfaat keanekaragaman hayati yaitu I. sebagai sumbel' pangan, 2. sumber obat dan kosmetik, 3. sumber plasma nutfah. Adanya segala bibit-bibit unggul yang tak temilai harganya 4. manfaat ilmu pengetahuan, seperti obat-obatan c:ontohnya, lidah buaya, temulawak, jahe, kunyit, mengkudu dB 5. nilai artistic atau keindahan. Contohnya: aneka tanaman hias. Sedangkan beberapa contoh manfaat keanekragaman hayati yang tidak secara langsung dapat dimanfaatkan, dan dirasakan antara lain: 1. jasa lingkungan, seperti jasa serangga dalam membantu proses penyerbukan 2. produktivitas dalam snatu ekosistem, yang merupakan peran tumbuhan 3. perlindungan air tanah 4. pengatur iIdim Nilai yang dapat dikembangkan: a. Nilai religius, keanekaragaman hayati yang Allah Ciptakan memiliki banyak manfaat dan harus kita jaga dan lestarikan sebagai rasa syukur kepada Sang Pencipta. b. Nilai praktis, banyak keanekaragaman hayati yang dapat dimanfaatkan dan dapat menguntungkan manusia. c. Nilai sosial, pemanfaatkan keanekaragaman hayati dapat menimbulakan hubungan sosial yang baik antar manusia, bahkan antar negara. D. Metode Pembelajaran: Diskusi E. Langkah-Ianglmh Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal a) Guru memberi salam dan siswa membalasnva denQan salam non nno
o~h~I .. ~,
82
c) GUlU menanyakan tugas yang telah diberikan paC/a pertemuan minggu lalu yaitu siswa ditugaskan membawa satu jenis tumbuhan atau hewan yang ada di Iingkungan sekitar. d) Guru menjelaskan kegiatan pembelfliaran yang akan dilakukan pada pertemuan kali ini. e) Guru memotivasi untuk berpartisipasi aktifselama p<:mbelajaran. f) Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan i1ustrasi tentang habitat suatu makhluk hidup dan nilai tertentu yang dimilikinya lalu mengajukan beberapa pertanyaan. Kegiatan Inti g) Siswa mengidentifikasi tumbuhan atau hewan yang mereka bawa berdasarkan nilai-nilai tertentu yang dimilikinya selama beberapa menit yang dibatasi guru. h) Siswa maju ke depan kelas mengemukkan hasil identifikasi dan nilai-nilai yang telab dibuat. i) Siswa mengidentifikasi tumbuhan atau hewan yang dibawa oleh teman yang lain serta menuliskan manfaat dari tumbuhan atau hewan tersebut. j) Siswa memberikan kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan. Kegiatan Akhh' k) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tujuan pembelajaran I) Guru mengingatkan siswa untuk membawa tugas yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya m) Siswa membuat refleksi tentang perasaan mereka terhadap pembehtiaran. n) Guru menutup pelajaran sambil berdoa dan mengucapkan salam F. Sumber Belajar ../ Buku paket Biologi ../ Perpustakaan if Internet if Narasumber guru atau orang lain G. Alat dan Bahan if Tumbuhan dan hewan yang dibawa siswa ../ Lembar kerja siswa H. Penilaian ../ Teknik penilaian if Bentuk instrumen
: tes tulis : pilihan ganda
Catatan Gum • Proses inquiry muncul pada saat siswa mengidentifikasi tUl11buhan atau hewan yang mereka bawa • Qnestioning muncul saat siswa mengemukakan hasil identifikasi tul11buhan atau hewan yang mereka bawa dan nilai yang terkandung kepada siswa lain • Learning Community muncul saat siswa memberikan inforl11asi dan mengajukan pertanyaan selama presentasi berlangsung. • Proses Penilaian Autentik dilakukan oleh guru terhadap aktivitas selama presentasi hasil identifikasi siswa. • Guru menanyakan kepada siswa tentang perasaan setelah menjalan i kegiatan
83
RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS NILAI Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Kegiatan Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta Biologi 2 (dua)/2 4 (empat) 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit) Diskusi kelas Memahami keanekaragaman hayati Mengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. Indikator I. Mengidentifikasi aktivitas manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati 2. Mengidentifikasi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia B. Tujllan PembeIajaran 1. Siswa dapat mengpraikan beberapa kejadian yang membahayakan keanekaragaman haya{{ . 2. siswa dapat mengidentifikasi usaha pelestarian keanekaragaman hayati C. Materi Pembelajaran 1. Hilangnya keanekaragaman hayati 2. Konservasi keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati didalam ekosistem sangat penting dalam menjaga kestabilan ekosistem. Jika keanekaragaman hayatitinggi, ekosistem menjadi mantap. Hingga saat ini, berbagai jenis tumbuhan dan hewan teraneam punah dan beberapa diantaranya telah punah. Faktor-faktor yang menyebabkan punahnya keanekaragaman hayati antara lain: I. Perusakan habitat 2. Introduksi spesies 3. ekspolitasi berlebihan pasa spesies hewan dan tumbuhan 4. Pencemaran tanah, ail', dan udara 5. perubahan iklim global 6. introduksi kehlltanan dan pertanian. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dilakllkan di dalam habitat asli (secara insitll), contohnya: pelestarian komodo di plllall komodo dan di Illar habitat asli (secara exsitll) cOlltohnya: pembuatan keblln koleksi, keblln plasma nlltfah, keblln raya dan tanman nasional. Untllk dapat tetap perlindungan alam di lakukall, misalnya adanya perlindungan lIsaha perlindungan suaka margasatwa, ujung klllon, keblln raya Bogor, taman nasional dan lain sebagainya. Nilai yang dikembangkan : a) Nilai religius, sebagai rasa sYllkur kepada Sang Pencipta kita harus melestarikan keanekaragaman hayati. b) Nilai praktis, dengan cara melestarikan keanekaragaman hayati kita dapat menikmati kekayaan pada keanekaragaman hayati. c) Nilai sosial. demml1 melH!nclnbm nAIf'.<.;:tnri!:ln ty1"l,,', "L·........ _~_.~4L_._ -"-
84
D. Metode Pembelajaran: Presentasi dan diskusi E. Langkah-Iangkab Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan awal a) Guru memberi salam dan siswa membalasnya dengan salam dan doa sebelum belajar. b) Guru mengabsen siswa yang hadir dalam pembelqjaran. c) Guru menanyakan tugas yang telah diberikan pada pertemuan minggu lalu yaitu mencari artikel tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati dari berbagai referensi baik textbook maupun internet. Setiap siswa membawa artikel yang berbeda-beda. d) Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan kali inl. e) Guru memotivasi untuk berpartisipasi aktif selama. pembelajaran. Kegiatan Inti a) Siswa menuliskan opllllnya tentang artike! tersebut yang meliputi kesetujuannya, dampak, solusi dan pengaruhnya terhadap keanekaragaman hayati selama beberapa menit yang dibatasi guru. b) Siswa maju ke depan kelas mengemukkal1 artikel yang dibawanya dan opini yang telah dibuat. c) Siswa mel1jelaskan konsep konservasi dalam penjelasan opinil1ya. d) Siswa memberikan kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan. Kegiatall Akbir a) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tlljuan pembelajaran b) Guru mel1gingatkan siswa untnk belajar dirumah del1gan sUl1gguh-sungguh untuk ujial1 yang akan diaadakan pada peliemuan selaqjutnya c) Siswa membuat refleksi tentang perasaal1 mereka terhadap pembelajaran. d) Guru menutup pelajaran sambi! berdoa dan mengucapkan salam F. Sumber Belajlir : ,/ Buku paket Biologi ,/ Perpustakaan ,/ Internet ,/ Narasumber guru atau orang lain G. Alat dan Bahan: ,/ Artikel dan gambar tentang kegiatan manusia ,/ Lembar kerja siswa H. Penilaian : : tes tulis ,/ Teknik pel1ilaial1 : pilihal1 gancla ,/ Bel1tuk il1strumel1 Catatan Guru • Proses inquiry muneul pada saat siswa menuliskal1 opininya tentang aliikel tersebut yang melipnti kesetluuannya, dampak, solusi dan pengaruhnya terhadap keanekaragaman • Qnestioning muncul saat siswa menemukan siswa memmtukan berbagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati. • Learning Community munclll saat siswa memberikan infiJrmasi dan mengajukan pelianyaan selama presel1tasi berlangsung. • Proses Penilaiall Autentik dilakukan oleh guru terhadap aktivitas selama diskusi kelas berlanl2sun,,.
85
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok Anggota
: 1 (satu)
Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen Tujuan : Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah jeruk. Alat dan bahan : Berbagai macam buah jeruk yang terdapat di sekitarmu. Cara kerja I. Amatilah ciri-ciri masing-masing buah jeruk. Ciri-ciri yang harus diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging buah dan ukuran b ij i. 2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !
Jawablah Pertanyaan dibawah ini! I. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada jeruk?
.......................................................
.
;
2. Jelaskan pengertian dari gent
...................................................................................................
3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut? ................................................................................................... ....................................................................... ,
,
.
86
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok Anggota
: 2 (dua)
Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies) Alat dan Bahan: I. Penggaris 2. Timbangan 3. Lima (5) jenis bunga: mawar, kernbang sepatu, melati, bOllgenvile, trompet 4. Buku catatan praktikum Langkah Kerja: J. Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di bawah. 2. Amati secara seksama jumlah kelopak satu persatu 3. Amati warna setiap bunga. 4. Amati bentuk daun bunga, satu persatu. 5. Ciumlah bunga yang kaHan amati, tuHskan aroma yang kaian cium! 6. Isikan data hasH pengamatan ke dalam tabel.
I. 2. 3.' 4. 5.
mawar kernbang sepatu melati bougenvile Terompet
lawablah Pertanyaan dibawah ini! J. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada bunga tersebut?
.
2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis?
3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis? ...........................................................................
,
,
.
87
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok Anggota
: 3 (tiga)
Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem Alat dan Bahan: I. 3 macam gambar ekosistem 2. Buku catatan praktikum Langkah Kerja: I. Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan praktikum Anda
Gambar 1
Gambar2
Gambar3
Jawablah Pertanyaan dibawah ini!
I. Apa nama ekosistem pada gambar I, gambar 2, dan gambar 37
2. Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada ekosistem gambar I, 2,
37
.
3. Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada ekosistem gam bar I, 2, 37
"'
..
........................................................................... , 4. Dari
ketiga
macam
keanekaragaman
ekosistem, makhluk
.
manakah
yang
hidup
yang
memiliki paling
jumlah
dan
banyak7
8~
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok Anggota
: 4 (empat)
Mengamati Keanekal'agaman Tingkat Gen Tujuan : Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga. Alat dan bahan : Berbagai macam buah mangga yang terdapat di sekitarmu. Cara kerja I. Amatilah cm-cm masing-masing buah mangga. Ciri-ciri yang hams
diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging buah dan ukuran biji. 2. Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !
Pertanyaan : 1. Apa penyebab timbulnya keallekaragaman pada mangga?
2. lelaskan pengertian dari gen!
3. Apa kesimpulan hasil kegiatall tersebut?
89
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok Anggota
: 5 (lima)
Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies) Alat dan Bahan: I. Penggaris 2. Timbangan 3. Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang kapri, dan kacang panjang. 4. Buku catatan praktikum Langkah Kelja: I. Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di bawah. 2. Amati seCaI'a seksama bentuk biji kacang satu persatu. 3. Amati warna setiap biji kacang. 4. Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu. 5. Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat timbangan 6. Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.
I. Kacang Hijau
2. Kacang Tanah
3. Kacang Kedelai 4. Kacang Panjang 5. Kacang Kapri
Jawablah Pertanyaan dibawah ini! 1. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada biji-biji kacang tersebut? 2. Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis? .. ,
,
3. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?
.
90
Lembar Kreativitas Siswa Kelompok Anggota
Menynsun karya i1mialt tentang keanekaragamanltayati di Indonesia Tujuan Mendifinisikan keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan keanekaragamanjenis, ekosistem, dan karakteristik wilayahnya Alat dan bahan : 6. informasi dari berbagai media baik cetak maupun elektronik tentang flora dan faunakhas Indonesia 7. Karduslkmion, gunting, lem, plastic Cara kelja: Carilah informasi tentang salah satu dari hewan dan tumbuhan khas di Indonesia dm'i berbagai media cetak maupun elektronik, seperti internet. Kumpulkan infornlasi tersebut dan susunlah menjadi laporan dalam bentuk display yang menarik, infOlmasi yang wl\iib disertakan dalam mancari informasi antara lain tentang : I. gambar jelas (flora atau fauna) kurang lebih ukuran postcard 2. nama latin hewan atau tumbuhan tesebut 3. habitat atau tempat hidup hewan atau tumbuhan tersebut, baik komponen biotik maupun abiotik. 4. manfaat atau nilai yang dimilikinya 5. opini dan harapan bagi para pembaca setelah mendapat informasi dari hasil display kalian. Penilaian : No. Krileria penilaian skor I. Kuali tas isi a. gambar jelas dan proposional b. penulisan nama latin tepat c. penjelasan habitat flora dan fauna d. penjelasan nilai dan manfaat e. l11ancantumkan opini pribadi 2. Penalnpilan produk a. kOl11posisi b. kebersihan c. kreativitas d. keinc1ahan e. kerapian 3. Ketep atan waktu mengumpulakan 1ul111ah Syarat nilai : I ~ tidak tercantul11, tidak baik 2 ~ tercantul11, kurang tepat, sedang 3 ~ sangat baik, dan tapat
I
Nilai akltir
Paraf guru
91
Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok Anggota
Tujual1 : V' Siswa dapat mel1jelaskal1 mii penting keanekaragmnan hayati bagi kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Carilah tumbuhan atau bewan yang ada di Iingkungan seldtar kalian yang dapat dimanfaatkan, dan cari referensi dari beJrbagai sumber cara penggunaan atau pemanfaatan tumbuban atau hewan tersebut! Jawab pertanyaan dibawab illi! I. Apa nmna tumbuhan atau hewan yang kaHan dapat?
2. Apa manfaat yang tumbuhan atau hewan tersebut?
3. Bagaimana cara mengolah atau memanfaatkan tumbuh,m tersebut? Dan bahan apa saja yang digunakan untuk memanfaatkan? Jelaskan!
92
Nama kelompok :
Tujuan: ./ Siswa dapat mel1gidentifikasi usaha pelestarian keanekaragaman hayati CARl ARTIKEL TENTANG KEGIATAN MANUSIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI, BACALAH ARTIKEL YANG KALIAN CARl DENGAN TELITI, KEMUDIAN BUATLAH: I. Resume / ringkasan mengenai artikel tersebut! 2. Berdasarkan il1formasi pada artikel tersebut, adakah dampak yang ditimbulkan bagi 1i11gkul1gan, masyarakat dan ilmu pengetahuan! 3. Upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah ataupul1 masyarakat untuk mel1anggulangi dampak tersebut! 4. Opil1i kalian mengenai isi artikel tersebut secara keseluruhal1!
93
LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK ANGGOTA
Tujuan : -/ Siswa dapat menguraJkan beberapa kejadian yang membahayakan keanekaragaman hayati Diskusiakan danjawab Pertanyaan berikut dengan tepat danjelas! I. Sebutkan beberapa jenis kegiatan yang dilakukan manusia yang dapat menurunkan keaekaragaman hayati?
2. Jelaskan dampak negatifterhadap kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati?
3. Apa pendapat kalian mengenai kegiatan illegal logging (penebangan liar) yang marak terjadi saat ini!
4. Kegiatan penangkaran ikan dengan alat peledak saat ini sering dilakukan oleh pihak-pihak tertentu, bagaimana pendapat anda mengel1ai hal il1i! Dan apa kaitannya dengan keberadaan ternmbu karang! ..... ,
,
,
......................... , ......... .. ,
"
"
,
,
,
.. , ,
,
,
,
.
,
.
.... , , ...... ......... . ... . ... ......., . ....... ..., ..... ... ....., ................ ..... .......... . .
94
Format Penilaian LKS
Tanggal pengamatan Kelompok Pertemuan ke
Aspek yang diamati
No 1.
Aktivitas
2.
Pengetahuan
3.
sikap
Penilian A
B
C
D
catatan
Keterangan : 1. Pemberian nilai aktivitas belajar siswa dalam siklus perkelompok berpatokan pada: a. Presentasi sangat baik (sistematis, mengemuldmn pendapat lebih kurang tiga kali yang sesuai dengan bahan diskusi dan mated kelompok serta membuat kesimpulan di akhir diskusi) b. Presentasi baik (sistematis, mengemukkan pendapat Iebih kurang tiga kali yang sesuai dengan bahan diskusi) c. Presentasi kurang baik (tidak sistematis, mengemukkan satu sampai dua kali) d. Presentasi tidak baik (tidak sistematis, tidak mengemukkan pendapat) 2. Pengetahuan a. Konsep yang disampaikan benar sistematis, dapat memberikan contoh dengan dimengelti. b. Konsep yang disampaikan benar sistematis. c. Konsep yang disampaikan kurang jelas. d. Konsep yang disampaikan kurang tepat. 3. Sikap a. Antusias
c. Biasa-biasa saja
malaD AurennK ~Iswa
'engamatan
~
-
...........
-
..........
_
erilah penilain _terhadap _-_ aktivitas siswa selama pembelajaran dengan skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan! --~
Pencapaian Nilai Berdasarkan Nomor Absen Siswa
enilaian
dengan ilmyang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
3 :3
'd- 3
,
4 '7
1... I L{
41 3 ~ '7 '7 , 4
a dengan kelompok
I ~
;angu
"3 1'7 ;, \ '3 '2 I , 1 4 ;, "7
lpok lain
-~
lertanyaan
\1- 1 j,
m alat ngamatan
r [
mbulm
"L
4 'Z. 14
~ I 1..
1 1'2 I '3 4
I I I
\
I I I
1 I 1 I , 1
\
\
.3 3 '2. 2. L 3 -~
'3>
'1 ;, ;;
>'3 4
I I f '3 ~
{ I
!
~
"'l
2"7 2 3> '2. 'S '1 z. 7 1 I { 2-
174 -'\ "1 .5
3 S
"1
7 3
1"1 3
'3
">
-7- ('2.
7 "1 !;
"?> ~
\
\
\ I I
I I \ \
I
I
[
\
I \ \ I
1 7'-, t
I 1
I \
1 , 1 \ 1 I 1 I \
lencatatanl':
I 7 I J I ::> I ""t I 4.1 """ I <"1 4 I ..... I L.' ,/ I ,/ I .... , - I 1 Iii 1 1 1 1 'I 1 1 I" 1 I Ii -I -, -I / 1? 1 I:J -I VI 'I
--
....
~
"3
j
I I '7;. 3 2- :3, 2-
I \ I 1 I 1 I I I
t \ \ r I 1 1 1 j
,,
\ I
J
I
--
1
";>
/
:>
>
Jakarta, ~ Januari 2009 Observer
{Or
lemah
tli Ii lari 2 kali kali
~
"5 31 3 I I I '3> 3"7 "3 "3 ;,
j
\ I I \ I
-3 :,
17:> "3 j2.
C
=J
~
- - ( Sttrhol1l, M.~T )
'D V>
tilaian Autentik Siswa 'resentasi karya siswa berupa display
-'rilah penilain terhadap aktivitas siswa se1am3cpem\)elatJran~en~an skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan l Pencapaian Nilai Berdasarkan Nomor Absen Siswa enilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
I
t \ 1
4
t 12- t
\
'3 '3 1 I I \ '7 \ \ I '3 1'Z.. '2. \ \ \ 2"\ '1 I t 4 2. 3 z.. '2 "1 '? 13 '7 1 ~ Z. '2.
,ertanyaan
JI
"2-
kan lengan
I
4 z. 4
adengan anggota
,q
2
f
{ t I l ! I \
1ll buk'U
)encatatan
kor lemah
11-
1 l
11- 2-
1
( 'Z 2 Z Z. '2 1. ?J t
1.
4 7 2~
Itt
i ,) 2 J1 "I I '7 1 2- 3 t[ 2 3 z.. ! \ \ \ \ 1 \ I t I I
'3 2. 2- Z. r z. '3 f1..
3'2,
I
1 '2 I t { I
'1 .q z. z. z '1
'2.
4 1 -1 \
1 l' <.:>
2.
l -1 2 z. \1 6 t £\ "i '1 z. 2- '7 ~ k' ~ 1 £j~ ~ :3 ~ I .{ 2 2
I, 1 ! 1I \
'1 1 1-
2..
,
4z 4
I I I \ I I f 1 7 3 2- 1- 2 33 3 '3 1 I t '2. Z 1 2 ~ 7 'S 3Jakarta,
., :s \
.9
Januari 2009 Observer
tii Ii lari 2 kaii kali
----v'SClhroni,
M. Sf )
Ol
lilaian Autentik Siswa 'resentasi hasil identifikasi siswa erilah penilain terhadap aktivitas siswa selama pembelqjaran dengan skor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan l Pencapaian Nilai Berdasarkan Nomor Absen Siswa enilaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
l
l I !
I I \
\ 1 I
1 ~
,I
\ \ \
,ertanyaan I 1 ~ \ I 1 i } I '7;, 1 \ I I I j kan lengan "3 '3 3 3 ") 1- ; ] ;; ~ .~ '7 J :, adengan anggota '2- 11- I ; l 1 '2; 'l. 1- ~ '7 ~ 3 3 7- '2.
,-:'
mbuku
l \ I I \ 1-'1
\1-
! \2-
I 1 I 1
(
1) I t 1 \ 2 { I 1I I
(
L Z '2 2- <3 t 11- 2. \ \ ( ! "'2 17.- I I I
~
>:s
'3 Lj '7 I t
7- L ~ ~ '3
4
'L
'1
[ \ 1 t
z it
22 ; ~
~1 ~ '2,
; 3 1'L -1 3 '5
~Ll
I I'Z 2- ( 2.
7.- I I I 2 '2 \7- 1"Z- Z 7.- L t t Z. "7- (! 1 \
'encatatanlllllll\IIII,lIII11\II,III,'/III,( \111\ \ 11\ \1\1'/\
1, ,,
ior lernah IIi Ii lari 2 kali kali
Sahrol\f MSi )
! \ ( (
I
I
1 I
l l' I
Jakarta, 1& Januari 2009 \ Observer
I
'0 '-l
ailaian Autentik Siswa Diskusi kelas
---'Iah .perrilain terhadap. aId . -
)enUaian
krit, . k, bel' 'd·-----0------------01--0 d telah ditentukan I Pencapaian Nilai Berdasarkan Nomor Absen Siswa
---
-----------
---
----~
----
---0··----····---
- - . - .. -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1
I \ 2 I I
pertanyaan
I \
lpendapat
\ \ '1 \
dengan 1 anggota
---~
'1
( I
i I (
L
\ \ I I 1 1 I I \ \ I 1I
\ S '11 1-
1-"1 2.. ) [ I
11 3 '2. L! 2. 2.
\
2.. 1.- L 2-
\ I I
~1
( \
~ 1-
t
1 \ 1 , 1 I \ 1 \ 1 \ I J I t? '1 \ ( I I I I \ \ :, l~ \
?..
~
2- 7- 7- 2.
2.. 12- 3 :, 2.. I ; '5 \ I
la
r :an buku
pencatatan
kor pernah
2- Z. \
'2-)
'1
"3 11- "3,
2 7- ?. '3, 5 3 3 3-
l I \ ( I I ( 2. I r
!
( (
?... ( I l
(
L ~
? S 2 "Z. 2-
\ \ \ \ \ ( I l \
\ z.
I
i . lj?_ z 5 z z.
(
I l
\
3'1 t
I \ \ '3, '5 12 1 ?> 3iz
\ \ I Z6
4."3
t \
I \
\
1,1
II I \ t \ l ,7 I :::>
1(2-, Z
I (
,2,1 ,j I
Jakarta, 1"3 Januari 2009 Observer
ali iIi iari 2 kali kali
.>i )
( Sctl1rOI'lI/ M
""
co
99
Perhitungan Skor Hasil Penilaian Autentik Siswa Basil Perolehan rata-rata nilai autentik siswa untuk setiap aspek penilaian diperoleh clengan perhitungan: Nilai = Jum1l,lh skor yang dihasilkan pada sctiap aspck pcnilaian
Junilah siswa
Basil kemuclian clibulatkan clalam satuan, laiu clisesuaikan clengan skala penilaian berikut A = 5 (sangat baik) B = 4 (baik) C = 3 (cukup) D
=
2 (sedang)
E = 1 (kurang) (Sumber: Rohani, 2004) ,
A. Hasil rata-I'ata nilai autcntik siswa untuk. sctiap aspck p,enilaian pada kcgiatan
pcmbclajaran pcngamatan Frckncnsi pCI'olchan No f---
l.
2.
,
J.
4. 5.
6. 7.
Aspck Pcnialain Mengamati clengan rasa ingin talm yang tinggi BekeljaSal11a clcngan baik clalal11 kelompok Tlclak l11enggangu teman keiol11pok lain Menjawab pertanyaan Menggunakan alat ukur saat pengamatan Menggunakan buku sumber Melakukan pencatatan
2
3
4
5
5
3
18
8
2
7
5
17 5
2
11
2
21
2
-
7
12 7
6
4
36
-
-
-
-
35
1
-
-
-
-
3
25
6
2
1
Rata-rata = (f!:ckucnsi x skor) ,fumlah siswa 107/36 =3
Hasil Pcnilaian Cukup
=3
Cukup
=2 96/36 =3 36/36 =1
Sedang
37/36 - 1 115/36 - 3
Kurang
98/36 86/36
Cukup Kurang
Cukup
100
B. Hasil rata-mta nilai autentik siswa ulltuk setiap aspek p,enilaiall pada kegiatall persentasi dislay
,
Frelmellsi lJerolehall No
Aspek Pellialain
1.
Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Memperhatikan penjelasan dengan seksama Bekeljasama dengan baik dengan anggota kelompok Menggunakan buku sumber Melakukan pencatatan
2. 3. 4. 5. 6.
1
2
3
4
5
3 12
-
11
-
25 5 7
4 12
4 6 6
5
12
7
12
-
36 6
-
-
-
14
15
1
-
13
-
Rata-rata = (!]rekllensi x skor) Jumlah siswa
Hasil Pellilaiall
57/36 - 2 97/36 - 3
Sedang Cukup
=3
Cukup
=3 36/36 = 1 83/36 =2
Cukup
93/36 98/36
Kurang Sedang
C. Hasil "ata-"ata Ililai autelltik siswa ulltuk setiap aspek p,milaian pada kegiatan
persentasi hasil identifikasi siswa , Frekuensi lJerolehan No
Aspek Penialain
1.
Mengajukan pertanyaan Mel~jawab pertanyaan memperhatikan penjelasan dengan seksama Bekeljasama dengan baik dengan anggota kelompok Menggunakan buku sumber Melakukan pencatatan
2. ".J.
4. 5. 6.
1
2
3
4
5
1
33 25 3
2
-
-
8
2 ,24
1 4
-
4
8
11
14
3
-
21 36
14
-
1
-
-
-
-
1
Rata-rata Qfrekuensi x skor) Jumlah siswa
HasH Penilaiall
=1 =1 104/36 =3
Kurang Kurang
=2
Sedang
53/36 - 1 36/36 - 1
Kurang Kurang
42/36 51/36
84/36
Cukup
D. Hasil rata-rata nilai autentik siswa untuk setiap aspel< penilaiall pada kegiatan diskusi kelas ---
.. __.._._--_._--- .
-~_
Frekuensi nerolehan No
Aspek Pellialaill
Mengajukan pertanyaan 2. Menjawab pertanyaan --3. mengajukan pendapat 4. Bekeljasama dengan baik dengan anggota kelompok 5. Menggunakan buku sumber 6. .tvlelakukan pen_catatan .._------1.
1 32 27 9 7 33 19
2 -
3 I
3
1 3
17 12
6
2 12
1 3
15
4
5
-
-
3 2 2
2 2
-
Rata-rata (frekuensi x skor) Jumlah siswa
HasH Penilaiall
41/36 60/36 79/36
=1 =2 =2
Kurang Sedang Sedang
84/36 40/36 60/36
=2 =1 =2
Sedang Kurang Sedang
-
e----2 -
101
Soal Evaluasi Pada Konsep Keanekaragaman Hayati
I. Berilah tanda silanh (X) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat! I. Individu dalam satu spesies mempunyai perangkat dasar komponen sifat-sifat menurun yang sama. Perangkat dasar itu disebut a. sel b. faktor c. gen
d. kromosom e. spesies
2. Keanekaragaman hayati pada pohon kelapa, aren, pinang, dan lontar merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat .... d. kromosom a. gen e. populasi b. jenis c. ekosistem 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan organisme berikut yang termasuk keanekaragaman tingkat gen adalah .... a. gen b. cara reproduksi c. tatanan gen d. jumlah kromosom e. susunan kromosom 4. Tidak ada individu yang sama persis. Hal ini terjadi karena adanya faktor .... a. gen b. lingkungan c. gen dan lingkungan d. habitat e. induk 5. Berikut
ini
termasllk
a. jeruk bali, jemk purut, dan jeruk nipis b. kelapa, palem, dan lontar c. jambu !:liji, jambu air, dan jambu monyet d. pohon mangga, pohon jambu, dan pohon rambutan e. padi, gandum, dan jagung 6. Diantara individu yang sejenis, tidak pernah dit,'mukan sifat yang sama persis. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan .... a. gen b. jenis c. gen dan lingkungan d. induk e. lingkungan 7. Perbedaan yang tampak pada manusia dalam suatu keluarga akibat adanya keanekaragaman genetik adalah kecuali .... a. bentuk hidung b. warna mata c. warna kulit d. bentuk rambllt e. golonga.n darah 8. Pilihlah jenis tanaman obat beserta khasiatnya yang tidak sesuai di bawah ini .... a. lidah buaya sebagai penyubllr rambut b. mengkudu sebagai obat cacing c. jahe sebagai penghangat tubuh d. !>unyit untllk kesehatan kulit
102
9. Dibawah ini merupakan kegiatan manusia yang mengakibatkan menurunnya keanekaragaman hayati, kecuali .... a. ladang berpindah b. intensifikasi pertanian e. reboisasi d. perburuan liar e. individualisasi
13. Tujuan dibuatnya taman nasional adalah .... a. menjaga tumbuhan dan hewan liar yang hampir punah b. menjaga lahan luas agar tidak dibangun e. menjaga habitat agar tetap alami d. menjaga lahan untuk kegiatan rekreasi e. menyediakan tempat perburuan
10. Manakah
diantara hewan-hewan berikut yang bukan hewan dari daerah asiatis/orientalis .... a. orang hutan d. monyet b. kuskus e. gajah e. harimau
11. Dibawah ini adalah elri khas hewan
bertipe Asiatia, kecua/i .... a. mamalia berukuran besar b. terdapat mamalia berkantung e. memiliki hewan endemik d. warna burung kurang menarik e. memiliki banyak jenis hewan primata 12. Berikut ini adalah beberapa bentuk
pelestarian sumbel' daya alam hayati: 1.) melindungi badak jawa di ujung kulon 2.) menanam anggrek hutan di kebun botani bogor 3.) melindungi biawak komodo di pulau komodo 4.) memelihara hewan di kebun binatang 5.) melindungi bunga bangkai raksasa di bengkulu Yang termasuk upaya pelestarian insitll adalah .... a.
1-2-3
h
L "LA
d. 1-3-5
14. Berikut ini adalah aktivitas manusia
yang dapat menyebabkan punahnya hewan atau tumbuhan, kecllali .... a. membangun tempat tinggal baru dalam hutan b. memburu hewan langka c. membuat eagar alam d. perluasan lahan pel1anian e. pertambangan mengkudu memiliki nilai manfaat keanekaragaman hayati berupa sumber .... a. sandang d. budaya b. papan e. kosmetik c. obat
15. Buah
16. Salah
salu usaha menjaga keanekaragaman hayati adalah .... a. penanaman seeara monokultur b. membuat limbah rumah tangga ke sungai e. perburuan hewan d. menangkap ikan menggunakan peledak e. pelestarian hewan seeara insitll dan exsitll
17. Daerah hutan hujan tropis Indonesia. memiliki ciri-eiri .... a. hutan lebat dan homogen b. banyak semak dan rUlllput f'.
h!llnnll.:-
nf"lhf"\l1
hpQ!1)'
di
dflll
103
e.
banyak pohon berukuran kecil
18. Badak bercula satu, gajah, dan burung merak merupakan contoh fauna tipe .... a. Asiantis b. Australis c. Peralihan d. Australia dan Asiatis e. Eropa 19. Berikut ini adalah tanaman yang dapat digunakan sebagai zat wama, kecllali .... a. suji b. kunyit c. daun pandan d. merang padi e. bungamawar 20. Yang dimaksud introduksi spesies adalah .... a. membawa spesies lokal ke daerah asalnya b. menyilangkan dua spesies untllk mendapat spesies baru c. mendatangkan spesies asing ke wilayah yang sudah dimiliki spesies lokal d. mendapat spesies lokal lIntllk menambah populasi e. c dan d benar 21. Berikut ini adalah kegiatan yang menyebabkan hilangnya habitat, kecllali .... a. pembllatan bendllngan b. pembangunan di pinggir pantai c. ekstensifikasi pertanian d. penebangan pohon secara liar e. program pemllliaan tanaman
22. Berikut ini adalah kawasan untnk konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia, keCllali .... a. taman laut b. taman nasional c. taman hutan raya d. taman mini e. taman wisata 23. eagar alam dibuat dengan tujuan .... a. aspek estetika b. aspe ekonomi c. aspek etika alam d. mengurangi polusi e. menjaga spesies yang hampir punah 24. Berikut ini beberapa tanaman sebagai ekosistem. I. Lumut 5. bakau 2. Paku 6. nipan 3. Ganggang 7. kaktus 4. Kelapa 8. rotan Tanaman yang tennasuk jenis ekosistem pantai adalah .... a. 1,2,3
b. 3,4,5 c. 4,5,6 d. 5,6,7 e. 6,7,8
104
RENCANAPELAKSANAANPEMBELA~ARAN
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONVENSIONAL Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemnan Alokasi Waktn Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta Biologi X/2 I (satu) 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) Memahami keanekaragaman hayati : Mendeksripsikan konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem, melalui kegiatan pengarnatan
A. Indikatol' I. Merumuskan konsep keanekaragaman hayati dari makllluk hidup. 2. Membandingkan ciri keanekaragaman hayati palla tingkat gen, jenis dan ekosistel1l 3. Mengidentifikasi keanekaragal1lan hayati di Indonesia berdasarkan keanekaragaman jenis, ekosistel1l dan karakteristik wilayahnya B. Tujuan Pembelajal'au I. Siswa dapat menllnuskan konsep keanekaragal1lan hayati makhluk hidup 2. Siswa dapat l1lembandingan ciri-ciri keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistel1l.
C. Mated Pembelajaran I. Konsep keanekaragal1lan hayati Keanekaragal1lan hayati adalah keanekaragal1lan organisme yang menunjukkan keselmuhan/totalitas variasi pada tingkat gen, jenis dan ekosistel1l pada suatu daerah. 2. Tingkatan keanekaragaman hayati : a. Keanekaragaman tingkat gen b. Keanekaragaman tingkatjenis D. Metode Pembelajaran
: ceramah
E. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajamn Kegiatan Awal 1. Guru l1lemberi salam dan siswa l1lel1lbalasnya dengan salam dan doa sebelum belajar. 2. Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pel1lbelajaran. 3. Sebelum kegiatan belajar, guru mengadakan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang keanekaragal1lan hayati. 4. Guru l1lenjelaskan tujuan kegiatan belajar, yaitu untuk Illerullluskan konsep keseragalllan dan keberagalllan dari makhluk hidup melalui pengamatan dan memperhatikan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 5. Guru memotivasi siswa untuk berperan aktif selama kegiatan belajar dengan ~
L __.:l __ ••
:1~:
__
./-~
..t~~..t~_
... ~~.:-{~ ...
~1,
..t~.~
T...:_"' ..: .... "': .... T" ............. 1.... ~ .... __"' .... "' .... 1-,,1 ... : ... _
105
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang konsep keanekaragaman hayati dan tingkatannya. 2. Gnru melllberikan keselllpatan kepada siswa untnk bertanya 3. Guru mendiskusikan pertanyaan yang diajukan siswa. Kegiatan Akhir I. Guru meluruskan konsep, mengungkap ni!ai yang terkandung dalam keanekaragaman hayati dan mengarahkan siswa untuk menyimpulkan seluruh kegiatan pembe1ajaran 2. Guru ll1enanyakan kepada siswa, "Apakah kaIian senang dengan kegiatan tadi?" Penutup 1. Sebagai persiapan pelllbelajaran bedkutnya, guru memintasiswa untuk membaca, mengamati atau ll1encari informasi dan menentukan perbedaan antara keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistelll. 2. Guru menutup pelajaran sambi! berdoa dan ll1engucapkan salam. F. SlImber Belajar if Buku paket Biologi if Perpustakaan if Internet if Narasumber guru atau orang lain if Lingknngan sekitar G. Alat dan Bahan if LCD ata OHP if Bahan mated ajar H. Peni!aian -/ Teknik penilaian -/ Bentnk instrumen
: tes tulis : pilihan ganda.
106
RENCANAPELAI~ANAANPEMBELAJARAN
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONVENSIONAL Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta Biologi 2 (dua)! 2 2 (dua) 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit) Memahami keanekaragaman hayati Mengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. Indikator menunjukkan keunikan keanekaragaman (biodiversitas) Indonesia pesebarannya
berdasarkan
B. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menelaah keanekaragaman hayati Indonesia C. Materi Pembelajaran : Keanekaragaman hayati Indonesia Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mt:menajang di sepanjang katnlistiwa atas ribua pulau. Di kepulauan inilah tersimpan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi di dunia. Taksiran jumlah spesiesnya kelompok utama makIlluk hidup adalah sebagai berikut : a. I-Iewan menyusui 300 spesies b. Burung 7500 spesies c. Reptile 2000 spesies d. Tumbuhan biji 25000 spesies e. Tumbuhan paku 1250 spesies Dan ribuan spesies organism renik Penyebaran tnmbuhall Indonesia pada kawasan melesiana: I. daerah hutan hujan tropis 2. derah hutan musim 3. daerah sabana 4. padang rumput Hewan mempullyai tipe-tipe yang berbeda, yang dibatasi dengan garis Wallace dan weber. I. tipe asia (oriental) 2. tipe Australia 3. tipe peralihan. D. Metode Pembelajaran: ceramah E. Langkah-Iangkah Kegiatan PembeIajaran : Kegiatan awaI a\
nllT'!l tYlP111hpl,j
~!llf1m rhem c:i<::w~ n1p.mh:llf1~nvn nenMHl snhHn elfin cIon
sehelum
107
c) Guru m.enjelaskan tujuan kegiatan yang akan di!aksanakan pada pertemuan ini dan memberikan motivasi kepada siswa untuk berpartisipasi aktif selama pembelajaran 2. Kegiatan Inti a) Gnru mengajukan pertanyaan dan menjelaskan konsep keanekaragaman hayati Indonesia. b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. c) Guru mendiskusikan peltanyaan yang diajukan kepada siswa. 3. Kegiatan Akbir a) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tujuan pembelajaran b) Guru menutup pelajaran sambi! berdoa dan mengncapkan salam F. Sumber Belajar v' Buku paket Biologi v' Perpustakaan v' Internet v' Narasumber gum atau orang lain G. Alat dan Baban v' Peta Indonesia besClta pembagian daerah fauna v' LCD atau OBI' v' Bahan materi ajar H. Penilaian : v' Teknik peni!aian .;' Bentuk instrumen
: tes tulis : pilihan ganda
108
RENCANAPELAKSANAANPEMBELPwARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONVENSIONAL Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta Biologi 2 (dua)/ 2 3 (tiga) 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit) Memahami keanekaragaman hayati Mengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. Indikator Menginventarisasi tumbuhan dan hewan di Indonesia yang memiliki nilai tertentu B. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan arti penting keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya.
c.
Materi Pembelajaran : Manfaat keanekaragaman hayati Manfaat keanekaragaman hayati yaitu I. sebagai sumber pangan, 2. sumber obat dan kosmetik, 3. sumber plasma nutfah. Adanya segala bibit-bibit llnggul yang tak temilai harganya 4. manfaat ilmu pengetahuan, sepelii obat-obatan eontohnya, lidah buaya, temulawak,jahe, kunyit, mengkudu dB 5. nilai artistic atau keindahan. Contohnya: aneka tanaman hias. Sedangkan beberapa contoh manfaat keanekragaman hayati yang tidak secara langsung dapat dimanfaatkan, dan dirasakan antara lain: I. jasa lingkungan, seperti jasa serangga dalam membantu proses penyerbukan 2. produktivitas dalam suatu ekosistem, yang merupakan peran tumbuhan 3. perlindungan air tanah 4. pengatur iklim D. Metode Pembelajaran: ceramah E. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan awal a) Guru memberi salam dan siswa membalasnya dengau salam dan doa sebelum belajar. b) Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pembelajaran. c) Guru menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini dan memberikan motivasi kepada siswa untuk berpartisipasi aktif selama pembelajaran Kegiatan Inti a) Guru mengajukan pertanyaan dan menjelaskan manfaat keanekaragaman hayati b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. c) Guru mendiskusikan pelianyaan yang diajukan kepada siswa. K
pai~t!ln
A IrhiJ·
109
F. Sumber Belajar v' Buku paket Biologi v' Perpustakaan v' Internet v' Narasumber guru atau orang lain G. Alat dan Bahan v' LCD ata OI-IP v' Bahan materi aj ar H. Penilaian v' Teknik penilaian v' Bentuk instrumen
: tes tulis : pilihan ganda
110
RENCANAPELAKSANAANPEMrnELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONVENSIONAL Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Pertemuan Alokasi Waktu Standart Kompetensi Kompetensi Dasar
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta Biologi 2 (dua)/2 4 (empat) 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit) Memahami keanekaragaman hayati Mengkomunikasikan Keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam
A. Indikator I. Mengidentifikasi aktivitas manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati 2. Mengidentifikasi upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menguraikan beberapa kejadiall yang membahayakan keanekaragaman hayati 2. Siswa dapat mengidentifikasi usaha pelestarian keanekaragaman hayati C. Mated Pembelajaran I. Hilangnya keanekaragaman hayati 2. Konservasi keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati didalam ekosistem sangat penting dalam menjaga kestabilan ekosistem. Jika keanekaragaman hayati tinggi, ekosistem menjadi mantap. Hingga saat ini, berbagai jenis tumbuhan dan hewan terancam punah dan beberapa diantaranya telah punah. Faktor-faktor yang m<myebabkan punahnya keanekaragaman hayati antat'a lain: I. Perusakan habitat 2. Introduksi spesies 3. ekspolitasi berlebihan pasa spesies hewan dan tumbuhan 4. Pencemaran tanah, air, dan lIdara 5. perubahan iklim global 6. introduksi kehutanan dan pertanian. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dapat dilakukan di dalam habitat asli (secara insitu), contohnya: pelestarian komodo di pulau komodo dan di luar habitat asli (secara exsitll) contohnya: pembuatan kebun koleksi, kebun plasma nutfah, kebun raya dan tanman nasional. Untuk dapat tetap perlindungan alam di lakukan, misalnya adanya perlindungan usaha perlindungan suaka margasatwa, ujung klllon, kebun raya Bogor, taman nasional dan lain sebagainya. D. Metode Pembelajaran: ceramah E. Langkah-Iangkah Kegiatan Pembelajaran : Kegiatan awal a) Guru memberi salam dan siswa membalasnya dengan salam dan doa sebelum belajar. b) Guru mengabsensi siswa yang hadir dalam pembelajaran.
III
Kegiatan Inti d) Guru mengajukan pertanyaan dan menjelaskan dampak kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati dan upaya pelesatarian. e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. f) Guru mendiskusikan pertanyaan yang diajukan kepada siswa. Kegiatall Akhir c) Guru mengarahkan kesimpulan siswa sampai kepada tujuan pembelajaran d) Guru menutup pelajaran sambi! berdoa dan mengucapkan salam F. Sllmber Belajar : if Buku paket Biologi if Perpustakaan if Internet if Narasumber guru atau orang lain G. Alat dan Bahan: if LCD ata OHP if Bahan materi ajar H. Pellilaian : ./ Teknik penilaian if Bentuk instrumen
: tes tuIis : pilihan ganda
112
Lampiran 2
PETA MAN 7 JAKARTA
113 Lampiran 3
Soal Evaluasi Pacta Konser Keanelmragaman Hayati
I. Berilah tanda silanh (X) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat! I.
Individll dalam satll spcsies mempllnyai perangkat dasar komponen sifat-sifat menm'un yang sarna. Perangkat dasar itu disebut d. kromosam e. spesies
a. sel b. faktor c. gen
2. Keanekaragaman hayati pada pohon kelapa, aren, pinang, dan lontar merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat .... d. kromosom a. gen e. sopulasi b. jenis c. ekosistem 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan organisme berikut yang tennasuk keanekaragaman tingkat gen adalah .... a. gen b. cara reprodllksi c. tatanan gen d. jllmlah kromosolll c. sllsunan krolllosolll 4. Tidak ada individll yang sama persis. Hal ini terjadi karena adanya faktor .... a. gen b. lingkllngan c. gen dan lingkllngan d. habitat e. indllk 5. Perbedaan
antara
bllnga
Illawar
merupakan keanekaragaman tingkat a. gen b. jenis c. kromosom
d. ekosistem e. populasi
6. Bedkut IIll termasuk keanekaragaman hayati tingkat gen adalah .... a. jeruk bali, jeruk purut, dan jeruk nipis b. kelapa" palem, dan lontar c. jambu biji,jambu air, danjambu monyet d. pohon mangga, pohon jambu, dan pohon rambutan e. padi, gandum, danjagllng 7. Diantara individu yang sejenis, tidak pemah ditemukan sifat yang sama persis. Hal ini terjadi karena adanya perbeda:1l1 .... a. gen b. jenis c. gen dan lingkllngan d. induk e. lingkllngan 8. Faktor-E:lktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat jenis adalah .... a. adaptasi b. Iingkungan c. materi genetik d. materi genetik dan lingkungan e. lingkungan dan adaptasi
114
a. b. c. d. e.
keanekaragaman jenis keanekaragaman genetik keanekaragaman hayati keanekaragaman komunitas keanekaragaman ekosistem
10. Perbedaan yang tampak pada manusia dalam suatu keluarga akibat adanya keanekaragaman genetik adalah kecllali .... a. bentuk hidnng b. warnamata c. warna kulit d. bentuk rambut e. golongan darah II. Indonesia merupakan Negara dengan tingkat keanearagaman hayati sangat tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini, kecllali .... a. Indonesia memiliki iklim tropis b. Indonesia terietak di antara 2 benua yaitu Asia dan Australia c. sumber daya alam mineral sangat melimpah d. Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau e. Indonesia terletak pada garis katulistiwa 12. Anoa dan babi rusa merupakan hewan yang bersifat endemik berasal dari daerah .... a. Pulau komodo b. Sulawesi c. Kalimantan d. Papua e. SUll1atera 13. Pilihlah jenis tanaman obat beserta khasiatnya, yang tidak sesuai di bawah ini adalah .... a. lidah buaya sebagai penyubur rambut
d. kunyit untuk kesehatan kulit e. temulawak sebagai penambah nafsu makall 14. Dibawah ini merupakan kegiatan manusia yang mengakibatkan menurnnnya keanekaragaman hayati, kecuali .... a. ladang berpindah b. intensifikasi pertanian c. reboisasi d. perbuman liar e. individualisasi 15. Manakah diantara hewan-hewan berikut yang bllkan hewan dari daerah asiatis/orientalis .... a. orang hutan d. monyet b. kuskus e. gajah c. harimau
16. Raflesia arnoldii endemik di daerah a. Kalimantan b. Sumatra c. Bogor
merupakan flora .... d. Sulawesi e. Malnku
17. Taman nasional membantu mencegah penurunan jumlah spesies. Hal tersebut diakibat oleh a.
penggusuran habitat spesies b. perkcmbangan ilmu pengetahuan c. kerusakan lingkungan d. usaha konservasi e. dampak polusi
suatu
18. Pemberian nama suatu bioma (contoh: padang rUll1put) didasarkan pada .... a. letak garis lintang dan ketinltfIian temna1
115
c.
curah hujan yang jatuh di daerah itu d. iklim yang berperan di daerah tersebnt e. vegetasi yang dominan di daerah itu
a.
Meluaga tumbuhan dan hewan liar yang hampir punah b. menjaga lahan luas agar tidak dibangun c. menjaga habitat agar tetap alami d. menjaga lahan untuk kegiatan
rekrea8i 19. Di bawah ini merupakan hewanhewan langka di Indonesia, keCllali a. b. c. d. e.
badak Sumatra elang jalak bali monyet komodo
20. Dibawah ini adalah ciri khas hewan bertipe Asiatia, kecllali .... a. mamalia berukuran besar b. terdapat mamalia berkantung c. memiliki hewan endemik d. wama burung kurang menarik e. memiliki banyak jenis hewan primata 21. Berikut ini adalah beberapa bentuk pelestarian sumber daya alam hayati: 1.) melindungi badak jawa di ujung kulon 2.) menanam anggrek hutan di kebun botani bogor 3.) melindungi biawak komodo di pulau komodo 4.) memelihara hewan di kebun binatang 5.) melindungi bunga bangkai raksasa di bengkulu Yang tennasuk upaya pelestarian insitu adalah .... a. 1-2-3 d. 1-3-5 b. 1-2-4 e. 1-4-5 c. 1-3-4
e.
mennyediakan tempat perburuan
23. Berikut ini adalah aktivitas manusia yang dapat menyebabkan punahnya hewan atau tumbuhan, kecuali .... a. membangun tempat tinggal baru dalam hutan b. memburu hewan langka c. membuat eagar alam d. perluasan lahan pertanian e. pertembangan 24. Hewan ini mernpakan fauna tipe ....
a. Australis b. Peralihan c. Asiantis d. Indonesia bagian Barat e. Indonesia bagian Timur 25. Buah mengkudu memiliki nilai manfaat keanekaragaman hayati berupa sumber .... a. sandang d. budaya b. papan e. kosmetik c. obat 26. Salah satu usaha menjaga keanekaragaman hayati adalah .... a. penanaman secara monokultur b. membuat limbah rumah tangga ke sUI1!!ai
116
d. menangkap ikan menggunakan peledak e. pelestarian hewan secara insilu dan exsilu 27. Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena adanya .... a. faktor abiotik b. faktor biotik dan abiotik c. lingkungan yang berbeda d. karakteristik hewan yang berbeda e. interaksi antara faktor biotik dan abiotik 28. Daerah hutan hujan tropis di Indonesia memiliki ciri-ciri .... a. hutan lebat dan homogen b. banyak semak dan rumput c. banyak pohon besar dan heterogen d. didominasi tumbuhan kaktus e. banyak pohon berukuran kecil 29. Badak bercula satu, gajah, dan burung merak merupakan contoh fauna tipe .... a. Asiantis b. Australis c. Peralihan d. Australia dan Asiatis e. Eropa 30. Berikut ini adalah tanaman yang dapat digunakan sebagai zat warua, kecuali .... a. suji b. kunyit c. daun pandan d. merang padi e. bunga mawar 31. Yang b/lkan merupakan manfaat keallekaragaman hayati scbagai
a.
penggunaan kayu jati untuk bahan bangunan b. penggunaan daun lontar oleh masyarakat pulan alar c. penggunaan kayu cendana oleh masyarakat jawa d. penggunaan kulit kayu oleh masyarakat kalimantan e. pellggunaan alang-alang llntuk atap 32. Yang dimaksud introduksi spesies adalah .... a. membawa spesies lokal ke daerah asalnya b. menyilangkan dua spesies untuk melldapat spesies baru c. mendatangkan spesies asing ke wilayah yang sudah dimiliki spesies lokal d. mendapat spesies lokal untuk menambah populasi e. c dan d benar 33. Di bawah illi merupakan penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, kec/lali .... a. perubahan iklim global b. pencemaran tanah dan air c. illtroduksi spesies d. fragmentasi dan hilangnya habitat e. keseimbangan lingkungan 34. Berikut ini adalah kegiatan yang menyebabkan hilangnya habitat, kec/lali .... a. pembuatan bendungan b. pembangullan di pinggir pantai c. ekstensifikasi peltaniall d. penebangan pohon secara liar e. progmlTl pemuliaan tallaman 35. Berikut ini adalah
bw".<"n lIntllk
117
a. b. c. d. e.
taman Iaut taman nasional taman hutan raya taman mini taman wisata
Dari pengamatan siswa diatas dapat disimpulkan bahwa tumbuhan tersebut memiliki keanekaragaman a.
b. 36. Cagar alam dibuat dengau tujuan .... a. aspek estetika b. aspe ekonomi e. aspek etika alam d. mengurangi polusi e. menjaga spesies yang hampir punah 37. Contoh tempat pelestarian seeara ex situ adalah .... a. eagar alam b. kebun binatang e. taman wisata d. taman nas ional e. taman hutan raya 38. seorang siswa melakukan pengamatan terhadap tumbuhan yaitu pohon mangga, pohon pepaya, dan pohon kelapa. 8iswa tersebut mendeksripsikan tanmaan yang diamati sebagai berikut: I. Pohon mangga : berukuran 2,5 m, memiliki daun berwarna hijau tua dengan bentuk tulang daun menyirip dan batang eoklat tua, bereabang-eabang, mengeluarkan getah bila dilukai. 2. Pohon pepaya : berukuran 1 m, memiliki daun berwarna hijau tua berukuran lebar dan batang berwarna hijau tidak bercabang. 3. Pohon kelapa : berukuran 2 m, memiliki daun berwarna hijau tua, berukuran lebar, permukaan atasnya halus dan memiliki batang keeil / ramping berwarna hihm mlltin tirfflk hArf'.flhflno-
e. d. e.
gen jenis ekosistem kromosom populasi
39. Perhatikan gambar-gambar hewan dibawah ini: 1 2
3
4
Hewan Idlas Indonesia bagian Barat (orient) adalah ... a.Idan2 d. 2 dan 3 b. I dan 3 e.3 dan 4 e. I dan 4
40. Berikut illi beberapa tanaman sebagai ekosistem. I. Lumut 5. bakau 2. Palm 6. nipan 3. Ganggang 7. kaktns 4. Kelapa 8. rotan Tanaman yang tcrmasuk jenis ekosistem pantai adalah .... a. 1,2,3 b. 3,4,5
118 Lampiran 4.
Knnci Jawaban Soal Evalnasi Pada Konsep Keanekaragaman Hayati
I. C 2. B 3. E 4. C 5. B 6. A 7. A 8. D 9. B 10. E
II. C 12. B 13. B 14.C 15. B 16. B 17. A 18. E 19. D 20. B
21. D 22. A 23. C 24.B 25. C
31. D 32.C 33. E
34.E 35. D
26.E
36.E
27. E 28. C 29.A
37.B 38. B 39.B 40.B
30.E
i
Kisi - Kisi Soal Tes Keanekaragaman Hayan
~_.
Standart ~ompetensi
maharni nfaat lekaragaman 'ati
Kompetensi Dasar
Indikator
Meromuskan konsep keanekaragarnan gen, hayati melalui ekosistem kegiatan pengarnatan
Meromuskan konsep keanekaragaman hayati kegiatan melalui pengarnatan terhadap I ingkungan sekitar Membandingka ciri keanekaragaman hayati pada tingkat gen, jenis dan ekosistem
Taksonomi Bloom
Kata Operasional
Cl
I ~ayati
di Indones.ia
C4
Menunjukkan Menghubungkan Mendefinisikan Menjelaskan Memilih
7
4
10%
9
22,5%
4
10%
6
15%
'"
I,..l)
27* 3, 8*, 10 6
Menamakan
9*
Membedakan
2,5*
dan usaha serta pelestarian pemanfaatan sumber dayaalam Menunjukkan keunikan Memilih biodiversitas Indonesia berdasarkan Memberi contoh penyabarannya Menjelaskan
%
4
Memberi contoh
Memilih Mengidentifikasi keanekaragarnan hayati Indonesia Menjelaskan di berdasarkall keanekaragaman jenis, ekosistem dan karakteristik wilayahllya
I
1
Menarik kesimpulan Menunjukkan Mengkomunikasikan tentang keanekaragaman
C3
C2
38* 40 11 *, 16* 18*, 28
12*, 15,20 29 24*
I
I
I
\0
Menginventaris informasi tumbuhan dan hewan khas di Indonesia yang memiliki nilai tertentu Mengidentifikasi kegiatan manusia yang mempengaruhi biodiversitas
Menunjukkan Memilih
39* 13,30
Memberi contoh Mengidentifikasi Memperkirakan
25
Memilih Mendefinisikan
14 32
19* 12,5%
5
12,5%
7
17,5%
40
100%
31*
Menjelaskan
23,
Memperkirakan
33*, 34
Mengidentifikasi upaya Memilih pelestarian Memperkirakan keanekaragaman hayati Indonesia Menjelaskan Memberikan contoh Menunjukkan Jnmlah
5
35 17*, 36,26, 22, 37* 18
16
21 4
2
Keterangan: (*) = data tidak valid
....tv o
121 Lampiran 6 LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Petunjuk: Berilah penilaian dengan memherikan tanda checldish (V) untuk aspek yang terlaksana dan silang (x) pada aspek yang tidlak terlaksana.
No I.
2. 3. 4.
5.
6.
7. 8.
9. 10.
11. 12. 13. 14. 15.
Aspek yang diamati Mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata atau masalah kehidupan yang distimukasikan. Memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Merancang pembelajaran dalam bentuk siswa bekerja pralctik mengerjakan sesuatu, atau diskusi. Merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan apapun materi yang diajarkan misalnya mengobservasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan data dan kesimpulan. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya siswa dengan cara menempelkan di didinding sekolah. Menggali informasi yang ada dalam diri siswa. Melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan dorongan untuk bertanya bagi siswa seperti diskusi, kerja kelomook, maupun oengamatan. Mengorganisasikan siswa ke dalamkelompokkelomook belajar. Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 arah, yaitu guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa. Memberikan contoh kepada siswa sebelum mereka melaksanakan tugas tertentu. Merancang proses pemodelan dengan cara melibatkan siswa atau orang di luar sekolall. Melakukan proses refleksi setelah pembelajaran berakhir. Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses oembelaj aran. Menilai Slswa melalui berbagai cara seperti bekel:ja, hasil karya, penampilan, atau tes. Jumlah
Hasil Ohservasi Tiao Pertemuan
1
2
3
./
4
122
Lampiran 7.
ANGKET Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Konsep Keanekaragaman Hayati
Petunjuk: • •
No.
I
2
3
4
5
6
7
8 9 10
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sejujurnya. Bed tanda (-Y) padajawaban yang Anda pilih dan sesuai dengan keadaan Anda, dengan kategori: Sangat Setuju : (SS) Setuju : (S) Tidak Setuju : (TS) Sangat Tidak Setuju : (STS) PERNYATAAN
Keanekaragaman makhluk hidup di alam merupakan tanda kebesaran Allah SWT yang harns kitajaga dan lestarikan agar tidak punah. Allah SWT Maim Sempurna, Dia menciptakan alam ini dengan segala keIengkapannya dari mulai berbagai jenis tumbuhan sampai hewan, hal ini merupakan bukti kemurahan Allah SWT bagi makhluknya. Di alam ini terdapat berbagai manfaat/ kegunaan tumbuhan dan hewan bagi manusia. Maka sudah semestinya manusia bersyukur kepada Allah SWT. Dengan membandingkan berbagai struktm' tubuh hewan dan tumbuhan yang ada di Indonsia dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiIiki banyak keanekaragman makhluk hidup sebagai bukti banyak pula yang dapat dimanfaatkan Bermacam-macam tumbuhan digmlakan sebebasbebasnya oleh manusia dan tanpa usaha melestarikatmya Kebesaran Allah SWT sangatlah nyata, sumber alam hayati mampu menjadikan lingkungan ini hidup dan mampu menghidupkan manusia dari generasi ke generasi. Perhatikan di sekitar anda, tumbuhan yang kekurangan air pertumbuhannya kurang baik bahkan mati. Gejala ini mempakan bukti bahwa akan kebesaran Allah SWT dalam mengatur alam ini. Lebah yang menghasilkan "royaljelly/madu" yang dapat diambil manfaatnya sebagai untuk obat, Tanaman yang mati karena kekurangn air bukan tennasuk bukti kebesaran Allah SWT. Hewan sapi sebagai penghasil daging dan susu yang baik untuk tuhuh kl1'a k;;]r~l1:1 ~f';h:::la~l <:1l1nhpr lwntPln hp1l:TGo"Ml
SS
JAWABAN S TS
STS
123
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24 25 26
27
28 29
Sel11ua jenis tUl11buhan l11emang sudah tersedia di alam untuk digunakan oleh l11anusia tanpa batas. Tanah dapat menjadi subur cukup hanya disiram dengan air sa)a, laupa bantuan cacing tanali. Dengan l11embuat kebun tanaman obat keluarga dapat digunakan untuk membuat obat-obat tradisional sendiri Kebutuhan manusia kesulitan mendapatkan kebutullan sehari-hari dari alam ini, seperti sulitnya mendapatkan minyak utuk memasak SUl11ber daya alam hayati yang bersifat Iangka sebaiknya kita ambil untuk kita jual dengan harga yang tinggi. Sel11ua tumbuhan dan hewan tidak ada yang bermallfaat untuk manusia. Kita perlu bersyukur kepada Allah, karena banyak jenis tumbuhansebagaisumberproduksipangan,sandang,dan papan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Manusia dapat hidup dari generasi ke generasi tidak bergantung dengan alamo Semua yang teljadi di alam ini karena campur tangan manusia bukan dari kebesaran Allah SWT. Di alam banyakdiambil manfaatnya untuk kebutuhan manusia seperti kayu untuk membuat rumah, tumbuhall dan hewan untuk bahan makanan dll Lebah harus dimusnahkan karella dapat mencelakakan manusia dan merugikan manusia Upaya perlindungan terhadap sumber daya alam hayati yang bersifat 1angka merupakan tindakan sebagai rasa syukur lata kepada Allah SWT. Struktur tubuh manusia dan hewan jika dibandingkan tidak banyak memiliki perbedaan dan tidak banyak memiliki manfaat Kita perIu bersyukur kepada Allah karena Dia telah menciptakan cacing, sehingga tanah menjadi subur. Rasa syukur kita kepada Allah SWT dapat dibuktikan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga alam kita agar tetap lestari. lkan hanya hidup di air, kambing hanya dapat hidup di darat, dan biji bakau sebelumjatuh ke lumpur tumbuh dahulu akar. Fenomena ini menunjukkan kebesaran Allah SWT. Daging sapi merupakan sumber kolestcrol yang hams kita hindari. Keanekaragaman makhluk hidup dalam ekosistem bukan tanda-tanda kemurahan Allah SWT sebab terjadi sesuai dengan keadaan lingkungmmya. TT _____ 1 _
__
~
____ .
t 1
1
1
"
1
..
124 c
31
32 33 34 35
36 37 38 39 40
Lidah buaya harus dilestarikan karena merupakan obat tradisional yang dapat digunakan uutuk menyuburkan rambut Indonesia melaleukan kerjasama dengan Negara lain dengan eara mengeksport keanelearagaman hayati yang dimiIiki Indonesia senelii ikan Beleerja sarna lebih baikdengan orang-orang yang mengerti dan belpengalaman saja Pemerintah membulea eagar alam sebagai wujud pelestarian dan perIinduugan keanekaragaman hayati Indonesiatidale perIu menjalin kerjasama dengan Negara tetangga learena Indonesia merupakan megara yang kaya alean sumber daya dan leeanelearagaman hayati Beleerja sarna dengan semua ternan tanpa melihat perbedaan learena setiap individn memililei kelebihan dan kekurangan masing-masing Keniasaan ternan yang bertentangan harus diikuti learena merupakan adaptasi bergul Binatang buas tidale perlu dilestarikan karena memalean binatang ternale yang dipelihara dan memgilean orang banyak Dntuk menyuburkan rambut dapat digunakan sampo setiap had yang ada diwarung-warung Kebiasaan baik terhadap ternan harus dieontoh learena itu merupakan sifat yang baik
A. Kisi-kisi NiJai-NiJai yang Tel'kandung dalam Konsep Keanekaragaman Hayati Indikato'" NiJai Religius Bersyuleur atas kamnia Allah SWT Buleti kebesaran Allah SWT, Nilai nraktis Manfaat sebagai obatobatan Manfaat sebagai sandang, pangan dan papan Pereleonomian negara Nilai Sosial Kerjasama Tanggung jawab pelestarian TOTAL
Butir Soal )'(+) )" (-)
No. Butir
2:
%
3, I 8,23,25,26, 17, I2, I6, I 3, I I
5
5
10
25
2, 1,7,6,27,29,30,9,19,20
5
5
10
25
3
3
6
15
10,21,28,15
2
2
4
10
4,24
I
I
2
5
40,36,32,33,35,37 34,38
3 I 20
"J I
6 2 40
15 5 100
8,14,31,22,5,39
i
20
125
ampiran R. (A PEMBEDA =::::========
llah Subyek= 40 , atas/bawah(n)= 11 ir Soal= 40 a berkas: D: \SKRIPSI DESI OK\LAMPIRAN\ANALISIS HASIL eOBA INSTRUMENT\ANATES D
Butir Baru
No Butir Asli
Kel. Atas
Kel. Bawah
Beda
Indeks DP (%)
1
1
11
7
4
36.36
2
2
10
3
7
63.64
3
3
5
1
4
36.36
4
4
9
5
4
36.36
5
5
9
7
.2
18.18
6
6
11
6
5
45.45
.,,-
45.45
7
7
8
3
8
8
8
4
9
9
3
3
" 0
63.64
36.36 0.00
10
10
10
3
-,,
11
11
5
4
1
9.09
12
12
7
6
1
9.09
13
13
11
9
2
18.18
14
14
7
3
4
36.36
15
15
9
5
4
36.36
16
16
6
3
3
27.27
17
17
6
4
2
18.18
18
18
3
3
0
0.00
19
19
8
8
0
0.00
20
20
10
7
3
27.27
21
21
11
7
4
36.36
22
22
9
6
3
27.27
23
23
9
7
2
18.18
24
24
10
9
1
9.09
25
25
11
8
3
27.27
26
26
10
7
3
27.27
27
.27
4
1
3
27 .27
28
28
11
3
8
72.73
29
29
9
5
4
36.36
O~
126 32
32
9
5
4
36.36
33
33
6
3
3
27.27
34
34
10
7
3
27.27
35
35
8
2
6
54.55
36
36
11
9
2
18.18
37
37
11
7
4
36.36
38
38
8
6
2
18.18
39
39
11
10
1
9.09
40
40
11
8
3
27.27
127 NGKAT KESUKARAN ===============
mlah Subyek= 40 tir Soal= 40 rna berkas: D:\SKRIPSI DESI OK\LAMplRAN\VALIDASI DESI\ANATES DESI.ANA
) Butir Baru
No Butir AsU
Jrnl Betul
Tkt. Kesukaran (%)
1
1
34
85.00
Mudah
2
2
24
60.00
Sedang
3
3
7
1'7 . .5 0
Sukar
4
4
23
57.50
Sedang
5
5
31
77.50
Mudah
6
6
34
85.00
Mudah
7
7
18
45.00
Sedang
8
8
18
45.00
Sedang
9
9
13
32.50
Sedang
10
10
24
60.00
Sedang
11
11
16
40.00
Sedang
12
12
21
52.50
Sedang
13
13
36
90.00
Mudah
14
14
20
50.00
Sedang
15
15
26
65.00
Sedang
16
16
16
40.00
Sedang
17
17
16
40.00
Sedang
18
18
11
27.50
Sukar
19
19
28
70.00
Sedang
20
20
34
85.00
Mudah
21
21
32
80.00
Mudah
22
22
30
75.00
Mudah
23
23
30
75.00
Mudah
24
24
32
80.00
Mudah
25
25
32
80.00
Mudah
26
26
35
87.50
Mudah
27
27
11
27.50
Sukar
28
28
25
62.50
Sedang
29
29
24
60.00
Sedang
30
30
18
45.00
Sedang
Tafsiran
128 33
33
20
50.00
Sedang
34
34
33
82.50
Mudah
35
35
16
40.00
Sedang
36
36
38
95.00
Mudah
37
37
35
87.50
Mudah
38
38
24
60.00
Sedang
39
39
37
92.50
Mudah
40
40
37
92.50
Mudah
,:"
129 Lampiran 10
PCllghitullgall Validitas Soal IllstrUl11cll 1. Menead mean dad skor total yaitu Mt, dengan menggunakan rumus ;
IXt
M , =N-
Telahdiketahui IXt=331 danN=40,jadi
M, = 991 = 24.78 40 2. Menem deviasi standar total, yaitu SDt dengan menggunakan rumus ;
Telah diketahui IX,' = 25525 dan IXt= 991 dan N ,= 40,jadi;
SD = ,
25525 40
(991)' =..)638125-613801 =..)24324 =4932 40 ' , , ,
3. Meneari (Menghitung) Mp untuk batir item namor 1 sampai no 40 ; 21 + 23+23+30+ 26+12+33+22+18+ 28+ 22+ 18+ 19+26+ 26+ 27 101 p
+24+31+32+25+32+28+28+24+30+25+25+31+32+ 23+24+22+25+31 = 25,476 34
4. Perhitungan koefisien korelasi ,. . = M p -M, ph,
SD,
rpM
validitas item;
J¥? q
25,476-24. 4.932
78
l·85 0.15
= 0,14(2,38)= 0,333 (> r tabel = 0.304) (Valid)
..... BASIL VALIDASI BUTlR SOAL KOGNlTIF PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERNBASIS NlLAI TERHADAP BASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN BAYI
, 0
1 1 I I 0 I I I 0 0 0 I 0
3 0 0 0 0 0
I
1 1
1
0 0 0
1
0
1 1 I 1
0 1
0 0
1
0 0
0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I
1
0
1 0 1
0 I 0
0
1
0
1 1
0
0
1
0 I I 0
0
1 I
0
0 1 1
5
I
0 0
0 0
4
1 1 0
0
0 0
I 1 24
0 I 7
0
0
0 0
0 I I
1 I
I 0
1 1 1 1 I 1 1
7
8
0 0
0 0 0
0
0
1
0
1
0 I I
1
0 I
1 1
1
0
1 1 0
0 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1
0
1
0
0
0
1
I
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0
1 1 1 0
I
1
1 1 1 1
1 1
0
I
0
1
1
I
I
I
1 1
1 1
0
1
I 1 0 0
I 0 I 0 I 0
1
0 0 0 0 0
I I I I
1 1 1
1
I
0
I 1 1 1 1
0
1
0
0 0
0 0
1 1
1
0 0 0 0
1 1
I
1
0
0
1
0
0
0
1
1 1 1 I 18
"
0 0 0
1
0 0 I
1
0.825 0,.425
0 0 0
1 0 0
1 I
I
1 0 0
1 0 0 I 0 0 0 0
0 0
1 I I 1 1 I 1 1
0
0 1 1 1 1 1 0 (J
0
1 1 1 0
1 1 I
0
I 1 1 I 1 1 1 I
I
I I
1 I 1 1 I
0
0
0
0 1
0 0
I
0
0
1 1 ! I 0
0 I
!
1
14 0 0
1 1 I 0
0
1 0 0
1 1 0 1
0.675
0.6 0.4
0.525
0'
0.475
0.1
2fi,1::; 25.16 25.59 29.67 26.11 24.35 25.71 25.75 25.62 25.31
1
0 1
0
0
0
0
1 1 1 1
1 1
1
0
1 1 1 1
1
0
1 0 0
I 1 0 0
1 1
0
1
1 1
0 0
0
1
0
0 0
0
I 0
1
0 0 0
IS
19
0 0 0 0 0 0 0
1 1
I
1
0
0
I 1
I 0
0 I 0
0
1 I I I 1 1
1 0
0 I 0 0
1
0
0
16
II
0 I
I 34
0
0 1 1 I
I
1 I
0 28
I
16
1 0 0 I 0
0
1 1 1
26
1 I
1 ! I 1
0 0 0 0 0 0
1 1
0
0 I 0
1 1 1 I 1 1 1 1
0
I
20
0 0
0 I
0
I
0
1 I
I
1 1 1
0
1
I
0
0 0 0 0 0
0
I
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 I 1 1 1 1 1 1
1 1 1 I
0 1 I 0 0
1 I I 1 1
0
0
I 1
1
1 1 1 0
0
0
1
1
0
0
I I I
1 I
0
1
0 I I 0
"1 "1 "1
0 0 I
1 1 I !
16 0:4 0.6
0.55
1 0 I 0 I 0 I 0 0 I 0
0
24
GAS 0.325
1
1 1
0
0.55
0
I
0
0
13
0.45
0
0 I
0
1
0.15
0 0
1 1
1
0
0.65
1 0
1
0 I
1
0.8 02
I I 0 I 0
0 0 I 0
I 0
I
" "
0 0
1
1
I
1 0
1
0 0
18
1
0
I 0
1
34
0
17 0 I 0 I 0
I
0 0
I
16
I
0
32
15 1
0 0 0
0 0
0 1
1
1 1
I
I I
I 0 0
1
1 1 1
1 23
1
0 0
0 0 0
1
I 1 I
0 I
1 1
0 0 0
0 0
0 1 0
0
13 1
0 I 0
1
1
0 I I 0 0 0
12 I 1
1 1 1 I 1 1
0
I
1 1
0 0
1 0
1 0
0 I I 1
0
I
1
II 1
0
I 0 0 0 0
0 0 0 0
0 I 0
ilutirSaal
10 0
0 0
0 0 0 0 0 I
0.175 0.575
"
I
1 1 1
1 1 1 I 1 1 1 1
I 0.6
26.08
1 I 1 1 1 I
,
6 1 1 I 1
0 0
1 I
0
1 0
0
1 1 1 1 32
0 I
23
1 I 0
1 I I 0
"1 "1 1 1 I I
1 0 I
0
1 1 I I 0 I 0 0 0
1
1 I
0
0
0
1 1
1 1
0
1 I
0 I 0
1 I I 1 I
0 I
I I
I
1
1
0
1 0 1 1 1 1
1
0
0
1 1 0
1 1 1 1
I I I I
0
1
1 I
I 0
1 1 1 1
I
1
I
1 1
I
1 1
0
1 1 1 I 0
! 1 1 1 1
1 1 0 1 1 I 1
0
0
1 1 30
1 1 30
0
1
1 1 I
1 I 0
1 I 1 0
1 1 1 0
1 1 0
I
I 1 1 1 1 1 1 I 1 1 0
1 1 0
1 32
u;
27
0
0
1 1 I 1 1
1
0 0
1 I
0 0 0 0
1 I I I
0
1
1 1
0 0 0 0 0
0 I 0 0 0 0
0 I 0 0 0 0
0
I I
1 I I 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
1 1
1 1
1 1
0 0
0 0
0
1
1 1 1
0
0
1
0 0 0
1 1 1 1 1 35
0
1
I 1 1
1
1
0 0
I
0
0
0 0 0 0
0 0 0
I
I 0
1
0 0 0
0 1 0
31
32
33
34
J5
1
0
0
0
0
0 I
0 0 0 0 0 0 0
0 0
I 0 0
1 I I
1
1
0
" " '"
0
1 1 1 I
1 1 1 1 1 I
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 I 0 0
1 1 1 0
1 1 1
0 0
0
,
1 1 1 1
1 1 1
0 0
0 0
I
1
1 1 1 0
1
1 1 1 24
0
1 1 0 0
0
0
1 1 0
1 II
1 25 0.875 0.275 0.625
1
1 0 0
1 1 I I 0
1 0 0
1
1
0
0 0
I 0
0
1 I
0 I 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
1 1 I 0
1 I 0
0
1 1
0
1 1 8
0
1 1
1 23 0.575
0
1
0
I
1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 I 0
0
0 0 0
1
0 I
0
0
1
0
I 0 0
1 I I 1 I
0
0
1 1
1
I
1 1
1 I
0
1 1
0
1
0
0 I. I 1 1
1
1
1
0 I
0
1 0 I 0
0 I 0 0 0
0
0
1 1
1 18 0,45 0,5;
0 0
1 1 0 1
0
0
0 1
1 1 0
0 0 0 0
, ,
0 0 0 I 0 0
36 1 I 1 1 1 1 1 1 I
0
1 I 0
1 1 0
1 1
1 1 1 1 1 1
1
1
I I
0
1
I
0
I
1 1 1
1 0 0
I
1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38
1 I 1 1 1 1
I
1 1 0
0
I
0 0 I
20
"
16 0.<
37 1 I I 1 1 0 I
38 1 1 0
1 I 0 I
1 1 1 1 1 1
I 0
0 0 0
0 I 0
1 1 1 1
1
I
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 I
1
0
1 0
1 1 0 1 1 0 0 0 I I 0
0
1
1 ! I 1 1 1 1 1 35
0
1 1 I 0 0 I
39 1 0 I I
1 I I I 1 I 1 I 1 1 1 0
1 1 1 1 0
40 1 1 1 1 1 1
21
23 23 30 26
rX2 «1 529 529
900
0 I
21 12 33
1 1 1
12 ,,21"
676 441 144 1089 .84 144 «1
0
18
324
1 I I 1 1
" "
784 484 324
I
"
1 1 1
"
18 19
26 26
37 24
I 31 1 32 1 1 1 1 1 1 25 I 1 32 1 1 1 28 1 I 24 1 1 30 1 1 25 25 1 I 1 1 25 31 ! 1 1 1 32 1 1 23 24 1 1 0 1 25 1 I 31 1 1 991 37 37 0.925 0.925
"
,
"
"
1 24 0,65 0.6 0.' 0.75 0.75 0.' 02 o.es 0.875 0.6 0.' 0.' 0.' 0.275 0.7 O.BS 0.' 0.' 0.825 0.5 0.::;5 0.6 0.6 0.725 0.3 0.15 02 0-'5 02' 0.2 02 0.125 0.725 0.::;75 0.' 0.' 0.425 0.5 0.175 0.' 0.05 0.125 0.4 0.075 0.015 29.4 2623 25.75 25.31 25.55 24.86 25.16 26.09 25.' 25,51 25..017 25.84 25.57 25.45 29.eo 26.11 2720 29.5 26.45 :25.65 25.73 :26.89 :25.25 25~31 24.83 25 25:28 32
x
3'"
676 676 676 729 576 951 102. 484 625 1024 784 784 576
'00 625 625 625
OOi 1024 529 576-484 625 951 25525
:24.78 24.78 24.78 24.78 24.76 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24,78 24,78 24.78 24.18 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 24.78 4.!lSS 4.995 4.995 4.9SS 4.995 ,"eo '",5 4.995 4,$95 4,995 4.51515 4.5195 4.995 4.51515 4.5195 4,5195 4.9515 4.995 4.995 4.9-95 4.995 4.9S5 ,,,,5 4.5195 '.995 '.995 4.995 ""5 ,.,5 4.995 4.995 4.995 4.9S5 ,.,5 4.995 4.995 4." 4.9SS 4.995 0.321
0.39
0.316 0.153 0.3118 0.343 0,242 -0.05 0.474 0.159 0.178 0.319 0.325 0.397 0.159 0.088 0.095 0.025 0.412 0.528 0.355 0.309 0.218 00428 0A27 0.084 0.585 0.341 0.453 0.173 0.397 0.175 0.414 0.313 0,428 0.286 0.014 0.158 0,424
0.304 02" 0.304 0'" (1.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0,304 0.::;04 0.304 0.304- 0.304 02" 0'" 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0'" 0.3<74 0.30<
V
V
V
0
V
V
0
0
V
0
0
V
V
V
0
0
0
0
V
V
V
V
0
V
V
0
V
"" V
0.304 0.304 0.30< 0.304 0.30< 0.304 0'" 0.304 0.30< 0'"
V
0
V
0
V
V
V
0
0
0
"" V
..... w
<::>
,
131
Lampiran 12
Penghitungan Reliabilitas Soal Instrumen Pengukuran reliabilitas menggunakalll'Umus dan. Kuder dan Richardson (KR-20) yaitu :
Keterangan : Reliabilitas tes secara keseluruhan : Jumlah butir soal : Proporsi subjek yang menjawab bellar : Proporsi subjek yang menjawab salah : Jumlah hasil perkalian p dan q
I'll
:
k p q L pq
Dimana 8t2 adalah
SDi
=
Xt 2 2 2 2 N danIXt adalahIX = IXt -
"L.t
N-J
(L.t "
XI 2,2
Setelah hasil didapatkan maka ditentukan nilai reabilitasnya dengan berkonsultasi pada koefisien reabilitas tes sebagai berikut: I'll = 0,19-1,00 = 8angat tinggi I'll = 0,71-0,90 = Tinggi I'll = 0,41-0,70 = Cukup I'll = 0,21-0,40 = Rendah I'll < 0,20 = 8angat rendah
IX2 = IXt 2 _(I:t
= 25525 -
(991)2 40
2 }
= 25525 -
24552,025 = 972,975
2
" Xt 82 = ""L.t",--_ I
N
972,975 = 24.324 40
=(_k )(8t -I(Poq») 2
1'. 11
k -I
St 2
= (~)( 24,324 -7,532) = (40)( 16,792) = 1,026(0,69) =, 0,708 '" 0,71(tinggi) 40 -I
24,324
39
24,324
132 Lmupiran 13
HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Petunjuk: Berilah penilaian d'engau memberikan tanda ehecldish CY) untuk aspek yang terlaksana dan silang (x) pada aspek yang tidak terlaksana.
No
Hasi! Observasi Tiap Perfemuan :l 2 3 4
Aspek yang diamati
Meugkaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata atau masalah kehidupan vallg distimukasikan. Memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan 2. menerapkan idenva sendiri. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses 3. , pembelaiaran. Merancang pembelajaran dalam bentuk siswa 4. bekerja praktik menAeriakan sesuatu, atau diskusi. Merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan apapun materi yang diajarkan misalnya 5. mengobservasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpula:ndata dan kesimpulan. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya 6. siswa dengan cara menempelkan di didinding sekolah. Menggali informasi vang ada dalam diri siswa. 7. Melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan 8. dorongan untuk bertanya bagi siswa seperti diskusi, kerja kelompok, maupun pengamatan. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok9. kelompok belajar. Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 arah, 10. yaitu guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa. Memberikan contoh kepada siswa sebelum mereka II. melaksanakan tugas tertentu. Merancang proses pemodelan dengan cara 12. melibatkan siswa atau orang di luar sekolah. Melakukan proses refleksi setelah pembelajaran 13. berakhir. Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses 14. pembelaiarall. Mellilai siswa mclalui berbagai cara seperti bekerja, 15. hasil karya, penampilan, atau tes. Jumlalt Presentase .. Sumber : DepdJ!mas, 2003 (dalam Satmmgrum, 2005)
I.
"j
"j
"j
Y
"j
"j
"j
"j
'/
"j
"j
"j
,I
"j
"j
"j
,I,
"j
"j
"j
"j
--I
--I
i 'i
y y "j
'"
X
X
"j
Y 13 87%
" " " " " " " " " " " " " " " " " --I
"j
"j
"j
"j
"j
"j
"j
X
"j
14 93%
15 100%
Jakarta, 30 Januari 2009 Observer
______-J~
. liS'
100%
133 Lampiran 14
HasH Angkct Tcntang Nilai-Nilai Yalllg Tcrkandung Dalam Kcanckaragaman Hayati No I
2
3
4
5 6
7
8 9
10 II
12 13 14 15 16 17 18
PERNYATAAN Keanekaragaman makhluk hidup di alam merupakan tanda kebesaran Allah SWT yang harus kita jaga dan lestadkan agar tidak punah. Allah SWT Maha Sempuma, Dia menciptakan alam ini dengan segala kelengkapannya dad mulai berbagai jenis tumbuhan sampai hewan, hal ini merupakan bukti kemurahan Allah SWT bagi makhluknya. Di alam ini terdapat berbagai manfaatl kegunaan tumbuhan dan hewan bagi manusia. Maka sudah semestinya manusia bersvukur keoada Allah SWT. Dengan membandingkan berbagai struktur tubuh hewan dan tumbuhan yang ada di Indonsia dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki banyak keanekaragman makhluk hidup sebagai bukti banYak oula yang daDat dimanfaatkan Bermacam-macam tumbuhan digunakan sebebas-bebasnya oleh manusia dan tanpa usaha melestadkannya Kebesaran Allah SWT sangatlah nyata, sumber alam hayati mampn menjadikan Iingkungan ini hidup dan mampu menghiduokan manusia dad generasi ke generasi. Perhatikan di sekitar anda, tumbuhan yang keknrangan air pertmnbuhannya kurang baik bahkan mati. Gejala ini merupakan bukti bahwa akan kebesaran Allah SWT dalam mengatur alam ini. Lebah yang menghasilkan "royaljelly/madu" yang dapat diambil manfaatnya sebagai untuk obat, Tanaman yang mati karena kekurangn air bukan termasuk bukti kebesaran Allah SWT. Hewan sapi sebagai penghasil daging dan susu yang baik untuk tubuh kila karena sebagai sumber protein hewani. Alam ini akan letap lestari tanpa adanya perlindungan dan pelestadan oleh manusia. Semua jenis tumbuhan memang sudah tersedia di alam untuk digunakan oleh manusia tanpa batas. Tanah dapat menjadi subur cukup hanya disiram dengan air saia, tanoa bantuan caeing tanah. Dengan membuat kebun tanaman obat keluarga dapat digunakan untuk membuat obat-obat tradisional sendid Kebutuhan manusia kesulitan mendapatkan kebutuhan sehadhad dad alam ini, seperti sulitnya mendapatkan minyak utuk memasak Sumber daya alam hayati yang bersifat langka sebaiknya kita ambil untuk kita iual dengan harga yang tinggi. Semua tumbuhan dan hewall tidak ada yang bennanfaat ulltuk manl!sia. Kita peril! bersyukur kepada Allah, karella banyak jenis tumbuhan sebagai sumber produksi pangan, sandang, dan papan •• _ _ _ ..J ___ 4-
_ ___
.J~_.
r._ .
.<.1 ___• • 1.L ••• _
...
_--
SS
Frekuensi Resoon (%) S TS STS
100%
0%
0%
0%
88.9%
8.3%
2.8%
0%
94.4%
5.6%
0%
0%
44.4%
52.8%
2.8%
0%
0%
2.8%
19.4%
77.8%
47.2%
47.2%
5.6%
0%
38.9%
38.9%
16.7%
5.6%
50.0%
50.0%
0.0%
0.0%
8.3%
11.1%
55.6%
25.0%
55.6%
44.4%
0.0%
0.0%
2.8%
0.0%
16.7%
80.6%
0.0%
19.4%
41.7%
38.9%
2.8%
5.6%
75.0%
16.7%
33.3%
66.7%
0.0%
0.0%
5.6%
41.7%
41.7%
11.1%
0.0%
0.0%
22.2%
77.8%
0.0%
2.8%
5.6%
91.7%
100%
0.0%
0.0%
0.0%
134
20 21 22
23
24 25 26
27 28 29
30 31 32 33 34 35
36 37 38 39 40
Semua yang terjadi di alam ini karena eampur tangan manusia bukan dari kebesaran Allah SWT. Di alam banyakdiambil manfaatnya nntuk kebutuhan manusia seperti kayu untuk membuat rumah, tumbuhan dan hewan untuk bahan makanan dll Lebah harus dimusnahkan karena dapat meneelakakan manusia dan merugikan manusia Upaya perlindungan terhadap sumber daya alam hayati yang bersifat langka merupakan tindakan sebagai rasa syukur kila keDada Allah SWT. Struktur tubuh manusia dan hewan jika dibandingkan tidak banyak memiliki perbedaan dan tidak banyak memiliki manfaat Kita perlu bersyukur kepada Allah karena Dia telah menciptakan eacing, sehingga tanah meniadi subur. Rasa syukur kita kepada Allah SWT dapat dibuktikan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga alam kita agar tetaD lestari. Ikan hanya hidup di air, kambing hanya dapat hidup di darat, dan biji bakau sebelum jatuh ke lumpur tumbuh dahulu akar. Fenomena ini menunjukkan kebesaran Allah SWT. Daging sapi merupakan sumbel' kolesterol yang harus kita hindari. Keanekaragaman makhluk hidup dalam ekosistem bukan tandatanda kemurahan Allah SWT sebab terjadi sesuai dengan keadaan lingkungannya. Keanekaragaman makhluk hidup di alam merupakan tanda kebesaran Allah yang dapat digunakan sebebas-bebasnya tanpa batas. Lidah buaya harus dilestarikan karena merupakan obat tradisional yang daDat digunakan untuk menvuburkan rambut Indonesia melakukan kerjasama dengan Negara lain dengan eara mengeksport keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia seperti ikan Bekelja sama lebih baikdengan orang-orang yang mengerti dan beroengalaman saja Pemerintah membuka eagar alam sebagai wujud pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia tidak perlu menjalin kerjasama denganNegara tetangga karena Indonesia merupakan megara yang kaya akan sumber daya dan keanekaragaman hayati Bekerja sama dengan semua teman tanpa melihat perbedaan karena setiap indiYidu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing Keniasaan teman yang bertentangan harus diikuti karena merupakan adaptasi bergul Binatang buas tidak perlu dilestarikan karena memakan binatang ternak yang dipelihara dan merugikan orang banyak Untuk menyuburkan rambut dapat digunakan sampo setiap hari yang ada diwarung-warung Kebiasaan balk terhadap teman harus dicontoh kal'ena itu mprI1nAkim ~if::lt v~np haik
5.6%
5.6%
13.9%
75.0%
58.3%
41.7%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
50.0%
50.0%
77.8%
19.4%
2.8%
0.0%
0.0%
5.6%
66.7%
27.8%
55.6%
41.7%
2.8%
0.0%
83.3%
16.7%
0.0%
0.0%
77.8%
22.2%
0.0%
0.0%
0.0%
13.9%
80.6%
5.6%
0.0%
8.3%
33.3%
58.3%
2.8%
2.8%
50.0%
44.4%
41.7%
58.3%
0.0%
0.0%
13.9%
52.8%
30.6%
2.8%
36.1%
61.1%
2.8%
0.0%
63.9%
36.1%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
72.2%
27.8%
63.9%
25.0%
I l.l%
0.0%
0.0%
8.3%
61.1%
30.6%
0.0%
2.8%
69.4%
27.8%
0.0%
36.1%
58.3%
5.6%
72.2%
27.8%
0.0%
0.0%
135
Lampiran 15
136 o
Tahapan Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Pre-tes Kelas Kontrol Perhitungan me111buat tabel distribusi frekuensi kelo111pok pretest
1. Banyak data (n)
= 37
2. Rentangan (R)
= Skor terbesar - Skor terkecil = 83 -33 = 50
3. Banyaknya kelas interval (K)
= 1 + 3,3 Log n = 1 +3,3 Log 37 =1+5.18 6,18'" 7
=
4. Panjang kelas interval (i) = R I K =
50/7
=7,14"'8 5. Menel1tukan kelas Interval di111ulai dad data yang terkecil Interval 33-40 41-48 49-56 57-64 65-72 73-80 81-88
Batas nyata atas 40 + 0,5 - 40,5 48 + 0,5 ~ 48,5 56 + 0,5 = 56,5 64 + 0,5 = 64,5 72 + 0,5 = 72,5 80 + 0,5 = 80,5 88 + 0,5 = 88,5
Batas nyata bawah 33 - 0,5 - 32,5 41- 0,5 - 40,5 49 - 0,5 = 48,5 57 - 0,5 = 56,5 65 - 0,5 = 64,5 73 - 0,5 = 72,5 81 - 0,5 = 80,5
f 5 7 10 9 2 2 2 l)'= 37
fkb
fka
37-n 29 25 15 6 3 1
5 12 22 31 33 36 37
137
Tahapan Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Pos-tes ICelas IControl
Perhitungan membuat tabel distribusi frekuensi kelompok postest I. Banyak data (n)
= 37
2. Rentangan (R)
= Skor terbesar - Skor terkecil = 92-38 =54
3. Banyaknya kelas interval (K)
= I + 3,3 Log n = I + 3,3 Log 37 =1+5.18 =6,18:::;7
4. Palljang kelas interval (0 = R / K = 54/7 =
7,7:::; 8
5. Menentukan kelas Interval dimulai dari data yang terkec:il Interval
38-45 46-53 54-61 62-69 70-77 78-85 86-93
Batas nyata atas 45 + 0,5 = 45,5 53 + 0,5 = 53,5 61 + 0,5 - 61,5 69 + 0,5 - 69,5 77 + 0,5 - 77,5 85 + 0,5 = 85,5 93 + 0,5 = 93,5
Batas nyata bawah
38 46 54 62 70 78 86 -
0,5 - 37,5 0,5 = 45,5 0,5 - 53,5 0,5 - 61,5 0,5 - 69,5 0,5 = 77,5 0,5 = 85,5
f
fkb
fka
3 2 8 3 15 4 2
37=n 34 32 24 21 6 2
3 5 13 16 31 35 37
:U=37
138
Tahapan Pembuatan Tabel Distribusi Fl"ekuensi Pre-test Kelas Eksperimen Perhitungan membuat tabel distribusi frekuensi kelompok pretest 1. Banyak data (n) = 36 2. Rentangan (R)
= Skor terbesar - Skor terkecil = 83 -38 =45 = 1 + 3,3 Log n
3. Banyalmya kelas interval (K)
= 1 + 3,3 Log 36 = 1 + 5,14 = 6,14"'6 5. Panjang kelas interval (i) = R / K =45/6 =
7,5 '" 8
4. Menentukan kelas Interval dimulai dari data yang terkeeil Intel"Val 38 -45 46-53 54-61 62-69 70-77 78-85
Batas nyata atas 45 + 0,5 = 45,5 53 + 0,5 = 53,5 61 + 0,5 = 60,5 69 + 0,5 = 69,5 77 + 0,5 = 77,5 85 + 0,5 = 85,5
Batas nyata bawah 38 46 54 62 70 78 -
0,5 = 37,5 0,5 = 45,5 0,5 = 52,5 0,5 = 61,5 0,5 = 69,5 0,5 = 77,5
f 5 8 8 7 3 5 2)'=36
fkb
fka
36=n 31 23 15 8 5
5 13
21 28 31 35
139
Tahapan Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Pos-test Kelas Eksperimen Perhitungan membuat tabel distribusi frekuensi kelompok postest I. Banyak data (n)
= 36
2. Rentangan (R)
= Skor terbesar - Skor terkecil =96-58=38 = I + 3,3 Log n
3. Banyaknya kelas interval (K)
= I + 3,3 Log 36 =1+5,14 = 6,14;:;6 4. Panjang kelas interval (i) = R / K =38/6 =
6,3 ;:; 7
5. Menentukan kelas Interval dimulai dari data yang terkecil
Interval 58-64 65-71 72-78 79-85 86-92 93-99
Batas nvata atas 64 + 0,5 = 64,5 71 + 0,5 = 71,5 78 + 0,5 = 78,5 85 + 0,5 = 85,5 92 + 0,5 = 92,5 99+ 0,5 = 99,5
Batas nvata bawah 58 - 0,5 = 58,5 65 - 0,5 = 65,5 72 - 0,5 = 72,5 79 - 0,5 = 79,5 86 - 0,5 = 86,5 93 - 0,5 = 93,5
f 5 6 2 12 7 4 IJ= 36
fkb 36=n 31 25 23
11 4
fka 5
11 13 25 32 36
·
140
Persiapan Vji Normalitas dan Vji Homogenitas Pretes Kelompok Kontrol Interval
Titik tengah
f
iX,
X',
fX>,
5 7 10 9 2 2 2 37
182.5 311.5 525.0 544.5 137.0 153.0 169.0 2022.5
1332.25 1980.25 2756.25 3660.25 4692.25 5852.25 7140.25
6661.25 13861.75 27562.50 32942.25 9384.50 11704.50 14280.50 116397.25
(X) 33-40 41-48 49-56 57-64 65-72 73-80 81-88 Jumlah
36.5 44.5 52.5 60.5 68.5 76.5 84.5
=2,,!i Xi
1. Rerata (x)
I:/,
= 2022,5 = 54.66 37
2. Median (me)
=L+ [ =
3. Modus (rno)
=
-N- jkb 1 ] 2 f xi
48,50 + (1/2 (37) -15) x 8 = 48,5 + 2,8 = 51,3 10
L+[ fa+fb fa ]Xi
48,5 + (_7_) x 8 7+9 = 48,5 + 3,5 = 52 =
4. Varians 2
NI:/,x,' -(L/'x,)'
S, =
N(N-l)
37(116397,25)-(2022,5)'. = 37(37-1)
= 216192 = 162 306
1332
'
5. Sirnpangan Baku (SD) St=
NI:/,xi'-(I:/,x} N(N -1)
=.J162306=12,740
,
141
Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Postes Kelompok Kontrol Interval
Titik tengah (X)
f
fX 2
X 22
fX2 2
38-45 46-53 54-61 62-69 70-77 78-85 86-93 Jumlah
41.5 49.5 57.5 65.5 73.5 81.5 89.5
3 2 8 3 15 4 2 37
124.5 99.0 460.0 196.5 1102.5 326.0 179.0 2487.5
1722.25 2450.25 3306.25 4290.25 5402.25 6642.25 8010.25
5166.75 4900.50 26450.00 12870.75 81033.75 26569.00 16020.50 173011.25
_ Ih X ,
6. Rerata (x)
- Ih
= 2487,5 = 67,23 37
7. Median (me)
-N - jkb ] xi 21 f
=L+ [
= 71,5 + (112 (37) - 6) x 8 = 71,5 + 6,7 = 78,2 15
8. Modus (mo)
=
L+[ fa JXi
=71,5
fa+ jb
+ UJ x 8 3+4
= 75,5
9. Varians 2
Sl=
NIh x,2 -(Ihx'y N(N-l)
=
37(173011,25) - (2487,5)' 37(37-1)
213760 = 160 480 1332 ' 10. Simpangan Baku (SD)
Sf =
NIhX~ -~.t;x,)' = ~160,480 = 12,668 N N-l
142
Persiapan Uji NOI'rnalitas dan Uji Hornogenitas Pretest Kelornpok EI<sperirnen Interval
Titik tengah
f
iX,
X',
38 -45 46-53 54-61 62-69 70-77 78-85 Jurnlah
41.5 49.5 57.5 65.5 73.5 81.5
5 8 8 7 3 5 36
207.5 396.0 460.0 458.5 220.5 407.5 2150.0
1722.25 2450.25 3306.25 4290.25 5402.25 6642.25
1. Rerata (x)
=
ao
I.,k,
I.,f, = 2150 = 59,72 36
2. Median (me)
-N- fkb ] xi =L + 21 f [
= 61,5 + 0/2 (36) - 15) x 8 = 61,5 + 3 = 63,5 8 3. Modus (rna)
=
L+[ fa+fa jb JXi
= 61,5 + (_8_) x 8 = 61,5 + 4,3 = 65,8 8+7 4. Varians
NI., f,x,2 -(2., f,x,)' S\ = N(N -1) ,
36(134113)-(2150)' 36(36 -I)
= 205568 = 163149
1260
'
5. Simpangan Baku (SD)
St =
NI.,f,x; -(I.,f,x,)' = ,1163149 N(N -I) ,
= 12,773
fX2 2
8611.25 19602.00 26450.00 30031.75 16206.75 33211.25 134113.00
143
Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Postes Kelompok Eksllerimen Interval
Titik tengah
58-64 65-71 72-78 79-85 86-92 93-99 Jumlah
61 68 75 82 89 96
11. Rerata (x)
=
,
f
iX,
x:z,
iX'
5 6 2 12 7 4 36
305 408 150 984 623 384 2854
3721 4624 5625 6724 7921 9'216
18605 27744 11250 80688 55447 36864 230598
(X)
"'iJ;x,
I.t;
= 2850 = 79,28 36
12. Median (me)
-N - jkb ] xi 21 f
=L+ [
13. Modus (mo)
=
78,5 + (1/2 (36) - 11) x 7 = 78,5 + 4,1 = 82,6 12
=
L+[ fa JXi fa+ jb
78,5 + (_2_) x 7 2+7 = 78,5 + 1,5 = 80 =
14. Varians
S' I
NI.t;x; -(L:.t;x} N(N -1)
36(230598) - (2854/ 36(36 -1)
156212 = 123 978 1260 ' 15. Simpangan Baku (SD)
St
= NI.t;x; -(L:.t;x,)' =.J123 978 = 11,135
N(N -1)
,
144
Tabel Penghitungan NormaIitas Pretest Kelas Kontrol X 33 38 42 46 50 54 58 63 71 79 83
No 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 II
F 2 3 3 4 5 5 4 5 2 2 2
Zi -1.70 -1.31 -0.99 -0.68 -0.3 7 -0.05 0.26 0.65 1.28 1.91 2.22
FiZi) 0.0446 0.0951 0.161l 0.2483 0.3557 0.4801 0.6026 0.7422 0.8997 0.9719 0.9868
S(J~n 0.0541 0.1351 0.2162 0.3243 0.4595 0.5946 0.7027 0.8378 0.8919 0.9459 1.0000
FiZi)-SiZi) 0.0095 0.0400 0.0551 0.0760 0.1038 0.1145 0.1001 0.0956 0.0078 0.0260 0.0132
Contoh Penghitungan Uji Normalitas Liliefors Pretest Kelas Kontrol : Untuk nilaiXi=37, rataan X = 54,66 dan S= 12,740 Zi
= Xi 8
X 33 - 54,66 12,740
= -1 70 '
Kemlldian nilai Zi berdasarkan tabel Zi, disebut dengan F (Zi), maka: Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5
-I-
nilai tabel
Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel Karena nilai Zi = 0,5 - 0,4554 = 0,0446 Untuk menentukan S (2i) :
8(Z,) = BanyaknyaZ,. Z2..z"yang ~ Z, n
S (Zi)
=
S (2i) =
Banyaknya Zi, Z2 ... ..... Zn yang.:s Zt
...L =
0,0541
37
IF (2i) -
S (2i)
I = 0,0446 - 0,0541 = 0,0095
Untuk menentukan Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga-harga mutlak yang ada, yaitu Lo
= 0.1145.
kemlldian bandingkan Lo clengan Lt yang diambil clari tabel
harga krisis liliefors. Dari tabel dapat harga Lt yang diambil clari tabel harga krisis Liliefors. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 36 pada taraf signifikall a = 0,05 adalah
Lt = 0,886 = 0,886 = 0,1456 ,J37
6,083
145
Tabel Penghitungan Normalitas Postest Kelas Kontrol No
X
F
Zi
F(Zij
Sfzn
F(Zi)-S(Zi)
I 2
38 42 50 54 58 63 71 75 79 83 88 92
1 2 2 2 6 3 11 4 3 1 1 I
-2.31 -1.99 -1.36 -1.04 -0.73 -0.33 0.30 0.61 0.93 1.24 1.64 1.96
0.0104 0.0233 0.0869 0.1492 0.2327 0.3707 0.6179 0.7291 0.8238 0.8925 0.9495 0.975
0.0270 0.0811 0.1351 0.1892 0.3:514 0.4324 0.7297 0.8378 0.9J 89 0.9459 0.9730 1.0000
0.0166 0.0578 0.0482 0.0400 0.1187 0.0617 0.1118 0.1087 0.095J 0.0534 0.0235 0.0250
3 4 5 6 7 8 9 10 II
12
Contoh Penghitullgan Vji Normalitas Liliefors Postest Kelas KOlltrol : Untuk nilaiXi=38, rataan X =67,23 dan S= 12,668
Zi
Xi-X
8
38-67,23 =-231 12,668 '
Kemudian nilai Zi berdasarkan tabel Zi, disebut dengan F (Zi), maka: Jika Zi > 0, maim F (Zi) = 0,5 + nilai tabel Jika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel Karena nilai Zi = 0,5 - 0,4896 = 0,0104 Untuk menentukan S (2i) :
8(Z,) = BanyaknyaZ;.Z2.. Z"yang:S; Z, n S (Zi) = Banyaknya Zi, Z2 ......., ZI1 yang:: Zt
S (2i) =
_L =
0,0270
37
IF (2i)- S (2i)
I = 0,0104 - 0,0270= 0,0166
Untuk menentukan La adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga-harga mutlak yang ada, yaitu La = 0.1187. kemudian bandingkan La dengan Lt yang diambil dari tabel harga kritis liliefars. Dari tabel dapat harga Lt yang diambiJ dari tabel harga kritis Liliefars. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 36 pada tarafsignifikan a = 0,05 adalah
Lt = 0,886 = 0,886 = 0,1456 oJ37
6,083
146
Tabel Penghitungan Normalitas N-gain Kelas Kontrol no
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 . 33 34 35 36 '-.-37
x
x -0.19 0 0 0 0 0 0.06 0.09 0.12 0.14 0.14 0.15 0.16 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.22 0.25 0.26 0.26 0.26 0.31 0.31 0.32 0.37 0.37 0.37 0.37 0.4 0.42 0.43 0.5 0.53 0.58 0.74
Zi
-2.26 -1.26 -1.26 -1.26 -1.26 -1.26 -0.95 -0.79 -0.63 -0.53 -0.53 -0.47 -0.42 -0.11 -0.11 -0.11 -0.11 -0.11 -0.11 . 0.05 0.11 0.11 0.11 0.37 0.37 0.42 0.68 0.68 0.68 0.68 0.84 0.95 1.00 1.37 1.53 1.79 2.63
= 0,28 dan S= 0,18
Lt = 0,886 = 0,886 = 0,1456
F(Zi)
0.0119 0.1038 0.1038 0.1038 0.1038 0.1038 0.1711 0.2148 0.2643 0.2981 0.2981 0.3192 0.3372 0.4562 0.4562 0.4562 0.4562 0.4562 0.4562 0.5199 0.5438 0.5438 0.5438 0.6443 0.6443 0.6628 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7995 0.8264 0.8413 0.9147 0.937 0.9633 0.9957
S(Zi)
F(Zi)-S(Zi)
0.0151 0.0270 0.0497 0.0541 0.0227 0.0811 0.0043 0.1081 0.0313 0.1351 0.0584 0.1622 0.0181 0.1892 0.0014 0.2162 0.0211 0.2432 0.0278 0.2703 0.0008 0.2973 0.0051 0.3243 0.0142 0.3514 0.0778 0.3784 0.0508 0.4054 0.0238 0.4324 0.0033 0.4595 0.0303 0.4865 0.0573 0.5135 0.0206 0.5405 0.0238 0.5676 0.0508 0.5946 0.0778 0.6216 0.0043 0.6486 0.0314 0.6757 0.0399 0.7027 0.7297 i 0.0220 0.7568 ' 0.0051 0.0321 0.7838 0.0591 0.8108 0.0383 0.8378 0.0385 0.8649 0.0506 0.8919 0.0042 0.9189 0.0089 0.9459 0.0097 0.9730 0.0043 1.0000
147
Tabel Penghitnngan Normalitas Pretest Kelas Eksperimen X 38 42 46 50 54 58 63 67 71 75 79 83
No I
2
3 4
5 6 7 8 9 10 1I 12
Zi -1.70 -1.39 -1.07 -0.76 -0.45 -0.13 0.26 0.57 0.88 1.20 1.51 1.82
F
2 3 4 4 3 5 3 4 2 I
4 I
F(Zn 0.0446 0.0823 0.1423 0.2236 0.3264 0.4483 0.6026 0.7157 0.8106 0.8849 0.9345 0.9656
Sf.zil 0.0556 0.1389 0.2500 0.3611 0.4444 0.5833 0.6667 0.7'778 0.8333 0.9444 0.9722 1.0000
F(Zi)-S(Zi) 0.0110 0.0566 0.1077 0.1375 0.1180 0.1350 0.0641 0.0621 0.0227 0.0595 0.0377 0.0344
Contoh Penghituugan Uji Nonllalitas Liliefors Pretest Kelas El(Sperimen : Untuk nilaiXi= 38, rataan X = 59,72 dan S= 12,773
Xi-X S
Zi=---
40-59,72 =-170 11,052 '
Kemudian nilai Zi berdasarkan tabel Zi, disebut dengan F (Zi), maim:
J ika Zi> 0, maim F (Zi) = 0,5 + nilai tabel J ika Zi < 0, maka F (Zi) = 0,5 - nilai tabel Karena nilai Zi = 0,5 - 0,4554 = 0,0446 Untuk menentukan S (li) :
S(Z,) = BanyaknyaZ,.Z2...,Znyang::; Z, n
S (Zi)
= Banyaknya Zi,
S (li) = S(Zi) = -
2
36
Z2 ... ...., Zn yang,:: Zt
= 0,0556
IF (Zi) - S (li) 1= 0,0446 - 0,0556 = 0,0110 Untuk menentukan Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dari harga-harga mutlak yang ada, yaitu Lo = 0.1375. kemudian bandingkan Lo dengan Lt yang diambil dari tabel harga krisis liliefors. Dari tabel dapat harga Lt yang diambil dari tabel harga krisis Liliefors. Dari tabel didapat harga Lt untuk n = 36 pada taraf signifikan a = 0,05 adalah
Lt = _0,886 = 0.886 = 0,1477 '-136
6
148
TabeI Penghitungan Normalitas Postes Kelas Eksperimen No
X
F
Zi
F(Zn
S(Zi)
1/(Zi)-S(Zi)
]
58 63 67 71 75
2 3 4 2 2
79
9
83 88 92 96
3 3 4 4
-1.91 -1.46 -1.10 -0.74 -0.38 -0.03 0.33 0.78 1.14 1.50
0.0281 0.0722 0.1357 0.2296 0.352 0.488 0.6293 0.7823 0.8729 0.9332
0.0556 0.1389 0.2500 0.3056 0.3611 0.6111 0.6944 0.7778 0.8889 1.0000
0.0275 0.0667 0.1143 0.0760 0.0091 0.1231 0.0651 0.0045 0.0160 0.0668
2 3 4 5 6
7 8 9 10
Contoh Penghitnngan Uji Normalitas Liliefors Postes Kclas Eksperimen : Untuk nilaiXi= 58, rataan X =79,28 dan S= 11,135
Zi
Xi-X =58-79,28=_1.91 8 11,135
Kemudian nilai Zi berdasarkan tabel Zi, disebut deugan F (Zi), maka: Jika Zi > 0, maka F (Zi) = 0,5 + nilai tabel Jika 2i < 0, maka F (2i) = 0,5 - nilai tabel Karena nilai Zi = 0,5 - 0,4719 = 0,0281 Untllk menentllkan S (2i) :
8(Z,) = BanyaknyaZ,Z2,Z"yang S Z, n S (2i)
=
S (2i)
=
Banyaknya Zi, 22
l
, 211 yang.:': Z/
= 0,0556 36
IF (2i)- S (2i)
I
=
0,0281 - 0,0556 = 0,0275
Untllk menentllkan Lo adalah dengan mengambil nilai terbesar dad harga-harga mutlak yang ada, yaitll Lo = 0.1231. kemudian bandingkan Lo dengan Lt yang diambil dad tabel !larga hitis liliefors. Dad tabel dapat harga Lt yang diambil dari tabel harga kdtis Liliefors. Dad tabel didapat harga Lt llntuk n = 36 pada tarafsignifikan a = 0,05 adalah U
cc
0.886, = 0.886 = 0,1477 -)36
6
149
Tabel Penghitungan Normalitas N-gain Kebs Eksperimen
--
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 -30 31 32 33 34 35 36
x
-
x 0 0 0.12 0.12 0.16 0.19 0.19 0.21 0.22 0.28 0.28 0.32 0.34 0.36 0.4 0.41 0.43 0.5 0.54 0.58 0.58 0.58 0.61 0.61 0.62 0.64 0.68 0.71 0.74 0.76 0.81 0.81 0.83 0.87 0.88 0.88
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi}-S(Zi)
-1.85 -1.85 -1.38 -1.38 -1.23 -1.12 . -1.12 -1.04 -1.00 -0.77 -0.77 -0.62 -0.54 -0.46 -0.31 -0.27 -0.19 0.08 0.23 0.38 0.38 0.38 0.50 0.50 0.54 0.62 0.77 0.88 1.00 1.08 1.27 1.27 1.35 1.50 1.54 1.54
0.0322 0.0322 0.0838 0.0838 0.1093 0.1314 0.1314 0.1492 0.1587 0.2206 0.2206 0.2676 0.2946 0.3228 0.3783 0.3936 0.4247 0.5319 0.591 0.648 0.648 0.648 0.6915 0.6915 0.7054 0.7324 0.7794 0.8106 0.8413 0.8599 0.898 0.898 0.9115 0.9332 0.9382 0.9382
0.0278 0.0556 0.0833 0.1111 0.1389 0.1667 0.1944 0.2222 0.2500 0.2778 0.3056 0.3333 0.3611 0.3889 0.4167 0.4444 0.4722 0.5000 0.5278 0.5556 0.5833 0.6H1 0.6389 0.6667 0.6944 0.7222 0.7500 0.7778 0.8056 0.8333 0.8611 0.8889 0.9167 0.9444 0.9722 1.0000
0.0044 0.0234 0.0005 0.0273 0.0296 0.0353 0.0630 0.0730 0.0913 0.0572 0.0850 0.0657 0.0665 0.0661 0.0384 0.0508 0.0475 0.0319 0.0632 0.0924 0.0647 0.0369 0.0526 0.0248 0.0110 0.0102 0.0294 0.0328 0.0357 0.0266 0.0369 0.0091 0.0052 0.0112 0.0340 0.0618
0,28 clan S = 0,18 Lt = 0.886 = 0.886 = 0,1477 '136 6 ~
150
Uji Homogenitas Pretes
Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher, dengan langkah-Iangkah sebagai berikut: 1. Menetapkan hipotesis Ho = Variansi populasi kedua variabel yang homogen Ha = Variansi populasi kedua variabel yang tidak h01l1ogen 2. Bagi data menjadi dua kelompok 3. Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya. 4. Tentukan F hitung dengan mmus: F= Vb Vk Keterangan:
F : homogenitas Vb: varians terbesar Vk : varians terkecil
5. Tentukan kriteria pengujiaunya: a. Jika Fhit :s Ft maka Ho diterima, yang berarti variansi populasi darikedua variabel homogen b. Jika Fhit > Ft maka Ha diterima, yang berarti variallsi populasi dari kedua variabel tidak homogen Langkah-Iangkah diatas diperoleh: 1. Mencari db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil), diperoleh:
Dbl(pembilang) = n-I=36-1 = 35 Db2(penyebut) = n-I = 37-1 = 36 2. Menentukan nilai Fhitung berdasarkan tabel persiapan hOl1logenitas. Diperoleh varians terbesar adalah varians dari kelol1lpok eksperil1len dan varians terkecil dari kelompok kontrol, maka Vb = 163,149 dan Vk = 162,306 F = Vb = 163,149
Vk
1,005
162,306
3. Menentukan nilai Ftabel np"ao" mICnaallnBbn
tahel distribusi F dengan signifikansi 5% didapat
151
Uji Homogenitas Postes
Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher, dengal1 langkah-langkah sebagai berikut: I. Mel1etapkal1 hipotesis 2. Ho = Variansi populasi kedua variabel yang homogel1 3. Ha = Varial1si populasi kedua variabel yang tidak hOl11ogen 4. Bagi data l11enjadi dua kelol11pok 5. Cari masing-l11asing kelompok nilai sil11pangan bakunya. 6. Tentukan F hitung dengan rul11US: F= Vb Vk Keterangan:
F: homogenitas I. Vb: varians terbesar
2. Vk : varians terkeeil 7. Tentukan kriteria pel1gujiannya: a. Jika Fhit ~ Ft maka Ho diterima, yang berarti variansi populasi darikedua variabel homogen b. Jika Fhit > Ft maka Ha diterima, yang berarti variansi populasi dari kedua variabel tidak homogen Langkah-langkah diatas diperoleh:
1. Meneari db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil), diperoleh: Dbl(pembilang) = n-l= 37-1 Db2(penyebut)
=
=
36
n-I = 36-1 = 35
2. Menentukan nilai Fhitung Berdasarkan tabel persiapan homogenitas. Diperoleh varians terbesar adalah varians dari kelompok kontrol dan varians terkeeil dari kelompok eksperimen, maIca Vb = 160,314 dan Vk = 122,143
F = Vb Vk
= 160,314 = 1294 123,978
3. Menentukan nilai Ftabel
'
152
Penghitungan dan Pengujian Hipotesis Uji-t pretes Pengujian hipotesis dalam penelitian iui menggunakan t\ii-t, dengan langkahlangkah penghitungan: a. Merumllskan hipotesis
HO:!L I
=
!L 2
Ha: !L 1 > !L 2 Keterangan:
!LI = Rata-rata pretes siswa menggunakan pendekatan kontekstual !L 2 = Rata-rata pretes siswa menggunakan pendekatan konvensional
b. Menentuakan kriteria penguji Thitung> Ttahel Ho ditolak dan Ho diterimajika T tahel < Thitung. c. Menentukan uj i statistik X, -X2
Keterangan:
dengan
dsg=
~JV:+(n 2 -1)V2
V~,+n2-2
X I = rata-rata kelompok eksperimen X z = rata-rata kelompok kontrol
dsg = nilai standar deviasi gabungan
t=
x, -
jumlah siswa kelompok eksperimen
nz
jumlah siswa kelompok kontrol.
= 59,72 - 54,66 = I 687
X2
dsg~l_+ n,
nl
I n2
1276~ '
I + I 36 37
'
d. Menentukan T'abel Dengan menggunakan tabel distribusi T didapat T'abel = 1,999 pada derajat kebebasan (dk) = (n/+ n»-2 = (36+37)-2 = 73-2=71 Dengan demikian thitung < ttub,1 ( 1,687 < 1,999) maka Ho diterima berarti rata-rata pretes siswa yang menggllnakan pendekatan kontekstllal berbasis nilai sama dengan rata-rata siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
153
Penghitungan dan Pengujian Hipotesis Uji-t postes Pengujian hip6tesis daIam penelitian ini menggunakan uji-t, dengan IangkahIangkah penghitungan: a. Merumuskan hipotesis Ho: I-ll = 1-l2 Ha: I-l 1 > I-l 2 Keterangan: I-lI = Rata-rata postes siswa menggunakan pendekatan kontekstuaI I-l 2 = Rata-rata postes siswa menggunakan pendekatan konvensionaI b. Menentuakan kriteria penguji Thilllng> Tlnbel Ho ditoIak dan Ho diterima jika Tlnbel < Thilling . c. Menentukan uji statistik t =
XI -X2 ------',=~=
dSg~ 1 + n,
Keterangan:
dengan
d sg =
' -1)V, +(n 2 -1)V2
~
rl,
1
n2
+n 2 -2
X 1= rata-rata keIompok eksperimen X 2 = rata-rata keIompok kontroI
dsg = niIai standar deviasi gabungan nl = jumIah siswa keIompok eksperimen n2 = jumIah siswa keIompok kontroI
dsg
= XI -X2
t =
------r=== 1 1 dsg - + n,
n2
79,28 - 67,53 = 4,204
~ 1
1194 - + , 36 37
e. Menentukan Tlnbel Dengan menggunakan tabeI distribusi T didapat T1abel = 1,999 pada derajat kebebasan (dk) = (nl+ m)-2 = (36+37)-2 = 73-2=71 Dengan demikian thilllng> tlabel (4,204> 1,999) maka Ho ditoIak.
IM;""'\II
J)
NfI.j flentl'tltil
Un/uk D1.!ribud F ( flU-nil" f)af.m D:l:dr.n [)u{lar Mtnyatahn F p ~ Barill AtIIs UnlQk P" 0,05 dan Bu!J, &wah Vntuk p .. 0,01 1
I
I
V,
• dk yrbutr
Idl
4052
•
~
0
2
3
4
5
6
7
8
9
:;:eli 4999
216 5403
225 5825
230 5764
234 ~85D
237 5928
239 5981
241 6022
10 242 6056
11 243 6082
i
'1:l
zf
'P
. 12
244 6106
I I
dk p.tmbilani
14
16
20
24
30
245
246 6169
248 6208
249 6234
250 625C
6142
-'"
::;l
l:<'
~O ~51
6286
50
75
100
200
500
CO
252 6302
253 6323
258 6234
251 6352
254 5361
5366
2~
19,00 )9.16 19,25 19,30 19,33 19,36 ,~.~"; 19•.18 19,3& 19,40 19,41 19,42 19,43 12,44 19,45 19,46 19,47 19,41 19,48 19,49 19,49 19,s;) 19.50 98,49 99,01 99.17 99,2,) 99.30 99,33 9'9,34 99.36 99.3'3 99,10 99,41 99,42 99,43 .9,44 99,45 99,46 99,47 99,4& 99,48 99,49 99,49 99,49 99,60 99,50
1 1S,51
19,1:1 9,55 9,28 9,12 9,01 34,12 30,81 29.46 28.71 28,21
11'11
6,5~
4,85 10.67
·U~~
1,82
-1.13
10.·15
~O.27
10.J ::.
·t ,7·1 iO,G$
4,53 9,15
4,39 8,75
4,21 P,2fi
4,1,
8,47
~.lO
1.10 7,9H
f1.~9
: C';H
II 5,99
0,05
5,14
~.76
J3,74
1'J.q~
9,76
I 5.09 "' .. i! j'"'~,.,,;,J'
4,74
"',3Z,
~,f2
~m
9,55
S."
7 .fl~
i. :16
5,"2 I \1.26
4.46
t,{i7
•. 53
3,84 ".01
.1.69
8.6~,
I < ....
. ""
"',",,0
'3.&0
8,02
6,9'9
I I
~',
.0
110.~G
8,78 8.76 8,74 8,71 . 8,69 8.66 8,64 8,62 8,60 8,58 8,57 8,66 8,54 8,54 27,23 27,13 27,05 26,92 26.83 26,69 28,60 26,50 W;,41 26.30 26.27 26,.2Z ZG,18 26,14
10,97
5.'i~ ~A 1 5.1~ 11 G.~r, l~. 2:1 ; 2.0; 1 j ,3Y
16.'39
8,81 27,3~
3,09 6.001 6,00 :;,£16 14.90 14,kO 14.f:i6 14,!i4
5,26 15.52
6,91
1R,OO
8,88 8,M 27,67 27,49
15,~!
.i5.9~
21,70
8,94 27,91 6,16
4,28
£,93 1 ~,':5
5,91 14.:n
5.8i 14,24
5.84 5,80 S,77 5:',( 5.71 5.~0 e.S8 1':.15 H.02 13.e3 13.83 13,71 13,69 13,1'1
1:.,70
4.B::
4,64
4060
9,~o
~.e9
9,7i
9,68
",GG
~,O:1
',(IIl
3,95
3,9=
7,xi
7,79
7,72
7.60
7,52
4,-53
4,56 9,55
n,H
3,.61 7.39
3.M 7,3!
t,S5
4.46
'1.4~
4,4~
9,29
9.2'
9.17
"l,"!O 9.18
<1,3g: 9,07
3,31
3,77
;.2;;
i.J4
3,1S '! ,0:9
3,72 7,02
3.71 6.SS
3,:9 5,7M
:S.28
3,00
2:r~
.1,I:l
3,5~
.1.63
3,8\1
3.57
3,&2
3.49-
3,44
.1 ..0
~,3r,
3.M
.1,:2
1.00
6tH I
6,7:
5,32
6,54
6.4'7
6,35
-1,27
6.15
t:,07
5,9n
5,90
5,85
3.50 \3./9
3,1 :
3,31
3,2~
3.2.1
1.~O
f:.,H2
~.H
5.6i
5,56
~.-tR
3.1!i .').3;:;
~.12
6,03
J.3D S,Y]
3,34
6,63
3,5H G,07
3,08 :i.20
:I,D,S ~,J 1
S,03 5,%
3.63
J,~M
3.:1;
3.~3
3,IH
3,1:1
2.sfi
2,82
5,17
5.~5
2.n
5.XO
5,2G
3.Di 5.1 J
2.98
fi,Ofi
3.10 5,18
3,02
6,·12
.1,29 5."2
S.OO
4,92
-I,hO
UI
t,.!jf)
2.80 ·LSi
2,90 ';.;3
~3.52
.:1,50 &,311
3,tn it 19
5.2_
5,06 13,S7
8,53 ~.;2
&,63 5,64 13.4& 13,411
4,37
<,32 .
9.~
9&11
3,69 5,94
:.68
M7!
5.76
3.:t5 5.70
3.24 5,61
;:~
2,98 1,!'6
2,96 1,91
2,94
2.93
5,QO
4,88
4.&\
2.77
2.7~
i, t!'j
1,11
2.73 1.,Yl
2,72 2.71 I.:l.'; . }.,11
S.9't!
.- I
6.'\ ,~
I I i
V>
.j:o
V, •
[lAfTAft I ,lanJ"tan,
:
V
10
11
12
13
II
t:i
IS
n
2\
22 23
2,61 4,05
2,60 3,9S
2,5-4 3,86
2,50 3,78
2,63
~,60
3,96
2,55 3,h5
2,51 3,78
2,-46
.1,02
3.67
2,53 :l,RO
2,·j8
2,44
3,8n
3,10
3,62
2,5;) 3,80
1,51 3,13
2,48 3,61
2,43 3,56
2.51 3.78
2,19
2,45
3_6~
3,61
2,42 3,fi5
2,55 3,79
2,50 3,68
2,-i5 :J,59
3,52
2,16
2.41 :l,S}
2,;r;
2,92
2,8~1
1,67
.(,4~1
2,77 ·:'30
2,72
~,62
4,1~
-t,10
:J,l ~ 5,03
2,96 4.69
2,85 4,46
2,1j' -I.2rl
2,70 ..1,14
2,65 ,(,03
2,60 3,94
2,56
3,06 4,89
2,90 4.h6
2,79
2,70
~,32
~,1 ~l
2,64 -i,CO
1,51$ 3,89
2,59 3,fi9
4,67 9.07
3,80 6.70
3,41 S,N
4,60 8.M6
3,74 6,51
5,56
4.54 8.68
J,6H 6,16
5,..J2
1,6:.
10
2,76 t,;}O
11
0"" ......
2,55
. ....
%,M
.;;
3,86
3,M
2,47 3,74
2,453,,70
2.42 3,66
2,41 3,62
2,46 3,70
2,42 3,61
2,4.0 3,56
2,36
2,35 3,';6
2,32 3.41
:,31
3,49
2,42 3,59
2,3!I 3,51
2,3' 3,-42
2,32 3,31
2,28 3,30
2,2.3 3,27
2,24 3,21
2,22 3,18
2,39 3,51
2,35 3,43
2,31 3,34
2.27 3.26
2,24
2,21
2,1-4
2.13
3,14
2,19 3.11
2,16
3,21
3,06
3,ll:
S!$'O
2,.19 3,48
2.33 3,:>6
2,29
2.25 3,20
2.21 3.12
2,18 3,07
2,15
2,12
3,29
3,00
2,:n
2.10 2,92
2,08 !,8G
2,87
2,:i3 3,37
2,13 2,95
2,H7
~,04
~,0:2
2.8\1
2,86
2,W
~.gi
3,10
2,16 3,01
2.illl
J,~5
2,24 3.18
2,2G
3,-45
2,77
2,1~
2,3B 3,45
2,33 3,a5
2.29 3,27
~,Z3
2,19
3,08
2,15 3,00
2.•11 2,\12
2,08 2,86
2,04 2,79
2,C2 t76
1,91)
3,16
1.P? 2,6":
:.e$
2,34 3,37
2,29 3,27
2,25 3,19
2,1. ::I,Oi
2,1,S 3,00
2,11 2,9\
2,Oi
2,04
1,98 2,68
1,9~
~,75
2,00 2,71
l,eo
l,8
:2,6Z
3.ti'
:',92 2,£7
.
::.15 3,00
2,11 2,92
2.07
2,02 2.76
2,t~
1.9€ ~,63
1,94 :,60
1,91
2.';0
2,54
1,:90 2,5!
2.4'
1,9€
l,llO
1,87
2,33
~,.j7
1,85 ',44
:;,4.~
3,3::
%.o!o
3,60
--....
:,30
2.%1 3.1$
%,01
1,t~
3.63
a,2·1
3,01
2.15
2,74
'l,6fj
8.S='
6.?:3
5.29
-t.77
4,14
-1.20
-t.O~1
-i.4t>
d,{'9 6.11
3,20 5.18
2.~6
~,h:
~:;c
~,6~;
1,57
4,:H
4.1 u
3,9:1
3,55 5,Jl
a,!6
2,93 .i,511
~,Ti
2,110
1,l)tl
5.0~
~,2~
1,{\1
3,E:;
2,61 J,':'!
3,52 5.93
:i,13 5,01
2,HG
2,i
j
2,6~~
:!,.{J
2,.38
2,:14
2,~1
2,2S
2,21
-!.! 7
:-1,9-1
2,:;:') 3,77
",,4K
4,5Q
3,63
3,52
3,43
3,~fl
","V
.3,19
",J;;;
-.1,:.15 8,10
3,-l9
.~.lU
2,K7
2,f.~
3,30
3,23
2,233,13
~.12
3,71
2,':-5 ;,3';
2,1H
3_S~
2,.10 3,1b
2,2fi
J.y~
:?A:} 3,56
2,~1
1,9·(
2. ) : 4,10
2,tiU
5.05
3,05
2,9-1
2.03 2,86
2,77
1,99 6,BV
g.6~
1,92 2,56
',02
3,47 1i,78
3,07 4,87
2,8-1 4,37
2,611
":',;)1
2,:1':'
2,20 ::l,!)7
2,05 2,00
2,00 2.72
1.9'3 2.53
1,93 Z,O!
2,:U
2,41
I,M ~,'2
I,S!
2,99
2,09 2,Bl\
1,8.2
J,-H)
2,25 3,17
1,87
3,61
2,2M 3,24
1,89
3Jl;J
Z,32 3.3:
2,15
4.0t1
2,',9 3,li5
~,42
t,Q2
~,38
%,alI
4,30 1,v4
3,44 5,72
3,G5
~.S:.l
2.6(-\
2.-10 .'I,U:
2,JH 3,02
1,81
2.!>8
~,&::I
2,4~
1,84 2,.42
1,81 2,:7
I ,flO
~,8J
1,98 ;,U;i
1,91
2,~·1
2,03 '2,75
1.\13
2.1~
2,23 3,12
2,01
:;,3~
2,30 3,26
2,13
J,£,9
2,47 3,M1
2,26
4,31
2,M, 3,76
2,36
i,HZ
2,33
1,78 2,.91
4,2R
3,.f:.!
2,f:lO ·1,2ti
2,53 3,71
2,15
2,3K
2,2·1 3,~ -I
2,14 2,97
~,M
2.00
1,9<1
1,91
2,78
2,70
2.62
:Z,a3
2.-t:
1,112 2,37
1.79 2,32
1,16
2,89
1,88 2,48
1/':1
z"n
2,2h 3,21
~,IO
3,~4
2,32 3,30
2,2U
5,66
3,03 4,76
2,64-
1,8';
2,28
..w
4,41
-t.3~
8,13
10
2,69 -1,16
~./i.6
3.26 5,41
8t2~.
;9
2,72 4,22
3,02
3,495,95
J.29
2,5': 3,94
3.16 5.20
3,88 6,93
2,50
2,61 4,02
1,80 4,3'.:'
~,33
3.93
2,65 4,10
2,85 4,50
....75
-t.Ht!,
2,56 3,%
2,70 4,21
2,9~t
3,20 5.32
4,01
2,74 4,29
3,00 "',82
3.36 5,67
2.61 4,05
2,79 4,40
3,11 5,06
3.59 6.22
2,64 4,12
2,59
4.17
2,82 4,46
2,66
3,98 7.20
2.67
2,77 -1,-41
--1.,54
4,84 9.65
2,70 4.25
2,82 -1,52
2,90 4,63
5,3~
2,74
2,R6 4,60
2,95 ..1,74
:1,7.2
[},li~
4,:i3
2,91 -1,71
3,01
3,3:1
500
4,78
J,09 5,07
3,-1H 5.99
200
2,9.1
'2,97
3,71 6,55
100
24
.1,nS
4,10 7,56
75
20
3,02 .1,95
4.96 lO.Q~
50
16
:J,07 5,06
5
~O
1-1
:J, 1~l 5,11
4.
30
12
9
3
:~.34
7
IS
2
~
18
fi 1
pt'D)'ebut
dk p.mbHa,,~
.3,!::14
~,6e
2.41
3,4.1
., .,
3,07
2,37
2,28
2.04 ~,OJ
1,84
2,70
1.1l
1,1l
:,24
V> V>
TAR I1 Ok
(~)
1 1 I 4.26
V,- dk p.mhllanc (
2:
3
~
~
7,8:Z
3.40 5.61
3.01 ":.72
2.78 4,2:2
2.62 3,90
"SI .1.57
.\.24 7.77
3.38 n,S7
2.99 ~,6B
2.76 4,18
2.0-0 .1.86
26
4.2: 7.72
3,37 5,53
7..89 4.61
2.74 4.14
2.~9
21
4.:.I:i 7.tlS
3.Z5
2.96 4.60
2.";';1 4.11
2.57 3.79
:S:.506
,8
4,2'& 7,64
3,31 5,45
2,~5
~:?I
4,57
4,07
Via 3.76
.06,18
3,33 50,52
1,93
2,10
4,5~
~.C4
~,9:..!
toct 24
25
::n
",ft.O ~,t7
30
7,5-6
4,15
32
7,50
4,13
34
7,"
5.49
,
7
8
0
iO
11
J2
14
16
:!O
24
30
4(1
£0
'!S
joo
20:)
500
00
2.U 3.50
2.36 3.3"
2,30 3.~!'
2.26 3,17
2.22 3.~J
2.18 3,n:J
2.13 2,93
2.09 2.8:;
2.02 7.74
1.98 2.56
1,94
1,119 2:,49
1.86 2.44
1,112 2.M
1,80 2.Z3
1.7. ,~,27
1.74 2,28
1,73 2.21
2.49
2.41
2.23 3,21
2.24 3,13
2,11 2.-8£i
2.08 :.-81
2,00 2,':'0
1,9:l
1::1
2,40
1,?: 2,2!l
1,7~
2.~
1$l 2,32
!,7'$
2,67
1,87 2,45
I,s.!
3.05
2,1S 2,9<'
!,~
3,46
2.34 3.32
2,20
3.E;3
2.23
2,1!)
2,~7
2.47 3.59
2.39 3.42
2.,32 3.29
2.27 3.17
2.22 3.09
2.16
2,15 2,96
2.10
2,OS
1,95 2,58
1,90 2,SO
1,0$ 2,41
2,M
1,78 2,28
1,76 2,25
1.70
2,77
1,09 2,611
1.72
2,l1S
2,19
2,15
1.69 7.IS
Z.4f.
2,37 2.39
':.~(1
~,20
2,l6
3.06
2,98
2.13 2,93
2.~
3,25
2.25 3.1·1
2,1'\3
2,03 2,74
1.97 2,63
t,93 2,55
l,GS 2,n
1,8-4 1,00 2,38· 2,33
1.7t-l 2,?.5
1;1-1 2,1'1
1,71 2,16
2,36 3,36
2,29 J,2:i
3,24 3.il
2,19 3,03
2,15 2.95
J,91 2,S2
1.97 2.44
1,31 2,3&
',78 1,30
1,'12
2,71
l,se 2,&0
1,75
2.~~
2,00 2,80
~.02
3,53
~.22
2.1!!
l,tlSo 2,13
2.M 3,73
1,13 3.50
~,::::S
2.2~
2,2:2
2,\& :l,a7
2.13;) 2.77
1,6-0 2,32
1,11
2,49
J,:16 2,4J
1.":'3
Z,8g
J..tl·~ 2,57
1,77
3,OR
2,~2
:.~
:;.20
:U& 3,00
2.1~
2,j3
2.21
~,:'
2.U
~53
:t,42 3,>t7
~,34
2,27 '::.1;
2.21 3.06
2,Je 2;98
2,J2 2,!Kl
2,09 2,M
2,04 :,74
;2,~
1.93 2,S4
l.eg 2,4"t
1,34 2.38
1,"19 2.29
1.73 2.24
:t.;;:
3.31':
:l.ld
1,69 2.13
1.66 2,01
2,40 3.42
2.32 3.25
2,25
2,19 3,01
2.14 2.94
2,10
2,07
2,02
1,97
2,80
2.70
2,62
1,91 2,51
1,66 2,42
I,K_2
2.'l"
:<'34
1,76 .2.25
1.74 2,20
2,12
1.67 2,021
2..1i> 3.81
2,3iI
1,30
3.38
3.21
2.23 3.08
2,08 2,82
2.95 2,78
2,00 2,66
1,96 2,58
1,89 2,47
1,84 2,38
1,67 2,08 l,85
3,82
5,:2 5,3P
4,S!
2.69 4.1)2
3.70
3,30 5.34
2,90 4,16
2.67 3,97
3,B
8,28 1>,29
2M
:.65
4,~2
3.93
2,SI
f)
2.~i
3,1~
2, ~ ': 2.97
... ....... 2,89
3.02
2.!:
~.oo
1.S'9
3.26 5,2S
2,80
2.83
2,48
3,fS
2,21 3,04
2.06
3,89
2.28 3,18
2,10
-4.38
:t:.38 3.35
2,1.5
'7.39
1,94
2,8f\
2,78
2.03 2,12
1,89 2.62
1.93 ,2,54
1,87 2,43
1,82 2,35
4,10 7.35
3.25 5,21
2,86 4,34
2,62 3,86
2.46 ::1,54
2.35 3.32
2,26 3.15
2,"19 3,02
2,14 2,91
2,09 2,82
2,05 2.75
2,02 2.69
1.95 2.59
i,92 2,51
I,NS 2,40
1,80 2,32
4,O!! 7,31
3,23
2.g-!
2,8!
2,43
2.3-4
2.2&
Z.!f:!
3.51
3,29
3,12
2,99
2,73
2,66
1,95 2,56
1,00 2,49
1,R~
3.83
2.07 2.80
.=
4.31
2,12 2.88
Z.C~
5,18
2,37
4.07 7.27
3,22 5.15
2,83
1.59
2.44
2.17 2.96
:l,U 2.K6
2..0 6 2.77
2.02 2,10
1,89
3,~9
2,24 3,10
1,9·1
3.80
2.32 3.26
1,99
.. ,29
2.6·t
2.t;4
2,·113
1,82 2.35
"
4.06 7.24
3.21
2.82 4.26
2.58 3.78
2,.13 3,.1,6
2.31
2,23 3.07
2.16 2.94
2,10 2,84
2.05 2,75
2,Ot 2,68
1,98 2,62
i,92 2,52
1,88
3,24
2,44
18
4.05 7,21
3,20
2.81 -1.2--1
2,57 3,76
2.42 3.4.-1
2,30 3,22
2,22 3.05
2.101 2,92
2.09 2,82
2,04 2.13
2.00 2,66
1,97 1.91 2,60· 2.50
1,61 2."2
I,MO 2.30
2,56 3.'1.J
2,H 3.42
2.30 3.20
'l.ZJ
2.14 2.90
2,oa 2.80
2.03 2.71
J,99 2.64
1,96 2,58
1.86
3.04
2,40
1,79 2,28
·Ut
36 3ft
~o
12
8
I
5,U 5.10
4,04
J,19
2.!~O
7,19
5.08
.1,22
.
•• v ...
1.90 2,48
1,56
,~
1.82:
·.hl~. ,so" }<},7,,:, >1,11
2-,3""
2.21 2,15 .~:;r,\ :J'-'t&,,~,J,r~F "1;59
1,69
• !,~ 2,1%
ill"; 2.Ht
1,67 2,D'!!
~.~
l,sa
~,3S
LM
2,10
2,06
2.03
1,64 ~.03
·1,1\1 2.91
1,601 2.02
1.61 1.98
1,59 1,96
1,1>1
1,61
1,59
\,&7
2,04
I,!l!l
1,~
1.91
1.5<1
1.55 1.81
!,SS
2.12
2.~
1,62 2,00
',59 1.94
1,90
1,78' l:fi 2,22 2,14
I,G? 2.08
1,63 2.00
1,60 1,97
l.57 1.90
I.M 1,&6
1.&3
1.79 2,29
1,74. 2.20
1,69 2.11
1,3.1
1.61 1.97
i .f;1;:f
i.&q
I.SS
2,05
1.94
I,M
I.M
1,&1 !,!t
1,78 2,26
1.73 2,17
1.68 2.08
1,64 2,02
1.60 1.94
1.57
1,84 1,85
1,81
1.49
1,91
1.B!l
t:i!'J
1,81
1,76
1,66 2.06
2.00
1.58 1.92
1,1\6 1,83
1,52 1,82
1,8ll
2,24
1.72 2,15
],Ss
2.32
1,18
1,48 1.75
1,7J 2.13
2,0·1
1.62 1.98
1,57
2,22
1,90
1,54 1.86
1.KO
1.48 1.76
1",4. 1.12
1.74 2,20
1,70 2,11
1.6-1 2,02
1,61 1,96
J,56 1,88
I.S3 1,84
I,SO 1,78
1.-47 1,73
J...;s 1.70
1,75
2,26
2.1..7-'
1,65
1,51
iP-i
Vl
0\
.!.
ll.\rT:\H 1 ':MnJutolnl
v V
'"llh 1""'\",11111
1.11:: i ,I ';"
~,l1
."'."j lill
n:,
:'Ill
jOlt
1:1',
lOll
1·lon 00
",I, ;::..:
111 ,;. II
.! ·.!'I i.l'"
.!.,., 1
-.. '.""
.~
.!: :. I ~.
.!:.!,.
; I'.!
:1, I i
~'."'; ~
~1.1I1
I. ]Ii
:u;,...
I ,fin • ,lIH
:1.1:,
:1,"';'; 1,1,1
:!.:.:!
1.!I1'\
::,~ I! I
:1,1 I
:.!,7 ;J
I,!I;,
I, HI
:1,;',1 :l,'i:!
: I, ~ f1'i
:1,1::
";'.01
1.'12
:.' '; I 1.111'\
a,Hli fi,!Hi
:1,11
I.H/'l
:I.:I!
: l.lJ~ 1
".!I(l
1,1'\:..!
:l,H~
:U17
:!hX
1, II
:!. :!~ I
I
I:,~
.1. ~I I
.1. 17
.:.1;
:UI1 li,xl
:! ,w;
:!.I: i J,!11
:2,1:1 :l,1 ,
:!.:.!7
:!.I(;
1,7:,
:i,i:i
1. ~,:!
:1,t\(1
:1,11 I 1,"';1
:u;;,
:l,11
:.!,~4i
:!.II
:!.w,
1, ~~I\
J,Jo<'i
:;.1:
;;.i I
:1,:,.(1
:.:;;;1
~,Cll
n,'l' h!lI
~
I.U:!
i;.~
1.,11
"!. ";' ~ I I. :.!l'
•• 1:!
" .111
70
";. 1" ", til,
:1.1,..,
:!.:I:
'2.'1,.,
;1,,11
;:,11
;!,:n
1.11
~ II k I' " .11 II 1 1 ,I I' ~ L:
",
.!II
:.!l
.:11
In
",II
I : ..
"
"
:.! r': :.!.>
.: ,'I.! ."
'l'
, 'I',
I .~Il'
.: I,:.!
.!. '"
1. h
.: n,
, 'u,
I
.,',
I.!I:
:!.:"l
I ,~I:, .!.·,c,
1:,11
1.111
1.!11I :!,l';
I.:'l:' 1,:;-;
'.""
l ";' I
1./,,,
l.li.:
J,.ill
":.1"
!,U~I
".!. ,till
LU";' ;,!.u';'
l.ti',! I,~J~
q~
I'
1.:-... .
I ..... :
I ,~l
I - ,
1.10-;'
.!,:.,!';
:.t,''-'
:,:.11\1
1,.",'" l.:m
'-!t:! 1.1'l:.!
1.110
'.! •• I·,
1.. ;1 I .~" ,
I,.·llt
"2.1';
1.-; ...
l,il
1,:''1
l. ~:,
I.:.!'
l.:lfi
1•.11
I,·U
t,:m
1.1l.:
I ,~'.I
I,~'
l.rlf! 1;;~I
1;11,
:!..!II
1.711 :!.I:.!
I.,,·,
::,::.!
1.7 I
1,('8
1.6:\
1,6U
I.;"
l,~ll
1.1~1
I • IIi
I.!ttl
1•.Joi1
1,;~;
l. 71
1.12 I ,R I
1,:!!' t,tlU
1,37 t .j.fi
1,:.1>
1.;,:1
1.17
I •./'I:!
,.71
1,ln I,H9
1,10 l.fiJ
1,:11
1./'11'1
i ,:J:!) 1.53
1, 15. l,i;:1
1•. 1~
t,Ur.
\,3"
!,3b
\.51
1,62
!,='2 1•.m
1.31 1.51
I,:m
L2~
1.16
\,1:1
.-,
'2.:".:!
.1,111 .!,';":.!
.!.u:
;!,11'..!
,II
: ,~II'I
I.!II
:!,
:!.lil
:1,:,1
:.!.Ill :!,'i;
I,!!;
i,!I:l
1,1'1'1
13'd
I . :~f
I..:!
:: •.,'1
'],;,1
:!,I",
1,:1:,
:!:!~
':..1.',
l.x:.! :.!.:l:!
\, " :!,:.!I
I.,"'.
:!,: I ~, :l. .!~!
:!.:I:.!
:l.ll
'l,U:
1.ll';
:.!.'Ii
'1,: ..
:!.i:!
:.!,IK
:.',a:1
'..!,U:,
I .~ ,~/
I,!',',
1 .~J1
1,hM
,I,."'x
:1,:.' ~I
:!.:11 ;I.HI
'..!,I:!
1.111
:.!.M'
:!.7 I
:!.lil
:.!Yi
·..!,II'\
2,/1
:!.,iO
~~.
Iii
2.:10
I ,!1!
1,11....
I.X:,
:!,l,!i
:!.;.!I
'!, ..,I
:!.I;j
} ..lll
I. 7~' 1.:.1. 4.
1,7,.
l,.!ll
:!, Ifl :!,/".:!
1,:1·,
:I,fll
;!, I ~ t :!.'t!l
:.!.It;1
:,,~tK
'J.. I ~,
'!. 17
:!.U~
::.111
I,"",
1 .~IO
I,XI;
~,li:,
:":'h
:.!.17
'..!. III
I, i, :!,LI
1,',:1
:.!, ~~I
l,:-ta :!.:l;l
l,7:.!
:':,'1;·,
2,1'-'
'1,fI::
:l,Hi :!,'\i
;t"If!
1,:·1
!,~'I
I.x;,
U~1
1,';1;
';,\;:!
:!.~l,:
:!.! I
:1,:17
:.!.:10
:.!,:.!U
I. -: I 2,1:!
I,!I:.!
1.~·;
1.:'0 :!.:?/'l
l.r.~l
:.!,ll
I.x;! .!,:I\
1,. i
'!..,·lll
1, I'"
:.:!,Ol:
I .'-.,
-
--
,II
I Jill
I.!t.I
I.:') I
.~l
I
I.KI
t,il'\
I ,Ii"
1.1, ,
I,:, ~
1':,1
1,11'\
I. t!
1.:19
'!Wi
1.'1,-
1 ...."
l,j!t
1,7:1
I,fl:
I,!i!)
1,I:n t.!11
I.l~,
1.;1~
I ..... ·,
,.'"
l.fi1'\
I.S!}
3.:;8 1(5·1
I,lil
l.~!l
1,:,1 I,~.:
-.,
I. tI I ,ttl,
I,:n
I,!rl
I. Ii \ ,'.
I.:~~
2,UH
1.5R'
1,5\
I,(i:!
1,5 ;
l.x....
I ..... :! 1.";;1
1.1:,
l,~,i
1,1:.' 1,1,:!
1,:1:) !,5:'
1,32 LIM
\.26 1,,3 1;
!,f;;-
1,C,(1
I, :~I I,i I
I.~~M
l.:t~
I,ll:!
I.:) I I,:;!
1.1:!
'~,t!
l.tH
1.5";'
t,·17
1.:tK 1,·!2
t,2:<: • LiS 1.32 1,2 !
1•.;:1 UII
I. I"'; I •• !
1, I ~
1.:ltl l,al
I.:m
I .:lU
I,HI
1,1j
1,OR
l.til
1,-'1
1.;;/'l.
1,2M
Li9
1,1t
t .,;'1
i,lt; l.'iS
I,~O
1.3~
1,21'1
1.24
1,1i
i,lt
1.59
1,5~
1.~
I.JS
1,25
I,H~
1.00 1,00
!,ci:!
2.:1!'
~,:!:I
:.I:!
·!.11:1
I
.~k;
I , ~ 1'1
I ,:; ~I
I,lil
I,
:~,~,1
J,:lli
:l,01;
:!,rI:'
:!. !;~!
'.!.":::
:1, It;
'!,,; ~
:.t,:!:l
:?,:!;1
l,t:!
:..!.:::!
:!.I!/
I.~U
!".,-,
l.~'"
:!,:tl
:!,:!li
1.71; 2,:10
l.iO
'1,''':/
1 ..... :1 :!.ll
l.h l
2,~:'
:! 1l:! :.!,l'ji
,~I:,
::,:)1
lJI~I
:':,111
I ,K~t
:.U . :i :i.lJ:!
~.W.I
1.111
I , ~I I
I .•'.•
l,iI:t
I,W
I.lil
:!,lil
:!.:.I
1 .K"~ :.!,II
1.1'1:.
:!./'{ll
:.!.:l:.!
:~ ,:!
1.' ...
:1.0,
I.~'J
1,1}7 1,:--;
:.',:JI\
::,:.1
;U\I li.t:1
J. ~I~l
:!.li!l '1, 7~
:':,:I'j :1,:12
!.lill
i
I
I.r~,
I
l,h~,
:l,til
l.tiM
I.,;:,
:I.lJ:!.
,~ ,t<€J
I. 7fi
:.! .ILO
I, :!,Il
:1,1'10 ii,iO
•.Ii:.!
I,H ! ,6 I
l.~~
::.Ji'l
;1.liH
t. 1:1 I,Hti
I.:'i:.!
1."'1.
:.!,ux :.t. j ~I
:u{;)
UI
1••;·)
l.l'l
:!.l ;. :!.l'::
Ii.!;!"
1.\6 l,i t
1,,;1.
'2.111
,"I
"I..
I .... : !,1I"
,cml
·:.!.r,fl
00
1.';'1 J.IIJ
:1,:11
'!.:m
i'rU{I
1.'71 .!. I:"
:1.1. 1,H;,
l.l/:.!
:wn
.!..!I,
.!........
'l'!
lUtl
1,... :. :1 .. \"
" ;,'11'
.!.h"
'.'
I
l,i~l
I.:'·'
_.
,Ln
I.n!'
1
I • ..
l,25
1..10
I.a,
l.i~
i,t5
1.• I;f,
1,31
t,Z1 i .;1:1
1.22
1,1'1.1
1,33
I.;l~
1.31 1,.;6
l.i:1 ,
.--
I;Jo
_1'HH,'·.'
f
1"""',,'<1,,
"'1
11,,,.1. (. I, , .1.,11.; \\d,'\' .;.. SOil'. 1.\,
\"\', \ ,'r!.. 1!Il,(I
-
11.,'1 ~,il""" I""!·' ,,,"I !I ..
V> ....,
---'~
158
Lampiran
TABEL A.4 Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal
o
z
'- -~-m -).4 _ J.J _ 3.2 -3.1
_ 3.0
0.01
0.0003 0.0005
0.0003 0,0005
0,0007 0.0010
0.0001 0.0009
0.08
0.09
0.0004 0.0005 0.0008 0.0011
0.0003 0.0004 0.0005 0.0007 0.0010
0.0002 0.0003
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0,07
0.0003 0.0005 0.0006 0.0009 0.0013
0.0003 0.0004 0.0006 0.0009 0.0012
0.0003 0.0004 0,0006 0,0008 0.0012
0.0003 0.00001 0.0006 0.0008 0.0011
0.0003 0.0004 0.0006 0.0008 0.0011
----------------0.0003
0.0005 0.0007 0,0010
0.0013
0.0013
"'2.7 -,2.6
0.0019 0.0026 O.OOlS 0.0047
0.0018 0.002:5 0.0034 0.0045
0.0017 0.0024 0.0033 0.0044 0.0059
0.0017 0.0023 0.0032 0.0043 0.0051
0,0016 0.0023 0.003 I 0,0041 0.0055
0.0016 0.0022 O.OOJ<J 0.0040 0.0054
0.0015 0.0021 0.0029 0.0039 0,0052
0.0015 0.0021 0.0028 0.0038 0.0051
0.0014 0.0020 0.0027 0.0037 0.0049
0.0019 0.0026 0.0036 0.0048
_ 2.4 -2.3 -2.2 -2.1 _ 2.0
0.0082 0.0107 tOil'} 0.0119 0.0228
0.00110 0.0104 0.0136 0.011.:1
0.0078 0.0102 0.0132 0.0170 0.0217
0.0075, 0,0099 0.0129 0.0166 0.Q212
0.0073 0.0096
&gl~i'"
0.0071 0.0094
g:8:U 0.0202
0.0069 0.0091 0.0119 0.0154 0.0197
0.0068 0.0089 0.0116 0.0150 0.0192
0.OOS6 0.0087 0.0113 0.0146 0.0188
0.0064 0,00114 0.0110 0.0143 0.0183
-1.9 _ 1.8 1 _ L7
0.0281
0.0181
0.0268 0.0330 0.0418 {\,0516 {I,0630
0.0262 0.0329 0...0409 0.0505 0.0618
0.0256 0.0322 0.0401
0.0
0.02:10 O.oJI4 0.0392 0.0485 0.0594
0.0244 0.0307 0.0384 0.0475 0.0582
0.0239 ('.0301 0.0375 0.0465 ').0571
0.0233 0,0294 0.0361 0.0455 0.0559
0.0764 0.09111 u.I09J U.ll92 {I.1515
0.0749 O.1l901 0.1075 0.1271 0.1492
0.0735 0.01185 0.1056 0.1251 0.1469
0.on2 0.0869 0.1038 0.1230 0.1446
0.0708 0.0853 0,1020 0.1210 0.1421
0.0694 0.0838 0.1003 0.1190 0.1401
0.0681 0.0823 0.0985 0.1170
0.1736 (1.1005 {l.1196 0.2611 (l.1.946
0.1711 0.1'1:'1 0.1912
0.ltlH5 0.1'J.l9 0.22J6 0.2546 0.2877
0.1660 0.1922 0.2206 0.2514 0.2843
0.1635 0.11194 0.2177 0.2483 0.2810
0.1611 0.1867 0.2148 0.2451 0.2776
0.3264 0.3632 OAOl3 0.44(}.t 0,4801
0.3228 0.3594 0.3974 0.4.164 0,4161
0.3192 0.3557 0.3936 0.4325 0,4721
0.31:56 0.3520 0.311'J7 0.42t16 OA6t1l
0.3121 0.34113 0.3859 0.4247
g:H-~~
'.l5~J9
(l.5.:!7~
0.5359 0.5153 0.6141 O.6SJJ 0.6519
1-:_9 _ 2.8
_ 2.5
0.0062
0.0060
O.O~22
0,05411 0.066H
0.01>$5
0.0274 0.U344 0.0427 0.0526 0.Q6..t3
0.080S 0.09(,$ 0.1151 0.1]57 0.15!<7
0.0793 0.1)951 n.1131 0.1:135 0.1561
0.0778 0.0934 0.1112 0.1314 0.1539
0.11114 O.1.U'lO 0.23119
0.'
U.lli·11 0.211',1 0.2420 0.274.1 0.30115
0.17S8 0.101,1 O.2.15g "tft6T60.301:5
_ 0,4 •. 0.3 ··0.2 -0.1 - 0.0
0.3441> 0.)821 OA2n7 0.460.:! 0.5000
0.03$9 0.0446
,.Ul'
!I .. 15 .. :.:~ ~
1.2
-1.1 .. 1.0 tl-') (u.;
··0.1
·tl.o
I
1 ll,~""",l
0.0436
v.usn
0.:.\709 0 ..10$0
0.~562
0.3372 0.3745 004129 004:522
0.])30 0.3707 0.40<)0 0.44113 OA81i0
lJ.J3txl lU66? U.·W:52 0.444) 0.·1840
(1$1 :,1 t1.5517 tJ.591 tT 0.619)
(!.SIN)
0.3409 0.3783 0.-1168 0.-1960
O.-l9~O
tl.51\40
(UO:;O
1.1.4 , 0.t>55.J
u.S·US 051\'\: 0.621"7 0.6591
O.SS?I 0.61.$5 0.6b:S
1!.S
0.6'JSO
0.698:S
0.81~9
0.7::'91 0.7611 0.7910 0.13\86
0.7314, 0.76·120.7939 0.8212
I.J IA
0.8643 0.8849 0,9032 0.9192
0.8-138 0.8665 0.8869 0.9049 0.9207
0,8461 0.8686 0.S888 0.9066 0.9222
U 1.6
0.9332 0.9451
0.9345 0.9463 0.9564 0.9649 0.9719
0.9918
0.9778 0.9826 0.9864 0.9&91', 0.9920
2.5 0.99.1B 2Jl 0.995.1 2.7 ' 0,9965 2.8 ; 0.9974 2.9 : 0.9981 3.0 0.9987 3.1 , 0.9990 3.2 i 0.999.1 3.3 i 0.999:5 J." ! 0.9997
ll\\
1
I
O.OlS2
~.~ I g:~~~~
O.
.1!
O.tll J':l
,. I 0.1><)1~
~::~ ! &~~1J <1.8 0.9
1.0 1.\ \.1
1.7
I 0.71181
I 0,8413
I
0.95~4
1.11 I 0.9641 1.9 10.9713
I
2.0 0.9772 2.1 : 0.9821 n 0.%61 1,3 2.-1
0.9f;<j3
0.0207
ll.~·r;-$
11.!'S5;a.59·Hi' G.l,]3 j
O,(,(i6.J
fUi700
0.7019 0.7.3>7 0.7673
0.7054
o:ti'tVs
O.:!266
0.25711
0.0014
0:1"379'
Q~1.§-1}
0.$%7 0.6368 0.67.16
1.1.6016
0.6406
).6771
0.$&75 0.&064 0.6443 0.6803
0,5319 0.$714 0.6103 0.6480 0.6844
U11) 1.7454 ).7164 J.a051 J.831 :5
0.7157 0.7-186 0.7794 ).8078 0.8340
0.7190 0.7517 0.7823 0.8106 0.8365
0.7224 0.7549
.1.8554 J.8170
0.8599
0.9278
0.8577 0.8790 0.8980 0.9147 0.9292
,1.St'oJ6
n.823~
(1.8264
0.7088 0.7412 0.7734 0,8023 0.8289
0.8485 0.8708
O.H907 MOS1 0.9.236
0.8508 0.8129 0.8925 0.9099 0.9251
0.8531 0.8749 0.8944 0.9115 0.9265
0.9306
0.862·1 0.8830 0.9015 0.9171 0.9319
0.9357 0.9474 0.9573 0.96:56 0.9726
0.9370 0.9484 0.9582 0.9664 0.9732
0.9382 0.9495 0.9591 0.9671 0.9738
0.93901 0.9505 0.9599 0.967&
0.9406 0.95\:5 0.9608 0.9686 0.97:50
0.9418 0.952:5 0.9616 0.9693 0.9756
0,9429 0.953:5 0.9625 0.9699 0.9761
0.9441 0,954:5 0.9633 0.9706 0.9767
0.9783 0.9830 0.98';8
0.9793 0.9838 0.9875 0.9904 0.9927
0.9798 0.9842 0.9878
0.9922
0.9788 0.9834 0.9871 0,11901 0,9925
0.99% 0.9929
0.9803 0.9846 0.9881 0.9909 0.9931
0.9808 0.9850 0.9884 0.9911 0.9932
0.9812 0.9854 0.9887 0.9913 0.9934
0.9817 0,9857 0.9890 0.9916 0.99)6
O.9'J40 0.9955 0.9966 0.9975 0.9982
0.9941 0.9956 0.9967 0.9976 0.9982
0.9943 0'".1957 0.9968 0.9977 0.9983
0.9945 0.9959 0.9969 0.9977 0.9984
0.9946 0.9960 0.9970 0.9978 0,9984
0.9948 0.9%1 0.9971 0.9979 0.998:5
0.9949 0.9962 0.9972 0,9979 0.9985
0.9951 0.991iJ 0.9;113 0.9980 0.9986
0,9952 0.9964
0.9987 0.9991 0.9993 0.9995 0.9997
0.9987 0.9991 0.9994 0.9995 0.9997
0.9988 0.9991 0.9994 0.9996 0.9997
0.9988 0.9992 0.9994 0.9996 0<9997
0.9989 0.9992 0.9994 0.9996 0.9997
0.9989 0.9992 0.9994 0.9996 0.9997
0.9989 0.9992 0.9995 0.9996 0.9997
0.9~)0
0.9993 0.997:5 0.9:96 0.9997
0.9990 0,9993 0.9995 0,9997
o,nn
0.7967
O.7JIl'J .
0.7704 0.7995
0.9744
·Ni-}T
'O~BlO
0.899]"
0.9162
0.7852
0.8133 0.8389
0.9974
0.9981 0,9986
0,9998
\i) ~
DEPARTEMEN AGAMA 1I1N JAKARTA FITK
FORM (FR)
JI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen
FITK-FR-AKD-091
Tgl. Terbit No. Revisi:
1 September 2008 00
Hal
1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI Nomor : Un.OI/Ft./KlvL01.31 Lamp Hal : Observasi
'-!fJP 12008
Kepada Yth. Kepala Sekolah MAN 13 hl,arta Assalalllu 'alaikulIl H'r.H'b
Dengan hormat kami sampaikan bahwa: Nama
: f'esi Eka Setiawati
adalah benar mahasaiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Syarif Hidayatullah Jakarta: NIM
.: 104016100399
Jurusan
: Pendidikan IPA - Biologi
Semester
: IX Sembilan
Sehubunga..D dengan penyelesaian tugas Penyelesaian " Skdpsi " mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuarUlya. Demikiarl1ah. atas perhatian dan barlluan Saudara kanli ucapkan terima kasih. Wassalalllll 'alaiklllllll'l'. H'b.
Jakarta, 7 Nopember 2008 a.n. De 'an .. '".'; ;.":1>.a g, Tata Usaha .. .
'- -.'\
~ ~
DEPARTEMEN AGAMA UrN JAKARTA FfTK
FORM (FR)
Jf.lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia
No" Dokumen TgL Terbit No. Re"visi: Hal
FITK-FR-AKD-082 1 September 20Q!3 "'00
".",
111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Npmor : Un.Ol/F.lIKM.01.3/.~;,J2008 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Pcrmohonan Izin PcncHtian
Jakarta, 26 November 2008
Kepada Yth. Kcpala MAN 7 Jakarta.
Assalamu 'alaikum wl'.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: Desi Eka Sctiwati
NIM
: 104016100399
Jurusan
: Pcndidikan IPA - Biologi
Semester
IX (sembi Ian )
Judul Skripsi
"PenR"l'uh Pendekatan Kons!ekslUal Bel'basis nilai tcrhadap Hasil Beljal'
Siswa pada Konsep Keanekaragaman Hayati"
adalah benar mahasiswa/i Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi yang saudara pimpin. Untuk itu kami mahan Saudara dapat mengizinkan mohasiswa tcrsebut melaksanakan penelitian di tempat dimaksud. Atas perhatian dan kelja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. JYGssa/olliu 'a!aiku//1
11'1'. wb.
Tcmbusan: l. Dckan FJTK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
\i)
DEPARTEMEN AGAMA UIN JAKARTA
~II:'~
Juanda No 95 Ciputat 15412 tndonesia
I FORM (FR)
I
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
FITK-FR-AKD-081 1 September 2008 00
111
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F.I/KM.01.3/3:3.ft.2008 Lamp. Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 26 Nopember 2008
Kepada Yth
1. Ir. H. Mahmnd M. Siregar, M.Si 2. Eny S. Rosyidalun, MA Pembimbing Skripsi Fakultas Jlmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalall1u 'a/aikulll wr. wh. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing IIlI (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
: Desi Eka Setiwati
NIM
: 104016100399
J urusan
: Pendidikan IPA - Biologi
Semester
: IX ( sembi Ian )
Judul SI:ripsi
: "Pengaruh Pendekatan KOl1stekstual Berbasis nilai terhadap Hasil Beljar
Siswa pada Konsep Keanekaragaman Hayati"
Judul terse but telail disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 25 November 2007, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat mclakukan perubahan rcdaksional pada judul terscbul. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mahan pcmbimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbiilgan skripsi illi diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat dipcrpanjang seh.\[~~<, 6 (cnam) bulan berikutnya tanpa sural perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sarna Saudara, kami ucapkan terima kasih. n"assalamll °afaikum w,.. wb.
Tcmbllsan: I. Dckan FlTK 2. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMA MADRASAH ALIYAH NEGERI 7 JAKARTA JI. SrengsengSawah Kp. Kalibata jagakarsa :relp 021-7864201 Fax .786.2702 Jakarta Selatan 12640
SURAT KETERANGAN Nomor: Ma.09.07/PP. 006/6 907'/2009 Yang bertanda tangan eli bawah ini Kepala Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta menerangkan bahwa: Nama
: DESIEKASETIAWATI
Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 05 Desember 1986 NIM
: 104016100399
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
: Penelielikan IPA - Biologi
Program Studi
:S-1
Semester
: IX (sembilan)
Alamat
: JI. Rawajati Timur II Gg. Porti Rt. 003/02 No.5 KeL Rawajati, Kec. Pancoran Jakarta Selatan 12750
Benar nama tersebut di atas telall melaksanakan kegiatan penelitian tentang " Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Nilai Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Keanekaragaman Hayati " di Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta. Demikian surat keterangan ini kami buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
e h Arminto '150259867
.Pd
Februari 2004), hal. 19 5.
6. 7.
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivislik: Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hal. 101 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Slandar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008) hal. 255 Ibid., hal. 264-269
9.
R. Rudiyanto, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Berpendekatan Kontekstual dan Kecakapan Hidup, (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Kurikulum Edisi Khusus TH XXXVI 2003), hal. 67 Trianto, Op. Cit., hal. 136
10.
Matthew Clifford and Marica Wilson, Contextual Teaching
8.
Prqfessional Learning and Student Experiences : Lessons
II.
12.
13.
14. 15.
Mochamad Enoh, Op.Cit., hal. 27-28
16.
Venita, Jurnal Guru No.2 Vol.2 Desember, Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Den6 an Pengintegrasian Nilai lmtaq Pada SMP Negeri I X Kota Kelas II, (Jurnal Guru, No.2 Vol. 2 Desembcr, 2005) hal. 96 Nik Aziz Nik Pa. Pengembangan Nilai dalam Pendidikan lvlalematika Cabaran dan Keperluan, Intemational Seminar on Development of Values in Mathematics and Science Education, August 2007, h. 7 IbieL, hal. 4
17.
~ 19.
I
Learned From Implementation, (http.cew.wsc.edu/teachnet) hal.5 Abdul Gafur, Penerapan Konsep dan Prinsip Pembelajaran Kontekstual dan Desain Pesan dalam Pengembangan Pembelajaran dan Bahan Ajar, dalam Mozaik Teknologi Pendidikan, Editor: Dew; Salma Prawiradilaga dan Evelina Siregar, (Jakarta: Kencana, 2007) hal. 16-18 Elaine B. Johnson, Op.Cit., hal. 21-22 Damriani, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Me/alui Pendekatan Contextual Teaching and Learning Mata Pelajaran Fisika di SMAN 3 Bandarlampung, JPMIPA, Volume 7 Nomor I, Januari 2006) hal. 21 Lili Nurlaili, Pembelajaran kontekstual, (Jakarta: Fasilitator Edisi VI, 2003), hal. 11-12 (ndra
Alan J Bishop, Values in Mathematics and Science
Education: Similarities and Differences, Jurnal The Montana Mathematics Enthusiast, Vol 5,2007, h. 48 20. Elis Supartini, Pendidikan Nilai di Sekolah Dan Keluarga, Fasilitator, Edisi 1,2006, hal.41 Rohmat Mulyana, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, 21. (Bandung : Alfabeta, 2004), hal. II 22. Ibid., hal. 26 ')0 Mega Iswa;-i, Pendidikan Nilai Un/uk Mempersiapkan Anak .:...) . kfengh((dapi Era-Globalisasi, (Pedagogi Jurnal IImu Pendidikan voUI No.1, Juni 200 I) 24. Rohmat Mulyana, Op. Cit, hal. 32-35 25. SyaifuJ Anwar, Pendidikan Nilai da/am Pendidikan Kimia,
/1
~
/A
~ I/A.-
It(
~
~
" 1'1
ItA.
,/1
~
It!
~
• /'('
4~ // M
If-
~ -
klr.>
fA
h
ft11
~
If!/'''1
~
I/f r
!r.-
&-.. 6-:: ~
;U
U:::
/"" i7
l.-.. I
~"'~A"~'
27-
Rohmat Mlilyana, Op. Cit., ha1.179-180
28.
Rini Prisma Gusti, Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep
30.
Biologi Meialul Pendekatan Konteksmal dengan Model Pembelajaran Berbasis GambaI' (Picture and Picture) pada Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Kota Padang Pan/anff, (lurnal Guru No.1 VoL 3, Juli 2006), haL 33 Surosa Adi Yudianto, Op. Cit, hal. 16-17 Slimaji et al., Pendidikan Sains yang Humanistis,
31.
(Yogyakarta: Kanisius, 1998), hal. 116-117 Alan J. Bishop, Values in Mathematics
29.
/f
If::
fr
k
r• ,M
(....
and Science
ft
Education: Similarities and Differences, Jurnal The Montana Mathematics Enthusiast, Vol 5, 2008, h. 47 32.
Ibid
33.
Rahaida Mohd. Saat & Ahmad Hozi H. A Rahman, The Role
afValues in Science Education: Implications to Teacher Training. (International Seminar on Development of Values
37.
in Mathematics and Science Education, 3-4 August 2007), h.6 Alan J. Bishop, Educating Teaching About Values in Mathematics Education (Kunjungan Seminar dau Studi Banding ke University of Malaya- Malaysia, International Seminar, 3-4 August 2007) Alan. J Bishop, What values do you teach when teach you teach mathematics?, (tersedia dalam email: alan. bisop(iV,education .monash .edu .au) Mochtar Buchori, Beberapa Catatan Mengenai Pendidikan Nilai untuk Sekolah Indonesia, (Fasilitator Edisi I tahun 2006), haL 13 Rohmat Mlilyana, Op. Cit., haL 181
38,
Ibid, hal.129
39.
R. RlIcliyanto, Op. Cit., hal. 67
40.
Mlihibbin Syah, Psikologi Belqjar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), Cet. ke-7, hal. 62-63 Slipraptama, Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam
34.
35. 36.
41.
Mata Pelajaran Geograji Melalui Pendekatan Cooperative Learning, (Bulctin Pelangi Pendidikan, Volume 4 No. I, ..~ 200 I), hal. 23 42. I M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandllng: Remaia Rosclakarya, 2003), Cet ke-19, hal. 84 -~.-- f-C-'-. . 43. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rmeka Cipta, 2002), Cet-I, hal. 13
r---
44. ,-~
45. 46.
~}::~ 48.
[--
~._-~
r
fnteraksi dan A10tivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: R'\ia Grafindo Persada, 2007), Cet ke- J 4, hal. 20 Faktor-Faktor yang Slameto, Belajar dan Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), Cet-3, haL
2-3 Muhibbin Syah, Op. Cit., haL 144 - 155 Supraptal1la, Op. Cit., hal. 22 Ah;nad Solyan, Peri/aku Belajar Biologi Sis",a MAN, dalal1l Didaktika Islamika, Volume IV, No.1, luni 2003, hal. 65
Nana Sudjana, Penilaian Nasi! Proses Be/ajar lvlengajar, j13flilclun&: Rem,\ja Rosdakarya, 2005), Cet-IO, hal. 22
IL
fh
v
~
,~ )(
~ ~
/A
h
,M
~
,1/ rr
U-.
;vr.
I:r.:
U:
f< /; '1
lr-;
lit
/7
tr-
r'
Lr-.
111..
6:--
14
1
&-.
f/:::
r'
Ibid. hal. 13 Sardiman,
~
!J>
fi
l.rv ,
~
-J~
("1
~
i
h-
fYI
54. 55. 56. 57. 58, 59.
60.
61.
62.
63.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007) edisi revisi, hal. 182 Nana Sudjana, Op.Cit., hal. 23 Ibid, hal. 3-5 Slameto,Op. Cit., hal. 3 Elaine B. Johnson, Op. Cit., hal. 63-64 Rohmat Mulyana, Op. Cit., hal. 97 Alan J. Bishop, Values in Mathematics and Science Education: Similarities and Differences, Jurnal The Montana Mathematics Enthusiast, Vol 5,2008, h. 47 lib Syibromalisi, Upaya Meningkatkan Hasi! Be/ajar Siswa Pada Kansep Fungsi Makanan Me/allii Lembar Kerja Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual, (Skripsi Smjana Pada FlTK UlN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan, 2007) Satin ingrum, Penerapan Panduan Guru Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran Kontekstllal lIntuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa, (Skripsi Sarjana Pada FMIPA UNJ: tidak diterbitkan, 2006) Angga Adil Darmawan, Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untllk Meningkatkan Pengllasaan Konsep Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan, Tersedia di h!!l2:lldigilib.l]Qi.edu/pascaiavailahle/etd-03141 06-14 J730/ r 17 Sentember 20081 Oneng Herkini, Pendekatan Pembelajaran Kontekstual pada KOl7sep Pencemaran Lingkllngan dalam Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMPN Lemahabang Karawang, Tersedia di
!:illIJ:I/digi lib.upi.edu/pasca/availahle/etd-0202 J06·1 02144 Ul'September 2008]
.,./...,. r " -,
!"::' , -, ;~
;~
"': r~
,
(fL
""-
(iJ---
- V;
~ "
4114/A-
h
f!
fr;
1/1
k
./1
&::
~~A re-
~
~
~ ~
BABIII
c-
:~{"'"'" Coo, dalam C,,,~ Pendidikan, '.'''. ,,'"" """"'. PengantarM,. Penelitian (Teljemah: Arief Purchan), (Surabava: Usaha Nasioual, 1982), hal. 368 2.
Suharsimi Arikunto,
3.
(J"karta: BUllli Aksara, 2007), hal. 2 J J Ibid., hal. 207
Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,
Ibid., hal. 208 4. Ibid.. hal. 210 5. .--~6~--S-l;harSimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan . Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cinta, 2006), cet ke-13, hal.168 ------;'1. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), cet-7 hal. 185 Ibid., hal. 254 8. Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), cet ke9. 6, hal. 466 ~ 10. Sudjana, Ibid., hal. 239 I I .j;nas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005) Cet. Ke-15, hal. 43
1~1__
lY:' ,G--".
n
h
~
~
~ ./!!.'L;tV'-
&:.
A
~ --';r
t-. &-
11"-.
~
BABIV '~1.-~1Vicl E. Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible hidden variable in Diagnostic Pretest Scores, .. ' I DeDaJ ..tment ofPhvslcs and Ac:tron{)n1\! i()uln ~t
j.A
fh
2,
3,
4,
Richard R, Hake, Analyzing Change/Gain Scores, http://Lists,Asu,Edu/Egi-Bin/Wa?A2=Ind9903&L =Aera D&P=R685, American Educational Research Association's Division, Measurement And Research Methodology, 1999 h, I I fi'aj Shamsid-Deen dan Bettye P, Smith, Contextual Teaching and Learning Practices in The Family and Consumer Sciences Curriculum, (University of Georgia : Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 24, No,1 Spring/Summer,2006), hal. 14 Angga Adil Darmawan, Penerapan Model Pembelajaran Konstektual un/uk Meningkatkan Penguasaan Konsep Pada Pokok Bahasa}] Pencemaran Lingkungan,Tersedia di bllp:lldigilib,uni,edu/pasca/available/etd-03141 06-1417301
5,
[17 Sentember 20081 Ria Oktavianita, Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasi! Belajar Matematika Siswa, (Skripsi Satjana Pada FITK UlN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan, 2008)
}1 ~
-.,
f1
~
It
~-
It,
W---
!karta, Maret 2009
Mengetahui,
'')sen Pembimbing I
r. H. Mahmlld M. Sil"egar, M.Si NIP. 150222933
Dosen Pembimbing II
Eny S. Rosyidatllll,MA NIP. 150377449