PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CAI (COMPUTER-ASSISTED INSTRUCTION) DENGAN TIPE TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Nova Ronaldo 104017000554
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
ABSTRAK NOVA RONALDO (104017000554), "Pengaruh Pembelajaran Matematika Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan Tipe Tutorial Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa". Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Mei 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial terhadap hasil belajar matematika siswa. Media yang digunakan di desain sendiri dengan format penyajian secara offline menggunakan browser dan online menggunakan website. Penelitian ini dilakukan di MAN 4 Model Jakarta Tahun Ajaran 2009/2010.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain penelitian The Post-test Only Control Group Design. penelitian ini adalah 64 siswa yang terdiri dari 32 siswa untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling pada siswa kelas X. Instrumen penelitian yang diberikan berupa test objektif yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji lilliefors untuk menguji normalitas data, uji Fisher untuk menguji homogenitas data dan uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil Penelitian diperoleh rata-rata skor hasil belajar matematika yang menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial lebih tinggi dari rata-rata skor hasil belajar matematika yang menggunakan media berbasis Powerpoint. Dengan demikian pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
i
ABSTRACT
Nova Ronaldo (104017000554), "The Effect Of Learning By Using CAI (Computer-Assisted Instruction) Media With Tutorial Type Of Students Score Result In Learning Mathematics." Thesis For Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, May 2010. The purpose of this research is to detect the effect of learning by using CAI (computer-assisted instruction) media with tutorial type of students score result in learning mathematics. Media used in the design itself with presentation format used open browser if offline and used website if online. This research conducted at MAN 4 Model Jakarta in Academic Year 2009/2010. The method of this research used quasi experiment with The Post-test Only Control Group Design. Subject for this research are 64 students consist of 32 students for each of experimental group and control group which selected in cluster random sampling technique in class X. The research instrument is given in the form of a objective test consisting of 25 multiplechoice question. Analyse technique in this research use the Liliefors test for normality test, Fisher test for homogeneity test and t-test for the hypothesis. The results of this researchs obtained average scores of score result in learning mathematics that uses media CAI (Computer-Assisted Instruction) with tutorial type is higher than the average scores of tutorial in learning mathematics using media of Powerpoint basis. Thus, learning to use the media CAI (Computer-Assisted Instruction) with tutorial type effect on students score result to learn mathematics.
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Ridha-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhamad Saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika. Selanjutnya, penulis dalam menyusun skripsi ini banyak mendapat kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, dorongan dan masukan-masukan positif dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika sekaligus Pembimbing I yang penuh kesabaran dan keikhlasan membimbing dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika. 4. Bapak Drs. H. Ali Hamzah M.pd, selaku penasihat akademik yang selalu memberikan bimbingan dan nasihat kepada penulis selama proses perkuliahan. 5. Ibu Tita Khalis Maryati, S.Si, M.Kom, selaku pembimbing I yang dengan sabar selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 6. Bapak Firdausi, S.Si, M.Pd, selaku pembimbing II yang dengan sabar selalu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 7. Bapak Drs. Dindin Sobirudin yang telah memberikan ide awal penulisan skripsi ini.
iii
8. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika. 9. Bapak Drs. M. Fadoli, M.pd, selaku kepala MAN 4 Model Jakarta yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung. 10. Ibu Nina Ningsih, S.Pd, selaku guru mata pelajaran matematika yang telah membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan penelitian. 11. Seluruh Guru dan Staff MAN 4 Model Jakarta yang telah banyak membantu penulis. 12. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, yang tak henti-hentinya mendoakan, memberikan dukungan, semangat, perhatian dan kasih sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Adik-adikku tercinta Bunga dan Puspa yang senantiasa memberikan, doa, dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 14. Khusus untuk Citra dan Nita terimakasih atas support dan doanya untuk kesuksesan skripsi ini. 15. Siswa dan Siswi kelas X MAN 4 Model Jakarta, kelas X-5 dan X-7 yang telah bersikap kooperatif selama penulis melakukan penelitian. 16. Teman-temanku tercinta, mahasiswa dan mahasiswi jurusan pendidikan matematika angkatan 2004 semoga kebersamaan kita menjadi pelajaranpelajaran yang terindah dan tak terlupakan untuk menggapai kesuksesan dimasa depan. 17. Teman-teman seperjuanganku, Fadlan, Rohim, Ubay, ayu, reni, rina, fitri yang selalu memberikan semangat, dukungan, berbagi dalam suka dan duka dan telah melewati hari-hari yang penuh perjuangan yang tidak akan terlupakan. 18. Untuk Wahyu Nugroho, Fadil dan Ipunk terimakasih atas bantuan terealisasinya media ini. 19. Semua pihak yang ikut terlibat dan berpartisipasi memberikan bantuan, informasi dan dukungan kepada penulis yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun iv
sehingga dapat penulis gunakan untuk menyempurnakan laporan yang akan datang. Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi khasanah ilmu pengetahuan.
Jakarta, Mei 2010 Penulis
Nova Ronaldo
v
DAFTAR ISI ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN BAB I
BAB II
xii
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Masalah
7
C. Pembatasan Masalah
8
D. Rumusan Masalah
8
E. Tujuan Penelitian
9
F. Manfaat Penelitian
9
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Kerangka Teori
11
1. Hasil Belajar Matematika
2.
11
a. Belajar
11
b. Hasil Belajar
13
c. Matematika
16
d. Hasil Belajar Matematika
19
Pembelajaran Matematika Menggunakan Media CAI (Compute Assisted Instruction)
22
a. Pengertian Pembelajaran Matematika
22
b. Media Pembelajaran
23
c. Media CAI (Computer-Assisted Instruction
29
d. Keuntungan CAI (Computer-Assisted Instruction)
36
e. Keterbatasan CAI (Computer-Assisted Instruction).............36
vi
3.
4.
5.
f. WEB BASE
37
Tipe Tutorial
39
a Pengertian tutorial
39
b Ciri-ciri Tipe Tutorial
39
Pembelajaran Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted Instruction) berbasis Powerpoint
42
a. Pengertian Microsoft Powerpoint
42
b. Kegunaan Powerpoint
42
c. Presentasi Dalam Powerpoint
43
Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Media CAI (ComputerAssisted Instruction) dengan Pembelajaran Menggunakan Media Berbasis Power Point
BAB III
45
B. Hasil Penelitian yang Relevan
45
C. Kerangka Berfikir
46
D. Perumusan Hipotesis
47
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
48
B. Metode Penelitian
48
C. Desain Penelitian
48
D. Populasi dan teknik pengambilan sampel
49
E. Instrumen Penelitian
50
1. Definisi Konseptual
50
2. Definisi Operasional
50
3. Kisi-kisi Instrumen
51
F. Teknik Pengumpulan Data
53
1. Uji Validitas
53
2. Uji Realibilitas
54
3. Pengujian Taraf Kesukaran
55
4. Daya Pembeda Item
56
vii
G. Teknik Analisis Data
57
1. Uji Prasyarat Analisis
58
a. Uji Normalitas Data
58
b. Uji Homogenitas Data
59
2. Pengujian Hipotesis H. Hipotesis Statistik
BAB IV
60 62
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data
63
1. Deskripsi Hasil Rancangan Media CAI (computer-Assisted Instruction) Pembelajaran Matematika Untuk Kelas Eksperimen
64
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang diajar dengan menggunakan Media CAI (computer-Assisted Instruction) Tipe Tutorial Untuk Kelas Eksperimen
80
3. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika Media Berbasis PowerPoint Untuk Kelompok Kontrol
82
4. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang diajar tidak dengan menggunakan Media CAI (computer-Assisted Instruction) Tipe Tutorial Kontrol
BAB V
88
B. Pengujian Prasyaratan Analisis
90
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
92
D. Keterbatasan Penelitian
94
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
95
B. Saran
95
DAFTAR PUSTAKA
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN
100
viii
DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 : Tabel Pembelajaran Menggunakan Media CAI (ComputerAssisted Instruction) dengan Pembelajaran Menggunakan Media Berbasis Power Point
45
Tabel 3. 1 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
51
Tabel 3. 2 : Tingkat Kognisi Kisi-Kisi Instrumen
52
Tabel 3. 3 : Tingkat Kesukaran
56
Tabel 3. 4 : Klasifikasi Daya Beda
57
Tabel 4. 1 : Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen
80
Tabel 4. 2 : Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok Kontrol Tabel 4. 3
88
: Rekapitulasi Data Statistika Tes Hasil Matematik Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
90
Tabel 4. 4 : Hasil Uji Normalitas
91
Tabel 4. 5 : Hasil Uji Homogenitas
92
Tabel 4.6
93
: Hasil Uji-t
ix
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
: Faktor-faktor yang Mempengarhui Proses dan Hasil Belajar
15
Gambar 4.1
: Page Utama
64
Gambar 4.2
: Page Utama Full Screen
64
Gambar 4.3
: Contoh Page dengan Materi Jarak
65
Gambar 4.4
: Page Bab Materi
65
Gambar 4.5
: Page HELP
66
Gambar 4.6
: Page Bab dengan Nama Materi
66
Gambar 4.7
: Page Bab 1
Gambar 4.8
: Page Materi Jarak Titik ke titik
67
Gambar 4.9
: Page Materi Jarak Titik ke Garis
68
Gambar 4.10
: Page Contoh Titik ke titik
68
Gambar 4.11
: Page Pembahasan contoh titik A ke titik C
69
Gambar 4.12
: Page Pembahasan contoh titik A ke titik P
69
Gambar 4.13
: Page Contoh Titik ke garis
70
Gambar 4.14
: Page Pembahasan Contoh Titik ke garis
70
Gambar 4.15
: Page Latihan titik ke titik
71
Gambar 4.16
: Page Latihan Titik B ke garis AG
71
Gambar 4.17
: Page Latihan Titik A ke garis DP
72
Gambar 4.18
: Page Menu Pilihan Pembahasan Latihan
72
Gambar 4.19
: Page Pembahasan Latian Jarak titik ke titik
73
Gambar 4.20
: Page Utama QUIS
75
Gambar 4.21
: Page login QUIS
75
Gambar 4.22
: Page Login Username/Password yang Salah
76
Gambar 4.23
: Page quis No. 1
76
Gambar 4.24
: Page quis No. 2
77
Gambar 4.25
: Page quis No. 25
77
Gambar 4.26
: Page Quis Ketika Jawaban Salah
78
Gambar 4.27
: Page Nilai
78
.
x
67
Gambar 4.28
: Page Grafik
79
Gambar 4.29
: Histogram dan poligon Skor Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
81
Gambar 4.30
: Slide Menu Awal
82
Gambar 4.31
: Slide Materi Jarak Titik Ke Titik
82
Gambar 4.32
: Slide Contoh Titik Ke Titik
83
Gambar 4.33
: Slide Pembahasan Panjang AC
83
Gambar 4.34
: Slide Pembahasan Jarak AG
84
Gambar 4.35
: Slide Pembahasan Jarak AP
84
Gambar 4.36
: Slide Materi Jarak Titik ke Garis
85
Gambar 4.37
: Slide Contoh Jarak A ke G
85
Gambar 4.38
: Slide Pembahasan Jarak A ke HG
86
Gambar 4.39
: Histogram dan poligon Skor asil Belajar Matematika Kelas Kontrol
89
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
100
Lampiran 2
: Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Dimensi Tiga
126
Lampiran 3
: Instrumen Tes Hasil Belajar Dimensi Tiga Sebelum Uji Validitas
128
Lampiran 4
: Jawaban Instrumen Tes Sebelum Uji Validitas
136
Lampiran 5
: Peritungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
137
Lampiran 6
: Peritungan Uji reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
138
Lampiran 7
: Peritungan Uji Tingkat kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar 139
Lampiran 8
: Perhitungan Daya Pembeda Soal
Lampiran 9
: Instrumen Tes Hasil Belajar Dimensi Tiga Setelah Uji Validitas
140
141
Lampiran 10 : Nilai Post Tes Kelas Eksperimen dan Kontrol
148
Lampiran 11 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
149
Lampiran 12 : Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
153
Lampiran 13 : Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen
156
Lampiran 14 : Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelas Kontrol
158
Lampiran 15 : Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen
160
Lampiran 16 : Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol
161
Lampiran 17 : Perhitungan Uji Homogenitas
162
Lampiran 18 : Perhitungan Pengujian Statistik
164
Lampiran 19 : Hasil Wawancara Pra Penelitian Dengan Guru Matematika
166
Lampiran 20 : Hasil Wawancara Dengan Guru Tik
170
Lampiran 21 : Foto Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
172
xii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1945 terjadi peristiwa hancurnya kota Hirosima dan Nagasaki oleh bom buatan Amerika. Akibat dari peristiwa tersebut, Jepang tidak memiliki apa-apa lagi, bahan pangan habis, bangunan dan infrastruktur kehidupan seperti jalan raya, listrik, dan sumber air hancur. Kaisar Jepang bertanya kepada pemegang pemerintahan, “sensei wa nannin irun deshou ka?,kira-kira berarti “berapakah banyak guru yang tersisa?” 1, kaisar Jepang hanya bertanya mengenai jumlah guru yang tersisa, bukan mengenai sistem ekonomi maupun sumber daya alam, karena guru merupakan salah satu sumber daya manusia yang utama untuk membangun suatu negara dan mendidik rakyatnya. Jepang membangun negaranya dengan mendidik penerus bangsa oleh guru-guru yang tersisa, Kegiatan Jepang dalam mencerdaskan bangsanya telah menuai hasil yang signifikan. Korelasi antara kemajuan pendidikan Jepang dan kemajuan industrinya benar-benar terwujud. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan bangsa Jepang tumbuh menjadi negara industri utama di Asia.2 Berdasarkan hal tersebut pendidikan merupakan prioritas utama untuk kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan sebagainya. Dalam dictionary of psychology (1972) pendidikan diartikan sebagai “the institutional procedures which are employed in accomplishing the development of knowledge, habits, attitudes, etc.”3 Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan kelembagaan yang
1
digunakan untuk menyempurnakan
Priyanto, Hidayatullaah, Making Educational Animation Using Flash, Bandung: Informatika, 2008, hal.2 2 http:// blog.beswandjarum.com/lalaadhiatma/2009/10/16/bercermin-pada-pendidikanjepang/, diakses pada 6 januari 2010 3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Edisi Revisi, hal.11
1
2
perkembangan individu mengenai ilmu pengetahuan,
kebiasaan, tingkah
laku, dan sebagainya. Jepang merupakan salah satu negara yang pemerintahnya sangat memprioritaskan pendidikan, Jepang dan Indonesia memiliki sistem pendidikan yang sama, antara lain :4 1. Japan and Indonesia education system have same basic structure that has been adopted from America style (6-3-3 system). 2. Both countries have 9 years compulsory of education. 3. The budget system, basically from government to support the education activities and facilities. 4. Both have national test to enter the high education. 5. Both have an organization of parents (PTA in Japan and School Committee in Indonesia). 6. Both have education outside the formal school. They are called “Juku” in Japan and “Bimbingan Belajar” in Indonesia. Meskipun mempunyai sistem pendidikan yang sama seperti keterangan diatas tetapi bangsa Indonesia sampai saat ini masih menemui masalah dalam bidang pendidikan. Sistem Pendidikan di Indonesia hanya menyiapkan para siswa untuk masuk ke jenjang perguruan tinggi, atau hanya untuk mereka yang memiliki bakat pada potensi akademik (bobot IQ tinggi), sistem pendidikan di Indonesia mementingkan bagaimana menyiapkan 10% penduduk terpandai. Hal ini berbeda dengan Jepang, Jepang lebih mementingkan untuk menyiapkan 50% penduduk terbawah (dalam hal IQ) untuk disiapkan menjadi tenaga kerja yang handal. Mereka yang sangat tinggi kemampuan akademisnya (yang populasinya tidak lebih dari 15%), akan masuk ke perguruan tinggi setelah melewati ujian yang cukup ketat. 5 Jadi dapat disimpulkan bawa permasalahannya terletak pada rendahnya mutu pendidikan nasional. Mutu pendidikan
Indonesia, terutama dalam
mata pelajaran
matematika, masih rendah. Data UNESCO menunjukkan, peringkat 4
http://econservation.blogspot.com//2009/01/education-in-japan-and-indonesia.html, diakses pada 3 januari 2010 5 http://afiati.multiply.com/journal/item/174/Sekolah_di_Jepang_Lebih_Santai , diakses pada 6 januari 2010
3
matematika Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan bawah.6 Berdasarkan konferensi pers The First Symposium on Realistic Teaching in Mathematics di Majelis Guru Besar (MGB) ITB, Jln. Surapati No.
1,
Bandung,
Senin
(16/1).
"Peringkat
Indonesia
berada
di
bawah Malaysia dan Singapura," ujar Drs. Firman Syah Noor, M.Pd., Ketua Asosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI).7 Pada ruang lingkup yang lebih kecil, permasalahan rendahnya hasil belajar matematika siswa juga terjadi di MAN 4 Model Jakarta. Siswa-siswa di sekolah tersebut masih banyak yang memiliki hasil belajar yang rendah meskipun memiliki fasilitas yang memadai. Hal ini Berdasarkan hasil wawancara,
kesulitan-kesulitan
yang
dihadapi
dalam
pembelajaran
matematika, salah satunya adalah jumlah siswa yang terlalu banyak dan beban materi yang terlalu banyak dengan waktu yang terbatas. Hal ini menyebabkan
pembelajaran
cenderung
bersifat
konvensional.
Pada
pembelajaran konvensional siswa cenderung pasif, hanya mendengarkan penjelasan guru, menghafalkan rumus, lalu memperbanyak latihan soal dengan menggunakan rumus yang sudah dihafalkan. Konsekuensinya adalah kemampuan pemahaman konsep matematika siswa menjadi rendah dan bila siswa diberikan suatu permasalahan yang konteksnya berbeda dengan soal latihan, maka siswa akan mengalami kesulitan. Rendahnya mutu pendidikan matematika tersebut, harus mendapat perhatian yang serius, terutama bagi guru sebagai praktisi pendidikan ditingkat sekolah. Untuk mengatasi hal tersebut, maka seorang guru dituntut untuk membuat suatu metode baru dalam pengajaran matematika, salah satunya adalah dengan memodifikasi media pembelajaran dalam wahana
6
http://indonesianschool.org/modules/newbb/viewtopic.php?viewmode=flat&topic_id=149& forum=24, diakses pada 23 januari 2010 7 http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TPKMP1F380BEBFJGS, diakses pada 3 februari 2010
4
yang menarik sehingga menumbuhkan minat siswa untuk belajar dan akan meningkatkan hasil belajar terutama bidang studi matematika. Berdasarkan penelitian De Porter, manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual), sedangkan dari yang dilihatnya 30%, dari yang didengarnya hanya 20%, dan dari yang dibaca hanya 10%.8 Di dalam Al-qur’an,
Allah menggambarkan pentingnya peranan
media, hal ini termaktub dalam Al-qur’an surat Al-alaq ayat 1-5 :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. [1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Dalam ayat tersebut tersirat sebuah perintah dari Allah SWT kepada manusia, untuk senantiasa memperkaya ilmu pengetahuan dengan suatu isyarat yaitu ’bacalah’. Ketika membaca, kita memerlukan sesuatu untuk dibaca dan sarana untuk membaca, sarana ini disebut media. Heinich., et al. (1996:21) mengemukakan “adaptation of media and specially designed mean can contribute enormously to effective instructional …”9. Hal tersebut mengandung maksud bahwa media yang sesuai dan dirancang khusus akan
8 9
Priyanto, Hidayatullaah, Making Educational ... hal.2 http://syarifartikel.blogspot.com/, diakses pada 6 Juli 2009
5
dapat memberikan dukungan yang sangat besar terhadap efektifitas pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar, Salah satunya adalah penggunaan media komputer. Media CAI (Computer-Asissted Instruction) merupakan suatu media dengan bantuan komputer yang menggunakan sistem multimedia, didalamnya terdapat unsur teks, gambar, animasi dan suara. Dengan adanya media ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan Program CAI (Computer-Asissted Instruction) mempunyai 2 (dua) karakteristik,
yaitu:
pertama,
CAI
(Computer-Asissted
Instruction)
merupakan integrated multimedia yang dapat menyajikan suatu paket bahan ajar (tutorial) yang berisi komponen visual dan suara. Kedua, CAI (Computer-Asissted Instruction) mempunyai komponen intelligence yang membuat CAI (Computer-Asissted Instruction) bersifat interaktif dan mampu memproses data atau jawaban dari sipengguna.10 Kedua karakteritik inilah yang membedakan antara program pembelajaran yang disajikan lewat CAI (Computer-Asissted Instruction) dengan program
pembelajaran
yang
disajikan lewat media lainnya. Umumnya program-program pembelajaran yang disajikan lewat CAI (Computer-Asissted Instruction) terlihat lebih bermakna, karena mampu menyajikan suatu model pembelajaran
yang
bersifat interaktif. Terdapat empat tipe yang dapat digunakan dalam CAI (ComputerAsissted Instruction), yaitu : 11 1. Drill and practice (praktek dan latihan) 2. Tutorials
10
http://www.google.co.id/cara -penulisan- naska-program-multimedia-interaktif.html , diakses pada 8 agustus 2009 11 McGraw, Technology for teacher : Mastering New Media and Portofolio Development, United state of America, 2000.(on cd)
6
3. Instructional Games 4. Simulation. Tutorials Very effective tools for delivering self-paced instruction of new information.
12
Maksudnya adalah dari keempat tipe yang ada dalam
CAI (Computer-Asissted Instruction), tutorial merupakan alat yang paling efektif untuk mengirimkan pesan dari sebuah informasi baru atau menjelaskan sebuah materi pelajaran baru. Media CAI (Computer-Asissted Instruction) dapat disajikan dengan berbagai macam program, diantaranya yaitu power point, macromedia flash dan website. Dengan berkembangnya pengetahuan tentang internet, pengguna internet di kalangan generasi muda Indonesia jelas terus meningkat tajam. Dalam jajak pendapat sebuah media cetak nasional akhir Oktober 2009 dengan 850 responden generasi muda (umur 16-30 tahun) di 10 kota besar Indonesia, ternyata 81 persen mereka terbiasa mengakses internet dan sekitar 69 persen mereka biasa menggunakan e-mail.13 Media CAI (Computer-Asissted Instruction) dengan penyajian menggunakan website (web) akan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien dari penggunanaan media ini. Website (web) tersebut dapat diakses melalui internet dengan sistem online ataupun tidak menggunakan internet dengan sisitem offline. Di dalam website (web) tersebut, media akan menyajikan suatu paket bahan ajar (tutorial) yang berisi komponen visual, media akan mampu memproses data atau jawaban dari sipengguna, memberikan modul, materi pembelajaran, latihan soal, aspek penting yang perlu ada dalam CAI (Computer-Asissted Instruction) serta semua hal yang dibutuhakan dalam proses pembelajaran secara dinamis. Penggunaan Website dalam media CAI (Computer-Asissted Instruction) ini adalah Web Enhanced Course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas.14
12
McGraw, Technology for ...(on cd) http://www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/28-artikel/1110-internet-pendidikan-danbudaya.html, diakses pada 6 Agustus 2009 14 http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=12, diakses pada 21 Agustus 2009 13
7
Seperti yang telah dijelaskan pelaksanaan dari proses pembelajaran di sekolah-sekolah masih sangatlah kurang memuaskan dengan keterbatasan yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan dana dan kemampuan guru untuk mengembangkan media dan metode pembelajaran yang efektif. Seringkali siswa merasa tidak mengerti dan kurang memahami dari pelajaran yang diberikan oleh guru. Salah satu penyebabnya adalah penjelasannya yang kurang jelas, hal ini disebabkan oleh metode yang diajarkan tidak menarik, kurang variatif, dan fasilitas yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran.. Oleh karena itu, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa media CAI (Computer-Asissted Instruction) tipe tutorial dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan belajar siswa yang berhubungan dengan tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa tersebut. Dari berbagai fenomena empirik yang telah penulis kemukakan di atas, oleh karena itu penulis ingin mengangkat penelitian ini sebagai skripsi yang berjudul: “PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA CAI (COMPUTER-ASSISTED INSTRUCTION) DENGAN TIPE TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA“.
B. Identifikasi Masalah Identifikasi
masalah
diperlukan
untuk
memudahkan
penulis
menentukan inti permasalahan yang tengah menjadi penelitian. Berdasarkan latar belakang dan variabel-variabel, maka teridentifikasi beberapa masalah diantaranya : 1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar Matematika siswa? 2. Upaya apakah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa? 3. Bagaimana pengaruh Media CAI (Computer-Asissted Instruction) dengan Tipe Tutorial terhadap hasil belajar Matematika siswa?
8
4. Bagaimana perbandingan hasil belajar Matematika yang menggunakan Media CAI (Computer-Asissted Instruction) Tipe Tutorial dengan yang menggunakan Media berbasis Power Point?
C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang tengah menjadi objek pembahasan maka diperlukan adanya pembatasan masalah yang jelas. Adapun permasalahan yang mendapat perhatian penulis dalam melakukan penelitian ini dibatasi pada: 1. Penelitian hanya fokus pada hasil belajar siswa-siswi MAN 4 Model Jakarta semester genap tahun pelajaran 2009-2010. 2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hanya dibatasi pada aspek kognitif, tes akhir dilakukan setelah siswa selesai mengikuti pembelajaran dengan media. 3. Terdapat empat tipe dalam CAI (Computer-Asissted Instruction), yaitu Drill and practice, Tutorials, Instructional Games, Simulation. akan tetapi dibatasi hanya dengan penggunaan tipe Tutorial. 4. Penelitian bertujuan membandingkan hasil belajar yang menggunakan Media CAI (Computer-Asissted Instruction) dengan Tipe Tutorial dengan yang menggunakan Media berbasis Power Point.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran hasil belajar matematika dengan menggunakan Media CAI (Computer-Asissted Instruction) tipe Tutorial? 2. Bagaimana gambaran hasil belajar matematika dengan menggunakan Media berbasis Power Point?
9
3. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan Media CAI (Computer-Asissted Instruction) tipe Tutorial terhadap hasil belajar matematika.
E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui : 1. Bagaimana hasil belajar matematika dengan menggunakan Media CAI (Computer-Asissted Instruction) tipe Tutorial. 2. Bagaimana hasil belajar matematika dengan menggunakan Media CAI (Computer-Asissted Instruction) berbasis Powerpoint. 3. Melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika yang menggunakan Media CAI (Computer-Asissted Instruction) tipe Tutorial dan hasil belajar matematika yang menggunakan media berbasis Power Point.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti untuk kepentingan teoritis-praktis akselerasi dalam peningkatan mutu pendidikan. 1. Bagi Siswa. Untuk menjadi suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas berfikir siswa sehingga mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan. 2. Bagi Guru Untuk memberikan alat bantu pembelajaran baru bagi guru dan calon guru khususnya di bidang studi Matematika dengan media CAI (ComputerAsissted Instruction) dengan tipe tutorial 3. Bagi Sekolah Untuk menjadi bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya disekolah MAN 4 Model Jakarta.
10
4. Bagi Peneliti. a. Untuk menambah wawasan peneliti dan dapat menjadi batu loncatan untuk membuat media pembelajaran yang lebih efektif dan efisien ketika menjadi guru kelak. b. Untuk menjadi acuan dalam peneliti-peneliti pembelajaran yang nenggunakan multimedia. 5. Bagi Pendidikan (secara umum) Untuk memberikan sumbangan yang positif dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan matematika dalam perkembangan kemajuan pendidikan pada umumnya.
11
BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. KERANGKA TEORI 1. Hasil Belajar Matematika a. Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Berikut dipaparkan beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli. Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan.
1
Rumusan pertama menyatakan bahwa
belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua menyatakan bahwa belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. Hilgard mengungkapkan “learning is the process by wich an activity originates or changed through training prosedurs(wether in the laboratory or in the naturan environment) as distinguished from change by factors not atributable to training”.
2
Bagi Hilgard , belajar itu
adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan didalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Biggs dalam Teaching for Learning mendefinisikan belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif, rumusan 1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Edisi Revisi, hal.90 2 Zurinal Z, Ilmu Pendidikan : Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan pendidikan, Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta pers, 2006, hal117
11
12
institusional, dan rumusan kualitatif. 3 Secara kuantitatif belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional, belajar dipandang sebagai proses pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materimateri yang telah dipelajari. Secara kualitatif, belajar adalah proses memperoleh
arti-arti
dan
pemahaman-pemahaman
serta
cara
menafsirkan dunia disekeliling siswa. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil latihan, pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Keberhasilan peserta didik dalam belajar tidak luput dari faktorfaktor
yang
mempengaruhinya,
adapun
faktor-faktor
yang
4
mempengaruhi belajar peserta didik adalah : a) Faktor yang ada pada diri orgnisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual. Yang termasuk kedalam faktor individual antara lain : faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. b) Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk kedalam faktor sosial antara lain : faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
3 4
hal 102
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan......hal.91 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta :PT Remaja Rosdakarya, 2006,
13
b. Hasil Belajar 1) Pengertian Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dilakukan melalui tes hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.5 Seperti halnya Mulyono Abdurrahman, Ngalim Purwanto dalam bukunya Prinsip-prinsi dan Teknik Evaluasi Pengajaran, mengartikan hal yang serupa bahwa hasil belajar adalah penilaian terhadap pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada muridmuridnya dalam jangka waktu tertentu.6 Menurut A. J. Romiszowski hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (inputs)7. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance). Menurut Romiszowski perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi. Hasil belajar atau achievment merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.8 Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan matematika yang dimiliki seseorang berupa kecakapan-kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sebagai keluaran (outputs) yang berupa perbuatan atau kinerja (performance) dari suatu masukan (inputs) 5
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta dan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan & Kebudayaan, 2003), h.37 6 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h.33 7 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi ... h.38 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), h.102
14
yang berupa bermacam-macam informasi setelah melalui kegiatan belajar. Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni : 9 1. Informasi verbal, yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan dan tertulis. 2. Kemahiran intelektual, yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang/simbol 3. Pengaturan kognitif (cognitive strategy), orang yang memiliki kemampuan ini dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, khususnya bila sedang belajar dan berpikir. 4. Keterampilan motorik, orang yang memiliki keterampilan motorik, mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu. 5. Sikap, merupakan kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak. Orang yang memiliki sikap yang jelas, mampu untuk memilih secara tegas di antara beberapa kemungkinan .
2) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Belajar dan Hasil Belajar tergantung kepada dua faktor utama antara lain:10 1. Faktor yang ada pada diri individu itu sendiri yang sering disebut dengan Faktor individual. Contohnya: Kematangan/pertumbuhan,Kecerdasan/intelegency, latihan/ulangan, motivasi. 2. Faktor yang ada diluar individu yang sering disebut dengan faktor sosial. Contohnya: Keadaan keluarga, guru, Metode mengajar, Alat/fasilitas, Motivasi sosial, Lingkungan dan Kesempatan.
9 10
W.S.Winkel, psikologi pengajaran, (Jakata: PT.Gramedia,1999), h.98 Ngalim Purwanto,Psikologi...hal.107
15
Faktor-faktor lebih rinci yang mempengaruhi proses dan hasil belajar akan ditampilkan dalam sebuah skema gambar sebagai berikut:11
Kondisi Fisiologis Umum Fak. Fisiologis Kondisi Panca Indra Fak. Internal Intelegensi Fak. Psikologis
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
Minat dan Bakat Perhatian Motif dan Motivasi Kognitif dan Daya Nalar
Fak. Lingkungan
Alam Sosial
Fak. Eksternal Kurikulum Fak. Instrumental
Sarana dan Prasarana Guru
Gambar 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar
11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta:Gaung Persada Press, 2008, hal 35
16
c. Matematika 1) Pengertian Istilah Mathematique
Mathematics
(Inggris),
(Perancis),
Matematico
Mathematik (Italy),
(Jerman),
Matematiceski
(Rusia), atau Mathematick (Belanda). Berasal dari bahasa latin Mathematican,
yang
mulanya
berasal
dari
bahasa
Yunani,
Mathematike yang berarti Learning to learning, perkataan ini mempunyai akar kata Mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu.12 Berdasarkan etimologis (Elea Tinggih, 1972:5) perkataan Matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”13.
Hal
ini
dimaksudkan
bahwa
matematika
lebih
menekankan aktifitas dalam dunia rasio (penalaran), matematika terbentuk dari pengalaman manusia,
karena matematika sebagai
aktifitas manusia kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis. Johnson dan Rissing (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola pengorganisasikan, pembuktian yang logik.14 matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada bunyi. Menurut Reyt.,et al. (1998:4) matematika adalah15 : a) Studi pola dan hubungan (study of patterns and relationships) dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan satu dengan yang lain yang membentuknya.
12
Erman Suherman,dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung : JICA-UPI.2001, hal.17 13 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran …hal.18 14 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran …hal.19 15 http://syarifartikel.blogspot.com/,diakses pada 10 November 2009
17
b) Cara berpikir (way of thinking) yaitu memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari-hari. c) Suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsistensi internal. d) Sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati-hati dan didefinisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu sendiri. e) Sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang menekankan pada aktivitas penalaran dan dapat dijadikan sebagai studi pola dan hubungan (study of patterns and relationship), sebagau Cara berpikir (way of thinking), sebagai Suatu seni (an art), sebagai bahasa (a language), sebagai alat (a tool) yang digunakan untuk menghadap kehidupan sehari-hari.
2) Karakteristik Matematika Karakteristik dalam matematika adalah sebagai berikut:16 a) Pembelajaran matematika adalah berpikir abstrak. Objek pembelajaran dalam matematika adalah abstrak, pembelajaran matematika disekolah terdiri atas bagian-bagian matematika
yang
dipilih
guna
menumbuh
kembangkan
kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpandu pada perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Hal ini yang menunjukan bahwa matematika berpikir abstrak. Contohnya
adalah
menggunakan
alat
peraga
pembelajarannya untuk lebih memperjelas pembelajaran. 16
Eman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran ...,hal. 65
dalam
18
b) Pembelajaran Matematika adalah berjenjang (bertahap) Bahan kajian matematika diajarkan secara
adalah
berjenjang atau bertahap, yaitu dimulai dari hal yang konkrit dilanjutkan kehal yang abstrak, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks. Atau bisa dikatakan dari konsep yang mudah kekonsep yang lebih sukar. Contohnya sebelum mempelajari materi integral trigonometri siswa harus mampu menguasai materi trigonmetri terlebih dahulu. c) Pembelajaran Matematika mengikuti metode spiral Dalam setiap memperkenalkan konsep atau bahan yang baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dioelajari siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dpelajari dan sekaligus untuk mengingatkannya kembali, pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan mempertajam adalah perlu dalam pembelajaran matematika. Metoda spiral bukanlah mengajarkan konsep hanya dengan pengulangan atau perluasan saja tetapi harus ada peningkatan. Spiralnya harus spiral naik bukan datar. Contohnya mengaitkan luas bangun datar untuk mencari luas permukaan bangun ruang. d) Pembelajaran matematika menekankan pada pola pikir deduktif Matematika adalah ilmu deduktif, matematika tersusun secara deduktif aksiomatik. Namun demikian kita harus dapat memilih pendekatan yang cocok dengan kondisi anak didik yang kita ajar. Misalnya sesuai dengan perkembangan intelektual siswa di
SLTP,
maka
dalam
pembelajaran
matematika
belum
seluruhnya menggunakan pendekatan deduktif tapi masih campur dengan induktif. Contohnya adalah dalam pengenalan fungsi. e) Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi Kebenaran dalam matematika sesuai dangan sturktur deduktif aksiomatiknya. Kebenaran-kebenaran dalam matematika
19
pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenran suatu konsep dengan yang lainnya. Suatu
pernyataan
dianggap
benar
bila
didasarkan
pada
pernyataan-pernyataan terdahulu yang telah diterima kebenrannya dalam pembelajaran matematika di sekolahnya. Meskipun ditempuh pola induktif, tetapi tetap bahwa generalisasi suatu konsep haruslah bersifat deduktif. Ismail dkk dalm bukunya “Pembaharuan
dalam
Pembelajaran
Matematika“
mengemukakan contoh konsistensi yaitu, konsistensi baik makna atau dalam hal kebenarannya, jika telah ditetapkan x + y = a dan a + b = c, maka x + y + b haruslah sama dengan c. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang di dalamnya terdapat pola-pola keteraturan, yang terorganisasikan dengan baik, konsisten dan membentuk suatu sistem yang dapat digunakan pada disiplin ilmu lainnya.
d. Hasil Belajar Matematika Hasil
belajar
matematika
adalah
kemampuan-kemampuan
matematika yang dimiliki seseorang berupa pemahaman, pengertian dan kemampuan sebagai keluaran (outputs) yang berupa perbuatan atau kinerja (performance) dari suatu masukan (inputs) yang berupa bermacam-macam informasi setelah melalui kegiatan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika terdiri dari faktor siswa dan faktor guru, sehingga dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika meliputi tiga aspek yaitu: (1) Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual terdiri dari: a.
Pengetahuan: mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan.
b.
Pemahaman: mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
20
c.
Penerapan: mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/problem yang konkret dan baru.
d.
Analisis: mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik.
e.
Sintesis: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.
f.
Evaluasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggung jawaban pendapat itu yang berdasarkan kriteria tertentu.
(2) Afektif, berkenaan dengan sikap terdiri dari : a.
Penerimaan: mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu.
b.
Partisipasi: mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c.
Penilai/penentu
sikap:
mencakup
kemampuan
untuk
memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. d.
Organisasi :mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sesuai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.
e.
Pembentukan pola hidup:
mencakup kemampuan untuk
menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga jadi milik pribadi dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. (3) Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak terdiri dari: a. Persepsi:
mencakup
kemampuan
untuk
mengadakan
diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih,
21
berdasarkan pembedaan ciri-ciri fisik yang khas pada masingmasing rangsanagan. b. Kesiapan: mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan melalui suatu gerakan atau rangkaian gerakan, kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental. c. Gerakan terbimbing: mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan. Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota tubuh, menurut contoh yang diperlihatkan atau diperdengarkan. d. Gerakan yang terbiasa: mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik yang lancar, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. e. Gerakan kompleks: mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat, dan efisien. f. Penyesuaian pola gerakan: mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai kemahiran. g. Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Pada penelitian ini aspek yang ditekankan yaitu aspek kognitif.
22
2. Pembelajaran Matematika Menggunakan Media CAI (Computer Assisted-Instuction). a. Pengertian Pembelajaran Matematika Dalam arti sempit, proses pembelajaran adalah proses pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas, dan teman sesama siswa.17 Didukung oleh pengertian yang disampaikan oleh Gange, Gange mendefinisikan pembelajaran sebagai seperangkat acra peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal (Gredler, 1991:205).18 Pembelajaran adalah suatu usaha dan proses yang dilakukan secara sadar dengan mengacu pada tujuan (pembentukan kompetensi), yang dengan sistematik dan terarah pada terwujudnya perubahan tingkah laku.19 Serupa dengan yang dikemukakan oleh Corey, Corey mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.20 Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Guru berperan sebagai komunikator, siswa berperan sebagai komunikasikan, dan materi yang dikomunikasikan berisi pesan berupa ilmu pengetahuan. Dalam komunikasi banyak arah dalam pembelajaran, peran peran 17
Eman Suherman, dkk, Strategi ..., hal.9 Ismail,dkk, Kapita Selekta Pembelajaran matematika, Jakarta : Universitas Terbuka, 2002,hal 1.13 19 Zurinal Z, Ilmu Pendidikan : Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan pendidikan, Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta pers, 2006, hal117 18
20
Ismail,dkk, Kapita Selekta Pembelajaran matematika...,hal 1.13
23
tersebut bias berubah, yaitu antara guru dengan siswa dan sebaliknya antara siswa dengan siswa.21 Interaksi guru-siswa berkenaan dengan komunikasi atau hubungan timbal balik atau hubungan dua arah antara siswa dan guru dan atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajarmengajar. Hal ini dapat dilihat dalam : 1) Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa. 2) Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik secara individual atau kelompok. 3) Dapatnya guru dan siswa tertentu dijadikan sumber belajar. 4) Senantiasa beradanya guru dalam situasi belajar-mengajar sebagai fasilitator belajar. 5) Tampilnya guru sebagai jalan keluar manakala siswa menghadapi jalan buntu dalam tugas belajarnya. 6) Adanya
kesempatan
mendapat
umpan
balik
secara
berkesinambungan dari hasil belajar yang diperoleh siswa.22 Pembelajaran
matematika
adalah
proses
yang
sengaja
dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika.
b. Media Pembelajaran 1) Pengertian Menurut Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. 23 Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. 21
Eman Suherman, dkk, Strategi ..., hal.9 Nana sudjana, Penilaian ...,hal.61 23 http://www.snapdrive.net/files/544779/panduan%20skripsi/contoh.pdf,diakses pada 19 Juli 2009 22
24
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.24 Dalam bahasa arab media disebut „wasail‟ bentuk jama dari „wasilah‟ yakni sinonim alwasth yang artinya „tengah‟. Kata temgah itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai perantara (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut.25
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.26 Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. AECT (Association of
Education and Comunication
Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.27 Serupa dengan pengertian yang dikemukakan Briggs, Briggs menyatakan bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pmbelajaran, seperti buku, film,viedeo dan sebagainya.28 Media merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3).29 Sejalan dengan pengertian rohani pengertian media lebih rinci diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.30
24
Arief. S. Sadiman, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h.6 25 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta:Gaung Persada Press, 2008, hal 6 26 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal.3 27 Azhar. Arsyad, Media Pembelajaran... h. 3 28 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/ 29 http://www.google.co.id/m/search?ct=fsh&q=pengertian+media, diakses pada 15 September 30 http://apadefinisinya.blogspot.com/2007/12/pengertian-media.html, 8 Juli 2009
25
Dari beberapa pengertian media yang telah dikemukakan di atas dapat di disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh guru untuk menyalurkan pesan ke penerima pesan (siswa) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat, motivasi dan tingkah laku sedemikian sehingga terjadi proses belajar pada diri siswa.
2) Manfaat Media Pembelajaran Manfaat media pengajaran didalam proses belajar mengajar sebagai berikut: 31 a. Media pengajaran dapat memeperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar. b. Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar siswa, Interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendirisendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. (1) Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung diruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model. (2) Obyek yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indra dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar. (3) Kejadian langkayang terjadi di masa lalu atau terjadi disekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping verbal. 31
Azhar Arsyad, Media...,hal.25-26
26
(4) Obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulsi komputer. (5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat didimulasikan dengan media seperti video, film, komputer. (6) Peristiwa alam seperti letusan gunung berapi atau prses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknikrekaman separti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer. d. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,dan linkungannya misalnya melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kekebun binatang. Kemp
dan
Dayton
(dalam
Depdiknas,
2003)
mengidentifikasikan beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu: 32 a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan. b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
32
Juli 2009
http://www.snapdrive.net/files/544779/panduan%20skripsi/contoh.pdf, diakses pada 8
27
3) Kriteria Pemilihan Media Beberapa
kriteria
dalam
memilih
media
yang
akan
33
digunakan, diantaranya adalah : 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tiga ranah tujuan, bisa salah satu atau gabungan dari dua atau ketiga ranah tersebut. Ketiga ranah tersebut yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan mental siswa 3. Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang mahal dan memakan waktu lama bukan jaminan sebagai media yang terbaik, menurut para guru kriteria media yang mereka pilih yaitu media yang mudah diperoleh atau mudah dibuat sendiri, dapat digunakan dimanapun, kapanpun dan tahan lama. 4. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan kriteria utama, secanggih apapun media yang tersedia apabila guru tidak terampil dalam menggunakannya maka media tersebut tidak mempunyai arti. 5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar blom tentu efektif untuk kelompok kecil atau perorangan. Jadi media yang digunakan harus tepat untuk kelompok sasaran. 6. Mutu teknis. Pengembangan visual harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misalnya informasi harus jelas dan tidak tertanggu oleh elemen lainnya yang terdapat dalam media tersebut. 33
Azhar Arsyad, Media..., hal.75-76
28
4) Jenis media Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika Jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika:34 1) Media Visual: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik. 2) Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya 3) Projected still media: slide, over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya 4) Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD), komputer dan sejenisnya. Dalam pembelajaran matematika supaya tidak terjadi verbalisme pada diri siswa sebaiknya menggunakan media, untuk memperjelas materi pelajaran. Dengan menggunakan media, siswa akan tertarik dengan pelajaran karena siswa melihat langsung benda atau objek yang sedang dipelajarinya. Dengan demikian, media pembelajaran dapat memberikan pengalaman serta mempertinggi daya serap siswa dalam menerima pelajaran sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan menarik. Jadi, media dalam pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai perantara dalam menyampaikan ide-ide atau konsep-konsep matematika. Media tersebut bisa berupa benda konkret, misalnya benda-benda yang menyerupai bangun geometri atau ilustrasi dari suatu konsep yang sedang dipelajari. Selain itu media juga mempunyai kemampuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, membuat konsep matematika yang abstrak, dapat disajikan dalam bentuk konkret sehingga lebih dapat dipahami, dimengerti dan dapat disajikan sesuai dengan tingkat-tingkat berpikir siswa. Dapat disimpulkan bahwa 34
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/13 November 2009, jam 16.15
29
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Penggunaan komputer sebagai media menjadi salah satu alternatif yang diandalkan untuk penyesuaian dengan kemajuan teknologi terkini.
c. Media CAI (Computer-Asissted Instruction ) 1) Pengertian Perkembangan zaman dapat ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih. Karena itu dalam proses pembelajaran perlu juga dikembangkan cara-cara mengajar yang baru pula, di antaranya ialah cara mengajar dengan mempergunakan komputer. Metode mengajar ini dikembangkan karena pertama-tama sudah jelas pada kehidupan modern di masa sekarang, komputer merupakan suatu alat yang penting. Media pembelajaran dengan bantuan komputer dapat diajarkan cara-cara mencari informasi baru, yaitu dengan menyeleksi dan mengolah pertanyaan, sehingga terdapat jawaban terhadap suatu pertanyaan. Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik sederhana yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat kompoen dasar, yaitu input (misalnya keybord, writting pad), prosesor (CPU: unit pemroses data yang di input), penyimpanan data (memori yang menyimpan data yang akan diproses oleh CPU baik secara permanen/ROM maupun untuk sementara/RAM), dan output (misalnya layar monitor, printer atau plotter).35 Komputer
dewasa
ini
memiliki
kemampuan
untuk
menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya, seperi CD player, video tape, audio tape, dapat dihubungkan dengan proyektor (Infokus). Di sampig itu, komputer dapat 35
Azhar Arsyad, Media………………………………….hal.53
30
merekam, menganalisis dan memberi reaksi kepada respon yang di input oleh pemakai atau siswa. Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal sering dinamakan pengajaran dengan bantuan komputer (CAI). 36 Pembelajaran
berbantuan
komputer
adalah
aplikasi
komputer sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar.37 Sistem–sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara langsung kepada para siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam sistem, inilah yang disebut pengajaran dengan bantuan komputer.38 CAI (Computer-Assisted Instruction), disini komputer mengambil lebih banyak bagian dari pekerjaan seorang instruktur. Seluruh material dapat dipresentasikan dengan komputer sementara sebagian
lain
material
masih
dapat
dipresentasikan
oleh
instruktur.39. Sedangkan menurut Hinich (dalam Said, 2000), CAI (Computer-Assisted
Instruction)
adalah
suatu
program
pembelajaran yang dibuat dalam sistem komputer, di mana dalam menyampaikan suatu materi sudah diprogramkan langsung kepada pengguna. 40 Menurut beberapa definisi media CAI (Computer-Assisted Instruction) di atas maka dapat disimpulkan bahwa CAI (Computer-Assisted Instruction) adalah suatu sistem penyampaian materi pelajaran yang berbasis mikroprosesor (komputer) yang pelajarannya dirancang dan diprogram kedalam sistem tersebut.
36
Azhar Arsyad...,hal.54 http://www.linux.or.id/node/2839, diakses pada 25 Oktober 2009 38 http://kurtek.upi.edu/media/berbasis%20komputer.htm, diakses pada 7 September 2009 39 http://home.unpar.ac.id/~gkarya/hci/Computer%20Based%20Instruction.pdf, diakses pada 2 Desember2009 40 http://www.google.co.id/search?q=cara+penulisan+naskah+program+multimedia+intera ktifus, pada 20 Oktober 2009 37
31
2) Faktor Pendukung Keberhasilan CAI (ComputerAssisted Instruction) Beberapa hal yang mendukung keberhasilan penggunaan media CAI (Computer-Assisted Instruction):41 1. Belajar harus menyenangkan. a. Belajar harus menantang. b. Rasa ingin tahu c. Membuat siswa dapat berfantasi. 2. Interaktivitas. a. Dukungan komputer yang dinamis. b. Dukungan sosial yang dinamis. c. Aktif dan interaktif. d. Keluasan. e. Power. 3. Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocok, dan tersedia feedback. a. Tugas-tugas latihan harus sesuai denan tingkat perkembangan siswa. b. Kesempatan
latihan
dengan
bantuan
komputer
harus
mempersiapkan umpan balik yang dapat dipahami, segera, dan produktif. c. Untuk tugas latihan yang kompleks komputer dapat mendukung salah satu aspek performansi. d. Lingkungan latihan dan praktek harus memotivasi. 4. Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal. a. Memberikan saran yang berkenaan dengan kelemahan dan kekurangan siswa. b. Memberikan contoh atau kegiatan alternatif yang langkahnya lebih baik dari langkah siswa.
41
Azhar Arsyad...,hal.165-169
32
c. Memberikan langkah atau kegiatan yang membuat siswa itu terhindar dari kesalahan ketika dia akan salah. d. Jangan memberikan dua kali atau dua langkah secara berturut-turut. e. Memberikan ucapan selamat ketika langkah atau kegiatannya berhasil. f. Memberikan kesempatan siswa untuk
mandiri
dalam
menyelesaikan masalah. g. Jangan memaksakan siswa untuk menyelesaikan suatu masalah.
3) Aspek Penting dalam Perencanaan CAI (ComputerAssisted Instruction) Aspek-aspek dalam perencanaan CAI adalah: umpan balik, percabangan, tampilan, monitoring kemajuan, petunjuk, dan penilaian.42 1. Umpan balik Setelah memberikan respon, para siswa harus segera diberi umpan balik. Umpan balik bisa berupa komentar, pujian, peringatan atau perintah tertentu bahwa respon siswa tersebut benar atau salah. Umpan balik akan semakin menarik dan menambah motivasi belajar apabila disertai ilustrasi suara, gambar atau video klip. Informasi kemajuan belajar harus juga diberikan kepada siswa baik selama kegiatan belajarnya atau setelah selesai suatu bagian pelajaran tertentu. Misalnya adalah pemberitahuan jumlah skor yang benar dari sejumlah soal yang dikerjakan.
42
http://smkn3-kuningan.net/seminar_uny/11_Sunaryo%20S.pdf, diakses pada 8 oktober 2009
33
2. Percabangan Percabangan adalah beberapa alternatif jalan yang perlu ditempuh oleh siswa dalam kegiatan belajarnya melalui program CAI (Computer-Assisted Instruction). Program memberikan percabangan berdasarkan respon siswa. Misalnya, siswa yang selalu salah dalam menjawab pertanyaan materi tertentu, maka program harus merekomendasikan untuk mempelajari lagi bagian tersebut atau bila siswa mencapai skor tertentu, siswa bisa langsung menuju ke tingkat atas dan sebaliknya. Model percabangan yang lain adalah yang bisa dikontrol oleh siswa. Yaitu saat siswa sedang mempelajari suatu topik, pada bagian tertentu yang dirasa sulit bisa diberi tanda khusus sehingga bila diinginkan siswa bisa mendapat informasi lebih lanjut dan kemudian kembali lagi ke topik semula. 3. Tampilan Karena program CAI (Computer-Assisted Instruction) dikerjakan melalui layar monitor, maka perlu diperhatikan jenis informasi, komponen tampilan, dan keterbacaan. Jenis informasi yang ditampilkan bisa berupa teks, gambar, suara, animasi atau video klip. Ilustrasi dan warna bisa menarik perhatian siswa, tetapi bila berlebihan akan mengecohkan. Satu layar bila mungkin berisi satu ide atau pokok bahasan saja. Komponen tampilan yang penting adalah identifikasi tampilan seperti nomor halaman, judul atau subjudul yang sedang dipelajari, perintah-perintah seperti untuk maju, mundur, berhenti dan sebagainya. Keterbacaan tampilan perlu mendapat perhatian karena umumnya resolusi layar monitor lebih rendah dari pada halaman buku. Ukuran huruf hendaknya tidak terlalu kecil dan jenis huruf juga yang sederhana dan mudah dibaca.
34
4. Monitoring Kemajuan Program CAI
(Computer-Assisted Instruction) akan
lebih efektif bila selalu memberi informasi kepada siswa pada bagian mana dia sedang bekerja dari materi yang sedang dipelajari, apa yang akan dipelajari berikutnya dan yang akan dicapai setelah selesai nanti. Penyampaian tujuan yang jelas pada awal materi berkaitan erat dengan hasil pencapaian belajar pada program CAI (Computer-Assisted Instruction). Sebelum mengerjakan suatu materi, siswa diberi ulasan singkat materi sebelumnya. Dan sebelum mengakhiri, siswa diberi pula ulasan tentang materi yang akan datang. 5. Petunjuk Guru yang baik adalah yang bisa memberi petunjuk kepada siswa ke arah pencapaian jawaban yang benar. Demikian juga program CAI (Computer-Assisted Instruction) yang efektif adalah yang bisa melakukan hal seperti itu. Variasi kata-kata petunjuk tersebut misalnya: “jawaban anda hampir benar”, “coba kerjakan dengan cara lain” dan lain sebagainya. Disamping
itu,
adanya
petunjuk
dalam
program
CAI
(Computer-Assisted Instruction) berarti siswa bisa menggunakan atau mengoperasikan program secara individual dengan mudah tanpa bantuan orang lain. Dan apabila mendapat kesulitan, siswa bisa memanggil “HELP” menu dari program tersebut. 6. Penilaian Program CAI (Computer-Assisted Instruction) yang baik harus dilengkapi dengan aspek penilaian. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami materi yang dipelajari, pada setiap subtopik siswa perlu diberi tes atau soal latihan. Hasil penilaian bila perlu bisa terdokumentasi secara otomatis, sehingga guru bisa memonitor diwaktu lain. Atau bahkan bisa
35
diakses setiap saat siswa belajar sehingga bisa dibuat grafik kemajuan belajarnya.
4) Format Penyajian Media CAI (Computer-Assisted Instruction) Karena program CAI (Computer-Assisted Instruction) dikerjakan melalui layar monitor, maka perlu diperhatikan jenis informasi, komponen tampilan, dan keterbacaan. Jenis informasi yang ditampilkan bisa berupa teks, gambar, suara, animasi atau video klip. Ilustrasi dan warna bisa menarik perhatian siswa, tetapi bila berlebihan akan mengecohkan. Satu layar bila mungkin berisi satu ide atau pokok bahasan saja. Komponen tampilan yang penting adalah identifikasi tampilan seperti nomor halaman, judul atau subjudul yang sedang dipelajari, perintah-perintah seperti untuk maju, mundur, berhenti dan sebagainya. Keterbacaan tampilan perlu mendapat perhatian karena umumnya resolusi layar monitor lebih rendah dari pada halaman buku. Ukuran huruf hendaknya tidak terlalu kecil dan jenis huruf juga yang sederhana dan mudah dibaca. Program dalam media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial yang akan di pakai menggunakan WEB Base, yang dapat diakses secara online maupun offline. WEB Base yang sesuai adalah Web Enhanced Course,
karena kegiatan pembelajaran
utama adalah tatap muka di kelas. Media yang telah didesain akan disajikan kedalam sebuah WEB BASE, web base merupakan dasar dari website, jadi media yang telah didesain akan diformat menjadi file HTML. Media tersebut dapat diakses secara offline dengan cara klik file HTML open browser yang dimiliki dan dapat diakses secara online melalui sebuah website yang telah diupload file dasarnya kedalam hosting di Internet.
36
d. Keuntungan CAI (Computer-Assisted Instruction) Begitu banyak keuntungan menggunakan media komputer dalam pembelajaran CAI (Computer-Assisted Instruction), diantaranya yaitu:43 a.
Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat efektif, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diiginkan program yang digunakan.
b.
Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboraturium atau simulasi karena tersedinya animasi gerak, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
c.
Membuat suasana belajar tidak membosankan karena terdapat animasi, gerak, variasi warna dan membuat materi yang disampaikan sangat mudah untuk dipahami oleh siswa.
d.
Dapat berhubungan dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disk, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
e. Keterbatasan CAI (Computer-Assisted Instruction) Beberapa keterbatasan menggunakan media
komputer dalam
pembelajaran CAI (Computer-Assisted Instruction), diantaranya yaitu:44 a.
Harga perangkat lunaknya (software) mahal.
b.
Penggunaan
media
berbantuan
komputer
memerlukan
keterampilan dan pengetahuan khusus tentang komputer. c.
Begitu banyaknya perangkat keras (Hardware) menyebabkan perangkat lunak (software) yang tersedia untuk satu model tidak kompatibel dengan model yang lainnya.
43
Azhar Arsyad, Media...,hal.54-55 Azhar Arsyad, Media...,hal.55-56
44
37
d.
komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil.
f. WEB BASE (Website Base) Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Salah satu fasilitas internet yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu informasi baik secara online maupun offline adalah web.45 Web adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, yang diantara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan Anda membaca data dan informasi tesebut Anda dapat mempergunakan web browser seperti Internet Explore ataupun Netscape.46 Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis
45
http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=11, diakses pada 21 September 2009 46 http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=11, diakses pada 21 September 2009
38
apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website.47 Website Base Merupakan dasar dari penggunaan website, dapat diakses secara offline jika memiliki file dasarnya dengan cara open browser yang dimiliki pada file html, dan dapat diakses secara online jika suda diupload kedalam sebuah website. Ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui Internet yang layak
dipertimbangkan
sebagai
dasar
pengembangan
sistem
pembelajaran dengan mendayagunakan internet yaitu: 48 1. Web
Course,
ialah
penggunaan
internet
untuk
keperluan
pembelajaran, dimana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Siswa dan guru sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap saat. 2. Web Centric Course, dimana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. Walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses belajar melalui internet. 3. Web Enhanced Course, ialah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran guna menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama Web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di kelas. Pada penelitian yang penulis lakukan. penulis menggunakan Web Enhanced Course, yaitu pembelajaran utama adalah tatap muka 47
http://deeyaan.blogspot.com/2008/03/pengertian-website.html, diakses pada 5 Desember 2009 48 http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=12, pada 21 September 2009
39
didalam kelas. Untuk latihan tambahan dan mengerjakan pekerjaan rumah menggunakan sistem online, sedangkan pembelajaran dikelas menngunakan sistem offline.
3. Tipe Tutorial a. Pengertian McGraw dalam bukunya Technology for teacher : Mastering New Media and Portofolio Development menyatakan “Computer tutorials are training tools in wich new information is taught, verified, and reinforced through interaction with a computer”.49 Menurut McGraw tipe tutorial didalam komputer adalah alat yang digunakan untuk mengajarkan, menguji dan memperkuat sebuah informasi baru yang digunakan sebagai interaksi didalam komputer. Program pengajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur.50 Informasi atau pesan berupa suatu konsep disajikan dilayar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada program
tutorial, program tersebut
memperkenalkan materi pelajaran baru kepada siswa dan kemudian Ditindak lanjuti dengan latihan dan praktik.51 Jadi tutorial yang dimaksud yaitu komputer akan menampilkan informasi dan penjelasan materi seperti seorang guru termasuk mengajukan dan menjawab pertanyaan.
b. Ciri-ciri Tipe Tutorial Terdapat beberapa hal yang menjadi ciri model tutorial, dimana materi pelajaran dikemas dalam bentuk prosedur sebagai berikut: 52
49
McGraw, Technology ...,(on cd) Azhar Arsyad, Media ...., hal.15 51 http://www.geocities.com/agoes66_gt/Pemanfaatan_Komputer_sebagai_Media.pdf, diakses pada 6 September 2009 52 http://kurtek.upi.edu/media/sources/Model%20Tutorial.pdf, diakses pada 2 Agustus 2009 50
40
1. Pendahuluan Pendahuluan berisi identitas mata kuliah, identitas programer, judul, pokok materi perkuliahan/pembelajaran, petunjuk atau langkah pembelajaran yang harus ditempuh. 2. Pokok Materi Materi yang dikemas dalam dua bagian, yaitu bagian uraian materi (content) dan bagian evaluation. Bentuk soal yang dikonstruksi adalah multiple choice atau pilihan ganda dengan option (a), (b), (c), dan (d). Hal ini dilakukan guna memudahkan desain link atau keterhubungan antar deteksi jawaban benar dan salah dengan statement yang diperlukan, misalnya jika jawaban salah adalah (a), maka benar atau salahnya jawaban (a) yang dipilih akan memungkinkan statement apa yang bisa dimunculkan, misalnya muncul statement sebagai respon “betul”, maka proses akan berlanjut. Sebaliknya jika jawaban (a) itu adalah “kurang tepat” , maka belajar harus diulang atau peserta didik harus mengulang kembali materi yang ditanyakan tersebut. 3. Jenis Balikan atau Respon Sebagaiman telah dijelaskan pada bagian 2, bahwa didalam tutorial diperlukan adanya desain balikan atau respon terhadap jawabanjawaban yang diberikan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. 4. Deteksi Jawaban Salah atau Betul Untuk memberikan gambaran hasil akhir dari sejumlah pertanyaan yang disajikan dan dijawab siswa, maka skor-skor akan diperlihatkan diakhir program, sehingga berapa kali ia menjawab salah dan mengulangi materi(membaca materi kembali), dan berapa kali ia menjawab dengan benar. 5. Soal Formatif atau UTS, bisa disajikan secara tersiendiri diluar prosedur tutorial.
41
Di mana soal evaluasi ini tersendiri dibuat atau memiliki icon yang dirancang khusus dalam menu utama dari model turorial tersebut. 6. Melihat Hasil Melihat hasil merupakan salah satu kontrol terhadap mastery learning
peserta
didik
dalam
menyelesaikan
semua
materi
pembelajaran beserta soal-soal yang disajikan dalam model tutorial. Di mana pada bagian ini didesain dalam bentuk skor angka atau grafik benar dan salah. Ciri-ciri lain yang perlu ada dalam presentasi tipe tutorial:53 1. Dapat mengajar keterampilan tingkat rendah maupun keterampilan tingkat tinggi. Keterampilan yang dimaksud adalah tingkat kesukaran sebuah materi, dengan tipe tutorial komputer harus bisa menjelaskan selayaknya seorang guru utuk menjelaskan materi baik yang mudah maupun yang susah dipahami. 2. Dapat berbentuk latihan. Menjelaskan suatu materi dapat dengan cara memberikan soal latihan terlebih dahulu, kemudian dijelaskan setelahnya. 3. Dapat berbentuk pemecahan dan analisis masalah. 4. Sering bersifat memberi pengulangan dan pengayaan atas dasar keinginan siswa. komputer memiliki kemampuan percabangan sehingga siswa dapat dengan mudah mengakses materi sebelumnya. 5. Bisa berupa testing. Memiliki soal atau kuis untuk mengevaluasi siswa.
53
http://www.google.co.id/search?q=cara+penulisan+naskah+program+multimedia+inter aktif, diakses pada 20 oktober 2009
42
4. Pembelajaran
Menggunakan
Media
CAI
(Computer-
Assisted Instruction) Berbasis Powerpoint a. Pengertian Powerpoint Microsoft Powerpoint atau Microsoft Office Powerpoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka.54 Powerpoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft Powerpoint saja menjadi Microsoft Office Powerpoint.
b. Kegunaan Powerpoint 1) Powerpoint adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk keperluan presentasi, baik berupa seminar, promo sebuah produk, maupun kegiatan yang bersifat ilmiah yang melibatkan banyak peserta.55 2) Powerpoint merupakan program aplikasi yang digunakan untuk membuat presentasi yang berupa teks, table, gambar, grafik, diagram dan sebagainya.56
54
WikimediaFoundation,Inc,Microsoft_Powerpoint,http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft _PowerPoint, 02 Agustus 2009, 09:03 55 Hadi Purnomo Catur, Powerpoint 2007 mudah, praktis dan lengkap, (Jakarta: PT. Mediakita, 2008), h.1 56 Gumawang Atang, Belajar Otodidak word, exel, power point 2007, (Bandung: PT Informatika, 2009), h.334
43
c. Presentasi dalam Powerpoint Presentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk menjelaskan tentang sesuatu hal dalam bentuk slide yang telah dirangkum dan dikemas dengan visualisasi yang menarik.57 Presentasi yang akan disampaikan dibuat dalam bentuk slide presentasi. Slide presentasi adalah lembar atau tempat untuk membuat data presentasi yang bisa berupa teks, grafik, tabel, dan sebagainya.58 Slide yang ditampilakan tentunya harus baik dan berkualitas. Slide presentasi yang dikatakan baik harus memenuhi beberapa aturan, antara lain: 59 a. Slide presentasi harus sederhana. b. Antara teks dan gambar harus pada jarak yang aman. c. Slide berisi point-point saja. d. Teks harus menggunakan ukuran font yang besar dan slide dalam bentuk landscape. e. Isi slide harus mudah di baca. f. Slide menggunakan themes yang konsisten. Didalam proses pendidikan dan pembelajaran , guru sebagai tanaga pendidik juga bisa menggunakan program power point sebagai media
untuk
menyampaikan
materi
pelajaran.
Didalam
mempresentasikan materi pengajaran dengan power point, tentunya harus ditunjang oleh komponen lain yang mendukung diantaranya adalah LCD dan Komputer. Tanpa adanya kedua komponen tersebut, maka data power point yang telah dirancang tidak dapat disajikan. Didalam menyajikan data atau materi pelajaran dengan program power point, guru harus memperhatikan beberapa hal agar presentasi yang disampaikan mudah diterima siswa.
57
Hadi Purnomo Catur, Power Point………………..…, h.1 Gumawang Atang. Belajar Otodidak word ………..., h.344 59 http://www.muammadnoer.com/2009/02/6-prinsip-penggunaan-slide-dalam-presentasi 58
44
Presentasi yang baik harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain : a. Isi Presentasi Isi presentasi yang disajikan haruslah jelas dan mudah diterima oleh siswa. b. Struktur presentasi Presentase yang disampaikan haruslah terstruktur dengan rapi. Mulai dari bagian awal presentasi, kemudian isi pokok materi, dan bagian akhir presentasi. c. Kemasan Presentase harus dikemas sedemikian rupa hingga menarik. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan gambar atau animasi yang nantinya dapat membantu memperjelas siswa dalam memahami materi yang disampaikan. d. Faktor Pembicara Dalam hal ini tentunya guru sebagai pendidik yang berperan sebagai pembicara didalam proses belajar mengajar harus bisa menguasai program power point tersebut. Disamping itu perlu diperhatikan pula cara guru dalam menjelaskan tiap-tiap slide yang ditampilkan. Dengan menggunakan bahasa yang jelas, teratur, dan sistematis tentunya akan membuat proses pembelajaran tersebut menjadi menarik.
45
5.
Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Media (Computer-Assisted
Instruction)
dengan
CAI
Pembelajaran
Menggunakan Media Berbasis Powerpoint
Tabel 2. 1 CAI (Computer-Assisted
Power Point
Instruction)
1. Proses pembelajaran dilakukan di 1. Proses pembelajaran dilakukan di kelas.
laboratorium komputer.
2. Dalam proses pembelajaran setiap 2. Media dioperasikan oleh guru siswa
menggunakan
komputer
(guru sebagai operator)
(siswa sebagai operator).
3. Dalam proses pembelajaran
3. Dapat sebagai tutor yang
siswa hanya memperhatikan
menggantikan guru di dalam
penjelasan dari guru
kelas.
(pembelajaran berpusat pada
4. Animasi tidak terbatas. 5. Tidak banyak membutuhkan memori.
guru). 4. Animasinya terbatas. 5. Memorinya terlalu besar.
B. Hasil Penelitian yang Relevan 1.
Judul penelitiannya adalah “Pembelajaran berbasis CAI
(Computer-
Assisted Instruction) sebuah inovasi dalam meningkatkan kualitas Pembelajaran di SMA Negeri 4 Probolinggo”. Menurut kesimpulan penulis dari penerapan media tersebut yaitu model pembelajaran berbasis komputer adalah penggerak dan unggul untuk membantu siswa belajar melakukan tugas-tugas secara individu ataupun kelompok, menggunakan sumber-sumber dari dunia maya maupun lokal dalam menambah wawasan berfikir siswa. Pembelajaran dengan sistem berbantuan
46
komputer efektif dan menguntungkan sebagai model pembelajaran yang dilakukan guru.60 2. Judul Penelitiannya adalah “Pemanfaatan Komputer Sebagai Media untuk Membantu Siswa dalam Menyerap Konsep-konsep Matematika”. Menurut penulis Agus Supriyono dalam penelitiannya mengatakan program pengajaran yang diatur oleh komputer adalah program yang dibuat oleh perancang pembelajaran untuk meningkatkan kemajuan siswa dalam urutan instruksional yang terencana. Program ini merupakan suatu program interaktif yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan siswa serta mencatat keberhasilan siswa dan dapat dibandingkan dengan siswa lainnya.61
C. Kerangka Berfikir Belajar adalah proses perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil latihan, pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Di dalam proses pembelajaran yang terjadi di sekolah-sekolah hasilnya terkadang tidak memuaskan, yakni tidak sesuai seperti yang diharapkan, khususnya pembelajaran matematika. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan dana, serta kemampuan guru untuk mengembangkan model dan media pembelajaran yang efektik. Akibatnya siswa tidak merasa senang, takut untuk belajar matematika, dan mereka menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran, salah satunya adalah pemilihan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
60
http://media.diknas .go.id/media/document/5410.pdf, diakses pada 25 November 2009 http://www.geocities.com/agoes66_gt/Pemanfaatan_Komputer _Sebagai_Media.pdf diakses pada 26 september 2009 61
47
Seiring dengan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif, efisien, dan memberikan nuansa menyenangkan pada siswa, serta dengan berkembangnya teknologi komputer saat ini, maka pemanfaatan teknologi informasi sangat dibutuhkan. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Untuk itu media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial dengan sistem multimedia merupakan salah satu alternatif alat bantu pembelajaran yang cukup baik. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka diduga bahwa pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) Tipe tutorial dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.
D. Perumusan Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dan kerangka berfikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Hasil belajar matematika siswa menggunakan media CAI (ComputerAssisted Instruction) dengan tipe tutorial lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) berbasis Powerpoint”.
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 4 Model Jakarta
2.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010 pada bulan Maret – April.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, dimana peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan kecuali dari beberapa variabel tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel dibagi menjadi dua bagian yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe Tutorial dan kelompok kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan media power point. Kemudian setelah diberikan perlakuan kedua kelompok tersebut diberikan test akhir. Selanjutnya skor test tersebut dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan motivasi belajar matematika siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
C. Desain Penelitian Adapun desain penelitian yang digunakan adalah Desain Randomized Control Group Only:1
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), h.87.
48
49
E
XE
T
R K
T
Keterangan: E
: Kelompok eksperimen
K
: Kelompok kontrol
R
: Random
XE
: Perlakuan kelompok Eksperimen
T
: Hasil post-test
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penggunaan teknik sampling dalam penelitian ini diperlukan untuk memperoleh sampel yang refresentatif. Sehingga hasil penelitian dapat dipergunakan dalam memprediksi pada situasi lain. Untuk itu dalam penelitian ini digunakan teknik sampling sebagai berikut: 1. Populasi Target Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa MAN 4 Jakarta. 2. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 9 kelas. 3. Teknik Pengambilan Sampel Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak dua kelas dan pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Dengan teknik ini, maka setiap kelas yang berada dalam populasi terjangkau memperoleh kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel penelitian. Pengambilan unit siswa yaitu mengambil 2 kelas dari 9 kelas yang ada, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas
50
sebagai kelas kontrol. Dari kedua kelas tersebut diambil lagi secara acak untuk mendapatkan mana yang menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah dilakukan pengambilan secara acak maka yang menjadi kelas eksperimen adalah X-7 dan yang menjadi kelas kontrol adalah X-5
E. Instrumen Penlitian Bentuk Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk tes, maka digunakan pengujian validitas isi yaitu dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.
1. Definisi Konseptual Secara konsep hasil belajar matematika adalah kemampuankemampuan matematika yang dimiliki seseorang berupa pemahaman, pengertian dan kemampuan sebagai keluaran (outputs) yang berupa perbuatan atau kinerja (performance) dari suatu masukan (inputs) yang berupa bermacam-macam informasi setelah melalui kegiatan belajar. 2. Definisi operasional Secara operasional hasil belajar matematika adalah skor yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran matematika dengan materi pokok dimensi tiga, mencakup pokok bahasan kedudukan, jarak, sudut dan irisan sebuah bidang yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga Hasil belajar matematika diukur dengan menggunakan tes obyektif dengan jumlah soal 25 dan setiap butir-butir soal mempunyai bobot nilai 4, sehingga skor maksimal yang diperoleh siswa 100 dan skor minimal yang diperoleh siswa adalah 0 (nol).
51
3. Kisi-kisi insrumen Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar No
1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
dasar
Menentukan
1. Menentukan
Materi
1. Kedudukan
Indikator
a. Mengidentifikasi
kedudukan,
kedudukan
titik, garis,
bentuk-bentuk
jarak, sudut
titik, garis,
bidang dalam
bangun ruang
dan
bidang
ruang
sebuah
dalam ruang
dimensi tiga
bidang yang
dimensi tiga
irisan
melibatkan titik, dan
b. Menentukan luas
Butir
Jumlah
Soal
soal
1,2,3
3
4,5,6,
6
permukaan dan
7
volume bangun
8,9,
ruang
garis
10,11
2
12,13
2
14,15
2
16,17
2
a. Menetukan jarak 18,19,
4
c. Menyebutkan
bidang
kedudukan titik
dalam ruang
dengan garis
dimensi tiga d. Menyebutkan kedudukan titik dengan bidang e. Menyebutkan kedudukan garis dengan garis f. Menyebutkan kedudukan bidang dengan bidang 2. Menentukan
2. Jarak dalam
jarak dan
ruang
titik kegaris
dimensi tiga
dan dari titik ke bidang dalam ruang
titik kegaris
20,21
b. Menentukan jarak 22,23, titik ke bidang
24,25
4
52
dimensi tiga
3. Menentukan
3. Sudut dalam
a. Menentukan besar 26,27
besar sudut
ruang
sudut antara garis
antara garis
dimensi tiga
dan garis
dan garis,
b. Menentukan besar 28,29 sudut antara garis
garis dan bidang dan
dengan bidang
antara dua
c. Menentukan besar
bidang
sudut antara
dalam ruang
bidang dengan
dimensi tiga.
bidang
4. Menentukan
4.Irisan
dalam a. Menentukan
irisan sebuah
ruang
bentuk irisan
bidang pada
dimensi tiga
bidang
2
2
30,31
2
33,35
2
32,34
2
b. Menentukan
sebuah bangun
panjang dan luas
ruang
irisan bidang
Tabel 3. 2 Tingkat Kognisi Instrumen Tes Hasil Belajar No
Materi/Pokok
Butir soal
Jumlah
Bahasan
1
Identifikasi bangun ruang, Volume, Kedudukan titik,
garis,
bidang dalam ruang dimensi
item C1
C2
1
2,3, 10, 11, 4,5,6,7,8,9, 12, 13,
C3
C4 14,15 16,17
C5
C6 17
53
tiga 2
Jarak
dalam
18,19,20,22,23,24,25
21
8
ruang dimensi tiga 3
Sudut
dalam
26,27,
29
ruang dimensi
28
30,31
6
33
tiga 4
Irisan
dalam
35
34,
32
ruang dimensi tiga Total
Keterangan : C1 = Hasil belajar kategori pengetahuan C2 = Hasil belajar kategori pemahaman C3 = Hasil belajar kategori aplikasi C4 = Hasil belajar kategori analisis C5 = Hasil belajar kategori sintesis C6 = Hasil belajar kategori evaluasi
F. Teknik Pengumpulan Data Sebelum digunakan dalam penelitian, instrument ini terlebih dahulu diuji cobakan kepada kelas lain untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas Penelitian ini digunakan validitas isi (content validity), salah satu ciri tes itu baik adalah apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid.
4
54
Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi point biserial, yaitu:
2
Mp
rpbis
Ket:
Mt St
p q
rpbis = koefisien korelasi point biserial Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item
yang dicari korelasinya dengan tes
Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes) St
= Standar deviasi skor total
p
=
Proporsi subjek yang menjawab betulitem tersebut
q
=
1–p
Untuk mengetahui valid atau tidak validnya butir soal, maka rhitung dibandingka dengan rtabel Point Biserial. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka soal tersebut valid, dan jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka soal tersebut tidak valid. Hasil uji validitas (lampitran 5), dari 35 soal pilihan ganda yang diuji cobakan menunjukan 25 soal valid dan 10 soal tidak valid.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengukur ketepatan atau keajegan alat tes tersebut. Untuk uji reliabilitas ini digunakan rumus Kuder–Richardson (KR20), yaitu:3 r11 =
2
K K 1
St
2
pq St
2
2
dengan St =
n
xi
2
xi
2
n (n 1)
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 cet. XIII h.283 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, cet. VII h.100
55
Ket:
r11
= koefisien reliabilitas tes
p
= proporsi siswa yang menjawab item soal dengan benar
q
= proporsi siswa yang menjawab item soal dengan salah
k
= banyak butir soal yang valid
St
= standar deviasi total yang valid
Hasil uji reliabilitas (lampitran 6), diperoleh nilai r11 = 0,84 dan r table = 0,349. Karena lebih besar maka instrument tes reliable atau memiliki keajegan.
3. Pengujian Taraf Kesukaran Uji taraf kesukaran soal adalah menghitung indeks besarannya. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui soal-soal yang mudah, sedang dan sukar, rumus yang digunakan :4 P= Ket:
B JS
P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Hasil uji taraf kesukaran (lampitran 7), dari 25 soal pilihan ganda yang diuji cobakan menunjukan butir soal yang memiliki kadar sukar sebanyak 2 soal (8 %), kadar sedang sebanyak 21 soal (84 %), kadar mudah 2 soal (8 %).
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar ... h.208
56
Klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai berikut:5 Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran IK = 0,0
Keterangan Soal terlalu sukar
0,00 < IK ≤ 0,30
Soal sukar
0,30 < IK ≤ 0,70
Soal sedang
0,70 < IK ≤ 1,00
Soal mudah
IK = 1,00
Soal terlalu mudah
4. Daya Beda Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan adalah :6 D=
BA JA
BB JB
Ket : D = indeks daya beda BA = banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk setiap butir soal BB = banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap butir soal JA = jumlah siswa kelas atas JB = jumlah siswa kelas bawah Hasil uji Daya pembeda item (lampitran 8), menunjukan 18 butir soal memiliki kemampuan bcukup dan 7 butir soal memiliki kemampuan baik.
5
M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. II, h. 134 6 M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. II, h. 134
57
Adapun klasifikasi daya beda dapat dilihat pada tabel berikut:7 Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Beda Klasifikasi Daya Beda
Indeks Daya Beda
0,00 – 0,20
Jelek (poor)
0,20 – 0,40
Cukup (satisfactory)
0,40 – 0,70
Baik (good)
0,70 – 1,00
Baik sekali (excellent)
< 0,00 (negatif)
Tidak Baik
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tes hasil belajar yang diberikan kepada siswa. Setiap butir soal yang dijawab dengan benar diberikan skor 1 (satu), sedangkan untuk setiap jawaban yang salah diberikan skor 0 (nol).
G. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat analisis data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut; 1. Memaparkan hasil rancangan media yang telah dibuat berupa media CAI (Computer-Assisted Instruction) dan media berbasis Powerpoint. 2. Melakukan analisis deskripsi dengan menentukan nilai tertinggi, terendah, standar deviasi, distribusi frekuensi dan diagram histogram. 3. Melakukan uji persyaratan analisis dengan menggunakan uji Lilliefors untuk
mengetahui
data
yang
berdistribusi
normal,
melihat
homogenitas dengan uji fisher. 4. Melakukan uji hipotesis dengan uji “t” untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas eksperiman dengan kelas control.
7
M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar ... h. 135
58
1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis, yaitu:
a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji Lilliefors. Langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: 1) Urutkan data dari skor yang terendah sampai skor tertinggi 2) Tentukan Zi dari tiap-tiap data, dengan rumus: Zi =
xi
x
SD
3) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi a) Jika Zi > 0 maka F ( Zi ) = 0,5 + nilai tabel b) Jika Zi < 0 maka F ( Zi ) = 1 – (0,5 + nilai tabel) 4) Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, Z3 …, Zn yang lebih kecil sama dengan Zi S(Zi) = 5) Hitung
selisih
banyaknya Z1 , Z 2 , Z3 ...,Z n n
F(Zi)–S(Zi)
kemudian
tentukan
harga
mutlaknya 6) Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut, nilai ini kita namakan Lhitung atau Lo 7) Mengambil interpretasi Lhitung dengan membandingkannya dengan Ltabel 8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lhitung dan Ltabel didapat. Apabila Lhitung < Ltabel sampel berasal dari distribusi normal.
59
Hasil pengujian normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh Lhitung atau Lo = 0,1506 . Dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ltabel atau Lt untuk n = 32 pada taraf signifikan 0,1566 . Karena Lo
Lt (0,1506
0,05 adalah
0,1566), maka dapat disimpulkan
bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian normalitas untuk kelas kontrol diperoleh Lhitung atau Lo = 0,091. Dan dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ltabel atau Lt untuk n = 32 pada taraf signifikan 0,05 adalah 0,1566 . Karena Lo
Lt ( 0,091
0,1566 ), maka
dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah:8
F
Dimana, S
2
n
S1
2
S2
2
fX 2
, fX
2
n(n 1)
Keterangan: F
: Homogenitas
S12 : Varians terbesar S22 : Varians terkecil Adapun kriteria pengujiannya adalah: 1) Jika Fhitung
Ftabel, maka Ho di terima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen.
8
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. III, h. 249
60
2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho di tolak yang berarti variansi populasi kedua variabel tidak homogen.
Untuk taraf keyakinan
0,05 dan derajat kebebasan
pembilang db = nb – 1 serta derajat kebebasan penyebut dk = nk – 1 dengan nb merupakan ukuran sampel yang variansinya besar dan nk merupakan ukuran sampel yang variansnya kecil. Hasil pengujian homogenitas diperoleh Fhitung = 1,211 dan Ftabel = 2,049 pada taraf signifikan
0,05 untuk derajat
kebebasan pembilang 31dan derajat kebebasan penyebut 31, karena Fhitung
Ftabel, maka Ho di terima yang berarti variansi populasi
kedua variabel homogen.
2. Pengujian Hipotesis Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan rumus Tes ”t” yang satu sama lain tidak mempunyai hubungan. Rumus yang digunakan, yaitu: a. Untuk sampel yang homogen9
t
X1 s gab
X2 1 n1
1 n2
dengan X 1
X1 dan X 2 n1
X2 n2 2
Sedangkan s gab
n1 1 s1 n2 1 s 2 n1 n2 2
Keterangan: 9
Sudjana, Metoda .........................h. 239.
2
61
t :
harga t hitung
X1 :
nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
X2:
nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol
s1
2
:
varians data kelompok eksperimen
s2 2 :
varians data kelompok kontrol
sgab :
simpangan baku kedua kelompok
n1 :
jumlah siswa pada kelompok eksperimen
n2:
jumlah siswa pada kelompok control
Setelah harga t hitung diperoleh, kita lakukan pengujian kebenaran kedua hipotesis dengan membandingkan besarnya
t
hitung (thitung) dan t tabel (ttabel), dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus: df = (n1 + n2) – 2 dengan diperolehnya df, maka dapat dicari harga ttabel pada taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikansi (α) 5%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 10 Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima b. Untuk sampel yang tak homogen (heterogen)11
1) Mencari nilai t dengan rumus: t
X1
X2
2
s2 n2
s1 n1
10
2
Anas Sudijono, pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), Cet.XVII, h.316. 11 M. Subana dan Sudrajat , Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. II, h.164-165
62
2) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus: 2
s1 n1
df
2
s1 n1 n1
2
1
2
2
s2 n2
2
s2 n2 n2
2
1
3) Mencari ttabel dengan taraf signifikansi (α) 5%. 4) Kriteria pengujian hipotesisnya: Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika thitung
ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
H. Hipotesis Statistik Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: Ho
:
1
2
Ha
:
1
2
Keterangan:
μ1 : Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen μ 2 : Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol
63
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MAN 4 Model Jakarta Pada kelas X yang terdiri dari 2 kelas sebagai sampel. Kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan Media CAI (Computer Assisted Instruction) tipe Tutorial, sedangkan kelas X-5 sebagai kelas dengan pembelajaran menggunakan media berbasisi powerpoint. Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi Dimensi Tiga. Untuk mengetahui hasil belajar kedua kelompok, setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lalu kedua kelompok tersebut diberikan tes berupa post tes yang sudah di uji coba terlebih dahulu. Hasil uji validitas (lampiran 5), dari 35 soal pilihan ganda yang diujicobakan menunjukkan 25 soal valid dan 10 soal tidak valid. Selain itu, diperoleh juga Hasil uji reliabilitas (lampitran 6), diperoleh nilai r11 = 0,84 dan r table = 0,349. Karena lebih besar maka instrument tes reliable atau memiliki keajegan. Perhitungan taraf kesukaran (lampitran 7), dari 25 soal pilihan ganda yang diuji cobakan menunjukan butir soal yang memiliki kadar sukar sebanyak 2 soal (8 %), kadar sedang sebanyak 21 soal (84 %) dan kadar mudah 2 soal (8 %) serta Hasil uji Daya pembeda item (lampitran 8), menunjukan 18 butir soal (72%) memiliki kemampuan cukup dan 7 butir soal (28%) memiliki kemampuan baik.
63
64
1. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika Media
CAI
(Computer-Assisted
Instruction)
Untuk
Kelompok Eksperimen a. Klik kanan pada file lalu klik open browser yang dimiliki, maka akan akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 1 Page Utama
b. Agar media terlihat lebih besar maka klik view pada toolbar menu , lalu klik full screen maka akan muncul gambar seperti berikut :
Gambar 4.2 Page Utama Full Screen
65
c. Dekatkan kursor ke tombol clik me maka akan muncul topik materi Kedudukan, Jarak, Proyeksi sudut, volume dan Luas Permukaan. Sebagai contoh materi jarak :
Gambar 4. 3 Contoh Page dengan Materi Jarak
d. Contoh : klik materi Jarak maka akan muncul gambar berikut:
Gambar 4. 4 Page Bab Materi e. Klik tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya. Klik tombol HELP untuk mengetahui fungsi tombol-tombol yang ada pada media ini, maka akan muncul gambar berikut :
66
Gambar 4. 5 Page HELP
f. Dekatkan kursor ke bab maka akan muncul : Bab 1: Jarak titik ke titik dan ke garis Bab 2: Jarak titik kebidang
Bab 4: Jarak titik kebidang
Bab 3: Jarak garis teradap garis
Bab 5: Jarak bidang ke bidang
Sebagai contoh gambar berikut:
Gambar 4. 6 Page Bab dengan Nama Materi
67
g. Contoh klik bab 1, maka akan muncul materi jarak titik ke titik dan titik ke garis :
Gambar 4. 7 Page Bab 1 h. Klik detail untuk meliat pembahasan yang lebhi rinci maka akan muncul gambar berikut:
Gambar 4. 8 Page Materi Jarak Titik ke titik
68
i. Gerakan scroll kebawah untuk melihat materi selanjutnya maka akan muncul gambar berikut:
Gambar 4. 9 Page Materi Jarak Titik ke Garis
j. Klik tombol example untuk melihat contoh soal, maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 10 Page Contoh Titik ke titik
69
k. Gerakan scrool kebawah untuk melihat pembahasan contoh, maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 11 Page Pembahasan contoh titik A ke titik C
l. Gerakan scrool kebawa untuk melihat pembahasan contoh selanjutnya, maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 12 Page Pembahasan contoh titik A ke titik P
70
m. Gerakan scrool kebawah untuk melihat contoh Titik ke garis, maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 13 Page Contoh Titik ke garis
n. Gerakan scrool kebawah untuk melihat pembahasan contoh, maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 14 Page Pembahasan Contoh Titik ke garis
71
o. Klik tombol exercise untuk latihan, maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 15 Page Latihan titik ke titik
p. gerakan scroll kebawah maka akan muncul exercise berikutnya, seperti gambar berikut :
Gambar 4. 16 Page Latihan Titik B ke garis AG
72
q. gerakan scroll kebawah maka akan muncul exercise berikutnya, seperti gambar berikut :
Gambar 4. 17 Page Latihan Titik A ke garis DP
r. klik tombol examination untuk melihat pembahasan latihan, maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 18 Page Menu Pilihan Pembahasan Latihan
73
s. klik pada pembahasan mana yang akan dipelajari, contoh klik nomor 1, maka akan muncul gambar seperti dibawah klik nomer 2, akan muncul pembahasan Jarak titik A ke garis AG Klik nomer 3, akan muncul pembahasan jarak titik A ke garis DP
Gambar 4. 19 Page Pembahasan Latihan Jarak titik ke titik
Untuk materi dan bab selanjutnya langkah-langkahnya sama seperti materi ‘jarak’ diatas, materi keseluruhan secara garis besarnya sebagai berikut : Materi Kedudukan bab 1: Kedudukan titik pada garis, contoh dan latihan. bab 2: Kedudukan titik pada bidang, contoh dan latihan. bab 3: Kedudukan Garis dan garis, contoh dan latihan. bab 4: Kedudukan Bidang dan garis, contoh dan latihan. bab 5: Kedudukan bidang ke bidang, contoh dan latihan.
74
Materi Jarak bab 1: Jarak titik ke titik dan ke garis, contoh dan latihan. bab 2: Jarak titik ke bidang, contoh dan latihan. bab 3: Jarak garis teradap garis, contoh dan latihan. bab 4: Jarak bidang ke garis, contoh dan latihan. bab 5: Jarak bidang ke bidang, contoh dan latihan.
Materi Sudut: bab 1: Sudut antara dua garis, contoh dan latihan. bab 2: Sudut antara garis dan bidang, contoh dan latihan. bab 3: Sudut antara bidang dan bidang, contoh dan latihan.
Materi Irisan: bab 1: Menggunakan perluasan bidang, contoh dan latihan.. bab 2: Menggunakan bidang diagonal, contoh dan latihan. bab 3: Menggunakan sumbu afinitas, contoh dan latihan.
Materi Volume dan Luas Permukaan bab 1: Kubus dan Balok, contoh dan latihan.. bab 2: Limas, contoh dan latihan. bab 3: Kerucut, contoh dan latihan. bab 4: Prisma dan Tabung, contoh dan latihan. bab 5: Bola, contoh dan latihan.
75
Setelah semua materi telah dipelajari maka siswa akan diberikan test, tentunya test tersebut diberikan didalam media sebagai berikut : a. Klik kanan File lalu klik open browser yang dimiliki, maka akan akan muncul gambar berikut, kemudian klik ‘QUIZ’:
Gambar 4.20 Page Utama QUIS
b. Setela Quiz diklik maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 21 Page login QUIS
76
c. Untuk mengakses kuis siswa harus memasukan username dan password yang penulis tentukan, salah maka akan muncul gambar berikut:
Gambar 4. 22 Page login Username/password yang salah
d. Jika username dan password benar maka akan muncul gambar berikut:
Gambar 4. 23 Page quis No. 1
77
e. Gerakan scroll kebawah maka akan muncul soal berikutnya seperti gambar berikut :
Gambar 4. 24 Page quis No. 2 Seluruh soal berjumlah 25 soal dengan tampilan page yang serupa. f. Kemudian isi soal tersebut dengan mengklik jawaban yang dikehendaki, setelah dijawab semua maka klik cek jawaban setelah semua terisi, untuk melihat nilai, jawaban yang benar atau yang salah, maka akan muncul gambar berikut :
Gambar 4. 25 Page quis No. 25
78
g. Jika jawaban benar maka siswa akan mendapat nilai seratus, jika masih terdapat soal yang salah maka akan muncul gambar berikut
Gambar 4. 26 Page Quis Ketika Jawaban Salah h. Setiap jawaban yang salah diberikan kesempatan satu kali lagi untuk menjawab, jika sudah dua kali menjawab maka soal tidak akan bisa diklik. Setelah mengklik cek jawaban setelah semua suda terisi untuk yang kedua kali, maka akan muncul page untuk meliat grafik sesuai nilai sebagai berikut :
Gambar 4. 27 Page Nilai
79
i. Untuk meliat grafik maka klik liat grafik, maka akn muncul gambar sebagai berikut:
Gamabar 4. 28 Page Grafik j. Klik home maka akan muncul ke page utama quis.
80
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Media CAI (ComputerAssisted
Instruction)
Tipe
Tutorial
(Kelompok
Eksperimen) Dari hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen, diperoleh skor minimum 0 dan skor maksimumnya 100, dari hasil perhitungan ini, secara empirik diperoleh skor minimum 44 dan skor maksimum 92. Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4. 1 Distribusi Frekuensi Test Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen Frekuensi Nilai
Batas nyata Absolut Kumulatif
Relatif (%)
44-52
43,5 – 52,5
1
1
3,13
53-61
52,5 – 61,5
6
7
18,75
62-70
61,5 – 70,5
11
18
34,38
71-79
70,5 – 79,5
7
25
21,88
80-88
79,5 – 88,5
6
31
18,75
89-97
88,5 – 97,5
1
32
3,13
32
100%
81
Berdasarkan tabel frekuensi di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu sebanyak 11 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval 62 – 70. sedangkan siswa yang berkemampuan tinggi ada 1 orang yang memperoleh nilai pada interval 89 – 97 dan siswa yang berkemampuan rendah ada 1 orang yang memperoleh nilai pada interval 44 – 52. Distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen tersebut dapat dilihat dalam grafik histogram berikut:
12
F 10 r e 8 k u 6 e 4 n s 2 i 0 43.5
52.5
61.5
70.5
79.5
88.5
97.5
Interval nilai
Gambar 4. 29 Histogram dan poligon Skor Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen
82
3. Deskripsi Hasil Rancangan Pembelajaran Matematika Media CAI (Computer-Assisted Instructuion) Berbasis Power Point Untuk Kelompok Kontrol
Kita akan membahas jarak antara: titik ke titik titik ke garis titik ke bidang garis ke garis garis ke bidang bidang ke bidang 3
Gambar 4. 30 Slide Menu Awal
Jarak titik ke titik B
A
Peragaan ini, menunjukan jarak titik A ke B, adalah panjang ruas garis yang menghubungkan titik A ke B 4
Gambar 4. 31 Slide Materi Jarak Titik Ke Titik
83
Contoh
E
A
Diketahui kubus ABCD.EFGH H P dengan G panjang rusuk a cm. F Tentukan jarak a cm titik A ke C, D C titik A ke G, a cm a cm B dan jarak titik A ke tengah-tengah bidang EFGH 5
Gambar 4. 32 Slide Contoh Titik Ke Titik
Pembahasan
E
A
Perhatikan segitiga ABC yang siku-siku di B, maka H G AC = AB 2 BC 2 F a cm = a2 a2 = 2a 2 D C a cm = a 2 B a cm Jadi diagonal sisi AC = a 2 cm 6
Gambar 4. 33 Slide Pembahasan Panjang AC
84
Jarak AG = ? Perhatikan segitiga ACG yang siku-siku di C, maka H G E AG = AC 2 CG 2 F 2 2 a cm = (a 2 ) a = 2a 2 a 2 D C a cm A = 3a 2 = a 3 B a cm Jadi diagonal ruang AG = a 3 cm 7
Gambar 4. 34 Slide Pembahasan Jarak AG
Jarak AP = ? Perhatikan segitiga AEP yang H P G siku-siku di E, maka E F AP = AE EP 2 2 1 a 2 = a 2 D C a 2 21 a 2 = A a cm B = 23 a 2 = 21 a 6 Jadi jarak A ke P = 21 a 6cm 2
2
8
Gambar 4. 35 Slide Pembahasan Jarak AP
85
Jarak titik ke Garis Peragaan ini, menunjukan jarak titik A ke garis g adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik A dan tegak lurus garis g
A
g
9
Gambar 4. 36 Slide Materi Jarak Titik ke Garis
Contoh 1 H E
G F 5 cm
D
A
C
5 cm
B
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 5 cm. Jarak titik A ke rusuk HG adalah….
10
Gambar 4. 37 Slide Contoh Jarak A ke G
86
Pembahasan H
G
E
F
Jarak titik A ke rusuk HG adalah panjang ruas garis D C 5 cm AH, (AH HG) A B AH = a 2 (AH diagonal sisi) AH = 5 2 Jadi jarak A ke HG = 5√2 cm 5 cm
11
Gambar 4. 38 Slide Pembahasan Jarak A ke HG Untuk materi dan bab selanjutnya langkah-langkahnya sama seperti materi ‘jarak’ diatas, materi keseluruhan secara garis besarnya sebagai berikut : Materi Kedudukan bab 1: Kedudukan titik pada garis, contoh dan latihan. bab 2: Kedudukan titik pada bidang, contoh dan latihan. bab 3: Kedudukan Garis dan garis, contoh dan latihan. bab 4: Kedudukan Bidang dan garis, contoh dan latihan. bab 5: Kedudukan bidang ke bidang, contoh dan latihan.
Materi Jarak bab 1: Jarak titik ke titik dan ke garis, contoh dan latihan. bab 2: Jarak titik ke bidang, contoh dan latihan. bab 3: Jarak garis teradap garis, contoh dan latihan. bab 4: Jarak bidang ke garis, contoh dan latihan.
87
bab 5: Jarak bidang ke bidang, contoh dan latihan.
Materi Sudut: bab 1: Sudut antara dua garis, contoh dan latihan. bab 2: Sudut antara garis dan bidang, contoh dan latihan. bab 3: Sudut antara bidang dan bidang, contoh dan latihan.
Materi Irisan: bab 1: Menggunakan perluasan bidang, contoh dan latihan.. bab 2: Menggunakan bidang diagonal, contoh dan latihan. bab 3: Menggunakan sumbu afinitas, contoh dan latihan.
Materi Volume dan Luas Permukaan bab 1: Kubus dan Balok, contoh dan latihan.. bab 2: Limas, contoh dan latihan. bab 3: Kerucut, contoh dan latihan. bab 4: Prisma dan Tabung, contoh dan latihan. bab 5: Bola, contoh dan latihan.
88
4. Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Media CAI (Computer-Assisted Instruction) Berbasis Powerpoint (Kelompok Kontrol) Dari hasil perhitungan data penelitian mengenai motivasi belajar matematika siswa pada kelompok kontrol, diperoleh skor minimum teoritik 0 dan skor maksimumnya 100, dari hasil perhitungan ini, secara empirik diperoleh skor minimum 38 dan skor maksimum 82. Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Hasil Test Hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol Frekuensi Nilai
Batas nyata Absoult
Kumulatif
Relatif (%)
38-45
37,5 – 45,5
3
3
14,28
46-53
45,5 – 53,5
3
6
3,57
54-61
53,5 – 61,5
10
16
17,86
62-69
61,5 – 69,5
6
22
21,43
70-77
69,5 – 77,5
6
28
28,57
78-85
77,5 – 85,5
4
32
14,28
32
100%
89
Berdasarkan tabel frekuensi di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang berkemampuan sedang, yaitu sebanyak 6 orang siswa yang memperoleh
nilai
pada
interval
62–69.
sedangkan
siswa
yang
berkemampuan tinggi ada 4 orang yang memperoleh nilai pada interval 78–85 dan siswa yang berkemampuan rendah ada 3 orang yang memperoleh nilai pada interval 38–45. Distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen tersebut dapat dilihat dalam grafik histogram berikut:
12
F r e k u e n s i
10 8 6 4 2 0 38.5
45.5
53.5
61.5
69.5
77.5
85.5
Interval nilai
Gambar 4. 39 Histogram dan poligon Skor hasil Belajar Matematika Kelas Kontrol
90
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Data Statistika asil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah siswa
32
32
Rata-rata
69,94
62,75
Nilai tertinggi
92
82
Nilai terendah
44
38
Varians
114,64
138,77
Simpangan Baku
10,71
11,78
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar matematika siswa pada materi persamaan dimensi tiga, hasil belajar kelompok eksperimen yang menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) Tipe tutorial lebih tinggi daripada skor motivasi belajar matematika kelompok kontrol yang menggunakan powerpoint. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 69,64 dengan rentang nilai 44-92, varians 114,64 dan simpangan baku 10,71. sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol hanya 62,75 dengan rentang nilai 38 – 82, varians 138,77 dan simpangan baku 11,78 dengan jumlah sampel masing-masing 32 siswa.
B. Pengujian Persyaratan Analisis Berdasarkan persyaratan analisis, sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian. Uji persyaratan analisis yang harus dipenuhi adalah:
1. Uji Normalitas a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Uji normalitas yang dipakai adalah uji Lilliefors. Dari hasil pengujian normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh Lhitung atau Lo = 0,1506 . Dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ltabel atau Lt
91
untuk n = 32 pada taraf signifikan Lt (0,1506
0,05 adalah 0,1566 . Karena Lo
0,1566), maka dapat disimpulkan bahwa data berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Kelas Kontrol Uji normalitas yang dipakai adalah uji Lilliefors. Dari hasil pengujian normalitas untuk kelas kontrol diperoleh Lhitung atau Lo = 0,091. Dan dari tabel harga kritis uji Lilliefors didapat harga Ltabel atau
Lt untuk n = 32 pada taraf signifikan Lo
Lt ( 0,091
0,05 adalah 0,1566 . Karena
0,1566 ), maka dapat disimpulkan bahwa data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Lebih jelasnya hasil dari uji normalitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel. Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas Jumlah
Taraf
Lhitung
Ltabel
Kesimpulan
Sampel
Signifikan
(Lo)
(Lt)
Data
Eksperimen
32
0,05
0,1506
0,1566
Normal
Kontrol
32
0,05
0,091
0,1566
Normal
Kelompok
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua kelompok dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh Fhitung = 1,211 dan Ftabel = 2,049 pada taraf signifikan
= 0,05 untuk
derajat kebebasan pembilang 31dan derajat kebebasan penyebut 31. Lebih jelasnya hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabelberikut:
92
Tabel 4. 5 Hasil Uji Homogenitas F
Banyaknya
Kelompok
Varians
Sampel
Eksperimen
32
Kontrol
32
Karena Fhitung
Hitung
Tabel
1,211
2,049
Kesimpulan
138,77 114,64
Ftabel ( 1,211
Homogen
2 2,049 ) maka Ho diterima.
Dengan demikian dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. Jadi populasi dari kedua kelompok mempunyai varians yang homogen (sama).
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Uji Hipotesis Penelitian Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya yaitu pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen X 1
69,64 dengan varians S 1
2
114,64 dan simpangan
baku 10,71 (lampiran 16), untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata X2
62,75 dengan varians S 2
2
138,77 dan simpangan baku S 2
11,78 (lampiran 17).
Untuk menguji
H 0 yang menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang media CAI (ComputerAssisted Instruction) tipe tutorial dengan yang menggunakan powerpoint
dalam
pembelajaran
matematika
digunakan
uji-t.
Berdasarkan hasil pengujian rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan uji-t, diperoleh t hit
2,55 (lampiran 21).
93
Dengan taraf sigifikan diperoleh t tabel
0,05 dan derajat kebebasan (dk = 62)
2,00 (lampiran 21). Sehingga t hit berada diluar daerah
penerimaan H 0 atau dengan kata lain H 0 ditolak. Tabel 4. 6 Hasil Uji-t thitung
ttabel
Kesimpulan
2,55
2,00
Ho ditolak
2. Pembahasan Hasil Penelitian Dari tabel 4.6 terlihat thitung > ttabel (2,55 > 2,00), maka Ho ditolak atau Ha diterima, berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial dengan siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) berbasis Powerpoint. Dari hasil perhitungan diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial lebih tinggi daripada yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) berbasis Powerpoint sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial terhadap hasil belajar matematika siswa. Pengaruh ini juga dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen yang memperoleh skor tertinggi sebesar 92 dan skor terendah sebesar 44, sedangkan pada kelompok kontrol yang memperoleh skor tertinggi sebesar 82 dan skor terendah sebesar 38. Ini dapat dikatakan bahwa perbedaan hasil belajar pada kedua kelas ini mempunyai efek dari perlakuan. Adanya kelompok kontrol
sebagai
pembanding
memperkuat
bahwa
pembelajaran
menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial merupakan media yang efektif dalam pembelajaran untuk memperoleh
94
hasil belajar matematika. Dalam penelitian ini lebih tingginya skor hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial dibuktikan oleh perbedaan perolehan skor dan rata-rata serta diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis. Dengan demikian, penggunaan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial dapat dijadikan salah satu alternatif media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
D. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa berbagai upaya telah dilakukan agar diperoleh hasil yang optimal, namun belum sepenuhnya sempurna. Karena penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu: 1. Penelitian ini hanya ditunjukan pada mata pelajaran matematika pada pokok bahasan Dimensi Tiga, sehingga belum dapat dilihat hasilnya pada pokok bahasan matematika lainnya. 2. Siswa sempat merasa kaku dengan proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe tutorial, karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran seperti itu. 3. Alokasi waktu yang terbatas sehingga diperlukan persiapan yang lebih baik, agar proses belajar dapat berlangsung dengan maksimal. 4. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang dapat diukur hanya pada hasil belajar matematika saja, sedangkan aspek lain tidak dikontrol. 5. Fasilitas Internet yang kurang memadai sehingga sebagian besar pembelajaran dilakukan dengan sistem offline. 6. Banyak faktor lain yang mempengaruhi yang tidak termasuk dalam penelitian.
95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, skor rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial sebesar 69,94 dan skor rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) berbasis Powerpoint sebesar 62,75. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis menggunakan uji-t, pada taraf signifikan ( ) 5% dan derajat kebebasan df sebesar 62 diperoleh harga thitung = 2,55 dan ttabel = 2,00. karena thitung
ttabel ( 2,55
2,00) maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Dengan kata lain, rata-rata skor hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar mengunakan media (Computer-Assisted Instruction) berbasis powerpoint. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media CAI (ComputerAssisted Instruction) dengan tipe tutorial mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
B. Saran Terdapat beberapa saran terkait hasil penelitian pada skripsi ini, diantaranya: 1. Berdasarkan hasil penelitian ini, hendaknya guru dapat dan mau mengunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial sebagai salah satu sumber belajar bagi para siswanya karena media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe tutorial tersebut terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. 2. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan dalam pengembangan dan pemanfaatan media CAI (Computer-Assisted Instruction) dengan tipe
95
96
tutoriali dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan memberikan fasilitas komputer dan internet serta menghadirkan penanggung jawab atau pengajar dan teknisi yang sudah handal. 3. Dari hasil penelitian ini dapat dikembangkan penelitian selanjutnya mengenai “Bagaimana pengaruh pembelajaran menggunakan media CAI (Computer-Assisted Instruction) tipe Instructional Games terhadap pemahaman konsep”.
97
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, cet. VII , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 cet. XIII Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009 Gumawang, Atang, Belajar Otodidak word exel, powerpoint 2007, Bandung: PT Informatika, 2009 Hidayatullaah, Priyanto, Making Educational Animation Using Flash, Bandung: Informatika,
2008
Heinich., et al. http://syarifartikel.blogspot.com/ Ismail,dkk, et.al., Kapita Selekta Pembelajaran Matematika, Jakarta: UT, 2002 McGraw, Technology for teacher : Mastering New Media and Portofolio Development, United state of America, 2000.(on cd) Megawangi, Ratna, sistem pendidikan di Indonesia sebenarnya justru untuk menyiapkan seluruh siswa untuk menjadi ilmuwan dan pemikir(filsuf,) http://afiati.multiply.com/journal/item/174/Sekolah_di_Jepang_Lebih_San tai Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta:Gaung Persada Press, 2008 Purnomo, Catur Hadi, Power Point 2007 mudah, praktis dan lengkap, Jakarta: PT. Mediakita, 2008 Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002 , Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 Reyt.,et al, http://syarifartikel.blogspot.com Sadiman, Arief. S, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan pemanfaatannya), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009
98
Sudijono, Anas, pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, Cet.XVII Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, Cet. III, Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2008 Sudrajat, Akhmad, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/mediapembelajaran/ Sudrajat dan M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. II Suherman, Erman,dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung : JICA-UPI.2001 Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007) Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Cet. XI. Bandung: PT Remaja Rosydakarya. W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Grasindo, 1999, cet. Ke-5 Zurinal Z, Ilmu Pendidikan : Pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan pendidikan, Jakarta: Lembaga penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta pers, 2006Bandung: Tarsito. http://apadefinisinya.blogspot.com/2007/12/pengertian-media.html http://blog.beswandjarum.com/lalaadhiatma/2009/10/16/bercermin-padapendidikan-jepang http://deeyaan.blogspot.com/2008/03/pengertian-website.html http://econservation.blogspot.com//2009/01/education-in-japan-andindonesia.html http://home.unpar.ac.id/~gkarya/hci/Computer%20Based%20Instruction.pdf http://indonesianschool.org/modules/newbb/viewtopic.php?viewmode=flat&topic _id=149&forum=24 http://kurtek.upi.edu/media/berbasis%20komputer.html http://smkn3-kuningan.net/seminar_uny/11_Sunaryo%20S.pdf
99
http://www.geocities.com/agoes66gt/Pemanfaatan_Komputer_sebagai_Media.pdf http://www.google.co.id/m/search?ct=fsh&q=pengertian+media http://www.google.co.id/search?q=cara+penulisan+naskah+program+multimedia +interaktif. html http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=11 http://www.klik-m.com/artikel_detail.php?artikel_id=12 http://www.linux.or.id/node/2839 http://www.muhammadnoer.com/2009/02/6-prinsip-penggunaan-slide-dalampresentasi/ http://www.snapdrive.net/files/544779/panduan%20skripsi/contoh.pdf http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TPKMP1F380BEBFJGS http://www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/28-artikel/1110-internetpendidikan-dan-budaya.html
100
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Program
: X/ MAN
Semester
: Genap
Tahun Ajaran
: 2009/2010
Alokasi Waktu
: 22 45 menit
Pendekatan/Metode
: Kontekstual/Ekspositori
Satuan pendidikan
: MAN 4 Model Jakarta
I.
Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan
irisan sebuah bidang yang
melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga
II.
Kompetensi Dasar : Menentukan kedudukan titik, garis, bidang dalam ruang dimensi tiga Menentukan jarak dan titik kegaris dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga Menentukan besar sudut antara garis dan garis, garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga. Menentukan irisan sebuah bidang pada sebuah bangun ruang
III. Indikator : a Mengidentifikasi bentuk-bentuk bangun ruang b Menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang c Menyebutkan kedudukan titik dengan garis d Menyebutkan kedudukan titik dengan bidang e Menyebutkan kedudukan garis dengan garis f Menyebutkan kedudukan bidang dengan bidang
101
g Menetukan jarak titik kegaris. h Menentukan jarak titik ke bidang i Menentukan besar sudut antara garis dan garis j Menentukan besar sudut antara garis dengan bidang k Menentukan besar sudut antara bidang dengan bidang l Menentukan bentuk irisan bidang m Menentukan panjang dan luas irisan bidang
IV.
Tujuan Pembelajaran a Siswa dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk bangun ruang b Siswa dapat menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang c Siswa dapat menyebutkan kedudukan titik dengan garis d Siswa dapat menyebutkan kedudukan titik dengan bidang e Siswa dapat menyebutkan kedudukan garis dengan garis f Siswa dapat menyebutkan kedudukan bidang dengan bidang g Siswa dapat menetukan jarak titik kegaris. h Siswa dapat menentukan jarak titik ke bidang i Siswa dapat menentukan besar sudut antara garis dan garis j Siswa dapat menentukan besar sudut antara garis dengan bidang k Siswa dapat menentukan besar sudut antara bidang dengan bidang l Siswa dapat menentukan bentuk irisan bidang m Siswa dapat menentukan panjang dan luas irisan bidang
V.
Materi Pokok : Dimensi Tiga
102
VI.
Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan pertama Metode pembelajaran/ Waktu aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Pendahuluan o Guru
mengkondisikan
kelas
(laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan semua peralatan belajar matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Apersepsi (Guru meminta
o Berdoa bersama-sama guru
siswa untuk menyebutkan
o Siswa dengan antusias
bangun ruang yang ada di
menyebutkan bangun-
sekitar siswa)
bangun ruang yang mereka
o Guru menyampaikan manfaat mempelajari bangun ruang
ketahui o Mendengarkan yang disampaikan oleh guru
Kegiatan inti o Guru mengarahkan dan
70 menit
o Siswa mempelajari materi
membimbing siswa untuk
luas permukaan dan
menggunakan media CAI
volume bangun ruang
secara offline dalam
(kubus, balok, limas,
mempelajari materi luas
kerucut)
permukaan bangun ruang (kubus, balok, limas, kerucut) o Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
o Mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru o Menjawab pertanyaan guru o Memperhatikan dan
mempelajari materi volume
mempelajari penjelasan
bangun ruang (kubus, balok,
guru
limas, kerucut) yang terdapat pada media CAI
o Mengerjakan dan membahas latihan soal
103
o Memberikan latihan soal
bersama-sama guru
o Membahas latihan soal
Penutup o Memberikan PR
o Mencatat PR
o Siswa diminta untuk
o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. o Memberikan tugas untuk 10 menit
membaca dan mempelajari materi selanjutnya, yaitu tentang luas permukaan dan volume prisma,tabung dan bola secara online. o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
bersama guru o Menjawab salam.
104
Pertemuan Kedua Waktu
Metode pembelajaran/ aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Pendahuluan o Guru mengkondisikan kelas (laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan semua peralatan belajar matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Membahas PR
o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya
o Membahas PR bersama
o Apersepsi (Guru mengingatkan kembali materi prisma,tabung dan bola ketika di Sekolah Menenahg (SMP) o Guru menyampaikan manfaat mempelajari bangun prisma,
guru o Mereview materi sebelumnya bersama guru o Mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru
tabung dan bola)
Kegiatan inti o Guru mengarahkan dan
70 menit
o Siswa mempelajari materi
membimbing siswa untuk
luas permukaan dan
menggunakan media CAI
volume bangun ruang
secara offline dalam
(prisma, balok dan tabung)
mempelajari materi luas
o menggunakan media CAI
permukaan bangun ruang
o Menjawab pertanyaan guru
(prisma, balok dan tabung)
o Mengikuti instruksi yang
o Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
diberikan oleh guru o Memperhatikan dan
mempelajari materi volume
mempelajari materi yang
bangun ruang (prisma, balok
diberikan
105
dan tabung) yang terdapat pada media CAI o Memberikan latihan soal o Membahas latihan soal
o Menjawab soal yang ada pada media CAI o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan mengumpulkan latihan soal yang diberikan guru
Penutup o Memberikan PR
o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk
o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. o Memberikan tugas untuk membaca dan mempelajari 10 menit
materi selanjutnya, yaitu tentang kedudukan titik terhadap garis, titik terhadap bidang dan garis terhadap garis secara online. o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
bersama guru o Mendengarkan tugas dari guru o Menjawab salam.
106
Pertemuan Ketiga Waktu
Metode pembelajaran/ aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Pendahuluan o Guru mengkondisikan kelas
semua peralatan belajar
(laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan
matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Membahas PR
o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya
o Membahas PR bersama
o Guru
menyampaikan
untuk
mengenai
tersesat
dan
cerita pemuda
kakek,
untuk
apersepsi dan memotivasi.
guru o Mereview materi sebelumnya bersama guru o Mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru
Kegiatan inti o Guru mengarahkan dan
70 menit
o Siswa mempelajari materi
membimbing siswa untuk
kedudukan titik terhadap
menggunakan media CAI
garis, titik terhadap bidang
secara offline dalam
dan garis terhadap garis
mempelajari materi kedudukan
menggunakan media CAI
titik terhadap garis, titik
o Menjawab pertanyaan guru
terhadap bidang dan garis
o Mengikuti instruksi yang
terhadap garis o Memberikan latihan soal o Membahas latihan soal
diberikan oleh guru o Mendengarkan penjelasan guru dan mempelajari materi yang diberikan o Memperhatikan penjelasan guru
107
o Menjawab soal yang ada pada media CAI o Siswa yang menyelesaikan latihan soal dengan cepat berperan sebagai tutor sebaya o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan mengumpulkan latihan soal yang diberikan guru
Penutup o Memberikan PR o Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. o Memberikan tugas untuk membaca dan mempelajari 10 menit
materi selanjutnya, yaitu tentang kedudukan garis terhadap bidang dan bidang terhadap bidang secara online. o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
o Membuat kesimpulan bersama guru o Siswa mendengarkan tugas dari guru o Siswa menjawab salam.
108
Pertemuan Keempat Waktu
Metode pembelajaran/ aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Pendahuluan o Guru mengkondisikan kelas
semua peralatan belajar
(laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan
matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Membahas PR
o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya
o Membahas PR bersama
o Guru manfaat
menyampaikan
cerita
mempelajari
materi
kedudukan
garis
terhadap
bidang dan bidang terhadap bidang
guru o Mereview materi sebelumnya bersama guru o Mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru
Kegiatan inti o Guru mengarahkan dan
70 menit
o Siswa mempelajari materi
membimbing siswa untuk
kedudukan garis terhadap
menggunakan media CAI
bidang dan bidang terhadap
secara offline dalam
bidang dengan
mempelajari materi kedudukan
menggunakan media CAI
garis terhadap bidang dan
o Menjawab pertanyaan guru
bidang terhadap bidang
o Mengikuti instruksi yang
o Memberikan latihan soal o Membahas latihan soal
diberikan oleh guru o Mendengarkan penjelasan guru dan mempelajari materi yang diberikan o Memperhatikan penjelasan guru
109
o Menjawab soal yang ada pada media CAI o Siswa yang menyelesaikan latihan soal dengan cepat berperan sebagai tutor sebaya o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan mengumpulkan latihan soal yang diberikan guru
Penutup o Memberikan PR o Meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. o Memberikan tugas untuk membaca dan mempelajari 10 menit
materi selanjutnya, yaitu tentang jarak titik ke titik, titik ke garis dan titik ke bidang secara online. o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
.
o Membuat kesimpulan bersama guru o Siswa mendengarkan tugas dari guru o Siswa menjawab salam.
110
Pertemuan Kelima Waktu
Metode pembelajaran/ aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Pendahuluan o Guru mengkondisikan kelas (laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan semua peralatan belajar matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Membahas PR
o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya
o Membahas PR bersama
o Apersepsi o Guru menyampaikan manfaat mempelajari jarak titik ke titik, titik ke garis dan titik kebidang
guru o Mereview materi sebelumnya bersama guru o Mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru
Kegiatan inti o Guru membimbing siswa untuk
70 menit
o Siswa mempelajari materi
menggunakan media CAI
titik ke titik, titik ke garis
secara individu dalam
dan titik kebidang dengan
mempelajari materi titik ke
menggunakan media CAI
titik, titik ke garis dan titik
o Menjawab pertanyaan guru
kebidang
o Mengikuti instruksi yang
o Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
diberikan oleh guru o Memperhatikan dan
memahami materi yang
mempelajari materi yang
diberikan
diberikan
o Memberikan latihan soal yang terdapat pada media CAI
o Menjawab soal yang ada pada media CAI
111
o Menanggapi permasalahan-
o Siswa yang menyelesaikan
permasalahan siswa dalam
latihan soal dengan cepat
menyelesaikan soal
berperan sebagai tutor
o Membahas latihan soal
sebaya o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan mengumpulkan latihan soal yang diberikan guru
Penutup o Memberikan PR
o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk
o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. o Memberikan tugas untuk 10 menit
membaca dan mempelajari materi selanjutnya, yaitu jarak bidang ke garis dan jarak bidang ke bidang secara online o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
bersama guru o Mendengarkan tugas dari guru o Menjawab salam.
112
Waktu
Pertemuan Keenam Metode pembelajaran/ aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Pendahuluan o Guru mengkondisikan kelas
semua peralatan belajar
(laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan
matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Membahas PR
o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya
o Membahas PR bersama
o Apersepsi
guru
o Guru menyampaikan manfaat mempelajari
jarak
bidang
kegaris dan bidang ke bidang
o Mereview materi sebelumnya bersama guru o Mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru
Kegiatan inti o Guru membimbing siswa untuk
70 menit
o Siswa mempelajari materi
menggunakan media CAI
jarak bidang kegaris dan
secara individu dalam
bidang ke bidang dengan
mempelajari materi jarak
menggunakan media CAI
bidang kegaris dan bidang ke
o Menjawab pertanyaan guru
bidang secara offline
o Mengikuti instruksi yang
o Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
diberikan oleh guru o Memperhatikan dan
memahami materi yang
mempelajari materi yang
diberikan
diberikan
o Memberikan contoh tentang materi yang telah dijelaskan o Memberikan latihan soal yang
o Menjawab soal yang ada pada media CAI o Siswa yang menyelesaikan
113
terdapat pada media CAI o Menanggapi permasalahanpermasalahan siswa dalam menyelesaikan soal o Membahas latihan soal
latihan soal dengan cepat berperan sebagai tutor sebaya o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan mengumpulkan latihan soal yang diberikan guru
Penutup o Memberikan PR
o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk
o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. o Memberikan tugas untuk 10 menit
membaca dan mempelajari materi selanjutnya, sudut antara dua garis, sudut antara garis dan bidang secara online o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
bersama guru o Mendengarkan tugas dari guru o Menjawab salam.
114
Pertemuan Ketujuh Waktu
Metode pembelajaran/
Aktivitas Siswa
aktivitas Guru Pendahuluan o Guru mengkondisikan kelas
semua peralatan belajar
(laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan
matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Membahas PR
o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya
o Membahas
o Apersepsi
PR
bersama
guru
Guru menyampaikan manfaat mempelajari sudut antara dua garis dan sudut anatara garis
o Mereview materi sebelumnya bersama guru o Mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh
dengan garis
guru Kegiatan inti Guru membimbing siswa untuk menggunakan secara
70 menit
CAI
antara dua garis dan sudut
dalam
anatara garis dengan garis
media
individu
o Siswa mempelajari materi
mempelajari materi antara dua
dengan menggunakan
garis dan sudut anatara garis
media CAI
dengan garis secara offline o Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan o Memberikan contoh tentang materi yang telah dijelaskan o Memberikan latihan soal yang
o Menjawab pertanyaan guru o Mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru o Memperhatikan dan mempelajari materi yang diberikan o Menjawab soal yang ada pada media CAI
115
terdapat pada media CAI
o Siswa yang menyelesaikan
o Menanggapi permasalahan-
latihan soal dengan cepat
permasalahan siswa dalam
berperan sebagai tutor
menyelesaikan soal
sebaya
o Membahas latihan soal
o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan mengumpulkan latihan soal yang diberikan guru
Penutup o Memberikan PR
o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk
o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. o Memberikan tugas untuk 10 menit
membaca dan mempelajari materi selanjutnya, yaitu sudut antara bidang dan bidang o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
bersama guru o Mendengarkan tugas dari guru o Menjawab salam.
116
Pertemuan kedelapan Waktu
Metode pembelajaran/
Aktivitas Siswa
aktivitas Guru Pendahuluan o Guru mengkondisikan kelas
semua peralatan belajar
(laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan
matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Membahas PR
o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya
o Membahas
o Apersepsi
PR
bersama
guru
Guru menyampaikan manfaat mempelajari
sudut
antara
o Mereview materi sebelumnya bersama guru o Mendengarkan motivasi
bidang dan bidang
yang disampaikan oleh guru Kegiatan inti Guru membimbing siswa untuk menggunakan secara
individu
mempelajari antara 70 menit
media
bidang
CAI
o Siswa mempelajari materi sudut antara bidang dan
dalam
bidang dengan
materi
sudut
menggunakan media CAI
dan
bidang
o Menjawab pertanyaan guru
secara offline o Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
o Mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru o Memperhatikan dan
memahami materi yang
mempelajari materi yang
diberikan
diberikan
o Memberikan contoh tentang materi yang telah dijelaskan o Memberikan latihan soal yang
o Menjawab soal yang ada pada media CAI o Siswa yang menyelesaikan
117
terdapat pada media CAI o Menanggapi permasalahanpermasalahan siswa dalam menyelesaikan soal o Membahas latihan soal
latihan soal dengan cepat berperan sebagai tutor sebaya o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan mengumpulkan latihan soal yang diberikan guru
Penutup o Memberikan PR
o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk
o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan. o Memberikan tugas untuk membaca dan mempelajari materi selanjutnya, yaitu irisan 10 menit
bidang dengan tiga cara (menggunakan sifat dasar perluasan bidang, menggunakan bidang diagonal dan menggunakan sumbu afinitas) o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
bersama guru o Mendengarkan tugas dari guru o Menjawab salam.
118
Pertemuan kesembilan Waktu
Metode pembelajaran/
Aktivitas Siswa
aktivitas Guru Pendahuluan o Guru mengkondisikan kelas
semua peralatan belajar
(laboratorium komputer) o Guru memberi salam
10 menit
o Siswa mempersiapkan
matematika
o Absensi
o Menjawab salam
o Membahas PR
o Berdoa bersama-sama guru
o Mereview materi sebelumnya
o Membahas
o Apersepsi
PR
bersama
guru
Guru menyampaikan manfaat
o Mereview materi sebelumnya bersama guru
mempelajari irisan bidang
o Mendengarkan motivasi yang disampaikan oleh guru Kegiatan inti Guru membimbing siswa untuk menggunakan secara
70 menit
media
individu
CAI
irisan bidang dan bidang
dalam
dengan menggunakan media CAI
mempelajari
materi
irisan
bidang
bidang
secara
dan
o Siswa mempelajari materi
offline o Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
o Menjawab pertanyaan guru o Mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru o Memperhatikan dan
memahami materi yang
mempelajari materi yang
diberikan
diberikan
o Memberikan contoh tentang materi yang telah dijelaskan o Memberikan latihan soal yang
o Menjawab soal yang ada pada media CAI o Siswa yang menyelesaikan
119
terdapat pada media CAI o Menanggapi permasalahanpermasalahan siswa dalam menyelesaikan soal o Membahas latihan soal
latihan soal dengan cepat berperan sebagai tutor sebaya o Membahas latihan soal bersama-sama guru dan mengumpulkan latihan soal yang diberikan guru
Penutup o Memberikan PR
o Mencatat PR
o Meminta siswa untuk
o Membuat kesimpulan
menyimpulkan materi yang telah di sampaikan.
10 menit
o Menutup kegiatan belajar mengajar dengan salam.
bersama guru o Mendengarkan tugas dari guru o Menjawab salam.
Pertemuan kesepuluh Tempat : Kelas Mereview semua materi sebelum post test Pertemuan kesebelas Tempat : Kelas Latihan soal-soal sebelum post test
VII. Media dan Sumber Belajar Alat Bantu
: White board, sepidol, penghapus.
Media
: Komputer (CAI)
Sumber
: Buku Matematika SMU kelas X (KTSP),
120
VIII. Evaluasi/ Penilaian Hasil Belajar a. Bentuk instrumen
: Tes tertulis
b. Jenis instrumen
: Pilihan Ganda (PG)
c. Teknik penskoran
: Betul x 100/25
Instrumen Tes: 1. Diketahui suatu prisma tegak dengan alas segi enam dan tidak beraturan, banyak rusuk prisma tersebut adalah... a. 6 buah b. 12 buah c. 18 buah d. 24 buah e. 30 buah Jawab : c 2. Suatu bangun ruang dibentuk dari limas sisi dengan enam titik sudutnya. banyak rusuk bangun ruang itu adalah... a. 6 buah b. 9 buah c. 12 buah d. 15 buah e. 18 buah Jawab : b 3. Sebuah balok yang kerangkanya terbuat dari kawat, berukuran 25 cm x 10 cm x 7 cm. berapakah panjang kawat yang diperlukan untuk membuat kerangka balok itu... a. 186 cm b. 168 cm c. 84 cm d. 48 cm e. 42 cm Jawab : b
121
4. Bila tinggi limas 12 cm dan panjang rusuk alasnya 10 cm. Maka Luas permukaan Limas adalah... a. 169 b. 260 c. 360 d. 420 e. 540 Jawab : c 5. Volume tabung yang jari-jari alasnya 10 cm dan tingginya 25 cm adalah... a. 7580 b. 7850 c. 5780 d. 5870 e. 8750 Jawab : b 6. Belahan bola padat mempunyai diameter 20 cm. luas permukaan belahan bola padat tersebut adalah... a. 249 b. 294 c. 942 d. 924 e. 429 Jawab : c 7. Sebuah lilin lunak berbentuk limas mempunyai volume 792
. apabila
lilin tersebut dirubah bentuknya menjadi sebuah kerucut dengan tinggi 21 . Maka jari-jari alas kerucut tersebut adalah... a. 42 cm b. 36 cm c. 21 cm d. 14 cm
122
e. 7 cm Jawab : b s 8. D
C
r A
B
Diketahui gambar tabung , titik mana sajakah yang terletak pada diameter tabung diatas...(NB :garis AB dan garis DC, serta titik r dan s kelap-kelip) a. r b. S c. r, s d. A, B, C, D e. Semua benar Jawab : e 9. Diketahui sebuah kubus KLMN.OPQR, Jika titik S dan T merupakan titik tengah garis KR dan LQ, titk manakah yang terletak diluar bidang KLQR... a K,L,Q,R b T,O c K,L,M,N d O,P,Q,R e O,N,P,M Jawab : e 10. Diketahui limas T.KLM dimana segitiga KLM siku-siku di K. Jika TK tegak lurus segitiga KLM maka diperoleh keterangan sebagai berikut : 1. TK tegak lurus LM 2. KL tegak lurus TM 3. KM tegak lurus TL
123
4. TM tegak lurus TL Keempat keterangan yang benar adalah... a. 1,2,3 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. Hanya 4 e. 1,2,3 dan 4 benar Jawab : d 11. Diketshui 3 buah bidang U, V, dan W ,manakah pernyataan berikut yang benar , kecuali... a. Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W b. Jika U sejajar V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W c. Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V sejajar W d. Jika U berpotongan dengan W, dan U tegak lurus V,maka W berpotongan dengan V e. Jika U berpotongan dengan W, dan V berpotongan dengan W, maka U sejajar V Jawab : a 12. Bidang U dan V berpotongan pada garis g, jika garis h tegak lurus bidang U, maka garis... a. h tegak lurus bidang V b. h selalu memotong bidang V c. h sejajar garis g d. h selalu sejajar bidang V e. h tegak lurus garis g Jawab : e 13. Kubus ABCD.EFGH panjang rusuknya 4 cm. Titik P tengah-tengah EH. Tentukan jarak titik P ke garis BG a.
cm jawab : b
b.
c.
d.
e.
124
14. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk-rusuknya 10 cm. Tentukan jarak titik F ke garis AC ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab:d
15. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a. Tentukan jarak titik A ke diagonal BH ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : c 16. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan jarak antara titik C dengan bidang BDG yang panjang rusuknya 6 cm ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : a 17. Pada limas T.ABC diketahui AT, AB dan AC saling tegak lurus. Panjang AT = AB = AC = 5 cm. Tentukan jarak titik A ke bidang TBC ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : e 18. Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, tentukan jarak titik C ke bidang AFH ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : d 19. Jika BE dan AH masing-masing diagonal bidang sisi ABFE dan ADHE pada kubus ABCD.EFGH, maka tentukan besar sudut antara BE dan AH ! a. 30˚
b.
c.
d.
e.
Jawab : b 20. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AF dan BH ! a. 30˚
b.
Jawab : b
c.
d.
e.
125
21. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AH dan bidang BFHD ! a. 30˚
b.
c.
d.
e.
Jawab : a 22. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan tangen sudut antara CG dan bidang BDG ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : b 23. Pada kubus ABCD.EFGH. P adalah titik tengah FG dan Q adalah titik tengah EH. Jika tentukan tan a. 2
b.
adalah sudut antara bidang ABGH dan ABPQ, maka ! c.
d.
e.
Jawab : e 24. Kubus ABCD.EFGH berusuk a cm. Titik P, Q dan R adalah titik-titik tengah dari AD, AB dan BF. Berupa apakah penampang bidang PQR ! a. Segitiga
b. Persegi
c.belah ketupat
d. Layang-layang
e.segienam Jawab : e 25. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P adalah titik tengah rusuk AE. Tentukan bentuk irisan bidang yang melalui titik-titik P, D dan F dengan kubus ! a. Segitiga b.persegi Jawab :c
c.belah ketupat d.layang-layang e.segienam
126
Lampiran 2
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR DIMENSI TIGA
Satuan Pendidikan : MAN 4 Model Jakarta Kelas/Semester : X/Genap Kompetensi Dasar : Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan irisan sebuah bidang yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga Satuan Pendidikan Indikator Mengidentifikasi bentuk-bentuk bangun ruang Menentukan luas dan volume bangun ruang Menyebutkan kedudukan titik dengen garis Menyebutkan kedudukan titik dengan bidang Menyebutkan kedudukan garis dengan garis Menyebutkan kedudukan garis dengan bidang Menentukan jarak titik kegaris Menentukan jarak titik kebidang Menentukan besar sudut antara garis dengan garis
Menetukan besar sudut antara garis dengan garis
Butir Soal 1,2,3
Bentuk Soal PG
4,5,6,7,8,9
PG
10,11,
PG
12,13
PG
14,15
PG
16,17
PG
18,19,20,21
PG
22,23,24,25,
PG
26,27
PG
28,29
PG
127
Menentukan besar sudut antara bidang dengan bidang Menentukan irisan bidang Menetukan panjang dan luas irisan bidang
30,31
PG
33,35
PG
32,34
PG
128
Lampiran 3
INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR DIMENSI TIGA SEBELUM UJI VALIDITAS Satuan Pendidikan : MAN 4 Model Jakarta Kelas/Semester : X/Genap Kompetensi Dasar : Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan irisan sebuah bidang yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga
Pilihlah satu jawaban yang benar! 1. Manakah bangun dibawah ini yang merupakan bangun prisma segi empat? (nb : alas bangun pilihan dibawah semuanya kelap-kelip dengan warna) Jawab : a a. d.
b.
c.
e.
129
2.
Diketahui suatu prisma tegak dengan alas segi enam dan tidak beraturan, banyak rusuk prisma tersebut adalah... f. 6 buah g. 12 buah h. 18 buah i. 24 buah j. 30 buah
3. Suatu bangun ruang dibentuk dari limas sisi dengan enam titik sudutnya. banyak rusuk bangun ruang itu adalah... f. 6 buah g. 9 buah h. 12 buah i. 15 buah j. 18 buah 4. Volume sebuah kubus 27 liter, maka Luas permukaan Kubus adalah... a. 18 b. c. 54 d. 81 e. 108 Jawab : c 5. Sebuah balok yang kerangkanya terbuat dari kawat, berukuran 25 cm x 10 cm x 7 cm. berapakah panjang kawat yang diperlukan untuk membuat kerangka balok itu... f. 186 cm g. 168 cm h. 84 cm i. 48 cm j. 42 cm 6. Bila tinggi limas 12 cm dan panjang rusuk alasnya 10 cm. Maka Luas permukaan Limas adalah... f. 169 g. 260 h. 360 i. 420 j. 540
130
7. Volume tabung yang jari-jari alasnya 10 cm dan tingginya 25 cm adalah... f. 7580 g. 7850 h. 5780 i. 5870 j. 8750 8. Belahan bola padat mempunyai diameter 20 cm. luas permukaan belahan bola padat tersebut adalah... f. 249 g. 294 h. 942 i. 924 j. 429 9. Sebuah lilin lunak berbentuk limas mempunyai volume 792 . apabila lilin tersebut dirubah bentuknya menjadi sebuah kerucut dengan tinggi 21 . Maka jari-jari alas kerucut tersebut adalah... f. 42 cm g. 36 cm h. 21 cm i. 14 cm j. 7 cm s
10. D
A
C r
B
Diketahui gambar tabung , titik mana sajakah yang terletak pada diameter tabung diatas...(NB :garis AB dan garis DC, serta titik r dan s kelap-kelip) f. r g. S h. r, s i. A, B, C, D j. Semua benar
131
T 11.
D C O
A
B Titik apakah yang terletak diluar garis AC... a. B,O,D,T b. B,D,T c. A,O,C d. A,B,C,D e. A,B,C,D,O,T 12.
H
G
E F D A
C B
Titik apakah yang terletak pada bidang EBCH, jika K merupakan titik tengah DF... a. E,B,C,H b. A,D,F,G c. E,B,C,H,K d. A,B,C,D e. A,D,F,G,K 13. Diketahui sebuah kubus KLMN.OPQR, Jika titik S dan T merupakan titik tengah garis KR dan LQ, titk manakah yang terletak diluar bidang KLQR... a K,L,Q,R b T,O c K,L,M,N d O,P,Q,R e O,N,P,M
132
14. Garis h dan k bersilangan. Bidang V berimpit garis h, bidang W berimpit garis k dan berpotongan dengan bidang V. Jika garis g adalah garis potong kedua bidang tersebut, maka pernyataan yang benar adalah... a. g memotong garis h dan k b. g dan k bersilangan c. g sejajar k dan memotong h d. g sejajar h dan memotoh k e. g sejajar garis k dan h 15. diketahui limas T.KLM dimana segitiga KLM siku-siku di K. Jika TK tegak lurus segitiga KLM maka diperoleh keterangan sebagai berikut : 1. TK tegak lurus LM 2. KL tegak lurus TM 3. KM tegak lurus TL 4. TM tegak lurus TL Keempat keterangan yang benar adalah... a 1,2,3 b 1 dan 3 c 2 dan 4 d Hanya 4 e 1,2,3 dan 4 benar 16. Diketshui 3 buah bidang U, V, dan W ,manakah pernyataan berikut yang benar , kecuali... a Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W b Jika U sejajar V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W c Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V sejajar W d Jika U berpotongan dengan W, dan U tegak lurus V,maka W berpotongan dengan V e Jika U berpotongan dengan W, dan V berpotongan dengan W, maka U sejajar V 17. Bidang U dan V berpotongan pada garis g, jika garis h tegak lurus bidang U, maka garis... a h tegak lurus bidang V b h selalu memotong bidang V c h sejajar garis g d h selalu sejajar bidang V e h tegak lurus garis g
133
18. Kubus ABCD.EFGH panjang rusuknya 4 cm. Titik P tengah-tengah EH. Tentukan jarak titik P ke garis BG a.
cm
b.
c.
d.
e.
19. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk-rusuknya 10 cm. Tentukan jarak titik F ke garis AC ! a.
b.
c.
d.
e.
20. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 12 cm. K adalah titik tengah rusuk AB. Tentukan jarak antara titik K ke garis HC ! a. b. c. d. e.
21. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a. Tentukan jarak titik A ke diagonal BH ! a.
b.
c.
d.
e.
22. Panjang setiap rusuk kubus ABCD.EFGH ialah 3 , sedangkan titik Q pada AD dan AQ = 1. Tentukan jarak A ke bidang QBF ! a.
b.
c.
d.
e.
23. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan jarak antara titik C dengan bidang BDG yang panjang rusuknya 6 cm ! a. b. c. d. e.
24. Pada limas T.ABC diketahui AT, AB dan AC saling tegak lurus. Panjang AT = AB = AC = 5 cm. Tentukan jarak titik A ke bidang TBC ! a.
b.
c.
d.
e.
25. Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, tentukan jarak titik C ke bidang AFH ! a. b. c. d. e. 26. Jika BE dan AH masing-masing diagonal bidang sisi ABFE dan ADHE pada kubus ABCD.EFGH, maka tentukan besar sudut antara BE dan AH !
134
a. 30˚
b.
c.
d.
e.
27. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AF dan BH ! a. 30˚ b. c. d. e. 28. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AH dan bidang BFHD ! a. 30˚ b. c. d. e.
29. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan tangen sudut antara CG dan bidang BDG ! a.
b.
c.
d.
e.
30. Pada kubus ABCD.EFGH. P adalah titik tengah FG dan Q adalah titik tengah EH. Jika adalah sudut antara bidang ABGH dan ABPQ, maka tentukan tan ! a. 2
b.
c.
d.
e.
31. Pada bangun D.ABC diketahui bahwa bidang ABC sama sisi. DC tegak lurus ABC. Panjang DC = 1 dan sudut DBC = . Bila menyatakan sudut antara bidang DAB dengan CAB maka tentukan tan ! a.
b.
c.
d.
e.
32. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a . Melalui diagonal DF dan titik tengah rusuk AE dibuat bidang datar. Tentukan luas bagian bidang di dalam kubus ! a.
b.
c.
d.
e.
33. Kubus ABCD.EFGH berusuk a cm. Titik P, Q dan R adalah titik-titik tengah dari AD, AB dan BF. Berupa apakah penampang bidang PQR ! a. Segitiga b. Persegi c.belah ketupat d. Layang-layang e.segienam 34. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a. T adalah suatu titik pada perpanjangan AE sehingga TE = ½ a. Jika bidang TBD memotong bidang atas EFGH sepanjang PQ, maka tentukan panjang PQ ! a. b. c. d. e.
135
35. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P adalah titik tengah rusuk AE. Tentukan bentuk irisan bidang yang melalui titik-titik P, D dan F dengan kubus ! a. Segitiga b.persegi c.belah ketupat d.layang-layang e.segienam
136
Lampiran 4
Jawaban Instrumen Tes no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
jawaban A C B C B C B C B E B C E A D A E B
no 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
jawaban D B C C A E D B B A B E C B E C C
Lampiran 5 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar No. Resp No Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 1 0 1 1 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 0 1 1 1 0 1 4 1 1 1 1 0 0 1 5 1 1 1 1 0 1 0 6 1 0 1 1 0 0 0 7 0 1 0 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 9 1 1 1 0 0 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 11 0 0 1 0 1 1 1 12 1 1 0 1 1 1 0 13 1 1 0 1 0 1 1 14 0 0 0 0 1 1 0 15 1 1 1 0 0 1 1 16 0 1 0 1 0 0 0 17 0 0 1 1 0 1 1 18 1 1 1 1 0 1 0 19 0 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 1 1 1 0 21 0 0 0 0 0 1 0 22 1 1 1 0 1 1 1 23 0 0 1 1 1 0 0 24 1 1 1 1 1 1 0 25 1 1 0 1 0 0 1 26 0 1 0 0 1 0 1 27 1 1 0 1 0 0 0 28 0 1 1 1 0 1 1 29 0 1 0 1 0 0 1 30 1 0 1 0 1 0 0 31 0 1 1 1 1 1 1 32 1 0 0 1 0 0 0 Σ 19 23 21 23 17 20 18 r bis 0.219064327 0.401280548 0.425865049 0.142104855 0.418596938 0.555248235 0.404398124 r tabel 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 Kriteria INV VAL VAL INV VAL VAL VAL
8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 18 17 18 20 19 7 19 19 17 0.457784015 0.556581349 0.404398124 0.248904381 -0.104476833 0.3851792 -0.050553 0.4778973 0.3761402 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 VAL VAL VAL INV INV VAL INV VAL VAL
17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 19 17 21 18 17 23 25 17 18 0.5102514 0.4079828 0.49277674 0.0413741 0.4398253 0.1185434 0.4348281 0.4079828 0.4150753 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 VAL VAL VAL INV VAL INV VAL VAL VAL
26 27 28 29 30 31 32 33 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 20 18 24 17 20 23 17 9 0.3801946 0.4150753 0.3730835 0.3867544 0.4020763 0.3070348 0.3230693 0.3880272 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 0,349 VAL VAL VAL VAL VAL INV INV VAL
34 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 18 0.276272 0,349 INV
35 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 22 0.464236 0,349 VAL
Σ 24 25 24 21 21 19 25 27 22 25 24 19 25 16 19 12 16 22 28 26 16 27 13 29 25 15 12 16 10 10 32 13 658
Lampiran 6 Hasil uji reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Σ P Q PQ S r11 rtabel
No Butir Soal 1 2 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 23 21 17 0.71875 0.65625 0.53125 0.28125 0.34375 0.46875 0.2021484 0.2255859 0.2490234
29.2006 0.836235 0.349 reliable
4 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 20 0.625 0.375 0.234375
5 6 7 8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 18 18 17 18 0.5625 0.5625 0.53125 0.5625 0.4375 0.4375 0.46875 0.4375 0.2460938 0.2460938 0.2490234 0.2460938
9 10 11 12 13 14 15 16 17 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 19 17 19 17 21 17 25 17 0.21875 0.59375 0.53125 0.59375 0.53125 0.65625 0.53125 0.78125 0.53125 0.78125 0.40625 0.46875 0.40625 0.46875 0.34375 0.46875 0.21875 0.46875 0.1708984 0.2412109 0.2490234 0.2412109 0.2490234 0.2255859 0.2490234 0.1708984 0.2490234
18 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 18 0.5625 0.4375 0.2460938
19 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 20 0.625 0.375 0.234375
20 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 18 0.5625 0.4375 0.2460938
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 24 0.75 0.25 0.1875
22 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 17 0.53125 0.46875 0.2490234
23 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 20 0.625 0.375 0.234375
24 25 Σ 0 0 18 1 0 18 1 1 16 0 1 13 0 0 14 0 1 13 0 1 18 1 1 19 1 1 16 0 1 20 1 1 17 0 1 12 1 1 18 13 1 0 0 1 15 0 1 8 0 1 12 0 1 16 0 1 21 1 1 19 0 0 11 0 1 21 0 0 7 1 1 22 0 1 18 0 0 9 0 0 6 0 1 10 0 1 7 0 0 4 0 1 24 0 0 4 9 22 459 0.28125 0.6875 0.71875 0.3125 0.2021484 0.2148438 5.7587891
X² 324 324 256 169 196 169 324 361 256 400 289 144 324 169 225 64 144 256 441 361 121 441 49 484 324 81 36 100 49 16 576 16 7489
Lampiran 7 Hasil uji Tingkat kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Σ
Tingkat kesukaran
No Butir Soal 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 23
2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 21
3 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 17
4 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 20
5 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 17
6 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 19
7 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 17
8 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 17
0.71875 0.65625 0.53125 0.625 0.53125 0.59375 0.53125 0.53125 Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
9 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7
10 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 18
11 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 17
12 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 19
13 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 18
14 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 22
15 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 17
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 26
17 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 18
0.21875 0.5625 0.53125 0.59375 0.5625 0.6875 0.53125 0.8125 0.5625 Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
18 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 18
19 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 20
20 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 18
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 23
22 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 18
23 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 19
24 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9
25 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 22
0.5625 0.625 0.5625 0.71875 0.5625 0.59375 0.28125 0.6875 Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang
Σ 18 18 16 13 14 13 18 19 16 20 17 12 18 13 15 8 12 16 21 19 11 21 7 22 18 9 6 10 8 4 24 4 460
lampiran 8 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL
kelas
no resp 31 24 22 19 10 20 8
Kelas Atas
25 13 7 2 1 11 18 9 3
1
2
3
4
5
6
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
14
Σ
15 5 14 6 4 17 12
Kelas Bawah
21 28 26 16 29 23 27 32 30 Σ
DP ket
1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
13 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1
12 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1
13 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
12 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
12 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
9
8
5
7
5
7
0.3125
0.3125
0.4375
0.375
0.4375
0.3125
cukup
cukup
baik
cukup
baik
cukup
Nomor Item Pertanyaan
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0
12 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
11 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1
14 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
12 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0
13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0
11 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0
5
6
1
6
6
5
6
9
6
0.4375
0.3125
0.3125
0.375
0.3125
0.5625
0.375
0.25
0.3125
baik
cukup
cukup
cukup
cukup
baik
cukup
cukup
cukup
n
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
15 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0
11 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0
12 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
12 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
12 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0
15 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0
11 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0
13 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11
7
6
8
6
8
7
6
1
0.25
0.25
0.375
0.25
0.375
0.4375
0.25
0.4375
0.4375
cukup
cukup
cukup
cukup
cukup
baik
cukup
baik
baik
Σ
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
24 22 21 21 20 19 19 18 18 18 18 18 17 16 16 16
14 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0
8 0.375 cukup
15 14 13 13 13 12 12 11 10 9 8 8 7 6 4 4
141
Lampiran 9 INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR DIMENSI TIGA SETELAH UJI VALIDITAS (SOAL POST TES)
Satuan Pendidikan : MAN 4 Model Jakarta Kelas/Semester
: X/Genap
Kompetensi Dasar : Menentukan kedudukan, jarak, sudut dan sebuah bidang yang
irisan
melibatkan titik, garis dan
bidang dalam ruang dimensi tiga Pilihlah satu jawaban yang benar! 1. Diketahui suatu prisma tegak dengan alas segi enam dan tidak beraturan, banyak rusuk prisma tersebut adalah... a. 6 buah b. 12 buah c. 18 buah d. 24 buah e. 30 buah Jawab : c
2. Suatu bangun ruang dibentuk dari limas sisi dengan enam titik sudutnya. banyak rusuk bangun ruang itu adalah... a. 6 buah b. 9 buah c. 12 buah d. 15 buah e. 18 buah Jawab : b
142
3. Sebuah balok yang kerangkanya terbuat dari kawat, berukuran 25 cm x 10 cm x 7 cm. berapakah panjang kawat yang diperlukan untuk membuat kerangka balok itu... a. 186 cm b. 168 cm c. 84 cm d. 48 cm e. 42 cm Jawab : b
4. Bila tinggi limas 12 cm dan panjang rusuk alasnya 10 cm. Maka Luas permukaan Limas adalah... a. 169 b. 260 c. 360 d. 420 e. 540 Jawab : c
5. Volume tabung yang jari-jari alasnya 10 cm dan tingginya 25 cm adalah... a. 7580 b. 7850 c. 5780 d. 5870 e. 8750 Jawab : b
6. Belahan bola padat mempunyai diameter 20 cm. luas permukaan belahan bola padat tersebut adalah... a
249
b
294
143
c
942
d
924
e
429 Jawab : c
7. Sebuah lilin lunak berbentuk limas mempunyai volume 792
. apabila
lilin tersebut dirubah bentuknya menjadi sebuah kerucut dengan tinggi 21 . Maka jari-jari alas kerucut tersebut adalah... a
42 cm
b
36 cm
c
21 cm
d
14 cm
e
7 cm Jawab : b s
8. D
C
r A
B
Diketahui gambar tabung , titik mana sajakah yang terletak pada diameter tabung diatas...(NB :garis AB dan garis DC, serta titik r dan s kelap-kelip) a
r
b
S
c
r, s
d
A, B, C, D
e
Semua benar Jawab : e
144
9. Diketahui sebuah kubus KLMN.OPQR, Jika titik S dan T merupakan titik tengah garis KR dan LQ, titk manakah yang terletak diluar bidang KLQR... a K,L,Q,R b T,O c K,L,M,N d O,P,Q,R e O,N,P,M JAWAB : e
10. Diketahui limas T.KLM dimana segitiga KLM siku-siku di K. Jika TK tegak lurus segitiga KLM maka diperoleh keterangan sebagai berikut : 1. TK tegak lurus LM 2. KL tegak lurus TM 3. KM tegak lurus TL 4. TM tegak lurus TL Keempat keterangan yang benar adalah... a 1,2,3 b 1 dan 3 c 2 dan 4 d Hanya 4 e 1,2,3 dan 4 benar Jawab : d
11. Diketshui 3 buah bidang U, V, dan W ,manakah pernyataan berikut yang benar , kecuali... a Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W b Jika U sejajar V dan U tegak lurus W, maka V tegak lurus W c Jika U tegak lurus V dan U tegak lurus W, maka V sejajar W d Jika U berpotongan dengan W, dan U tegak lurus V,maka W berpotongan dengan V
145
e Jika U berpotongan dengan W, dan V berpotongan dengan W, maka U sejajar V Jawab : a
12. Bidang U dan V berpotongan pada garis g, jika garis h tegak lurus bidang U, maka garis... a
h tegak lurus bidang V
b
h selalu memotong bidang V
c
h sejajar garis g
d
h selalu sejajar bidang V
e
h tegak lurus garis g
jawab : e
13. Kubus ABCD.EFGH panjang rusuknya 4 cm. Titik P tengah-tengah EH. Tentukan jarak titik P ke garis BG a.
cm
b.
c.
d.
e.
jawab : b
14. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk-rusuknya 10 cm. Tentukan jarak titik F ke garis AC ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab:d
15. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a. Tentukan jarak titik A ke diagonal BH ! a. Jawab : c
b.
c.
d.
e.
146
16. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan jarak antara titik C dengan bidang BDG yang panjang rusuknya 6 cm ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : a
17. Pada limas T.ABC diketahui AT, AB dan AC saling tegak lurus. Panjang AT = AB = AC = 5 cm. Tentukan jarak titik A ke bidang TBC ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : e
18. Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, tentukan jarak titik C ke bidang AFH ! a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : d
19. Jika BE dan AH masing-masing diagonal bidang sisi ABFE dan ADHE pada kubus ABCD.EFGH, maka tentukan besar sudut antara BE dan AH ! a. 30˚
b.
c.
d.
e.
Jawab : b
20. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AF dan BH ! a. 30˚
b.
c.
d.
e.
Jawab : b
21. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan sudut antara garis AH dan bidang BFHD ! a. 30˚
b.
c.
d.
e.
Jawab : a 22. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukan tangen sudut antara CG dan bidang BDG !
147
a.
b.
c.
d.
e.
Jawab : b
23. Pada kubus ABCD.EFGH. P adalah titik tengah FG dan Q adalah titik tengah EH. Jika tentukan tan a. 2
b.
adalah sudut antara bidang ABGH dan ABPQ, maka ! c.
d.
e.
Jawab : e
24. Kubus ABCD.EFGH berusuk a cm. Titik P, Q dan R adalah titik-titik tengah dari AD, AB dan BF. Berupa apakah penampang bidang PQR ! a. Segitiga
b. Persegi
c.belah ketupat
d. Layang-layang
e.segienam Jawab : e
25. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Titik P adalah titik tengah rusuk AE. Tentukan bentuk irisan bidang yang melalui titik-titik P, D dan F dengan kubus ! a. Segitiga b.persegi Jawab :c
c.belah ketupat d.layang-layang e.segienam
148
Lampiran 10
Nilai Post Tes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Eksperimen E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28 E29 E30 E31 E32
Nilai 72 58 58 80 74 62 70 92 80 74 60 62 86 70 68 60 58 64 70 74 66 72 44 80 86 72 82 60 64 72 64 68
Kelas Kontrol K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28 K29 K30 K31 K32
Nilai 38 40 44 48 50 52 54 54 58 58 58 60 60 60 60 60 62 62 64 66 66 68 70 70 70 72 72 74 78 80 80 82
149
Lampiran 11
Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen 1. Menentukan Daftar Distribusi Frekuensi a. Data Nilai Siswa 44
58
58
58
60
60
60
62
62
64
64
64
66
68
68
70
70
70
72
72
72
72
74
74
74
80
80
80
82
86
86
92
b. Menentukan Rentang Kelas J
X max
X min
92 40 52 c. Menentukan Banyak Kelas k
1 3,3 log 32
1 3,3.(1,5051) 1 4,9668 5,9668 6 d. Menentukan Panjang Kelas P
J K
52 6 8,6667 9
(dibulatkan ke atas)
150
e. Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas Eksperimen nilai
fi
xi
fi.xi
fkm
(xi - x )
(xi - x )4
fi.(xi - x )4
44-52
1
48
48
1
-21,9375
231605,3
231605,32
53-61
6
57
342
7
-12,9375
28015,7
168094,19
62-70
11
66
726
18
-3,9375
240,3711
2644,0822
71-79
7
75
525
25
5,0625
656,8408
4597,8858
80-88
6
84
504
31
14,0625
39106,61
234639,64
89-97
1
93
93
32
23,0625
282895,2
282895,17
∑
32
2238
2. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus a. Menentukan nilai mean
f i xi
Mean x
fi 2238 32 69,94
b. Menentukan nilai median
Median M e
b
1 n F 2 .p f md
924476,3
151
1 .32 7 2 .9 11
61,5
61,5 7,36 68,86 c. Menentukan nilai modus
Modus M o
b1
b
b1
b2 5
61,5
5 4 5 61,5 .9 9 66,5
.p
.9
d. Menentukan Koefisien Kemiringan (SK) SK
x Mo S
69,94 66,5 10,71 3,44 10,71 0,3212 e. Menentukan Koefisien Keruncingan ( 1 . n 4
4
xi S4
x . fi
4
)
152
1 .9244763 32 4 10,71 2,1957754 2,196
Karena
4
3 maka kurvanya agak datar (platikurtik)
153
Lampiran 12
Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol 1. Menentukan Daftar Distribusi Frekuensi a. Data Nilai Siswa 38
40
44
48
50
52
54
54
58
58
58
60
60
60
60
60
62
62
64
66
66
68
70
70
70
72
72
74
78
80
80
82
b. Menentukan Rentang Kelas J
X max
X min
82 38 44 c. Menentukan Banyak Kelas 1 3,3 log 32
k
1 3,3.(1,5051) 1 4,9668 5,9668 6 d. Menentukan Panjang Kelas P
J K
44 6 7,333 8
( dibulatkan ke atas)
154
e. Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol Distribusi Frekuensi Nilai Tes Kelas Kontrol Nilai
fi
xi
fi.xi
fkm
(xi - x )
(xi - x )4
38-45
3
41,5
124,5
3
-21,25
203908,7 611726,07
46-53
3
49,5
148,5
6
-13,25
30822,19 92466,574
54-61
10
57,5
575
16
-5,25
759,6914 7596,9141
62-69
6
65,5
393
22
2,75
57,19141 343,14844
70-77
6
73,5
441
28
10,75
13354,69 80128,148
78-85
4
81,5
326
32
18,75
123596,2 494384,77
∑
2008
2. Menentukan Nilai Mean, Median, Modus a. Menentukan nilai mean
f i xi
Mean x
fi 2008 32 62,75
b. Menentukan nilai median
Median M e
b
1 n F 2 .p f md
fi.(xi - x )4
1286645,6
155
1 .32 6 2 .8 10
53,5
53,5 8 61,5 c. Menentukan nilai modus
Modus M o
b1
b
b1
b2
.p
7
53,5
.8 7 4 7 53,5 .8 11 58,59 d. Menentukan Koefisien Kemiringan (SK) SK
x Mo S
62,75 58,59 11,78 4,16 11,78 0,3531 e. Menentukan Koefisien Keruncingan ( 1 . n 4
4
)
4
xi
x . fi
S4 1 .1286645 ,6 32 4 11,78 2,087987
Karena
4
3 maka kurvanya agak datar (platikurtik)
156
Lampiran 13
Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen Nilai
f
xi
f. xi
xi2
f. xi2
44-52
1
48
48
2304
2304
53-61
6
57
342
3249
19494
62-70
11
66
726
4356
47916
71-79
7
75
525
5625
39375
80-88
6
84
504
7056
42336
89-97
1
93
93
8649
8649
∑
32
2238
f i xi
Mean x
fi 2238 32 69,94
Varians S
2
n
fxi
2
fxi
2
nn 1 32 160074 2238 32 32 1 113724 992 114,6411
2
160074
157
Simpangan Baku S
n
fx i
2
fx i
2
nn 1
32 160074 2238 32 32 1 113724 991 114,6411 10,71
2
158
Lampiran 14
Tabel Persiapan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Kelompok kontrol nilai
fi
xi
fi.xi
xi2
fi.xi2
38-45
3
41,5
124,5
1722,25
5166,75
46-53
3
49,5
148,5
2450,25
7350,75
54-61
10
57,5
575
3306,25
33062,5
62-69
6
65,5
393
4290,25
25741,5
70-77
6
73,5
441
5402,25
32413,5
78-85
4
81,5
326
6642,25
26569
∑
2008
f i xi
Mean x
fi 2008 32 62,75
Varians S
2
n
fxi
2
fxi
2
nn 1 32 130304 2008 32 32 1 137664 992 138,7742
2
130304
159
Simpangan Baku S
n
fx i
2
fx i
2
nn 1
32 130304 2008 32 32 1 137664 992 138,7742 11,78
2
160
Lampiran 15
Uji Normalitas Kelas Eksperimen xi
f
Zn
f.xi
xi2
f. xi2
Z
F(Z)
S(Z)
│F(Z) -S(Z)│
44
1
1
44
1936
1936
-2,4218
0,0078
0,03125
-0,02345
58 60 62 64 66 68 70 72 74 80 82 86 92
3 3 2 3 1 2 3 4 3 3 1 2 1
4 7 9 12 13 15 18 22 25 28 29 31 32
174 180 124 192 66 136 210 288 222 240 82 172 92
3364 3600 3844 4096 4356 4624 4900 5184 5476 6400 6724 7396 8464
10092 10800 7688 12288 4356 9248 14700 20736 16428 19200 6724 14792 8464
-1,11461 -0,92787 -0,74113 -0,55439 -0,36765 -0,18091 0,005836 0,192577 0,379318 0,939542 1,126284 1,499767 2,059991
0,1335 0,1762 0,2296 0,2912 0,2557 0,4286 0,504 0,5753 0,6554 0,7264 0,8708 0,9332 0,9803
0,125 0,21875 0,28125 0,375 0,40625 0,46875 0,5625 0,6875 0,78125 0,875 0,90625 0,96875 1
0,0085 -0,04255 -0,05165 -0,0838 -0,15055 -0,04015 -0,0585 -0,1122 -0,12585 -0,1486 -0,03545 -0,03555 -0,0197
Z
x x S
F(Z) = Jika Zi Jika Zi
S (Z )
0 maka F ( Zi ) = 1 – (0,5 + Z tabel) 0 maka F ( Zi ) = 0,5 + Z tabel
Zn n
L0
0,1506
Lt
0,1566
Karena L0
Lt ( 0,1506 0,1566 ) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
eksperimen berdistribusi normal
161
Lampiran 16
Uji Normalitas Kelas Kontrol xi 38 40 44 48 50 52 54 58 60 62 64 66 68 70 72 74 78 80 82
f 1 1 1 1 1 1 2 3 5 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1
Z
Zn 1 2 3 4 5 6 8 11 16 18 19 21 22 25 27 28 29 31 32
f.xi 38 40 44 48 50 52 108 174 300 124 64 132 68 210 144 74 78 160 82
xi2 1444 1600 1936 2304 2500 2704 2916 3364 3600 3844 4096 4356 4624 4900 5184 5476 6084 6400 6724
f. xi2 1444 1600 1936 2304 2500 2704 5832 10092 18000 7688 4096 8712 4624 14700 10368 5476 6084 12800 6724
Z -2,10102 -1,93124 -1,59168 -1,25212 -1,08234 -0,91256 -0,74278 -0,40323 -0,23345 -0,06367 0,106112 0,275891 0,445671 0,61545 0,785229 0,955008 1,294567 1,464346 1,634126
F(Z) 0,0179 0,0268 0,0559 0,1056 0,1401 0,1814 0,2296 0,3446 0,409 0,4761 0,5438 0,6103 0,6736 0,7324 0,7852 0,8315 0,9015 0,9278 0,9484
S(Z) │F(Z) - S(Z)│ 0,03125 -0,01335 0,0625 -0,0357 0,09375 -0,03785 0,125 -0,0194 0,15625 -0,01615 0,1875 -0,0061 0,25 -0,0204 0,34375 0,00085 0,5 -0,091 0,5625 -0,0864 0,59375 -0,04995 0,65625 -0,04595 0,6875 -0,0139 0,78125 -0,04885 0,84375 -0,05855 0,875 -0,0435 0,90625 -0,00475 0,96875 -0,04095 1 -0,0516
x x S 0 maka F ( Zi ) = 1 – (0,5 + Z tabel)
F(Z) = Jika Zi Jika Zi
S (Z )
0 maka F ( Zi ) = 0,5 + Z tabel
Zn n
L0
0,091
Lt
0,1566
Karena L0
Lt ( 0,091 0,1566 ) maka dapat disimpulkan bahwa sampel kelas
kontrol berdistribusi normal
162
Lampiran 17
Perhitungan Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus :
F
S1
2
S2
2
var ians terbesar var ians terkecil
dengan
S
2
n
fxi
2
fxi
2
nn 1
Langkah-langkah perhitungan : 1. Menentukan Hipotesis H0 = Data berasal dari populasi yang homogen Ha = Data tidak berasal dari populasi yang homogen 2. Menentukan Kriteria Pengujian Jika Fhitung
Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung
Ftabel maka Ha diterima
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil)
n 1 32 1 31
db pembilang db penyebut
n 1 32 1 31
4. Menentukan nilai Fhitung
F
S1
2
S2
2
138 ,7742 114 ,6411 1,211
163
5. Menentukan Ftabel Selanjutnya
menentukan
n 1 32 1 31, db penyebut 0,05 , diperoleh nilai Ftabel
Ftabel ,
db
pembilang
n 1 32 1 31dan taraf signifikan
2,049
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh Fhit Karena Fhitung
dengan
1,211 dan Ftabel
2,049 .
Ftabel 1,211 2,049 , maka H0 diterima. Artinya, kedua
kelompok berasal dari populasi yang homogen.
164
Lampiran 18
Perhitungan Pengujian Statistik 1. Menentukan nilai S gab 2
S gab
2
nE 1 S E nk 1 S k n E nk 2
2
32 1 .114,64 28 1 .138,77 32 32 2 3553,87 4302 62 7855,87 62 126,71
S gab
126,71 11,26
2. Menentukan nilai t hit
t
xE hit S
xk
1 gab n E
1 nk
69,94 62,75 11,2.6 7,19 2,815 2,55
1 32
1 32
165
3. Menentukan nilai t tabel Selanjutnya mencari t tabel , dengan db dan taraf signifikan
0,05 , didapat nilai t tabel
Dari hasil perhitungan diatas didapat t hit
t hitung
n1
n2
2
32 32 2
62
2,00
2,55 dan t tabel
2,00 , karena
ttabel 2,55 2,00 , maka H0 ditolak atau Ha diterima. Artinya, rata-
rata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan media CAI lebih tinggi daripada siswa yang diajar menggunakan media powerpoint. Ket :
ket :
ket :
ket:
J
= rentang
Xmax
= nilai terbesar
Xmin
= nilai terkecil
K
= banyak kelas interval
P
= panjang kelas interval
n
= banyaknya data
x
= mean
xi
= data ke-i
fi
= frekuensi ke-i
Me
= median
b
= batas bawah kelas median
F
= jumlah frekuensi sebelum kelas median
fme
= frekuensi kelas median
Mo
= Modus
b
= batas bawah kelas modus
b1
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b2
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya
166
Lampiran 19
HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN DENGAN GURU MATEMATIKA
1.
Peneliti : Apakah pembagian kelas X MAN 4 Model ini berdasarkan tingkat kemampuan atau prestasi ketika di SMP/ Tsanawiyah? Guru
: Ya, dan berdasarkan hasil testing juga. Jadi siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan kognitifnya
2.
Peneliti : Bagaimana hasil belajar matematika siswa kelas X MAN 4 Model? Guru
: Untuk kelas X pada tahun ajaran ini hasil belajar matematikanya relatif rendah, ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian mereka yang rata-rata masih dibawah standar, dalam pembelajaran sehari-hari pun mereka terlihat kurang bersemangat.
Hanya
beberapa
siswa
yang
mau
mendengarkan penjelasan dari guru dan mau menjawab soalsoal yang diberikan guru di dalam kelas dan kebanyakan siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 3.
Peneliti : Bagaimana cara ibu meningkatkan hasil belajar matematika siswa? Guru
: Caranya, saya selalu menekankan pada siswa pentingnya matematika dalam kehidupan. Selain itu mereka diberikan nasehat-nasehat agar senang matematika, karena mumpung masih awal, mumpung masih kelas X, agar nanti untuk kelas
167
selanjutnya bisa lebih baik dan lebih mudah dalam menghadapi UAN. Saya juga selalu memberikan reward kepada siswa yang nilai ualngan hariannya bagus. 4.
Peneliti : Bagaimana tingkat kemampuan matematika siswa secara umum di MAN 4 Model ini? Guru
: Kalau dilihat dari tingkat kemampuan secara umum dapat dikatakan menengah kebawah, walaupun dikelompokkan pada kelas berdasarkan kemampuan kognitif, mereka masih memiliki prestasi belajar yang rendah, tetapi ada juga siswa yang menunjukkan prestasi belajar yang sudah baik. Namun belum bisa dikatakan kemampuan matematikanya tinggi.
5.
Peneliti : Upaya apa saja yang ibu lakukan untuk menangani kesulitan belajar matematika siswa? Guru
: Saya melakukan pendekatan pada siswa-siswa yang memiliki kesulitan belajar, misalnya mengajak siswa menyelesaikan berbagai bentuk soal latihan, memberikan keluasan bertanya dan melakukan pembelajaran dengan metode tutor sebaya.
6.
Peneliti : Metode belajar apa yang selama ini ibu terapkan dalam mengajarkan matematika? Guru
7.
: Metode ceramah, pemberian tugas dan cooperatif learning
Peneliti : Kendala atau kesulitan apa saja yang ibu hadapi dalam mengajarkan matematika, khususnya pada pokok bahasan bangun segiempat? Guru
: Kadang saya memberikan soal latihan dari buku, tetapi setelah dilakukan penghitungan hasilnya tidak sama. Jadi terkadang saya sulit memberikan contoh-contoh latihan yang tidak
membingungkan
siswa.
Saya
harus
hati-hati
168
memberikan soal agar siswa tidak bingung ketika diberi soal latihan atau PR. 8.
Peneliti : Apa saja kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami konsep-konsep Dimesi Tiga? Guru
: Kesulitannya
adalah
siswa
terkadang
tertukar
dalam
menentukan rumus, dikarenakan kurangnya pemahaman konsep. 9.
Peneliti : Menurut ibu, bagaimana peran media pembelajaran dalam mengajarkan matematika? Guru
: Menurut saya, peran media dalam mengajarkan matematika penting. Karena media bisa dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, yang membuat siswa dapat lebih mudah memahami materi. Selain itu media juga bisa menjelaskan materi-materi yang sulit dipaparkan atau dijelaskan melalui metode ceramah. Namun, terkadang sulit bagi kita memilih media yang pas dengan tujuan pembelajaran.
10. Peneliti : Dalam mengajarkan matematika, media pembelajaran apa saja yang sudah ibu gunakan? Guru
: Selama ini kebanyakan saya hanya menggunakan papan tulis dan proyektor dengan powerpoint karena metode yang saya gunakan metode ceramah.
11. Peneliti : Apakah sebelumnya ibu sudah menggunakan media CAI dengan menggunakan flash dalam pembelajaran matematika? Guru
: Belum. Sejauh ini saya hanya menggunakan alat praga dalam pembelajaran matematika. Tetapi, ketika saya coba di kelas siswa terlihat jenuh
169
12. Peneliti : Terimakasih bu atas informasinya Guru
: Sama-sama, mudah-mudahan penelitiannya nanti berjalan lancar
170
Lampiran 20
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU TIK
1.
2.
3.
4.
Peneliti
: Assalamu’alaikum
Guru
: Wa’alaikumsalam, ada yang dapat saya bantu?
Peneliti
: Saya ingin mewawancarai bapak tentang penggunaan laboratorium komputer di sekolah ini
Guru
: Iya, silahkan
Peneliti
: Selama ini laboratorium komputer digunakan untuk kegiatan belajar apa saja?
Guru
: Selama ini laboratorium hanya digunakan untuk pembelajaran TIK, saja
Peneliti
: Apa saja yang siswa pelajari dalam pembelajaran TIK?
Guru
: Untuk kelas X yaitu program aplikasi microsoft office word, kelas XI excel dan XII Powerpoint dan internet. Minat belajar komputer siswa relatif tinggi. Hal ini terlihat dari antusias siswa jika masuk ke laboratorium komputer untuk melakukan praktek
5.
Peneliti
: Adakah keterbatasan fasilitas dari laboratorium di sekolah ini, jika ada faktor apa saja yang melatarbelakangi keterbatasan tersebut?
Guru
: Ada, antara lain terdapat beberapa komputer yang sedang dalam perbaikan dan fasilitas internet yang sangat terbatas.
6.
Peneliti
: Bagaimana menurut bapak tentang penggunaan media CAI dengan tipe tutorial menggunakan w?
171
Guru
: Sangat bagus, karena menarik bagi siswa, membuat suasana belajar baru, pembelajaran menjadi lebih efektif, waktunya lebih cepat dan dengan menggunakan media biasanya perencanaan dari gurunya sdah baik, dan saya rasa pembelajaran akan jauh lebih efisien sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
172
Lampiran 21
Dokumentasi Penelitian Kelas Eksperimen:
173
Kelas Kontrol:
174