Pengaruh Pembelajaran Kooperatif dengan Asesmen Otentik Teknik Saling Silang terhadap Pemahaman Konsep Microteaching Any Fatmawati dan Ida Royani Program Studi Pendidikan Biologi, FP MIPA IKIP Mataram Email :
[email protected] Abstract: This study aims to determine the effect of cooperative learning with authentic assessment techniques crisscrossed the students understanding of the concept of microteaching. This research is a quasi experimental, with posttest only control group design. Subjects in this study were students in the Department of Biology Education FPMIPA IKIP Mataram. Data understanding of concepts and skills microteaching will be analyzed using the statistical manova with the help of SPSS 16.00 For Windows. Based on the results of data analysis showed that the test null hypothesis (H0) indicates that there is a difference between the value of understanding the concept of a group of students who follow the cooperative learning with authentic assessment techniques crisscrossed by groups that follow conventional teaching with significant numbers 0,000<0,05. The value of understanding the concept of cooperative learning students follow with authentic assessment techniques crisscrossed better than the value of understanding the concept of learning and students who follow the conventional assessment. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang terhadap pemahaman konsep microteaching mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment, dengan disain postest only control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi di FP MIPA IKIP Mataram. Data pemahaman konsep dan keterampilan microteaching akan dianalisis menggunakan statistik yaitu manova dengan bantuan SPSS 16.00 For Windows. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pada uji hipotesis nihil (H0)menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep antara kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan angka signifikansi 0,000<0,05. Nilai pemahaman konsep mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang lebih baik daripada nilai pemahaman konsep mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dan asesmen konvensional. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, asesmen otentik teknik saling silang, pemahaman konsep microteaching.
Pendahuluan Perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan asesmen otentik jarang dilakukan oleh guru atau dosen dalam pembelajaran, khususnya pada mata kuliah microteaching. Beberapa hal yang menjadi penyebabnya adalah, karena perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan asesmen otentik tidak mudah disusun alat ukurnya, selain itu juga karena belum ada panduan dalam menggunakan asesmen otentik. Kedua alasan diatas juga terjadi di jenjang S1, khususnya jalur pendidikan, karena didalamnya terkandung
© 2014 LPPM IKIP Mataram
mata kuliah praktik yang bernama microteaching. Peran dosen pengampu dalam membina mata kuliah microteaching sangat membantu keterampilan mahasiswa dalam mengajar, selain itu juga akan dilihat motivasinya dalam mengikuti pembelajaran dengan mengikuti asesmen otentik ini (Fatmawati, 2013). Selain peran dosen, peran mahasiswa lainnya atau teman mereka dalam kelas juga akan mempengaruhi kegiatan pembelajaran, karena dalam beberapa hal setiap siswa pasti membutuh-
Jurnal Kependidikan 13 (3): 205-211
kan temannya sebagai pendorong, pemberi masukan atau sebagai motivator yang dapat merubah tingkah laku mereka ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, peneliti ingin memanfaatkan semua mahasiswa dalam kelas microteaching terlibat dalam pelaksanaan asesmen otentik ini, sehingga dinamakan asesmen otentik teknik saling silang. Untuk lebih jelasnya yang dimaksud dengan teknik saling silang dalam asesmen otentik adalah penilaian otentik bukan berjalan satu arah, atau penilaian hanya dari dosen saja, tetapi mahasiswa juga akan menilai teman mereka yang sedang mengajar, dan pada pertemuan berikutnya dia juga harus dinilai oleh temannya yang sudah dinilai tersebut, sehingga dinamakan teknik saling silang. Pemahaman konsep sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran (Santiyasa, 2004), hal ini sangat membantu mahasiswa dalam mempraktikkan cara mengajar yang baik sehingga dalam penelitian ini perlu dilihat pemahaman konsep mahasiswa Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan bagaimanakah pengaruh pembelajaran kooperatif dan asesmen otentik teknik saling silang terhadap pemahaman konsep microteaching? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif dan asesmen otentik teknik saling silang terhadap pemahaman konsep microteaching. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental yaitu suatu penelitian yang
206
masih memungkinkan variabel-variabel selain variabel bebas ikut berpengaruh terhadap variabel terikat. Penelitian ini menggunakan disain kelompok kontrol hanya postes (posttest only control group design) Campbell, D. T. & Stanley, J. C., 1963). Populasi dari penelitian ini adalah semua mahasiswa VI pada semester genap yang memprogramkan Microteaching di jurusan Pendidikan Biologi. Penentuan sampel kelas dilakukan dengan teknik random sampling. Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebasnya adalah pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang. Sedangkan variabel terikatnya adalah pemahaman konsep microteaching mahasiswa. Uji normalitas diuji dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows dengan melihat besaran Kolmogorov-Smirnov Test (Candiasa, 2007). Kriteria pengujian adalah data berdistribusi normal jika angka signifikansi (Sig.) > 0,05. Untuk membuktikan sampel benar-benar berasal dari populasi yang homogen, dilakukan uji homogenitas varians dengan uji Levene’s Test of Equality of Error Variance (Candiasa, 2007) dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Untuk menguji hipotesis digunakan uji F melalui analisis multivariat MANOVA pada taraf signifikansi 5%. Hasil Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perbedaan pemahaman konsep microteaching mahasiswa sebagai hasil perlakuan antara penerapan model pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang
Any Fatmawati dan Ida Royani, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian di analisis dengan menggunakan MANOVA. Dengan demikian, data penelitian dikelompokkan menjadi : (1) data pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang (PKM); (2) data pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengikuti model pembelajaran konvensioal (PKK). Penghitungan ukuran sentral (ratarata, modus, median) dan ukuran penyebaran data (standar deviasi) memberikan hasil seperti tercantum dalam Tabel berikut. Tabel 1 Rekapitulasi Deskripsi Statistik Nilai Pemahaman Konsep Statistik/ Variabel PKM PKK Mean 76,5 60,7 Median 76,5 60,0 Mode 78,0 65,0 Std. Deviasi 3,9 6,3 Variance 15,4 39,5 Minimum 69,0 50,0 Maksimum 85,0 76,0 Keterangan: PKM : Pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang menikuti model pembelajaran koopertaif dengan asesmen otentik teknik saling silang PKK : Pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen konvensional Data pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang mempunyai rentangan skor teoretik 69-85, memiliki rata-rata = 76,5; median = 76,5; modus = 78,0; simpangan baku = 3,9; ; nilai minimum = 69,0; dan nilai maksimum = 85,0. Data pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang dapat juga ditampilkan dalam bentuk histogram yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows seperti Gambar 1.
Gambar 1. Histogram data pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengkuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang (PKM).
Data pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen konvensional mempunyai rentangan skor teoretik 50-76, memiliki ratarata = 60,7; median = 60,7; modus = 65; simpangan baku = 6,3; ; nilai minimum = 50,0; dan nilai maksimum = 76,0. Data pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen konvensional dapat juga ditampilkan dalam bentuk histogram yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows seperti Gambar 2.
207
Jurnal Kependidikan 13 (3): 205-211
Tabel 2 Uji Normalitas Sebaran Data Variabel PKM PKK
Gambar 2. Histogram data pemahaman konsep kelompok mahasiswa yang mengkuti pembelajaran dengan asesmen konvensional (PKK).
Untuk mengetahui normalitas data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov, dengan kriteria jika p > 0,05 datanya normal, sebaliknya jika p < 0,05 datanya tidak normal. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS 16.0 for Windows. Untuk mengetahui data dari sampel berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui dari signifikansi hasil uji normalitas sebaran data dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig). Jika signifikansi yang diperoleh ≥ 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, demikian sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas tertera dalam Tabel 2. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa semua variabel dalam penelitian ini datanya berdistribusi normal.
208
Kolmogorov-Smirnov Statistik df Sig. 0,075 46 0,200 0,123
42
0,111
Keterangan Distribusi normal Distribusi normal
Pengujian homogenitas varians dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Levene (Levene’s Test of Equality of Error Variance) dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Hasil uji homogenitas varians disajikan pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Hasil Uji Homogenitas Varians Sampel
PK
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistik
df1
df2
Sig.
6.580
1
86
.062
5.757
1
86
.019
5.757
1
66.422
.019
6.264
1
86
.014
Berdasarkan Tabel 3 di atas, untuk pemahaman konsep nilai signifikansi (0,062) lebih kecil dari 0,05, atau 0,062 < 0,05. Ini berarti data memiliki varians yang homogen. Berdasarkan hasil uji persyaratan uji hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, dapat disimpulkan bahwa semua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan data dari semua
Any Fatmawati dan Ida Royani, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
kelompok mempunyai varians populasi yang
homogen, sehingga uji hipotesis.
Tabel 4. Tests of Between-Subjects Effects Source
Dependent Type III Sum Variable of Squares
50.648
.000
5487.342c
1
5487.342
204.249
.000
2.195E7
1
2.195E7 6.338E3
.000
PK
413211.478
1
413211.478 1.538E4
.000
KM
175361.367
1
175361.367
50.648
.000
5487.342
1
5487.342
204.249
.000
297760.224
86
3462.328
PK
2310.476
86
26.866
KM
2.264E7
88
PK
426214.000
88
KM
473121.591
87
7797.818
87
KM
PK
PK
Corrected Total
Sig.
175361.367
Intercept
Total
F
1
KM
Error
Mean Square
175361.367a
Corrected Model
MODEL
df
KM
PK
Berdasarkan Tabel 4 untuk variabel pemahaman konsep (PK) dapat ditarik interpretasi-interpretasi bahwa dari sumber pengaruh variabel model-model pembelajaran (MP) terhadap pemahaman konsep (PK), tampak nilai F = 204,249 dengan angka signifikansi yang lebih kecil dari batas penolakan hipotesis 0,05, yaitu 0,000 < 0,05 sehingga dapat diambil keputusan untuk H0 sebagai berikut “tidak terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep antara kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional”, ditolak. Sehingga H1 diterima yaitu terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep antara kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran koope-
ratif dengan asesmen otentik teknik saling silang dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional. Pembahasan Mahasiswa sebagai objek dalam penelitian ini telah mengikuti semua kegiatan penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing sekaligus sebagai peneliti. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung selama 12 kali pertemuan ini merancang semua mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang. Sebelumnya telah ditemukan bahwa asesmen otentik teknik saling silang efektif terhadap motivasi dan keterampilan mengajar mahasiswa (Fatmawati, 2013). Selanjutnya peneliti menambahkan variabel bebasnya berupa pembelajaran kooperatif
209
Jurnal Kependidikan 13 (3): 205-211
dengan asesmen otentik teknik saling silang dan merubah variabel terikatnya menjadi pemahaman konsep dan keterampilan microteaching. Untuk artikel kali ini hanya membahas tentang pengaruh pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang terhadap pemahaman konsep saja. Dalam hal ini mahasiswa tetap sebagai objek penelitian, dan data yang dikumpulkan adalah data pemahaman konsep dengan tes pemahaman konsep mengenai perangkat pembelajaran dan microteaching. Pharhyuna (2012), menyatakan bahwa asesmen otentik baik untuk pembelajaran praktik, hal ini mendukung hasil penelitia ini sehingga direkomendasikan kepada guru maupun dosen yang mengampu mata pelajaran atau mata kuliah praktik untuk menggunakan penilaian otentik. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pada hipotesis “terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep antara kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional”. Jika kita lihat dari proses pembelajaran yang dilalui oleh mahasiswa, maka rentetan kegiatan pembelajaran tersebut telah menuntun mahasiswa untuk melakukan banyak hal dalam melakukan pembelajaran dan penilaian. Dalam proses pembelajaran, mahasiswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan maksimal 4 orang, sampai semua mahasiswa dalam kelas tersebut memiliki kelompok, untuk kelebihan mahasiswa dijadikan dalam satu kelompok. Pada kelas eksperimen terbentuk 10 kelompok sedangkan pada kelas kontrol terbentuk 9
210
kelompok. Kelompok kecil ini baik untuk melakukan diskusi mengenai kegiatan pembelajaran yang meraka lalui, berdiskusi tugas dan mempersiapkan diri dalam melaksanakan praktik mengajar atau microteaching dan proses menentukan penilaian kepada teman atau kelompok lain yang maju mengajar. Kegiatan diskusi, saling menilai dan mempersiakpan diri dalam mengajar tersebut telah membimbing mereka sehingga pemahaman konsep mereka menjadi lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dan penilaian konvensional. Hal senada juga pernah dijelaskan oleh Fatmawati (2011) dari hasil penelitiannya mengenai pembelajaran kooperatif yang dapat membantu mahasiswa lain dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar baik siswa maupun mahasiswa. Nilai mahasiswa yang mengikuti kelompok pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dan penilaian konvensional. Dalam hal ini, peneliti memperhatikan semua langkah mahasiswa dalam mengajar di depan kelas. Selain itu semua kelompok yang lain juga ikut menilai, hal inilah yang menyebabkan terjadinya saling silang dalam proses penilaian. Kegiatan tersebut telah menuntun mahasiswa untuk mampu menilai orang lain sekaligus menilai diri sendiri dan mempersiapkan diri sendiri dalam mengajar. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan memang selaras. Dengan diterapkan pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang ini menuntun
Any Fatmawati dan Ida Royani, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
semua mahasiswa untuk mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran sekaligus penilaian dan persiapan diri untuk memahami konsep pembelajaran baik mempersiapkan perangkat pembelajarannya, praktik mengajarnya dan menilai orang lain dan diri sendiri. Itulah sebabnya sebagai dosen Pembina mata kuliah microteaching peneliti merancang dengan rinci setiap langkah sehingga mahasiswa siap untuk mengajar dan siap praktik pengalaman lapangan (PPL) disekolah sekolah mitra dengan memuaskan dan tidak mengecewakan guru pamong. Itulah harapan panjang peneliti, semoga tercapai. Simpulan Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan nilai pemahaman konsep antara kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran konvensional. Nilai pemahaman konsep mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan asesmen otentik teknik saling silang lebih baik daripada nilai pemahaman konsep mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dan asesmen konvensional. Daftar Pustaka Candiasa, I M. 2007. Statistik Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan SPSS.
Singaraja: Unit Penerbitan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Campbell, D. T. & Stanley, J. C. 1963. Experimental and quasiexperimental designs for Research. Chicago: Rand Menally Company. Fatmawati, Any. 2013. Efektifitas asesmen Otentik Teknik Saling Silang Terhadap Keterampilan Mengajar Mahasiswa. Prossiding dengan tema Bahasa, sains dan Pendidikan. LPPM IKIP Mataram. Fatmawati, Any. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajara Sains Siswa SD Kelas V Gugus V Ampenan Kota Mataram. Jurnal Ganec Swara. Universitas Mahasaraswati Mataram. Pharhyuna, KAJ. 2012. Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Otentik dan Kreativitas Siswa dalam Pencapaian Keterampilan Menulis. JPP Edisi 45, Nomor 1. Undiksha Singaraja. Santyasa, I W. 2004. Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Remidiasi, Miskonsepsi, Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Fisika pada Siswa SMU. Disertasi. (tidak diterbitkan). Universitas Negeri Malang Program Pascasarjana Program Studi Teknologi Pembelajaran.
211