PENGARUH PELATIHAN FOREARM EXERCISES TERHADAP KETEPATAN PUKULAN FOREHAND PADA PERMAINAN TENIS MEJA DI SMP NEGERI 8 GORONTALO
(Zulkifli Hs Ayani, Nurhayati Liputo, Edy Dharma P. Duhe) Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak : Rumusan Masalah Adalah Apakah ada pengaruh pelatihan forearm exercises terhadap ketepatan pukulan forehand pada permainan tenis meja di SMP Negeri 8 Gorontalo.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan forearm exercises terhadap pukulan forehand pada siswa SMP Negeri 8 Gorontalo pada mata pelajaran Pendidikan Kesehatan dan keolahragaan. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pola one group pretest-posttest design. Karena dalam penelitian ini digunakan satu kelompok subjek dimana pertama-tama dilakukan pengukuran forehand sesuai kemampuan masing-masing (pretest), lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran kedua kalinya (posttest).Berdasarkan hasil Penelitian Statistik hubungan antara pelatihan Forearm Exercises dengan ketepatan pukulan Forehand memiliki hubungan yang cukup baik, ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh sebelum melakukan Experimen dan sesudah melakukan Eksperimen yang dimana dari 22.50 % menjadi 29,55%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa dengan mengunakan pelatihan Forearm Exercises dapat mempengaruhi pukulan Forehand pada permainan tenis meja pada siswa SMP Negeri 8 Gorontalo. Kata kunci :Latihan Forearm Exercises danKetepatanPukulan Forehand
Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
Menurut Sutarmin, Drs (2007 : 1) Tenis meja termasuk salah satu permainan yang di gemari oleh masyarakat dunia umumnya dan masyarakat Indonesia khususnya. Di Indonesia, tenis meja sudah sangat memasyarakatkan baik sekolahsekolah,
kampung-kampung,
instansi-instansi,
perusahaan-perusahaan,
dan
sebagainya. Tenis meja membutuhkan penguasaan teknik, taktik serta strategi dan kelengkapan kondisi fisik seperti: Kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya ledak
otot
(muscularpower),
kecepatan
(speed),
koordinasi
(coordination),
kelentukan (fleksibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), dan reaksi (reaction) agar mampu mendapatkan prestasi lebih tinggi Dari semua kompenen fisik yang ada di atas adalah hal yang tidak boleh terpisahkan.Dalam permainan tenis meja, yang harus diperhatikan adalahkekuatan otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan. Khususnya cabang olahraga tenis mejakekuatan otot lengandan kelentukan pergelangan tangan perlu mendapat perhatian khusus dimana dalam pelaksanaan pelatihan tenis meja yang diberikan oleh pelatih di sekolah mungkin hanya memperhatikan penguasaan teknik dasar saja. Oleh sebab itu,siswa masih perlu dibina dan diarahkan dan diberikan latihanlatihan kondisi fisik sepertikekuatan otot lengandan kelentukan pergelangan tangan dengan cara melakukan pelatihanForearm Exercises.pelatihanforearm exercises dapat meningkatkan kekuatan otot lengan (ototflexor carpiradialis dan brachioradialis) dan kelentukan pergelangan tangan. Dalam olahraga tenis meja kekuatan otot lengandan kelentukan pergelangan tangan sangat dibutuhkan karena seorang atlit tenis meja yang mempunyai otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan yang baik akan menghasilkan pukulan dan putaran bola yang keras dan bisa mengontrol bola dengan baik serta sangat menentukan menang atau tidaknya dalam suatu pertandingan. Di samping itu harus ditunjang keterampilan penguasaan teknik dasar seperti melakukan ketepatan pukulan forehand. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, siswa di sekolah SMP Negeri 8 Kota Gorontalo, menunjukan bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
tentang olahraga tenis meja khususnya materi tentang pukulan Forehandbelum begitu baik, hal ini disebabkan kurangnya peralatan danpemahaman siswa pada olahraga tenis meja yang menyebabkan kurangnya minat. Oleh sebab itu, hal ini tidak bisa di biarkan begitu saja tetapi perlu mencari sebuah solusi agar para siswa lebih aktif untuk mengikuti proses pembelajaran. Olahraga tenis meja.Salah satu solusi adalah memberikan pemahaman dan latihan-latihan tertentu,Yang dapat meningkatkan permainan tenis meja terutama dalam hal meningkatkan kemampuan pukulan. Oleh karena itu, untuk membuktikan pernyataan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan maksud ingin mengetahui sejauh manakah hubungan Pelatihan Forearm Exercises Terhadap Ketepatan Pukulan Forehand Pada Permainan Tenis Meja di SMP Negeri 8 Gorontalo. Tenis Meja Tenis meja seperti dikatakan oleh Peter Simpson (2008: 4) merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak,orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini di sebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk di ikuti. Untuk dapat bermain tenis meja dengan baik pemain amatir, dan lebih-lebih bagi pemain profesional, harus dituntut menguasai teknik-teknik dasar tenis seperti memukul bola, langkah serta gerakan tubuh yang sesuai.Agar dapat bermain dengan baik dan benar serta berprestasi tinggi, khususnya bagi petenis meja pemula harus menguasai keterampilan dasar dalam bermain tenis meja. Sumarno dkk (2003 : 2,3,16)Tenis meja merupakan sebuah permainan yang sederhana. “Tenismeja adalah suatu olahraga raket/bet yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) dan dimainkan oleh empat orang (untuk ganda) kadang orangmenyebutnya ping-pong.. Tenis mejamenggunakan peraturan tree winning set/tiga kali kemenangan dengan scoregame point 11. Setiap pemain melakukan 2 kali service secara bergantian.Raket yang kadang-kadang disebut “bet”/kayu pemukul digunakan untukmemukul bola kecil yang ringan ke belakang dan ke depan sepanjang mejayang Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
dibatasi oleh net. Sasaran adalah untuk memperoleh poin denganmembuat tembakan sehingga lawan tidak mampu untuk mengembalikan. Berdasarkan beberapa pendapat yang ada sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tenis meja adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan di atas meja dengan net sebagai pembatas wilayah lapangan, bola dimainkan dengan cara saling memantulkan bola tersebut di atas meja lawan. Permainan ini boleh dimainkan secara tunggal maupun ganda. a. Teknik Bermain Tenis Meja Agar dapat bermain tenis meja dengan baik dan berprestasi secaraoptimal, pemain diwajibkan menguasai semua teknik pukulan dasar.Adabeberapa macam teknik dasar dalam permainan tenis meja yang semuateknik tersebut sangat mendukung dalam permainan. Menurut Sutarmin (2007 : 14) Dalam permainan tenis meja, teknik-teknik khusus sering kali membedakan cara bermain seorang pemain dengan pemain lainnya. Teknik-teknik tersebut meliputi dasar seperti memegan bet, juga teknik lanjut seperti memukul bola, menerima dan melakukan smash. 1. Grip (pegangan) Grip atau pegangan merupakan factor yang sangat penting dalam hampir semua permainan yang menggunakan raket/pemukul. Cara memegang bet inilah yang akan mentukan teknik permainan dan cara mengembangkan permainan. Jika sejak semula cara memegang bet sudahsalah, kemungkinan permainan tersebut akan menghadapi kesulitan dalam mempelajari teknik-teknik permainan selanjutnya. Menurut Peter Simpson (2012:13), dalam permainan tenis meja ada tiga pegangan atau grip yaitu: a) Shakehand grip b) Penhold grip c) Seemilier grip
Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
2. Stance (sikap atau posisi bermain) Menurut peter simpson (2012 : 16-17) Stance adalah sikap siap sedia pada waktu kita menanti pukulan servis lawan. Termasuk juga pada kategori Stance, setiap posisi kita sesuda memainkan suatu Stroke dan menunggu pengembalian bola lawan, bersedia memaikan Stroke berikutnya.Menurut Achmad Damiri (1992:55-59), Ada beberapa stance yang biasa dipergunakan dalam permainan tenis meja, yaitu : a) Square stance b) Side stance c) Open Stance 3. Stroke (pukulan) Teknik pukulan merupakan salah satu teknik dasar dalampermainan tenis meja disamping teknik dasar lain yang harus dikuasaioleh pemain tenis meja. Menurut Alex Kertamanah (2003 : 52), ”Adabeberapa jenis pukulan yang dikenal dalam olahraga tenis meja, tidakkurang pula berbagai bentuk pukulan yang hampir serupa namunmempunyai unsureyang berbeda-beda”. Pada dasarnya jenis-jenispukulan itu antara lain :Drive, Push, Block, Smash, Hit, Service,Menurut Larry Hodges (1996 : XI),“Teknik pukulan merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan tenis meja disamping teknikdasar yang lain yang harus dikuasai oleh pemain tenis meja”. Pukulan(stroke) dalam permainan ada berbagai teknik antara lain: Service, Block,Loop, Flip, Chop,dan Smash. Menurut
Ahmad
Dhamiri
(1992:59),
“Teknik
pukulan
dalampermainan tenis meja antara lain: push, block, choop, servis, flat, caunterhiting, topspin, drop shot, chooped smash, looped drive, drive, dan filck”.Sedangkan menurut Sutarmin (2007:27), ”Dalam permainan tenismeja ada beberapa jenis pukulan antara lain: pukulan drive, pukulan push, pukulan chop, dan pukulan block”.Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenispukulan dalam permainan tenis meja antara lain: drive, push, Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
block,smash, service, chop,danloop.(www.ensiklopenjas.com) di undu pada tanggal 6/6/2013 Forearm Exercises Dalam suatu latihan otot, beban kerja diberikan dalam bentuk massa yang harusdilawan atau dipindahkan oleh gaya kontraksi otot. Dengan memperhatikan besarbeban
(resistance/intensity)
dan
ulangan
kontraksi
otot
(repetitions),
pembebananterhadap otot dapat diatur.Secara umum, peningkatan kekuatan otot dapat dicapaidengan latihan beban besar untuk kurang dari 6 kontraksi otot (higher resistances(high intensity) and lower repetitions) sedangkan daya tahan otot meningkat padalatihan beban ringan untuk kontraksi otot lebih dari 20 kali (lower resistances andhigher repetitions). Perhatikan bahwa setiap jenis latihan tersebut merupakanrangsang yang sifatnya spesifik yang akan menghasilkan suatu bentuk adaptasi otot yang juga bersifat spesifik. Latihan Forearm Exercises adalah latihan mengunakan beban (barbell) yang mana dalam latihan ini dapat meningkatkan otot lengan bawah dan kelentukan pergelangan
tangan.Otot
exercisesadalah
otot
yang paling berpengaruh
flexors
carpi
radialis
dalam
dan
otot
latihan
forearm
brachioradialis.
(musclepumps.wordpress.com/category/fitness-workout-and-exercise/) Diundu pada tangal 26 /2/ 2013 Ketepatan Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketepatan adalah kemampuan dalam melakukan gerak kearah sasarantertentu dengan melibatkan beberapa faktor pendukung seperti indera,bagian tubuh, penguasaan teknik sebelumnya yang dilakukan secarabersamaan dan terkoordinasi dengan baik dalam mencapai tujuan yangdiraih sesuai rencana semula. Pukulan Forehand Pukulan forehand biasanya merupakan pukulan yang paling keras dankuat karena tubuh tidak menghalangi saat melakukan pukulan. Menurut Sumarno, dkk, Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
(2003:16). “PukulanForehand adalah dimana pada waktu memukul bola posisi telapak tanganyang memegang bet/raket menghadap ke depan” Sedangkan menurut Sutarmin (2007 : 21), “Pukulan forehand adalahpada waktu memukul bola, posisi telapak tangan yang memegang betmenghadap ke depan, atau posisi punggung tangan yang memegang betmenghadap ke belakang”. Puklulan forehand adalah pukulan yang sulit dilakukan, bagi pemainyang mengandalkan dengan gayapenhold sebagai metode eksekusi.Menurut Cheter Barnes (1992 ; 45), Ada beberapa hal yang perludiperhatikan untuk melatih gaya forehand yaitu: a. Jangan berdiri terlalu jauh dari meja, sebaliknya bersiap-siapmemukul bola. b. Saat memainkan forehand pada saat menerima maupun memukul,puncak bet seyogyanya pada posisi mendangak ke atas dan bersiapsiapmelakukan pukulan pelintiran. c. Saat melakukan counter-hitter, sebaiknya puncak bet diturunkanlebih rendah sehingga dapat menetralisir pelintiran pihak lawan.Kemudian teruskan dengan berbagai perubahan pelintiran bolakembalikan dari pihak lawan. d. Jika lawan tiba-iba melakukan chop, ayunkan bet anda ke atas. Jikalawan melakukan
counter
hits,
rendahkan
bet
anda
ke
depan.(http://blog.tennisspeed.com) di undu pada tanggal 6/5/2013 Ketepatan Pukulan Forehand Dalam permainan tenis meja ketepatan sasaran merupakan salah satufaktor yang terpenting dalam bermain. Menurut Suharno HP (1983 : 35),“Ketepatan adalah kemampuan mengarahkan suatu gerak ke suatu sasaransesuai dengan tujuannya”. Ketepatan dalam bermain tenis meja adalahbagaimana seorang pemain mampu melakukan pukulan sesuai dengansasaran yang di tuju. Dalam permainan tenis meja untuk mendapatkan sekor seorang pemain harus mampu menempatkan bola jauh dari jangkauanlawan, sehingga lawan akan kesulitan dalam mengembalikan bola. Pukulan forehand merupakan pukan yang paling kuat karena tubuh tidak menghalangi saat mengayunkan tangan ke belakang dan otot yangdigunakan lebih Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
kuat. Pukulan forehand adalah pukulan yang dilakukandengan posisi telapak tangan yang memegang bet menghadap ke depan dansetiap pukulan yang dilakukan dengan bet gerakan ke arah kanan,sedangkan ke kiri bagi pemain yang menggunakan tangan kiri. Pukulan forehand dikatakan efektif apabila hasil pukulanya tepat sesuai dengan yang di tuju. Menurut Tomoliyus (2012:3) “Sasaran forehand yang efektif adalah daerah sudut lapang tenis meja sebelah kanan dan kiri pemain lawan”. Oleh karena itu, seorang pemain tenis meja hendaknya memiliki kemampuan ketepatan pukulan forehand ke arah sudut lapangtenis meja sebelah kanan dan kiri meja. Jadi dari kesimpulan diatas, ketepatan pukulan forehand adalahkemampuan memukul bola dengan posisi telapak tangan yang memegangbet menghadap ke depan yang diperoleh dengan melakukan raly forehanddrive diagonal yang diberi sasaran tanda meja/table marking yang diberipoint atau skor. Latihan Menurut Sukadiyanto (2002: 5-6) istilah latihan berasal dari katadalam bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti:practice, exercises, dan training. Pengertian latihan yang berasal dari katapractise adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran)berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuandan kebutuhan cabang olahraganya. Latihan
yang
berasal
dari
kata
training
adalah
penerapan
dari
suatuperencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikanmateri teori dan praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengantujuan dan sasaran yang akan dicapai. Latihan itu diperoleh dengan caramenggabungkan tiga faktor yang terdiri atas intensitas, frekuensi, dan lamalatihan. Walaupun ketiga faktor ini memiliki kualitas sendiri-sendiri, tetapisemua harus dipertimbangkan dalam menyesuaikan kondisi saat latihan.Latihan akan berjalan sesuai dengan tujuan apabila deprogram sesuai dengan kaidah-kaidah latihan yang benar. Program latihan tersebutmencakup segala hal mengenai takaran latihan, frekuensi latihan, waktulatihan, dan prinsipZulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
prinsip latihan lainnya.Program latihan ini disusunsecara sistematis, terukur, dan disesuaikan dengan tujuan latihan yangdibutuhkan. Dari permasalahan yang penulis ajukan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihanforearm exercises terhadap ketepatan pukulan forehand pada permainan tenis meja.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Yaitu mencari pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Adapun variabel penelitian sebagai berikut :
X
Y
Keterangan : X : Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihanForearm Exercises Y
: Variabel terikat adalah variable yang mempengaruhi atau variabel akibat. Variable terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan pukulanforehand
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah “ one group pree tes dan post test ” dengan rancangan gambar sebagai berikut:
Kelompok Pre test E
X1
Treatmen T
Post test X2
Keterangan E = Kelompok dengan metode latihan Forearm Exercises X1 = Pre test/tes awal T = Perlakuan X2 = Pre test/tes akhir Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
Pre test
danPost Test dilakukan dengan memakai Minimal 3 orang yang
berkompetensi dalam tenis meja.
HASIL Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur Pengaruh pelatihanForearm Exercises Terhadap Ketepatan Pukulan Forehand Pada Permainan Tenis Meja SMP Negeri 8 Kota Gorontalo.Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji Chi-Kuadrat pada taraf nyataά = 0,01 atau ά = 0,05. Dengan hipotesis bahwa skor variabel X1 (Sebelum melakukaneksperimen) dan variabel X2 (setelah melakukan eksperimen) berdistribusi normal. Uji Normalitas Data Variabel X1 Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X1 (sebelum melakukan eksperimen) menunjukan skor χ2hitung= 8,703. Sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga χ2daftar = 9,488. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa χ2hitung≤ χ2daftar(8,703 ≤ 9,488).Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 6). Uji Normalitas Data Variabel X2 Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X2 (sesudah melakukan ekperimen) menunjukan skor χ2hitung= 6,00. Sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga χ2daftar = 9,488. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa χ2hitung≤ χ2daftar(6,00 ≤ 9,488). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 6). Pengujian Hipotesis Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap persamaan regresi linier sederhana, uji linieritas dan keberartian persamaan regresi, pengujian koefisien korelasi linier sederhana, dan keberartian koefisien korelasi.Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut. Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
Pengujian Reliabilitas Instrumen Berdasarkan
perhitungan
pada
rumus,
maka
harga
rhitung
adalah
2,454.Kemudian harga tersebut dikonsultasikan dengan harga rtabel. Dengan n = 20 taraf kesalahan 5% di peroleh 0,444 dan taraf kesalahan 1% = 0,561. Karena rhitung lebih besar dari pada rtabel untuk taraf kesalahan 5% maupu 1% (2,454>0,561>0,444), maka dapat di simpulkan data tersebut dinyatakan reliable.
PEMBAHASAN Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan sebelumnya, serta rumusan hipotesis yang berbunyi “Terdapat Pengaruh Positif Antara Pelatihan forearm Excercises Terhadap Ketepatan pukulan Forehand Pada permainan tenis meja”.Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan asumsi bahwa kemampuan Terhadap Ketepatan pukulan Forehand pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Gorontalo, masih rendah. Kemudian, peneliti melakukan eksperimen atas dasar asumsi bahwa dengan pelatihan forearm exercisesakan dapat mempengaruhi kemampuan pukulan forehandtersebut. Selanjutnya, kemampuan siswa dalam pelatihan forearm exercises tersebut dilakukan melalui uji komparasi, baik sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Dengan demikian, hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: “Terdapat Pengaruh Pelatihan forearm exercisesTerhadap Pukulan Forhand Pada Permainan Tenis Meja Siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Kota Gorontalo”. Berdasarkan
hasil
eksperimen,
terdapat
peningkatan
kemampuan
ketepatanPukulan Forehanf pada kelompok Latihan Forearm exercises. Pernyataan ini dibuktikan dengan hasil analisis data secara bertahap, ternyata terdapat pengaruh yang signifikan antara Pengaruh Latihan forearm exercisesTerhadap Pukulan forehand Pada Permainan Tenis Meja Siswa kelas VIII
SMP Negeri 8 Kota
Gorontalo. Dapat di lihat dari hasil pengujian hipotesis pertama, ternyata 2,98pada derajat kebebasan
=-
atau dk= 20 + 20 – 2 = 38.
Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
Berdasarkan dk= 38 untuk kesalahan 5% , maka harga ttabel= 2,042, harga thitung (2,98) lebih besar dari harga ttable ( 2,98> 2,042). Dengan ini Ho ditolak dan Ha diterima.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisi dan pembahasan dari hasil penelitian yang di lakukan selama dua bulan dapat di simpulkan bahwa pelatihan Forearm Excersis dapat miningkatkan ketepatan pukulan forehand. Kesimpulannya, “TerdapatPengaruh pelatihanForearm Excercises Terhadap Ketepatan Pukulan Forehand Pada Permainan tenis Meja Di SMP Negeri 8 Gorontalo”
SARAN Penelitian dan pembahasan di atas, terdapat beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat antara lain: 1) Untuk dapat meningkatkan prestasi olahraga khususnya olahraga tenis meja, perlu adanya pembinaan atlet di sekolah-sekolah secara terprogram oleh guru penjas atau pelatih 2) Untuk meningkatkan prestasi olahraga tenis meja, sebaiknya tidak hanya teknik dasar pukulan yang harus dikembangkan. 3) Bagi para atlit tenis meja sebaiknya mengutamakan latihan kekuatan otot lengan dan sendi pergelangan tangan.
DAFTAR PUSTAKA Achmad Damiri. (1992:55.59). Olahraga Pilihan Tenis Meja.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat JendralPendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Alex Kertamanah. (2003:52,). Teknik dan taktik Dasar Permainan Tenis Meja. Jakarta: P Raja Grafindo Persada
Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
Chester Barnes.(1992:45). Tenis Meja Langkah Menjadi Juara. Semarang: Penerbit Dahara Prize Simpson,Peter.(2012:13). Teknik Bermain Ping Pong. Bandung: Piyonir jaya Sumarno, dkk. (2003:2,3,16). Olahraga Pilihan I. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Depdiknas. Sutarmin, (2007:1,15,16,21,23,27). Terampil berolahraga Tenis Meja.Surakarta: Era Intermedia. Suharno HP (1983 : 35) ketepatan : Suharno Olahraga.Yogyakarta : Yayasan STO
HP,
1986.
Ilmu
Kepelatihan
Sukadiyanto.(1996:102,104). Olahraga Majalah Ilmiah Edisi 1. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Sukadiyanto.2002.Teori dan Metodologi Melatih Fisik Petenis.UNY. Yogyakarta (http://www.wisegeek.com/what-are-the-different-types-of-forearm-exerciseequipment.htm) (http://duniafitnes.com/category/workout-list) (www.ensiklopenjas.com) di undu pada tanggal 6/6/2013
Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo
Zulkifli Hs Ayani; Dra. Hj Nurhayati Liputo, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Edy Dharma P. Duhe, S.Pd M.Pd; C. Wasti, S.Pd guru mata pelajaran Penjaskes SMP Negeri 8 Gorontalo