PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN RUSLAN DOSEN PENJASKES FIIK UNG Email :
[email protected]
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian eksperimen ini adalah mengetahui bagaimana pengaruh kekuatan otot lengan terhadap hasil pukulan forehand tenis lapangan pada mahasiswa semester VId Jurusan Pendidikan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. populasi adalah seluruh mahasiswa semester VId Jurusan Pendidikan Keolahragaan yang berjumlah 180 orang. Dari populasi diambil 60 orang sebagai sampel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikan 0.05 dan dk= n -1. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa thitunng sebesar 18 sedangkan dari daftar distribusi pada t(0,975) (19) di peroleh nilai sebesar 2,09 ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar. Berarti thitung telah berada diluar daerah penerimaan HO, sehingga dapat disimpulkan bahwa HO ditolak dan menerima HA. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah“ terdapat pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan pukulan forehand dalam permainan tenis lapangan” diterima. Dalam hal ini, bahwa latihan kekuatan otot lengan memberikan dampak terhadap kemampuan pukulan forehand pada permainan tenis lapangan. Kata Kunci : Otot Lengan,Pukulan Forehand, Tenis Lapamgan
Tenis lapangan adalah olahraga yang
penghargaan terhadap aturan-aturan.
relatif mahal bila dibandingkan dengan
Selain itu, tenis merupakan cabang
olahraga
olahraga yang sifatnya sangat individu,
yang
lainnya.
Namun
Permainan tenis lapangan merupakan
maka
percaya
diri
olahraga yang menyenangkan, karena
penekanan.
latar belakang dan tradisinya. Di
banyak digemari oleh masyarakat,
samping itu, tenis mengajarkan sopan
mulai dari kalangan anak-anak, remaja,
santun, sikap mental yang positif, serta
dewasa,
Sehingga
maupun
mendapat olahraga
orang
ini
tua.
Berolahraga
tenis
lapangan
dapat
terjadi
dilapangan.
Misalnya,
membentuk manusia sehat jasmani
datangnya bola secara spontanitas,
serta mempunyai watak, kepribadian,
sehingga dapat melakukan teknik dasar
disiplin,
sesuai dengan posisi bola dan ini biasa
sportivitas
yang
akhirnya
dapat membentuk manusia berkualitas.
dikatakan
Meningkatkan
bermain
terkendali. Dalam permainan tenis,
tenis lapangan seorang atlet dituntut
seorang harus memilki ketepatan dalam
untuk bisa menguasai teknik dasar tenis
menempatkan posisi badan dengan
lapangan. Adapun teknik dasar tersebut
posisi bola yang terpantul maupun
antara lain : 1) servis, 2) pukulan
yang melambung, bahkan ketepatan
forehand, 3) pukulan backhand, 4)
dalam menempatkan bola ke dalam
volly, 5) smash.
daerah kekuasaan lawan.
Selain itu, dalam bermain tenis juga
Pengamatan
diperlukan kondisi fisik atlet yang
untuk petenis pemula terlihat jelas
prima, kecepatan kaki, ketepatan yang
bahwa
terkendali, antisipasi, ketepatan hati
melakukan
(determination)
kecerdikan
Kekurangan ini terjadi pada pemain
merupakan faktor penunjang dalam
pemula yang ada di Jurusan Pendidikan
melakukan
Keolahragaan
permainan
kemampuan
dan
teknik seperti
dasar
servis,
dalam pukulan
sebagai
ketepatan
dilapangan
kelihatan
khususnya
kaku
pukulan
Program
yang
dalam forehand.
Studi
Pendidikan Jasmani Dan Olahraga.
forehand, pukulan backhand, volly dan
Penyebabnya
smash.
penguasaan teknik pukulan forehand
Dalam permainan tenis mengharuskan
ini bagi pemula.
pemain peka terhadap situasi yang
adalah
kurangnya
Dari berbagai kekurangan yang terjadi
lagi menjadi permainan bola dengan
penyebab tidak efektifnya permainan
dipukulkan melintasi sebuah dinding
seorang
sehingga
penghalang. Karena pada saat itu
menjadikan inspirasi bagi penulis untuk
dirasakan bahwa kontrol bola lebih
menerapkan
otot
terasa menggunakan tangan. Maka
lengan yang merupakan kemampuan
media yang berkembang pada waktu
untuk melakukan pukulan forehand
itu adalah dengan menggunakan sarung
yang baik dan benar.
tangan kulit yang kemudian berevolusi
petenis
pemula
latihan
kekuatan
Hakikat Permainan Tenis lapangan
kembali dengan menggunakan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket
Tenis lapangan termasuk
olahraga tenis. Bola pun dari buah bola kayu
yang sudah sangat tertua. ini bisa padat menjadi kulit yang di isi oleh dilihat pada pahatan yang dibuat sekitar dedak
kulit
padi.
1500 tahun sebelum masehi di dinding (sumber:http//kuntyesetya.blogspot.com sebuah kuil Mesir yang menunjukan //tenis lapangan). representasi dari permainan bola tenis Abad-19 barulah tenis dimunculkan dan dimainkan pada saat upacara kembali oleh para bangsawan Inggris keagamaan. Permainan ini kemudian dengan membangun fasilitas-fasilitas meluas keseluruh daratan Eropa pada Country Club atau lapangan tenis abad ke-8. Pada awal perkembanganya, dirumahnya yang besar. Karena pada tenis
dimainkan
dengan
memakai waktu
tenis
populer
dimainkan
tangan atau sebuah tongkat yang dilapangan
rumput,
maka
terkenal
dipukulkan bergantian menggunakan dengan sebutan “Lawn Tennis” atau sebuah bola dari kayu yang padat. tenis lapangan rumput. Pada masa ini Permainan ini kemudian berkembang
juga mulai muncul bola dari karet
menjadi “All England Croquet and
vulkanisir
Lawn
yang
pada
waktu
itu
Tennis
Club”.
Sejarah
itu
dianggap dapat mengurangi rusaknya
berlanjut ketika lokasi yang bertempat
rumput dilapangan tanpa mengurangi
di Wimbledon terjadi kenaikan sewa
elastisitas dari bola itu sendiri. Sebelum
tanah
Lawn Tennis berasal dari seorang
mendapatkan dana lebih dari biasanya.
Inggris yang bernama Arthur Balfour.
Oleh karena itu club mengadakan
Sejak ditemukanya lawn tennis, orang
turnamen tenis pertama di Wimbledon
mulai
dengan
dengan membentuk sebuah panitia
memainkanya dipermukaan lain seperti
untuk mengadakan pertandingan dan
clay court (tanah liat) dan hard court
membuat peraturan yang baku dalam
(semen).
permainan tenis. Turnamen tersebut
bereksperimen
Menggeliatnya
tenis ternyata
permainan
mampu menggeser
diikuti
yang
oleh
memaksa
20
club
peserta
untuk
dengan
permainan Croquet sebagai olahraga
penonton 200 orang dan ini merupakan
musim panas. Puncaknya terjadi pada
cikal bakal turnamen Wimbledon yang
tahun 1869 ketika salah satu Club
merupakan salah satu turnamen grand
Croquet
slam tenis bergengsi di dunia.
ternama
di
Inggris,
All
England Croquet Club, tidak berhasil
Tahun 1881 dibentuklah federasi tenis
menarik banyak peminat dan mencoba
Amerika, United States National Lawn
memasukan tenis sebagai olahraga
Tennis Association (sekarang United
lainya. Hasilnya club ini sangat sukses
Statis Tennis Amerika), yang membuat
menarik
standarisasi peraturan tenis yang baku
peminat
terutama
pada
permainan tenis tersebut hingga pada
di
tahun
pergelaran tenis akbar yang pertama di
1877
mengganti
namanya
Amerika
dan
menjadi
panitia
Amerika yaitu U.S National Men’s
Samboedjo Hoerip yang lahir di pulau
Singles Championship (sekarang US
Sambu pada tahun 1914, pada tahun
Open) di Newport, Rhode Island.
1934 terpilih mewakili Hindia Belanda
Pertandingan
tahunan
di Timur jauh untuk bertanding di
pertama terselenggara tahun 1900 yang
Manila. Pada tahun 1938 Samboedjo
bernama
dipilih
International
Davis
Cup
dan
masih
kembali
mewakili
Hindia
dimainkan hingga saat ini. Tidak hanya
Belanda ke Singapore dan menjadi
Inggris dan Amerika, tenis juga populer
juara satu berturut-turut selama 3
di Perancis dan menyelenggarakan
tahun. Di samping itu Samboedjo
turnamen pertamanya pada tahun 1891
ditugaskan
yang dinamakan French Open. Ketiga
diperkirakan Samboedjo jatuh dari
turnamen ini bersama dengan Australia
dengan pesawat di Singapore. Dengan
Open yang bergabung berakhir (1905)
melalui perjuangan dan beberapa kali
menjadi turnamen paling akbar saat ini
masa penjajahan tennis di Indonesia
diberi nama Grand Slam.
tetap berdiri dan makin berkembang
Permainan tenis di Indonesia dibawa
hingga tahun 2006. Dari tahun 2006
oleh bangsa Belanda. Pada tanggal 26
sampai
Desember
perkembangan yang pesat menjadi
1935
Persatuan
Lawn
menyerang
sekarang
dan
bahwasanya
Tennis Indonesia (PELTI) di Semarang
menurun
di
pemain yang bisa diandalkan untuk
inisiatif
terkenal
oleh
pada
Hoerip.
zaman
Pemain
penjajahan
bisa
dengan
jepang
kurangnya
mengharumkan
nama
para
baik
Belanda diantaranya: Keluarga Hoerip
Indonesia dalam dunia pertenisan, (Dai
yaitu: Samboedjo Hoerip, Soemadi
2006: 3).
Hoerip, Soelastri Hoerip.
Widyarso
(2008:
76)
menyatakan
Dengan ukuran : panjang koorg raket
bahwa tenis adalah permainan yang
68,58 cm, berat raket 354-396 gram,
menggunakan jaring, jadi tantangan
besar pegangan raket 10,48-11,78 cm,
pertama sebuah pukulan adalah dapat
berat
melewati net. Salim (2008 : 31)
diameter bola 6,35-6,66 cm.
menyatakan bahwa permainan tenis
Sukadiyanto
lapangan
mengemukakan
adalah
memukul
bola
bola
56,7-58,48
(2002
gram
dan
:
41)
bahwa
cabang
melewati net untuk ditujukan dan
olahraga tenis memiliki karakteristik
memasuki daerah lawan serta berupaya
tersendiri dibanding cabang olahraga
sedemikian rupa agar lawan berada
lain.
dalam kesulitan untuk mengembalikan
koordinasi
bola ke daerah sendiri.
dalam pernainan tenis lapangan, sebuah
Roji (2002 : 45) mengemukakan bahwa
unsur-unsur dengan teknik pukulan
permainan
dalam singkronasi terdiri dari beberapa
tenis
lapangan
yang
Komponen juga
biomotor sangat
diperlukan
sebenarnya pemain tenis dilakukan
hasil
pada sebuah lapangan persegi panjang
Melihat jalannya (diudara) bola, (2).
dengan ukuran : panjang lapangan
Cara mengatur kerja kaki (foot work),
23,77 m, lebar lapangan untuk tunggal
(3). Mengatur jarak posisi berdiri
8,23 m dan ganda 10,97 m, tinggi tiang
dengan
penjaga net 106,7 cm, tinggi net 91,4
Gerakan tangan dengan raket, (5).
cm, jarak berdiri tiang net ke garis
Memindahkan berat badan. Beberapa
samping lapangan 91,4 cm. Untuk
kemampuan
dapat melakukan permainan tenis ini
serangkaian garak yang selaras, serasi,
digunakan alat raket
dengan bola.
kemampuannya
dalam
jarak
yaitu
pantulan
tersebut
:
bola,
(1).
(4).
menjadi
serentak,
sehingga
gerakan
yang
dilakukan tampak luwes dan mudah.
melakukan forehand dengan rileks, tidak
terburu-buru
dan
lakukan
Setiap pemain tenis lapangan harus perkenaan bola dengan lembut. memiliki fisik yang cukup, kelincahan Sebelum melakukan pukulan forehand dan ketepatan. Pada dasarnya dalam ada beberapa cara untuk melakukan permainan tenis yang lebih menonjol
pegangan raket dalam permainan tenis,
adalah ketepatan karena akan nampak diantaranya adalah sebagai berikut : jelas bagaimana latihan yang dilakukan dengan
ketepatan
pukulan
1. Genggaman forehand eastern
yang Genggaman ini dilanjutkan terutama
dilakukan oleh petenis. Meskipun hanya bagi
pemula,
karena
merupakan
dengan bisa menjadi modal utama bagi
genggaman yang dapat dipakai dengan
pemain tenis pemula.
mudah untuk melaksanakan pukulanpukulan dari berbagai kedudukan bola dengan tenaga yang minim. Bagi pemula (yang pergelangan tangannya
Hakikat Pukulan Forehand belum kuat) genggaman ini sangat Pada hakekatnya pukulan forehand merupakan
pukulan
dengan
mengayunkan raket dari sisi luar badan. Pukulan forehand juga merupakan salah satu
teknik
pada
permainan
tenis
lapangan. Melakukan pukulan forehand dibutuhkan teknik dasar yang memadai agar pukulan bisa maksimal. Misalnya,
sesuai. genggaman ini juga disebut genggaman “jabat tangan” atau shake and grip. Teknik ini baik sekali untuk pukulan bola setinggi pinggang, dapat digunakan untuk pukulan bola rendah dan bola tinggi. Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
1) Letakkan telapak tangan dibidang vertikal
kanan,
merenggang melewati
dari ibu
melingkati
jari
telunjuk
jari-jari jari,
bidang
dibidang vertikal kiri, ujungnya diletakkan di atas ujung jari tengah.
lain
2) Rapatkan ketiga jari yang lain pada
ujungnya
pegangan raket tetapi antara jari
bawah
dan
menyangga raket. Posisi ibu jari
telunjuk dengan jari tengah harus renggang selebar ibu jari.
Gambar 2 : Genggaman Forehand Eastern (Mukholid,2007 : 158)
merenggang
Genggangan continental Genggaman ini sangat cocok untuk pukulan bola rendah dan juga baik untuk pukulan bola setinggi pinggang. Akan
tetapi,
sangat
lemah
untuk
pukulan bola tinggi.
ibu
jari-jari jari.
lain
Ujungnya
menyangga raket dibidang miring kanan
bawah.
Posisi
ibu
jari
dibidang vertikal kiri miring dari atas belakang ke muka bawah.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
2) Berilah jarak antara jari telunjuk dengan ibu jari kurang lebih selebar
1) Letakkan telapak tangan dibidang kanan
melewati
dan
atas.
Jari
telunjuk
ibu jari.
Gambar 3 : Genggaman Forehand Continental (Agus Mukholid, 2007 : 159) 1) Letakkan telapak tangan dibidang
Genggaman western Genggaman ini baik sekali untuk pukulan bola tinggi dan pukulan top spin yang kuat. Susah untuk pukulan bola rendah, pukulan backhand dan volley.
begitu banyak merenggang dari jarijari lain. Ujungnya melingkar dan menyangga raket dibidang miring kiri bawah.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
kanan bawah. Jari telunjuk tidak
2) Letakkan ibu jari dibidang miring kiri atas.
Gambar 4 : Genggaman Forehand Western (Mukholid, 2007 : 159)
Brown (2002 : 31) menyatakan bahwa
3) Raket dipegang di depan badan
pukulan yang dilakukan oleh pemain
setinggi pinggang dan mengarah
tangan kanan pada bola yang berada
ke depan.
disisi kanan tubuhnya,
atau pukulan 1 Tahap gerakan
oleh pemain kidal pada bola yang 1) Saat bola meninggalkan raket berada disisi kiri badan. Serta diikuti lawan, ayunkan raket ke belakang dengan gerakan kaki (foot wort) agar secara horizontal. pukulan bisa maksimal dan terukur. 2) Kaki kanan diputar ke samping Salim (2008 : 46) mengemukakan hingga bahu kiri menghadap ke bahwa forehand adalah memukul bola arah datangnya bola. dari samping kanan dengan posisi kaki kiri didepan dengan posisi telapak tangan menghadap ke dalam lapangan, kedua kaki di tekuk. Selanjutnya, Menurut Roji
(2006:
46) Teknik
pukulan forehand ada tiga yaitu : (1).
3) Setelah bola memantul lantai, ayunkan kembali raket ke depan bersamaan dengan itu lengan dan bahu kanan bergerak. 4) Bola
menyentuh
raket
tepat
Tahap persiapan, (2). Tahap gerakan
didepan samping badan kira-kira
dan (3). Akhir gerakan.
diatas kaki kiri.
1. Tahap persiapan 1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka
2 Akhir gerakan 1) Raket tetap mengayun setelah
ke samping selebar bahu dan
pukulan
pandangan lurus ke depan.
arah gerakan bola.
2) Kedua lutut agak direndahkan.
dilakukan
mengikuti
2) Akhir gerakan raket setinggi bahu.
raket dipegang dan berada didepan dada. Leher raket berada di tahan
3) Pandangan
mengikuti
arah
dengan jari tangan yang bebas dan ibu jari berada disebelah sisi atas. Jari
gerakan bola.
telunjuk dan jari tengah berada pada menyatakan
sisi sebelah bawah tungkai (iprine) dan
bahwa pukulan forehand digunakan
raket menghadap ke depan atas sesuai
untuk memukul bola yang mengarah ke
dengan
tangan memegang raket setelah bola
kangkang yang diatur sedemikian rupa
memantul tanah. Pegangan lain yang
sesuai kondisi individu sehingga tidak
dapat
melakukan
kaku dan tapak kaki sejajar menghadap
pukulan jenis ini adalah pegangan semi
net, lutut sedikit ditekuk, berat badan
western
sedikit
Widyarso
(2008:
digunakan
dan
82)
saat
western,
pada
jenis
pegangan.
ke
depan
Kedua
sehingga
kaki
dapat
pegangan tersebut, posisi tangan berada
dirasakan tumit dan kedua kaki agak
lebih ke tengah dari pada pegangan
ringan.
eastern.
2. Forehand Slice
Selanjutnya Abdullah (2006 : 87) menyatakan
bahwa
“jenis-jenis
pukulan forehand terbagi atas tiga bagian yaitu : (1) forehand drive, (2) forehand slice, (3) forehand top spin.” 1. Forehand Drive Sikap forehand drive adalah sikap siap badan bungkuk ke depan net,
Sikap forehand slice posisi siap sama dengan posisi forehand drive, yang
membedakan
hanya
kedua
pukulan tersebut yaitu terletak pada ayunan raket. 3. Forehand Top Spin
Pukulan
forehand
top
spin
dikemukakan
oleh
Arsyad
Sanusi
ditentukan dengan ayunan raket. Bola
(5:1980) : “Bahwa dalam permainan
yang dipukul dengan ayunan pukulan
tenis
yang
spin
Kekuatan Otot Lengan yang diperlukan
dalam
antara lain : speed, power, stamina,
melengkung
menghasilkan lintasan
yang
atau
larinya
top
bola
melengkung
dengan
lapangan
tuntutan
latihan
fleksibeliti dan lain-lain.
putaran bola “secara foreward spin
Mengingat betapa pentingnya latihan
(jenis pukulan ini biasanya digunakan
Kekuatan Otot Lengan di dalam suatu
untuk merubah posisi yang baik bagi si
cabang olahraga, termasuk cabang
pemukul
Selain
olahraga tenis lapangan maka latihan
ayunan raket keberasilan pukulan top
Kekuatan Otot Lengan perlu dianalisa
spin ditentukan oleh tenaga.
mengenai arti dan tujuan serta jenis-
atau
penyerang)”.
jenis latihan dengan unsur-unsur yang berhubungan dengan unsur penunjang Hakikat
Latihan
Kekuatan
Otot pembinaan selanjutnya guna mencapai
Lengan prestasi. Pengembangan
pembinaan
olahraga
pada masa sekarang ini diakibatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan penemuan
hasil
penelitian.
Permainan tenis lapangan adalah salah satu
cabang
dengan
olahraga
olehraga
yang
lainnya
sama yang
membutuhkan unsur-unsur Kekuatan Otot
Lengan
sebagaimana
yang
Kekuatan
Otot
Lengan
dapat
menunjang segala aktifitas baik di dalam
latihan
maupun
di
dalam
pertandingan maka pengertian kondisi Kekuatan Otot Lengan adalah meliputi keadaan
jasmani
setiap
atlit.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam menyusun program pembinaan
perlu ada penyusunan latihan kondisi dengan pengangkutan oksigen ke dalam Kekuatan Otot Lengan secara sistimatis otot juga bertanggung jawab terhadap dan teratur, sehingga dapat melakukan
kelelahan. Contoh seorang perokok
gerakan seefisien mungkin.Kekuatan yang berat dapat dipastikan lebih otot
adalah
salah
satu
komponen mudah lelah. Kalau seorang yang lelah
kondisis fisik yang dibutuhkan dalam yang bukan kelelahan otak (kekuatan olahraga. Ersek
otot berkurang dari normal), dengan
M.
Herson
(2002
:
37), melakukan istirahat akan terjadi
hal
mendefenisikan kekuatan merupakan yang disebut recovery, dimana otot terjemahan dari kata strength dalam akan pulih kembali, kekuatan otot akan olahraga, kata strength sudah banyak mendekati normal atau kekuatan otot dikenal dan digunakan sehari-sehari lebih meningkat dibanding dengn pada kekuatan yang biasanya digunakan dalam olahraga biasanya dihubungkan
saat lelah. Bila
dihubungkan
dengan
dengan kemampuan kontraksi otot. latihan maka kekuatan maka kekuata Beberapa
batasan
kekuatan
yang otot adalah masa otot akan bertambah.
dihubungkan dengan aktifitas fisik yang Pembesaran otot dikenal dengan nama dibutuhkan dalam olahraga. Otot akan hypertrophy, artinya sel otot bertambah mengalami
kelelahan
bila
supply besar tetapi bukan sel ototnya yang
oksigen kedalam otot relative terlambat. bertambah banyak. Jumlah sel otot tak Tingkat kelelahan otot ini tergantung pernah bertambah sejak dilahirkan, pada tingkat keterlambatan pemasukan sebaliknya bila otot tak pernah dilatih oksigen. Dengan demikian hal-hal yang (akan kurang geraknya), maka otot akan bersangkutan
dengan
bersangkutan mengalami
pengecilan
masa
yang
disebut
dengan
istilah
atropy bawah, (4) tangan. Pomatahu (2008 :
inactivitas.
18).
Pomatahu (2008 : 16) menyatakan
Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan
bahwa
sebagai berikut :
kekuatan
otot
adalah
kemampuan sekelompok otot yang
1) Deltoideus (Otot Bahu)
secara maksimal dalam sekali angkat,
Muscle stapedius adalah otot
atau sekali dorong melawan beban
yang memanjang dari oksipital dan
yang berat, semakin kuat seseorang,
dibawah spina serfikasi dan vertebrata
maka semakin besar.
thorakil. Keluar ke akrhrommien dan
Masalah kekuatan seperti yang sudah
spina scapula yang berfungsi untuk
dijelaskan diatas, erat kaitanya dengan
rotasi scapula pada saat diangkat ke
otot dan sistem otot dan fungsinya, otot
atas,
yang terdapat pada tubuh manusia
lengan untuk menahan belakang bahu
dapat dibedakan atas tiga yaitu : (1)
dan
otot lurik dan lebih dikenal dengan
terangkat.
istilah otot rangka, (2) otot polos dan
dengan digetasi dari permukaan luar
otot, (3) jantung. Dari ketiga otot
tulang
tersebut, sekitar 40% dari masa tubuh
memanjang kearah belakang diantara
manusia berasal dari otot rangka,
dinding dada dan scapula masuk
sedangkan 5-10 % berasal dari otot
kedalam perbatasan medalis tulang.
polos dan otot jantung.
Otot
Otot-otot pada lengan dibagi dalam
mendororng,
empat kelompok, yaitu : (1)
konset
bahu, (2) lengan atas, (3) lengan
dan
mengendalikan
mengangkatnya Seratus
rusuk
ke-8
tersebut
turunnya
ketika afirius
atau
bahu diawali
9,
dan
terlibat
dalam
memukul
dan
mengangkat lengan ke atas kepala. M. Subskapularis
(otot
depan
tulang
belikat). Otot ini mulai dari bagian
dilanjutkan
sebagai
tendon.
depan tulang belikat, menuju ke taju
lengan otot tersebut dibungkus dalam
besar tulang pangkal lengan. Fungsinya
selaput sinovial dimana selaput pada
mengangkat lengan.
jari-jari
2) Bisep (Lengan Atas)
pergelangan tangan.
Anterior bisep dimulai dengan kedua
4) Subscapularis (Tangan)
memanjang
Pada
ke
arah
kaput : satu dan procesus leorookoid
1. Muscle theng adalah otot kecil
scapula, yang lainnya dari scapula
yang beraksi dalam ibu jari dan
tepat diatas fosaglenoideus. Kedua
membentuk humom emien.
kaput tersebut bersatu dalam satu otot
2. Muscle hiportenar adalah otot
yang memanjang ke bawah sebelah
kecil yang beraksi pada jari
siku. Fungsi dari otot ini adalah
kelingking membentuk hipotenar
mencakup fleksi siku dan selpinasi dari
emien.
lengan
bawah.
Otot
tersebut
Abdurrahmat
(2009
:
77)
mempunyai kekuatan yang besar, yang
mengatakan untuk gerak extensi sendi
membuat dalam cara menggunakan
siku, otot bicep brachii (angonis) harus
putaran.
relaksasi karena bila keduanya (bicep
3) Triceps (Lengan bawah)
dan triceps) bersamaan berkontraksi
Anterior tricep otot utama didepan
akan terjadi sendi siku. Sedangkan
lengan bawah adalah otot superfisal
otot-otot
dan fleksor pada jari-jari, fleksor ibu
angonis dan sinergis, misalnya otot
jari dan otot yang beraksi pada tulang-
deltoloid
tulang
menfixasi sendi bahu agar fleksi pada
pergelangan.
Sebelum
memasuki lengan otot-otot tersebut
yang
dan
membantu
pectoralis
gerakan
mayor
sendi
siku
oleh
antagonis
(bicep
dilakukan dengan jumlah pengulangan
brachi) lancar.
setiap latihan pengulangan 8-12 kali.
Kebanyakan penampilan keterampilan
Dengan
olahraga melibatkan gerakan-garakan
kekuatan
yang disebabkan oleh kekuatan yang
diperhatikan agar benar-benar menjadi
dihasilkan kontraksi otot. Kontraksi
milik dari pemain. Apabila pemain
otot digunakan untuk menghasilkan
memiliki kekuatan lengan, pemain
tenaga internalyang mengatur bagian-
tersebut dapat melakukan tembakan
bagian tubuh. Berdasarkan fungsinya,
dengan
kontraksi otot dapat dibedakan : otot
kekuatan otot perlu diberikan latihan,
antagonis, pengatur dan penetral. Otot
beban
antagonis yaitu otot yang bertanggung
sendirinya kekuatan otot bertambah.
jawab atas gerakan yang berlawanan,
Bila dihubungkan dengan latihan maka
yang
penggerak
kekuatan otot adalah masa otot akan
uatama, pengatur suatu otot yang
bertambah besar sehingga kekuatan
berkontraksi untuk menstabilitaskan
otot pun akan bertambah. Pembesaran
suatu persendian sehingga gerak yang
otot dikenal dengan nama hypertrophy,
dikehendaki dapat dilakukan secara
artinya sel otot bertambah besar. Tetapi
efisien.
bukan sel ototnya yang bertambah
Untuk memperoleh hasil yang efektif,
banyak. Jumlah sel otot yang tak
kontraksi isometic harus dipertahankan
pernah
selama kurang lebih 10 menit. Dengan
gerakannya),
istirahat antara setiap kontraksi 20-30
mengalami
detik.
disebabkan
Pelaksanaan
oleh
setiap
latihan
demikian
nyatalah
bahwa
adalah
penting
untuk
baik.
yang
Untuk
lebih
dilatih
menambah
beraat
(akan
maka pengecilan
dengan
kurang
otot
akan
masa
yang
disebut
dengan
istilah
antropy
inactivitas.
sebagai daya penggerak setiap aktifitas fisik.
Kekuatan
sebagai
kemampuan
Untuk dapat
mengetahui
kekuatan
maksimum yang dilakukan oleh otot
seseorang, kita dapat melihat melalui
atau sekelompok otot.
kontraksi otot yang menyusun anggota
Kekuatan adalah komponen sangat
tubuh manusia secara maksimal, baik
penting guna peningkatan kondisi fisik
anggota gerak tubuh bagian bawah
secara
Mengapa
(tungkai), dalam usanya mengatasi
otot
tahanan. Tahanan bisa berasal dari luar
merupakan daya penggerak sebagai
tubuh, maupun dari dalam tubuh waktu
aktifitas fisik. Kedua, oleh karena
melakukan aktivitas.
kekuatan memegang peranan yang
Kekuatan
sangat penting dalam melindungi dari
kondisis fisik yang dapat ditingkatkan
kemungkinan
sampai batas sup maksimal sesuai
keseluruhan.
demikian.Pertama
karena
cedera.
Ketiga, oleh
otot
adalah
karena kekuatan atlit dapat lari lebih
dengan
cepat, melempat atau menembak lebih
dibutuhkan.Didalam
jauh,
terdapat beberapa kelompok kekuatan
demikian
juga
membantu
stabilitas sendi-sendi. Dari
beberapa
kekuata
dapat
cabang
komponen
olahraga tubuh
yang manusia
otot, yang sesuai dengan jenis kegiatan
batasan
mengenai
diambil
intisarinya
yang
dilakukan.
Penelititan
diarahkan pada otot lengan pengaruh
ini yang
bahwa kekuatan adalah kemampuan
mempunyai
dalam
dalam suatu kontraksi maksimal yang
melakukan pukulan forehand pada
dilakukan oleh otot atau sekelompok
permainan tenis lapangan. Otot-otot
otot yang bekerja melawan tahanan
pada lengan dibagi dalam empat bagian
: (1) korsel bahu, (2) lengan atas, (3)
melawan
tahanan
sebagai
daya
lengan bawah dan (4) tangan.
penggerak setiap aktifitas fisik. Untuk melatih kekuatan otot lengan salah satunya dengan menggunakan swing
Kerangka Berpikir
Pukulan forehand adalah salah dumbel.
Latihan
swing
dumbel
satu teknik dalam permainan tenis bertujuan untuk menghasilkan kekuatan lapangan. Melakukan pukulan forehand otot lengan yang baik. tidak begitu mudah, karena kebanyakan
Semakin
baik
melakukan
seseorang melakukan pukulan forehand latihan, maka semakin besar serabut tidak
tepat
sasaran
atau
tidak otot yang dihasilkan oleh lengan.
menghasilkan angka. Dalam
Semakin
besar
serabut
otot
yang
meningkatkan dihasilkan oleh lengan, maka semakin
kemampuan pukulan forehand yang baik dan meningkat kekuatan otot baik, maka di butuhkan faktor-faktor lengan. Sehingga akan memberikan yang menunjang. Faktor-faktor yang pengaruh atau dampak positif terhadap menunjang
tersebut
antara
lain
: kemampuaan pukulan forehand yang
penguasaan teknik, taktik, mental dan baik, keras dan tepat sesuai dengan yang tak kalah pentingnya adalah sasaran. kemampuan
fisik
dalam
hal
merupakan kekuatan otot lengan. Kemampuan
kekuatan
ini
Dari uraian-uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan kekuatan
otot otot lengan yang baik akan mendukung
lengan merupakan suatu kemampuan kemampuan bermain tenis lapangan kontraksi maksimal yang dilakukan khususnya pukulan forehand. Dengan oleh sekelompok otot yang bekerja demikian penulis berasumsi, kekuatan
otot
lengan
terhadap Forehand
mempunyai
pengaruh Devenisi Operasional Variabel
Kemampuan Dalam
Pukulan Latihan kekuatan otot lengan adalah
Permainan
Tenis kemampuan lengan menahan tahanan
Lapangan.
terhadap beban yang diberikan. Latihan
Hipotesis
yang digunakan pada kekuatan otot
Berdasarkan
landasan
teori,
lengan yaitu swing dumble.
maka
hipotesis Kemampuan pukulan forehand adalah
kerangka
berfikir,
penelitian
dalam penelitian ini dapat kemampuan mahasiswa memukul bola
dirumuskan sebagai berikut : “Terdapat Pengaruh
Latihan
Kekuatan
setelah bola memantul ditanah dengan
Otot arah bola masuk kedalam lapangan.
Lengan Terhadap Kemampuan Pukulan Tempat dan Waktu Penelitian Forehand Dalam Tenis Lapangan Pada Tempat
penelitian
dilaksanakan
Mahasiswa Putra Semester VId Prodi dilapangan tenis Fakultas Ilmu-Ilmu Penjaskes Pendidikan Keolahragaan“.
Kesehatan Dan Keolahragaan. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2
Metode Metode
yang bulan dengan frekuensi latihan 3X
penelitian
digunakan dalam penelitian ini adalah dalam seminggu. Populasi Dan Sampel
metode experimen.
Populasi
Desain Penelitian Desain
penelitian
yang
di
Populasi
adalah
keseluruhan
gunakan adalah “pretest and post test
subjek penelitian (Arikunto 1993 :
design”. Dengan rancangan gambar
102). Pada penelitian ini yang menjadi
sebagai berikut
populasi dalam penelitian
adalah
keseluruhan Mahasiswa Semester VId
Jurusan
Pendidikan
Keolahragaan,
dengan jumlah 180 orang.
praktek
dengan
prosedur
sebagai
berikut :
Sampel
1) Lapangan tenis disiapkan dengan
Sampel adalah sebagian atau
menuliskan angka-angka 1, 2, 3, 4,
wakil populasi yang diteliti, Arikunto
5 diatas lapangan sebagai sasaran
(1993 : 104). Dari total Mahasiswa
pukulan forehand.
Semester VId yang berjumlah sekitar 180 orang,
maka peneliti hanya
mengambil 20 orang mahasiswa putera
pengambilan
sampel
adalah dengan system sampel random, karena
didalam
sampel
diberikan
pengarahan untuk pelaksanaan tes. 3) Anggota
sampel
diberikan
kesempatan melakukan pemanasan
yang dijadikan sebagai sampel. Teknik
2) Anggota
pengambilan
sampelnya peneliti mencampur subyeksubyek didalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Dengan demikian peneliti memberikan hak dan perlakuan yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan
15 menit. 4) Anggota sampel berdiri di belakang garis
akhir
lapangan
untuk
melakukan pukulan forehand. 5) Anggota
sampel
melakukan
pukulan forehand masing-masing 10 kali sesuai dengan jumlah bola yang digunakan. 6) Anggota
sampel
berusaha
memasukkan bola mencapai angka
jadi sampel.
yang terbesar pada daerah sasaran. Teknik
pengumpulan
data
yang 7) Bola menyangkut dinet, melewati
digunakan
adalah
berbentuk
test diatas tali dan keluar garis diberi nilai 0.
Strand N.B, Wilson Royalne karena selain lingkungan sekitarnya (1966 : 89) mengemukakan tentang yang bersih, nyaman, serta lingkungan teknik pengumpulan data untuk melihat dalam
kampus
ditata
begitu
rapi
seberapa kemampuan dari setiap sampe sehingga terkesan begitu asri dan yang ada. Adapun bentuk lapangan dan
sangat baik. FIKK juga memiliki staf
net modification untuk tes.
pengajar
yang
profesional
dan
mempunyai hubungan baik dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
mahasiswa. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Pelaksanaan penelitian untuk dan Keolahragaan merupakan salah tenis
lapangan
ini
dilaksanakan
satu fakultas yang ada di Universitas dilapangan FIKK, dengan mengikut Negeri Gorontalo. Yang lebih fameliar sertakan 60 puluh orang Mahasiswa dengan nama FIKK. Fakultas ini Putra Prodi Penjaskes Semester VId. merupakan gabungan antara Jurusan Keolahragaan Dan Kesehatan. Fakultas
Data Hasil Penelitian
ini memiliki beberapa Jurusan serta
Dari hasil pengukuran diperoleh
Prodi-prodi yang berkualitas. Seperti :
data pukulan forehand angka pre-test
Jurusan Pendidikan Keolahragaan yang
dan post-test. hasilnya sebagai mana
memiliki beberapa Prodi yaitu Prodi
pada tabel I.
Penjaskes
Kepelatihan
Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X.
Olahraga. Adapun Jurusan lain yaitu
Dalam penelitian ini, yang menjadi
dan
Prodi
Jurusan Kesehatan Masyarakat, Jurusan Farmasi Dan Keperawatan. Letaknya pun
sangat
strategis
dan
sangat
menunjang untuk proses perkuliahan
variabel X 1 adalah skor data yang di peroleh melalui pengukuran pre-test (tes awal) pukulan forehand sebelum
eksperimen dilakukan atau sebelum
Variabel X 2 adalah skor data
diberikan latihan kekuatan otot lengan.
yang diperoleh melalui pengukuran
Dari hasil pengetesan diperoleh skor
post test (tes akhir) pukulan forehand
tertinggi yaitu 14 dan skor terendah
setelah eksperimen dilakukan atau
adalah 9. Setelah dilakukan analisis
setelah diberikan latihan kekuatan otot
dipeoleh skor rata-rata sebesar 10,95 ;
lengan. Dari hasil pengetesan diperoleh
median sebesar 11; modus sebesar 11
skor tertinggi yaitu 17 dan skor
dan sandar deviasi sebesar 1,39.
terendah adalah 12. Setelah dilakukan
pengukuran
analisis diperoleh skor rata-rata sebesar
besaran-besaran statistik diatas dapat
14,55; median sebesar 15; modus
diartikan bahwa Latihan Kekuatan Otot
sebesar 15 dan sandar deviasi sebesar
Lengan Terhadap Kemampuan Pukulan
1,46.
Dilihat
dari
Forehand Dalam Permainan Tenis Lapangan
Pada
Mahasiswa
Putra
Dilihat
dari
besaran-besaran statistik diatas dapat
Semester VId Program Studi Penjaskes
diartikan
bahwa,
Jurusan
Latihan
Kekuatan
Pendidikan
Keolahragaan,
pengukuran
ada
peningkatan
Otot
Lengan
sebelum diberikan latihan kekuatan
Terhadap
otot lengan, menunjukkan skor yang
Forehand Dalam Permainan Tenis
tidak terlalu jauh berbeda dengan skor
Lapangan
rata-rata, akan tetapi latihan kekuatan
Semester VId Program Studi Penjaskes
otot lengan tersebut masih dibawah
Jurusan Pendidikan Keolahragaan. Hal
rata-rata.
ini dapat dilihat dari peningkatan rata-
4.2.3
Deskripsi Variabel X 2
Hasil
Penelitian
rata
Kemampuan
Pada
sebelum
Pukulan
Mahasiswa
diberikan
Putra
latihan
kekuatan otot lengan sebesar 10,95 dan
sesudah diberikan latihan kekuatan otot
hasil penelitian berasal dari populasi
lengan sebesar 14,55. Oleh karena itu
dengan varians yang normal atau tidak
peneliti berasumsi bahwa pemberian
berasal dari populasi dengan varians
Latihan
yang normal.
Kekuatan
Terhadap
Otot
Kemampuan
Lengan Pukulan
1) Pengujian normalitas data pada
Forehand Dalam Permainan Tenis variabel X 1 Lapangan
Pada
Mahasiswa
Putra Berdasarkan kriteria penggujian
Semester VId Program Studi Penjaskes bahwa,
terima
hipotesis
varians
Jurusan Pendidikan Keolahragaan. populasi Dengan demikian perlu adanya pembuktian terhadap asumsi tersebut.
normal
2 2 hitung daftar 1 k 3
jika
:
dengan
taraf
nyata 0,05 serta derajat kebebasan
Untuk membuktikan hal ini dapat dk = k – 3, maka chi kuadrat hitung dilakukan dengan pengujian analisis varians (uji t) atau pengujian dua rata-
2 hitung diperoleh harga sebesar = 1.
Berdasarkan daftar tabel distribusi chi
rata.
kuadrat
pada
0,05
yaitu
4.3 Pengujian Prasyaratan Analisis 2 2 daftar 1 k 3 atau: daftar10, 0563
4.3.1 Pengujian Normalitas Data Sebagai
persyaratan
=
2 daftar 0,953 diperoleh harga sebesar =
dalam
7,81.
rangka pengujian hipotesis melalui analisis stasistika parametrik, maka
2 Lebih jelasnya bahwa, : hitung
2 daftar atau (1 <
dilakukan uji normalitas data dengan
lebih kecil dari
menggunakan uji chi kuadrat dengan
7,81). Hal ini sesuai dengan kriteria
maksud untuk mengetahui apakah data
penggujian,
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa data pada variabel
X 2 memiliki varians populasi yang
X 1 memiliki varians populasi yang
normal.
normal.
4.3.2
2) Pengujian normalitas data pada
Pengujian Homogenitas Data Sebagai
prasyaratan
dalam
variabel X 2
rangka pengujian hipotesis melalui
Berdasarkan kriteria penggujian
analisis statistika parametrik, maka
bahwa,
terima
populasi
hipotesis
normal
varians
dilakukan uji homogenitas varians menggunakan
uji
bartlett
dengan
jika
:
dengan
taraf
maksud untuk mengetahui apakah data
nyata 0,05 serta derajat kebebasan
hasil penelitian berasal dari populasi
2 2 hitung daftar 1 k 3
dk = k – 3, maka chi kuadrat hitung 2 hitung diperoleh harga sebesar = 1.
dengan varians yang homogen atau tidak berasal dari populasi dengan varians yang homogen.
Berdasarkan daftar tabel distribusi chi kuadrat
pada
0,05
2 2 daftar 1 k 3 atau: daftar10, 0563
Berdasarkan kriteria penggujian
yaitu bahwa,
populasi
2 daftar0, 953
terima
hipotesis
varians
=
diperoleh harga sebesar =
7,81.
homogen
2 2 1 k hitung daftar 1
jika dengan
: taraf
nyata 0,05 serta derajat kebebasan 2 Lebih jelasnya bahwa, : hitung
dk = k – 1, maka chi kuadrat hitung
2 lebih kecil dari daftar atau ( 1 < 7,81
2 hitung diperoleh harga sebesar = 0,647
). Hal ini sesuai dengan kriteria
Berdasarkan daftar tabel distribusi chi
penggujian,
kuadrat
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa data pada variabel
pada
0,05
yaitu
2 2 daftar 1k1 atau: 10,05 21 daftar
2 daftar 0,951 diperoleh harga sebesar =
3,84. Lebih jelasnya bahwa, : lebih kecil dari
2 daftar
Berdasarkan kriteria penggujian
=
2 hitung
bahwa,
Terima
H0
t1 t t1 1 1 2
2
jika
dengan
0,05dengan
nyata
:
taraf derajat
atau (0,043 < kebebasan
3,84). Hal ini sesuai dengan kriteria penggujian,
sehingga
disimpulkan
bahwa
dapat
data
hasil
penelitian memiliki varians populasi yang homogen.
ni 1 .
=
Dengan
t1 t t1 1 1 2
t 1 1
2
2
demikian
sama
dengan
t t 1 120,05 dengan dk =
0, 05
20 1 atau t0,975 t t0,975 = ( 19);
4.4 Pengujian Hipotesis
dengan taraf nyata 0,05 diperoleh
Untuk menguji hipotesa yang menyatakan bahwa terdapat Pengaruh Latihan
dk
Kekuatan
Otot
harga t hitung
sebesar
6 dan t daftar
diperoleh harga sebesar 2,09. Hal itu
Lengan membuktikan bahwa harga t hitung lebih
Terhadap
Kemampuan
Pukulan
Forehand Dalam Permainan Tenis Lapangan
Pada
Mahasiswa
Putra
Semester VId Program Studi Penjaskes Jurusan maka
Pendidikan hal
ini
Keolahragaan,
dianalisis
dengan
pengujian analisis varians dua rata-rata dengan menggunakan rumus (uji t).
besar dari pada harga t daftar Berdasarkan hal tersebut, maka harga t hitung telah berada diluar daerah penerimaan H0. Sehingga H0 yang menyatakan bahwa Tidak Terdapat Pengaruh
Latihan
Kekuatan
Otot
Lengan Terhadap Kemampuan Pukulan Forehand Dalam Permainan Tenis
Lapangan
Pada
Mahasiswa
Putra
yang insentif. Melalui latihan dapat
Semester VId Program Studi Penjaskes
diperoleh
Jurusan Pendidikan Keolahragaan, di
peningkatan kesehatan fisik dengan
tolak dan menerima hipotesa HA yang
tampa mengeluarkan biaya yang tinggi.
menyatakan
Pengaruh
Di samping itu dapat menunjang upaya
Lengan
pengembangan minat dan bakat yang
Pukulan
dimiliki. Namun untuk kepentingan
Latihan
;
Terdapat
Kekuatan
Terhadap
Otot
Kemampuan
manfaat
Forehand Dalam Permainan Tenis
pembentukan
Lapangan
pengembangan
Mahasiswa
Pada
Putra
dan
terhadap
untuk
prestasi
disiplin menjadi
Semester VId Program Studi Penjaskes
seorang atlet tenis lapangan yang baik,
Jurusan Pendidikan Keolahragaan.
sangat diperlukan adanya latihan secara teratur, disiplin dan kontiyu.
Pembahasaan Kemampuan forehand
melakukan
merupakan
pukulan
salah
satu
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap atlet dalam cabang olahraga tenis lapangan. Karena hal ini dapat berfungsi untuk menciptakan skor guna mencapai
kemenangan
dalam
permainanan tenis lapangan. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan pukulan forehand pada cabang olahraga tenis lapangan sangat diperlukan adanya kegiatan
Dalam
usaha
untuk
komponen-komponen
meningkatkan fisik
seperti
kekuatan otot lengan untuk menunjang kemampuan dasar gerak atau teknikteknik dasar dalam olahraga tenis lapangan, seperti pukulan forehand sangatlah
dipengaruhi
oleh
sekian
banyak faktor sehingga benar-benar diperlukan kemampuan untuk dapat mengaplikasikan
pendekatan
secara
ilmiah sesuai dengan disiplin ilmu.
Penelitian dengan metode eksperimen
bahwa penerapan latihan kekuatan otot
ini dimaksud untuk mengukur dan
lengan selama 2 bulan, memberikan
memperoleh
pengaruh
Pengaruh Lengan
gambaran
Latihan (swing
tentang
Kekuatan
dumbel)
Otot
Terhadap
Kemampuan Pukulan Forehand Dalam Permainan
Tenis
Lapangan
Pada
Mahasiswa Putra Semester VId Jurusan
terhadap
kemampuan
pukulan forehand. Pengaruh yang signifikan ini dapat dibuktikan dengan pengujian dua ratarata
atau analisis varians
bahwa,
setelah di analisis menunjukan harga
Pendidikan Keolahragaan. Berdasarkan t hitung = hasil eksperimen yang telah dianalisis dengan pengujian statistik, menunjukan bahwa
adanya
peningkatan
kemampuan pukulan forehand yang signifikan
setelah
dilakukanya
18
dan t
demikian harga t pada harga t
Sehingga
lengan tersebut.
menyatakan
rata-rata kemampuan pukulan forehand yaitu, Sebelum di berikan kekuatan
otot
lengan
latihan rata-rata
kemampuam pukulan forehand adalah 10,95 dan sesudah diberikan latihan memperoleh rata-rata sebesar 14,55. Dengan demikian peneliti berasumsi
tabel
hitung
lebih besar dari
atau harga t
hitung
telah
berada di luar daerah penerimaan H0.
eksperimen atau latihan kekuatan otot
Hal ini dapat dilihat pada peningkatan
sebesar 2,09 dengan
tabel
hipotesis
pengaruh
bahwa Latihan
H0 tidak
yang terdapat
Kekuatan
Otot
Lengan Terhadap Kemampuan Pukulan Forehand Dalam Tenis Lapangan Pada Mahasiswa Putra Semester VId Jurusan Pendidikan Keolahragaan, di tolak dan menerima
hipotesis
menyatakan Latihan
;
HA
Terdapat
Kekuatan
Otot
yang Pengaruh Lengan
Terhadap
Kemampuan
Pukulan
Forehand Dalam Tenis Lapangan Pada
Semester
VId
Jurusan
Pendidikan
Keolahragaan” dapat di terima.
Mahasiswa Putra Semester VId Jurusan
Hal ini terbukti dengan Latihan
Pendidikan Keolahragaan.
Kekuatan
Dengan demikian dapat disimpulkan
Memberikan Dampak Positif Terhadap
bahwa hipotesis
Kemampuan
yang menyatakan
Otot
Lengan
Melakukan
Yang
Pukulan
bahwa “Terdapat pengaruh latihan
Forehand Dalam Permainan Tenis
Kekuatan
Terhadap
Lapangan. Lebih jelasnya dengan di
Kemampuan Pukulan Forehand Pada
tolaknya H0 dan di terimanya HA
Tenis
sesuai dengan olahan data sebelumnya.
Otot
Lengan
Lapangan
Semester
VI
Mahasiswa
Jurusan
Putra
Pendidikan
Saran
Keolahragaan” dapat di terima. Sehubungan dengan hasil penelitian PENUTUP
yang dikemukakan di atas, maka
Simpulan
peneliti dapat memberikan saran-saran
Berdasarkan hasil pembahasan
yang kiranya dapat dijadikan pedoman
dan analisis data yang telah diuraikan,
bagi para pelatih dan mahasiswa yang
maka dapat disimplkan bahwa hipotesis penulis Latihan Terhadap
yang
berbunyi
Kekuatan
“Pengaruh
Otot
Kemampuan
ada
Di
Jurusan
Pendidikan
Keolahragaan sebagai berikut :
Lengan
Dalam
Melakukan
petenis
rangka
Pukulan Forehand Dalam Permainan
kemampuan
Tenis Lapangan Pada Mahasiswa Putra
melakukan
memacu
guna bermain
seorang
meningkatkan khususnya
pukulan forehand, maka
sangat efektif diterapkanya latihan
kampus. Akan tetapi juga sangat
kekuatan otot lengan (swing dumbel).
diperlukan
Dalam merencanakan program latihan,
pengawasan dari orang tua terutama
hendaklah dikaji dengan benar bentuk
terhadap
bentuk latihan yang akan digunakan,
melakukan latihan diluar jam kampus.
sebab prinsip latihan kekuatan otot
adanya
motivasi
aktivitas
anak
dan
dalam
Untuk membina dan mengembangkan
lengan berbeda halnya dengan melatih
prestasi mahasiswa dalam berbagai
komponen fisik latihan lainnya.
cabang olahraga, diharapkan kepada pihak kampus agar dapat memberikan
Dalam pembentukan dan peningkaatan motivasi prestasi
mahasiswa
cabang
olahraga,
pada
dan
penghargaan
kepada
berbagai setiap mahasiswa yang memperoleh
khususnya
tenis prestasi terbaikpada setiap lomba yang
lapangan
bukan
semata-mata dilaksanakan
baik
tingkat
kampus
merupakan tanggunag jawab dosen dan maupun tingkat daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Dai Aswan, 2006,bahan ajar mata kuliah tenis lapangan,jurusan
Angela Bulton & C.M Jones, 2009, Belajar Tenis Untuk Pemula, Bandung, Pionir Jaya. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Brown Jim, 2007,Tenis Tingkat Pemula,Jakarta,RajaGrafindo Persada.
penjaskes,UNG. Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Yudhistira. Hadajrati Hartono, 2009, Bahan Ajar Ilmu Kepelatihan Dasar, Jurusan Pendidikan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. htt // kuntisetya. blogspot. com // tenis
htt // pras,word press.com/2007/08/31/
Roji, 2002. Pendidkaikan Jasmani
teknik-dasar-bermain-tenis-
Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:
forehand/di unduh pada tanggal
Erlangga.
17/03/2011.
Salim Agus, 2007,Buku Pintar
Lardner Rek, 1987, Teknik Dasar Tenis Strtegi dan Taktik Yang
Tenis,Bandung, Jembar. Sudjana. 2005. Metode Statistika.
Akurat, Smarang, Effhar Ofsset. Mile Sarjan, 2008, Bahan Ajar Fisiologi Olahraga Murti Handono, 2002, Tenis Sebagai Prestasi dan Profesi,Jakarta,Tyas Biratno Pallal.
Bandung: Tarsito Sukadyanto, Metodologi
2002. Melatih
Teori Fisik
dan
Petenis.
Yogyakarta. Yunus
Hamzah, 2007. Universitas Gorontalo
Statistika. Negeri