PENGARUH MOTIVASI DIVISI KARYAWAN MARKETING TERHADAP TINGKAT PENJUALAN DI PT. SINAR GRIYA UTAMA BEKASI
Syahyono Universitas Islam ―45‖ Bekasi Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini di latarbelakangi untuk mengetahui Pengaruh Motivasi divisi karyawan Terhadap Tingkat Penjualan pada PT.Sinar Griya Utama. Hal tersebut diatas tidak akan tercapai apabila tidak adanya kerjasama yang baik antara karyawan dan perusahaan sehingga motivasi yang baik antara atasan dan bawahan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Motivasi sebagai dorongan manusia untuk berperan atau dengan kata lain maju sangat penting sejalan dengan tugas dan fungsi karyawan. Dorongan- dorongan yang ada pada karyawan baik yang timbul dari dirinya maupun diluar dirinya sangat mempengaruhi motivasinya. Tingkat penjualan yang baik tercapai berkat mengikuti pelatihan seminar motivasi sehingga karyawan selalu semangat sehingga tingkat penjualan tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran serta menyatakan peranan motivasi karyawan terhadap tingkat penjualan PT. Sinar Griya Utama. Kata Kunci: Motivasi Karyawan, Penjualan, Marketing
Abstract The pursposes of the study is to determine the effect of Motivation On The Sales Division Level employees at PT.Sinar Griya Utama . The foregoing can not be achieved if there is no good cooperation among employees and the company so that a good motivation between superiors and subordinates to achieve the objectives of the company . Motivation as a human impulse to an action is very important advance in line with the duties and functions of employees. Impulses
424
that exist on employees, whether they arise from himself and outside himself affect greatly on motivation. Good sales level is achieved caused by the training so that employee motivation has a spirit to achive of sales level. This study aims to identify and obtain a description as well as stating the role of employee motivation on the level of sales PT . Sinar Griya Utama. Keyword: Employee Motivation, Sales, Marketing
karyawan pada setiap organisasi mempunyai arti penting dalam upaya meningkatkan hasil penjualan karyawan agar menjadi produktif.
PENDAHULUAN Kemajuan teknologi yang semakin maju berhubungan erat dengan manajemen pemasaran. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut diperlukan penyesuaianpenyesuaian diri untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada. Kita dapat menyaksikan makin meluasnya bentuk-bentuk usaha dalam masyarakat. Oleh karena itu syarat-syarat pelaksanannya juga semakin berat dan tugas-tugasnya semakin terperinci.
Manusia merupakan asset yang paling berharga serta mempunyai pengaruh yang besar dalam operasi instansi. Betapapun baiknya persediaan fasilitas-fasilitas seperti modal, peralatan keahlian, dan lain sebagainya, tanpa disertai dengan suatu upaya dan kerja keras yang baik dalam mengelola sumber daya manusianya, maka hal ataupun faktor-faktor tersebut akan menjadi sia-sia. Dengan adanya faktor manusia ini membutuhkan ketentuan-ketentuan untuk mengatur dirinya dan penggunaannya juga menuntut suatu penanganan secara khusus. Dengan demikian terdapat suatu tata personalia yang baik dan terarah secara efektif dan efisien.
Keberadaan karyawan dalam suatu organisasi mempunyai peran strategis untuk melaksanakan tugas dan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu wujud pendekatan dalam upaya tingkat penjualan perusahaan dan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan adalah melalui Pendidikan dan seminar motivasi. Sehingga motivasi merupakan sarana peningkatan kemampuan dan spirit karyawan. Ini berarti motivasi
Karyawan yang berkualitas dalam arti memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan kerja yang baik pada saat ini memang
425
sangat diperlukan sejalan dengan semakin kompleksnya beban tugas dalam suatu perusahaan. Rendahnya kualitas sumber daya manusia tentu saja akan mengakibatkan lemahnya organisasi/perusahaan yang kini semakin tinggi tingkat persaingannya disamping itu dituntut untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Setiap karyawan seyogyanya memiliki jati diri yang berguna dalam rangka mencapai tujuan yaitu karyawan yang penuh kesetian dan ketaatan kepada pancasila, UndangUndang Dasar 1945, Negara, Organisasi serta bersatu padu, bermental baik, berwibawa, kuat, berdaya guna, berhasil guna, bersih, berkualitas tinggi, dan sadar akan tanggung jawabnya.
pencapaian prestasi kerja suatu karyawan. Menurut model penilaian prestasi kerja karyawan dari Victor H. Vroom atau disebut Model Vroomean (Husein Umar, 2009), prestasi kerja seorang bergantung pada motivasi dan kemampuan kerjanya atau dalam rumus P = M x A; P untuk prestasi, M untuk motivasi, dan A untuk kemampuan kerja. Dalam hal ini, motivasi ialah keinginan seseorang melakukan sesuatu karena memang dia menginginkan untuk melakukannya dan juga karena merasa wajib melakukan itu (Willian B. Wrther, Jr. dan Keith Davis, 2006). Selanjutnya dikatakan bahwa jika mereka termotivasi, mereka akan membuat pilihan positif untuk melakukan sesutu misalnya karena hal itu dapat memuaskan beberapa kebutuhan mereka. Adapun, kemampuan kerja ialah kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan yang dimiliki seseorang sebagai perwujudan dari pengetahuan dan keterampilan dalam suatu bidang kerja.
Peneliti dapat berasumsi bahwa para karyawan di PT. Sinar Griya Utama terlihat belum produktif dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Hal ini dapat terlihat pada saat karyawan melakukan penjualan sehari-hari yang menurun dan tidak semangatnya bekerja. Adanya fenomena yang menunjukkan penjualan yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Maka dengan mengadakan seminar motivasi pada karyawan sangat diperlukan keberadaannya.
Agar diperoleh prestasi kerja tertinggi yang dimungkinkan oleh tingkat kemampuan yang dimiliki para karyawan bukan merupakan pekerjaan tunggal melainkan hasil dari proses yang berbentuk siklus. Suatu model motivasi yang disebut Imbalan – Prestasi atau A reward Performance Model of Motivation (William B Werther, Jr. dan Keith Davis, (2006) dapat menggambarkan hal itu. Prestasi yang dihasilkan PT.
TINJAUAN PUSTAKA Motivasi
yang
Motivasi merupakan sangat menentukan
faktor dalam 426
Sinar Griya Utama. Hal ini dapat memuaskan karyawan karena imbalan yang diharapkan sesuaian dengan keinginan dan kebutuhan karyawan. Harapan atau kebutuhan orang mencakup banyak hal secara umum dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu : kebutuhan fisik, kebutuhan sosial, kebutuhan egoistik. Akan tetapi A.H. Maslow dapat mengorganisasikan atau mengklasifikan kebutuhan manusia menurut prioritas sebagai berikut (Herbert J. Chruden & Arthur W. Sherman, Jr; 2006:242).
timbul oleh faktor di dalam, kepribadikan sikap pengalaman dan pendidikan serta harapan diri seseorang itu sendiri. Itulah yang disebut dengan intrinsik atau faktor dari luar atau faktor dari diri sendiri yang disebut ekstrinsik (pengaruh dari orang lain). Pemasaran Pemasaran merupakan konsep menyeluruh yang menyangkut berbagai kegiatan pemasaran yang tercakup dalam satu sistem pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berekembang dan mendapatkan laba. Pemasaran merupakan proses yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran telah dipandang sebagai unsur penting didalam mendirikan dan membina perusahaanperusahaan. Dengan lingkungan dunia usaha yang semakin kompetitif dan sifat pasar berubah dari sales market menjadi buyer market atau kekuatan pasar ditangan konsumen. Sehingga kegiatan perusahaan mengalami penyesuaian dari orientasi produksi menjadi orientasi konsumen. Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, karena sebenarnya setiap hubungan antar individu dan antar organisasi yang melibatkan proses pertukaran adalah kegiatan pemasaran.
Menurut Gibson (2007), semua kondisi yang memberi dorongan dari dalam diri seseorang yang digambarkan sebagai keinginan, kemauan, dorongan dan sebagainya disebut juga motivasi. Motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mengaktifkan atau menggerakan. Dari pandangan seorang pimpinan, seseorang yang termotivasi, yakni akan bekerja keras, mempertahankan langkah kerja keras, dan memiliki perilaku yang dikendalikan sendiri ke arah sasaran-sasaran penting. Dengan kata lain, motivasi mencakup upaya, pantang mundur dari sasaran. Pada hakekatnya dan pengertian motivasi adalah merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang. Dan motivasi sebagai proses psikologis
427
Pemasaran mempunyai arti sebagai berikut:
Dari definisi konsep di atas diperoleh empat komponen utama yang melandasi konsep pemasaran, yaitu:
1. Pemasaran merupakan suatu proses yang dilakukan individu maupun kelompok. 2. Adanya proses pertukaran arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 3. Adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang harus dipuaskan oleh kegiatan manusia lain yang menghasilkan alat pemuas tersebut yang berupa produk barang dan jasa. 4. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang terintegrasi secara dinamis, dalam arti bahwa pemasaran merupakan hasil dari berbagai macam kegiatan. Fungsi manajemen pemasaran mencakup proses yang melibatkan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan tersebut bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut kebutuhan psikologi, sosial dan kebudayaan yang dapat disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen.
1. Fokus pasar Perusahaan harus dapat membatasi dan menentukan pasarnya yang akan menjadikan sasarannya karena kenyataannya tidak ada perusahaan yang sanggup melaksanakan semua kegiatannya disemua pasar dengan memenuhi kebutuhan pelanggan. 2. Orientasi pada pelanggan Perusahaan harus berorientasi pada pelanggan bukan berorientasi pada perusahaan, hal ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen dapat menimbulkan rasa loyalitas konsumen terhadap pelanggan. 3.
Definisi konsep pemasaran menurut Philip Kotler: “Konsep pemasaran adalah sebuah upaya pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar dan berorientasi pada pelanggan dengan tujuan memberikan kepuasan pada pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan organisasi. (Kotler, 1997, 17)”.
Pemasaran terpadu Kegiatan perusahaan harus dikoordinasi dengan baik dengan bagian-bagian lain dari perusahaan untuk berusaha memberikan kepuasan kepada konsumen.
4. Kemampulabaan Melalui konsep pemasaran perusahaan harus berusaha membina hubungan baik dengan konsumen, sehingga tercipta hubungan timbal balik yang menguntungkan. Perusahaan tidak dituntut untuk dapat menjual barang dan jasa yang
428
diproduksi melainkan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat dijual.
penelitian ini sebanyak 25 orang karyawan divisi marketing di PT. Sinar Griya Utama.
Tujuan dan Manfaat
Sampel
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan motivasi karyawan terhadap tingkat penjualan.
Jika peneliti hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sample. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 25 orang.
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis karakteristik motivasi karyawan terhadap tingkat penjualan 2. Menganilisis hubungan motivasi kerja terhadap target penjualan Manfaat penelitian ini adalah :
Moh. Nazir (2003), tujuan penelitian sample adalah mengadakan estimasi dan menguji hipotesa tentang parameter populasi dengan menggunakan keteranganketerangan yang diperoleh dari sample. Keterangan-keterangan yang diperoleh dapat dikuasai dan tergantung dari dua hal yaitu:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi keilmuan manajemen administrasi maupun keilmuan ekonomi. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk memberikan pelatihan dalam bentuk seminar motivasi untuk perusahaan yang bergerak dibidang penjualan produk apapun agar target penjualan tercapai.
a. Jumlah unit sampling yang dimaksudkan dalam sample. b. Teknik yang digunakan dalam memilih sample Dalam penelitian ini penulis membedakan pengertian antara populasi target dan populasi survai. Mengacu Suharsimi Arikunto (2009), jika kita meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian itu disebut penelitian sample. Dinamakan penelitian sample, dimaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sample yakni mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
METODE Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi, penelitian ini disebut sensus. Populasi dalam
429
Sampel penelitian dengan kata lain adalah populasi survai sedangkan populasi adalah populasi target. Populasi target adalah dalam hal ini karyawan PT. Sinar Griya Utama jumlah 25 orang. Menurut Suharsimi, mengemukakan bahwa subyek kurang dari 25, maka lebih baik seluruh populasi target diambil semua sebagai sample, sehingga penelitian tersebut populasi target diambil semua sebagai sample, sehingga penelitian tersebut adalah merupakan penelitian populasi.
HASIL PENELITIAN Data Deskripsi Penelitian ini menemukan bahwa rata-rata divisi marketing akhir mempunyai motivasi yang cukup baik terhadap atribut-atribut yang di uji pada Pt. Sinar Griya Utama, maka marketing mempunyai tanggapan yang baik. Penelitian ini juga menemukan bahwa rata-rata marketing mempunyai sikap yang cukup baik terhadap pengaruh motivasi yang di uji pada Pt. Sinar Griya Utama, dengan hasil penjualan yang meningkat dari bulan lalu. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata divisi karyawan marketing memliki motivasi kerja yang baik terhadap perusahaan.
Penelitian ini menggunakan uji analisis Mann Whitney U. yaitu uji yang digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan karyawan divisi marketing antara pengaruh motivasi dengan target penjualan di Pt. Sinar Griya Utama. Uji dilakukan dengan program komputer SPSS versi 22. Melihat pada jumlah responden yang lebih dari 20, maka untuk menguji tidak digunakan pembanding U tabel, tetapi digunakan pembanding yaitu sebesar :
Hasil Analisis Uji Mann Whitney U a. Motivasi Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U yang dilakukan dengan program SPSS, maka didapatkan nilai U sebesar 4055,5.
n1.n2/2 Nilai ini lebih kecil daripada 10000, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh motivasi terhadap hasil Penjualan.
= 200 x 200 /2 = 10.000 Apabila nilai U yang didapat lebih kecil daripada nilai pembanding tersebut berarti nilai U tersebut signifikan dan tidak ada perbedaan sikap konsumen akhir dan pedagang terhadap atribut.
b. Disiplin Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U yang dilakukan dengan program SPSS, maka
430
didapatkan 4746,5.
nilai
U
sebesar
Nilai ini lebih kecil daripada 10000, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh motivasi terhadap hasil Penjualan.
Nilai ini lebih kecil daripada 10000, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh motivasi terhadap hasil Penjualan.
f. Media Online Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U yang dilakukan dengan program SPSS, maka didapatkan nilai U sebesar 2716,5.
c. Iklan Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U yang dilakukan dengan program SPSS, maka didapatkan nilai U sebesar 43903,5.
Nilai ini lebih kecil daripada 10000, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh motivasi terhadap hasil Penjualan.
Nilai ini lebih kecil daripada 10000, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh motivasi terhadap hasil Penjualan.
g. Atribut Pelayanan Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U yang dilakukan dengan program SPSS, maka didapatkan nilai U sebesar 4997,5.
d. Canvasing Berdasarkan hasil suji Mann Whitney U yang dilakukan dengan program SPSS, maka didapatkan nilai U sebesar 4241,0.
Nilai ini lebih kecil daripada 10000, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh motivasi terhadap hasil Penjualan.
Nilai ini lebih kecil daripada 10000, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kelengkapan produk antara pengaruh motivasi terhadap hasil Penjualan.
SIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Berdasarkan Hasil Analisis Tentang Pengaruh Motivasi Divisi Karyawan Marketing Terhadap Tingkat Penjualan Di Pt. Sinar Griya Utama Bekasi terdapat kesimpulan seperti berikut bahwa terdapat Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U yang
e. Sebar Brosur Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U yang dilakukan dengan program SPSS, maka didapatkan nilai U sebesar 4055,5.
431
dilakukan dengan program SPSS, maka didapatkan nilai U sebesar 4055,5. Nilai ini lebih kecil daripada 10000, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh motivasi terhadap hasil Penjualan.
Osbom, Managing Organization Behavior, John Wiley & Sons, Brisbane, 2012. Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Cetakan ke 7, Prenhalindo, Jakarta 2012.
Saran
Montratama, Ian, Manajemen Strategis, Edisi ke 2, Fakultas Ekonomi Trisakti, Jakarta, 2014.
Setelah melakukan penelitian dan melihat hasil dari penelitian tersebut, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: Hasil Penjualan dipengaruhi oleh faktor Motivasi, oleh karena itu dapat diupayakan agar senantiasa perusahaan memberikan motivasi terhadap divisi karyawan agar hasil penjualan meningkat, misalnya dengan memberikan seminar motivasi, dan memotivasi langsung terhadap marketing-marketing yang sedang mengalami kurang semangat.
Neinmeier, Jack. D, Planning and Controlling of Food and Beverage Operations, American Hotel and Motel Association, Michigan, 2013. Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT, Tekhnik Memberda Kasus Bisnis, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2013. Sinamora, Henry, Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid I, Edisi II, PT. Rhineka Cipta, Jakarta 2013.
DAFTAR PUSTAKA Arep, Ishak, & Tanjung, Hendri, Manajemen Pemasaran, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, 2013.
Suryadi, I. Wayan, Strategi Bauran Pemasaran DTW, Modul Kepariwisataan, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, Balim 2012.
Baily Jhon, John R. Schemerhom, James Hunt dan Richard
432