PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN DENGAN BANTUAN MEDIA FOTO PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Nila Ayu Yulinar Firdos 4401406587
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012
i
ii
iii
ABSTRAK Firdos, Nila Ayu Yulinar. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe, Explain dengan Bantuan Media Foto pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dra. Ely Rudyatmi, M.Si dan Dra. Lina Herlina, M.Si. SMPN 14 Semarang telah menerapkan pembelajaran ceramah, tanyajawab, diskusi, dan eksperimen. SMP ini belum pernah menerapkan model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE). Materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan membutuhkan pengamatan tumbuhan asli, preparat awetan, atau foto. Kelebihan POE yaitu siswa tidak hanya diajak mengamati, tetapi juga dituntut aktif mencari pengetahuan dan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran POE dengan bantuan media foto lebih baik dari pembelajaran diskusi pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di SMPN 14 Semarang. Desain rancangan penelitian ini yaitu pretest-postest group. Dilaksanakan di kelas VIII B dan VIII C SMPN 14 Semarang. Sampel ditentukan dengan cluster random sampling. Variabel bebas berupa model pembelajaran POE dengan bantuan media foto dan variabel terikat berupa hasil belajar siswa (nilai delta posttest-pretest dan nilai akhir). Data dianalisis dengan uji t. Hasil uji t nilai delta posttest-pretest diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,001 > 2,000 dan uji t nilai akhir siswa thitung > ttabel, yaitu 5,275 > 2,000. Simpulan penelitian ini yaitu hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan lebih baik dibandingkan menggunakan pembelajaran diskusi.
Kata kunci : Media foto; POE; struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe, Explain dengan Bantuan Media Foto pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan” disusun sebagai salah satu syarat mengikuti ujian Tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kelancaran administrasi dalam meyelesaikan Tugas akhir/ skripsi. 3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri
Semarang, atas
kebijaksanaan yang telah diberikan selama menyelesaikan studi di Jurusan Biologi. 4. Dra. Ely Rudyatmi, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang tulus dan sabar membimbing dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Dra. Lina Herlina, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang tulus dan sabar membimbing dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Prof. Dr. Sri Mulyani E.S, M.Pd, selaku dosen penguji utama yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Teguh Waluyo, S.Pd.MM, selaku Kepala SMP Negeri 14 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian. 8. Dra. Sulistyowati, selaku guru SMP Negeri 14 Semarang yang telah memberi arahan dan bimbingannya selama penelitian. 9. Orang tua khususnya Alm. Mamah Amiroh tersayang (Okaa~san), Abah Darmo (Otou~san), Ibu Tri, Mas Fani Bagus Imaniar Firdos (Onii~chan), v
Robbi Bagus Amar Firdos (Ibo~chan), dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan baik spiritual maupun materil. 10. Sahabat dan rekan-rekan yang telah membantu dan memberi semangat, khususnya Putri, Ayu, Mba Rachma, Gina, Umi, Dwi, dan Lala. Itsumo arigatou, Minna~san. 11. Mas Hyde (hyde~san), musisi yang telah memberi semangat, inspirasi, harihari yang menyenangkan, pengalaman, pengetahuan tentang musik, dan kehidupan. The love to you is alive in me, everyday. 12. Semua
pihak
dan
instansi
terkait
yang
telah
membantu
selama
dilaksanakannya penelitian sampai selesai penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian demi kesempurnaan skripsi ini.
Semarang, Juli 2012
Penulis
vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..........................................................
ii
PENGESAHAN ...............................................................................................
iii
ABSTRAK .......................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR .....................................................................................
v
DAFTAR ISI ....................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................... B. Rumusan Masalah ...................................................................... C. Penegasan Istilah ........................................................................ D. Tujuan Penelitian ....................................................................... E. Manfaat Penelitian .....................................................................
1 2 3 4 4
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ B. Hipotesis.....................................................................................
5 13
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... B. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. C. Variabel Penelitian ..................................................................... D. Rancangan Penelitian ................................................................. E. Prosedur Penelitian .................................................................... F. Data dan Cara Pengumpulan Data ............................................. G. Metode Analisis Data .................................................................
14 14 14 14 15 19 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................
23
BAB II
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .................................................................................... B. Saran...........................................................................................
34 34
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
35
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................
38
vii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
1
Tahapan Pembelajaran POE.................................................................
7
2
Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba .......................................
16
3
Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba ...........................
17
4
Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba ................................
18
5
Uji Normalitas Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ...
23
6
Uji T Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................
23
7
Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol pada Pertemuan I dan II ....................................................................................................
23
8
Kinerja Siswa Kelas Eksperimen pada Pertemuan I dan II .................
25
9
Kinerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I pada Setiap Aspek ......
25
10 Kinerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II pada Setiap Aspek ....
26
11 Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol terhadap Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................................
27
12 Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen terhadap Pembelajaran POE dengan Bantuan Media Foto pada Setiap Aspek .................................
28
13 Tanggapan Siswa Kelas Kontrol terhadap Pembelajaran Diskusi pada Setiap Aspek ........................................................................................
29
14 Uji T Nilai Delta Posttest-Pretest, dan Nilai Akhir Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................................................................
30
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1
Peta Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ........................
11
2
Kerangka Pikir .....................................................................................
12
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1
Silabus ..................................................................................................
39
2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......................
40
3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .............................
45
4
Media Foto Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan pada Pembelajaran Kelas Eksperimen ................................................................................
49
5
LKS I dan Kunci Jawaban LKS I Kelas Eksperimen ..........................
54
6
LKS II dan Kunci Jawaban LKS II Kelas Eksperimen ........................
68
7
LKS I dan Kunci Jawaban LKS I Kelas Kontrol .................................
80
8
LKS I dan Kunci Jawaban LKS II Kelas Kontrol................................
92
9
Kisi-kisi Soal ........................................................................................
99
10 Soal dan Kunci Jawaban ......................................................................
100
11 Analisis Soal Uji Coba .........................................................................
105
12 Nilai Pretest, Contoh, dan Uji T Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................................................................................
109
13 Lembar Observasi, Analisis, dan Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................................................................
113
14 Lembar Observasi, Rubrik Penilaian, dan Analisis Kinerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I ............................................................
122
15 Lembar Observasi, Rubrik Penilaian, dan Analisis Kinerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II ...........................................................
125
16 Kisi-kisi, Rubrik, Contoh, Analisis, dan Rekapitulasi Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen terhadap Pembelajaran ................................
129
17 Kisi-kisi, Rubrik, Contoh, Analisis, dan Rekapitulasi Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen terhadap Pembelajaran ................................
134
18 Delta Posttest-Pretest dan Uji T Delta Posttest-Pretest antara Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................................................................
139
19 Nilai Siswa dan Uji T Nilai Akhir Kelas Eksperimen dan Kontrol .....
141
20 Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model POE dengan Bantuan Media Foto ...........................................................................................
143
21 Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Pembelajaran Diskusi.............
145
22 Surat Penelitian ....................................................................................
146
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan seorang siswa dalam suatu pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan dan kesiapan siswa dalam menerima materi pembelajaran, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Salah satunya adalah mutu pengajaran guru dengan menggunakan beragam metode, model, pendekatan, atau strategi pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan tetap tertarik untuk belajar sehingga hasil belajar yang dicapai dapat maksimal. Menurut Mahamod dan Mustapha (2007), antara dua orang siswa yang memiliki kecerdasan sama dan diajar oleh guru yang sama, siswa yang diajar menggunakan berbagai macam pembelajaran tentu akan mendapatkan nilai yang baik dan pengalaman yang lebih. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru IPA SMPN 14 Semarang, pembelajaran IPA di sekolah tersebut sudah beragam. Pembelajaran yang selama ini diterapkan adalah ceramah, tanya-jawab, diskusi, dan eksperimen. Salah satu pembelajaran yang belum pernah diterapkan adalah model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE). Sekolah tersebut memiliki fasilitas berupa ruangan laboratorium IPA yang dilengkapi dengan mikroskop dan alat peraga lainnya, sehingga POE dapat menjadi salah satu model alternatif dalam pembelajaran IPA. Menurut pendapat Indrawati dan Setiawan (2009), model pembelajaran POE didasarkan atas teori pembelajaran konstruktivisme yang memberi kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan pengetahuan awal mereka. Tugas guru dalam pembelajaran menggunakan model POE adalah membimbing siswa melaksanakan tiga tugas, yaitu Predict (memprediksi), Observe (mengamati), dan Explain (menjelaskan) dengan tujuan untuk menggali pemahaman mereka tentang materi yang diajarkan. Kelebihan model pembelajaran POE adalah siswa tidak hanya diajak untuk mengamati objek pembelajaran saja tetapi siswa juga dituntut aktif mencari pengetahuan dan berpikir kritis. Siswa diajak untuk berpikir kritis dengan cara memprediksi kemungkinan apa yang akan mereka temui pada saat mereka 1
2
mengamati objek pembelajaran dan mendiskusikan antara hasil prediksi dengan pengamatan yang telah mereka lakukan. Mthembu (2000) berpendapat bahwa tugas POE dapat digunakan guru untuk merancang kegiatan pembelajaran yang dimulai dengan titik pandang siswa, bukan guru atau ilmuan serta dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan merupakan salah satu materi
yang
diajarkan
pada
jenjang
SMP
dengan
kompetensi
dasar
mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, pembelajaran yang diterapkan oleh guru sebaiknya adalah kegiatan pengamatan struktur dan jaringan tumbuhan. Siswa dapat mengamati tumbuhan untuk mengetahui struktur tubuh tumbuhan dan preparat awetan untuk mengetahui jaringan tumbuhan (BSNP 2006). Pengamatan terhadap tumbuhan dapat menimbulkan persepsi atau gambaran yang berbeda pada siswa karena tumbuhan yang diamati siswa dapat berbeda kondisi fisiknya. Hal yang sama juga dapat terjadi pada pengamatan preparat awetan, setiap siswa dapat melihat dari sisi yang berbeda. Perbedaan persepsi pada siswa dapat diatasi dengan menggunakan media pembelajaran berupa foto. Julianto (2008) berpendapat bahwa foto dapat menghilangkan miskonsepsi, menimbulkan persepsi yang sama, dan menyamakan pengalaman. Penerapan model pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan diharapkan dapat membuat siswa tertarik untuk belajar sehingga hasil belajar yang dicapai dapat maksimal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan: “Apakah hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) dengan bantuan media foto pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan lebih baik dibandingkan menggunakan pembelajaran diskusi?”
3
C. Penegasan Istilah 1.
Model pembelajaran predict, observe, explain (POE) Model pembelajaran POE dikembangkan atas dasar teori pembelajaran
konstruktivisme yang memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan apa yang menjadi pengetahuan awal mereka. Model ini mengajak dan melatih siswa untuk berpikir kritis siswa. POE adalah model pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk melaksanakan tiga tugas, yaitu Predict (memprediksi), Observe (mengamati), dan Explain (menjelaskan). Pertama, siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota. Siswa memprediksi dengan cara menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) bagian Predict, siswa mengamati tumbuhan, preparat awetan, dan foto kemudian mencatat hasil pengamatan pada LKS. Siswa mendiskusikan tentang hasil prediksi dan hasil pengamatan, mana yang benar, menjelaskan alasannya, dan menyimpulkan hasilnya. Guru menunjuk perwakilan kelompok yang memiliki hasil prediksi dan hasil pengamatan yang sama dan berbeda untuk mempresentasikan hasil diskusi. Guru meluruskan konsep-konsep yang muncul dari siswa, memberi informasi tambahan, dan menjawab pertanyaan dari siswa. 2.
Media foto Foto adalah gambar potret (Yani 2009). Yang dimaksud foto dalam
penelitian ini adalah foto organ tumbuhan dan preparat awetan yang dipotret dengan menggunakan kamera. 3.
Materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan Materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan sesuai dengan KTSP
merupakan materi pada SMP kelas VIII semester 2. Materi ini terdapat pada standar kompetensi nomor 2: memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan dan pada kompetensi dasar nomor 2.1: mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Dalam penelitian ini, materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan mencakup tentang organ tumbuhan, morfologi akar, batang, daun, dan bunga, serta struktur anatomi akar, batang, dan daun beserta fungsinya. Morfologi akar, batang, dan daun yang dipelajari oleh siswa dalam penelitian ini meliputi tumbuhan dikotil dan monokotil. Struktur anatomi meliputi akar dan batang
4
tumbuhan dikotil dan monokotil. Sedangkan struktur anatomi daun yang dipelajari siswa hanya struktur anatomi daun tumbuhan dikotil. Tumbuhan dikotil yang digunakan pada pengamatan struktur anatomi yaitu Kacang tanah (Arachis hypogaea) dan tumbuhan monokotil yang digunakan yaitu Jagung (Zea mays). D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan lebih baik dibandingkan menggunakan pembelajaran diskusi. E. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat, antara lain: 1.
Bagi siswa
a.
Membantu siswa memahami materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
b.
Meningkatkan keterampilan proses siswa, terutama mengamati dan menafsirkan pengamatan, memprediksi, menginterpretasikan atau membuat kesimpulan, serta berkomunikasi.
c.
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
2.
Bagi guru
a.
Meningkatkan kreativitas guru dalam menggunakan model pembelajaran sehingga dapat memaksimalkan kegiatan pembelajaran.
b.
Membantu guru dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan model pembelajaran dan media yang sesuai sehingga dapat memperjelas materi yang akan disampaikan.
3.
Bagi sekolah Sebagai alternatif pilihan model pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran IPA.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1.
Pembelajaran Biologi Pembelajaran merupakan interaksi timbal balik antara guru dengan siswa
yang mencakup penanaman sikap dan nilai pada diri pada situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman 2005). Menurut Gita (2007), guru mempunyai peran yang sangat penting dalam menumbuhkan minat siswa untuk meraih keberhasilan dalam suatu pembelajaran. Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan strategi alternatif dalam menumbuhkan minat siswa agar mereka tidak merasa bosan dan tetap tertarik untuk belajar dengan sendirinya dan tanpa paksaan. Belajar dengan cara tersebut dapat menimbulkan rasa percaya diri pada siswa dan dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki tanpa mereka sadari. Strategi alternatif yang digunakan guru harus sesuai dengan karakteristik dari mata pelajaran yang diampunya agar terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien. Biologi misalnya, untuk dapat mengadakan pembelajaran yang efektif dan efisien, guru harus memahami karakteristik mata pelajaran Biologi sehingga mampu memberikan fasilitas dan kesempatan kepada siswa agar dapat mempelajari konsep-konsep Biologi. Menurut BPPPK (2001), Biologi adalah bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berhubungan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis. Biologi bukan hanya penguasaan fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pembelajaran Biologi diharapkan dapat menjadi sarana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Proses pembelajaran Biologi
menekankan
pada
pemberian
pengalaman
langsung
untuk
mengembangkan kompetensi agar siswa dapat menjelajahi dan memahami alam secara ilmiah. Pendidikan Biologi diarahkan untuk inkuiri dan berbuat lebih mendalam tentang alam sekitar.
5
6
2.
Hasil belajar Belajar merupakan proses interaksi seseorang dengan lingkungannya
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang relatif menetap. Perubahan perilaku yang harus dicapai setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Perubahan perilaku seseorang secara nyata setelah melaksanakan kegiatan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran disebut hasil belajar (Jihad & Haris 2008). Rumusan tujuan pembelajaran dalam sistem pendidikan nasional, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif, berhubungan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah, sedangkan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif, berhubungan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik, berhubungan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerak refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, serta gerakan ekspresif dan interpretatif (Sudjana 2009). Benyamin Bloom dalam Jihad dan Haris (2008) berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu pengetahuan tentang fakta, prosedural, konsep, dan prinsip. Keterampilan terdiri dari empat kategori, yaitu keterampilan untuk berpikir (keterampilan kognitif), bertindak (keterampilan motorik), bereaksi atau bersikap, dan berinteraksi. 3.
Aktivitas siswa Proses belajar terjadi ditandai oleh adanya aktivitas siswa. Aktivitas
siswa dalam belajar tidak hanya mendengarkan dan mencatat, tetapi mencakup aktivitas yang bersifat fisik (jasmani) dan mental (rohani). Kegiatan siswa dalam
7
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi enam golongan yaitu Visual, Oral, Listening, Writing, Drawing, Motor, Mental, dan Emosional activities. Visual demonstrasi
activities,
maupun
misalnya
percobaan.
membaca,
Oral
memperhatikan
activities,
misalnya
gambar,
menyatakan,
merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara diskusi dan interupsi. Listening activities, misalnya mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, dan interupsi. Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin. Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain, berkebun, dan beternak. Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. Emosional activities, misalnya menaruh minat, gembira, bersemangat, berani, dan tenang (Sardiman 2007). Aktivitas siswa yang dimaksud disini yaitu segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 4.
Model pembelajaran predict, observe, explain (POE) Model pembelajaran POE dikembangkan pada tahun 1992 oleh White
dan Gunstone. Model pembelajaran POE dikembangkan berdasarkan teori pembelajaran konstruktivisme yang memberi kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan apa yang menjadi pengetahuan awal mereka. POE adalah model pembelajaran yang mengharuskan siswa melaksanakan tiga tugas, yaitu memprediksi (Predict), mengamati (Observe), dan menjelaskan (Explain), yang merupakan tiga tahap utama dari POE (Küçüközer & Kocakülah 2008). Tahapan-tahapan pembelajaran POE dapat dilihat pada tabel di berikut. Tabel 1 Tahapan pembelajaran POE No 1
Tahapan POE Predict
Aktivitas Siswa Menuliskan prediksi apa yang akan terjadi, sebelum mereka melaksanakan kegiatan observasi. 2 Observe Mengamati untuk menguji prediksi dan mencatat hasil pengamatan. 3 Explain Menuliskan penjelasan berdasar hasil prediksi dan obervasi, kemudian mendiskusikan bersama kelompoknya. * Diadaptasi dari Kali dan Linn (2008)
Aktivitas Guru Memotivasi dengan cara memberi pertanyaan. Memantau kegiatan siswa, memberi pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari siswa. Memantau kegiatan siswa dan memberi pengarahan pada siswa yang belum paham.
8
Siswa diminta untuk mengemukakan pengetahuan awal mereka dengan memprediksi peristiwa atau gambaran apa yang akan ditemui ketika observasi pada tahap Predict. Hal ini bertujuan agar siswa termotivasi untuk mengetahui jawaban yang sebenarnya sehingga dalam kegiatan pengamatan nantinya siswa lebih bersungguh-sungguh. Berbeda jika siswa tidak diberi tugas untuk membuat prediksi, siswa cenderung tidak melakukan observasi dengan sungguh-sungguh (Millar 2004). Dalam penelitian ini siswa menuliskan prediksinya pada LKS yang dilengkapi dengan pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mengemukakan prediksi. Observe, siswa melakukan pengamatan sesuai petunjuk dan mencatat apapun yang ditemui dalam pengamatan pada LKS yang telah disediakan. Pembelajaran akan lebih efektif jika siswa berinteraksi atau melakukan pengamatan sendiri dibanding dengan hanya mengamati demonstrasi yang dilakukan oleh guru. Explain, siswa mendiskusikan dengan kelompoknya tentang hasil prediksi dan hasil observasi, mana yang benar atau melengkapi pengetahuan yang mereka peroleh dari hasil pengamatan, menjelaskan dan menyimpulkan hasilnya. Menjelaskan dan mendengarkan pendapat temannya dapat membantu siswa dalam membangun konstruksi dan pemahaman mereka sendiri. Model POE memiliki beberapa keuntungan, yaitu memberi gambaran yang konkrit terhadap suatu peristiwa, siswa dapat mengamati suatu proses, mengembangkan keterampilan inkuiri, dan mengembangkan sikap ilmiah, sehingga guru dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Joyce 2006). Kelemahan dari model POE adalah proses belajar mengajar yang lambat, hal ini dikarenakan siswa harus mengerjakan tugas POE yang membutuhkan waktu lebih bagi siswa untuk dapat menemukan konsep sendiri. Hasil penelitian Mthembu (2000), tugas POE dapat digunakan guru untuk merancang kegiatan pembelajaran dan strategi yang dimulai dengan titik pandang siswa, bukan guru atau ilmuan. Penggunaan POE memiliki implikasi pada pengembangan kurikulum dan sisipan perencaan untuk membuat materi tersedia sehingga guru dapat terus menggunakan POE dalam mengajar. Menggunakan POE memang cara mengajar
9
yang membutuhjkan waktu yang lebih banyak, tetapi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Model POE dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi reproduksi. Tugas POE memberi kesempatan lebih bagi siswa untuk membangun pemahaman awal mereka, bertukar pikiran dan bernegosiasi dengan temantemannya serta membangun pemahaman mereka sendiri tentang ilmu Biologi (Wu & Tsai 2005). Penerapan model POE efektif dalam mengubah pengetahuan alternatif siswa dan memfasilitasi pemahaman konsep tentang evaporasi yang lebih baik sehingga memungkinkan siswa untuk menyimpan konsep baru di memori jangka panjang (Coştu, Ayasb, & Niazc 2009). Model POE dapat membantu siswa untuk dapat mencapai pemahaman konsep yang lebih baik tentang kondensasi (Coştu 2008). 5.
Media pembelajaran Media adalah sesuatu yang berfungsi menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Menurut Sadiman dalam Susarno (2010), media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang perhatian dan minat siswa sehingga dapat terjadi proses belajar. Media pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang punya peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran memiliki fungsi memperjelas informasi verbal,
meningkatkan
motivasi
belajar
siswa,
meningkatkan
efektivitas
penyampaian materi, menambah variasi penyajian materi, pemilihan media yang tepat menimbulkan mencegah kebosanan siswa untuk belajar, memberikan pengalaman yang konkrit, meningkatkan rasa keingintahuan siswa, memberikan stimulus, dan mendorong respon siswa (Rustaman et al 2003). 6.
Media foto Media grafis yaitu penyajian media secara visual yang menggunakan
simbol atau unsur visual dengan maksud untuk menggambarkan suatu ide (Santyasa 2007). Foto merupakan salah satu contoh media grafis, foto adalah
10
gambar potret (Yani 2009). Yang dimaksud foto dalam penelitian ini adalah foto organ tumbuhan dan preparat awetan organ tumbuhan yang dipotret dengan menggunakan kamera. Kelebihan foto sebagai media pembelajaran yaitu, memberikan tampilan yang sifatnya konkrit, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, memperjelas suatu masalah, murah harganya, dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus (Muchtar & Siregar 2007). Julianto (2008) juga berpendapat bahwa foto dapat menghilangkan miskonsepsi, menimbulkan persepsi yang sama, dan menyamakan pengalaman. Menurut Mujiyanto (2008), kekurangan media foto yaitu dua dimensi, hanya menekankan persepsi pada indera mata, objek belajar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. 7.
Materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan materi pada SMP kelas VIII semester genap. Materi ini terdapat pada standar kompetensi nomor 2: memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan dan pada kompetensi dasar nomor 2.1: mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (BSNP 2006). Peta konsep materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan disajikan pada gambar 1 :
11
Organ pada Tumbuhan Meliputi
Akar
Bunga
Biji Fungsi
Struktur
Fungsi
Struktur
Fungsi
Daun
Batang
Buah
Struktur
Fungsi
Struktur
Fungsi
Alat reproduksi Menyerap air dan mineral dari tanah
Morfologi
Anatomi
Terdiri dari • Akar pokok • Cabang akar • Rambut akar • Ujung akar
Morfologi
• Kelopak • Mahkota • Benang sari • Putik
• Epidermis • Korteks • Endodermis • Silinder pusat: xylem, floem, dan empulur
Tempat transport air, mineral, serta bahan makanan
Cadangan makanan
Morfologi
• Batang pokok • Cabang
Anatomi
Terdiri dari • Epidermis • Korteks • Silinder pusat: xylem, floem, dan empulur
Morfologi
Fotosintesis dan pertukaran udara
Anatomi
Terdiri dari • Pelepah daun • Tangkai daun • Helaian daun
Gambar 1 Peta konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
• Epidermis atas • Jaringan tiang (Palisade) • Jaringan bunga karang (Spons) • Berkas pembuluh angkut : xylem dan floem • Epidermis bawah
12
8.
Kerangka pikir Kerangka pikir penelitian ini disajikan pada gambar 2: Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Kelas Eksperimen • Siswa memprediksi apa yang akan ditemukan sebelum melakukan observasi • Siswa mengamati untuk menguji prediksi • Siswa menulis penjelasan berdasarkan hasil prediksi dan observasi, kemudian mendiskusikan dengan kelompoknya
Kelas Kontrol
Diskusi
Model POE
Media LKS POE dan Foto
• Siswa mendengarkan penjelasan guru • Siswa diskusi dengan kelompok
Media LKS
• Siswa aktif dan tertarik untuk belajar • Mengajak siswa untuk berfikir kritis • Mengkonkritkan materi sehingga mudah diingat • Mengatasi keterbatasan pengamatan • Menimbulkan persepsi yang sama
• Siswa kurang aktif dan kurang tertarik untuk belajar • Siswa sukar mengingat materi
>
Hasil belajar dan aktivitas siswa
Hasil belajar dan aktivitas siswa
Gambar 2 Kerangka pikir
13
B. Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan lebih baik dibandingkan menggunakan pembelajaran diskusi.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 14 Semarang, jalan Panda Raya No. 2 Semarang pada bulan April-Mei semester genap tahun ajaran 2010/2011. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 14 Semarang yang berjumlah tujuh kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Sampel penelitian diambil dua kelas, satu kelas untuk kelas kontrol, yaitu kelas VIII B dan satu kelas untuk kelas eksperimen, yaitu kelas VIII C. C. Variabel Peneitian Variabel dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel bebas yaitu model pembelajaran POE dengan bantuan media foto.
2.
Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.
3.
Variabel kendali yaitu kurikulum, jam pelajaran, guru, dan materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
D. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan Experiment yaitu desain “PretestPosttes Control Group Design”. E
O1
X1
O2
K
O3
X2
O4
Keterangan : E K X1
= kelompok eksperimen = kelompok kontrol = pembelajaran menggunakan model POE dengan bantuan media foto 14
15
X2 = pembelajaran diskusi O1 – O2 = perbedaan pencapaian kelompok eksperimen O3 – O4 = perbedaan pencapaian kelompok kontrol (Arikunto 2006b) E. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini ada 3 tahap: 1.
Tahap persiapan
a.
Observasi awal tentang metode pembelajaran yang sudah pernah diterapkan, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan oleh guru.
b.
Merancang perangkat pembelajaran berupa silabus (Lampiran 1), RPP (Lampiran 2 dan 3), LKS (Lampiran 5, 6, 7, dan 8), lembar observasi aktivitas siswa (Lampiran 13), lembar observasi kinerja siswa (Lampiran 14 dan 15), preparat awetan, dan foto sebagai media pembelajaran (Lampiran 4). Menyusun angket tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran POE dengan bantuan media foto (Lampiran 16 dan 17).
c.
Membuat kisi-kisi soal dan soal untuk test sebanyak 40 soal yang berupa tes pilihan ganda dengan 4 option.
d.
Melakukan tes uji coba soal pada siswa kelas VIII D.
e.
Menganalisis hasil uji coba soal.
1) Validitas butir soal Validitas butir soal ditentukan dengan menggunakan korelasi product moment dengan rumus simpangan.
Keterangan: = koefisien korelasi biserial = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya = rerata skor total p
= standar deviasi dari skor total = proporsi siswa yang menjawab benar
16
q
= proporsi siswa yang menjawab salah γhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan γtabel product moment
dengan taraf signifikan 5%. Jika harga γhitung > γtabel, maka item soal yang diuji bersifat valid (Arikunto 2006a). Soal yang digunakan adalah soal yang valid. Hasil analisis validitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba Kriteria Valid (V)
Jumlah 20
Nomor Soal 1, 3, 4, 5, 6, 16, 17, 19, 20, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 33, 37, 38, 39, 40 Tidak valid (T) 20 2, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 21, 22, 23, 26, 28, 30, 34, 35, 36 * Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 11 (hal 105-108)
2) Reliabilitas Reliabilitas dihitung dengan rumus K – R 20.
Keterangan: = reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah n S
= jumlah hasil perkalian antara p dan q = banyaknya item = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar dari varians) Rhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga rtabel product
mement, bila rhitung > rtabel maka tes bersifat reliabel (Arikunto 2006a). Hasil analisis diperoleh rhitung sebesar 0,668 > rtabel sebesar 0,361. Jadi soal tersebut reliabel sehingga dapat digunakan semua (Lampiran 11). 3) Indeks kesukaran Indeks kesukaran ditentukan dengan rumus:
Keterangan: P = indeks kesukaran
17
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar (Skr) Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang (Sdg) Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah (Mdh) (Arikunto 2006a) Soal yang baik memiliki indeks kesukaran sedang, tetapi soal yang digunakan dalam penelitian ini merupakan soal memiliki indeks kesukaran sukar, sedang, maupun mudah. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil perhitungan taraf kesukaran sebagai berikut. Tabel 3 Hasil perhitungan indeks kesukaran soal uji coba Kriteria Mudah
Jumlah Soal 24
Nomor Soal 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 21, 23, 24, 26, 30, 31, 33, 35, 37, 39 Sedang 9 8, 12, 14, 25, 27, 28, 36, 38, 40 Sukar 7 3, 17, 20, 22, 29, 32, 34 * Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 11 (hal 105-108)
4) Daya pembeda Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Daya pembeda soal dihitung dengan rumus:
Keterangan: D = daya pembeda J = jumlah peserta = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi daya pembeda: D = 0,00 – 0,20 = jelek/poor (J)
18
D = 0,20 – 0,40 = cukup/satisfactory (C) D = 0,40 – 0,70 = baik/good (B) D = 0,70 – 1,00 = baik sekali/excellent (BS) D = negative (N), semuanya tidak baik (Arikunto 2006a) Soal yang digunakan adalah soal yang memiliki daya pembeda soal dengan kategori cukup, baik, dan baik sekali. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil perhitungan daya pembeda soal sebagai berikut. Tabel 4 Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba Kriteria Jumlah Soal Nomor Soal Negatif 10 8, 11, 15, 18, 21, 23, 28, 30, 34, 35 Jelek 8 7, 9, 10, 13, 14, 22, 26, 36 Cukup 8 2, 4, 16, 17, 19, 31, 33, 40 Baik 13 1, 3, 5, 6, 12, 20, 24, 25, 27, 29, 32, 37, 39 Baik sekali 1 38 * Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 11 (hal 105-108)
f.
Memilih soal-soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, yaitu soal yang valid, reliabel, memiliki indeks kesukaran kategori sukar, sedang maupun mudah, dan memiliki daya pembeda soal kategori cukup, baik, maupun baik sekali. Berdasarkan hasil analisis di atas, soal yang digunakan adalah soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 16, 17, 19, 20, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 33, 37, 38, 39, 40.
2.
Tahap pelaksanaan
a.
Pretest untuk mengetahui kondisi awal siswa.
b.
Pelaksanaan pembelajaran selama dua kali pertemuan sesuai dengan RPP.
c.
Menilai aktivitas dan kinerja siswa pada saat pembelajaran dengan bantuan tiga observer.
d.
Mengadakan postest untuk menilai hasil belajar siswa.
e.
Membagikan dan mengumpulkan angket tanggapan kepada siswa setelah proses pembelajaran.
3.
Tahap analisis data penelitian Menganalisis data hasil belajar, aktivitas, dan kinerja siswa saat
pembelajaran, serta tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran POE dengan bantuan media foto.
19
F. Data dan Cara Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa sedangkan data yang diperoleh adalah: 1.
Hasil belajar siswa.
2.
Aktivitas dan kinerja siswa saat proses pembelajaran.
3.
Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran POE dengan bantuan media foto. Cara pengambilan data-data tersebut di atas yaitu:
1.
Data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tugas berupa LKS (Lampiran 5, 6, 7, dan 8) dan posttest berupa soal pilihan ganda dengan 4 option (Lampiran 10).
2.
Data aktivitas siswa saat proses pembelajaran diambil menggunakan lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung berupa check list (Lampiran 13).
3.
Data kinerja siswa saat proses pembelajaran diambil menggunakan lembar observasi kinerja siswa selama proses pembelajaran berlangsung berupa rating scale (Lampiran 14 dan 15).
4.
Data tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran POE dengan bantuan media foto diambil dengan lembar angket tanggapan siswa berupa check list (Lampiran 16 dan 17).
G. Metode Analisis Data 1.
Menghitung nilai pretest menggunakan rumus berikut ini:
2.
Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel pada kelas
eksperimen dan kontrol berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan uji chi-khuadrat. Rumus yang digunakan yaitu:
20
Keterangan: Oi = frekuensi observasi Ei = frekuensi harapan k = banyak kelas interval χ2hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan χ2tabel dan taraf signifikan 5%. Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data berdistribusi normal (Sudjana 2006). 3.
Uji kesamaan dua varians Uji kesamaan dua varians dilakukan untuk mengetahui apakah kelas
eksperimen dan kontrol memiliki varians yang sama atau tidak. Rumusnya adalah:
Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel dan taraf signifikan 5%. Jika harga Fhitung ≤ Ftabel, maka kedua kelas memiliki varians yang sama (Sudjana 2006). 4.
Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Dalam penelitian ini, yang diuji menggunakan uji t yaitu nilai pretest dan hasil belajar siswa. Uji t dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:
dengan Keterangan: = varians kelas eksperimen dan kelas kontrol = varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol = rata-rata nilai kelas eksperimen = rata-rata nilai kelas kontrol = jumlah siswa kelas eksperimen = jumlah siswa kelas kontrol Thitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan ttabel dan taraf signifikan 5%. Jika thitung ≥ ttabel, maka terdapat perbedaan yang signifikan (Sudjana 2006). 5.
Aktivitas siswa Aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi, diolah dengan
menggunakan rumus:
21
Aktivitas selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut: 85 – 100% 70 – 84% 60 – 69% 50 – 59% <50% (Ridlo 2005) 6.
: sangat aktif : aktif : cukup aktif : kurang aktif : tidak aktif
Kinerja siswa Kinerja siswa yang diperoleh melalui lembar observasi, diolah dengan
menggunakan rumus:
Angka kinerja dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut: 85 – 100% 70 – 84% 60 – 69% 50 – 59% <50% (Ridlo 2005) 7.
: sangat terampil : terampil : cukup terampil : kurang terampil : tidak terampil
Tanggapan siswa Tanggapan siswa dihitung dengan rumus:
Angka tanggapan dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut: 85 – 100% 70 – 84% 60 – 69% 50 – 59% <50% (Ridlo 2005) 8.
: sangat baik : baik : cukup baik : kurang baik : jelek
Hasil belajar Menghitung nilai posttest, peningkatan hasil belajar siswa (delta posttest-
pretest), dan nilai akhir. Peningkatan hasil belajar siswa dihitung dengan rumus:
22
Nilai akhir diperoleh dari nilai tugas berupa nilai LKS dan posttest: a.
Menghitung nilai tugas dengan rumus berikut:
b.
Menghitung nilai akhir (NA) dengan rumus:
Keterangan: NA = nilai akhir T = nilai tugas X = nilai posttest
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji normalitas nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5 Uji normalitas nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kontrol Kelas dk χ2hitung Eksperimen 3 6,25 Kontrol 1,69 * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 (hal 111)
χ2tabel 7,81
Kriteria Normal Normal
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa χ2hitung nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kontrol lebih kecil dari χ2tabel. Hal ini dapat diartikan bahwa nilai pretest siswa berdistribusi normal. Selanjutnya, untuk mengetahui perbedaan nilai pretest antara siswa kelas eksperimen dengan kontrol perlu dilakukan uji t. Hasil uji t nilai pretest siswa disajikan pada Tabel 6 berikut. Tabel 6 Uji t nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kontrol Kelas Rata-rata dk ttabel Eksperimen 42,7 62 1,317 Kontrol 39,8 * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 (hal 112)
thitung 2,00
Kriteria Tidak berbeda signifikan
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa rerata nilai pretest siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kontrol yaitu 42,7 > 39,8. Setelah dilakukan uji t, ternyata thitung < ttabel yaitu 1,317 < 2,00. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pretest siswa kelas eksperimen tidak berbeda signifikan dengan kontrol. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol sebelum penelitian adalah sama. Aktivitas siswa kelas eksperimen dan kontrol pada pertemuan I dan II disajikan pada Tabel 7 berikut. Tabel 7 Aktivitas siswa kelas eksperimen dan kontrol pada pertemuan I dan II Kriteria Aktivitas
Pertemuan I Eksperimen Kontrol ∑ % ∑ % Sangat aktif 10 31,2 10 31,2 Aktif 18 56,2 17 53,1 Cukup aktif 2 6,3 2 6,3 Kurang aktif 1 3,1 2 6,3 Tidak aktif 1 3,1 1 3,1 Jumlah siswa aktif dan sangat aktif 28 87,4 27 84,3 * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13 (hal 113-121)
23
Pertemuan II Eksperimen Kontrol ∑ % ∑ % 11 34,4 12 37,5 20 62,5 18 56,2 0 0 2 6,3 1 3,1 0 0 0 0 0 0 31 96,9 30 93,7
24
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa pada pertemuan I, persentase siswa kelas eksperimen yang sudah aktif lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu 87,5% > 84,4%. Kondisi yang sama terjadi pada pertemuan II, yaitu 96,9% > 93,8%. Lebih tingginya persentase aktivitas siswa kelas eksperimen dikarenakan dalam pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) dengan bantuan media foto siswa dituntut melaksanakan tiga tugas yaitu Predict (memprediksi), Observe (mengamati), dan Explain (menjelaskan). Ketiga tugas tersebut ditujukan agar siswa aktif mencari pengetahuan tentang struktur tubuh tumbuhan secara mandiri. Adanya tugas tersebut membuat siswa lebih tertarik dan aktif mencari pengetahuan sendiri. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Ikraam dalam Shah (2008) bahwa dalam belajar IPA siswa tidak akan tertarik untuk belajar jika mereka tidak melakukan suatu aktivitas. Karena IPA adalah melihat (seeing) dan melakukan (doing), sehingga untuk memahami IPA siswa harus melihat dan melakukan pengamatan terhadap fenomena alam. Perbedaan aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kontrol memang tidak terlalu jauh karena dalam kedua pembelajaran tersebut siswa sama-sama dituntut aktif mencari pengetahuan tentang materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan melalui diskusi kelompok. Pembelajaran kedua kelas tersebut berpusat pada siswa dan berorientasi pada belajar aktif. Menurut pendapat Jihad dan Haris (2008), dalam pembelajaran siswa perlu terlibat pada proses belajar secara aktif. Rasa ingintahu siswa akan hal-hal yang belum diketahui dapat mendorong keterlibatan mereka secara aktif dalam proses belajar. Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah kelompok siswa kelas eksperimen yang terampil dan sangat terampil mengamati morfologi tumbuhan pada pertemuan I yaitu 5 kelompok. 7 kelompok terampil dan sangat terampil mengamati jaringan tumbuhan menggunakan mikroskop pada pertemuan II. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kelompok terampil mengamati tumbuhan secara makroskopis dan mikroskopis. Kinerja siswa kelas eksperimen pada pertemuan I dan II disajikan pada Tabel 8 berikut.
25
Tabel 8 Kinerja siswa kelas eksperimen pada pertemuan I dan II Kriteria Kinerja
∑ Kelompok Pertemuan I Pertemuan II Sangat terampil 2 2 Terampil 3 5 Cukup terampil 2 1 Kurang terampil 1 0 Tidak terampil 0 0 Jumlah kelompok terampil dan sangat terampil 5 7 * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 dan 15 (hal 122-128)
Kinerja siswa setiap aspek pada pertemuan I dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9 Kinerja siswa kelas eksperimen pertemuan I pada setiap aspek No
Aspek
∑ Kelompok yang Mendapat Skor 0 1 2 3 1 Membawa tumbuhan yang akan digunakan 0 2 6 0 2 Mengamati tumbuhan yang dibawa 0 0 2 6 3 Menggambar obyek yang diamati 0 0 6 2 4 Memberi keterangan pada gambar 0 1 1 6 5 Mengamati foto tumbuhan 0 0 3 5 6 Menulis hasil pengamatan pada LKS 0 2 4 2 7 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4 0 0 4 8 Mengembalikan foto tumbuhan yang telah digunakan 0 0 3 5 9 Membersihkan tempat pengamatan 0 0 4 4 10 Merapikan tempat pengamatan 0 0 5 3 * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 (hal 122-124)
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa 6 kelompok menulis keterangan gambar dengan lengkap dan benar. 5 kelompok serius dan teliti dalam mengamati semua bagian tumbuhan pada foto. 4 kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan suara jelas, lancar, dan dapat didengar oleh semua siswa. Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa 8 kelompok serius dan teliti mengamati semua bagian jaringan tumbuhan pada foto. 6 kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan suara jelas, lancar, dan dapat didengar oleh semua siswa. 5 kelompok mengambil mikroskop dengan kedua tangan dan posisi yang benar, tangan kanan memegang mikroskop sedangkan tangan kiri menyangga mikroskop atau sebaliknya. 4 kelompok meletakkan mikroskop di bagian tengah meja dan terdapat cahaya. 1 kelompok menemukan obyek pengamatan dalam waktu < 3 menit; memfokuskan bayangan obyek di dalam mikroskop dengan memenuhi 3 aspek, yaitu struktur terlihat, cahaya cukup, dan
26
fokus; serta menulis keterangan gambar dengan lengkap dan benar. Kinerja siswa setiap aspek pada pertemuan II disajikan pada Tabel 10 berikut. Tabel 10 Kinerja siswa kelas eksperimen pertemuan II pada setiap aspek No
Aspek
∑ Kelompok yang Mendapat Skor 0 1 2 3 1 Mengambil mikroskop dengan benar 0 1 2 5 2 Meletakkan mikroskop dengan benar 0 2 2 4 3 Mencari obyek pengamatan dengan tepat 0 5 2 1 4 Bayangan di dalam mikroskop jelas 0 3 4 1 5 Menggambar obyek yang diamati 0 0 8 0 6 Memberi keterangan pada gambar 0 0 7 1 7 Mengamati foto preparat mikroskopis 0 0 0 8 8 Menulis hasil pengamatan pada LKS 0 0 5 3 9 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 2 0 0 6 10 Mengembalikan foto tumbuhan yang telah digunakan 0 0 0 8 11 Mengembalikan preparat awetan yang telah digunakan 0 0 0 8 12 Mengembalikan mikroskop 0 0 6 2 13 Merapikan tempat pengamatan 0 0 0 8 * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15 (hal 125-128)
Kinerja siswa kelas eksperimen pada pertemuan I dan pertemuan II memang berbeda, tetapi terdapat beberapa aspek yang sama. Aspek tersebut yaitu memberi keterangan pada gambar, mengamati foto, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok (Tabel 9 dan 10). Jumlah kelompok yang terampil mengamati foto dan mempresentasikan hasil diskusi pada pertemuan II > pertemuan I. Jumlah kelompok yang serius dan teliti mengamati semua bagian tumbuhan pada foto pertemuan I yaitu 5 kelompok, sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 8 kelompok. 4 kelompok mempresentasikan hasil diskusi dengan suara jelas, lancar, dan dapat didengar oleh semua siswa pada pertemuan I, sedangkan pada pertemuan II meningkat menjadi 6 kelompok. Adapun kinerja yang mengalami penurunan dari pertemuan I ke II, yaitu memberi keterangan pada gambar. Jumlah kelompok yang memberi keterangan gambar dengan lengkap dan benar pada pertemuan I yaitu 6 kelompok, sedangkan pada pertemuan II hanya 1 kelompok. Menurunnya presentase ini dikarenakan pada pertemuan II siswa menggambar jaringan akar, batang, daun di bawah mikroskop dan mereka baru pertama kali melihat jaringan tersebut. Siswa merasa kesulitan menggambar dan memberi keterangan jaringan tumbuhan yang secara struktur lebih rumit dari morfologi tumbuhan.
27
Berdasarkan analisis kinerja siswa pada setiap aspek dapat diketahui bahwa 5 kelompok terampil mengambil mikroskop dengan benar dan 4 kelompok terampil meletakkan mikroskop dengan benar (Tabel 10). Siswa mengambil mikroskop dengan kedua tangan, posisi tangan kanan memegang mikroskop sedangkan tangan kiri menyangga mikroskop atau sebaliknya. Siswa meletakkan mikroskop di bagian tengah meja yang terdapat cahaya. Meskipun demikian, jumlah kelompok yang terampil mencari obyek pengamatan dengan tepat dan memfokuskan bayangan obyek di dalam mikroskop dengan jelas hanya 1 kelompok. Hal ini dikarenakan dalam mencari obyek pengamatan dan memfokuskan bayangan membutuhkan ketelitian dan keterampilan untuk mengatur perbesaran lensa sehingga perlu latihan yang lebih banyak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mengetahui bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan baik dan aman. Menurut pendapat Martini, Purwani, dan Ponijan (2006), siswa perlu mengetahui keterampilan menggunakan alat laboratorium, supaya dalam melaksanakan kegiatan praktikum mereka dapat menggunakan alat dengan baik dan menjaga agar alat tersebut tidak rusak. Berdasarkan analisis hasil tanggapan siswa dapat diketahui bahwa persentase siswa kelas eksperimen yang memberikan tanggapan baik dan sangat baik lebih tinggi dari kelas kontrol. Tanggapan siswa kelas eksperimen dan kontrol terhadap pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 11 berikut. Tabel 11 Tanggapan siswa kelas eksperimen dan kontrol terhadap pelaksanaan pembelajaran Kategori
Eksperimen Kontrol ∑ % ∑ % 12,5 4 12,5 4 Sangat baik 15,6 5 56,3 18 Baik 25 8 18,6 6 Cukup baik 31,3 10 12,5 4 Kurang baik 15,6 5 0 0 Jelek Jumlah tanggapan baik dan sangat baik 22 68,8 9 28,1 * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16 dan 17 (hal 131-133 dan hal 136-138)
Berdasarkan Tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa 68,8% siswa kelas eksperimen memberikan tanggapan baik dan sangat baik terhadap pembelajaran POE dengan bantuan media foto. 28,1% siswa kelas kontrol memberikan
28
tanggapan baik dan sangat baik terhadap pembelajaran diskusi. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran POE dengan bantuan media foto lebih disukai oleh siswa daripada pembelajaran diskusi. Hal ini diperkuat oleh tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada setiap aspek. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada setiap aspek disajikan pada Tabel 12 berikut. Tabel 12 Tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada setiap aspek No 1 2 3 4
Aspek Pengamatan langsung dapat menimbulkan pengalaman baru Pembelajaran yang diberikan guru menarik Pembelajaran yang diberikan guru membosankan Pembelajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan intensitas membaca buku 5 Kegiatan pengamatan langsung hanya membuang waktu saja 6 Soal postest yang diberikan sulit dikerjakan 7 Kegiatan Predict pada LKS dapat menimbulkan rasa keingintahuan 8 Suasana kelas lebih menyenangkan saat pembelajaran berlangsung 9 Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam LKS mudah dipahami 10 Memilih diam daripada bertanya kepada guru jika belum paham 11 Masih merasa kesulitan dalam memahami materi 12 Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam LKS mudah dikerjakan 13 Soal pada LKS yang diberikan sulit dikerjakan 14 Suasana kelas menjadi menegangkan saat pembelajaran berlangsung 15 Pengamatan foto tumbuhan dapat mempercepat pemahaman materi dan memperlancar mengerjakan LKS 16 Pembelajaran yang diberikan guru menyenangkan 17 Pembelajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan semangat belajar 18 Pengamatan mikroskopis dapat meningkatkan pemahaman materi 19 Pengamatan tumbuhan asli dapat membatu memahami materi 20 Keberatan dan repot jika harus menyiapkan bahan untuk pengamatan 21 Senang mengamati anatomi jaringan akar, batang, dan daun dengan mikroskop 22 Ingin setiap pembelajaran Biologi dilakukan pengamatan langsung dan diskusi 23 Dapat dengan mudah mengerjakan soal posttest 24 Lebih aktif dalam diskusi kelompok * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16 (hal 131-133)
∑ 32 28 5 25
% 100 87,5 15,6 78,1
0 25 29 24 16 4 20 11 20 10 29
0 78,1 90,6 75 50 12,5 62,5 34,4 62,5 31,3 90,6
29 27 32 28 7 30
90,6 84,4 100 87,5 21,9 93,8
29
90,6
11 27
34,4 84,4
Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa 87,5% siswa merasa pembelajaran yang disampaikan guru menarik. 93,8% merasa senang mengamati anatomi penampang lintang akar, batang, dan daun di bawah mikroskop. Dengan mengamati tumbuhan asli dapat membantu 87,5% siswa memahami materi. 100% siswa berpendapat bahwa pengamatan langsung dapat menambah pengalaman baru dan setelah melakukan pengamatan mikroskopis mereka dapat memahami
29
materi. 90,6% ingin selalu melakukan pengamatan langsung dan diskusi dalam pembelajaran Biologi. Pendapat ini tidak hanya disetujui oleh siswa kelas eksperimen saja, tetapi kelas kontrol juga menghendaki adanya pengamatan langsung dalam pembelajaran Biologi. Tanggapan siswa kelas kontrol terhadap pembelajaran diskusi pada setiap aspek disajikan pada Tabel 13 berikut. Tabel 13 Tanggapan siswa kelas konrol terhadap pembelajaran diskusi pada setiap aspek No 1 2 3 4
Aspek Pembelajaran yang diberikan guru menimbulkan pengalaman baru Pembelajaran yang diberikan guru menarik Pembelajaran yang diberikan guru membosankan Pembelajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan intensitas membaca buku 5 Soal postest yang diberikan sulit dikerjakan 6 Pembelajaran yang diberikan guru menimbulkan rasa keingintahuan 7 Suasana kelas lebih menyenangkan saat pembelajaran berlangsung 8 Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam LKS mudah dipahami 9 Memilih diam daripada bertanya kepada guru jika belum paham 10 Masih merasa kesulitan dalam memahami materi 11 Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam LKS mudah dikerjakan 12 Soal pada LKS yang diberikan sulit dikerjakan 13 Suasana kelas menjadi menegangkan saat pembelajaran berlangsung 14 Foto tumbuhan pada LKS dapat mempercepat pemahaman materi 15 Dalam pembelajaran Biologi sebaiknya diadakan pengamatan langsung 16 Foto tumbuhan pada LKS sudah mewakili pengamatan langsung 17 Ingin setiap pembelajaran Biologi dilakukan pengamatan langsung dan diskusi 18 Pembelajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan semangat belajar 19 Pembelajaran yang diberikan guru menyenangkan 20 Dapat dengan mudah mengerjakan soal posttest 21 Lebih aktif dalam diskusi kelompok * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17 (hal 136-138)
∑ 31 22 9 26
% 96,9 68,8 28,1 81,3
23 24 19 21 6 17 18 17 8 26 30 20 27
71,9 75 59,4 65,6 18,8 53,1 56,3 53,1 25 81,3 93,8 62,5 84,4
26 24 14 25
81,3 75 43,8 78,1
Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa 93,8% siswa kelas kontrol menghendaki adanya pengamatan langsung dalam pembelajaran Biologi. 84,4% menghendaki dalam setiap pembelajaran dilakukan pengamatan langsung dan diskusi. Hasil penelitian ini senada dengan pendapat Jailani (2008) bahwa dalam proses pembelajaran IPA sebaiknya siswa diberikan berbagai pengalaman belajar berupa kegiatan nyata yang dapat dimengerti oleh siswa dan memungkinkan terjadinya interaksi sosial. Dengan kata lain, saat pembelajaran siswa harus terlibat secara langsung dalam kegiatan nyata. 90,6% siswa kelas eksperimen berpendapat bahwa rasa ingin tahu mereka muncul setelah melakukan Predict (Tabel 12). Dengan melakukan
30
pengamatan foto tumbuhan, siswa dapat dengan cepat memahami materi dan mengerjakan LKS. Menurut pendapat Muchtar dan Siregar (2007), media foto sama dengan media gambar. Gambar mempunyai kelebihan yaitu memberikan tampilan yang sifatnya konkrit, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Berdasarkan
hasil
penelitian
Listiyowati
(2010),
media
gambar
dapat
memudahkan siswa memahami materi dan meningkatkan rasa keingintahuan siswa akan materi organisasi kehidupan sehingga mampu memperkuat daya ingat siswa. Berdasarkan hasil analisis nilai delta posttest-pretest dan nilai akhir siswa dapat diketahui bahwa rerata nilai delta posttest-pretest dan nilai akhir siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kontrol. Uji t nilai delta posttest-pretest dan nilai akhir siswa kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 14 berikut. Tabel 14 Uji t nilai delta posttest-pretest dan nilai akhir siswa kelas eksperimen dan kontrol Hasil
Delta posttest-pretest Nilai akhir Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Rata-rata 32,2 27,2 76,9 70,6 dk 62 62 thitung 2,001 5,275 ttabel 2,000 2,000 Kriteria Berbeda signifikan Berbeda signifikan * Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18 dan 19 (hal 139-142)
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa thitung nilai delta posttestpretest siswa lebih besar dari ttabel, yaitu 2,001 > 2,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara nilai delta posttest-pretest siswa kelas eksperimen dengan kontrol. Dengan demikian dapat diartikan bahwa nilai delta posttest-pretest siswa kelas eksperimen lebih baik dari kontrol. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada uji t nilai akhir siswa, thitung > ttabel yaitu 5,275 > 2,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai akhir siswa kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kontrol. Sehingga dapat diartikan bahwa nilai akhir siswa kelas eksperimen lebih baik dari kontrol. Tingginya nilai siswa kelas eksperimen dikarenakan dalam penerapan model pembelajaran POE dengan bantuan media foto, siswa diberi kesempatan untuk memprediksi, mengamati, dan menjelaskan struktur tubuh tumbuhan. Tahap Predict memberi kesempatan siswa untuk memprediksi morfologi dan anatomi akar, batang, daun tumbuhan Kacang tanah
31
(Arachis hypogaea) dan Jagung (Zea mays) sebelum mereka melihatnya pada pengamatan melalui pertanyaan di LKS. Kacang tanah mewakili contoh tumbuhan dikotil, sedangkan Jagung mewakili contoh tumbuhan monokotil. Tahap Predict tersebut merupakan cerminan dari pengetahuan awal yang dimiliki siswa. Menurut pendapat Wirtha dan Rapi (2008), mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun pemahaman berdasarkan pengetahuan awal yang mereka miliki. Tahap Observe memberi kesempatan siswa untuk mengamati langsung morfologi dan anatomi akar, batang, daun Kacang tanah dan Jagung melalui media pembelajaran berupa tumbuhan asli, preparat awetan, dan foto. Pengamatan terhadap tumbuhan asli dan preparat awetan tersebut dapat memberi gambaran struktur morfologi dan anatomi yang nyata. Siswa juga ditugaskan menulis hasil pengamatannya pada tabel pengamatan yang tersedia. Siswa mengisi kesimpulan tentang golongan tumbuhan yang diamati. Dengan demikian mereka dapat membedakan morfologi dan anatomi akar, batang, daun tumbuhan dikotil dan monokotil. Kegiatan pengamatan langsung ini dapat memfasilitasi siswa untuk memahami konsep materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Hal tersebut dikukung oleh pendapat Hodson dalam Shah (2008) yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan sesuatu yang diterima dari pengamatan langsung dengan mengonsentrasikan perhatian pada melakukan aktivitas. Jenis tumbuhan yang ditugaskan untuk dibawa siswa, tidak semuanya terpenuhi. Hal ini dikarenakan jenis tumbuhan tersebut di lingkungan tempat tinggal siswa sulit untuk didapatkan. 6 kelompok siswa hanya membawa 5-7 tumbuhan, sedangkan 2 kelompok hanya membawa kurang dari 5 tumbuhan dari 10 tumbuhan yang harus dibawa (Tabel 9). Media foto yang sudah dipersiapkan guru dapat mengatasi hal tersebut, segingga siswa dapat mengamati semua tumbuhan dengan bagian-bagian yang lengkap. Media foto yang digunakan mencakup foto tumbuhan dan preparat awetan yang diamati siswa, sehingga siswa juga mendapat gambaran yang sama tentang jaringan tumbuhan. Sesuai dengan pendapat Julianto (2008), bahwa foto dapat menghilangkan miskonsepsi,
32
menimbulkan persepsi yang sama, dan menyamakan pengalaman. Muchtar dan Siregar (2007) juga berpendapat bahwa foto mampu mengatasi keterbatasan pengamatan. Tahap Explain memberi kesempatan siswa untuk menulis penjelasan berdasarkan hasil Predict dan Observe, kemudian mendiskusikan dengan kelompoknya. Siswa mendiskusikan apakah hasil Predict sesuai dengan hasil Observe mereka. Dalam kegiatan ini, siswa juga berkesempatan melengkapi pengetahuan awal mereka dengan pengetahuan yang diperoleh dari Observe. Menjelaskan dan mendengarkan pendapat temannya dalam diskusi kelompok dapat membantu siswa untuk memperbaiki dan membangun konstruksi pemahaman yang mereka miliki. Hal ini senada dengan pendapat Suprijono (2010), bahwa berdiskusi dengan kelompok dapat membuka kesempatan siswa untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman. Pembelajaran dengan model POE menyebabkan siswa memahami materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan secara konstruktivistik, sehingga mereka dapat mengingat lebih lama konsep yang telah diperoleh. Sesuai dengan hasil penelitian Coştu, Ayasb, dan Niazc (2009), bahwa model POE memungkinkan siswa untuk menyimpan konsep baru tentang evaporasi di memori jangka panjang. Mthembu (2000) juga berpendapat bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran POE memang cara mengajar yang membutuhkan waktu lebih banyak, tetapi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pembelajaran yang diterapkan di kelas kontrol adalah pembelajaran diskusi, dimana siswa dituntut aktif mencari pengetahuan tentang materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan melalui diskusi kelompok. Selama pembelajaran, siswa hanya dapat mengamati gambar tumbuhan pada LKS yang mirip dengan bentuk dan struktur aslinya, berbeda dengan media yang digunakan kelas eksperimen yang beragam. Hal ini nampaknya membuat siswa kurang tertarik dan termotivasi untuk belajar meskipun siswa dituntut untuk mencari pengetahuan sendiri, sehingga nilai kelas kontrol lebih rendah dari kelas eksperimen. Media pembelajaran yang digunakan oleh kelas eksperimen dalam pembelajarannya diberikan secara bertingkat, dari media yang konkrit ke abstrak, yaitu dari
33
tumbuhan asli dan preparat awetan ke foto. Hal ini sesuai dengan pendapat Edgar Dale dalam Yani (2009), bahwa penggunaan media pembelajaran sebaiknya dimulai dari tingkatan media konkrit menuju media abstrak yang berupa simbol verbal. Karena hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung, kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari-hari melalui benda tiruan, sampai ke lambang verbal. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa persentase siswa kelas eksperimen yang sudah aktif lebih tinggi dari kontrol, yaitu 87,5% > 84,4% pada pertemuan I dan pertemuan II 96,9% > 93,8%. 6 kelompok siswa kelas eksperimen memiliki kinerja yang terampil dan sangat terampil mengamati morfologi tumbuhan pada pertemuan I. 7 kelompok terampil dan sangat terampil mengamati jaringan tumbuhan menggunakan mikroskop pada pertemuan II. 68,8% siswa kelas eksperimen memberi tanggapan baik dan sangat baik terhadap model pembelajaran POE dengan bantuan media foto. 28,1% siswa kelas kontrol memberikan tanggapan baik dan sangat baik terhadap pembelajaran diskusi. Nilai delta posttest-pretest dan nilai akhir siswa kelas eksperimen lebih baik dari kontrol. Hal ini dapat diartikan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kontrol.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) dengan bantuan media foto pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan lebih baik dibandingkan menggunakan pembelajaran diskusi. B. Saran Kepada guru IPA SMP
disarankan untuk
menerapkan
model
pembelajaran POE dengan bantuan media foto pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. Guru diharapkan lebih memotivasi siswa agar aktif berdiskusi dan bekerjasama dengan kelompok untuk menyelesaikan tugas POE.
34
35
DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 2006a. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. _______. 2006b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. [BPPPK] Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. [BSNP] Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Coştu B. 2007. Learning science through the PDEODE teaching strategy: helping students make sense of everyday situations. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 4 (1):3-9. Coştu B, A Ayasb, & M Niazc. 2009. Promoting conceptual change in first year students’ understanding of evaporation. Chemistry Education Research and Practice 2010 (11):5-16. Indrawati & W Setiawan. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan untuk Guru SD. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA). Gita IN. 2007. Implementasi pendekatan kontekstual untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa di sekolah dasar. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 1 (1):26-34. Jihad A & A Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Joyce C 2006. Predict, Observe, Explain (POE). New Zealand. On line at http://arb.nzcer.org.nz/strategies/poe.php [diakses tanggal 16 April 2010]. Jailani. 2008. Model pembelajaran sains menurut pandangan konstruktivisme. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu 6 (1):19-24. Julianto T. 2008. Peningkatan kualitas pembelajaran : antara profesionalitas guru, media pembelajaran dan kualitas pembelajaran. Jurnal Ilmiah Kependidikan 1 (1):32-38. Kali Y & M Linn. 2008. Curriculum design – as subject matter: science. International Encyclopedia of Education 3 (1):1-15. Küçüközer H & S Kocakülah. 2008. Effect of simple electric circuits teaching on conceptual change in grade 9 physics course. Journal of Turkish Science Education 5 (1):60-74.
36
Listiyowati R. 2010. Pemanfaatan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar Biologi pokok bahasan organisasi kehidupan pada siswa kelas viid SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2009/2010 (Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mahamod Z & NSN Mustapha. 2007. Strategi pembelajaran Biologi di kalangan sekolah menengah. Jurnal Pendidikan 32 (10):153-175. Martini, E Purwani, & Ponijan. 2006. Meningkatkan kemampuan aspek psikomotor melalui pembelajaran berbasis laboratorium pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Jombang. Jurnal Penelitian Kependidikan 2 (5):104115. Millar R. 2004. The role of practical work in the teaching and learning of science. Paper prepared for the meeting High School Science Laboratories: Role and Vision. National Academy of Sciences. Washington DC 3-4 Juni 2004. Mthembu Z. 2000. Using the Predict-Observe-Explain Technique to Enhance the Student’s Understanding of Chemical Reactions (Short Report on pilot study). South Africa. On line at http://www.aare.edu.au/01pap/mth01583.htm [diakses tanggal 16 April 2010]. Muchtar Z & LS Siregar. 2007. Efektivitas kombinasi media dalam peningkatan hasil belajar Kimia siswa MAN pada pembelajaran sistem koloid. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 2 (2):103-109. Mujiyanto. 2008. Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada pokok bahasan zaman kerajaan hindubudha di Indonesia pada siswa kelas XI IPA I SMAN 1 Wanadadi Kabupaten Banjarnegara 2008/2009 (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Ridlo S. 2005. Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Rustaman NY, S Dirdjosoemarto, SA Yudianto, Y Achmad, R Subekti, D Rochintaniawati, M Nurjhani. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: UPI. Rustaman NY. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press. Santyasa IW. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah disampaikan pada Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan. Universitas Pendidikan Ganesha. Bali 10 Januari 2007. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Shah MZ. 2008. Exploring the conception of a science teacher from Karachi about the nature of science. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 5 (3):305-315.
37
Sudjana N. 2006. Metoda Staitistika. Bandung: Tarsito. _______. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suprijono A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susarno LH. 2010. Strategi penyampaian bahan ajar melalui pemanfaatan metode dan media dalam proses pembelajaran. Jurnal Teknologi Pendidikan 10 (1):17. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Yani A. 2009. Media Pembelajaran untuk Pendidikan Lingkungan Hidup. Bandung: UPI. Wirtha IM & NK Rapi. 2008. Pengaruh model pembelajaran dan penalaran formal terhadap penguasaan konsep Fisika dan sikap ilmiah siswa SMA Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 1 (2):15-29. Wu YT & CC Tsai. 2005. Effects of constructivist-oriented instruction on elementary school students cognitive structures. Journal of Biological Education 3 (39):113-119.
38
39 Lampiran 1 SILABUS Sekolah : SMP Negeri 14 Semarang Kelas : VIII (delapan) Mata Pelajaran : IPA Semester : 2 (dua) Standar Kompetensi : 2. Memahami Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Teknik
Struktur dan • Memprediksi morfologi • Menyebutkan macam-macam Tes 2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi Fungsi tumbuhan yang terdiri organ tumbuhan beserta jaringan tumbuhan. Jaringan atas akar, batang, daun, fungsinya. Tumbuhan dan bunga. • Mengamati morfologi • Menjelaskan morfologi akar, Non Tes tumbuhan yang terdiri batang, daun, dan bunga. atas akar, batang, daun, dan bunga. • Mendiskusikan • Membedakan ciri-ciri morfologi tumbuhan morfologi akar, batang, daun yang terdiri atas akar, tumbuhan dikotil dan batang, daun, dan bunga. monokotil. • Memprediksi struktur • Menjelaskan struktur anatomi Tes akar, batang, dan daun. anatomi akar, batang, dan daun menggunakan mikroskop. • Membedakan struktur anatomi • Mengamati struktur akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil. anatomi akar, batang, dan Non Tes daun menggunakan mikroskop. • Mendiskusikan struktur anatomi akar, batang, dan daun menggunakan mikroskop.
Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes Tertulis Bagian tumbuhan yang memiliki Pilihan fungsi utama untuk fotosintesis Ganda adalah..... a. Akar c. Daun b. Batang d. Bunga Uji petik Lembar observasi aktivitas siswa kerja (Lampiran 13) Lembar observasi kinerja siswa prosedur (Lampiran 14)
Tes Tertulis Jaringan pada daun yang memiliki Pilihan ciri bentuk selnya tidak teratur dan Ganda tersusun renggang disebut jaringan.... a. Epidermis c. Palisade b. Spons d. Floem Lembar observasi aktivitas siswa Uji petik (Lampiran 13) kerja Lembar observasi kinerja siswa prosedur (Lampiran 15)
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2 x 40’
Buku siswa, LKS, tumbuhan asli, dan foto.
2 x 40’
Buku siswa, LKS, tumbuhan asli, preparat awetan, foto, dan mikroskop.
40
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah
: SMP Negeri 14 Semarang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: VIII/2
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan B. Kompetensi Dasar
: 2.1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan Tumbuhan
C. Indikator Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat : 1. Menyebutkan macam-macam organ tumbuhan beserta fungsinya. 2. Menjelaskan morfologi akar, batang, daun, dan bunga. 3. Membedakan ciri-ciri morfologi akar, batang, daun tumbuhan dikotil dan monokotil. 4. Menjelaskan struktur anatomi akar, batang, dan daun. 5. Membedakan struktur anatomi akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil. D. Materi Pembelajaran 1. Organ tumbuhan. 2. Morfologi akar. 3. Morfologi batang. 4. Morfologi daun. 5. Morfologi bunga. 6. Struktur anatomi akar. 7. Struktur anatomi batang. 8. Struktur anatomi daun. E. Metode Pembelajaran Model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE).
41
F. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I I. Pendahuluan (5 menit) 1. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi: Manusia memiliki organ-organ, baik organ luar maupun organ dalam. Coba sebutkan organ-organ tersebut! Pada tumbuhan, organ apa saja yang dimiliki? 2. Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu siswa ditugaskan untuk membaca materi yang akan dipelajari dan membawa tumbuhan Kacang tanah, Jagung, Pletekan, Bayam, daun Sri Rejeki, daun Ketela pohon, daun Sirih, bunga Kembang sepatu, dan bunga Jagung. 3. Guru menyampaikan indikator pembelajaran. II. Kegiatan Inti (25 menit) 1. Guru memberi penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 5 siswa. 3. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan foto tumbuhan Pletekan, akar Kacang tanah, akar Jagung, akar Pletekan, batang Bayam, batang Jagung, batang Kacang tanah, daun Sri rejeki, daun Kacang tanah, daun Jagung, daun Ketela pohon, daun Sirih, bunga kembang sepatu, bunga jantan dan betina Jagung pada masing-masing kelompok. 4. Siswa mengerjakan LKS bagian Predict, yang berisi pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mengemukakan prediksi. Guru memantau, memberi pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari siswa. 5. Siswa melakukan pengamatan (Observe) terhadap tumbuhan yang telah dibawa sesuai petunjuk di LKS dan mencatat hasil pengamatan pada tabel.
42
6. Explain, siswa mendiskusikan dengan kelompoknya tentang hasil prediksi dan hasil pengamatan, mana yang benar, menjelaskan alasannya, dan menyimpulkan hasilnya. Setelah selesai, LKS ditukar dengan kelompok lain. 7. Guru bertanya kepada siswa, kelompok mana yang memiliki hasil prediksi dan hasil pengamatan yang berbeda, serta kelompok mana yang memiliki hasil prediksi dan hasil pengamatan yang sama. Kemudian menunjuk salah satu perwakilan kelompok dari masingmasing kriteria tersebut untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 8. Guru meluruskan konsep-konsep yang muncul dari siswa dan memberi informasi tambahan. 9. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. III. Penutup (10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Siswa ditugaskan untuk membaca materi selanjutnya. Pertemuan II I. Pendahuluan (5 menit) 1. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi: Tumbuhan memiliki beberapa organ, apa saja organ tersebut? 2. Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu siswa ditugaskan untuk membaca materi yang akan dipelajari. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. II. Kegiatan Inti (25 menit) 1. Guru memberi penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya.
43
3. Guru membagi LKS, preparat awetan dan foto penampang lintang akar, batang, dan daun tumbuhan Jagung (Zea mays) serta Kacang tanah (Arachis hypogaea) pada masing-masing kelompok. 4. Siswa mengerjakan LKS bagian Predict, yang berisi pertanyaan untuk menuntun siswa dalam mengemukakan prediksi. 5. Siswa melakukan pengamatan (Observe) terhadap preparat awetan yang telah dibagikan sesuai dengan petunjuk pada LKS dan mencatat hasil pengamatan pada tabel. 6. Explain, siswa mendiskusikan dengan kelompoknya tentang hasil prediksi dan hasil pengamatan, mana yang benar, menjelaskan alasannya, dan menyimpulkan hasilnya. Setelah selesai, LKS ditukar dengan kelompok lain. 7. Guru bertanya kepada siswa, kelompok mana yang memiliki hasil prediksi dan hasil pengamatan yang berbeda, serta kelompok yang memiliki hasil prediksi dan hasil pengamatan yang sama. Kemudian menunjuk salah satu perwakilan kelompok dari masing-masing kriteria tersebut untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 8. Guru meluruskan konsep-konsep yang muncul dari siswa dan memberi informasi tambahan. 9. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. III. Penutup (10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Guru mengadakan postest untuk mengukur hasil belajar siswa (dilakukan diluar jam pelajaran). G. Sumber Belajar 1.
LKS.
2.
Tumbuhan asli.
3.
Foto.
4.
Preparat awetan.
5.
Guru.
44
45
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Sekolah
: SMP Negeri 14 Semarang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester
: VIII/2
Alokasi Waktu
: 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan B. Kompetensi Dasar
: 2.1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
C. Indikator Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat : 1. Menyebutkan macam-macam organ tumbuhan beserta fungsinya. 2. Menjelaskan morfologi akar, batang, daun, dan bunga. 3. Membedakan ciri-ciri morfologi akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dan monokotil. 4. Menjelaskan struktur anatomi akar, batang, dan daun. 5. Membedakan struktur anatomi akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil. D. Materi Pembelajaran 1. Organ tumbuhan. 2. Morfologi akar. 3. Morfologi batang. 4. Morfologi daun. 5. Morfologi bunga. 6. Struktur anatomi akar. 7. Struktur anatomi batang. 8. Struktur anatomi daun. E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah.
46
2. Diskusi. F. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan I I. Pendahuluan (5 menit) 1. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi: Manusia memiliki organ-organ, baik organ luar maupun organ dalam. Coba sebutkan organ-organ tersebut! Pada tumbuhan, organ apa saja yang dimiliki? 2. Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu siswa ditugaskan untuk membaca materi yang akan dipelajari. 3. Guru menyampaikan indikator pembelajaran. II. Kegiatan Inti (25 menit) 1. Guru memberi penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 5 siswa. 3. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada masing-masing kelompok. 4. Siswa mengerjakan LKS dan berdiskusi secara berkelompok. Guru memantau, memberi pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari siswa. 5. Guru dan siswa bersama-sama membahas LKS yang sebelumya ditukarkan dengan kelompok lain, dengan cara menunjuk salah satu kelompok untuk mengemukakan jawaban dari kelompok mereka. 6. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang organ-organ yang dimiliki oleh tumbuhan, morfologi akar, morfologi batang, morfologi daun, dan bagian-bagian bunga. 7. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. III. Penutup (10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Siswa ditugaskan untuk membaca materi selanjutnya.
47
Pertemuan II I. Pendahuluan (5 menit) 1. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi: Tumbuhan memiliki beberapa organ, apa saja organ tersebut? 2. Guru menanyakan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu siswa ditugaskan untuk membaca materi yang akan dipelajari. 3. Guru menyampaikan indikator pembelajaran. II. Kegiatan Inti (25 menit) 1. Guru memberi penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. 3. Guru membagi LKS pada masing-masing kelompok. 4. Siswa mengerjakan LKS dan berdiskusi secara berkelompok. Guru memantau, memberi pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari siswa. 5. Guru dan siswa bersama-sama membahas LKS yang sebelumya ditukarkan dengan kelompok lain, dengan cara menunjuk salah satu kelompok untuk mengemukakan jawaban dari kelompok mereka. 6. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang anatomi akar, batang, daun pada tumbuhan. 7. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. III. Penutup (10 menit) 1. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Guru mengadakan postest untuk mengukur hasil belajar siswa (dilakukan di luar jam pelajaran). G. Sumber Belajar 1.
LKS.
2.
Guru.
3.
Buku IPA terpadu SMP kelas VIII penerbit Yudhistira.
48
49 Lampiran 4 MEDIA FOTO STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Tumbuhan Pletekan
Akar Pletekan
Akar Jagung
Akar Kacang Tanah
50
Batang Kacang Tanah
Batang Jagung
Batang Bayam
Daun Sirih
Daun Ketela Pohon
51
Daun Sri Rejeki
Daun Jagung
Bunga Betina Jagung
Daun Kacang Tanah
Bunga Kembang Sepatu
Bunga Jantan Jagung
52
Penampang Lintang Akar Jagung Perbesaran 100x
Penampang Lintang Akar Kacang Tanah Perbesaran 100x
Penampang Lintang Batang Jagung Perbesaran 40x
Penampang Lintang Batang Jagung Perbesaran 100x
53
Penampang Lintang Batang Kacang Tanah Penampang Lintang Batang Kacang Tanah Perbesaran 40x Perbesaran 100x
Penampang Lintang Daun Kacang Tanah Perbesaran 100x
Penampang Lintang Tulang Daun Kacang Tanah Perbesaran 100x
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK LKS I A. Predict (memprediksi) 1. Organ pada tumbuhan yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Skor maksimal 6 2. Morfologi akar terdiri dari akar utama / pokok, cabang akar, serabut akar, rambut akar, dan ujung akar. Skor maksimal 5 3. Nodus (buku-buku) dan internodus (ruas-ruas) Skor maksimal 2 4. Tidak. Skor 1 5. Struktur morfologi daun terdiri atas helaian, tangkai, dan pelepah daun. Skor maksimal 3 6. Tidak. Skor 1 7. Bagian bunga lengkap antara lain kelopak, benang sari, mahkota, dan putik. Skor maksimal 4 B. Observe (mengamati) Hasil pengamatan I. Organ Tumbuhan Gambar
a b c
a. b. c. d. e.
Keterangan Bunga Daun Buah Batang Akar
d e f
Skor maksimal 10
f. Biji
66
II.
III.
Morfologi Akar Nama Tumbuhan Bagian yang diamati Akar pokok Cabang akar Serabut akar Rambut akar Ujung akar Akar serabut Kesimpulan (pilihlah salah satu *) a. Akar Serabut * Akar Tunggang * b. Dikotil * Monokotil * Skor maksimal 24
Kacang tanah
Jagung
Pletekan
V V V V V -
V V V V V
V V V V V -
V V -
V V
V V -
Morfologi Batang Gambar
Keterangan a. Internodus b. Nodus
a b Skor maksimal 5 Nama Tumbuhan Bagian yang diamati Percabangan Ruas-ruas tampak jelas (batang beruas-ruas) Jenis batang : Berkayu Herbaceus Kesimpulan (pilihlah salah satu *) Dikotil* Monokotil* Skor maksimal 12
Jagung
Bayam
Kacang tanah
V
V -
V -
V
V
V -
V
V -
V -
67
IV.
Morfologi Daun Nama Tumbuhan Bagian yang diamati Helaian daun Tangkai daun Pelepah daun Pertulangan daun : a Menjari b Menyirip c Sejajar d Melengkung Kesimpulan (pilihlah salah satu *) a. Daun lengkap* Daun bertangkai* Daun berpelepah* b. Dikotil* Monokotil* Skor maksimal 30
V.
Sri rejeki
Kacang tanah
Jagung
Ketela pohon
Sirih
V V V
V V -
V V
V V -
V V -
V
V -
V -
V -
V
V V
V V -
V V
V V -
V V -
Morfologi Bunga Nama Tumbuhan Bagian yang diamati Kelopak Mahkota Benang sari Putik Kesimpulan (pilihlah salah satu *) a. Bunga lengkap* Bunga tidak lengkap* b. Bunga sempurna (hermafrodit)* Bunga tidak sempurna: Bunga betina* Bunga jantan* Skor maksimal 12
Kembang sepatu V V V V
Jagung V -
V
V V
V -
V -
-
V
V -
C. Explain (menjelaskan) Disesuaikan dengan jawaban siswa, apakah jawaban dan alasan berkaitan atau tidak. Skor maksimal 21
68
Kesimpulan 1. Tumbuhan memiliki organ utama berupa akar, batang, dan daun, serta organ reproduksi generatif berupa bunga, buah, dan biji. Skor maksimal 6 2. Tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang sedangkan monokotil akar serabut. Skor maksimal 2. 3. Tumbuhan dikotil memiliki batang yang bercabang-cabang. Skor 1. 4. Tumbuhan monokotil memiliki batang yang beruas-ruas. Skor 1. 5. Tumbuhan monokotil memiliki tipe daun berpelepah. Skor 1. 6. Daun bertangkai adalah daun yang memiliki bagian helaian dan tangkai daun. Skor maksimal 2. 7. Daun berpelepah adalah daun yang memiliki bagian helaian dan pelepah daun. Skor maksimal 2. 8. Tumbuhan dikotil umumnya memiliki tulang daun menyirip atau menjari, kecuali tumbuhan Sirih yang memiliki tulang daun melengkung. Skor maksimal 1 9. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki bagian-bagian bunga yang lengkap yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Skor maksimal 2. 10. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua alat kelamin yaitu benang sari dan putik. Skor maksimal 2. Skor total = 156
69
70
71
72
73
74
75
76
77
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK LKS II A. Predict (memprediksi) 8. Struktur anatomi akar terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, silinder pusat (stele), floem, dan xylem. Skor maksimal 5 9. Struktur anatomi batang terdiri dari epidermis, korteks, silinder pusat (stele), floem, xylem, dan empulur. Skor maksimal 5 10. Struktur anatomi daun epidermis atas, mesofil, jaringan tiang (Palisade), jaringan bunga karang (Spons), berkas pembuluh angkut, floem, dan xylem. Skor maksimal 4 B. Observe (mengamati) 1. No. a.
Gambar
a cd b Skor maksimal 10 b.
a
b
Skor maksimal 10
e
Keterangan Nama preparat : PL. akar Jagung Perbesaran : 100x a. Epidermis b. Korteks c. Endodermis d. Silinder pusat (stele) e. Floem f. Xylem g. Empulur
f g Nama preparat : PL. akar Kacang tanah Perbesaran : 100x a. Epidermis b. Korteks c. Endodermis d. Silinder pusat (stele) e. Floem Xylem cd e f
78
No. Yang dibedakan a. Empulur b. Tipe berkas pembuluh c. Jumlah berkas xylem Skor maksimal 6
Jagung Ada Radial Banyak (Poliark)
Kacang tanah Tidak ada Radial Hanya 4 (Tetrark)
2. No. a.
Gambar
a b
c
Keterangan Nama preparat : PL. batang Jagung Perbesaran : 100x a. Epidermis b. Berkas pengangkut c. Floem d. Xylem
d
Skor maksimal 10 b.
a b
Skor maksimal 10
Nama preparat : PL. batang Kacang tanah Perbesaran : 100x a. Epidermis b. Korteks c. Floem d. Kambium e. Xylem f. Empulur c de
f
79
No. Yang dibedakan a. Letak berkas pengangkut b. Kambium c. Tipe berkas pengangkut d. Empulur Skor maksimal 8
Jagung Tersebar Tidak ada Kolateral tertutup Tidak ada
Kacang tanah Teratur Ada Kolateral terbuka Ada
3. No.
Gambar a b c
Keterangan Nama preparat : PL. daun Kacang tanah Perbesaran : 100x a. Epidermis atas b. Jaringan tiang (Palisade) c. Jaringan bunga karang (Spons) d. Epidermis bawah
d
e
d. Epidermis bawah e. Stomata f. Floem g. Xylem
f g
d Skor maksimal 10 C. Explain (menjelaskan) Disesuaikan dengan jawaban siswa, apakah jawaban dan alasan berkaitan atau tidak. Skor maksimal 9 Kesimpulan 1. Jagung termasuk tumbuhan monokotil dan Kacang tanah termasuk tumbuhan dikotil. Skor maksimal 2 2. Perbedaan anatomi akar antara Jagung dan Kacang tanah terletak pada empulur, tipe berkas pembuluh, dan jumlah berkas xylem. Akar Jagung memiliki empulur sedangkan akar Kacang tanah tidak memiliki empulur. Skor maksimal 2
80
3.
Jagung memiliki akar dengan tipe berkas pembuluh radial sedangkan akar Kacang tanah memiliki tipe berkas pembuluh radial. Skor maksimal 2 4. Jumlah berkas xylem akar Jagung banyak (Poliark), sedangkan akar Kacang tanah hanya 4 (Tetrark). Skor maksimal 2 5. Perbedaan anatomi batang antara Jagung dan Kacang tanah terletak pada letak berkas pembuluh, kambium, tipe berkas pembuluh, dan empulur. Kacang tanah memiliki batang berkambium sedangkan Jagung tidak berkambium. Skor maksimal 2 6. Batang Jagung memiliki letak berkas pembuluh tersebar sedangkan Kacang tanah teratur. Skor maksimal 2 7. Batang Jagung memiliki tipe berkas pembuluh kolateral tertutup, sedangkan Kacang tanah memiliki tipe kolateral terbuka. Skor maksimal 2 8. Batang Kacang tanah memiliki empulur, sedangkan batang Jagung tidak memiliki empulur. Skor maksimal 2 9. Pada daun terdapat stomata yang berfungsi mengatur penguapan, penyerapan CO2, dan pelepasan O2 pada saat fotosintesis. Skor 1 10. Jaringan tiang memiliki banyak klorofil yang berfungsi sebagai pigmen fotosintesis. Skor 1 Skor total = 105
81
82
83
84
85
86
87
88
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK LKS I A. Organ Tumbuhan 1. Bunga 2. Buah 3. Biji 4. Daun 5. Batang 6. Akar Skor maksimal 6 Pertanyaan 1. Yang termasuk organ utama pada tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Skor maksimal 3 2. Yang termasuk organ reproduksi generatif pada tumbuhan adalah bunga, buah, dan biji. Skor maksimal 3 B. Morfologi Akar 1. Akar pokok 2. Cabang akar 3. Serabut akar
Gb.Akar tunggang Skor maksimal 4
89
1. Akar serabut
2. Cabang akar
Gb. Akar serabut Skor maksimal 3 Pertanyaan 1. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan dikotil contohnya (menyebutkan 1 contoh saja). Skor maksimal 2 2. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan monokotil contohnya (menyebutkan 1 contoh saja). Skor maksimal 2 C. Morfologi Batang
1. Nodus (buku) 2. Internodus (ruas) Skor maksimal 2 Pertanyaan 1. Tumbuhan monokotil memiliki batang beruas-ruas. Skor 1 2. Tumbuhan dikotil umumnya memiliki batang berkayu. Skor 1 3. Tumbuhan dikotil umumnya memiliki batang bercabang-cabang. Skor 1
90
D. Morfologi Daun
1. Helaian daun 2. Tangkai daun
3. Pelepah daun Gambar Daun Lengkap
1. Helaian daun 1. Helaian daun
2. Tangkai daun Gb. Daun Bertangkai
Gb. Pertulangan Daun Sejajar
2. Pelepah daun Gb. Daun Berpelepah
Gb. Pertulangan Daun Melengkung
91
Gb. Pertulangan Daun Menyirip
Gb. Pertulangan Daun Menjari
Skor maksimal 13 Pertanyaan 1. Tumbuhan monokotil memiliki tipe daun berpelepah. Skor 1 2. Tumbuhan dikotil umumnya memiliki tulang daun menjari atau menyirip. Skor 1 3. Tumbuhan monokotil umumnya memiliki tulang daun sejajar atau melengkung. Skor 1 E. Morfologi Bunga
1. Putik 2. Benang sari 3. Mahkota 4. Kelopak Skor maksimal 4 Pertanyaan 1. Berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya, bunga dapat dibedakan menjadi bunga lengkap dan tidak lengkap. Skor 1 2. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki bagian-bagian bunga yang lengkap yaitu kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Skor maksimal 2
92
3. Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau beberapa bagian bunga. Skor maksimal 2 4. Berdasarkan alat kelamin yang dimiliki, bunga dapat dibedakan menjadi bunga sempurna dan tidak sempurna. Skor 1 5. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua alat kelamin yaitu benang sari dan putik. Skor maksimal 2 6. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin, putik atau benang sari. Skor maksimal 2 7. Bunga tidak sempurna dibedakan menjadi bunga betina, yaitu bunga yang hanya memiliki putik dan bunga jantan, yaitu bunga yang hanya memiliki benang sari. Skor maksimal 2
Skor total = 60
93
94
95
96
97
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK LKS II A. Struktur Anatomi Akar 1. 1. Epidermis 2. Korteks 3. Endodermis 4. Floem 5. Xylem Gb. PL. Akar Dikotil Skor maksimal 6 Epidermis 1. 2. Korteks 3. Endodermis 4. Xylem 5. Floem 6. Empulur Gb. PL. Akar Monokotil Skor maksimal 7 2. No. Yang Dibedakan a. Empulur b. Tipe berkas pembuluh c. Jumlah berkas xylem Skor maksimal 6
Dikotil Tidak ada Radial Banyak (Poliark)
B. Struktur Anatomi Batang 1. 1. Epidermis 2. Korteks 3. Floem 4. Kambium 6. Empulur 5. Xylem Gb. PL. Batang Dikotil Skor maksimal 7
Monokotil Ada Radial Hanya 4 (Tetrark)
98
1. Epidermis 2. Berkas pengangkut 3. Floem
4. Xylem
Gb. PL. Batang Monokotil Skor maksimal 5 2. No. Yang Dibedakan a. Letak berkas pengangkut b. Kambium c. Tipe berkas pengangkut d. Empulur Skor maksimal 8
Dikotil Teratur Ada Kolateral terbuka Ada
Monokotil Tersebar Tidak ada Kolateral tertutup Tidak ada
C. Struktur Anatomi Daun 1. Epidermis atas 2. Palisade (jaringan Tiang) 3. Spons (jaringan bunga karang) 4. Xylem 5. Floem 6. Epidermis bawah 7. Stomata Gb. PL. Daun Skor maksimal 7 Pertanyaan 1. Pada daun terdapat stomata yang berfungsi mengatur penguapan, penyerapan CO2, dan pelepasan O2 pada saat fotosintesis. Skor 1
99
2. Jaringan tiang memiliki banyak klorofil yang berfungsi sebagai pigmen fotosintesis. Skor 1 Skor total = 48
100
Lampiran 9 KISI-KISI SOAL Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar No. 1.
: IPA : VIII / 2 : 2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan : 2.1 Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan Indikator
No. Soal
Membedakan macam organ tumbuhan beserta 1, 4
Kunci
Ranah Kognitif
C, B
C1, C1
A, A, C, C, A, D, D
C2, C3, C3, C1, C1, C1, C1
B, C, B
C4, C4, C4
B, D, D, D, C, B
C1, C1, C3, C3, C3
A, A, A
C4, C4, C4
fungsinya. 2.
Menjelaskan morfologi akar, batang, daun, dan
6, 27, 29, 33, 37, 38, 39
bunga beserta fungsinya. 3.
Membedakan morfologi akar, batang, daun 16, 20, 32 tumbuhan dikotil dan monokotil.
4.
Menjelaskan struktur anatomi akar, batang, dan 3, 5, 19, 24, 25 daun beserta fungsinya.
5.
Membedakan struktur anatomi akar dan batang tumbuhan dikotil dan monokotil.
17, 31, 40
Lampiran 10 SOAL Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda (X) pada lembar jawab! 1.
2.
Organ tumbuhan yang mempunyai fungsi utama untuk fotosintesis adalah…. a. Akar
c. Daun
b. Batang
d. Bunga
Bagian daun yang memiliki ciri-ciri bentuk selnya tidak beraturan, terdapat klorofil, dan memiliki ruang antar sel yang luas disebut jaringan…
3.
4.
a. Epidermis
c. Palisade
b. Spons
d. Floem
Di bawah ini yang termasuk organ reproduksi generatif pada tumbuhan adalah… a. Batang
c. Akar
b. Bunga
d. Daun
Struktur anatomi penampang melintang akar dari luar ke dalam tersusun atas…. a. Epidermis, korteks, xylem, dan floem b. Epidermis, endodermis, dan silinder pusat c. Endodermis, korteks, xylem, dan floem d. Epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat
5.
Contoh tumbuhan dikotil yang memiliki batang herbaceous adalah… a. Bayam b. Jagung c. Pletekan d. Kacang tanah
6.
Perbedaan antara akar serabut dan akar tunggang yang paling tepat adalah…. a. Akar serabut memiliki serabut akar, sedangkan akar tunggang tidak b. Akar serabut tidak memiliki akar pokok, sedangkan akar tunggang punya c. Akar tunggang memiliki serabut akar, sedangkan akar serabut tidak d. Akar tunggang tidak memiliki akar pokok, sedangkan akar serabut punya
7.
Di bawah ini yang termasuk perbedaan struktur anatomi akar tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil adalah… a. Dikotil tidak memiliki empulur, sedangkan monokotil punya b. Dikotil memiliki berkas pembuluh teratur, sedangkan monokotil tidak teratur c. Dikotil memiliki berkas pembuluh tidak teratur, sedangkan monokotil teratur d. Dikotil memiliki empulur, sedangkan monokotil tidak punya
8.
Pada gambar penampang melintang daun di bawah ini, jaringan palisade ditunjukkan oleh nomor… 1
7 3
b. 4
4
a.
c. 2
5 6 1 2 Perbedaan antara batang tumbuhan dikotil dan monokotil yang paling tepat adalah… d.
9.
3
a. Monokotil umumnya memiliki batang berkayu, sedangkan dikotil umumnya herbaceous b. Dikotil biasanya memiliki diameter batang yang hampir sama dari pangkal hingga ujung, sedangkan monokotil memiliki diameter berbeda semakin ujung semakin kecil c. Batang dikotil memiliki percabangan, sedangkan monokotil umumnya tidak d. Batang dikotil umumnya lunak, sedangkan monokotil keras Gambar untuk menjawab soal nomor 10 dan 11 6. 5. 4. 3. 2. 1.
10. Korteks ditunjukkan oleh nomor..... a. 3
c. 1
b. 6
d. 5
11. Bagian yang berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan ditunjukkan oleh nomor… a. 1
c. 4
b. 3
d. 2
12. Bagian daun yang ditunjuk oleh nomor 2 pada gambar
3.
disamping disebut… a. Pelepah daun
c. Batang daun
b. Tangkai daun
d. Helaian daun
4. 1. 2.
Gambar untuk menjawab soal nomor 13
1. 2. 3. 4. 13. Bagian nodus dan internodus ditunjukkan pada nomor… a. 1 dan 2
c. 4 dan 2
b. 2 dan 4
d. 4 dan 3
14. Akar dikotil dan monokotil memiliki tipe berkas pengangkut yang sama yaitu radial, tetapi keduanya memiliki perbedaan pada…… a. Jumlah berkas xylem monokotil poliark (banyak), sedangkan dikotil beragam dari 2-6 b. Jumlah berkas xylem dikotil poliark (banyak), sedangkan monokotil beragam dari 2-6 c. Jumlah berkas floem monokotil poliark (banyak), sedangkan dikotil beragam dari 2-6 d. Jumlah berkas floem dikotil poliark (banyak), sedangkan monokotil beragam dari 2-6
15. Pernyataan berikut yang termasuk perbedaan morfologi daun dikotil dan monokotil adalah…. a. Monokotil umumnya memiliki tulang daun menjari atau menyirip, sedangkan dikotil sejajar atau melengkung b. Monokotil memiliki tipe daun berpalepah, sedangkan dikotil bertangkai c. Monokotil memiliki tipe daun bertangkai, sedangkan dikotil berpelepah d. Monokotil umumnya memiliki tulang daun menjari atau melengkung, sedangkan dikotil menyirip atau sejajar 16. Sistem perakaran yang tidak memiliki akar pokok dan tersusun atas akar-akar kecil berukuran sama disebut sistem perakaran… a. Tunggang
c. Serabut
b. Primer
d. Tunjang
17. Bunga yang memiliki bagian kelopak, mahkota, dan putik disebut bunga….. a. Bunga tidak sempurna, bunga betina c. Bunga sempurna b. Bunga tidak sempurna, bunga jantan d. Bunga lengkap 18. Bunga sempurna adalah bunga yang mempunyai….. a. Perhiasan bunga
c. Kelopak, mahkota, benang sari, putik
b. Salah satu alat kelamin
d. Dua alat kelamin, jantan dan betina
19.
1
2
3
4
Berdasarkan gambar daun di atas, sebutkan nama pertulangan daun-daun tersebut secara urut dari nomor 1-4! a. Melengkung, menyirip, sejajar, menjari b. Menjari, melengkung, menyirip, sejajar c. Sejajar, melengkung, menyirip, menjari d. Menyirip, menjari, sejajar, melengkung
20. Di bawah ini yang bukan merupakan perbedaan anatomi batang dikotil dan monokotil adalah.. a. Dikotil tidak memiliki empulur, sedangkan monokotil punya b. Monokotil tidak punya kambium, sedangkan dikotil punya c. Dikotil memiliki berkas pengangkut teratur, sedangkan monokotil tersebar d. Monokotil memiliki tipe berkas pengangkut kolateral tertutup, sedangkan dikotil kolateral terbuka
KUNCI JAWABAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
C B B D A B A D C D C A C A B C A D D A
Lampiran 11 Analisis Soal Uji Coba
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Validitas
NO KODE 1 UC-06 2 UC-25 3 UC-02 4 UC-28 5 UC-32 6 UC-07 7 UC-10 8 UC-05 9 UC-04 10 UC-17 11 UC-03 12 UC-08 13 UC-18 14 UC-30 15 UC-09 16 UC-27 17 UC-23 18 UC-19 19 UC-01 20 UC-20 21 UC-29 22 UC-12 23 UC-15 24 UC-13 25 UC-11 26 UC-22 27 UC-31 28 UC-14 29 UC-26 30 UC-24 Jumlah Mp Mt p q St rpbis rtabel pq Kriteria B Js P Kriteria BA BB PA PB D Kriteria Kriteria soal
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 23 27.2 25.9 0.7 0.3 4.8 0.41 0.36 0.22 V 23 30 0.8 Mdh 15 8 1 0.5 0.5 B P
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 24 26.6 25.9 0.7 0.3 4.8 0.24 0.36 0.21 T 24 30 0.8 Mdh 14 10 0.9 0.7 0.3 C B
3 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 30.5 25.9 0.2 0.8 4.8 0.53 0.36 0.18 V 8 30 0.3 Skr 8 0 0.5 0 0.5 B P
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 22 27.3 25.9 0.6 0.4 4.8 0.39 0.36 0.23 V 22 30 0.7 Mdh 14 8 0.9 0.5 0.4 C P
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 22 28.0 25.9 0.6 0.4 4.8 0.61 0.36 0.23 V 22 30 0.7 Mdh 15 7 1 0.5 0.5 B P
NOMOR SOAL 6 7 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 22 24 21 28.0 26.0 25.7 25.9 25.9 25.9 0.6 0.7 0.6 0.4 0.3 0.4 4.8 4.8 4.8 0.59 0.03 -0.05 0.36 0.36 0.36 0.23 0.21 0.24 V T T 22 24 21 30 30 30 0.7 0.8 0.7 Mdh Mdh Sdg 15 13 10 7 11 11 1 0.9 0.7 0.5 0.7 0.7 0.5 0.1 -0.1 B J N P B B
9 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 24 26.1 25.9 0.7 0.3 4.8 0.07 0.36 0.21 T 24 30 0.8 Mdh 13 11 0.9 0.7 0.1 J B
10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 25 26.6 25.9 0.7 0.3 4.8 0.25 0.36 0.19 T 25 30 0.8 Mdh 13 12 0.9 0.8 0.1 J B
11 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25.4 25.9 0.8 0.2 4.8 -0.2 0.36 0.16 T 27 30 0.9 Mdh 12 15 0.8 1 -0.2 N B
12 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 27 28.3 25.9 0.3 0.7 4.8 0.35 0.36 0.22 T 11 30 0.4 Sdg 9 2 0.6 0.1 0.5 B B
13 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 25.7 25.9 0.8 0.2 4.8 -0.05 0.36 0.18 T 26 30 0.9 Mdh 13 13 0.9 0.9 0 J B
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Validitas
NO KODE 1 UC-06 2 UC-25 3 UC-02 4 UC-28 5 UC-32 6 UC-07 7 UC-10 8 UC-05 9 UC-04 10 UC-17 11 UC-03 12 UC-08 13 UC-18 14 UC-30 15 UC-09 16 UC-27 17 UC-23 18 UC-19 19 UC-01 20 UC-20 21 UC-29 22 UC-12 23 UC-15 24 UC-13 25 UC-11 26 UC-22 27 UC-31 28 UC-14 29 UC-26 30 UC-24 Jumlah Mp Mt p q St rpbis rtabel pq Kriteria B Js P Kriteria BA BB PA PB D Kriteria Kriteria soal
14 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 18 26.7 25.9 0.5 0.5 4.8 0.19 0.361 0.25 T 18 30 0.6 Sdg 9 9 0.6 0.6 0 J B
15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27 26.0 25.9 0.8 0.2 4.8 0.04 0.361 0.16 T 27 30 0.9 Mdh 13 14 0.9 0.9 -0.1 N B
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 24 27.3 25.9 0.7 0.3 4.8 0.44 0.361 0.21 V 24 30 0.8 Mdh 14 10 0.9 0.7 0.3 C P
17 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 29.4 25.9 0.3 0.7 4.8 0.45 0.361 0.19 V 9 30 0.3 Skr 7 2 0.5 0.1 0.3 C P
18 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 24.9 25.9 0.7 0.3 4.8 -0.29 0.361 0.22 T 23 30 0.8 Mdh 9 14 0.6 0.9 -0.3 N B
NOMOR SOAL 19 20 21 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 24 7 26 27.5 30.3 25.1 25.9 25.9 25.9 0.7 0.2 0.8 0.3 0.8 0.2 4.8 4.8 4.8 0.51 0.47 -0.28 0.361 0.361 0.361 0.21 0.16 0.18 V V T 24 7 26 30 30 30 0.8 0.2 0.9 Mdh Skr Mdh 14 7 11 10 0 15 0.9 0.5 0.7 0.7 0 1 0.3 0.5 -0.3 C B N P P B
22 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 28.9 25.9 0.2 0.8 4.8 0.32 0.361 0.16 T 7 30 0.2 Skr 5 2 0.3 0.1 0.2 J B
23 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 25 26.0 25.9 0.7 0.3 4.8 0.05 0.361 0.19 T 25 30 0.8 Mdh 12 13 0.8 0.9 -0.1 N B
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 23 27.2 25.9 0.7 0.3 4.8 0.39 0.361 0.22 V 23 30 0.8 Mdh 15 8 1 0.5 0.5 B P
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 19 27.7 25.9 0.6 0.4 4.8 0.42 0.361 0.25 V 19 30 0.6 Sdg 13 6 0.9 0.4 0.5 B P
26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 24 26.6 25.9 0.7 0.3 4.8 0.24 0.361 0.21 T 24 30 0.8 Mdh 13 11 0.9 0.7 0.1 J B
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Validitas
NO KODE 1 UC-06 2 UC-25 3 UC-02 4 UC-28 5 UC-32 6 UC-07 7 UC-10 8 UC-05 9 UC-04 10 UC-17 11 UC-03 12 UC-08 13 UC-18 14 UC-30 15 UC-09 16 UC-27 17 UC-23 18 UC-19 19 UC-01 20 UC-20 21 UC-29 22 UC-12 23 UC-15 24 UC-13 25 UC-11 26 UC-22 27 UC-31 28 UC-14 29 UC-26 30 UC-24 Jumlah Mp Mt p q St rpbis rtabel pq Kriteria B Js P Kriteria BA BB PA PB D Kriteria Kriteria soal
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 30.0 25.9 0.4 0.6 4.8 0.63 0.361 0.23 V 12 30 0.4 Sdg 11 1 0.7 0.1 0.7 B P
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10 22.1 25.9 0.3 0.7 4.8 -0.5 0.361 0.21 T 10 30 0.3 Sdg 0 10 0 0.7 -0.7 N B
29 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 29.6 25.9 0.2 0.8 4.8 0.43 0.361 0.18 V 8 30 0.3 Skr 8 0 0.5 0 0.5 B P
30 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 25.4 25.9 0.8 0.2 4.8 -0.2 0.361 0.16 T 27 30 0.9 Mdh 12 15 0.8 1 -0.2 N B
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 24 27.0 25.9 0.7 0.3 4.8 0.38 0.361 0.21 V 24 30 0.8 Mdh 15 9 1 0.6 0.4 C P
NOMOR SOAL 32 33 34 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 7 25 6 29.9 26.9 21.5 25.9 25.9 25.9 0.2 0.7 0.2 0.8 0.3 0.8 4.8 4.8 4.8 0.42 0.36 -0.42 0.361 0.361 0.361 0.16 0.19 0.15 V V T 7 25 6 30 30 30 0.2 0.8 0.2 Skr Mdh Skr 7 15 0 0 10 6 0.5 1 0 0 0.7 0.4 0.5 0.3 -0.4 B C N P P B
35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 25.6 25.9 0.8 0.2 4.8 -0.12 0.361 0.15 T 28 30 0.9 Mdh 13 15 0.9 1 -0.1 N B
36 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 25.5 25.9 0.5 0.5 4.8 -0.08 0.361 0.25 T 18 30 0.6 Sdg 9 9 0.6 0.6 0 J B
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 23 27.2 25.9 0.7 0.3 4.8 0.4 0.361 0.22 V 23 30 0.8 Mdh 15 8 1 0.5 0.5 B P
38 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 29.8 25.9 0.4 0.6 4.8 0.65 0.361 0.24 V 13 30 0.4 Sdg 13 0 0.9 0 0.9 BS P
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 23 27.2 25.9 0.7 0.3 4.8 0.39 0.361 0.22 V 23 30 0.8 Mdh 15 8 1 0.5 0.5 B P
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Validitas
NO KODE 1 UC-06 2 UC-25 3 UC-02 4 UC-28 5 UC-32 6 UC-07 7 UC-10 8 UC-05 9 UC-04 10 UC-17 11 UC-03 12 UC-08 13 UC-18 14 UC-30 15 UC-09 16 UC-27 17 UC-23 18 UC-19 19 UC-01 20 UC-20 21 UC-29 22 UC-12 23 UC-15 24 UC-13 25 UC-11 26 UC-22 27 UC-31 28 UC-14 29 UC-26 30 UC-24 Jumlah Mp Mt p q St rpbis rtabel pq Kriteria B Js P Kriteria BA BB PA PB D Kriteria Kriteria soal
NOMOR SOAL 40 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 17 27.6 25.9 0.5 0.5 4.8 0.35 0.361 0.25 V 17 30 0.6 Sdg 11 6 0.7 0.4 0.3 C P
Y
Y²
31 31 31 31 31 31 31 31 30 30 29 29 29 28 27 25 25 25 24 24 24 23 22 22 22 21 19 18 17 15 776
961 961 961 961 961 961 961 961 900 900 841 841 841 784 729 625 625 625 576 576 576 529 484 484 484 441 361 324 289 225 20748
KET
Kelompok Atas (JA)
Kelompok Bawah (JB)
8.12
k M St r11
= = = =
40 25.867 23.292 0.668
Lampiran 12 Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Eksperimen (VIII C) Kode Nilai C-01 35 C-02 45 C-03 50 C-04 40 C-05 25 C-06 50 C-07 30 C-08 50 C-09 35 C-10 45 C-11 45 C-12 40 C-13 30 C-14 40 C-15 40 C-16 45 C-17 45 C-18 50 C-19 35 C-20 45 C-21 45 C-22 45 C-23 55 C-24 55 C-25 40 C-26 60 C-27 55 C-28 40 C-29 35 C-30 35 C-31 50 C-32 30 S = 1365 n1 x1
=
32
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
= = =
42.7 60 25
s12
=
s1
=
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kelas Kontrol (VIII B) Kode Nilai B-01 45 B-02 50 B-03 25 B-04 40 B-05 40 B-06 35 B-07 30 B-08 50 B-09 40 B-10 30 B-11 20 B-12 45 B-13 40 B-14 55 B-15 35 B-16 50 B-17 55 B-18 45 B-19 35 B-20 40 B-21 30 B-22 40 B-23 35 B-24 35 B-25 40 B-26 35 B-27 30 B-28 50 B-29 40 B-30 50 B-31 50 B-32 35 S = 1275 n2 x2
=
32
Nilai Tertinggi Nilai Terendah
= = =
39.8 55 20
70.9
s22
=
75
8.4
s2
=
8.7
Uji T Nilai Pretest antara Kelas Eksperimen dan Kontrol a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Nilai maksimal = 60 Panjang kelas = 6 Nilai minimal = 25 Rata-rata (x) = 42.66 Rentang = 35 s = 8.42 Banyak kelas = 6 n = 32 Kelas Interval 25 32 39 46 52 59
− -
31 38 45 51 58 65
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
24.5 31.3 38.2 45.0 51.8 58.7 65.5
-2.16 -1.34 -0.53 0.28 1.09 1.90 2.71
0.4844 0.4106 0.2030 0.1096 0.3620 0.4713 0.4967
0.0739 0.2076 0.3126 0.2525 0.1093 0.0253 0.9811
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh
2
Karena
6.2544
Kelas Interval − -
2
26 33 40 46 53 60
Panjang kelas = 6 Rata-rata (x) = 39.84 s = 8.66 n = 32
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
19.5 26.3 33.2 40.0 46.8 53.7 60.5
-2.35 -1.56 -0.77 0.02 0.81 1.60 2.39
0.4906 0.4407 0.2797 0.0072 0.2902 0.4448 0.4915
0.0499 0.1610 0.2869 0.2830 0.1546 0.0467 0.9821
1.6891
2
tabel
Ei
Oi
1.5982 5.1511 9.1803 9.0570 4.9462 1.4936 31.4264 χ²
2 4 7 11 6 2 32 =
(Oi-Ei)² Ei 0.1010 0.2572 0.5178 0.4168 0.2245 0.1717 1.6891 1.6891
= 7.8147
7.8147
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
Sumber variasi Jumlah N X Varians (s2) Standart deviasi (s) =
4 5 6 13 3 1 32 =
= 7.8147
c. Uji Homogenitas
F
2.3637 6.6427 10.0029 8.0784 3.4974 0.8102 31.3952 χ²
(Oi-Ei)² Ei 1.133 0.406 1.602 2.998 0.071 0.044 6.2544 6.2544
7.8147
Untuk α = 5%, dengan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh
Karena
tabel
Oi
berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Nilai maksimal = 55 Nilai minimal = 20 Rentang = 35 Banyak kelas = 6
20 27 34 41 47 54
2
Ei
74.97 70.94
Kelompok Eksperimen 1365 32 42.66 70.94 8.42 =
1.0568
Kelompok Kontrol 1275 32 39.84 74.97 8.66
Pada α = 5% dengan dk pembilang = nb – 1 = 32 – 1 = 31, dk penyebut = nk – 1 = 32- 1 = 31 F(0.05)(31:31) = 1.8221
1.0568
1.8221
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas mempunyai varians yang sama. d. Uji T Hipotesis Ho : µ1 ≤ µ2 Ha : µ1 ≥ µ2 Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
x1 − x
t=
2
1 1 + n1 n 2
s
Dimana, s =
(n 1 − 1)s12 + (n 2 − 1)s 22 n1 + n 2 − 2
Kriteria : Ho diterima jika thitung < t(1 – α)(n1 + n2 – 2)
t(1 – α)(n1 + n2 – 2)
Dari data diperoleh: Sumber variasi Jumlah N X Varians (s2) Standart deviasi (s)
Kelompok Eksperimen 1365 32 42.66 70.94 8.42
Kelompok Kontrol 1275 32 39.84 74.97 8.66
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s
=
32 –
1
70.94 32 +
32 + 32
1 2
74.97
=
8.54158
Pada α = 5% dengan dk = 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh t(0.95)(62) = 2.00
1.317
2.00
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen tidak lebih baik dari pada kelas kontrol.
Lampiran 13
Analisis Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I No.
Kode
1 C-1 2 C-2 3 C-3 4 C-4 5 C-5 6 C-6 7 C-7 8 C-8 9 C-9 10 C-10 11 C-11 12 C-12 13 C-13 14 C-14 15 C-15 16 C-16 17 C-17 18 C-18 19 C-19 20 C-20 21 C-21 22 C-22 23 C-23 24 C-24 25 C-25 26 C-26 27 C-27 28 C-28 29 C-29 30 C-30 31 C-31 32 C-32 Jumlah Rata-rata Kriteria
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 13
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Aspek yang diamati 8 9 10 11 12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 28 29 32 32
13 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8
14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
15 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 10
16 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 25
17 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 15
18 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 17
19 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 21
∑
%
Kriteria
17 16 15 12 15 16 16 14 15 15 14 12 15 17 9 14 15 15 14 16 11 17 15 15 14 15 16 15 17 17 14 15 473
89.5 84.2 78.9 63.2 78.9 84.2 84.2 73.7 78.9 78.9 73.7 63.2 78.9 89.5 47.4 73.7 78.9 78.9 73.7 84.2 57.9 89.5 78.9 78.9 73.7 78.9 84.2 78.9 89.5 89.5 73.7 78.9
Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif Tidak Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Kurang Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif
77.8 Aktif
Analisis Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II No.
Kode
1 C-1 2 C-2 3 C-3 4 C-4 5 C-5 6 C-6 7 C-7 8 C-8 9 C-9 10 C-10 11 C-11 12 C-12 13 C-13 14 C-14 15 C-15 16 C-16 17 C-17 18 C-18 19 C-19 20 C-20 21 C-21 22 C-22 23 C-23 24 C-24 25 C-25 26 C-26 27 C-27 28 C-28 29 C-29 30 C-30 31 C-31 32 C-32 Jumlah Rata-rata Kriteria
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
3 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 8
4 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 14
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
Aspek yang diamati 10 11 12 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 31 32 32
14 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 14
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
16 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 14
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
18 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 18
19 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11
20 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 8
21 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
∑
%
Kriteria
19 19 15 15 16 18 18 15 17 16 16 16 15 18 12 18 16 15 15 18 17 17 16 18 18 15 18 17 16 18 16 15 528
90.5 90.5 71.4 71.4 76.2 85.7 85.7 71.4 81.0 76.2 76.2 76.2 71.4 85.7 57.1 85.7 76.2 71.4 71.4 85.7 81.0 81.0 76.2 85.7 85.7 71.4 85.7 81.0 76.2 85.7 76.2 71.4
Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Kurang Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif
78.6 Aktif
Analisis Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I Presentase
1
2
Aspek yang diamati 3 4 5 6
B-1
1
1
1
0
1
1
1
0
6
75
Aktif
2
B-2
1
1
1
1
1
1
1
0
7
87.5
Sangat Aktif
3
B-3
0
1
1
0
1
0
0
1
4
50
Kurang Aktif
4
B-4
0
1
1
1
1
0
0
0
4
50
Kurang Aktif
5
B-5
1
1
1
1
1
1
1
0
7
87.5
Sangat Aktif
6
B-6
0
1
1
0
1
0
0
0
3
37.5
Tidak Aktif
7
B-7
1
1
1
1
1
1
0
0
6
75
Aktif
8
B-8
1
1
1
1
1
1
0
1
7
87.5
Sangat Aktif
No.
Kode
1
7
8
Jumlah
(%)
Kriteria
9
B-9
0
1
1
1
1
1
1
1
7
87.5
Sangat Aktif
10
B-10
1
1
1
1
1
1
0
0
6
75
Aktif
11
B-11
1
1
1
0
1
1
0
1
6
75
Aktif
12
B-12
1
1
1
1
1
1
1
1
8
100
Sangat Aktif
13
B-13
1
1
1
1
1
1
0
1
7
87.5
Sangat Aktif
14
B-14
1
1
1
1
1
1
1
0
7
87.5
Sangat Aktif
15
B-15
0
1
1
1
1
1
0
1
6
75
Aktif
16
B-16
1
1
1
1
1
0
0
1
6
75
Aktif
17
B-17
1
1
1
1
1
1
0
0
6
75
Aktif
18
B-18
0
1
1
1
1
1
0
0
5
62.5
Cukup Aktif
19
B-19
0
1
1
1
1
1
1
0
6
75
Aktif
20
B-20
1
1
1
1
1
0
0
1
6
75
Aktif
21
B-21
1
1
1
0
1
1
0
1
6
75
Aktif
22
B-22
1
1
1
1
1
1
0
0
6
75
Aktif
23
B-23
1
1
1
0
1
1
0
1
6
75
Aktif
24
B-24
1
1
1
1
1
0
0
1
6
75
Aktif
25
B-25
1
1
1
1
1
1
0
0
6
75
Aktif
26
B-26
1
1
1
1
1
1
0
1
7
87.5
Sangat Aktif
27
B-27
1
1
1
1
1
0
0
1
6
75
Aktif
28
B-28
1
1
1
1
1
1
1
1
8
100
Sangat Aktif
29
B-29
0
1
1
1
1
1
0
1
6
75
Aktif
30
B-30
1
1
1
1
1
1
0
0
6
75
Aktif
31
B-31
0
1
1
1
1
1
1
1
7
87.5
Sangat Aktif
32
B-32
0
1
1
1
1
0
0
1
5
62.5
Cukup Aktif
22
32
32
26
32
24
9
18
195
Jumlah Rata-rata Kriteria
76.2 Aktif
Analisis Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan II No.
Kode
1 2
8 1
9 1
10 0
7
Presentase (%) 70
1
1
1
0
9
90
Sangat Aktif
1
1
0
0
1
6
60
Cukup Aktif
0
1
1
0
1
7
70
Aktif
1
1
1
1
1
0
9
90
Sangat Aktif
1
0
0
1
1
0
1
7
70
Aktif
1
1
0
1
1
0
0
7
70
Aktif
1
1
1
1
1
1
0
1
9
90
Sangat Aktif
Aspek yang diamati 4 5 6 7 1 1 0 1
B-1
1 0
2 1
3 1
B-2
1
1
1
1
1
1
3
B-3
0
1
1
1
0
4
B-4
0
1
1
1
1
5
B-5
1
1
1
1
6
B-6
1
1
1
7
B-7
1
1
1
8
B-8
1
1
Jumlah
Kriteria Aktif
9
B-9
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
90
Sangat Aktif
10
B-10
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
7
70
Aktif
11
B-11
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
7
70
Aktif
12
B-12
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
9
90
Sangat Aktif
13
B-13
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
9
90
Sangat Aktif
14
B-14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
9
90
Sangat Aktif
15
B-15
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
7
70
Aktif
16
B-16
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
8
80
Aktif
17
B-17
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
8
80
Aktif
18
B-18
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
7
70
Aktif
19
B-19
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
7
70
Aktif
20
B-20
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
7
70
Aktif
21
B-21
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
6
60
Cukup Aktif
22
B-22
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
8
80
Aktif
23
B-23
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
90
Sangat Aktif
24
B-24
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
7
70
Aktif
25
B-25
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
90
Sangat Aktif
26
B-26
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
90
Sangat Aktif
27
B-27
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
7
70
Aktif
28
B-28
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
90
Sangat Aktif
29
B-29
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
7
70
Aktif
30
B-30
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
7
70
Aktif
31
B-31
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
90
Sangat Aktif
32
B-32
70
Aktif
Jumlah Rata-rata Kriteria
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
7
22
32
32
26
23
24
32
29
9
20
249 77.8 Aktif
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I dan II No
Kriteria
1 Sangat aktif 2 Aktif 3 Cukup aktif 4 Kurang aktif 5 Tidak aktif Jumlah siswa aktif dan sangat aktif
Pertemuan I ∑ % 10 31,2 18 56,2 2 6,3 1 3,1 1 3,1 28 87,4
Pertemuan II ∑ % 11 34,4 20 62,5 0 0 1 3,1 0 0 31 96,9
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan I dan II No
Kriteria
1 Sangat aktif 2 Aktif 3 Cukup aktif 4 Kurang aktif 5 Tidak aktif Jumlah siswa aktif dan sangat aktif
Pertemuan I ∑ % 10 31,2 17 53,1 2 6,3 2 6,3 1 3,1 27 84,3
Pertemuan II ∑ % 12 37,5 18 56,2 2 6,3 0 0 0 0 30 93,7
Lampiran 14
RUBRIK PENSKORAN KINERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN PADA KEGIATAN PENGAMATAN PERTEMUAN I No. Aspek yang Diamati Skor 1. Membawa tumbuhan yang akan digunakan Membawa 8–10 tumbuhan 3 Membawa 5–7 tumbuhan 2 Membawa < 5 tumbuhan 1 2. Mengamati tumbuhan yang dibawa Serius dan teliti dalam mengamati semua bagian tumbuhan 3 Serius tetapi kurang teliti dalam mengamati bagian tumbuhan 2 Kurang serius dan teliti dalam mengamati bagian tumbuhan 1 3. Menggambar obyek yang diamati Menggambar dengan lengkap dan benar 3 Menggambar dengan lengkap 2 Menggambar tetapi kurang lengkap 1 4. Memberi keterangan pada gambar Keterangan ditulis dengan lengkap dan benar 3 Keterangan ditulis dengan lengkap 2 Keterangan ditulis tetapi kurang lengkap 1 5. Mengamati foto tumbuhan Serius dan teliti dalam mengamati semua bagian tumbuhan pada foto 3 Serius tetapi kurang teliti dalam mengamati bagian tumbuhan pada foto 2 Kurang serius dan teliti dalam mengamati bagian tumbuhan pada foto 1 6. Menulis hasil pengamatan pada LKS Hasil ditulis dengan lengkap dan benar 3 Hasil ditulis dengan lengkap 2 Hasil ditulis tetapi kurang lengkap 1 7. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok Mempresentasikan dengan memenuhi 3 aspek, yaitu suara jelas, dapat didengar 3 oleh seluruh siswa, dan penyampaiannya lancar Hanya memenuhi 2 aspek saja 2 Hanya memenuhi 1 aspek saja 1 8. Mengembalikan foto tumbuhan yang telah digunakan Mengembalikan foto dalam kondisi utuh dan tertata rapi 3 Mengembalikan foto dalam kondisi utuh tetapi tidak tertata rapi 2 Mengembalikan foto dalam kondisi rusak 1 9. Membersihkan tempat pengamatan Membuang sampah dan tumbuhan yang diamati di tempat sampah 3 Membuang sampah dan tumbuhan yang diamati tetapi tidak di tempat sampah 2 Tidak membuang sampah dan tumbuhan yang diamati 1 10. Merapikan tempat pengamatan Merapikan tempat duduk dan meja sesuai posisi semula 3 Merapikan tempat duduk dan meja tetapi tidak pada posisi semula 2 Hanya merapikan tempat duduk atau meja saja 1
Analisis Kinerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Rata-rata
1 1 2 2 2 2 2 2 1
2 3 2 3 3 3 3 3 2
3 2 2 3 3 2 2 2 2
Aspek yang diamati 4 5 6 7 2 2 2 0 1 2 1 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 0 3 3 2 3 3 2 2 0
8 2 2 3 2 3 3 3 3
9 3 2 3 3 2 3 2 2
10 3 2 3 2 2 3 2 2
Keterangan:
1 = membawa tumbuhan yang akan digunakan 2 = mengamati tumbuhan yang dibawa 3 = menggambar obyek yang diamati 4 = memberi keterangan pada gambar 5 = mengamati foto tumbuhan 6 = menulis hasil pengamatan 7 = mempresentasikan hasil diskusi kelompok 8 = mengembalikan foto tumbuhan yang telah digunakan 9 = membersihkan tempat pengamatan 10 = merapikan tempat pengamatan
Rekapitulasi Kinerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan I Kriteria Sangat terampil (ST) Terampil (T) Cukup terampil (CT) Kurang terampil (KT) Tidak terampil (TT) Jumlah kelompok terampil dan sangat terampil
∑ 2 3 2 1 0 5
124
∑
%
Kriteria
20 16 29 27 22 23 24 18
66.7 53.3 96.7 90 80 80 83.3 63.3 76.7
Cukup Terampil Kurang Terampil Sangat Terampil Sangat Terampil Terampil Terampil Terampil Cukup Terampil Terampil
Lampiran 15
RUBRIK PENSKORAN KINERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN PADA KEGIATAN PENGAMATAN PERTEMUAN II No. Aspek yang Diamati 1. Mengambil mikroskop dengan benar Mengambil dengan menggunakan kedua tangan dan posisi yang benar (tangan kanan memegang mikroskop dan tangan kiri menyangga mikroskop atau sebaliknya) Mengambil dengan menggunakan kedua tangan tetapi posisinya tidak benar Mengambil dengan menggunakan satu tangan 2. Meletakkan mikroskop dengan benar Meletakkan di bagian tengah meja dan terdapat cahaya Meletakkan di bagian tengah meja tetapi tidak terdapat cahaya Meletakkan di bagian pinggir meja 3. Mencari objek pengamatan dengan tepat Objek yang diamati dapat ditemukan dalam waktu < 3 menit Objek yang diamati dapat ditemukan dalam waktu antara 3–5 menit Objek yang diamati dapat ditemukan dalam waktu > 5 menit 4. Bayangan gambar di dalam mikroskop jelas Bayangan gambar yang terlihat memenuhi 3 aspek, yaitu struktur terlihat, cahaya cukup, dan fokus Hanya memenuhi 2 aspek saja Hanya memenuhi 1 aspek saja 5. Menggambar obyek yang diamati Menggambar dengan lengkap, benar, dan ukuran yang tepat Menggambar dengan lengkap dan benar tetapi ukuran tidak tepat Menggambar tetapi kurang lengkap dan ukuran tidak tepat 6. Memberi keterangan pada gambar Keterangan ditulis dengan lengkap dan benar Keterangan ditulis dengan lengkap Keterangan ditulis tetapi kurang lengkap 7. Mengamati foto preparat mikroskopis Serius dan teliti dalam mengamati semua bagian preparat mikroskopis pada foto Serius tetapi kurang teliti dalam mengamati bagian preparat mikroskopis pada foto Kurang serius dan teliti dalam mengamati bagian preparat mikroskopis pada foto 8. Menulis hasil pengamatan pada LKS Hasil ditulis dengan lengkap dan benar Hasil ditulis dengan lengkap Hasil ditulis tetapi kurang lengkap 9. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok Mempresentasikan dengan memenuhi 3 aspek, yaitu suara jelas, dapat didengar oleh seluruh siswa, dan penyampaiannya lancar Hanya memenuhi 2 aspek saja Hanya memenuhi 1 aspek saja 10. Mengembalikan foto tumbuhan yang telah digunakan Mengembalikan foto dalam kondisi utuh dan tertata rapi Mengembalikan foto dalam kondisi utuh tetapi tidak tertata rapi Mengembalikan foto dalam kondisi rusak
Skor 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
11.
12.
13.
Mengembalikan preparat awetan yang telah digunakan Mengembalikan preparat awetan dalam kondisi utuh dan pada posisi yang benar (tidak ditumpuk-tumpuk) Mengembalikan preparat awetan dalam kondisi utuh tetapi tidak pada posisi yang benar Mengembalikan preparat awetan dalam kondisi rusak Mengembalikan mikroskop Mengembalikan dengan menggunakan kedua tangan (tangan kanan memegang mikroskop dan tangan kiri menyangga mikroskop atau sebaliknya) dan meletakkan didalam lemari dalam posisi yang benar (pegangan mikroskop berada di dekat tepi lemari) Mengembalikan dengan menggunakan kedua tangan tetapi posisinya tidak benar dan meletakkan didalam lemari dalam posisi yang benar Mengembalikan dengan menggunakan satu tangan dan meletakkan didalam lemari dalam posisi yang tidak benar Merapikan tempat pengamatan Merapikan tempat duduk dan meja sesuai posisi semula Merapikan tempat duduk dan meja tetapi tidak pada posisi semula Hanya merapikan tempat duduk atau meja saja
3 2 1 3
2 1 3 2 1
Analisis Kinerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Rata-rata
1 2 2 3 2 2 3 2 1
2 3 3 3 2 2 1 1 3
3 2 1 3 1 1 1 2 1
4 2 1 3 2 2 1 1 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2
Aspek yang diamati 6 7 8 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2
9 3 0 3 3 3 0 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3
12 2 2 3 2 3 2 2 2
Keterangan:
1 = mengambil mikroskop dengan benar 2 = meletakkan mikroskop dengan benar 3 = mencari obyek pengamatan dengan tepat 4 = bayangan gambar di dalam mikroskop jelas 5 = menggambar obyek yang diamati 6 = memberi keterangan pada gambar 7 = mengamati foto preparat mikroskopis 8 = menulis hasil pengamatan 9 = mempresentasikan hasil diskusi kelompok 10 = mengembalikan foto tumbuhan yang telah digunakan 11 = mengembalikan preparat awetan yang telah digunakan 12 = mengembalikan mikroskop 13 = merapikan tempat pengamatan
Rekapitulasi Kinerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan II Kriteria Sangat terampil (ST) Terampil (T) Cukup terampil (CT) Kurang terampil (KT) Tidak terampil (TT) Jumlah kelompok terampil dan sangat terampil
∑ 2 5 1 0 0 7
13 3 3 3 3 3 3 3 3
∑
%
Kriteria
34 28 36 31 31 26 29 30
87.2 71.8 92.3 79.5 79.5 66.7 74.4 76.9 78.5
ST T ST T T CT T T T
Lampiran 16 KISI-KISI TANGGAPAN SISWA KELAS EKSPERIMEN TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN No.
Aspek
Nomor Pernyataan
1.
Minat siswa terhadap pembelajaran
2, 3, 8, 11, 14, 16, 17,
2.
Persepsi siswa terhadap media pembelajaran
7, 9, 12, 15, 18, 19,
3.
Persepsi siswa terhadap soal yang diberikan
6, 13, 23
4.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
4, 10, 24
5.
Minat siswa terhadap kegiatan pengamatan 1, 5, 20, 21, 22 langsung
RUBRIK ANGKET TANGGAPAN SISWA KELAS EKSPERIMEN TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN No.
Pernyataan
1. 2. 3. 4.
Pengamatan langsung dapat menimbulkan pengalaman baru Pembelajaran yang diberikan guru menarik Pembelajaran yang diberikan guru membosankan Pembelajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan intensitas membaca buku Kegiatan pengamatan langsung hanya membuang waktu saja Soal postest yang diberikan sulit dikerjakan Kegiatan Predict pada LKS dapat menimbulkan rasa keingintahuan Suasana kelas lebih menyenangkan saat pembelajaran berlangsung Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam LKS mudah dipahami Saya memilih diam daripada bertanya kepada guru jika belum paham Saya masih merasa kesulitan dalam memahami materi Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam LKS mudah dikerjakan Soal pada LKS yang diberikan sulit dikerjakan Suasana kelas menjadi menegangkan saat pembelajaran berlangsung Pengamatan foto tumbuhan dapat mempercepat pemahaman materi dan memperlancar mengerjakan LKS Pembelajaran yang diberikan guru menyenangkan Pembelajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan semangat belajar Pengamatan mikroskopis dapat meningkatkan pemahaman materi Pengamatan tumbuhan asli dapat membatu memahami materi Saya merasa keberatan dan repot jika harus menyiapkan bahan untuk pengamatan Saya senang mengamati anatomi jaringan akar, batang, dan daun dengan mikroskop Saya ingin setiap pembelajaran Biologi dilakukan pengamatan langsung dan diskusi Saya dapat dengan mudah mengerjakan soal postest Saya lebih aktif dalam diskusi kelompok
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Skor S TS 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0
0 0 0 0 1
1
0
1
0
1 1
0 0
Analisis Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Pembelajaran No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 ∑ %
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 100
2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28 87.5
3 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27 84.4
4 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 78.1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 100
6 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 7 21.9
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 90.6
8 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 24 75
9 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 16 50
10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 28 87.5
11 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 12 37.5
PERTANYAAN 12 13 14 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 11 12 22 34.4 37.5 68.8
15 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 90.6
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 29 90.6
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 27 84.4
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 100
19 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 87.5
20 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 78.1
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 93.8
22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29 90.6
23 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 11 34.4
24 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27 84.4
∑ 14 13 15 21 14 22 20 19 17 16 17 16 19 15 14 15 20 20 20 18 20 17 19 20 18 19 21 18 17 24 15 19 572 74.5
% 58.3 54.2 62.5 87.5 58.3 91.7 83.3 79.2 70.8 66.7 70.8 66.7 79.2 62.5 58.3 62.5 83.3 83.3 83.3 75 83.3 70.8 79.2 83.3 75 79.2 87.5 75 70.8 100 62.5 79.2
Kriteria kurangbaik kurangbaik cukupbaik sangatbaik kurangbaik sangatbaik baik baik baik cukupbaik baik cukupbaik baik cukupbaik kurangbaik cukupbaik baik baik baik baik baik baik baik baik baik baik sangatbaik baik baik sangatbaik cukupbaik baik
Rekapitulasi Tanggapan Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Pembelajaran No
Kriteria
1 Sangat baik 2 Baik 3 Cukup baik 4 Kurang baik 5 Jelek Jumlah tanggapan baik dan sangat baik
Jumlah Siswa 4 18 6 4 0 22
Persentase (%) 12,5 56,3 18,6 12,5 0 68,8
Lampiran 17 KISI-KISI TANGGAPAN SISWA KELAS KONTROL TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN No. 1.
Aspek Minat siswa terhadap pembelajaran
Nomor Pernyataan 1, 2, 3, 6, 7, 10, 13, 18, 19,
2.
Persepsi siswa terhadap media pembelajaran
8, 11, 14, 16,
3.
Persepsi siswa terhadap soal yang diberikan
5, 12, 20
4.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
4, 9, 21
5.
Minat siswa terhadap kegiatan pengamatan 15, 17 langsung
RUBRIK ANGKET TANGGAPAN SISWA KELAS KONTROL TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN No.
Pernyataan
1.
Pembelajaran yang diberikan guru menimbulkan pengalaman baru Pembelajaran yang diberikan guru menarik Pembelajaran yang diberikan guru membosankan Pembelajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan intensitas membaca buku Soal postest yang diberikan sulit dikerjakan Pembelajaran yang diberikan guru menimbulkan rasa keingintahuan Suasana kelas lebih menyenangkan saat pembelajaran berlangsung Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam LKS mudah dipahami Saya memilih diam daripada bertanya kepada guru jika belum paham Saya masih merasa kesulitan dalam memahami materi Kegiatan-kegiatan yang termuat dalam LKS mudah dikerjakan Soal pada LKS yang diberikan sulit dikerjakan Suasana kelas menjadi menegangkan saat pembelajaran berlangsung Foto tumbuhan pada LKS dapat mempercepat pemahaman materi Dalam pembelaran Biologi sebaiknya diadakan pengamatan langsung Foto tumbuhan pada LKS sudah mewakili pengamatan langsung Saya ingin setiap pembelajaran Biologi dilakukan pengamatan langsung dan diskusi Pembelajaran yang diberikan guru dapat meningkatkan semangat belajar Pembelajaran yang diberikan guru menyenangkan Saya dapat dengan mudah mengerjakan soal postest Saya lebih aktif dalam diskusi kelompok
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Skor S TS 1 0 1 0 1
0 1 0
0 1
1 0
1
0
1 0
0 1
0 1 0 0
1 0 1 1
1
0
0
1
1 0
0 1
1
0
1 1 1
0 0 0
Analisis Tanggapan Siswa Kelas Kontrol Terhadap Pembelajaran No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 ∑ %
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 31 96.9
2 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 22 68.8
3 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 23 71.9
4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 81.3
5 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 9 28.1
6 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 24 75
7 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 19 59.4
8 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 21 65.6
9 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 26 81.3
PERTANYAAN 10 11 12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 15 18 15 46.9 56.3 46.9
13 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 24 75
14 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 26 81.3
15 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 6.3
16 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 62.5
17 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 5 15.6
18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 26 81.3
19 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 24 75
20 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 14 43.8
21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 25 78.1
∑ 11 20 16 13 15 12 9 14 14 12 18 11 13 4 13 12 12 12 15 14 18 17 11 14 12 7 10 15 13 20 12 6 415 61.8
% 52.4 95.2 76.2 61.9 71.4 57.1 42.9 66.7 66.7 57.1 85.7 52.4 61.9 19 61.9 57.1 57.1 57.1 71.4 66.7 85.7 81 52.4 66.7 57.1 33.3 47.6 71.4 61.9 95.2 57.1 28.6
Kriteria kurangbaik sangatbaik baik cukupbaik baik kurangbaik Jelek cukupbaik cukupbaik kurangbaik sangatbaik kurangbaik cukupbaik Jelek cukupbaik kurangbaik kurangbaik kurangbaik baik cukupbaik sangatbaik baik kurangbaik cukupbaik kurangbaik Jelek Jelek baik cukupbaik sangatbaik kurangbaik Jelek
Rekapitulasi Tanggapan Siswa Kelas Kontrol Terhadap Pembelajaran No
Kriteria
1 Sangat baik 2 Baik 3 Cukup baik 4 Kurang baik 5 Jelek Jumlah tanggapan baik dan sangat baik
Jumlah Siswa 4 5 8 10 5 9
Persentase (%) 12,5 15,6 25 31,3 15,6 28,1
Lampiran 18 Delta Posttest-Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Eksperimen
Kontrol
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode C-01 C-02 C-03 C-04 C-05 C-06 C-07 C-08 C-09 C-10 C-11 C-12 C-13 C-14 C-15 C-16 C-17 C-18 C-19 C-20 C-21 C-22 C-23 C-24 C-25 C-26 C-27 C-28 C-29 C-30 C-31 C-32
Posttest 65 75 80 70 80 75 80 75 80 60 55 70 75 70 75 75 75 80 65 75 85 75 80 75 75 80 80 75 85 85 70 75
Pretest 35 45 50 40 25 50 30 50 35 45 45 40 30 40 40 45 45 50 35 45 45 45 55 55 40 60 55 40 35 35 50 30
Delta 30 30 30 30 55 25 50 25 45 15 10 30 45 30 35 30 30 30 30 30 40 30 25 20 35 20 25 35 50 50 20 45
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode B-01 B-02 B-03 B-04 B-05 B-06 B-07 B-08 B-09 B-10 B-11 B-12 B-13 B-14 B-15 B-16 B-17 B-18 B-19 B-20 B-21 B-22 B-23 B-24 B-25 B-26 B-27 B-28 B-29 B-30 B-31 B-32
Posttest 70 70 55 70 70 70 65 60 70 60 65 75 70 65 75 75 70 80 75 70 65 65 75 50 50 70 50 75 60 70 70 65
Pretest 45 50 25 40 40 35 30 50 40 30 20 45 40 55 35 50 55 45 35 40 30 40 35 35 40 35 30 50 40 50 50 35
Delta 25 20 30 30 30 35 35 10 30 30 45 30 30 10 40 25 15 35 40 30 35 25 40 15 10 35 20 25 20 20 20 30
S n1 x1
= = = = = = =
2395 32 74.8 85 55 45.9 6.8
1365 32 42.7 60 25 70.9 8.4
1030 32 32.2 55 10 114.4 10.7
S n2 x2
= = = = = = =
2145 32 67 80 50 59.5 7.7
1275 32 39.8 55 20 75 8.7
870 32 27.2 45 10 85.4 9.2
Tertinggi Terendah s12 s1
Tertinggi Terendah s22 s2
Uji T Delta Posttest-Pretest antara Kelas Eksperimen dan Kontrol
S
=
32 –
1
114.42 32 +
+ 32 32
1 2
85.4
=
9.99496
Pada α = 5% dengan dk = 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh t(0.95)(62) = 2.00
2.00
2.001
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
Lampiran 19 Nilai Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Σ n1 x Tertinggi Terendah 2 s1 s1
Posttest 65 75 80 70 80 75 80 75 80 60 55 70 75 70 75 75 75 80 65 75 85 75 80 75 75 80 80 75 85 85 70 75 2395 32 74.8 85 55 45.9 6.8
Nilai LKS 78.8 81.35 82.15 77.35 80.4 83.6 82.15 82.15 77.85 83.6 83.6 79.25 81.35 82.65 77.35 82.15 82.3 79.25 79.75 81.2 76.4 82.1 81 82.15 83.6 83.6 80.85 82.1 80.4 77.85 80.85 82.75
Nilai Akhir 69.6 77.1 80.7 72.5 80.1 77.9 80.7 77.4 79.3 67.9 64.5 73.1 77.1 74.2 75.8 77.4 77.4 79.8 69.9 77.1 82.1 77.4 80.2 77.4 77.9 81.2 80.3 77.4 83.5 82.6 73.6 77.6
2591.6 32 81 83.6 76.4 4.2 2.1
2461 32 76.9 83.5 64.5 19.1 4.4
Kriteria TT T T T T T T T T TT TT T T T T T T T TT T T T T T T T T T T T T T
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Posttest 70 70 55 70 70 70 65 60 70 60 65 75 70 65 75 75 70 80 75 70 65 65 75 50 50 70 50 75 60 70 70 65
Nilai LKS 75.9 79.15 77.9 76.9 77.9 78.15 78.15 78.15 77.1 77.1 77.75 80 76.75 79.8 80.8 76.25 77.3 77.5 76.25 74.25 76.9 79.95 79.95 78.95 78.95 79.95 77.1 75.1 77.1 78.35 76.1 78.15
Nilai Akhir 72.0 73.1 62.6 72.3 72.6 72.7 69.4 66.1 72.4 65.7 69.3 76.7 72.3 69.9 76.9 75.4 72.4 79.2 75.4 71.4 69.0 70.0 76.7 59.7 59.7 73.3 59 75 65.7 72.8 72 69.4
Σ n2 x Tertinggi Terendah 2 s2 s2
2145 32 67 80 50 59.5 7.7
2489.6 32 77.8 80.8 74.3 2.4 1.5
2260 32 70.6 79.2 59 26.1 5.1
Kriteria T T TT T T T TT TT T TT TT T T TT T T T T T T TT T T TT TT T TT T TT T T TT
Uji T Nilai Akhir antara Kelas Eksperimen dan Kontrol
s
=
32 –
1
19.1 32 +
+ 32 32
1 2
26.14
=
4.75555
Pada α = 5% dengan dk = 32 + 32 – 2 = 62 diperoleh t(0.95)(62) = 2.00
2.00
5.275
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
Lampiran 20 KEGIATAN DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL POE DENGAN BANTUAN MEDIA FOTO
Siswa mengerjakan soal pretest
Siswa melaksanakan kegiatan Predict
Siswa melaksanakan kegiatan Observe
Siswa melaksanakan kegiatan Explain
Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Guru meluruskan konsep-konep yang muncul dari siswa dan memberikan informasi tambahan
Siswa mengerjakan soal posttest
Lampiran 21 KEGIATAN DALAM PEMBELAJARAN DISKUSI
Siswa mengerjakan soal pretest
Siswa berdiskusi secara berkelompok
Guru dan siswa membahas LKS
Siswa mendengarkan penjelasan guru
Siswa mengerjakan soal posttest