p-ISSN: 2337-5973 e-ISSN: 2442-4838
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) MATERI USAHA DAN ENERGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOGNITIF Aria Tanti Wika Sari 1 Dedy Hidayatullah Alarifin 2 Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Metro Email:
[email protected]
Abstrak Pelajaran fisika mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan di dalam kehidupan. Hal ini sebaiknya siswa diberikan sebuah modul yang menarik agar siswa dapat belajar secara mandiri di rumah. Salah satu model pembelajaran yang berpotensi melatihkan siswa untuk memecahkan permasalahan adalah POE. Penelitian ini merupakan penelitian R&D dengan model prosedural yaitu “model 4D. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, development dan dissemination. Hasil penelitian ini adalah kualitas modul fisika berbasis POE menurut ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa memiliki kriteria kelayakan sangat layak dengan persentase keidealan masing-masing sebesar 80,20%, 80,30%, dan 81,25% dan keefektivitasan modul berbasis POE ditinjau dari kemampuan kognitif siswa mendapat kriteria tinggi. Kata Kunci : Pengembangan, Modul, POE, Kemampuan Kognitif. Abstract Physics to prepare the student to be able to encounter of changes in life. Because it, the student must have an interesting module for students to learn independently at home. One of the model learning is potential of students to solve problems practice is POE. This research is a R&D with the procedural model that "4-D models. This model consists of four stages of development, there are define, design, development and dissemination. The results of this research is the quality of the modules physics-based POE according to subject matter experts, media specialists, and linguists have eligibility criteria are very decent with their respective ideals percentage of 80,20%, 80,30%, and 81,25%, and the effectiveness of the module-based POE (Predict, Observe, Explain) in terms of the cognitive abilities of the students got high criterion with an overall . Keywords: Development, module, POE, cognitive ability
124
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … 1.
PENDAHULUAN Sains merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat luas, yang terdiri atas kumpulan konsep, prinsip, hukum dan teori yang terbentuk melalui kreativitas, sikap ilmiah dan ketrampilan
proses
sains.
Fisika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat, hukum-hukum alam, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Sifat konsep fisika ada yang abstrak, ada juga yang konkret. Konsep fisika yang bersifat abstrak sulit untuk divisualisasikan, sehingga membuat
siswa
kesulitan
dalam
menelaah dan memahaminya. Hal inilah
yang
membuat
siswa
beranggapan fisika sulit dan tidak
Kondisi di lapangan saat ini, masih jarang ditemukan media yang dapat memfasilitasi
yang
siswa
untuk
konsep-konsep
abstrak.
Berdasarkan
dapat fisika hasil
prasurvei tanggal 30 April 2015 dibeberapa SMA dan MA seperti SMA
menarik dan dimengerti oleh siswa. 2.
Belum
ada
modul
dengan
berbasis POE yang dikembangkan di sekolah – sekolah tersebut. 3.
Guru lebih sering menggunakan
handout dari pada buku pegangan siswa. 4.
Tidak adanya waktu bagi guru
untuk mengembangkan modul agar pembelajaran lebih menarik. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi fisika dari beberapa sekolah SMA dan MA (SMA Negeri 5 Metro, SMA Muhammadiyah 1 Metro dan MAN 1 Metro) diketahui bahwa nilai UAS tersebut belum terdapat siswa yang tuntas. Hal tersebut ditunjukkan
menarik.
memahami
Belum adanya modul fisika yang
Negeri
5
Metro,
SMA
Muhammadiyah 1 Metro, MAN 1 Metro tentang modul fisika, diperoleh informasi sebagai berikut:
dari hasil observasi dan wawancara terkait dengan siswa yang tidak tuntas ditemukan antara
beberapa
lain:
siswa
permasalahan menganggap
pelajaran fisika sebagai pelajaran yang sulit dan rumit karena banyak konsep-konsep, masih banyak siswa yang
tidak
memperhatikan
guru
ketika sedang menjelaskan materi pelajaran seperti bermain-main dan mengobrol, ketika diberi kesempatan untuk bertanya siswa hanya diam,
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
125
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … sementara siswa belum memahami
pegangan
siswa
karena
dapat
materi yang disampaikan guru, masih
membantu
siswa
belajar
secara
banyak siswa yang tidak mengerjakan
mandiri di rumah. Modul ini dibuat
latihan yang diberikan guru secara
dengan sistematis dengan bahasa
mandiri, siswa lebih banyak menyalin
yang mudah dipahami siswa, agar
jawaban yang telah dikerjakan oleh
siswa dapat belajar secara mandiri di
teman atau guru di depan kelas. Siswa
rumah tanpa bantuan fasilitator atau
tidak bisa belajar mandiri karena
guru. Menurut Asyhar (2011:155)
siswa
buku
menyatakan bahwa “Modul adalah
pegangan siswa yang menarik. Siswa
salah satu bentuk bahan ajar berbasis
tidak mau mencari referensi sendiri
cetakan yang dirancang untuk belajar
atau mencari bahan belajar sendiri.
secara mandiri oleh siswa karena itu
Siswa hanya mengandalkan handout
modul dilengkapi dengan petunjuk
dari guru yang hanya terbatas dengan
untuk belajar sendiri. Dalam hal ini,
materi yang akan dipelajari saja.
siswa
Kemampuan
belajar sendiri tanpa kehadiran guru
tidak
mempunyai
kognitif
siswa
juga
dapat
melakukan
belum terlihat karena masih banyak
secara
siswa yang belum tuntas. Sebaiknya
dikembangkan
siswa tidak hanya diberi handout saja
meningkatkan motivasi siswa dan
sebab handout hanya berisi materi
efektif dalam mencapai kompetensi
yang singkat. Hal ini sebaiknya siswa
yang
diberikan sebuah modul yang menarik
tingkat kompleksitasnya”. Bahan ajar
agar
yang hanya berupa modul belum
siswa
dapat
belajar
secara
langsung.
kegiatan
Modul harus
diharapkan
mampu
sesuai
merancang
dapat berisi uraian yang mudah
tingkat tinggi dalam memecahkan
dimengerti oleh siswa dan modul
permasalahan
tersebut
kehidupan
berisi
sebuah
untuk
dengan
mandiri di rumah. Modul tersebut
dapat
siswa
yang
berpikir
autentik
dalam
sehari-hari
serta
eksperimen sederhana yang membuat
mengaitkannya dengan masyarakat
siswa
dan
ingin
eksperimen
mencoba sederhana
sebuah dirumah.
Modul ini berbeda dengan buku JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
lingkungan. Salah satu model
pembelajaran
yang
berpotensi
melatihkan siswa untuk memecahkan 126
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … permasalahan adalah POE (Predict, Observe,
Explain).
Bahan ajar yang menarik dapat
Model
berupa modul yang dibuat menarik
(Predict,
supaya siswa ingin membacanya dan
Observe, explain) adalah salah satu
tidak bosan untuk mempelajarinya.
alternatif yang dapat digunakan oleh
Bahan ajar ini berupa modul yang
para guru untuk menciptakan suasana
berbasis POE yang berguna untuk
belajar
dan
siswa berfikir secara sains. Modul
berkualitas. Hal ini sesuai dengan
berbasis POE ini akan berisi uraian
hasil penelitiannya Restami (2013)
yang menarik sehingga siswa tidak
yang menunjukkan bahwa “model
bosan
pembelajaran
POE
dapat
mengakibatkan kemampuan kognitif
meningkatkan
pehamaman
konsep
siswa menjadi bertambah. Modul
dengan
berbasis POE terdapat uraian–uraian
model pembelajaran konvensional”.
tentang percobaan sederhana yang
Model pembelajaran POE (predict-
bisa dilakukan siswa secara mandiri.
observe-explain)
Siswa
pembelajaran
POE
yang
menyenangkan
fisika siswa dibandingkan
adalah salah satu
untuk
membacanya
tidak
perlu
yang
melakukan
alternatif yang dapat digunakan oleh
percobaan di laboratorium di sekolah,
para guru untuk menciptakan suasana
siswa dapat melakukan praktikum
belajar
secara mandiri dan sederhana di
yang
menyenangkan
dan
berkualitas. Menurut Ozdemir (dalam widyaningrum, 2013) mengemukakan bahwa
“dalam
meningkatkan
rumah. Berdasarkan uraian di atas, maka
POE
dapat
tujuan penelitian pengembangan ini
pemahaman
konsep
adalah untuk mengembangkan modul
sains siswa”. Hal ini juga didukung
fisika
oleh hasil penelitian Rahayu (2013)
Observe, Explain) yang layak untuk
yang
“model
siswa SMA/MA, untuk mengetahui
mampu
bagaimana tingkat kelayakan modul
hasil
fisika yang dikembangkan dengan
menyatakan bahwa
pembelajaran meningkatkan belajar
POE ketuntasan
siswa secara individual”
(dalam Yulianto, 2014).
berbasis
berbasis
POE
POE
(Predict,
(Predict,
Observe,
Explain) menurut penilaian dari ahli materi, ahli media, ahli bahasa dan
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
127
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … untuk
mengetahui
modul
berbasis
Observe,
keefektivitasan POE
explain)
(Predict,
ditinjau
dari
Kemampuan kognitif siswa.
instrumen,
yaitu
lembar
validasi
modul fisika dan observasi. Lembar validasi modul fisika, merupakan instrumen yang digunakan pada tahap pengujian produk oleh beberapa ahli. Sedangkan lembar observasi adalah
METODE Penelitian
ini
merupakan
instrumen
untuk
meninjau
penelitian pengembangan (Research
keefektivitasan penggunaan modul
and Development). Model penelitian
fisika berbasis POE pada materi
pengembangan
digunakan
usaha dan energi yang ditinjau dari
pengembangan
kemampuan kognitif siswa. Analisis
pengembangan
yang dilakukan pada penelitian ini
adalah
yang
model
prosedural.
Model
prosedural
ini
secara
deskriptif
yaitu dengan cara mengelompokan
menggambarkan alur atau langkah-
jenis-jenis
data
yang
diperoleh
langkah prosedural yang harus diikuti
sehingga peneliti mudah memahami
untuk menghasilkan suatu produk
data dan menarik kesimpulan.
tertentu, dalam penelitian ini produk yang akan dihasilkan adalah modul fisika
berbasis
POE.
Model
HASIL DAN PEMBAHASAN Modul
fisika
(Predict,
berupa urutan langkah-langkah yang
pengembangan ini telah melewati
diikuti secara bertahap dari langkah
tahap validasi ahli yaitu ahli materi,
awal hingga langkah akhir. Model
ahli media,dan ahli bahasa untuk
pengembangan yang dikembangkan
mendapatkan kelayakan dari modul
Thiagarajan (dalam Mulyatiningsih,
fisika yang dikembangkan sebelum di
2014) yaitu “model 4-D. Model ini
uji cobakan dan selanjutnya uji coba
terdiri dari 4 tahap pengembangan,
produk
yaitu define, design, development dan
keefektivitasan penggunaan modul,
dissemination.
yang
hal ini untuk mengetahui seberapa
digunakan dalam mengumpulkan data
besar efektivan penggunaan modul
penelitian ini terdiri dari dua jenis
ditinjau dari kemampuan kognitif
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
yaitu
explain)
POE
pengembangan prosedural biasanya
Instrumen
Observe,
berbasis
hasil
meninjau
128
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … siswa di lapangan dengan modul
rekapitulasi skor dari hasil validasi
fisika
ahli dan hasil uji coba produk.
yang
telah
dikembangkan.
Setelah dilakukan semua hal tersebut, maka revisi produk dapat dilakukan. Tabel 1 hingga tabel 3
merupakan
Tabel 1. Skor validasi modul fisika berbasis POE ahli materi NO
SUB KOMPONEN
1 Cakupan Materi 2 Keakuratan Materi 3 Relevansi 4 Kelengkapan Sajian 5 Penyajian Informasi 6 Penyajian Pembelajaran 7 Kemutakhiran Materi Jumlah skor untuk validasi ahli materi
Presentase dari skor ideal 66,67% 7,5% 87,5% 75% 84,38% 85% 62,50% 80,20%
Kriteria Layak Layak Sangat Layak Layak Sangat Layak Sangat Layak Layak Sangat layak
Tabel 2. Skor validasi modul fisika berbasis POE ahli media Presentase dari No SUB KOMPONEN Kriteria skor Ideal 1 Ukuran fisik modul 87,50% Sangat Layak 2 Tata kulit modul 78,12% Layak Sangat Layak 3 Tipografi kulit modul 81,25% 4 Ilustrasi kulit modul 81,25% Sangat Layak 5 Tata letak isi modul 79,16% Layak 6 Tipografi isi modul 84,37% Sangat Layak 7 Ilustrasi isi modul 71,87% Layak Jumlah skor untuk validasi ahli media 80,30% Sangat Layak
Tabel 3. Skor validasi modul fisika berbasis POE ahli bahasa No
SUB KOMPONEN
Komunikatif Dialogis dan Interaktif Kesesuaian dengan Kaidah 3 Bahasa Indonesia Jumlah Skor untuk validasi ahli bahasa 1 2
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
Persentase dari Skor Ideal
Kriteria
75% 93,75%
Layak Sangat Layak
62,5%
Layak
81,25%
Sangat Layak
129
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … Berdasarkan hasil pengujian dari
media dan ahli bahasa pada materi
beberapa ahli terhadap materi, media
usaha dan energi telah dinyatakan
dan
rata-rata
sangat layak. Berdasarkan data-data
mencapai
tiap ahli di atas, hasil uji kelayakan
80,80% atau terletak pada kriteria
bahan ajar oleh ahli dapat disajikan
“sangat layak”. Hal ini berarti modul
dalam bentuk grafik sperti pada
berbasis POE dalam ahli materi, ahli
gambar 1 di bawah ini.
bahasa
diperoleh
Persentase Kelayakan
persentase seluruh ahli
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
80,20%
Materi
80,30%
81,25%
Media
Bahasa
Aspek Penilaian Gambar 1. Grafik hasil validasi dari beberapa ahli terhadap modul fisika berbasis POE (Predict, Observe, explain) Grafik menunjukkan
pada bahwa
gambar
1
aspek-aspek
bahan ajar telah terpenuhi dengan kriteria sangat layak. Aspek materi memiliki presentase sebesar 80,20%.
persentase tingkat kelayakan bahan ajar adalah sebagai berikut: 80,20% 80,30% 81,25% 80,58% 3
Sesuai
dengan
tabel
range
Aspek media memiliki presentase
persentasi dan kriteria kualitatif bahan
sebesar 87,50%. Dan aspek bahasa
ajar,
memiliki presentase sebesar 81,25%.
pada kriteria sangat layak. Dengan
Dari data tersebut, maka didapat
demikian dapat disimpulkan, bahwa
persentase 80,58% termasuk
ditinjau dari aspek materi, aspek
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
130
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … media, dan aspek bahasa bahan ajar
Skor kefektivitasan penggunaan
berbasis POE pada materi usaha dan
modul
energi
kognitif siswa dapat dilihat pada tabel
yang
telah
dikembangkan
layak untuk dijadikan bahan ajar
ditinjau
dari
kemampuan
4 yang tersaji dibawah ini:
fisika pada materi usaha dan energi untuk SMA kelas XI(sebelas).
No. 1 2 3
Tabel 4. Skor kefektivitasan penggunaan modul ditinjau dari kemampuan kognitif siswa Interval Penilaian Kriteria Jumlah Siswa Persentase 13 ≤ Nilai ≤ 16 Tinggi 19 76% 9 ≤ Nilai ≤ 12 Sedang 6 24% 4 ≤ Nilai ≤ 8 Rendah 0 0 Jumlah 25 100%
rangkuman
berada pada kriteria “sangat layak”.
tabel-tabel di atas yang menyajikan
Hasil dari keefektivitasan penggunaan
hasil analisis persentase tiap aspek
modul yang ditinjau dari kemampuan
penilaian baik dari penilaian validasi
kognitif siswa terlihat bahwa terdapat
ahli maupun penilain observasi. Hasil
76% siswa berada pada kriteria
dari jumlah skor persentase aspek
“tinggi” dan terdapat 24% siswa
penilaian
Berdasarkan
hasil
ahli
materi
berada pada kriteria “sedang”. Hal ini
persentase
sebesar
sesuai dengan pendapat Wicaksono
dari
mendapatkan
80,30% dengan kesimpulan kriteria
(dalam
kelayakan
menyatakan bahwa “keefektivitasan
“sangat
layak”,
hasil
jumlah skor aspek penilaian dari ahli media
mendapatkan
persentase
Suryani,
modul keberhasilan
dilihat yang
2014)
dari dicapai
yang
tingkat siswa
sebesar 80,30% dengan kesimpulan
dengan menggunakan modul. Kriteria
kriteria
pada
keefektivitasan penggunaan modul
kriteria “sangat layak”, hasil jumlah
apabila sekurang-kurangnya 75% dari
skor aspek penilaian dari ahli bahasa
jumlah siswa memperoleh kriteria
mendapat presentase sebesar 81,25%
tinggi”. Dari hasil tersebut maka
dengan kesimpulan kriteria kelayakan
dapat disimpulkan bahwa produk
kelayakan
berada
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
131
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … hasil pengembangan sudah sangat
persentase tersebut berada pada
layak sehingga peneliti memutuskan
kriteria “sangat layak” sehingga
untuk tidak melakukan revisi produk.
dapat dikatakan bahwa modul
Modul fisika berbasis POE produk
fisika
hasil pengembangan ini sudah layak
dikembangkan sudah lengkap.
digunakan dalam pembelajaran di
Modul fisika berbasis POE ini
kelas.
dilengkapi dengan contoh-contoh
Setelah produk awal dirancang dan
soal,
berbasis
latihan
POE
soal,
yang
berpusat
dibuat, selanjutnya pada tahap ini
kepada siswa, materi yang mudah
kegiatan
yang dilakukan validasi
dimengerti
terhadap
rancangan
produk
dengan sajian informasi yang
modul yang telah dibuat. Proses
banyak sehingga sangat layak
validasi dilakukan oleh enam ahli
untuk digunakan dalam proses
yaitu dua ahli materi, dua ahli media
pembelajaran bagi siswa baik
dan dua ahli bahasa. Ahli yang
secara
terpilih adalah tiga dosen dan tiga
arahan guru.
awal
oleh
mandiri
siswa
atau
dan
dengan
dengan
Modul fisika berbasis berbasis
bidangnya. Berdasarkan hasil validasi
POE (Predict, Observe, explain)
ahli
yang
guru
SMA
yang
yang
sesuai
menggunakan
lembar
dikembangkan
telah
validasi oleh beberapa ahli dan
divalidasi oleh ahli media. Data
lembar observasi uji coba pada siswa
skor
yang
kemampuan
kemudian dianalisis. Berdasarkan
kognitif siswa maka data dianalisis
penilaian pada tabel 2 yang
kemudian
terbagi dalam tujuh aspek di atas,
ditinjau
dari
dikorelasikan
dengan
validasi
yang
diperoleh
tafsiran kriteria kelayakan modul.
secara aspek keseluruhan modul
1. Analisis Data Validasi Ahli
fisika
Berdasarkan
penilaian
mendapat
persentase
yang
kelayakan sebesar 80,30%, nilai
terbagi dalam tujuh aspek pada
persentase tersebut berada pada
tabel 1, secara aspek keseluruhan
kriteria “sangat layak” sehingga
modul fisika mendapat persentase
dapat dikatakan bahwa modul
kelayakan sebesar 80,20%, nilai
fisika
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
berbasis
POE
yang 132
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … dikembangkan dapat memenuhi
mempelajari
tata letak kulit modul yang
dikembangkan sehingga sangat
menarik sehingga siswa ingin
layak untuk digunakan dalam
mempelajarinya. Dalam modul
proses pembelajaran bagi siswa
juga
terdapat
baik secara mandiri atau dengan
yang
berwarna,
gambar-gambar hal
tersebut
modul
yang
arahan guru.
membuat siswa ingin mengetahui
Berdasarkan hasil pengujian dari
dan mempelajari modul yang
beberapa ahli terhadap materi,
dikembangkan sehingga sangat
media dan bahasa diperoleh rata-
layak untuk digunakan dalam
rata
proses pembelajaran bagi siswa
mencapai 80,80% atau terletak
baik secara mandiri atau dengan
pada kriteria “sangat layak”. Hal
arahan guru.
ini berarti modul berbasis POE
persentase
seluruh
ahli
Berdasarkan skor validasi ahli
dalam ahli materi, ahli media dan
bahasa yang diberikan terhadap
ahli bahasa pada materi usaha
modul
dan
fisika
berasis
POE
(Predict, Observe, explain), maka data
tersebut
dianalisis.
energi
telah
dinyatakan
sangat layak. 2. Analisis
Data
Keefektivan
Berdasarkan tabel 3 penilaian
Penggunaan Modul
yang terbagi dalam tiga aspek di
Modul
fisika
berbasis
POE
Observe,
explain)
telah
atas, secara aspek keseluruhan
(Predict,
modul fisika mendapat persentase
melalui tahap uji validasi ahli. Hasil
kelayakan sebesar 81,25%, nilai
dari uji validasi di uji cobakan ke
persentase tersebut berada pada
siswa
kriteria “sangat layak” sehingga
penggunaan
dapat dikatakan bahwa modul
penggunaan modul tersebut ditinjau
fisika
yang
dari kemampuan kognitif siswa yang
dapat
terbagi menjadi empat aspek yaitu
yang
pengetahuan, pemahaman, penerapan,
berbasis
dikembangkan memahami
POE siswa
pesan
terkandung dalam modul serta
guna
melihat
keefektivan
modul.
Keefektivan
dan analisis.
siswa dapat termotivasi setelah JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
133
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis …
hasil
Berdasarkan tabel 4 tentang
kelas maupun digunkan belajar secara
observasi
mandiri oleh siswa.
keefektivan
dari
penggunaan modul berbasis POE yang
ditinjau
kognitif
skor
penilaian
dari dari
kemampuan setiap
tersebut
aspek
PENUTUP Kesimpulan
dirata-rata,
Produk hasil pengembangan yang
didapatkan skor aspek keseluruhan
berupa modul fisika POE (Predict,
sebesar
skor
Observe, explain) untuk kelas XI
observasi dari kemampuan kognitif
SMA/MA yang berisi materi usaha
dapat dinyatakan bahwa modul fisika
dan energi. Selanjutnya dilakukan
berbasis POE yang dikembangkan
pengujian yakni uji ahli dan uji
berada pada kriteria “tinggi”. Hal ini
keefektivitasan penggunaan modul.
sesuai dengan pendapat Warsono dan
Hal ini dilakukan untuk mengetahui
Hariyanto (2012: 93) model POE
bagaimana tingkat kelayakan dari ahli
adalah teknik pembelajaran yang
materi, ahli media, ahli bahasa dan
banyak
dalam
keefektivitasan penggunaan modul
pendidikan sains. Teknik ini dilandasi
ditinjau dari kemampuan kognitif
oleh
siswa. Berdasarkan pengujian yang
13.
Berdasarkan
dikembangkan
teori
pembelajaran
konstruktivisme yang beranggapan
telah
bahwa melalui kegiatan melakukan
pengembangan
prediksi, observasi dan menerangkan
persentase kelayakan dari ahli materi
sesuatu
maka
sebesar 80,68%, persentase kelayakan
struktur kognitifnya akan terbentuk
dari ahli media sebesar 80,30%,
dengan baik. Anggapan yang lain
persentase kelayakan bahasa sebesar
adalah bahwa pemahaman siswa saat
81,25%. Keefektivitasan penggunaan
ini
modul
hasil
dapat
pengamatan,
ditingkatkan
melalui
dilakukan
ditinjau
produk
hasil
mendapatkan
dari
kemampuan
interaksinya dengan rekan sebayanya
kognitif siswa, tahap ini merupakan
dalam kelas. Hal ini menunjukan
tahap penggunaan modul berbasis
bahwa modul fisika berbasis POE
POE yang telah divalidasi oleh
dapat digunakan dalam pelajaran di
beberapa ahli. Rata- rata skor yang diperoleh kelas XI IPA 3 adalah 13
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
134
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … dengan kriteria tinggi. Berdasarkan
2.
Saran Diseminasi/Penyebaran
persentase yang didapatkan dari uji
Produk
ahli dan uji keefektivitasan tersebut
Modul
maka
dapat
disimpulkan
bahwa
(Predict,
fisika
berbasis
Observe,
POE
explain)
modul fisika berbasis POE yang
diharapkan dapat digunakan dalam
dikembangkan terletak pada kriteria
pembelajaran
kelayakan “sangat layak”, sehingga
sesungguhnya yaitu dengan jumlah
modul
siswa yang lebih banyak.
dapat
yang telah digunakan
dikembangkan
dalam
kegiatan
pada
kelas
3. Saran Pengembangan Lanjutan
pembelajaran di kelas. Modul fisika
Produk
berbasis POE dikatakan sangat layak
Modul
fisika
berbasis
POE
karena telah melalui tahapan uji ahli
(Predict, Observe, explain) ini hanya
dan uji keefektivitasan.
dikembangkan pada materi usaha dan energi,
sehingga
diharapkan
ada
Saran
pengembangan pada materi pelajaran
1. Saran Keperluan Pemanfaatan
fisika yang lain. Modul fisika berbasis POE
Produk Dalam
penggunaan
produk
ini
kemampuan
hanya
ditinjau
kognitif
dari siswa
modul fisika berbasis POE (Predict,
diharapkan ditambahkan kolom kritik
Observe,
adanya
dan saran tentang penggunaan modul
persiapan yang matang dari guru.
oleh siswa di dalam modul. Perlu
Guru
dahulu
melakukan penelitian tindakan sejenis
mengarahkan siswa untuk memahami
dengan subjek penelitian yang lebih
pengetahuan prasyarat yang wajib
banyak dan rentang waktu yang lebih
dipahami oleh siswa sebelum masuk
panjang dengan karakteristik siswa
ke metode POE (Predict, Observe,
yang
explain). Dengan alasan, siswa belum
memperoleh hasil yang lebih baik.
explain)
harus
mengenal
perlu
terlebih
metode
tersebut
berbeda/tertentu
untuk
perlu
adaptasi dalam melakukan kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran.
Asyhar, Rayandra. Mengembangkan
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
2011.
Kreatif Media 135
Aria Tanti. W. S., Dedy. H. A.– Pengembangan Modul Berbasis … Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. Mulyatiningsih, Endang. 2014. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Restami M. P, K. Suma, dan M. Pujani. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran POE (PredictObserveexplaint) Terhadap Pemahaman Konsep Fisika Dan Sikap Ilmiah Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, volume 3. Suryani, Tatang, dan Rachman. 2014. Pengembangan Modul Kimia Reaksi Reduksi Oksidasi Kelas X SMA. J.Pen.Pend.Kim,2014,1 (1), 18-28. Warsono, dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Widyaningrum, Ratna, Sarwanto, dan Puguh, Karyanto. 2013. Pengembangan Modul Berorientasi POE(Predict, Observe, Explain) Berwawasan Lingkungan Pada materi Pencemaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal BIOEDUKASI. ISSN: 1693-2654. Volume 6, Nomor 1 Halaman 100-117, Februari 2013.
JPF. Vol. IV. No. 2. September 2016
136