Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DIDUKUNG MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BERBAGAI PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK (ANGIN DAN HUJAN) PADA SISWA KELAS IV SDN GEDANGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi PGSD
OLEH :
NIA CHOIRUN NISA NPM : 12.1.01.10.0238
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI 2016
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DIDUKUNG MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BERBAGAI PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK (ANGIN DAN HUJAN) PADA SISWA KELAS IV SDN GEDANGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
NIA CHOIRUN NISA 12.1.01.10.0238 FKIP – PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
[email protected] Alfi Laila S.Pd.I, M.Pd dan Agus Widodo S.Pd, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK: Nia Choirun Nisa: Pengaruh Model Discovery Learning Didukung Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Berbagai Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik (Angin dan Hujan) Permasalahan peneliti adalah (1) Apakah Model Discovery Learning tanpa didukung media audio visual berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin dan hujan) pada siswa? (2) Apakah Model Discovery Learning dengan didukung media audio visual berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin dan hujan) pada siswa? (3) Apakah ada perbedaan pengaruh antara menggunakan Model Discovery Learning tanpa didukung media audio visual dibanding dengan Model Discovery Learning dengan didukung media audio visual terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin dan hujan) pada siswa? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Post test-Only Control Design dan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN Gedangan yang terdiri dari dua kelompok yaitu kontrol 22 siswa dan eksperimen 22 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan multi of choice. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Penggunaan Model Discovery Learning tanpa didukung media audio visual berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik. (2) Penggunaan Model Discovery Learning dengan didukung media audio visual sangat berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik. (3) Ada perbedaan pengaruh antara Model Discovery Learning tanpa didukung media audio visual dibanding Model Discovery Learning dengan didukung media audio visual sangat berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik. Berdasarakan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Tujuan pokok penggunaan pembelajaran Discovery didukung dengan media audio visual adalah untuk belajar memecahkan masalah. Oleh sebab itu guru sebagai pelaksana pembelajaran harus mengutamakan proses yang mendukung terciptanya suasana diskusi. (2) Guru harus meneliti terus menerus, untuk membuktikan apakah pembelajaran Discovery didukung dengan media audio visual sesuai dengan seluruh karakteristik materi dan karakteristik siswa. Kata kunci : Model Discovery Learning, Media Audio Visual, Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik (Angin dan Hujan). Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
merupakan suatu proses penemuan (Sri
LATAR BELAKANG Hakikat pembelajaran Sains yang
Sulistyorini, 2007: 39).
didefinisikan sebagai ilmu tentang alam
Hasil belajar IPA yang dicapai
yang dalam Bahasa Indonesia disebut
oleh peserta didik di Indonesia yang
dengan Ilmu Pengetahuan Alam, dapat
tergolong
diklasifikasikan menjadi tiga bagian,
banyak faktor, yaitu karakteristik peserta
yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam sebagai
didik
produk,
Dari
membaca, motivasi belajar, minat dan
komponen ini, Sutrisno, 2007 dalam
konsep diri, strategi belajar, tingkat
(Ahmad
167)
kehadiran dan rasa memiliki, Hayat dan
menambahkan “bahwa IPA juga sebagai
Yusuf dalam (Asih Widi Wisudawati,
prosedur dan IPA sebagai teknologi”.
2010: 11). Faktor yang sangat penting
Akan tetapi, penambahan ini bersifat
adalah lingkungan belajar peserta didik
pengembangan dari ketiga komponen di
dalam bentuk strategi yang diciptakan
atas, yaitu pengembangan prosedur dari
guru.
proses, sedangkan teknologi dari aplikasi
mengoptimalkan potensi-potensi yang
konsep dan prinsip-prinsip IPA sebagai
dimiliki
produk.
mempelajari IPA dan menggunakan
proses
Susanto,
Ilmu merupakan yang
dan
sikap.
2014:
Pengetahuan mata
pelajaran
dimaksudkan
Alam di
agar
SD
rendah
dan
dipengaruhi
keluarga,
Dalam
kemampuan
upaya
peserta
oleh
didik
untuk
dalam
konsep IPA tersebut dalam memahami lingkungan.
siswa
Pembelajaran
IPA seharusnya
mempunyai pengetahuan, gagasan dan
bisa membuat siswa merasa senang
konsep yang terorganisasi tentang alam
karena
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman
disekitar yang dialaminya tetapi masih
melalui serangkaian proses ilmiah antara
saja
lain
dan
memahaminya. Namun kenyataannya
IPA
hasil belajar IPA pada kompetensi dasar
penyelidikan,
penyajian
penyusunan
gagasan-gagasan.
belajar
siswa
dengan
ada
yang
kurang
berhubungan dengan cara mencari tahu
mendeskripsikan
tentang alam secara sistematis. Sehingga
perubahan lingkungan fisik (angin dan
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
hujan) masih rendah. Dari rata-rata hasil
sistematis
hanya
50% masih banyak siswa yang mendapat
penguasaan kumpulan pengetahuan yang
nilai di bawah KKM (75), dikarenakan
berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
siswa kurang memahami penjelasan dan
prinsip-prinsip
siswa
dan
IPA
saja,
bukan
tetapi
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
juga
kurang
berbagai
kehidupan
meneliti
penyebab
dalam
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengerjakan soal yang diberikan oleh
sedangkan
guru, sehingga hasilnya masih kurang
pembimbing atau memberikan petunjuk
maksimal.
cara memecahkan masalah itu. Dengan
Untuk mengatasi permasalahan kurang
berhasilnya
guru
guru
menggunakan
berperan
model
sebagai
Discovery
dalam
Learning pengembangan kognitif siswa
pemilihan model pembelajaran yang
akan lebih terarah dan dalam kehidupan
menarik dan dapat memicu siswa untuk
sehari-hari dapat diaplikasikan secara
ikut serta secara aktif dalam kegiatan
motorik sehingga pemahaman siswa
belajar
tentang suatu konsep dapat tercapai.
mengajar
yaitu
pembelajaran
aktif.
pembelajaran
aktif
model
Pada
dasarnya
adalah
suatu
Discovery Learning merupakan model
yang
digunakan
untuk
pembelajaran yang mengajak peserta
memecahkan masalah secara intensif
didik untuk belajar secara aktif. Dimana
dibawah
peserta didik diajak untuk turut serta
Discovery Learning, guru membimbing
dalam proses pembelajaran, tidak hanya
peserta
mental akan tetapi juga melibatkan fisik.
memecahkan suatu masalah. Discovery
Salah satu model pembelajaran aktif
Learning
yang dapat mengatasi permasalahan
pembelajaran kognitif yang menuntut
tersebut
guru lebih kreatif menciptakan situasi
yaitu
model
Discovery
Learning.
pengawasan
didik
untuk
guru.
mejawab
merupakan
Pada
atau
model
yang dapat membuat peserta didik
Penggunaan
Discovery
belajar aktif menemukan pengetahuan
Learning guru berusaha meningkatkan
sendiri. Bruner, 1996 dalam (Endang
aktivitas siswa dalam proses belajar
Mulyatiningsih,
mengajar. Model Discovery Learning
menyarankan “agar peserta didik belajar
merupakan salah satu metode yang
melalui
memungkinkan para anak didik terlibat
dengan konsep-konsep dan prinsip yang
langsung
belajar
dapat
mampu
mengarah pada kegiatan eksperimen”.
dalam
mengajar,
model
kegiatan
sehingga
2013:
keterlibatannya
menambah
235-236)
secara aktif
pengalaman
dan
menggunakan proses mentalnya untuk
Media yang digunakan dalam
menemukan suatu konsep atau teori
pembelajaran untuk meningkatkan agar
yang dipelajari (Mohamad Takdir Ilahi,
pelajaran dapat berjalan dengan baik
2012: 33-34). Dalam model Discovery
dengan
Learning
dalam
visual, dengan menggunakan media
menemukan
pembelajaran akan semakin dimengerti
siswa
memecahkan
lebih
aktif
untuk
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
menggunakan
media
audio
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
oleh
siswa,
siswa
membayangkan melihatnya pembelajaran
dasar
dari
hanya
besar dan kelompok kecil, kelompok
siswa
dapat
heterogen, maupun perorangan.
langsung.
Media
tetapi
secara
melengkapi
tidak
audio
visual
dapat
II.
METODE PENELITIAN
pengalaman-pengalaman siswa
ketika
berdiskusi, berpraktik
membaca,
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
dua
variabel,
yaitu
dan lain-lain.
variabel bebas dan variabel terikat.
Video dapat menggantikan alam sekitar
Variabel Bebas adalah variabel yang
dan bahkan dapat menunjukkan objek
dianggap
yang secara normal sulit untuk dilihat,
terjadinya pengubahan pada variabel
seperti terjadinya hujan.
terikat. Variabel bebas pada penelitian
menjadi
penyebab
bagi
Media Audio visual, yaitu jenis
ini yaitu: Pengaruh model Discovery
media yang selain mengandung unsur
Learning tanpa didukung media audio
suara juga mengandung unsur gambar
visual (kelompok kontrol). Pengaruh
yang bisa dilihat, misalnya rekaman
model
video, berbagai ukuran film, slide suara,
didukung media audio visual (kelompok
dan lain sebagainya. Kemampuan media
eksperimen). Variabel terikat adalah
ini dianggap lebih baik dan lebih
variabel yang dipengaruhi oleh variabel
menarik,
bebas,
sebab
mengandung
kedua
Discovery
yang
Learning
dalam
eksperimen
unsur jenis media yang pertama dan
pengubahnya
kedua.
yang
mengetahui efek dari suatu perlakuan.
materi
Pada penelitian ini variabel terikatnya
penyebab
adalah: “Kemampuan mendeskripsikan
Media
pembelajaran
digunakan
dalam
mendeskripsikan
berbagai
yang
dengan
diukur
perubahan lingkungan fisik (angin dan
berbagai
hujan) adalah media audio visual karena
lingkungan fisik (angin dan hujan)”
dalam materi tersebut menuntut siswa
penyebab
untuk
Penelitian
ini
perubahan
menggunakan
untuk memahami secara baik tentang
pendekatan kuantitatif dengan alasan
berbagai
perubahan
semua penelitian tersaji dalam bentuk
lingkungan fisik (angin dan hujan).
numerik, karena memudahkan untuk
Media
dapat
memperoleh jawaban kuantitatif (pasti).
menggambarkan suatu proses secara
Teknik penilaian disini merupakan cara
tepat yang dapat disaksikan berulang-
yang
ulang. Di samping itu media audio visual
melakukan penelitian guna mencapai
dapat ditunjukkan kepada kelompok
tujuan yang diinginkan. Adapun pada
penyebab
audio
visual
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
digunakan
peneliti
untuk
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penelitian
ini
eksperimen
menggunakan
menggunakan
III.
HASIL DAN KESIMPULAN
2
Dari data yang diperoleh untuk
1
hasil analisis setelah dilakukan post test
merupakan kelas eksperimen yang diajar
terhadap kemampuan mendeskripsikan
menggunakan
berbagai
kelompok
yang
teknik
penelitian.
Kelompok
model
pembelajaran
penyebab
perubahan
Discovery Learning dengan didukung
lingkungan fisik (angin dan hujan) pada
media audio visual. Sedangkan kelas
siswa SDN GedanganTahun Pelajaran
kontrol adalah kelompok 2 yang diajar
2015/2016 yaitu dengan menerapkan
dengan menggunakan model Discovery
model
Learning tanpa didukung dengan media
didukung media audio visual dan dengan
audio visual. Desain sebagai berikut :
didukung
Posttest-Only Control Design (Sugiyono (2013: 114) )
Discovery
media
Learning
audio
tanpa
visual
menunjukkan hasil yang baik. Data statistik kelas eksperimen dan kelas kontrol
Posttest-Only Control Design R
X
R
O2 O4
kontrol
eksperimen
Valid
22
22
Missing
0
0
Mean
72.73
84.32
Median
72.50
85.00
Mode
70a
75a
Std. Deviation
6.677
7.448
penggunaan model Discovery
Variance
44.589
55.465
Learning dengan didukung
Range
25
25
Minimum
60
75
Maximum
85
100
Sum
1600
1855
Keterangan : R
N
: Kelompok eksperimen yang dipilih secara random
R
Statistics
: Kelompok kontrol yang dipilih secara random
X
: Pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu
media audio visual O2
: Pengaruh adanya perlakuan terhadap kelas eksperimen
O4
: Pengaruh terhadap kelas kontrol
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dari hasil data yang diperoleh pada tabel dapat diketahui bahwa rata–rata nilai
Histogram Hasil Belajar Kelas Eksperimen
mean, median dan modus kelompok kelas kontrol yaitu mean (72,73), median (72,50) dan modus (70). Sedangkan rata rata–rata nilai mean, median dan modus kelas eksperimen yaitu mean (84,32), median (85,00) dan modus (75).
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar diagram
4.2
tersebut
dapat
diketahui
frekuensi perolehan nilai 75 sebanyak 5. Frekuensi perolehan nilai 80 sebanyak 5. Frekuensi perolehan nilai 85 sebanyak 4. Frekuensi perolehan nilai 90 sebanyak 5. Frekuensi perolehan nilai 95 sebanyak 2. Frekuensi perolehan nilai 100 sebanyak 1. Jadi dapat disimpulkan siswa yang mencapai nilai KKM 75 sebanyak 95%. Hasil Uji Normalitas
Histogram Hasil Belajar Kelas Kontrol
Tests of Normality
Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar diagram
4.1
tersebut
dapat
Kolmogorov-
diketahui
a
Smirnov
Shapiro-Wilk
frekuensi perolehan nilai 60 sebanyak 1. Kela Stat
Frekuensi perolehan nilai 65 sebanyak 4.
s
Stat
istic Df Sig. istic Df
Sig.
Frekuensi perolehan nilai 70 sebanyak 6. Frekuensi perolehan nilai 75 sebanyak 6. Frekuensi perolehan nilai 80 sebanyak 3.
nil Kont
.15
ai rol
9
Frekuensi perolehan nilai 85 sebanyak 2.
Eksp
Jadi dapat disimpulkan siswa yang mencapai
erim
.17
en
nilai KKM 75 sebanyak 50%.
4
22
22
.15 .94 8
7
.08 .91 4
9
22 .271
22 .073
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan
tabel tersebut, dapat
diketahui jumlah sampelnya yaitu 44 atau kurang
dari
menggunakan
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
50
sehingga
Shapiro-Wilk.
peneliti Kriteria
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengujiannya adalah bila nilai Sig>0,05
One-Sample Test
maka berdistribusi normal, sedangkan bila Test Value = 0
Sig<0,05 maka berdistribusi tidak normal. Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa kelas
95% Confidence Interval of the
Eksperimen 0,159>0,05 sedangkan kelas kontrol 0,174>0,05. Jadi kesimpulanya kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-
T
Df
Sig.
Mean
(2-
Differ
Difference
tailed) ence
Lower
Upper
sama berdistribusi normal. Control 51.08
21
5
Hasil Uji Homogenitas
.000
72.72 727
69.7666 75.6879
Test of Homogeneity of Variances Hasil uji t menggunakan SPSS Nilai didapatkan hasil kelompok kontrol (t= Levene
51,085, sig= 0,000). Berdasarkan nilai
Statistic
df1
df2
Sig. signifikasi menunjukkan 0,000 < 0,05
.425
1
42
.518
berarti ada pengaruh signifikan model Discovery Learning tanpa didukung media
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa
audio visual.
hasil uji homogenitas dengan menggunakan Uji Hipotesis 2
levene’s statistic signifikansi sebesar 0,425. Karena signifikansi lebih dari 0,05 dapat disimpulkan
bahwa
data
One-Sample Test
tersebut
mempunyai varian yang sama. Angka levene
Test Value = 0
Statistic menunjukkan bahwa semakin kecil nilainya
maka
semakin
95% Confidence
besar
Sig.
homogenitasnya. Untuk df1 diperoleh dari jumlah
kelompok
data-1
yaitu
T
sedangkan df2 diperoleh dari jumlah data – Eksp erime
Uji Hipotesis 1
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
Difference
taile Differ
2-1=1
jumlah kelompok data yaitu 44 -2 = 42
Interval of the
(2- Mean
n
53.1 03
Df
d)
21 .000
ence
Lower
Upper
84.31 81.016 87.620 818
1
2
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hasil uji t menggunakan SPSS
Independent Samples Test
didapatkan hasil kelompok kontrol (t= Levene'
53,103, sig= 0,000). Berdasarkan nilai
s Test for
signifikasi menunjukkan 0,000 < 0,05 berarti ada pengaruh
Equalit y of
sangat signifikan
Varianc es
model Discovery Learning dengan didukung
t-test for Equality of Means 95%
media audio visual.
Confidenc e Interval
Hasil Uji t
of the
Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, dapat diketahui angka signifikan 0.518 artinya
Si
angka signifikansi lebih besar daripada taraf signifikan 5%
(0.518 < 0.05) maka data
diambil
subjek
dari
penelitian
yang
homogen. Kemudian untuk Uji t diketahui
F
varia nces assu
dasar
med
keputusan
jika
probabilitas <0.05 , maka Ho ditolak dan
Equal
jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima.
varia
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
nces
Sig. (2-tailed) 0.000<0.05 maka Ho ditolak.
Std. Difference
(2-
Error
n
tailed Differ Differ Low Upp
g.
T
Df
)
ence ence
er
er
nilai Equal
Sig. (2-tailed) sebesar 0.000. Berdasarkan pengambilan
Sig. Mea
.42 .5 5.43 5 18
5
42 .000
5.43 41.
not
5 509
.000
11.5 2.132 7.28 9091
58 718
11.5 2.132 7.28 9091
58 567
assu
15.8 946 4
15.8 961 4
med
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
pada
BAB
IV
dapat
disimpulkan sebagai berikut. 1. Kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin dan hujan) menggunakan model Discovery Learning tanpa didukung media audio visual pada siswa kelas IV Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SDN Gedangan Kecamatan Karangrejo
Kabupaten
Kabupaten
Pelajaran 2015/2016”.
Tulungagung
Tahun
Tulungagung
Tahun
Pelajaran 2015/2016 dinyatakan kurang mampu. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata–rata yang cenderung rendah, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di
IV.
DAFTAR PUSTAKA Agustiana, IGAT dan Tika, IN. 2013. Konsep Dasar IPA Aspek Fisika
bawah KKM 75 dengan rata-rata nilai
dan Kimia. Yogyakarta: Ombak.
yang diperoleh kelas kontrol adalah
Arsyad,
72.73.
2007.
Media
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
2. Kemampuan mendeskripsikan berbagai
Grafindo Persada.
penyebab perubahan lingkungan fisik (angin dan hujan) menggunakan model
Azhar.
Haryano. 2013. Pembelajaran IPA yang
Discovery Learning dengan didukung
Menarik
media audio visual pada siswa kelas IV
dan
Mengasyikkan.
Yogyakarta: Kepel Press.
SDN Gedangan Kecamatan Karangrejo Kabupaten
Tulungagung
Tahun
Illahi,
M.T.
2012.
Pembelajaran
Pelajaran 2015/2016 dinyatakan mampu.
Discovery Strategy dan Mental
Hal ini dibuktikan dengan nilai rata–rata
Vacation Skill. Yogyakarta: Diva
yang cenderung lebih tinggi, banyak
Press.
siswa yang memperoleh nilai di atas KKM 75 dengan rata-rata nilai yang diperoleh
kelas
eksperimen
Sugiyono.
3. Berdasarkan hasil analisis data dapat “ada
pengaruh
sangat
signifikan penggunaan model Discovery Learning dengan didukung media audio visual
Penelitian Terapan Bidang
adalah
84,32. disimpulkan
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode
terhadap
mendeskripsikan
berbagai
kemampuan penyebab
2010.
Metode
pendidikan
Penelitian pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia.
perubahan lingkungan fisik (angin dan hujan) pada siswa kelas IV SDN Gedangan
Kecamatan
Karangrejo
Wisudawati, WA dan Sulistyowati E. 2014. Metodeologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Nia Choirun Nisa| 12.1.01.10.0238 FKIP - PGSD
simki.unpkediri.ac.id || 12||