Pengaruh Modal Kerja Fungsional Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes Oleh : Ir. H. Iskandar, SH, MM Result of research concluded that there are influence which [is] signifikan [among/between] functional working capital participation to rest of result of Bhakti Tani Responsibility SubProvince usahaKUD of Brebes, year 2008 - 2012 for the business unit of waserda ( super market). Pursuant to statistical analysis [of] simple correlation coefficient, obtained [by] [of] correlation coefficient ( r) = 0,976 with interpretation " high". Category " high" here because of make-up of functional working capital which used as maximum to obtain;get net income. price of Thitung = 7,765 compared to price of ttabel for mistake 5% with degree of freedom ( dk) = 5 - 2 = 3 obtained [by] t-tabel = 3,182. Thereby because t-hitung ( 7,765) > t-tabel ( 3,182) hence [Is] ha accepted and Ho [in] refusing meaning influence both [of] variable of signifikan ( having to mean). From result of calculation of Y regresi = - 10.072.039,111 + 0,011X meaning that if functional working capital there is no hence net income will be downhill equal to Rp.10.072.039,111, and if happened increase of functional working capital equal to Rp. 1.000,00 hence will happened increase of net income equal to Rp.11,00. This Matter [of] show that functional working capital have an effect on to increase of net income equal to Rp11,00.
Pendahuluan Koperasi sebagai sebuah badan hukum didirikan atas kesatuan organisasi yang terdiri dari modal dari simpanan anggota dan tenaga yang bertujuan untuk mencari keuntungan dalam rangka kesejahteraan anggota. Ada bermacam-macam unit usaha dalam koperasi seperti unit usaha simpanpinjam dan unit usaha pengadaan barang keperluan anggota atau biasa disebut unit waserda(warung serba ada). Modal yang diperlukan oleh koperasi yang bergerak dalam unit usaha waserda (warung serba ada) digunakan untuk membiayai operasi sehari-hari proses perdagangan barang/jasa gunamemperoleh profit/laba atau SHU dari usahanya. Kesalahan dalam mengalokasikan modal kerja untuk operasional koperasi, analisis yang salah akan merugikan koperasi. Maka perlu bagi para pengurus koperasi untuk dapat menggunakan modalkerja sebaik-baiknya. Modal kerja fungsional jika digunakan sebaik-baiknya dan dengan analisis yang cermat salah satufungsinya dapat digunakan untuk pembiayaan dan peningkatan hasil penjualan, misalnya untukdialokasikan untuk persekot pembelian barang. Dengan demikian dapat diasumsikan jika modalkerja fungsional meningkat maka hasil penjualan juga meningkat, jika modal kerja fungsional turunmaka hasil penjualan juga turun. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain 1. Untuk mengetahui pengaruh modal dengan sisa hasil usaha padaKUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara modal kerja fungsional dengan sisa hasil usaha padaKUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes. Manfaat Penelitian 1. Bagi KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes a.
Bagi pengurus maupun anggota, untuk dapatdigunakan sebagai masukan informasi mengenai penggunaan modal dalamkaitannya untuk meningkatkan sisa hasil usaha.
b.
Bagi pengurus agar dapat mengalokasikan dana modal sefektif danseefisien mungkin dalam pengembangan koperasi.
2. Bagi Pengembangan Ilmu dan Pengetahun Penelitian ini dapat dipakai sebagai refernsi untuk penelitian selanjutnya Kajian Pustaka dan Hipotesis Pengertian Koperasi Istilah koperasi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris, co = bersama, operation = usaha,koperasi berarti usaha bersama. Muhammad Hatta (1982:1) memberikan pengertian koperasisebagai berikut: “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomiberdasarkan tolong-menolong, dan gerakan koperasi adalah perlambang bagi pengharapan kaumekonomi lemah, berdasarkan
helpself
dan
tolong
menolong
di
antara
angota-anggotanya,
yangmelahirkan rasa percaya diri sendiri dan persaudaraan, koperasi merupakan semangat barusemangat tolong diri sendiri”. Modal Kerja Fungsional Modal kerja fungsional dalam koperasi yang bergerak dalam unit usaha waserda (warung serba ada) merupakan suatu modal yang difungsikan untuk memperoleh pendapatan (income), ada pula yang digunakan untuk memperoleh keuntungan.
Sisa Hasil Usaha Pada koperasi yang bergerak dalam usaha waserda (warung serba ada) seperti yang terdapat pada KUD Bhakti Tani Kabupaten Brebes yang dijadikan obyek penelitian ini maka yang dimaksud dengan hasil penjualan berarti hasil keseluruhan dari jumlah penjualan barang atau jasa pada kegiatan unit usaha koperasi yang dihitung dari jumlah pendapatan uang yang diperoleh. Hipotesis Berdasarkan atas uraian teori tersebut maka hipotesis penelitian ini adalah 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara modal kerja fungsional dengan sisa hasil usaha pada KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes. 2. Modal kerja fungsional mempunyai pengaruh yang positif dan besar terhadap hasil penjualan pada KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes. Metode Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian studi kasus padaKUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes. Sumber data yang digunakan adalah Neraca dan Laporan Rugi Laba dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Teknik Analisis 1. Dalam penelitian ini penulis menggunakan statistik koefisien korelasi sederhana. Rumus yang digunakan berdasarkan Suharsimi Arikunto (1983:151) adalah:
rxy
n( XY ) ( X )( Y ) {n( X 2 ) ( X )2 }{n( Y 2 ) ( Y )2 }
rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y x
= Modal Kerja Fungsional
y
= Sisa Hasil Usaha
n
= Jumlah tahun.
Jika r (hitung) < r (tabel) maka Haditolak dan menerima Ho. 2. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hipotesis variabel bebas terhadap variabel terikat digunakananalisis statistika uji - t. Rumus uji t (t – tes) menurut Sugijono (2000:214) sebagai berikut :
r n 2
t Harga t
1 r2 hitung
tersebut selanjutnya dibandingan dengan harga t
tabel.
Untuk
kesalahan 5% denganderajat kebebasan (dk) = n - 2. Dengan hipotesis :Ha diterima, apabila t
lebih besar dari t
hitung
tabel,
yang berarti hubungan kedua
variabel signifikan(mempunyai keberartian). Ho diterima. Apabila t hitung lebih kecil dari t
tabel,
yang berarti hubungankedua variabel tidak signifikan (tidak
mempunyai keberartian). 3. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja fungsional dengan sisa hasil usahadigunakan alat analisis statistik yaitu regresi sederhana. (Sudjana, 2002) Y = a + bx Keterangan a
= konstanta
b
= koefisien regresi
X
= modal kerja fungsional
Y
= sisa hasil usaha
Hasil Penelitian dan Pembahasan Modal Kerja Modal kerja fungsional selama lima tahun buku pada KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes sebagai berikut : Tabel 1. Modal Kerja Fungsional
KUD Bhakti
Tani
Ketanggungan
Kabupaten Brebes, Tahun 2008 sampai dengan 2012 Tahun
Aktiva Lancar (Rp)
Penyusutan
Modal Kerja
Aktiva Tetap
Fungsional
(Rp)
(Rp)
Kenaikan / Penurunan (Rp)
Kenaikan / Penurunan (%)
1
2
3
4
5
2008
3.729.392.706,59
12.844.160,55
3.742.236.867,14
-
-
2009
4.413.767.206,59
10.887.719,30
4.424.654.925,89
682.418.058,75
18,24%
2010
3.656.027.468,59
11.395.299,30
3.667.422.767,89
-757.232.158,00
-17,11%
2011
3.965.701.959,59
11.523.199,30
3.977.225.158,89
309.802.391,00
8,45%
2012
4.898.858.893,50
10.227.208,70
4.909.086.102,20
931.860.943,31
23,43%
Jumlah
20.663.748.234,86
56.877.587,15
20.720.625.822,01
1.166.849.235,06
33,00%
Rerata
4.132.749.646,97
11.375.517,43
4.144.125.164,40
291.712.308,77
8,25%
Sumber : diolah dari Neraca KUD Bhakti Tani KetanggunganKabupaten Brebes, 2013
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa perkembangan modal kerja fungsional, pada KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebesyang mempunyai anggota koperasi berjumlah 235 orang. Pada tahun 2008 diperoleh modal kerja fungsional Rp 3.742.236.867,14 kemudian pada tahun 2009 ada kenaikan modal kerja fungsional
sebesar Rp 682.418.058,75(18,24%) menjadi Rp4.424.654.925,89. Tahun 2010 terdapat penurunan modal kerja fungsional Rp.757.232.158,00 (17,11%) menjadi Rp.3.667.422.767,89. Tahun 2011mengalamikenaikan lagimodal kerja fungsional sebesar Rp
309.802.391,00 (8,45%) menjadi Rp. 3.977.225.158,89. Selanjutnya
tahun 2012 terdapat kenaikan modal kerja fungsional sebesar Rp 931.860.943,310 (23,43%) menjadi Rp4.909.086.102,01. Kenaikan disebabkan naiknya anggota yang aktif dalam simpan pinjam dan naiknya anggota dalam melakukan pembelanjaan pada koperasi. Sisa Hasil Usaha Jumlah sisa hasil usaha KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebestahun 2008 sampai tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 2. Sisa hasil usahaKUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes, Tahun 2008 – 2012.
Tahun
1
Sisa Hasil Usaha (Rp) 2
Kenaikan/
Kenaikan/
Penurunan
Penurunan
(Rp)
(%)
3
4
2008
12.735.768,36
-
2009
14.379.045,96
1.643.277,60
12,90%
2010
14.721.492,99
342.447,03
2,38%
2011
14.687.067,61
-34.425,38
-0,23%
2012
15.355.582,55
668.514,94
4,55%
Jumlah
71.878.957,47
2.619.814,19
19,60%
Rerata
14.375.791,49
654.953,55
4,90%
Sumber : diolah dari laporan R/L KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa perkembangan sisa hasil usaha dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008sisa hasil usahayang diperoleh adalah sebesar Rp12.735.768,36. Pada tahun 2009 ada kenaikan sisa hasil usahasebesar Rp 1.643.277,60 (12,90%) menjadi Rp14.379.045,96. Pada tahun 2010 ada kenaikansisa hasil usahasebesar Rp342.447,03 (2,38%) menjadi Rp. 14.721.492,99. Pada tahun 2011 ada penurunansisa hasil usahasebesar Rp34.425,38 (0,23%) menjadi Rp14.687.067,61. Pada tahun 2012 ada kenaikan sisa hasil usahasebesar 668.514,94 (4,55%) menjadi Rp15.355.582,55. Hasil perhitungan yang didapat adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi modal kerja fungsional terhadap sisa hasil usahaKUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes, tahun 2008 – 2012 untuk unit usaha waserda (warung serba ada). Berdasarkan analisis statistik koefisien korelasi sederhana, diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,976 dengan interpretasi “tinggi”. Kategori “tinggi” disini disebabkan oleh peningkatan modal kerja fungsional yang digunakan semaksimal mungkin untuk memperoleh sisa hasil usaha. Harga thitung = 7,765 dibandingkan dengan harga ttabel untuk kesalahan 5% dengan derajat kebebasan (dk) = 5 – 2 = 3 diperoeh ttabel = 3,182. Dengan demikian karena thitung (7,765) > ttabel (3,182) maka Ha diterima dan Ho di tolak yang berarti pengaruh kedua variabel signifikan (mempunyai keberartian). Dari hasil perhitungan diperolehY = -10.072.039,111 + 0,011X yang berarti bahwa jika modal kerja fungsional itu tidak ada maka sisa hasil usahaakan menurun sebesar Rp.10.072.039,111, dan jika terjadi kenaikan modal kerja fungsional sebesar Rp. 1.000,00 maka akan terjadi kenaikan sisa hasil usahasebesar Rp.11,00. Hal ini menunjukan bahwa modal kerja fungsional berpengaruh terhadap kenaikan sisa hasil usaha sebesar Rp11,00. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari hasil penulisan di atas, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan antara lain:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara partisipasi modal kerja fungsional terhadap sisa hasil usahaKUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes, tahun 2008 – 2012 untuk unit usaha waserda (warung serba ada). Berdasarkan analisis statistik koefisien korelasi sederhana, diperoleh koefisien korelasi (r) = 0,976 dengan interpretasi “tinggi”. Kategori “tinggi” disini disebabkan oleh peningkatan modal kerja fungsional yang digunakan semaksimal mungkin untuk memperoleh sisa hasil usaha. Harga thitung = 7,765 dibandingkan dengan harga ttabel untuk kesalahan 5% dengan derajat kebebasan (dk) = 5 – 2 = 3 diperoeh ttabel = 3,182. Dengan demikian karena thitung (7,765) > ttabel (3,182) maka Ha diterima dan Ho di tolak yang berarti pengaruh kedua variabel signifikan (mempunyai keberartian). 2. Dari hasil perhitungan diperolehY = -10.072.039,111 + 0,011X
yang berarti
bahwa jika modal kerja fungsional itu tidak ada maka sisa hasil usahaakan menurun sebesar Rp.10.072.039,111, dan jika terjadi kenaikan modal kerja fungsional sebesar Rp. 1.000,00 maka akan terjadi kenaikan sisa hasil usaha sebesar Rp.11,00. Hal ini menunjukan bahwa modal kerja fungsional berpengaruh terhadap kenaikan sisa hasil usahasebesar Rp11,00. Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah disimpulkan di atas maka penulis akan memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebesbaik pengurus maupun anggotanya untuk dapat memahami arti pentingnya penggunaan modal kerja fungsional dalam rangka untuk meningkatkan sisa hasil usaha, dengan demikian dapat mengambil sikap dan langkah-langkah untuk mengembangkan koperasi terutama pada unit usaha pertokoan dan persewaanserta para pengurus koperasi secara efektif dan efisien melakukan pengelolaan modal kerja fungsional dalam rangka untuk mendapatkan penghasilan atau pendapatan koperasi. Misalnya dengan membelanjakan barang yang sangat dibutuhkan oleh anggota, membuka unit usaha baru yang betul-betul bisa menguntungkan dan berguna dalan jangka panjang, memasukkan sebagian modal kerja ke Induk Koperasi atau bisa diikut sertakan dalam pembelian saham.
2. Agar uang yang berada di kas maupun di bank jumlahnya tidak terlampaui banyak sehingga bagian pembelian barang dapat dapat menggunakan uang tersebut untuk diputar dalam rangka meningkatkan hasil penjualan, serta semua anggota koperasi dapat berbelanja secara aktif pada KUD Bhakti Tani Ketanggungan Kabupaten Brebes, dengan aktifnya anggota berbelanja akan memberikan sumbangan yang besar terhadap bertambahnya modal kerja
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995, Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta, Depdikbud ______, 1992, Undang-Undang No. 25/1992 tentang Perkoperasian Ali, Muhamad, 1985, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategis, Angkasa :Bandung. Arikunto, Suharsimi, 1986, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara : Jakarta. Ahmad, Kamaruddin, 2000, Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja, Rinke Cipta : Jakarta. Chaniago,A. Arifinal, dkk, 1998, Ekonomi 2, Angkasa : Bandung. Hatta, Muhammad, 1976, Pikiran-Pikiran Dalam Bidang Ekonomi Untuk Mencapai Kemakmuran YangMerata, Yayasan Idatu : Jakarta. Kerlinger dan Padgazur, 1987, Statistik, Jakarta, Erlangga. Kartasapoetra, G., 2000, Praktik Pengelolaan Koperasi, Rineka Cipta : Jakarta. Riyanto,Bambang, 1993, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Gajah Mada Pers : Yogyakarta. Sutamto, 1977, Teknik Menjual Barang, Balai Aksara : Jakarta. Singarimbun, Masri dan Soffian Efendi, 1982, Metodologi Penelitian Survai, LP3S, Jakarta. Suryabrata, Sumadi, 1983, Metodologi Penelitian, Raja Grafika Persada, Jakarta Swasta DF,Basu, 1993, Manajemen Pemasaran Modern, Liberti : Yogyakarta. Sudjana, 1996, Metode Statistika, Bandung, Tarsito. S. Munawir, 1999, Analisa Laporan Keuangan, Liberti : Yogyakarta. Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung Tunggal, Amin Widjaja, 1994, Akuntansi Untuk Koperasi, Rineka Cipta : Jakarta. Winardi, 1991, Pengantar Manajemen Penjualan, Citra Adya Bahkti: Bandung