Pengaruh Motivasi dan Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan RSUD Kabupaten Brebes Oleh : Ir. H. Iskandar, SH, MM Result of research concluded that calculation of test of t got that variable of motivasi(X1) having influence to performance of karyawan(Y) and variable of[is spirit [of] kerja(X2) having influence to performance of karyawan(Y).Secara together variable of motivasidan variable of[is spirit [of] [job/activity] have influence to employees performance. From result of calculation of linear regresi modestly diperolehY = 12,276 + 0,054 X1 + 0,587 X2 meaning that its meaning [of] employees performance will be positive equal to 12,276 if motivation variable ( X1) and variable of[is spirit [of] [job/activity] ( constant Valuable X2).
Pendahuluan Sebagai pendorong sumber daya manusia untuk bekerja adalah motivasi, dalam kehidupannya manusia melakukan bermacam-macam aktivitas dan salah satunya adalah perilaku manusia itu sendiri. Perilaku manusia sekarang hanyalah cermin yang paling sederhana dari motivasi dasar mereka, sejalan dengan tujuan perusahaan maka antara motivasi dan permintaan perusahaan harus saling mendukung. Motivasi secara sederhana dapat dirumuskan sebagai kondisi ataupun tindakan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan semaksimal mungkin karyawan untuk berbuat dan berproduksi. Peranan motivasi adalah untuk mengintensifkan hasrat dan keinginan tersebut, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa usaha peningkatan semangat kerja seseorang akan selalu terkait dengan usaha memotivasinya sehingga untuk mengadakan motivasi yang baik perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan manusia. Tujuan Penelitian Pembahasan masalah yang akan disajikan oleh penulis tidak lepas daritujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara motivasi dan semangat kerja terhadapkinerja karyawan RSUD Kabupaten Brebes. 2. Untuk
mengetahui
faktor
yang
kinerjakaryawanRSUD Kabupaten Brebes. Kajian Pustaka dan Hipotesis Pengertian Motivasi
paling
berpengaruh
terhadap
Istilah motivasi (motivation) berasal dari perkataan bahasa latin, yakni movere, yang berarti menggerakan (to move). Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Menurut Berelson dan Steiner (1989 : 87) definisi motivasi adalah all those inner striving condition variously described as wishes, desires, needs, drives and the like. Motivasi dapat dikatakan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau moves dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi keseimbangan. Kebutuhan tersebut timbul akibat adanya berbagai hubungan. Semangat Kerja Semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap kejiwaan dan perasaan yang menimbulkan kesediaan pada sekelompok orang untuk bersatu padu secara erat dalam usahanya mencapai tujuan bersama (Ensiklopedia Administrasi, 1997 : 210). Dari pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah suasana batin seseorang personil sebagai tenaga kerja yang memungkinkan orang tersebut untuk bekerja labih baik dan lebih giat dengan penuh kesenangan, kegairahan yang mengarah pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Kinerja (performance) Saat ini salah satu perhatian utama pimpinan organisasi atau perusahaan dalam suatu organisasi yang mapan adalah pencapaian kinerja yang efektif melalui personal pada semua tingkatan. Besarnya gaji dan keuntungan (benefit) yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang telah mencapai level tertentu dalam organisasi tidak dapat menghasilkan dan mempertahankan karyawan–karyawan untuk mempertemukan antara hasil pekerjaan dengan standar–standar yang ditetapkan. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga Bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi dan semangat kerja terhadap kinerjakaryawan RSUD Kabupaten Brebes. 2. Diduga Bahwa faktor semangat kerja yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan RSUD Kabupaten Brebes. Metode Penelitian dan analisis data Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada RSUD Kabupaten Brebes. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah karyawan RSUD Kabupaten Brebes.
Instrumen penelitiannya adalah
angket atau kuesioner. Untuk mengukur hasil pertanyaan digunakan sistem skor dengan skala likert. Untuk pengujian hipotesis digunakan alat analisis statistik dengan langkah sebagai berikut : Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Cara yang digunakan adalah dengan analisis sistem, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Azwar, 1997 : 206)
rxy
.
n( XY ) ( X )( Y ) {n( X 2 ) ( X ) 2 }{n( Y 2 ) ( Y ) 2 }
Uji Reliabilitas Untuk mengetahui kuesioner yang disebarkan pada responden andal atau tidak, dilakukan analisis reliabilitas/keandalan dengan teknik Cronbrach atau rumus Alpha(α). Analisis keandalan pertanyaan menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberi hasil yang telatif tidak berubah bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Azwar, 1997 : 207) Rumus Alpha ditulis seperti berikut :
r
k k 1
1
σ 2b σ 2t
Regresi linier berganda Analisis regresi yang berkenaan dengan studi ketergantungan dari satu variabel tak bebas (Y = kinerja karyawan), pada dua variabel bebas (X1 = motivasi, X2 = semangat kerja) dan ini digunakan untuk meramalkan dan mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel tak bebas (Y) yang nilainya tergantung pada (X). Garis regresi yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk (Kerlinger dan Padgazur, 1987 : 4) Keterangan :
Y
a b1 X1 b2 X 2
Uji hipotesis parsial (uji t) Uji signifikansi koefisien regresi parsial untuk mengetahui bagaimana pengaruh
masing–masing
variabel
bebas
dengan
variabel
tidak
bebas
menggunakan uji signifikansi regresi parsial. Dalam menguji hipotesis koefisien parsial digunakan t hitung dengan rumus sebagai berikut : (Sudjana, 2002 : 31)
t
b Sb
Uji hipotesis secara bersama – sama (uji F) Menguji signifikansi pengaruh X1 dan X2 secara bersama – sama terhadap Y dilakukan dengan uji F, untuk mencari F hitung digunakan rumus sebagai berikut: (Sudjana , 2002 : 91) F
JK (Re g ) / k JK ( S ) /( n k 1)
Koefisien determinasi R2 sebagai nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besarnya sumbangan dari variabel X yang mempunyai pengaruh terhadap variabel Y. Untuk mencari nilai R2 menggunakan rumus : (Anto Dajan, 1989 : 326)
R
2
(Yˆi
y)2
(Yi Y )2
Hasil Penelitian Sebelum
kuesioner
dibagi,
dilakukan
analisis
validitas
dan
reliabilitas.Analisis validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment.Analisis reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien reliabilitas sprearman brown (r – alpha). Kriteria pengujian validitas dan reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai korelasi validitas dan reliabilitas dengan rtabel menggunakan tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) dan derajat kebebasan (df) = n – 2. hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel motivasi (X1) dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Pengujian validitas dan reliabilitas variabel motivasi(X1) Nomor r Product Moment r Tabel (α, n – 2) Pertanyaan (rxy) 5 % = 0,118 1 0,675 Valid 2 0,572 Valid 3 0,509 Valid 4 0,849 Valid 5 0,690 Valid 6 0,847 Valid 7 0,731 Valid 8 0,843 valid 9 0,602 valid 10 0,746 Valid Nilai koefisien reliabilitas (r – alpha) = 0,7864 Reliabel Sumber : Data hipotesis yang diolah, 2012
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel semangat kerja (X2) dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Pengujian validitas dan reliabilitas variabel semangat kerja(X2) Nomor r Product Moment r Tabel (α, n – 2) Pertanyaan (rxy) 5 % = 0,118 1 0,548 Valid 2 0,667 Valid 3 0,745 Valid 4 0,682 Valid 5 0,521 Valid 6 0,642 Valid 7 0,690 Valid 8 0,862 Valid 9 0,657 Valid 10 0,651 Valid
Nilai koefisien reliabilitas (r – alpha) = 0,7724
Reliabel
Sumber : Data hipotesis yang diolah, 2012
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas variabel semangat kerjapegawai (Y) dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Pengujian validitas dan reliabilitas variabel kinerja karyawan(Y) Nomor r Product Moment r Tabel (α, n – 2) Pertanyaan (rxy) 5 % = 0,118 1 0, 548 Valid 2 0,667 Valid 3 0,645 Valid 4 0,882 Valid 5 0,721 Valid 6 0,724 Valid 7 0,590 Valid 8 0,662 Valid 9 0,657 Valid 10 0,751 Valid Nilai koefisien reliabilitas (r – alpha) = 0,7935 Reliabel Sumber : Data hipotesis yang diolah, 2012
Analisis regresi linear berganda Setelah kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya, kuesioner dibagikan dan diperoleh data ordinal. Untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasidan semangat kerjasecara bersama–sama terhadap kinerja karyawandigunakan analisis regresi linear berganda. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah data hasil survei yang diisi oleh responden sebanyak 100 orang dan berdasarkan tabel 5 di atas dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 12,276 + 0,054 X1 + 0,587 X2 Karena variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari 2 variabel atau regresi linear berganda, maka untuk menguji signifikansi atau koefisien regresi linear digunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan, pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) dan derajat kebebasan (2) (97), maka diperoleh F
hitung
sebesar 37,743 (lihat tabel
5) sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan dan derajat kebebasan yang sama
sebesar 0,374. Dengan demikian Fhitung> Ftabel, maka hipotesis nol ditolak, berarti bahwa pengaruh dari variabelmotivasidan semangat kerjasecara bersama–sama terhadap kinerja karyawansignifikan (berarti) atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan dari variabel motivasidan semangat kerjasecara bersama–sama terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan koefisien regresi parsial untuk variabel motivasi(X1) sebesar 0,054 dengan asumsi bahwa variabel semangat kerja(X2) adalah konstan artinya setiap perbaikan motivasidalam satu satuan maka kinerjakaryawanpada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Brebes akan naik sebesar 0,054 satuan unit Hasil pengujian koefisien regresi parsial pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) dan derajat kebebasan (2) (97) maka diperoleh t tabel 5) sedangkan t
tabel
sebesar 1,6609 jadi t
hitung>
hitung
t
sebesar 1,681 (lihat
tabel
dengan demikian
hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, berarti variabel motivasimempunyai pengaruh secara signifikan (berarti) terhadap variabel kinerja karyawan. Dengan demikian variasi perubahan kinerja karyawandipengaruhi oleh baik buruknyamotivasi. Besarnya koefisien regresi parsial untuk variabel semangat kerja(X2) sebesar 0,587 dengan asumsi bahwa variabel motivasi(X1) adalah konstan, berarti apabila faktor semangat kerja meningkat maka kinerja karyawanakan meningkat sebesar 0,587 satuan unit. Hasil pengujian koefisien regresi parsial pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) dan derajat kebebasan (2) (27) maka diperoleh t tabel 5) sedangkan t
tabel
sebesar 1,6609 jadi t
hitung>
hitung
t
sebesar 8,501 (lihat
tabel
dengan demikian
hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, berarti variabel semangat kerjamempunyai pengaruh secara signifikan (berarti) terhadap variabel kinerja karyawan. Dengan demikian naik turunnya kinerja karyawandipengaruhi oleh baik buruknya faktor semangat kerjayang dimiliki karyawannya. Untuk
mengetahui
seberapa
besar
dari
masing–masing
variabel
motivasi(X1) dan variabel semangat kerja(X2) dalam memberikan kontribusi terhadap kinerja karyawan(Y) pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Brebes secara parsial dapat kita lihat sebagai berikut :
a. X1 = 0,069 Artinya bahwa tingkat motivasi(X1) memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja karyawanpada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Brebes sebesar 0,069 / 6,90 %, ini dengan asumsi apabila variabel yang lain seperti semangat kerja(X2) adalah tetap. b. X2 = 0,653 Artinya bahwa faktor semangat kerja(X2) memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja karyawanpada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Brebes sebesar 0,653 / 65,30 %, ini dengan asumsi apabila variabel yang lain seperti motivasi(X1) adalah tetap. Untuk
mengetahui
berapa
besar
kontribusi
yang
diberikan
variabelmotivasi(X1) dan semangat kerja(X2) secara bersamaan terhadap kinerja karyawan(Y) dapat digunakan rumus koefisien determinasi (R2). Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,438. Ini berarti sumbangan kedua variabel tersebut dalam persamaan regresi linear berganda terhadap kinerja karyawanadalah sebesar 43,80 %. Nilai ini mempunyai arti bahwa variasi yang mempengaruhi perubahan kinerja karyawanadalah faktor motivasidan semangat kerjasecara bersamaan sebesar 43,80%, sedangkan sisanya sebesar 56,20 % merupakan sumbangan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Simpulan dan Saran Berdasarkan penelitian dan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Dari perhitungan uji t didapat bahwa variabel motivasi(X1) mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan(Y) dan variabel semangat kerja(X2) mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan(Y).Secara bersama–sama variabel motivasidan variabel semangat kerjamempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. 2. Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana diperolehY = 12,276 + 0,054 X1 + 0,587 X2 yang berarti bahwa artinya kinerja karyawan akan positif sebesar
12,276 jika variabel motivasi (X1) dan variabel semangat kerja (X2) bernilai konstan. Saran–saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah disimpulkan di atas maka penulis akan memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian yang dilakukan, variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan adalah semangat kerja karyawan. 2. Program pemberian motivasi seperti fisiologis, penghargaan, rasa aman, dan aktualisasi diri yang telah diberikan kepada karyawan agar bisa ditingkatkan lagi, karena dengan pemberian motivasi dapat meningkatkan kinerjakaryawan. 3. Pengumuman bagi karyawan yang berprestasi diumumkan dalam apel pagi.
DAFTAR PUSTAKA Alex S., Nitisemito, 1996, Manajemen Perusahaan (Manajemen Sumber Daya manusia) Jilid III, Jakarta, Ghalia Indonesia. Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta, Rineka Cipta. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, 1988, Manajemen Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia, Bandung : I Kopin. Ambar Teguh Sulistiyani, Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Graha Ilmu. Casscio, Wayne F. dan Ellias M. Awad, 1984, Human Resources Management and Infformation System Approach, New York : Mc. Hraw Hill. Djarwanto dan Pangestu Subagyo, 2000, Statistik Induktif, Yogyakarta : LP3ES. Flippo, Edwin B., 1984, Personal Management, Edisi Keenam, New York : Mc. Hraw Hill, Internasional Edition. Hadi, Sutrisno, 1995, Analisis Regresi, Yogyakarta : Andi Offset. J. Ravianto, 1986, Produktivitas dan Pengukurannya, Jakarta : Lembaga SIUP. Kusrianto, Bambang, 1991, Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan, Jakarta : PT. Pustaka Binamun Presindo. Malayu, Hasibuan (Terjemahan Edwin B. Flippo), 1987, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Erlangga, cetakan ke-6. Ranupandoyo, Heidjrachman dan Suad Husnan, 1984, Wiraswasta Indonesia, Yogyakarta : BPEE. Reksohadipradjo, Sukanto dan Handoko, Hani, 1983, Organisasi Perusahaan, Yogyakarta : BPFE. Siagian, Sondang, 1986, Filsafat Administrasi, Jakarta : Bina Aksara. Syurif, Rusli, 1991, Produktivitas, Edisi Revisi, Bandung : Angkasa.