Pengaruh Minat Membaca .... (Heny Setyowati) 2.307
PENGARUH MINAT MEMBACA TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA KELAS V SDN SE-GUGUS II GEMBONGAN READING INTEREST’S EFFECT ON LANGUAGE ABILITY OF CLASS V SDN GUGUS II GEMBONGAN Oleh: Heny Setyowati, PGSD/PSD,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat membaca terhadap kemampuan berbahasa siswa kelas V di Sekolah Dasar Se-Gugus II Gembongan Kecamatan Sentolo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian expos facto. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas yang berjumlah 96 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas dan uji linearitas serta uji hipotesis dilakukan dengan korelasi sederhana. Minat membaca siswa termasuk dalam kategori cukup dengan persentase 43,8%, kemampuan berbahasa siswa termasuk dalam kategori cukup dengan persentase 39,6%. Hasil uji hipotesis menunjukan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat membaca terhadap kemampuan berbahasa. Hal tersebut ditunjukkan koefisien determinan (R2) sebesar 0,180 yang berarti bahwa faktor minat membaca memberikan kontribusi terhadap kemampuan berbahasa sebesar 18% dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kata kunci: minat membaca, kemampuan berbahasa, SD Abstract
This research aims at determining reading interest’s effect on language ability of fifth grade students in Elementary School Gugus II Gembongan Sentolo District. This research used quantitative approach with expost facto research type. Population in this research were fifth grader totalling 96 students. Data collection techniques used questionnaire and test method. Data analyzed used normality test and linearity test also hypothesis test which done with simple correlation. Reading interests of students included in the passable category with the percentage of 43.8%, language ability of students included in the passable category with the percentage of 39.6%. Hypothesis test results shows there is positive and significant correlation between reading interest and language ability. It shows by determinant coefficient (R2) of 0.180, which means that reading interest factors contributed to language ability by 18% and the rest was influenced by other factors not examined in this study. Keywords : reading interest, language ability, elementary school
kalimat
PENDAHULUAN Keberadaan
dan
peranannya
bahasa
merupakan sesuatu yang dianggap penting. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang
dalam
bentuk
paragraf.
Untuk
mengetahui informasi secara tertulis diperlukan kemampuan membaca. Kemampuan membaca
menjadi
sangat
mempelajarinya, baik bahasa ibu maupun bahasa
penting dalam kehidupan manusia yang semakin
asing. Informasi dapat dikomunikasikan ke
kompleks. Setiap aspek kehidupan kurang lebih
seluruh dunia salah satunya melalui tulisan.
membutuhkan kegiatan membaca. Informasi-
Sebuah tulisan tidak pernah lepas dari unsur
informasi yang kita butuhkan dalam proses
bahasa dan kosakata yang disusun menjadi frasa
kehidupan dapat kita temukan melalui kegiatan
kemudian
membaca.
dikembangkan
menjadi
kalimat-
Seseorang
melakukan
kegiatan
2.308 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke-5 2016
membacaakan mudah mempelajari sesuatu hal
membaca
atau keterampilan baru.
terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis.
membaca.
Masyarakat
yang
malas
proses
pemberian
makna
Siswa yang memiliki minat membaca tinggi
Tidak ada hukuman untuk masyarakat yang malas
adalah
akan
mendapat
pengetahuan
yang
lebih
membaca akan tertinggal informasi yang ada
dibandikan dengan siswa yang lain, baik dilihat
disekelilingnya. Saat ini kehidupan sudah modern
dari pengetahuan tentang pelajaran atau dilihat
dan serba menggunakan teknologi. Berbagai
dari pengetahuan umum.
macam teknologi sangatlah membantu untuk
tidak berminat untuk membaca, akan kesulitan
meningkatkan kegiatan membaca. Jika seseorang
dalam
masih malas membaca orang tersebut akan
kemampuan membaca merupakan salah satu
semakin tertinggal oleh perkembangan zaman.
faktor yang sangat menunjang keberhasilan
Bagi masyarakat yang gemar membaca dapat
belajar seseorang.
belajar.
Dalam
Seorang siswa yang
dunia
pendidikan,
dan
Minat tidak dimiliki sejak lahir. Secara
wawasan yang akan semakin meningkatkan
umum sesuatu yang dilakukan dengan senang hati
kecerdasan
mampu
dan tanpa adanya suatu paksaan dari pihak lain
menjawab tantangan hidup pada masa yang akan
itu dapat disebut dengan minat. Minat merupakan
datang.
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
memperoleh
informasi,
sehingga
pengetahuan
mereka
lebih
Kebiasaan membaca haruslah ditanamkan
suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh
pada anak-anak sedini mungkin, terutama diusia
(Slameto, 2013: 180). Jadi minat baca adalah
sekolah
sesuatu keinginan yang kuat disertai usaha-usaha
dasar.
Keterampilan
membaca
merupakan keterampilan yang sangat penting
seseorang untuk membaca. Noehi Nasution (Syaiful Bahri Djamarah,
dalam pembelajaran. Pada usia inilah waktu yang tepat untuk menanamka kebiasaan membaca.
2011:
Selain
mempengaruhi proses dan hasil belajar bahasa
kebutuhan
merupakan
salah
sehari-hari, satu
faktor
membaca yang
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Membaca merupakan suatu proses untuk mendapatkan
informasi
dari
sesuatu
yang
ditulis.Membaca melibatkan pengenalan simbol
176)
mengatakan
faktor
yang
adalah faktor dari luar diri dan faktor dalam diri. Faktor dalam diri meliputi faktor fisiologis dan psikologis
yang
meliputi
minat
membaca,
kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif.
yang menyusun sebuah bahasa. Hal tersebut
Adanya minat dalam kegiatan membaca
sesuai pendapat Henry Guntur Tarigan (1979:7)
dapat digunakan untuk melatih ketrampilan
yang menyatakan bahwa membaca adalah suatu
membaca, menambah ilmu dan kosakata baru.
proses yang dilakukan serta digunakan oleh
Hal ini dikarenakan bila mereka mendapatkan
pembaca
yang
kata yang sulit untuk dipahami, maka mereka
disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.
akan membuka kamus untuk membantunya.
Pengertian lain dari membaca menurut Emerland
Siswa dapat menemukan arti dari suatu kata
V Dechant (Darmiyati Zuchdi, 2008: 21)
secara mandiri sehingga kata tersebut akan
untuk
memperoleh
pesan
Pengaruh Minat Membaca .... (Heny Setyowati) 2.309
terekam dalam ingatannya dan memper kaya
siswa
kosakata yang dimilikinya. Tidak dapat disangkal
santun suatu kata, peningkatan kesadaran akan
lagi,
bahwasannya
mengetahui
seseorang
informasi
dari
belum lengkap mengenai derajat sopan
yang
ingin
benar tidaknya tata bahasa suatu kalimat, dan
sebuah
teks
mampu melakukan percakapan yang panjang
memerlukanbanyak kosakata yang harus dikuasai.
mengenai topk-topik konkret.
Karena dalam memahami sebuah teks, kosakata
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
merupakan salah satu faktor yang sangat penting
yang dilakukan peneliti minat membaca siswa
dan menunjang. Dengan kata lain, keterampilan
terhadap buku kurang. Hal tersebut dibuktikan
seseorang dalam berbahasa sangat dipengaruhi
waktu
oleh kualitas pemahaman dan kuantitas kosakata
dimanfaatkan siswa untuk membaca. Mereka
yang dimilikinya.
lebih suka bermain-main di halaman atau jajan
istirahat
selama
30
menit
tidak
Anak dengan minat membaca tinggi akan
dikantin dari pada berkunjung ke perpustakaan
memperkaya kosakata yang diperolehnya dari
sekolah untuk membaca maupun meminjam
bacaan. Bacaan tidak hanya buku sekolah namun
buku. Tidak semua siswa seperti itu, ada beberapa
juga bacaan umum sehingga pengetahuan siswa
siswa juga yang berkunjung ke perpustakaan
mengenai bahasa (linguistik) menjadi luas.
sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan minat
Kelemahan
membaca siswa terhadap buku itu kurang.
bicara dan pendengaran juga
mempengaruhi jumlah kosakata yang diperoleh,
Perpustakaan sekolahkurang optimal dalam
hal ini akan pempengaruhi berkomunikasi secara
pelaksanaannya.
lisan.
dimiliki cukup lengkap, dari buku pelajaran Kemampuan
berbahasa
buku-buku
yang
untuk
sampai buku-buku umum serta terdapat beberapa
dipelajari oleh siswa, karena jika siswa terbiasa
alat peraga. Tempat yang digunakan untuk
mendengarkan
membaca buku diperpustakaan juga cukup luas
dan
penting
Koleksi
berbicara
dengan
menggunakan bahasa yang tidak baku anak akan mengalami
kesulitan
ketika
mempelajari
dan nyaman. Dengan
adanya perpustakaan sekolah
pelajaran di sekolah atau membaca literatur
seharusnya minat membaca siswa lebih baik
dalam bahasa ilmiah. Selain itu bahasa juga akan
dibandingkan
menentukan bagaimana anak harus mempelajari
perpustakaanya kekurangan buku dan tempatnya
lingkungan.
mengembangkan
kurang memadai. Selain itu dengan tersedianya
kemampuan belajar namun bahasa yang sulit
buku diharapkan minat membaca siswa dan
dipahami akan menghambat anak untuk belajar.
kemampuan berbahasanya juga meningkat.
Bahasa
bisa
dengan
sekolah
yang
Ada beberapa karakteristik kemampuan
Minat membaca siswa ketika pembelajaran
berbahasa siswa kelas V sekolah dasar. Siswa
kurang. Misalnya masih ada siswa yang malas
memiliki
membaca materi pelajaran.
peningkatan
pemahaman
kata-kata
Siswa lebih suka
penanda keterangan waktu dan perbandingan.
bertanya kepada guru dari pada membaca. Hal
Siswa terkadang mengalami kebingungan dalam
yang paling menghawatirkan lagi ketika siswa
penggunaan kata ganti. Selain itu pengetahuan
diberi soal, siswa tidak mau membaca petunjuk
2.310 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke-5 2016
atau perintah yang tercantum dalam lembar soal. Siswa tidak bisa menjawab denga baik dan benar tanpa membaca petunjuk atau perintah terlebih dahulu.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan statistik
parametris.
Teknik
analisis
ini
dimaksudkan untuk menjawab rumusaan masalah
kemampuan berbahasa siswa.
atau menguji hipotesis. Teknik analisis deskriptif ini untuk menentukan mean, median, skor
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian
terendah, skor tertinggi, standard deviasi dan ini
merupakan
penelitian
pengkategorian. Statistik
ekspos fakto atau expost facto research karena
parametris
menggunakan
uji
pada peneliti ingin mengungkap suatu data tanpa
prasyarat analisis dan uji hipotesis. Uji prasyarat
memberika perlakuan terhadap variabel yang
analisis meliputi uji normalitas dan uji linearitas,
diteliti.
sedangkan uji hipotesis menggunaka korelasi
Pendekatan
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitiatif, yaitu
sederhana.
penelitian untuk mengukur variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan angka-
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
angka yang diolah melalui analisis statistik.
Tahap
pertama
adalah
deskripsi
data
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah
disajikan untuk mempermudah pembaca dalam
Dasar Negeri se-gugus II Gembongan Kecamatan
memahami isi penelitian ini. Dari hasl penelitian
Sentolo Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini
ini variabel minat membaca siswa kelas V SD
dilaksanakan pada bulan Maret – April 2016
Negeri se-gugus II Gembongan tergolong cukup.
tahun ajaran 2015/2016.
Berdasarkan distribusi frekuensi variabel minat membaca dapat digambarkan dalam diagram
Subjek Penelitian Populasi
pada
penelitian
ini
adalah
batang sebagai berikut:
keseluruhan siswa kelas V SD Negeri segugus II
45
Gembongan berjumlah 96. Oleh karena jumlah
40
populasi sebanyak 96 siswa.
35
42
30
Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam
25
penelitian ini yaitu angket dan tes. Angket
15
digunakan untuk variabel minat membaca dan tes
10
digunakan untuk variabel kemampuan berbahasa.
5
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket dan tes
25
20
16
7
6
0 Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Sekali Baik
Gambar 1. Grafik Klasifikasi Minat Membaca
Pengaruh Minat Membaca .... (Heny Setyowati) 2.311
Selanjutnya hasil deskripsi data variabel
2. Koefisien regresi variabel (X) sebesar 0,174
minat kemampuan berbahasa siswa kelas V SD
artinya jika minat membaca naik 1, maka
Negeri se-gugus II Gembongan tergolong cukup.
kemampuan berbahasa (Y’) akan mengalami
Berdasarkan
frekuensi
kenaikan sebesar 0,174. Koefisien bernilai
dapat
positif artinya terjadi hubungan positif antara
distribusi
variabelkemampuan
berbahasa
digambarkan dalam diagram batang sebagai
minat
berikut:
berbahasa, semakin tinggi minat membaca
membaca
terhadap
kemampuan
maka naik pula kemampuan berbahasanya. 38
40
35
Perhitungan
35
besarnya
membaca
30
terhadap
25
perhitungan statistika, diperoleh nilai koefisien
20
kemampuan
minat
berbahasa.
Dari
hasi
korelasi (R) sebesar 0,424 yang berarti kedua 14
15 10
variabel mempunyai hubungan positif. Nilai
7
koefisien determinan / R Square (R2) sebesar
5
2
0,180, sehingga diperoleh sumbangan efektif
0
sebesar, 18%. Signifkansi sebesar (0,000 < 0,05)
Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Sekali Baik
sehingga pengaruh variabel X terhadap Y signifikan.
Gambar 2. Grafik Klasifikasi Kemampuan Berbahasa
Berdasarkan
hasil
penelitian
hipotesis
dalam penelitian ini yang berbunyi “minat
Tahap kedua adalah uji prasyarat analisis
membaca
dapat
mempengaruhi
kemampuan
meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Hasil uji
berbahasa siswa kelas V sekolah dasar se-gugus
normalitas diperoleh nilai hasil probabilitas
II Gembongan kecamatan Sentolo kabupaten
sebesar (0,229 > 0,05). Dengan demikian dapat
Kulon
diambil kesimpulan data berdistribusi normal.
tersebut menunjukkan bahwa minat membaca
Selanjutnya uji linieritas nilai signifikansi 0,495 >
berpengaruh
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terhadap kemampuan berbahasa siswa kelas V
antara variabel kemampuan berbahasa dengan
SD Negeri se-gugus II Gembongan kecamatan
variabel minat membaca memiliki hubungan yang
Sentolo kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.
linear.
Dapat ’
Tahap ketiga hasil tersebut diperoleh Y = 8,405
+
0,174X.
Angka-angka
tersebut
Progo
Yogyakarta”
secara
diartikan
diterima.
positif
bahwa
dan
Hasil
signifikan
peningkatan
dan
penurunan kemampuan berbahasa siswa salah satunya dipengaruhi oleh minat membaca. Minat
diinterpretasikan sebagai berikut:
membaca yang tinggi secara otomatis membuat
1. Konstanta sebesar 8,405 artinya jika minat
siswa gemar membaca, baik membaca buku atau
membaca (X) nilainya adalah 0, maka
membaca sumber informasi lain. Membaca dapat
’
kemampuan berbahasa (Y ) nilainya positif yaitu sebesar 8,405.
melatih
kemampuan
berpikir,
meningkatkan
2.312 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke-5 2016
pemahaman, menambah wawasan dan ilmu
kelas V SD Negeri se-gugus II Gembongan
pengetahuan, mengasah kemampuan menulis,
Tahun Ajaran 2015/2016. Bobot sumbangan
mendukung kemampuan berbicara di depan
efektif
umum,
kemampuan berbahasa sebesar 18% sedangkan
dan
kosakata.
meningkatkan
Semakin
tinggi
perbendaharaan minat
membaca
perbendaharaan kosakata, kemampuan menulis, dan ilmu pengetahuan semakin banyak, yang artinya kemampuan berbahasa
variabel
minat
membaca
terhadap
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran
semakin tinggi.
Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi
Oleh karena itu minat membaca merupakan salah
data penelitian, pembahasan dan kesimpulan,
satu faktor yang mempengaruhi kemampuan
peneliti menyerankan sebagai berikut: Orang tua
berbahasa.
disarankan
Hal ini sesuai dengan pendapat
agar
memberikan
contoh
minat
Noehi Nasution (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:
membaca dan meningkatkan minat membaca
176) mengatakan faktor yang mempengaruhi
putra putrinya, baik membaca buku pelajaran,
proses dan hasil belajar bahasa adalah faktor dari
buku cerita, koran, dan sumber lainya sehingga
luar diri dan faktor dalam diri. Faktor dalam diri
dapat meningkatkan kemampuan berbahasa. Guru
meliputi faktor fisiologis dan psikologis yang
kelas disarankan agar semakin meningkatkan
meliputi minat membaca, kecerdasan, bakat,
minat
motivasi, dan kemampuan kognitif.
memberikan
membaca
siswanya
pengertian
dengan
tentang
cara
pentingnya
Selanjutnya, nilai korelasi R sebesar 0,424
membaca serta pemberian reward bagi siswa
dapat diartikan terdapat pengaruh positif dan
yang rajin membaca. Kepala Sekolah disarankan
memiliki korelasi cukup diantara kedua variabel.
menciptakan perpustakaan yang menarik agar
Nilai
R
2
sebesar
0,180,
sehingga
bobot
siswa tertarik untuk membaca. Selain itu, dapat
sumbangan efektif variabel minat membaca
pula diadakan program one week one book agar
sebesar 18% yang artinya minat membaca
siswa terbiasa membaca.
memepengaruhi kemampuan berbahasa siswa kelas V SD Negeri se-gugus II Gembongan
DAFTAR PUSTAKA
sebesar 18%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minat membaca
berpengaruh
secara
positif
dan
signifikan terhadap kemampuan berbahasa siswa
Darmiyati Zuchdi. (2008). Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca Peningkatan Komperhensi. Yogyakarta: UNY Press. Henry Guntur Tarigan. (2008). Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Syaiful Bahri Djamarah. (2011). Belajar. Jakarta: Rineika Cipta.
Psikologi