Felicia Sinar Sari / Widayatmoko: Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Penciptaan Citra Merek Cafe Gran Via
PENGARUH MARKETING PUBLIC RELATIONS TERHADAP PENCIPTAAN CITRA MEREK CAFE GRAN VIA Felicia Sinar Sari*/Widayatmoko** email :
[email protected] Abstract
This study discusses the activities of the creation of Marketing Public Relations (MPR) Brand Image Café Gran Via. Marketing Public Relations have helped management roles, developing consumer awareness of products launched, handling complaints, helped campaign for the launch of existing products, and maintain the image of the Café Gran Via. Ni research aims to determine the profile of visitors Café Gran Via and the role of Marketing Public Relations to create a positive brand image for consumers. The research method used correlational and regression, which aims to study the relationships and influences of Marketing Public Relations Brand Image. This study uses judgment sampling method, in which researchers refer to direct visitors who had thrice been to Café Gran Via. Hypothesis stating Marketing Public Relations has a strong influence on the creation of Brand Image Café Gran Via. The method of analysis used the quantitative explanative, which explains the nature or characteristics of a phenomenon through quantitative results. Conclusions obtained by the Ho is rejected by t-test count that showed a sig = 0,000 <0,08. Can be concluded, that the Marketing Public Relations, significantly influence the creation of Brand Image Café Gran Via. Keywords : Marketing Public Relations, Brand Image, Brand Awareness, Consumer Awareness. Pendahuluan Seiring dengan arus modernisasi, bermunculan berbagai jenis usaha kreatif, salah satu-nya adalah usaha di bidang restoran, terutama yang mengedepankan konsep kafe (Cafe). Cafe adalah suatu bentuk restoran informal yang mengutamakan penyajian tempat yang nyaman untuk bersantai, beristirahat, dan berbincang-bincang sambil menikmati kopi atau teh serta hidangan-hidangan ringan lainnya. Café yang dahulu hanyalah tempat untuk sekadar makan, sekarang telah berubah menjadi suatu tempat yang mempunyai banyak fungsi yakni menikmati aneka cita rasa hidangan makanan, tempat untuk menjamu rekan bisnis, kumpul keluarga, ulang tahun, press conference. Salah satunya adalah Café Gran Via yang terletak di Hotel Gran Melia. Café Gran Via merupakan salah satu café yang harus selalu menanamkan citra merek yang positif untuk para konsumennya. Hal ini dilakukan agar para konsumen merasa dekat dengan café dan membuat konsumen ingin kembali lagi *
Felicia Sinar Sari adalah alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitras Tarumanagara Jakarta. Tulisan ini dibuat dari pengembangan skripsi penulis. ** Widayatmoko adalah dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, Jakarta.
50
ISSN : 2085 1979
Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun III/02/2011
ke Café Gran Via. Untuk dapat bertahan dan menang dalam persaingan tersebut, pelaku bisnis dituntut untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Oleh karena itu MPR perlu mengkomunikasikan citra merek Café Gran Via kepada konsumennya. Dan untuk meningkatkan kinerja tersebut diperlukan peran dari segala pihak di dalamnya, salah satunya yaitu Marketing Public Relations (MPR). MPR menjadi salah satu unit yang bekerjasama dengan unit lainnya seperti Food &Beverage untuk mensukseskan image Hotel Gran Melia khususnya Café Gran Via. Identifikasi masalah yang akan dibahas apakah peran MPR sukses dalam menciptakan citra merek positif dan kesuksesan dari citra merek Café Gran Via merupakan peran serta dari MPR. Ruang lingkup pada penelitian ini yang akan dibahas pada peran MPR dalam menciptakan citra merek Café Gran Via yang berada di Hotel Gran Melia Jakarta. Perumusan masalah yang dibahas bagaimana pengaruh peran MPR terhadap penciptaan citra merek Café Gran Via? Tujuan penelitian untuk mengetahui profil dan peran MPR dari pengunjung Café Gran Via, mengetahui peran positif citra merek yang diciptakan tersebut, terkesan bagi konsumen terhadap Café Gran Via. Peran Marketing Public Relations Canfield mendifinisikan bahwa public relations adalah falsafah dan fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksanaan dan kegiatan-kegiatan untuk melayani kepentingan publik, melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya untuk mennciptakan pengertian dan goodwill dari publiknya (Yulianita, 2005:30). Atas dasar landasan adanya saling pengertian tersebut diharapkan selanjutnya adalah dapat mencapai tujuan yang spesifik yakni dari kegiatan komunikasi public relations melangkah pada adanya image yang positif sehingga tercipta kerjasama yang harmonis diantara keduabelah pihak baik dari publik terhadap organisasi maupun dari organisasi terhadap publiknya sehingga dari hal ini diharapkan keberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai. Biasanya, manajer pemasaran dan humas tidak selalu sepakat. Manajer pemasaran lebih berorientasi laba, sementara praktisi humas melihat fungsi utamanya adalah menyiapkan dan menyebarkan komunikasi. Perbedaan ini dijembatani oleh penerapan MPR yang secara langsung mendukung promosi perusahaan atau produk serta pembentukan citra. Jadi MPR, sebagai mana PR keuangan dan PR masyarakat, lebih berfungsi untuk mendukung program pemasaran, sehingga kegiatan-kegiatan MPR harus menjadi bagian atau dipadukan dengann program pemasaran (Sulaksana. 2007:125). Disaat efektifitas iklan massa dirasa makin menurun, belakangan pemasar lebih memalingkan perhatiannya kepada MPR. Mereka menyadari bahwa MPR sangat efektif dalam membangun brand awareness dan brand knowledge, baik untuk produk lama maupun baru. MPR sangat efektif untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat dan menjangkau kelompok atau etnis tertentu . MPR juga lebih efektif dari segi biaya ketimbang iklan (Sulaksana, 2007:129). Selain itu, MPR merupakan pilihan promosional yang menambah nilai terhadap kampanye iklan. Walaupun MPR tidak dapat menggantikan iklan, MPR dapat membuat pesan iklan lebih efektif dan efisien dalam penyebaran informasi atau pesan. MPR juga mempunyai kemampuan dalam hal membujuk sekaligus ISSN : 2085 1979
51
Felicia Sinar Sari / Widayatmoko: Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Penciptaan Citra Merek Cafe Gran Via
membidik masyarakat atau publiknya dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. Dalam industri café peran MPR didasarkan oleh beberapa alasan yaitu semakin jauhnya jarak antara pihak cafe dengan tamu mengingat semakin kompleksnya industri rumah makan seperti café, tingginya tingkat persaingan, kritik yang timbul yang harus diselesaikan secara professional, perkembangan teknologi yang semakin pesat harus dimanfaatkan dalam memperkenalkan produk serta fasilitas cafe, semakin pintar dan kritisnya masyarakat mennyebabkan pihak café harus memiliki strategi khusus dalam memberikan penjelasan yang berhubungan dengan produk café yang bersangkutan. Karenanya peranan MPR dianggap paling penting yaitu menjaga citra positif di masyarakat, mengatasi publisitas negatif, serta meningkatkan keefektifan elemen-elemen bauran promosi lainnya.
Brand Image dan Brand Awareness
Citra dibentuk dari persepsi yang dimiliki oleh masing-masing individu terhadap merek dan perusahaan yang bersangkutan. Ada sebuah citra yang disebut dengan citra merek yaitu seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu. Sebuah brand membutuhkan citra untuk mengkomunikasikan kepada khalayak tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya (Rangkuti, 2004:245). Image dari suatu brand berkaitan erat dengan sikap. Ketika sebuah sikap sudah terbentuk dan tersimpan dalam memori seseorang, konsumen akan menggunakan memori tersebut untuk menginterpretasikan suatu informasi baru yang diterimanya. Brand Image suatu produk dapat dilihat dengan menanyakan kepada konsumen kata pertama apa atau citra yang ada dipikiran mereka saat merek Café Gran Via disebutkan. Jika suatu produk mempunyai Brand Image yang baik maka dengan mudah dapat dikenali mempunyai citra positif dan biasanya selalu terlihat unik diantara mereke kompetitornya (Peter & Jerry Olson, 2002,135). Menurut Kotler,sumbangan PR pada bidang pemasaran adalah dengan membantu muluncurkan produk baru, membantu kembali produk mapan, membangun minat terhadap suatu kategori produk, mempengaruhi kelompok sasaran tertentu, membela produk yang menghadapi masalah publik dan membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya (Kotler, 2002:693). Kesadaran (awareness) mengambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand equity. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek. Kesadaran juga mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. Kesadaran merek merupakan key of brand asset atau kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Jadi jika kesadaran itu sangat rendah maka hampir dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga rendah (Durianto dkk, 2004: 6). Metode Penelitian Metode analisis mengenai peran MPR dan brand image Café Gran Via. Data primer yang akan digunakan berupa kuesioner dan wawancara kepada konsumen yang mempunyai itensitas lebih dari 3 kali makan di Café Gran Via, 52
ISSN : 2085 1979
Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun III/02/2011
sumber informasi lain juga didapat dari MPR Café Gran Via sebagai sumber informasi internal perusahaan (Gulo, 2007:119). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. data sekunder dalam penelitian ini berasal dari internal data yaitu dokumendokumen atau data Café Gran Via yang dapat menunjang penelitian ini. Pada rancangan Non Probability Sampling, penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian. Hal ini karena sifat poulasi itu sendiri yang heterogen sehingga terdapat diskriminasi tertentu dalam unit-unit populasi (Bungin,2005:109). Judgement sampling memilih sampel dari suatu populasi yang didasarkan pada informasi yang tersedia, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (Sarwono,2006:117). Penarikan sampel dilakukan dengan menunjuk responden sesuai dengan kriteria yang dimiliki oleh peneliti yaitu frekuensi kunjungan ke Café Gran Via sebanyak minimal 3 kali kunjungan. Tabel 1 Pengukuran Variabel Penelitian Peran Marketing Public Relations Variabel
Dimensi
(Variabel X) peran MPR
Indikator
Membantu manajemen, menumbuhkambangkan kesadaran konsumen terhadap produk yang diuncurkan
1. Promosi 2. Pengenalan produk 3. Produk yang unik
Penanganan keluhan
1. Bertindak responsif 2. Solusi yang tepat
Membantu mengampanyekan peluncuran produk-produk yang ada
1. Publisitas di media 2. Kerjasama dengan pihak eksternal 3. memasyarakatan produk
Mempertahankan citra Café Gran Via
1. Kualitas makanan 2. Kualitas pelayanan 3. Suasana Café Gran Via
Tabel 2 Pengukuran Variabel Penelitian Penciptaan Brand Image Variabel
Dimensi
Brand awareness (Variabel Y)
1. Unware of brand 2. Brand recognition/pengenalan merek
Brand Image
3. Brand recall 4. Top of mind Brand association
ISSN : 2085 1979
Indikator
1. Pengalaman 2. Diferensiasi 3. Selling point (nilai jual)
53
Felicia Sinar Sari / Widayatmoko: Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Penciptaan Citra Merek Cafe Gran Via
Reliabilitas dan Validitas Pada variabel peran MPR, uji reliabilitas dilakukan pada tingkat variabel yang terdiri dari 41 pernyataan dengan nilai alpha cronbach 0,891. Nilai alpha yang berada jauh diatas angka 0,5 menunjukkan bahwa keseluruhan pernyataan untuk variabel peran MPR sangat reliable. Pada variabel peran brand image, uji reliabilitas dilakukan pada tingkat variabel yang terdiri dari 19 pernyataan dengan nilai alpha cronbach 0,913. Nilai alpha yang berada jauh diatas angka 0,5 menunjukkan bahwa keseluruhan pernyataan untuk variabel brand image sangat reliable. Hasil Penelitian Penilaian dilakukan per dimensi, menggunakan perhitungan OMS (Overall Mean Score) dengan menjumlahkan nilai mean dibagi jumlah pernyataan yang
mewakili dimensi. Dari hasil penelitian saya, dapat dikatakan bahwa cara yang paling efektif dalam menciptakan brand image yaitu melalui brand awareness (OMS sebesar 4,40) dan brand association sebesar (OMS sebesar 4,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam cara untuk dapat menciptakan brand image yaitu melalui brand awareness, brand association, publikasi, dan event. Bahwa koefisien korelasi antara variabel X (peran MPR) dan variabel Y (citra merek) sebesar 0,785. Nilai tersebut memiliki makna bahwa kekuatan hubungan antara peran MPR dengan citra merek adalah tinggi dan kuat karena nilai r berada diatas 0,2 (Rakhmat,1989:41). Dapat disimpulkan bahwa variabel X (MPR) berkorelasi kuat dan positif dengan variabel Y (citra merek). Bila variabel X (MPR) meningkat maka variabel Y (citra merek) juga mengalami peningkatan. Begitupun sebaliknya, jika peran MPR mengalami penurunan maka citra merek juga akan menurun. Jika X adalah peran MPR dan Y adalah citra merek maka y=f(x) menunjukkan bahwa ada pengaruh peran MPR terhadap citra merek . Hal ini dapat dipahami karena peran MPR seperti membantu manajemen, menumbuhkembangkan kesadaran konsumen terhadap produk yang diluncurkan, penangan keluhan, membantu mengampanyekan peluncuran produk-produk yang ada dan mempertahankan citra. Semua peranan tersebut dilakukan untuk meciptakan citra merek yang positif mengenai Cafe Gran Via. Persamaan regresi liner sederhana dalam penelitian ini adalah Y= 35,409+0,631X yang menunjukkan bahwa jika salah satu variabel memiliki nilai negatif dan satu variabel positif naik, keduanya tetap memiliki korelasi atau hubungan. Dapat dibuktikan yaitu jika variabel x peran (MPR) naik, maka variabel Y(citra merek) akan turun. Begitupun sebaliknya, keduanya tetap memiliki hubungan. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dilakukan dengan lebih dulu menghitung korelasi efisien-t menggunakan rumus t-hitung. Angka t-hitung selanjutnya dikonfirmasikan dengan t-tabel pada derajat kebebasan dan taraf kesalahan tertentu. Bila t-hitung lebih besar dari pada t-tabel maka dapat disimpulkan bahwa kelompok yang dibandingkan memang berbeda secara signifikan. Bila perbedaan terjadi karena perlakuan maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yanbg signifikan karena menyebabkan perbedaan pada kelompok-kelompok yang dibandingkan. Sebaliknya, bila t hitung lebih kecil
54
ISSN : 2085 1979
Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun III/02/2011
dari t-tabel maka kelompok-kelompok yang dibandingkan tidak berbeda secara signifikan.( Laksana,2009:296). Karena t hitung (8,77) > t tabel (1,645), maka Ho ditolak artinya koefisien regresi signifikasi berarti t hitung lebih besar dari t tabel maka peran MPR berpengaruh pada citra merek, dengan menggunakan grafik akan terlihat. t hitung jatuh didaerah penolakan, maka Ho ditolak. Artinya koesien regresi signifikan. Kesimpulannya, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar peran MPR dengan citra merek Café Gran Via. Nilai R-Square adalah 0,616. Ini fungsi regresinya adalah sebesar 61,6 peran MPR Café Gran Via memberikan sebesar 61,6 % sedangkan sisanya 38,4 dimasukkan dalam penelitian ini.
menyatakan bahwa koefisien determinasi %, yang mempunyai pengertian bahwa kontribusi terhadap variabel citra merek % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Pembahasan MPR menjalankan peranannya yaitu membantu manajemen menumbuhkembangkan kesadaran konsumen terhadap produk yang diluncurkan. Hal tersebut dilakukan MPR Café Gran Via dengan melakukan pengenalan produk, promosi dan produk yang unik. Pengenalan produk kepada pengunjung dapat dibarengi pada saat event Food Festival diadakan. Ketika pengunjung datang ke Café Gran Via, pihak management dapat memulai komunikasi secara langsung untuk memperkenalkan produk yang paling terbaru dengan mengajak pengunjung langsung untuk mencicipi produk makanan tersebut. Mengacu pada pendapat Laksana (2008:133), promosi di Café Gran Via dilakukan MPR dengan cara membagikan Collateral Promotion yang berupa flyer pada saat pengunjung melakukan pembayaran, dan memberikan free menu untuk pemesanan tertentu kepada pengunjung yang datang sehingga secara tidak langsung MPR dapat sekaligus melakukan promosi terhadap produk terbaru yang dimiliki Café Gran Via. Promosi juga dapat dilakukan dengan melibatkan pihak eksternal yaitu seperti Bank BNI dan Bank Danamon, dimana dalam suatu kerja sama tersebut terdapat above the line dan below the line yang sudah dibicarakan pada saat dealing bersama pihak bank. Above the line yaitu kompensasi atau tunjangan yang diberikan dari pihak bank untuk Café Gran Via yaitu diantaranya pemberian subsidi sebesar Rp 15.000.000 dan sponsorship sebesar Rp 15.000.000 kepada pihak Café, pembuatan billboard, pengiriman sms-blast (pengiriman dilakukan oleh pihak bank kepada pemegang cardholder masing-masing bank, mengenai promosi Café Gran Via). Sedangkan below the line adalah hal-hal yang diberikan oleh Café Gran Via sebagai imbalan atas kerja sama yaitu memberikan voucher kepada pihak bank, dan membuat desain flyer dan baliho yang menyertakan logo dari pihak bank. Cara menumbuhkembangkan kesadaran konsumen, di Café Gran Via dengan menyediakan produk yang unik seperti penyediaan buffet yang variatif dan kreatif sehingga memberikan kepuasan dari pengunjung ketika mereka memutuskan untuk makan di Café Gran Via. Salah satu tugas MPR adalah responsive terhadap keluhan pengunjung, hal tersebut dilakukan agar citra positif yang dimiliki Café Gran Via tetap baik dimata pengunjung yang datang, dan adanya kesadaran bahwa Café Gran Via ISSN : 2085 1979
55
Felicia Sinar Sari / Widayatmoko: Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Penciptaan Citra Merek Cafe Gran Via
mengutamakan kenyamanan dan kesenangan pengunjung yang datang ke Café Gran Via. Menurut Kottler (2001:586) yang dikutip Laksana mengatakan pemilihan media merupakan penemuan media dengan biaya yang paling efektif untuk menyampaikan pesan iklan kepada target audien atau konsumen. Untuk memilih media harus diperhatikan tiga faktor yaitu Faktor reach (jangkauan) yaitu media dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melihat iklan Café Gran Via. Karena segmentasi dari Cafe Gran Via adalah karyawan atau pegawai kantor maka MPR dapat meningkatkan pemasangan media di daerah-daerah yang menjadi sentral dari kegiatan perkantoran seperti di kawasan sudirman dan sekitarnya, faktor Frequency (frekuensi) yaitu banyaknya rata-rata orang yang melihat paparan iklan dari media tersebut. Semakin sering Café Gran Via melakukan kegiatan publisitas di media, semakin besar peluang citra merek dapat dibentuk, dan faktor impact (pengaruh) yaitu nilai kualitatif suatu paparan melalui media tersebut. Benar atau tidaknya MPR memilih media tertentu untuk melakukan publisitas, akan berdampak pada Image Café Gran Via. Hasil penelitian memaparkan bahwa responden yang mengetahui informasi melalui internet yaitu sebanyak 19 orang (38%), dari rekomendasi teman sebanyak 10 orang (20 %), dari brosur atau selembaran sebanyak 8 orang (16 %) dan yang mengetahui dari majalah yaitu sebanyak 13 orang (26 %). Sehingga dapat disimpulkan media internet memberikan pengaruh yang besar terhadap pengunjung Café Gran Via. Peran terakhir yang dilakukan oleh MPR yaitu mempertahankan citra dari Café Gran Via dengan cara meningkatkan kualitas makanan, kualitas pelayanan dan suasana café yang nyaman mengingat karena persaingan yang semakin ketat ditengah kemunculan café yang mempunyai keunikannya masing-masing dengan kualitas yang baik pula. Citra Merek Café Gran Via diciptakan melalui brand awareness dan brand association. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan identitas nama dan kategori produk yang utama di mata pengunjung (Durianto, 2001:57). Terdapat hal-hal yang dilakukan oleh MPR yaitu dengan melakukan pengenalan merek melalui logo, maupun slogan “ All Day Dinning” sehingga membantu pengunjung untuk mengingat merek dari Café Gran Via. Kemudian melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan karena membentuk ingatan lebih sulit dibandingkan membentuk pengenalan. Image yang sudah berhasil diciptakan melalui peran MPR, tetap harus dipertahankan. Dari pembahasan diatas, terlihat bahwa MPR mempunyai hubungan dan pengaruh yang kuat terhadap penciptaan citra merek Café Gran Via. Hubungan antara variabel peran MPR dan citra merek tidak lepas dari dimensi-dimensi yang ada di dalamnya. Dari hasil Uji analisis korelasi Pearson Correlations, MPR mempunyai korelasi yang positif sebesar 0,785 dengan citra merek. Sehingga dapat disimpulkan image positif Café Gran Via merupakan andil besar dari kesuksesan peran MPR. Kesuksesan yang sudah didapat oleh Café Gran Via, membawa dampak yang sangat signifikan khususnya bagi image dari café, pengunjung akan datang kembali dan akan mengutamakan Café Gran Via sebagai pilihan tempat makan mereka dibandingkan café-café lainnya.
56
ISSN : 2085 1979
Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun III/02/2011
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di Café Gran Via, dapat disimpulkan pengunjung yang datang ke Café Gran Via yaitu jenis kelamin laki-laki sebesar 56%, tingkat penghasilan Rp. 3.000.000 sampai Rp. 4.200.000 sebesar 40%, frekuensi kunjungan minimal 3 kali sebesar 100 %, jenis pekerjaan sebagai karyawan sebesar 60 % dan responden yang mengetahui informasi Café Gran Via melalui internet sebesar 38 %. Peran MPR Café Gran Via, maka secara keseluruhannya dapat disimpulkan MPR dapat berperan dalam membantu manajemen, menumbuhkambangkan kesadaran konsumen terhadap produk yang diluncurkan melalui event food festival yang bertaraf internasional, Café Gran Via langsung mendatangkan chef dari negara yang sesuai dengan tema event , kemudian memperkenalkan produk makanan dan minuman baru melalui billboard dan artikel di koran, membagikan flyer yang informatif dan menatik kepada konsumen. Penanganan keluhan yang dilakukan MPR yaitu dengan tanggap dalam menanggapi kritik dan saran yang diberikan pengunjung, dan sopan dalam menanggapi keluhan yang ada. membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk yang ada melalui majalah, surat kabar, internet, dan bekerja sama dengan pihak eksternal dan mempertahankan citra Café Gran Via dari segi kualitas makanan, pelayanan dan penciptaan suasana yang kondusif bagi pengunjungnya. Citra merek Café Gran Via, maka secara keseluruhannya dapat disimpulkan citra merek terbentuk dari brand awareness. Pengunjung sudah mempunyai kesadaran dengan keberadaan Café Gran Via, yang terbentuk dari informasi di majalah, internet, flyer, logo, dan karakter huruf dari logo Café Gran Via. Berdasarkan hasil Y= -35,409 + 0,631 (X) menunjukkan bahwa Y adalah citra merek Café Gran Via dan X adalah peran MPR , dan setelah melakukan uji t dan uji hipotesis maka diperoleh hsail yang positif dan signifikan, yang artinya peran MPR mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap brand image Café Gran Via. Dari hasil penelitian peran MPR terhadap penciptaan citra merek , diperlukan peningkatan MPR dalam penanganan keluhan. Dari ketiga peran yang dijalankan oleh MPR, nilai penanganan keluhan menempati posisi terendah sebesar 4,31%. Oleh karena itu untuk membentuk dan mempertahankan image, Café Gran Via harus melakukan penyebaran kuesioner secara berkala. Sehingga pihak manajemen café khususnya MPR dapat melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang dimata konsumen belum dianggap optimal. Citra merek diciptakan melalui brand awareness dan brand association. Diharapkan brand association seimbang dengan brand awareness. Untuk meningkatkan brand association, Café Gran Via dapat meningkatkan frekuensi “ live music”, dan melibatkan pengunjung untuk ikut peran serta sehingga pengujung dapat memiliki kesan yang special dan tidak dilupakan. Selain itu pemasangan billboard mengenai promosi, event dan segala informasi yang berhubungan dengan Café Gran Via. Peneliti mempunyai masukan untuk dapat memasang billboard tersebut di daerah-daerah pusat perkantoran seperti di daerah Sudirman, Kuningan, Senayan dan Gatot Subroto. Alasan peneliti memilih area tersebut karena disesuaikan dengan segmentasi Café Gran Via yaitu karyawan atau pegawai kantor. Seperti yang kita ketahui, daerah tersebut identik dengan banyaknya gedung-gedung tinggi yang menjadi pusat sentral perkantoran. Peluang karyawan ISSN : 2085 1979
57
Felicia Sinar Sari / Widayatmoko: Pengaruh Marketing Public Relations Terhadap Penciptaan Citra Merek Cafe Gran Via
atau pegawai kantor untuk melihat billboard tersebut akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan publikasi lainnya. Sesuai dengan hasil penelitian, maka saran akademis yang dapat peneliti berikan adalah penelitian ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan lagi dengan menambah variabel lain. Dalam penelitian ini, diketahui peran MPR Café Gran Via memberikan kontribusi terhadap variabel citra merek sebesar 61,6 % sedangkan sisanya 38,4 % dijelaskan oleh variabel lain. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui variabel lain yang mempengaruhi citra merek selain peran MPR. DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Durianto, Darmadi., Sugiarto, 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekutas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gulo W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran 2 Edisi Millennium. Jakarta: PT.Ikrar Mandiriabadi. Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan dan Praktis. Yogyakarta: Graha Ilmu Peter, J.Paul & Jerry C.Olson, 2002. Consumer Behavior & Marketing Strategy. New York: McGraw Hill Rangkuti, Freddy. 2004. The Power Of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek Analisis Kasus dengan SPSS . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif . Yogyakarta: Graha Ilmu. Sulaksana, Uyung. 2007. Integrated Marketing Communications Teks dan Kasus . Yogyakarta: Pustaka Belajar. Yulianita, Neni. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas (P2U). Kencana
58
ISSN : 2085 1979