PENGARUH LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP DENGAN TANGAN MENUMPU PADA BANGKU TERHADAP JAUHNYA HASIL THROW IN TANPA AWALAN PADA PEMAIN SSB UNNES TAHUN 2011 SKRIPSI diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
oleh Wisnu Mahendra 6301407057
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
SARI Wisnu Mahendra. (2011). “Pengaruh latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011”. Skripsi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Dalam penelitian ini permasalahan yang muncul adalah : 1) Apakah ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011?, 2) Apakah ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011?, 3) Manakah yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011?. Adapun tujuan penelitian ini untuk : 1) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 3) Untuk mengetahui yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. Landasan teori yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah teknik dasar sepakbola, throw in, push up normal, push up dengan tangan menumpu pada bangku, kondisi fisik dan kerangka berpikir. Hasil hipotesisnya adalah 1) Ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 2) Ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 3)Latihan push up normal lebih baik dari pada latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. Populasi penelitian ini adalah pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun sebanyak 20 anak. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, adapun jenis penelitian eksperimen lapangan. Dengan memberikan tes awal (pre tes) dengan hasil yang kemudian di matching dengan metode A-B-B-A. Setelah di matching akan didapatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 yang diberikan latihan push up normal dan kelompok eksperimen 2 yang diberikan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. Kedua kelompok ini diberikan perlakuan push up dengan frekuensi 3 kali pertemuan setiap minggu dan sebanyak 15 kali pertemuan diakhiri dengan tes akhir (post test). Variabel terikat penelitian ini adalah jauhnya hasil throw in tanpa awalan, sedangkan variabel bebasnya adalah latihan push up normal dan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pola M – S, pengolahan data menggunakan statistik dengan rumus t tes pendek dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9. Hasil perhitungan statistik diperoleh mean tes awal kelompok eksperimen 1 = 9.781 ; mean tes awal kelompok eksperimen 2 = 9.533 ; mean tes akhir ii
eksperimen 1 = 11.035 ; mean tes akhir eksperimen 2 = 10.376. setelah dianalisa diperoleh t hitung pada eksperimen 1 = 4.295 ; dan t hitung pada eksperimen 2 = 3.666, hal ini berarti lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 2.262, dan terdapat kenaikan presentase hasil throw in setelah diberi perlakuan eksperimen 1 (push up normal) dan eksperimen 2 (push up dengan tangan menumpu pada bangku) sebesar 1.15 %. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu bahwa 1) Ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 2) Ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011, 3) Metode latihan push up normal berpengaruh lebih baik dari pada metode latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. Disarankan untuk pelatih SSB UNNES dalam usaha meningkatkan kemampuan throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun dianjurkan untuk menggunakan metode latihan push up normal. Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan pemain SSB UNNES dalam hal throw in tanpa awalan agar meninegkatkan prestasi throw in lebih baik lagi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perbandingan bagi peneliti muda atau mahasiswa apabila akan mengadakan penelitian yang sejenis dengan sampel yang berbeda, dengan memperhatikan kendala-kendala yang berbeda.
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing unuk diajukan ke sidang panitia ujian pada: Hari
: Senin
Tanggal
: 15 Agustus 2011
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Drs. Wahadi, M.Pd NIP.19610114.198601.1.001
Tri Aji, S.Pd NIP.19801103. 200604.1.002
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Drs. Nasuka, M. Kes NIP.19590916.198511.1.001
iv
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Jum’at
Tanggal
: 26 Agustus 2011
Tempat
: Ruang 1 Ujian Skripsi
Panitia Ujian Ketua Panitia
Sekretaris
Drs. Uen Hertiawan, M.Pd NIP. 19530411.198303.1.001
1.
Drs. Hermawan, M.Pd NIP. 19590401.198803.1.001
Drs. Kriswantoro, M.Pd (Penguji Utama) NIP. 19610630.198703.1.003
2. Drs. Wahadi, M.Pd (Anggota 1) NIP.19610114.198601.1.001
3. Tri Aji, S.Pd ( Anggota 2) NIP.19801103. 200604.1.002
v
HALAMAN PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Juli 2011
Wisnu Mahendra NIM. 6301407057
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: "Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" ( Q.S Ar'd : ayat 11)
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini kupersembahkan kepada : Bapak Bambang Wimbo .C, Ibu Siti Asiyah dan adikku Fani Serta keluarga yang dengan kesabaran memanjatkan doa dengan penuh cinta kepadanya adikku Ermalita yang selalu memberikan semangat dan doa Teman-teman kosku yang selalu mendoakanku Teman-teman PKLO angkatan 2007
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan studi strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,
sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan berbagai fasilitas dan kesempatan kami untuk melaksanakan studi di Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian dan penggunaan fasilitas yang tersedia. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan banyak petunjuk, arahan, saran serta bimbingan dalam perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini. 4. Drs. Wahadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak membantu dalam memberikan bimbingan dan dorongan, petunjuk dan saran hingga skripsi dapat terwujud.
viii
5. Tri Aji, S.Pd selaku dosen pembimbing
pendamping yang telah banyak
membantu dalam memberikan bimbingan dan dorongan, petunjuk dan saran hingga skripsi dapat terwujud. 6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang banyak memberikan saran, petunjuk dan pengetahuan bagi penulis. 7. Liliek H.P sebagai Koordinator dan Pelatih SSB UNNES Semarang yang telah membantu terlaksana dan terselesaikannya penelitian ini. 8. Pemain SSB UNNES yang sudah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini. 9. Segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Semoga segala amal baik bapak, ibu dan saudara dalam membantu penelitian ini akan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan akhirnya kami berharap semoga penelitian ini bermanfaat dan menambah khasanah pengetahuan.
Semarang,
Penulis
ix
Juli 2011
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
SARI .......................................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN ...............................................................
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................
vii
KATA PENGANTAR ............................................................................
viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................
8
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................
8
1.4. Penegasan Istilah ........................................................................
9
1.5. Manfaat Penelitian .....................................................................
11
BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................
12
2.1. Landasan Teori ...........................................................................
12
2.1.1. Teknik Dasar dalam Permainan Sepakbola .....................
12
x
2.1.2. Lemparan ke dalam (Throw In) .......................................
13
2.1.3. Kondisi Fisik ...................................................................
24
2.1.4. Latihan Push Up Normal .................................................
27
2.1.5. Latihan Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku.. 29 2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................
29
2.2.1. Pengaruh Latihan Push Up Normal Terhadap Jauhnya Hasil Throw In ...................................................
30
2.2.2. Pengaruh Latihan Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku Terhadap Jauhnya Hasil Throw In .................................................................
31
2.2.3. Manakah yang lebih baik antara Latihan Push Up Normal dan Latihan Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku terhadap Jauhnya Hasil Throw In.. 32 2.3 Hipotesis ...................................................................................... BAB III METODE PENELITIAN ........................................................
32 34
3.1. Populasi Penelitian .....................................................................
34
3.2. Sampel Penelitian .......................................................................
34
3.3. Variabel Penelitian .....................................................................
35
3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................
36
3.5. Instrumen Penelitian ..................................................................
38
3.5.1. Tes Throw In tanpa Awalan ............................................
38
3.6. Prosedur Penelitian ....................................................................
40
3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian .............................................
40
xi
3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian .........................................
41
3.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ...........................
44
3.7.1. Faktor kesungguhan hati .................................................
44
3.7.2. Faktor Kegiatan di luar Penelitian ...................................
44
3.7.3. Faktor Latihan yang dilakukan ........................................
45
3.7.4. Faktor Kebosanan ............................................................
45
3.7.5. Faktor Kemampuan Pemain ............................................
45
3.8. Metode Analisis Data ................................................................
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................
49
4.1. Hasil Penelitian ..........................................................................
49
4.2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian .........................................
52
4.3. Pembahasan ................................................................................
55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .....................................................
58
5.1. Simpulan ....................................................................................
58
5.2. Saran ..........................................................................................
59
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
1
Sikap Berdiri saat Melempar Bola .............................................
13
2
Posisi Kaki Dan Tangan Saat Akan Melempar Bola .................
13
3
Cara Memegang Bola .................................................................
14
4
Cara Melempar Bola ..................................................................
15
5
Gerak Lanjutan Setelah Melempar Bola ....................................
15
6
Struktur Otot Bahu ....................................................................
17
7
Struktur Otot Bahu ....................................................................
18
8
Struktur Otot Lengan Bawah ....................................................
21
9
Struktur Otot Lengan Bawah .....................................................
22
10
Posisi Badan saat Push Up Normal ............................................
25
11
Posisi Badan saat Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku.........................................................................................
26
12
Desain Penelitian ........................................................................
32
13
Sudut Elevasi Lambungan Bola ..................................................
34
14
Instrumen Penelitian ....................................................................
35
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
1
Persiapan Perhitungan Statistik ....................................................
40
2
Data Tes Eksperimen 1 Push Up Normal .....................................
43
3
Data Tes Eksperimen 2 Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku .........................................................................................
44
4
Hasil Uji Eksperimen 1 .................................................................
46
5
Hasil Uji Eksperimen 2 .................................................................
47
6
Peningkatan Mean Hasil Kemampuan Lemparan ........................
47
7
Peningkatan Presentase Hasil Kemampuan Lemparan ................
48
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Hal
1
Surat Usulan Dosen Pembimbing ...............................................
54
2
Surat Penetapan Dosen Pembimbing ..........................................
55
3
Surat Permohonan Ijin Penelitian SSB UNNES .........................
56
4
Surat Keterangan Penelitian ........................................................
57
5
Program Latihan Kegiatan ...........................................................
58
6
Daftar Populasi ............................................................................
59
7
Data Tes Awal Throw In Tanpa Awalan .....................................
60
8
Data Tes Awal Setelah Diurutkan ...............................................
61
9
Hasil Tes Awal Setelah Diurutkan yang akan Dimatching ........
62
10
Hasil Tes Awal setelah Dimatching ............................................
63
11
Program Latihan Repetisi Maksimal dan Beban Latihan Selama 16 kali Pertemuan Push Up Normal ...............................
12
64
Program Latihan Repetisi Maksimal dan Beban Latihan Selama 16 kali Pertemuan Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku ................................................................................
13
65
Program Latihan Push Up Normal dan Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku .................................................
66
14
Data Tes Akhir Kelompok Eksperimen 1 ...................................
71
15
Data Tes Akhir Kelompok Eksperimen 2 ...................................
72
16
Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen 1 dan
xv
KelompokEksperimen 2 ..............................................................
73
17
Perhitungan Statistik Push Up Normal .......................................
74
18
Perhitungan Statistik Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku ................................................................................
75
19
Daftar Nilai-nilai t Taraf Signifikan ............................................
76
20
Dokumentasi Lapangan ...............................................................
77
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan dengan kemampuan kelincahan dan kecepatan berlari dan penjaga gawang yang di bolehkan menggunakan tangannya di daerah tendangan hukumannya. Menurut Sucipto dkk (2000: 7) Tujuan dari permainan sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri. Sedangkan tujuan untuk dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah sepakbola merupakan salah satu mediator untuk mendidik anak yang cerdas, terampil, jujur, dan sportif (Sucipto dkk, 2000: 8). Dalam perkembangannya permainan ini dapat di mainkan di luar lapangan (out door) dan di dalam ruangan tertutup (in door) (Sucipto dkk, 2000:7). Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi seorang pemain sepakbola yang baik, bahkan kalau mungkin menjadi bintang sepakbola. Selain itu melalui permainan sepakbola kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition), kerja sama (cooperation), interaksi sosial (social interaction), dan pendidikan moral (moral education) (Sucipto dkk, 2000: 8). Dalam memasyarakatkan olahraga dan
1
2
mengolahragakan masyarakat, permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang diprioritaskan untuk dibina. Untuk meningkatkan dan mencapai prestasi alangkah baiknya jika semenjak anak-anak telah mendapatkan pelatihan olahraga khususnya olahraga sepakbola secara benar, teratur dan terarah. Dalam pelatihan olahraga,
untuk dapat
mencapai
prestasi yang tinggi harus
memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya adalah teknik dasar dari olahraga tersebut. Begitu juga dalam olahraga sepakbola, apabila kita menguasai teknik dasar dengan baik, maka kita dapat bermain dengan baik. Latihan-latihan teknik dasar adalah menu utama dalam suatu latihan Sepakbola. Paling tidak, dengan latihan teknik dasar, para pemain bisa latihan menendang bola 100 kali, menggiring bola 50 kali, dan mengoper bola 50 kali, bahkan mungkin bisa lebih dari itu. Bahkan di “Football Clinic” terutama untuk anak-anak, mereka ditekankan untuk melakukan latihan teknik dasar, seperti: menendang, mengoper, menggiring, serta penguasaan bola. Belum ada “bermain bola” beneran, paling kalau adapun mereka hanya bertanding 3 lawan 3 atau 5 lawan 5. Sehingga mereka lebih intensif latihan penguasaan bola, pengoperan serta footwork skillnya. Rendahnya kemampuan teknik dasar persepakbolaan di tanah air menjadi salah satu penyebab buruknya prestasi tim nasional dalam berbgai event, baik event tingkat ASEAN, Asia dan lebih lebih ditingkat Internasional, kendati tim nasional pelajar pernah berhasil 5 kali berturut turut sebagai juara tingkat Asia, prestasinya tidak bisa lagi meningkat dan hanya mentok sampai disitu saja.
3
Dewasa ini Sepakbola di indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini bisa kita perhatikan pada berdirinya sekolah sepakbola yang sudah menjamur dikalangan masyarakat indonesia. Sekolah sepakbola didirikan untuk membuka wadah bagi anak-anak usia dini untuk mengembangkan ketrampilan sepakbolanya. Selain untuk mengembangkan juga untuk dapat mencari bibit-bibit baru untuk pemain nasional. Dalam hal ini saya menggunakan SSB UNNES untuk melakukan penelitian saya. SSB UNNES adalah SSB milik Universitas Negeri Semarang. SSB UNNES didirikan pada bulan Mei 1996, didirikan berdasarkan S.K Rektor pada waktu itu. SSB UNNES memiliki beberapa pelatih diantaranya yang sudah tidak aktif Murgiyo Hartono, Eqiyardi, Slamet mulyono dan Janu. Pelatih yang sekarang yang masih aktif Liliek H.P. Tempat latihan SSB UNNES di lapangan UNNES Pegandan. Memiliki kelompok umur 10 tahun, 12 tahun, dan 15 tahun. Tujuan didirikan SSB UNNES untuk menampung bakat anak-anak sekitar kampus UNNES Pegandan, Untuk mengembangkan bakat menjadi pemain sepakbola dan untuk mengenalkan UNNES di lingkungan sekitar. Sasaran yang ingin dicapai SSB UNNES adalah untuk memberikan sumbangan pemain-pemain muda berbakat khususnya untuk tim PSIS Yunior dan umumnya untuk tim JATENG. Pembinaannya yang diutamakan pada usia dini sehingga teknik dasar yang diberikan bisa diterima dengan perkembangan usianya sehingga dapat memberikan permainan bola yang baik dan profesional. Kegiatannya rutin mengikuti kompetisi-kompetisi yang ada sehingga SSB UNNES bisa memberikan aset pemain yang bisa dibanggakan. Disini akan membawa nama baik UNNES
4
juga sehingga mereka yang di usia 18 tahun yang bisa masuk tim yunior kebanyakan ingin melanjutkan studinya di UNNES dengan prestasi yang diperoleh anak-anak
itu biasanya bisa mendapatkan prioritas utama. Dalam
latihan mereka di ajarkan banyak teknik dasar diantaranya passing, dribbling, controlling, shoting, heading dan Throw in. Berdasarkan pengamatan saya sebagai peneliti selama saya melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PKL) pemain SSB UNNES kurang dalam teknik throw in sehingga saya mengangkat throw in sebagai topik penelitian saya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada SSB UNNES, para pemain yang melakukan teknik throw in pada saat permainan kurang mempunyai kekuatan otot lengan yang dibutuhkan pada saat melakukan throw in, sehingga memaksa para pemain yang akan menerima bola tidak harus mendekat kearah pemain yang akan melempar untuk menerima bola hasil throw in dikarenakan jarak lemparan yang kurang maksimal. Teknik-teknik yang dilakukan para pemain pada saat latihan masih terdapat satu teknik yang sering terlupakan. Throw in adalah salah satu ketrampilan yang sering diabaikan dalam sepak bola (Mielke, 2007: 40). Karena banyak yang menganggap dan memandang teknik ini cukup mudah dilakukan sehingga dianggap remeh dan dikesampingkan oleh para pemain. Throw in pada permainan sepakbola memang tidak selalu dilakukan dalam sebuah pertandingan, teknik ini hanya dilakukan jika terjadi suatu keadaan dimana bola seluruhnya melampaui garis samping, baik bergulir diatas tanah maupun melayang di udara, maka seorang pemain lawan yang terakhir menyentuh bola dapat melakukan throw in
5
kearah manapun dari atas titik garis samping di tempat bola meninggalkan lapangan permainan. Throw in ini mempunyai peranan penting dalam permainan sepakbola selain untuk menghidupkan kembali permainan, teknik ini juga dapat digunakan untuk mengumpan bola kepada rekan satu tim. Throw in apabila dicermati penggunaannya pada permainan sepakbola saat sekarang ini juga bisa digunakan sebagai strategi dalam penyerangan. Tujuan dari throw in antara lain untuk mengumpankan bola kepada rekan agar dapat dikuasai dengan baik, sehingga dalam penyerangan akan lebih mudah dengan keadaan bola masih dalam penguasaan tim. Dalam pertandingan sepakbola, para pemain masih sedikit memanfaatkan lemparan ke dalam sebagai strategi di dalam penyerangan dikarenakan jarak lemparannya yang tidak begitu jauh. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh para pemain dalam melakukan lemparan ke dalam antara lain dari cara: 1) Sikap berdiri, 2) Cara memegang bola, 3) Cara melempar bola, dan 4) gerak lanjutan. Kesalahan-kesalahan tersebut diatas merupakan hal-hal yang tidak perlu dilakukan oleh para pemain sepkbola. Hal-hal tersebut diatas perlu mendapat perhatian mengingat throw in yang sering dianggap remeh oleh pemain sepakbola sebenarnya merupakan bagian penting dari strategi lanjutan. Menurut Danny Mielke (2007: 40), salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan throw in adalah komunikasi. Pelempar dan penerima bola harus mengetahui apa yang akan dilakukan masing-masing sebelum lemparan tersebut dilakukan. Arah dan
6
kecepatan penerima
bola
akan
menentukan
bagaimana
pelempar
bola
melemparkan bolanya. Faktor-faktor yang banyak mempengaruhi kesalahan-kesalahan yang dilakuka oleh pemain sepakbola dalam melakukan throw in di latar belakangi oleh kurangnya pelatihan tentang throw in bagi para pemain, tidak semua pemain dapat melakukan throw in, kurangnya jarak lemparan pemain dan gerakan yang kurang efisien pada saat melakukan throw in
sehingga banyak tenaga yang
dikeluarkan tetapi hasil yang dicapai tidak sesuai dengan banyaknya tenaga yang telah dikeluarkan. Gerakan lemparan ke dalam ini memerlukan kekuatan otot kedua tangan dan bola harus dilepas di atas kepala (Abdul Rohim, 25: 2008). Diantara unsur yang telah disebutkan, yang terpenting untuk throw in adalah kekuatan otot lengan, untuk mendukung hal tersebut latihan yang diberikan dalam usaha peningkatan kekuatan otot adalah latihan pembebanan pada serabut otot untuk berkonstraksi. Pada saat melakukan throw in tidak hanya diperlukan tenaga besar saja, melainkan didukung oleh kecepatan untuk mendukung kekuatan pada saat melempar. Menurut Sadoso (1994: 43), latihan push up adalah salah satu latihan untuk mengembangkan otot-otot dada, bahu, dan lengan. Menurut Sadoso (1994: 45), ada beberapa macam variasi push up yaitu: 1) Push up dengan tangan menumpu pada bangku, 2) Push up dengan lutut menumpu pada lantai (wanita), 3) Push up dengan kaki dan tangan menumpu pada lantai (normal), 4) Push up dengan posisi kaki ditinggikan.
7
Tohar (2008: 4-18) berpendapat, usaha untuk meningkatkan prestasi, latihan harus berpedoman pada teori dan prinsip latihan yang benar dan sudah diterima secara universal. Tanpa berpedoman pada teori dan prinsip latihan, latihan sering kali menjurus ke mal practice dan latihan yang tidak sistematis-metodis sehingga peningkatan prestasi tidak tercapai. Prinsip latihan yang paling penting dijadikan pedoman untuk meningkatkan prestasi dan performa dalam olahraga beberapa diantaranya: pemanasan tubuh, metode latihan, berpikir positif, prinsip beban berlebih, intensitas latihan, kulaitas latihan, prinsip individualis, variasi latihan, metode bagian dan metode keseluruhan, memperbaiki kesalahan, perkembangan menyeluruh, menetapkan sasaran. Menurut Tohar (2008: 6), prinsip latihan berlebih atau overload principle adalah latihan yang menekankan pada pembebanan latihan yang semakin berat. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011”. Adapun alasan yang mendukung dalam penelitian ini adalah: 1. Throw in merupakan salah satu teknik dasar yang digunakan dalam permainan sepak bola. 2. Penguasaan teknik dasar throw in sangat penting dalam permainan sepakbola merupakan awal permainan setelah bola keluar melewati garis samping lapangan, lemparan ke dalam dilakukan dari tempat bola keluar lapangan.
8
3. Para pemain SSB UNNES rata-rata sudah menguasai teknik dasar lemparan kedalam, tapi hasil lemparan kurang maksimal. 1.2 Rumusan Masalah Seperti yang telah diuraikan dimuka dan dijelaskan dalam alasan pemilihan judul, maka masalah yang timbul dalam penelitiain ini kemudian penulis merumuskan dalam bentuk pernyataan: 1. Apakah ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011? 2. Apakah ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011? 3. Manakah yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011? 1.3 Tujuan Penelitian Agar memperoleh gambaran yang jelas dan bermanfaat bagi yang menggunakannya. Adapun tujuan dari penelitian: 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
9
3. Untuk mengetahui yang lebih baik antara latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. 1.4 Penegasan Istilah Agar di dalam penelitian tidak terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan dalam judul penelitian, maka perlu adanya penegasan istilah atau definisi operasional sebagai berikut: 1. Pengaruh Pengaruh menurut WJS. Poerwadarminta (2005: 849) adalah akibat, daya yang ada atau timbul dari sesuatu (benda, orang dan sebagainya) yang berkuasa atau berkekuatan (gaib dan sebagainya). Pengertian pengaruh dalam penelitian ini adalah akibat yang timbul dari hasil latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in. 2. Latihan Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari, kian menambah beban latihan atau pekerjaannya (Hadi, 2007: 55). Sedangkan latihan menurut WJS. Poerwadarminta (2005: 643), adalah pendidikan untuk memperoleh kemahiran atau kecakapan. 3. Push up Normal Menurut Sadoso (1994: 44), badan menghadap lantai dengan siku lurus, kedua telapak tangan terpisah selebar bahu (atau sedikit lebih lebar). Putarlah tangan ke dalam 30-45 derajat, sehingga sikunya menuju keluar. Badab
10
diusahakan lurus dalam satu baris dari kepala sampai kaki. Perlahan-lahan turunkan sampai dada menyentuh lantai. Kemudian, doronglah badan sampai kedua lengan lurus dan siku terkunci. Jagalah agar badan tetap lurus selama pergerakan tadi. Lekukan berulang-ulang. Push up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan. Kemudian badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap. Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki tetap lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan secara berulang (http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up). d. Push up dengan tangan menumpu pada bangku Menurut Sadoso (1994: 45), Gerakan push up dengan tangan menumpu pada bangku sebenarnya pada prisipnya sama dengan push up normal tetapi bedanya terletak pada posisi kedua tangannya yang menumpu pada bangku. Jadi posisi tangan lebih tinggi dari kaki. Posisi badan membuat sudut 45-60 derajat. Tinggi bangku yang digunakan untuk push up ini adalah sekitar 45 cm atau setinggi bangku yang digunakan untuk bench press. e. Jauhnya hasil Throw in Throw in adalah suatu cara untuk memulai kembali permainan. Lemparan ke dalam diberikan kepada lawan dari pemain yang terakhir menyentuh bola ketika seluruh bagian bola melewati garis samping, baik menggelinding di tanah maupun melayang di udara (PSSI, 2010: 72). Jauhnya hasil throw in yang dimaksud dalam
11
penelitian ini adalah jarak yang ditempuh saat melemparkan bola oleh seorang pemain dari garis luar tepi ke dalam lapangan permainan. 1.5 Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti: menambah pengetahuan dalam pentingnya latihan fisik untuk mencapai throw in yang maksimal. 2. Bagi pemain SSB: menemukan cara melakukan teknik throw in yang baik dan melatih fisik dengan cara yang benar. 3. Menambah khasanah ilmu pengetahuan. 4. Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan metode latihan yang lebih efektif. 5. Dengan mengetahui hasil penelitian ini, diharapkan pelatih sepakbola dapat memanfaatkannya dengan memasukkan materi latihan untuk otot lengan ke dalam program latihan. 6. Dari hasil penelitian ini, diharapkan para pelatih sepakbola semakin mengetahui manfaat lemparan kedalam pada permainan sepakbola
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teknik Dasar Dalam permainan Sepakbola Penguasaan teknik dasar merupakan suatu syarat yang harus dimiliki oleh pemain. Keberhasilan suatu tim dalam setiap pertandingan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar, karena dengan penguasaan teknik dasar akan tercipta permainan yang bermutu dan menggunakan teknik yang baik pula. Menurut Sukatamsi (1984: 33), teknik dasar adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan dalam bermain sepakola, jadi teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola yang professional harus menguasai teknik dasar bermain sepakbola terlebih dahulu sebelum bermain dalam permainan sepakbola. Menurut Sukatamsi (1984: 34), permainan sepakbola yang baik memerlukan penguasaan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat memainkan sepakbola yang baik pula. Teknik dasar permainan sepakbola ada beberapa macam, yaitu menendang bola, menggiring bola, mengontrol bola, merebut bola, lemparan kedalam, gerak tipu, dan teknik khusus penjaga gawang. Keanekaragaman teknik dasar tersebut harus dikuasai oleh para pemain. 2.1.2. Lemparan ke dalam (Throw in) 12
13
Lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepakbola yang dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan. Selain mudah untuk memainkan bola, dari lemparan ke dalam off-side tidak berlaku. Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan awalan atau tanpa awalan, baik dengan posisi kaki sejajar maupun salah satu kaki ke depan (Sucipto dkk, 2000: 36). Throw in dapat menjadi senjata yang ampuh dalam rencana serangan sebuah tim. Sebuah lemparan ke dalam yang sangat kuat dapat mendorong bola dari garis pinggir ke tengah-tengah lapangan, menyusuri sisi lapangan atau ke depan gawang. Lemparan ke dalam biasanya lebih mudah dikontrol dari pada tendangan dan memungkinkan pemain yang menerima bola untuk mengambil dan mempertahankan kontrol bola (Mielke, 2007: 39). PSSI (2010: 72) mengemukakan, sebuah gol tidak dapat langsung dihasilkan dari suatu lemparan ke dalam. Pada saat melemparkan bola, pemain yang melakukan lemparan ke dalam: menghadap ke lapangan permainan, sebagian dari kakinya berada di atas garis samping atau di luar garis samping, memegang bola dengan kedua belah tangan, melemparkan bola dari belakang melalui atas kepala, dan melemparkan bola dari tempat dimana bola itu meninggalkan lapangan permainan ( PSSI, 2010: 72). Berikut prinsip-prinsip throw in menurut Sukatamsi adalah: Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang kemuka-kebelakang atau kedua kaki kangkang kesamping kanan-kiri dengan lutut kaki sedikit ditekuk.
14
Gambar 1. Sikap Berdiri Saat Melempar Bola (Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 186)
Gambar 2. Posisi Kaki Dan Tangan Saat Akan Melempar Bola (Sucipto, dkk , 2000:38)
Cara memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari dijarangkan (direnggangkan). Jari-jari yang dibelakang bola adalah ibu jari tangan kanan bertemu dengan ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan
15
bertemu dengan ujung jari telunjuk tangan kiri, sedang jari-jari yang lain memegang bola dibagian samping bola.
Gambar 3. Cara Memegang Bola (Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 185) Cara melempar, kedua tangan dengan bola diangkat diatas belakang kepala, pandangan mata ke arah teman yang akan diberi operan bola. Waktu akan melempar bola badan ditarik kebelakang sehingga badan melengkung pada perut. Waktu melemparkan bola, dengan kekuatan otot-otot perut, panggul, lengan, bahu dan kedua tangan diayunkan ke depan kemudian dibantu kedua lutut yang diluruskan badan digerakkan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola dilepas.
Gambar 4. Cara Melempar Bola (Sukatamsi, Teknik Dasar Bermain Sepakbola, 1984: 186)
16
Gerak lanjutan, ialah berdiri diatas kedua kaki diatas ujung-ujung jari kaki tetap diatas tanah dan seterusnya diteruskan dengan gerakan lai untuk mencari posisi (1984: 184-185)
Gambar 5. Gerak lanjutan setelah melempar (Danny Mielke , 2007 : 40) Untuk memperoleh hasil lemparan dengan jarak yang jauh, maka seorang pemain sepakbola bisa mengerahkan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot perut dengan maksimal. Sedangkan untuk menggerakkan pergelangan tangan guna mengimbangi gerakan melempar adalah otot flexsor carpio ulnaris dan Palmaris longus. Menurut Syaifuddin struktur otot bahu dan otot lengan berikut:
adalah sebagai
17
1.
Struktur Otot Bahu (Syaifuddin, 1996: 38-39) Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal
lengan dan tulang belikat akromin tang teraba dari luar yaitu: a.
M. Deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu, balung tulang belikat dan diafase tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju tulang besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lender. Fungsi dari otot ini adalah mengangkat lengan sampai mendatar.
b.
M. Subcapularis (otot depan tulang belikat), otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menujuntaju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lender. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus dalam.
c.
M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat), otot ini berpangkal dilekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan dari bawah ke atas.
d.
M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat), otot ini berpangkal dilekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan luar.
e.
M. Teres Mayor (otot lengan bulat besar), otot ini berpangkal di siku tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Diantara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakhi. Fungsinya bisa memutar lengan kedalam.
18
f.
M. Teres Minor (otot lengan belikat kecil), otot ini berpangkal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar
Gambar 6. Struktur Otot Bahu (Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 39)
19
Gambar 7. Struktur Otot Bahu (Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 39) 2.
Struktur Otot Pangkal Lengan Atas (Syaifuddin, 1996: 43) a.
Otot lengan pangkal atas Otot-otot ketul (Fleksor), terdiri atas: 1) Muskulus biseps brachi (otot lengan kepala 2), otot ini meliputi 2 buah sendi dan mempunyai 2 buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya disebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot ini menuju tulang pengupil. Dibawah uratnya terdapat kandung lender. Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
20
2) Muskulus Brachialis (otot lengan dalam), otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan dan menuju di pangkal tulang hasta. 3) Muskulus Korako Brachialis, otot ini berpangkal pada prosesus korakoid dan menuju ke tulang pangkal
lengan.
Fungsinya
mengangkat lengan. 4) Otot-otot kedang (ekstensor) b.
Muskulus Triseps Brachi (otot lengan berkepala 3), Terdiri atas: 1) Kepala luar berpangkal disebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain, 2) Kepala dalam dimulai disebelah dalam tulang pangkal lengan, 3) Kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiga-tiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani.
3.
Struktur Otot lengan Bawah (Syaifuddin, 1996: 43- 44) Otot-otot lengan bawah terbagi dalam: a. Otot-otot kedang yang memainkan peranannya dalam pengentulan di atas sendi siku, sendi-sendi tangan dan sendi-sendi jari dan sebagian gerak silang hasta, meliputi: 1) Muskulus ekstensor karpi radialis longus, 2) Muskulus ekstensor karpi radialis brevis, 3) Muskulus ekstensor karpim ulnaris,
21
Ketiga otot ini berfungsi sebagai ekstensi dari jari lengan (menggerakkan lengan). 4) Digotrum karpi radialis, fungsinya ektensi dari jari tangan kecuali ibu jari. 5) Muskulus ektensor policis longus, fungsinya ekstensi ibu jari. b. Otot-otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan. Otot-otot ini berkumpul sebagai berikut: 1. Otototot ini disebelah telapak tangan. Otot-otot ini ada 4 lapis, lapis yang 2 disebelah luar, berpangkal di tulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpil sendi pergelangan. Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis yang ke- 4 ialah otot-otot yang untuk sendi-sendi antar tulang hasta dan tulang pengumpil. Diantara otot-otot ini disebut otot silang hasta bulat (muskulus pranator
tere).
Fungsinya
dapat
mengerjakan
silang
hasta
dan
membengkokkan lengan bawah siku, otot-otot ketul untuk tangan dan jari tangan; muskulus Palmaris ulnaris, berfungsi mengentulkan tangan; muskulus Palmaris longus, muskulus karpi radialis, muskulus fleksor diditorum sublimis, fungsinya fleksi jari kedua dan kelingking; muskulus fleksor digitorum profundus fungsinya fleksi jari 1, 2, 3, 4; muskulus fleksor policis longur, fungsinya fleksi ibu jari, otot yang bekerja memutar radials (pronator dan supindor) yang terdiri dari muskulus pronator teres
22
equadratus, fungsinya pronasi dan tangan; muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi dari tangan. c. Otot-otot disebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan siku mengerjakan rata hasta, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta. d. Otot-otot disebelah punggung atas. Disebut otot kedang jari bersama, yang melumaskan jari tangan. Otot yang lainmeliruskan ibu jari (telunjuk). Otototot lengan bawah mempunyaiurat yang panjang di bagian bawah, di dekat pergelangan tangan. Urat-urat tersebut memiliki kandung urat. e. Otot-otot tangan. Di tangan terdapat otot-otot tangan pendek yang terdapat tulang-tulang tapak tangan dan membantu ibu jantung tangan (thenar) dan anak jantung tangan (hipotenar).
Gambar 8. Struktur Otot Lengan Bawah (Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 43)
23
Gambar 9. Struktur Otot Lengan Bawah (Syaifuddin, Anatomi Fisiologi Untuk Perawat, 1996: 44) Jadi hakekat otot lengan adalah kemampuan dari otot lengan untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktifitas. Otot-otot tersebut terlibat pada seseorang pesepakbola dalam melakukan throw in. Dari berbagai uraian tersebur di atas dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan jauhnya hasil throw in maka otot yang terlibat harus dilatih kekuatan dan kecepatan secara bersamaan, khususnya otot lengan dan bahu sebagai penggerak utama dari gerakan lemparan. Pengembangan power dapat dilakukan dengan menambah kecepatan tanpa dikorbankan kekuatan atau dapat dengan menambah kekuatan tanpa dikorbankan kecepatan atau dapat ditambah keduanya.
24
2.1.3. Kondisi Fisik Prestasi olahraga yang optimal dapat dicapai dengan pendekatan latihan fisik, teknik, taktik dan mental. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur, terprogram dan berkesinambungan akan dapat menuntun prestasi atlet, dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dituangkan dalam program latihan akan dapat meningkatkan kualitas ataupun kondisi fisik atlet dan latihan akan mendukung suatu prestasi yang diinginkan. Prestasi olahraga tidak lepas dari kondisi fisik, dimana setiap cabang olahraga menuntut kondisi fisik yang berbeda-beda, disesuaikan dengan cabang olahraganya. Latihan kondisi fisik memegang peranan sangat penting dalam program latihan atlet, terutama pada atlet pertandingan. Untuk menentukan status kondisi fisik yang bersifat umum harus diberikan jauh sebelum program khusus. Kondisi fisik menurut M. Sajoto (1995: 8) adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak biasa dipisahkan begitu saja, baik peningkatan atau pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam suatu peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan, disana-sini dilakukan dengan sistem prioritas sesuai dengan keadaan tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan yang dibutuhkan tersebut. Menurut M. Sajoto (1995: 8-10), komponen kondisi fisik terdiri atas: a.
Kekuatan (strength) Komponen
kondisi
fisik
seseorang
tentang
kemampuannya
mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja b. Daya tahan (endurance)
dalam
25
Dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yakni: 1) Daya tahan umum (general endurance) kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja terus-menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama. 2) Daya tahan otot (local endurance) adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkonraksi secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu. c. Daya otot (muscular power) Kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya otot = kekuatan (force) x kecepatan (velocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru serta gerak lain yang bersifat eksplosif. d. Kecepatan (speed) Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain. Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan kecepatan eksplosif.
26
e. Daya lentur (flexibility) Efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat fleksibilitas persendian seluruh tubuh. f. Kelincahan (agility) Kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang bebeda dalam kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik. g. Koordinasi (coordination) Kemampuan seseorang mengintregasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya dalam bermain tenis; seorang pemain akan kelihatan mempunyai koordinasi yang baik bila ia dapat bergerak ke arah bola sambil mengayunkan raket, kemudian memukulnya dengan teknik yang benar. h. Keseimbangan (balance) Kemampuan seseorangmengendalikan organ-organ syaraf otot, seperti dalam hand stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang berjalan terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain). Di bidang olahraga banyak hal yang harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan ini, baik dalam menghilangkan ataupun mempertahankan keseimbangan. i.
Ketepatan (accuracy)
27
Seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenal denagn salah satu bagian tubuh. j.
Reaksi (reaction) Kemempuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menaggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau feeling lainnya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap dan lain-lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahawa semua komponen yang ada di
dalam kondisi fisik akan mempengaruhi ketrampilan melakukan teknik dasar sepakbola. Dengan kondisi fisik yang baik, diharapkan pemain dapat melakukan ketrampilan gerak dengan baik pula. Khusus untuk throw in menurut pelaksanaannya dapat diidentifikasi bahwa kondisi fisik yang berperan, langkah selanjutnya adalah dilatih dan ditingkatkan kemampuannya ( dalam hal ini kekuatan dari otot lengan dan bahu). 2.1.4. Latihan Push up Normal Menurut Sadoso (1994: 44) gerakan dan sikap push up adalah badan menghadap lantai dengan siku lurus, kedua telapak tangan terpisah selebar bahu (atau sedikit lebih lebar). Putarlah tangan dalam 30-45 derajat, sehingga sikunya menuju keluar. Badan diusahakan lurus dalam satu baris dari kepala sampai kaki. Perlahanlahan turunkan sampai dada menyentuh lantai. Kemudian, doronglah badan ke atas
28
sampai ke dua lengan lurus dan siku terkunci. Jagalah agar badan tetap lurus selama pergerakan tadi lakukan berulang-ulang. Push up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan. Kemudian badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap. Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki tetap lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan secara berulang (http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up).
Gambar 10. Posisi Badan Saat Push up Normal (Sadoso, Kesehatan Dalam Olahraga, 1994: 47) Kelebihan push up normal adalah: 1) Otot-otot yang dikenai latihan: pectoralis, tarpecius, (otot-otot bahu) tricep dalam porsi yang sama, 2) Pada sendi siku otot pronator quardratus ikut terlatih. Kelemahan push up normal adalah: 1) Otot tricep tidak terlatih maksimal, 2) Otot ekstensor pada lengan bawah dan jari-jari tidak terlatih maksimal.
29
2.1.5. Latihan Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku Gerakan push up dengan tangan menumpu pada bangku sebenarnya pada prisipnya sama dengan push up normal tetapi bedanya terletak pada posisi kedua tangannya yang menumpu pada bangku. Jadi posisi tangan lebih tinggi dari kaki. Posisi badan membuat sudut 45-60 derajat (Sadoso, 1994: 45). Tinggi bangku yang digunakan untuk push up ini adalah sekitar 45 cm atau setinggi bangku yang digunakan untuk bench press.
Gambar 11. Posisi Badan Saat Push up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku (Sadoso, Kesehatan Dalam Olahraga, 1994: 47) 2.2 Kerangka Berpikir Tujuan melakukan latihan dalam olahraga adalah untuk meningkatkan kondisi fisik dan menguasai ketrampilan secara efektif dan efisien, yang akhirnya ketrampilan itu melekat selama waktu tertentu. Latihan dilakukan dengan tujuan menguasai ketrampilan, agar latihan berhasil materi latihan harus diberikan secara bertahap dari yang sederhana kemudian yang komplek.
30
2.2.1 Pengaruh Latihan Push Up Normal Terhadap Jauhnya Hasil Throw In Dalam permainan sepakbola dibutuhkan kondisi fisik yang bagus, disamping penguasaan teknik dalam bermain sepakbola, untuk menghasilkan throw in yang jauhnya maksimal dibutuhkan teknik throw in yang baik, serta Menurut Abdul Rohim (2008: 25) gerakan lemparan ke dalam ini memerlukan kekuatan otot kedua tangan. Menurut Sadoso (1994: 43), latihan push up adalah salah satu latihan untuk mengembangkan otot-otot dada, bahu, dan lengan. Push up normal adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep (http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up). Salah satu keuntungan push up normal tidak memerlukan alat apa-apa sehingga lebih efektif dan efisien. Menurut Sadoso (1994: 43) selama push up, otot-otot pada gelang bahu (shoulder girdle), dan persendian siku, terlibat dalam gerakan ini. Pada persendian bahu, otot-otot besar yang terlibat adalah otot-otot deltoideus bagian depan dan otot pektoralis mayor (otot dada). Otot deltoideus bagian depan terdapat di bagian bahu depan bahu. Ini merupakan otot deltoideus yang terentang dari klavikula (tulang selangka) dan bagian atas dari skapula (tulang belikat) melelui bahu ke lengan bagian atas. Pada persendian siku, otot trisep brachi menutupi seluruh bagian belakang tulang lengan atas. Ini merupakan otot yang terdiri dari tiga bagian, dimana di bagian bawahnya berakhir dengan satu bagian saja yang melekat pada tulang ulna (tulang lengan bawah).
31
Disaat melakukan throw in menurut Soedarminto 1976: 33 secara teoritis bergantung pada sudut elevasi dan kecepatan gerak bola, dalam hal ini untuk bisa memberi kecepatan pada bola tentunya dibutuhkan suatu metode latihan yang didalamnya melatih kekuatan otot lengan. Latihan push up normal merupakan salah satu latihan yang melatih kekuatan otot lengan, maka latihan ini memberikan pengaruh dalam menghasilkan throw in yang maksimal. 2.2.2 Pengaruh Latihan Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku Terhadap Jauhnya Hasil Throw In. Latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku hampir sama dengan latihan push up normal, hanya berbeda pada posisi tangan yang menumpu pada bangku. Latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku menurut Sadoso (1994: 45) badan harus membentu sudut 45- 60 derajat. Latihan ini juga berpengaruh untuk melakukan throw in, karena latihan ini juga masih termasuk dalam latihan kekuatan otot lengan. Menurut Abdul Rohim (2008: 25) gerakan
throw in
memerlukan kekuatan otot kedua tangan, dan Latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku merupakan latihan meningkatkan kekuatan otot lengan. Otot-otot yang dilatih dalam Latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku sama dengan latihan pada push up normal. Semua otot yang dilatih itu akan berkembang dan dapat meningkatkan jauhnya hasil lemparan throw in. Lemparan yang dihasilkan bisa maksimal jauhnya.
32
2.2.3. Latihan Push Up Normal lebih baik dari pada Latihan Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku terhadap Jauhnya Hasil Throw In Tanpa Awalan. Latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku sama-sama meningkatkan kekuatan otot lengan yang dibutuhkan dalam melakukan lemparan ke dalam tetapi latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku lebih ringan dari pada push up normal Karena latihan push up ini makin mudah jika tangan anda makin tinggi dan kaki makin rendah (Sadoso, 1994: 46). Dapat disimpulkan bahwa latihan push up normal lebih baik dibandingkan dengan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku, karena latihan push up normal lebih banyak menghasilkan perubahan kekuatan otot lengan dari pada latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. 2.3. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (2006: 71). Berdasarkan kajian pada landasan teori di atas, dalam penelitian ini penulis mengambil hipotesis sebagai berikut: 1.
Ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
2.
Ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
33
3.
Latihan push up normal lebih baik dari pada latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011.
BAB III METODE PENELITIAN
Sesuai dengan tujuannnya, penelitian sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan
dan
menguji
kebenaran
suatu
pengetahuan
dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Menurut Sugiyono (2000: 1) penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah : 3.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000: 55). Seperti yang dikatakan Arikunto (2006: 130), Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, yang dimaksud subjek penelitian dalam ini adalah siswa SSB UNNES tahun 2011 yang berusia antara 11-15 tahun berjumlah 52 anak. Semua mempunyai kesamaan yaitu sama-sama sedang dilatih teknik dasar sepakbola di SSB UNNES dan sama-sama berjenis kelamin laki-laki. 3.2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar , dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
34
35
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) (Sugiyono, 2000: 56). Suharsimi Arikunto ( 2006: 120) lebih lanjut mengatakan bahwa patokan untuk menentukan sampel adalah apabila subjeknya kecil kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih tergantung dari kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga, dana dan sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data serta besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sampling kuota yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2000: 60). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 20 pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun. 3.3. Variabel Penelitian Arikunto (2006: 118), mendefinisikan variabel sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian sedangkan Sugiyono (2000: 2) mendeskripsikan variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Adapun variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
36
1) Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono, 2000: 3). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu latihan push up normal dan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. 2) Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2000: 3). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini yaitu jauhnya hasil throw in tanpa awalan. 3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu kegiatan untuk meneliti suatu gejala yang dinamakan latihan atau perlakuan. Dasar penggunaan metode eksperimen adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberi perlakuan terhadap subjek yang diakhiri dengan tes untuk menguji kebenarannya. Menurut Arikunto (2006: 3), metode eksperimen merupakan metode yang paling tepat untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Berdasarkan uraian di atas, untuk penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan rancangan yang digunakan adalah matching by subject design yang selanjutnya disebut dengan pola M-S. Guna menyamakan atau menyeimbangkan
37
kedua grup tersebut dengan cara subject matching ordinal pairing yaitu subjek yang hasilnya sama atau hampir sama dengan tes awal kemudian dipasangkan dengan rumus AB-BA, sehingga didapat dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B yang miliki tingkat kemampuan seimbang. Selnjutnya kedua kelompok yang miliki tingkat kemampuan seimbang tersebut diundi dengan tujuan memberikan kesempatan yang sama pada kedua kelompok untuk menjadi kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2, sehingga subjektifitas dari peneliti tidak akan masuk di dalamnya. Lebih jelasnya berikut ini disajikan gambar desai dalam penelitian ini.
P
X1
E1
O2
X2
E2
O2
O1
Gambar 12. Desain Penelitian Keterangan:
P
: Populasi
O1
: Pre test
O2
: Post test
X1
: Kelompok eksperimen 1
38
X2
: Kelompok eksperimen 2
E1
: Perlakuan pada kelompok eksperimen 1
E2
: Perlakuan pada kelompok eksperimen 2
3.5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006: 149) adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Alat dan perlengkapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: lapangan sepakbola, bola, cone, roll meter, dan alat tulis. Adapun instrumen pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1. Tes Throw in tanpa awalan Pedoman tes ini menggunakan prinsip-prinsip melempar bola dari Sukatamsi yaitu: Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang ke depan ke belakang atau kedua kaki kangkang kesamping kanan-kiri dengan kedua lutut kaki sedikit ditekuk. Cara memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari dijarangkan atau direnggangkan. Jari-jari yang dibelakang bola adalah ibu jari tangan kanan bertemu ibu jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan bertemu dengan ujung jari telunjuk tangan kiri, sedang jari-jari yang lain memegang bola dibagian samping bola.
39
Cara melempar, kedua tangan dengan bola diangkat diatas belakang kepala, pandangan mata kearah teman yang akan diberi operan bola. Waktu akan melempar bola, badan ditarik kebelakang sehingga badan melengkung. Waktu melempar bola, dengan kekuata otot-otot perut, panggul, lengan, bahu dan kedua tangan diayunkan ke depan kemudian dibantu kedua lutut yang diluruskan badan digerakkan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola dilepas. Gerak lanjutan, ialah berdiri diatas ujung-ujung jari kaki tetap diatas tanah dan seterusnya diteruskan dengan gerakan lari untuk mencari posisi ( Sukatamsi, 1984: 184-185). Pelaksanaan tes throw in tanpa awalan yaitu sampel melakukan throw in tanpa awalan sejauh mungkin. Masing-masing sampel diberi kesempatan melempar tiga kali dan hasil throw in yang terjauh itu yang diambil. Jauhnya hasil throw in akan diukur dari garis tepi lapangan sebelum bola dilempar sampai pada titik jatuhnya bola setelah dilempar. Sampel yang melakukan tes berdiri disamping garis tepi dan menghadap lapangan. Untuk prestasi lemparan kelompok umur 10-12 tahun: perunggu: 10 meter, perak: 12 meter, emas: 14 meter, sedangkan untuk kelompok umur 12-14 tahun: perunggu: 12 meter, perak: 14 meter, emas: 16 meter (Sukatamsi, 1984: 259).
40
Gambar 13. Sudut elevasi lambungan bola (Soedarminto, Kinesiologi, 1992: 92) (Tri Tunggal, Kinesiologi, 2009: 80)
Gambar 14. Instrumen penelitian Throw in (Sukatamsi, 1984: 259) 3.6
Prosedur Penelitian
3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian Sebelum melakukan penelitian, penulis mengajukan surat ijin pengajuan penelitian kepada ketua SSB UNNES. Setelah mendapat ijin penelitian maka penelitian baru dilaksanakan yang dimulai dari pemberian penjelasan kepada seluruh sampel mengenai penelitian yang akan dilakukan dan program-program
41
yang telah disusun, kemudian diadakan tes awal kepada semua sampel sebanyak 20 orang. 3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanan penelitian meliputi tes awal dilaksanakan pada Hari Kamis, 2 Juni 2011 Pukul 15.00 WIB di lapangan sepakbola UNNES Sampangan. Pemberian program latihan atau perlakuan tes dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2011 sampai dengan 10 Juli 2011. Tes akhir dilaksanakan hari Minggu tanggal 17 Juli 2011 Pukul 07.00 WIB di lapangan sepakbola UNNES Sampangan. Latihan atau program latihan dilakukan 3 kali dalam satu minggu sampai mencapai 16 kali pertemuan. Secara keseluruhan, penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu yang terbagi dalam 3 kegiatan diantaranya tes awal, perlakuan atau pelaksanaan program, dan tes akhir. 1)
Tes Awal Sebelum tes awal dimulai anak coba (testee) diberi penjelasan tentang
jauhnya throw in tanpa awalan. Setelah semua jelas tes awal baru dimulai. Tes awal ini digunakan sebagai pedoman untuk memisahkan anak coba ke dalam kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Adapun langkah-langkah tes awal adalah sebagai berikut: setiap anak coba dipanggil satu per satu menurut daftar nama yang telah disusun dari nomor 1 sampai 20, kemudian anak coba yang dipanggil berdiri di tepi lapangan (garis lapangan) dengan membawa bola dan siap untuk melakukan tes throw in tanpa awalan. Setelah pencatat nilai, dan pengukur jauhnya lemparan siap maka anak
42
coba dapat melakukan throw in tanpa awalan. Setiap testee melakukan lemparan sebanyak 3 kali. Nilai yang diambil adalah hasil lemparan yang paling jauh dan nilai tersebut dimasukkan ke dalam tabel pre-test (tes awal). Tujuan dari pelaksanaan tes awal ini adalah: a)
Mengetahui kemampuan anak coba sebelum mendapat perlakuan, serta untuk memasang-masangkan anak coba secara ordinal pairing yaitu anak coba yang hasil tes awalnya sama kemudian dipasangkan ke dalam kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperinmen 2.
b)
Dimasukkan ke dalam rumus a-b-b-a juga secara orinal pairing, yang hasilnya sama dipasangkan sehingga anak coba dapat dibagi ke dalam kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.
2)
Treatment atau Pemberian Perlakuan Setelah tes awal selesai dilakukan, maka anak coba dipisahkan ke dalam
kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Selanjutnya kelompok eksperimen 1 diberikan latihan push up normal dan kelompok eksperimen 2 diberi latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. Latihan adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dan kian hari jumlahnya makin bertambah (Tohar, 2008: 1). Waktu latihan dalam penelitian ini adalah 16 (enam belas) kali pertemuan. Peneliti memberikan perlakuan terhadap subjek yang akan diteliti dan pada prinsipnya latihan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil throw in dalam permainan sepakbola.
43
Beban latihan ditentukan dengan cara intensitas dengan repetisi maksimal atau maksimum repetition (RM). Makin rendah intensitasnya makin banyak jumlah repetisinya (Rubianto hadi, 2007: 85). Beban latihan pertama untuk push up normal dimulai sebanyak 75% RM, selanjutnya setiap 1 minggu ditambah intensitas beban sebesar 5%. Dengan demikian pada program latihan ditetapkan sebagai berikut: 1) pertemuan 1-3 = 75% RM, 2) pertemuan 4-6 = 80 % RM , 3) 7-9 = 85% , 4) pertemuan 10-12 = 90% RM, 5) pertemuan 13-15 RM = 95%, dan pertemuan ke-16 digunakan sebagai pengambilan tes akhir. Sedangkan beban latihan pertama untuk latihan push up dengan tangan menumpu pada tembok atau bangku dimulai sebanyak 75% RM, selanjutnya setiap 1 minggu ditambah intensitas beban sebesar 5%. Dengan demikian program latihan ditetapkan sebagai berikut: 1) pertemuan 1-3 = 75% RM, 2) pertemuan 4-6 = 80% RM, 3) pertemuan 7-9 = 85%RM, 4) pertemuan 10-12 = 90% RM, 5) pertemuan 13-15 = 95% RM, dan pertemuan ke-16 digunakan sebagai pengambilan tes akhir. Oleh karena repetisi maksimal dari tiap sampel dalam kelompok eksperimen 1 dan 2 tidak sama, maka diperlukan lembar data latihan sampel yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengetahui porsi push up yang harus dilakukan berdasarkan repetisi maksimalnya. Dalampelaksanaanya peneliti dibantu oleh pelatih dan asisten pelatih SSB UNNES . 3)
Tes Akhir Setelah pemain atau anak coba melakukan latihan selama 16 kali
pertemuan, maka diadakan tes akhir. Pelaksanaan tes akhir. Pelaksanaan tes akhir ini sama seperti tes awal yaitu mengukur jauhnya throw in tanpa awalan. Tes ini
44
bertujuan untuk memperoleh data akhir sebagai hasil dari penelitian, sehingga dapat diketahui perbedaan hasil yang dicapai setelah melakukan latihan selama 16 kali pertemuan. Dari hasil tes akhir ini dapat diketahui peningkatan ketrampilan anak coba dalam melakukan throw in tanpa awalan setelah mendapatkan latihan push up normal untuk kelompok eksperimen 1 dan push up dengan tangan menumpu pada bangku untuk kelompok eksperimen 2. 3.7
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penelitian ini meliputi beberapa
faktor antara lain sebagai berikut: 3.7.1. Faktor kesungguhan hati Kesungguhan hati dalam melakukan penelitian dapat mempengaruhi hasil yang dicapai dalam penelitian. Untuk itu perlu diupayakan untuk menjaga agar pemain tetap memiliki kesungguhan hati selama mengikuti latihan. Upaya tersebut adalah: 1) memberikan penjelasan tentang eksperimen yaitu objek penelitian dan pengarahan untuk menjaga agar faktor-faktor di luar dapat terkontrol, 2) dengan dibantu pelatih dan teman dari penulis,kami mengontrol dan mengawasi jalannya latihan secara teratur. 3.7.2. Faktor kegiatan di luar penelitian Kegiatan pemain setelah dilakukan perlakuan penelitian selesai sangat sulit diketahui, untuk itu penulis menenkankan agar tidak melakukan segala kegiatan yang sama maupun tidak sama karena mungkin dapat mempengaruhi hasil latihan. Karen aporsi latihan berbeda dari anak yang menjadi sampel penelitian.
45
3.7.3. Faktor latihan yang dilakukan Faktor ini mempunyai peranan penting dalam mencapai hasil yang baik ,sehingga di dalam menerangkan cara melempar bola harus jelas dan tegas tahap demi tahap dan selalu didemontrasikan agar anak coba mencontoh dengan benar. 3.7.4. Faktor kebosanan Karena latihan atau perlakuan yang diberikan kepada sampel sifatnya sama untuk kelompok eksperimen 1 maupun kelompok eksperimen 2, dimana pada kelompok eksperimen 1 diberi latihan push up normal dan kelompok eksperimen 2 diberi latihan push up dengan tangan menumpu pada tembok atau bangku, maka akan menjadikan anak mengalami kebosanan dalam latihan, untuk mengatasi hal ini dalam kegiatan penelitian diberi motivasi supaya tidak jenuh dalam mengikuti penelitian. 3.7.5. Faktor kemampuan pemain Masing-maing pemain memiliki kemampuan dasar yang berbeda dalam menangkap penjelasan dan demonstrasi yang dilakukan pelatih, sehingga kemungkinan malakukan kesalahan dalam latihan masih ada. Untuk itu penulis selalu mengadakan koreksi secara langsung bagi pemain yang melakukan kesalahan dan secara umum setelah kegiatan. 3.8
Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
statistik. Data-data yang diperoleh selanjutnya akan dimasukkan dalam tabel perhitungan statistik sebagai berikut:
46
Tabel 1. Persiapan Perhitungan Statistik
No
Pasangan Subjek
X1
X2
D (X1-X2)
d (D-MD)
d2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
∑N
∑X1
∑X2
∑D
∑d
∑d2
1 2 3 Dst
Keterangan: X1
: Hasil terakhir kelompok eksperimen 1.
X2
: Hasil terakhir kelompok eksperimen 2.
D
: Perbedaan tiap-tiap pasang.
d
: Deviasi perbedaan.
d2
: Kuadrat dari deviasi perbedaan.
∑N
: Jumlah pasangan subjek. Penjelasan pengisian kolom-kolom tabel diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut: Kolom 1. Nomor urut pasangan. Kolom 2. Pasangan subjek yang dipasangkan.
47
Kolom 3. Nilai dari kelompok eksperimen 1. Kolom 4. Nilai dari kelompok eksperimen 2. Kolom 5. Selisih angka dari masing-masing pasangan diberi tanda D, diperoleh dari selisih nilai antara X1-X2. Kolom 6. Deviasi dari perbedaan masing-masing pasangan yang diperoleh dari D dikurangi MD (Mean Perbedaan). Kolom 7. Kuadrat dari deviasi perbedaan masing-masing pasangan. Untuk menganalisis data selanjutnya dapat digunakan rumus t-tes:
Keterangan: MD
: Mean perbedaan
∑d2
: Jumlah kuadrat dari deviasi perbedaan mean
N
: jumlah pasangan atau subjek (Sutrisno Hadi, 2004: 487)
48
Uji coba hipotesis kerja menyatakan “Ada Pengaruh Latihan Push Up Normal Dan Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku Terhadap Jauhnya Hasil Throw In Tanpa Awalan Pada Pemain SSB UNNES Tahun 2011”
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian Data hasil penelitian diproleh dari tes awal dan tes akhir pada pemain SSB UNNES Semarang diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 2. Data Tes Eksperimen 1 Push Up Normal No.
D Pre-Test
Post-Test
15
14.54
17.00
2.46
13
12.54
13.05
0.41
17
12.42
13.05
0.63
14
12.03
12.50
0.47
18
11.05
12.05
1.00
06
7.65
8.35
0.70
04
7.60
10.00
2.40
11
6.85
9.50
2.65
09
6.76
7.10
0.34
07
6.27
7.75
1.48
∑ 97.81
∑110.35
Subjek
(Post-Test) – (Pre-Test)
∑D = 12.54
N = 10 X1 = 9.781
X2 = 11.035
49
50
Tabel 3. Data Tes Eksperimen 2 Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku No.
Post-Test
16
13.52
13.60
0.08
12
13.20
13.30
0.10
20
12.34
13.80
1.46
19
12.33
12.60
0.27
10
8.73
9.40
0.67
05
8.16
9.10
0.94
01
7.00
9.70
2.70
08
6.85
7.70
0.85
03
6.70
7.50
0.80
02
6.50
7.51
1.01
∑ 95.33
∑103.76
Subjek
(Post-Test) – (Pre-Test)
∑D = 8.88
N = 10 X1 = 9.533
1.
D
Pre-Test
X2 = 10.376
Hasil latihan push up normal terhadap prestasi jauhnya throw in tanpa
awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang tahun 2011. Data Pada tes awal kelompok eksperimen1 dari rentangan nilai dari hasil terendah 6,.27 – 14.54. jumlah skor total 97.81 dan skor rata-rata 9.781. sedangkan setelah diberi perlakuan selama 15 kali pertemuan dengan variabel
51
bebas push up normal, maka diperoleh dengan rentangan nilai dari hasil terendah 7.75 dan hasil tertinggi 17.00. jumlah skor total 110.35 dan skor rata-rata 11.035. selain itu dari penjabaran hasil lemparan yang diperoleh yaitu hasil prestasi dibawah rata-rata 4 anak (40%) dan diatas rata-rata 6 anak (60%). 2.
Hasil latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap
prestasi jauhnya throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 10-15 tahun Semarang tahun 2011. Data pada tes awal kelompok eksperimen 2 dari rentangan nilai dari hasil terendah 6.50 – 13.52. jumlah skor total 95.33 dan skor rata-rata 9.533. sedangkan setelah anak diberi perlakuan selama 15 kali pertemuan dengan variabel bebas push up dengan tengan menumpu pada bangku, maka diperoleh dengan rentangan nilai dari hasil terendah 7.51 dan hasil tertinggi 13.60. jumlah skor total 103.76 dan skor rata-rata 10.376. selain dari penjabaran hasil lemparan yang diperoleh yaitu hasil prestasi dibawah rata-rata = 6 anak (60%) dan diatas rata-rata 4 anak (40%). Dari data-data hasil latihan push up normal terhadap prestasi jauhnya throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang tahun 2011 tersebut akan dimasukkan ke dalam perhitunagan statistik yang didasarkan sesuai dengan pedoman perhitungan statistik sebagai berikut: N = 10; ∑X1 = 97.81; ∑X2 = 110.35; ∑D = 12.54; ∑d = 0.04; ∑d2 = 7.691; MD = 1.25; t = 4.295.
52
Dari data-data hasil latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap prestasi jauhnya throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang tahun 2011 tersebut akan dimasukkan ke dalam perhitunagan statistik yang didasarkan sesuai dengan pedoman perhitungan statistik sebagai berikut: N = 10; ∑X1 = 95.33; ∑X2 = 103.76; ∑D = 8.88; ∑d = 0.08; ∑d2 = 5.2804; MD = 0.88; t = 3.666. Mean tes awal kelompok eksperimen 1 (kelompok eksperimen push up normal) = 9.781; Mean tes awal kelompok eksperimen 2 (kelompok eksperimen push up dengan tangan menumpu pada bangku) = 9.533; Mean tes akhir kelompok eksperimen 1 (kelompok eksperimen push up normal) = 11.035; Mean tes akhir kelompok eksperimen 2 (kelompok eksperimen push up dengan tangan menumpu pada bangku) = 10.376. 4.2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian Data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis untuk uji hipotesis yang diajukan dalam penelitian dengan menggunakan uji – t menggunakan pre test dan post test one group design, maka hasilnya akan dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4. Hasil Uji Eksperimen 1 t - hitung
t – tabel
Keterangan
4.295
2.262
Berbeda
53
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan t – tes diperoleh t – hitung sebesar 4.295. Selanjutnya dibandingkan dengan t – tabel pada tarf signifikasi 5% yaitu sebesar 2.262. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa t – hitung berbeda dengan t – tabel (t-hitung = 4.295 > t-tabel = 2.262), hal ini dapat diketahui bahwa ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada SSB UNNES tahun 2011. Tabel 5. Hasil Uji Eksperimen 2 t - hitung
t – tabel
Keterangan
3.666
2.262
Berbeda
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan t – tes diperoleh t – hitung sebesar 3.666. Selanjutnya dibandingkan dengan t – tabel pada tarf signifikasi 5% yaitu sebesar 2.262. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa t – hitung berbeda dengan t – tabel (t-hitung = 3.666 > t-tabel = 2.262), hal ini dapat diketahui bahwa ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada SSB UNNES tahun 2011. Tabel 6. Peningkatan Mean Hasil Kemampuan Lemparan Peningkatan
Mean
Mean Hasil
Kelompok Tes Awal
Tes Akhir
Kemampuan Lemparan
Keterangan
54
Eksperimen
Kenaikan
1 Hasil
97.81
110.35
12.54
Kemampuan
Mean Hasil Kemampuan Lemparan
Lemparan
Eksperimen
Eksperimen
1 lebih besar
1 Hasil
95.33
103.76
8.43
Kemampuan
dari pada Eksperimen 2
Lemparan
Berdasar hasil tersebut diatas dapat diketahui bahwa nilai mean kelompok eksperimen 1 lebih besar dari pada mean kelompok eksperimen 2 (110,35 > 103.76) dan dari nilai mean eksperimen 1 dan eksperimen 2 maka dapat diketahui besar presentase peningkatan mean dari tes awal sebelum diberi latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku dan setelah diberi latihan push up normal dan push up dengan tangan menumpu pada bangku sebesar 6.59. Dari hasil peningkatan mean hasil kemampuan lemparan di atas maka diketahui bahwa latihan push up normal mengalami peningkatan 12.54 dan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku mengalami peningkatan sebesar 8.43 terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada siswa SSB UNNES tahun 2011. Tabel 7. Peningkatan Presentase Hasil Kemampuan Lemparan Peningkatan
Mean
Mean Hasil
Kelompok Tes Awal
Tes Akhir
Kemampuan Lemparan
Keterangan
55
Eksperimen 1 Hasil Kemampuan Lemparan
9.781
11.035
1.12
9.533
10.376
1.08
Eksperimen 1 Hasil Kemampuan Lemparan
Kenaikan Presentase Hasil Kemampuan Lemparan Eksperimen 1 lebih besar dari pada Eksperimen 2 adalah sebesar 1.15%
Besar presentase dari tes akhir throw in dari push up normal dan dari tes akhir throw in dari push up dengan tangan menumpu pada bangku diketahui sebesar 1.15%, jadi dapat diketahui setelah para pemain SSB UUNES Semarang tahun 2011 diberi perlakuan eksperimen 1 latihan push up normal dan eksperimen 2 latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku selama 15 kali pertemuan maka mengalami kenaikan presentase sebanyak 1.15%. berdasarkan hasil tersebnut diatas dapat ditentukan bahwa metode latihan push up normal lebih baik dari pada metode latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap kemampuan throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11 – 15 tahun Semarang tahun 2011. 4.3. Pembahasan Adanya perbedaan hasil terbukti bahwa walaupun keduanya sama-sama melatih kelompok otot-otot ekstensor lengan dan bahu ternyata pengaruh yang disumbangkan terhadap kemampuan throw in tanpa awalan tidak sama diantara keduanya.
56
Pada latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku dalam pelaksanaannya melatih otot-otot ekstensor bahu dan lengan (petrocales, trapezius, tricep) dengan porsi yang hampir sama, sehingga beban terasa ringan karena posisi tangan lebih tinggi dari kaki. Latihan push up normal lebih berat karena posisi tangan dan kaki seimbang tingginya. Prinsip perbedaannya terletak pada ketinggian tangan sehingga dengn posisi tangan semakin tinggi, maka beban lebih ringan otomatis peningkatan otot-otot bahu dan lengan lebih sedikit peningkatannya dibandingkan push up normal. Dengan demikian push up normal lebih banyak meningkatkan otot-otot bahu dan lengan. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini telah terbukti kebenarannya dengan adanya perubahan hasil lemparan setelah dilakukan pada saat tes akhir dilihat dari mean dari kedua kelompok eksperimen. Dengan adanya peningkatan hasil lemparan ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang berarti dari latihan push up normal dan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 1115 tahun Semarang tahun 2011. Dan berdasarkan hasil yang ada ternyata kelompok eksperimen 1 yang mendapatkan latihan push up normal lebih baik dari pada kelompok eksperimen 2 yang mendapatkan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang tahun 2011. Hal ini dibuktikan dengan besarnya selisih hasil throw in pada pre test dan post test yang dengan hasil kelompok eksperimen 1 yang mendapatkan latihan push up normal lebih besar dari pada kelompok eksperimen 2 yang mendapatkan
57
latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. Hal ini dikarenakan latihan push up normal memiliki beban lebih berat dibandingkan dengan latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. Berdasarkan kenyataan-kenyataan di atas dapat dijelaskan bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan Latihan Push Up normal lebih baik dari pada Push Up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun Semarang tahun 2011 “ diterima”.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan Berdasarkan analisa data penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh latihan push up normal terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. 2. Ada pengaruh latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. 3. Metode latihan push up normal berpengaruh lebih baik dari pada metode latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku terhadap jauhnya hasil throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES tahun 2011. 5.2. Saran-saran Berdasarkan analisis dan simpulan, maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut : 1. Untuk pelatih SSB UNNES dalam usaha meningkatkan kemampuan throw in tanpa awalan pada pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun dianjurkan untuk menggunakan metode latihan push up normal.
58
59
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan pemain SSB UNNES dalam hal throw in tanpa awalan agar meningkatkan prestasi throw in lebih baik lagi. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perbandingan bagi peneliti muda atau mahasiswa apabila akan mengadakan penelitian yang sejenis dengan sampel yang berbeda, dengan memperhatikan kendala-kendala yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, Rubianto. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang: Rumah Indonesia. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset. http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up Keputusan Dekan FIK No. 504/FIK/2009. Pedoman Penyusunan Skripsi Strata I. Semarang: FIK UNNES. Mielke, Danny. 2007. Dasar-dasar Sepak Bola. Bandung: Pakar Raya. PSSI. 2010. Laws Of The Game (Peraturan Pertandingan) FIFA 2010/2011. Jakarta: PSSI. Rohim, Abdul. 2008. Bermain Sepak Bola. Semarang: CV. Aneka Ilmu. Sajoto, M. 1995. Peningkatan & Pembinaan Kekuatan
Kondisi Fisik dalam
Olahraga . Semarang: EFF Dahara Prize. Sucipto dkk. 2000. Sepakbola. Jakarta: Depdikbud. Sudarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud. Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA Sukatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Solo: Tiga Serangkai. Sumorsardjuno, Sadoso. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Jakarta. PT. Gramedia: Pustaka Utama. Syaifuddin, 1996. Anatomi Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta : EGC. Tohar. 2008. Ilmu Kepelatihan. Semarang: FIK UNNES. Tunggal, Tri. 2009. Kinesiologi. Semarang: FIK UNNES. WJS.Poerwadinata. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
60
LAMPIRAN
Lampiran 1
61
Lampiran 2
62
Lampiran 3
63
Lampiran 5
65
PROGRAM LATIHAN KEGIATAN
Tempat
: Lapangan UNNES Sampangan (depan Universitas Wahid Hasyim), Semarang.
Sampel
: 20 Pemain SSB UNNES usia 11-15 tahun
Pelaksanaan : Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 2 Juni 2011 sampai dengan 17 Juli 2011. Waktu
: Hari Selasa dan Kamis pukul 15.00 – 1630 WIB, dan hari Minggu pukul 07.00 – 09.00 WIB.
Setiap tatap muka terdiri dari : a) Pendahuluan (5 menit) Pendahuluan berisi penjelasan kegiatan latihan. b) Pemanasan (15 menit) Melakukan kegiatan peregangan, pelemasan, kelentukan dan penguluran. c) Latihan inti ( 45 menit) Kedua kelompok mendapatkan porsi latihan yang sama. Kelompok eksperimen 1 diberi latihan push up normal dan kelompok eksperimen 2 diberi latihan push up dengan tangan menumpu pada bangku. d) Pendinginan dan koreksi kesalahan (10 menit) Setiap selesai kegiatan latihan ditutup dengan pendinginan dan koreksi kesalahan latihan yang dilakukan serta penjelasan kegiatan pertemuan berikutnya.
Lampiran 6
66
DAFTAR POPULASI PENELITIAN
No
Nama
Tempat/Tgl Lahir
Umur
1
Rizki Andreanto
Semarang / 6 September 2000
11 tahun
2
Bondan Prasetyo
Semarang / 5 Agustus 2000
11 tahun
3
Ilham Maulana Saputra
Semarang / 14 Juli 2000
11 tahun
4
Bangun Rendi Permana
Semarang / 27 April 2000
11 tahun
5
Muhammad Rafi Setyanto
Semarang / 15 Desember 2000
11 tahun
6
Muhammad Rifai
Semarang / 08 Januari 2000
11 tahun
7
Raul Farel Pranaya
Semarang / 11 Februari 2000
11 tahun
8
Bagas Pamungkas
Semarang / 16 Maret 2000
11 tahun
9
Muhammad Eksanto
Semarang / 26 Oktober 2000
11 tahun
10
Bangkit Rendi Permana
Semarang / 27 April 2000
11 tahun
11
Aditya Dwi Susanto
Semarang / 14 November 2000
11 tahun
12
Muhammad Muksin Fattah
Semarang / 09 Juni 1997
14 tahun
13
Handoko
Semarang / 19 Juli 1998
13 tahun
14
Muhammad Farhan Alfauzi
Semarang / 12 Mei 1996
15 tahun
15
Faisal Arnaz
Semarang / 22 September 1997
14 tahun
16
Eka Fahri Eriyanto
Semarang / 26 Desember 1999
12 tahun
17
Khoirul Anam
Semarang / 29 Mei1997
14 tahun
18
Erfan Andrianto
Semarang / 10 Juli 1998
13 tahun
19
Yuda Ari Pramono
Semarang / 10 Juni 1997
14 tahun
20
Muh. Astya Amar .M
Ambarawa / 01 Maret 1998
13 tahun
Koordinator SSB UNNES
Liliek H.P NIP. 19590324.198503.1.002
Lampiran 7
67
DATA TES AWAL (PRE-TEST) THROW IN TANPA AWALAN
No
No. Tes
Lemparan 1
Lemparan 2
Lemparan 3
Prestasi Terbaik
1
01
Rizki
6.35 m
6.65 m
7.00 m
7.00 m
2
02
Bondan
6.45 m
6.50 m
5.60 m
6.50 m
3
03
Ilham
5.55 m
6.70 m
5.80 m
6.70 m
4
04
Bangun
7.28 m
7.60 m
7.28 m
7.60 m
5
05
Rafi
7.20 m
7.48 m
8.16 m
8.16 m
6
06
Rifai
6.20 m
7.05 m
7.65 m
7.65 m
7
07
Raul
5.83 m
6.15 m
6.27 m
6.27 m
8
08
Bagas
6.77 m
6.85 m
6.60 m
6.85 m
9
09
Eksan
6.58 m
6.75 m
6.76 m
6.76 m
10
10
Bangkit
8.73 m
8.26 m
8.14 m
8.73 m
11
11
Adit
6.80 m
6.85 m
5.63 m
6.85 m
12
12
Muksin
13.10 m
13.20 m
12.52 m
13.20 m
13
13
Handoko
12.40 m
11.65 m
12.64 m
12.64 m
14
14
Farhan
11.83 m
12.03 m
9.73 m
12.03 m
15
15
Faisal
14.54 m
11.37 m
13.36 m
14.54 m
16
16
Fahri
12.51 m
12.87 m
13.52 m
13.52 m
17
17
Anam
11.88 m
11.49 m
12.42 m
12.42 m
18
18
Andri
9.12 m
8.44 m
11.05 m
11.05 m
19
19
Yuda
11.72 m
10.83 m
12.33 m
12.33 m
20
20
Amar
11.67 m
12.34 m
11.35 m
12.34 m
Nama
Lampiran 8
68
DATA TES AWAL SETELAH DIURUTKAN
No
No. Tes
Nama
Prestasi
1
15
Faisal
14.54 m
2
16
Fahri
13.52 m
3
12
Muksin
13.20 m
4
13
Handoko
12.64 m
5
17
Anam
12.42 m
6
20
Amar
12.34 m
7
19
Yuda
12.33 m
8
14
Farhan
12.03 m
9
18
Andri
11.05 m
10
10
Bangkit
8.73 m
11
05
Rafi
8.16 m
12
06
Rifai
7.65 m
13
04
Bangun
7.60 m
14
01
Rizki
7.00 m
15
08
Bagas
6.85 m
16
11
Adit
6.85 m
17
09
Eksan
6.76 m
18
03
Ilham
6.70 m
19
02
Bondan
6.50 m
20
07
Raul
6.27 m
Lampiran 9
69
DATA TES AWAL (PRE-TEST) THROW IN DARI YANG TERTINGGI SAMPAI TERENDAH UNTUK DI MATCHING
No
No. Tes
Nama
Hasil
Rumus Match
1
15
Faisal
14.54
A
2
16
Fahri
13.52
B
3
12
Muksin
13.20
B
4
13
Handoko
12.64
A
5
17
Anam
12.42
A
6
20
Amar
12.34
B
7
19
Yuda
12.33
B
8
14
Farhan
12.03
A
9
18
Andri
11.05
A
10
10
Bangkit
8.73
B
11
05
Rafi
8.16
B
12
06
Rifai
7.65
A
13
04
Bangun
7.60
A
14
01
Rizki
7.00
B
15
08
Bagas
6.85
B
16
11
Adit
6.85
A
17
09
Eksan
6.76
A
18
03
Ilham
6.70
B
19
02
Bondan
6.50
B
20
07
Raul
6.27
A
Matching
Pasangan No. Tes
Pasangan
A-B
14.54 - 13.52
15 - 16
A-B
12.64 – 13.20
12 - 13
A-B
12.42 – 12.34
17 - 20
A-B
12.03 – 12.33
19 - 14
A-B
11.05 – 8.73
18 - 10
A-B
7.65 - 8.16
05 - 06
A-B
7.60 – 7.00
04 - 01
A-B
6.85 – 6.85
08 - 11
A-B
6.76 – 6.70
09 - 03
A-B
6.27 – 6.50
02 - 07
Lampiran 10
70
DATA HASIL TES AWAL (PRE-TEST) THROW IN KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Kelompok Eksperimen 1 Push Up Normal
Kelompok Eksperimen 2 Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku No. No Nama Hasil Tes
No
No. Tes
1
15
Faisal
14.54 m
1
16
Fahri
13.52 m
2
13
Handoko
12.64 m
2
12
Muksin
13.20 m
3
17
Anam
12.42 m
3
20
Amar
12.34 m
4
14
Farhan
12.03 m
4
19
Yuda
12.33 m
5
18
Andri
11.05 m
5
10
Bangkit
8.73 m
6
06
Rifai
7.65 m
6
05
Rafi
8.16 m
7
04
Bangun
7.60 m
7
01
Rizki
7.00 m
8
11
Adit
6.85 m
8
08
Bagas
6.85 m
9
09
Eksan
6.76 m
9
03
Ilham
6.70 m
10
07
Raul
6.27 m
10
02
Bondan
6.50 m
N = 10
Nama
Hasil
∑ = 97.81
N = 10
∑ = 95.33
Lampiran 11
71
PROGRAM LATIHAN REPETISI MAKSIMAL DAN BEBAN LATIHAN DALAM 16 PERTEMUAN EKSPERIMEN 1 PUSH UP NORMAL
Nama
No. Sampel
RM
Beban Meningkat 5 % Setiap Minggu Repetisi Turun Setiap Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu 1 II III IV V 75% x 5 rep
80% x 4 rep
85% x 3 rep
90% x 2 rep
95% x 1 rep
Faisal
15
28
24
26
28
30
32
Handoko
13
20
16
18
20
22
24
Anam
17
22
18
20
22
24
26
Farhan
14
21
17
19
21
23
25
Andri
18
21
17
19
21
23
25
Rifai
06
14
10
12
14
16
18
Bangun
04
16
12
14
16
18
20
Adit
11
18
14
16
18
20
22
Eksan
09
19
15
17
19
21
23
Raul
07
15
11
13
15
17
19
Catatan: Program push up diberikan pada akhir latihan, sebelum penenangan/peregangan. Ditekankan pada sampel agar tidak melakukan latihan push up / latihan beban lain selain dari program yang telah ditentukan. Istirahat 1-2 menit untuk minggu ke 1-4 dan 2-3 menit untuk minggu ke 5.
Lampiran 12
72
PROGRAM LATIHAN REPETISI MAKSIMAL DAN BEBAN LATIHAN DALAM 16 PERTEMUAN EKSPERIMEN 2 PUSH UP DENGAN TANGAN MENUMPU PADA BANGKU
Nama
No. Sampel
RM
Beban Meningkat 5 % Setiap Minggu Repetisi Turun Setiap Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu 1 II III IV V 75% x 5 rep
80% x 4 rep
85% x 3 rep
90% x 2 rep
95% x 1 rep
Fahri
16
24
20
22
24
26
28
Muksin
12
21
17
19
21
23
25
Amar
20
19
15
17
19
21
23
Yuda
19
23
19
21
23
25
27
Bangkit
10
17
13
15
17
19
21
Rafi
05
15
11
13
15
17
19
Rizki
01
16
12
14
16
18
20
Bagas
08
13
9
11
13
15
17
Ilham
03
16
12
14
16
18
20
Bondan
02
11
7
9
11
13
15
Catatan: Program push up diberikan pada akhir latihan, sebelum penenangan/peregangan. Ditekankan pada sampel agar tidak melakukan latihan push up / latihan beban lain selain dari program yang telah ditentukan. Istirahat 1-2 menit untuk minggu ke 1-4 dan 2-3 menit untuk minggu ke 5.
Lampiran 13
73
PROGRAM LATIHAN PUSH UP NORMAL DAN PUSH UP DENGAN TANGAN MENUMPU PADA BANGKU Kelompok Minggu
Pertemuan
Kamis/2 Juni 2011 Selasa/7 Juni 2011
Eksperimen 1 Push Up Normal
a. b. c.
d. Kamis/9 Juni 2011 I
a. b. c.
d. Minggu/12 Juni 2011
a. b. c.
d. Selasa/14 Juni a.
Eksperimen 2 Push Up Dengan Tangan Menumupu Pada Bangku Pre-Test Pendahuluan a. Pendahuluan Stretching dan b. Stretching dan pemanasan pemanasan Latihan inti c. Latihan inti 1. Push up: 75% x 5 1. Push up: 75% x 5 rep rep 2. Istirahat tiap set 12. Istirahat tiap set 1-2 2 menit menit Penenangan dan d. Penenangan dan koreksi koreksi Pendahuluan a. Pendahuluan Stretching dan b. Stretching dan pemanasan pemanasan Latihan inti c. Latihan inti 1. Push up: 75% x 5 1. Push up: 75% x 5 rep rep 2. Istirahat tiap set 12. Istirahat tiap set 1-2 2 menit menit Penenangan dan d. Penenangan dan koreksi koreksi Pendahuluan a. Pendahuluan Stretching dan b. Stretching dan pemanasan pemanasan Latihan inti c. Latihan inti 1. Push up: 75% x 5 1. Push up: 75% x 5 rep rep 2. Istirahat tiap set 12. Istirahat tiap set 1-2 2 menit menit Penenangan dan d. Penenangan dan koreksi koreksi Pendahuluan a. Pendahuluan
74
2011
II
III
b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 80% x 4 rep 2. Istirahat tiap set 12 menit d. Penenangan dan koreksi Kamis/16 Juni a. Pendahuluan 2011 b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 80% x 4 rep 2. Istirahat tiap set 12 menit d. Penenangan dan koreksi Minggu/19 a. Pendahuluan Juni 2011 b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 80% x 4 rep 2. Istirahat tiap set 12 menit d. Penenangan dan koreksi Selasa/21 Juni a. Pendahuluan 2011 b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 85% x 3 rep 2. Istirahat tiap set 12 menit d. Penenangan dan koreksi Kamis/23 Juni a. Pendahuluan 2011 b. Stretching dan pemanasan
b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 80% x 4 rep 2. Istirahat tiap set 1-2 menit d. Penenangan dan koreksi a. Pendahuluan b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 80% x 4 rep 2. Istirahat tiap set 1-2 menit d. Penenangan dan koreksi a. Pendahuluan b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 80% x 4 rep 2. Istirahat tiap set 1-2 menit d. Penenangan dan koreksi a. Pendahuluan b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 85% x 3 rep 2. Istirahat tiap set 1-2 menit d. Penenangan dan koreksi a. Pendahuluan b. Stretching dan pemanasan
75
IV
c. Latihan inti 1. Push up: 85% x 3 rep 2. Istirahat tiap set 12 menit d. Penenangan dan koreksi Minggu/26 a. Pendahuluan Juni 2011 b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 85% x 3 rep 2. Istirahat tiap set 12 menit d. Penenangan dan koreksi Selasa/28 Juni a. Pendahuluan 2011 b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 90% x 2 rep 2. Istirahat tiap set 12 menit d. Penenangan dan koreksi Kamis/30 Juni a. Pendahuluan 2011 b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 90% x 2 rep 2. Istirahat tiap set 12 menit d. Penenangan dan koreksi Minggu/3 Juli a. Pendahuluan 2011 b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 90% x 2
c. Latihan inti 1. Push up: 85% x 3 rep 2. Istirahat tiap set 1-2 menit d. Penenangan dan koreksi a. Pendahuluan b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 85% x 3 rep 2. Istirahat tiap set 1-2 menit d. Penenangan dan koreksi a. Pendahuluan b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 90% x 2 rep 2. Istirahat tiap set 1-2 menit d. Penenangan dan koreksi a. Pendahuluan b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 90% x 2 rep 2. Istirahat tiap set 1-2 menit d. Penenangan dan koreksi a. Pendahuluan b. Stretching dan pemanasan c. Latihan inti 1. Push up: 90% x 2
76
d. Selasa/5 Juli 2011
a. b. c.
d. Kamis/7 Juli 2011
a. b. c.
V
d. Minggu/10 Juli a. 2011 b. c.
d. VI
Kamis/17 Juli 2011
rep rep 2. Istirahat tiap set 12. Istirahat tiap set 1-2 2 menit menit Penenangan dan d. Penenangan dan koreksi koreksi Pendahuluan a. Pendahuluan Stretching dan b. Stretching dan pemanasan pemanasan Latihan inti c. Latihan inti 1. Push up: 95% x 1 1. Push up: 95% x 1 rep rep 2. Istirahat tiap set 22. Istirahat tiap set 2-3 3 menit menit Penenangan dan d. Penenangan dan koreksi koreksi Pendahuluan a. Pendahuluan Stretching dan b. Stretching dan pemanasan pemanasan Latihan inti c. Latihan inti 1. Push up: 95% x 1 1. Push up: 95% x 1 rep rep 2. Istirahat tiap set 22. Istirahat tiap set 2-3 3 menit menit Penenangan dan d. Penenangan dan koreksi koreksi Pendahuluan a. Pendahuluan Stretching dan b. Stretching dan pemanasan pemanasan Latihan inti c. Latihan inti 1. Push up: 95% x 1 1. Push up: 95% x 1 rep rep 2. Istirahat tiap set 22. Istirahat tiap set 2-3 3 menit menit Penenangan dan d. Penenangan dan koreksi koreksi Post Test
Keterangan: Kelompok Eksperimen 1
: Melakukan Push up normal
77
Kelompok Eksperimen 2
: Melakukan Push up dengan tangan menumpu pada bangku
Pre- tes / tes awal dlaksanakan pada tanggal 2 Juni 2011 Post-tes / tes akhir dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2011
Lampiran 14
78
DATA TES AKHIR (POST-TEST) THROW IN TANPA AWALAN EKSPERIMEN 1
No
No. Tes
1
15
Faisal
15.00 m
17.00 m
15.50 m
17.00 m
2
13
Handoko
12.56 m
12.85 m
13.05 m
13.05 m
3
17
Anam
12.00 m
12.35 m
13.05 m
13.05 m
4
14
Farhan
12.00 m
12.05 m
12.50 m
12.50 m
5
18
Andri
10.60 m
10.00 m
12.05 m
12.05 m
6
06
Rifai
8.10 m
7.50 m
8.35 m
8.35 m
7
04
Bangun
10.00 m
9.70 m
9.50 m
10.00 m
8
11
Adit
9.50 m
7.70 m
9.10 m
9.50 m
9
09
Eksan
6.75 m
7.10 m
7.05 m
7.10 m
10
07
Raul
7.75 m
6.50 m
6.00 m
7.75 m
Nama
Lemparan Lemparan Lemparan 1 2 3
Prestasi Terbaik
Lampiran 15
79
DATA TES AKHIR (POST-TEST) THROW IN TANPA AWALAN EKSPERIMEN 2
No
No. Tes
Nama
Lemparan Lemparan Lemparan 1 2 3
Prestasi Terbaik
1
16
Fahri
12.15 m
12.10 m
13.60 m
13.60 m
2
12
Muksin
12.95 m
13.27 m
13.30 m
13.30 m
3
20
Amar
13.50 m
13.80 m
13.00 m
13.80 m
4
19
Yuda
12.50 m
12.10 m
12.60 m
12.60 m
5
10
Bangkit
9.40 m
8.20 m
8.50 m
9.40 m
6
05
Rafi
9.10 m
8.20 m
8.70 m
9.10 m
7
01
Rizki
9.10 m
9.40 m
9.70 m
9.70 m
8
08
Bagas
7.40 m
7.70 m
6.80 m
7.70 m
9
03
Ilham
7.10 m
7.50 m
7.50 m
7.50 m
10
02
Bondan
6.80 m
7.40 m
7.51 m
7.51 m
Lampiran 16
80
DATA TES AKHIR (POST-TEST) THROW IN TANPA AWALAN KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Kelompok Eksperimen 1 Push Up Normal
Kelompok Eksperimen 2 Push Up Dengan Tangan Menumpu Pada Bangku No. No Nama Hasil Tes
No
No. Tes
1
15
Faisal
17.00 m
1
16
Fahri
13.60 m
2
13
Handoko
13.05 m
2
12
Muksin
13.30 m
3
17
Anam
13.05 m
3
20
Amar
13.80 m
4
14
Farhan
12.50 m
4
19
Yuda
12.60 m
5
18
Andri
12.05 m
5
10
Bangkit
9.40 m
6
06
Rifai
8.35 m
6
05
Rafi
9.10 m
7
04
Bangun
10.00 m
7
01
Rizki
9.70 m
8
11
Adit
9.50 m
8
08
Bagas
7.70 m
9
09
Eksan
7.10 m
9
03
Ilham
7.50 m
10
07
Raul
7.75 m
10
02
Bondan
7.51 m
N = 10
Nama
Hasil
∑ = 110.35
N = 10
∑ = 103.76
Lampiran 17
81
PERHITUNGAN STATISTIK PUSH UP NORMAL
No. Subjek 15
2.46
d (D – MD) 1.21
1.4641
13
0.41
- 0.84
0.7056
17
0.63
- 0.62
0.3844
14
0.47
- 0.78
0.6084
18
1.00
- 0.25
0.0625
06
0.70
- 0.55
0.3025
04
2.40
1.15
1.3225
11
2.65
1.40
1.9600
09
0.34
- 0.91
0.8281
07
1.48
0.23
0.0529
N = 10
∑D = 12.54
∑d = 0.04
∑d2 = 7.691
D
ttabel = 2.262 Keterangan : MD
: Mean perbedaan
D
: Perbedaan tiap pasang
d
: Deviasi masing-masing subjek (D – MD)
∑d2
: Jumlah kuadrat deviasi
N
: Subjek pada sampel
d2
Lampiran 18
82
PERHITUNGAN STATISTIK PUSH UP DENGAN TANGAN MENUMPU PADA BANGKU
No. Subjek 15
0.08
d (D – MD) - 0.80
0.6400
13
0.10
- 0.78
0.5476
17
1.46
0.58
0.3364
14
0.27
- 0.61
0.3721
18
0.67
- 0.21
0.0441
06
0.94
0.06
0.0036
04
2.70
1.82
3.3124
11
0.85
- 0.03
0.0009
09
0.80
- 0.08
0.0064
07
1.01
0.13
0.0169
N = 10
∑D = 8.88
∑d = 0.08
∑d2 = 5.2804
D
ttabel = 2.262 Keterangan : MD
: Mean perbedaan
D
: Perbedaan tiap pasang
d
: Deviasi masing-masing subjek (D – MD)
∑d2
: Jumlah kuadrat deviasi
N
: Subjek pada sampel
d2
Lampiran 19
83
Lampiran 20
84
Dokumentasi Lapangan
Gambar Lapangan yang digunakan dalam Penelitian
Gambar Sampel Penelitian
85
Gambar Pemanasan Sebelum Pelaksanaan Tes
Gambar Pengarahan Kepada Sampel
86
Gambar Push Up Normal
Gambar Push Up dengan Tangan Menumpu pada Bangku
87
Gambar Tes Lemparan Ke Dalam
Gambar Tes Lemparan Ke Dalam
88
Gambar Game Kecil Sepakbola
Gambar Pendinginan Setelah Pelaksanaan Tes
89
Gambar Roll Meter
Gambar Cone
Gambar Bola
Gambar Alat Tulis