Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
ISSN: 2088-0324
Pengaruh Latihan Push Up terhadap Kemampuan Lempar Cakram pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Woha Kabupaten Bima Samsudin Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (SKTIP) Taman Siswa Bima Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan puh up terhadap kemampuan lempar cakram. Rancangan penelitian ini One Group Experiment, Metode penelitian menggunakan metode experimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Woha Kabupaten Bima. Populasi dalam penelitian ini siswa SMPN 3 Woha Kabupaten Bima sebanyak 180 siswa, dengan jumlah sampelnya 26 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan tes perbuatan. Teknik analisis data menggunakan rumus Regresi Linear Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan hasil data yang diperoleh Fhitung = 3,53 dan Ftabel = 3,11 dimana Fhitung>Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian kesimpulannya ada pengaruh latihan push up terhadap kemampuan lempar cakram pada siswa kelas VII SMPN 3 Woha Kabupaten Bima. Kata kunci : Latihan Push Up, Prestasi Lempar Cakram. PENDAHULUAN Permasalahan Penelitian Lempar cakram merupakan salah satu nomor cabang atletik yang membutuhkan unsur-unsur ketepatan dan kemampuan daya ledak otot tangan untuk mencapai prestasi maksimal. Lempar cakram merupakan gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan kedepan atau keatas. Sehubungan dengan itu perlu ditingkatkan pendidikan jasmani dan olahraga di sekolahsekolah untuk mengembangkan olahraga prestasi dalam upaya mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga serta upaya menciptakan iklim yang mendorong masyarakat untuk berprestasi secara bertanggung jawab dalam membina dan mengembangkan olahraga. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa prestasi lempar cakram siswa dalam mata pelajaran Penjaskesrek masih belum menggembirakan. Hal ini ditunjukkan oleh salah satu lokasi yang ditemukan oleh penulis di SMPN 3 Woha, ditemukan bahwa cara mengajar guru yang bervariasi rata-rata kemampuan siswa terhadap prestasi lempar cakram masih kurang dibawah standar ketuntasan (KKM). Hasil observasi awal di lapangan menunjukan bahwa kemampuan lempar cakram siswa pada mata pelajaran penjaskesrek masih
rendah. sesuai dengan data pada tahun ajaran 2013/2014 bahwa nilai KKM kelas VII rata – rata 60 dengan porsentase ketuntasan 55,5%, hasil ini masih dibawah standar KKM yang ditentukan oleh sekolah. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh guru adalah menerapkan metode latihan pus up sehingga kemampuan lempar cakram siswa dapat meningkat. Metode latihan push updapat meningkatkan ledak otot lengan.dengan demikian latihan push up memiliki hubungan dengan kemampuan lempar cakramsiswa. Dari uraian diatas, peneliti tertarik mengambil judul penelitian “Pengaruh Latihan Pus Up Terhadap Kemampuan Lempar Cakram Siswa Kelas VII SMPN 3 Woha Kabupaten Bima. Wawasan dan Rencana Pemecahan Masalah Masalah yang teridentifikasi dilapangan adalah : 1. Ada faktor yang mempengaruhi kemampuan lempar cakram siswa kelas VII SMP Negeri 3 Woha. 2. Kemampuan lempar cakram siswa kelas VII SMPN Negeri 3 Woha masih rendah. Rumusan dan Tujuan Penelitian Rumusan yang di kemukakan adalah “Apakah ada pengaruh latihan Push Up terhadap prestasi lempar cakram pada siswa kelas VII SMPN 3 Woha Kabupaten Bima”. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yaitu “untuk mengetahui ada
Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
85
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
atau tidak pengaruh latihan Push Up terhadap prestasi lempar cakram pada siswa kelas VII SMPN 3 Woha Kabupaten Bima”. Latihan Latihan adalah sautu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulangulang dan yang kian hari jumlah beban latihanya kian teratur (Syafruddin, 2007:2) Sedangkan ahli lain mengatakan bahwa “Latihan adalah kekuatan dan ketahanan otot, meningkatkan koordinasi otot saraf dan densitas tulang, penelitian terakhir menyatakan beban memberi sumbangan beban terhadap kehidupan yang berkualitas, apapun usia maupun kelamin orang itu (Thomas. R, 2002:1). Dari kedua pendapat tersebut di atas dapat penulis simpulkan bahwa latihan adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis dengan memberikan beban yang setiap hari kian bertambah. Dengan melakukan latihan secara sistematis yang dilakan secara berulang-ulang yang constant, maka organ tubuh kita akan bertambah baik, gerakan yang semula. Lama kelamaan akan merupakan gerakan-gerakan yang akan otomatis dan reflektif yang semakin kurang membutuhkan konsentrasi pusat saraf dari pada sebelum latihan, sehingga dengan demikian akan mempengaruhi jumlah tenaga yang dikeluarkan akibat gerakan tubuh yang dilakukan selama melaksanakan latihan. Prinsip-prinsip Latihan Prinsip-prinsip latihan sangat penting diketahui untuk dijadikan sebagai pedoman latihan yang bertujuan meningkatkan penampilan seorang atlit. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah: a) pemanasan tubuh (warming up) dan pendinginan (cool down), b) prinsip pedagogig, c) beban lebih, (over load) d) prinsip adaptasi, e) prinsip individual, f) prinsip keterlibatan Aktif, g) prinsip variasi, h) prinsip menetapkan sasaran (Syafruddin, 2007: 5-7). Sedangkan ahli lain mengemukakan ada beberapa prinsip yang perlu dipahami dalam membuat suatu program latihan, yaitu: a) Tentukan Pelaksanaan latihan, b) Buatlah salinan rencana latihan, c) Pilih dan catat latihan-latihannya, d) Catat set dan pengulanganya (Thomas R, 2002:103). Push Up Push Up adalah gerakan dorongan badan ke atas dan ke bawah bertumpu dengan ke dua lengan dan kedua tumit anda tetap di atas lantai
86
ISSN: 2088-0324
dan punggung tetap lurus dan ketika punggung anda bergerak ke arah bawah anda akan rasakan tariknya dalam betis, ujung jarak kaki dengan sikap badan terlungkup (Thomas R, 2002:35). Sedangkan menurut Arma Abdullah yang dimaksud dengan Push Up adalah posisi berbaring telungkup dengan kedua lengan di samping dada, kaki lurus dan bertumpu pada ujung kaki, luruskan lengan dengan mengangkat badan dan turunkan kembali pada sikap semula (Arma Abdullah, 1982,hal. 400). Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Push Up adalah suatu bentuk sikap badan, kedua lengan berjauhan dengan badan bertumpu pada kedua jari kaki dan kedua lengan, dapat juga berat badan dan bebankan pada kedua lutut atau ke dua lengan dengan menurunkan badan ke arah lantai dan doronglah badan pada sikap semula. Cara Melakukan dan Penilaian Push Up Push Up di lakukan dengan cara berbaring telungkup dengan kedua telapak tangan pada lantai selebar bahu, jari-jari tangan ke arah depan, jari-jari kaki bertumpu ke arah lantai dan tubuh lurus, turunkan tubuh sampai menyentuh lantai. Nilai satu setiap pelaksanaan yang betul dilakukan sebanyak mungkin dan selama mungkin sampai merasa lelah. Dinyatakan gagal apabila kedua lengan tidak lurus betul sewaktu badan mengangkat bagian tubuh selain tangan, dada dan jari-jari menyentuh lantai, bahu, punggung dan kaki tidak lurus (Wasis Djoko Dwiyogo, th. 1985, hal. 111). Manfaat Latihan Push Up Adapun manfaat latihan Push Up adalah : a. Memperbesar otot-otot lengan b. mengembangkan ruang gerak yang luar pada sendi-sendi lengan dan tangan c. Mempercepat kontraksi otot. Lempar Cakram Lempar adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan ke depan atau ke atas (Mochamad, 2004:121). Sedangkan ahki lain menyatakan, cakram adalah sebuah benda mati yang terbuat dari baja penuh atau karet berbentuk piring yang beratnya 1 kg untuk wanita, dan 2 kg untuk pria (Drs. Yosaphat Sumardi, 2000: 77). Dari kedua pendapat atas bahwa lempar cakram adalah demonstrasi gerakan lengan yang lentik dan lurus dengan menggunakan cakram disertai dengan gerakan
Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
tungkai lurus serta pinggul dan badan berputar kearah sudut lemparan. Lingkaran Lemparan Cakram Lingkaran lemparan di buat dari besi, baja atau bahan lainya yang sesuai, bagian atasnya di pasang rata dengan tanah diluarnya.Bagian dalam lingkaran dibuat dari semen, aspal atau bahan lainya yang kokoh tetapi tidak licin, permukaan bagian dalam lurus datar dan lebih rendah antara 14 mm sampai 26 mm dari sisi tepi lingkaran lemparan. Teknik-teknik Lempar Cakram 1. Cara memegang Cakram Cakram di pegang dalam dua tangan di pundak kiri seperti dalam lemparan tanpa putaran. Kemudian cakram di tarik kebelakang sampai kebelakang pundak kanan, dan seketika dilakukan gerakan lari dengan mengangkat lutut kanan menyilang badan ke arah kiri : a) bagi yang tanganya lebar, cara memegang cakram dengan meletakan tepi cakram pada lekuk pertama dari jari-jarinya, jari-jari sedikit renggang dengan jarak yang sama antara jari satu dengan lainya. Cakram melekat pada telapak tangan tepat pada titik berat cakram atau sedikit di belakangnya. a) cara lain dari yang memiliki tangan yang lebar adalah sebagai berikut : Jari telunjuk dan jari tengah berimpit, jari-jari lainya agak renggang, b) bagi yang mempunyai jari-jari pendek, cara memegang cakram di lakukan dengan cara posisi jari-jari sama dengan cara pertama hanya letak tepi cakram agak lebih ke ujung jari-jari, c) sedangkan untuk anak-anak ditingkat SD dan SMP karena tanganya kecil dan jari-jarinya pendek. Cara memegang cakram pada saat melakukan atau pada saat melemparkan cakram adalah sebagai berikut :a) cakram harus di pegang dengan buku ujung jari tangan, b) ibu jari memegang bagian samping cakram (Yudha M., 2001:175). 2. Cara Melempar Cakram Untuk melempar dengan tangan kanan, cakram di letakan di atas tangan kiri sebagai landasan. Cakram diletakan di atas tangan kanan, jari-jari direnggangkan tetapi tidak tegang, ruang pertama jari-jari melingkari pinggiran cakram. Cakram sekali-kali tidak bolah dicengkeram, adalah gerakan yang menyebabkan cakram tetap berada dalam posisinya begitu terlepas dari tangan kiri sebagai landasanya (Yosaphat, 2000:12).
ISSN: 2088-0324
3. Gaya dalam Melempar Cakram Gaya dalam lempar cakram dapat di bagi menjadi dua gaya: a) Awalan satu setengah putaran, dan b) awalan satu seperempat putaran. Dalam hal ini peneliti mencoba menguraikan suatu kesimpulan dalam salah satu gaya lemparan yaitu gaya lempar cakram yang menggunakan gaya awalan satu setengah putaran. Gaya lempar cakram yang paling efektif adalam menggunakan gaya awalan satu setengah putaran. Kelangsungan gerakan dalam lempar cakram dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Persiapan Awalan Dengan tenang atlet memasuki lingkaran dari belahan bagian belakang, mengambil posisi yang nyaman, berdiri membelakangi arah lemparan, kaki renggang selebar badan, sedikit ditekuk kendor, berat badan terbagi pada kedua kaki, cakram diayun-ayun ke samping kanan belakang kermudian ke kiri, diulang dua sampai tiga kali baru dilanjutkan dengan awalan berputar. 2) Awalan Berputar Awalan yang paling efektif dalam lempar cakram adalah awalan berputar, putaran awalan yang digunakan adalah satu setengah putaran. Awalan ini dilakukan sebagai berikut :a) pelempar berdiri membelakangi arah lemparan, b) mulai dengan beberapa ayunan pendahuluan, c) bila mana ayunan pendahuluan dianggap cukup, maka pada ayunan yang terakhir cakram di bawa jauh-jauh ke belakang kaki kanan di tekuk lebih rendah, badan di pilih ke kanan dan sedikit membengkuk, d) badan berputar ke kiri, dan disusul dengan gerakan kaki kanan, lengan kanan yang memegang cakram tetap berada di belakang badan tidak ikut digerakan membantu memutar badan, lengan kiri tetap posisinya ikut membantu menjaga keseimbangan, e) sebagai As putaran adalah kaki kiri yang sedikit ditekuk dan menampak pada ujung kaki, f) pada saat badan sudah ke arah lemparan kaki kiri di tolakan untuk membantu putaran dan melanjutkan gerakan maju disertai dengan kaki kanan yang diangkat ke depan seperti gerakan lari, g) kaki kanan menampak kira-kira
Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
87
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
di tengah-tengah lingkaran, pemindahan kaki kanan ke depan dengan tolakan kaki kiri pada saat melayang seperti pada gerakan lari atau lompat pendek, h) setelah kaki kanan mendarat, poros beralih ke kaki kanan dan putaran diteruskan. Kaki kiri diletakan dibelakang batas depan lingkaran, selama berputar ini lengan yang membawa cakram tetap masih berada dibelakang badan, saat terakhir dari gerakan ini merupakan posisi siap melempar. 3) Lemparan dan Lepasnya Cakram. Lemparan : a) dengan tanpa berhenti sedikit pun dari posisi siap melempar ini, di lanjutkan dengan gerakan lemparan, b) kaki kanan ditolakan untuk mengangkut panggul dari posisi rendah di atas kaki kanan, lemparan cakram ini jangan mendahului putaran badan, lengan kiri berfungsi untuk membantu putaran badan, lengan kiri berfungsi untuk membantu putaran badan ke kiri dan menjaga keseimbangan badan, dengan gerakan lengan lurus ke kiri atau siku di tekuk. Kepada tengandah dan mata memandang ke arah suatu titik di atas cakrawala. Badan tegak dengan dada di busungkan. Pada saat terakhir ini arah ke dua ujung kaki menghadap kedepan ke arah lemparan. Lepasnya Cakram : a) cakram lepas dan tangan setinggi dagu, dengan sudut lemparan kira-kira 300, b) cakram terlepas dari perputaran arah jarum jam, c) cakram terlepas pada saat cakram berada sedikit di muka bahu, d) lepasnya cakram diikuti dengan badan condong ke depan, e) pandangan mengikuti jalanya cakram 4) Memelihara Keseimbangan a) Setelah cakram terlepas, kaki kanan harus segera dipindahkan semua dengan sedikit di tekuk untuk menahan agar badan yang condong ke muka tidak terlanjur terdorong ke luar lingkaran. Kaki kiri di pindahkan ke belakang. Pandangan mata mengikuti jatunya cakram . b) Pemindahan kaki kanan dari belakang ke muka, ini karena dilakukan dengan tolakan yang kuat dan pengerahan tenaga yang
88
ISSN: 2088-0324
maksimal disertai dengan bantuan kaki kiri yang juga menolak, terjadi saat melayang sehingga merupakan suatu lompatan. 5) Keluar dari Lingkaran Setelah lemparan selesai dilakukan dan dinyatakan bahwa jatuhnya cakram sah, dari sikap berdiri dan keluar dari lingkaran dengan tenang lewat belahan bagian belakang, tidak dengan melompat (Sugito, 2001:72). Hubungan Latihan Push Up dengan Prestasi Lempar cakram Pengaruh latihan terhadap organ tubuh sangat besar sekali, di antaranya bisa meningkatkan kesegaran jasmani, memelihara kesehatan dan meningkatkan prestasi . “Pengaruh latihan terhadap sistim otot dan rangka adalah otot yang berlatih pada umumnya menjadi lebih hangat selama masa pendinginan dari pada masa latihan (Thomas R, 2002:35). Dari pengertian di atas, maka latihan tersebut sangat baik sekali bagi pertumbuhan organorgan tubuh jika dibandingkan dengan orang yang tidak berlatih.Di samping itu juga sangat berpengaruh terhadap perbedaan darah dan organ tubuh yang lainya. Dengan demikian organ yang sudah terbiasa melakukan latihan akan mempunyai kondisi tubuh yang sangat sehat, ringan dan akan berprestasi. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut di atas adalah : 1) Beban Latihan Beban latihan adalah memungkinkan anda mendapatkan hasil lebih banyak dari waktu hasil latih dan usaha keras anda pada latihan serta pelaksanaanya yang aman (Thomas R, 2002:23). Oleh karena itu beban latihan yang harus di buat sedemikian rupa oleh pelatih dalam suatu program latihan, karena hal ini akan menentukan penyesuaian dan struktur organisme atlit akibat pelaksanaan latihan yang di lakukan: a) Beban luar (Outer load), adalah beban latihan yang mengakibatkan terjadinya rangsangan motorik yang dapat di atur dan di kontrol dengan cara memfariasikan ciriciri beban latihan, repetisi dan irama latihan, b) beban dalam (Inner load) adalah bentuk beban latihan yang mengakibatkan dari pemberian beban luar atau dengan kata lain beban dalam adalah bentuk bebas fisiologi
Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
ISSN: 2088-0324
akibat beban luar yang di tandai dengan komponen yang sangat berguna kenaikan denyut nadi. meningkatkan kondisi fisik secara 2) Latihan Interval keseluruhan, karena kekuatan merupakan Salah satu sistim latihan yang bertujuan daya pengaruh setiap aktifitas fisik untuk meningkatkan kekuatan adalah meskipun banyak aktifitas olahraga yang latihan interval, yaitu suatu sistim latihan lebih banyak menekankan pada kelincahan, yang diselingi oleh interval-interval berupa kecepatan, keseimbangan, koordinasi dan masa kerja dan istirahat. Interval kerja sebagainya, akan tetapi faktor-faktor adalah bagian dari latihan yang terdiri dari tersebut akan selalu tetap di kombinasikan yang ringan, sedang dan berat, sedangkan dengan unsur kekuatan agar diperoleh hasil interval istirahat, bagian dari latihan yang yang baik. Jadi kekuatan otot merupakan terdiri dari istirahat yang di berikan antara unsur yang sangat penting dari semua repetisi latihan dengan tujuan untuk komponen kondisi fisik terutama dalam memberikan kesempatan lagi organisme cabang olahraga. Lempar cakram yang atlet untuk beradaptasi terhadap beban sangat mengandalkan kekuatan otot-otot latihan (Suharni, 1993:112). lengan. Dengan malakukan latihan Push Up Adapun bentuk latihan Push Up untuk secara teratur dan kontiyu akan meningkatkan kemampuan lempar cakram menyebabkan otot-otot lengan menjadi siswa yang digunakan dalam penelitian ini kuat, di mana kekuatan otot merupakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Latihan Push Up Normal Gambar Pelaksanaan Cara melakukkannya: 1. Melakukan push up normal dilantai dengan serentak atau secara bersama. 2. Setelah selesai melakukan latihan push up normal repetisi pertama siswa diberi waktu istrahat sesuai dengan program latihan yang telah ditetapkan. Kemudian dilanjutkan lagi latihan push up normal repetisi ke dua sampai selesai sesuai program latihan yang telah ditetapkan. 3. Pendinginan dan evaluas Latihan Push Up Kedinding Gambar Pelaksanaan Cara melakukannya: 1. Melakukan push up kedinding atau ketembok dengan serentak atau secara bersama. 2. Setelah selesai melakukan latihan push up kedinding atau ketembok repetisi ppertama siswa diberi waktu istrahat sesuai dengan program latihan yang telah ditetapkan. Kemudian dilanjutkan lagi latihan push up kedinding atau ketembok repetisi ke dua sampai selesai sesuai program latihan yang telah ditetapkan. 3. Pendinginan dan evaluasi Gambar 1.Bentuk latihan Push up. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menggunakan :”One Group Experiment atau yang disebut juga dengan Treatment By Subjects Designs”
(Sutrisno Hadi, 1988:153). Rancangan penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
89
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
ISSN: 2088-0324
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan X1 X2 lembar obsevasi. Dimana guru dan siswa di observasi oleh observer tentang pelaksanaan Pre Test Post Test kegiatan belajar serta aktivitas siswa dalam Gambar 2. Rancangan Penelitian belajar. Keterangan : Metode Dokumentasi X1 : Pre-test (Tes Awal) Dokumentasi adalah cara mengumpulkan : Treatment (Perlakuan/Latihan) data melalui peninggalan tertulis seperti arsip, X2 : Post-test (Tes Akhir) termasuk juga buku tentang teori pendapat, dalil atau hukum, dan lain-lain yang Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek berhubungan dengan masalah penelitian (Nurul penelitian (Arikuntoro, 2006:130). Sedangkan Zuriah, 2006:191). Metode dokumentasi ahli lain mengatakan bahwa populasi adalah digunakan untuk mendapatkan data tentang seluruh data yang menjadi perhatian peneliti jumlah dan nama-nama siswa kelas VII SMPN dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang di 3 Woha Kabupaten Bima. tentukan (Nurul Zuriah, 200 :116). Berdasarkan Metode Test Perbuatan beberapa pendapat diatas, bahwa yang Test adalah serentetan pertanyaan atau dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan latihan serta alat yang di gunakan untuk subjek penelitian yang digunakan sebagai mengukur keterampilan, pengetahuan sasaran penelitian. intelegensi, kemampuan atau bakat yang di Tabel 1. Populasi Penelitian. miliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, No Nama Putra Putri Jumlah 2006:150). Dalam hal ini metode test perbuatan kelas Pa/Pi digunakan untuk mengukur prestasi lempar cakram. 1 VII A 21 14 35 Instrumen Penelitian 2 VII B 23 12 35 Untuk memperoleh data yang valid dan 3 VII C 18 20 38 akurat yang diperlukan oleh peneliti maka 4 VII D 21 14 35 dibutuhkan Instrumen. Instrumen adalah alat 5 VII E 18 19 37 pada waktu penelitian dengan menggunakan Jumlah 101 79 180 suatu metode (Arikunto, 2006:149). Adapun Sampel adalah sebagian dari populasi yang instrumen/alat yang digunakan dalam penelitian diteliti (Nurul Zuriah, 2006:119). Sedangkan ini sebagai berikut : a) Lapangan b) Cakram (2 menurut ahli lain mengatakan bahwa sampel kg dan 1,5 kg) c) Stop wach d) Pluit e) Roll adalah sebagian atau wakil populasi yang di meter f) Patol (kayu) g) Alat tulit h) Asisten 1 teliti (Arikunto, 2006:131). Teknik orang i) Blangko tes mencatat lemparan pengambilan sampel yang digunakan adalah GT teknik “Proportional Random Sampling” atau 400 secara acak, dengan presentase 15%. Adapun 50 mm yang menjadi sampel dapat dilihat pada tabel Garis Putih sebagai berikut : 0,75 50 mm (5 cm) Tabel 2. Sampel Penelitian. Kelas Sampel No VIIa 5 1 Gambar 3. Instrumen Penelitian (Sumardi VIIb 5 2 Yosaphat, 2000 : 49) VIIc 6 3 Teknik Analisis Data VIId 5 4 Data-data yang terkumpul diolah dan VIIe 5 5 dianalisis. Hasil dianalisis ini akan digunakan Jumlah 26 orang untuk menguji kebenaran hipotesis dengan Teknik Pengumpulan Data dan penuh ketelitian dan secara cermat sehingga akan menghasilkan suatu kesimpulan yang Pengembangan Instrumen objektif dalam penelitian. Teknik Pengumpulan Data Observasi Treatmen
90
Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
ISSN: 2088-0324
Teknik analisis data menggunakan rumus Regresi Linear Sederhana sebagai berikut: Ŷ=a+bX Keterangan : Ŷ = Y topi (variabel terikat Y dalam regresi) a = Koefisien regresi a b = Koefisien regresi b X = Variabel bebas x
8 L Wira Sentana VII b 9 Muhammad Syukri VII b VII b 10 Welendria Asparadi S.U 11 Ahmad Wahyu Apriadi VII c 12 Aprianto VII c 13 Heri Topan VII c 14 Muhammad Khadafi VII c 15 Muh. Zihadul Akbar VII c HASIL DAN PEMBAHASAN 16 Zulfan Zahrul VII c Hasil Penelitian 17 Ali Budin VII d Penentuan Subjek 18 Gunawan Riadi VII d Dalam penentuan subjek digunakan 19 Hariyanto VII d metode sampel dalam hal ini didasarkan atas 20 Muhammad Mario Hari VII d pertimbangan bahwa jumlah subjek penelitian 21 Muhammad Sahnan VII d lebih dari 100 orang, sehingga peneliti 22 Ahmad Maesun Risandi VII e mengambil sampel sebanyak 15% . 23 Edison VII e Tabel 3. Nama-Nama Siswa Yang Menjadi 24 Joni Ahmad VII e Sampel 25 Mahyudi VII e No Nama Siswa Kelas 26 Muh. Irwan Saputra VII e 1 Ahmad Fauzan Azima VII a Pengambilan Data 2 Ahmad Yani VII a Setelah menyiapkan segala keperluan yang 3 Arif Rahman VII a kiranya akan mendukung proses penelitian 4 Baikhaki VII a dengan lancar, maka tibalah pada pengumpulan VII a 5 Khaeruddin data, yaitu melakukan tes awal (pre test) tes kemampuan melakukan lempar cakram 6 Juantara Dinata VII b terhadap masing-masing anggota sampel. 7 L Defin Citra Wilyadi VII b Tabel 4. Hasil pengukuran prestasi lempar cakram sebelum melakukan latihan Push Up Prestasi Lempar Cakram (Dalam Meter) Prestasi No Nama Nilai Terbaik Lemparan Lemparan Lemparan I II III 1 Ahmad Fauzan Azima 8,10 8,15 8,20 8,20 65 2 Ahmad Yani 12,40 12,00 12,00 12,40 80 3 Arif Rahman 10,80 10,45 10,50 10,80 80 4 Baikhaki 12,50 12,50 12,52 12,52 90 5 Khaeruddin 11,86 11,88 11,69 11,88 85 6 Juantara Dinata 10,00 10,00 9,90 10,00 80 7 L Defin Citra Wilyadi 10,40 10,35 10,00 10,40 70 8 L Wira Sentana 11,30 11,20 11,15 11,30 80 9 Muhammad Syukri 9,10 9,00 9,10 9,10 70 10 Welendria Asparadi S.U 10,56 10,60 10,60 10,60 80 11 Ahmad Wahyu Apriadi 9,85 9,92 9,80 9,92 85 12 Aprianto 7,90 7,91 7,63 7,91 65 13 Heri Topan 6,90 6,90 6,87 6,90 60 Muhammad Khadafi 10,10 10,05 10,00 10,10 80 14 15 Muh Zihadul Akbar 10,89 10,90 10,86 10,90 80 16 Zulfan Zahrul 12,20 12,00 12,20 12,20 90 17 Ali Budin 11,60 11,50 11,25 11,60 85 Gunawan Riadi 9,26 9,30 9,40 9,40 70 18 19 Hariyanto 8,46 8,50 8,50 8,50 70 6,50 6,40 6,50 6,50 60 20 Muhammad Mario Hari 10,25 10,20 10,19 10,25 80 21 Muhammad Sahnan Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
91
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
7,10 22 Ahmad Maesun Risandi 23 Edison 6,68 24 Joni Ahmad 8,00 25 Mahyudi 5,80 26 Muh Irwan Saputra 11,90 Adapun pelaksanaan latihan Push Up sebagai berikut : Minggu Pertama a) Sabtu, 23 Juli 2016, materi latihan Push Up, dan beban latihan 20 kali dalam waktu 1 menit dan waktu istirahat selama 30 detik. b) Kamis, 28 Juli 2016, materi latihan Push Up, dan beban latihan 20 kali dalam waktu 1 menit dan waktu istirahat selama 30 detik. Minggu Kedua a. Sabtu, 30 Juli 2016, materi latihan Push Up, dan beban latihan 20 kali dalam waktu 1 menit dan waktu istirahat selama 30 detik. b. Kamis, 4 Agustus 2016, materi latihan Push Up, dan beban latihan 20 kali dalam
ISSN: 2088-0324
7,00 7,00 7,10 65 6,50 6,70 6,70 60 8,00 7,90 8,00 65 5,79 5,80 5,80 60 waktu 1 menit dan waktu istirahat selama 11,83 11,68 11,90 85 30 detik. Minggu Ketiga a. Sabtu, 6 Agustus 2016, materi latihan Push Up, dan beban latihan 20 kali dalam waktu 1 menit dan waktu istirahat selama 30 detik. b. Kamis, 11 Agustus 2016, materi latihan Push Up, dan beban latihan 20 kali dalam waktu 1 menit dan waktu istirahat selama 30 detik. Minggu Keempat a. Sabtu, 13 Agustus 2016, materi latihan Push Up, dan beban latihan 20 kali dalam waktu 1 menit dan waktu istirahat selama 30 detik. b. Kamis, 18 Agustus 2016, materi latihan Push Up, dan beban latihan 20 kali dalam waktu 1 menit dan waktu istirahat selama 30 detik. Tabel 5. Hasil pengukuran prestasi lempar cakram setelah melakukan latihan Push U Prestasi lempar cakram (dalam meter) Prestasi Nama Nilai No Terbaik Lemparan Lemparan Lemparan I II III 1 Ahmad Fauzan Azima 8,50 9,00 9,35 9,35 75 2 Ahmad Yani 12,00 12,46 12,57 12,57 90 3 Arif Rahman 9,79 10,13 10,98 10,98 85 4 Baikhaki 11,56 12,25 12,61 12,61 95 5 Khaeruddin 11,23 11,90 12,15 12,15 90 6 Juantara Dinata 11,35 13,00 12,95 12,95 90 7 L Defin Citra Wilyadi 8,75 9,00 9,24 9,24 75 8 L Wira Sentana 10,00 10,21 10,24 10,24 85 9 Muhammad Syukri 7,86 8,64 9,10 9,10 75 10 Welendria Asparadi S.U 12,31 12,40 12,58 12,58 90 11 Ahmad Wahyu Apriadi 10,68 11,09 11,59 11,59 85 12 Aprianto 7,62 8,52 8,95 8,95 75 13 Heri Topan 6,32 6,41 6,50 6,50 60 14 Muhammad Khadafi 11,50 11,43 11,00 11,50 85 15 Muh Zihadul Akbar 11,00 11,53 12,00 12,00 90 16 Zulfan Zahrul 12,43 12,98 13,24 13,24 95 17 Ali Budin 13,46 13,54 13,96 13,96 95 18 Gunawan Riadi 8,12 8,73 9,26 9,26 75 19 Hariyanto 8,21 8,94 9,50 9,50 75 20 Muhammad Mario Hari 7,31 8,00 8,00 8,00 70 21 Muhammad Sahnan 12,36 12,39 13,45 13,45 95 22 Ahmad Maesun Risandi 8,87 8,95 8,90 8,95 70 24 Edison 6,24 6,50 6,70 6,70 60 23 Joni Ahmad 8,98 9,15 9,49 9,49 75 25 Mahyudi 5,43 5,60 6,75 6,75 80 26 Muh Irwan Saputra 13,00 13,21 12,92 13,21 95 92
Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
ISSN: 2088-0324
hipotesis Nihil (HO)” (I.B. Netra, th. 1974. hal : Pengujian Hipotesis 30). Sehingga hipotesis kerja yang diajukan Perumusan hipotesis nihil Hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi berubah menjadi hipotesis Nihil yang berbunyi ”ada pengaruh latihan push up terhadap prestasi ”tidak ada pengaruh latihan push up terhadap lemparan cakram pada siswa kelas VII SMPN prestasi lempar cakram pada siswa kelas vii 3 woha kabupaten bima”. Maka diubah dulu smpn 3woha kabupaten bima”. kedalam hipotesis Nihil (Ho) sesuai dengan Menyusun Tabel Kerja pendapat yang mengatakan : “Apabila hipotesis Untuk memudahkan didalam menganalisis yang dimiliki berbentuk hipotesis kerja, maka data, maka perlu dibuat tabel kerja seperti hipotesis tersebut harus diubah dahulu menjadi tercantum dibawah ini : Tabel 6. Tabel Kerja X Y6. X2 Y2 XY 65 75 4225 5625 4875 80 90 6400 8100 7200 80 85 6400 7225 6800 90 95 8100 9025 8550 85 90 7225 8100 7650 80 90 6400 8100 7200 70 75 4900 5625 5250 80 85 6400 7225 6800 70 75 4900 5625 5250 80 90 6400 8100 7200 75 85 5625 7225 6375 65 75 4225 5625 4875 60 60 3600 3600 3600 80 85 6400 7225 6800 80 90 6400 8100 7200 90 95 8100 9025 8550 85 95 7225 9025 8075 70 75 4900 5625 5250 70 75 4900 5625 5250 60 70 3600 4900 4200 80 95 6400 9025 7600 65 70 4225 4900 4550 60 60 3600 3600 3600 65 75 4225 5625 4875 60 80 3600 6400 4800 85 95 7225 9025 8075 1930 2130 153150 177300 160450 tolak dan hipotesis alternatif (Ha) di terima. Memasukan Data dalam Rumus Pada langkah ini data yang sudah tercantum Berdasarkan uraian di atas peneliti dalam table 6. kemudian di masukan rumus berkesimpulan bahwa “ada pengaruhlatihan “Regresi linear” sebagai berikut, dimana push up terhadap kemampuan lempar cakram menentukan fhitung dengan rumus Regresi pada siswa kelas VII SMPN 3 Woha Kabupaten sederhana. Berdasarkan hasil data yang Bima”. Dengan demikian siswa yang sering diperoleh Fhitung = 3,53 dan Ftabel = 3,11 dimana melakukan latihan akan mempunyai kondisi Fhitung>Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, tubuh yang sehat, ringan, dan mampu dengan demikian ada pengaruh latihan push up melakukan lemparan yang lebih jauh, jika terhadap kemampuan lempar cakram pada dibandingkan sebelum melakukan latihan Push siswa kelas VII SMP 3 Woha Kabupaten Bima. Up. Menarik Kesimpulan Pembahasan Dengan hasil analisis data yang signifikan, Sesuai dengan kenyataan bahwa rendahnya maka dengan dasar ini hipotesis ini (Ho) di prestasi lempar cakram yang di alami oleh Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima
93
Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6. No. 2, Jul–Des 2016
sebagian siswa bukan hanya di sebabkan karena lempar cakram itu berat, tetapi juga sebagian di sebabkan oleh berbagai faktor seperti : faktor latihan, kekuatan, kesehatan atau kondisi pada saat itu kurang menguntungkan. Dengan demikian sangat perlu adanya usaha guna membantu siswa dalam mengatasi masalah yang di alaminya dengan maksud untuk meningkatkan prestasi dalam cabang olahraga atletik khususnya lempar cakram.Salah satu bentuk bantuan yang bisa di berikan adalah latihan Push Up. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang malakukan latihan Push Up ternyata dapat meningkatkan prestasi dalam lempar cakram dibandingkan siswa yang tidak melakukan latihan Push Up, hal ini karena : 1. Dengan latihan Push Up akan mendapatkan otot-otot kaki yang kuat dan lebih besar 2. Dengan latihan dapat meningkatkan kesegaran jasmani 3. Dengan latihan Push Up dapat memelihara kesehatan dan meningkatkan prestasi Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa yang sering melakukan latihan Push Up, otototot lenganya semakin besar dan kuat sehingga dapat menjangkau jarak lamparan yang lebih jauh. Adanya pengaruh latihan Push Up terhadap prestasi lempar cakram pada waktu penelitian lemparan yang dilakukan dua kali lemparan yakni, lemparan sebelum melakukan latihan Push Up dan lemparan setelah melakukan latihan Push Up, yang mana lemparan setelah melakukan latihan Push Up lebih baik atau jarak lemparanya lebih jauh dari pada lemparan sebelum melakukan latihan Push Up, karena setelah melakukan latihan Push Upmaka otototot pada lengan menjadi lebih besar dan lebih kuat untuk melakukan lemparan. Dari sinilah diketahui bahwa “Ada pengaruh latihan Push Up terhadap prestasi lempat cakram pada siswa kelas VII SMPN 3 Woha Kabupaten Bima”.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Gambar Push Up tersedia padattp:/www.google.co.id/imgres?imgurl= http%3A%2Fedn.klimg.com, diakses Rabu 22 April 2016, pukul 08.00 Wita MochamadDjumidar A. Widya, 2004. GerakGerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta: Rajawali Sport. Muhajir. 2002. Pendidikan Jasmani Teoridan Praktek. . Jakarta : Erlangga. Netra B. 1974 a.StatistikInferensial, Usaha Nasional. Surabaya. 1974b. Metodologi Penelitian Statistika, Surabaya: Usaha Nasional. NurulZuriah. 2006. Metodelogi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. STKIP TSB. 2015. Pedoman Penulisan Jurnal, Bima: LPPM STKIP Taman Siswa Bima. SumadiSuryabrata. 1983. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto. 2006a. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Revisi VI. Jakarta: Ineka Cipta. 1970b. Statistik Jilid II, Yogyakarta: Psycologi UGM. Yudha M Saputra. 2001. Dasar-Dasar Keterampilan Atletik. Jakarta: Depdiknas. YosaphatSumardi. 2000. Dasar-Dasar Atletik. Jakarta: Universitas Terbuka. Depdikbud.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disiimpukan bahwa “Ada pengaruh latihan Push Up terhadap prestasi lempar cakram pada siswa kelas VII SMPN 3 Woha Kabupaten Bima”. Ini di sebabkan karena siswa yang malakukan latihan Push Up lemparanya lebih jauh dibandingkan dengan siswa yang tidak melakukan latihan Push Up.
94
ISSN: 2088-0324
Jurnal Pendidikan Olahraga, LPPM STKIP Taman Siswa Bima