1
PENGARUH LATIHAN DUMBBELL TERHADAP KETEPATAN SERVIS PANJANG CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS SISWA KELAS VIII6 SMP NEGERI 1 BATUDAA Oleh: DONA MOKODOMPIT ABSTRAK DONA MOKODOMPIT, Nim: 832 409 073 “ Pengaruh Latihan Dumbbell Terhadap Ketepatan Servis Panjang Cabang Olahraga Bulutangkis Siswa Kelas VIII6 Smp Negeri 1 Batudaa ”. Skripsi yang dibimbingan Bapak Hendro Kusworo. S.Pd, Kor M.Pd dan Marshal Lie Tumbal, S.Pd, M.Pd. Penelitian ini didasarkan pada kenyatan bahwa pada umumnya Pengaruh Latihan Dumbbell Terhadap Ketepatan Servis Panjang Cabang Olahraga Bulutangkis Siswa Kelas VIII6 Smp Negeri 1 Batudaa masih sangat rendah.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian eksperimen ini adalah mengetahui bagaimana Pengaruh Latihan Dumbbell Terhadap Ketepatan Servis Panjang Cabang Olahraga Bulutangkis Siswa Kelas VIII6 SMP Negeri 1 Batudaa.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang populasinya adalah Siswa Kelas VIII6 SMP Negeri 1 Batudaa yang berjumlah 30 orang (yang aktif). Dari populasi diambil 20 orang di jadikan sebagai sampel.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dengan taraf signifikan 0.05 dan dk= n -1. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa thitunng sebesar 76,75 sedangkan dari daftar distribusi pada t(0,975) (19) di peroleh nilai sebesar 2,09 ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar. Berarti thitung telah berada diluar daerah penerimaan HO, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima HA. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah“ terdapat pengaruh latihan Dumbbell terhadap ketepatan servis panjang cabang olahraga bulutangkis siswa kelas VIII6 SMP Negeri 1 Batudaa” diterima. Dalam hal ini, bahwa latihan Dumbbell memberikan dampak yang signifikan terhadap ketepatan servis panjang pada cabang olahraga bulutangkis.
A. Pendahuluan Olahraga pada dasarnya merupakan aktivitas jasmani dan tujuannya untuk menjaga tubuh tetap sehat, meningkatkan tingkat kebugaran agar tetap dalam keadaan stamina yang prima. Dalam tubuh yang sehat dan stamina yang prima, seseorang dapat melaksanakan rutinitasnya dengan baik dan penuh percaya diri. Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga permainan. Dalam permainan bulutangkis, dimainkan dengan menggunakan net, raket, dan bola
2
dengan teknik pemukulan yang bervariasi mulai dari yang relative lambat hingga yang sangat cepat disertai dengan gaya tipuan. Bola bulutangkis tidak dipantulkan dan harus dimainkan di udara sehingga permainan ini permainan tercepat di dunia sehingga untuk melakukan aktivitas ini sangat membutukan gerak refleks yang baik dan tingkat kebugaran yang tinggi. Maka, untuk menjadi seorang pemain yang hebat tidak cukup dengan latihan saja, tetapi juga dibutukan kedisiplinan. Bulutangkis merupakan permainan yang mahal, karena untuk melakukan permainan ini setidaknya setiap orang harus memiliki raket pemukul yang harganya cukup mahal. Begitu pula bolanya yang selalu dipukul dan harus tetap berada diudara, biasanya hanya dengan waktu singkat bola akan rusak kemudian harus diganti dengan cara membeli bola yang baru untuk melanjutkan permainan tersebut. Anak-anak yang tidak mampuh untuk memiliki sarana permainan ini untuk mengembangkan bakat yang ada pada diri mereka. Hal inilah salah satu alasan yang kurang kita sadari dan tidak diperhatikan, mengapa bulutangkis dinegara kita tidak berkembang dengan pesat seperti di negara cina. Di Indonesia, badminton dikenal juga sebagai bulutangkis. Perkembangan bulutangkis di Indonesia terkait dengan adanya kesadaran bahwa olahraga dapat membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia. Oleh karenanya mulailah didirikan berbagai perkumpulan. BBU secara umum diikuti oleh orang-orang keturunan Tionghoa yang memiliki kesadaran nasional yang tinggi. Lalu, mereka mengubah BBU menjadi PERBAD (Persatuan Badminton Djakarta) yang diketui oleh Tjoang Seng Tiang. Setiap pelosok negeri di Indonesia banyak mendirikan klub bulutangkis yang menaungi olahraga ini. Tetapi jika hanya mengandalkan klub-klub saja, masih kurang, sebab melihat olahraga bulutangkis adalah olahraga yang dapat dimainkan secara perorangan (tunggal) ataupun berpasangan (ganda) yang saling berlawanan menggunakan raket sebagai alat pemukul dan shuttle cock (bola bulutangkis) net sebagai pembatas area bola yang di udara dan membutukan kelincahan, ketepatan, kelenturan, ketahanan fisik, dan keterampilan yang cukup tinggi. Untuk itu, diperlukan pelatih yang mempunyai peforma dan disiplin yang tinggi dan atlit yang memiliki bakat dan patuh pada perintah pelatinya.
3
Di Indonesia satu badan tingkat nasional di dirikan suatu wadah yang mengurusi segala hal yang terkait dengan bulutangkis. Badan itu bernama PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia). Tugas PBSI selain mengirimkan beberapa pemain/atlit yang telah berprestasi untuk bertanding ke kejuaraan level tingkat Internasional juga bertanggung jawab untuk melakukan berbagai pembinaan prestasi serta menyelengarakan kejuaraan nasional baik untuk kategori senior maupun yunior. Oleh karenanya, semakin banyak kejuaraan yang dilakukan sebenarnya
akan
semakin
mendorong
para
pemain
bulutangkis
untuk
meningkatkan motivasi dan kemampuan (skill) dalam permainan bulutangkis. Untuk itu para pemain harus memberanikan diri mengikuti barbagai event kejuaraan. Sangat banyak manfaat yang bisa diambil oleh para pemain. Misalnya, bisa meningkatkan motivasi berlati, menimbah berabagai pengalaman buru dalam bertanding, dan bisa mengetahui batas kemampuan diri sendiri. Bahkan, dengan mengikuti kejuaraan pemain bulutangkis juga dapat mengetahui dengan pasti kelemahan-kelemahan dan kekuatan diri sendiri. Terakhir, mereka bisa juga menjalin relasi, kenalan serta kerja sama dengan berbagai pihak lain. Mengigat olahraga bulutangkis di Indonesia sangat popular, apalagi banyak pemain Indonesia yang banyak menjuarai berbagai event kejuaraan dunia. Maka perkembangan pelaksanaan kejuaraan bulutangkis semakin pesat, berbagai kejuaraan yang diselengarakan dari tingkat desa/kelurahan, klub-klub hingga kejuaraan nasional bahkan kejuaraan internasional, pada umumnya, kejuaraan bulutangkis dapat diselengarakan oleh berbagai pihak. Kejuaraan bulutangkis juga sering dilakukan pada tingkat sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA hingga di perguruan tinggi. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga pilihan didaerah Provinsi Gorontalo yang sangat populer dan berkembang, sehingga terbentuk klub-klub disetiap tempat seperti klub. Grafika, klub. Puhuato, klub. 2R, klub. Puyu, klub. Telaga Biru, klub. Bilioner, klub. UNG (mahasiswa) dan juga atlit PELATDA, yang turut berlaga di pertandingan, dan masih banyak klub-klub lainnya. Maka dari itu permainan bulutangkis ini sangat diminati disetiap daerah
4
khususnya masyarakat Gorontalo baik tua dan muda. Olahraga bulutangkis merupakan olahraga yang disukai dimasyarakat dan sekolah-sekolah. Cabang olahraga ini perlu diperkenalkan kepada siswa melalui mata pelajaran Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes). Penjasorkes merupakan bagian dari kurikulum standar lembaga pendidikan dasar dan menengah. Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruhnya bagi perkembangan jasmani, rohani dan sosial peserta didik tidak pernah diragukan. Dengan semangat dan kemauan siswa terhadap permainan bulutangkis, menarik perhatian penulis untuk meningkatkan prestasi siswa dalam permainan bulutagkis. Di SMP Negeri 1 Batudaa permainan bulutangkis merupakan cabang olahraga yang digemari oleh siswa karena olahraga ini merupakan olahraga yang sangat menarik dan bukan suatu yang asing buat mereka. Hal ini berdasarkan pengamatan selama beberapa bulan pelaksanaan PPL 2 di SMP N 1 Batudaa para siswa masih kurang memahami teknik-teknik dasar dalam permainan bulutangkis itu sendiri khususnya teknik dasar melakukan ketepatan pukulan Servis panjang kecuali hanya beberapa orang saja yang mahir dan mampuh melakukan teknik dasar ketepatan pukulan servis panjang. Dengan melihat permasalahan yang ditemui, maka penulis tertarik untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan salah satu teknik dasar dalam permainan bulutangkis, lebih khususnya pada ketepatan pukulan servis panjang yang kurang dikuasai oleh siswa kelas XII SMP Negeri 1 Batudaa. melihat kurangnya keterampilan perminan bulutangkis yang didemontrasikan oleh siswa SMP N 1 Batudaa khususnya cara melakukan ketepatan pukulan servis panjang perlu dilakukan latihan yang maksimal untuk mendapatkan hasil ketepatan pukulan yang memuaskan. Agar meningkatnya kemampuan pukulan servis panjang dalam permainan bulutangkis berhasil maka keterampilan tehnik dasar tersebut sangat perlu dikembangkan, melalui metode latihan Dumbbell yang merangsang otot Lengan,yang merupakan cara yang tepat untuk mengembangkan keterampilan melakukan ketepatan pukulan servis panjang. Dari pernyataan tersebut maka penulis melakukan penyelidikan melalui pendekatan ilmiah terhadap masalah ini,
5
guna mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh metode latihan Dumbbell (daya ledak otot lengan) terhadap ketepatan pukulan servis panjang pada siswa SMP N 1 Batudaa, sehingga bentuk latihan ini diharapkan dapat memberikan kotribusi terhadap prestasi bulutangkis. Dari permasalahan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berupa eksperimen dalam upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan teknik kemampuan pukulan servis panjang pada siswa SMP Negeri 1 Batudaa dimana peneliti memformulasikan degan judul, “Pengaruh Latihan Dumbbell
Terhadap
Ketepatan
Servis
Panjang
Cabang
Olahraga
Bulutangkis Siswa Kelas VIII SMP N 1 Batudaa”.
B. Kajian Teoritis Dan Hipotesis Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok olahraga permainan bola kecil. Dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan menggunakan shuttlecock (bola bulu tangkis) dan raket sebagai alat untuk memukul shutllecock dan net sebagai batas area bola. Olahraga ini menjadi salah satu olahraga yang paling banyak digemari, karena permainan ini mudah untuk dilakukan dan menyenangkan. Cabang olahraga ini seseorang dituntut harus memiliki kelenturan, kelincahan, ketehanan fisik, dan keterampilan. Dalam buku ajar Salim (2008:9) Bulutangkis adalah aksi saling memukul terhadap sebuah bola berbentuk seperti peluru yang dilengkapi asesoris yang terbuat dari bulu unggas. Aksi saling memukul ini dilakukan oleh dua orang atau regu dengan saling melontar dan menerima bola. Sedangkan, menurut buku ajar Grice (2007:1) mengemukakan bahwa permainan
bulutangkis
merupakan
olahraga
yang
dimainkan
dengan
menggunakan net, raket, dan bola dengan teknik pemukulan yang bervariasi mulai dari yang relative lambat hingga yang sangat cepat disertai dengan gerakan tipuan. Menurut buku ajar Aryanto (2007 : 1) Menjelaskan bahwa Badminton adalah salah satu olahraga yang paling di gemari masyarakat olahraga ini membutuhkan
kekuatan,daya
tahan,fleksibilitas,kecepatan,berbagai
tehnik
pukulan dan juga ketahanan fisik dan mental. Sebuah pertandingan bulu tangkis
6
tidak di batasi waktu. Pertandingan baru berhenti saat salah satu pihak keluar menjadi pemenang. Dalam buku ajar Alhusin (2007:3) menjelaskan bahwa permainan bulutangkis adalah suatu permainan menggunakan shutllecock dimana permainan ini mempunyai daya tarik tersendiri. Jika bola ditepak atau dipukul ke atas maka begitu jatuh akan lambat sehingga memungkinkan orang mengejar dan memukulnya kembali ke atas. Berdasarkan hakikat permainan yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa permainan bulutangkis adalah suatu olahraga berbentuk permainan yang bersifat individual , dan dapat dimainkan dua (single) atau empat orang pemain (double) dengan mengunakan raket sebagai pemukul dan shutllecock (bola) sebagai objek yang dipukul dan melintas melewati net untuk menyatakan bahwa bola masih dalam keadaan hidup. Tujuan awalnya, menjaga shutllecock agar tetap berada di udara dalam waktu selama mungkin. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun diluar ruangan. Permainan yang memerlukan kecepatan, kelincahan, ketepatan, dan ketehanan fisik. Bulutangkis atau badminton adalah olahraga yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasanagan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Secara sederhana, permainan bulutangkis ini adalah upaya untuk memasukkan kok ke bidang permainan lawan, tanpa bisa dikembalikan. Dalam melakukan permainan ini memerlukan alat dan aturan yang dapat menunjang agar dapat berjalan dengan lancar. Dalam buku ajar Nur Chozin (2009 :33) Latihan dumbbell atau Barbell press Latihan ini dapat dilakukan dengan mengunakan dumbbell atau barbell dengan posisi berdiri maupun duduk. Apabila latihan dengan mengunakan barbell dan dalam posisi berdiri maka beban yang di angkat dapat lebih berat sehingga dapat membantu pertumbuhan area punggung. Apabilah berlatih dengan dumbbell maka akan diperoleh dengan tekanan yang konstan pada kedua sisi samping deltoid.
7
Tujuan dilakukannya latihan ini adalah untuk melatih otot bahu terutama deltoid bagian depan dan bagian samping. Proses latihanya adalah sebagai berikut: 1. Barbell dipegang kedua tangan dengan posisi tangan bengkok, siku melebar ke samping, telapak tangan saling berhadapan dan beban berada sejajar bahu. 2. Dengan diangkat ke atas sampai posisi tangan lurus. 3. Setelah itu barbell dapat di turunkan ke depan tubuh ( military press ) atau ke belakang leher ( behind the neck ). 4. Beban diturukan sampai seperti posisi awal. Dalam buku ajar Mohammad Ali Mashar dan Dwinarahayu (2010 :55 ) Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Bentuk latihan yang cocok untuk mengembangkan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan seperti mengangkat, menghela, atau menarik suatu beban seperti latihan dumbbell. Beban yag diangkat sedikit demi sedikit ditambah beratnya agar sesuai dengan perkembangan otot. Gerakan yang dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan adalah latihan mengangkat dumbbell. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1.) Berdiri tegak, lengan lurus kebawah sambil memegang dumbbell dengan telapak tangan menghadap kedepan, 2). Angkat dumbbell dengan cara membengkokkan siku keatas, 3). Mula-mula lakukan latihan dumbbell dengan beban yang ringan dahulu supaya tidak terjadi cidera otot kemudian semakin lama ditambah beratnya, 4). Latihan dumbbell bisa dilakukan dengan satu tangan secara bergantian atau dengan dua tangan secara bersama-sama. C. Metode Penelitian Tempat melakukan penelitian di Lapangan SMP Negeri 1 Batudaa. Waktu penelitian di laksanakan dalam waktu 2 bulan berdasarkan surat izin penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,Peneliti melakukan penelitian, kemudian data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif. Selanjutnya peneliti melakukan tes terhadap ketepatan servis panjang pada setiap sampel (siswa putra). Untuk menguji hipotesis penelitian
8
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan dumbbell terhadap ketepatan melakukan servis panjang pada permainan bulu tangkis siswa kelas VIII6 SMP Negeri 1 Batudaa, digunakan teknik statistik uji t. Rumus yang digunakan sebagai berikut : D. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum di berikan latihan dumbbell rata-rata keteptan pukulan servis panjang adalah 27,75 dan sesudah diberikan latihan memperoleh rata-rata sebesar 43,15. Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa penerapan latihan dumbbell terhadap ketepatan pukulan servis panjang pada permainan bulutangkis selama 2 bulan, memberikan pengaruh terhadap ketepatan pukulan servis panjang pada permainan bulutangkis. Pengaruh yang signifikan ini dapat dibuktikan dengan pengujian dua ratarata atau analisis varians bahwa, setelah dianalisis menunjukan harga t hitung = 76,75 dan t
tabel
sebesar 2,09 dengan demikian harga t
hitung
lebih besar dari pada
harga t tabel atau harga t hitung telah berada di luar daerah penerimaan H0. Sehingga hipotesis H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh latihan dumbbell terhadap ketepatan pukulan servis panjang pada permainan bulutangkis, di tolak dan menerima hipotesis HA yang menyatakan ; terdapat pengaruh latihan dumbbell
terhadap ketepatan pukulan servis panjang pada
permainan bulutangkis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh latihan dumbbell terhadap ketepata pukulan servis panjang pada permainan bulutangkis. E. Simpulan Dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya, maka hasil penelitian yang dilakukan selama dua bulan dapat disimpulkan bahwa: a) terdapat pengaruh latihan dumbbell terhadap ketepatan servis panjang cabang olahraga bulutangkis siswa kelas VIII SMP N.1 BATUDAA, b) Latihan dumbbell terhadap ketepatan servis panjang cabang olahraga bulutangkis siswa kelas VIII SMP N.1 BATUDAA memberikan dampak
9
yang signifikan terhadap dumbbell pada servis panjang cabang olahraga bulutangkis. Sehubungan dengan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran yang kiranya dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih dan mahasiswa yang ada Di Jurusan Pendidikan kepelatihan olahraga sebagai berikut : a) dalam rangka memacu seorang
atlit guna
meningkatkan latihan dumbbell khususnya terhadap ketepatan servis panjang pada cabang olahraga bulutangkis, maka sangat efektif diterapkanya latihan dumbbell terhadap ketepatan servis panjang cabang olahraga bulutangkis, b) dalam merencanakan program latihan, hendaklah dikaji dengan benar bentuk- bentuk latihan yang akan digunakan., dan c) Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih khusus dalam dunia olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Aryanto, Sugeng.2007. Olahraga Kegemaranku Bulu tangkis. Klaten : PT Macanan jaya Cemerlang. Chozin, Nur.2009. Latihan Kekuatan Dan daya Tahan Otot. Jakarta Barat: CV.Pamularsih. Dwinarhayu, Mashar Ali Mohammad 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Klaten : PT Macanan Jaya Cemerlang. Grice, Toni.2007. Bulu Tangkis petunjuk praktis untuk pemula dan lanjut.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Nurhasan.2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip – Prinsip dan penerapannya. Direktorat Jenderal Olahraga. Poole, James. 2009. Belajar Bulu Tangkis.Bandung : Pionir jaya. Ray Ade, 2011, 101 Strategi Binaraga Sehat tanpa Obat. Jakarta : Penerbit Libri Salim, Agus.2008.Buku pintar Bulu Tangkis. Bandung : Nuansa. Syahri, Alhusin. 2007. Gemar Bermain Bulu Tangkis. Surakarta : CV Seti-Aji.
10
Sutono. 2009. Bermain bulu tangkis. CV.aneka ilmu.Semarang. Usman, Atmadi,Tumin,2011. Kejar Bulu Tangkis.Jakarta : PT Rineka Cipta.