PENGARUH LATIHAN DUMBLE TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN PUKULAN DROPSHOT PADA PERMAINAN BULUTANGKIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LIMBOTO SKRIPSI
GITO TAHUHE
832 409 123
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013
ABSTRAK Gito Tahuhe. “ Pengaruh Latihan Dumble Terhadap Kemampuan Melakukan Pukulan Dropshot Pada Permainan Bulutangkis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto “. Skripsi. Gorontalo. Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo 2013. Penelitian pada cabang bulutangkis sangatlah penting untuk meningkatkan prestasi olahraga, alasannya bulutangkis merupakan olahraga yang sangat populer. Penelitian didasarkan pada kenyataan bahwa umumnya teknik dropshot pada permainan bulutangkis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto masih relatif rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh latihan dumble terhadap kemampuan pukulan dropshot. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang populasinya adalah seluruh siswa laki-laki SMP Negeri 1 Limboto yang berjumlah 200 orang. Dari populasi diambil 20 orang siswa kelas VIII sebagai sampel. Pengambilan sampel ini secara random sampling. Hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh latihan dumble terhadap kemampuan melakukan pukulan dropshot pada permainan bulutangkis siswa kelas VIII. Langkah awal pada pengujian hipotesis adalah Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji – t. Uji ini dilakukan setelah selesai melakukan uji homogenitas data terhadap per-test dan post-test. Dari hasil pengujian pre-test dan post-test menunjukkan harga sebesar -12,38 sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga -2,02. Harga telah berada di daerah penerimaan dengan demikian dapat disimpulkan diterima dan tidak dapat menerima . Jadi disimpulkan bahwa latihan dengan menggunakan latihan dumble memberikan pengaruh positif terhadap pukulan dropshot.
Kata kunci: Latihan dumble dan Pukulan dropshot
berbagai event dunia. Maka perkembangan
PENDAHULUAN Di indonesia, badminton di kenal
pelaksanaan
kejuaraan
bulutangkis
juga sebagai bulutangkis. Perkembangan
semakin pesat, berbagai kejuaraan yang
bulutangkis di indonesia terkait dengan
diselenggarakan
adanya kesadaran bahwa olahraga dapat
desa/kelurahan, klub-klub hingga kejuaran
membawa nama harum bangsa indonesia
nasional bahkan kejuaran internasional,
di
perkumpulan
pada umumnya, kejuaraan bulutangkis
olahraga republik indonesia ( PORI ) pada
dapat diselenggarakan oleh berbagai pihak.
tanggal 20 januari 1947. PORI pusat pada
Kejuaraan
saat itu berkedudukan di yogyakarta.
dilakukan pada tingkat sekolah, mulai dari
Ketua PORI adalah Tri Tjondokusumo.
SD, SMP, SMA hingga di Perguruan
Pada
tinggi.
bulutangkis
zaman
yakni
belanda,
persatuan
bulutangkis tersebut dinamakan BBL (
dari
bulutangkis
tingkat
juga
sering
Permainan bulutangkis merupakan
bataviasche badminton leaque ) yang
salah
kemudian di lebur
didaerah Provensi Gorontalo yang sangat
menjadi BBU (
satu
cabang
olahraga
pilihan
bataviasche badminton unie ). BBU secara
populer
umum di ikuti oleh orang-orang tionghoa
terbentuk klub-klub disetiap tempat seperti
yang memiliki kesadaran nasional yang
klub Grafika, klub pohuato, klub 2R, klub
tinggi. Lalu, mereka mengubah BBU
Puyu, klub Telaga biru, klub Bilioner, klub
menjadi PERBAD (persatuan badminton
UNG
djakarta ) yang diketuai oleh Tjoang seng
PELADDA, dan masih banyak klub-klub
Tiang.
lainnya
dan
berkembang,
(mahasiswa)
yang
dan
turut
sehingga
juga
atlit
berlaga
Mengingat olahraga bulutangkis di
dipertandingkan. Maka dari itu permainan
indonesia sangat populer, apabila banyak
bulutangkis ini sangat diminati disetiap
pemain indonesia yang banyak menjuarai
daerah khususnya masyarakat Gorontalo
baik tua dan muda. Olahraga bulutangkis
Adapun alasan memilih judul ini adalah:
merupakan
disukai
(1) dalam permainan bulutangkis, pukulan
dimasyarakat dan sekolah-sekolah. Cabang
dropshot memiliki manfaat yang besar
olahraga ini perlu diperkenalkan kepada
untuk meningkatkan kualitas permainan.
siswa melalui mata pelajaran Pendidikan
(2) pukulan dropshot merupakan jenis
Jasmani,
pukulan menyerang dengan cara menipu
olahraga
Olahraga
(Penjasorkes).
yang
dan
kesehatan
Penjasorkes
merupakan
agar bisa mematikan pertahanan lawan.
bagian dari kurikulum standar lembaga
Kajian Teori
pendidikan dasar dan menengah.
Bulutangkis
Dengan melihat permasalahan yang
Bulutangkis adalah cabang olahraga yang
ditemui, maka penulis tertarik untuk
termasuk ke dalam kelompok olahraga
mengembangkan kemampuan siswa dalam
permainan. Permainan bulutangkis dapat
melakukan salah satu teknik dasar dalam
dimainkan di dalam maupun di luar
permainan bulutangkis, lebih khususnya
lapangan, dengan lapangan yang dibatasi
pada kemampuan melakukan pukulan
garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar
dropshot yang kurang dikuasai oleh siswa
tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi
kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto. Melihat
menjadi dua sama besar dan dipisahkan
kurangnya
permainan
jaring/net yang tergantung di tiang net
bulutangkis Yang di demonstrasikan oleh
yang ditanam di tepi lapangan. Alat yang
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto
digunakan adalah raket sebagai pemukul
khususnya
melakukan
serta “shutlecock” sebagai bola yang
pukulan dropshot perlu dilakukan dengan
dipukul. Permainan ini dimulai dengan
latihan dumble yang maksimal untuk
cara menyajikanbola atau servis, yang
mendapatkan hasil kemampuan pukulan
memukul bola dari petak servis kanan ke
keterampilan
kemampuan
yang memuaskan.
petak
servis
kanan
lawan,
sehingga
jalannya bola menyilang. Sedang
bulutangkis
permainan
yang
Sebagai
Sri
menjelaskan
permainan
memerlukan
bermain dengan baik dan benar maka
menurut
wahyuni(2010:37)
pengganti
adalah
setiap
sebuah
untuk permainan double. Untuk dapat
suatu
pemainnya
bantuan
bola
bahwa
raket.
dipergunakan
harus mengetahui dan menguasai teknikteknik dasar permainan bulutangkis Menurut
Alhusin
(2007:3)
menjelaskan bahwa permainan bulutangkis adalah suatu permainan menggunakan shutllecock
dimana
permainan
ini
sebuah kok (shuttlecook) yang dipukul
mempunyai daya tarik tersendiri. Jika bola
secara bergantian oleh setiap regu yang
ditepak atau dipukul ke atas maka begitu
bertanding
jatuh
Selanjutnya menurut Yusuf Hidayat,
akan
memungkinkan
lambat orang
sehingga
mengejar
dan
dkk. (2010:136) menjelaskan permainan
memukulnya kembali ke atas. Seiring
bulutangkis
yang
dengan perjalanan waktu, permainan ini
bersifat individual yang dapat dilakukan
terus berkembang dan telah dimainkan
dengan cara satu lawan satu atau dua
oleh para anak-anak muda sejak masa abad
lawan dua dengan menggunakan raket
pertengahan.
sebagai alat pemukul dan kok sebagai
Pukulan dropshot
adalah
permainan
objek pukul.
Pukulan dropshot adalah pukulan
Sedang menurut Budi Sutrisno, dkk.
yang dilakukan dengan cara melewati net,
(2010:20) bahwa permainan bulutangkis
pukulan ini dilakukan seperti smash tapi
adalah
pukulan ini dilakukan secara pelan.
suatu
menggunakan raket
permainan
yang
dan shuttlecoock.
Selanjutnya menurut Budi Sutrisno
Permainan ini dimainkan oleh dua orang
(2010:19) bahwa pukulan dropshot adalah
untuk permainan single atau empat orang
pukulan yang dilakukan dengan tujuan
menempatkan
bola
sedekat-dekatnya
secepatnya
dengan
net
dan pada
lapangan lawan. Selanjutnya
saat
shuttlecok
berada
di
puncak
ketinggian agar lawan tertipu dan tidak bisa menjangkau shuttlecok lagi.
menurut
Muhajir
Sedangkan
menurut
(2006:25) menjelaskan bahwa pukulan
Aryanto,(2007:47) pukulan dropshot atau
dropshot
tepat
pukulan potong adalah pukulan yang
melampaui jaring, dan langsung jatuh ke
dilakukan seperti smash dengan sasaran
sisi lapangan lawan. Dropshot merupakan
jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak
pukulan yang dilakukan dengan cara
melewati garis ganda. Kok dipukul dengan
menyeberangkan shuttlecock ke daerah
dorongan dan sentuhan yang halus.
adalah
pukulan
yang
lawan dengan menjatuhkan shuttlecock
Menurut
Sriwahyuni
(2010:30)
sedekat mungkin dengan net. Menurut
menjelaskan bahwa pukulan dropshot
Muhajir,(2006:25)
dropshot
yaitu usaha memukul bola yang diarahkan
adalah pukulan yang tepat melampaui
ke area lapangaan lawan dekat dengan net.
jaring, dan langsung jatuh ke sisi lapangan
Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas
lawan. Dropshot merupakan pukulan yang
kepala ataupun dari bawah.
pukulan
dilakukan dengan cara menyeberangkan shuttlecock
Menurut
Grice,(2007:71)
ke daerah lawan dengan
menjelaskan pukulan dropshot (pukulan
menjatuhkan shuttlecok sedekat mungkin
drop) yaitu pukulan rendah, tepat di atas
dengan net.
net, dan pelan sehingga bola langsung
Menurut Teguh Santoso,(2010:25)
jatuh ke lantai. Bola dipukul di depan
menjelaskan pukulan dropshot adalah
tubuh dengan jarak lebih jauh dari pukulan
pukulan meluncurkan shuttlecok agar jatuh
clear overhead, dan permukaan raket anda
sedekat-dekatnya dengan net dibidang
dimiringkan untuk mengarahkan bola lebih
lawan. Pukulan dropshot dilakukan pada
ke bawah.
Sedangakan
menurut
Alhusin,(2008:46)
pukulan
dropshot
Semua
cabang-cabang
olahraga
latihan,
khusunya
membutuhkan
adalah pukulan yang dilakukan seperti
permainan bulutangkis menuntut latihan
smash, perbedaannya terletak pada posisi
kondisi fisik
raket saat perkenaan dengan shuttlecock.
Latihan adalah suatu proses sistematis
Shuttlecock dipukul dengan dorongan dan
yang dilakukan secara berulang-ulang
sentuhan yang halus. Dropshot yang baik
dengan semakin hari menambah jumlah
dilakukan apabila jatuhnya shuttlecock
beban latiahan. Latihan kondisi fisik
dekat dengan net dan tidak melewati garis
memegang peranan sangat penting dalam
servis.
program latihan atlet.
Latihan
latihan dumble
untuk menunjang prestasi.
latihan beban adalah suatu bentuk
(muluk,2010:50) otot pergelangan tangan
latihan yang menggunakan berat dari luar
dilatih dengan menggunakan beban agar
maupun beban dalam. Latihan dumble
terdapat
merupakan salah satu bentuk latihan beban
Dumble adalah suatu alat atau beban yang
yang menggunakan berat dumble sebagai
berguna
bebannya.
pergelangan
Selanjutnya (2011:18)
menurut
latihan
beban
Ade
Rai
peningkatan
Melakukan
untuk
kekuatan
meningkatkan
tangan. dumble
otot.
otot
(Roger,2005:58) dapat
dilakukan
adalah
dengan cara posisi berdiri atau duduk, jadi
pengetahuan mengenai biomekanik berarti
dumble adalah latihan kekuatan otot
bagaimana daya
pergelangan tangan menggunakan yang
beban atau tekanan
mempengaruhi struktur ( terutama sendi antar- tulang, dan otot rangka) yang dimiliki tubuh.
berupa dumble. Dumble dipergunakan dalam latihan satu dan dua lengan. Walaupun suatu waktu dan dibentuk tersendiri. Dumble
berbeda
dengan
barbell
walaupun
memiliki fungsi yang serupa dumble lebih pendek dari barbell, dumble biasanya berbentuk tengahnya (antara lempengan beban) umumnya bergelombang halus. Sebuah bar dumble dengan collar dan penguncinya berbobot kurang lebih 1,5 kg. Pada umumnya beban seberat 5 kg pada kedua ujungnya dicatat sebagai berbobot 10 kg dan bukan 11,5 kg. Sedang barbell berbentuk tongkat panjang yang dikedua ujungnya bisa dipasang beban sesuai keinginan.
(2000:55) mengatakan bahwa kekuatan dibagi atas: Kerangka Berfikir Latihan dumble dapat diartikan sama dengan keleluasan atau kemudaha gerakan, terutama pada otot persendian. Latihan dumble atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak
dengan
leluasa,tanpa
ada
gangguan yang berarti. Metode latihan dumble merupakan salah satu unsur yang sangat penting didalam
meningkatkan
keterampilan
terutama pada pembinaan prestasi siswa, sebab dengan metode latihan dumble memberikan pembiasaan sehingga akan terjadi kesempurnaan gerak. Pada Latihan dumbell merupakan salah satu bentuk latihan kemampuan otot untuk mendesakkan
tekanan
terhadap
suatu
perlawanan (reistance) dan kekuatan bisa diatur oleh sekumpulan perlawanan otot yang
dapat
mengatasinya.
Iskandar
permainan
bulutangkis
terutama dalam melatih pukulan dropshot perlu suatu konsep atau metode yang akan memberikan kualitas pukulan dropshot yang baik dan fleksibilitas tangan saat memukul.
Untuk
itu
latihan dumble
merupakan metode latihan yang tepat dalam meningkatkan kualitas pukulan
dropshot
yang baik.
Adapun
latihan
Metodologi Penelitian
dumble yang dimaksud adalah bentuk
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
latihan pergelangan tangan ( polss pada
3.1.1 Tempat Penelitian
tangan)
dimana
untuk
melatih
saat
melakukan pukulan dropshot. Dengan dikemukan
melihat di
berpendapat
atas
bahwa
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
peneliti berlokasi di SMP Negeri 1
teori
yang
Limboto. Penetapan lokasi ini berdasarkan
maka
peneliti
beberapa
alasan
program
latihan
digunakan cukup
karena
data
yang
memadai baik dari
dumble merupakan suatu metode latihan
letaknya yang strategis, waktu, biaya,
didalam melakukan pukulan dropshot pada
tenaga yang diperlukan menuju tempat itu.
permainan
3.1.2 Waktu penelitian
bulutangkis,
dan
apabila
dilaksanakan secara baik dan sistematis maka
diharapkan
akan
Penelitian ini dilaksanakan oleh
memberikan
peneliti selama 2 (dua) bulan sejak
pengaruh terhadap pukulan dropshot pada
dikeluarkannya SK atau izin penelitian
permainan bulutangkis.
sampai batas waktu yang di tentukan yaitu
Hipotesis
3.2 Desain Penelitian
Terdapat pengaruh latihan dumble
Didalam
penelitian
ini
peneliti
terhadap kemampuan melakukan pukulan
menggunakan desain Pre test, Treatment
dropshot
dan Post test dengan rancangan sebagai
pada permainan
bulutangkis
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto
berikut. Pre Test
Treatment
Post Test
X1
T
X2
Keterangan: X1 = Hasil Pukulan dropshot sebelum latihan
T
= Treatment (perlakuan
siswa laki-laki SMP Negeri 1 Limboto
berupa latihan dumble)
yang berjumlah 200 orang.
X2
3.4.2 Sampel
= Hasil Pukulan dropshot
sesudah latihan
Sampel
sebagian
dari
populasi yang akan diteliti. Selanjutnya,
3.3 Variabel Penelitian Dalam
adalah
penelitian
menggunakan
menurut Sugiyono (2012:120) menyatakan
metode eksperimen dimana penelitian ini
bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah
tidak
dan
menggunakan
Penelitian
ini
juga
kelas
kontrol.
menggunakan
karakteristik
yang
dimiliki oleh
2
populasi tersebut. Bila populasi besar dan
variabel yaitu variabel X ( latihan dumble
peneliti tidak mungkin mempelajari semua
), dan Y ( kemampuan melakukan pukulan
yang ada pada populasi, misalnya karena
dropshot pada permainan bulutangkis ).
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
3.4 Populasi dan Sampel
peneliti
3.4.1 Populasi
diambil dari populasi itu” Selanjutnya
Populasi adalah keseluruhan objek
menurut
menggunakan
Arikunto
sampel
(2002:10),
yang
apabila
yang akan ditelit. Selnjutnya, menerut
populasi lebih dari 100 maka yang menjadi
Sugiyono (2012:119) menyatakan bahwa:
sampel adalah 10% - 15% atau 20% -
“populasi adalah wilayah generalisasi yang
25%, sedangkan apabila populasi kurang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
dari 100 maka sampelnya adalah seluruh
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
populasi.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Anggota sampel dalam penelitian ini yaitu siswa laki-laki kelas VIII SMP
Adapun dalam penelitian ini peneliti
Negeri 1 Limboto yang diambil secara
mengambil populasi penelitian seluruh
random sampling yang berjumlah 20 orang.
3.5 Teknik Pengumpulan Data Menurut
Subarjah
(2009:13)
menjelaskan tes pukulan dropshot adalah suatu alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan melakukan dropshot
yang
dipergunakan
untuk
mengukur kemampuan tujuan pukulan dropshot.
Gambar tes pengukuran (Subarja 2009) Hasil dan Pembahasan
Testee melakukan pukulan dropshot
penelitian
variabel
X1
Dalam
sebanyak 10 kali. Pelaksanaannya diawali
penelitian ini, yang menjadi variabel X1
oleh
adalah skor data yang diperoleh dari hasil
penyaji
melakukan
servis
menyambung, kemudian testee melakukan
pengukuran
dropshot. Setiap pukulan dilihat jatuhnya
melakukan pukulan dropshot sebelum
kok
kemudian
diberikan perlakuan atau Treatment dalam
dijumlahkan; misalnya pukulan ke 1, 2, 3
hal ini adalah latihan Dumble. Dari hasil
dst sampai pukulan ke 10. Kemudian di
tes diperoleh nilai tertinggi yaitu 14 dan
jumlahkan
nilai terendah adalah 6 setelah dilakukan
pada
skor
seperti
berapa
di
atas.
Garis
dibuatuntuk tes dropshot sebagai berikut : Jarak
dari
garis
servis pendek 90 cm – net, nilai 3 Jarak
dari
dari
servis pendek 0 – 45 cm, nilai 1
awal
kemampuan
analisis diperoleh skor rata-rata sebesar 9,8 median sebesar 9,5 modus sebesar 8,8 dan standar deviasi sebesar 2,54.
garis
servis pendek 45 cm – 90 cm, nilai 2 Jarak
tes
penelitian variabel X2 Variabel X2 adalah skor data yang diperoleh dari hasil
garis
pengukuran melakukan
tes pukulan
akhir
kemampuan
dropshot
setelah
diberikan perlakuan atau Treatment oleh
peneliti dalam hal ini adalah latihan
5
dumble. Dari hasil tes diperoleh nilai
14-15
2
JUMLAH
20
tertinggi yaitu 24 dan nilai terendah adalah Hal
16 setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata sebesar 20,2 median 19,5 modus sebesar 19 dan standar deviasi
Skor data variabel X1 dalam penelitian ini adalah skor data yang dijaring sebelum pelaksanaan eksperimen pada siswa yang menjadi sampel terhadap kemampuan
penelitian ini memperoleh skor standar
pukulan
Dropshot
pada
kemampuan melakukan pukulan Dropshot pada permainan bulutangkis memiliki skor rata-rata
yang
terendah
6.
yang
dicapai
sebelum
eksperimen. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
7 6
diperoleh menunjukkan skor tertinggi 14 skor
bahwa
responden yang menjadi sampel dalam
permainan Bulutangkis. Dari data yang
dan
menunjukkan
rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya
sebesar 2,70
melakukan
ini
5 4
Setelah
3
dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata
2 1
9,8 dan nilai standar deviasi 2,54..
0 6-7
Distribusi data variabel X1 dapat dilihat pada tabel berikut :
No 1 2 3 4
Kelas Interval
Frekuensi
6-7
4
8-9 10-11 12-13
8-9 10-11 12-13 14-15
No
Kelas Interval
Frekuensi
1
16 – 17
3
2
18 – 19
7
3
20 – 21
6
4
22 – 23
2
5
24 – 25
2
6 5 3
JUMLAH
20
dan derajat kebebasan = k-3. Dari daftar
Hal ini berarti bahwa respon yang menjadi
distribusi chi-kuadrat
sampel dalam penelitian ini memperoleh
diperoleh
skor yang tidak jauh berbeda dengan rata-
= 5,99. Ternyata harga
rata. Dalam arti bahwa pada umumnya
kecil dari
kemampuan melakukan pukulan Dropshot
dapat disimpulkan bahwa data penelitian
pada permainan bulutangkissiswa tidak
ini berasal dari populasi yang berdistribusi
jauh beda dengan skor rata-rata yang
normal.
dicapai
setelah
eksperimen.
Untuk
pada alfa 0,01
(1-0,05) (5-3) =
=(0,95) (2) hitung lebih
daftar. Dengan demikian
Homogenitas Data
jelasnya, hal ini dapat digambarkan dalam Sampel Dk 1/dk Ke
grafik sebagai berikut:
8 6 4 2
Log
(dk) Log
1
19
0,05
6,43 0,81
15,36
2
19
0,05
7,27 0,86
16,27
Jumlah
38
31,73
Dari hasil perhitungan diperoleh harga
0
hitung sebesar 3,81. Pada taraf nyata 16-17 18-19 20-21 22-23 24-25
a=0,01 Normalitas Data
diperoleh harga chi-kuadrat hitung sebesar 1,09 sedangkan hasil chi-kuadrat daftar sebesar 5,99. Dengan kriteria pengujian terima hipotesis populasi berdistribusi hitung ≤
(1-0,05)(2-1)=
(0,95)(1) = 3,84. Ternyata harga chi-
Dari hasil perhitungan tabel di atas
normal, jika
diperoleh
daftar (1-a)(k-
3) dengan taraf nyata a=0,01 atau a=0,05
kuadrat hitung lebih kecil dari chi-kuadrat daftar. Jadi dapat disimpulkan bahwa chikuadrat hitung masih berada dalam daerah penerimaan maka
hipotesis.Dengan
disimpulkan
bahwa
demikian data
hasil
penelitian untuk seluruh variabel memiliki
Pembahasan
varians populasi yang HOMOGEN.
Berdasarkan
penelitian
pre-test
menunjukkan skor tertinggi 14 dan skor
Hipotesis Berdasarkan data hasil penelitian yang memiliki varians populasi yang homogen dan berasal dari data populasi yang berdistribusi normal, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data
hasil
penelitian
menganalisis
eksperimen.
data
Untuk
eksperimen
yang
menggunakan pre-test dan post-test one
yang terendah 6. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 9,8 dan nilai standar deviasi 2,54. Sedangkan pada hasil penelitian post-test menunjukkan skor tertinggi 24 dan skor terendah 16. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 20,2 dan standar deviasi 2,70. Hal ini menunjukkan
bahwa
responden
yang
menjadi sampel dalam penelitian ini
group design.
memperoleh peningkatan hasil rata-rata Dari hasil pengujian hasil pre-test dan
dari tes awal sampai tes akhir.
post-test menunjukkan harga thitung sebesar -12,38. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 2.02. Ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa HA diterima dan tidak dapat
menerima
disimpulkan memiliki
bahwa
pengaruh
Ho.
Jadi
latihan positif
dapat dumble terhadap
kemampuan melakukan pukulan dropshot pada permainan bulutangkis.
Untuk pengujian homogenitas data antara hasil penelitian pre-test dan posttest seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan
pengujian
hipotesis
dalam
penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji analisis data penelitian eksperimen. Untuk menganalisis data eksperimen yang menggunakan pretest dan post-test oen group design.
Dari hasil pengujian hasil pre-test
Bentuk latihan dumble dapat memberikan
dan post-test menunjukkan harga thitung
kontribusi adalah kemampuan dropshot.
sebesar -12,38. Sedangkan dari daftar
Ini dipengaruhi hasil yang ditunjukan
distribusi diperoleh harga tdaftar -2,02.
setelah eksperimen. Dalam hal ini dapat
Ternyata harga thitung telah berada di dalam
dikatakan bahwa latihan dumble dapat
daerah penerimaan HA. Dengan demikian
memberikan pada kemampuan dropshot.
dapat disimpulkan bahwa HA diterima dan
Saran
tidak dapat menerima Ho. Jadi dapat disimpulkan
bahwa
latihan
dengan
menggunakan latihan dumble memberikan pengaruh
positif
terhadap
pukulan
dropshot. Sehingganya hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh latihan dumble
Dengan
memperhatikan
pembahasan dan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Untuk
meningkatkan
terhadap kemampuan melakukan pukulan
kemampuan
dropshot
baik
pada permainan
bulutangkis
dapat diterima dan terjawab.
dumble.
sangat
menggunakan Diharapkan
kepada guru pengajar penjaskes maupun
Hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis berbunyi
“ Terdapat
Pengaruh
Latihan Dumble terhadap Kemampuan Melakukan
dropshot,
dengan
latihan
Simpulan
yang
hasil
Pukulan
Dropshot
Pada
permainan Bulutangkis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto “ dapat diterima.
pelatih
agar
dapat
memberikan latihan dumble baik dalam
pembelajaran
maupun
pada kegiatan latihan lainnya. 2. Kepada orang tua siswa agar memberikan anak-anak
motivasi
kepada untuk
mengembangkan latihan dumble.
Bentuk motivasi yang dimaksud
Daftar pustaka
adalah diharapkan kepada orang tua
siswa
dapat
DAFTAR PUSTAKA
memberi
kesempatan kepada anak untuk
Ade Rai. 2011. 101 Strategi binaraga sehat tanpa obat. Jakarta : Libri.
berlatih sekaligus menyediakan Alhusin, Syahri. 2007. Gemar Bermain Bulu Tangkis. Surakarta: CV”Seti-Aji.
fasilitas yang dibutuhkan. 3. Bentuk
latihan
dumble
diharapkan dapat dilakukan oleh siswa secara kontinu, walaupun tanpa pengawasan guru maupun
Aryanto, Sugeng. 2007. Olahraga Kegemaranku Bulu Tangkis. Klaten: PT.IntanPariwara Budi Sutrisno. 2010. Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan 3. Jakarta : PusatPerbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
orang tua di luar jam sekolah. Karena
bentuk
latihan
ini
disamping memberikan dampak
Gobel, Djubaerah. latihan ketepatan permainan Gorontalo
2004. Skripsi Pengaruh Dumbbel terhadap servis bawah pada bola voli. Ikip Negeri
positif kepada kondisi fisik juga Grice, dapat
mengembangkan
ketrampilan serta kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk menjadi
seorang
berprestasi
dalam
atlit
yang cabang
Tony. 2007. BULUTANGKISPetunjuk Praktis Untuk Pemula dan Lanjutan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hua, Huang. 2007 Olahraga Kegemaranku Bulutangkis. Klaten: Intan Pariwara Iskandar. 2000. Latihan Peregangan. Jakarta : Akademi Persindo
bulutangkis. Joko Sumpeno dan Budi Susanto D. J. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII. Jakarta : Pusat Kulikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Mohamad Ali Mashar dan Dwinarhayu. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kulikulum dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Erlangga. Ria Aprilina. 2013. Skripsi “Pengaruh Penerapan Sistem Modernisasi Administrasi Perpajakan Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Universitas Brawijaya Malang. Sajono dan Sumarjo. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX. Jakarta : Pusat Kulikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Sodikin Chandra dan A. E Sanoesi. 2010. Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan. Surabaya : CV. Flobal Media Grafika. Sriwahyuni. 2010. Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan. Jakarta : PusatPerbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Subarja, Herman.2009.TES PENGUKURAN DAN EVALUASI DALAM BULUTANGKIS. Jakarta Teguh Santoso. 2010. Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan. Jakarta : PusatPerbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional. Yusuf Hidayat. 2010. Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan. Jakarta : PusatPerbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.