PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK, EKUITAS MEREK, DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PASTA GIGI MEREK PEPSODENT DI KOTA PADANG Selvi Yona Tamara1, Lindawati2, Mery Trianita2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta 1 Dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] 1
ABSTRACT Toothpaste is one of daily needs or convenience goods used every individual in every demographic segment, resulting in the production of toothpaste products is very high and always rise along with population growth, so the production of toothpaste products is very high and always increasing in line with population growth. This research aims to determine the effect of brand trust, brand equity, and price of consumer loyalty on brand pepsodent toothpaste in Padang city. The sample in this research are the consumers who buy and use pepsodent toothpaste in Padang city totaled 138 respondents. The technique of sample is the sampling purposive. Methods of data analysis used was multiple linear regression analysis. The result of this research found that confidence in the brand trust, brand equity, and price affect positive and significant to consumer loyalty on brand pepsodent toothpaste in Padang city. Keyword : brand trust, brand equity, price, customer loyalty Pasta gigi Pepsodent merupakan pasta
PENDAHULUAN
gigi pertama di Indonesia merupakan merek
Latar Belakang Menurut Hurriyati (2005:129) loyalitas
dagang dibawah naungan PT Unilever Indonesia
pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan
Tbk yang memperkenalkan pasta flouride sejak
secara mendalam untuk berlangganan kembali
tahun
atau melakukan pembelian ulang produk/jasa
pengembangannya
terpilih secara konsisten di masa yang akan
melakukan beberapa strategi pengembangan
datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-
produk yaitu line extention dan brand extention.
usaha pemasaran mempunyai potensi untuk
Line
menyebabkan perubahan perilaku. Selanjutnya
pengembangan produk dengan memperkenalkan
Griffin (2002:4) juga mengatakan loyalitas lebih
produk baru yang berbeda namun tetap dalam
mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit
kategori yang sama seperti rasa, bentuk, warna,
pengambilan
dan kemasan.
keputusan
pembelian
secara
barang/jasa
suatu
terus
untuk
melakukan
menerus
berdirinya
extention
di
adalah
1951. Indonesia,
salah
Dalam Pepsodent
satu
strategi
terhadap
Brand extention adalah mengembangkan
yang dipilih
produk dengan kategori baru namun tetap
dengan kondisi dari durasi waktu tertentu dan
menggunakan merek yang sama. Pepsodent telah
mensyaratkan bahwa tindakan pembelian terjadi
memperkenalkan beberapa brand extention di
tidak kurang dari dua kali.
Indonesia, antara lain sikat gigi dan mouthwash.
perusahaan
1
Dari masing-masing brand extention, Pepsodent juga
meluncurkan
product
line
extention
(www.unilever.co.id, 2014).
Berdasarkan data-data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam Tren Brand Value selama 3 tahun terakhir Brand
Menurut Peter dan Olson (2000: 69)
Value pasta gigi pepsodent menduduki Top
produk memiliki seperangkat ciri, manfaat dan
Brand Value. Sementara jika dilihat dari top
pemuas nilai yang harus diketahui konsumen.
brand 2014 berdasarkan majalah marketing
Pada tabel 1.1 akan dilihat Brand Value dalam
untuk kategori pasta gigi diperoleh hasil sebagai
penelitian
yang
berikut :
merupakan
akumulasi
dilakukan dari
SWA,
yang
pangsa
pasar,
popularitas merek, popularitas iklan, kepuasan dan gain index sebagai berikut : Tabel 1 Indonesia Best Brand Index Kategori Pasta Gigi Periode 2010 - 2012 Brand Brand Value Value 2010 2011 1 Pepsodent 83,0% 84,4% 2 Ciptadent 43,2% 45,0% 3 Close Up 41,9% 44,3% 4 Formula 39,5% 43,6% 5 Sensodyne 41,1% Sumber : SWA 20 / XXVIII / 20 September – 3 2012 No
Merek
Brand Value 2012 83,8% 43,0% 42,4% 41,9% 40,6% Oktober,
Tabel 2 Top Brand 2014 Kategori Pasta Gigi 2014 TBI No Merek 73,1% 1 Pepsodent 8,4% 2 Ciptadent 6,4% 3 Close Up 6,1% 4 Formula Sumber : majalah marketing / 02/XIV/Februari 2014
Berdasarkan data yang diperoleh dari majalah marketing tersebut, untuk kategori produk
pasta
gigi,
pasta
gigi
Pepsodent
merupakan produk dengan Top Brand Index (73,1%) tertinggi dan sangat jauh diatas produk
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan
pasta gigi terkenal lainnya. Dari sekian banyak
bahwa terjadi penurunan brand value (nilai
merek pasta gigi yang tersedia di pasar,
merek) pasta gigi pepsodent dari tahun 2011
Pepsodent terbukti mendapatkan tempat khusus
sebesar 84,4% menjadi 83,8% pada tahun 2012,
di hati masyarakat Indonesia dan menjadi pilihan
dengan penurunan yang terjadi adalah sebesar
sebagian besar masyarakat.
0,6%. Namun meski terjadi penurunan brand
Berdasarkan pada tabel 1.3, dapat dilihat
value (nilai merek) pasta gigi pepsodent masih
perkembangan penjualan pasta gigi merek
berada di urutan pertama dalam tren brand value
Pesodent pada bulan Mei 2014 di Kota Padang,
merek pasta gigi. Sementara untuk pasta gigi
sebagai berikut:
merek ciptadent, close up dan formula terjadi
Tabel 3 Perkembangan Penjualan Pasta Gigi Di Kota Padang Pada Bulan Mei 2014
penurunan brand value lebih besar daripada pasta gigi pepsodent masing-masing sebesar 2%, 1,9%, 1,7% dari tahun 2011 ke tahun 2012, dan untuk brand value Sensodyne juga terjadi penurunan namun lebih kecil dari brand value (nilai merek) pasta gigi pepsodent sebesar 0,5%.
Penjualan Per Minggu (Lusin) 1 Pepsodent 6 Toko 127 2 Ciptadent 6 Toko 73 3 Close Up 6 Toko 59 4 Formula 6 Toko 37 5 Sensodyne 6 Toko 21 Sumber: Survey Lima Toko di Kota Padang, Mei 2014 No
Merek Pasta Gigi
Total Grosir Yang di Survei
2
Berdasarkan pada tabel 3, dapat dilihat
Kepercayaan
pelanggan
pada
merek
perkembangan penjualan pasta gigi di Kota
(brand trust) didefinisikan sebagai keinginan
Padang pada bulan Mei 2014. Pada pasta gigi
pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek
merek Pepsodent rata-rata penjualan per minggu
dengan resiko-resiko yang dihadapi karena
sebanyak 127 lusin, diikuti oleh Ciptadent
ekspektasi
sebanyak 73 lusin per minggu, sedangkan Close
menyebabkan hasil yang positif (Lau dan Lee,
Up dengan penjualan rata-rata 59 lusin per
1999:342). Ekuitas merek dapat mempengaruhi
minggu, kemudian pasta gigi Formula dengan
rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan
penjualan rata-rata 37 lusin perminggu dan
keputusan pembelian atas merek tertentu secara
terakhir Sensodyne dengan penjualan rata-rata
fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek
sebanyak 21 lusin per minggu. Selanjutnya jika
tersebut akan melekat secara terus-menerus
dilihat berdasarkan data penggunaan pasta gigi
sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap
pepsodent didapatkan hasil sebagai berikut :
merek tertentu yang pada
Tabel 4 Data Pembelian Pasta gigi Pepsodent 3 – 4 Mei 2014 No
Tanggal /Mei 2014 3 4
Kegiatan
menciptakan loyalitas
merek
itu
akan
akhirnya akan
pelanggan. Selanjutnya
daya tarik produk tidak dapat dilepaskan dari harga seperti uang, waktu, kegiatan kognitif,
Jumlah
1
Pernah Membeli A Sudah Pernah 9 17 B Belum Pernah 5 4 Jumlah 14 21 2 Melakukan Pembelian Berikutnya A Ya 13 17 B Tidak 4 1 Jumlah 17 18 3 Merekomendasikan pada orang lain A Ya 7 12 B Tidak 9 7 Jumlah 16 19 Sumber : Pengguna Pasta Gigi, Mei 2014
terhadap
26 9 35 30 5 35 19 16 35
upaya prilaku, nilai dan penetapan harga (Peter dan Olson, 2000:221). Dalam kasus barang-barang bergengsi, kurva permintaan kadang-kadang bergerak naik. Kadang-kadang
konsumen
menerima
harga
mahal untuk mengindikasikan produk yang lebih baik. Meskipun demikian, jika harga terlalu tinggi, tingkat permintaan mungkin turun (Kotler dan Keller, 2009:78) oleh karena itu, penetapan
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan
harga yang perlu mendapat perhatian yang besar
bahwasanya pengguna pasta gigi pepsodent
atas maka penulis tertarik untuk melakukan
kebanyakan
pernah
penelitian tentang “ Pengaruh Kepercayaan
menggunakan sebelumnya sebanyak 26 orang,
Merek, Ekuitas Merek dan Harga Terhadap
serta kebanyakan mereka melakukan pembelian
Loyalitas Konsumen Pada Pasta Gigi Merek
berikutnya setelah menggunakan pasta gigi
Pepsodent Di Kota Padang”.
pepsodent
Perumusan Masalah
adalah
sebanyak
yang
30
sudah
orang,
dan
juga
Berdasarkan latar belakang masalah yang
merekomendasikan pada orang lain sebanyak 19 orang.
telah
diuraikan,
maka
dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut: 3
1.
2.
Bagaimanakah
pengaruh
kepercayaan
dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana
merek terhadap loyalitas konsumen pada
diungkapkan oleh Griffin (2005:31) pelanggan
pasta gigi merek pepsodent di kota
yang
Padang ?
berikut:
Bagaimanakah pengaruh ekuitas merek
1.
terhadap loyalitas konsumen pada pasta gigi merek pepsodent di kota Padang ? 3.
2.
karakteristik
sebagai
Melakukan pembelian secara teratur atau
Membeli diluar lini produk atau jasa (pembelian antar lini produk).
3.
pepsodent di kota Padang ?
Merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain.
4.
Tujuan Penelitian
1.
memiliki
pembelian ulang.
Bagaimanakah pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen pada pasta gigi merek
loyal
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
produk atau jasa sejenis, atau dengan kata
Untuk
lain tidak mudah terpengaruh oleh tarikan
membuktikan
pengaruh
kepercayaan merek terhadap loyalitas konsumen
pada
pasta
gigi
merek
pesaing. Kepercayaan Merek (Trust In a Brand)
pepsodent di kota Padang.
Kepercayaan pelanggan pada merek
2. Untuk membuktikan pengaruh ekuitas
(brand trust) didefinisikan sebagai keinginan
merek terhadap loyalitas konsumen pada
pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek
pasta gigi merek pepsodent di kota
dengan resiko-resiko yang dihadapi karena
Padang.
ekspektasi
terhadap
merek
itu
akan
3. Untuk membuktikan pengaruh harga
menyebabkan hasil yang positif (Lau dan Lee,
terhadap loyalitas konsumen pada pasta
1999:342). Selanjutnya menurut Lau dan Lee
gigi merek pepsodent di kota Padang.
(1999:341)
LANDASAN TEORI Loyalitas Pelanggan Menurut Hurriyati (2005:129) loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usahausaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. Karakteristik Loyalitas Pelanggan Pelanggan yang loyal merupakan aset
terdapat
tiga
faktor
yang
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri (brand characteristic), (company
perusahaan
characteristic)
pembuat dan
merek
konsumen
(consumer-brand characteristic). Selanjutnya Lau
dan
Lee
memproposisikan
bahwa
kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan loyalitas merek.
penting bagi perusahaan, hal ini dapat dilihat 4
Tjiptono (2008:152) harga memiliki dua peranan
Ekuitas Merek (Brand Equity) Menurut Durianto, dkk (2001:4) ekuitas
utama dalam proses pengambilan keputusan para
merek merupakan seperangkat aset dan liabilitas
pembeli yaitu peranan alokasi dari harga
merek yang terkait dengan suatu merek, nama,
merupakan fungsi harga dalam membantu para
simbol
atau
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh
mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah
manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan
produk atau jasa baik pada perusahaan maupun
berdasarkan
pada
liabilitas
informasi dari harga merupakan fungsi harga
mendasari brand equity, maka aset dan liabilitas
dalarn mendidik konsumen mengenai faktor-
merek harus berhubungan dengan nama atau
faktor produk seperti kualitas.
sebuah
Hipotesis
yang
mampu
pelanggan.
Agar
simbol
menambah
aset
sehingga
dan
jika
dilakukan
perubahan terhadap nama dan simbol merek,
Hl :
daya
belinya
serta
peranan
Kepercayaan merek berpengaruh positif
beberapa atau semua aset dan liabilitas yang
terhadap loyalitas konsumen pada pasta
menjadi dasar brand equity akan berubah pula.
gigi merek pepsodent di Kota Padang H2 :
Gambar 1 Konsep Brand Equity
Ekuitas
merek
berpengaruh
positif
terhadap loyalitas konsumen pada pasta gigi merek pepsodent di Kota Padang H3 :
Harga
berpengaruh
positif
terhadap
loyalitas konsumen pada pasta gigi merek pepsodent di Kota Padang Kerangka Konseptual Kepercayaan merek (X1) Ekuitas merek (X2)
Loyalitas konsumen (Y)
Harga (X3) Sumber:
Aaker
(1991)
dalam
Durianto,
Gambar 2 Kerangka Konseptual
Sugiharto, Sitinjak (2001:5)
METODE PENELITIAN
Harga (Price) Kotler dan Keller (2009:68) mengatakan harga
merupakan
sejumlah
uang
yang
Populasi dan Sampel Populasinya
adalah
konsumen
yang
dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah
membeli dan menggunakan pasta gigi pepsodent
nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka
di Kota Padang. Kemudian rumus dalam
mendapatkan
menghitung ukuran sampel yang akan digunakan
manfaat
dari
menggunakan barang dan jasa.
memiliki
atau
Menurut
pada penelitian ini dengan menggunakan rumus 5
Chochran (1963: 75) dalam (Sarwono 2012)
gigi Pepsodent lebih dari dua kali, berdomisili di
sebagai berikut :
Kota Padang. Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan
Z²pq e²
Data
Dimana :
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
= ukuran sampel
² = abscissa kurva normal yang memotong
sekunder. data yang bersumber pada penyebaran
area sisi (tails), atau 1-tingkat kepercayaan
kuesioner yang penulis sebarkan kepada 138
95%, maka Z sebesar = 1,96
orang
= tingkat ketepatan yang diinginkan = 100% -
konsumen
yang
membeli
dan
menggunakan pasta gigi pepsodent di Kota Padang. Untuk melakukan pengumpulan data
95% = 5% atau (0,05) = proporsi yang diestimasi suatu atribut yang ada dalam suatu populasi = 10% atau 0,1.
maka penulis melakukan pengambilan data secara langsung dengan metode lapangan (field research.
= 1-p = 1-0,1 = 0,9 Berdasarkan pada rumus tersebut, maka
Variabel Penelitian
perhitungan untuk jumlah sampel yang akan
Variabel Dependen
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
Loyalitas Pelanggan (Y) Loyalitas pelanggan adalah komitmen
berikut :
pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan
kembali
atau
melakukan
pembelian ulang produk/jasa terpilih secara = 138,297 konsumen
konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran
Maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
138
mempunyai perubahan
potensi perilaku
untuk Hurriyati
menyebabkan (2005:129).
responden.
Variabel ini di ukur dengan indikator yang
Teknik Pengambilan Sampel
didasarkan kepada pendapat Griffin (2005:31)
Dalam
penelitian
ini
teknik
yang
digunakan dalam pengambilan sampel adalah
sebagai berikut : 1.
pembelian ulang.
purposive sampling (Sugiyono, 2003). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel dari populasi
2.
Padang dengan kriteria berumur > 17 tahun,
Membeli diluar lini produk atau jasa (pembelian antar lini produk).
diatas adalah konsumen yang membeli dan menggunakan pasta gigi pepsodent di Kota
Melakukan pembelian secara teratur atau
3.
Merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain.
sudah pernah membeli dan menggunakan pasta 6
4.
Menunjukkan kekebalan dari daya tarik
3.
Harga (X3)
produk atau jasa sejenis, atau dengan kata
Harga merupakan sejumlah uang yang
lain tidak mudah terpengaruh oleh tarikan
dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah
pesaing.
nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka
Variabel independent
mendapatkan manfaat dari memiliki atau
Variabel independent dalam penelitian ini terdiri
menggunakan barang dan jasa Kotler dan
atas :
Keller (2009:68). Adapun indikator yang
1.
Kepercayaan Merek (X1)
digunakan (Sunyoto, 2013:105) adalah tarif
Kepercayaan pelanggan pada merek (brand
murah, tarif terjangkau dan tarif sesuai
trust)
dengan manfaatnya.
didefinisikan
sebagai
keinginan
pelanggan untuk bersandar pada sebuah
Uji Validitas
merek dengan resiko-resiko yang dihadapi
2.
Menurut
Malhotra
(1993)
bila
nilai
karena ekspektasi terhadap merek itu akan
corrected item to total correlation suatu butir
menyebabkan hasil yang positif (Lau dan
pertanyaan berada diatas 0,30 maka butir
Lee, 1999:342). Adapun indikator yang
pertanyaan tersebut dinyatakan valid,dan bila
digunakan untuk mengukur menurut Lau
nilai corrected item to total correlation berada
dan Lee (1999:341) yaitu
karakteristik
dibawah atau kurang dari 0,30 maka butir
merek (brand characteristic), karakteristik
pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Butir
perusahaan (company characteristic) dan
pertanyaan tidak valid akan dikeluarkan atau
karakteristik konsumen-merek (consumer-
tidak
brand characteristic).
penelitiian.
Ekuitas Merek (X2)
Uji Reliabilitas
digunakan
mengukur
suatu
variable
Ekuitas merek merupakan seperangkat aset
Menurut Nunnally (1978) dalam Ghozali
dan liabilitas merek yang terkait dengan
(2005) Suatu konstruk atau variabel dikatakan
suatu merek, nama, simbol yang mampu
reliabel, jika nilai cronbach alpha > 0,60.
menambah atau mengurangi nilai yang
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan Durianto, dkk (2001:4). Adapun indikator yang
digunakan
(2009:244)
meliputi
menurut
Rangkuti
brand
awareness,
perceived quality, brand association dan brand loyalty.
Santoso mengetahui
data
(2001)
mengatakan
berdistribusi
normal
untuk atas
sebaliknya maka dapat juga digunakan bantuan uji non parametrik one sample kolmogorov smirnov test. Normalnya sebuah item ditentukan dari nilai asymp sig yang dihasilkan dalam pengujian yang harus > alpha 0,05.
7
variabel
Uji Multikolinearitas
penelitian.
Analisa
ini
tidak
Pengujian ini dilakukan untuk melihat
menghubung-hubungkan satu variabel dengan
apakah pada model regresi ditemukan adanya
variabel lainnya dan tidak membandingkan satu
korelasi antar variabel independen. Ghozali
variabel
(2005) menyatakan pedoman suatu model
mendapatkan
regresi yang bebas multikolinearitas adalah
indikator dan pertanyaan- pertanyaan yang
a.
mempunyai nilai VIF (Variance Influence
terdapat
Faktor) lebih kecil dari 10
Arikunto (2002) sebagai berikut:
b.
dengan
variabel
rata-rata
dalam
skor
kuesioner
masing-masing
dipakai
ini
dilakukan
untuk
Dimana :
memprediksi regresi yang digunakan cocok atau
Σ fi
= Total Frekuensi ke i
tidak.
sering
Wo
= bobot
adanya
Σf
= Total frekuensi
SPSS
digunakan
untuk
metode
yang
mendeteksi
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan Studentised
rumus
∑
Uji Heteroskedastisitas
Dalam
Untuk
∑
mempunyai angka Tolerance mendekati 1
Pengujian
lain.
hubungan Residual
antara
Regression
dengan
Regression
Standardized Predicted Value (Santoso, 2001).
Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan rumus berikut: TCR =
Mean 5
Pengkategorian
nilai
pencapaian
Dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan
responden digunakan klasifikasi Sudjana (2005)
gambar tersebut adalah:
sebagai berikut :
a.
Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya membentuk pola tertentu dan
teratur
kemudian
(bergelombang, menyempit),
diindikasikan
terdapat
melebar maka masalah
Untuk
heteroskedastisitas. b.
Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika
titik-titknya
menyebar,
maka
diindikasikan tidak terdapat masalah
menguji
hipotesis
adanya
pengaruh kepercayaan merek, ekuitas merek, harga terhadap loyalitas konsumen pada pasta gigi merek pepsodent di kota padang maka digunakan alat uji statistik yaitu regresi linear
heteroskedastisitas.
berganda. Dalam melakukan pengujian regresion
Teknik Analisis Data
digunakan Fixed Effect sehingga persamaan
Analisis Deskriptif Analisa
90% - 100% = Sangat baik 80% - 89,99% = Baik 65% - 79,99% = Cukup baik 55% - 64,99% = Kurang baik 0% 54,99% = Tidak baik Analisa Regresi Linear Berganda
ini
bermaksud
untuk
menggambarkan karakteristik masing-masing
regresi yang dilakukan menggunakan formulasi rumus sebagai berikut Umar (2002):
8
Y = a+ b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + e
Pengujian Hipotesis Uji hipotesis menggunakan Uji T-tes
dimana : Y
= loyalitas konsumen
Statistik. Uji T merupakan suatu uji untuk
a
= Konstanta
membuktikan pengaruh variabel independen
X1
= kepercayaan merek
terhadap variabel dependen secara parsial atau
X2
= ekuitas merek
individu digunakan uji T-tes Statistik. (Gujarati,
X3
= harga
2001) Kriteria Pengujian:
bl, b2, b3 = Besaran koefisien dari masing-
a. Jika nilai signifikansi < Alpha 0,05. Maka
masing variabel
keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha
e
= variabel pengganggu
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
Uji Koefisien Determinasi ( R² )
variabel independen berpengaruh signifikan
Uji ini dilakukan untuk melihat berapa proporsi
dari
bisa
b. Jika nilai signifikansi > Alpha 0,05 Maka
(Gujarati,
keputusannya adalah H0 diterima dan Ha
2001). Nilai R2 berkisar dari 0 sampai 1. Jika
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
nilai R2 bergerak mendekati 1 berarti semakin
variabel
besar variasi variabel dependen yang dapat
signifikan terhadap variabel dependen secara
diterangkan oleh variabel independen. Dan jika
parsial
menjelaskan
variabel variabel
independent
terhadap variabel dependen secara parsial.
dependen.
independen
tidak
berpengaruh
dalam perhitungan nilai R2 sama dengan 0 maka
HASIL DAN PEMBAHASAN
ini menunjukkan bahwa variabel dependen tidak
Deskripsi Umum Karakteristik Responden
bisa dijelaskan oleh variabel independen.
Berdasarkan hasil pentabulasian data dapat
Uji Kelayakan Model Uji F-Statistik Untuk
menguji
tingkat
dikelompokkan
responden
terbanyak
signifikansi
adalah yang berumur 17 – 22 tahun sebanyak 41
pengaruh antara beberapa variabel bebas secara
orang (29,7%) dan 23 – 28 tahun sebanyak 38
bersama-sama
terikat.
orang (27,5%). Kemudian pada umumnya
(Sugiyono, 2003). Bila nilai signifikan < 0,05
konsumen yang membeli dan menggunakan
maka Ha diterima yang berarti bahwa semua
pasta gigi pepsodent di Kota Padang hampir
variabel
simultan
seimbang, yaitu masing – masing sebanyak 73
berpengaruh terhadap variabel dependen atau
orang (52,9%) laki – laki dan 65 orang (47,1%)
sebaliknya bila nilai signifikan > 0,05 maka Ha
perempuan.
ditolak yang berarti bahwa semua variabel
memiliki pekerjaan lain-lain sebanyak 33 orang
independen secara simultan tidak berpengaruh
(23,9%) dan pelajar/mahasiswa sebanyak 31
terhadap variabel dependen.
orang (22,5%) serta pegawai swasta sebanyak 30
terhadap
independen
variabel
secara
Selanjutnya
responden
yang
orang (21,7%) adalah responden terbesar dari keseluruhan responden. Setelah itu responden 9
yang berpenghasilan/uang saku
per bulan Rp
Uji Reliabilitas
1.000.000 - Rp 2.000.000 sebanyak 44 orang (31,9%)
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas
adalah responden terbanyak dari
keseluruhan responden.
No
Pengujian Validitas, Reliabilitas
1.
Uji Validitas Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa
13
butir
item
pertanyaan
Cronbach Alpha
Variabel
Kepercayaan merek 0,794 (X1) Ekuitas merek (X2) 0,770 Harga (X3) 0,692 Loyalitas konsumen 0,776 (Y) Sumber : data primer diolah
2. 3. 4.
untuk
kepercayaan merek 4 diantaranya tidak valid
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji
yaitu nomor 3, 6, 7 dan 11 sehingga dikeluarkan
reliabilitas diatas, nilai cronbach alpha untuk
/ dihapuskan. Kemudian setelah diulang 9 item
seluruh variabel yang digunakan yang terdiri dari
pernyataan
dalam
kepercayaan merek, ekuitas merek, harga dan
mengukur variabel kepercayaan merek (X1)
loyalitas konsumen adalah besar dari 0.60 dan
memiliki nilai corrected item-total correlation
ini
lebih besar dari 0,30. Selanjutnya berdasarkan
digunakan dinyatakan reliabel atau handal
hasil analisis ditemukan bahwa 8 butir item
seperti yang dikemukakan Nunnally (1978)
pertanyaan untuk ekuitas merek 1 diantaranya
dalam Ghozali (2005). Dengan kata lain, semua
tidak valid yaitu nomor 2 sehingga dikeluarkan /
instrument
dihapuskan. Kemudian setelah diulang 7 item
memiliki kestabilan dan konsistensi dalam
pernyataan
mengukur masing-masing variabel penelitian.
tersisa
tersisa
yang
yang
digunakan
digunakan
dalam
menunjukkan
seluruh
pernyataan
mengukur variabel ekuitas merek (X2) memiliki
Uji Asumsi Klasik
nilai corrected item-total correlation lebih besar
Uji Normalitas
variabel
yang
yang
dipergunakan
dari 0,30. Kemudian berdasarkan hasil analisis
Setelah dilakukan pengujian terhadap
dapat dilihat bahwa ketiga butir pertanyaan yang
data yang digunakan dalam penelitian ini maka
digunakan dalam mengukur variabel harga (X3)
ditemukan hasil pengujian normalitas adalah
serta enam
sebagai berikut:
butir pertanyaan yang digunakan
dalam mengukur variabel loyalitas konsumen (Y)
memiliki
nilai
corrected
item-total
correlation lebih besar dari 0,30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tesebut adalah valid seperti yang dikemukakan Malhotra (1993), sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Tabel 6 Uji Normalitas One Sample Kolmogrov – Smirnov Variabel
α
Asymp.Sig. (2-tailed)
Kepercayaan 0,05 0,281 merek (X1) Ekuitas merek 0,05 0,071 (X2) Harga (X3) 0,05 0,066 Loyalitas 0,05 0,183 Konsumen (Y) Sumber : data primer diolah, 2014
Ket Normal Normal Normal Normal
10
Dengan
pengujian
One
Sample
Gambar 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui bahwa data kuesioner yang penulis kumpulkan
Scatterplot
berdistribusi normal. Hasil ini dapat dilihat dari
Dependent Variable: loyalitas pelanggan (y)
0,05. Ini menunjukkan bahwa secara umum data yang
ditemukan
sudah
memenuhi
asumsi
kenormalan data sehingga pengujian statistik parametrik dapat dilakukan untuk membuktikan
4
Regression Studentized Residual
Asymp.Sig. (2-tailed) seluruh variabel besar dari
2
0
-2
-4
kebenaran hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini.
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Data Olahan SPSS, 2014
Dari gambar diatas, terlihat bahwa tidak
Uji Multikolinearitas
terdapat pola yang jelas, yaitu titik-titiknya
Dalam analisis ini didapat nilai Variance Influence Faktor (VIF) dan angka tolerance
menyebar, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
untuk masing-masing variabel sebagai berikut : Tabel 7 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Kepercayaan merek (X1) Ekuitas merek (X2) Harga (X3)
Tolerance
VIF
0,996
1,004
0,998
1,002
0,995
1,005
Keterangan Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber : data primer diolah, 2014
Dari hasil analisis, didapat tiga variabel bebas (independent) dalam penelitian ini nilai VIF-nya di bawah 10 dan tolerance nya mendekati 1. Ini berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas (independent) berupa kepercayaan merek, ekuitas merek dan harga tersebut memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang multikolinieritas. Uji Heteroskedastisitas Dari hasil uji hetersokedastisitas yang dilakukan terhadap penelitian ini diperoleh sebagai berikut :
Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Uji Koefisien Determinasi (R Square) Tabel 8 Hasil Pengujian Untuk Uji Koefisien Determinasi (R Square) R Adjusted Model R Square R Square 1 0,389a 0,151 0,132 Sumber : Data Olahan SPSS, 2014
Std. Error of the Estimate 0,38856
Dari hasil pengolahan data (data Primer) yang dapat dilihat pada tabel 4.18 diperoleh hasil penelitian bahwa R square adalah sebesar 0.151 hal ini berarti 15,1% dari loyalitas konsumen pada pasta gigi merek pepsodent di kota Padang yang dapat dijelaskan oleh kepercayaan merek, ekuitas merek, dan harga sedangkan sisanya sebesar 84,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji Simultan Dengan F-Test (Anova) Dimana setelah dilakukan penganalisaan dengan SPSS hasil dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : 11
Tabe1 9 Hasil Pengujian Hipotesis Untuk Uji Simultan dengan F- Test F – Hitung
Probabilitas Keterangan
7,947
hasil penelitian Shihab (2009) meneliti tentang pengaruh brand trust dan brand equity terhadap
Signifikan
0,000
Hasil penelitian ini konsisten dengan
loyalitas konsumen studi kasus produk tes widal
Sumber : Data Olahan SPSS, 2014
merek remel. Berdasarkan hasil penelitian
Uji signifikansi simultan / bersama-sama
didapatkan brand trust dan brand equity
(uji statistik F) menghasilkan nilai F hitung
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
sebesar 7,947 dengan tingkat signifikansi 0,000
loyalitas konsumen studi kasus produk tes widal
karena probabilitasnya signifikansi jauh lebih
merek remel.
kecil dari sig kecil dari 0,05, maka dapat
Hasil penelitian ini konsisten dengan
dikatakan bahwa kepercayaan merek, ekuitas
hasil penelitian Buana (2011) meneliti tentang
merek
bersama-sama
pengaruh kepercayaan merek, presepsi switching
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada
cost dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas
pasta gigi merek pepsodent di kota Padang
(Studi Kasus pada Konsumen Pertamax di
dan
Hasil
harga
Analisa
secara
Regresi
Berganda
dan
Pengujian Hipotesis Berdasarkan
Semarang).
Berdasarkan
hasil
penelitian
didapatkan kepercayaan merek berpengaruh hasil
pengolahan
data
positif dan signifikan terhadap loyalitas, dan
dengan bantuan program SPSS 15.0 dapat dilihat
switching cost berpengaruh positif dan signifikan
rangkuman hasil empiris penelitian sebagai
terhadap loyalitas kemudian kepuasan konsumen
berikut :
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tabel 10 Hasil Analisa Regresi
Variabel Koefisien Signifikan Bebas regresi Konstanta 1.995 Kepercayaan 0,220 0,003 merek (X1) Ekuitas 0,198 0,017 merek (X2) Harga (X3) 0,163 0,004 Sumber : data primer diolah
α -
0,05 0,05 0,05
loyalitas Keterangan Signifikan
Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan koefisien regresi variabel ekuitas
Signifikan
merek
bertanda
positif
dan
berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas konsumen pada pasta gigi merek pepsodent di kota Padang.
Loyalitas Pelanggan Berdasarkan
hasil
koefisien
kepercayaan
merek
berpengaruh
signifikan
penelitian
regresi
bertanda
variabel
positif
terhadap
dan
loyalitas
konsumen pada pasta gigi merek pepsodent di kota Padang.
pelanggan
Signifikan
Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap
menunjukkan
Pengaruh ekuitas merek Terhadap loyalitas
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Shihab (2009) meneliti tentang pengaruh brand trust dan brand equity terhadap loyalitas konsumen studi kasus produk tes widal merek remel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan brand trust dan brand equity berpengaruh signifikan secara parsial terhadap 12
loyalitas konsumen studi kasus produk tes widal
konsumen.
merek remel.
PENUTUP
Hasil penelitian ini konsisten dengan
Kesimpulan
hasil penelitian Harahap,Soegoto dan Rotinsulu
Dari hasil pengujian hipotesis yang telah
(2014) meneliti tentang citra merek, ekuitas
dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai
merek, dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas
berikut:
konsumen pada produk indomie dikecamatan
1.
malalayang 1 barat manado. Pengaruh
harga
signifikan terhadap loyalitas konsumen pada
Terhadap
pasta gigi merek pepsodent di kota Padang
loyalitas 2.
pelanggan Berdasarkan
kepercayaan merek berpengaruh positif dan
hasil
signifikan terhadap loyalitas konsumen pada
penelitian
menunjukkan koefisien regresi variabel harga bertanda positif dan berpengaruh signifikan
ekuitas merek berpengaruh positif dan
pasta gigi merek pepsodent di kota Padang 3.
harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas konsumen pada pasta gigi
terhadap loyalitas konsumen pada pasta gigi
merek pepsodent di kota Padang.
merek pepsodent di kota Padang
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
Keterbatasan Penelitian
penelitian Sudarsono (2009) meneliti tentang
Penelitian
ini
memiliki
keterbatasan
pengaruh marketing mix terhadap loyalitas
terhadap jumlah sampel yang terbatas, dalam
konsumen kartu pra bayar mentari (study kasus
penelitian
pada mahasiswa universitas moch. Sroedji
responden, dan masih banyak variabel lain yang
jember). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
mempengaruhi loyalitas konsumen pada pasta
factor produk, harga, distribusi dan promosi
gigi merek pepsodent di kota Padang selain
berpengaruh
kepercayaan merek, ekuitas merek dan harga.
signifikan
terhadap
terhadap
loyalitas konsumen kartu pra bayar mentari
jumlah
sampel
hanya
138
Saran
(study kasus pada mahasiswa universitas moch. Sroedji jember).
ini
Penelitian ini memiliki beberapa saran, yang apabila diatasi pada penelitian selanjutnya,
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Selang (2013) meneliti tentang
dapat memperbaiki hasil penelitian yaitu: 1.
Bagi peneliti.
menunjukkan bahwa secara simultan citra
Bagi
merek, ekuitas merek, dan kualitas pelayanan
untuk menambah jumlah sampel yang
berpengaruh
loyalitas
akan diuji serta menambahkan beberapa
konsumen. Secara parsial citra merek, dan
variabel baru yang dapat mempengaruhi
ekuitas merek berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan agar hasil penelitian
loyalitas konsumen dan kualitas pelayanan tidak
lebih sempurna lagi di masa mendatang.
berpengaruh
signifikan
signifikan
terhadap
terhadap
peneliti selanjutnya
disarankan
loyalitas 13
2.
Bagi perusahaan a.
Kepercayaan merek yang dimiliki pepsodent sudah cukup baik, dari awal diluncurkan kepasaran sampai dengan
sekarang
diharapkan
sehingga
harus
lebih
berkonsentrasi kepada produk yang sudah ada, dengan demikian kiranya untuk tetap mempertahankan atau bahkan meningkatkan kepercayaan mereknya. b.
Ekuitas
merek
yang
dimiliki
Astuti, Sri Wahjuni dan Cahyadi, I Gde. 2007. “Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda.” Majalah Ekonomi, Tahun XVII, No.2 Agustus 2007. Buana,
Faisal Rangga. 2011. Pengaruh Kepercayaan Merek, Presepsi Switching Cost Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas (Studi Kasus Pada Konsumen Pertamax Di Semarang). Jurnal Universitas Diponegoro Padang. Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak, 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
pepsodent sudah cukup baik, dari awal diluncurkan kepasaran sampai dengan sekarang baik dari segi brand awareness, perceived quality, brand association
dan
brand
loyalty.
sehingga diharapkan harus lebih berkonsentrasi kepada produk yang sudah ada, dengan demikian kiranya
Ghozali, Imam 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty How To earn it, How To Keep It I” Mc. Graw Hill, Kentucky. --------------.2005. Customer Loyalty : Menumbuhkan & Mempertahankan Kesetiaan pelanggan. Jakarta : Erlangga
untuk tetap mempertahankan atau bahkan
meningkatkan
ekuitas
Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Jakarta : Erlangga.
mereknya. c.
Penawaran harga yang diberikan pepsodent sudah cukup baik terbukti dari tarif pepsodent yang murah, terjangkau
dan
sesuai
dengan
manfaatnya, untuk itu diharapkan perusahaan
untuk
mempertahankan
dapat
Harahap,Zera, Soegoto, Agus Supandi dan Rotinsulu, Jopie. J. 2014. Citra Merek, Ekuitas Merek, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Indomie Dikecamatan Malalayang 1 Barat Manado. Jurnal EMBA Vol 2 No 2 Juni 2014, Hal 859870.
terus
penawaran
Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung : Alfabeta
harganya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Istijanto. 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Cara Praktis Meneliti Konsumen dan Pesaing. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
14
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2005. Principles Of Marketing (11th ed). New Jersey : Prentice Hall. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Penerbit PT Indeks. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1 & 2 Penerbit : Erlangga Lau, Geok Then and Sook Han Lee. 1999. Consumer Trust in a Brand and the Link to Brand Loyalty. Juornal of Market Focused Management. Lupiyoadi, Rambat dan A Hamdani. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat. Malhotra K. N. 1933. Marketing Research an Applied Orientation, Second Edition Prentice Hall International Inc. New Jersey Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. 2000. Consumer behavior : Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga Rangkuti, Freddy. 2009. The Power of Brands Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek plus Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Riana, Gede. 2008. Pengaruh Trust in A Brand Terhadap Brand Equality Pada Konsumen Air Minum Aqua di Kota Denpasar. Jurnal ISSN 1410-4628. Universitas Udayana, Denpasar. Rofiq, Ainur, Nanang Suryadi, Nita NurFaidah. 2009. Peranan Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Industri Telepon Seluler. The 3rd National Conference on Management Research, Bandung 5 November 2009. ISSN : 2086-0390 Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS. Edisi Kedua. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sarwono, Jonathan .2012. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif : Menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sekaran, Uma. 2000.Reserch Business. New York.
methods
for
Selang, Christian A.D. 2013. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Mart Bahu Mall Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 71-80 Shihab, Muchsin Saggaff dan Ananto Sukendar. 2009. Pengaruh Brand Trust Dan Brand Equity Terhadap Loyalitas Konsumen Studi Kasus Produk Tes Widal Merek Remel. Jembatan – Jurnal Imiah Manajemen Bisnis Dan Terapan. Tahun VI No 2 Oktober 2009. Sudarsono, Slamet. 2009. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Kartu Pra Bayar Mentari (study kasus pada mahasiswa universitas moch. Sroedji jember). Saintoch Vol 1 No 6 Juni 2009. Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Bandung : Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2013. Teori Kuesioner & Analisis Data untuk pemasaran dan perilaku konsumen. Edisi pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu. Tjiptono , Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Ed. 1. Yogyakarta : Andi -------------------. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi II. Yogyakarta : Andi Umar, Husein. 2002. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers. Unilever.co.id Zeithaml, V. A, Bitner, M.J. & Gremler, D.D. 2007. Service Marketing. New York : MCGraw-Hill/Irwin. 15