perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS (Studi Korelasi Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Pembentukan Loyalitas Konsumen dalam Pemilihan Jenis Provider IM3 dan XL di Kalangan Mahasiswa Swadana Transfer S1 Komunikasi Angkatan 2008 UNS) SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Untuk Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pada Jurusan Ilmu Komunikasi
DILA PUTRI MAHARANI D 1208550 Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2010
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, tuntutan terhadap komunikasi pun menjadi prioritas yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sekarang banyak sekali kemudahan komunikasi yang ditawarkan sehingga komunikasi dapat berjalan lancar tanpa terganggu oleh jarak dan waktu. Sebelumnya, komunikasi jarak jauh hanya dilakukan dengan surat yang kurang efektif dan efisien, Akan tetapi seiring berkembangnya kebutuhan manusia maka terdapat handphone (HP) yang lebih canggih dan pemakaiannya yang mudah. Ketika penggunaan handphone semakin meluas dan beragam, dituntut pula fitur-fitur yang cangkih sehingga memudahkan dalam penggunaan. Sekarang handphone tidak hanya untuk menelpon ataupun sms saja akan tetapi juga mengakses internet ataupun untuk videocall. Dalam pemakaian hanphone yang cangkih juga harus didukung oleh provider yang memberikan fitur-fitur pendukung dalam penggunaan handphone tersebut. Seiring meluasnya penggunaan handphone seperti yang terjadi saat ini, otomatis memberikan peluang pemasaran yang sangat lebar bagi produsenprodusen provider. Sehingga banyak sekali provider yang berlomba-lomba untuk memberikan fitur canggih yang mendukung penggunaan handphone. Seperti vasilitas 3G ataupun akses internet yang cepat dan murah. commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Membangun dan memelihara sebuah brand di tengah-tengah persaingan global bukanlah pekerjaan yang mudah. Proses yang harus dijalani untuk membesarkan sebuah brand seringkali memakan waktu yang panjang, selain itu perlu usaha dan biaya yang cukup besar. Jika usaha membangun brand berhasil dengan baik, pengaruhnya besar sekali terhadap masa depan produk itu sendiri. Saat ini terdapat dua top brand provider handphone yang mendominasi, yaitu IM3 yang dikeluarkan oleh PT. Indosat TBK dan XL yang dikeluarkan PT Excelcomindo Pratama. Kedua provider ini bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas. Hal ini dilakukan dengan jangkauan yang lebih luas dan memberikan kemudahan-kemudahan dalam pemakaian provider tersebut. XL merupakan provider yang lebih dahulu menguasai pasar karena jangkauan yang luas sehingga bening saat menelpon serta tarif yang ditawarkan murah. Dalam kasus ini, XL sebagai generic brand provider, sementara IM3 adalah pendatang baru. Akan tetapi, tantangan bagi IM3 ialah senantiasa menjaga agar kesadaran akan merek di benak konsumen tetap tinggi. Sementara itu bagi XL, untuk dapat mencapai tingkat kesadaran merek yang tinggi di benak konsumen. Di dalam persaingan ini juga terjadi pertaruhan loyalitas yang ketat, dimana IM3 berupaya keras mempertahankan loyalitas konsumennya, sementara XL berjuang untuk mendapatkan loyalitas. Dewasa ini, banyak sekali iklan-iklan provider yang ditayangkan dalam televisi tidak ketinggalan pula IM3 dan XL yang menawarkan dan memperkenalkan fitur terbarunya. Dengan iklan yang lebih kreatif dan menarik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
sehingga berhasil dalam menarik konsumen untuk menggunakannya. Keunggulan dan kelemahan masing-masing provider tersebut merupakan poin penentu dalam mendapatkan atau kehilangan loyalitas di kalangan mahasiswa. Untuk menilai keunggulan sebuah provider, digunakan patokan yang rata-rata hampir sama meliputi tarif dan fitur yang canggih serta manfaat yang didapatkan sesuai. Di Surakarta, kedua brand ini sudah sangat familiar bagi kalangan mahasiswa, tanpa terkecuali mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta (FISIP UNS) yang mayoritas adalah pengguna kedua provider tersebut. Mahasiswa merupakan sasaran pemasaran yang strategis tetapi juga kritis. Bagi mereka, kebutuhan akan komunikasi hampir seperti kebutuhan pokok. Di samping itu, mereka juga paling gemar mengakses internet baik surfing, browsing, downloading, uploading, e-mail, sampai chatting, apalagi era perkembangan fitur-fitur yang ditawarkan provider memang begitu pesat akhir-akhir ini. Dalam setahun saja bisa muncul beberapa jenis provider terbaru yang semakin bertambah canggih fitur-fitur dari pada generasi pendahulunya. Penelitian ini dilakukan di kalangan mahasiswa1SI Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta (FISIP UNS) angkatan 2008 dengan alasan bahwa populasi tersebut memiliki bobot yang representatif sesuai dengan harapan peneliti. Pertama, alasan derajat keseragaman (degree of homogeneity) dimana mereka adalah pengguna commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
handphone, karena bagi mahasiswa handphone sekarang ini merupakan kebutuhan primer. Kedua, menyangkut alasan presisi (keseksamaan) yang dikehendaki peneliti dalam mengenali sifat-sifat populasi. Terutama yang berkaitan dengan konsep loyalitas konsumen. Sebelumnya mereka memilih provider tersebut adalah karena tarif yang ditawarkan murah dan kecanggihan fitur yang dimiliki. Loyalitas diantara pengguna provider handphone tersebut dilihat dari alasan mengapa mereka menjatuhkan pilihannya pada merek provider tertentu, kemungkinan pembelian berikutnya, banyak teman yang memakai provider tersebut. Dari hasil kuesioner pra-survei dan wawancara dengan beberapa mahasiswa S1 Komunikasi Transfer FISIP UNS, peneliti mendapatkan informasi bahwa di kalangan populasi ini cukup banyak yang menggunakan provider IM3 dan XL. Ketiga, menyangkut alasan derajat kemampuan peneliti yang sangat dipengaruhi oleh tenaga, biaya dan waktu yang membuat peneliti tidak memiliki daya untuk mengambil jumlah sampel yang lebih besar lagi, sehingga populasi ditentukan melalui gugus bertahap dan didapatkan sebanyak 58 responden. Selain itu, sebagian besar diantara mereka menggunakan provider merek IM3 dan XL. Sehingga rentang waktu selama lebih dari dua tahun masa perkuliahan, dirasa cukup untuk mengukur pengaruh ekuitas merek terhadap commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
pembentukan loyalitas konsumen pada pemilihan jenis merek provider handphone di kalangan mereka sendiri. Alasan lain bahwa mahasiswa angkatan 2008 S1 Komunikasi transfer merupakan kesatuan mahasiswa belum ada yang lulus disamping hal itu mereka sebagian memiliki penghasilan sendiri dan juga merupakan kelompok yang mengganggap handphone merupakan alat komunikasi penting sehingga penulis memilih populasi tersebut. B. Perumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang masalah sebagaimana telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan penelitian sebagai berikut, yaitu: 1. Seberapa kuat pengaruh antara ekuitas merek IM3 dan XL terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam pemilihan jenis merek provider handphone di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008? C. Tujuan Penelitian Ada beberapa hal yang sudah lama menjadi tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antara ekuitas merek IM3 dan XL terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
D. Manfaat Penelitian Penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk: 1. Membuktikan secara ilmiah tentang seberapa kuat pengaruh ekuitas merek (brand equity) berdasarkan elemen-elemen; kesadaran merek (brand awareness) dan citra merek (brand image) terhadap pembentukan loyalitas konsumen (customer loyalty) dalam pemilihan jenis merek provider handphone tertentu yang dibuktikan dengan analisis statistik. E. Landasan Teori Untuk menjawab permasalahan tersebut, ada beberapa teori yang harus ditelaah terlebih dahulu agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan penelitian semula. Disamping itu pengkajian terhadap teori akan memudahkan peneliti dalam menemukan model metodologis yang sesuai untuk pengumpulan data dan analisis data selanjutnya. Adapun teori-teori yang dimaksud adalah: 1. Ekuitas Merek (Brand Equity) Ekuitas merek bukanlah sekedar nama atau identitas dari sebuah merek produk tertentu. Lebih dari itu, ekuitas merek memberikan nilai tambah bagi suatu produk di mata konsumennya. Ekuitas merek ini dapat dipahami dengan menguraikan unsur pokoknya, yaitu merek itu sendiri. Merek merupakan sebuah nama pilihan yang tepat dan layak untuk menggambarkan suatu produk yang dipasarkan. Artinya, merek bukan pemberian nama suatu produk secara sembarangan. Dewasa ini nama-nama merek yang menduduki top-of-mind dalam benak masyarakat umumnya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
mampu membangkitkan perasaan yang berupa kepercayaan, kekuatan, keawetan, status dan asosiasi lain yang diinginkan. Istilah “merek” American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai “nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari keseluruhannya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari penjual atau sekelompok penjual, agar dapat dibedakan dari kompetitornya. Jacques Chevron menyebutkan istilah merek dalam buku Of Brand Values and Sausage sebagai sebuah janji kepada konsumen bahwa dengan hanya menyebut namanya, timbul harapan bahwa merek tersebut akan memberikan kualitas yang terbaik, kenyamanan, status dan lain-lain yang menjadi pertimbangan konsumen saat melakukan pembelian. (Shimp, 2003:8). Berdasarkan definisi merek di atas, setidaknya ada tiga poin yang menjadi kunci dalam memilih nama suatu merek produk tertentu, yaitu; (1) mempengaruhi kecepatan konsumen dalam menyadari merek, (2) mempengaruhi citra merek, dan (3) memainkan peran penting dalam pembentukan ekuitas merek. Pernyataan Aaker seperti yang dikutip oleh Widjaja dalam Jurnal Manajemen Perhotelan (2007: 89-101) memberikan definisi ekuitas merek (brand equity) sebagai seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para konsumen atau pelanggan. Sehingga menurut definisi ini, brand equity setidaknya terbentuk dari lima komponen, yaitu: kesadaran merek (brand awareness), loyalitas merek (brand loyalty), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association), dan aset-aset hak milik merek yang lain (other proprietary brand asset). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
Berikut penjelasan dari masing-masing komponen penyusun brand equity sebagaimana telah disebutkan di atas, yaitu: a. Kesadaran Merek (Brand1Awareness) Kesadaran merek ini di bagi lagi ke dalam dua tingkat kesadaran, yaitu: 1)
Mampu mengingat merek (brand recall) Mencerminkan tingkat kesadaran yang lebih dalam. Hanya sedikit orang yang dapat mengingat sebuah merek dari memori mereka tanpa bantuan suatu pengingat atau petunjuk apa pun.
2)
Kenal akan merek (brand recognition) Mencerminkan tingkat kesadaran yang dangkal. Konsumen dapat mengidentifikasi merek tertentu dengan benar jika mereka diberi daftar merek-merek atau diberi petunjuk tentang merek tertentu.
b. Kesetiaan Merek (Brand Loyalty) Loyalitas terhadap merek dapat diamati dari seberapa sering orang membeli suatu merek dibandingkan merek lainnya. c. Kesan Kualitas (Perceived quality) Merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keungulan suatu produk sebagaimana yang diharapkan oleh konsumen. Penilaian tersebut biasanya meliputi; performance, features, reliability, durability, serviceability dan fit and finish. d. Asosiasi Merek (Brand Association) Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan ingatan konsumen terhadap suatu merek. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Asosiasi juga dapat digunakan untuk merepresentasikan penggunaan suatu produk dengan gaya hidup seseorang dan status sosial seseorang. e. Aset-Aset Hak Milik Merek yang Lain (Other Proprietary Brand Asset) Yang termasuk di dalamnya meliputi aset merek seperti hak paten dan saluran distribusi. f. Citra Merek (Brand Image) Menurut Shimp (2003:11), citra merek (brand image) merupakan jenis asosiasi yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, yang dapat dikonseptualisasikan berdasarkan 1) Jenis, 2) Dukungan, 3) Kekuatan dan 4) Keunikan. Aspek penting pada citra merek ini adalah gambaran mental yang dimiliki konsumen terhadap produk. Suatu citra merek dapat bernilai positif atau negatif, tergantung dari persepsi konsumen terhadap merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh persepsi mereka terhadap merek tersebut. Citra merek juga didefinisikan sebagai gambaran mental subyektif tentang merek yang sama-sama dianut sekelompok konsumen yang dipengaruhi oleh sejauh mana konsumen terekspos komunikasi pemasaran dan pengalaman konsumsi mereka terhadap produk itu. Dengan demikian, untuk membentuk suatu citra merek yang baik bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan instan. Terbentuknya citra commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
merek merupakan syarat mutlak bagi merek yang kuat. Citra yang dibentuk harus jelas, punya kekhususan dan memiliki keunggulan kompetitif bila dibandingkan dengan pesaingnya, sehingga terciptalah posisi merek yang ideal terutama saat dihadapkan dengan merek-merek kompetitor di pasaran. Brand loyalty berkaitan dengan faktor sikap konsumen yang dipahami bahwa pada saat mereka membeli suatu produk, sebenarnya yang mereka beli adalah manfaat (benefit) dari produk yang bersangkutan. Brand Awareness dan1brand1loyalty1akan1berkontribusi terhadap peningkatan kinerja sales, sedangkan perceived quality, brand association serta other proprietary brand assets memberikan added-value pada sebuah produk. 2. Komunikasi Pemasaran (Marketing Comminications) Perusahaan mengembangkan merek agar mereka dapat bersaing di pasaran. Besarnya ekiutas merek ini jika dilihat dari perspektif konsumen ialah sebesar pengenalan mereka atas merek tersebut dan menyimpannya dalam memori beserta asosiasi merek yang mendukung yang mengarahkan mereka kepada sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat (intentions) serta memfasilitasi pembelian. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses di mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Arti penting komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, kita merujuk pada pendapat Harold D Lasswell dalam buku “A Confenience Way to Describe An Act of Communication is to Answer The Following Questions,” yang menjelaskan cara yang terbaik untuk memahami komunikasi ialah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who, Says What, In Which Channel, To Whom dan With What Effect (Effendy, 2001:10). Berdasarkan pendapat tersebut, komunikasi dapat dipahami sebagai suatu proses yang menjelaskan; siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat apa atau hasil pengaruh apa. Sedangkan pemasaran merupakan sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara merek dengan pelanggannya. Dari dua definisi di atas, kita dapat melihat bahwa inti dari kegiatan komunikasi hampir sama dengan pemasaran, sehingga keduanya merupakan dua aspek yang tak terpisahkan. Menurut Shimp (2003:i4) jika kedua konsep tersebut digabungkan, maka komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan dari semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada konsumen. Sehingga usaha komunikasi pemasaran tersebut diarahkan kepada pencapaian satu atau lebih tujuan-tujuan dibawah ini: a. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
b. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness) c. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat (intentions) d. Memfasilitasi pembelian. Dengan kata lain, tujuan komunikasi pemasaran ini terjadi dalam tiga tingkatan pada diri konsumen. Tahap pertama yang ingin dicapai adalah aspek kognitif, yaitu membangkitkan knowledge (pengetahuan) konsumen terhadap suatu merek dengan memberikan informasi yang dibutuhkan atas pengguanaan sebuah produk atau jasa, sehingga mereka mengetahui keberadaan sebuah merek yang melambangkan atau mewakili suatu produk tertentu. Tahapan kedua pada aspek afektif, yaitu terjadinya perubahan sikap dalam kebiasaan konsumen (costomer behavior). Jadi mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat pembelian (intention) juga termasuk di dalam aspek afektif. Tahap ketiga pada aspek konatif yang mempengaruhi perilaku konsumen. Pada tahap ini sangat dekat dengan keputusan konsumen, apakah mereka akan membeli produk atau tidak, serta menyangkut loyalitas konsumen yang bersangkutan. Komunikasi pemasaran yang baik dapat terjadi jika informasi yang disampaikan dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Keputusan konsumen saat mempertimbangkan pembelian terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh berbagai informasi yang diterimanya. Sumber informasi yang berbeda akan memberikan pengaruh commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
yang berbeda pula, karena setiap sumber informasi dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. 3. Loyalitas Konsumen (Customer Loyalty) Merek adalah aset bagi perusahaan, tetapi aset yang sebenarnya adalah loyalitas terhadap merek. Tanpa loyalias dari konsumen, sebuah merek hanya tinggal nama dari suatu barang atau jasa. Dengan adanya dukungan loyalitas, sebuah merek menjadi lebih dari sekedar merek dagang. Loyalitas konsumen secara umum diartikan sebagai kesetiaan seseorang atas suatu produk karena kepuasan mereka dalam menggunakan produk yang diberikan oleh suatu perusahaan. Loyalitas bukan dilihat berdasarkan besarnya volume pembelian dari konsumen ketika membeli, tetapi tentang persentase dari orang yang pernah membeli dalam kerangka waktu tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak pembeliannya yang pertama. Loyalitas konsumen juga dapat diaktualisasikan dengan melakukan tindakan untuk merekomendasikan suatu produk merek tertentu kepada pihak lain. Menurut Lovelock sebagaimana dikutip oleh Theresia Widyaratna dan Filicia Chandra dalam Jurnal Manajemen & Kewirausahaan (2001:89), tingkat kesetiaan dari para konsumen terhadap suatu barang atau jasa merek tertentu tergantung pada beberapa faktor; besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang atau jasa yang lain, adanya kesamaan mutu, kuantitas atau pelayanan dari jenis barang atau jasa pengganti, adanya risiko perubahan biaya akibat barang atau jasa pengganti dan berubahnya tingkat kepuasan yang didapat dari merek baru dibanding dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernah dipakai. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa masing-masing pelanggan mempunyai dasarcommit dan tingkat to userloyalitas yang berbeda. Konsumen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
loyal terhadap suatu produk sepanjang mereka diuntungkan. Tetapi jika produk yang dibeli sudah tidak menguntungkan lagi, mereka akan meninggalkannya. Philip Kotler (1991:44) menggolongkan loyalitas konsumen berdasarkan pola pembeliannya menjadi empat golongan, yaitu: a. Golongan Fanatik Merupakan konsumen yang setia pada satu merek, mereka bangga menjadi pengguna suatu merek karena merek tersebut penting bagi mereka, baik dari segi fungsinya maupun sebagai wujud ekspresi diri mereka. Sehingga pola membelinya adalah X, X, X, X, yaitu setia pada merek X tanpa syarat. b. Golongan Agak Setia Adalah konsumen yang setia pada dua atau tiga merek. Di mana kesetiaan yang terpecah antara dua pola (X dan Y) dapat dituliskan dengan pola membeli X, X, Y, Y, X, Y. c. Golongan Berpindah Kesetiaan Adalah golongan konsumen yang bergeser dari satu merek ke merek lain, maka bila konsumen pada awalnya setia pada merek X tetapi kemudian pada saat berikutnya berpindah ke merek Y. Pola membelinya dapat dituliskan X, X, X, Y, Y. d. Golongan Selalu Berpindah-pindah Adalah kelompok konsumen yang sama sekali tidak setia pada merek apapun, maka pola membelinya dapat dituliskan X, Y, Z, S, Z. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
F. Hipotesis Untuk menjaga agar penelitian tetap terarah sesuai dengan tujuan penelitian semula, maka penulis perlu merumuskan hipotesis-hipotesis berikut: 1. Ada pengaruh yang signifikan antara ekuitas merek IM3 dan XL terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam pemilihan jenis merek provider handphone di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. 2. Pengaruh ekuitas merek IM3 jauh lebih kuat dari pada pengaruh ekuitas merek XL terhadap loyalitas konsumen dalam memilih provider handphone dikalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. G. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional 1. Definisi Konsepsional Untuk memperjelas variabel-variabel penelitian, masing-masing konsep dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut: a. Ekuitas Merek (Brand Equity) yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah bentuk pengetahuan tentang merek yang timbul dalam perspektif konsumen yang meliputi: 1) Kesadaran Merek (brand awareness) merupakan kemampuan merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan ketegori produk dari merek tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
2) Kesetiaan Merek (Brand Loyalty) terhadap merek dapat diamati dari seberapa sering konsumen membeli suatu merek dibandingkan merek lainnya. 3) Kesan Kualitas (Perceived quality) merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keungulan suatu produk sebagaimana yang diharapkan oleh konsumen. 4) Asosiasi merek (Brand Associstion) merupakan segala sesuatu yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan ingatan konsumen terhadap suatu merek. 5) Citra Merek (Brand Image) merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang ketika mengingat sebuah merek tertentu. Karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. b. Loyalitas Konsumen (Customer Loyalty) adalah perilaku pembelian ulang yang dilihat dari kerangka waktu tertentu sejak pembeliannya yang pertama serta merekomendasikan suatu produk kepada pihak lain dan bukan dilihat berdasarkan besarnya volume pembelian atau persentase yang tinggi terhadap frekuensi pembelian dalam waktu tertentu. c. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang aktif menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Dalam penelitian ini, mahasiswa ialah objek yang diteliti berkaitan dengan kedudukan mereka sebagai pengguna provider. Untuk memudahkan dalam memahami hubungan antara variabel pada penelitian pengaruh ekuitascommit merekto(brand user equity) terhadap pembentukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
loyalitas konsumen (customer loyalty) dalam pemilihan jenis merek provider handphone di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer FISIP UNS angkatan 2008 ini, penulis telah menyederhanakannya ke dalam diagram variabel berikut:
Variabel dependen
Variabel Independen
Customer loyalty
Brand Equity
Ø Pembeli yang menyukai merek; pilihan utama, kepuasan Ø Pembeli yang komitmen; bangga menjadi konsumen, setia terhadap merek, mengajak orang lain agar mengikutinya.
Ø Kesadaran merek (Brand Awareness) Ø Kesetiaan merek (Brand Loyalty) Ø Kesan Kualitas (Perceived Quality) Ø Asosiasi merek (Brand association) Ø Citra (Brand Image)
GAMBAR 1 BAGAN VARIABEL PENELITIAN
2. Definisi Operasional a. Variabel Indepanden (Variabel X) Variabel independen dalam penelitian ini ialah ekuitas merek yang diturunkan kedalam lima bentuk pengetahuan tentang merek. Kelima elemen
turunan
dari
ekuitas
merek
inilah
yang
dioperasionalisasikan sebagai variabel Independen penelitian, yaitu : commit to user
akan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
1) Kesadaran Merek Menggambarkan keberadaan merek di dalam pikiran konsumen yang ditandai oleh indikator-indikator berikut: a) Brand recall, dioperasionalisasikan dengan mencatat merek yang disebut oleh responden tanpa dibantu dengan daftar merek. Data ini berkaitan dengan sejauh mana tingkat ingatan dan pemahaman seseorang terhadap merek. b) Brand recognition, dioperasionalisasikan dengan mencatat merek yang disebut oleh responden setelah dibantu dengan daftar merek yang ada dalam kuisioner. Data ini berkaitan dengan sejauh mana tingkat pengenalan seseorang terhadap merek. 2) Kesetian Merek Menggambarkan seberapa sering konsumen membeli suatu merek dibandingkan merek lainnya yang ditandai oleh indikator-indikator berikut responden tidak memilih, berpindah ke merek lain, dan menyarankan merek tersebut kepada orang lain. 3) Kesan Kualitas Menggambarkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keungulan suatu produk sebagaimana yang diharapkan oleh konsumen ditandai oleh indikator-indikator responden mendapat keuntungan yang lebih dalam pemakaian merek tersebut daripada merek lain. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
4) Asosiasi Merek Menggambarkan segala sesuatu yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan ingatan konsumen terhadap suatu merek ditandai indikator-indikator sebagai berikut merek yang digunakan responden sangat mengenal dan menggunakan merek tersebut. 5) Citra Merek Menggambarkan jenis asosiasi yang muncul di dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu yang ditandai oleh indikator-indikator berikut merek yang digunakan responden memiliki kekhususan dan keunggulan kompetitif. b. Variabel Dependen (Variabel Y) 1) Loyalitas Konsumen Loyalitas yang maksud ialah tindakan pembelian ulang atau merekomendasikan suatu produk kepada pihak lain. Variabel loyalitas ini dapat diukur dari beberapa indikator berikut: a) Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk. b) Merasa bahwa produk tersebut sesuai dengan yang diharapkan. c) Tingkat kebanggaan konsumen sebagai pengguna produk. d) Tingkat kesetiaan konsumen terhadap produk. e) Seberapa tinggi minat konsumen melakukan pembelian ulang. f) Minat konsumen untuk merekomendasikan kepada orang lain agar membeli produk seperti yang sudah dilakukannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
H. Pengukuran Variabel Untuk mendapatkan hasil pengukuran variabel sebagaimana yang diharapkan, maka digunakanlah skala pengukuran model Likert sesuai dengan tipe pertanyaan yang mengacu kepada indikator-indikator variabel. Skala ini pertamakali
dikembangkan
oleh
Rensis
Likert
yang
secara
umum
menggunakan lima peringkat angka penilaian, yaitu: 1) sangat setuju, 2) setuju, 3) netral, 4) tidak setuju dan 5) sangat tidak setuju (Ruslan, 2004:196). Alasan digunakannya skala Likert karena skala ini relatif lebih stabil dalam penggunaannya dan juga biasa digunakan untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang menggunakan skala interval model Likert. Pada tiap nomor pertanyaan disediakan lima kotak jawaban yang diberi kategori-kategori tertentu. Selanjutnya, responden diminta memilih salah satu kotak diantara lima kotak jawaban yang disediakan sesuai dengan penilaian dengan membubuhkan tanda cek (P).
Skala Likert pada variabel independen diberi alternatif jawaban
dengan bobot penilaian responden sebagai berikut: 1) Jawaban (a) Sangat Setuju, diberi nilai 5 2) Jawaban (b) Setuju, diberi nilai 4 3) Jawaban (c) Ragu-Ragu, diberi nilai 3 4) Jawaban (d) Tidak Setuju, diberi nilai 2 5) Jawaban (e) Sangat Tidak Setuju, diberi nilai 1 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Skala Likert pada variabel dependen diberi alternatif jawaban dengan bobot penilaian responden sebagai berikut: 1) Jawaban (a) Sangat Setuju, diberi nilai 5 2) Jawaban (b) Setuju, diberi nilai 4 3) Jawaban (c) Ragu-Ragu, diberi nilai 3 4) Jawaban (d) Tidak Setuju, diberi nilai 2 5) Jawaban (e) Sangat Tidak Setuju, diberi nilai 1 I.
Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini tergolong kedalam eksplanatory research (penelitian penjelasan). Menurut Rosady Ruslan (2004:10) model riset eksplanatory menjelaskan mengapa sesuatu itu dapat terjadi; apa hubungan dengan sebabakibatnya (korelasi) dan bentuk efek apa yang muncul. Metode ini cocok untuk menguji hipotesis atau hubungan sebab akibat. Penelitian eksplanasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu survei dan eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan format eksplanasi survei yang bertujuan untuk menerangkan hubungan antara ekuitas merek IM3 dan XL terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam pemilihan jenis merek provider handphone, mendapatkan gambaran mengenai ekuitas merek dan loyalitas konsumen, menguji hipotesishipotesis, serta mendapatkan makna dan implikasi dari pengaruh ekuitas merek provider IM3 dan XL terhadap loyalitas para penggunanya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Penelitian eksplanatory ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Menurut Artherton & Klemmack (1982) dalam Rosady Ruslan (2004:12) metode survei yang dimaksud meliputi: a. Penelitian
yang menggambarkan
karekteristik
suatu
masyarakat,
kelompok atau individu tertentu sebagai objek penelitian. b. Penelitian untuk mencari hubungan dua variabel atau lebih. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh dari sumber di lapangan. Di sini peneliti membagi-bagikan kuesioner kepada sejumlah responden yang sudah ditentukan kisaran sampelnya. Selain itu peneliti juga perlu untuk mencari dan mengumpulkan data-data pendukung yang diperlukan dalam proses penelitian. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tentang studi korelasi antara pengaruh ekuitas merek (brand equity) terhadap pembentukan loyalitas konsumen (customer loyalty) dalam pemilihan jenis merek provider HP di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer FISIP UNS angkatan 2008 ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, yang beralamatkan di Jl. Ir Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang masih aktif dan tercatat pada program S1 Komunikasi Transfer FISIP UNS angkatan 2008 yang menggunakan handphone dengan provider IM3 dan XL. Menurut data dari Sub Bagian Kemahasiswaan FISIP UNS, jumlah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
mahasiswa adalah 140 orang, terdiri dari mahasiswa dari kelas A 70 dan mahasiswa dari kelas B 70. Karakteristik populasi di atas menggiring ipeneliti untukimelakukan pengambilan sampel dengan metode Simple random sampling yang memungkinkan untuk diambil pecahan sampling secara acak. Dalam penelitian sosial, dikenal hukum kemungkinan (probabilitas) yaitu kesimpulan yang ditarik dari sampel dapat digeneralisasikan kepada seluruh populasi. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Bungin (2005:101) bahwa pengambilan sampel yang dimaksud adalah untuk mewakili seluruh populasi. Untuk mendapatkan perencanaan sampel yang representatif (Rakhmat, 2001:82), maka besaran sampel dihitung dengan rumus: N
n =
N d2 + 1
Dimana:
n
= Ukuran Sampel
N
= Ukuran Populasi
d
= Persentase
ketidaktelitian
karena
kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat diinginkan. Nilai presisi (d) yang dikehendaki peneliti pada taraf signifikasi (αi=i0,1) atau tingkat kepercayaannya 90%. Agar lebih mudah dipahami, populasi dan sampel yang diteliti di FISIP UNS didistribusikan dalam tabel berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
TABEL 1.1 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
No 1
Jurusan
Angkatan
Jumlah Total (Orang)
Populasi
Sampel
(Orang)
(Responden)
Ilmu Komunikasi Jumlah
2008
140
140
58
140
140
58
Sumber : Perhitungan dengan Rumus Besaran Sampel 4. Jenis Data a. Data Primer (Primary Data) Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden. Data ini didapatkan dari survey yang menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner (questionnaire). b. Data Sekunder (Secondary Data) Data sekunder merupakan data yang sudah jadi yang berfungsi sebagai data pendukung. Data ini diperoleh dari catatan-catatan, bukubuku literatur, artikel di majalah maupun website. Adapun yang termasuk data sekunder dalam penelitian skripsi ini meliputi gambaran umum FISIP UNS dan landasan teori yang diperlukan peneliti. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner (Questionnaire) Kuesioner di Indonesia sering pula disebut angket yang berarti daftar pertanyaan. Peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang berisi serangkaian pertanyaan, berikut dengan semua alternatif jawaban yang harus dijawab oleh responden. Penggunaan kuesioner ini merupakan commit to user instrumen utama dalam pengumpulan data penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
b. Studi Pustaka (Library Research) Merupakan cara pengumpulan data dengan mencatat dokumendokumen yang ada, baik buku, artikel, laporan berita dan data pendukung lainnya. c. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap responden. Proses wawancara
dilakukan
dengan
tujuan
untuk
memperjelas
dan
melengkapi data-data yang diperlukan selama penelitian. 6. Analisis Data Tahap analisa data dilakukan dengan penerapan teknik statistik mengingat penelitian ini dihadapkan pada hipotesa, populasi dan teknik sampling. Selanjutnya data-data penelitian di analisis dengan beberapa teknik pengujian, meliputi; uji validitas, uji reabilitas, uji korelasi dan uji central tendency atau ukuran tendensi pusat dari data primer yang sudah diolah. Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner pada 30 orang di luar sampel penelitian, setelah instrumen benar-benar valid kemudian dilakukan pengukuran pada keseluruhan sampel, yaitu sebanyak 58 responden. a. Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Data dikatakan valid, jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
oleh instrumen tersebut. Instrumen disusun dengan memecah variabel menjadi subvariabel berikut dengan indikator-indikatornya. Butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner diuji terhadap faktor terkait. Jika ternyata tidak valid maka butir pertanyaan yang tidak valid tersebut akan disingkirkan dari kuesioner atau diperbaiki. Untuk menguji validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total variabel, dimana skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total variabel sebagai nilai Y. Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung ”r” data tersebut bertanda positif dan r
hasil
>r
tabel
dengan derajat kebebasan (df) = n-2,
dalam hal ini n = jumlah sampel, maka butir pertanyaan atau variabel tersebut valid. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir maka dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya, sehingga berdasar perhitungan ini peneliti dapat merevisi butir-butir pertanyaan yang dimaksud. b. Uji Reliabilitas Uji reabilitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski berkali-kali digunakan akan mendapatkan hasil yang serupa. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Variabel dikatakan konsisten jika memiliki nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Arikunto, 1988:190-191). Adapun rumus alpha yang dimaksud yaitu:
r11 =
[
k (k-1)
commit to user
][ 1 ̶
Ʃ σb 2 σt 2
]
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Dengan keterangan:
r11
=
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Ʃ σb 2
= jumlah varians butir
σt 2
= varians total
reliabilitas instrumen
c. Uji Korelasi Metode statistik untuk menguji hubungan antar variabel penelitian ini dilakukan dengan pengukuran correlation coefisien measurement Product Moment (Bungin, 2009:197), yang biasanya dilambangkan dengan (r). Teknik ini menghasilkan perhitungan koefisian yang paling stabil karena mempunyai standar eror yang paling kecil. Nilai koefisien korelasi berkisar antara ( -1≤ r ≥ 1 ). Adapun rumus uji statistik Product Moment yang dimaksud: N.Ʃ XiY ̶ (ƩXi ) (ƩYi )
rxy =
[N. ƩX2i ̶ (ƩXi) 2] [N. ƩY2i ̶ (ƩYi) 2] Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi Product Moment N
= Jumlah individu dalam sampel
X
= Angka mentah untuk variable X
Y
= Angka mentah untuk variable Y commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Setelah nilai (r) hitung diketahui, guna memperhitungkan taraf signifikasinya, maka nilai (r) hitung dibandingkan dengan harga nilai kritis pada tabel product moment, dengan memperhatikan derajat keabsahan pada taraf signifikasi (αi=i0,05) atau dengan tingkat kepercayaannya mencapai 95%. d. Rata-Rata Hitung (Mean) Central tendency adalah nilai angka tunggal yang dianggap dapat mewakili keseluruhan nilai data rata-rata dari skor seluruh sampel. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan satu central tendency yaitu mean. Mean adalah rata-rata aritmatis dari semua skor yang diperoleh dalam sampel dan dianggap sebagai ukuran central tendency
yang
terbaik
dan
paling
banyak
digunakan
karena
penghitungannya melibatkan semua skor. Nilai mean dari data yang diolah digunakan untuk mengetahui ekuitas merek mana yang lebih kuat antara merek provider IM3 dan XL dalam mempengaruhi loyalitas konsumen di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. 7. Uji Hipotesis antar Variabel Pengujian terhadap hipotesis yang melibatkan pengaruh antar variabel dapat dirumuskan melalui prosedur berikut: a. Perumusan Hipotesis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Hα = Adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen b. Kriteria Pengujian Dari hasil perbandingan uji korelasi hitung dengan nilai harga kritis pada tabel product moment serta dengan memperhatikan derajat keabsahaan (df), maka pengujian terhadap hipotesis dapat dirumuskan: 1) Apabila rihitung < ritabel, maka H0 diterima dan Hα ditolak. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara ekuitas merek (brand equity) terhadap pembentukan loyalitas konsumen (customer loyalty). 2) Apabila rihitung > ritabel, maka H0 ditolak dan Hα diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara ekuitas merek (brand equity) terhadap pembentukan loyalitas konsumen (customer loyalty).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum FISIP UNS 1. Sejarah Perkembangan FISIP UNS Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP-UNS) berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan diresmikannya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret yang dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI Nomor: 10 Tahun 1976. FISIP UNS merupakan salah satu diantara Sembilan Fakultas di lingkungan UNS. Pada saat awal berdiri, nama FISIP UNS adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, yang memiliki dua jurusan, yaitu jurusan Administrasi Negara dan Jurusan Publisistik. Menginjak tahun 1982, berdasar SK Presiden RI Nomor: 55 Tahun 1982 tentang “Susunan Organisasi Universitas Sebelas Maret”, nama fakultas dirubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS). Kemudian berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor: 017/0/1983, tertanggal 14 Maret 1983 nama Jurusan juga berubah, menjadi Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi. Dengan keluarnya SK Mendikbud RI Nomor: 055/0/1983 tanggal 8 Desember 1983 tentang “Jenis dan Jumlah Jurusan pada Fakultas di Lingkungan Universitas Sebelas Maret”, FISIP UNS menambah satu commit to user jurusan baru, yaitu Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Jurusan ini
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
khusus melayani Mata Kuliah Dasar Umum di semua Program Studi (Prodi) di lingkungan Universitas Sebelas Maret dan berada di bawah tim MKDU Universitas Sebelas Maret. Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (SK Dirjen Dikti Depdikbud) Nomor: 27/Dikti/Kep./1986 tanggal 29 Mei 1986, di FISIP UNS dibentuk program Studi Sosiologi yang mengawali programnya pada semester JuliDesember 1986. Terakhir dengan SK Dirjen Dikti Nomor: 66/Dikti/Kep./ 1998, tanggal 2 Maret 1998 Program Studi Sosiologi menjadi Jurusan Sosiologi yang merupakan Program Sarjana (S1) dan berada dibawah Dekan. Kemudian jenis dan jumlah Prodi di setiap Jurusan pada FakultasFakultas di lingkungan UNS juga dibakukan berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor: 222/Dikti/Kep./1996 tentang “Program Studi pada Program Sarjana di lingkungan Universitas Sebelas Maret. Prodi untuk Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi masing-masing adalah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi. Pada tahun awal berdirinya, sistem pendidikan di FISIP UNS adalah sistem kenaikan tingkat (5 Tahun) yang membagi satu tahun akademik menjadi dua semester dan di setiap akhir semester kedua (akhir tahun akadmik), mahasiswa dievaluasi untuk menentukan apakah mahasiswa berhasil naik ke tingkat berikutnya atau harus mengulang. Mahasiswa yang dua kali berturut-turut tidak naik tingkat, dikenai DO (Drop Out). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Pada
tahun
1979,
untuk
pertama
kalinya
di
UNS
mulai
diintroduksikan Sistem Kredit Semester. Sistem ini dituangkan dalam SK Rektor UNS Nomor: 073/PT40/C/79 tertanggal 2 Januari 1979 tentang “Peraturan Sistem Kredit dan Sistem Kenaikan Tingkat UNS Sebelas Maret”. Keputusan Rektor tersebut mengisyaratkan bahwa FISIP UNS perlu melakukan
penyesuaian-penyesuaian
dalam
sistem
pendidikannya.
Persiapan kearah itu dituangkan dalam Buku Pedoman FISIP UNS tahun 1979. Kemudian dengan dikeluarkannya SK Mendikbud RI Nomor: 0124/U/1979 tanggal 8 Juni 1979 yang menyangkut “Jenjang Program Pendidikan Tinggi di Lingkungan Dekdikbud” FISIP UNS mengambil langkah-langkah transisi mulai tahun akademik 1979/1980 sebagai berikut: a. Menetapkan program Strata Satu (S1) berdasarkan SK Mendikbud Nomor: 0124/U/1979 bagi mahasiswa tahun akademik 1979/1980 yang tidak naik tingkat. Sistem ini dikenal dengan Sistem Kredit Strata 8 Semester. b. Menetapkan tetap berlakunya SK Rektor UNS Nomor: 073/PT40/C/79 Sub tentang Sistem Kredit bagi mahasiswa Tingkat II ke atas. Sistem ini dikenal dengan Sistem Kredit Non Strata 10 Semester. Penetapan
tersebut
disuatu
pihak
berarti
FISIP
UNS
telah
meninggalkan sistem kenaikan tingkat dan mulai memasuki masa transisi dualisme dalam penerapan sistem kredit. Tidak mudah bagi FISIP UNS commit to user untuk pindah dari satu sistem (Sistem Kenaikan Tingkat) ke sistem lainnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
(Sistem Kredit). Kesulitan masih ditambah dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi seperti peningkatan daya tampung mahasiswa, peningkatan produktivitas lulusan, peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar, penyesuaian kurikulum dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, dualisme dalam sistem penyelenggaraan pendidikan ini dapat diakhiri sambil senantiasa memantapkan diri dalam pelaksanaan Sistem Kredit seperti diatur dalam SK Mendikbud Nomor: 0124/U/1979 dan peraturan-peraturan lain dari Dirjen Dikti sehubungan dengan pelaksanaan SK Mendikbud tadi. Upaya pemantapan ini tercermin dengan dikeluarkannya secara berturut-turut: a. SK Rektor UNS Nomor: 150/PT40/1980 tentang “Peraturan Sistem Kredit untuk Program Strata Satu (S1) Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret”. b. SK Rektor UNS Nomor: 80/PT40/1983 tentang “Peraturan Sistem Kredit untuk Program Strata Satu (S1) Universitas Negeri Sebelas Maret”. c. SK Rektor UNS Nomor: 03/PT40/1987 tentang “Peraturan Sistem Kredit Semester Universitas Negeri Sebelas Maret”. SK terakhir ini yang kemudian diperbaiki dengan SK Nomor: 71/PT40.H/1990 tanggal 11 April 1990 yang berlaku surut mulai tanggal 11 November 1989 dan diperbaiki lagi dengan SK Rektor Nomor: 177/PT40.H/1992.
Selanjutnya
SK
tersebut
diperbaharui
dengan
dikeluarkannya SK Rektor Nomor: 123/J27/PP/98 tanggal 12 Mei 1998. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Dengan ditetapkannya Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka SK Rektor Nomor: 177/PT40.H/I/1992 tentang Peraturan Sisetem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret diperbarui lagi dengan SK Rektor Nomor: 475/J27/PP/2005 tanggal 11 Agustus 2005 tentang Peraturan Sistem Kredit Semester Universitas Sebelas Maret, yang dipakai sebagai landasan hingga saat ini. Dekan FISIP UNS dari tahun 1976 sampai dengan saat ini adalah: 1) Drs. M. Sartono (tahun 1976-1980) 2) Drs. Soeharno (tahun 1981-1986) 3) Drs. Purwoto (tahun 1986-1987) 4) Drs. H. Zainuddin (tahun 1987-1993) 5) Drs. Suparnadi (tahun 1993-1995) 6) Drs. H. Zainuddin (tahun 1995-1998) 7) Drs. Dwi Tiyanto, SU (tahun 1998-2007) 8) Drs. H. Supriyadi, SN, SU (tahun 2007- sekarang) Peningkatan daya tampung mahasiswa semakin diperluas sehingga kini FISIP UNS mempunyai kapasitas menerima rata-rata 250 mahasiswa baru per tahun. Kualitas akademik ditingkatkan melalui pendidikan S2 dan S3 bagi tenaga pengajar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, serta upaya lain seperti kursus-kursus, penataran dan lain-lain. Kini hampir seluruh kapasitas FISIP UNS dikerahkan guna meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
2. Visi, Misi dan Tujuan FISIP UNS Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di FIFIP UNS dilaksanakan dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan FISIP UNS. Berdasarkan visi, misi dan tujuan yang dirumuskan dengan melibatkan stakeholders, kemudian disusun rencana strategis untuk jangka waktu lima tahunan. Mulai tahun 2007 semua program dan kegiatan dilaksanakan berdasarkan tiga pilar kebijakan Pendidikan Tinggi meliputi: a. Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan. b. Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing c. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik. Adapun visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret adalah memberdayakan Fakultas dan Jurusan dalam rangka menuju otonomi sehingga mampu meningkatkan peran FISIP sebagai pusat kegiatan ilmiah bagi masyarakat kampus maupun di luar kampus. Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret sebagai wujud pengejawantahan dari visi yang telah ditetapkan sebelumnya adalah: a. Menyelanggarakan
pendidikan
untuk
menghasilkan
lulusan
yang
kompeten. b. Menyelanggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, konsep-konsep dan teori-teori keilmuan sosial dan politik yang sesuai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
dengan perubahan masyarakat baik perubahan pada tingkat global, regional, nasional maupun lokal. c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan social dan politik. Tujuan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret terdiri atas beberapa butir, yaitu: a. Melaksanakan pemberdayaan Fakultas dan Jurusan dalam rangka menuju otonomi. b. Menjadikan FISIP sebagai pusat kegiatan ilmiah. c. Meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa di bidang riset dan pengabdian d. Mengembangkan sistem manajemen internal/ pengelolaan lembaga yang mampu
mendukung
terselenggaranya
pendidikan,
penelitian
dan
pengabdian kepada masyarakat. e. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan alumni perguruan tinggi lain. f. Meningkatkan jumlah penerima beasiswa. g. Memberikan peluang dan peran bagi mahasiswa dalam kegiatan akademik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
3. Susunan Organisasi FISIP UNS. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, maka organisasi fakultas terdiri dari: (a) unsur pimpinan: Dekan dan Pembantu Dekan, (b) senat fakultas, (c) unsur pelaksansa akademik: jurusan, laboratorium dan kelompok dosen dan (d) unsur pelaksana administratif: bagian tata usaha. a. Unsur Pimpinan Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang menjalankan sebagian tugas pokok dan fungsi universitas (UNS) yang berada di bawah Rektor. Fakultas bertugas mengkoordinasi dan atau melaksanakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu. Fakultas dipimpin oleh Dekan yang bertanggung jawab langsung kepada Rektor. Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi fakultas. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Dekan dibantu oleh tiga orang Pembantu Dekan, yang bertanggung jawab langsung kepada Dekan yang terdiri atas: 1) Pembantu Dekan Bidang Akademik, yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan I (PDiI) yang bertugas membantu Dekan dalam memimpin pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
2) Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, yang selanjutnya disebut Pembantu Dekan II (PD II) mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum. 3) Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, yang selanjutnya disebut pembantu Dekan III (PD III) mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan serta layanan kesejahteraan mahasiswa. b. Senat Fakultas Senat fakultas adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas. Senat fakultas terdiri atas guru besar, pimpinan fakultas, ketua jurusan dan wakil dosen. Senat fakultas diketuai oleh Dekan yang dibantu oleh seorang sekretaris senat yang dipilih diantara anggotanya. c. Unsur Pelaksana Akademik 1) Jurusan (Program Studi) Jurusan (Program Studi) adalah unsur pelaksana fakultas di bidang studi tertentu yang berada di bawah Dekan. Jurusan (Prodi) dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan (Ketua Prodi) yang dipilih diantara Dosen menurut peraturan perundangan yang berlaku dan dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu commit to user oleh seorang Sekretaris Jurusan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Tugas Jurusan (Prodi) adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam sebagian atau satu cabang ilmu, teknologi atau kesenian tertentu sesuai dengan program pendidikan yang ada dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2) Laboratorium (Studio) Laboratorium
(Studio)
merupakan
perangkat
penunjang
pelaksanaan pendidikan pada Jurusan dalam pendidikan akademik dan atau professional yang dipimpin oleh dosen yang memenuhi syarat keahlian sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu dan bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan. 3) Dosen Dosen adalah tenaga pengajar di lingkungan fakultas yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan. Dosen terdiri atas dosen biasa, dosen luar biasa dan dosen tamu. Dosen mempunyai tugas utama mengajar, membimbing dan atau melatih mahasiswa serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 4) Unsur Pelaksana Administratif: Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha adalah pembantu pimpinan fakultas yang bertugas melaksanakan administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, kemahasiswaan dan pendidikan di fakultas. Bagian Tata Usaha mempunyai empat Sub toBagian commit user yang meliputi: (a) Sub Bagian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Umum dan Perlengkapan,i(b)iSub Bagian Keuangan dan Kepegawaian, (c) Sub Bagian Pendidikan dan (d) Sub Bagian Kemahasiswaan. 5) Unsur Lain (Penunjang) a) Perpustakaan Perpustakaan mempunyai tugas memberikan pelayanan bahan pustaka dan kegiatan-kegiatan lain untuk keperluan pendidikan dan pengajaran,
penelitian
serta
pengabdian
kepada
masyarakat,
mahasiswa, dosen dan karyawan di lingkungan FISIP pada khususnya dan UNS pada umumnya. b) Organisasi Kemahasiswaan Kebebasan organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diatur dengan SK Mendikbud RI Nomor: 115/U/1998, tentang “Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi”. Khusus di FISIP badan legislatif bernama Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), badan eksekutif bernama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang membawahi beberapa Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Adapun bagan struktur organisasi FISIP UNS sebagaimana yang dimaksud di atas:
GAMBAR 2 STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK commit to user UNIVERSITAS SEBELAS MARET
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
B. Identitas Responden Responden dalam penelitian ini diambil dari populasi mahasiswa S1 Transfer Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP-UNS) angkatan 2008 yang termasuk dalam kriteria sebagai pengguna provider baik IM3 maupun XL. Jumlah responden secara keseluruhan yang ditentukan berdasar teknik pengambilan sampel ialah sebanyak 58 responden. Identitas responden di dalam penelitian ini dideskripsikan menurut; persebaran jenis kelamin, merk kepemilikan provider, motif pembelian provider, lama waktu pemakaian provider,
dan pengalaman menggunakan
provider. 1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin Jumlah responden laki-laki sebanyak 21 orang (36,21.%) dan responden perempuan 37 orang (63,79.%). Data selengkapnya dapat dilihat pada penjelasan tabel berikut ini: TABEL II .1 IDENTITAS RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN
No.
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase (%)
1.
Laki-laki
21
36,21
2.
Perempuan
37
63,79
Total
58
100
Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.2) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
2. Identitas Responden Menurut Merk Kepemilikan Provider Data mengenai merk kepemilikan provider ini digunakan untuk mengetahui merk-merk provider yang dipakai oleh responden. Responden yang menggunakan provider IM3 berjumlah 41 orang (70,69.%), responden pengguna XL 17 orang (29,31.%). Kesimpulannya responden mayoritas adalah pengguna provider IM3. Adapun data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut: TABEL II .2 MERK KEPEMILIKAN PROVIDER RESPONDEN
No.
Jenis Komputer
Jumlah
Prosentase (%)
1.
IM3
41
70,69
2.
XL
17
29,31
Total
58
100
Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.6) 3. Identitas Responden Menurut Motif Pembelian Provider Berikut ini adalah data mengenai motif pembelian provider yang dilakukan responden. Dari data ini diketahui bahwa motif yang paling dominan dalam melakukan pembelian provider bagi responden adalah tarif yang ditawarkan,
yaitu sebanyak 36 orang (62,07.%), kemudian
kecanggihan fitur-fitur yang ditawarkan 19 orang (32,76.%) dan motif lainya 3 orang (5,17.%). Data selengkapnya mengenai motif pembelian provider disajikan dalam tabel berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
TABEL II .3
MOTIF PEMBELIAN PROVIDER RESPONDEN No.
Motif Pembelian
Jumlah
Prosentase (%)
1.
Tarif yang ditawarkan
36
62,07
2.
Kecanggihan fitur-fitur yang ditawarkan
19
32,76
3.
Lain-lain
3
5,17
58
100
Total Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.7)
4. Identitas Responden Menurut Lama Waktu Pemakaian Provider Lama pemakaian provider pada responden tidak terlalu bervariasi, responden yang memakai provider 1 ̶ 2 tahun ada 12 orang (20,69.%), 2 ̶ 3 tahun 19 orang (32,76.%) dan yang memakai provider lebih dari 3 tahun 27 orang (46,55.%). Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut: TABEL II .4
LAMA WAKTU PEMAKAIAN PROVIDER RESPONDEN No.
Lama Kepemilikan
Jumlah
Prosentase (%)
1.
Kurang dari 1 tahun
0
0
2.
1-2 tahun
12
20,69
3.
2-3 tahun
19
32,76
4.
Lebih dari 3 tahun
27
46,55
58
100
Total
Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.8)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
5. Identitas Responden Menurut Pengalaman Penggunakan Provider Pertanyaan pada butir ini digunakan untuk mengetahui apakah sebelumnya responden sudah pernah memakai provider lain atau belum. Jika ternyata sudah pernah memakai, selanjutnya apakah mereka melakukan puas dengan layanan yang diberikan atau tidak puas sehingga ganti provider lain . Dari pengolahan data diketahui bahwa responden yang sebelumnya sudah pernah memakai provider lain dan tidak puas dengan layanan yang diberikan sebanyak 31 orang (53,45%) dan responden yang tidak pernah mencoba provider lain 27 orang (46,55%). Identitas respoden berdasarkan pengalaman selama memakai provider dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL II .5 PENGALAMAN RESPONDEN DALAM MEMAKAI PROVIDER
No
Pengalaman Memakai Komputer
Jumlah
Prosentase (%)
1.
Sebelumnya sudah pernah memakai
31
53,45
27
46,55
58
100
provider lain 2.
Sebelumnya tidak pernah mencoba provider lain Total
Sumber: Data Primer yang diolah (Pertanyaan No.9)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
C. Provider IM3 dan XL Provider merupakan sebuah penunjang dalam pemakaian handphone. Provider memberikan layanan yang dapat menunjang fitur-fitur yang ditawarkan oleh handphone itu sendiri. Sekarang ini banyak sekali provider yang ditawarkan, GSM antara lain IM3, XL, Simpati, AS, Mentari, dsb. Sedangkan ada juga CDMA antara lain Esia, Flexi, Jagoan, Fren, dll. Salain itu juga ada yang menawarkan paska bayar antara lain Hallo, Matrix, dsb. Provider ini menawarkan layanan yang beraneka ragam, mulai tarif yang ditawarkan murah, kecanggihan yang ditawarkan, serta sinyal yang bening. Sekarang ini banyak sekali provider yang berlomba-lomba untuk menarik pangsa pasar yang luas dan mendapat kepercayaan dari konsumennya sehingga konsumen tidak lari ke provider lain. Banyak iklan yang menawarkan provider ini dengan keunggulan layanan yang ada. Iklan ini dikemas dengan menarik sehingga lekat sekali diingatan masyarakat. Kadang iklan yang ditawarkan tidak sesuai dengan layanan yang diberikan sehingga ini mengakibatkan ketidak percayaan konsumen dan konsumen berganti ke provider lain. Tetapi ada juga provider yang sudah mempunyai pangsa pasar sendiri misalnya IM3 dan XL. Kedua merek inilah yang akan bahas dalam penelitian ini. 1. Provider IM3 IM3 merupakan produk dari PT. Indosat TBK. Buat komunikasi murah dan hemat, IM3 adalah pilihan terbaik dan termurah. Tidak perlu registrasi tiap hari sudah bisa nikmatin semua tarif hemat untuk nelpon, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
SMS dan Online. Cukup aktifkan dan isi ulang pulsa berapapun bisa dapatkan semua murahnya IM3. IM3 selain fitur sms atau telpon juga menyediakan kemudahan
im3 ce-es an, I ring, I say, transfer pulsa,
internasional roaming, indosat 3G, GPRS, MMS, call waiting, call forward, call baring, CLIR, conference call, voice mail service, layanan blackberry antara lain blackberry mail & chatting, BIS (BlackBerry Internet Service) on demand, BES (BlackBerry Enterprise Service) on demand, bayar Rp 1.500,dapet 400 SMS ke semua operator, dari jam 00:00 sampai jam 16:00 mulai tanggal 23 April 2009. Selain itu, kini hadir layanan broadband di kartu IM3 yang merupakan layanan paket data dengan kecepatan tinggi hingga 2 Mbps dengan beragam paket pilihan sesuai kebutuhan. Dalam
menyediakan
layanan
berbasis
android
ini,
Indosat
bekerjasama dengan enam vendor ponsel yaitu Samsung, Motorola, Sony Ericsson, Huawei, LG Mobile, dan HTC sebagai penyedia handsetnya. Type ponsel khusus android ini , yakni Samsung Galaxy Spica, Motorola Milestone, Sony Ericsson Xperia X10, Huawei U8230, LG Mobile LG GW 620, dan HTC Hero. Mengenai harga, berada di kisaran Rp 2,9 hingga Rp 6,5 juta. Ditambahkan, sistem operasi besutan Google ini memang sudah saatnya masuk ke Indonesia. Saat ini Google sudah memiliki marketing store di Indonesia. Selain itu jaringan data broadband Indosat juga masih sangat memadai. Saat ini trafik data Indosat mencapai 20 terabyte per hari. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Sedangkan kapasitas yang tersedia 30 terabyte. Jadi, sampai saat ini masih ada 10 terabyte yang bisa dimanfaatkan pengguna layanan data. Berbarengan dengan diluncurkannya layanan ini, Indosat juga meluncurkan toko aplikasi Android Indosat yang menampung berbagai kreasi pengembang aplikasi lokal. Ada ratusan komunitas Android yang dirangkul untuk berkreasi menciptakan beragam aplikasi untuk handset Android Indosat. Jumlah aplikasinya pun sangat banyak tidak bisa sebutkan jumlah pastinya, ada ribuan aplikasi. Untuk penjualannya akan dilakukan mulai 3 Maret 2010.
2. Provider XL PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP. XL Prabayar merupakan peleburan dari 2 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu Bebas dan Jempol. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas. Peleburan ini diawali pada April commit to user2008 dengan menyatukan voucher
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
isi ulang untuk kedua produk dan diresmikan pada Agustus 2008 dengan peluncuran merek XL Prabayar. Pelanggan XL Prabayar mendapat nomor dengan awalan 0817, 0818, 0819, 0859, 0878, dan 0877. Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal 18 Agustus 2004. Produk ini merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya, ProXL, dengan tambahan fitur dan layanan. Bebas difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara. Dalam perkembangannya, Bebas selalu memberikan tarif promosi percakapan suara yang bervariasi, mulai dari Rp25/detik, Rp10/detik, Rp1/detik, Rp0,1/detik, Rp600 sepuasnya, sampai yang terakhir, gratis menelepon pada waktu-waktu tertentu. Jempol diluncurkan pertama kali juga pada awal Agustus 2004. Jempol awalnya merupakan produk prabayar versi murah dari XL dengan menerapkan tarif hemat Rp99/SMS untuk SMS ke sesama XL dan Rp399/menit untuk percakapan suara ke nomor telepon rumah. Jempol juga sempat memberikan kemurahan tarif percakapan suara ke beberapa negara (yang kemudian dikembangkan menjadi produk tersendiri, Jimat). Dalam perkembangannya, Jempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang murah dalam layanan pesan singkat (SMS), terakhir dengan tarif Rp45/sms ke semua operator. Perkembangan Jempol sangat kurang jika dibandingkan dengan Bebas, hanya menyumpang sekitar 25% dari total pendapatan produk prabayar XL.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
XL Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini seiring dengan restrukturisasi lini produk XL dimana hanya ada 1 lini produk masing-masing untuk prabayar dan pascabayar. Dengan Paket Sampe Puas, Bayar sedikit langsung bisa nelpon Gratis sampe lama. Pilih Paket Nelpon Sampe Puas cukup tekan *123# OK/YES kemudian pilih Paket Nelpon lalu Pilih Sampe Puas. Meluncurkan penyediaan Layanan Internet Unlimited Prabayar 30 hari dengan menggunakan teknologi 3G/HSDPA. Berlangsung di acara Mega Bazaar Computer, Balai Sidang Senayan Jakarta, XL meluncurkan paket Kartu Perdana (Starter Pack) seharga Rp 100.000 ini sekaligus meluncurkan versi terbaru situs nyambungterus.com yang merupakan official site dari layanan ini. Blackberry Komitmen XL (PT Excelcomindo Pratama, Tbk) untuk selalu berinovasi kembali diwujudkan dengan pengembangan layanan BlackBerry dengan sistem tarif harian sesuai kebutuhan. Ini tentu sangat relevan dengan gairah dan pertumbuhan pemakai BlackBerry yang semakin pesat. BlackBerry 1 (one), begitu nama layanan itu disebut, merupakan inovasi terbaru dari XL yang dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan XL prabayar dan pasca bayar mulai tanggal 1 November 2008. XL Axiata pun bersiap meluncurkan layanan android,
dengan
besarnya jumlah anggota komunitas android di Indonesia, merupakan peluang pasar bagi XL untuk juga mengembangkan android. Apalagi XL commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Axiata sekarang memang fokus di layanan data dan smartphone seperti BlackBerry. Karena itu pasti juga akan mengeluarkan android. Sekarang sedang dalam tahap persiapan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMAPARAN DATA
A. Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin Responden Distribusi tentang jenis kelamin responden dapat disajikan sebagaimana tabel berikut ini: Tabel III.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden No
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase
28 30 58
48,27% 51,73% 100%
1. 2.
Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber: data primer diolah, 2010
Berdasarkan hasil distribusi tentang jenis kelamin responden yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008, diketahui bahwa sebagian besar adalah responden mempunyai jenis kelamin perempuan, hal ini terbukti dari hasil distribusi data diketahui 51,73% atau 30 orang responden penelitian berjenis kelamin perempuan, sedangkan sisanya yaitu 48,27% atau 28 orang berjenis kelamin laki-laki. 2. Usia Responden Distribusi tentang usia responden dapat disajikan sebagaimana tabel berikut ini: commit to user
54
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.2 Distribusi Usia Responden No
Usia
Jumlah
1. 2. 3.
21 Tahun 22 Tahun 23 Tahun Jumlah Sumber: data primer diolah, 2010 Berdasarkan
hasil
Prosentase
14 21 23 58
distribusi
24,14% 36,21% 39,65% 100%
tentang
usia
mahasiswa
Ilmu
Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 diketahui bahwa responden mempunyai usia yang berkisar antara 21-23 tahun. Adapun secara detailnya dapat diperinci sebagai berikut, sebesar 24,14% atau 14 orang responden berusia 21 tahun, 36,21% orang responden atau 21 orang berusia 22 tahun dan 39,65% orang responden atau 23 orang berusia 23 tahun. 3. Provider Handphone Responden Distribusi tentang provider handphone responden dapat disajikan sebagaimana tabel berikut ini: Tabel III.3 Distribusi Provider Handphone Responden No 1. 2.
Provider IM3 XL
Jumlah Sumber: data primer diolah, 2010
Jumlah
Prosentase
31 27 58
53,44% 46,56% 100%
Berdasarkan hasil distribusi tentang provider handphone mahasiswa commit to user Ilmu Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian menggunakan provider handphone IM3. berdasarkan hasil penyebaran data diketahui 53,44% atau 31 orang responden menggunakan provider handhpone IM3 dan 46,56% atau 27 responden menggunakan provider handphone XL. 4. Alasan Penggunaan Provider Distribusi tentang alasan penggunaan provider handphone pada responden dapat disajikan sebagaimana tabel berikut ini: Tabel III.4 Distribusi Alasan Penggunaan Provider pada Responden No 1. 2. 3.
Alasan Penggunaan
Tarif Kecanggihan Fitur Lainnya Jumlah Sumber: data primer diolah, 2010
Jumlah
Prosentase
38 16 4 58
65,52% 27,59% 6,89% 100%
Berdasarkan hasil distribusi tentang alasan penggunaan provider handphone mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 diketahui bahwa sebagian besar disebabkan karena tarif yang ditawarkan. Berdasarkan hasil penyebaran data diketahui 65,52% atau 38 orang responden menggunakan provider handphone IM3 dan XL disebabkan karena tarif yang ditawarkan; 27,59% atau 16 orang responden menggunakan provider handphone IM3 dan XL disebabkan karena kecanggihan fitur-fitur yang ditawarkan dan 6,89% atau 4 orang commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menggunakan provider handphone IM3 dan XL disebabkan karena faktor lain. 5. Lama Waktu Pemakaian Provider Distribusi tentang lama waktu pemakaian provider yang digunakan responden dapat disajikan sebagaimana tabel berikut ini: Tabel III.5 Distribusi lama waktu pemakaian provider pada Responden No
Waktu Penggunaan
1. 2. 3. 4.
Kurang 1 Tahun 1 – 2 Tahun 2 – 3 Tahun Lebih 3 Tahun Jumlah Sumber: data primer diolah, 2010
Jumlah
Prosentase
4 8 22 24 58
6,89% 13,79% 37,94% 41,38% 100%
Berdasarkan hasil distribusi tentang lamanya waktu pemakaian provider pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 diketahui bahwa sebagian besar responden telah menggunakan provider lebih dari 3 tahun. Berdasarkan hasil penyebaran data diketahui 6,89% atau 4 orang responden telah menggunakan provider handphone kurang dari 1 tahun; 13,79% atau 8 orang responden telah menggunakan provier handphone antara 1-2 tahun, 37,94% atau 22 orang responden telah menggunakan provider handphone antara 2 – 3 tahun dan 41,38% atau 24 orang responden telah menggunakan provider handphone lebih dari 3 tahun.
commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Pengalaman Pemakaian Provider Lain Distribusi tentang pengalaman pemakaian provider lain yang digunakan responden dapat disajikan sebagaimana tabel berikut ini: Tabel III.6 Distribusi Pengalaman Pemakaian Provider lain pada Responden No
Pengalaman
1. 2.
Pernah Tidak pernah Jumlah Sumber: data primer diolah, 2010
Jumlah
Prosentase
12 46 58
20,68% 79,32% 100%
Berdasarkan hasil distribusi tentang pengalaman pemakaian provider pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 diketahui bahwa sebagian besar responden tidak pernah menggunakan provider lain sebelumnya. Berdasarkan hasil penyebaran data diketahui bahwa 20,68% atau 12 orang responden sebelumnya telah pernah menggunakan provider lain; dan 79,32% atau 46 orang responden sebelumnya tidak pernah menggunakan provider lain.
B. Ekuitas Merek dan Loyalitas Konsumen pada Provider IM3 dan XL Pertanyaan tentang ekuitas merek masing-masing diberi 5 alternatif jawaban yang dapat dipilih responden yaitu sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor 3) tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1). Gambaran persepsi responden tentang ekuitasi merek pada provider IM3 dan XL adalah sebagai berikut: commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Ekuitas Merek dan Loyalitas Konsumen pada Provider IM3 Tabel III.7 Gambaran tentang Kesadaran Merek pada Provider IM3 NO.
Item Kebutuhan
1.
Banyak merek provider HP
2.
Provider HP senantiasa ingat
3.
Provider HP telah dikenal oleh masyarakat umum
SS F (%) 5 (16,1) 2 (6,5) 5 (16,1)
S F (%) 21 (67,7) 22 (71,0) 13 (41,8)
R F(%) 5 (16,1) 4 (12,9) 13 (41,9)
TS F (%) 0 (0,0) 2 (6,5) 0 (0,0)
STS F (%) 0 (0,0) 1 (3,2) 0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.1 - 3 Berdasarkan Tabel III.7 di atas dapat dilihat prosentase kesadaran merek menurut persepsi responden yang menggunakan provider IM3. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP senantiasa diingat yaitu 71,7% (22 responden dari 31 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden sadar pada provider IM3 dengan selalu ingat pada provider tersebut. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0%, yaitu pada item banyaknya merek provider HP, provider HP senantiasa diingat, dan provider HP telah dikenal oleh masyarakat umum. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item banyaknya merek provider HP, provider HP senantiasa diingat, dan provider HP telah dikenal oleh masyarakat umum dinyatakan tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap kesadaran merek pada provider IM3.
commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.8 Gambaran tentang Kesetiaan Merek pada Provider IM3 NO.
Item Kebutuhan
1.
Senantiasa menggunakan provider HP tersebut Menyarankan menggunakan provider HP tersebut Tidak berminat terhadap provider HP lain
2. 3.
SS F (%) 2 (6,5)
S F (%) 23 (74,2)
R F(%) 5 (16,1)
TS F (%) 1 (3,2)
STS F (%) 0 (0,0)
2 (6,5)
13 (41,9)
11 (35,5)
4 (12,9)
1 (3,2)
7 (22,6)
20 (64,5)
4 (12,9)
0 (0,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.4 - 6 Berdasarkan Tabel III.8 di atas dapat dilihat prosentase kesetiaan merek menurut persepsi responden yang menggunakan provider IM3. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP senantiasa menggunakan provider HP yaitu 74,2% (23 responden dari 31 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setia pada provider IM3 dengan selalu senantiasa menggunakan provider HP tersebut. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item senantiasa menggunakan provider HP dan tidak berminat terhadap provider HP lain. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item senantiasa menggunakan provider HP dan tidak berminat terhadap provider HP lain dinyatakan tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap kesetiaan merek pada provider IM3.
commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.9 Gambaran tentang Kesan Kualitas pada Provider IM3 NO. 1. 2. 3.
Item Kebutuhan Provider memiliki features yang lengkap Provider memiliki sinyal yang bagus Provider dapat mengakses internet dengan cepat
SS F (%) 2 (6,5)
S F (%) 23 (74,2)
R F(%) 5 (16,1)
TS F (%) 1 (3,2)
STS F (%) 0 (0,0)
7 (22,6)
19 (61,3)
5 (16,1)
0 (0,0)
0 (0,0)
2 (6,5)
20 (64,5)
8 (25,8)
1 (3,2)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.7 - 9 Berdasarkan Tabel III.9 di atas dapat dilihat prosentase kesan kualitas menurut persepsi responden yang menggunakan provider IM3. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP tentang provider memiliki features yang lengkap yaitu 74,2% (23 responden dari 31 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden terkesan pada kualitas provider IM3 karena memiliki features yang lengkap. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item provider memiliki features yang lengkap, memiliki sinyal yang bagus dan dapat mengakses interne dengan cepat. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item provider memiliki features yang lengkap, memiliki sinyal yang bagus dan dapat mengakses interne dengan cepat dinyatakan tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap kesan kalitas pada provider IM3.
commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.10 Gambaran tentang Asosiasi Merek pada Provider IM3 NO.
Item Kebutuhan
1.
Provider HP telah banyak digunakan oleh masyarakat Provider HP cukup familiar di pasaran Setiap orang mengenal Provider HP
2. 3.
SS F (%) 2 (6,5)
S F (%) 17 (54,8)
R F(%) 9 (29,0)
TS F (%) 2 (6,5)
STS F (%) 1 (3,2)
1 (3,2)
9 (29,0)
15 (48,4)
6 (19,4)
0 (0,0)
5 (16,1)
15 (48,4)
11 (35,5)
0 (0,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.10 - 12 Berdasarkan Tabel III.10 di atas dapat dilihat prosentase asosiasi merek menurut persepsi responden yang menggunakan provider IM3. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP tentang provider telah banyak digunakan oleh masyarakat yaitu 54,8% (17 responden dari 31 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden mengetahui asosiasi merek provider IM3 bahwa provider IM3 telah banyak digunakan oleh masyarakat. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item provider cukup familiar di pasaran dan setiap orang mengenalnya. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item provider cukup familiar di pasaran dan setiap orang mengenalnya dinyatakan tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap asosiasi merek pada provider IM3.
commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.11 Gambaran tentang Citra pada Provider IM3 NO.
Item Kebutuhan
1.
Tertanam dalam pikiran dengan baik Persepsi yang baik terhadap provider HP Provider HP memiliki keunggulan kompetitif
2. 3.
SS F (%) 8 (25,9)
S F (%) 12 (38,7)
R F(%) 11 (35,5)
TS F (%) 0 (0,0)
STS F (%) 0 (0,0)
6 (19,4)
18 (58,1)
7 (22,6)
0 (0,0)
0 (0,0)
5 (16,1)
9 (29,0)
11 (35,5)
6 (19,4)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.13 - 15 Berdasarkan Tabel III.11 di atas dapat dilihat prosentase citra menurut persepsi responden yang menggunakan provider IM3. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP tentang persepsi yang baik terhadap provider HP yaitu 58,1% (18 responden dari 31 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden mengetahui citra provider IM3 bahwa konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap provider IM3. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item tertanam dalam pikiran dengan baik, persepsi yang baik terhadap provider dan provider memiliki keunggulan kompetitif. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item tertanam dalam pikiran dengan baik, persepsi yang baik terhadap provider dan provider memiliki keunggulan kompetitif tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap citra pada provider IM3.
commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.12 Gambaran tentang Loyalitas Konsumen pada Provider IM3 NO.
Item Kebutuhan
1.
Tidak pernah berpindah menggunakan provider HP Kebiasan menggunakan provider HP Puas dalam menggunakan provider HP Menyukai terhadap merek provider Menyarankan dan mempromosikan provider HP.
2. 3. 4. 5.
SS F (%) 9 (29,0)
S F (%) 14 (45,2)
R F(%) 8 (25,8)
TS F (%) 0 (0,0)
STS F (%) 0 (0,0)
4 (12,9)
13 (41,8)
13 (41,9)
1 (3,2)
0 (0,0)
2 (6,5)
14 (45,2)
10 (32,3)
4 (12,8)
1 (3,2)
2 (6,5)
18 (58,1)
11 (35,5)
0 (0,0)
0 (0,0)
3 (9,7)
26 (83,9)
2 (6,5)
0 (0,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.16 - 20 Berdasarkan Tabel III.12 di atas dapat dilihat prosentase loyalitas konsumen menurut persepsi responden yang menggunakan provider IM3. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP tentang menyarankan dan mempromosikan provider HP yaitu 83,9% (26 responden dari 31 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden mengapresiasikan bentuk loyalitasnya pada provider IM3 dengan
menyarankandan
mempromosikan
provider
HP.
Adapun
prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item tidak pernah berpindah menggunakan provider HP, kebiasan menggunakan provider HP, menyukai terhadap merek provider dan menyarankan serta mempromosikan provider HP. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item tidak pernah berpindah menggunakan provider HP, kebiasan menggunakan provider HP, menyukai
terhadap
merek provider commit to user
dan
menyarankan
serta
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mempromosikan provider HP tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap loyalitas konsumen pada provider IM3. 2. Ekuitas Merek dan Loyalitas Konsumen pada Provider XL Tabel III.13 Gambaran tentang Kesadaran Merek pada Provider XL NO.
Item Kebutuhan
1.
Banyak merek provider HP
2.
Provider HP senantiasa ingat
3.
Provider HP telah dikenal oleh masyarakat umum
SS F (%) 7 (25,9) 3 (11,1) 8 (29,6)
S F (%) 15 (55,6) 14 (51,9) 11 (40,7)
R F(%) 4 (14,8) 9 (33,3) 5 (18,5)
TS F (%) 1 (3,7) 1 (3,7) 2 (7,4)
STS F (%) 0 (0,0) 0 (0,0) 1 (3,7)
Sumber : pertanyaan no.1 - 3 Berdasarkan Tabel III.13 di atas dapat dilihat prosentase kesadaran merek menurut persepsi responden yang menggunakan provider XL. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada banyak merek provider HP yaitu 55,6% (15 responden dari 27 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden sadar pada provider XL dengan selalu ingat pada banyaknya provider tersebut. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0%, yaitu pada item banyaknya merek provider HP dan provider HP senantiasa diingat. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item banyaknya merek provider HP dan provider HP senantiasa diingat dinyatakan tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap kesadaran merek pada provider XL. commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.14 Gambaran tentang Kesetiaan Merek pada Provider XL NO.
Item Kebutuhan
1.
Senantiasa menggunakan provider HP tersebut Menyarankan menggunakan provider HP tersebut Tidak berminat terhadap provider HP lain
2. 3.
SS F (%) 3 (11,1)
S F (%) 12 (44,4)
R F(%) 7 (25,9)
TS F (%) 4 (14,8)
STS F (%) 1 (3,7)
3 (11,1)
12 (44,4)
7 (25,9)
4 (14,8)
1 (3,3)
5 (18,5)
13 (48,1)
8 (48,1)
1 (3,7)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.4 - 6 Berdasarkan Tabel III.14 di atas dapat dilihat prosentase kesetiaan merek menurut persepsi responden yang menggunakan provider XL. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP tenang tidak berminat terhadap provider HP lain yaitu 48,1% (13 responden dari 27 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden setia pada provider XL dengan tidak berminat terhadap provider HP lain. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item tidak berminat terhadap provider HP lain. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item tidak berminat terhadap provider HP lain dinyatakan tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap kesetiaan merek pada provider XL.
commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.15 Gambaran tentang Kesan Kualitas pada Provider XL NO. 1. 2. 3.
Item Kebutuhan Provider memiliki features yang lengkap Provider memiliki sinyal yang bagus Provider dapat mengakses internet dengan cepat
SS F (%) 4 (14,8)
S F (%) 13 (48,1)
R F(%) 7 (25,9)
TS F (%) 3 (11,1)
STS F (%) 0 (0,0)
6 (22,2)
8 (29,6)
12 (44,4)
1 (3,7)
0 (0,0)
4 (14,8)
14 (51,9)
8 (29,6)
1 (3,7)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.7 - 9 Berdasarkan Tabel III.15 di atas dapat dilihat prosentase kesan kualitas menurut persepsi responden yang menggunakan provider XL. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP tentang provider dapat mengakses internet dengan cepat yaitu 51,9% (14 responden dari 27 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden terkesan pada kualitas provider XL karena dapat mengakses internet dengan cepat. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item provider memiliki features yang lengkap, memiliki sinyal yang bagus dan dapat mengakses interne dengan cepat. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item provider memiliki features yang lengkap, memiliki sinyal yang bagus dan dapat mengakses interne dengan cepat dinyatakan tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap kesan kalitas pada provider XL.
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.16 Gambaran tentang Asosiasi Merek pada Provider XL NO.
Item Kebutuhan
1.
Provider HP telah banyak digunakan oleh masyarakat Provider HP cukup familiar di pasaran Setiap orang mengenal Provider HP
2. 3.
SS F (%) 3 (11,1)
S F (%) 7 (25,9)
R F(%) 11 (40,7)
TS F (%) 5 (18,5)
STS F (%) 1 (3,2)
1 (3,7)
13 (48,1)
8 (29,6)
3 (11,1)
2 (7,4)
19 (70,4)
6 (22,2)
2 (7,4)
0 (0,0)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.10 - 12 Berdasarkan Tabel III.16 di atas dapat dilihat prosentase asosiasi merek menurut persepsi responden yang menggunakan provider XL. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala sangat setuju pada provider HP tentang setiap orang mengenal provider HP yaitu 70,4% (19 responden dari 27 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden mengetahui asosiasi merek provider XL bahwa setiap orang mengenal Provider HP. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item setiap orang mengenal Provider HP. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item setiap orang mengenal provider HP dinyatakan tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap asosiasi merek pada provider XL.
commit to user
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.17 Gambaran tentang Citra pada Provider XL NO.
Item Kebutuhan
1.
Tertanam dalam pikiran dengan baik Persepsi yang baik terhadap provider HP Provider HP memiliki keunggulan kompetitif
2. 3.
SS F (%) 2 (7,4)
S F (%) 13 (48,1)
R F(%) 8 (29,6)
TS F (%) 4 (14,8)
STS F (%) 0 (0,0)
1 (3,7)
10 (37,0)
15 (55,6)
1 (3,7)
0 (0,0)
2 (7,4)
16 (59,3)
8 (29,6)
1 (3,7)
0 (0,0)
Sumber : pertanyaan no.13 - 15 Berdasarkan Tabel III.17 di atas dapat dilihat prosentase citra menurut persepsi responden yang menggunakan provider XL. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP tentang provider HP memiliki keunggulan kompetitif yaitu 59,3% (16 responden dari 27 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden mengetahui citra provider XL bahwa provider XL memiliki keunggulan kompetitif. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item tertanam dalam pikiran dengan baik, persepsi yang baik terhadap provider dan provider memiliki keunggulan kompetitif. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item tertanam dalam pikiran dengan baik, persepsi yang baik terhadap provider dan provider memiliki keunggulan kompetitif tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap citra pada provider XL.
commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel III.18 Gambaran tentang Loyalitas Konsumen pada Provider XL NO.
Item Kebutuhan
1.
Tidak pernah berpindah menggunakan provider HP Kebiasan menggunakan provider HP Puas dalam menggunakan provider HP Menyukai terhadap merek provider Menyarankan dan mempromosikan provider HP.
2. 3. 4. 5.
SS F (%) 3 (11,1)
S F (%) 22 (81,5)
R F(%) 1 (3,7)
TS F (%) 0 (0,0)
STS F (%) 1 (3,7)
7 (25,9)
11 (40,7)
8 (29,6)
1 (3,7)
0 (0,0)
2 (7,4)
5 (18,5)
15 (55,6)
5 (18,5)
0 (0,0)
2 (7,4)
10 (37,0)
14 (51,9)
1 (3,7)
0 (0,0)
6 (22,2)
11 (40,7)
8 (29,6)
1 (3,7)
1 (3,7)
Sumber : pertanyaan no.16 - 20 Berdasarkan Tabel III.18 di atas dapat dilihat prosentase loyalitas konsumen menurut persepsi responden yang menggunakan provider XL. Prosentase terbesar terdapat pada item dengan skala setuju pada provider HP tentang tidak pernah berpindah menggunakan provider HP yaitu 81,5% (22 responden dari 27 responden). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden mengapresiasikan bentuk loyalitasnya pada provider XL dengan tidak pernah berpindah menggunakan provider HP lain. Adapun prosentase terkecil terdapat pada skala sangat tidak setuju sebesar 0% yaitu pada item kebiasan menggunakan provider HP, puas dalam menggunakan provider HP dan menyukai terhadap merek provider. Hal ini berarti bahwa responden yang sangat tidak setuju terhadap item kebiasan menggunakan provider HP, puas dalam menggunakan provider HP dan menyukai terhadap merek provider tidak ada yang sangat tidak setuju. Sehingga sebagian besar responden setuju terhadap loyalitas konsumen pada provider XL.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA
Dengan memperhatikan deskripsi data variabel ekuitas merek (brand equity) dan loyalitas konsumen (customer loyalty) yang telah diolah, tahap selanjutnya melakukan analisa data untuk mengungkap fenomena sebagai pembuktian dari hipotesa penelitian. Pengujian data dalam penelitian ini meliputi; uji validitas, uji reabilitas, uji korelasi dan uji central tendency atau ukuran tendensi pusat dari data primer yang sudah diolah. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan satu central tendency yaitu mean, sebagai ukuran yang terbaik dan paling banyak digunakan karena penghitungannya melibatkan semua skor. Adapun masing-masing teknik uji statistik yang digunakan di dalam penelitian ini, diuraikan sebagai berikut: A. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan mengkorelasikan butir-butir pertanyaan di dalam kuesioner terhadap faktor terkait. Jika ternyata butir pertanyaan kuisioner tidak valid maka butir pertanyaan yang dimaksud akan segera direvisi dan diperbaiki hingga pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur. Data dikatakan valid apabila nilai korelasi hitung ”r” pada data tersebut bertanda positif, dan r
hasil
>r
tabel
dengan derajat kebebasan (df.) = n-2, maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
butir pertanyaan atau variabel tersebut valid. Hasil analisis uji validitas kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Tabel IV.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Ekuitas Merek No
Ekuitas Merek
Kesadaran Merek (Brand1Awareness) 1. Banyak merek provider HP 2. Provider HP senantiasa ingat 3. Provider HP telah dikenal oleh masyarakat umum Kesetiaan Merek (Brand Loyalty) 4. Senantiasa menggunakan provider HP tersebut 5. Menyarankan menggunakan provider HP tersebut 6. Tidak berminat terhadap provider HP lain Kesan Kualitas (Perceived quality) 7. Provider memiliki features yang lengkap 8. Provider memiliki sinyal yang bagus 9. Provider dapat mengakses internet dengan cepat Asosiasi Merek (Brand Association) 10. Provider HP telah banyak digunakan oleh masyarakat 11. Provider HP cukup familiar di pasaran 12. Setiap orang mengenal Provider HP Citra 13. Tertanam dalam pikiran dengan baik 14. Persepsi yang baik terhadap provider HP 15. Provider HP memiliki keunggulan kompetitif
rhitung
rtabel
Keterangan
0,572 0,550 0,639
0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid
0,707 0,580 0,633
0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid
0,640 0,561 0,578
0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid
0,575 0,566 0,640
0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid
0,631 0,717 0,430
0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid
Tabel IV.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Loyalitas Konsumen No 1. 2. 3. 4. 5.
Loyalitas Konsumen Tidak pernah berpindah menggunakan provider HP Kebiasan menggunakan provider HP Puasan dalam menggunakan provider HP Menyukai terhadap merek provider Menyarankan dan mempromosikan provider HP.
commit to user
rhitung
rtabel
Keterangan
0,531 0,576 0,739 0,677 0,617
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid Valid Valid
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir, maka dapat diketahui dengan pasti butir-butir mana yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya. Hasil analisis data didapatkan bahwa rhasil semua butir pertanyaan.>.rtabel dan bertanda positif yang berarti kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid. B. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu kuesioner merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika dipergunakan untuk mengukur objek penelitian yang sama, meski berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa. Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reliabilitas untuk penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel IV.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No 1. 2.
Variabel Ekuitas Merek Loyalitas Konsumen
Cronbach Alpha
Nunnally
Keterangan
0,869 0,601
0,600 0,600
Reliabel Reliabel
Karena setiap variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60. Maka hasil analisis data untuk uji reliabilitas instrumen penelitian dapat dinyatakan bahwa kuesioner yang digunakan di dalam penelitian ini adalah reliabel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Analisis Data 1. Uji Rata-Rata Hitung Central tendency adalah nilai angka tunggal yang dianggap dapat mewakili keseluruhan nilai data rata-rata dari skor seluruh sampel. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan satu central tendency yaitu mean. Mean adalah rata-rata aritmatis dari semua skor yang diperoleh dalam sampel dan dianggap sebagai ukuran central tendency yang terbaik dan paling banyak digunakan karena penghitungannya melibatkan semua skor. Nilai mean dari data yang diolah digunakan untuk mengetahui ekuitas merek mana yang lebih kuat antara merek provider IM3 dan XL dalam mempengaruhi loyalitas konsumen di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. Output mean yang dimaksud kemudian diinterpretasikan lebih lanjut dalam kategori-kategori berikut: Tabel IV.4 Rentang Nilai Mean
Rentang Skala
Interpretasi
Di atas 4,2
Sangat Tinggi
3,4 < x < 4,2
Tinggi
2,6 < x < 3,4
Cukup Tinggi
1,8 < x < 2,6
Kurang Tinggi
1 < x < 1,8
Tidak Tinggi
Sumber: Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metode Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan commit to user , 1999
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis rata-rata hitung masing-masing merek provider disajikan pada pembahasan berikut ini: a. Mean Ekuitas Merek dan Loyalitas Konsumen Provider IM3 Hasil mean untuk ekuitas merek provider IM3 adalah 56,16. Variabel ekuitas merek tersebut diukur dengan 15 butir pertanyaan dalam kuesioner, sehingga didapatkan output mean untuk tiap-tiap butir sama dengan 3,74. Sementara itu, untuk loyalitas konsumen pengguna provider IM3, nilai adalah 18,77 dengan output mean ratarata tiap butir indikatornya adalah 3,75. Hasil uji rata-rata hitung disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel IV.5 Hasil Nilai Mean Provider IM3
Variabel Brand Equity Customer Loyalty
Mean
N
3,74
31
3,75
31
Rentang skala variabel ekuitas merek dan variabel loyalitas konsumen untuk provider IM3 masing-masing terletak diantara 3,4 < x < 4,2 yang artinya kedua output meannya memiliki interpretasi yang tinggi. b. Mean Ekuitas Merek dan Loyalitas Konsumen Provider XL Nilai mean untuk ekuitas merek provider XL adalah 54,48. Variabel ekuitas XL juga diukur dari 15 butir pertanyaan dalam kuesioner, dengan output mean untuk tiap-tiap butirnya 3,63. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sementara itu, untuk loyalitas konsumen pengguna provider XL, nilai adalah 72,89 dengan output mean rata-rata tiap butir indikatornya adalah 3,64. Hasil uji rata-rata hitung ekuitas merek dan loyalitas konsumen provider XL disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel IV.6 Rentang Nilai Mean Provider XL
Variabel
Brand Equity Customer Loyalty
Mean
N
3,63
27
3,64
27
Rentang skala variabel ekuitas merek dan variabel loyalitas konsumen untuk provider XL masing-masing terletak diantara 3,4 < x < 4,2 yang artinya kedua output meannya memiliki interpretasi yang tinggi.
2. Analisis Korelasi Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekuitas merek IM3 dan Xl mempunyai pengaruh terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam pemilihan jenis merek provider HP di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Angkatan 2008. Hal ini dapat dilihat dari respon mahasiswa terhadap ekuitas merek IM3 dan Xl yang menunjukkan respon yang cukup baik, di mana dalam penilaian respon commit to user tersebut hampir rata-rata menduduki posisi nilai 5, 4 dan 3.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Seperti yang telah dikemukakan pada pada pendahuluan, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antara ekuitas merek IM3 dan XL terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. Dalam penelitian ini
ekuitas merek
ditentukan sebagai variabel independen, sedangkan loyalitas merek ditentukan sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ekuitas merek IM3 dan XL di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan loyalitas
konsumen. Hal ini terbukti bahwa dengan adanya ekuitas merek yang diberikan oleh provider HP merek IM3 dan Xl sangat membantu konsumen dalam mengenal provider HP tersebut. Berbagai argumentasi di atas menunjukkan bahwa loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 dipengaruhi oleh ekuitas merek. Untuk mengetahui besarnya hubungan antar variabel
ekuitas merek
dengan loyalitas konsumen perlu dilakukan analisis data dengan menggunakan
alat
analisis
korelasi
perhitungannya adalah sebagai berikut: commit to user
product
moment.
Adapun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Pengaruh antara ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone IM3 N
= 31
∑XY = 32889
∑X
= 1741
∑Y
= 582
∑X2
= 98181
∑Y2
= 11068
rxy
=
2∑
= = =
2∑
∑
∑
2∑
IJ7× IJŖȖȖl
IJ7 × lȖ7Ȗ7 (7917)
7e7laal 7e7IJŖ6Ŗ
∑
∑
7917 × aȖŖ
IJ7 × 77e6Ȗ (aȖŖ)
√7ŖaIJe × 1IJȖ1
6Ŗl9
9177,aȖ
= 0,849
Dengan melakukan analisis pengaruh variabel ekuitas merek terhadap
loyalitas
konsumen dalam
memilih
merek
provider
handphone IM3 di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008, dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Perumusan Hipotesis Ho
: Tidak ada pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen
Ha
: Ada pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Level of Significant a = 5% Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%; maka nilai rtabel = 0,355 3) Menghitung nilai rxy
rxy
=
2∑
= = =
2∑
∑
∑
2∑
IJ7× IJŖȖȖl
IJ7 × lȖ7Ȗ7 (7917)
7e7laal 7e7IJŖ6Ŗ
∑
∑
7917 × aȖŖ
IJ7 × 77e6Ȗ (aȖŖ)
√7ŖaIJe × 1IJȖ1
6Ŗl9
9177,aȖ
= 0,849
4) Kriteria Pengujian Ho diterima, apabila rhitung < rtabel Ha diterima, apabila rhitung > rtabel Maka dari hasil analisis data dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai rhitung > rtabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. 5) Kesimpulan rhitung > rtabel, yaitu 0,849 > 0,355 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh antara ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone IM3 di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. b. Pengaruh antara ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone XL N
= 27
∑XY = 27178
∑X
= 1471
∑Y
= 492
∑X2
= 81103
∑Y2
= 9196
rxy
=
2∑
= = =
2∑
∑
∑
2∑
Ŗ9× Ŗ979Ȗ
Ŗ9 × Ȗ77eIJ (7197)
9IJIJȖe6 9ŖIJ9IJŖ
∑
∑
7197 × 1lŖ
Ŗ9 × l7l6 (1lŖ)
√Ŗa1le × 6ŖŖȖ 7ee91
7Ŗ97e,1e
= 0,793
Dengan melakukan analisis pengaruh variabel ekuitas merek terhadap
loyalitas
konsumen
dalam
memilih
merek
provider
handphone XL di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008, dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Perumusan Hipotesis Ho
: Tidak ada pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen
Ha
: Ada pengaruh ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen
2) Level of Significant a = 5% Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%; maka nilai rtabel = 0,381 3) Menghitung nilai rxy
rxy
= = = =
2∑
2∑
∑
∑
2∑
Ŗ9× Ŗ979Ȗ
Ŗ9 × Ȗ77eIJ (7197)
9IJIJȖe6 9ŖIJ9IJŖ
∑
∑
7197 × 1lŖ
Ŗ9 × l7l6 (1lŖ)
√Ŗa1le × 6ŖŖȖ 7ee91
7Ŗ97e,1e
= 0,793
4) Kriteria Pengujian Ho diterima, apabila rhitung < rtabel Ha diterima, apabila rhitung > rtabel Maka dari hasil analisis data dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai rhitung > rtabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5) Kesimpulan rhitung > rtabel, yaitu 0,793 > 0,381 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh antara ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone XL di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008.
D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh antara ekuitas merek IM3 terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam pemilihan jenis merek provider HP di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Angkatan 2008 diperoleh hasil bahwa hubungan ekuitas merek dengan loyalitas merek diperoleh nilai rxy sebesar 0,849 > 0,355 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh antara ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone IM3 di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. Adapun berdasarkan Sugiyono (2006: 183) dengan nilai koefisien korelasi 0,849 yang berada pada interval 0,800 – 1,000 termasuk kategori sangat kuat, sehingga berarti bahwa terdapat hubungan yang sedang antara ekuitas merek dengan loyalitas merek commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
provider IM3 pada mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. Sedangkan pengaruh antara ekuitas merek XL terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam pemilihan jenis merek provider HP di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Angkatan 2008 diperoleh hasil bahwa hubungan ekuitas merek dengan loyalitas merek diperoleh nilai rxy sebesar 0,793 > 0,381 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh antara ekuitas merek terhadap loyalitas konsumen dalam memilih merek provider handphone XL di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. Adapun berdasarkan Sugiyono (2006: 183) dengan nilai koefisien korelasi 0,793 yang berada pada interval 0,600 – 0,800 termasuk kategori kuat, sehingga berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara ekuitas merek dengan loyalitas merek provider XL pada mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. Saat ini terdapat dua top brand provider handphone yang mendominasi, yaitu IM3 yang dikeluarkan oleh PT. Indosat TBK dan XL yang dikeluarkan PT Excelcomindo Pratama. Kedua provider ini bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas. Hal ini dilakukan dengan jangkauan yang lebih luas dan memberikan kemudahan-kemudahan dalam pemakaian provider tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Di Surakarta, kedua brand ini sudah sangat familiar bagi kalangan mahasiswa, tanpa terkecuali mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta (FISIP UNS) yang mayoritas adalah pengguna kedua provider tersebut. Mahasiswa merupakan sasaran pemasaran yang strategis tetapi juga kritis. Bagi mereka, kebutuhan akan komunikasi hampir seperti kebutuhan pokok. Di samping itu, mereka juga paling gemar mengakses internet baik surfing, browsing, downloading, uploading, e-mail, sampai chatting, apalagi era perkembangan fitur-fitur yang ditawarkan provider memang begitu pesat akhir-akhir ini. Dalam setahun saja bisa muncul beberapa jenis provider terbaru yang semakin bertambah canggih fitur-fitur dari pada generasi pendahulunya. Membangun dan memelihara sebuah brand di tengah-tengah persaingan global bukanlah pekerjaan yang mudah. Proses yang harus dijalani untuk membesarkan sebuah brand seringkali memakan waktu yang panjang, selain itu perlu usaha dan biaya yang cukup besar. Jika usaha membangun brand berhasil dengan baik, pengaruhnya besar sekali terhadap masa depan produk itu sendiri. Kesadaran merek merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan ketegori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan. Merek yang populer merupakan aset yang besar nilainya bagi suatu produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen. commit to user
karena
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh antara ekuitas merek IM3 dan XL terhadap pembentukan loyalitas konsumen dalam pemilihan jenis merek provider handphone di kalangan mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 dapat ditarik kesimpulan: 1. Rentang skala variabel ekuitas merek dan variabel loyalitas konsumen untuk provider IM3 termasuk kategori tinggi. 2. Rentang skala variabel ekuitas merek dan variabel loyalitas konsumen untuk provider XL termasuk kategori tinggi. 3. IM3 mempunyai variabel ekuitas merek dan loyalitas konsumen lebih tinggi dibanding XL. 4. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara ekuitas merek dengan loyalitas merek provider IM3 pada mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 200. 5. Terdapat hubungan yang kuat antara ekuitas merek dengan loyalitas merek provider XL pada mahasiswa S1 Komunikasi Transfer Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret angkatan 2008. 6. IM3 mempunyai ekuitas merek terhadap loyalitas merek sangat kuat dibanding XL.
commit to user
86
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Saran Adanya berbagai kekurangan maupun keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Provider HP diharapkan senantiasa meningkatkan promosi dengan berbagai media, sehingga akan membentuk ekuitas merek yang kuat pada konsumen. 2. Pembentukan ekuitas merek yang baik perlu dilakukan melalui pelayanan yang memuaskan, sehingga akan berakibat pada loyalitas konsumen. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih meningkatkan penelitian dengan menambahkan sampel sebagai responden penelitian, sehingga diperoleh hasil penelitian yang jauh lebih sempurna.
commit to user