PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK POCARI SWEAT DI KOTA PADANG Fandy Kurnia1 , Yulihar Mukhtar2 , Lindawati2 1 Department of Management , Faculty of Economics, University of Bung Hatta 2 Lecturer Department of Management , Faculty of Economics, University of Bung Hatta E - mail :
[email protected] Pembimbing 1 :
[email protected] Pembimbing 2 :
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the effect of brand equity on customer loyalty in Product Pocari Sweat In Padang . The sample in this study is the consumer who consumes the product beverage Pocari Sweat In Padang totaling 100 respondents . The sampling technique was purposive sampling . The type of data used is primary data through questionnaires . Data analysis method used is multiple linear regression analysis . Hypothesis testing using t-test statistical test to prove the effect of independent variables on the dependent variable partially or individual. The results of this study found that brand awareness , brand associations and brand loyalty and significant positive effect on customer loyalty to the product of Pocari Sweat in padang city while the perceived quality is not positive and significant effect on customer loyalty to the product of Pocari Sweat in the padang city. Keywords : brand awareness, brand associations, perceived quality, brand loyalty, customer loyalty PENDAHULUAN
untuk memenuhi kebutuhannya dengan
Latar Belakang Masalah
produk yang diiklankan, jadi disini tampak
Pocari Sweat merupakan minuman kesehatan
yang
diproduksi
perusahaan
farmasi
hubungan positif antara sikap terhadap
oleh
iklan dengan sikap terhadap produk yang
Otsuka
(Filipina)
diiklankan (Mowen and Minor,2002).
Incorporated
(OPPI).
Setiap iklan terdapat bermacam-macam
Pocari Sweat merupakan pelopor dari
tanda seperti symbol dan kata-kata yang
produk minuman isotonik Indonesia.
dapat menimbulkan kesan tersendiri di
Pharmaceutical
Iklan Pocari Sweat hadir dalam
benak konsumen, atau dengan kata lain
berbagai versi : versi boneka kayu Pinokio,
sikap
konsumen
pada
iklan
dapat
versi olah raga, versi jumping dan versi
mencerminkan penilaian citra merk dari
bangun tidur (youtube). Saat konsumen
produk yang diiklankan (Aaker,1997).
menyaksikan iklan yang ditayangkan dan
Sikap konsumen pada merek memiliki efek
timbul rasa tertarik di benak konsumen
terhadap citra merek (Low dan Lamb,
maka akan timbul keinginan konsumen
2000), dimana citra merek suatu produk 1
juga ditentukan oleh sikap konsumen pada
ketiga minuman isotonik berupa Pocari
merek suatu produk, apakah sikap itu
Sweat, mizone dan vita zone ditemukan
positif ataupun negatif. Sikap terhadap
bahwa hanya pada produk minuman
suatu
isotonik
merek
memperbesar
yang
positif
kemungkinan
akan
Pocari
Sweat
yang
terjadi
konsumen
penurunan paling kecil diantara 2 produk
untuk memilih merek suatu produk tertentu
minuman lainnya, ini menunjukkan bahwa
(Rossiter
minuman
and
Percy,1987
dalam
Keller,2007)
dengan
Tren Brand Value Produk Pocari Swaet Rankin Merk Brand Value Brand Value 1 Pocari 61,2 67,8 g 2012 2011 2 Mizone 53,3 63,2 Sweat 3 Vita 29,1 40,5 4 Fatigon 26,2 Zone Sumber : SWA 20 / XXVIII / 20 September – 3 Hydro Oktober Berdasarkan tabel diatas dapat
memiliki
value (nilai merek) Pocari Sweat dari tahun 2011 sebesar 67,8% menjadi 61,2% pada tahun 2012, dengan penurunan yang terjadi adalah sebesar 6,6%. Namun meski penurunan
brand
value
(nilai
merek) minuman isotonik Pocari Sweat masih berada di urutan pertama dalam tren brand value merek minuman isotonik. untuk
minuman
isotonik
Mizone terjadi penurunan brand value sebesar 9.9% dari tahun 2011 ke tahun 2012, dan untuk brand value Vita Zone juga terjadi penurunan sebesar 11,4%. Sementara untuk Fatigon Hydro terjadi peningkatan brand value sebesar 26,2%. Fenomena
diatas
menunjukkan
meski terjadi penurunan brand value pada
2
produk
minuman
lainnya.
Sementara untuk minuman Fatigon Hydro merupakan minuman isotonik yang baru muncul dipasaran dan berada di urutan ke 4 dalam tren brand value minuman isotonic dan juga tidak memiliki brand value pada tahun 2011. Berdasarkan survey pendahuluan
dijelaskan bahwa terjadi penurunan brand
Sementara
Sweat
pelanggan yang cukup loyal dibandingkan Tabel 1
terjadi
Pocari
diperoleh data penjualan produk pocari Sweat
bulan Februari – April 2013 di
Minimarket Zahra Jati Sebagai berikut : Tabel 2 Daftar Penjualan Produk Pocari Sweat Berdasarkan Kemasan Februari – April 2013 Kemasan Bulan Harga /Pcs Februari Maret April Kaleng 4300 22 18 34 330 ml Btl 350 ml 28 23 60 4.300 Btl 500 ml 15 24 27 5.500 Btl 2 Liter 8 6 5 13.900 Sumber : Minimarket Zahra, Jl. Perintis Kemerdekaan Jati, 2013
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwasanya terjadi fluktuasi peningkatan dan penurunan penjualan untuk beberapa ukuran produk pocari sweat, dimana fluktuasi penurunan dan peningkatan penjualan tidak terlalu drastis setiap
bulannya.
Hal
ini
disebabkan
pelanggan yang membeli produk pocari
2
sweat adalah pelanggan yang melakukan pembelian berulang secara teratur, dimana pelanggan disini adalah pelanggan yang telah sering berkunjung dan membeli minuman pocari sweat, dan pelanggan ini merupakan pelanggan yang kebal dari tarikan pesaing minuman isotonik lainnya, ini dibuktikan dengan seringnya mereka berkunjung dan mencari produk pocari
Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh kesadaran merek terhadap loyalitas pelanggan ? 2. Bagaimana pengaruh asosiasi merek terhadap loyalitas pelanggan ? 3. Bagaimana pengaruh persepsi kualitas terhadap loyalitas pelanggan ? 4. Bagaimana pengaruh loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan ?
sweat dan tidak mau menggantinya dengan produk lain.
LANDASAN TEORI
Membangun ekuitas merek yang
Loyalitas Pelanggan
kuat adalah isu utama bagi pihak top manajemen
karena
hal
tersebut
Menurut loyalitas
menentukan nilai dari sebuah perusahaan.
pelanggan
(Kotler
untuk
dan
Keller,
2007),
Hurriyati
(2005:129)
pelanggan
adalah
komitmen
bertahan
secara
mendalam
berlangganan
kembali
atau
mendefisinisikan ekuitas merek sebagai
melakukan pembelian ulang produk/jasa
nilai tambah yang diberikan kepada
terpilih secara konsisten di masa yang akan
produk dan jasa. Yang menjadi dasar
datang, meskipun pengaruh situasi dan
dalam ekuitas merek adalah, kesadaran
usaha-usaha
merek, persepsi kualitas serta asosiasi
potensi untuk menyebabkan perubahan
merek. Semakin kuat ekuitas merek suatu
perilaku.
pemasaran
mempunyai
produk, maka akan semakin kuat pula
Pelanggan yang loyal merupakan
daya tariknya bagi konsumen untuk
aset penting bagi perusahaan, hal ini dapat
membeli
pada
dilihat dari karakteristik yang dimilikinya,
akhirnya akan memberikan keuntungan
sebagaimana diungkapkan oleh Griffin
yang terus meningkat kepada perusahaan
(2005:31) pelanggan yang loyal memiliki
(Durianto, dkk 2004).
karakteristik sebagai berikut:
produk
tersebut
dan
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Produk Pocari Sweat Di Kota Padang”.
1. Melakukan
pembelian
secara
teratur atau pembelian ulang. 2. Membeli diluar lini produk atau jasa (pembelian antar lini produk). 3. Merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain. 3
4. Menunjukkan kekebalan dari daya
Kerangka Pemikiran
tarik produk atau jasa sejenis, atau dengan kata lain tidak mudah
Kesadaran Merek (X1)
terpengaruh oleh tarikan pesaing. Asosiasi Merek (X2)
Ekuitas Merek Suatu Produk (Brand Equity Product) Gambar 1 Konsep Brand Equity
Loyalitas Pelanggan (Y)
Persepsi Kualitas (X3) Loyalitas merek (X4)
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dan Sampel Sumber : Aaker (1991) dalam Durianto, Sugiharto, Sitinjak (2001:5
Populasinya
seluruh
konsumen
yang mengkonsumsi minuman produk
Hipotesis
Pocari Sweat Di Kota Padang. Penentuan
Hl : kesadaran merek berpengaruh positif
jumlah
sampel
menurut
Sekaran
terhadap loyalitas pelanggan pada
(2000:277), dalam penelitian multivariat
produk Pocari Sweat Di Kota Padang
(termasuk
analisis
regresi
berganda),
H2 : Asosiasi merek berpengaruh positif
ukuran sampel sebaiknya beberapa kali
terhadap loyalitas pelanggan pada
(lebih disukai 10 kali atau lebih) lebih
produk Pocari Sweat Di Kota Padang
besar dari jumlah variabel dalam studi.
H3 : Persepsi kualitas berpengaruh positif
Dengan demikian sampel minimal untuk
terhadap loyalitas pelanggan pada
untuk penelitian ini yang memiliki 4
produk Pocari Sweat Di Kota Padang
variabel bebas
dan 1 variabel terikat
H4 : loyalitas merek berpengaruh positif
adalah 5 x 20 = 100 orang. Dalam
terhadap loyalitas pelanggan pada
penelitian ini akan digunakan jumlah
produk Pocari Sweat Di Kota Padang
sampel sebesar 100 responden. Untuk mendapatkan estimasi dan interpretasi yang baik dari penelitian ini maka yang diteliti minimal sebanyak 100 respoden.
4
Teknik Pengambilan Sampel
2. Variabel independent
Dalam penelitian ini teknik yang
Variabel independent dalam penelitian
digunakan dalam pengambilan sampel
ini terdiri atas :
adalah purposive sampling (Sugiyono,
1. Kesadaran
merek
(X1),
2003:85). Dalam penelitian ini yang
menunjukkan
kesanggupan
menjadi sampel dari populasi diatas adalah
konsumen untuk
konsumen yang mengkonsumsi minuman
mengingat kembali bahwa suatu
produk Pocari Sweat Di Kota Padang
merek
dengan kriteria berumur > 17 tahun karena
kategori produk tertentu. Adapun
responden dipandang untuk dapat mengisi
indikatornya
kuesioner dengan baik dan benar, pernah
(2009:40) adalah tidak menyadari
mengkonsumsi minuman Pocari Sweat
merek,
minimal 3 kali.
pengingatan
mengenali atau
merupakan
bagian
menurut
dari
Rangkuti
pengenalan
merek,
kembali
terhadap
merek, puncak pikiran. Variabel
Penelitian
Dan
Defenisi
Operasional 1. Variabel Dependen
2. Asosiasi
merek
(X2),
yang
mencerminkan
pencitraan
suatu
gaya
manfaat,
hidup,
atribut
Loyalitas pelanggan mengacu pada
produk, geografis, harga, pesaing,
rasa
selebritis
puas
pelanggan
untuk
dan lainnya. Adapun
menggunakan produk atau jasa
indiaktornya
secara
2001:70) adalah atribut produk,
berkelanjutan
terhadap
menurut
barang atau jasa yang ditawarkan.
harga
Variabel
hidup/kepribadian
ini
di
ukur
dengan
indikator yang didasarkan kepada pendapat Griffin (2005:31) yaitu:
(Durinto,
relatif,
gaya pengguna
produk serta kelas produk. 3. Persepsi
kualitas
(X3),
adalah
a. Melakukan pembelian secara
kesan atau persepsi konsumen atas
teratur atau pembelian ulang
kualitas suatu merek, baik dari segi
b. Membeli antar lini produk dan
produk, pelayanan, maupun kinerja
jasa, c. Merekomendasikan produk dan jasa kepada orang lain d. Menunjukkan kekebalan dari
karyawan. menurut
Adapun Aaker
indikatornya
(1996)
dalam
Rangkuti (2009:41) adalah : alasan untuk membeli, diferensiasi posisi,
daya tarik produk sejenis dari
harga
pesaing.
distribusi, dan perluasan merek
optimum,
minat
saluran
5
4. Loyalitas merek (X4), merupakan tingkat
keterikatan
Metode Analisa Data
konsumen
Metode
analisa
data
dalam
terhadap sebuah merek. Mencakup
penelitian ini berupa uji asumsi klasik
perasaan suka atau setia atas suatu
yang terdiri dari uji Multikolinearitas, uji
merek walaupun kompetitor lain
normalitas serta uji heterosekdastisitas,
menawarkan karakteristik produk
selanjutnya juga menggunakan analisa
yang
Adapun
regresi
menurut
Determinasi ( R² ) dan uji Uji Statistik F
lebih
unggul.
indikatornya (Rangkuti,2009:61) pembeli
yang
adalah
:
berpindah-pindah
linear
sementara
berganda,
untuk
Koefisien
pengujian
hipotesis
menggunakan Uji T-tes Statistik.
merek, pembeli yang puas/bersifat kebiasaan,
pembeli
yang
puas
dengan biaya peralihan, pembeli
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden
yang menyukai merek, pembeli yang setia
Berdasarkan dari hasil penelitian saya
responden
yang
paling
banyak
berumur 23-28 tahun sebanyak 46% adalah Uji Instrumen Penelitian
responden terbesar dan yang paling sedikit
Uji Validitas
adalah responden berumur >40 tahun
Menurut Malhotra (1993) bila nilai
sebanyak 6%. Berjenis kelamin seimbang
corrected item to total correlation suatu
antara pria dan wanita yaitu masing
butir pertanyaan berada diatas 0,30 maka
masing
butir
dinyatakan
pekerjaan wiraswasta dan berpenghasilan
valid,dan bila nilai corrected item to total
di antara Rp 1.000.001- Rp 2.000.000
correlation berada dibawah atau kurang
sebanyak 28%.
pertanyaan
tersebut
sebanyak
50%.
Mempunyai
dari 0,30 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
Pengujian Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
Uji Reliabilitas
a) Uji Validitas
Menurut Nunnally (1978) dalam Ghozali
(2005)
Suatu
konstruk
Berdasarkan hasil penelitian dapat
atau
dilihat bahwa 8 butir item pertanyaan
variabel dikatakan reliabel, jika nilai
untuk kesadaran merek 1 diantaranya tidak
cronbach alpha > 0,60.
valid sehingga dikeluarkan, sementara untuk asosiasi merek valid seluruhnya. Kemudian 10 butir item pertanyaan untuk 6
persepsi kualitas 3 diantaranya tidak valid
kenormalan
sehingga dikeluarkan, setelah itu 10 butir
statistik parametrik dapat dilakukan untuk
item pertanyaan untuk loyalitas merek 2
membuktikan kebenaran hipotesis yang
diantaranya
telah diajukan dalam penelitian ini.
tidak
valid
sehingga
data
sehingga
pengujian
dikeluarkan, selanjutnya dari 8 butir item pertanyaan untuk loyalitas pelanggan 1
Uji Asumsi Klasik
diantaranya
Uji Multikolinearitas
tidak
valid
sehingga
dikeluarkan.
Dari hasil analisis, didapat empat variabel
(independent)
dalam
penelitian ini nilai VIF-nya di bawah 10
Uji Reliabilitas
nilai
bebas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas
dan tolerance nya mendekati 1. Ini berarti
cronbach
bahwa
alpha
untuk
seluruh
tidak
terjadi
multikolinearitas
variabel yang digunakan yang terdiri dari
antara variabel bebas tersebut. Dengan
kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi
demikian,
kualitas, loyalitas merek dan loyalitas
variabel-variabel
pelanggan adalah besar dari 0.60 dan ini
berupa kesadaran merek, asosiasi merek,
menunjukkan
persepsi kualitas, loyalitas merek tersebut
seluruh
variabel
yang
dapat
disimpulkan bebas
digunakan dinyatakan reliabel atau handal
memenuhi
seperti
tentang multikolinearitas.
yang
dikemukakan
Nunnally
persyaratan
bahwa
(independent)
asumsi
klasik
(1978) dalam Ghozali (2005). Dengan kata lain, semua instrument pernyataan yang
Uji Heteroskedastisitas
dipergunakan memiliki kestabilan dan konsistensi
dalam
mengukur
masing-
masing variabel penelitian.
Dari hasil uji hetersokedastisitas yang dilakukan terhadap penelitian ini diperoleh terlihat bahwa tidak pola
yang
menyebar,
c). Uji Normalitas
jelas, maka
yaitu
terdapat
titik-titiknya
diindikasikan
tidak
Dengan pengujian One Sample
terdapat masalah heteroskedastisitas. Jadi
Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui
dapat disimpulkan model regresi tidak
bahwa
mengandung adanya heteroskedastisitas.
data
kuesioner
yang
penulis
kumpulkan berdistribusi normal. Hasil ini dapat dilihat dari Asymp.Sig. (2-tailed)
Pembahasan
seluruh variabel besar dari 0,05. Ini
linear Berganda
Hasil
Analisa
Regresi
menunjukkan bahwa secara umum data
Untuk melihat pengaruh ekuitas
yang ditemukan sudah memenuhi asumsi
merek terhadap loyalitas pelanggan pada 7
produk pocari sweat di kota Padang, maka
bantuan program SPSS 15.0 dapat dilihat
digunakan analisa regresi linear berganda.
rangkuman hasil empiris penelitian sebagai
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
berikut
:
Tabel 10 Hasil Analisa Regresi Variabel Bebas
Koefisien Regresi
Keterangan
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan
Signifikan
Konstanta 0,711 Kesadaran merek (X1) 0,258 Asosiasi merek (X2) 0,306 Persepsi kualitas (X3) 0,141 Loyalitas merek (X4) 0,128 F 38,546 R Square 0,619 Sumber : Data Olahan SPSS, 2013 Dari data diatas dapat dibuat
0,001 0,000 0,098 0,035 0.000
Diterima Diterima Ditolak Diterima -
keterangan uji signifikansi simultan /
persamaan regresi linear berganda sebagai
bersama-sama
berikut :
menghasilkan nilai
Y =
Keputusan Hipotesis
(uji
statistik
F)
F hitung sebesar
0,711 + 0,258 X1 + 0,306 X2 +
38,546 dengan tingkat signifikansi 0,000
0,141 X3 + 0,128 X4
karena probabilitasnya signifikansi jauh lebih kecil dari sig kecil dari 0,05, maka
Uji Koefisien Determinasi (R Square)
dapat dikatakan bahwa kesadaran merek,
Dari hasil pengolahan data (data
asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas
Primer) diperoleh hasil penelitian bahwa R
merek secara bersama-sama berpengaruh
square adalah sebesar 0.619 hal ini berarti
terhadap loyalitas pelanggan pada produk
61,9% dari loyalitas pelanggan pada
pocari sweat di kota Padang.
produk pocari sweat di kota Padang yang dapat dijelaskan oleh kesadaran merek,
Hasil
asosiasi merek, persepsi kualitas, loyalitas
Pembahasan
merek sedangkan sisanya sebesar 38,1%
Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
Loyalitas Pelanggan
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengujian
Hipotesis
dan
Besaran koefisien regresi variabel kesadaran merek adalah 0,258 dan nilai
Uji Simultan Dengan F-Test (Anova) Dimana
setelah
dilakukan
penganalisaan dengan SPSS diperoleh
signifikansi
untuk
kesadaran
merek
diperoleh sebesar 0,001 sedangkan dalam pengujian
tingkat
kesalahan
yang
8
digunakan
adalah
signifikansi lebih
0,05
berarti
nilai
asosiasi yang diharapkan oleh perusahaan,
kecil dari alpha 0,05.
menciptakan familiarity konsumen pada
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
merek,
bahwa
berpengaruh
kepada konsumennya, sehingga akhirnya
positif dan signifikan terhadap loyalitas
akan membuat konsumen loyal terhadap
pelanggan pada produk pocari sweat di
produk yang disadari mereknya.
kesadaran
merek
kota Padang. hasil
pengujian
hipotesis
pertama
dapat
bahwa
kesadaran
merek
disimpulkan berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap loyalitas pelanggan pada produk pocari sweat di kota Padang. Hal ini mengindikasikan kemampuan konsumen untuk tidak menyadari merek, pengenalan merek,
pengingatan
merek
serta
ditawarkan
kembali
puncak
perusahaan
terhadap
pikiran yang
yang menjual
produk pocari sweat di kota Padang sesuai dengan yang diinginkan konsumennya. Kesadaran
merek
merupakan
elemen ekuitas yang sangat penting bagi perusahaan karena kesadaran merek dapat berpengaruh secara langsung terhadap ekuitas
merek.
Apabila
kesadaran
konsumen terhadap merek rendah, maka dapat dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga akan rendah. Kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli
menunjukkan
komitmen
Hasil penelitian ini juga konsisten
Berdasarkan terhadap
dan
untuk
mengenali,
mengingat
kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto, dkk 2001:54).
Kesadaran merek dapat
membantu mengkaitkan merek dengan
dengan hasil penelitian Rofiq, dkk (2009), Alghofari, dkk (2009), Alyasa, dkk (2012) Pengaruh Asosiasi Merek Terhadap loyalitas Pelanggan Besaran koefisien regresi variabel asosiasi merek adalah 0,306 dan nilai signifikansi untuk asosiasi merek diperoleh sebesar 0,000 sedangkan dalam pengujian tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 berarti nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan analisis di atas disimpulkan bahwa asosisi merek berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap loyalitas pelanggan pada produk pocari sweat di kota Padang. Berdasarkan terhadap
hasil
pengujian
hipotesis
kedua
dapat
disimpulkan
bahwa
asosiasi
merek
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap loyalitas pelanggan pada produk pocari sweat di kota Padang. Hal ini mengindikasikan atribut produk, harga relatif, gaya hidup/kepribadian pengguna produk serta kelas produk yang ditawarkan perusahaan yang menjual produk minuman pocari sweat di kota Padang sesuai dengan
9
yang diinginkan konsumennya
signifikansi
untuk
persepsi
kualitas
Aaker (1996) seperti yang dikutip
diperoleh sebesar 0,098 sedangkan dalam
Rangkuti
mengatakan
pengujian
tingkat
asosiasi merek adalah segala hal yang
digunakan
adalah
berkaitan dengan ingatan mengenai merek.
signifikansi lebih besar dari alpha 0,05.
Konsumen
bahwa
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
merek tertentu secara fisik berbeda dari
bahwa persepsi kualitas tidak berpengaruh
merek pesaing, maka citra merek akan
positif dan signifikan terhadap loyalitas
melekat secara terus-menerus sehingga
pelanggan pada produk pocari sweat di
dapat
kota Padang.
oleh
(2009:45)
yang
beranggapan
membentuk
kesetiaan
terhadap
merek tertentu. Kaitan pada merek akan
kesalahan 0,05
Berdasarkan
berarti
hasil
nilai
pengujian
lebih kuat jika dilandaskan pada banyak
terhadap
pengalaman
disimpulkan bahwa persepsi kualitas tidak
atau
penampakan
untuk
hipotesis
yang
ketiga
mengkomunikasikannya. Asosiasi merek
berpengaruh
menjadi
keputusan-
terhadap loyalitas pelanggan pada produk
keputusan pembelian dan loyalitas merek.
pocari sweat di kota Padang. Hal ini
Asosiasi merek menciptakan nilai bagi
mengindikasikan alasan untuk membeli,
perusahaan dan para pelanggan yaitu
diferensiasi posisi, harga optimum, minat
membantu proses penyusunan informasi,
saluran distribusi, dan perluasan merek
membedakan merek tersebut dari merek
yang
lain,
produk minuman pocari sweat di kota
pijakan
dalam
membangkitkan
membeli,
menciptakan
alasan
untuk
sikap/perasaan
positif, dan memberikan landasan bagi perluasan. Hasil
positif
ditawarkan
Padang
belum
ini
konsisten
untuk
sesuai
signifikan
mendapatkan
dengan
yang
diinginkan konsumennya Persepsi
penelitian
dan
dapat
mempengaruhi
kualitas
dapat
pelanggan
dalam
dengan hasil penelitian Alyasa, dkk (2012)
pengambilan keputusan untuk membeli
dan Rofiq, dkk (2009), Sugiono (2012)
suatu produk. Kesan kualitas tidak bisa
namun
ditetapkan secara obyektif, karena kesan
tidak
konsisten
dengan
hasil
penelitian Alghofari, dkk (2009)
ini merupakan persepsi dari masingmasing individu yang sifatnya sangat
Pengaruh Persepsi Kualitas Terhadap
subyektif. Kesan kualitas merupakan suatu
Loyalitas Pelanggan
perasaan
yang
tidak
tampak
dan
Besaran koefisien regresi variabel
menyeluruh mengenai suatu merek. Akan
persepsi kualitas adalah 0,141 dan nilai
tetapi, biasanya kesan kualitas didasarkan 10
pada
dimensi-dimensi
yang
termasuk
dengan
kepuasan.
Pelanggan
bisa
dalam karakteristik produk, di mana merek
dipuaskan karena mereka mempunyai
dikaitkan dengan hal-hal seperti keandalan
harapan yang lebih rendah terhadap tingkat
dan
berbeda
kinerja suatu produk. Kesan kualitas yang
bisa
tinggi tidak identik dengan harapan-
dipuaskan karena mereka mempunyai
harapan yang tinggi. Sama halnya dengan
harapan yang lebih rendah terhadap tingkat
sikap, suatu sikap positif bisa timbul
kinerja suatu produk. Kesan kualitas yang
karena suatu produk dengan kualitas
tinggi tidak identik dengan harapan-
rendah yang sangat murah. Sebaliknya,
harapan yang tinggi. Sama halnya dengan
seseorang
sikap, suatu sikap positif bisa timbul
negatif terhadap produk berkualitas tinggi
karena suatu produk dengan kualitas
yang terlalu mahal.
rendah yang sangat murah. Sebaliknya,
Hasil
kinerja.
dengan
Kesan
kualitas
kepuasan.
seseorang
Pelanggan
mungkin
mempunyai
penelitian
ini
sikap
konsisten
sikap
dengan hasil penelitian Rofiq, namun tidak
negatif terhadap produk berkualitas tinggi
konsisten dengan hasil penelitian Alyasa,
yang terlalu mahal.
dkk (2012) juga tidak konsisten dengan
Menurut
mempunyai
mungkin
Aaker
(1996)
dalam
hasil penelitian Alghofari, dkk (2009).
Rangkuti (2009:41) kesan kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan
Pengaruh Loyalitas Merek Terhadap
kualitas atau keunggulan suatu produk atau
Loyalitas Pelanggan
jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan.
loyalitas merek adalah 0,128 dan nilai
Kesan kualitas tidak bisa ditetapkan secara
obyektif,
Besaran koefisien regresi variabel
karena
kesan
ini
signifikansi
untuk
loyalitas
merek
diperoleh sebesar 0,128 sedangkan dalam
merupakan persepsi dari masing-masing
pengujian
tingkat
individu yang sifatnya sangat subyektif.
digunakan
adalah
Kesan kualitas merupakan suatu perasaan
signifikansi lebih
yang
menyeluruh
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
suatu merek. Akan tetapi,
bahwa loyalitas merek berpengaruh positif
tidak
mengenai
tampak
dan
kesalahan 0,05
yang
berarti
nilai
kecil dari alpha 0,05.
biasanya kesan kualitas didasarkan pada
dan
dimensi-dimensi yang termasuk dalam
pelanggan pada produk pocari sweat di
karakteristik produk, di mana merek
kota Padang.
dikaitkan dengan hal-hal seperti keandalan dan
kinerja.
Kesan
kualitas
berbeda
signifikan
Berdasarkan terhadap
hipotesis
terhadap
hasil
loyalitas
pengujian
keempat
dapat 11
disimpulkan
bahwa
loyalitas
berpengaruh
positif
dan
merek
signifikan
PENUTUP Kesimpulan
terhadap loyalitas pelanggan pada produk
Dari hasil pengujian hipotesis yang
pocari sweat di kota Padang. Hal ini
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
mengindikasikan pembeli yang berpindah-
sebagai berikut:
pindah merek, pembeli yang puas/bersifat
1. Kesadaran
merek
berpengaruh
kebiasaan, pembeli yang puas dengan
positif dan signifikan terhadap
biaya peralihan, pembeli yang menyukai
loyalitas pelanggan pada produk
merek, pembeli yang setia yang diinginkan
pocari sweat di Kota Padang
perusahaan yang menjual produk minuman
2. Asosiasi merek berpengaruh positif
pocari sweat di kota Padang sesuai dengan
dan signifikan terhadap loyalitas
yang diinginkan konsumennya
pelanggan
Rangkuti (2009:60) mengatakan loyalitas
merek
adalah
ukuran
pada
produk
pocari
sweat di Kota Padang
dari
3. Persepsi kualitas tidak berpengaruh
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.
positif dan signifikan terhadap
Loyalitas merek merupakan inti dari brand
loyalitas pelanggan pada produk
equity yang menjadi gagasan sentral dalam
pocari sweat di Kota Padang
pemasaran, karena hal ini merupakan suatu
4. Loyalitas
merek
berpengaruh
ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada
positif dan signifikan terhadap
sebuah merek. Apabila loyalitas merek
loyalitas pelanggan pada produk
meningkat
pocari sweat di Kota Padang
maka
kerentaan
kelompok
pelanggan dari serangan kompetitor dapat dikurangi.
Hal
ini
merupakan
suatu
Implikasi Penelitian
indikator dari brand equity yang berkaitan
Perusahaan
yang
menjadi
dengan perolehan laba dimasa akan datang
distributor produk minuman pocari sweat
karena loyalitas merek secara langsung
di Kota Padang sebaiknya senantiasa
dapat diartikan sebagai penjualan di masa
mempertahankan
depan.
ekuitas merek berupa kesadaran merek, Hasil
penelitian
ini
konsisten
dan
meningkatkan
asosiasi merek dan loyalitas merek karena
dengan hasil penelitian Sugiono (2012),
faktor
Alyasa, dkk (2012), Rofiq, dkk (2009)
pelanggan dalam mengkonsumsi produk
namun
pocari sweat di kota Padang. Sementara
tidak
konsisten
dengan
penelitian Alghofari, dkk (2009)
hasil
ini
mempengaruhi
loyalitas
untuk persepsi kualitas diharapkan untuk dapat dipertimbangkan lagi agar di masa 12
mendatang juga mempengaruhi loyalitas
merek pocari sweat serta ketika
pelanggan.
konsumen
mengingat
minuman
isotonik maka merek yang diingat adalah minuman isotonik
Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian yang ditemukan dalam proses pengujian hipotesis belum
merek
pocari sweat 2. Untuk
meningkatkan
variabel
sempurna, adanya beberapa keterbatasan
asosiasi merek maka disarankan
dalam
ini
kepada distributor produk minuman
mempengaruhi hasil yang ditemukan yaitu:
pocari sweat di Kota Padang
1.
pembuatan
penelitian
Penelitian ini hanya menganalisis
memperhatikan penetapan harga
ekuitas
minuman isotonik
merek, jadi
untuk
peneliti
disarankan agar
sweat yang harus lebih murah
dapat menambah variabel lainnya
dibanding minuman isotonik lain
yang
dan disesuaikan untuk pembelian
dapat
mendalam
berikutnya
menjelaskan tentang
lebih
loyalitas
pelanggan. 2.
merek pocari
ukuran besar atau kecil. 3. Untuk
meningkatkan
variabel
Masih sedikit jumlah responden
persepsi kualitas, maka disarankan
yang dijadikan sampel sehingga
kepada distributor produk minuman
hasil
yang
penelitian
ditemukan
dalam
pocari sweat di Kota Padang
memiliki
tingkat
memperhatikan kinerja produk dan
ini
keakuratan yang lemah.
bentuk/rancangan
serta
desain
sesuai dengan yang diinginkan Saran
konsumennya. Berdasarkan
diperoleh
di
kesimpulan untuk
4. Untuk
meningkatkan
variabel
dapat
loyalitas merek, maka disarankan
meningkatkan loyalitas pelanggan, maka
kepada distributor produk minuman
disarankan sebagai berikut:
pocari sweat di Kota Padang
1. Untuk
atas,
yang
meningkatkan
variabel
memperhatikan
kesadaran merek, maka disarankan
symbol
yang
digunakan.
kepada distributor produk pocari sweat
di
memperhatikan
Kota
Padang
iklan
minuman
isotonik merek pocari sweat yang harus mampu mengingatkan akan
DAFTAR PUSTAKA
Alma,
Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta. 13
Alghofari, Ahmad Kholid, Indah Pratiwi, Purbosari Yudha Astuti. 2009. Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Pembentukan Customer Loyalty Pada Jenis Merek Pasta Gigi Dengan Analisis SEM (Structural Equation Modelling) (Studi Kasus: Mahasiswa UMS). Simposium Nasional RAPI VIII 2009, ISSN: 1412-9612. Alyasa, Fariz Hadi dan Nunik Kusnilawati. 2012. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Sepeda Motor Kawasaki Ninja (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Semarang). Jurnal Mahasiswa Q-MAN, Volume 1, No. 3, Mei 2012, halaman 1-14 Astuti, Sri Wahjuni dan Cahyadi, I Gde. 2007. “Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda.” Majalah Ekonomi, Tahun XVII, No.2 Agustus 2007. Durianto, Darmadi, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Imam 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty How To earn it, How To Keep It I” Mc. Graw Hill, Kentucky. Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty : Menumbuhkan & Mempertahankan Kesetiaan pelanggan. Jakarta : Erlangga.
Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Jakarta : Erlangga. Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung : Alfabeta. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan Jilid 1 & 2. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Penerbit PT Indeks. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1 & 2 Penerbit : Erlangga Low, G.S dan Lamb, Ch.W. 2000, "The measurement and dimensionality of brand association", Journal of Product and Brand Management, Vol. 9 No.6, pp.350-68 Malhotra K. N. 1933. Marketing Research an Applied Orientation, Second Edition Prentice Hall International Inc. New Jersey Mowen, John C dan Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Ed. 5, Jakarta : Erlangga Palupi, Dyah Hasto. 2009. ”Merek-Merek di Puncak Ekuitas.” SWA, No.16/XXV/, 27 Juli – 5 Agustus 2009. Rangkuti, Freddy. 2009. The Power of Brands Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek plus Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
14
Richard F, Gerson. 2002. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Cetakan kedua, Jakarta: PPM Rofiq, Ainur, Nanang Suryadi, Nita Nur Faidah. 2009. Peranan Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Industri Telepon Seluler. The 3rd National Conference on Management Research, Bandung, 5 November 2009. ISSN : 2086-0390 Santoso, Singgih. 2001. Buku latihan SPSS. Edisi kedua. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Sekaran, Uma. 2000.Reserch methods for Business. New York ------------------. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku I dan II. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Tarsito, Bandung. Sugiono 2012. Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Prabayar Axis Di Pekanbaru. Jurnal Manajemen Universitas Riau. Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Alfabeta, Bandung Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi II. Jakarta: Penerbit Andi Yogyakarta
15