TESIS
PENGARUH KECERDASAN ADVERSITY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP ·KJNERJA PEJABAT DAERAH DI PEMERINTAH KABUPATENTULUNGAGUNG
AGUSPAMUNGKAS NIM. 090315137 M
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2005
TESIS
PENGARUH KECERDASAN ADVERSITY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP -"J(INERJA PEJABAT DAERAH DI PEMERINTAH .. ·"' KABUPATENTU LUNGAGUNG .
.
~
. '\
'
.
-~-' • I • ..,.'-
'/' ..,:\.
.a .
•
>
"·" '.:.
.
~ ..
"" .: ... ,..'
AGUSPAMUNGK AS NIM. 090315137 M
.
-..
~
\
•
' ..............
• r • ....
.
~,_ "~~,',,
'
'
•
........
...
1
I
.T
•
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA ;.•~ ' "···· SURABAYA _.. 2005 l
•
•• I" f
'
•
~ ~, .•/
\
'._t
• ,..
TESIS
PENGARUH KECERDASAN ADVERSITY DAN MOTIV ASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PEJABAT DAERAH DI PEMERINTAH KABUPATENTULUNGAGUNG
AGUS PAMUNGKAS NIM. 090315137 M
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2005
PENGARUH KECERDASAN ADVERSITY DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA PEJABAT DAERAH DI PEMERINTAH KABUPATENTULUNGAGUNG
TESIS Untuk memperoleh Gelar Magistea· dalam Program Studi Ilmu Pengembangan Somber Daya Manusia pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga
Oleh: AGUS PAMUNGKAS NIM. 090315137 M
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2005 Tangga124 Agustus 2005
l1l
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL
. HARYONO SUYONO, MA, PhD.
PEMBIMBING ,
Mengetahui : ~d.U:'en,~embangan
SDM Airlangga
~~~i!J.DlQI'a
PhD.
iv
Telah diuji pada Tanggal 24 Agustus 2005 PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua
Prof. Dr. Soedjono Abiprodjo , SE
Anggota
1. Dr. H. Hariadi Soeparto, dr. DOR, MSc
2. Dr. Sunarjo, dr, MS, MSc 3. Dr. Suryanto, Drs. MSi 4. Drs. Yusuf Irianto, M.Com
v
UCAPAN TERiMA KASIH
Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas jalan, arah, nikmat dan segala pertolongan yang selalu diberikanNya hingga tesis ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian tesis ini tidak terlepas bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besamya kepada: I. Prof Dr. Med Puruhito dr. SpBTKV, selaku Rektor Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program magister di Program Pascasarjana Universitas Airlangga. 2. Kepala Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan BAPPENAS, Dr. Ir. Dedy S. Priatna, MSc, yang telah memberikan kesempatan serta beasiswa hingga pendidikan ini bisa terselesaikan.
3. Direktur Program Pascasarjana Unversitas Airlangga Prof Dr. H. Muhammad Amin dr. SpP(K) beserta seluruh staf Program Pascasarjana atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bisa menyelesaikan program magister. 4. Bapak Prof H. Haryono Suyono, MA, PhD. dan sekaligus sebagai Ketua Program Studi llmu Pengembangan Somber Daya Manusia, yang dengan sabar dan bijak memberikan bimbingan tesis maupun petuah. 5. Bapak Dr. Suryanto, Drs, MSi yang telah berkenan meluangkan waktu dan dengan sabar memberikan ide, bimbingan dan kritikan dari awal penyusunan tesis hingga final. 6. Bapak Dr. Sunarjo, dr, MS, MSc, sebagai wakil ketua program studi beserta seluruh dosen pengajar dari awal pendidikan hingga selesai. 7. Bapak Ir. Heru Thahjono, MM, sebagai Bupati Tulungagung atas ijin dan segala kemudahan hingga pendidikan ini bisa selesai.
8. Bapak Drs. Maryoto Birowo, MM, Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung saat saya akan mengikuti program, yang telah mendorong dan mengarahkan pendidikan magister ilmu pengembangan SDM di Surabaya. 9. Bapak Ir. Indra Fauzy, MM, Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung saat ini, yang telah memberikan kesempatan dan izinnya untuk menyelesaikan pendidikan. 10. Bapak Drs. R. Purnomo, MSi, sebagai Kepala BKD yang telah memfasilitasi untuk mengikuti program sharing pendidikan magister ini. Dan juga Bapak Drs Siswo, sebagai Kepala Bidang Diklat beserta staf (Pak Slamet, MbakTutik dan Heri) yang telah membantu segala macam urusan. 11. Bapak Drs. Yusuf Irianto, Mcom dan isteri yang telah memberi dorongan dan masukan-masukan selama menempuh·perkuliahan.
vi
12. Staf Pusbindiklatren Bappenas, antara lain Ibu Pin, lbu Nunik, Bapak Sukranto dan yang lainnya yang dengan tertib mengirim beasiswa tepat waktu, membantu kelancaran administrasi serta selalu menjawab pertanyaunpertanyaan saat diperlukan. 13. Seluruh unsur pimpinan dan stafBappeda Kabupaten Tulungagung. 14. Rekan-rekan PSDM angkatan 2003, terutama Ridwan, Arif, Asmadi, Erawati, Sidiq, Barir, Isnaini, Cuk, Widi, Wahyudi, bu Tari, pa Sam, Taufik, Tanti, Nur, Putu, Tri, Puti, Anita dan mba Karti atas diskusi, bagi cerita, motivasi dan bantuannya selama pendidikan. 15. Rekan-rekan PSDM angkatan 2004, terutama widada, rahmad, dll atas diskusi dan bagi ceritanya, semoga komunikasi jalan terns lewat sekretariat. 16. Staf sekretariat PSDM yang se1alu membantu ke1ancaran selama pendidikan om Lukman, om Tino dan mbak Ira. 17. Mbak Adhriani dan Mas Dani, dan seluruh staf tata usaha Program Pascasmjana Universitas Airlangga yang telah memberikan bantuannya. 18. Seluruh Staf Ruang Baca Pascasmjana, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Kampus 8 Universitas Airlangga atas bantuannya dalam melengkapi referensi penelitian. 19. Bapak Lis dan lbu Halimah yang telah memberikan tempat selama pendidikan serta komunitas Gebang Lor 18 Surabaya. 20. Kepada Bapak dan lbu saya, Sumarsani dan Sri Kaniati yang tiada putus dan Ielah mendo' akan dan membanggakan anaknya sehingga semua letih dan perjalanan ini bisa terlampaui, tanpa beliau semuanya tak akan mungkin terlalui. 21. Terakhir buat istri dan anakku yang tercinta Kusmiyati dan Prisma Nur Shiddiq atas do'a, kesabaran dan limpahan kasih sayang yang membuat semangat tiada berbatas untuk menyelesaikan pendidikan dari awal hingga selesai. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan memberikan limpahan rahmat serta mendapat balasan yang tiada terhingga kepada mereka semua. Amiiin.
Vll
RINGKASAN
Pengaruh kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung Agus Pamungkas Penilaian kinerja pejabat daerah yang fokus pada ~fektivitas dan efisensi pelaksanaan kegiatan/ program/ kebijakan adalah makin penting di era good governance. Berbagai karakteristik pribadi yang dibawa pejabat daerah sangat mempengaruhi basil penilain tersebut. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi cara pejabat daerah dalam menghadapi segala hambatan/ kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Dan juga motivasi yang dibawa ketika pajabat daerah menerima wewenang dan tanggungjawab. Pejabat daerah sebagai orang yang ditunjuk untuk melaksanakan suatu wewenang dan tanggungjawab tertentu dimaksudkan agar segala macam urusan dapat berjalan lancar dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga tampak kedudukan pejabat-pejabat tersebut sebagai unsur sentral pada Pemerintal1 Daerah memiliki posisi strategis dalam memainkan perannya. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka sangat penting dilakukan penelitian mengenai pengaruh kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pejabat daerah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis pengaruh kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pejabat daerah di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey dan jenis penelitian adalah penelitian eksplanatif (explanatory research) yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable) melalui pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat daerah, eselon II, III dan IV di Pemerintah Kabupaten Tulw1gagung dengan jumlah 741 orang. Ukuran sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah 10% populasi atau sebesar 74 orang dan dengan teknik Proporsional Stratified Random Sampling. Analisis data menggunakan model linear berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel kecerdasan adversity (X 1) dan motivasi berprestasi (X2 ) secara simultan berpengaruh terhadap variabel kinerja pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung, hal tersebut ditunjukkan basil uji hipotesis secara simultan yang menunjukkan tingkat signifikansi uji F 0.01 (p < 0.05). Pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan variabel kecerdasan adversity (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pejabat daerah dengan tingkat signifikansi variabel kecerdasan adversity sebesar 0.016 (p < 0.05). Tingkat signifikansi variabel motivasi berprestasi (X2) sebesar 0.049 (p < 0.05) menunjukkan juga bahwa variabel motivasi berprestasi mempunyai pengaruh yang signiflkan terhadap kinerja pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
viii
Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kineija pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagwtg. Variabel yang pengaruhnya lebih besar terhadap kinerja pejabat daerah adalah variabel motivasi berprestasi. Saran yang diajukan adalah penyempurnaan penelitian bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat melengkapinya dengan variabel-variabel lain wttuk menyempurnakan hasil penelitian mengenai kinerja pejabat daerah yang efektif dan efisien serta dalam lingkup yang lebih luas, terutama dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan pada semua pegawat.
IX
SUMMARY The Influence of Adversity Intelligence and Achievement Motivation on Performance of Local State Functionary at Sub-Province Of Tulungagung Agus Pamungkas The assessment of local functionary perfonnance which focus on the effectiveness and efficiency of activity/ program/ policy implementation is more important in good governance times. Various individual characteristics which brought by the local functionary influence the result of assessment. The characteristics will influence the way of local functionary in facing of all resistances/ difficulties in managing his duty. And also motivation brought by the local state functionary when he accepted the authority and responsibility. The local functionary as a person who pointed to manage certain authority and responsibility in order all kinds of duties go well and be justified. So it is clear that domicile of the local functionaries mentioned as the central element at local government have strategic position in playing his role. In relation it is very important to research concerning the influence of adv~rsity intelligence and achievement motivation of local state functionary at Sub- Province of Tulungagung. Base on the background and formula of the problem, hence this research is aim to analyze the influence of adversity intelligence and achievement motivation of local state functionary at Sub- Province ofTulungagung. This Research was explanatory research, explaining causal relationship between independent variable and dependent variable by testing the hypothesis. The population in this research is local functionary, echelon of II, III and of IV at Sub-Province ofTulungagung with 741 people. The measurement of the sample is 10% population or equal to 74 people and with Proportional Stratified Random Sampling technique. Analysis Data use multiple linear models. The research proves that adversity intelligence variable ( XI) and achievement motivation ( X2) simultaneously influence on local state functionary at Sub- Province ofTulungagung variable, it is showed by the hypothesis result on significant test F 0.001 (p<0.05) The hypothesis test partially shown that the adversity intelligence (XI) have significant influence on Local Functionary with significant level of adversity intelligence variable 0.016 (p<0.05). The significant level of achievement motivation (X2) 0.049 (p<0.05) also shown that achievement motivation have significant influence on local state functionary at Sub- Province ofTulungagung The conclusion of this research is that the adversity intelligence variable and the achievement motivation have an influence on local state functionary at Sub- Province of Tulungagung.The dominant variable which have influenced the performance of local functionary is achievement motivation variable. The suggestion of this reseach is completion of research to the next researchers by completing other variables to complete the result of local functionary effectively and efficiently in further scope, especially for the implementation in everyday duties to all apparatus.
X
ABSTRACT The Influence of Adversity Intelligence and Achievement Motivation on Performance of Local State Functionary at Sub-Province Of Tulungagung Agus Pamungkas. This research is aim to analyze the influence of adversity intelligence and achievement motivation of local state functionary at Sub-Province of Tulungagung. This Research was explanatory research, explaining causal relationship between independent variable and dependent variable by testing the hypothesis. The population in this research is local functionary, echelon of II, III and of IV at Sub-Province ofTulungagung with 741 people. The measurement of the sample is 10% population or equal to 74 people and with Proportional Stratified Random Sampling technique. Analysis Data use multiple linear models. The research proves that adversity intelligence variable ( XI) and achievement motivation ( X2) simultaneously influence on local state functionary at Sub- Province ofTulungagung variable, it is showed by the hypothesis result on significant test F 0.001 (p<0.05). The hypothesis test partially shown that the adversity intelligence (Xl) have significant influence on Local Functionary with significant level of adversity intelligence variable 0.016 (p<0.05). The significant level of achievement motivation (X2) 0.049 (p<0.05) also shown that achievement motivation have significant influence on local state functionary at Sub- Province of Tulungagung The suggestion of this reseach is completion of research to the next researchers by completing other variables to complete the result of local functionary effectively and efficiently in further scope, especially for the implementation in everyday duties to all apparatus.
Keywords: adversity intelligence, achievement motivation and performance
XI
DAFTARISI Halaman . .......... .................................. .................................. Sampul Depan n Sampul Dalam... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ......... ... ..... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. . .. Prasyarat Gelar........................... ... .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 111 Persetujuan.................. ........................... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1v Penetapan Panitia... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. v Ucapan Terima Kasih.......................... ....... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. vi Ringkasan....... .. .. . . .. . .. . .. . . . ... ... . .. ... .. . . . . ... .. ... . . . . . . .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. vn1 X S UITIITiaty. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Abstract... DAFT AR lSI.............................. .................................. ................ XII DAFT ART ABEL... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. XV DAFT AR GAMBAR............... .................................. .................... .. xvi DAFTAR LAMPIRAN. .. . . . . .. ... . . . .. . . . . . .. .. . . . . . . . . . . .. . . . . .......... .. .. . . .. . . . ... . . xvii BAD
l PENDAHULUAN ............ .......... ....... ...... ......... .. . ... .. ..... .. 1.1 Latar Belakang.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . .... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . 1.3 Tujuan Peneiitian... . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1.4 Manfaat Penelitian. .. . . . .. . . . . .. . . . . . ............ .. ... . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . .
l I 9 9 9
BAB
2 TINJAUAN PUSTAKA.................. ................................. 2 .I Peneiitian terdahulu .. ... ... ... ... ... ... . ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2.2 Kecerdasan Adversity........................ ................................. 2.2.1 Quitters, Campers, dan Climbers di Tempat Keija ... . .. .. . ... ... . 2.2 .2 Kemampuan Quitters, Campers, dan Climbers daiam Menghadapi Kesulitan .................................. .............. . 2.2.3 Quitters, Campers, dan Climbers daiam Merespon Pcrubahan ................................. ............................. . berprestasi............ .. . .. . . . . . . . . . . ......................... ... Motivasi 2.3 2.4 Kinerja....................... ............................... ...............
ll II
BAB
BAB
12 I7 19 20 22 25
HIPOTESIS DAN KONSEPTUAL 3 KERANGKA PENELITIAN ............................. ................................. . . 3.1 Kerangka Konseptuai Penelitian ...... ...... ... ... ...... ... ... ......... 3.1.1 Hubungan antara kecerdasan adversity dengan kinerja Pejabat Daerah .................................. ..... . 3 .1.2 Hubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja Pejabat Daerah..................................................................... . 3.1.3 Hubungan antara kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kineija Pejabat Daerah ................................. ................................. . . 3.2 Hipotesis....... .. . . . . . . .. . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...... .. . . . . .
35
4 METODE PENELITIAN.............. ................................... . 4.1 Rancangan Penelitian... .................................. ........... .. . . . 4.2 Lokasi dan Waktu Peneiitian... ... . .. ............................ .. . ............. 4.3 Popuiasi, Sampei, dan Teknik Sampling.......................................
40
Xll
35 36 37 38
39
40 40 40
BAB
4.4 Variabel Penelitian. .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..... .. . . . . . . . . . .......... .. 4.4.1 Klasifikasi Variabel........... ........................ . ... . . ... . . . . . .. . . .. 4.4.2 Definisi Konseptual......... .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . ..... .. . . . .. . . . . . . . . . 4.4.3 Definisi Operasional...... ........................ ... . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. 4.5 Instrumen Penelitian. .. . . . ... .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............ .. . . . . . . . . . . . ... 4.5.1 Spesifikasi lnstrumen.......... ........ .. . . .. . . . ... . . .. . . . . . . . . . . . . . . ... . . 4.5.2 Uji Feasibilitas............................................................................... 4.5.3 Validitas lnstrumen........... .......................... ..... ... . . . . . . . . . . . . . . 4.5.4 Reliabilitas Instnunen ................................................................... 4.6 Prosedur Pengambilan Data................. ........................ ....... 4.6.1 Jenis dan Swnber Data................................................................ 4.6.2 Cara Pengumpulan Data.............................................................. 4. 7 Pengolahan Data. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .... . . . . . . . . . . . .............. 4.7.1 Uji Persyaratan Linier Berganda........... .... .. . . . . .. . . . . . . . . . . ... 4.7.1.1 Uji Nonnalitas......... .. . . . . . . .. .. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.7.1.2 Uji Linearitas........................................................................... 4.7.1.3 Uji Gejala Multikolinearitas... ............................. ... ... ... ... .. 4.7.1.4 Uji Heterokedastisitas... ... . .. ..... .. . . . .................................... 4.7.1.5 Uji Autokorelasi... .......................... .................. ...... ....... 4.7.2 Analisis Regresi... ... ...... ........................ ... .... ... ... ... ... ... 4.7.3 Analisis Koefisien Detenninasi........ . ............. .. . . . . . . . . . . . . . . . . 4.7.4 Pengujian Hipotesis.......... ........... ......................... ..... ...
42 42 42 43 44 44 46 46 47 49 49 50 51 51 52 52 52 53 53 54 54 54
5 ANALISIS HASIL PENELITIAN.................................................. 5 .I Gambaran Umwn ... .. ........ .... .. ..... ... ..... ........... ... .. ...... .. .................. 5.2 Karakteristik Responden..... ...... .. .. .. ..... .. .. ........... ... .. .... .. .. ... .. .. ... .. .. 5.2.1 Pangkat/Golongan Ruang............................................................ 5 .2.2 Tingkat Pendidikan...................................................................... 5.2.3 Masa Kerja................................................................................... 5.2.4 Usia Responden............................................................................ 5.2.5 Jenis Kelamin............................................................................... 5.3 lnstrwnen Penelitian.... ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. . 5.3.1 Uji Validitas lnstnunen................................................................ 5.3 .2 Uji Reliabilitas Instrumen... ........... .... .. .. .... .. ..... .. ... .. .. .. ... .. .. ... .. .. .. 5.4 Deskripsi Hasil Penelitian....... ........ ... .. .... ... ... .. .. ... .. .... .. .. .. .. .... .. .. .. . 5 .4.1 Distribusi jawaban variabel kecerdasan adversity (X 1) ......... ..... 5.4.2 Distribusi jawaban Variabel Motivasi Berprestasi(X2)............... 5.4.3 Distribusijawaban Variabel Kinerja (Y)..................................... 5.5 Hasil Uji Persyaratan Regresi Linier Berganda ... ... .. . . .. .. . .. . .. . 5.5.1 Hasil Uji Normalitas... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. . ... ... .. ... . . . .. 5.5 .2 Hasil Uji Linearitas.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . 5.5.3 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas...... ...... .... .. ...... .. ...... .... 5.5.4 Hasil Uji Heterokedastisitas. .. . . . . . . . . . .................. ... . . . . . . . . . . . 5.5.5 Hasil Uji Autokorelasi..... ........................ .... .. .. .. .. . .. .. .... 5.6 Hasil Analisis Regresi. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.7 Pengujian Hipotesis.... .. ... ... . . . ... ... ... . .. ... .. . . . . . . .. . . . . .. . .. . . . ... 5.7.1 Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F).................... ............ 5.7.2 Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t)............... .... . . . . . . . . . . . . . . . . .
56
xiii
56 57 57 58 58 59 59 60 60 63 66 69 71 72 74 74 74 75 75 76 76 78 78 79
BAB
6 PEMBAHASAN............................................................ 6. I 6.2
6.3
BAB
80
Pengaruh kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi terhadap 8 I kinerja pejabat daerah ................................................... . Variabei yang pengaruhnya dominan terhadap kinerja pejabat 83 daerah ............................................................................................ . Keterbatasan Penelitian...... ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84
7 PENUTUP....................................................................
85
7.1 7.2
Kesimpulan... .............. ........................ ........................ Saran... . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
85 85
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... LAMPIRAN....................................................................................
86 90
XIV
DAFTAR TABEL
Tabel4.1 Tabel4.2 Tabel4.3 Tabel4.4 Tabel5.1 Tabel5.2 Tabel5.3 Tabel 5.4 Tabel5.5 Tabel5.6 Tabel5.7 Tabel5.8 Tabel 5.9 Tabel5.10 Tabel 5.11 Tabel5.12 Tabel5.13 Tabel 5.14 Tabel5.15 Tabel5.16 Tabel5.17 Tabel 5.18 Tabel 5.19 Tabel5.20 Tabel5.21 Tabel5.22 Tabel 5.23 Tabel5.24
Penskoran quesioner dari responden Deskripsi skor untuk AQ Penskoran AQ Teknik pengumpulan data untuk setiap variabel Data responden berdasarkan pangkat/golongan ruang Data responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Data responden berdasarkan Masa Kerja Data responden berdasarkan Usia Data responden berdasarkan Jenis Kelamin Hasil uji validitas variabel kecerdasan adversity (X 1) Hasil uji validitas variabel motivasi berprestasi (X2) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Koefisien Kesepakatan dari Scott Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kineija Hasil Rating terhadap 12 instansi Frekuensi skor variabel penelitian Kategori rata-rata nilai variabel kecerdasan adversity (XI) Kategori rata-rata nilai variabel motivasi berprestasi (X2) Kategori rata-rata nilai variabel kineija (Y) Distribusi Frekuensi Variabel Kecerdasan Adversity (XI) Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi berprestasi (X2) Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja (Y) amatan atasan Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja (Y) amatan ternan se-eselon Hasil Uji Nonnalitas Hasil Uji Linearitas Uji Gejala Multikolinearitas variabel bebas Uji signifikansi Koefisien Korel&si rank Spearman Variabel Bebas Hasil Analisis Regresi
XV
44 45 45 50 57 58 58 59 59 61 62 63 64 65 65 67 67 68 68 69 71 72
73 74 74 75 76 76
DAFTA R GAMBA R
Gambar 2.1
Kerangka Pengukuran Kinerja Sektor Publik
34
Gam bar 3 .I
Kerangka Konseptual
36
XVJ
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Data Mentah Kecerdasan adversity ( uji validitas dan reliabilitas) Lampiran 2 Data Mentah Motivasi berprestasi ( uji validitas dan reliabilitas) Lampiran 3 Hasil Penilaian kinerja (uji validitas dan reliabilitas) Lampiran 4 Tabel Kontingensi Kesepakatan Lampiran 5 Harga Pe Lampiran 6 Reliability (Kecerdasan Adversity) Lampiran 7 Reliability (Motivasi berprestasi) Lampiran 8 Reliability (kinerja oleh atasan) Lampiran 9 Reliability (kinerja oleh ternan se-eselon) Lamp iran I 0 Jawaban responden terhadap kecerdasan adversity Lampiran 11 Jawaban responden terhadap motivasi berprestasi Lamp iran I2 Hasil pengamatan pegawai Lampiran 13 Data Analisis Regresi variabel kecerdasan adversity (XI) Lampiran 14 Data analisis regresi variabel motivasi berprestasi (X2) Lamp iran 15 Data analisis regresi variabel kinerja (Y) Lampiran 16 Explore kinerja (data yang disarankan dihilangkan) Lampiran 17 Uji Normalitas Lamp iran 18 Uji Linearitas Lampiran 19 Uji Multikolinearitas Lampiran 20 Uji Gejala Heteroskedastisitas Lampiran 21 Uji F dan t Regresi Lampiran 22 Blue print Lampiran 23 Kuesioner penelitian Lampiran 24 Pedoman Observasi Kinerja Pegawai Lampiran 25 Surat Keteranganmelakukan survey/reseach Lampiran 26 Hasil rating terhadap 74 subyek
XVll
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 I 00 I0 1 102 104 106 108 109 II 0 Ill 112 113 114 115 120 I22 124
BABl PENDAHULU i\N
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Teknologi yang semakin maju dan kompleks memicu ketergantWigan masyarakat kepada berbagai bentuk pelayanan berbasis teknologi yang semakin tinggi. Indonesia sebagai salah satu negara transisi dati masyarakat tradisional menuju masyarakat maju, termasuk negara yang merasakan betapa tergantungnya masyarakat pada pelayanan pemerintah yang cepat dan akurat. Mulai dari pembuatan KTP, perijinan, akte sampai pada penyediaan fasilitas umum dan sosial. Data Unit Pelayanan Terpadu Kabupaten Tulungagoog 2005, menWijukkan di talmn 2002 terdapat permohonan akte kelahiran 13.157 buah, SIUP 5.387 buah, IMB 71.236 buah; tahun 2003 permohonan akte kelahiran 12.749 buah, SIUP 5.690 buah, 1MB 56.981 buah, dan tahun 2004 permohonan akte kelahiran 15.234 buah, SIUP 5.933 buah, 1MB 81.452 buah. Berdasarkan banyaknya surat-menyurat yang dibutuhkan masyarakat tersebut menunjukkan peran Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur pelayanan kepada masyarakat masih sangat dibutuhkan. Menurut Sedarmayanti (2003:32) bahwa PNS sebagai unsur pelayan kepada masyarakat saat ini mendapat sorotan tajam dari masyarakat. Pegawai Negeri Sipil dinilai masih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan dari pada masyarakat. Rendahnya kinerja tersebut tidak terlepas dari kondisi obyektif bahwa kualitas sumber daya manusia saat ini masih rendah. Dengan demikian profesionalisme pelayanan kepada masyarakat akan masih jauh dari
1
2 tangguh dan mumpuni di bidang tugasnya serta bennoral tinggi. Hal tersebut dapat ditemukan dari laporan tahunan Badan Pengawas Kabupaten terhadap kinerja PNS dan unsur pejabat daerah dalam 5 (lima) tahun terakhir. Laporan terhadap program kerja tahunan, program non tahunan dan penanganan pengaduan masyarakat, limpahan dari gubemur dan dari media massa pada tahun 2000 ditemukan 73 kasus, tahun 2001 ditemukan 102 kasus, tahun 2002 ditemukan 79 k3sus, tahun 2003 ditemukan 92 kasus dan tahun 2004 ditemukan 76 kasus. Dari data itu berkisar 75% pelakunya adalah pejabat daerah eselon V (setingkat eselon IV sekarang) hingga eselon III (setingkat eselon II sekarang), yaitu tahun 2000 oleh 52 orang, 2001 oleh 74 orang, 2002 oleh 60 orang, 2003 oleh 70 orang, 2004 oleh 60 orang. Modus umumnya adalah penyelewengan penggunaan APBD dan wewenang (LPJ Bupati Tulungagung, 2000-2005). Kondisi obyektif tersebut tidak terlepas dari kualitas dan peran Pejabat Daerah yang ada. Bagaimanapun juga, Pejabat Daerah memiliki otoritas dan tanggungjawab, memiliki kekuatan menggerakan kehidupan Pemerintah di Daerah sekaligus memegang kendali wttuk mengarahkan sumber yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Komponen pokok rendahnya kualitas sumber daya manusta Juga akibat tingkat pendidikan yang relatif rendah. Data Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tulungagung 2005, menunjukkan PNS berpendidikan SD 2,92%, SLTP 2,71%, SLTA 45,01%, D1-D3 16,60%, S1 31,63% dan S2 1,13%. Komposisi tersebut didominasi PNS fungsional seperti guru, tenaga medis dan penyuluh sedang PNS struktural lebih memprihatinkan lagi, data
3 BKD Tahun 2000 (sebe1um otonomi daerah) PNS berpendidikan SD 13,36%, SLTP 5,92%, SLTA 53,72%, 01-03
6,86%, S1 19,40% dan S2 0,74%
(Tulungagung Dalam Angka 2005). Faktor kedua ia1ah akibat proses perekrutan PNS yang kurang transparan, penuh KKN, be1uru menjunjung tinggi asas keadi1an dan kesetaraan. Prosesnya be1um tffl"buka dan jujur berdasarkan kompetensi, keahlian, serta profesionalitas, sehingga menghasilkan PNS yang kurang berkualitas dan kurang integritas di masa datang. Tes pengetahuan umum sebagai se1eksi hanya1ah menghasilkan ketidaksesuaian antara latar belakang keah1ianlkecakapan dan tugas atau pekeijaan yang di1aksanakan (mismatch), karena be1um didasarkan atas analisis jabatan dan analisis kebutuhan pegawai (Sedarmayanti, 2003:59). Sebagai contoh penerimaan CPNS tahun 2003 dari yang mendaftar lebih dari 23.00 orang, gugur seleksi administrasi 97 orang, diterima tahap I tes pengetahuan umum 400 orang dan tidak menampakkan kese1uruhan nilai masing-masing yang didapat. Pada tahap II tes ketrampilan dan wawancara juga tidak ada suatu indikasi peni1aian terbuka. Alhasil, penentuan akhir tidak dipub1ikasikan secara terbuka dan dari 60 tenaga teknis daerah yang punya hubungan langsung dengan Pejabat Daerah; anaknya, menantunya, anak mantan pejabat/atasannya, sopirnya, anak mantanlanggota DPRD, anak Pejabat Daerah lain dan sebagainya lebih dari 30%. Dan yang ditempatkan di Bappeda ( 15 orang) belurn atas analisis kebutuhan, tapi lebih pada anggapan instansi basah sehingga menjadi pilihan penempatan pertama.
4
Berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Pejabat Daerah mempunyai kedudukan struktural tertentu sesuai Surat Keputusan, tidak terpisahkan dari efektivitas dan efisiensi sistem kerjasama di lembaga. Karena melaksanakan tugas pokok dan fungsi individu yang kurang cocok dengan kecakapannya, akan menjadi permasalahan pada menurunnya efisiensi dan efektivitas hingga kualitas pekerjaan itu sendiri. Kecakapan individu dalam mengemban tugas pokok dan fungsi berkait dengan kemampuannya untuk
menghadapi
segala
permasalahan/
tantanganl
hambatan
yang
menghadangnya. Sementara tugas pokok dan fungsi kelembagaan pasca pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 umumnya makin berat dan kompleks. Artinya seorang Pejabat Daerah memikul tugas yang makin bertambah, berat dan kompleks. Sebagaimana
dijabarkan
dalam
Rencana
Strategis
Kabupaten
Tulungagung 2002-2005, perencanaan pembangunan kabupaten diarahkan ke pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik meliputi antara lain pembangunan gedung, jalan dan jembatan. Sementara itu pembangunan non fisik meliputi pelatihan, penelitian, pendidikan, keagamaan dan kesehatan. Pada umumnya porsi dana untuk pembangunan fisik lebih besar daripada non fisik. Dari seleksi penentuan skala prioritas pun, masih banyak kegiatan yang dalam pelaksanaannya terjadi tumpang tindih, sehingga dapat mengakibatkan kerugian keuangan daerah. Artinya bahwa pertama, hal ini tidak akan mampu membangun I melakukan kegiatan yang lebih besar peningkatan karena kebocoran anggaran yang tidak p~lu. Kedua, kegiatan antar instansi saling tumpang tindih pada obyek yang sama. K~tiga, dampak kegiatan tersebut
5
mengakibatkan kegiatan fisik tidak sesuai dengan rencana dan kegiatan non fisik tidak mencapai sasaran (masing-masing instansi punya tujuan yang berbeda pada obyek yang sama). Faktor ketiga ialah akibat penilaian prestasi pegawai yang belwu dalam kerangka manajemen kinerja (peiformance management). Artinya, belum dikaitkan dengan kegiatan pemberian kompensasi (gaji dan bentuk penghargaan lainnya), pendidikan dan pelatihan, kegiatan promosi dan kegiatan perencanaan pegawai (human resource planning). Jika ditelusuri lebih lanjut faktor-faktor yang menyebabkan masih rendahnya kualitas SDM pemerintahan karena menurut pendapat umum keberhasilan manusia dipengaruhi oleh peran besar kecerdasan intelegensi atau IQ. Artinya yang memiliki kecerdasan intelektual, akademis, matematis saja yang mampu mewujudkan keberhasilan seseorang termasuk keberhasilan dalam pekerjaan. Kebanyakan institusi memanfaatkan orang-orang yang berIQ tinggi dengan memanfaatkan seleksi awal berupa tes kecerdasan intelegensi. Begitu juga harapan seleksi CPNS yang melakukan seleksi melalui tes pengetahuan umum, sebagai bagian kecerdasan intelegensi. Harapan dari perlakuan seleksi seperti ini adalah memperoleh tenaga-tenaga yang berkualitas yang dapat membangun institusi ke arab pencapaian kinerja tinggi. Walaupun IQ adalah tolak ukur dari kepintaran seseorang, IQ bukan merupakan satu-satunya indikator kesuksesan. IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.
6 Seseorang yang ber-IQ tinggi, belum tentu mutlak akan berhasil memecahkan permasalahan di dalam dunia kerja yang kompleks, tetapi perlu adanya sisi cerdas lain dari d.iri karyawan tersebut. Semua pasti mengenal orang yang mempunyai otak cemerlang namun kontribusinya kurang dibandingkan dengan orang lain yang intelektualnya lebih rendah. Daniel Goleman (2002:15) menanyakan mengapa beberapa orang yang IQ-nya tinggi mengalami kegagalan, sementara banyak yang lainnya dcngan IQ yang lebih rendah bisa berkembang pesat. Gagasan bam tentang kecerdasan tersebut dikenal dengan Emotional Quotient (EQ). EQ berorientasi kepada kecerdasan mengelola emosi manusia. Namun, seperti halnya IQ, tidak setiap orang memanfaatkan EQ dan potensinya sepenuhnya, meskipun kecakapan yang berharga itu dimiliki. Sejumlah orang memiliki IQ yang tinggi berikut segala aspek kecerdasan emosional, namun tragisnya ada yang gagal menunjukkan kemampuannya. Karena EQ tidak mempunyai tolok ukur yang sah dan metode yang jelas untuk mempelajarinya, karenanya tetap sulit dipahami. Agaknya, bukan IQ atau pun EQ yang menentukan suksesnya seseorang. Menurut Stoltz (1997:102) ada dalam kerangka berpikir yang disebutnya dengan adversity quotient (kecerdasan menghadapi tantangan). Baginya, AQ mendasari semua segi kesuksesan. Salah satu kajian menariknya adalah saat membedakan 3 jenis manusia dilihat dari ketahanan dan kemampuannya dalam mengatasi kesulitan/tantangan. Di masa depan diperlukan banyak pejabat Daeral1 yang mampu mendongkrak profesionalisme PNS di daerall hingga dapat meningkatkan
7
layanan kepada masyarakatnya. Sebagai orar..g yang diberi tugas dan wewenang memegang suatu jabatan struktural tertentu berdasarkan Surat Keputusan, Pejabat Daerah menjadi motivator dan pengendali kehidupan Pemerintah Daerah. Melekat terhadap otoritas dan tanggungjawabnya itu, seringkali Pejabat Daerah mendapat cemoohan, hujatan, sindiran hingga sanjungan dalam menjalankan tug~-tugas tersebut. Dengan segenap permasalahan pada Pejabat Daerah, itulah dilema Pejabat Daerah, yang tidak luput dari berbagai hambatan/ tantangan/ kesulitan setiap hari. Oleh karena itu perlu mempunyai keuletan untuk menghadapinya, pantang untuk menyerah. Namun hams disadari, kemampuan dalam menghadapi
hambatan/
tantangan/
kesulitan
berbeda-beda.
Dengan
mempunyai kemampuan mengubah hambatan/ tantangan/ kesulitan menjadi peluang dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu layanan Pemerintal1 Daerah. Selain
itu,
hal
penting
lainnya
adalah
motivasi
berprestasi
(achievement motivation). Karena selama bekerja motivasi kerja Pejabat Daerah mengalami perubahan sebagai hasil interaksi antara Pejabat tersebut dengan lingkungannya. Dengan mengambil suatu keputusan, maka orang memasuki situasi masalah pada motivasi kerjanya untuk berprestasi. Perilakuperilaku kerja yang menunjukkan motivasi berprestasi yang rendah antara lain asal bapak senang (ABS), asal masuk kerja (pasukan 703), asal melakukan keija (tidak memikirkan kualitas dan kepuasan atasan) dan sebagainya. Halhal seperti itu selalu ada dimana-mana di instansi pemerintah. Mungkin alasannya adalah kerja atau tidak, tekun atau tidak gajinya tetap saja.
8 Dampaknya adalah mereka tidak disiplin dan berperilaku cenderung korupsi, kolusi dan nepotisme. Keinginan yang timbul dalam diri Pejabat Daerah untuk selalu berprestasi atau biasa disebut dengan motivasi berprestasi akan mendorongnya untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pengelolaan Pemerintah Daerah yang dipimpinnya. Pejabat Daerah tersebut akan berusaha mencari cara dan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan mutu layanan Pemerintah Daeralmya. Pejabat Daerah tidak akan puas dengan apa yang dicapainya. Dalam dirinya ada keinginan untuk meningkatkan apa yang sudah dicapai. Pejabat Daerah selalu berusaha terus untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan lebih bermutu, efisien dan efektif dari sebelumnya. Dengan demikian salah satu upaya peningkatan mutu layanan Pemerintah Daerah dilakukan dengan cara peningkatan kinerja Pejabat Daerahnya. Dalam peningkatan kinerja Pejabat Daerah diperlukan beberapa kemampuan antara lain kemampuan mengubah hambatan menjadi peluang, dan motivasi berprestasi. Mengingat betapa banyaknya masalah yang saling berkaitan dan dapat mempengaruhi kinerja Pejabat Daerah, maka dalam penelitian ini masalah dibatasi dengan dua faktor yang mempengaruhi kinerja Pejabat Daerah yaitu
Adversity Quotient (kemampuan mengubah hambatan/ tantanganl kesulitan menjadi
peluang) yang selanjutnya menggunakan istilah
Kecerdasan
Adversity dan motivasi berprestasi (achievement motivation). Untuk itu maka penelitian ini adalah terfokus pada "PENGARUH KECERDASAN ADVERSITY
DAN
MOTIVASI
BERPRESTASI
TERHADAP
9
KJNERJA PEJABAT DAERAH Dl PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG".
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang tersebut di atas, maka hal-hal yang akan diteliti dalarn penelitian ini berkaitan dengan hal berikut: a. Apakah kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi secara simultan mempengaruhi kinerja Pejaba! Daerah? b. Apakah kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi secara parsial mempengaruhi kinerja Pejabat Daerah?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai barikut: a. Menganalisis pengaruh antara kecerdasan adversity dan
motivasi
berprestasi secara simultan terhadap kinerja Pejabat Daerah. b. Menganalisis pengaruh kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi secara parsial terhadap kinerja Pejabat Daerah.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Secara praktis dapat memberikan masukan bagi Pemerintah Daerah dalam urusan kepegawaian yakni saat uji kelayakan dan kepatutan terhadap seseorang calon pejabat. b. Sebagai altematif strategi terhadap upaya pengembangan SDM dalam
lO
mengoptimalkan profesionalisme Pejabat Daerah. c. Memberikan kontribusi bagi pengembangan khasanah keilmuan pada umumnya, terutama kajian pengembangan sumber daya manusia. d. Sebagai bahan infonnasi bagi para peneliti yang ingin mengembangkan penelitian yang relevan lebih lanjut.
BAB2 TINJAUA N PUSTAKA
BA82 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang kecerdasan adversity yang dilakukan Joice (2004) dengan judul "pengaruh kecerdasan adversity terhadap orentasi karir pada PT Danzas Surabaya dan Jakarta" menggunakan analisis regresi non linier logistik dengan sampel 105. Hasil uji silang menunjukkan karyawan yang ber AQ sedang ada 81 onmg, yang her AQ tinggi 24 orang dan yang berorentasi karir 37 orang, tidak berorentasi karir 68 orang. Hasil uji signifikansi yang dilakukan sebesar 0,001 yang menunjukkan suatu pengaruh. Dibandingkan dengan penelitian tersebut, penelitian ini tidak menggunakan control, origin, ownership, reach dan endurance sebagai variabel,
tetapi
lebih
pada
kecerdasan
adversity.
Sehingga
dalam
menganalisisnya tidak menonjolkan peran unsur-unsur yang ada, tetapi lebih pada hal-hal umum dari AQ yang lebih utama. Penelitian terdahulu tentang motivasi berprestasi juga pernah dilakukan oleh Kurniawan (2003) dengan judul "pengaruh kebutuhan berprestasi, desain pekeijaan dan situasi keija terhadap kineija karyawan shafa'at leveransir Probolinggo" menggunakan analisis regresi linier berganda dengan sampel 143. Hasil akhir penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara kebutuhan berprestasi, desain pekeijaan, situasi kerja terhadap kineija, baik secara simultan maupun parsial. Kontribusi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 69,6%.
11
12
Dibandingkan dengan penelitian tersebut, variabel kineija dalam penelitian ini menggunakan indikator efisiensi dan efektivitas pejabat daerah dalam dalam pelaksanaan kegiatan/ program/ kebijakan. Sedang motivasi yang dipakai adalah motivasi yang dikemukakan oleh McClelland dan Atkinson, yang fokus pada 4 hal, (l) bertanggungjawab, (2) umpan balik, (3) tugas menantang, (4) kreatif dan dengan cara terbaik
2.2 Kecerdasan Adversizy Dalam menjalankan tugas, seseorang sangat perlu melakukan langkahlangkah yang memungkinkan yang bersangkutan mengambil jalan yang paling taktis. Jalan taktis tersebut berguna untuk melakukan terobosan penting, agar kesuksesan menjadi nyata. Menurut Stoltz (1997:8) suksesnya pekerjaan dan hidup terutama ditentukan oleh Adversity Quotient (AQ). Dikatakan juga bahwa AQ berakar pada bagaimana merasakan dan menghubungkan dengan tantangan-tantangan.
Orang
yang
memiliki
AQ
lebih
tinggi
tidak
menyalahkan pihak lain atas kemunduran yang terjadi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah (Welles dalan Stoltz,l997:2). Stoltz membagi tiga kelompok manusia yang diibaratkan sedang dalam perjalanan mendaki gunung yaitu pertama, high-AQ dinamakan Climbers, kelompok yang suka mencari tantangan. Yang kedua, low-AQ dinamakan Quitters, kelompok yang melarikan diri dari tantangan. Yang ketiga, moderat-AQ dinamakan campers (Martin, 2003:55).
AQ mempunyai tiga bentuk (Stoltz,l997:9) yaitu: (l) AQ adalah suatu kerangka keija konseptual yang baru untuk memahami dan meningkatkan
13 semua segi kesuksesan; (2) AQ adalah suatu ukuran untuk mengetahui respon terhadap kesulitan; dan (3) AQ adalah serangkaian peralatan yang memiliki dasar ilmiah untuk memperbaiki respon terhadap kesulitan. Agar kesuksesan menjadi nyata maka Stoltz (1997:9) berpendapat bahwa gabungan dari ketiga unsur di atas yaitu pengetahuan barn, tolok ukur, dan peralatan yang praktis merupakan sebuah kesatuan yang lengkap untuk memahami dan memperbaiki komponen dasar meraih sukses. Secara umum ada indikator yang merupakan gejala dari kesulitan menurut Stoltz (1997: 33-34) yang diungkapkan dalam bentuk pertanyaan: Di saat yang krisis, apakah Anda bangkit untuk menghadapi tantangan secara mendalam dan menunjukkan kebesaran? Apakah Anda tidak merasa takut terhadap gangguan, tantangan dan ketidakpastian harian? Atau, ketika kesulitan menggunung, apakah Anda terperosok dalam keadaan yang kacau, semangat menurun, serta menyesuaikan nilai inti dan tujuan yang sebelumnya demikian disanjung-sanjur.g? Menyalahkan orang lain, mengeluh, mengelak tanggung jawab, menghindari risiko dan menolak untuk berubah? Tidaklah cukup untuk mencapai kesuksesan hanya dengan IQ tinggi, atau EQ tinggi. Sementara itu EQ sendiri tidak mempunyai standar pengukuran yang sah dan metode yang jelas untuk mempelajarinya. Maka, kecerdasan emosional tetap sulit untuk dipahami (Stoltz, 1997:45). Pertanyaan yang mengusik Stoltz adalah, mengapa ada orang yang kecerdasan intelektualnya (IQ-nya) tinggi serta kemampuan bergaul dan komunikasi yang mengesankan (EQ-nya juga tinggi), namun ternyata gagal untuk meraih sukses? Jawabannya, menurut Stoltz lagi, ada dalam kerangka berpikir yang disebutnya dengan Adversity Quotient (kecerdasan menghadapi tantangan). Baginya, AQ mendasari semua segi kesuksesan. Oleh Stoltz AQ diartikan
14
sebagai, ".. mampu bertahan menghadapi serta kemampuan untuk mengatasi kesulitan ... " (Stoltz,l997:50). Dalam melakukan suatu ke3iatan tidak selamanya semuanya berjalan lancar, adakalanya dihadapkan pada kegagalan, hambatan, dan kesulitan. Mortel (2000:5) mengemukakan kegagalan ialah suatu proses yang perlu dihargai. Selain itu Mortel (2000:20) juga berpendapat bahwa kegagalan hanyalah suatu pengalaman yang akan menghantar untuk mencoba berusaha lagi dengan pendekatan yang berbeda. Seiring dengan itu Maxwell (dalam Stoltz,l997:20) mengungkapkan bahwa perbedaan antara orang yang bcrprestasi biasa dengan orang yang prestasinya luar biasa adalah persepsinya tentang kegagalan serta bagaimana responnya terhadap kegagalan. Temyata ketekunan membawa kepada daya tahan. Daya tahan tersebut akan memberikan kesempatan untuk meraih sukses. Oulletle dalam Stoltz ( 1997: 86-87) mengemukakan bahwa orang yang tahan banting tidak terlalu mendcrita terhadap akibat negatif yang berasal dari kesulitan. Sifat tahan banting dalam diri manusia merujuk pada kemampuan menghadapi kondisikondisi kehidupan yang keras, suatu perasaan tentang komitmen, tantangan dan pengendalian. Senada dengan itu Wetner yang dikutip Stoltz (1997:89), mengatakan bahwa orang yang ulet adalah onmg yang mampu menyelesaikan masalahnya dan orang yang mampu memanfaatkan peluang. Orang yang mengubah kegagalannya menjadi batu loncatan mampu memandang kekeliruan atau pengalaman negatifnya sebagai bagian dari hidupnya, belajar darinya dan kemudian maju terns. Sementara itu Martin Seligmen (dalam Stoltz: 1997) menyatakan seseorang yang punya gaya penjelasan atau atribusi
15 lebih optimis dalam meramal kesukses8IUlya. Dan Albert Bandura ( dalam Stoltz: 1997) juga mengungkapkan bahwa orang yang memiliki rasa efektivitas diri bangkit kembali dari kegagalan. Mereka mendekati segala sesuatu dengan melihat bagaimana menghadapinya, bukan mencemaskan apa jadinya nanti hila keliru. Menurut Maxwell (dalam Stoltz,l997:45-69) ada tujuh kemampuan yang dibutuhkan untuk mengubah kegagalan menjadi batu loncatan yaitu: (I) para peraih prestasi pantang menyerah dan tidak jemu-jemunya mencoba karena tidak mendasarkan harga dirinya pada prestasi, (2) para peraih prestasi memandang kegagalan sebagai sementara sifatnya, (3) para peraih prestasi memandang kegagalan sebagai insiden-insiden tersendiri, (4) para peraih prestasi memiliki ekspektasi yang realistik, (5) para peraih prestasi memfokuskan perhatian pada kekuatan-kekuat8IUlya, (6) para peraih prestasi menggunakan berbagai pendekatan dalam meraih prestasinya, dan (7) para peraih prestasi mudah bangkit kembali. Merujuk berbagai penelitian terdahulu tentang kesuksesan, menurut Stoltz (1997:57) AQ dibagi ke dalam 4 komponen utama penentu kecerdasan yang disingkat CORE. Ke empat komponen tersebut merupakan penurunan dari gabungan sifat tahan banting, tempat pengendalian, keuletan, efisiensi diri dan teori atribusi (optimisme).
C=control (kendali) adalah mempertanyakan seberapa jauh seseorang merasa memiliki kendali atas suatu kesulitan yang dialami. Seseorang dengan C tinggi punya keuletan dan tekat yang tidak kenai menyerah dan relatifkebal terhadap ketidakberdayaan. Pendekatan yang dipakai lebih berdaya dan
16
proaktif, tef:,'llh dalam niat dan lincah dalam mencan penyelesaian suatu masalah.
0
'origin
dan
'ownership
(asal
usul
dan
pengakuan),
mempertanyakan siapa yang menjadi asal-usul kesulitdll serta sampai sejauh mana diakui adanya kesulitan tersebut. Orang dengan AQ rendah, menyalahkan dirinya secara destruktif serta membt:ri label negatif atas ketidakmampuan dirinya menghadapi kesulitan. Akibatnya, menjadi lwnpuh oleh rasa bersalah berlebihan, namun tidak melakukan tindakan apapun. Seseorang dengan 0 tinggi akan mempertahankan perspektif, melakukan perbaikan terns menerus dan tetap gembira I penyesalan sewajamya (origin). Dan akan lebih berorientasi pada tindakan untuk meningkatkan tanggung jawab (ownership).
R
=
reach Gangkauan) adalah mempertanyakan sampai sejauh mana
pembiaran suatu kesulitan menjangkau sisi-sisi kehidupan yang lain. Seseorang dengan R tinggi merespon kesulitan sebagai sesuatu yang spesifik dan terbatas. Artinya semakin efektif dalam menahan dan membatasi jangkauan kesulitan sehingga kesulitan tetap berada ditempatnya. Dan E = endurance (daya tahan) mempertanyakan seberapa lama diperkirakan kesulitan akan berlangsung. Seseorang dengan E tinggi merespon kesulitan dan penyebabnya sebagai sesuatu yang bersifat sementara, cepat berlalu dan kecil kemungkinan teijadi lagi. Hal ini akan meningkatkan energi, optimisme, dan kemungkinan untuk berbuat. Menurut Stoltz (1997:93) ada beberapa faktor yang diperlukan untuk mengubah kegagalan menjadi suatu peluang yaitu daya saing, kinerja,
17 pemberdayaan, pembelajaran, harapan, sikap, kesehatan emosional dan fisik, produktivitas, kreativitas, mengambil risiko, ketekunan, belajar, merangkul perubahan, dan keuletan. Stoltz (1997:52) mengemukakan bahwa seseorang yang sukses pemah mengalami hambatan yang luar hiasa
2.2.1 Quitters, Campers, dan Climbers di Tempat Kerja Quitters
bekerja
sekadar
cukup
untuk
hidup,
sedikit
memperlihatkan ambisi, semangat yang minim, dan mutu di bawah standar. Risiko yang diambil sesedikit mungkin dan biasanya tidak kreatif, kecuali ketika harus menghindari tantangan-tantangan yang besar. Quitters tid.ak banyak memberikan sumbangan yang berarti dalam pekerjaan, sehingga merupakan beban mati bagi sctiap pcrusahaan.
18
Campers
masih menunjukkan sejumlah
inisiatif,
sedikit
semangat, dan beberapa usaha. Campers akan bekerja keras dalam hal apa pun yang bisa membuat lebih aman dibandingkan dengan yang telah dimiliki. Masih mengerjakan apa yang perlu dikerjakan. Kebanyakan Campers tidak akan dengan sengaja mengambil risiko dipecat sehubungan dengan kinerjanya. Inilah bagian tersulit dan termahal dari menjadi seorang Camper. Campers mungkin tidak menggunakan seluruh kemampuannya, tetapi yang dikerjakannya cukup membuatnya tetap dipekerjakan. Apa yang terjadi secara fisik dan intelektual pada orang-orang yang terlalu lama berhenti di satu tempat? Atrofi (terhentinya pertumbuhan). Semakin lama berhenti, semakin besar atrofinya. Lamakelamaan, Campers akan kehilangan kemampuan untuk mendaki. Dan, kalau sudah mengalami atrofi, akan semakin merasa terancam oleh orang-orang yang melakukan Pendakian. Campers juga bisa kehilangan keunggulannya, menjadi semakin lamban dan lemah, dan kinerjanya terns merosot. Seiring dengan berjalannya waktu, akan sampai pada kesadaran yang sudah terlambat, bahwa dengan mencoba bertahan di satu tempat, akhirnya kehilangan tempat berpijak. Climbers menyambut baik tantangan-tantangan, dan hidup dengan pemahaman bahwa ada hal-hal yang mendesak dan harus segera dibereskan. Climbers bisa memotivasi diri sendiri, m<;miliki semangat tinggi, dan berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dari hidup. Climbers merupakan katalisator tindakan; cenderung membuat segala
19
sesuatunya terwujud.
Karena Climbers membaktikan diri pada
pertumbuhan dan belajar seumur hidup, dapat merasakan suatu ikatan kekerabatan yang erat dengan prinsip Jepang, Kaizan, atau perbaikan terus-menerus, yang dirangsang dalam banyak perusahaan. Climbers terns mencari cara-cara barn untuk bertumbuh dan berkontribusi serta bekeija dengan visi. Seringkali penuh inspirasi dan, sebagai akibatnya, menjadi pemimpin-pemimpin yang baik.
2.2.2 Kemampuan Quitters, Ca:npers, dan Climbers dalam Mengbadapi Kesulitan Quitters mempunyai kemampuan kecil atau bahkan tidak mempunyai sama sekali. Itulah yang menyebabkan berhenti. Berita baiknya adalah Quitters memang tidak ditakdirkan untuk selalu mclihat permasalahan itu dari kejauhan. Dengan bantuan, quitters dapat dibawa kembali, dan dorongan intinya untuk menghadapi bisa dinyalakan lagi. Campers mungkin telah menghadapi cukup banyak kesulitan sampai menemukan tempat berhenti dalam menghadapi permasalahan. Sayangnya, kesulitan ini jugalah yang pada akhimya mcndorong Campers
untuk
mempertimbangkan
risiko-risiko
dan
imbalan-
imbalannya, yang akhimya menghentikan pendakiannya. Campers, seperti Quitters, mempunyai ambang kemampuan yang terbatas dalam menghadapi kesulitan, dan menemukan alasan-alasan yang kuat untuk berhenti mendaki. Campers hidup dengan keyakinan bahwa setelah beberapa tahun atau setelah melakukan sejumlah usaha, hidup seharusnya relatif bebas dari kesulitan. Pengorbanan untuk pendakian memang
20
besar, tetapi demikian pula dengan imbalan yang akan diperoleh. Campers yang berkemah secara permanen harus membayar mahal sekali karena tidak akan pernah tahu atau tidak akan pemah menyelesaikan apa yang sebetulnya bisa dikeijakan. Climbers tidak asing terhadap situasi yang sulit. Kehidupannya memang menghadapi dan mengatasi arus rintangan yang tiada hentinya. Oleh karena itu, kebalikan dengan Campers dan Quitters, Climbers tidak melanjutkan pendakian justru karena kurangnya tantangan. Mendaki sama dengan berenang ke hulu. Usaha ini membutuhkan tenaga, pengorbanan, dan dedikasi yang tak putus-putusnya. Banyak Climbers mempunyai latar belakang yang suram, atau berasal dari lingkungan yang bergelimang dengan kesulitan. Climbers memahami bahwa kesulitan adalah bagian dari hidup. Jadi, menghindari kesulitan sama saja dengan menghindari kehidupan.
2.2.3 Quitters, Campers, dan Climbers dalam Merespons Perubahan Quitters menanggapi perubahan dengan reaksi yang klasik, yakni melawan atau lari. Quitters cenderung menolak perubahan dan menyabot setiap peluang keberhasilannya, atau menghindarinya dan secara aktif menjauhinya. Campers. Motivasinya adalah rasa takut dan kenyamanan, sehingga mempunyai kemampuan terbatas terhadap perubahan, terutama perubahan yang besar. Campers akan mendukung beberapa modifikasi yang dilakukan, tetapi lama-kelamaan mungkin secara aktif atau pasif
21
akan menolak perubahan-perubahan yang lebih besar. Campers yang ingin mempertahankan kenyamanan-kenyamanan yang telah diperoleh dengan susah payah serta mudahnya meramalkan dunianya, akan bersembunyi. Jika Campers secara kolektif menunjukkan sikap semacam itu, maka usaha-usaha yang mendukung suatu perubahan yang vital pun bisa kalah. Mereka mungkin akan menyambut baik, bahkan mengusulkan, vanas1-vanas1 yang dapat diterima mengenai cara melaksanakan perubahan tersebut, sepanjang perubahan itu tidak mengancam keberadaannya yang telah terkendali. Celakanya, campers secara aktif menggerogoti keberhasilan hila mengetahui ada ancaman terhadap status quo yang telah diperoleh dengan susah payah. Kadang-kadang perubahan juga membuat campers menemukan kembali kesenangan dari pendakian yang telah hilang itu. Meskipun mengalami hambatanhambatan, Campers memiliki dedikasi dan tujuan yangjelas. Climbers paling besar menyambut baik, bahkan mendorong perubahan yang positif. Tantangan yang ditawarkan oleh perubahan membuatnya berkembang pesat.
Mereka juga menyambut baik
kesempatan untuk bergerak maju dan ke atas dalam setiap usaha. Sungguh, Climbers adalah jenis orang yang bisa diandalkan untuk mewujudkan perubahan. Climbers tahu bahwa perubahan adalah kenyataan yang tidak mungkin dihindari. Ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dan memanfaatkan perubahan akan menghancurkan kemampuan seseorang untuk menghadapi kesulitan.
22
2.3 Motivasi berprestasi
Menurut teori kebutuhan untuk mencapai prestasi yang dikemukakan oleh David McCelland dalam Munandar (200 1:333) adalah bahwa seseorang mempunyai cadangan energi potensial. Artinya bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi ini akan termanfaatkan karena didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilan, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan. Dorongan yang kuat untuk berhasil, lebih mengejar prestasi pribadi daripada imbalan terhadap keberhasilan dan melakukan sesuatu lebih baik dan lebih efisien dibandingkan basil sebelumnya yang disebut kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement = nAch). McClelland (Munandar,2000:63) menemukan juga bahwa seseorang dengan dorongan prestasi yang tinggi berbeda dari orang lain dalam keinginan kuat untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik.
Mereka mencari
kesempatan-kesempatan dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawaban-jawaban terhadap masalah-masalah. Mereka yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi akan memperoleh umpan balik atas tugas pekeijaannya yang memiliki risiko yang sedang (moderate). Mereka bukan pemain judi (gambler), mereka tidak suka berhasil secara kebetulan. Tujuan-tujuan yang ditetapkan merupakan tujuan yang tidak terlalu sulit dicapai dan juga bukan tujuan yang terlalu mudah dicapai. Senada dengan yang ada di Munandar, menurut McClelland dalam
23 Winardi (2002 :21) merumuskan kebutuhan akan prestasi sebagai keinginan untuk melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Orang yang termotivasi untuk berprestasi, memiliki tiga macam ciri umum. Pertama sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat. Kedua, orang yang berprestasi tinggi juga menyukai situasi-situasi di mana kinerjanya timbul karena upaya-upayanya sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti misalnya kemujuran. Ketiga, mengidentifikasi yang berprestasi tinggi adalah yang menginginkan lebih banyak umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan dibandingkan dengan yang berprestasi rendah. Manifestasi dari motivasi berprestasi akan terlihat pada beberapa ciri perilaku seperti: (I) mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatanperbuatannya; (2) mencari umpan balik tentang perbuatannya; (3) memilih risiko yang moderat atau sedang dalam perbuatannya; dan (4) berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara barn dan kreatif Begitu juga di dalam Safaria (2004:33) ada tiga ciri utama dari individu-individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi yaitu pertama, mereka lebih memilih tugas-tugas yang menantang dengan risiko yang sedang (moderate risk taking) artinya hati-hati mengakalkulasi kegagalan dan
kesuksesan serta realistis dan pragmatis dalam mencapai dan memenuhi tujuan, kedua, membutuhkan umpan balik yang segera (need for immediate feedback) sehingga bisa mengukur kemajuan setiap tindakannya menuju
tujuan, dan ketiga, kepuasaan secara instrinsik dari penyelcsaiaan tugas (satisfaction with accomplishments) artinya mereka lebih suka kepuasan
intrinsik daripada ekstrinsik seperti uang dan hanya menganggap uang/bonus
24
hanya sebagai ukuran atas prestasi kerjanya, bukan tujuan utamanya Berbeda dengan yang ada diatas, model McClelland-Atkinson menyatakan motivasi berprestasi (nAch) pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (Cox,l990: 196): pertama, dorongan untuk berhasil yaitu motivasi untuk melakukan tugas berprestasi (MJ. Kedua, alasan menghindari kegagalan yaitu motivasi untuk terhindar atau menunda melawan situasi berprestasi, dikenal pula sebagai takut gagal (fear of failure) (Maj. Ketiga, probabilitas sukses yaitu perasaan kemungkinan untuk sukses (PJ. Keempat, nilai perangsang sukses yaitu perasaan puas yang dihubungkan dengan kesuksesan (IJ. Kelima, motivasi ektrinsik yaitu penghargaan ekstemal seperti uang, pujian, status, dan tropi (MexJ. Keterkaitan keseluruhan konstruk tersebut diilustrasikan dalam formula sebagai berikut (Cox,l990: 199): nAch = (M, -Maf )(P.xl.)+Mext
Senada dengan Cox, Huffman (1997) membedakan menjadi dua macam, yaitu: ( 1) motivasi intrinstik yang menggambarkan keinginan berprestasi dengan melakukan tindakan karena adanya dorongan dari dalam dirinya, dan (2) motivasi esktrinstik sebagai keinginan untuk berprestasi karena adanya balas jasa ekst.!ual atau upaya untuk menghindari dari hukuman. Huffinan juga memberikan ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung menyukai tugas dengan tantangan, lebih tertarik pada karir dan tugas-tugas yang penuh kompetisi dengan peluang untuk tampil meyakinkan, bersedia menerima umpan balik atas prestasinya, bersedia
25 bertanggung jawab, siap mengorbankan waktu untuk menyelesaikan tugas yang sulit, dan beketja untuk mencapai sesuatu yang lebih dari orang lain. Dengan demikian, motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah adalah dorongan seseorang (intrinsik dan ekstrinsik) untuk mengetjakan suatu tugas karena kebutuhan yang didasarkan pada kerangka acuan keberhasilan. Adapun karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi antara lain
( 1) menyukai situasi dimana dapat bertanggungjawab secara
pribadi, (2) keinginan mendapat umpan balik atas perbuatannya segera, (3) menyukai
tugas-tugas
yang
menantang
(resiko
moderate),
(4)
mengembangkan cara terbaik dan kreatif dalam beketja.
2.4 Kinerja Pengertian kinetja menurut kamus (1993) adalah (1) sesuatu yang dicapai, (2) prestasi yang diperlihatkan, dan (3) kemampuan ketja. Kinerja adalah pengalihbahasaan kata bahasa Inggris "performance". Bernardin dan Russel dalam Ruky (2001:14-16) memberikan definisi tentang performance sebagai berikut: ''performance is defined as the record of outcomes produced
on a specified job function or activity during a specified time period (digambarkan sebagai catatan dampak yang dihasilkan atas aktivitas atau fungsi peketjaan tertentu selama suatu periode waktu yang ditentukan)". Dalam definisinya, kedua penulis tersebut menekankan pengertian prestasi sebagai "basil" atau "apa yang keluar" (outcomes) dari sebuah pekerjaan dan kontribusinya pada organisasi. Seiring dengan ini, Dharma ( 1985: I) berpendapat prestasi ketja adalah sesuatu yang dikerjakan atau produkljasa
26 yang dihasilkan atau diberikan oleh seorang atau sekelompok orang. Sejalan dengan pendapat tersebut, Simamora (1997:327) menyatakan kinerja (performance) merupakan suatu pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhimya secara langsung dapat tercermin dari keluaran yang dihasilkan. Dan juga menurut Suprihanto (2000:7), menyebutkan istilah kinerja dengan prestasi kerja yaitu hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standart, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kemudian Mangkunegara (2000:67) juga memberi pengertian sebagai hasil atau outcomes, adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sejalan dengan Mangkunegara, Prawirosentono (1999:2) mendefinisikannya sebagai berikut: Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Dan juga lrawan (1995:33) mengartikan kinerja sebagai hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Sehingga disini lrawan menambahkan kata kunci menjadi hasil kerja pekerja, proses atau organisasi, terbukti secara konkrit, dapat diukur, dan/atau dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan.
27 Lain halnya Whitmore (1997:104) yang mendefinisikan kinerja sebagai pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang, tetapi itu kedengarannya seperti melakukan kebutuhan yang paling minim untuk berhasil. Kinerja yang nyata jauh melampaui apa yang
diharapkan~
kinerja
menetapkan standar-standar tertinggi orang itu send.iri, selalu standar-standar yang melampaui apa yang diminta atau diharapkan orang lain. Hal ini tentu saja merupakan ekspresi potensi seseorang. Ini mendekati arti kinerja yang kedua sebagaimana didefinisikan oleb Whitmore adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran unjuk keterampilan. Sejalan dengan Mangkunegara, George J. Washins, et al (LAN, 1992) menyatakan sebagai berikut : Kinerja mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna (efisiensi) dan basil guna (efektivitas ). Pemyataan ini berarti bahwa daya guna menggambarkan tingkat penggunaan sumber-sumber manusia, dana dan alam yang diperlukan untuk mengusahakan basil tertentu, sedangkan basil guna menggambarkan akibat dari basil yang diusahakan. Orientasi konsep di atas memfokuskan pada perpaduan antara daya guna dan hasil guna sebagai suatu hal yang mutlak diperhitungkan dalam
. . . pencapatan orgarusas1. Dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, organisasi digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapainya. Tercapainya tujuan tersebut hanya dimuagkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi tersebut. Dalam hal ini terdapat hubungan yang erat antara kinerja perorangan dengan kinerja organisasi. Dengan perkataan lain hila kinerja perorangan baik, maka kemungkinan besar kinerja organisasi juga bai.k (Prawirosentono, 1999:3 ).
28
Dalam hubungannya dengan kineija suatu organisasi, maka ukuran baik buruknya kinelja diukur oleh efektivitas dan efisiensi kineija perorangan (Prawirosentono: 1999:29). Dengan perkataan lain, efektivitas dan efisiensi merupakan instrumen, untuk mengukur kineija suatu organisasi. Hal itu juga didukung TOPP Project dalam Tangen (2004:6) yang menyatakan kinerja adalah sebagai integrasi dari 3 dimensi yaitu efisiensi, efektivitas dan kemampuan adaptasi. Prawirosentono ( 1999:27) berpendapat efektif dan efisien diartikan bila suatu tujuan tertentu akhimya dapat dicapai, boleh dikatakan kegiatan tersebut adalah efektif Tetapi bila akibat-akibat yang tidak dicari dari kegiatan mempunyai nilai yang lcbih penting dibandingkan dengan hasil yang tercapai, sehingga mengakibatkan ketidakpuasan walaupun efektif, hal ini disebut tidak efisien. Sebaliknya bila akibat yang tidak dicari-cari tidak penting atau remeh, maka kegiatan tersebut efisien. Sejalan dengan itu, dapat dikatakan sesuatu efektif bila mencapa1 tujuan tertentu. Dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan, terlepas apakah efektif atau tidak. Chester Barnard dalam Prawirosentono ( 1999:28) mengemukakan efektivitas dari usaha kerja sama (antarindividu) berhubungan dengan pelaksanaan yang dapat mencapai suatu tujuan dalam suatu sistem, dan hal itu ditentukan dengan suatu pandangan dapat memenuhi kebutuhan sistem itu sendiri. Sedangkan efisiensi dari suatu kerja sama dalam suatu sistem (antarindividu) adalah hasil gabungan efisiensi dari upaya yang dipilih masing-masing individu.
29 Ditambahkan Sink dan Tuttle dalam Tangen (2004a:9) efektivitas yaitu melibatkan melakukan dengan benar, di waktu yang tepat, dengan mutu yang benar; dalam prakteknya, efektivitas dinyatakan sebagai perbandingan
output riil untuk keluaran yang harapkan. Berbeda dengan itu semua, menurut Kurosawa dalam Tangen (2004b:6) efektivitas adalah pada dasamya digunakan di aktivitas yang aktif atau inovatif yang dilakukan oleh suatu pengambil kebijakan yang berdasar pada perspektif agak luas. Tapi Sumanth dalam Tangen (2004b:6) sejalan dengan lainnya, efektivitas adalah derajat terpenuhinya sasaran, dan menunjukkan bagaimana suatu hasil terpenuhi. Juga menurut Neely et al. dalam Tangen (2004b:6), efektivitas mengacu pada tingkat dimana kebutuhan pelanggan dipenuhi. Masih dalam kerangka yang sama, Jackson dalam Tangen (2004b:6) berpendapat efektivitas di dalam pabrikasi dapat dipandang apa yang digunakan secara luas untuk menciptakan pendapatan. Atau efektivitas sama dengan waktu nilai tambah dibagi sistem bergantung waktu ideal. Dan juga, Jan Van Ree dalam Tangen (2004b:6), efektivitas mengacu pada apa yang secara luas dihasilkan secara nyata (keluaran di dalam kuantitas dan kualitas) sesuai dengan hasil yang diharapkan. Menurut Mahmudi (2005 :89), efektivitas dan efisiensi adalah suatu pendekatan bam dalam manajemen kineija sektor publik, yang disebutnya dengan nama value for money. Value for money memiliki pengertian penehargaan terhadap nilai uar..g. Efektivitas artinya hila tujuan kelompok tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil
30
yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program, atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcomes (hasil). Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan, atau dikatakan spending wisely. Karena output yang dihasilkan organisasi sektor publik lebih banyak bersifat output tidak beiWUjud (intangible) maka digunakan suatu pendekatan agar dapat dikuantifikasi sehingga pengukuran efektivitas dapat dilakukan (Mahmudi,2004 ). Umumnya kesulitan dalam pengukuran efektivitas sektor publik adalah karena pencapaian hasil (outcome) sering tidak bisa diketahui dalam jangka pendek, akan tetapi jangka panjang setelah program berakhir, sehingga ukuran efektivitas biasanya dinyatakan secara kualitatif (judgment). Senada dengan Mahmudi, menurut Sink dan Tuttle dalam Tangen (2004a:7) efisiensi adalah membuat sesuatu dengan benar, dan digambarkan sebagai suatu perbandingan swnber daya yang diharapkan untuk dikonsumsi dengan swnber daya yang benar-benar dikonswnsi. Sedangkan efisiensi berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan. Bila pengorbanannya dianggap terlalu besar, maka dapat dikatakan tidak efisien. Menurut Kurosawa dalam Tangen (2004:6) efisiensi adalah digunakan untuk aktivitas operasional, yang mana pada wnumnya digambarkan secara teknis sedemikian sehingga sistem dan perilakunya dapat diduga di depan.
31 Sejalan dengan Sink dan Tuttle, Sumanth dalam Tangen (2004:6) menyatakan efisiensi adalah perbandingan output riil yang dicapai dengan standard keluaran yang diharapkan, dan mencerminkan seberapa baik sumber daya dimanfaatkan untuk memenuhi hasil. Neely et al. dalam Tangen (2004:6) juga tidak jauh berbeda, efisiensi adalah suatu ukuran bagaimana secara ekonomis sumber daya perusahaan dimanfaatkan manakala disediakan untuk memberikan kepuasan pelanggan. Masih senada dengan Sink dan Tuttle, Jackson dalam Tangen (2004:6) menyatakan efisiensi berarti berapa banyak biaya yang dibelanjakan dibandingkan tingkat biaya minimum yang secara teoritis diperlukan untuk menjalankan operasi yang ditentukan di sistem. Atau efisiensi sama dengan sistem bergantung waktu ideal dibagi total waktu. Juga Jan Van Ree dalam Tangen (2004:6), efisiensi mengacu pada perbandingan antara sumber daya yang diharapkan digunakan dan sumber daya yang nyata yang digunakan dalam rangka mengubah bentuk suatu masukan ke suatu keluaran. Sementara itu Admosoeprapto (2000: 139) menyatakan efektivitas berarti sejauh mana kita mencapai sasaran dan efisiensi berarti bagaimana kita mencampur segala sumber daya secara cermat. Efektif dikaitkan dengan kepemimpinan (leadership), yang menentukan hal-hal apa yang harus dilakukan (what are the things to be accomplished), sedangkan efisien dikaitkan dengan manajemen, yang mengukur bagaimana sesuatu dapat dilakukan sebaik-baiknya (how can certain things be best accomplished). Menurut Mahmudi (2005:89) efisiensi dan efektivitas merupakan salah satu elemen pengukuran kinerja value for money dari suatu kcgiatan,
32 program, dan organisasi. Pengukuran kineija value for money merupakan bentuk pengukuran kineija yang spesifik dan unik pada organisasi sektor publik. Efisiensi terkait dengan hubungan antara output berupa barang atau pelayanan yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Secara matematis, efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input atau dengan istilah lain output per unit input. Suatu organisasi, program, atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan output tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya (spending well). Konsep efisiensi juga merupakan konsep yang bersifat relatif,
tidak absolut. Dalam pusat pertanggungjawaban teknik (engineered expense center), untuk mengukur efisiensi dilakukan dengan cara membandingkan biaya sesungguhnya dengan biaya standar. Biaya standar menunjukkan biaya yang seharusnya teijadi untuk menghasilkan output tertentu. Dalam organisasi sektor publik setiap pengeluaran perlu dibuat standar belanjanya (standard ~pending assessment)
sebagai bentuk standar biaya.
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan cara membandingkan realisasi belanja dengan standar belanjanya. Penetapan standar belanja tersebut sebelwnnya juga sudah hams mempertimbangkan aspek standar pelayanan publik minimum yang harus dipenuhi. Dari pengertian-pengertian diatas, pada intinya kinerja adalah basil keija yang dapat dicapai oleh seseorang sesuai wewenang dan tanggung
33 jawabnya dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif dan efisien. Efektivitas pada dasarnya mengacu pada tujuan yang diharapkan dan yang dicapai yaitu dari sisi output dan outcomes. Sedang efisiensi pada dasamya mengacu pada segi ekonomis baik riil maupun yang diharapkan yaitu dari sisi output dan inputnya. Input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan
output. Output adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan berupa fisik dan atau non fisik. Outcomes adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Efisien tetapi tidak efektif berarti baik dalam memanfaatkan sumber daya (input) tetapi tidak mencapai sasaran. Sebaliknya efektif tetapi tidak efisien berarti dalam mencapai sasaran menggunakan sumber daya berlebihan atau lazim dikatakan ekonomi biaya tinggi. Dan yang paling parah adalah tidak efisien dan juga tidak efektif, artillya ada pemborosan sumber daya tanpa mencapa1
sasaran,
atau
(Admosoeprapto,2000: 139)
penghamb:.lf-hamburan
sumber
daya
34
Efisiensi
Efektivitas
Sumber data: Mahmudi (2005)
Gambar2.1 Kerangka Pengukuran Kint:rja Sektor Publik
BAB3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELTTIAN
BABJ KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, organisasi digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapainya. Tercapainya tujuan tersebut hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat pada organisasi tersebut. Dalam hal ini terdapat hubungan yang erat antara kineija perorangan (individual performance) dengan kinerja organisasi (organizations performance). Dengan perkataan lain bila kinerja perorangan baik, maka kemungkinan besar kinetja organisasi juga baik. Dalam hubungannya dengan kinerja suatu organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi kinerja perorangan (Prawirosentono:l999:29). Dengan perkataan lain, efektivitas dan efisiensi merupakan
instrumen,
untuk
mengukur
kinerja
suatu
organisasi.
Selangkapnya kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
35
36
Tingkat Keccrdasan Adversity (X I) - K ontrol - Asal-usul dan pengakuan - Jangkauan ____
~--D_•Y_•_t_•_ha_n ~I
K inerja l'eJahal
~
I l
Solf set goal
(X 2)
- Um pan batik atas pcrbuatannya - M cn8cm bang len cere baru & krcatir dim bkrja -Tug as yang m enantang 1m oderate)
I
I
i
!
i
!
,.--------···---·-···------.
-·-·::i ~--·---{.......... l ............................................J
otivasi Bc:rprc:stasi
- Tan~guns Jawab sec::ara prtbadi
Dacrah(Y)
--- -----·
r·-------··---,
........ . . :
.... • Efisicnsi &
- E f c k t i vi Ia s
--- ____ j
i
J.: ine.rJa .
!
!:
!:
!
i
: :
r··-------------------------,
! FaktorX ! tt~T.-ki;7i;1.·,~-;.~--······-·-1 1
•.
i :
I
Karalltlst~
lleprlbad•u•
::~,·~~~~~!~;1
thdp
Jns
d 10 du EO
• ···•••llf
i
f.
0
1
g.
o0t~r.ita11 s 111p
n
1
plnn :
dan tanggungjwb
I
t
j
1 OrRanuu1 :
:
:
l ..................... j
i::
~
: i
:
r: .......................................... J
2. Falltor ekslornal
i
•. ludaya lluJa
::::::~den
den pong.m bngn i
J 01111. Falltor df4uar pollortaon
J
L--------------------------J
Gam bar 3.1 Kerangka Konseptual
3.1.1 Hubungan antara kecerdasan adversity dengan kinerja Pejabat Daerah Kecerdasan adversity adalah kemampuan seseorang mengubah hambatan menjadi peluang. Tidak sedikit orang yang gaga! mengubah hal tersebut menjadi kesempatan untuk lebih berkembang. Seseorang yang mempunyai kecerdasan adversity rendah dan karenanya tidak. mempunyai kemampuan untuk bertahan dalam kesulitan, potensinya ak.an tetap kecil untuk meraih sukses. Bisa jadi, terhadap kesulitanl tantangan/ hambatan yang dihadapinya justru malah menghindarinya, seolal1 tidak. ingin menyelesaikannya dan dibuat enaknya saja. Seba!iknya seseorang yang mempunyai kecerdasan adversity tinggi ak.an berkembang pesat. Karena mampu menjadikan segala sesuatu itu sebuah tantangan yang harus dihadapi
37
agar dapat tetap dan terus berkembang. Jika Pejabat Daerah mempunyai kecerdasan adversity tinggi, maka dimungkinkan untuk mengatasi kesulitan/ tantangan/ hambatan dalam rangka mencapai tujuan atau mera.ih sukses, Iebih memiliki keuletan dalam mengatasi pennasalahan. Dengan demikian, kemampuan mengubah hambatan menjadi peluang (kecerdasan adversity) Pejabat Daerah era.t hubungannya dengan kinetja Pejabat Daerah. Semakin tinggi kecerdasan adversity Pejabat Daerah kinerja Pejabat Daera.h, karena
dap~t
maka semakin tinggi pula
mengatasi hambatan, kesulitan dalam
ketjanya menjadi sebuah peluang untuk Iebih maju. Jadi dapat diduga bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan adversity dengan kinetja Pejabat Daerah .
3.1.2 Hubungan antara Daerah
motivasi
berprestasi
dengan kinerja Pejabat
Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseora.ng untuk bertindak, berbuat atau melakukan sesuatu dalam pemenuhan kebutuhannya. Jika motivasi seseorang untuk mencapai sesuatu tujuan semakin tinggi maka semakin tinggi pula usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Begitu juga sebaliknya, semak.in seeing seseora.ng gagal melakukan sesuatu mencapai tujuan, maka kemungkinan menipis motivasinya. Motivasi berprestasi Pejabat Daera.h akan terlihat dari usaha-usaha Pejabat Daerah dalam mengemban tugasnya dan akan berupaya wttuk memberikan yang terbaik dan berusaha secara maksimal. Segala tugas-tugas yang diembannya cenderung agar banyak yang berhasil. Hal ini tercennin dalam kinerjanya yang tinggi. Oleh karena itu motivasi berprestasi Pejabat Daerah erat
38
hubWigannya dengan kinelja Pejabat Daerah. Semakin tinggi motivasi berprestasi Pejabat Daerah maka semakin tinggi pula kinerja Pejabat Daerah. Jadi dapat diduga terdapat hubWigan positif antara motivasi berprestasi dengan kinelja Pejabat Daerah.
3.1.3 Hubungan antara Kecerdasan adversity dan Motivasi Berprestasi secara bersama-sama dengan Kinerja Pejabat Daerah Dalam lembaga Pemerintah Daerah, Pejabat Daerah
merupakan
bagian yang penting dalam menentukan keberhasilan layanan Pemerintah dituntut Wltuk mampu mengatasi segala
Daerah. Pejabat Daerah permasalahan, kesulitan dan Apabila Pejabat Daerah
hamb~tan
yang sewaktu-waktu dapat mWicul.
tidak dapat mengatasi semua hambatan, dan
kesulitan yang ada maka akan mempengaruhi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini berarti berpengaruh pada kinerja Pemerintah Daerah dan terkhusus Pejabat Daerah yang bersangkutan. Sementara kinerja yang tinggi dari Pejabat Daerah dapat membawa berkembangnya layanan Pemerintah Daerah tersebut Wltuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika Pejabat Daerah mempWiyai motivasi berprestasi maka akan dikerahkan segala usahanya Wltuk meraih prestasi atau memberikan yang terbaik. Dengan mempWiyai motivasi berprestasi maka Pejabat Daerah akan selalu berupaya bekerja dengan sebaik-baiknya dan akan berusaha secara maksimal. Ketika
Pejabat
Daerah
berusaha
dengan
kemampuannya
memberikan yang terbaik Wltuk meraih sukses menemui hambatan/
39
kesulitanlkegagalan, mempunyai kemampuan untuk mengubahnya menjadi peluang dan mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi, maka pejabat daerah tersebut dapat meningkatkan kinerjanya, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Jadi dapat diduga terdapat hubungan positif antara kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan kinerja Pejabat Daerah.
3.2 Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual yang diajukan di atas, maka rumusan hipotesis penelitian adalah kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi berpengaruh positif terhadap kinerja Pejabat Daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
BA B4 METODE PEN ELIT IAN
BAB4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menjelaskan pengaruh beberapa variabel yang sudah ditetapkan. maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatif. Yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelwnnya.
4.2 Lokasi dan Waktu PeneUtian Penelitian ini dilaksanakan di Pemerintah Kabupaten Tulungagung. pada institusi Sekretariat, Lembaga Teknis Daerah, Dinas Daerah dan Kecamatan yang tersebar di 12 kantor/dinaslbadanlbagian. Pengumpulan data membutuhkan waktu sekitar 1 (satu) bulan dan dil&ksanakan pada pertengahan bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli 2005.
4.3 Populasi, Sam pel, dan Teknik Sampling Populasi penelitian ini adalah Pejabat Daerah eselon II, III dan IV Pemerintah Kabupaten Tulungagung sebanyak 7 41 orang (Data BKD bulan Desember 2004 ). Agar sampel yang diambil dapat representatif dari populasi atau dapat dipertanggungjawabkan secara probabilistik, maka digunakan prinsip random. Pada penelitian ini penarikan sampelnya menggunakan
Proporsional
Stratified
Random 40
Sampling.
Cara
ini
dikarenakan
41 mengelompoknya populasi ke dalam beberapa kelompok yang memiliki ciriciri yang sama, untuk kemudian memilih secara simple random sampling (semua mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih) anggota populasi dari masing-masing kelompok secara proporsional. Ukuran sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah I 0% populasi atau sebesar 74 Pejabat Daerah (Umar,2003 ). Hal tersebut mengingat karakteristik yang sama di instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan, baik internal maupun ekstemal. Adapun sebaran dari populasi dan sampel yang diambil terlihat sebagaimana perhitungan berikut ini: Sampel =10% x 74I = 74,1 ::::74 a. Eselon II
: I 0% x populasi = I 0% x 23 = 2,3 :::: 2
• Sekretariat
: IO% x 4 = 0,4:::: 0
• Lembaga Teknis Daerah
: IO% x 6 = 0,6:::: 1
• Dinas Daerah
: 10% x 13 = 1,3:::: 1
• Kecamatan
: IO% x 0 = 0,0::::0
b. Eselon III : 10% x populasi = 10% x 188 = 18,8:::: 19 • Sekretariat
: 10% x 14
• Lembaga Teknis Daerah
: 10% x 78 = 7,8::::8
• Dinas Daerah
: 10% x 77
• Kecamatan
: I 0% x 19 = 1,9 :::: 2
=
=
1,4 :::: I
7,7::::8
c. Eselon IV : 10% x populasi = I 0% x 530 = 53 :::: 53 • Sekretariat
: I 0% x 45 = 4,5 :::: 4
• Lembaga Teknis Daerah
: 10% x 91 = 9,16::::9
• Dinas Daerah
: 10% x 299 = 29,9::::30
42 • Kecamatan
: 10% X 95 = 9,5 :::: 10
4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Klasifikasi Variabel Sebagairnana yang ada dalam judul di depan, dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah variabel terikatnya Kinerja Pejabat Daera.h dilambangkan dengan Y dan variabel bebasnya kecerdasan Adversity dilambangkan dengan X1 dan motivasi berprestasi dilambangkan dengan X2 .
4.4.2 Definisi Konseptual Definisi konseptual dari variabel kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang sesuai wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif dan efisien. Efektivitas pada dasamya mengacu pada tujuan yang diharapkan dan yang dicapai yaitu dari sisi output dan outcomes. Sedang efisiensi pada dasamya mengacu pada segi ekonomis baik riil maupun yang diharapkan yaitu dari sisi output dan inputnya. Kecerdasan adversity adalah kemampuan bertahan menghadapi dan untuk mengatasi kesulitan. Motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang (intrinsik dan ekstrinsik) untuk mengerjakan suatu tugas karena kebutuhan yang didasarkan pada kerangka acuan keberhasilan.
43 4.4.3 Definisi Operasional
Untuk mempeljelas variabel yang diteliti, dapat dijelaskan definisi operasional masing-masing variabel, yang terdiri dari variabel kinelja (Y), variabel kecerdasan adversity (X 1 ) dan motivasi berprestasi (X 2 ). Kinelja adalah kemampuan pegawai Wltuk menyelesaikan kegiatan sesuai dengan prinsip efektivitas yaitu sesuai dengan standar waktu, biaya dan tenaga untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dan efisiensi yaitu dengan cara tepat dan menghasilkan hasil kerja optimal. Kinerja pegawai yang tinggi ditunjukkan dengan skor yang tinggi berdasar pedoman observasi kinelja, dan rendah juga ditunjukkan dengan skor yang rendah pula. Kecerdasan adversity adalah pengukuran kemampuan seseorang dalam menghadapi dan mengatasi hambatan I tantangan I kesulitan, dengan indikator pada tingkat kendali, asal-usul dan pengakuan, jangkauan dan daya tahan menghadapinya. Pegawai dengan tingkat kecerdasannya tinggi jika mampu mencapai skor test kecerdasan 150-200, sedang jika skor test kecerdasan 120-149 dan rendah jika skor test kecerdasan 40-119. Motivasi berprestasi adalah dorongan seseorang Wltuk mengerjakan tugas sebaik-baiknya. Pegawai dengan motivasi tinggi akan
(I)
bertanggungjawab secara pribadi, (2) berkeinginan mendapat umpan balik atas perbuatannya segera, (3) menerima tugas-tugas yang menantang (resiko moderate), (4) mengembangkan cara terbaik dan kreatif dalam beketja. Dengan alat ukur kuesioner maka dapat diketahui semakin tinggi skor yang didapat seseorang maka semakin tinggi motivasi berprestasinya.
44
4.5 Instrumen Penelitian 4.5.1 Spesifikasi Instrumen Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian, antara lain adalah: 1. Quesioner Digunakan untuk mengungkap variabel mutivasi berprestasi (X 2) dengan penilaian sebagai berikut :
Tabel4.1 Penskoran quesioner dari responden
SL Selalu Sering SR Kadang-kadang KD Jarang JR Tidak pernah TP Sumber : Azwar, 2004
Favorable 5
Unfavorable 1 2 3
4 ...,
.)
2 1
4
5
Pernyataan favorable (pernyataan positif) merupakan pernyataan yang mempunyai skor tinggi pada jawaban sikap selalu. Sedang pernyataan unfavorable (pernyataan negatif) mempunyai skor tinggi justru
pada jawaban sikap tidak
pernah,
dengan
asumsi
skor
menggunakan skala rasional.
2. Tes Kecerdasan Adversity Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur Adversity
Re.~]Jone
Profile (ARP) Quick Take (Stoltz, 1997) untuk memberi informasi yang cukup dalam mengukur dan menafsirkan AQ. ARP adalah daftar pertanyaan yang dirancang untuk mengukur gaya seseorang dalam menjawab situasi yang kurang baik (Stoltz: 1997:37). Situasi tersebut
45 diwujudkan dalam peristiwa-peristiwa yang diikuti pertanyaan dengan jawaban berskala 5, berkutub dua. Penjumlahan dari empat nilai dari situasi kurang baik adalah basil AQ seseorang. Empat timbangan AQ adalah kendali, asal-usul dan pengakuan, jangkau~n, dan daya tahan. Tes terdiri dari 40 item pada 20 peristiwa dan memiliki skor atau basil akhir berupa angka dengan norma sebagai berikut:
Tabel4.2 Deskripsi skor untuk AQ Interpretasi deskriptif
Skor tiap-tiap dimensi
Skor total
5- II I2- 18
40- 119 120- 149
19-25
150-200
AQrendah AQ sedang AQtinggi Sumber: Lazaro, 2004 : 9
Sedang nomor kasus dan deskripsi piiihan dalam skala sebagaimana mengikuti pedoman berikut :
Tabel4.3 Peuskoran AQ Skala
Nomor peristiwa 1,7,13,I5,17 2,6,11,16,18
l Tdk semua I
2
Tdk bertanggungjwb
Berpengaruh pd semua aspek hidup saya Selamanya hingga akhir 4,8,10,14,19 Sumber: Lazaro, 2004 : 9 3,5,9,12,20
3
4
5 ISemuanya
Bertanggungjwab keseluruhan Terbatas hal ini saja Cepat berlalu
3. Pedoman observasi kinerja Pedoman ini digunakan oleh 2 (dua) pengamat untuk menilai
46
kinelja responden. Skala yang digunakan menganut jenjang (rating) mulai dari I (satu) untuk kinelja yang tidak memadai hingga 5 (lima) untuk kinerja yang luar biasa. Pedoman menggunakan 7 (tujuh) buah kategori untuk menilai kinelja yang efektif dan efisien.
4.5.2 Uji Feasibilitas Sebelum kuesioner disebar kepada responden, perlu terlebih dahulu dilakukan uji feasibilitas untuk mengetahui kelayakan beberapa hal yaitu: (1) apakah responden mengerti dan pahan akan maksud dari penelitian ini; (2) apakah responden bersedia untuk menjadi responden; dan (3) apakah responden dapat mengisi sesuai dengan petunjuk. Hal tersebut dilakukan dengan mcminta masukan kepada seorang pejabat eselon 2, beberapa eselon 3 dan ternan kelja peneliti.
4.5.3 Validitas instrumen lnstrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa
yang
seharusnya
diukur (Sugiyono,2003:137).
Pengujian validitas juga dilakukan sebelum penelitian dengan tujuan untuk penyempumaan alat ukur. Pengujian validitas untuk variabel kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi dilakukan dengan menyebar kuesioner
(pretes) terhadap 30 orang responden pada lokasi yang memiliki karekteristik hampir sama dengan lokasi penelitian sehingga mendukung untuk dijadikan lokasi pretess. Lokasi tersebut di Dinas Kesehatan mewakili dinas daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat mewakili lembaga tek.nis daerah, Kantor
47 Camat Ngantru mewakili kecamatan dan Bagian Bina Sosial mcwakili sekretariat. Metode yang digunakan untuk mencari validitas butir pernyataan adalah validitas antara butir-butir (internal validity) yang dilakukan dengan cara mencari skor corrected item-total correlation. Untuk menghitung korelasi tersebut diukur dengan teknik korelasi Product Moment. Adapw1 rumus umum dari korelasi Product Moment adalah sebagai berikut (Umar:2003 ):
(1)
Keterangan: X= skor tiap item Y= skor total tes - skor item N= jumlah subyek penelitian
Sedang untuk mengetahui apakah pedoman observasi dari variabel kinerja dapat dianggap valid secara isi (content validity) telah dilakukan dengan meminta pendapat dosen dan seorang statistikawan.
4.5.4 Relia bilitas instrumen Reliabilitas merupakan petunjuk sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya. lnstrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama hasilnya tetap (Sugiyono,2003: 137).
Sedangkan
metode
yang
digunakan
untuk
mendapatkan reliabilitas alat ukur untuk variabel kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi menggunakan metode internal consistency, dengan
48 mencari koefisien alpha Cronbach.. Jika r alpha positif dan r alpha > nilai standar alpha Cronbach 0,50 (Karoly, 1985 : 212, Guilford and Fruchter, 1987 : 430) dan signifikansinya kurang dari 0,05 (Sugiyono,2002 : 236 ), maka butir atau variabel tersebut reliabel. Adapun rumus umwn koefisien alpha Cronbach adalah sebagai berikut (Umar,2003 ):
(2)
Keterangan: ru = reliabilitas SOt = Standar deviasi skor total SDi = Standar deviasi skor item n = jwnlah item
Reliabilitas untuk variabel kinerja digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan terlebih dahulu, yaitu untu!c menentnkan toleransi perbedaan hasil pengamatan. Rumus yang paling banyak digunakan, dikemuk:akan oleh HJX Fernandes (Arikunto,2002) sebagai berikut: (3)
Dengan keterangan :
=
Koefisien Kesepakatan Sepakat , jwnlah kode yang sama untuk obyek yang sama jwnlah kode yang dibuat oleh pengamat 1 jwnlah kode yang dibuat oleh pengamat 2
Dalam penclitian ini, tcknik rcliabilitas yang digunakan ialah lndcks Kesesuaian dari Scott (Arikunto,2002) dengan maksud telah memasukkan faktor koreksi ke dalamnya. Menurut para ahli, di dalam hasil pengamatan
49 mungkin ada faktor untung-untungan (change agreement) yang akan "mengotori" koefisien reliabilitas. Rwnusnya adalah sebagai berikut : (4)
Dengan keterangan : KK = Koefisien Kesepakatan pengamatan dari Scott Po = proporsi dari frekuensi kesepakatan Pc = kemungkinan sepakat (change agreement) = peluang kcsesuaian antar pengamat.
Nilai Pe digunakan rwnus sebagai berikut: (5)
dengan keterangan : Pe = change agreement dan Pj = proporsi yang ada dari setiap sel terhadap N total Uwnlah obyek amatan).
Kemudian mencari koefisien alpha Cronbach masing-masing pengamat sebagai dasar untuk menentukan reliabilitas variabel. Dan juga perlu dihitung interrater antar instansi untuk mengetahui varians error yang teijadi antar instasi.
4.6 Prosedur Pengambilan data 4.6.1 Jenis dan Somber Data
Jenis dan swnber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan sebagai berikut: a.
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner.
50
Kuisioner dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan denga.n penelitian dan data diri responcien. b. Data sekunder merupakan data yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Data yang diperoleh dimaksudkan sebagai data pendukung yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data untuk masing-masing variabel terlihat sebagaimana tabel berikut :
Tabel4.4 Teknik Pengumpulan Data untuk Setiap Variabel No
Kode Variabel
1
y
2
XI
3
x2
Jenis Skala Data
Rentang skor
Pedoman observasi kinerja
rasional
1 -5
Tes
rasional
1 -5
Kuesioner
rasional
I -5
Teknik pengumpulan
Variabel Kinerja Kecerdasan adversity Motivasi berprestasi
4.6.2 Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dengan cara sebagai berikut : a. Penyebaran kuesioner, dengan memberikan penjelasan terhadap masingmasing pejabat eselon II dan III tentang bagaimana pengisiannya dan maksud/tujuan penelitian sehingga pengisian sesuai fakta yang sebenarnya serta dimaksudkan agar bawahannya yang ditentukan menjadi sampel dapat diberi penjelasan sendiri.
51 b. Pedoman observasi, dengan memberikan penjelasan mengenai metode observasi kinerja kepada 2-4 pejabat untuk mengamati kinerja pada sampel yang telah ditentukan.
4. 7 Pengolahan Data Cara yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut : a.Editing yaitu kegiatan memeriksa kebenaran data yang diperoleh dari responden
guna
menjaga
kemungkinan
adanya
kesalahan
dalam
memasukkan data. b.Coding yaitu memberi kode atau tanda tertentu dari data yang diperoleh, dimana pemberian skor mempunyai gradasi. c. Tabulating yaitu memasukkan data yang telah diberi kode atau tanda kedalam tabel yang telah disediakan d.Pengolahan data menggunakan program SPSS 11.5 for Windows.
4.7.1 Uji Persyaratan Regresi Linier berganda Uji persyaratan pada regresi linear ganda biasa disebut juga dengan uji asumsi klasik. Menurut Sulaiman (2004:15), pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi linear berganda memerlukan persyaratan untuk memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Persyaratan tersebut menurut Sudarmanto (2005 : 124) meliputi :
52 4. 7.1.1 Uji Normalitas
Uji nonnalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik mempunyai distribusi data yang normal atau mendekati normal (Santoso,2004:212). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai Asymp Sig. berdasarkan uji Kolmogorov-Smimov One Sample yang lebih besar dari nilai a yang ditetapkan, sebesar 0,05 (Sudarmanto, 2005 : 108).
4.7.1.2 Uji Linearitas Uji linearitas garis regresi digunakan untuk mengambil keputusan dalam memenuhi model regresi yang akan digunakan. Uji ini merupakan kunci yang dipergunakan untuk masuk ke model regresi linear. Uji linearitas merupakan pembuktian model regresi yang ditetapkan sesuai dengan keadaan linearitasnya (Sudarmanto,2005: 124 ).
Jika nilai
signifikansi dari deviation from linearity > dari alpha yang ditetapkan (0,05) maka model regresi berbentuk linear (Sudannanto, 2005 : 135).
4.7.1.3 Uji Gejala Multikolinearitas Uji gejala multikolinearitas adalah untuk membuktikan ada tidak:nya hubungan yang linear antara variabel bebas (independen) yang satu dengan variabel independen lainnya (Sudarmanto, 2005:136). Angka toleransi VIF untuk terhindar dari gejala multikolinearitas adalah I - 5 (Hakim,200 1:301 ).
53
4.7.1.4 Uji Heteroskedastisitas Uji asumsi heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan.Apabila asumsi tidak teijadinya !1eterokedastsitas tidak terpenuhi, maka prediktor menjadi tidak e:fisien dan estimasi koefisien menjadi kurang akurat (Sudarmanto, 2005 : 148). Pendekatan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan korelasi Spearman rank. Jika koefisien signifikansi > nilai alpha yang telah ditetapkan (0,05) maka dapat dinyatakan tidak teijadi heterokedastisitas.
4. 7.1.5 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah teijadi korelasi
di
antara data
pengamatan,
adanya
autokorelasi
dapat
mengakibatkan prediktor mempunyai varians yang tidak minimum (Rietveld dalam Sudarmanto, 2005: 143 ). Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi adalah dengan pengujian
Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan jika 1.65 < DW < 2.35, maka tidak ada autokorelasi (Makridakis dalam Sulaiman, 2004: 16).
54
4. 7.2 Ana lis is Regresi Untuk memperkirakan perubahan pada variabel tergantung (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X), maka dipergWlakan Analisis Regresi Berganda dengan rumus (Sugiyono, 2002 : 257) : (6)
Kemudian untuk mengetahui variabel independen (X) yang dominan terhadap variabel dependen (Y) digunakan rumus : (7)
Keterangan: Y X1
x2
a b1 b2
=
£
=
variabel nilai Y (kineija) variabel nilai X 1 (Kecerdasan adversity) variabel nilai x2 (motivasi berprestasi) konstanta koesfisien regresi variabel X 1 koesfisien regresi variabel X2 eror
4. 7.3 Analisis Koefisien Determinasi Selanjutnya untuk mengetahui besarnya proporsi variabel bebas (X) yang dapat menjelaskan variabel terikat (Y), dipergunakan analisis koefisien determinasi (Sudarmanto,2005:206).
4.7.4 Pengujian Hipotesis Pengujian ini untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (XI, X2) secara simultan dan parsial mempengaruhi variabel terikat (Y) secara signifikan dengan rumus membandingkan nilai a dan tingkat signifikansi yang diinginkan.
55
Pengujian secara simultan dengan menggunakan uji F dan secara parsial adalah dengan uji t. Variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan apabila nilai a lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi {0,05).
BABS Al\TALISIS HASIL PENELITIAN
DABS ANALISIS HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum
Secara geografis, Kabupaten Tulungagtmg terletak 154 km arab barat daya dari Kota Surabaya, dengan koordinat (111°43 1 -112°07 1 ) Bujur Timur dan (7°51 1 -8°18 1 ) Lintang Selatan. Luas wilayah secara keseluruhan sebesar 113.167 hektar atau sekitar 2,2% luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Dan secara administratif terbagi menjadi 19 kecamatan, 257 desa dan 14 kelurahan. Pembentukan perangkat daerah Kabupaten Tulungagung didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 5 sampai dengan 57 Tahun 2001. Perangkat Daerah dimaksud dikategorikan ke dalam 4 (empat)
golongan, yaitu
Sekretariat meliputi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD, Dinas Daerah yang meliputi 15 dinas, Lembaga Teknis Daerah yang meliputi 8 badan dan 10 kantor dan kecamatan yang terdiri dari 19 kecamatan. Dari perangkat daerah tersebut terdapat formasi eselon II sebanyak 23, formasi eselon III sebanyak 175 dan formasi eselon N sebanyak 496 serta 6.254 pegawai (TDA, 2004:24 ). Dan dalam perkembangannya, Bagian Kepegawaian berubah menjadi Badan Kepegawaian Daerah dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bergabung menjadi Dinas Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Sehingga formasi tersebut menjadi eselon II sebanyak 25, fonnasi eselon III sebanyak 187 dan formasi eselon IV sebanyak 529 dan 6.541 pegawa1.
56
57
5.2 Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pejabat daerah eselon II, III dan eselon IV yang terpilih sebagai sampel pada 12 instansi daerah. Adapun karakteristik responden sebagaimana uraian dibawah ini.
5.2.1 Pangkat/Golongan Ruang Distribusi responden berdasarkan pangkat I golongan mang adalah sebagannanatabelberikut:
Tabel5.1 Data Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang No.
1 2 3 4 5
Pangkat I Golongan Ruang (IV/b) Pembina Tingkat I (IV/a) Pembina (III/d) Penata Tingkat I (III/c) Penata (III/b) I Tingkat Muda Penata Jumlah
.. Sumber : Data pnmer penebttan
Frekuensi
Persen tase (%)
2 12 17 39 4 74
2.70 16.22 22.97 52.70 5.41 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang memiliki pangkat/golongan ruang Penata (Ill/c) mempunyai frekuensi tertinggi yaitu sebanyak 52,70% sedangkan yang terendah adalah responden dengan pangkat Pembina Tingkat I (IV/b) dengan sebanyak 2,70%.
Pangkat
tertinggi responden adalah Pembina Tingkat I (IV/b) sedangkan terendah Penata Muda Tingkat I (111/b ).
58
5.2.2 Tingkat Pendidikan Responden berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagaimana tabel berikut :
Tabel5.2 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
No.
Pasca Sarjana (S2) Sarjana (Sl) Diploma III SLTA Jumlab
I
2 4 5
Frekuensi
Penentase (%)
17 40 3 14 74
22.97 54.05 4.05 18.92 100
Sumber: Data primer penelitian Pada tabel diatas terlihat bahwa dari keseluruhan responden, tingkat pendidikan yang paling banyak adalah sarjana (Sl) sebanyak 54,05%, sedangkan yang paling sedikit mempunyai tingkat pendidikan Diploma sebanyak 4,05%. Tingkat pendidikan tertinggi adalah pasca sarjana (S2) dan tingkat yang terendah adalah responden dengan pendidikan akhir SLT A.
5.2.3 Masa Kerja Distribusi responden berdasarkan masa kerja adalah sebagai berikut:
Tabel5.3 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja No.
Masa Kerja (Tabun)
Frekuensi
Persentase (%)
1 2 3 4 5
< 10
5 13 20 17 19 74
6.76 17.57 27.03 22.97 25.68 100
~10-15 ~IS-
20
~20-25
> 25 Jumlab Sumber : Data primer penelitian
59 Data diatas menunjukkan bahwa responden paling banyak memiliki masa kerja selama antara 15- 20 tahun sebanyak 27,03% dan paling sedikit mempunyai masa kerja kurang dari 10 tahun yaitu sebanyak 6,76%.
5.2.4 Usia Responden Distribusi responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Tabel5.4 Data Responden Berdasarkan Usia Frekuensi
Usia (Tahun)
No.
>35 2:35-40 2 2:40-45 3 2:45-50 4 >50 5 Jumlah .. penehtaan pnmer Data : Sumber I
I
Persentase (%) 2.70 8.ll 31.08 31.08 27.03 100
2 6 23 23 20 74
Data diatas menunjukkan bahwa responden paling banyak berusia antara 40 - 45 tahun dan antara 45 - 50 masing-masing sebanyak 31,08% dan paling sedikit berusia dibawah 35 tahun yaitu sebanyak 2,70%.
5.2.5 Jenis Kelamin Distribusi responden berdasarkan Jerns kelamin adalah sebagai berikut:
Tabel5.5 Data Responden Berdasarkan janis Kelamin No.
I 2
Jenis Kelamin Pria Wanita
Jumlah .. Sumber : Data Pimer Penehtaan
Frekuensi
Persen tase (%)
58 16 74
78.38 21.62 100
60 Data diatas menunjukkan bahwa responden paling banyak berjenis kelamin pria sebanyak 78,38% dan berjenis kelamin wanita sebanyak 21 ,62% atau hampir 4 kali lipatnya.
5.3 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner dan tes yang berisi pertanyaan-pertanyaan terstruktur dan pedoman observasi untuk variabel kinerja.
5.3.1 Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,2003: 137). Pengujian validitas dilakuk:an sebelum penelitian (pretest) dengan tujuan untuk menyempurnakan alat. Pengujian validitas dilakukan terhadap 30 responden di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulungagung, meliputi Bagian Bina Sosial mewakili Sekretariat, Dinas Kesehatan mewakili dinas, Badan Pemberdayaan Masyarakat mewakili Lembaga Teknis Daerah dan Kecamatan N gantru mewakili kecamatan. Uji dilakuk:an terhadap variabel kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi dengan bantuan program komputer SPSS versi 11.5. Hasil uji validitas kecerdasan adversity menyatakan dari 40 butir item, tidak valid ada 9 butir item yaitu nomor 6, 11,13, 14, 15, 23, 28,29 dan 34. Kendati alat ukur yang dipakai Adversity Response Profile (ARP) tersebut telah banyak dicobakan oleh lebih dari 7.500 orang dari seluruh dunia dengan berbagai
61 macam karier, usia, ras, dan kebudayaan temyata masih ada yang tidak valid. Analisis formal terhadap hasil-hasilnya mengungkapkan bahwa instrumennya merupakan tolok ukur yang valid untuk mengukur bagaimana orang merespons kesulitan dan merupakan peramal kesuksesan yang ampuh. Item yang dianggap valid dalam uji instrumen tersebut adalah yang memiliki r korelasi pearson lebih dari nilai korelasi standar 0,3 (Azwar, 2004:158) sehingga basil lengkapnya tampak sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel5.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kecerdasan Adversity (X 1) No. Item ADVl ADV2 ADV3 ADV4 ADV5 ADV6 ADV7 ADV8 ADV9 ADV10 ADVIl ADV12 ADV13 ADVI4 ADVI5 ADV16 ADVI7 ADV18 ADV19 ADV20 ADV21 ADV22 ADV23 ADV24 ADV25 ADV26 ADV27 ADV28
Koreltii Pearson Keteral!_gan 0,6822 Valid 04639 Valid 0,4488 Valid 0,4828 Valid 0,7452 Valid Q,2948 Tidak Valid 0,7176 Valid 0,7864 Valid 0,7497 Valid 0,4993 Valid 0,1680 Tidak Valid 0,4024 Valid 0,2881 Tidak Valid 0,0585 Tidak Valid ------ ---------------------------- ----0,1274 Tidak Valid 0,4627 Valid 0,5226 Valid 0,4204 Valid 0,3972 Valid 0,5836 Valid 0,5836 Valid 0,5836 Valid 0,2852 Tidak Valid 0,7655 Valid 0,7323 Valid 0,3429 Valid 0,7210 Valid 0,2744 Tidak Valid
62
r---
ADV29 ADV30 ADV31 ADV32 ADV33 ADV34 ADV35 ADV36 ADV37 ADV38 ADV39 ADV40
0,2898 0,7301 0 7421 0,4028 0,5934 0,4471 0,2668 0,5132 0,7130 0,7975 0,7771 0,7598
..
Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid
--
Sumber : D10lah dan data pnmer penehtian
Untuk uji validitas motivasi berprestasi menyatakan dari 20 butir item, yang gugur sebanyak 2 buah yaitu item nomor 13 dan 16 sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Tabel5.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi (X 2 ) No. Item
Korelasi Pearson
MOTIV1 MOTIV2 MOTIV3 MOTIV4 MOTIV5 MOTIV6 MOTIV7 MOTIV8 MOTIV9 MOTIV10 MOTIV11 MOTIV12 MOTIV13 MOTIV14 MOTIVI5 MOTIV16 MOTIV17 MOTIV18 MOTIV19 MOTIV20
0,7888 0,8091 0,7781 0,8717 0,83% 0,5190 0,4314 0,4645 0,5604 0,8022 0,4976 0,3468 0,1438 0,5541 0,3654 0,1861 0,6293 0,7102 0,3632 0,8275
.. Sumber : Dtolah dan data pnmer penehttan
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
·---
63
Sedang untuk mengetahui apakah pedoman observasi dari variabel kinerja dapat dianggap valid secara isi (content validity) dilakukan dengan meminta pendapat dosen dan seorang statistikawan.
5.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen Setelah uji validitas, dilakukan uji reliabilitas pada kuesioner yang butir-butirnya sudah valid. Syarat suatu kuesioner dikatakan reliabel adalah sama dengan syarat uji validitas butir. Dari pengujian reliabilitas pada semua variabel, didapat variabel yang dinilai reliabel atau basil pengukurannya mempunyai kemantapan dan konsistensi yang tinggi jika dipakai untuk mengukur hal yang sama di masa datang hasilnya sama. Item yang dianggap reliabel adalah yang memiliki nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,50. Hasil uji reliabilitas
in~trumen
adalah sebagai
berikut: Tabel5.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Alpha's Cronhach
Kategori
Kecerdasan adversity (XI)
0,9332
Reliabel
Motivasi berprestasi
0,9113
Reliabel
Variabel
(X2)
Sumber: Diolah dari data primer penehtian Sedang reliabilitas untuk variabel kinerja digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan terlebih dahulu, yaitu untuk menentukan toleransi perbedaan basil pengamatan. Adapun dalam penelitian ini, teknik reliabilitas yang digunakan ialah Indeks Kesesuaian dari Scott, dengan basil sebagai berikut:
64 Tabel5.9 Koefasien Kesepakatan oleh Scott Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pe
Po 0.31 0.31 0.43 0.55 0.22 0.31 0.59
0.76 0.76 0.39 0.43 0.43 0.14 0.16 0.76 0.51 0.27 0.31 0.53 0.37 0.22 0.55 0.22 0.22 0.27 0.18 0.22 0.39 1.00 0.76
0.43 0.57 0.86 0.86 0.29 0.43 0.71 0.86 0.86 0.43 0.57 0.57 0.29 0.57 0.86 0.57 0.57 0.43 0.71 0.71 0.43 0.71 0.43 0.43 0.57 0.43 0.71 0.57 1.00 0.86
Po-Pe 0.12 0.26 0.43 0.31 0.07 0.12 0.12 0.10 0.10 0.04 0.14 0.14 0.15 0.41 0.10 0.06 0.30 0.12 0.18 0.34 0.21 0.16 0.21 0.21 0.30 0.25 0.49 0.18 0.00 0.10
..
1- Pe 0.694 0.694 0.571 0.449 0.776 0.694 0.408 0.245 0.245 0.612 0.571 0.571 0.857 0.837 0.245 0.490 0.735 0.694 0.469 0.633 0.776 0.449 0.776 0.776 0.735 0.816 0.776 0.612 0.000 0.245
IKK Scott 0.18 0.38 0.76 0.69 0.08 0.18 0.29 0.43 0.43 0.07 0.25 0.25 0.17 0.49 0.43 0.12 0.41 0.18 0.38 0.54 0.27 0.35 0.27 0.27 0.41 0.30 0.63 0.30
ttd 0.43
Sumber : D10lah dan data pruner penebttan Dari data tersebut tampak bahwa Indeks Kesesuaian dari Scott menunjukkan basil yang kecil dari pada Indeks Kesesuaian Kasar (Po), yang artinya ada sesuatu yang diakibatkan faktor untung-untungan (change
agreement) yang tidak merata besarnya sehingga menurunkan indeks. Sedangkan berdasar perhitungan Alpha Cronbach untuk pengamatan oleh atasan dan oleh ternan se-eselon adalah sebagai berikut :
65
Tabel5.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kinerja Varia bel
Peogamat
Alpha's Cronbach
Kategori
Atasan
0,5312
Reliabel
0,7967 .. Swnber : D10lah dari data pruner penehttan
Reliabel
Kinerja
Ternan
Tampak bahwa kedua koefisien akan reliabel apabila menggunakan alpha standar sebesar 0,05. Sehingga disimpulkan bahwa variabel kinerja adalah reliabel. Selanjutnya dihitung inter rater antar instansi yang terdiri dari 12 instansi, sebagai berikut:
Tabel5.11 . ta DSl. Hasil Ratin~ terhada . Y! 12 IDS lnstansi
Atasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 R LR*R (Li) 2
=
Rater Ternan
164 133 93 171 157 212 84
149 100 113 82 85 1.543 2.380.849 429.678
T
166 330 262 129 187 94 342 171 312 155 418 206 171 87 296 147 189 89 224 111 160 78 171 86 3.062 1.519 4.688.210 2.307.361
T*T
Keterangan
108.900 68.644 34.969 116.964 97.344 174.724 29.241 87.616 35.721 50.176 25.600 29.241 9.375.844 = ~
L
T*T
=I;
R*R
..
Sumber : D10lah dari data pruner penebttan Adapun formula-formula yang digunakan dan penghitungannya sebagai berikut :
(8)
66 r :a =
(424.547,2 + 404.872)/424.547,2 = 1,953656
(9)
s
2
= 429.678 -(4.688.210)/12 -(9.375.844
)/2 + (4.688.210) 2 /24
(11)
e
=
-404.872 (10)
s. 2 = (9375844)/2 -429678/24 = 424.547,2 11 Keterangan: rxx = varians antar-subyek yang dikenai rating s/ = varians error, yaitu varians interaksi antara subyek (s) dengan rater (r) i = angka rating yang diberikan o1eh rater kepada subyek T = jumlah angka rating yang diterima oleh subyek dari semua rater R = jumlah angka rating yang diberikan oleh rater pada subyek n = banuaknya subyek k = banyaknya rater
Dengan demikian dari perhitungan manual tersebut, reliabilitas antar instansi diperoleh sebesar 1,953656. Tingginya koefisien reliabilitas tersebut diartikan bahwa pemberian rating yang dilakukan masing-masing rater adalah konsisten antar instansi. Sedang reliabilitas rata-rata rating dari kedua orang rater adalah sebesar 1,993139, yang berarti pemberian rating yang dilakukan masing-masing rater adalah konsisten satu subyek ke subyek lain.
5.4 Deskripsi Hasil Penelitian Dari kuesioner yang telah disebarkan kepada responden. yaitu
67 sebanyak 74 buah dapat diketahui gambaran dari variabel-variabel dalam penelitian. Pada bagian ini disajikan data yang diperoleh dalam penelitian dan kemudian dilakukan deskripsi untuk tiap-tiap variabel. Sehingga diketahui dengan jelas sejauh mana tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner. Tabel5.12 Frekuensi Skor Variabel Penelitian Statistics 74 0
MOTIVASI 74 0
KINERJA1 74 0
Mean Std. Error of Mean
127.61
81.05
2.159
.895
20.85 .320
Median
127.00
81.00
Mode Std. Deviation Variance
109 18.569
AQ Valid Missing
N
Skewness Std. Error of Skewness Range Minimum Maximum Sum
KINERJA2 74 0 20.53 .260 21.00
82 7.700
21.00 21 2.753
344.817
59.285
7.580
5.020
.917 .279
-.334 .279
-.156 .279
-.209 .279
105
35
15
11
95 200
61
15 26
9443
5998
13 28 15,.S
96
21 2.240
1519
Sumber : Diolah dari data primer penelitian Untuk mengetahui gambaran mengenai nilai skor variabel-variabel dalam penelitian dapat dilihat berdasarkan kategori nilai rata-rata skor variabel seperti tabel berikut. Nilai interval skor didapat dari perkalian total item tiaptiap variabel dengan nilai skor tertinggi (5) dan dibagi dengan 5 kategori.
Tabel5.13 Kategori Rata-rata Nilai Variabel Kecerdasan atlversity (Xt) Keterangan No Rata-rata Skor Kate!Ori 0,00-40 Tidak baik 1 Jwnlah item >40-80 Kurang baik 2 variabelkecenlasan Cukup > 80-120 3 adversity Baik > 120-160 4 40 item > 160-200 Sangat baik 5 .. Sumber: Dtolah dari data pnmer penehttan
68 Berdasarkan perbandingan mean
dan median nilai skor terhadap
kategori nilai rata-rata variabel kecerdasan adversity (XI) termasuk dalam kategori baik. Hal ini berarti rata-rata responden menyatakan bahwa tingkat kecerdasan adversity yang dimilikinya dalam bekelja adalah baik. Akan tetapi kebanyakan responden memiliki tingkat kecerdasan adversity yang cukup. Kategori rata-rata nilai variabel motivasi berprestasi (X2) adalah sebagai berikut : Tabel5.14 Kategori Rata-rata Nilai Variabel motivasi berprestasi (X2) No Rata-rata Skor Kategori Keterangan I 0,00-20 Tidakbaik Jumlah item 2 > 20-40 Kurangbaik variabel motivasi >40-60 3 Cukup berprestasi 4 >60-80 Baik 20 item 5 > 80-100 Sangat baik .. Sumber : D10lah dan data pruner penelittan Perbandingan mean, median dan modus nilai skor dan kategori nilai rata-rata variabel motivasi berprestasi (X2 ) di atas menunjukkan bahwa variabel motivasi berprestasi termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini berarti rata-rata responden menyatakan bahwa tingkat motivasi berprestasi pejabat daerah dalam bekelja adalah sangat baik. Kategori nilai rata-rata untuk variabel kinerja (Y) sebagai berikut: Tabel5.15 Kateeori Rata-rata Nilai Variabel Kinerja (Y) No Rata-rata Skor Kate20ri Keteran2an 1 0,00-7 Tidakbaik -2 > 7-14 Kurangbaik Jumlah item 3 >14-21 variabel kinerja Cukup 4 7 item > 21-28 Baik 5 >28-35 Sangatbaik Sumber : D10lah dari data primer penelitian
69 Berdasarkan mean, median dan modus nilai skor dan kategori nilai rata-rata variabel kineija (Y) terlihat bahwa variabel dependen dalam penelitian ini baik yang dilakukan atasan at:aupun ternan se-eselon termasuk dalam kategori cukup. Hal ini berarti rata-rata rata-rata responden menyatakan bahwa kineija pejabat daerah di Kabupaten Tulungagung adalah cukup baik.
5.4.1 Distribusi jawaban variabel kecerdasan adversity (X 1) Variabel kecerdasan adversity (X 1) dideskripsikan berdasarkan 4 indikator, yaitu tingkat kendali, asal-usul dan pengakuan, jangkauan dan daya tahan. Hasil rekapitulasi jawaban responden berdasarkan skor dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel5.16 Distribusi Frekuensi Variabel kecerdasan adversity (Xt) Indikator
Skor
Item I t\Q1 AQ7
Tingkat kendali
Asal-usul dan
pengakuan
Jangkauan
%
2
%
3
%
4
%
5
%
5
6.8
9
12.2
15
20.3
28
37.8
17
23.0
11
14.9
17
23.0
19
25.7
14
18.9
13
17.6 23.0
AQ 11
16
21.6
12
16.2
12
16.2
14
18.9
20
AQ13
28
37.8
17
23.0
15
20.3
7
9.5
7
9.5
AQ23
17
23.0
16
21.6
14
18.9
16
21.6
11
14.9
AQ25
10
13.5
19
25.7
19
25.7
15
20.3
11
14.9
AQ27
15
20.3
17
23.0
12
16.2
16
21.6
14
18.9
AQ35
12
16.2
15
20.3
15
20.3
15
20.3
17
23.0
AQ37
8
10.8
14
18.9
13
17.6
13
17.6
20
27.0
32.4
11
14.9
14
18.9
AQ40
9
12.2
16
21.6
24
AQ2
4
5.4
5
6.8
16
21.6
27
36.5
22
29.7
AQ12
7
9.5
7
9.5
19
25.7
15
20.3
26
35.1
AQ24
7
9.5
7
9.5
19
25.7
20
27.0
21
28.7
AQ28
12
16.2
19
25.7
15
20.3
11
14.9
17
23.0
A_Q39
12
16.2
13
17.6
21
28.4
14
18.9
14
18.9
AQ8
4
5.4
6
8.1
18
2~.3
20
27.0
26
35.1
AQ14
18
24.3
16
21.6
23
31.1
7
9.5
13.5 23.0
AQ26
5
6.8
13
17.6
16
21.6
23
31.1
10 17
AQ36
3
4.1
10
13.5
5
6.8
21
28.4
35
47.3
AQ38
2
2.7
10
13.5
14
18.9
21
28.4
27
36.5
AQ3
6
8.1
2
2.7
12
16.2
27
36.5
27
36.5
70 AQ5
Daya tahan
AQ9
II 7
AQ15
5
6.8
6
8.1
A_Q_17
5
6.8
12
16.2
AQ19
5
6.8
7
9.5
f&21 AQ29
3
4.1
10
8
10.8
AQ31
26
AQ33
8
14.9
II 7
14.9
25 21
33.8 28.4
15 22
16
21.6
20
27.0
13
13.5
9
35.1 10.8
9.5
20.3 29.7
12 17
16.2 23.0
23
31.1
24
32.4
22
29.7
IS
20.3
17.6
15
20.3
34
45.9
23
31.1
20
27.0
18
24.3
12.2
9
12.2
22
29.7
26
35.1
23
31.1
12
16.2
3
.u
10
13.5
6
8.1
16
21.6
22
29.7
22
29.7
5
26.8
9.5
AQ4
13
17.6
15
20.3
25
33.8
16
21.6
AQ6
10
13.5
21
28.4
20
27.0
15
20.3
8
10.8
AQ10
16
21.6
17
23.0
17
23.0
II
14.9
13
17.6
A016
9
12.2
18
24.3
21
28.4
15
20.3
ll
14.9
AQ18
6
8.1
21
28.3
20
27.0
15
20.3
12
16.2
AQ20
16
21.6
18
24.3
23
31.1
6
8.1
ll
14.9
AQ22
12
16.2
17
23.0
21
28.4
20
27.0
4
5.4
AQ30
22
29.7
23
31.1
13
17.6
9
12.2
7
9.5
AQ32
18
24.3
25
33.8
18
24.3
6
8.1
7
9.5
AQ34
8
10.8
6
8.1
16
21.6
22
29.7
22
29.7
Sumber : D10lah dari data primer penelitian
Dari jawaban tersebut dapat diambil rata-rata presentase jawaban responden per indikator. Untuk indikator tingkat kendali rata-rata yang menjawab 1 sebanyak 17,75%, yang menjawab 2 sebanyak 20,55%, yang menjawab 3 sebanyak 21,36%, yang menjawab 4 sebanyak 20,14% dan yang menjawab 5 sebanyak 19,07%. Untuk indikator asal-usul dan pengakuan rata-rata yang menjawab 1 sebanyak 10,01%, yang menjawab 2 sebanyak 14,34%, yang menjawab 3 sebanyak 24,20% dan yang menjawab 4 sebanyak 29,08% dan yang menjawab 5 sebanyak 15,53%. Untuk indikator kedua yaitu jangkauan rata-rata yang menjawab 1 sebanyak 11,37%, yang menjawab 2 sebanyak 12,58%, yang menjawab 3 sebanyak 22,57%, yang menjawab 4 sebanyak 25,81% dan yang menjawab
5 sebanyak 27,69%. Untuk indikator daya tahan rata-rata yang menjawab 1 sebanyak 17,56%, yang menjawab 2 sebanyak 22,46%, yang menjawab 3
71
sebanyak 26,22%, yang menjawab 4 sebanyak 18,25% dan yang menjawab
5 sebanyak 15,53%.
5.4.2 Distribusi jawaban variabel Motivasi Berprestasi (X2) Variabel motivasi berprestasi (X2) dideskripsikan berdasarkan 4
indikator. yaitu bertanggungjawab secara pribadi, keinginan mendapat wnpan balik atas perbuatannya segera, menerima tugas-tugas yang menantang (resiko moderate) dan mengembangkan cara terbaik dan kreatif dalam bekerja. Hasil rekapitulasi jawaban responden berdasarkan skor dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel5.17 Distribusi Frekuensi Variabel motivasi berprestasi (X 1) Indikator
Item
bertanggung jawab secara j>_rlbadi
M1 M3 M2 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 Mil MI2 MI7 MIS M13 M14 M15 M16 M19 M20
keinginan mendapat wnpanbalik BIBS
perbuatanny a segera
menerima tugas-tugas yang menantang (resik:o moderate),
mengemban gkan c:ara terbaikdan .kn:atif dalam bekelja.
--
Skor 1
%
2
%
3
%
4
%
5
%
0 0 2 5 2 1 0 0 3 0 1 2 2 2 1 0 0 1 4 0
0 0 2.7 6.8 2.7 1.4 0 0 4.I 0 1.4 2.7 2.7 2.7 1.4 0 0 1.4 5.4 0
0 0 I 3 2 5 5 0 4 3 1 12 3 2 4 2 1 10 0 1
0 0 1.4 4.I 2.7 6.8 6.8 0 5.4 4.1 1.4 I6.2 4.1 2.7 4.1 2.7 1.4 13.5 0 1.4
2 4 11 9 26 I2 14 4 14 34 19 28 22 14 9 12 20 14 19 16
2.7 5.4 I4.9 12.2 35.1 I6.2 18.9 5.4 18.9 45.9 25.7 37.8 29.7 18.9 12.2 16.2 27.0 18.9 25.7 21.6
19 17 34 35 13 25 20 19 23 21 25 23 24 37 34 31 33 29 30 18
25.7 23.0 45.9 47.3 17.6 33.8 27.0 25.7 31.1 28.4 33.8 31.1 32.4 50.0 45.9 41.9 44.6 39.2 40.5 24.3
53 53 26 22 31 31 35 51 30 16 28 9 23 19 26 29 20 20 21 38
71.6 71.6 35.I 29.7 41.9 41.9 47.3 68.9 40.5 21.6 37.8 12.2 31.1 25.7 35.1 39.2 27.0 27.0 28.4 51.4
..
Swnber : Dtolah dari data pnmer penehttan
72 Untuk indikator pertama rata-rata yang menjawab 3 sebanyak 4,05%,
yang menjawab 4 sebanyak 24,35%, dan yang menjawab 5
sebanyak 7I,6%. Untuk indikator kedua rata-rata yang menjawab I sebanyak 2,72%, yang menjawab 2 sebanyak 4,36%, yang menjawab 3 sebanyak I9,46%, yang menjawab 4 sebanyak 28,6% dan yang menjawab 5 sebanyak 39,18%. Untuk indikator ketiga rata-rata yang menjawab I sebanyak I ,94%, yang menjawab 2 sebanyak 4,85%, yang menjawab 3 sebanyak 26,04%, yang menjawab 4 sebanyak 33,2I% dan yang menjawab 5 sebanyak 39,I8%. Untuk indikator keempat rata-rata yang menjawab I sebanyak I,64%, yang menjawab 2 sebanyak 4,62%, yang menjawab 3 sebanyak 24,32%, yang menjawab 4 sebanyak I47,28% dan yang menjawab 5 sebanyak 4I ,62%.
5.4.3 Distribusi jawaban variabel Kinerja (Y) Variabel kinerja dideskripskan berdasarkan 2 (dua) indikator, yaitu efisiensi dan efektivitas dengan jumlah kategori pengamatan ada 7 (tujuh). Pengamatan dilakukan oleh 2 (dua) orang, yaitu atasan responden dan ternan se-eselon responden. Hasil rekapitulasi jawaban responden berdasarkan skor dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel5.18 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja (Y) amatan atasan Indikator
Item
Efektivitas
Kl K3
Skor 1
%
2
%
3
%
4
%
5
%
1 0
1.4 0
18 14
24.3 18.9
43 51
58.1 68.9
10 9
13.5 12.2
2 0
2.7 0
73 KS K6 K2
Efisiensi
0 0 0 0 2
0 0 0 0 2.7
K4 K7 Sumber : 010lah dan lamprran
13 13 7 11 9
17.6 17.6 9.5 14.9 12.2
49 51 56
55 52
66.2 68.9 75.7 74.3 70.3
12 9 10 6 10
16.2 12.2 13.5 8.1 13.5
0 I 1 2 1
-0 1.4 1.4 2.7 1.4
Untuk indikator efektivitas rata-rata yang menjawab I sebanyak 0,35%, yang menjawab 2 sebanyak 19,6%, yang menjawab 3 sebanyak 65,53%, yang menjawab 4 sebanyak 13,53% dan yang menjawab 5
sebanyak 1,03%. Dan untuk indikator e:fisiensi rata-rata yang menjawab 1 sebanyak 0,9%,
yang menjawab 2 sebanyak 12,2%, yang menjawab 3
sebanyak 73,43%, yang menjawab 4 sebanyak 11,7% dan yang menjawab 5 sebanyak 1,83%. Tabel5.19 Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja (Y) amatan ternan se-eselon ··--·-
Indikator
Item
Efektivitas
Kl K3 K5 K6 K2
Efisiensi
K4 K7
Skor 1
%
2
%
3
%
4
%
5
%
0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 2.7
26 19 14 18 13 18 13
35.1 25.7 18.9 24.3 17.6 24.3 17.6
34 40 49 44 48 46 49
45.9 54.1 66.2 59.5 64.9 62.2 66.2
13 15 11 11 12 8 10
17.6 20.3 14.9 14.9 16.2 10.8 13.5
1 0 0 1 1 2 0
1.4 0 0 1.4 1.4 2.7 0
Sumber : Diolah dari lampiran
Untuk indikator efektivitas rata-rata yang menjawab 1 sebanyak 0%, yang menjawab 2 sebanyak 26%, yang menjawab 3
s~banyak
56,43%, yang
menjawab 4 sebanyak 16,93% dan yang menjawab 5 sebanyak 0,7%. Dan untuk indikator e:fisiensi rata-rata yang menjawab 1 sebanyak 0,9%, yang menjawab 2 sebanyak 19,83%, yang menjawab 3 sebanyak 64,43%, yang menjawab 4 sebanyak 13,5% dan yang menjawab 5 sebanyak 1,37%.
74 5.5 Hasil Uji Persyaratan Regresi Linier berganda 5.5.1 Hasil Uji Normalitas
Model regresi dikatakan mempunyai distribusi data yang normal apabila memenuhi persyaratan nilai Asymp Sig. lebih besar dari nilai a yaitu 0,05. Dari tabel dapat dilihat bahwa distribusi data adalah normal. Hasil uji normalitas terhadap data basil pengamatan setelah dikurangi item yang gugur, yaitu kecerdasan adversity gugur di item nomor 6, 11, 13, 14, 15, 23, 28, 29, dan 34 sedang motivasi berprestasi pada item nomor 13 dan 16. Dan dari hasil explore, ditemukan data yang disarankan dihilangkan adalah nomor 34, 35, 49, 57,58 dan 59. Selengkapnya adalah sebagai berikut: Tabel5.20 Hasil Uji Normalitas
Keterangan Signifikansi a Kecerdasan adversity 0,587 0.05 Motivasi berprestasi 0.05 0.869 Sumber : D1olah dan data pnmer peneht1an 0
Kondisi
S>a S>a
Simp ulan Normal Normal
0
5.5.2 Hasil Uji Linearitas
Model regresi dikatakan liniear apabila memenuhi persyaratan signifikansinya lebih besar dari nilai a yaitu 0,05.
Hasil uji linearitas
terhadap data hasil pengamatan adalah sebagai berikut : Tabel5.2l Hasil Uji Linearitas
Signifikansi a 0.912 0.05 Y -Xt, 0.341 0.05 Y-X2 Sumber : D10lah dan data pnmer penehttan Keterangan
0
0
Kondisi S>a
S>a
Sim__Qulan Linear Linear
75
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa model regresi yang digunakan memenuhi linearitas regresi yang diinginkan.
5.5.3 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas Hasil uji gejala multikolinearitas menunjukkan bahwa koefisien korelasi masing-masing- masing variabel independen atau nilai VIF ( Varian
Inflation Factor) mempunyai nilai 1 - 5, atau nilai tolerance untuk variabel bebas mendekati
1, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi gejala
multikolinearitas diantara masing-masing variabel bebas tersebut. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel5.22 Uji Gejala Multikolinearitas Variabel Bebas Varia bel Kecerdasan adversity (XJ)
Motivasi berprestasi (X2)
Keterangan
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
0.881
I, 136
Bcbas Multikolinearitas
0.881
1,136
Bebas Multikolinearitas
Sumber: Diolah dari data primer penelitian Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa model regresi yang digunakan memenuhi Bebas Multikolinearitas.
5.5.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas menggunakan teknik korelasi Spearman rank dan jika signifikansi lebih dari 0,05 (p>0,5) maka dapat dikatakan item bebas
dari
gejala heteroskedastisitas
atau
terjadi
Selengkapnya sebagaimana seperti pada tabel berikut :
homokedastisitas.
76 Tabel5.23 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Rank Spearman Variabel Bebas Variabel
~ignifikansi
g
Kondisi
Kecerdasan 0.05 0,596 adversity (Xt) Motivasi 0,643 0.05 berprestasi (X2) . . . .. Sumber : D10lah dan data pnmer peneht1an
Simpulan
S>a
Homoskedastis
S>a
Homoskedastis
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa model regresi yang digunakan memenuhi bebas dari gejala heterokedastisitas {=homoskedastis).
5.5.5 Hasil Uji Autokorelasi Oleh karena data yang digunakan adalah data cross sectional dan bukan time series maka pengujian ini tidak dilakukan.
5.6 HasH Analisis Regresi Model analisis regresi berganda digunakaa untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel kecerdasan adversity (X 1) dan motivasi berprestasi
(X2) terhadap Kinerja (Y) pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Analisis menggunakan program SPSS 11.5 for Windows. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel5.24 Hasil Analisis Regresi Varia bel Konstanta ·--------------
~ecerdasan adversi~.J?f!._
t-Motivasi berprestasi (Xtl_ =0,439 R R Square = 0,192
Koefisien Signifikansi t Hitung Beta Regresi ___9,000___________ 0 11,469 ·-·---·-·-·· ___5.!.?.~--0,295 . ··· ___?._~~---- --0,0.!~--------0,042 -- r-----·---··-. 0,049 2,005 0.238 0,069 F Hitung = 7,744 N=68 = 0,01 Sig.
Sumber : Diolah dari data primer penelitian
77 Persamaan regresi linier berganda berdasarkan tabel di atas adalah sebagai berikut :
Y = n,469 + o,042
x. + o,069 x2
Berdasarkan persamaan garis regresi di atas, maka model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Koefisien konstanta adalah sebesar 11,469. Hal ini berarti bahwa apabila nilai variabel kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi pada objek penelitian sama dengan nol, maka besarnya variabel dependen kinerja pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung adalah sebesar 11,469. 2. Harga koefisien regresi 0,042 menunjukk.an bahwa apabila variabel kecerdasan adversity tersebut mengalami kenaik.an sebesar satu poin sementara variabel independen lainnya konstan, maka kinerja pejabat daerah akan naik sebesar 11 ,511. 3. Harga koefisien regresi 0,069 menunjukkan bahwa apabila variabel motivasi berprestasi tersebut mengalami kenaikan sebesar satu poin sementara variabel independen lainnya konstan, maka kinerja pejabat daerah akan naik sebesar 11 ,538.
Kemudian persamaan regresi tinier berganda tanpa konstanta adalah sebagai berikut : Y = 0,295
x. + 0,238 x2
78
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui bahwa variabel independen yang berpengaruh dominan terhadap variabel kinerja adalah variabel kecerdasan adversity dengan nilai beta sebesar 0,295. Nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,192 menunjukkan bahwa variabel kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi untuk menjelaskan variasi pada variabel kinerja pejabat daerah adalah sebesar 19,2%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain selain variabel yang diteliti.
5.8 Pengujian Hipotesis 5.8.1 Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F) Hipotesis penelitian ini menduga bahwa kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi berpengaruh secara simultan terhadap kinetja pejabat daerah
di
Pemerintah
Kabupaten
Tulungagung.
Hasil
pengujian
menunjukkan tingkat signifikansi uji F 0,01 (p<0,05), hal tersebut berarti bahwa kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan berarti Ha diterima. Sumbangan relatif yang diberikan oleh kedua variabel tersebut terhadap peningkatan kinerja pejabat daerah adalah sebesar 19,2%. Yang berarti kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang 19,2% terhadap kinerja sedang sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Secara statistika signiftkansi kedua variabel adalah kecil karena banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pejabat daerah.
79 5.8.2 Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial antara kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi berpengaruh secara parsial terhadap
kinerja pejabat Daerah di Kabupaten Tulungagung digunakan uji t satu ekor. Berdasar hasil perhitungan dengan bantuan SPSS versi 11.5 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai t variabel kecerdasan adversity (X1) dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,016 (p < 0,05) menunjukkan bahwa varia.bd kecerdasan adversity mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pejabat ·daerah
di Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 2. Nilai t variabel motivasi berprestasi (X2) dengan tingkat signifikansi
0,049 (p < 0,05) menunjukkan bahwa variabel motivasi berprestasi mempunya1 pengaruh positif terhadap kinerja pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
BAB 6 PEMBAH ASAN
BAB6 PEMBAHASAN
Pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi wewenang Pemerintah Daerah, sangat ditentukan oleh kemampuan pegawai yang ada di ciaerah tersebut. Ka.rena bergulimya otonomi daerah melekat dengan adanya kewenangan yang makin luas, nyata dan bertanggungjawab. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan public good dan public service. Itulah tuntutan di era otonomi daerah yang dikenal
dengan good governance. Wewenang luas yang diterima Pemerintah Daerah oleh Daerah di dipilahpilah dan dilaksanakan oleh suatu bentuk institusi daerah. Dengan suatu peraturan daerah institusi daerah tersebut dibentuk, dapat berupa badan, kantor, bagian, dinas, kecamatan hingga desa. Di setiap bentuk institusi, ditunjuk pejabat pemegang otoritas dan tanggungjawab pada setiap bagian, bidang, seksi hingga umsan. Sehingga tampak kedudukan pejabat-pejabat tersebut sebagai unsur pimpinan pada Pemerintah Daerah mem.iliki posisi strategis dalam memainkan perannya. Peran membantu atasan ataupWl bawahannya, sebagai individu ataupWl kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pejabat Daerah menjadi kekuatan penggerak kehidupan Pemerintah di Daerah. Pejabat Daerah memegang kendali untuk mengarahkan swnber yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Dari situ masyarakat menilai, apakah Pemerintah telah berfungsi secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan yang telah digariskan, atau justru sebaliknya dimana pemerintahan tidak berfungsi secara efektif dan terjadi
80
81
inefisiensi dimana-mana. Penilaian kineija pejabat daerah dalam penelitian ini didasarkan pada penilaian efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan/ program/ kebijakan, karenanya dalam penelitian ini kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi sebagai pendorong kineija yang diharapkan.
6.1 Pengaruh kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pejabat daerah Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kinerja pejabat daerah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F dengan signiftkansi 0.01 (p < 0.05). Hal tersebut berarti bahwa teijadi hubungan linear antara variabel-
variabel independen terhadap kineija
p~jabat
daerah sebagai variabel
dependen dimana jika kedua variabel independen tersebut ditingkatkan secara bersama-sama akan meningkatkan kineija pejabat daerah. Oleh karenanya, makin tinggi kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi maka makin tinggi pula kinerja yang dapat dicapai. Dengan demikian maka perannya dalam meningkatkan kinerja Pejabat daerah merupakan hal yang penting Pejabat Daerah harus mampu menyiapkan segala sesuatu dalam meningkatkan mutu layanan Pemerintah Daerah. Singkatnya, mampu mengimplementasikan tugas pokok dan fungsinya secara lebih kreatif dalam setiap kegiatan sehari-hari. Tentunya dalam mengimplementasikan tugas pokok dan fungsinya tersebut, menghadang berbagai hambatan/ tantangan/
82 kesulitan. Adanya kemampuan I keuletan untuk menghadapinya. pantang untuk menyerah. kemampuan mengubah hambatan/ tantangan/ kesulitan menjadi peluang. Dan harus disadari. kemampuan masing-masing dalam menghadapi
hambatan/
tantangan/
kesulitan
berbeda-beda.
Dengan
mempunyai kemampuan mengubah hambatan/ tantangan/ kesulitan pada diri setiap
pejabat
daerah.
menjadi
pe1uang
dapat
dipergunakan
untuk
meningkatkan mutu 1ayanan Pemerintah Daerah. Artinya adalah kecerdasan
adversity berpengaruh pada kinerja yang makin efisien dan efektif. Oleh karena itu untuk mewujudkan kinerja yang tinggi. setiap Pejabat daerah perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan diberikan pelatihan
dan
atau
pembelajaran.
Dicontohkan
tentang
bagaimana
meningkatkan daya juang dan tahan banting. kreativitas. bagaimana merespon kesulitan dengan teknik LEAD (listen, explore, analyze, do), dan mengatasi kesulitan di tempat kerja. Dengan kondisi demikian maka Pejabat daerah mendapat tambahan pengetahuan dan ketrampilan sehingga akan lebih baik bekerja (Stoltz, 1997:271 ). Hal penting lainnya adalah motivasi berprestasi (achievement
motivation). Karena selama bekerja motivasi kerja Pejabat Daerah mengalami perubahan
sebagai
basil
interaksi
antara
Pejabat
tersebut
dengan
lingkungannya. Pejabat Daerah memulai bekerja dengan derajat motivasi kerja tertentu. Tergantung apa yang Pejabat Daerah alami selama bekerja. dan tergantung bagaimana mempersepsikan imbalan yang diberikan kepadanya atas unjuk-kerjanya. Keinginan yang timbul dalam diri Pejabat Daerah untuk selalu
83 berprestasi akan mendorong Pejabat Daerah untuk selalu memberikan yang terbaik bagi pengelolaan Pemerintah Daerah yang dipimpinnya. Pejabat Daerah tersebut akan berusaha mencari cara dan melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan mutu layanannya. Pejabat Daerah tidak akan puas dengan apa yang dicapainya. Dalam dirinya ada keinginan untuk meningkatkan apa yang sudah dicapai. Pejabat Daerah selalu berusaha terus untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan lebih baik dan lebih efisien dari sebelumnya. Dengan berusaha meningkatkan mutu secara terus-menerus maka berarti pula meningkatkan kineija dari Pejabat Daerah itu sendiri. Pejabat Daerah yang mempunyai motivasi berprestasi akan dapat meningkatkan kineijanya.
6.2 Variabel yang Pengaruhnya Dominan terhadap Kinerja Pejabat Daerah Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kecerdasan
adversity merupakan variabel yang pengaruhnya lebih besar terhadap kinerja pejabat daerah.
Hal ini bisa teijadi karena semakin tinggi kecerdasan
adversity yang dimiliki seorang pejabat daerah, maka segala sesuatu yang dihadapinya merupakan suatu peluang maju dan berkembang atau dikatakan berkineija yang makin efisien dan efektif dalam menjalankan setiap kegiatan/ kebijakan/ program yang dibebankannya. Tingginya kecerdasan adversity akan lebih merupakan implementasi
diri dari optimisme, penilaian diri positif , ketekunan dan keuletan. Artinya, seorang pejabat daerah yang memiliki kecerdasan adversity tinggi akan semakin ulet, tekun, penuh optimisme dan menilai diri positif terhadap segala sesuatu yang merintangi setiap kegiatannya.
84 6.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini masih terbatas hanya pada pengaruh kecerdasan
adversity dan motivasi berprestasi terhadap kinerja pejabat daerah, hal ini menyebabkan belum semua variabel yang berhubungan dengan kinerja pejabat daerah dibahas dan diteliti pengaruhnya. Masih ada variabel lain yang menjelaskan kinerja pejabat daerah selain variabel-variabel tersebut. Hasil penelitian ini hanya berdasarkan pada pengamatan atasan dan ternan se-eselon sebagai dasar penilaian kinerja pejabat daerah, bukan berdasarkan pengamatan unsur )'ang lebih luas, seperti masyarakat, pejabat yang bersangkutan, staf hingga pucuk pimpinan. Jadi penilaian dilakukan hanya dari 2 (dua) sisi saja, dengan mengabaikan penilaian dari sisi lain, termasuk pejabat yang bersangkutan. Objek penelitian ini terbatas pada kinerja pejabat daerah dan hanya fokus pada pelaksanaan kegiatan/ program/ kebijakan dengan pembobotan yang sama di setiap institusi, yang tampak pada reliabilitas inter rater instansi yang besar. Dengan demikian hanya memberikan gambaran mengenai kinerja pejabat daerah yang efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan/ program/ kebijakan. Hal ini belum memberikan gambaran mengenai kinerja pegawai secara keseluruhan tentang pelaksanaan tugasnya sehari-hari di setiap institusi.
BAB
·7
PEN UTU P
BAB7
PENUTUP
7.1 Kesim.pulan Berdasarkan penelitian yang dan dilakukan dan hasil analisis data yang diperoleh maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : I. Kecerdasan
adversity
dan
motivasi
berprestasi
secara
simultan
berpengaruh terhadap kinetja pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 2. Variabel independen yang terbesar pengaruhnya terhadap variabel kinetja pejabat daerah adalah variabel kecerdasan adversity.
7.2 Saran 1. Penelitian terhadap kinetja pejabat daerah ini hanya menggunakan 2 variabel sebagai prediktor, penelitian selanjutnya hendaknya dapat melengkapinya dengan variabel-variabel lain untuk menyempurnakan hasil penelitian mengenai kinetja pejabat daerah yang efektif dan efisien. 2. Penelitian mengenai kinetja pejabat daerah yang efektif dan efisien dapat dikembangkan lagi dalam lingkup yang lebih luas, terutama dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari pada semua pegawai
dan
dengan
pembobotan yang berbeda-beda. 3. Peningkatan kinetja pejabat daerah di Pemerintah Kabupaten Tulungagung dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan perbaikan kecerdasan adversity dan motivasi berprestasi pada suatu batasan tertentu.
85
DAFTAR PUSTAI(A
DAFfAR PUSTAKA
Admosoeprapto K, 2000. Menuju SDM berdaya, dengan kepemimpinan efektif dan manajemen efisien. Jakarta: PT Elexrnedia Komputindo. Annansyah, 2002. lntelegency Quotient, Emotional Quotient, dan Spiritual Quotient dalam Membentuk Perilaku Kerja, Jumal ilmiah manajemen dan bisnis Program Studi Manajemen-Falcultas Ekonomi-Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Vol. 2 No. 1 April 2002. Agustian AG, 200la. ESQ: Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Penerbit Arga. Agustian AG, 2001b. "Spiritual Quotient, Cerdas Akai-Cerdas Hati-Cerdas Nurani". Makalah Seminar Nasional di Universitas Muhammadiyah Surakarta (VMS), Solo. Arikunto S, 2002. Prosedur Pene/itian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar S, 2004. Reliabilitasdan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barnard CI, 1968. The Function ofExecutive, Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. Bappeda, 2001. LPJ Bupati Tulungagung 2000, Tulungagung:Bappeda Press. Bappeda, 2002. LPJ Bupati Tulungagung 2001, Tulungagung:Bappeda Press. Bappeda, 2003. LPJ Bupati Tulungagung 2002, Tulungagung:Bappeda Press. Bappeda, 2004. LPJ Bupati Tulungagung 2003, Tulungagung:Bappeda Press. Bappeda, 2005. LPJ Bupati Tulungagung 2004, Tulungagung:Bappeda Press. Bappeda, 2005. Tulungagung Dalam Angka 2005, Tulungagung:Bappeda Press. BPS, 2004. Kabupaten Tulungagung Dalam Angka, Tulungagung: Bappeda dan BPS. Budiyanto MN, 2000. Profil Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menuju Indonesia Baru, Palembang: Universitas Sriwijaya. Cooper
RK; Ayman S, 1998. Executive EQ: Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan dan Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Cox RH, 1990. Sport Psychology, concepts and applications, 2nd. Dubuque: W C Brown Publisers. Davis, 0. A dan Larkey, PD, 1980. Measuring the Efficiency and Effectiveness of Government Activities, from Improving the Financial Discipline of Stale and Cities, David Solomons (Editor). Dharma, A. 1985. Manajemen prestasi kelja, Jakarta: PPM.
86
87 Goleman, D. 2002. Emotional /ntelegence-Kecerdasan Emosional, Jakarta: Gramedia. Guilford JP and Fruchter B, 1987. Fundamental Statistics in Psychology and Education. Singapore: McGraw Hill Inc. Hakim A 2001, Statistik /nduktif. Yogyakarta: Ekonisia. Hasibuan, M, 2001. Organisasi dan motivasi dasar peningkatan produktivitas, Bandung: Bumi Aksara. Huffinan, Karen, Mark Vernoy and Judith Vernoy, 1997. Essentials of Psychology in Action, New York: John Wiley & Sons. Inc. lrawan, 1995. Penilaian Kinerj'a Karyawan. Jakarta: PPM. Joice, 2004. Pengaruh kecerdasan adversity terhadap orentasi karir pada PT Danzas Surabaya dan Jakarta, Tesis, Surabaya:Pascasru:jana Universitas Airlangga. Karoly P, 1985. Measurement Strategies in Health Psychology. Singapore: John Wiley & Sons. Kountur, Ronny, 2003. Motode Penelitian, Jakarta: PPM. Kurniawan, AF. 2003. Pengaruh kebutuhan berprestasi, desain pekerjaan dan situasi kerja terhadap kinerja karyawan shafa'at leveransir Probolinggo, Tesis, Surabaya:Pascasarjana Universitas Airlangga. LAN, 1992. Modul Matakuliah Kinerja Aparatur, Bandung. Lazaro, AR. 2004. Adversity Quotient and the performance level of selected middle managers of the different departments of the city of manila as revealed by the 360-degree feedback system, paper untuk presentasi di Workshop for prospective scholars, International Industrial Relations Association (liRA) 23-26 Juni 2004, Seoul, Korea Selatan. Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja sektor publik, Yogya:UPP AMP YKPN Mangkunegara, 2000. Penilaian prestasi kerja. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Marpaung, P. 2002. "Kecerdasan Emosi di Tempat Kerja ", Pikiran Rakyat. Karnis 5 Juni 2002. Martin, AD. 2003. Emotional Quality Management, Jakarta: Arga Maxwell, J. 2001. Failingforward, Mengubah kegagalan menjadi batu loncatan. (Arwin Saputra, trans.) Jakarta: Interaksara. Miftah, E. 2001. Kelemahan DP3 dalam penilaian kinerja PNS, MaJ'alah Pemeriksa No 82, Oktober-Nopember 2001, Jakarta:BPK. Moekijat, 1984. Dasar-dasar motivasi, Bandung: Sumur Bandung. Mortell, Art. 2000. Berani menghadapi kegagalan, Jakarta: Mitra Utama. Munandar, AS. 2001, Psikologi industri dan organisasi, Jakarta: UI Press
88 Pasiak, T. 2002. Revolusi IQ, EQ, SQ: Antara Neurosains dan Al-Qur 'an, BandWig: Mizan. Purwodarminto, 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Prawirosentono, S. 1999. Kebijakan kinerja karyawan, Yogyakarta:BPFE Ruky, AS. 2001. Performance management system panduan praktis untuk merancang dan meraih kinerja prima, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Safaria, T. 2004, Tes Kepribadian untuk seleksi pekeljaan, Yogyakarta: Amara Books. Santoso S, 2004. SPSS; Statistik Parametrik. Jakarta : Elex Media Komputindo. SingarimbWl, M. dan Efendi, S. 1989. Metode Pene/itian Survai, Jakarta: LP3ES. Sedarmayanti, 2003, Good governance (kepemerintahan yang baik) dalam rangka otonomi daerah, upaya membangun organisasi efektif dan ejisien melalui restrukturisasi dan pemberdayaan, BandWig: Mandar maju. Simamora, H. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: STIE YKPN. SolimWl, 2002. Structural Equation Modelling, Malang: Universitas Negeri Malang. Sink, D.S. dan Tuttle, T.C. 1998. Planning and measurement in your organisation of the future, Norcoss: Industrial Engineering and management press. Stoltz, PG. 1997. Adversity Quotient; turning obstacles into opportunities. New York: John Wiley & Sons inc. Stein, SJ. dan Howard E. 2002. Ledakan EQ: 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. (Peneijemah: Trinanda Rainy dan Yudhi Murtanto) BandWig: Kaifa. Sudarmanto RG, 2005. Ana/isis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha llmu. Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Band Wig: Alfabeta. Sulaiman W. 2004. Ana/isis Regresi menggunakan SPSS. Yogyakarta:Andi offset. Suprihanto, J. 2000. Penilaian pelaksanaan peker:Jaan dan pengembangan karyawan. Yogyakarta: BPFE Tangen, S. 2004a. Performance measurement: From philosophy to practice, Stockholm, International Journal of productivity and performance management, vol 53 No. 8 p726-737 dari www.emeraldinsight.com di download tanggal7 Maret 2005. Tangen, S. 2004b. Evaluation and Revision of Performance Measurement Systems, Thesis Doctoral, Stockholm: Department of Production Engineering Royal Institute of Technology. Umar, H. 2003. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja Grafmdo Persada.
89 Usman, H. dan Setiady, AP. 2003, Pengantar Statistika, Jakarta: Bwni Aksara Winardi, J. 2002. Motivasi dan pemotivasian da/am manajemen, Jakarta: Raja Grafmdo Persada. Whitmore, J. 1997. Coaching for performance, Seni mengarahkan untuk mendongkrak kinerja. (Dwi Helly Pumomo, trans). Jakarta: Gramedia
Pustaka.
LAMP IRAN
Data mentah kecerdasan adversity (uji validitas-reliabilitas) Res-P AQ AQ AQ AQ AQ AQ AQ AQ AQ AQ1 AQ1 AQ1 AQ1 AQ1 AQ1 AQ1 AQ1 AQ1 AQ1 2 1 1 3 5 3 3 1 5 3 3 5 3 5 3 3 3 3 5 3 1 1 5 1 5 5 2 3 5 5 2 5 3 1 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 1 1 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 3 1 3 1 5 5 3 5 5 2 3 2 2 2 5 3 3 3 3 3 3 3 6 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 2 2 5 2 5 1 3 7 5 3 3 3 3 1 3 4 3 1 4 1 1 1 1 5 2 4 5 8 3 1 2 2 3 3 3 3 3 1 5 1 3 3 4 3 2 4 3 9 3 2 5 2 2 3 2 2 2 3 1 3 1 3 1 1 3 3 3 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 1 3 3 3 4 5 5 3 11 3 4 5 3 3 3 3 4 3 4 2 1 4 4 1 2 4 3 2 12 3 4 2 3 2 2 2 2 2 5 1 4 1 5 5 2 3 2 5 13 5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 14 3 3 1 3 3 2 3 3 3 5 4 1 2 4 3 2 5 5 5 15 4 3 3 3 3 4 3 4 3 5 5 3 5 5 1 1 2 5 4 16 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 5 5 4 3 17 3 3 4 3 5 4 5 4 5 4 1 1 1 2 2 2 5 2 1 18 2 3 3 1 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 2 19 3 2 2 4 3 2 3 3 3 1 1 1 5 3 4 1 1 2 2 20 5 4 4 1 5 4 5 5 5 4 3 2 2 5 3 3 4 5 3 21 5 5 2 5 5 3 5 4 5 4 1 3 4 5 4 2 2 2 3 22 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 1 4 4 3 1 3 1 5 1 23 1 1 2 1 3 4 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 2 24 4 2 4 2 1 1 1 2 1 4 5 5 5 4 3 3 2 2 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 2 5 1 3 2 1 26 3 5 5 2 5 2 5 5 4 4 2 5 5 5 1 2 4 2 4 27 4 5 4 2 5 2 5 5 5 3 3 3 1 1 1 1 5 4 1 28 1 5 1 3 1 1 1 1 1 3 5 5 5 4 5 5 5 1 5 29 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 1 4 1 5 30 5 3 5 4 5 -- 3 5 - 5 5
AO~
3 3 3
5 3 3 3 3 2 3 5 1 2 3 3 3 3 1 2 1 3 2 1 2 5 3 2 3 5 5
AQ2 AQ_Z AQ2 AQ2 AQ2 AQ2E AQ2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 1 4 2 4 3 3 5 3 3 2 3 5 5 4 2 3 2 4 3 3 2 5 4 2 5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 1 4 5 4 5 3 3 3 3 5 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 3 4 3 3 5 5 1 3 3 5 3 1 1 3 1 3 3 3 2 4 2 5 4 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 5 4 3 3 3 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 4 3 1 1 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 3 2 1 1 2 2 2 4 4 1 4 5 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 3 5 3 4 2 2 2 4 5 4 3 3 1 1 3 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5
AQ~
2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 1 3 5 5 3 3 2 5 2 3 3 3 4 5 4 4 4 5
AQ:l! AQ3C AQ3 AQ3 AQ3: AQJ. AQ3! AQJj AQ3 AQ31 AQ31 A~ AQtol 5 4 3 2 2 2 3 3 4 3 5 5 122 1 4 4 2 1 3 2 5 4 3 4 4 103 5 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 112 5 4 4 4 1 2 1 4 4 4 4 4 106 3 4 4 1 2 3 1 3 4 3 3 4 106 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 113 5 5 3 1 2 1 1 3 4 3 3 4 107 5 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 112 3 3 3 2 2 4 2 5 3 3 3 3 112 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 101 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 127 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 107 4 5 5 2 5 2 5 4 3 4 4 4 146 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 118 5 4 4 2 2 2 5 5 4 4 4 4 127 3 3 3 5 3 3 5 5 3 3 3 3 131 3 5 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 144 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 104 2 3 3 5 2 2 2 3 2 3 3 3 3 104 1 5 5 3 4 2 3 1 5 5 3 5 110 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 5 5 134 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 109 4 2 2 1 3 3 3 2 2 1 1 1 100 4 2 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 133 5 5 3 5 5 3 5 3 4 5 5 154 5 4 3 3 1 4 3 3 5 3 3 3 137 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 142 2 5 5 1 3 1 1 3 5 4 1 2 1 1 181 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 161 5 5 4 5 3 1 5 4 4 3 4 5 139 5
~
91 Data mentah motivasi berprestasi (uji validitas dan reliabilitas)
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nomoritem m1 m2 m3 m4 m5 m6 m7 m8 m9 m10 m11 m12 m13 m14 m15 m16 m17 m18 m19 m20 mtot 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 61 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 2 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 3 65 3 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 4 5 3 3 2 2 3 4 3 3 56 3 3 3 3 3 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 72 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 58 3 3 4 3 3 3 5 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 5 4 3 3 3 65 3 3 3 4 3 3 2 5 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 5 3 64 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 72 5 3 3 3 3 3 5 3 2 4 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 60 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3 5 3 3 59 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 73 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 75 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 5 65 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 5 2 4 3 3 3 3 66 .4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 66 3 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 4 3 2 3 3 3 2 4 2 62 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 5 3 3 4 81 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 74 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 62 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 60 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 79 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 72 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 89 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 5 2 5 4 4 5 5 4 69 3 3 3 3 3 3 5 5 3 4 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 68 5 5 5 5 5 3 3 4 3 5 3 3 5 4 3 3 5 5 3 5 74 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 74 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 5 5 3 4 72
92 Hasil penilaian kinerja (uji vatiditas dan retiabilitas) Dilakukan oleh pengamat 1 (atasan)
Dilakukan oleh pengamat 2 (temar.)
Nom or item varia bel kinet ·a Nomor item variabel kine ·a 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 2 3 4 5 6 7 Total Noraep 19 1 2 3 3 2 3 3 3 17 1 2 2 3 2 2 2 4 22 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 21 2 19 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 20 21 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 22 23 5 3 4 3 3 3 4 3 22 5 4 3 3 2 2 4 4 16 6 2 2 2 3 2 3 2 18 6 2 2 3 3 3 2 3 21 7 3 3 3 3 3 3 3 7 4 3 4 3 3 3 3 23 21 8 3 3 3 3 3 3 3 22 8 3 4 3 3 3 3 3 21 9 3 3 3 3 3 3 3 22 9 3 3 3 3 4 3 3 24 10 3 3 3 4 3 4 4 10 3 2 3 3 3 3 3 20 21 11 3 3 3 3 3 3 3 20 11 2 3 4 3 3 2 3 21 12 3 3 3 3 3 3 3 20 12 4 3 2 3 3 3 2 21 13 3 4 2 3 4 2 3 16 13 2 2 2 3 3 3 1 21 14 3 3 2 2 4 3 4 15 14 2 3 2 2 2 3 1 22 15 3 4 3 3 3 3 3 21 15 3 3 3 3 3 3 3 21 16 3 3 3 3 3 3 3 18 16 2 3 3 2 3 2 3 18 17 2 3 3 2 3 2 3 19 17 2 4 3 3 3 2 2 16 18 2 3 3 2 2 2 2 18 18 3 3 2 3 3 2 2 15 19 2 2 2 2 2 3 2 15 19 2 3 2 2 2 2 2 15 20 2 3 2 2 2 2 2 18 20 2 3 4 3 2 2 2 18 21 18 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 2 21 21 21 22 3 3 3 3 3 3 3 22 3 4 3 3 3 2 3 28 23 3 5 4 3 4 5 4 25 23 5 3 3 3 4 3 4 17 23 ~4 2 3 2 3 2 3 2 24 2 3 4 3 2 5 4 23 25 4 3 3 4 3 3 3 24 25 4 3 3 5 4 3 2 23 26 3 4 4 3 3 2 4 22 26 3 3 2 4 3 3 4 21 27 2 4 3 2 3 3 4 23 27 2 4 4 3 3 3 4 23 28 5 3 3 3 3 3 3 20 28 2 3 2 3 3 4 3 21 29 3 3 3 3 3 3 3 21 29 3 3 3 3 3 3 3 21 30 3 3 3 3 3 3 3 30 4 3 3 3 3 3 3 22
Nornp
Kesesuianlkesamaan No resp
1
2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
sesuai KK(Po
3 4 6 6 2 3 5 6 6 3 4 4 2 4 6 4 4 3 5 5 3 5 3 3 4 3 5 4 7 6
0.43 0.57 0.86 0.86 0.29 0.43 0.71 0.86 0.86 0.43 0.57 0.57 0.29 0.57 0.86 0.57 0.57 0.43 0.71 0.71 0.43 0.71 0.43 0.43 0.57 0.43 0.71 0.57 1.00 0.86
93
'
1
•
3
2
,
5
3
256
• 5
7
3
2
1
•
1
5 1 2 3 4 5
2 45
3
•5
2
3 2
17
6
5 2
2
3
7
1
•
'1 .... ,
•
1
12 357 4 6
5 2
4
7
1
PelQamat 1 4 3 2
• 5
6
,
7
3 4 5
, , 2 3 4 5
7
,
2
3
4
3
6 4
5
2
,
1
2 3
5 2
Responden 17 Pei'IQI!mal 1 4 3 2 1 1 16 2 2 47 35 3 4
4 1
4 3
6
7
,
5
2
3 4 5
Pe naamat 1 1
5
2
3
5
4
1 2
2
5
3
67 135 4 2
5 2
4
7
4
Responden 21 Penaamat 1 4 3 1 2 1 12 3 2 5 4 67 3 4 4
2
!'E ngamat 1
Respon
1
5
,
7
3
2
5 4
2
1
7
Responden 29
1
Pengamat 1 4 3 2
2
3
4
5
"'''"
7
7
7
2
7
5
,
·~f7
5
7
2
7
1
5 1
2
6
3 4 5
4
3
3
15 2
7
3
1
4
2
7
Respon
-·
5
7
5 6
1
7
1
7
5
·-·
2
7
6
1
7
Responden 12 Pe "IQamat 1 4 2 3 1 1 2 1 37 2456 3 4
5 7
5
7
5 2
7
5
2
6 1
7
7
I)IIM7
Responden 19 Pe108mal 1 4 3 1 2 1 13-4$1 2 2 6 3 4
5
6 1
7
1
4
Responden 16 P naamat 1 3 .4 1 2 1 2 146 2357 3
5
7
4 5 7
4
3
Re&ponden 20 Penaamat 1 4 3 2 1 1 3 4 1567 2 2 3 4
5
6 1
5 6
3
4
4 5
26
3 4
4
7
1
5
2 6
Responden 26 Pengamat 1 4 3 1 2 1
5 1
1 2 3 4
5
5
5
Responden 23 Penaamat 1 4 2 3 1 1
Respon
3 4
7
5 3
7
1
13
2
Responden 18
,
Pengamat 1 4 2 3
3 4 5
J.&WJ
Respon
5 4
1
5 1 2
7
5
1 2 3 4 5
2 135 467
Respon
Re&ponden 13 Penoamat 1
6
6
Responden 8
Respon
5
1 5
, ,
7
1
Pengamat 1 4 3 2
1 2 3 4
1
7
5
5
5
5
4
5
...
5
3
3
5
•
Pe 'IQamll 1 4 3 2
1 2
2 5
Responden 7
2
2 3
1
5
4 2
Responden 1 0
p lQamal 1 3 2
• 2
35417
1
p !flgamal 1 3 2
3
Responclen 9 1
•
Responden 6 p "'!18mal 1
1
5
3
2
Responclen 5
3
2 14
2 3
5 2
26 147
7
1
1
1
5
4
1
5 5
Pe1!1amat 1
1
Pe-.aam 2 3
1 2 3 4
2 5
14
2 3
Responden 4
Responden 3
Responden 2 Pe'1Qamll1
1
57
2 3 2
2
Responden 27 Pe'l!lamat 1 4 3 1 2 1 1 4 2 3 56 3 27 4 5 3 3 1
1
7
5 1 3 2
7
2
7
1
Responden 24 Penaamat 1 4 3 2 1 1 3 17 5 2 4 3 4 5 2 2
5
26
4 3
,
2
7
Responden 28 Pengamat 1 4 2 3 1
5
1 2 3 4 5
3
2457
6
6
1 2
4
1
1 7
94 Harg.~Pw
,
,
Pe 1g8mll, 4 3 2
, ,
5 0 008 022 0 0 0 31
, ,
2 3
2 3
Responden 3
Responden 2
Reopcnletl 1
4
5
Pe 'IQaiT\ II 1
2
0 0 0.27 0.04 0 0.31
, ,
3
2
3 4
5
4
3
2
5
, , 2 3
,
5
, ,
4
018 0.04
2
1
2
1
Pe "IQBmal 1 4 2 3
,
0.27 0.04
3
2
2
3 4
1
6
3 4
, ,
5
,
2
1
0.2 0.18
3 3
5 0.04 0.08 0.02
RKponden 14 Pengamat1 4 3 1 2 1 2 2 1 3 1 4
5
,
,
0.08 0.04 0.04
,
5
,
0.08 0.18
2
3 4 5
,
2
, ,
2
2 3
2
5
, ,
0.1 0.12
1
4
RKponden 22 Pengamal1 4 2 3 1 1 2 1 5 3 4
5
,
0.55
Retiponden 26 p engamat 1 4 3 1 2
Responden 25
, , 2 3 4
1
3
, 1
,
5
0.22 1 0.04
2 3 4
, ,
1
2 1
0.02 0.1 0.06
1
0.18
0.27
, , 2 3
4 5
7
5
1
,
Responden 30 Pengamal1 4 3 1 2 1 2 1 6 3
5
0.76
4 5 0.76
P r1Qamat1 4 3 2
1 2 3
5
0.76
1
6
0.76 R1!6ponden 12
p engamat 1 1
5
2
0.43
1
4
1 2 3
2
3
4
2
4
1
5
0.43
4 5
4 5
0.43
0.43 Responden 15 Pengamal1 4 3 1 2 1 2 6 3
Responden 16 Pengamat 1 4 3 1 2
,
5
4
5
2
,
0.73 0.02
3
3 4
0.51
4
5 0.51
0.76
,
5
2
3 4 5
Responden 20
, ,
5 0.53
1
2 3
~"1Qamat1
2
3
4
4
1
1
5 037
1
4
__ ..Qa
Retiponden 23 Pengamal 1 4 3 1 2 1 2 1 3 1 2 4 2 5
Responden 27 Pengamat1 4 3 2 1 1 2 1 2 3 2 4
,
. ....§. r-
5 0.37 Responden 24 Pengamat1 4 3 2 1
, 2
, 0.04 0.1
·- ~ 0.22 5 0.04 01 0.08
5
5
5
Retiponden29 Pengamat 1 4 3 2
3
,
5
1
0.59
0.55
0.22
0.02 0 51 002 0 055
5
4 5
0.31
5
5
Pengamat1 4 3 2
0.59
2
5
3 4 5
, ,
0.27 0.04
3 1
0.27 Retiponden 21 Pengamat 1 4 3 2
1 2
Responden19 Pengamal1 4 3 2
5
5
1
1
0.16 Retiponden 18 Pengamat1 4 3 2 1
1 2 3 4 5
5
5
5 0.14
,
,
Pe'11181Tll1 4 3 2
Responden 8 Pe1Qamat1 4 3 2
0.39
0.76
Responden 17 Pengamat 1 4 3 2 1 2 2 2 2 3 4 5
5
,
5
5
5
,
4
2
2 3
0.76
p r>Qamal1 4 3 2
4
RKponden 13 Pengamat 1 4 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 3 1 4 5
1
4
Responden 1 1 Pengamat1 4 3 1 2
Retiponden10
Retiponden 9
, ,
0 0.08 035 0 0 0 43
0.31
0.22
p -.gamat1 4 3 2
1
5
2
2 3
s __
5
5
,
Pe lll8mal1 4 2 3
1
Responden 7
Responden 6 P noamat 1 4 3 2
Responden 4
0.22
3 4 5
2
,
5
1 2
1
0.12 01
0.22 Responden 28 Penaamat1 4 2 3 1 1 2 4 1 3 4 1 5
,
5
0.37 0 0.02 0.39
95
Reliability (kecerdasan adversity) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis
R E L I A 8 I L I T
y
A NA L YS I
s
S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
ADV1 ADV2 ADV3 ADV4 ADV5 ADV6 ADV7
ADV8 ADV9 ADV10 ADVll ADV12 ADV13 ADV14 ADV15 ADV16 ADV17 ADV18 ADV19 ADV20 ADV21 ADV22 ADV23 ADV24 ADV25 ADV26 ADV27 ADV28 ADV29 ADV30 ADV31 ADV32 ADV33 ADV34 ADV35 ADV36 ADV37 ADV38 ADV39 ADV40
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
122.5667 122.9333 122.9333 123.2667 122.7333 123.1000 122.6667 122.6667 122.7333 123.1333 123.2333 122.7667 124.1000 124.0667 122.8000 122.9333 123.1000 123.1667 122.8333 123.3000 123.3000 123.3000 123.3333 122.6667 122.7000 123.0333 122.7333 123.1000 122.4667 122.7000 122.6667 123.7000 123.2667 123.4333 123.2000 122.5333 123.0333 122.7333 122.8667 122.7000
619.0126 633.3747 630.8230 629.5816 615.2368 643.5414 616.7816 617.4713 616.0644 624.3264 646.5299 632.1161 640.6448 656.8230 652.7862 633.4437 625.1966 631.2471 629.9368 625.5966 625.5966 625.5966 636.3678 619.8161 626.7000 635.1368 622.2023 644.2310 640.8782 624.1483 626.2299 638.9069 620.2713 636.3920 639.1310 635.0851 633.4816 622.3402 621.2920 618.9069
Corrected ItemTotal Correlation .6822 .4639 .4488 .4828 .7452 .2948 .7176 .7864 .7497 .4993 .1680 .4024 .2881 .0585 .1274 .4627 .5226 .4204 .3972 .5836 .5836 .5836 .2852 . 7655 . 7323 .3429 . 7210 .2744 .2898 .7301 .7421 .4028 .5934 .4471 .2668 .5132 .7130 .7975 .7771 .7598
Alpha if Item Deleted .9299 .9319 .9320 .9317 .9293 .9333 .9296 .9292 .9293 .9316 .9353 .9326 .9336 .9354 . 9348 . 9319 .93l3 .9324 .9328 . 93J8 .9308 .9308 .93~2
.9295 .9301 .9332 .9298 .9335 .9336 .9299 . 9300 . 9324 .9306 .9320 .9342 . 9315 .9307 .9295 .9295 . 9294
Reliability Coefficients 30.0
N of Cases Alpha =
.9332
••••••
N of Items
40
96
Reliability (motivasi berprestasi)
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
S C A L E
(A L P H
A) Item-tota l Statistic s
MOTIVl MOTIV2 MOTIV3 MOTIV4 MOTIV5 MOTIV6 MOTIV7 MOTIV8 MOTIV9 MOTIVlO MOTIVll MOTIV12 MOTIV13 MOTIV14 MOTIV15 MOTIV16 MOTIV17 MOTIV18 MOTIV19 MOTIV20
Scale Mean if Item Deleted
ScaJ.e Variance if Item Deleted
67.7667 67.7333 67.6667 67.8333 67.7333 67.5333 67.5000 67.8333 67.7667 67.6667 67. 6333 67.7000 67.9000 67.9000 68.1667 67.6333 67.6667 67.6000 67.5667 67.9000
89.1506 88.2023 89.4713 87.3161 87.7885 90.0506 92.0517 90.2816 91.6333 88.4368 92.7230 94.7690 97.4034 89.4724 92.7644 97.2057 91.4023 89.9034 94.0471 89.5414
Corrected ItemTotal Correlatio n
Alpha if Item Deleted .9021 .9012 .9024 .8997 .9005 .9084 .9106 .9104 .9070 .9014 .9084 . 9118 . 9172 .9074 .9127 .9152 .9056 .9037 . 9118 .9018
.7888 .8091 .7781 .8717 .8396 .5190 .4314 .4645 .5604 .8022 . 4976 .3468 .1438 .5541 . 3654 .1861 . 6293 .7102 . 3632 .8275
Reliabili ty Coefficie nts 30.0
N of Cases Alpha =
. 9113
N of Items
20
97 Reliability (amatan oleh atasan) •••••• Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
(A L P H A)
S C A L E
A NA L Y S I S
Item-total Statistics
K1 1 Kl 2 K1 3 K1 4 K1 5 K1 6 K1 7
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance i f Item Deleted
17.4333 17.2333 17.2333 17.3000 17.2333 17.4000 17.3667
4.3920 5.9092 5.4954 5.3207 5.5644 5.2138 4.5851
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.4032 .0977 .2031 .3175 .2195 .2262 .3637
.4221 .5490 .5150 .4749 .5087 .5085 .4440
Intraclass Correlation Coefficients Two-Way Mixed Effects Model (Consistency Definition) Measure
ICC Value
Single Rater Average of Raters*
.1393 .5312
95% Confidence Interval Upper Bound Lower Bound .0389 .2210
F-Value
Sig.
2.1329 2.1329
.0015 .0015
.2980 .7482
Degrees of freedom for F-tests are 29 and 174. Test Value * Assumes absence of People*Rater interaction.
Reliability Coefficients 30.0
N of Cases Alpha
=
.5312
N of Items
7
=
0.
98
Reliability (amatan oleh ternan se-eselon) ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
(A L P H A)
S CA L E
A NA L YS I S
Item-total Statistics
K2 K2 K2 K2 K2 K2 K2
1 2 3 4 5 6 7
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
17.7000 17.3333 17.6667 17.6667 17.5000 17.4667 17.4667
5.8034 5.9540 6.2299 6.5057 5.9828 6.2575 5.7057
Cor:.:-ected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted .7720 .7696 .7709 .7891 . 7544 .7940 .7402
.5250 .5319 .5267 .4172 .6212 .4072 .6883
Intraclass Correlation Coefficients Two-Way Mixed Effects Model (Consistency Definition) Measure
ICC Value
Single Rater Average of Raters*
.3589 .7967
95% Confidence Interval Upper Bound Lower Bound .2188 .6622
F-Value
Sig.
4.9190 4.9190
.0000 .0000
.5383 .8908
Degrees of freedom for F-tests are 29 and 174. Test Value * Assumes absence of People*Rater interaction.
Reliability Coefficients 30.0
N of Cases Alpha =
.7967
N of Items
7
=
0.
_
99
Jaw•ban re•IIOIIden
...
1 2 3 4 5 6
e 8 10 11 12 13 14 15 16
1 3 5
3 5 4 4 5 4
•4 3 2 1 4
5 4
17
4
18 18
3 2 4 1 5 2 4
20 21 22
23 24 25 211
27 28 28 30 31 32 33 ~
35 36 37 38 39
.a 41 42 43 44
45 46 47 46
.a
50 51 52 53 54 55
56 57 58 59
eo
e1 82
83 64 65
•5 •4
5 3 5 2 4
•4 • 5 2 5 1
5 5 2 5 4 2 5 4
2 4 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 5 1
5
71
4 2 3 4 4 1
73
3
74
4
66
67 66
69 70
n
3
2 3 4 3 4
•5 4 4 4
3 4 4 3 5 5 4
•3 4 5 1 5 4 5 5 5 3 2 2 5 4 3
4 3 3 5 3 1 1 5 5 2 4 4 5 5 4 1
5 5 4 4 3 4 4
3 4 5 1 5 3 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4
3 5 4 5 4 5 1 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
5 5 1 1 5 5 3 4 4 4
5 5 5 5
5 5
4
3 4 2 1 3
4
5
3
4 3 3 5
3
3 4 5 4 5 5 4 4 2 5 5 3
2 3
•1 5 4
5 5 3 4 2 4 3 3
4 4 2 3 4
3 2 4 4
3 3 3 3 3 1 2 3 1 4 2 3 1 1 3 4 5 3 4 3 2 1 1 4 4 4 3 4 1 1 1 1 5 1 4 3 3 1 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3
2 2
3 5 3 2
5 3 3 1 3 2 3
..m.da~D
7 2 5 2 4 4 4 3 5 4 2 3 1 1 3
5 2 5 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 1 1 2 3 3 1 1 5 4 3 5 5 3
6 2 3
4
4
4
3 4 4 3 3 3 3 3 2 1 1 5 5 1 5 3 3
2 2 4 3 4 5 5 3 2 1 1 1 5 4 4 4
5
3
2 5 5 4 4 3 1 2 2 2 4 4 3
3 2
2 5 4 2 2 3 3 1 2 5 1 1 5 2 5 2 2 5 4 2
3 4 1 5 4 1 1 2
2 2 2 4 4 3
3 3 3 2 2 2 2 5 2 3 3 1 1 3 5
• 3
• 3
4
•
3 1 2 2 4 5 5 1 4 3 5 3 2
6 4
•2 3 3 4 3 5 4
5 5 4 5 3 3
3 5 4
3 3 5 5 1 3 4 5 4 2 3
3 4 4 3 4 5 4 1 5 1 5
5 4 5 4
5 5 5 4
5 4 4 5 1 3 1 2 2 4 2 3 2 2 1
3
3
3
3
4 1
4 5 3
5
5 5
3 2 1 4
3
3
2 3 3 3
2 3
1
_.....,
kec:erd8un adveBitv
3
3 3 3 3 3 1 1 4 3
2 3 2 4 2 4 3 1
5 4 2
5 4 5 5 2 5 1
5 4 3 3 2 5 2 3 4
11 12 13 2 3 4 5 2 3 3 3 3 3 5 2 4 1 4 4 2 3 3 1 2 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 2 5 5 1 2 4 1 3 3 3 2 4 2 5 5 1 2 3 4 3 3 3 5 5 3 1 5 1 5 1 5 1 5 1 4 5 2 5 4 1 4 5 3 2 2 2 1 1 5 1 3 3 2 5 4 4 2 2 4 4 1 4 2 1 1 5 1 1 5 1 5 5 1 2 2 2 5 5 5 5 1 5 5 5 3 5 5 5 1 4 1 5 5 5 5 5 1 1 5 1 5 5 3 5 1 1 5 5 1 1 5 2 1 5 2 1 5 2 4 5 4 5 1 1 2 4 2 2 3 1 3 2 2 4 5 4 4 3 3 3 4 3 5 3 1 1 3 2 2 4 2 1 1 1
16 17 18 18 20 21 22 23 24 25 28 27 28 28 30 31 32 33 ~ 35 36 37 38 39 .a Total 2 3 115 2 2 2 2 2 1 2 2 3 4 2 4 2 3 2 2 5 4 4 5 4 3 3 5 5 3 3 4 5 4 2 1 5 1 5 1 5 5 3 5 3 153 3 3 113 2 3 2 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 3 130 3 3 5 3 3 3 3 3 3 1 3 4 5 1 1 1 5 1 2 5 4 2 4 108 1 2 4 4 1 4 1 2 1 4 2 1 5 2 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 1.S 4 3 3 3 5 4 2 3 2 4 2 3 4 2 1 2 2 2 3 5 2 3 1 4 125 4 4 5 2 5 3 4 4 1 5 5 5 1 3 3 1 5 1 2 4 5 5 5 4 1 141 1 1... 2 2 2 2 2 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 1 3 3 5 2 4 4 3 2 3 2 2 5 3 1 2 3 2 2 5 4 4 3 4 128 2 2 3 4 5 4 3 148 2 5 3 4 5 5 1 2 3 2 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 5 5 5 3 3 5 2 2 1 1 3 2 2 3 4 4 3 4 2 3 1 2 118 2 5 1 5 3 5 2 1 5 1 5 1 5 5 2 1 2 5 2 1 5 1 3 1 5 116 2 2 5 2 4 3 3 115 2 5 2 5 2 4 1 2 3 3 3 4 3 5 1 2 1 2 4 2 2 4 2 4 2 4 5 1 4 2 5 3 4 2 1 3 3 3 133 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 118 3 3 2 1 5 5 3 3 3 2 3 1 3 4 3 3 141 2 3 1 1 1 5 5 5 5 5 2 3 2 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 2 3 4 2 4 2 3 4 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 3 116 2 4 2 4 2 2 108 1 4 3 2 2 2 3 5 4 2 2 1 3 4 1 ~ 1 2 3 4 2 3 3 3 1 3 2 5 2 3 2 5 1 4 3 5 1 5 1 1 3 5 1 3 5 1 5 1 5 125 5 130 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 5 1 5 I 1 1 1 5 1 5 1 5 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 108 3 3 3 5 1 1 1 1 5 3 3 1 5 5 1 1 1 5 1 1 5 1 3 3 5 109 3 4 3 1 5 2 5 3 5 148 5 4 4 5 3 4 4 1 5 2 4 1 5 5 3 142 3 3 2 2 2 5 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 5 3 5 3 5 3 5 2 2 5 1 3 1 5 3 3 ~ 3 5 2 5 5 1 2 4 5 148 143 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 1 4 2 2 3 3 4 2 5 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 1 3 1 5 1 1 1 2 2 4 5 2 2 2 5 2 108 4 133 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 2 5 2 2 2 4 2 4 3 2 4 5 2 2 2 2 4 1 3 1 1 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 1 3 4 3 4 2 3 100 4 5 1 1 1 4 2 1 5 1 2 3 5 5 4 1 1 5 1 5 5 4 4 5 5 135 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 5 4 4 2 5 5 150 128 4 2 4 4 4 3 2 3 4 5 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 4 4 4 5 5 2 4 2 4 4 4 2 2 4 3 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1~ 138 2 5 4 2 4 5 4 3 5 1 2 5 2 5 5 3 5 2 1 4 4 4 3 4 3 4 4 3 5 5 3 3 3 3 4 5 5 3 2 5 3 3 1 5 5 5 5 3 5 2 142 133 4 4 2 3 5 3 5 3 3 3 1 5 2 4 3 2 4 3 3 3 5 5 3 5 2 4 4 4 2 2 124 2 2 2 5 2 4 4 4 4 2 4 4 2 5 2 2 2 4 2 1 1 5 1 5 5 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 3 5 5 5 1 112 95 1 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1 1 5 5 1 5 1 1 1 5 1 5 5 1 1 5 5 4 2 126 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 200 4 4 3 3 2 5 1 3 1 2 3 4 1 5 2 2 4 2 1 2 4 1 2 1 103 4 3 3 5 5 5 4 4 3 3 3 5 4 3 4 4 3 3 5 5 2 5 3 5 4 3 164 5 3 4 4 2 4 3 5 2 3 4 4 2 3 3 4 2 5 3 5 4 3 140 3 4 2 4 2 5 1 3 2 1 5 1 4 3 3 5 2 1 2 5 1 4 4 3 4 3 5 123 2 4 2 5 2 5 2 5 5 5 5 5 2 5 2 1 1 5 2 5 5 5 5 5 1 157 5 5 5 5 1 5 4 1 1 2 2 4 5 5 5 1 3 5 5 1 1 5 5 5 1 139 5 2 2 5 2 2 4 4 1 5 4 5 1 5 2 1 2 5 1 5 5 5 5 2 2 131 1 5 2 4 2 2 4 3 1 4 4 2 2 5 2 2 2 2 128 5 1 5 2 5 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 2 2 4 2 1 4 4 3 3 5 4 5 3 3 135 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 2 2 4 2 1 1 4 3 3 5 4 5 3 3 132 4 5 3 3 154 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 3 1 2 2 5 1 4 1 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 111 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 2 4 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 4 108 3 3 3 3 4 1 1 1 4 1 3 5 4 4 4 3 107 2 2 2 2 3 3 2 4 2 3 3 2 2 4 2 3 3 4 4 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 2 114 2 3 3 3 2 4 2 2 4 4 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 116 3 4 3 5 5 3 3 2 2 3 3 3 5 5 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 137 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 4 110 3 3 3 5 3 1 3 3 3 4 2 4 4 4 2 5 5 4 4 3 4 5 2 3 2 128 3 5 2 4 2 5 3 5 4 5 5 5 4 5 1 1 1 3 3 3 4 4 5 1 5 133 2 4 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2 125 1 3 3 3 3 3 3 1 5 3 3 1 5 5 1 5 1 1 3 5 5 1 1 1 1 105 5 3 5 3 5 5 5 3 5 1 5 5 1 5 5 4 5 5 5 3 5 1 3 169 5 5 5 5 ~ 1 5 5 1 5 1 1 1 5 5 1 5 3 5 3 1 5 1 3 1 5 141 3 5 1 5 2 1 1 2 5 1 5 1 1 5 1 1 1 4 2 1 3 5 5 1 5 104 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 141 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 4 3 3 2 4 2 2 2 5 2 2 104 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 113 5 1 5 2 5 2 107 5 2 2 1 1 4 2 3 1 5 1 1 5 1 5 2 5 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 4 2 3 2 5 2 1 2 5 3 5 2 2 3 109 2 5 3 4 3 4 119 3 3 2 2 2 5 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 5 4 3 4 1 3 5 1 2 1 2 1 1 5 2 3 3 2 108
5
5
5
5 1 4 2 2 2
5
1 1 3 4 4 1 1 4
5 4 3 2 1 1 3
14 15 2 5 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 5 3 2 5 3 4 5 4 1 1 5 1 4 3 5 3 4 1 4 2 4 1 3 3 5 3 5 5 1 1 3 4 5 5 2 3 5 5 2 3 4 2 2 1 4 3 4 4 2 4 1 2 3 5 3 3 2 5 2 5 5 1 5 5 1 5 5 5 3 4 2 5 1 4 3 5 4 5 4 5 2 4 1 5 1 5 2 5 3 4 3 4 2 2 3 1 4 3 1 3 3 2 3 3 3 1 3 2 4 1 5 5 1 5 1 3 5 1 1 5 3 3 4 3 3 1 2 2 3 3 5 1 1 1 4
3
3
3
2
4
2
4
8 10 4 2 5 3 3 3 3 3 3 2 4 5 4 4 3 1 5 4 3 3 3 4 2 1 2 3 2 3 3 1 5 5 1 4 2 3 3 1 1 5 1 1 1 3 3 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 2 3 2 2 2 4 2 4 3 4 3 5 1 4 1 5 1 5 1 5 1 1 5 1 5 5 3 2 5 5 4 4 4 1 5 5 2 3 5 4 5 1 4 3 4 3 4 5 3 1 2 2 4 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 4 4 4 1 5 5
•
2
5
4 4 4 1 5
3 3
3 2
•
•
••
• •
•
•
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•
,
•
•
•
•
•
•
•
•
100 Jawa ba n responden terhadap motivasi berprestasi
R__.. 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nomoritem
1 5
5 4 5 4
5 4
5 5 4
5 4 5
5 5 5
2 3 4 5 4 5 3 5 3 4 5 4 4 5
5 5 4 4 5 3 3 4 5 4
5 4 4 5
5
5
5
5
4
4 5 4
5 4 5
5
5
5 5
5
4 1 4 4 4 4
5 5 5
5 4 5 4 5
5 5
5
5 5 5 3 5 5 5 4 5
5
5 5
5 5
5
41 42
5
5
5 5
5
5 5 4 4
5
5 5
5 5 4 5 5
5 5 4 5
5 5 3 4 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 2
56 57 58 59 60 61 62
5
5
5
63
4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5
4 4 1 4 3 4 4 4 3
88
69 70 71 72 73 74
4 4 3 4 5 3
5
5
61
s
4 4 4
5
65 66
4 5
4 4 3 4 1
5
64
5 5 5
5
39 40
55
5 5
5 4 5
5
54
5 3
5
38
53
8
4 4 3 4
5
50 51 52
6 7 4 4 4 3 2 5 4 3 3 4 5 4 5. 4 5 5 4 4 5 3 3 3 4 2 3 5 5 3 5 5 2 2 2 3 3 4 5 5 5 3 3 4 5 4 4 3 4 3
5
5
45 46 47 48 49
5
5 5 5 5 5
36 37
44
5
5 3
5 5 5
35
43
5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3
4 5 4 4 5 4 4 4 5
34
4 4
4 4 3 4 4
5 3
5 5 4 4 5 5
5 5
5 1
4 5
5 4
5 4 4 4 4 3 2 5 4 3 1 1 3
5 5 3 5 3 3 3 5 3
5 4 5 5 4 5 3
5 1
5
3 5 5 5 4 1 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 2 3 3 4 5
5 4 5 4 3
5 4 4 4
5 3 5 3 4 5
5 5 4
5 4
5 5 4 5 5 4 5 4 4
5 4
5
5
5
5
4
5
5 5
5
5
5
4 5
5 5 5 3 5
5 5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4
4 4 4 2
3 1 5 3 5 5 5 4 3 5 3 4 3
5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 5 4 4 5 4 5 2 4 4 3 5
5 3 4 2 5 5
4 5 5 5 5 5
5
5
4 2 3 4 3 5 4 3 3 5 4 5 2 5
5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5
5 5
5 5
5
5 4 4 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 3 4
5
4 4 4 4 2 3
5 5 4 4 4 4
4 4
5
5
5 3
1 5
5
4
5 4
5 3 5 4 5 3 5
5 4
4
4
4 4
4 5
5 3 3 2 5 4 5 3
5 3 3 5 3 3 4 4
5 5 3 2 4 5 4 5
3 5 5 4 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 83 5 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 2 76 5 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 76 3 4 5 3 4 5 4 5 4 4 84 3 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 84 5 5 5 2 5 5 5 4 4 5 5 5 91 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 81 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 88 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 5 89 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 78 4 5 2 3 4 3 4 70 3 5 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 4 4 3 4 4 68 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 3 4 88 4 4 3 3 5 5 76 3 3 2 4 5 3 5 4 5 3 4 5 5 5 3 5 5 5 92 66 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 90 5 3 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 83 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 5 82 4 2 5 4 4 4 5 4 3 3 79 4 3 93 5 4 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 96 82 4 5 3 3 3 4 3 3 5 5 3 5 1 3 1 5 3 1 3 61 3 5 1 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 80 4 3 5 86 5 3 5 3 4 5 5 4 3 3 4 5 76 4 2 3 3 4 3 4 5 4 5 3 3 3 3 3 1 4 4 5 4 3 3 5 5 77 81 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 5 78 4 2 4 3 4 5 5 5 89 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5 5 91 5 5 5 5 2 5 5 5 4 70 3 2 3 2 3 5 4 3 2 3 77 4 3 4 3 4 3 3 5 5 3 5 3 84 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 3 5 76 5 3 4 3 4 4 3 2 4 4 5 3 83 4 3 3 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5 79 4 5 4 3 5 3 4 2 5 3 91 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 89 1 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 82 4 3 5 5 3 5 1 3 3 5 3 5 96 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 73 2 3 3 2 3 5 3 2 3 3 89 5 4 4 2 5 5 4 4 4 4 4 4 88 3 3 5 2 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 79 4 4 3 5 3 5 4 3 3 3 78 4 3 5 3 4 4 4 4 2 5 4 4 79 4 4 5 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 67 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 5 90 4 5 5 5 3 5 4 4 3 88 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 86 5 87 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 2 4 3 1 3 64 72 3 3 2 3 4 2 5 3 3 2 3 5 86 5 3 5 3 4 5 3 4 4 5 3 5 80 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 80 1 3 3 73 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 82 4 4 5 3 4 5 4 4 3 65 1 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 80 4 5 4 4 5 4 3 2 5 4 5 5 79 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 82 3 5 3 4 4 3 3 4 5 3 5 4 3 5 82 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 66 5 3 5 2 5 5 5 95 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 83 1 4 5 5 3 3 4 4 5 5 4 74 3 5 3 3 3 3 5 5 3 3 3 4 74 1 3 3 5 4 4 5 4 3 3 5 3 77 3 3 3 4 4 3 3 4 5 5 4 5 81 5 3 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 5 78 5 3 3 3 4 4 4 2 4 4 5 2 3 1 5 80 5 4 4 2 5
z
Hasil pengamatan pegawai PENGAMAT1 Noresp
1 2
3
1
3 4 4
3 3 3
3 2
3
3 3
3 3 3 3
3
4
2
3
3
3
3
3 3
2 2 4 3 3 3 3 3 3 3
4 5 6
3
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21
22 23 24 25 26 27
2 2
3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3
3 3
31
3 3 3 3 3 3
32
3
33
3
34 35 36
1 2 3
28 29 30
PENGAMAT2
Nomor Item variabel kinerja 4 2 3 5 6 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3
3
3
2 3
4
3 4 3
4 3 3 2 3 3
2 3 2
3
3
4
3 3 3 3
3 3
3 3
3 3
3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3
3
2
2
3 3 3
2 3
2 3 4 3 2 3 3
2 3 4 3 2 3 3
3 3
3
3 3 3
3
3
39
40
3
41 42
3
3 3 4 4
43 44 45 46
2 3 2 2 2
51 52 53 54
55 56 57
58 59 60 61
62 63
64 65 66 67
68 69 70 71 72 73 74
3 2 3 3
3
3 3 3 3 3
3 3
2
2
2 2
3
3
3
3 3 3
3
3
3
2 3 3
3
3
3
3 3 2 3 5 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 3 5
3
3
3 3
3
2
2
3
3 3
3
49 50
4 3
3 3
3
3 2
4 3 4 4
3 3 2
37
3
3
3
3 3 3
2 2 2 2 3 2 3 3
3 3
4
3 4 3
3 3
4
38
47 48
4 2 3 3
3 3
3
4 5 4 3 3
3 3 4 3 4 3 2
4
2 3
3
2 3 3 3
3 3
4 3 2 3
3 3 4 3 4
3 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3
7
Total
3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 2 3
3
3 3
3 4 3 3 3
3 4 3 3 3
3 3
3 3
3
3 3 3 4 3
3 3 4 3 3 2
3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2
3 3
3
3 3 3 4 5 3 2 3
3 3 1 1 3 3 3 4 3 4
3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3
2 3 3
3 3
3 3 4
4
3
4
3 4 2 2
5 3 3
4 3
3 4 4 5 3 2
2 3 3 3 3 3
3
3
3 3
3 3
3 3 3 3 3 3
3 3
3 3 3 3 3
4
3
3
3
4 3 4
3
3 3 3
3
3
3 3
3 3
4 2
3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
4
3 3 4 2 3
3 3
3 4 4 5 3 3 2 3 3 4 4 3 3
No rasp
1
20 20 23
1 2
3
3
21
20
4 5
19
6
22
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
3 3 3 3 2 3 2
19 21 23 25 21
23 20 23 16 19 17 18
17 18 19
22
20
23
21
21 21 21 21 21 21 21 21 24 21 21 21 15 13 21
22
23 24 25 26
3
3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3
27
3
28
3
29 30
3 3 2 4 2
31
32 33
34 35 36
2
23
37
2 3 3
21 21
38
2
39
22
40
24 21 18 24
41
3 2 3
17 16 15 19 15 19 19 21 21 21 19 21
42 43 44 45 46
51 52
2 3 2 3 2 3 2 2 2 4
53
3
54
2 4
47 48
49 50
55 56
27
57
28 28
58 59
22 22
60 61
19
62
23 23
63
25
23 19 19 21
64 65 66 67
68
22
69 70 71 72 73
21
74
23 21 21
3
3 5 2 4 4 4 4 4 2 2
3 3 2 2 4 2 3 4 3
Nomor item variabel kinerja 2 3 4 7 Total 5 6 4 2 4 3 3 3 22 3 2 3 2 4 19 2 3 2 3 3 3 4 21 2 3 3 3 20 3 3 21 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 22 21 4 4 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 20 4 4 3 3 3 3 22 21 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 25 21 3 2 3 4 3 3 j 23 4 3 3 4 3 4 2 3 2 2 2 17 2 4 3 4 2 3 21 2 2 3 2 3 2 16 3 2 3 3 3 3 20 4 3 2 2 2 2 17 4 3 2 3 3 3 20 4 3 3 3 3 3 22 3 3 2 4 4 22 2 2 3 3 3 3 3 20 18 2 3 3 3 2 3 23 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 22 4 3 3 3 3 3 22 4 3 3 22 3 3 3 3 3 3 3 20 2 3 3 3 3 2 3 3 20 4 4 4 24 3 3 3 3 4 3 3 2 3 20 3 2 3 3 3 2 20 3 3 2 3 20 4 16 2 3 3 3 1 2 3 1 15 3 2 2 2 21 3 3 3 3 3 3 4 4 3 21 2 2 3 21 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2i 2 2 19 3 3 3 2 3 3 21 4 3 4 2 2 3 21 3 3 3 3 3 3 3 2 18 3 3 2 3 4 4 24 3 4 3 3 19 3 2 4 3 3 2 19 4 2 2 3 2 3 17 2 2 3 3 3 2 18 3 2 3 3 2 2 2 2 15 3 2 2 2 2 18 3 4 3 2 2 18 4 2 2 2 3 3 21 2 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 2 3 -1 20 3 3 3 21 3 3 2 3 3 3 21 3 4 3 3 3 2 4 25 3 4 3 3 3 4 3 5 26 4 3 5 4 24 3 5 3 2 3 3 20 2 3 3 2 3 19 3 3 3 2 2 2 2 20 3 3 2 3 3 3 3 3 22 4 3 2 3 3 22 3 3 4 4 4 4 24 5 3 3 3 4 23 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 18 3 3 2 3 3 2 19 2 3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 2 4 20 3 3 3 2 3 21 3 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 3 4 4 3 23 3 3 3
"
:co
101
DATA ANALISIS REGRESI VARIABEL KECERDASAN ADVERSITY (X1) Kendali
No. Res
AQ1 AQ7 AQ1 ~1
1 2 3 o4 5 6
7
s s 10
11 1 13 14 15 16 17 11! 1S 20
21 22 23
24 25 26 27 2tl
2S 30
31 32
33 34
35 36
37
3 5 3 5 4 4 5 4 4 4 3
2 5 2 4 4 4 3 5 4 2 3
2
1 1
1
4 5 4 4 3
2 4 1 5 2 4 4 5 4 4 5 3 5 2 4 4 4 4 5
3 4 3 1
2 2 4 5 5 1
4 3 5 3 2 4 2 5 4
2 2 3 3 1
2 5 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 5 2 3 2 5 2 3 5
2 3 4 3 2 2 2 5 4 2 5 2
3 2 1
3 5 4 3 4 2 2 4 5 2 4 3 1 2 2 3 1 3 1 5 5 5 1 1 4 2 2 2
1
4
4
2 4 2
1
2
1
1 4 3
4 4 3 5 1
2 1 3 1 4 3 2 1 1
3 2 1
4 3 3
1
1
5 1 4 5 4 4 2
5
1 3 5 4 4 4 1 1
5
~Q2 ~02!
1
2 1
1 1 1 1 1
4 3 2 2 3 1
1 3 2 2 5 2 1 4 5 5 3 2 3 1 4 1
4 3 4 2
Jangkauan Asal-usul dan pe11gakuan Daya tahan AQ2 lAO~ !A03 AQ4( AQ2 !A01 !A02 AQ2 AQ3! AQ8 !A01 A02E AQ3E ~Q31 AQ3 AQS AQ9 f'\01 ~01 f0-01 ~Q2 IA02! !A03 IA03 AQ4 AQ6 AQ1C AQ1E ~QH ~Q~( AQ2 AQ3C AQ3 jAQ3•
2 4 3 3 4 4 2 5 5 2 5 1 1
2 1 2 2 1
4 3 4 4 2 4 3 1
4 2 1 5 2 1 5 5 5
2 4 3 5 2 2 3
1 1
1 1
4
5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 3
1
4 1 4
2 3 4 3 2 5 5 3
2 5 3 4 2 4 2 5 5 4 5 2 1 2 1
3 5
2 2 1
1
1
5
5 1 2 4 1 4 2 4 3 4 4 4 4 5 5
2
3 3 3 3 4 4 4 1 1
4 2 2 5 3 3 3 5 3 3 5 5 1
5 5 3 5 4 2 4 3 5 5 3 4 2 2 4
3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 3 4 5 5 1 5 4 5 5 5 3 2 2 5 4 3 4 3 3 5
3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 5 3 3 5 5 1 5 5 4 5 4 2 5 3 4 2 4 2 5 5 5
2 5 3 4 2 4
3
3 5 3 4 1 4 3
1
1
2 3 4 5 5 3 4 3 1 4 2 1 5 1 5 5 4 5 2 3 3 3 5 4 3 4 5 3 5
2 2 5
4 5 3 3 1
4 5 4 3
1 4
1
1
5 3 4 3 5 3 2
1 3 3 3 5
1
1 1
5 1 5 5 4 5 1
5 2 2 5 4 2 2 2 3 2
2 1
5 3 3 3 4 3 5 5 2 5 5 4 4 2 5 2
4 4 2 3 3 4 3 5 4 5 5 4 5 3 3 3 5 4 3 3 5 5
2 5 3 2 3 2 3 5 2 3 5 1 1 1 3 3 1 2 1 3 3 5 1 4 5 3 5 3 2 1 4 4 2
4 3 3 1
3 3
4 2 4 5 4 3 5 2 5 3 4 3 5 4 4 3 5 5 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 2 4 5 5
1 _1
~
1
3 4 5 4 2 3 3 4 4 3 4 5 4
1
L_
4 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 2 3 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5 4 2 4 4 5 4 2 2 4 5 5
4 3
4 5
2
1
5 4 4 3 5 5 4 5 3 3 4 3 3 5 4 4 5 5 5 3 5 4 2 4 2 5 4 4 2 4 4 5 3 4
5 3 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4 3 5 4 5 4 5 1
5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5
2 5 3 3 2 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 1
4 5 3 3 3 4 4 3 5 4 3 4
1
5 4 3 1 5
2 3 3 1
1 5 4 3 5 5 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3
1
3 3 1
4 3 3 3 2 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 1 !j
5
1
1
3 4 4 5 4 3 4 3 2 4 4 4 5 4 5
3 5 2 5 2 4 2 4 3 4 4 2 5 3 5
4 4 3 1 4 4 3 4 4 2 3 4 5 5 5 3 4 4 3 3 5 1 3
4 2 5 2 3 2 2 5 4 4 4 4 4 5
4 5 3 5 4 4 3 2 5 4 4 5 5 5 4 1
5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 2 3 5 4 1
4 5 5 4 5 5
2 3 3 3 2 4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 5 3 2 3 3 5 5 1 4 3 5 3 4 4 3 4 5 3 2 4 3 3
4 4 3 5 4 4 4 3
4 1 2
2 5
2
3 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 1 5 5 2 3 3 1 5 4 5 4 2 4 1 2 4
5 2
1
2 2 1 1 1
1
2 4 3 3 4 2 1 1 1
1 1
2 3 3 1 2 2 1 5 3 2 2 3 3
4 1 3 5 4 4 2 1
5 3 2 4 5 4 5 3 5 4 5 5 1 1
5 4 3 5 4 2 4 3 5 3 3 3 5 1 5
4 2 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 1
2 3 1 4 2 3 1 1
3 4 5 3 4 3 2 1 1
4 4 4 3 4 1
2 3 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 5 2 3 3 1
2 3 3 3 2 5 4
1
2 5 3 4 3 4 4 4 5 2 3 3 2 2 5 3 3 2 3 1 5
1
1 3
1 3
5 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 1 1
5 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 1 4 3
3 5 4 3 4 3 4 2 2 4 3 4 5 5 3
1
4 3 3 2 2 2 3 5 1 2 3 1
1
2 4 3 3 2 4 3 5 4 3 4 2 1
2 5 2 2 2 3 2 5 1 3 4 5 3 5 3 4 2 1 2 4 4 4 3 3
1
4 3 3 2 4 3 5 1
5 4 5 3
2 2 5 2 2 2 2 1 1 1
3 3 3 3 3 2 1 1
4 3 5 3 5 3
2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2
2 2 3 1
1
1 1
2 3 1 2 3 2 1 1
1 4 4 2 4 3 4 1
2 4 3 4 3 3 3
2 5 2 1
1
1
4 2 3 2 3 3 2 2
4 2 5 2 2
3 2 2 3 1 1 1 1 3
2 3 3 1 2 2 4 3 4 3 5 5 3
1
3 2 1
2 3 2 2 2 3 1 1 1 3 5 3 5 2 2 3 1 3 2 3 4 3 3
2 5 3 1 2 5 2 2 4 2 2 4 2 2 3 3 4 2 3 1
1 1 1 3 4 2 4 4 2 1 1
4 4 4 3 5 5
-
0
N
No. Res
38
39 «> -41 42 43 44 o45
46
47 48 49 50
51 52 53 5.ol
55 5E 57 58 59 60
61 62 63 64
65 66
67 68 69
70 71 72
73 l___~
Kendali
Asal-usul dan pengakuan
JanQkauan
2 5 1 5 5 2 5 4 2 5 4 2 4 3 3 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 5 1 5 4 2 3 4 4 1 3 3 4
2 5 1 1 5 2 5 2 2 5 4 2 5 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 1 1 4 3 5 5 2 3 2 4 2 4 3 1
2 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5 1 1 1 4 5 2 2 3 4 4 3 5 1 2 1 5 1 1 3 4 4 1 1 4 2
2 5 5 3 5 1 5 1 1 3 1 1 2 2 2 4 1 2 1 2 4 3 3 1 2 2 1 5 1 1 3 3 2 3 1 3 2
4 1 1 1 5 1 3 2 1 5 1 4 1 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 5 2 1 5 1 2 4 2 3 5 3 4 5
2 4 5 5 5 1 3 3 1 5 2 5 2 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 5 2 3 3 1 1 4 2 3 4 1 2 3
4 1 1 5 5 3 4 2 3 5 4
5 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 4 5 4 1 1 1 1 4 2 2 2 4 3 1
4 4 2 3 2 5 5 1 1 5 5 5 1 1 1 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 1 4 1 2 4 2 3 3 4 5 3 3 4 5 2 4 3 5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 1 4 1 5 5 2 1 5 2 2 2 5 5 3 4 3 5 5 3 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 3 3 3 1 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 2 3 4 2 4 5 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 5 2 3 3 3 4 5 4 3 4 4 2 5 4 1 5 1 1 4 5 3 3 5 5 1 1 5 5 5 1 5 5 4 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 1 2 3 3 5 5 5 2 5 1 5 5 3 3 3 2 3 4 2 3 1 ~ ~L-3~-
4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 1 1 5 4 4 5 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 2 2 3 4
2 1 1 1 5 4 3 3 3 2 5 1 2 2 2 3 3 4 3 2 2 5 2 4 4 4 5 5 5 1 5 2 4 1 2 3 3
2 5 1 4 5 2 4 4 3 5 5 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 1 2 1 1 1 1 3 2 3 5 2 3 3
5 1 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 3 4 5 3 5 4 2 5 4 5 5 2 5 1 5 4 3 3 2 5 2 3 4
2 5 5 1 5 3 2 1 3 4 4 2 1 1 2 3 3 2 3 4 1 3 2 3 1 2 1 1 3 1 3 3 2 5 1 3 4
4 1 1 1 5 2 5 5 4 5 2 4 4 5 5 4 3 4 3 4 3 3 2 2 5 4 3 5 1 5 3 4 2 2 2 2 4
4 3 5 1 5 2 5 5 4 5 1 5 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 3 4 2 3
. '
3 5 5
4 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 3 2 4 4 4 3 2 2 5 4 1 5 3 5
.,
5 3 2 2 4 3
5 1 1 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 2 1 3 5 4 3 3 5 4 1 5 4 5 5 3 4 2 4 3 3
2 1 1 5 5 1 5 3 3 5 2 5 5 4 4 3 1 2 2 2 4 4 3 3 5 4 1 5 4 1 1 2 3 2 3 3 3
2 1 1 5 5 3 5 4 4 5 2 5 5 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 1 4 2 2 2 5 3 3
5 1 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 2 1 3 3 4 3 3 3 4 5 5 5 5 4 1 3 1 4 3 3
2 1 1 5 5 4 3 4 4 4 5 2 5 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 5 4 3 5 5 5 4 2 3 1 2 3 1
5 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 3 2 2 3 5 3 5 4 4 3 3 5 5 4 2 2 1 1 3 3
I
Daya tahan
A01 A07 A01 1Aa1 1Aa2 A02 A02 lAO~ IAa3 AQ41 AQ2 AQ1 AQ2< 1A02 A03l AQB 1Aa1 A02E AQ36 IA03! AQ3 Aa5 A09 A01 A01 A01 1Aa2 1Aa2E A03 Aa3 AQ-4 A06 AOH A01E AQ1 AQ2( A02
4 5 5 5 5 2 4 4 3 5 5 2 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 1 5 4 3 3 5 1 4 2 3 5 2 2 2
5 1 1 1 5 1 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 2 4 2 2 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 2 4 1 3 2 5
2 1 1 5 5 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 1 2 2 3 3 5 1 2 5 5 5 1 1 3 2 2 5 5 2
4 5 1 5 5 4 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 1 4 5 4 3 2 2 5 1 3 2
5 1 1 1 5 1 4 3 3 1 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 5 3 2 5 3 3 1 3 2 3
2 1 1 1 5 4 4 4 4 3 3 2 5 4 4 5 1 3 1 2 2 4 2 3 2 2 1 5 3 2 1 4 3 2 3 3 1
5 5 1 1 5 2 5 4 1 5 3 4 1 3 3 5 1 2 4 2 1 3 2 2 4 1 5 5 5 2 4 4 4 1 5 3 2
2 1 1 1 5 4 3 3 2 2 5 5 2 2 2 4 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 5 5 3 4 1 3 3 5 3 3
2 5 1 1 5 4 5 4 2 2 5 2 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 5 5 1 4 2 2 5 2 3 4
2 5 1 1 5 3 5 3 1 2 1 2 1 3 3 4 1 3 3 2 2 5 2 3 2 2 3 5 1 2 4 2 3 1 1 3 3
4 1 1 1 5 5 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 1 4 2 2 2 3 2 3 3 /. 3 5 5 1 4 3 3 1 2 3 3
AOJ< AQJ: AQJ-4 2 1 1 1 5 5 4 4 2 2 5 2 3 2 2 5 1 1 1
2 1 4 4 2 1
2 1 1 1 1 5 4 2 4 2 2 1
2 1 1 1 5 2 '3 3 2 1 3 2 4 4 1 4 3 2 1 2 2 3 2 5 1 2 1 5 3 1 3 3 2 4 2 2 1
2 5 5 5 5 2 5 4 1 2 5 1 2 3 3 3 2 3 1 2 2 3 2 4 3 2 3 5 3 2 3 4 2 4 2 3 1
0
w
DATA ANALISIS REGRESI VARIABEL MOTJVASJ BERPRESTASI (X2) No.
Tggjawab
Res
M1 1
2 3 4 5
•
5 5 4
5 4
6
5
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
4
17
18 19 20
21 22
23
24 25 26 27
28 29 30
31 32 33 34
35 38
37 38 39 40
41 42 43 44 45 46
47 48 49
50
51 52 53 54
55 56 'S1 58 59 60
5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4
faadback
Tugas moderate
104 Cara tarbaik dan kreatif
M2 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M17 M18 M13 M14 M15 M16 M19 M20 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 2 4 5 4 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 2 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 3 3 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 3 5 2 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 3 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 5 5 3 5 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 5 4 3 2 4 5 2 2 5 4 4 4 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 3 3 4 3 4 3 5 5 4 5 4 4 4 3 2 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 2 5 4 5 3 3 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 5 4 4 5 3 3 4 1 1 1 3 5 5 3 1 5 1 3 1 5 5 3 5 1 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5 3 3 5 5 5 3 3 5 5 5 4 5 3 3 3 3 4 2 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 3 1 3 3 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 5 3 5 5 3 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 3 2 2 3 2 4 3 3 2 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 4 5 3 5 4 3 4 3 5 3 4 4 3 5 4 5 5 4 3 5 4 5 5 3 5 4 4 4 2 5 5 2 4 5 3 5 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 3 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 3 3 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 3 5 3 4 2 4 4 3 4 5 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 3 3 3 5 5 3 1 4 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 3 5 3 3 3 2 3 2 5 3 5 3 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 2 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 4 5 3 5 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 2 3 5 3 4 5 3 4 5 4 1 5 3 3 4 4 3 4 4 3 2 5 4 4 5 4 4 3 5 5 5 3 4 4 2 4 4 3 3 3 2 4 5 3 5 3 2 2 3 4 3 4 3 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 1 2 4 2 2 3 4 4 3 3 4 5 2 5 3 2 3 5 3 5 2 3 5 3 3 3 2 4 3 2 5 3 3 5 3 5 5 5 3 4 3 5 4 5 4 3 5 3 5 5 4 5 5 3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 4 4 1 3 4 3 4 4 5 4 3 4 5 5 5 2 5 4 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 4 3 5 5
M3
10~
No. Res
61 62 63 64
65 66 Cl 68 69
70 71 72
73 74
Tggjawab
feedback
Tug; IS moderate
Cara tarbaik dan kreatif
M3 M2 M4 MS M6 M7 MS M9 M10 M11 M12 M17 M18 M13 M14 M15 M16 M19 M20 4 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 5 3 3 1 3 3 5 3 2 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 5 4 4 3 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 1 1 5 2 3 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 5 4 5 5 3 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 1 5 3 5 4 5 5 4 5 3 3 5 5 4 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 4 5 3 3 3 1 3 3 4 5 3 5 4 4 3 4 4 3 2 5 5 5 5 3 4 4 4 5 3 3 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 5 3 5 3 4 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 2 3 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 1 5 4 4 3 2 2 4 5 5 4 5 3 5 5 5
M1
4
DATA ANAUSIS REGRESI VARIABEL KJNERJA
106
M (oleh atasan)
Efisiensi
No. Res
K1
5 6
2
7
3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 5 3 4 4 4 4
2 3 4
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
32 33 34
35 36 37
38 39 40 41 42
43 44 45
46 47
46 49
50 51
52 53
54 55 56
'Sl
58 59 60 61
62
K5
K3
3 4 4 3 2
1
2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4
2 3 3 4
2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 2
(oleh atasan)
Efektivitas
K2
K6
4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 5 3 2 3 3
K4
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4
3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 3 3 3
No. Res
K7
3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 2
EfiSiensi K1
K3
8
3 3 3 3 3 3 2 3
9
L
1 2 3 4
5 6 7
...
20
3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21
4
22
3
23
61
2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 4 3 5 2 4 4 4
62
4
24
25 26 27 28 29 30 31
32 33 34
35 36 37
38 39 40 41 42
43 44
45 46 47
48 49
50 51
52 53
54 55
58 57
58 59 60
EfektMtas
K5
4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4
2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2
K6
4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4
3 2 3
K2
3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 5 3 2 3 3
K4
3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
3
5 3 3 3 3
K7
2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 5 3 2 3
3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 2 3 1 1 3 3 3 3 3 4
3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2
107 EfiSiensi K5 K3
No.
Res 63 64 65 66 67
68 69 70 71
n 73 74
K1
4
2 3 3 2 2 3 5 3 3 4
2
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
Efektivitas Kll
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
K4
K2
3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3
Res
1(1
4 4
5 3 2 3 3 3 3 3 3 4
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
K1
63 64 65 66 67 68 89
4
2
2 2 3 3 2 2
4 3 4 3 3 3
70
4
71
2 3
3 2 3 3 3
n 73 74
Efektivitas
EfiSiensi K5 K3
No.
4 3
K5
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
K7
K4
K2
3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4
3 4 3 4
2 3 3 3 3 3 3 3
4 3
5 3 3 2 2 3 3 3 3 4
3 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3
Kinerja (data responden yang disarankan dihilangkan)
108
28~--------------------------------------------~
oa 26
()i9
24
22 20
18
16 ()34
()19
14
()l5
12~----------------------~--------------------~ N=
74
Kinerja
109
Uji Normalitas NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smimov Test AQ N Normal Parameters a,b
Mean
Most Extreme Differences
Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
74 100.51
MOTIVASI 74 73.20
14.848 .092
6.487
.092 -.066
.069 .060 -.069
.789 .562
.597 .869
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
NP2r Tests One-Sample Kolmogorov-Smimov Test
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
KINERJP.1 74 Mean
20.85
KINERJA2 74 20.53
Std. Deviation
2.753
2.240
1.80203
.197
.150
.162
Positive
.154
Negative
-.197
.119 -.150
.088 -.162
1.696
1.293
1.336
.006
.071
.056
Absolute
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
KRJRATA 68 20.6985
110
Uji linearitas
1. Kinerja * Kecerdasan adversity ANOVATable Sum of Kiner)& ·
15e!Ween Groups
Keceraaun
adversity
Deviation from Linearity W~hin
Groupe
Total
1 32 34 67
Sig.
.649 .005 .912
.875 9.052 .619
3.027 31.326 2.143 3.461
33
99.903 31.326 68.577 117.667 217.570
Linearity
F
Mean Square
df
Squares
Measures of Association
.459
.678
.144
.379
Eta S_g_uared
Eta
R ~uared
R Kinerja * Kecerdasan adversity
2. Kinerja * Motivasi ANOVATaule Sum of Squares Klnerja • Motivasl
(Combined) Linearity Deviation from Linearity
Between Groups Within Groups Total
94.893 24.587 70.306 122.6n 217.570
Mean Square
df
23 1 22
44 67
4.126 24.587 3.196 2.788
Measures of Association
I
1Kinerja * Motivasi
I
1
R .336
R Squared .113
I Eta S_g_uared Eta .436 .660 1
J
1
F
1.460 8.818 1.148
~ig.
.130 .005 .341
III
Uji Multikoliniaritas
Regression Variables Entered/Removed'
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
Kecerdasa n adver\ity, Motivasi
Enter
a. AU requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja
Model Summart a. Dependent Variable: Kinerja
Coefficients'! Collineari~
Tolerance
Model
1
Motivasi Kecerdasan adversity a. Dependent Variable: Kinerja
.881 .881
Statistics VIF
1.136 1.136
112
Uji Heteroskedastisitas Nonparametric Correlations Correlations
Spearman's rho
Motivasi
Correlation Coefficient
Kecerdasan adversity
Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
N ••. Correlation is significant at the .01 level (2-tailed).
Motivasi 1.000
Kecerdasan adversity .368.
I
Unstandardiz ed Residual -.057
.002 68 1 O:JO
.643 68 -.065 .596 68 1.000
.643
68 -.065 .596
68
68
68
68 .368. .002 68 -.057
113
Uji F dan Uji t Regression Variables Entered/Removed'
Model
1
Variables Entered
Variables Removed
Method
Kecerdasa n adver~ty. Motivasi
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Model Summary
Model
.439a
1
Adjusted R Square
R Square
R
.192
Std. Error of the Estimate
.168
1.6441
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan adversity, Motivasi ANOV/l' Sum of Squares
Model
1
Regression Residual Total
df
41.865 175.705 217.570
F
Mean Square
20.932 2.703
2 65 67
Sig.
7.744
.001a
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan adversity, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja Coefficient.Standardi
zed Unstandardized CoeffiCients Model
1
B (Constant) Molivasi Kecerdasan adversity
a. Dependent Vanable: Kinel)a
11.469 .069 .042
Std. Error
2.497 .034 .017
CoeffJCien
ts Beta .238 .295
Correlations
t
4.593 2.005 2.485
Sig. .000
Zero-order
.049 .016
.340
.377
Partial
.241 .295
Part
.223 .277
114
BLUE PRINT
I MOTIV ASI BERPRESTASI
I. 2. 3. 4.
F TF Keinginan mendapat umpan balik F atas perbuatannya segera TF Tugas-tugas yang menantang F (resiko moderate), TF Mengembangkan cara terbaik dan F TF kre'!t_if dalam bekerja. Bertanggungjawab secara pribadi
TOTA L
SUB TOTAL
NOMOR ITEM
ASPEK
No
1,3 2,4,6,7 5 8,9,11,18 10,12,17 13,14,15,16,19,20 -----------------
2 0 4 1 4 3 6 0 ----- ----------
2 5 '
7 6 ---
-
~----------
II. KECERDASAN EDVERSITY
NO I. 2.
Kendali (C) Asal-usul (Or) dan Pengakuan (Ow)
3. 4.
Jangkauan (R) Daya tahan (E)
SUB TOTAL
NOMOR ITEM
ASPEK F TF F 1TF F TF F TF F TF
1,7 ,11 '13,23,25, 27 ,35, 37' 40 ----
TOTAL 10
10
- -------- ----------- -
2, 12,24, 28, 39
5
8, 14,26,36,38
5
3,5, 9, 15,17' 19,21,29,31 ,33
10
4,6,10, 16,18, 20,22,30,32,34
10
-
10
10 10
III. KINERJA
NO I.
ASPEK Efektivitas
NOMOR ITEM F
I, 3, 5, 6
TF 2.
Efisiensi
F TF
SUB TOTAL
TOTAL
4
3
0
2, 4, 7
3 0
4
---- ------------- ------------- ---·--
i I
115
PROGRAMSTUDIPENGEMBANGANSUMBERDAYAMANUS~
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABA YA
KUESIONER PENELITIAN
Penga11tar : 1. Jawaban bapak/ibu, hanya digunakan sebatas untuk kepentingan penelitian, dan tidak ada
ltubu11gannya dengan penilaia11 kondite bapakllbu maupun sesuatu yang bersifat kedinasan. 2. Daftar pernyataan ini didesain untuk mengetahui pengaruh kecerdasan adversity (kecerdasan dalam menghadapi hambatan/tantangan!kesulitan) dan motivasi berprestasi terhadap kineija pejabat pada Pemerintah Kabupaten Tulungagung. 3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah dalam urusan kepegawaian. 4. Demi objektivitas basil penelitian ini, mohon jawaban dari pertanyaan di bawah ini sesuai
dengan fakta yang ada. 5. Terima kasih atas kerja sama dari bapak/ibu dalam memberikan jawaban.
DATA RESPONDEN: 1.
Pangkat/gol.ruang
2.
Pendidikan terakhir
3.
Masa keija
4.
Usia
5.
I Janis kelamin
BAGIAN PERTAMA 116 Bayangkanlah peristiwanya hidup-hidup seolah-olah peristiwanya sedang terjadi, meskipun tampaknya tidak realistis. Berilah jawaban pemyataan sesuai pendapat bapak/ibu dengan tanda akar rumput ("..J) pada kotak, kotak kiri untuk jawaban kiri dan kotak semakin ke kanan semakin mendekati jawaban kanan. Peristiwa I: Rekan-rekan kerja saya tidak menerima ide-ide saya. Yang menyebabkan rekan kelja saya tidak menerima ide saya merupakan sesuatu yang: Tidak bisa saya kendalikan i Bisa saya kendalikan sepenuhnya
I ·1
2
3
5
6
7
8
11
12
'I
II I I
I
B k . d . .. . . er a1tan engan s1tuas1 1m saJa
Penyebab orang tidak tanggap terhadap presentasi saya: Akan selalu ada I I I I Tidak akan pernah ada lagi Peristiwa 3: HubU17ga11 SOJU dengan orm~g yang SOJU cinJai tampaknya semakin jauh. Yang menyebabkan hubungan kami tam,aknya semakin jauh adalah sesuatu yang: Berkaitan dengan semua aspek B erk a1tan . d engan s1tuas1 . . 101 . . saJa . k eh1.dupan saya
II
I I I
Penyebab hubungan kami yang tampaknya semakin jauh: Akan selalu ada I I I I I Tidak akan pernah ada lagi Peristiwa 4: Sa).a bertengkar hebat dengm1 orang lain yang pellling. Yang menyebabkan kami bertengkar hebat adalah sesuatu yang: Tidak bisa saya endalikan Bisa saya kendalikan sepenuhnya
I I
I
I
I
I
Hasil dari peristiwa ini ada1ah sesuatu _yang saya rasa:
1I
I I
Tanggungjawab saya sepenuhnya
Peristiwa 5: 8a)a diminta untuk pindah tempat kalau ingin tetap beketja. Yang menyebabkan saya diminta untuk pindah tempat adalah sesuatu yang: Berkaitan dengan semua aspek kehidupan saya
10
I
Peristiwa 2: Orang lain tidak tanggap terhadap presentasi saya di suatu rapat. Yang menyebabkan onmg lain tidak tanggap presentasi saya adalah:
Bukan t~~~~~~:~ab saya
9
!
Penyebab rekan kelja saya tidak menerima ide saya sepenuhnya berkaitan dengan: Saya l I l J l Orang lain atau faktor lain
Berkaitan dengan semua aspek kehidupan saya
4
I
II I I I I
Penyebab saya diminta untuk pindah tempat: Akan selalu ada I I
L
I
Berkaitan dengan situasi ini saja
Tidak akan pernah ada lagi
Peristiwa 6: Seorm~g Ieman karib tidak menelepon pada hari uiaJ1g tahun SQ}O. Yang menyebabkan ternan saya tidak menelepon adalah sesuatu yang: Tidak bisa saya kendalikan Bisa saya kendalikan sepenuhnya
I I
I
I
I
I
Penyebab ternan saya tidak menelepon sepenuhnya berkaitan dengan: Saya I I I I Orang lain atau faktor lain
13
Peristiwa 7: Seorang sahabat karib SOJU, sakit JXlrah. Yang menyebabkan sahabat saya sakit parah adalah sesuatu yang: Tidak bisa saya kendalikan Bisa saya kendalikan sepenuhnya
14
Hasil dari peristiwa ini adalah sesuatu yang saya rasa:
l I I
Bukan tanggungja~ab saya sama sekab
I
~-
I
I
I
I I I
Tanggungjawab saya sepenuhnya
117
Peristiwa 8: Strya tidak mendapat penugasan yang penting. 15
Yang menyebabkan saya ditolak untuk penugasan tersebut adalah sesuatu yang: Berkaitan dengan semua aspek k c h 1.d upan saya
16
II I I I I
. . . . saJa . . dengan sttuasttm Berk·rutan
Penyebab saya ditolak untuk penugasan tersebut: I I I I Akan selalu ada
I
I Tidak akru1 pernah ada lagi
Pcristiwa 9: Saya mendapal umpan balik yang negatifdari seorang lemcm ke1ja dekal. 17
Yang _menyebabkan saya mendaeat umlan balik negatif adalah sesuatu yang Berkrutan dengan semua aspek k e h 1.dupan saya
18
I I I
II
. . . SaJa . llll . . dengan SltuaSI Berk·rutan
Penyebab saya mendapat umpan balik negatif itu: I I I I Akan selalu ada
I
I Tidak akan pemal1 ada lagi
Pcristiwa 10: Seseorang yang dekat dengan saya didiagnosis dokter menderita kanker. 19
Yang menyebabkan dia mengidae kanker adalah sesuatu j'ang: Berkaitan de_ngru1 semua aspek Berkaitan dengan situasi ini saja keludupan saya
20
Penyebab dia mengidap kanker:.-----.-----.--....---..------. I I I I I I Akan selalu ada
21
I I I I I
Berkaitan dengan semua aspck kehidupan saya
22
gar I
Pcristimt ll: 5~ralegi lelang proyek yang ~enyebabkan strategi saya
Penyebab strategi saya gaga!: Akan selalu ada
Tidak akru1 pemah ada lagi
S't}-'£1 .vang mutakhir menclatangkan kemgian.
adalah sesuatu yang: -- - . d B ka" er 1tan engan sttuastmt saJa
I I I I I
I I
I
I
I Tidak akru1 pemah ada lagi
Peristiwa 12: Saya ketinggalan kereta api. 23
Y ru1g menyebabkan saya keting,alan kereta a pi adalah sesuatu yru1g: Bisa saya kendalikan sepenuhnya Tidak bisa saya kendalikan
24
Penyebab saya ketinggalan kereta api sepenuhnya berkaitan dengan: Orang lain atau fak1or lain I I I I I I Saya
I
I
I
I
I
Peristiwa 13: Proyek yang saya langani gaga/. 25
Yang menyebabkan proyek tersebut gaga! adalah sesuatu yang: Bisa sa~·a kendalikan sepenuhnya Tidak bisa saya kendalikan
26
Hasil dari peristiwa ini adalah sesuatu vang sava rasa:
I I
Bukan tru1ggw1gja\~ab saya sama sekah
I
I
I
I
I I I I I I
Tanggu11gjawab scya sepenuhnya
Peristiwa 14: Atasan memberi sanksi penundaan kenaikan pangkat afa.'l kesalahan yang saya perbual. 27
Y ru1g menyebabkan say a menerima sanksi tersebut adalah sesuatu yang: Bisa saya kendalikru1 sepenuhnya Tidak bisa saya kendalikan
28
Penyebab saya menerima sanksi sepenuhnya berkaitan dengan: Orang lain atau faktor lain I I I I I I Sava
I I
I
I
I
I
Peristiwa 15: Mobil saya mogok dalam perjalanan ke sebuahjanji perlemucm. 29
Yang menyebabkan mobil saya mogok adalah sesuatu yang:
I I I I I I
Berka.itan d~ngan semua aspek . kehtdupan saya 30
Penyebab mobil saya mogok: Akan selalu ada
.
.
.
.
.
Berkaitan dcngan situasi ini saja
Tidak akan crnah ada la ,j
31
32
33
Peristiwa 16: Dokter memberi tahu bahwa kadar ko/esterol saya ter/ampau tinggi. 118 Yang rnenyebabkan kolesterol saya terlarnpau tinggi adalah sesuatu yang: Berkaitan dengan sernua aspek Berkaitan dengan situasi ini saja kehidupan saya
I
I
Penyebab kolesterol saya terlarnpau tinggi: Akan selalu ada I I
I I
Tidak akan pemah ada lagi
Peristiwa 17: Saya menelepon seorang ternan berkali-kali dan meninggalkan pesan, tapi tidak satu pun yang dibalas. Yang rnenyebabkan ternan saya tidak rnenjawab te1epon saya adalah sesuatu yang:
Ber~aitan dengan sernua aspek keh1dupan saya
I I I I I I
Berkaitan dengan situasi ini saja
34 Penyebab ternan saya tidak rnenjawab telepon saya: Akan selalu ada
35
I
I
I
Tidak akan pemah ada lagi
Peristiwa 18: Saat pemeriksaan kesehatan, dokter memperingatkan kesehat011 saya Yang rnenyebabkan dokter saya rnernperingatkan saya adalah sesuatu yang: Tidak bisa saya kendalikan Bisa saya kendalikan sepenuhnya
I I [ I I I
36
Hasil dari peristiwa ini adalah sesuatu yang saya rasa: Bukan tanggungjawab saya sarna sekali
ll
37
I
Tanggungjawab saya sepenuhnya
Peristiwa 19: Hasil penilaian kinerja saya tidak menyenangkan. Yang rnenyebabkan saya rnenerirna penilaian seperti itu adalah sesuatu yang: Tidak bisa saya kendalikan Bisa saya kendalikan sepenuhnya
I I I I I I
38
Hasil dari peristiwa ini adalah sesuatu_yang sa) a rasa: Bukan tanggung jawab saya sarna sekali
Jl
39
j
Tanggungjawab saya sepenuhnya
Peristiwa 20: Saya tidak menerima promosi yang sangat saya harapkan Yang rnenyebabkan saya tidak rnendapat prornosi ada1ah sesuatu yang: Tidak bisa saya kendalikan Bisa saya kendalikan sepenuhnya
I I I I I I
40
Penyebab saya tidak rnendapat prornosi sepenuhnya berkaitan dengan: Saya Orang lain atau faktor lain I I I
BAGIAN KEDUA
Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai pendapat bapak/ibu dengan tanda akar rumput ( --J) pada kotak yang tersedia, dengan penjelasan sebagai tersebut disamping:
119 SL
SR KD JR
TP
SL I SR Pernyataan I Pekerjaan yang saya tekuni selama ini, membuat saya lebih I I dapat bertanggungjawab secara pribadi. I 2 Saya menyempurnakan hasii kerja sesuai dengan umpan balik yang saya terima. ! Saya mempertanggun gjawabkan hasil kerja saya pada pihak 3 I yang memerlukannya. 4 Saya mengembangka n sistem umpan balik terhadap sesuatu I yang saya kerjakan. 5 Saya kurang semangat untuk bekerja karena mengetahui hasil kerja yang kurang menguntungkan secara financial. Keinginan segera dinilai agar saya tahu kekurangan dalam 6 I setiap melakukan pekerjaan. 7 Saran dan kritik dari rekan sekerja agar saya tahu apa yang harus diperbaiki. 8 Saya senang dengan pekerjaan yang memberikan kesempatan untuk maju dalam karir. 9 Berani mengambil resiko dalam menterjemahkan juklakl juknis supaya pekerjaan terselesaikan. IO Ketika menghadapi tugas yang sulit dan rumit, saya cenderungterte kan. II Saya bekerja dengan menetapkan tujuan terlebih dahulu sebagai pedoman menilai kemajuan kerja 12 Se1ama ini tingkat keseringan saya untuk mengerjakan pekerjaan yang mudah. 13 Saya melakukan hal-hal baru yang efektif agar bidang tugas saya menjadi bersifat lebih profesional. 14 Dalam bekerja, saya membandingka n dengan prestasi masa lalu saya, agar lebih baik. 15 Da1am bekerja, saya juga membandingka n prestasi yang I dicapai orang lain, agar lebih baik. 16 Saya membuat terobosan-terobosan baru yang berharga dalam pekerjaan. 17 Jika dalam melakukan pekerjaan dimana kemungkinan berhasi11ebih keci1, saya menundanya 18 Saya bersikeras menye1esaikan kesulitan dalam me1akukan sesuatu, daripada beralih pada kegiatan lain yang bel urn tentu baik. 19 Saya lebih suka pada tugas-tugas yang mc;;nuntut ide-ide atau gagasan yang baru. 20 Berusaha keras untuk selalu mencapai prestasi tertinggi dalam setiap kegiatan yang saya jalani.
No
Selalu Sering Kadang-kadang Jarang Tidak pernah
KD
JR
TP
I
I
+-
-------
·-
120
PEDOMAN OBSERVASI KINERJA PEGAWAI PENGANTAR: 1. Jawaban bapak/ibu, hanya digunakan sebatas untuk kepentingan penelitian, dan titlak ada hubungannya dengan penilaian kondite bawahanlteiiUln bapak/ibu IIUlupun sesuatu yang bersifat kedinasan. 2. Demi objektivitas hasil penelitian ini, mohonjawaban dari pertanyaan sesuai denganfakta yang ada. 3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah dalam urusan kepegawaian. 4. Terima kasih atas ketja sama dari bapak/ibu dalam memberikanjawaban. PETUNJUK PENGISIAN: Pedoman ini akan mengarahkan pada penilaian pelaksanaan kebijakan/ program/ kegiatan yang efisien dan efektif. Pilihlah salah satu alternatif jawaban berikut, sesuai unsur yang diobservasi pada lem~ar hasil di halaman 2:
"l
kode Keterangan Kinerja tidak memadai. 1 Secara umwn berprestasi di bawah harapan dan tidak memenuhi sebagian besar sasaran. 2: = Kinerja tidak memenubi sasaran dalam beberapa bal. Hasil yang dicapai wnunmya dalam perilaku yang tidak dapat diterima 3 = Kinerja memenubi semua sasaran. Hasil yang dicapai lewat cara yang efektif. Menunjukkan kinerja yang solid dan baik. 4 = Kinerja memenuhi semua sasaran, dan beberapa bal melebihi. Hasil yang dicapai dengan cara ~ang melebihi norma-norma ~ang diterima. 5 = Benar-benar kiner·ja yang luar biasa Kinerja melebihi semua sasaran. Hasil yang dicapai dengan teknik-teknik yang tmggul.
No
Unsur observasi
1
Penerapan jadual pelaksanaan yang ketat I disiplin
2
Pemilihan cara yang dipakai untuk mencapai hasil optimal
3
Ketepatan sasaran pelaksanaan kebijakan/program lkegiatan
4
Substansi capaian (manfaat) bagi sasaran
5
Pengeluaran sama dengan anggaran yang telah ditetapkan
6
Pengeluaran sebanding dengan capaian
7
Optimalisasi capaian sebanding dengan kenaikan anggaran
KODE JAWABAN 1
2
3
4
5
LEMBAR HASIL OBSERVASI KlNERJA PEGA WAI
1.
Nama penilai
2.
Instansi
3.
Jabatan
121
I I I
---------------··-----·1
-
Nomor unsur observasi (pertanyaan) No
Total
Responden I
1
2 3 4
s 6
7
8 9 10
2
I
I
3
4
5
6
7
122
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGU NG
BADAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDU NGAN MASYARA KAT Jl. Yos Sudarso Ill No. 7 Telp. (0355) 320726 - 327556 TULUNGAGUN G Kode Pos 66217
SURAT KETERANGA N UNTUK MELAKUKAN SURVEY I RESEARCH NOMOR : 07212201407120412005
Sesuai surat dari Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya tanggal 25 April 2005 Nomor: 15061J03.41PPI2005. Kami Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Pertindungan Masyarakat Kabupaten Tulungagung dengan ini menyatakan TIDAK KEBERATAN dilakukan Survey I Research oleh :
1. Nama
: Agus Pamungkas
2. Jabatan
: Mahasiswa Program Pasca Sa~ana Universitas Airiangga Surabaya
3. Alamat
: Perum Bumi MasH 14 Tunggulsari Tulungagung :1. Bagian Pembangunan Setda Kab. Tulungagung 2. Bagian Hukum dan Organisasi Setda Kab. Tulungagung 3. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kab. Tulungagung 4. Dispenda Kab. Tulungagung 5. Disnakertrans Kab. Tulungagung 6. Dinas KB dan KS Kab. Tulungagung 7. BAPPEDA Kab. Tulungagung 8. BKD Kab. Tulungagung 9. Kantor Perpustakaan Kab. Tulungagung 10. Kantor Arsip Daerah Kab. Tulungagung 11. Kecamatan Kedungwaru Kab. Tulungagung 12. Kecamatan Sumbergempol Kab. Tulungagung
4. Tempat yang dttuju
5. Keper1uan
: Survey " Pengaruh Kecerdasan Adversity dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Kine~a
Pejabat Daerah
di
Pemerintah
kabupaten
Tulungagung" 6. Lamanya 7.
: 3 (tiga) Bulan Terhitung tanggal surat dikeluarkan
Pengikut I peserta
8. Keterangan
: - Penelitian wajib mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di tempat Survey I Research - Dalam jangka waktu yang telah ditentukan, setelah selesai dilakukannya Survey I Research melaporkan hasilnya kepada
Pemerintah
Kabupaten Tulungagung c.q.
Badan
Kesatuah
Bangsa dan Pertindungan Masyarakat Kabupaten Tulungagung.
Demikian untuk menjadikan makfum Tulungagung, 16 Mei 2005
bina Tingkat I Nip. 160 037 882 &mbu~n
disampaikan kepada :
Dan Dim 0807 Tulungagung
Sdr. Kapolres I Kabag lntelpam Tulungagung Sdr. Kepala Bappeda kabupaten Tulungagung Sdr. Kepals Badan I Dinas I Kantor ybs. Sdr. Oirektur Progmm Pag Sartana UniverJitas Airtangga Surabaya
124
Hasil rating terhadap 74 subyek Subvek
Ternan
Atasan I
2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
20 20 23 21 20 19 22 19 21 23 25 21 23 20 23 16 19 17 18 22 23 21 21 21 21 21 21 21 21 24 21 21 21 15 13
21 23 21 21 22 24 21 18 24 17 16 15 19 15
T*T
T
22 19 21 20 21 22 21 20 22 21 25 21 23 17 21 16 20 17 20 22 22 20 18 23 22 22 22 20 20 24 20 20 20 16 15 21 21 21 21 19
21 21 18 24 19 19 17 18 15
42 39 44 41 41 41 43 39 43 44
50 42 46 37 44 32 39 34 38 44
45 41 39 44 43 43 43 41 41 48 41 41 41 31 28 42 44 42 42 41 45 42 36 48 36 35 32 37 3')
1764 1521 1936 1681 1681 1681 1849 1521 1849 1936 2500 1764 2116 1369 1936 1024 1521 1156 1444 1936 2025 1681 1521 1936 1849 1849 1849 1681 1681 2304 1681 1681 1681 961 784 1764 1936 1764 1764
1(181 2025 1764 1296 2304 1296 1225 1024 1369 900
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
--
72
73 74
19 19 21 21 21 19 21 27 28 28 22 22 19 23 23 25 23 19 19 21 23 21 21 22 21 1543 2380849
18 18 21 21 20 21 21 25 26 24 20 19 20 22 22 24 23 20 18 19 21 20 21 22 23 1519 2307361
37 37 42 42 41 40
42 52 54 52 42 41 39 45 45 49 46 39 37 40 44 41 42 44 44
3062 4688210
125
1369 1?69 1764 1764 1681 1600 1764 2704 2916 2704 1764 1681 1521 2025 2025 2401 2116 1521 1369 1600 1936 1681 1764 1936 1936 9375844
k=2 n=74 Jim i*I =
39954 64274
(8)
rrx
= (64.212,16 + 63.771,58)/ 64.212,16 =1,993139
s
2
=
2:i 2 -(2:R 2 )1n-(2:T 2 )1k+(2:i) 2 Ink (n -I)(k -1)
e
se
2
(9)
64.274-(4688210)/74-(9. 375.844 )/2+(4.688.210) /148 (73)
=------~----~----~----~----~----~----
= -63.771,58
(10)
2
S1
= (9375844)/2 -64274/148 73
= 64.212,16