PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN PROFESIONAL DAN MOTIV ASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Aknntan Publik Big Four di Jakarta)
Universitas Islam Negeri
SYAR!F HIDAYATULLAH JAKAl'{TA
Oleli:
TOMI ARIANTO
207082000340 JURUSAN AKUNTANSI FAJ(ULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL VIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAJ(ARTA
2010
PENG AR UH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Stu di Empiris pada Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk l\lcmenuhi Syarat-Syarat gun a Meraih Gdar Sarjana Ekonomi
Oleh
TOMI ARIANTO
LHteri:!!fVh lt!&~w®'®'®«w;i«&W-o"'~---=-~__..---.
dairi
NIM: 207082000340 ~ I>•• _.
•• :-,l
; ......... ,. •• "
Di Bawah Bimbingan
Pcmbimbing I
Pembimbing II
Yu'U:Q Rah a SE M.Si NIP. 198005062008012016
Ral mawati\ SE. MM NIP I,
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010
Hari ini Rabu Tanggal 6 Oktober Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif alas Nama Tomi Arianto NIM : 207082000340 dengan judul skripsi "PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)". Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 6 Oktobcr 2010
Penguji Ujian Komprehensif
Yulianti SE, M.Si Penguji III
Yusro Rah ma SE, M.Si Pengnji II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni Pengnji Ahli
Hari ini Rabu Tanggal 15 Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Skripsi atas Nama Tomi Arianto NIM : 207082000340 dengan judl!l skripsi
"PENGARUH
KOMPETENSI,
INDEPENDJB:NSI,
KEMAHIRAN
PROFESIONAL, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pacla Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)". Memperhatikan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatul lah Jakarta.
Jakarta, I 5 Desember 20 I 0
Tim Penguji Ujian Skripsi
Yusrn Rah nm, SE, M.Si. Pcmbimbing H
Ri hmawati, SE, MM Pcmbimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid Penguji Ahli I
iv
DAFTARRIWAYAT HlDUP
Nama Jenis Kelamin
: Tomi Arianto, Amd. Laki-laki
Tempat I Tanggal Lahir
Sidoarjo, 22 September 1984
Status
Belmn menikah
Agama
Islam
Tinggi I Berat Badan
165 cm I 51 kg
Hoby
Baca buku pengetahuan, sepak bola, dengar musik
Alamat Rumah
Jl. Walet No. B4 Kavling Pajak Jurangmangu Timur Pondok Aren, Tangerang-Banten.
Tip I Handphone
: 021-71111015 I 085691915756 I 085211833798
Email
:
[email protected] I
[email protected]
Education I. SD Negeri I Sidoarjo, Jawa Timur (lulus tahun 1996). 2. SLTP Negeri I Sidomjo, Jawa Timur (lulus tahun 1998). 3. SMU Muharnmadiyah 2 Sidoarjo (lulus tahun 2002). 4. D3 (Diploma 3) di "Akademi Akuntansi Bentara Indonesia" Jakarta. Program Studi Akuntansi, !PK: 3,05 (tahun ajaran 2003-2006). 5. S 1 (Strata I) di "Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah" Jakarta. Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi (2007-2010).
Pro(esional Experiences !. Asisten Trainer dan bagian administrasi di lembaga pelatihan "Heart Intelegence Training" (SINERGI LEADERSHIP CENTER). Tahun 20062007. 2. Funding Officer (Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baituttamwil T AMZIS). Tahun 2009. 3. Sebagai Adrnin Suppo1i (Collection & Recovery) di Bank Permata Pusat (Jakarta), Bulan Agustus 2010 sampai dengan sekarang.
Organization Experiences 1. Ketua Rohis (Rohani Islam) di "Akademi Akuntansi Bentara Indonesia'', tahun 2004-2005. 2. Sebagai ketua bidang kepemudaan di Organisasi Kemasyarakatan I Karang Taruna, tahun 2005-2006. 3. Pembimbing I Mentoring murid kelas 3 SLTP Al-1khsan, PesanggrahanJakarta Selatan (2007). 4. Anggota Badan Executive Mahasiswa (BEM) FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2007-2009.
Course And Training I. Kursus Komputer di "Laventa Course Centre" Surabaya, materials covered (Introduction To Computer, Disk Operating System, Word Star 6.0, Lotus 123), tahun 1998. 2. Kursus Komputer di Lembaga Pendidikan Ketrampilan "INTERNASIONAL" Jakarta. Dengan pendidikan (Computer paket windows terpadu), Jakarta tahun 2006. 3. Training For Trainer di Lembaga "Sinergi Leadership Center'', tahun 2006. 4. Kursus computer Program SPSS, di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2009.
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of variable competence, independence, proficiency and motivation of Professional Auditors of Audit Quality. Data obtained in the form of primary data ji·om Public Accounting Firm (KAP) Big Four in the Jakarta area. The statistical method used is multiple linear regression analysis. The test results show that partial variable Competence significant effect on audit qualif)~ independence of variables significant effect on Audit Quality, Professional Proficiency variables significant effect on Audit Quality and Auditor Motivation significant effect on audit quality~ while simultaneously (simultaneous) variable competence, independence, professional proficiency, and motivation Auditors significant effect on audit quality. Key words: Competence, Independence, Professional Skills, and Motivation Auditor, and Audit Quality.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarnh variabel Kompetensi, Independensi, Kernahiran Profesional dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit. Data yang diperoleh berupa data primer dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four di Wilayah DKI Jakarta. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara secara parsial variabel Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, variabel Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, variabel Kemahiran Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, dan Motivasi Auditor belpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, sedangkan secara bersama-sarna (sirnultan) variabel Kompetensi, Independensi, Kemahiran Profesional, clan Motivasi Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Kata kunci : Kornpetensi, Independensi, Kernahiran Profesional, dan Motivasi Auditor, dan Kualitas Audit.
KATAPENGANTAR
Alhamdulillahi Robbi! 'Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT. Teriring shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh Kompetensi, lndependensi, Kemahiran Profesional dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit". Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah semata-mata hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bantuan, dorongan, bimbingan dan pengarahan yang tidak ternilai harganya dari pihak lain, yakni ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: I. Yang tersayang kedua orang tua, ayah dan ibu, yang memberikan
masukan, motivasi, sandaran dari setiap permasalahan yang timbul, doa, ridhonya serta kasih sayangnya sehingga penulis mendapatkan semangat lebih untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas segala bimbingan, asuhan, kasih sayangnya se1ta pengorbanannya dalam hidup penulis selama
1111,
memberikan
semoga ilmu yang didapat penulis selama ini dapat kontribusi
yang
besar
nantinya
untuk
menjaga,
membanggakan, mencukupi dan membuat bangga bapak dan ibu kelak, am in.
2. Ibu Rahmawati, SE, MM sebagai dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk membimbing, memberikan banyak masukan mengenai pengembangan judul skripsi ini serta memberikan arahan dalam penggunaan metode yang tepat terhadap penelitianyang dilak'Ukan dan memotivasi penulis,
semoga bapak
sekeluarga diberikan kesehatan, kasih sayang serta perlindungan dari Allah SWT, amin. Terima kasih banyak pak. 3. Terima kasih kepada Ibu Yusro Rahma, SE, lvLSi sebagai Pembimbing II, yang telah memberikan masukan, arahan clan bimbingan dari setiap permasalahan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi, semoga allah SWT membalas segala kebaikan. 4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si dan Ibu Yessy Fitri, SE., Ak., M.Si sebagai Ketua dan Wakil .Turusan Akuntansi Falcultas Ekonomi dan Bisnis. 6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid dan Ibu Rahmawati, SE, MM. Sebagai dosen penguji ahli I dan II. 7. Terima kasih kepada seluruh dosen dan karyawan akademik yang telah memberikan ilnm, bantuan, perhatian dan pelayanan yang telah diberikan. 8. Terima kasih kepada kakak-kakakku atas segala doa dan bantuam1ya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih kepada Nurul Azmi yang mencintaiku dan selalu memberikan semangat yang tak henti-henti. Terima kasih alas semua pengorbanannya. 10. Terima ksih kepada Wahyu Nugroho W.,SE atas bimbingannya dalam memberikan bantuannya dalam menyelesaikan kesulitan yang penulis hadapi. 11. Terima Kasih kepada Kakak Momon, SE atas segala bantuan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. 12. Teman -teman seperjuangan Dewi, Andi, Vera, Tia, Bapak Trimo, Ilham, Marfi, Misbah, semua teman - teman jurusan akuntansi non reguler yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Lebih dari ucapan terima kasih kepada Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah SWT, semoga senantiasa mamberikan sinar terang kepada seluruh hamba-Nya dan semoga aktivitas penulis selalu diberkahi serta penulis selalu diberikan hidayah-Nya. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
DAFTARISI
Halaman Judul Lembar Pengesahan Skripsi
ii
Lem bar Pengesahan Uji Komprehensif . .... ...... ... . ........... ...... ....
iii
Lem bar Pengesahan Uji Skripsi
iv
Daftar Riwayat Hid up
v
Abstract
vii
Abstrak
viii
Kata Pengantar Daftar Isi
. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . .
. . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .
ix xii
Daftar Tabcl
xvi
Daftar Gambar
xviii
Daftar Lampiran
xix
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masai ah B. Rumusan Masalah
....................... ................................... 1
................................................................. 15
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II
............................................. 15
LANDASAN TEORI A. Auditing
............................................................................... 18
B. Kompetensi
........................................................................... 20
C. lndependensi
.......................................................................... 23
I. Lama hubungan dengan klien
2. Tekanan dari klien
............................................................ 25
3. Telaah rekan auditor 4. Jasa non audit
.......................................... 25
........................................................ 26
................................................................... 27
D. Kemahiran Profesional Audit
................................................ 28
I. Ketelitian dalam memeriksa kelengkapan kertas kerja
2. Mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai 3. Menyusun laporan audit yang lengkap E. Motivasi Auditor F. Kualitas Audit
.... 29
........... 29
............................ 30
.................................................................... 31
......................................................................... 33
G. Penelitian Terdahulu ............................................................... 39 H. Keterkaitan Antar Variabel
..................................................... 43
H. Kerangka Pemikiran ............................................................... 46 I. Hipotesis
.................................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian
..................................................... 48
B. Metode Penentuan sampel ...................................................... 48 C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 49 D. Metode Analisis
.................................................................... 51
I. Uji Validitas Data
............................................................ 52
2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 52 3. Uji Asumsi Klasik
............................................................ 52
4. Uji Nonnalitas ................................................................... 54 5. Analisis Regresi Berganda
.............................................. 55
6. Uji Koofesien Determinasi
............................................. 56
7. Uji Simultan (Uji F) ........................................................ 56 8. Uji Parsial (Uji T)
.......................................................... 57
E. Operasional Variabel
........................................................... 58
l. Kompetensi
................................................................... 58
2. Independensi ..................................................................... 58 3. Kemahiran Profesional Audit 4. Motivasi Auditor 5. Kualitas Audit
.......................................... 59
.......................................................... 59
................................................................ 60
BAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian
I. Tempat dan Waktu penelitian
........................ 62
........................................ 62
2. Karakteristik Responden .................................................... 64 B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
............................................. 65
1. Hasil Uji Validitas .......................................................... 65 2. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................... 68 3. Hasil Uj i Asumsi Klasik 4. Hasil Uji Hipotesis
................................................ 71
......................................................... 74
C. Pembahasan ......................................................................... 79
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
........................................................................... 82
B. Saran ....................................................................................... 83
DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN
................................................................................. 85
................................................................................................ 88
DAFTAR TABEL
Keterangan
No.
Hal
1
Penelitian Terdahulu
2
Tabel Operasionalisasi Variabel
3
Data Distribusi Sampel Penelitian
4
Data Sampel Penelitian
5
Hasil Uji Deskripsi Responden
6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
.......................................... .
40
.............................. .
61
........................... .
62
........................................ .
63
64
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . .....
65
7
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi ........... ... . . . . . ...
65
8
Hasil Uji Validitas Independensi
66
9
Hasil Uji Validitas Kemahiran Profesional
10
I-Iasil Uji Validitas Motivasi Auditor
11
I-Iasil Uji Validitas Kualitas Audit
............................. .
68
12
I-Iasil Uj i Reliabilitas Variabel Kompetensi .................. .
68
13
I-Iasil Uji Reliabilitas Variabel Independensi
69
14
Hasil Uji Reliabilitas V ariabel Kemahiran
. . . . . . . . . . . . . . . . . ..
67 67
Profesional
69
15
I-Iasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Auditor .... ........
69
16
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Audit
70 71
18
Hasil Uj i Nonnalitas
. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .
19
Has ii
20
Hasil Uji Koefisien Dete1minasi
21
Hasil Uji Secara Parsial (Uji Statistik t)
76
22
Hasil Uji Secara Simultan (Uji Statistik F)
79
lii i Heteroskedastisitas
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .
72 74
. . . . . . .. . . . . .................. 75
DAFTAR GAMBAR
Kcterangan
No.
I
Model Pengarnh Hubungan Variabel Independen Dengan Variabel Depend en
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
4
Hal
Grafik Seatterplot
46 72
73
. .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . ....... .. . . . . .. . . .... ...... 74
DAFTAR LAMPIRAN
1
Surat Riset
2
Kuisioner Penelitian
3
Daftar Jawaban Responden
4
Hasil Uji Data SPSS
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan. Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh pihak perusahaan adalah dengan melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan oleh pihak ketiga yaitu akuntan publik. Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai salah satu alat pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahaan kepada pemilik. Dalam perkembangannya pihak-pihak luar perusahaan juga memerlukan informasi mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penanaman modal (investasi) atau yang berhubungan dengan perusahaan. Dengan demikian ada dua kepentingan yang berbeda, disatu pihak, manajemen perusahaan ingin menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar dan dari pihak luar perusahaan, ingin memperoleh informasi yang andal dari manaje:men perusahaan mengenai pertanggungjawaban dana yang mereka investasikan. Manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga dalam memeriksa
laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak luar dan dapat neningkatkan kredibilitas perusahaan yang dikelola, sehingga perusahaan mempunyai rasa kepercayaan yang tinggi untuk tetap bekerja sama serta untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Selain itu, pihak eksternal juga tentunya tidak ingin kesempatan atau modal yang ditanamkan ke perusahaan akan jadi sia-sia tanpa memperoleh keuntungan yang diharapkan. Pihak-pihak eksternal yang dimaksud adalah pemilik perusahaan, karyawan, kreditur, investor, badan pemerintah, organisasi nirlaba dan masyarakat (Simamora, 2000). Sehubungan dengan posisi tersebut, profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap infonnasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat
keandalan laporan keuangan pemsahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan keputusan. Untuk menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor dalam melaksanakan tugas auditnya hams berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar peke1jaan lapangan dan standar pelaporan. Dimana standar umum merupakan cenninan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang
mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit. Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur auditor dalam ha! pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta mewaj ibkan auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang diauditnya secara keseluruhan. Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik profesi yang mengatur perilaku akuntan publik dalam menjalankan praktik profesinya baik dengan sesama anggota maupun dengan masyarakat umum. Kode etik ini mengatur tentang tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang auditor dalam menjalankan profesinya. Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dan tanggung jawab dari manajemen (Agen) untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik (prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal) menginginkan supaya auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang telah dibiayainya. Dari uraian di atas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhimya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Adapun pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik semakin besar setelah terjadi banyak skanclal yang melibatkan akuntan publik baik diluar negeri maupun cliclalam negeri. Skandal clidalam negeri terlihat dari akan cliambilnya tinclakan oleh Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) terhadap I 0 Kantor Akuntan Publik yang diindikasikan melakukan pelanggaran berat saat mengaudit bank-bank yang dilikuidasi pada tahun 1998. Selain itu terdapat kasus keuangan clan manajerial perusahaan publik yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang menyebabkan pernsahaan diclenda oleh Bapepam (Winarto, 2002 clalam Christi.na:2007). Se lain fenomena di atas, kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik juga tengah mendapat sorotan dari masyarakat banyak yakni seperti kasus yang menimpa akuntan publik Justinus Aditya Siclharta yang diindikasi melakukan kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River Internasional,Tbk. Kasus tersebut muncul setelah adanya temuan auditor investigasi dari Bapepam yang menemukan indikasi penggelembungan account penjualan, piutang dan asset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan Great River yang mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas clan gaga! dalam membayar utang. Sehingga berdasarkan investigasi tersebut Bapepam menyatakan bahwa akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan Great River ikut
menjadi tersangka. Oleh karenanya Menteri Keuatlgan RI terhitung sejak tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin akuntan publik Justinus Aditya Sidharta selama dua tahun karena terbukti melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesi Akuntan Publik (SP AP) berkaitan dengan laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Great River tahun 2003. Selain itu Pemegang 20% saham PT Newmont Nusa Tenggara, PT Pukuafu Indah mengusulkan audit independen untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan tambang di Nusa Tenggara Baral (NTB) tersebut. Hal ini dilakukan untuk membuktikan ketidakterlibatan PT NNT terkait makelar kasus perpajakan yang didalangi tersangka Gayus Halomoan P Tambunan. Presiden Komisaris PT Pukuafu J usuf Merukh mengungkapkan, setelah terkuaknya kasus makelar perpajakan yang didalangi Gayus, nama PT NNT secara langsung juga dikaitkan dengan kasus tersebut. "Sebagai pemegang saham 20% NNT, PT PI menolak setiap implikasi keterkaitan tersebut dan yakin bahwa PT NNT tidak terlibat dalam tindakan ilegal terkait perpajakan. Karena itu Pukuafu mengusulkan kepada manajemen PT NNT agar segera menunjuk auditor pajak pihak ketiga independen untuk membuktikan kepatuhan pajak PT NNT," ujar Jusuf dalam siaran pers Pukuafu, Selasa (20/4). Jusuf menambahkan, pihaknya menganggap penting meminta audit independen atas laporan keuangan perpajakan PT NNT. Pihaknya menyakini manajemen PT NNT sudah mentaati semua proses dan aturanperpajakan yang berlaku. Secara teratur pada setiap tahun, PT NNT juga tergolong wajib pajak yang taat pada aturan perpajakan. Namun, dengan
terkuaknya makelar kasus perpajakan Gayus itu, posisi PT NNT sebagai wajib pajak yang taat sedang dipe1ianyakan publik. "Kami sangat berbangga sebagai bagian dari PT NNT karena memiliki catatan kepatutan dan standar etika bisnis yang baik, yang senantiasa dituntut oleh para pemegang saham perusahaan sejak dibentuknya PT NNT selama 25 tahun lalu," pungkas Jusuf. Sementara, Direktur Utama PT NNT Martiono Hadianto sebelumnya mengatakan, proses keberatan pajak dilakukan sesuai dengan peraturan dan perunclang-undangan perpajakan yang berlaku.
"Sebagai kontraktor pemerintah Indonesia dan wajib pajak,
pihaknya selalu mematuhi hukum yang berlaku, terma:mk semua ketentuan pajak clan melaksanakan semua kewajiban pajak dengan baik," ujarnya. Sejak kasus makelar pajak Gayus Tambunan merebak, NNT selalu dikait-kaitkan clengan Gayus. Pasalnya, Gayus disinyalir menjadi orang yang menangani NNT saat mengajukan keberatan pajak. Hal itu clisebabkan saat menjabat sebagai penelaah keberatan di Ditjen Pajak, di antaranya 51 kasus yang clitangani Gayus, 40 kasus berujung pada kekalahan Ditjen Pajak. Nama perusahaan yang sudah beredar salah satunya adalah PT NNT. Dalam konteks skanclal keuangan di atas, memunculkan pertanyaan apakah trik-trik rekayasa tersebut mampu terdeteksi oleh akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tersebut atau sebenarnya telah terdeteksi namun auditor justru ikut mengamankan praktik kejahatan tersebut. Tentu saja jika yang terjadi adalah auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan, maka yang menjacli inti permasalahannya adalah kompetensi atau keahlian auditor
tersebut. Namun jika yang te1jadi justru akuntan publik ikut mengamankan praktik rekayasa tersebut, seperti yang terungkap juga pada skandal yang menimpa Enron, Andersen, Xerox, WorldCom, Tyco, Global Crossing, Adelphia dan
Walt
Disney
(Sunarsip,
2002
dalam
Christina:2007)
maka
inti
permasalahannya adalah independensi auditor tersebut. Terkait dengan konteks inilah, muncul pertanyaan seberapa tinggi tingkat kompetensi, independensi, Kemahiran profesional auditor saat ini dan apakah kompetensi, independensi, dan kemahiran profesional auditor tersebut berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik. Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas audit yang tinggi makaakan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu adanya kekhwatiran akan merebaknya skandal keuangan, dapat mengikis kepercayaan publik terhadap laporan keuangan auditan dan profesi akuntan publik. De Angelo dalam Nizarul Alim, dkk. (2007) mendefinisikan kualitas audit sebagai ke1mmgkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara tindakan melaporkan salah saj i tergantung pada independensi auditor. Sementara itu AAA Financial Accounting Commite (2000) dalam yulius, menyatakan bahwa "Kualitas audit
ditentukan oleh 2 ha! yaitu kompetensi dan independensi. Kedua ha! tersebut
berpengaruh langsung terhadap kualitas audit." Berkenaan dengan hal tersebut, Trotter(l 986) dalam Saifuddin (2004:23) mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan ketrampilannya menge1jakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Senada dengan pendapat Trotterselanjutnya Bedard (1986) dalam Sri Lastanti (2005:88) mengartikan kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalarnan audit. Adapun Kusharyanti (2003 :3) rnengatakan bahwa untuk rnelakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (urnwn dan khusus), pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi serta memahami industri klien. Dalam melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang akuntansi clan auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui pengalaman dan praktek audit (SP AP, 2001 ). Selain itu auditor harus menjalani pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum. Penelitian yang dilakukan oleh Libby dan Frederick (1990) dalam Mayangsari (2003:2) menemukan bahwa auditor yang berpengalaman mempunyai pemahaman yang lebih baik atas laporan keuangan. Mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang masuk aka! atas kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan dan dapat mengelompokkan kesalal1an berdasarkan padatujuan audit dan
strnktur dari sistem akuntansi yang mendasari. Kemudian Tubbs (1990) dalam artikel yang sama berhasil menunjukkan bahwa semakin berpengalamannya auditor, mereka semakin peka dengan kesalahan penyajian laporan keuangan dan semakin memahami hal-hal yang terkait dengan kesalahan yang ditemukan terse but. Sehingga berdasarkan uraian di atas dan dari penelitian yang terdahulu dapat disimpulkan bahwa kompetensi auditor dapat clibcntuk cliantaranya melalui pengetahuan dan pengalaman. Namun sesuai dcngan
tanggungjawabnya untuk menaikkan tingkat
keanclalan laporan keuangan suatu pernsahaan maka akuntan publik tidak hanya perlu memiliki kompetensi atau keahlian saja tetapi juga hams independen dalam pengauclitan. Tanpa adanya independensi, auditor tidak berarti apa-apa. Masyarakat tidak percaya akan hasil auditan dari auditor sehingga masyarakat tidak akan meminta jasa pengauditan dari auditor. Atau dengan kata lain, keberadaan auditor ditentukan oleh independensinya (Supriyono, 1988). Standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2001) menyebutkan bahwa dalam semua ha! yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental hams diperta11ankan oleh auditor. Standar ini mengharnskan ba11wa auditor hmus bersikap independen (tidak muda11 dipengarnhi), karena ia melaksanakm1 pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian ia tidak dibenarkan untuk memihak. Auditor harus melaksanakan kewajiban untuk bersikap jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada
kreditor dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas laporan keuangan auditan. Dalam melaksanakan tugas-tugas profesionalnya, seorang auditor hams berpedoman pada Standar Profesional Akuntansi Publik (SP AP) yang ditetapkan oleh (IAI), dalam ha! ini standar auditing. Standar auditing tercliri clari standar umum, standar peke1jaan lapangan, dan standar pelaporan (SPAP 2001:150.1). Standar umum mengatur syarat-syarat diri auditor, standar pekerjaan lapangan mengatur mutu pelaksanaan auditing, dan standar pelaporan memberikan panduan bagi auditor dalam mengkomunikasikan hasil au.ditnya melalu.i laporan audit kepada pemakai infonnasi keuangan. Dalam penelitian ini adalah salah satunya kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama, yang terdapat dalam standar umum point ketiga. Stanclar umum pertama mengatur persyaratan keahliam-keahlian auditor dalam menjalankan profesinya. Auditor harus menjalani pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup clalam praktik akuntansi clan teknik auditing (Mulyadi 2002:25). Hal inilah yang menarik untuk cliperhatikan bahwa profesi akuntan publik ibarat pedang bermata dua. Disatu sisi auditor harus memperhatikan kredibilitas dan etika profesi, namun disisi lain auditor juga harus menghadapi tekanan dari klien dalam berbagai pengambilan keputusan. Jika auditor tidak mampu menolak tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional atau keuangan maka independensi auditor telah berkurang dan dapat mempengaruhi kualitas audit. Salah satu faktor lain yang mempengaruhi independensi tersebut aclalah jangka
waktu dimaua auditor memberikanjasa kepada klien (auditor tenure). Selain itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap independensi auditor maka pekerjaau akuntau dau operasi Kantor Akuntau Publik (KAP) perlu dimonitor dau di "audit" oleh sesama auditor (peer review) guna menilai kelayakau desain sistem pengendaliau kualitas dau kes·esuaiaunya dengau standar kualitas yang diisyaratkan sehingga output yang di.hasilkan dapat mencapai standar kualitas yang tinggi. Peer review sebagai mekanisme monitoring yang dipersiapkan oleh auditor dapat meningkatkan kualitas jasa akuntansi dau audit. Selain itu peer review dirasakan memberi manfaat baik bagi klien, kantor akuntan publik maupun akuntan yang terlibat dalam peer review. Maufaat tersebut autara lain menguraugi risiko litigation (tuntutan), memberikau pengalaman positif, mempertinggi
moral
peke1ja, memberikan competitive
edge dan lebih
meyakinkan klien atas kualitas jasa yang diberikan (Harjanti, 2002:59) Salah satu model kualitas audit yang dikembangkan adalah model De Angelo (1981 ). Dimana fokusnya ada pada dua dimensi kualitas audit yaitu kompetensi dan independensi. Selanjutnya, kompetensi diproksikan dengan pengalaman dan pengetahuan. Sedaugkau independensi diproksikau dengau laum hubungau dengan klien (audittenure), tekanan dari klien, telaah dari relrnn auditor (peer revieH) dau jasa non audit. Adapun model kualitas audit lain yang dikembangkau adalah model kualitas
audit menurut Catanach dan
Walker ( 1999),
dimana mereka
memfokuskan pada dimensi kemampuau auditor, professional conduct, dampak insentif ekonomi dau struktur pasar.
Namun dalam penelitian ini akan menggunakan model De Angelo. Hal ini berkaitan dengan adanya penelitian-penelitian terdahulu yang ternyata belum menemukan kesepakatan sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Selain itu, lingkungan audit yang juga berubah terus memicu penelitian dari lingkup yang lebih luas. Dari segi metoda penelitian, pengembangan model kualitas audit yang dapat menangkap kompleksitas kualitas audit masih sedikit sehingga perlu digali lagi. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan menguji kembali model De Angelo dengan menggunakan dimensi kompetensi yang diproksikan menjadi dua sub variabel yakni pengetahuan clan pengalan1an. Dalam dimensi independensi dikembangkan proksi antara lain lama hubungan dengan klien (audit tenure), tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review), clan jasa non audit. Sedangkan dalam kernahiran profesional diarahkan pada tingkat kesungguhan dankecerrnatan serta kehati-hatian dalarn rnelaksanakan tugas-tugasnya sebagai auditor. Penelitian rnengenai kualitas audit penting bagi KAP clan auditor agar rnereka dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit dan selanjutnya dapat rneningkatkannya kualitas audit yang dihasilkannya. Bagi pernakai jasa audit, penelitian ini penting yakni untuk rnenilai sejauh mana akuntan publik dapat konsisten dalam rnenjaga kualitas jasa audit yang diberika1111ya. Berdasarkan ha! diatas, laporan keuangan perlu diaudit oleh akuntan public yang berwenang dan independen, yang dari hasil auditnya dapat rnernberikan
pemyatataan mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dalan1 pelaksanaan audit atas laporan keuangan oleh akuntan public, hasilnya bukan hanya untuk kepentingan klien tapi juga untuk kepentingan pihak ketiga meliputi investor, kreditor, lembaga keuangan, pemerintah, masyarakat clan lain-lain yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan klien yang telah diaudit oleh akuntan publik karena hasil ini menyangkut kepentingan banyak pihak dan sangat tergantung pada mutu hasil audit, akuntan publik haruslah independen, artinya bahwa dia tidak boleh memihak baik terhadap klien yang mwembayarnya maupun kepada pihak ketiga. Independensi akuntan public merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat dalam menilai mutu j asa audit, indepedensi akuntan public menjadi suatu hal sangat penting. Untuk mencapai suatu kualitas audit, seorang auditor hams mempunyai kompetensi, independensi, kemahiran profesionalisme clan mempunyai motivasi ke1ja yang tinggi, karena dalam sebuah perusahaan atau instansi mempunyai maksud dan tujuan, sebagaimana dalam sebuah Kantor Akuntan Publik, yang menentukan kualitasnya adalah Sumber Daya Manusianya (SDM) dalam sebuah kinerja untuk menghasilkan kualitas audit yang memadai. Motivasi kerja dalan1 sebuah perusahaan atau instansi bertujuan untuk memaeu karyawan agar lebih aktif dalam melaksanakan peke1jaan guna mencapai tujuan dan hasil yang optimal. Pelaksanaan motivasi kerja menitikberatkan pada faktor manusia di dalam melaksanakan aktivitasnya yaitu kerja. Karena karyawan atau pegawai merupakan salah satu penentu keberhasilan
sebuah organisasi maka harus memiliki semangat untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, dan produktivitas kerja akan tercapai apabila mereka memiliki perhatian penuh pada pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan seperti itu perusahaan atau organisasi perlu memberikan motivasi sebagai pendorong semangat kerja karyawannya dengan melakukan upaya yang tepat dalam mengelola tenaga kerja. sehingga diperoleh saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam organisasi dengan karyawan dalam mewujudkan tujuan organisasi. Keberadaan motivasi sangat penting peranam1ya, dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Motivasi akan memberikan dorongan dan semangat bagi karyawan dan pimpinan. Adanya kepuasan kerja diharapkan akan menciptakan hubungan ke1ja yang harmonis antara kedua belah pihak yaitu karyawan dan pimpinan, sehingga tujuan instansi atau perusahaan dapat tercapai dan berhasil secara optimal. Motivasi sangat penting dimiliki oleh karyawan dalam meningkatkan semangat ke1ja dan produktivitas karyawan (lg. Wursanto. 1982: 132). Tugas seorang pemimpin adalah untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada karyawan agar bisa bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh suatu organisasi. Begitu juga semangat kerja mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi, karena mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap produktivitas kerja karyawan. Dengan demikian semangat kerja merupakan suatu keadaan yang harus selalu diperhatikan dalam pencapaian tujuan organisasi.
Semangat ke1ja adalah sikap individu atau sekelompok orang terhadap kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat mencurahkan kemampuannya secara menyeluruh (Pariata Westra, 1980:185). Semangat kerja juga diartikan sebagai kemampuan sekelompok orang untuk beke1ja sama dengan giat dan terpadu, dalam mengerjakan tujuan bersama (Moekijat, 1975: 49). Atas dasar latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat judul "Pengaruh
Kompetensi,
Independensi,
Kemahiran
Profesional
Dan
Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik Big Four di Jakarta)"
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain: 1. Apakah kompetensi, independensi, kemahiran profesional dan motivasi
auditor berpengaruh secara parsial terhadap kualitas audit? 2. Apakah kompetensi, independensi, kemahiran profesional dan motivasi auditor berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk
menganalisis
pengaruh
kompetensi,
independensi,
kemahiran
profesional dan motivasi auditor secara parsial terhadap kualitas audit.
2. Untuk
menganalisis
pengaruh
kompetensi,
independensi,
kemahiran
profesional dan motivasi auditor secara simultan terhadap kualitas audit.
Manfaat dari penelitian ini adalah : Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain: 1. Bagi Perusahaan a. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan mengenai pentingnya kompetensi,
independensi, kemahiran professional dan
motivasi karyawan atau seorang auditor untuk lebih memaksimalkan audit yang berkualitas. b. Sebagai masukan untuk perusahaan dalam hal meningkatkan hasil andit, agar memperhatikan aspek-aspek apa saja yang menjadi motivasi seorang auditor dalam menghasilkan audit yang berkualitas. c.
Dapat digunakan sebagai masukan bagi pimpinan Kantor Akuntan Publik dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya dan Sebagai bahan evaluasi bagi para auditor sehingga dapat meningkatkan kualitas auditnya.
2. Bagi Kepentingan Akademik a. Diharapkan menjadi bahan bacaan yang memberikan gambaran tentang kompetensi, independensi, kemahiran professional dan memotivasi
karyawan atau seorang auditor untuk lebih rnemaksimalkan audit yang berkualitas. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan
konseptual
bagi
akivitas
akademik
alam
rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan. 3. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan serta wawasan serta dapat menerapkan pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Auditing
Definisi audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) dalam buku Abdul Halim (2004), yang mendefinisikan auditing sebagai: "suatu proses .sistematik untuk menghimpun don mengevoluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkai kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para permakai yang berkepentingan. "
Definisi tersebnt dapat diuraikan menjadi tujuh elemen yang harus diperhatikan dalam melaksanakan audit, yaitu proses yang sistematik, menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif, asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi, Menentukan tingkat kesesuaian (degree of correspondence), Kriteria yang ditentukan, Menyampaikan hasil-hasilnya, Para
pemakai yang berkepentingan.
Selain
definisi
di
atas,
Auditing
Practices
Committee
(APC)
mengemukakan definisi auditing sebagai berikut: "An audit is the independent examination of and expression of opinion on. the fimmcial statements of an etnoprise be an appointed auditor in pursuance of that appointmer t and in compliance with any relevant statut01y obligation. "
Sedangkan menurut Miller dan Baillev: "An audit is a methodical review and objective examination of an item, including the verification of specific information as determined by the auditor or as esictblislual general practice. Generally, the purpose of an audit is to egress an opinion on or reach a conclusion about what was audited. " Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada tiga elemen fundamental dalam auditing, yaitu: 1. Seorang auditor harus independen.
Pada definisi menurut APC jelas dikemukakan secara eksplisit tentang independensi
tersebut.
Sedangkan
pada
dua
definisi
yang
lain
independensi tercermin dari kata-kata objective. 2. Auditor bekerja mengumpulkan bukti
(evidence)
untuk mendukung
pendapatnya. Pada definisi menurut APC. bukti tersebut tercermin dari kata pemeriksaan (examination), dan pada dua definisi yang lain sudah lebih eksplisit. 3. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report). Laporan merupakan hasil yang harus disampaikan auditor kepada pengguna laporan keuangan. Dari pengertian diatas, auditing adalah suatu proses sistematis dalam pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti mengenai informasi entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang independen dm1 kompeten untuk dapat
memberikan keputusan atas infonnasi tersebut sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan.
B. Kompetensi Menurut kamus kompetensi LOMA dalam Nizarul Alim, dkk. (2007:6) Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seseorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspek-aspek pribadi ini
mencakup
sifat,
motif-motif,
sistem nilai,
sikap,
pengetahuan dan
keterampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Menurut Susanto (2000) kompetensi adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari inclivi.du untuk mencapai kine1ja supenor.
Kompetensi
juga
merupakan
pengetahuan,
keterampilan,
clan
kemampuan yang berhubungan dengan peke1jaan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-peke1jaan non rutin. Definisi kompetensi dalam bidang auditing pun sering diukur dengan pengalaman (Mayangsari, 2003). Standar umum pe1tanm (SA seksi 210) dalam Standar Profesi Akuntan Publik (SP AP 200 I), menyebutkan bahwa audit harus dilak:mnakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor, sedangkan standar umum ketiga (SA seksi 230), menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalitasnya dengan cermat clan seksama (due professional
care).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murtanto (1998) dalam Mayangsari (2003) menunjukkan bahwa komponen kompetensi untuk auditor di Indonesia terdiri atas: a. Komponen pengetahuan, yang merupakan komponen penting dalam suatu kompetensi. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-prosedur dan pengalaman. b. Ciri-ciri
psikologi,
seperti
kemampuan
berkomunikasi,
kreativitas,
kemampuan beke1jasama dengan orang lain. Berdasarkan penelitian oleh De Angelo (1981 ), kompetensi diproksikan dalam dua ha! yaitu pengetahuan dan pengalaman. 1. Pengetahuan
Hasil penelitian Bonner (1990) dalam Nizarul Alim, dkk. (2007), menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifik tugas membantu kinerja auditor berpengalaman melalui komponen pemilihan dan pembobotan bukti hanya pada saat penerapan risiko analitis. Asthon (1991) menemukan bukti empiris bahwa perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh auditor pada berbagai tingkat pengalaman, tidak dapat dijelaskan oleh lamanya pengalaman yang dimiliki. Menurut Harhinto (2004), m
kualitas audit. Adapun secara umum ada 5 pengetahuan yang hams dimiliki oleh seorang auditor
(Kusharyanti,
2003 ),
yaitu pengetahuan
pengauditan umum,
pengetahuan area fungsional, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi yang paling baru, pengetahuan mengenai industri khusus, pengetahuan mengenai bisnis umum serta penyelesaian masalah. Pengetahuan pengauditan umum seperti risiko audit, prosedur audit, dan lain-lain kebanyakan diperoleh diperguruan tinggi, sebagian dari pelatihan clan pengalaman. Untuk area fungsional seperti perpajakan dan pengauditan clengan komputer sebagian cliclapatkan dari pendidikan formal perguruan tinggi, sebagian besar dari pelatihan dan pengalaman. Demikian juga dengan isu akuntansi, auditor bisa menclapatkannya clari pelatihan profesional yang diselenggarakan secara berkelanjutan. Pengetahuan mengenai inclustri khusus dan hal-hal umum kebanyakan diperoleh dari pelatihan dan pengalaman. 2. Pengalaman Audit menuntut keahlian dan profesionalisme yang tinggi. Keahlian tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh penclidikan formal tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi antara lain adalah pengalaman. Menurut Tubbs (1992) clalam Nizarul Alim, dkk. (2007) auditor yang berpengalaman memiliki keunggulan dalan1 ha! mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara akurat, mencari penyebab kesalahan. Abdolmohammadi dan Wrigth (1987) dalam Nizarul Alim, dkk. (2007)
memberkan bukti empiris bahwa dampak pengalaman auditor akan signifikan ketika kmpleksitas tugas dipertimbangkan.
Choo dan Trotman (1991)
memberikan bukti empiris bahwa auditor berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum (atypical) dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi antara auditor yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman tidak berbeda dalam menemukan item-item yang umum (typical). Dalam penelitian Libby dan Libby (1989) dalan1 Sekar Mayangsari (2003), mengatakan bahwa pengalaman dan pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi kemampuan prediksi dan deteksi auditor.
C. Independensi Definisi independensi dalam The CPA Handbook menurut E.B. Wilcox adalah suatu standar auditing yang penting karena opini akuntan independen bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manaJatnen. Dalam buku Standar Profesi Akuntan Publik 1999 seksi 220 PSA No. 04 Alinea 2, dijelaskan bahwa:
"Jndependensi ini berarti tidak mudah dipengaruhi,. karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum (dibedakan dalam ha/ berpraktik sebagai auditor intern). Dengan demikian ia tidak dibenarkan memihak kepada siapapun, sebab bilamana tidak demikian halnya, bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru paling penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. "
Dalam Kode Etik Akuntan Publik seksi 290.8 tahun 2007-2008 disebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Setiap akuntan hams memelihara integritas dan keoQjektifan dalam tugas profesionalnya dan setiap auditor hams independen dari semua kepentingan yang berten1angan atau penganth yang tidak layak. Ia juga harus menghindari situasi yang bisa menimbulkan kesan pada pihak ketiga bal1wa ada pertentangan kepentingan dan keobjektifan sudah tidak dapat di pertahankan. Menurut Halim (2001 :21) ada tiga aspek independensi seorang auditor, yaitu sebagai berikut: a. Independence in fact (independensi senyatanya) yakni auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi. b. Independence
in appearance (independensi dalam penampilan) yang
merupakan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit. Auditor harus menjaga kecludukannya sedemikian rupa sehingga
pihak
lain
akan
mempercayai
sikap
independensi
dan
objektivitasnya. c. Independence in competence (independensi dari sudut keahlian) yang berhubungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya. Adapun dalam penelitian ini independensi auditor diukur melalui, lama
hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan pemberian jasa non audit. 1. Lama Hubungan Dengan Klien (Audit Tenure).
Di Indonesia, masalah audit tenure atau masa kerja auditor dengan klien sudah diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor: l 7/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik. Keputusan menteri tersebut membatasi masa kerja auditor paling lama tiga tahun buku berturut-turut untuk klien yang sama, sementara untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) boleh sampai enam tahun buku berturut-turut. Akuntan Publik dapat menerima kembali penugasan audit umum untuk klien setelah satu talmn buku tidak memberikanjasa audit umum atas laporan keuangan klien tersebut. Pembatasan ini dimaksudkan agar auditor tidak terlalu dekat dengan klien sehingga dapat mencegah terjadinya skandal akuntansi. 2. Tekanan dari klien Dalam menjalankan fungsinya, auditor sering mengalami konflik kepentingan dengan manajemen perusahaan. Manajemen mungkin ingin operasi perusahaan atau kinetjanya tampak berhasil yakni tergambar melalui laba yang lebih tinggi dengan maksud untuk menciptakan penghargami. Goldman dan Barlev (l 974) dalam Harhinto (2004:34) berpendapat bahwa usaha untuk mempengaruhi auditor melakukan tindakan yang melanggar stm1dar profesi kemungkinan berhasil karena pada kondisi konflik ada kekuatan yang tidak seimbang antara auditor dengan kliennya. Klien clapat clengan mudah mengganti
auditor KAP jika auditor tersebut tidak bersedia memenuhi keinginannya. Kondisi keuangan klien berpengaruh juga terhadap kemampuan auditor untuk mengatasi tekanan klien (Knapp,
1985) dalam (Harhinto, 2004:44).
Berdasarkan uraian di atas, maka auditor memiliki posisi yang strategis baik di mata manajemen maupun dimata pemakai laporan keuangan. Selain itu pemakai laporan keuangan menaruh kepercayaan yang besar terhadap hasil peke1jaan auditor dalam mengaudit laporan keuangan. 3. Telaah dari rekan auditor (Peer Review). Tuntutan pada profesi akuntan untuk memberikan jasa yang berkualitas menuntut tranparansi infonnasi mengenai peke1j aan dan operasi Kantor Akuntan Publik. Kejelasan informasi tentang adanya sistem pengendalian kualitas yang sesuai dengan standar profesi merupakan salah satu bentuk pe1ianggung jawaban terhadap klien dan masyarakat luas akan jasa yang diberikan. Oleh karena itu pekerjaan akuntan publik dan operasi Kantor Akuntan Publik perlu dimonitor clan di "audit" guna menilai kelayakan desain sistem pengendalian kualitas dan kesesuaiannya dengan standar kualitas yang diisyaratkan sehingga output yang dihasilkan dapat mencapai standar kualitas yang tinggi. Peer review sebagai mekanisrne monitoring dipersiapkan oleh auditor dapat meningkatkan kualitas jasa akuntansi dan audit. Peer review dirasakan memberikan manfaat baik bagi klien, Kantor Akuntan Publik
yang direview dan auditor yang terlibat dalam tim peer review. Manfaat yang diperoleh dari peer review antara lain mengurangi resiko litigation, memberikan
pengalaman positif, mempe11inggi moral peke1ja,. memberikan competitive edge dan lebih meyakinkan klien atas kualitas jasa yang diberikan.
4. Jasa Non Audit. Jasa yang diberikan oleh KAP bukan hanya jasa atestasi melainkan juga jasa non atestasi yang berupa jasa konsultasi manajemen dan perpajakan serta jasa akuntansi sepet1i jasa penyusunan laporan keuangan (Kusharyanti, 2002:29). Adanya duajenis jasa yang diberikan oleh suatu KAP menjadikan independensi auditor terhadap kliennya dipertanyakan yang nantinya akan mempengaruhi kualitas audit. Pemberian jasa selain audit ini merupakan ancaman potensial bagi independensi auditor, karena manajemen dapat meningkatkan tekanan pada auditor agar bersedia untuk mengeluarkan laporan yang dikehendaki oleh manajemen, yaitu wajar tanpa pengecualian (Barkes dan Simnet (1994), Knapp (1985) dalam Harhinto (2004:45)). Pemberian jasa selain jasa audit beratii auditor telah terlibat dalam aktivitas manajemen klien. Jika pada saat dilakukai1 pengujian laporan keungan klien ditemukan kesalahan yang terkait dengan jasa yang diberikan auditor tersebut. Kemudian auditor tidak mau reputasinya burnk kai·ena dianggap memberikan altematif yang tidak baik bagi kliennya. Maka hal ini dapat mempengai·uhi hialitas audit dari auditor tersebut. Maka berdasarkai1 hal tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: Standards & Poor dalam Mayangsari (2003) menunjukkan bahwa berbagai jasa non audit yang diberikan oleh KAP kepada satu klien dapat merusak independensi.
D. Kemahiran Profesional Auditor Trotter (1986) dalam Mayangsari (2003) menclefinisikan keahlian sebagai orang yang clengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan clengan muclah, cepat, intuitif, clan sangat jarang atau ticlak pernah membuat kesalahan.
Hayes-Roth et.al (1983) clalam Mayangsari (2003), keahlian sebagai keberaclaan
dari
pengetahuan
tentang
suatu
lingkungan
tertentu,
pemahaman terhadap masalah yang timbul dalam lingkungan tersebut clan keterampilan untuk memecahkan masalah tersebut. Hasil penelitian Libby (1995) dalam Ni Putu Eka, dkk. menyatakan bahwa pekerjaan auditor adalah pekerjaan yg melibatkan keahlian/kemahiran (expert). Standar umum ketiga dari standar auditing yang berlaku umum menyatakan: "Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama". Kecennatan clan keseksamaan dalam pelaksaan jasa profesional juga disyaratkan oleh Aturan 201 kode etik profesional IACPA. OJeh karena itu auditor hams menolak suatu penugasan jika sekiranya kecermatan clan keseksamaan tidak dapat dilakukan dalam pelaksaan audit. Dua faktor penting dalam penentuan kemungkinan digunakannya kecermatan clan keseksamaan, yaitu waktu penunjukan atau perjanjian, clan penjadwalan peke1jaan lapangan.
Menurut Amir Abadi Yusuf (1996), mewajibkan auditor melaksanakan tugas pekerjaannya dengan seksama dan rasa tanggung jawab, harus mendasarkan diri pada keahlian dan seluruh ilmu pengetahuan profosi yang dimilikinya, dan bertindak secara berbati-bati sebingga semua keputusan yang diambil merupakan basil pe1timbangan profesional, walaupun keputusan tersebut tidak yang selalu yang paling benar dalam setiap tahap pelaksanaan audit. Kecermatan dan keseksamaan menekankan tanggung jawab setiap petugas audit yang bekerja pada suatu kantor akuntan publik untuk mendalami standar pekerjaan lapangan dan standar
pelaporan
semestinya.
Penerapan
kecennatan
dan
keseksamaan
diwujdkan dengan dilakukmmya review secara kritis pada setiap tingkat, dan supervisi terhadap pelaksanaan audit terbadap pe1timbangan yang digunakan oleh mereka yang membantu audit. Dengan kata lain, pelaksanaan dan pelaporan audit dan pengawasan terbadap pekerjaan yang dilaksanakan oleb para pembantu, se1ta kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah diambilnya barns dilakukan secara cermat dan seksama. 1. Ketelitian dalam memeriksa kelengkapan kertas ke1ja. Tujuan auditor melakukan audit adalah untuk memberikan pendapat apakab laporan keuangan yang disusun manajemen tersebut telab menyajikan secara wajar posisi keuangan dan basil operasi perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Oleb karena itu, tanggungjawab auditor banya terbatas pada pemberian pendapat atas kewajm·an penyajian laporan keuangan
tersebut. 2. Mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai Dalam pelaksanaan audit, auditor akan mencari bukti yang berkaitan atau yang relevan dengan masing-masing tujuan spesifik. Dari bukti-bukti yang telah dikumpulkan diambil kesimpulan ada tidaknya salah saji asersi manajemen. Selanjutnya, kesimpulan tentang masing-masing asersi dalam suatu elemen laporan keuangan digabungkan untuk memperoleh suatu pemyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Dengan demikian tujuan spesifik dari pengauditan masing-masing akun laporan keuangan adalah untuk mendapatkan bukti mengenai eksistensi atau keterjadiannya, kelengkapannya, hak dan kewajibannya, penilaian atau alokasinya, serta penyajian dan pengungkapannya akun tersebut. 3. Menyusun laporan audit yang lengkap. Standar pelaporan ini mengatur persyaratan yang harus dipenuhi oleh auditor dalam menerbitkan laporan audit berdasarkan hasil auditnya. Pedoman pelaporan ini sangat penting dan harus dipatuhi oleh setiap auditor, karena laporan audit merupakan basil akhir proses pemeriksaan clan merupakan alat untuk berkomunikasi antara auditor, yang bersangkutan clengan pihak pemakai laporan keuangan yang sudah diperiksa. Dari pengertian diatas bahwa kemahiran professional auditor merupakan suatu tuntutan dimana sebagai auditor harus mempunyai pengetahuan, pemahaman dalam
mengerjakan suatu pekerjaan dengan cepat dan tepat dalam proses pengauditan sampai pada tahap pengambilan keputusan yang terbaik sehingga menghasilkan laporan akhir yang akurat.
E. Motivasi Auditor Menurut Goleman (2001:514) motivasi adalah menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun seseorang menuju sasaran, membantu mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk be1iahan menghadapi kegagalan dan frustasi. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya upaya yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu atau daya penggerak dari dalam subyek untuk melakukan sesuatu atau kegiatan tertentu, untuk mencapai tujuan (Sardiman, AM, 1992:73). Motivasi juga diartikan sebagai kehendak atau dorongan untuk melakukan sesuatu dalam memenuhi kebutuhan atau bisa diartikan sebagai proses yang menyebabkan tingkah laku seseorang menjadi bergairah, terarah dan tidak mudah putus asa (Mulyadi, 1988:47-48). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu, sehingga sesuatu yang dilaksanakan diharapkan dapat mencapai tujuan organisasi maupun tujuan individu pegawai yang bersangkutan. Motivasi mengandung beberapa elemen yaitu:
a. Bahwa motivasi itu mengawali te1jadinya perubahan energi pada diri setiap individu dan akan nampak secara jelas pada kegiatan fisik manusia. b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa seseorang. Dalam ha! ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku seseorang. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan tertentu. Jadi dalam ha! ini motivasi merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tujuan yang menyangkut soal kebutuhan (Sardiman, AM, 1992:74). Untuk memahami definisi dari motivasi secara jelas, maka perlu diketahui bentuk-bentuk motivasi yang terbagi menjadi dua, yaitu: a. Motivasi Intrinsik Menurut Robbins (200I:169) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik seperti prestasi, pengakuan, ke1ja itu sendiri, tanggung jawab, kemajuan dan pertumbuhan tampaknya dikaitkan dengan kepuasan ke1ja. b. Motivasi Ekstrinsik Menurut Robbins (200I:169) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik seperti misalnya kebijakan dari pimpinan perusahaan, penyedia hubungan antar pribadi dan kondisi kerja, atau mungkin juga seorang karyawan akan berkinerja tinggi karena upah atau gaji yang tinggi, jabatan atau promosi atau mungkin juga karena hukuman. Motif-motif yang aktif dan berfungsi disebabkan karena rangsangan dari luar. Motivasi ini dapat timbul antara lain karena pengaruh prinsip, kompetisi antar
teman, tuntutan perkembangan organisasi atau tugas, ada faktor lain yang sangat kompleks. (Sardiman, AM, 1992:88) Ada tiga unsur yang menentukan kekuatan motivasi dalam melaksanakan suatu peke1jaan, yaitu sebagai berikut : a. Motif (motive).
Motif dapat diartikan sebagai daya gerak yang mencakup dorongan, alasan dan kemauan yang timbul dari dalam diri seorang yang mengakibatkan ia berbuat sesuatu (Onang Uchjana, 1985:74).
b. Penghargaan (Exspectancy) Keinginan seseorang untuk menghasilkan atau be1produksi tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapai, dan persepsinya atas tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tersebut. (Wahjosumudjo,1985:192). c. Isentive (Jnsentive)
Insentif adalah benda atau ha! yang immaterial yang menarik dan dapat menimbulkan kegairahan untuk mendapatkan dan memilikinya (As. Moenir, 1987:209).
F. Kualitas Audit Menurut De Angelo (1981) dalam Nizarul Alim, dkk. (2007) mendefinisikan kualitas audit sebagai kernungkinan (probability) dirnana auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistern akuntansi klien. Adapun kemampuan untuk menemukan salah saji yang material dalam laporan keuangan
perusahaan tergantung dari kompetensi auditor sedangkan kemauan untulc melaporkan temuan salah saji tersebut tergantung pada independensinya. Menurut Palm (1984) dan Healy dan Lys (1986) dalam Arie Wibowo menyatakan bahwa kualitas audit merupakan indikator utama dalmn membangun teori pemilihan auditor, dalam arti kualitas pelayanan jasa auditor yang diberikan terhadap klien merupakan dasar pertimbangan utama dalam menyeleksi auditor. Kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi. Good
quality audits require both competence (expertise) and independence. These qualities have direct effects on actual audit quality, as well as potential interactive effects. In addition, financial statement users' perception of audit quality are a fimction of their perceptions of both auditor indepndence and expertise. (AAA Financial Accounting Standard Committee 2000). lkatan Akuntan Indonesia (!AI) menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Dari pengertian tentang kualitas audit di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalmn laporan keuangan auditan, dimana dalmn melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan. Probabilitas auditor untuk melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam
sistem akuntansi klien tergantung pada independensi auditor. Seorang auditor dituntut untuk dapat menghasilkan kualitas pekerjaan yang tinggi, karena auditor mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan termasuk masyarakat. Tidak hanaya bergantung pada klien saja, auditor mempakan pihak yang mempunyai kualifikasi untuk memeriksa dan mengUJl apakah laporan keuangan telah disajikan secara wa.1ar sesuai dengan prms1p akuntansi yang berlaku umum.
Akuntan publik atau auditor independen dalam menj alankan tugasnya hams memegang prinsip-prinsip profesi. Menumt Simarnora (2002 :4 7) ada 8 prinsip yang hams dipatuhi akuntan publik yaitu : 1. Tanggung jawab profesi.
Setiap anggota hams menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 2. Kepentingan publik. Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalarn kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. 3. Integritas. Setiap anggota hams memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan intregitas setinggi mungkin.
4. Objektivitas. Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-hati, kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewiuiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional. 6. Kerahasiaan. Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. 7. Perilaku Profesional. Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. 8. Standar Teknis. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Selain itu akuntan publik juga harus berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik (SP AP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (!AI), dalan1 hal ini adalah standar auditing. Standar auditing terdiri dari standar umun1, Standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan (SPAP,2001;150:1): 1. Standar Umum.
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. b. Dalam semua ha! yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan c:ennat dan seksama. 2. Standar Peke1jaan Lapangan. a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten hams disupervisi dengan semestinya. b. Pemahaman yang memadai atas stmktur pengendalian intern hams dapat diperoleh untuk merencanakan audit dan menetukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. c. Bukti audit kompeten yang cukup hams dapat diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan, pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. 3. Standar Pelaporan. a. Laporan auditor hams menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. b. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan jika ada ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode be1jalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelunmya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan hams dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor d. Laporan auditor harus memuat pemyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atas suatu asersi. Hal ini berarti auditor mempunyai peranan penting dalam pengesahan laporan keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu auditor harus menghasilkan audit yang berkualitas sehingga dapat mengurangi ketidalcselarasan yang terjadi antara pihak manajemen dan pemilik. Berdasarkan definisi di atas dapat terlihat bal1wa auditor dituntut oleh pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk memberikan pendapat tentang kewajaran pelaporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan dan untuk menjalankan kewajibannya ada 3 komponen yang harus dimiliki oleh auditor yaitu kompetensi (keahlian), independensi dan due professional care. Tetapi dalam menjalankan fimgsinya, auditor seiing mengalami konflik kepentingan dengan manajemen perusahaan. Manajemen ingin operasi perusahaan atau kinerjanya tampak berhasil, salah satunya tergambar melalui laba yang lebih tinggi dengan maksud untuk menciptakan penghargaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua ha! yaitu kompetensi dan independensi. Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman memadai yang dimiliki akuntan publik dalam bidang auditing dan akuntansi. Sedangkan independensi merupakan salah satu komponen etika yang harus dijaga oleh akuntan publik. Independen berarti akuntan publik tidak
mudah dipengaruhi, tidak memihak kepentingan siapapun serta jujur kepada semua pihak yang meletakkan kepercayaan ataspekerjaan akuntan publik. Berdasarkan ha! tersebut maka dalam penelitian ini akan meneliti pengaruh kompetensi, independensi dan kemahiran profesional terhadap kualitas audit dengan melalui motivasi kerja sebagai media pencapaian kualitas audit. Dimana kompetensi diproksikan pada 2 (dua) sub variabel yaitu pengetahuan dan pengalaman, independensi diproksikan clalam 4 (empat) sub variabel yakni lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan audit dan jasa non audit, sedangkan kemahiran professional yang cermat dan seksama meliputi ketelitian dalam memeriksa kelengkapan ketias kerja, mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai dan menyusun laporan audit yang lengkap.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kompetensi, indepenclensi, kemahiran profesional, motivasi, dan kualitas audit telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi auditor untuk meningkatkan kinetjanya hasil audit. Berikut adalah label ringkasan dari penelitian terdahulu yang menjacli clasar dari penelitian empiris, sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No
Judul Penelitian
1
Pengaruh Kompetensi dan Indepedensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variable Moderasi (M. Nizarul Alim, dkk, 2007)
2
Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Audit terhadap Intregitas Laporan Keuangan (Susiana Arleen Herawati, 2007)
3
Pengaruh Kompetensi, Indepedensi dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Muh. Taufiq Efendy, 2010)
Variabel yang diteliti 1. Kompetensi Auditor (X1) 2. Independensi auditor (X2) 3. Etika Auditor (X3) 4. Kualitas Audit (Y)
Metodoloe:i Penelitian Sampel: auditor yang bekerja pada KAP di Jawa Timur yaitu Surabaya dan malang, Metode Analisis data menggunakan Regresi moderat Two Way Interaction
Hasil Penelitian Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa variable kompetensi auditor, independensi auditor, dan etika mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas audit
1. Independensi (X1) 2. Mekanisme Corporate Gorvemance (X2) 3. Kualitas Audit (X3) 4. Intregitas Laporan Keuangan (Y)
Sampel: perusahaan pub l ik yang terdaftar selama periode 1 Januari 2000 sampai dengan 31 desember 2003, metode analisis yang digunakan kasualitas untuk mengukur variabel independen dan variabel dependen.
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa independensi, mekanisme corporate governance dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap intregitas laporan keuangan.
1. Kompetensi Auditor (X1) 2. Independensi auditor (X2) 3. Motivasi Auditor (X3) 4. Kualitas Audit (Y)
Sampel: Aparat Inspektorat Daerah kota Gorontalo yang turut melakukan pemeriksaan regular, metode analisis yang digunakan adalah analisa regresi berganda (multiple regretion).
Penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit sedangkan variable independensi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.
Bersambung pada halaman selanJutnya
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No
Judul Penelitian
4
Pengaruh Indepedensi, Keahlian Professional, dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern padaBank pengkreditan rakyat di Kabupaten Bandung (Ni Putu Eka Desyanti, dkk. 2005) Analisis Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat Audit Sekar Mayangsari (Universitas trisakti, 2003) Uji Model, Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisisme Profesional Auditor (Ida Suraida, 2004)
5
6.
Metodologi Penelitian Independensi Sampel: padaBank Auditor (X1) Keahlian pengkreditan rakyat Profesional (X2) dikabupaten Pengalaman Kerja Bandung, Metode Pengawas Intern Analisis data (X3) menggunakan Efektivitas Regresi berganda Penerapan Struktur Pengendalian Intern (Y)
Variabel yang diteliti
1. 2. 3.
4.
I. Kealian audit (X 1) 2. Independensi (X2) 3. Pendapat audit (Y)
Hasil Penelitian Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa variable indepedensi, keahlian professional, dan pengalaman kerja pengawas intern mempunyai pengaruh signifikan terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern
Sampel: auditor dan mahasiswa, metode analisis ya11g digunakan regresi sederhana
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa keahlian audit dan independensi berpengaruh signifikan terhadap pendapat audit.
Para indikator KAP I. Etika ( X1). di Indonesia yang 2. Kompetensi (X2). 3. Pengalaman Audit berhak menandatangani (X3) 4. Risiko Audit (X4). laporan Akuntan, dengan 154 4. Skeptisisme Profesional kuesioner untuk Auditor (Y) mendapatkan 100 responden,. dengan metode Stmctural Equation Modeling (SEM). Bersambung pada halaman selanjutnya
Penelitian ini membuktikan bahwa Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap Skeptisisme Profesional Auditor.
Tabel 2.1 (Lanjutan) No
Judul Penelitiau
Variabel yang diteliti
7
Faktor-faktor Detenninasi Kualitas AuditSuatu Studi dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark (Arie Wibowo, clkk. 2009)
1. Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit (Y). Penugasan 2. Mas a Audit (X1). Kantor 3. Ukuran Akuntan Publik (X2). 4. Penerapan Regulasi Rotasi Audit (X3).
8
Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Hasil Penelitian Empiris (Yulius Jogi Christiawan, 2008)
1. Kompetensi (X1). 2. Independensi (X2).
9
Pengaruh Kompetensi, Independensi, clan Keahlian Profesional terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi (Deva Aprianti, 2010).
I. Kualitas Audit (Y) 2. Kompetensi (X1). 3. Independensi (X2). 4. Keahlian Profesional (X3). 5. Etika Auditor (X4).
Sumber:Diolah dari berbagai referensi
Metodologi Pcnelitian Studi menggunakan data perudsahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu terbatas, clengan menggunakan penclekatan Earning Surprise Benchmark
I
Hasil Penelitian Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa, Masa Penugasan Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Penerapan Regulasi Rotasi Audit sangat berpengaruh terhaclap Kualitas Audit.
Penelitian terhadap KAP, Refleksi Hasil Penelitian Empiris.
Penelitian ini membuktikan bahwa sangat berpengaruh dan penting adanya Kompetensi dan Independensi dalam KAP.
Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Wilayah Jakarta Selatan. rnetode analisis yang digunakan adalah analisa regresi berganda (multiple regretion).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kompetensi, Independensi, Keahlian Profesional, dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit
H. Keterkaitan Antar Variabel
Salah satu fungsi dari akuntan publik adalah menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan, dengan menjamurnya skandal keuangan baik domistik maupun manca negara, sebagian besar bertolak dari laporan keuangan yang pemah dipublikasikan oleh perusahaan. Hal inilah yang memunculkan pertanyaan tentang bagaimana kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan klien. Berbagai
penelitian
tentang
kualitas
audit
yang
pernah
dilakukan
menghasilkan temuan yang berbeda mengenai faktor pembentuk kualitas audit. Namun secara umum menyimpulkan bahwa untuk menghasilkan audit yang berkualitas, seorang akuntan publik yang beke1ja dalam suatu tim audit dituntut untuk memiliki kompetensi yang cukup dan independensi yang baik. Berdasarkan logika dari paparan di atas maka dikembangkan suatu keterkaitan variabel atas penelitian ini, yaitu : 1. Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Nizarul Alim, dkk. (2007) membuktikan bahwa kompetensi terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa seorang auditor yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai akan lebih memahami dan mengeta!mi berbagai masala11 secara lebih mendalam clan lebih mudah dalam mengikuti perkembangan yang semakin kompleks dalam lingkungan audit kliennya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kompetensi yang
dimiliki auditor maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkannya. 2. Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Dalam penelitian Nizarul Alim, dkk. (2007) adanya bukti empiris bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualtas audit. Oleh karena itu cukuplah beralasan bahwa untuk menghasilkan audit yang berkualitas diperlukan sikap independen dari auditor. Karena jika auditor kehilangan independensinya maka laporan audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. 3. Pengaruh Kemahiran Profesional Auditor terhadap Kualitas Audit. Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas audit adalah perlunya melanjutkan pendidikan profesionalnya bagi suatu tim audit, sehingga mempunyai melaksanakan audit.
keahlian dan
pelatihan yang memadai untuk
Probabilitas menemukan
adanya
penyelewengan
tergantung pada kemampuan teknikal dari auditor tersebut yang dapat dilihat pada pengalaman auditor, pendidikan, profesionalisme dan struktur audit perusahaan (Nasrullah Djamil, 2006). Sebagai seorang profesional, auditor harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran, tetapi tentu saja dia tidak dapat diharapkan untuk bertindak sempuma dalam setiap situasi. Maka kualitas audit akan tercapai dengan adanya kehati-hatian dengan kemahiran professional yang dimiliki oleh seorang auditor (Amir Abadi Yusuf: 1996).
4. Pengaruh motivasi terhadap kualitas audit Motivasi ke1ja sangat berpengaruh terhadap pencapaian kualitas audit, Goleman (2001) dalam Muh. Taufig Efendi (20 I 0) yaitu hanya dengan adanya motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada. Dengan kata lain, motivasi akan mendorong seseorang, termasuk auditor, untuk berprestasi, komitmen terhadap kelompok se1ia memilki inisiatif dan optimisme yang tinggi (Goleman:2001 ). 5. Pengaruh kompetensi, independensi, kemahiran profesional dan motivasi terhadap kualitas audit. Menurut Muh. Taufig Afandi (2010) yaitu Kompetensi, independensi, merupakan standar yang hams dipenuhi oleh seorang auditor tmtuk dapat melakukan sesuatu dengan baik. Nan1lln, belum tentu auditor yang memiliki kedua ha! diatas akan memiliki komitmen untuk melakukan audit dengan baik. Sebagaimana yang dikatakan oleh Goleman (200 l ), dengan adanya motivasi maka seseorang akan memptmyai semangat yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada. Dengan kata lain, motivasi akan mendorong seseorang, termasuk auditor, 1mtuk berprestasi, komitmen terhadap kelompok serta memilki inisiatif dan optimisme yang tinggi dan kemahiran profesional merupakan langkah dalam pencapaian peningkatan kualitas audit (Nasrul Djamil, 2006).
I. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai pengaruh kompetensi, independensi, dan kemahiran profesionalisme terhadap kualitas audit dengan motivasi sebagai variabel intervening,
maka dibuat kerangka pemikiran
penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.l Hubungan Struktural XI, X2, X3, dan X<\ terhadap Y
J. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian, yaitu:
Hai:
Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel kompetensi, independensi, kemahiran profesional, dan motivasi secara parsial terhadap kualitas audit.
Ha2:
Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel kompetensi, independensi, kemahiran profesional, dan motivasi secara simultan terhadap kualitas audit.
BAB HI METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi, kemahiran professional dan motivasi auditor terhadap kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik Big Four yang terletak di Wilayah Jakarta.
B. Metode Pencntuan Sampel
Penelitian ini dibatasi pada populasi auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four di DKI Jakarta. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mengambil obyek pada perilaku auditor esktemal. Dasar pemilihan sampel ini menggunakan metode Convenience sampling. Convenience sampling adalah metode pemilihan sarnpel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:130). Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah partner, manajer, auditor senior, supervaisor dan auditor yunior yang bekerja pada kantor akuntan publik.
a. Populasi Populasi
adalah keseluruhan obyek penelitian (Arikunto,1998:115).
Populasi dalam penelitian ini adalah selmuh akuntan publik yang terdaftar dan beke1ja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta. b. Sampel Sampel adalah sebagian/wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto 1998: 117). Sampel yang dipilih dari populasi dianggap mewakili keberadaan populasi, yaitu KAP Big Four di Jakarta. c. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini sampel diambil dengan metode proportional simple random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Formula yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah seperti yang dikemukakan Yamane (1973) dalam Supramono dan Intiyas Utami (2004:56).
C. Metode Pengumpulan Data Konsep-konsep diukur dengan menggunakan pengukuran interval/skala interval yang memungkinkan penulis untuk memberikan skor untuk setiap jawaban responden. Adapun metode perskalaannya yaitu dengan cara penunjukan angka atau simbol terhadap kategori jawaban clalam instrumen penelitian (Supramono, 2000:59). Metode persekalaan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala likert 5 poin untuk setiap pernyata;m yang diajukan kepada responden. 1. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), berupa persepsi (opini, sikap, pengalaman) secara individual atau kelompok, hasil observasi suatu kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang gunakan yaitu: a. Kuesioner Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Pablik (KAP) big four. Skala yang digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A yang berisi pernyataan data dan keterangan pribadi responden, bagian B berisi pernyataan yang rnerupakan peqjabaran dari operasional variabel Kompetensi, Indepenclensi, Kernahiran Profesional auditor, Motivasi, dan Kualitas Audit. Kategori clari penilaian skala liker!: SS
=
Sangat Setuju
diberi skor 5
s
=
Setuju
diberi skor 4
R
=
Ragu-Ragu
diberi skor 3
TS
=
STS
Tidak Setuju
diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (variability of
score) dengan menggunakan skala tingkat 1··5. b. Observasi Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada Kantor Akuntan Pablik (KAP) big four bernpa pengamatan langsung clan pengambilan data objek penelitian. 2. Data Sekunder (Secondmy Data) Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data sekunder yang penulis pakai yaitu teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan earn mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga (instansi) terkait, yang berhubungan dengan penelitian.
D. Metode Analisis 1. Uji Validitas Data Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2005:45). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pe1ianyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebnt.
Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaanpertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Imam Ghozali, 2005:45). 2. Uji Reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel apabila terd.apat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha > 0.60 maka data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2005 :41-42). 3. Uj i Asumsi Klasik I. Uji Multikolineritas.
Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terj ad.i korelasi diantara variabel independen. Jika variabel indepcnden berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak otiogonal (Ghozali,2005). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikoloniaritas adalah nilai Tolerance < 0, I 0 atau sama dengan nilai VIF > 10. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homosk<~dastisitas
dan jika berbeda
disebut heterokodastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdasitas atau tidak terjadi heterokesdasitas (ghazali,2005). Dalam analisis memiliki dasar yaitu : I) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk po la tertentu teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedasitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Untuk mengetalmi ada atau tidaknya heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu: I) Melihat grafik plot antara nilai predeksi variabel terikat (ZPRED) dengan
residualnya
(SPRESID).
Deteksi
ada
tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu, pada grafik scatterplot antara SPRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y predeksi - Y sesunggulmya) (Ghozali, 2001 :69). 2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka, mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada
pola yang jelas secara titik-ttik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak te1jacli heterokeclastisitas (Ghozali, 2005). 3. Uji Normalitas Uji normalitas cligunakan untuk melakukan pengujian apakah clalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki clistribusi normal. Dalam uji normalitas terclapat dua. cara untuk mecleteksi apakah residual berdistribusi normal atau ticlak yaitu dengan analisis grafik clan uji statistik (Ghozali,2005). I) Analisa Grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual aclalah clengan melihat histogram yang membancli.ngkan antara data observasi clengan distribusi yang menclekati clistribusi normal. 2) Uji Statistik Selain dengan analisis grafik maka pe:rlu dianjurkan clengan uji statistik, agar mencapai keakuratan yang lebih baik lagi. Uji statistik seclerhana clapat dilakukan clengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residnal. Pacla prinsipnya normalitas clapat clicleteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pacla sumbu diagonal clari grafik atau clengan melihat histogram dari residualnya. Adapun clasar pengambilan keputusan:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histograrnnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
4. Analisis Regresi Berganda Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear ini juga dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala (time series). Berdasarkan hubungan antara variabel kompetensi (X 1), independensi (X2), kemahiran profesional (X3), motivasi (Xi), dan kualitas audit (Y), maka akan digunakan model analisa regresi linear sebagai berikut:
Keterangan : a = Konstanta b Koefisien regresi y = Kualitas audit Kompetensi X1 X2 = Independensi
X3
=
Xi e
= =
Kemahiran profesional Motivasi Standar elTor
E. Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian 1.m dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Uji Koofesien Determinasi.
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien detenninasi terletak pada tabel Model Summar/ dan tertulis R Square. Nilai R2 sebesar I, beratti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan I, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2005 ). 2. Uji Simultan (uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Basil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel AN OVA. Untuk mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05, jika nilai probability F lebih besar dari 0.05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk mempresiksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel depenclen atau dengan kata lain variabel independen secara bersama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). 3. Uji Parsial (Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui besamya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pacla output SPSS dapat dilihat pada label Coefficients. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengarnh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi 0.05, jika nilai probability t lebih besar dari 0.05 malca ada pengaruh dari variabel independen terhadap dependen (koefisien regresi tidak signifikan), sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0.05 maka ada pengaruh clari variabel indepenclen terhadap var.iabel dependen (koefisien regresi signifikan) (Santoso, 2002: 168).
F. Operasional Variabel Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun cara pengukuran dari variabel ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran Likert atau Ordinal. Berikut ini adalah variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel Independen
a. Kompetensi (XI). Peneliti menggunakan dua dimensi kompetensi dari Murtanto (1998) dalam nizarul Alim, dkk. (2007) yaitu pengalaman dan pengetahuan. Peneliti menggunakan pertanyaan sebagai indikator sebagai berikut yaitu, jumlah klien yang diaudit, komunikasi dengan klien, ketepatan waktu penyelesaian audit, kecakapan asisten, litigasi perusahaan, pengetahuan dari pendidikan strata, dan pengetahuan dari pelatihan dan kursus. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert I sampai 5. b. Independensi (X2). Kode Etik Akuntan Publik menyebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk ticlak mempunyai kepentingan pribacli dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan clengan prinsip integritas clan objektivitas. Dalam penelitian Murtanto (1998) dalan1 nizarul Alim, dkk. (2007), ada dua dimensi yang digunakan
clalam variabel ini yaitu dimensi tekanan klien clan lama ke1jasama dengan klien. Terdapat 5 pertanyaan sebagai inclikator yaitu pengungkapan
kecurangan klien, besarnya fee andit, pemberian fasilitas dari klien, penggantian auditor, dan penggunaan jasa non audit. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1 sampai 5. c. Kemahiran Profesional Auditor (X3). Menurut Amir Abadi Yusuf (1996), mewajibkan auditor melaksanakan tugas
peke~jaannya
dengan seksama dan rasa tanggung jawab, harns
mendasarkan diri pada keahlian dan seluruh ilmu pengetahuan profesi yang dimilikinya, dan bertindak secara berhati-hati sehingga semua keputusan yang diambil merupakan basil pertimbangan profesional. Kecermatan dan keseksamaan menekankan tanggung jawab setiap petugas audit yang beke1ja pada suatu kantor akuntan publik untuk mendalan1i standar peke1jaan lapangan dan standar pelaporan semestinya, ketelitian dalam memeriksa kelengkapan kertas keija, mengumpulkan bahan bukti audit yang memadai, dan menyusun laporan audit yang lengkap. d. Motivasi Ke1ja (X4). Motivasi
berarti menggunakan hasrat yang paling dalam untuk
menggerakkan dan menuntun seseorang menuju sasaran, membantu mengambil inisiatif, bertindak sangat efektif dan untuk be1iahan menghadapi kegagalan dan frustasi (Goleman, 2001:514).
2. Variabel Terikat. a. Kualitas Audit (Y). Wooten
(2003)
dalam
Nizarul
Alim,
dkk.
(2007)
telah
mengembangkan model kualitas audit dari membangun teori dan penelitian empiris yang ada. Model yang disajikan oleh Wooten dalam penelitian ini dijadikan sebagai indikator untuk kualitas audit, yaitu deteksi salah saji, kesesuaian dengan SPAP, kepatuhan terhadap SOP, risiko audit, prinsip
kehati-hatian,
proses
pengendalian
atas
pekerjaan oleh
supervisor, dan perhatian yang diberikan oleh manajer atau partner. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert I sampai 5.
Adapun untuk mengukur kualitas audit pada auditor di Jawa Tengah digunakan indikator kualitas audit yang dikemukakan oleh Harhinto (2004) dan Kartika Widhi(2006) yaitu sebagai berikut, melaporkan sem ua kesalahan klien, pemahaman terhaclap sistem informasi akuntansi klien, komitmen yang kuat clalam menyelesaikan audit, berpedoman pada prinsip auditing clan prinsip akuntansi dalam melakukan peke1jaan lapangan, tidak percaya begitu saj a terhadap pemyataan klien, sikap hatihati dalam pengambilan keputusan.
Tabel 3.1 Onerasionalisasi Variabel Variabel
Indikator 1. Pengetahuan pengalaman auditor.
Kompetensi (Xl)
2. Pendidikan formal (strata) yang sudah ditempuh 0
~-
dengan
(Y)
Skala Likert (Ordinal)
12-14 15-17
3. Telaah dari rekan auditor (peer review).
18-20
4. Jasa non audit.
21-22
2. Pengumpulan bahan audit yang memadai.
bukti
3. Penyusunan lapo ran yang lengkap.
audit
Skala Likert (Ordinal)
23-25
26-28
29-33 Skala Likert (Ordinal)
34-38
2. Penghargaan (Exspectancy).
39-41
3. Keinginan mendapatkan (immaterial).
42-44
untuk sesuatu
1. Deteksi salah saji Kualitas Audit
1-5
2. Tekanan dari klien.
1. Dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi (X4)
Pertanyaan
9-11
I. Ketelitian dalam memeriksa kelengkapan kertas kerja. Kemahiran Profesional (X3)
No. Butir
6-8
Pelatihan, kursus, dan keahlian khusus.
1. Lama hubungan klien (audit tenure). lndependensi (X2)
dan
Skala Perumkuran Skala Likert (Ordinal)
2. kesesuaian dengan SP AP dan kepatuhan terhadap SOP 3.
risiko audit dan prinsip kehati-hatian.
Skala Likert (Ordinal)
45-48 49-51
52-55
BAB IV PENEMUANDANPEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran U mum Objek Penelitian I. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada auditor internal yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) Big Four yang berada di wilayah DKI Jakaiia. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung maupun melalui perantara kepada responden. Pernyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 2 September 20 I 0 sampai 11 November 20 I 0 dan dilakukan ke 4 KAP Big Four yang berada di DKI Jakarta dengan peta distribusi sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No
Nama KAP Big Four
Alamat KAP Big Four
KAP Price Price Waterhouse Waterhouse Coopers Centre Coopers, yang Building, 5th-8th berafiliasi dengan Floor JI. HR. KAP Drs. Hadi Rasuna Said Kav. Sutanto & Rekan, C-3 Kuningan Haryanto Sahari & Jakarta Selatan Rekan. 12920 2. KAPKPMG Wisma GKBI (Klynveld Peat Lantai 32-33 JI. Jend Sudirman Marwick Goerdeler), yang No. 28 beke1ja sama Jakarta Pusat dengan KAP INDONESIA Sidharta-Sidharta 10210 & Widjaja. Bersambung pada halaman berikut I.
Kuesioner dikirim
l(uesioner dikembalikan
30
22
30
26
L anmtan . (TabeI 4. 1) Nama KAP Big No Four 3. KAP Ernst & Young, yang bekerja sama dengan KAP Prasetio, Drs. Sarwoko & Sanjaja. 4. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerja sama dengan KAP Hans Tuanakota & Mustafa.
Alamat KAP Big Four Jakarta stock exchange buildings tower 2, 7th floor Jljenderal sudinnan kav 52-53 Jakarta 12190
dikirim 30
Kuesioner clikembalikan 29
30
26
120
103
l(uesioner
Wisma Antara Building, 18th Floor Jalan Medan Merdeka Selatan No.17 Jakarta, 10110 Indonesia
Total
Sumber: Data primer yang diolah Kuesioner yang disebarkan be1jumlah 120 buah dan jumlah yang kembali adalah sebanyak 103 buah atau 86%. Jumlah kuesioner yang tidak kembali adalah 17 buah atau 14%. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 97 buah atau 81 %, sedangkan yang tidak dapat diolah karena sibuk dengan pekerjaan berjumlah 6 buah atau 5%. Data sampel ini dapat dilihat dalam tabel 4.2. Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian No. I. 2. 3.
Keterangan
Jumlah kuesioner yang disebar Jurnlah kuesioner yang tidak kembali Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah Sumber: Data primer yang d1olah
Auditor External 120 17 6 97
Persentase 100% 14% 5% 81%
2. Karakteristik Responden Dibawah ini merupakan tabel 4.3 yang menyajikan identitas responden yaitu auditor eksternal pada KAP Big Four di wilayah Jakarta berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lamanya bekerja. Tabet 4.3
Des lffl. >ti·rRcspon den Deskriptif Jumlah Sampel Jen is Kelamin Usia
Keterangan
Pria Wanita <30 Tahun 30-40 Tahun >40 Tahun Pendidikan Sl Terakhir S2 Lama <2 Tahun Bekerja 2-4 Tahun >4 Tahun Sumber: Data primer yang d1olah
Frekuensi 97
Presentase 100%
68 29 36 5:5
70% 30% 37% 36% 29% 81% 16% 16% 34% 50%
6 79 18 16 33 48
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa responden yang berjenis kelamin pria be1jumlah 68 orang atau 70% dan wanita berjumlah 29 orang atau 30%. Latu, responden berdasarkan usia didapatkan yang berumur di bawah 30 tahun berjumlah 36 orang atau 37% untuk responden yang berumur 30-40 talrnn be1jumlah 55 orang atau 36%, dan untuk responden yang berumur di atas 40 tahun berjumlah 6 orang atau 29%. Untuk kriteria pendidikan terakhir responden didapakan data bahwa responden yang memiliki pendidikan S 1 sebanyak 79 orang atau 81 %, dan responden yang memiliki pendidikan S2 sebanyak 18 orang atau 16%. Sedangkan untuk !criteria responden berdasarkan lamanya bekerja didapatkan data responden
yang berkarja dibawah 2 tahun sebanyak 16 orang atau 16%, responden yang bekerja selama 2-4 tahun sebanyak 33 orang atau 34%, dan responden yang bekerja di atas 4 tahun sebanyak 48 orang atau sebesar 50%. Tabel 4.4 Data Responden Berclasarkan F'osisi Terakhir
Jabatan Dalam KAP Manajer Junior Auditor Senior Auditor Supervisor Paitner Total
Jumlah 1 72 21 2 1 97
Persentase 1% 74% 22% 2% 1% 100%
Sumber : Data yang d10lah, Berdasarkan label 4.4 di atas diperoleh infonnasi bahwa mayoritas responden sebanyak 72 orang atau sebesar 74% menduduki posisi sebagai auditor junior dan auditor senior sebanyak 21 orang atau sebesar 22%. Responden yang menduduki jabatan sebagai supervisor sebanyak 2 orang atau 2% dan sisanya adalah yang menduduki posisi sebagai manajer dan partner masing-masing sebanyak 1 orang atau sebesar 1%.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian I. Hasil Uj i Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas Tabel 4.5 'b el Kompetensi Auditor H asil U"V 1 itas Vana 1.11 a I'd Butii· Pearson Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan Correlation KAI 0,782** 0,000 Valid KA2 0,766** 0,000 Valid Bersambung pada halaman berikutnya
Lan1u ' tan (Tbl45) a e 0,834** KA3 0,863** KA4 0,838** KA5 KA6 0,830** 0,806** KA7 0,885** KA8 0,858** KA9 KAIO 0,835** KAii 0,862** Sumber: Data primer yang diolah
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.5 menunjukkan variabel kompetensi auditor mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Independensi Auditor Butir Pe1ianyaan !Al IA2 IA3 IA4 IA5 IA6 IA7 IA8 IA9 IAIO !Al I
Pearson Correlation 0, 740** 0,822** 0,779** 0,809** 0,813** 0,810** 0,819** 0,886** 0,824** 0,813** 0,826**
Sig (2-Tailed)
Keterangan
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.6 menunjukkan variabel kompetensi komite audit mempunyai kriteria valid untuk semua item pe1ianyaan dengan nilai signifikansi lebih keeil dari 0,05.
Tabel 4.7 . p ro~es10na . H as1'I U"I V al"d't ' beI K e1111a Inran 1 1 as V arm Sig (2-Tailed) Butir Keterangan Pearson Pertanyaan Correlation Valid KP! 0,659** 0,000 Valid 0,792** KP2 0,000 Valid KP3 0,794** 0,000 Valid KP4 0,797** 0,000 Valid 0,777** KP5 0,000 Valid 0,842** KP6 0,000 Valid KP7 0,788** 0,000 Valid KP8 0,806** 0,000 Valid 0,826** KP9 0,000 Valid KPIO 0,849** 0,000 Valid KP! I 0,859** 0,000 Sumber: Data pruner yang dtolah. Tabel 4.7 menunjukkan variabel kemahiran profesional mempunyai kriteria valid untuk semua item pe1ianyaan dengan nilai signifikansi Iebih kecil dari 0,05. Tabel 4.8 II- as1'I U" ' b eIMot'1vas1. AU(I'1tor Ill Va J"d't 1 1 as Varia Butir Pearson Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan Correlation Valid MAI 0,780** 0,000 Valid MA2 0,790** 0,000 Valid MA3 0,830** 0,000 Valid MA4 0,749** 0,000 Valid MAS 0,859** 0,000 Valid MA6 0,849** 0,000 Valid MA7 0,870** 0,000 Valid MAS 0,832** 0,000 Valid MA9 0,849** 0,000 Valid MAIO 0,854** 0,000 Valid MAii 0,831 ** 0,000 Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.8 menunjukkan variabel motivasi auditor mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.9 H as1·1 u-· V l"d"t . b eI K ua rt Ill a 1 1 as V aria 1 as A II d"t I Sig (2-Tailed) Keterangan Butir Pearson Pertanyaan Correlation Valid 0,694** 0,000 KuA! Valid 0,733** 0,000 KuA2 Valid 0,798** 0,000 KuA3 Valid 0,798** 0,000 KuA4 Valid 0,842** 0,000 KuA5 Valid 0,696** 0,000 KuA6 Valid 0,802** 0,000 KuA7 Valid 0,844** 0,000 KuA8 Valid 0,791 ** 0,000 KuA9 Valid 0,819** 0,000 KuA!O Valid 0,833** 0,000 KuAll Sumber: Data pruner yang d1olah. Tabel 4.9 menunjukkan variabel kualitas audit mempunyai !criteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
b. Hasil Uj i Reliabilitas Untuk menilai konsistennya dari instrumen penelitian, instrument dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha diatas 0,6. Tabel 4.10 v aria . b eI K ompe t ens1. A ud"t1 or
H as1·1 u·· Ill R e ria bTt 1 1 as
Cronbach's Alpha ,956
Cronbach's Alpha Based on Standardized Iten1s ,956
N ofltems 11
Sumber: Data primer yang diolah. Tabel 4.10 menunjukkan nilai croanbach 's alpha atas variabel kompetensi auditor sebesar 0,956, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6.
Tabel 4.11 H as1'I U" . beI I ndenen dens1. A n d't IJI R eI'ia bTt 11 as V aria 1 or Cronbach's Alpha Based on Standardized
Iten1s ,949
Cronbach's Alpha ,949
N of Items
11
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.11 menunjukkan nilai croanbach 's alpha atas variabel independensi auditor sebesar 0,949, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai
nilai croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6.
Tabcl 4.12 . p ro ~cs1ona . II - as1·1 U" . bcI K entaI11ran 1 1 as V aria II R cI'ta bTt Cronbach's Alpha Based on Standardized
Itcn1s ,943
Cronbach's Aloha ,944
N of Items 11
Sumber: Data pruner yang d1olah Tabel 4.12 menunjukkan nilai croanbach 's alpha alas variabel kemahiran profesional sebesar 0,944, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai
nilai croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6
Tabel 4.13 H as1·1 U" r bTt V aria . bcIMof 1vas1. A u d't IJI R e1a11as 1 or
Cronbach's Aloha ,954
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,954
Sumber: Data pnmer yang d10lah
N of Items 11
Tabel 4.13 menunjukkan nilai croanbach 's alpha atas variabel motivasi auditor dengan internal auditor sebesar 0,954, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6. Tabel 4.14 H as1"I U"" . beI l'i...ua rt Ill R er 1a bTt 1 I as V aria 1 as A U d"t I
Cronbach's Alpha ,938
Cronbach's Alpha Based on Standardized Iten1s ,938
N of Items
11
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.14 menunjukkan nilai croanbach's alpha atas variabel kualitas audit sebesar 0,938, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama denganjawaban sebelumnya.
2. Has ii Uj i Asumsi Klasik a. Has ii Uj i Multikolonieritas Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients"
Model
1
(Constant)
KA
IA KP
MA
Unstandardized Coefficients 8 Std. Error 7.300 1.981 .095 .212 -.278 .128 .450 .112 .481 .096
Standardized Coefficients
Beta
I
.241 -.299
.46B .529
3.68 5 2.24 2 ·2.16 2 4.03 6
5.02 6
Sin. .000
Collineari Tolerance
.027
.184
.033 .000 .000
.111 .158 .192
Statistics VIF
5.445 9.008 6.337 5.222
a. Dependent Variable: KuA
Sumber: Data primer yang diolah Pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance
inflation factor (VIF) di bawah angka 10. Dimana kompetensi auditor, independensi auditor,kemahiran profesional dan motivasi auditor mempunyai nilai tolerance 0, 184, 0, 111, 0, 158, 0, 192 dan mempunyai nilai VlF 5,445, 9,008, 6,337, 5,222. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multiko. b. Hasil Uj i Nonnalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mend1~kati
normal.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KuA
0.8
0.2
o.o--l"---,---~----,.--...,----l 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob Su111ber: Data prin1er yang diolah.
Gambar4.16 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Gambar 4.16 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asusmsi normalitas.
Histogram
Dependent Variable: KuA
14
12
i;'
10
c
~ ' e "- 6 O"
Mean" ·7.29E·16 Sld. Dev.= 0.979
·3
·2
·1
0
1
-N=97 3
Regression Standardized Residual
Gambar 4.17 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Girafik Histogram Garnbar 4.16 dan 4.17 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan rnengikuti arah garis diagonal, ini rnenunjukkan bahwa model regresi rnemenuhi. asusmsi normalitas. c. Has ii Uj i Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, te1jadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Scatterplot
Dependent Variable: l
~
0
1-
"O
-!l '6
~ 0-
0
0.
~
0
0
o.;g§a',
i>.
;>1,So9,ecP°
olJoo
o
OoOo o
8'00clf00
oooo
"O
~ -1-
0
rR
oo
g-80
d}oo
oo 0
Q)
0
~
"O
c:
0
ro -2-
/i)
c:
·~
0
0 0
-3-
e
0
Cl
0
~ -4-
0
~-,....-,~~,,~~~.---,~~~.~~--,~~~,...--,~~T,~
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentizeci R€!Sidual
Sumber: Data primer yang diolah Gambar4.18 Grafik ScattcrploC
Gambar 4.18 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. lni berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas audit berdasarkan masukan atas variabel kompetensi, independensi, kemahiran profesional dan motivasi auditor.
3. Has ii Uj i Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:
a. Hasil Uj i Koefisien Determinasi
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Dete1rminasi Model Summan,/b) Adjusted R Model
1
R .897(a)
R Square .805
a Pred1clors: (Constant), MA, KP, KA, IA b Dependent Variable: KuA Sumber: Data primer yang diolah.
~Jare
·-
Std. Error of the Estimate 3.509
.796
Tabel 4.19 menunjukkan nilai Acfjusted R Square sebesar 0,897 atau 89, 7%, Hal ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara kualitas audit dengan kompetensi, independensi, kemahiran professional dan motivasi auditor adalah sangat kuat karena berada dikisaran 0,80-1,00 (Riduwan dan Achmad Kuncoro, 2007:62). Nilai Acfjusted R Square sebesar 0, 796 atau 79,6%, ini menunjukkan bahwa variabel kualitas variabel yang dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi, independensi, kemahiran professional dan motivasi auditor adalah sebesar 79,6%, sedangkan sisanya sebesar 0,204 atau 20,4%
(1-0, 796), yaitu
kurangnya pengalaman, kecennatan dan ketelitian dalarn memperoleh bukti audit serta adanya
hubungan keluarga akuntan berupa
suami/istri, saudara sedarah semenda dengan klien, ini akan membuat seorang auditor diragukan independensinya, serta kurangnya motivasi dalam pencapaian kualitas audit yang berkualitas. b. Basil Uj i Statistik t Hasil uji statistik t dapat dilihat pada label 4.21, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho. sedangkan jika
nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak
Ha. Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t Coefficients1
Model
1
(Constant) KA IA
KP MA
Unstandardized Coefficients 8 Std. Error 1.981 7.300 .212 .095 -.278 .128 .112 .450 .096 .481
Standardized Coe fficients
~a .241 -.299 .468 .529
t
3.685 2.242 -2.162 4.036 5.026
Sio. .000 .027 .033 .000 .000
a. Dependent Variable: KuA
Sumber: data primer yang diolah.
Hipotesis 1: Pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Basil qji hipotesis pertama menyatakan bahwa variabel kompetensi audit mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,027. Hal ini berarti menerima Ha 1 sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kompetensi auditor lebih kecil dari 0,05.
Hipotesis 2: Pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit. Basil uji hipotesis kedua menyatakan bahwa variabel independensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,033. ha! ini berarti menerima
Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa independensi berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel independensi auditor lebih kecil dari 0,05.
Hipotesis 3: Pengaruh kcmahiran profesional terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis ketiga menyatakan bahwa variabel kemahiran profesional mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima Ha 3 sehingga dapat dikatakan bahwa kemahiran profesional berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena
tingkat
signifikansi
yang
dimiliki
variabel
kemahiran
profesional lebih kecil dari 0,05. Hipotesis 4: Pengaruh motivasi auditor terhadap kualitas audit. Hasil uj i hipotesis keempat menyatakan bahwa variabel motivasi auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima Ha4 sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel motivasi auditor lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan tabel 4.9, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut
Y = 7,300 + 0,212X1 - 0,278X 2 + 0,450X3 + 0,481X4 + e
Dimana: Y
=
Kualitas Audit
X 1 = Kompetensi X2 = Independensi X3 = Kemahiran Profesional. X4 = Motivasi.
e =Error Pada persamaan regresi cliatas rnenunjukkan nilai konstanta sebesar 7,300. Hal ini menyatakan bahwa jika variable kompetensi, independensi, kemahiran professional dan motoivasi dianggap konstan, maka kualitas audit akan konstan sebesar 7,300. Koefisien regresi pada variable kompetensi sebesar 0,212, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki auditor maka semakin tinggi
pula kualitas audit yang
d ihasi lkannya .. Koefisien regresi pada variabel independensi sebesar 0,278, hat ini berarti, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi independensi yang dimiliki auditor maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkannya, karenajika auditor kehilangan independensinya maka laporan audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Koefisien regresi pada variable kemahiran profesional sebesar 0,450, hat ini berarti kualitas audit akan tercapai dengan adanya kehati-hatian dengan kemahiran professional
yang dimiliki oleh seorang auditor. Koefisien regresi pada variable motivasi sebesar 0,481 ha! ini bera1ti jika variabel motivasi bertambah maka semakin tinggi tingkat kualitas audit yang dihasilkan. motivasi akan mendorong seseorang,
termasuk auditor,
untuk berprestasi,
komitmen terhadap kelompok serta memilki inisiatif dan optimisme yang tinggi. c. Has ii Uj i Statistik F Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.10, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan rnenolak Ho. sedangkanjika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterirna dan rnenolak Ha. Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik F ANOVAb Sum of Squares
Model
1
Regression Residual Total
df
4667.348 1132.816 5800.165
Mean
4 92 96
Sc~uare
11613.837 1:1.313
F 94.763
Siq.
.oooa
a. Predictors: (Constant), MA, KP, KA, IA b. Dependent Variable: KuA
Hipotesis 5: Pengaruh kompetensi, independensi, kemahiran professional clan motivasi auditor terhadap lmalitas audit. Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada label 4.10 nilai F diperoleh sebesar 94, 763 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 rnaka Ha 5 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kornpetensi, independensi., kemahiran professional dan motivasi auditor berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap kualitas audit.
C. Pembahasan
I. Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nizarul Alim, dkk. (2007), Muh. Taufiq Efendy (20 I 0) dan Deva Apriyanti (20 I 0) bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki auditor
maka
semakin tinggi
pula
kualitas audit yang dihasilkannya. 2. Pengaruh independensi terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa independensi audit berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nizarul Alim, dkk. (2007) dan Deva Apriyanti (20 I 0). 3. Pengaruh kemahiran profesional terhadap kualitas audit. Hasil
uji
hipotesis
menunjukkan
bahwa
kemahiran
profesional
berpengaruh secara signifikan terhadap kuaiitas audit. Bahwa semakin profesional dan ahii auditor maka semakin mudah, cepat, intuitif, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan, konsisten dengan penelitian Trotter (1986) dalam Mayangsari (2003). 4. Pengaruh Motivasi terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini sesuai dengan Goleman (2001) dalam Muh. Taufig Efendi (2010) yaitu hanya dengan adanya motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada. Hal ini bisa disebabkan karena adanya motivasi dengan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan diluar pekerjaan. 5. Pengaruh kompetensi, independensi, kemahiran professional, dan motivasi terhadap kualitas audit. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kompetensi, independensi, kernahiran professional, dan motivasi terhadap kualitas audit berpengaruh secara sirnultan dan signifikan terhadap terhadap kualitas audit. Dengan dernikian bahwa semakin tinggi kompetensi, independensi, dan tingkat kernahiran professional yang dirniliki auditor maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkannya.
BABY
PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap pe1masalahan dengan menggunkan model regresi liniear berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nizarul Alim, dkk. (2007), Muh. Taufiq Efendy (2010) dan Deva Apriyanti (2010) bahwa pengalaman dan pengetalman mempakan faktor penting yang berkaitan dengan pemberian opini audit. 2. Independensi auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nizarul Alim, dkk. (2007), Muh. Taufiq Efendy (2010) dan Deva Apriyanti (2010), bahwa lama waktu auditor melakukan kerjasama dengan klien berpengaruh terhadap kualitas audit, dimana klien merupakan ha! yang terkait dengen independensi. 3. Kemahiran professional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Bahwa semakin profesional dan ahli auditor maka semakin mudah, cepat, intuitif, dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan, konsisten dengan penelitian Trotter (1986) dalam Mayangsari (2003) dan Deva Apriyanti (2010) .
4. Motivasi auditor secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini sesuai dengan Goleman (2001) dalam Muh. Taufig Efendi (2010). Motivasi adalah menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan
dan
menuntun
seseorang
menuju
sasaran,
membantu
mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk bertahan 5. Kompetensi, independensi, kemahiran professional dan motivasi auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Muh. Taufiq Efendy (2010) dan Deva Apriyanti (2010).
B. Saran Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa ha! diantaranya: 1. Untuk penelitian mendatang, diharapkan bisa memberikan masukan dan pertimbangan bagi KAP Big Four untuk lebih meningkatkan kompetensi, independensi, kemahiran professional dan motivasi sebagai seorang auditor, sehingga menj adi KAP yang terns semakin berkembang. 2. Untuk penelitian mendatang, diharapkan menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner pada waktu yang tepat, sehingga jumlah responden dapat lebih banyak dan hasilnya dapat lebih akurat.
3. Untuk penelitian mendatang, sebaiknya menambah variabel independen atau variabel moderating guna mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen. 4. Untuk penelitian mendatang, disarankan survei dengan metode lain, misalnya wawancara secara langsung agar dapat dilakukan pengawasan atas jawaban responden dalam menjawab pertanyaaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, lmam.2005. Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS. Semarang : BP Undip. Gondodiyoto, Sanyoto., dan Mcomm. 2007. Audit Sistem Jnformasi (Pendekatan Cobit). Edisi Revisi.Jakarta:Mitra Wacana Media. Halim, Abdul. 200 I. Auditing 1 (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta:YKPN. Hamid, Abdul. "Pedoman Penulisan Skripsi", Jakarta: FEIS UIN Syarif Hidayatullah, 2007. Himawan DN, Arief. 2000. Pertimbangan Peningkatan Keahlian Audit Dalam Profesi Akuntan Publik. Jurnal Gema Stie Stikubank (Desember) Hal.29 -36. !Al. 2001. Standar ProfesiAkuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat. Indriantoro, Nur dan Bambang Supeno. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Edisi I. Yogyakarta: BPFE. Jusuf, Amir Abadi. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Buku Satu. Salemba empat. Mulyadi. 2002. Auditing. Salemba Empat. Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing Pendekatan Te1padu. Jakarta. Salemba Empat. Munawir. H.S. 1999. Auditing Modern. Buku Satu. Edisi Pertama, Yogyakarta :BPFE. Rochaety, Eti., Tresnati, Ratih., dan H. Majid Latief, abdul., (2009). Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Edisi Revisi. Jakarta. Mitra Wacana Media. Sawyer, B. Lawrence,. Dittenhofer, Mortimer A. Scheiner, James H. 2003. Sawyer's : Internal Auditing. Buku Satu Edisi Lima. Jakarta. Salaemba Em pat. Suraida,Ida. Uji Model, Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisisme Profesional Auditor. Jurnal Akuntansi.
Simamora, Henry.2002. Auditing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Aprianti, Deva. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Keah/ian Profesional Terhadap Kualita Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabrel Intervening (Studi Empiris pada KAP di Jakarta Selatan). Jakaita. Skripsi:U!N SyarifHidayatullah. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, Jakarta: Rineka Cipta. Arleen Herawati, Susiana. Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme C01porate Governance Kua/itas Audit Terhadap Jntregitas Laporan Keuangan Studi pada Perusahaan yang terdafiar. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makasar 26-28 Juli 2007. Christiawan, Yulius Jogi. 2003. Kompetensi dan Independensi Akuntan Pub/ik: Rejleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4 No. 2 (Nov) Hal. 79-92. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. Christina Elvarini, Eunike. 2007. Pengaruh Independensi dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris pada KAP di Jmva Teng.ah. Semarang. Skripsi Universitas Diponeegoro. Darmas Tuti, Retno Puji. 2008. Pengaruh Motivasi Ke1ja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Studi Empiris pada KAP Wilayah Jmva Teng.ah dan DIY. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakaita. Djamil, Nasrullah. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit Pada sektor publik dan beberapa karakteristik Untuk meningkatkannya. Eka Putu dan Dwi Made. 2005. Pengaruh indepedensi, keahlian professional, dan pengalaman ke1ja pengmrns intern terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Bank pengkreditan rakyat dikabupaten Bandung Studi Pada Bank Pengkreditan Rakyat. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hernadianto. 2002. Pengaruh Penga/aman Auditor Terhadap Pengetahuan dan Penggunaan Intuisi Mengenai Kekeliruan (Pada KAP di Jateng dan DIY). Semarang. Tesis Maksi : Universitas Diponegoro (Tidak dipublikasikan). Kartika Widhi, Frianty . 2006. Pengaruh faktor-faktor keahlian dan independensi auditor terhadap kualitas audit (Studi Empiris:KAP di Jakarta). Semarang. Skripsi S 1: Universitas Diponegoro.
Mayangsari, Sekar. 2003. Analisis Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi Terhadap Pendapat Audit Studi Pada Auditor dan Mahasiswa. Jurnal Akuntansi Universitas Trisakti. Nataline, 2007. Pengaruh Batasan Waktu Audit, l'engetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus serta Pengalaman Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan l'ublik di Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang. http://www.scribd.com/doc/26707428/Pengaruh-Batasan-Waktu-AuditPengetahuan. Nizarul, Hapsari, dan Liliek. l'engaruh Kompetensi, Independensi dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi Studi Empiris l'ada KAP di Jawa Timur. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makasar 26-28 Juli 2007. Purnomo, Adi. 2007. Persepsi auditor tentang pengaruhfaktor-faktor keahlian Tersedia: dan independensi terhadap kualitas audit. http://
[email protected]. Taufiq Efendi, Muhammad. 20 l 0. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Gorontalo. Tesis universitas Diponegoro. Tias Asih, Dwi Ananing. 2006. l'engaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor da/am Bidang Auditing Studi Empiris pada KAP Kantor Akuntan Publik di l'ropinsi Jawa Baral. Skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2009. Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit-Suatu Studi dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark. Jurnal Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi FE UL
~LAMPIRAN-
J
J(UISIONER PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, KEMAHIRAN PROFESIONAL DAN MOTIV ASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Stu di Empiris pada Kantor Akuntan Publik E:ig Four di Jakarta)
FAKULTAS EKONOMI DAN ILJVIU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010
Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di tempat
Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas ald1ir sebagai mahasiswi Program Strata Satu (SI) Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, saya:
Na ma
: Tomi Arianto
NIM
: 207082000340
berrnaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan sla.ipsi dengan judul "Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kemahiran Profesional clan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit".
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap clan sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu beke1janya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kineija di tempat Bapak/Ibu bekeija, sehingga kerahasiaannya akan sayajaga sesuai dengan etika penelitian. Informasi yang diperoleh alas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk mengetahui pengaruh kompete11si. Jndependensi, ke111ahira11 profesional clan motivasi auditor terhadap kualitas audit.
•!• Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati clan menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena qpabila terdapat salah satu nomor vanz tidak di isi maka k11esio11er dianggaP. tidak ber/aku.
•!• Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting rnemilih
j awaban yang sesuai dengan pendapat anda. Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk meng1s1 clan menjawab semua pertanyaan clalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.
Dosen Pembimbing
}format saya, Peneliti
Deskripsi Responden Istilah dengan singkat dan jelas berdasarkan diri Bapak/Ibu/Saudara dengan memberikan tanda checklist ( ./) padajawaban yang telah disediakan. !. Umur
2. J enis Kelamin D
Laid - laki
Perempuan
D
3. J abatan dalam KAP
D
Manager
D
Supervisor/Auditor Senior
DAuditor Junior
4. Pendidikan terakhir
Oonr
Ds1
D
5. Lama bekerja scbagai auditor
S2
: .... Tahun .... Bulan
6. Jumlah pclatihan yang telah di ikuti Selama dua tahun terakhir
.... Kali
7. Jurnlah penugasan/klien yang diauclit Rata - rata setiap tahun
D
.... Klien
S3
Pemyataan berikut ini mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi Kualitas Hasil Kerja Auditor dalam proses penugasan audit. Nyatakan pendapat anda dengan memberi tanda ( ./ ) pada salah satu jawaban dari lima alternatif yang paling sesuai dengan pilihan anda. Keterangan : STS
= Sangat Tidak Setuju
TS
= Tidak Setuju
N
= Netral
s
= Setuju
SS
= Sangat Setuju
J. Pernyataan mengenai Kompetensi Auditor Pernyataan
No
STS
TS
N
s
SS
1. Pengetahuan dan Pengalaman
I
Auditor harus mengetahui tentang fakta fakta apa saja yang akan di audit
2
Seorang auditor wajib mengetahui prosedur prosedur standar yang akan di audit
3.
Seo rang
auditor
disebut
berpengalaman
apabila merniliki masa ke1ja lebih dari 4 tahun
4.
Pengalaman penugasan audit mempengaruhi ketepatan dalarn menganalisis suatu kasus
.
STS
No
Pernyataan
5.
Auditor yang kompeten akan dengan mudah berdaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis kliennya
2. Pendidikan Formal 6.
Untuk melakukan audit yang baik, auditor membutuhkan pengetahuan yang di peroleh dari tingkat pendidikan formal.
7.
Auditor harus memilki sertifikasi gelar CPA Public
(Certified
Acountant)
atau
BAI'
sertifikasi
yang
(Bersertifikat Akuntan Publik).
8.
Standar,
pedoman
dikelolah
oleh
dan
IA!
(lkatan
Akuntansi
Indonesia).
3. Pelatihan, kursns, dan kcahlian khusus. 9.
Keahlian yang dilaksanakan seorang auditor harus sesuai dengan bidang yang ditugasinya.
I 0.
Profesional seorang akuntan publik terbentuk dari tempat pelatihan
l I.
Seorang akuntan yang profesional harus memiliki kode etik
TS
N
s
SS
2. Pernyataan mengenai Independensi Pernyataan
No
STS
1. Lama hubungan dengan klien 12.
Auditor
sebaiknya
memiliki
hubungan
dengan klien yang sama paling lama 3 tahun. 13
Tidak
adanya
kepentingan
keuangan
langsung maupun tidak langsung yang material terhadap klien.
14.
Semakin banyak jumlah klien yang auditor audit
menjadikan
audit
yang
auditor
lakukan semakin lebih baik.
2. Tekanan dari klicn 15.
Jika audit yang auditor lakukan buruk, maka auditor dapat menerima sanksi dari klien
16.
Jika audit foe dari satu klien merupakan sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan maka ha! ini dapat merusak independensi akuntan public.
17.
Fasilitas yang auditor terima dari klien menjadikan auditor terhadap klien kurang bebas dalam melakukan audit.
TS
N
s
SS
Pernyataan
No
STS
3. Tclaah dari rckan auditor 18.
Auditor tidak membutuhkan telaah dari rekan auditor lain untuk menilai prosedur auditnya karena kurang dirasa manfaatnya.
19.
Auditor bersikap jujur untuk menghindari penilaian
kurang
dari
rekan
seprofesi
(sesama auditor) dalam tim. 20.
kinerja
Mengevaluasi
aatu
merekomendasikan kompensasi bagi rekan dalam penugasan audit.
4. Jasa non audit 21.
Selain memberikan jasa audit, suatu kantor akuntan dapat pula memberikan jasa - jasa lainnya kepada klien yang sama
22.
Pemberian jasa lain selain jasa audit dapat meningkatkan
informasi
yang
disajikan
dalam laporan pemeriksaan akuntan publik.
TS
N
s
SS
3. Pernyataan mengenai Kemahiran Profesional Pernyataan
No
STS
TS
s
N
1. Ketelitian Dalam Memeriksa
Kelengkapan Kertas Kerja 23.
Adanya ketelitian dalam pencatatan buktibukti a tau informasi yang dikumpulkan selama pelaksanaan audit.
24.
Auditor melakukan profesi atau tugas sesuai dengan standar baku dibidang profesinya dalam memeriksa kelengkapan kertas kerja.
25.
Adanya ketelitian dalam perhitungan dan menemukan adanya kekeliruan dalam kertas ke1ja (apabila ada).
'
2. Pengumpulan bahan bukti audit yang memadai 26.
Transaksi-tansaksi
tel ah
dianalisa
dan
dicatat dengan benar. 27.
Buk:ti audit yang dapat memberikan asersi mengenai
kewajaran
secara keseluruhan.
laporan
keuangan
SS
No
Pernyataan
28.
Terhadap semua bukti yang diperoleh dari
STS
catatan akuntansi klien dapat diperoleh bukti yang menguatkan.
3. Penyusunan Iaporan audit yang lengkap 29.
Laporan audit harus menyatakan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
30.
Penerbitan laporan audit harus berdasarkan hasil auditnya.
31.
Laporan audit harus menyatakan adanya perubahan
atau
ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi. 32.
Pengungkapan
informasi
dalam laporan
keuangan harus dipandang cukup memadai.
33.
Laporan
audit
harus
berisi pernyataan
pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, kecuali dinyatakan lain pada Iaporan keuangan.
TS
N
s
SS
4. Pemyataan mengenai Motivasi Auditor Pernyataan
No
STS
1. Dorongan dalam diri seseornng nntuk melakukan sesuatu.
34.
Keinginan menjadi manusia produktif, yaitu dengan memenuhi diri sendiri
untuk
mencapai tujuan sendiri dan organisasi. 35.
Seo rang
auditor
harus
kreatif
dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada 36.
Peluang untuk maju memotivasi untuk beke1ja sebaik-baiknya.
37.
Perusahaan
atau
instansi
memberikan
peluang untuk maju terhadap karyawannya. 38.
Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong keseriusan dan kemajuan dalam bekerja.
2. Penghargaan (Exspecta11cy) 39.
Berusaha meningkatkan prestasi agar lebih dihargai, saya men ambah dan mencari wawasan demi Iancamya pekerjaan.
40.
Pengakuan orang lain membantu keseriusan dalam bekerja.
TS
N
s
SS
No
Pernyataan
41.
Pengakuan orang lain terhadap keberhasi Ian
STS
TS
N
s
SS
STS
TS
N
s
SS
saya sangat memotivasi dalam bekerja.
3. Keinginan untnk mendapatkan sesuatn (immaterial).
42.
Bekerja untuk
mendapatkan uang dan
mengejar status. 43.
Kepuasan kerja dapat memotivasi dalam setiap pekerjaan.
44.
Motivasi kesempatan mengembangkan karir yang diberikan oleh perusahaan.
5. Pernyataan mengenai Kualitas Audit Pernyataan
No
1. Deteksi salah saji
45.
Besarnya kompetensi yang auditor terima akan
mempengaruhi
auditor
dalam
melaporkan kesalahan klien. 46.
Pemahaman
terhadap
sistem
informasi
akuntansi klien dapat menjadikan pelaporan audit menjadi lebih baik. 47.
Mempunyai komitmen untuk menylesaikan audit dalam waktu yang tepat.
Pernyataan
No 48.
Seorang
auditor
harus
STS mempunya1
kemampuan untuk mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan.
2. Kesesuaian deugan SPAP dan kepatuhan terhadap SOP 49.
Seo rang auditor harus berpedoman pad a prinsip auditing dan prinsip akuntan dalam melakukan pekerjaan lapangan
50.
Auditor menjadikan SP AP sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan laporan.
51.
Seorang akuntan publik harus mematuhi SOP yang ada.
3. risiko audit dan prinsip kehati-hatian. 52.
Auditor tidak mudah percaya terhadap pernyataan klien selama melakukan audit
53.
Bberhati-hati
dalam
pengambilan
keputusan selama melakukan audit. 54.
Seo rang akuntan publik harus memiliki konsistensi dalam profesinya
55.
Auditor harus menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi Akuntan Publik
TS
N
s
SS
J(omoetensi Auditor
No
I 2 3 4 5 6 7 8 9 IO II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
l(A.1 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4
KA2 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 5
KA3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4
5 4
5 4
4
5
5
4
5 4 4
4 5 5
4 5 4
4 5
4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4
4 5 4 4
5
KA4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
5
KAS KA6 KA7 KA8 KA9 KA!O KAil 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5
KA 53 51 49 50 48 49 48 50 48 48 50 50 49 50 50 49 51 48 50 49 50 50 49 50 49 49 45 49 49 46 49 49 46 48 46 50 47 49 46 49 49 48 49 47 48
Kon1uctensi Auditor
No 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
KAI 5 5 4 5 4
KA2 4 5 4
5
5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4
96 97 Jumlah
4 4 5 5 4
4 5 4 5 4 4 5 4
5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4
3 4 4 3 4 5 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2
4
5
5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 I I 1
KA3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4
5 5 4 4 4
5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 1 I I 1
KA
KA4 KAS KA6 KA7 KA8 KA9 KAIO KAii 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4
4 4 3 4 3 4 3 4 3
4 2 3 3 2 3 3 2 1 2 I 1 I
3 5
5 4 5
4
4
5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5
4 5 5 4 3 4
4
5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4
3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 I 2 3 I I I
5
4 5
4 3
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5
4 5 4 4 5 5 4 3
4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 I 1 I I
4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5
5 4 4
5 4 5 4
4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 1 2 1 2 1
5 5 4
5 4
4 5
5
4
5
4 4
4
4 4 5 4
4 5 4 5 4 5 4
4 5 'I
4 5 4
,1 5
5 4
5
4 4 5 4
5 4 5 5 4 5 5
5 4 4 5 4 4 4 5
4 5 4 4 5 5 4
4
4
4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 1 2 2 1 I I
5 4 3 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 I 2 2 1 I 1
5 4 5 4 4 5
5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3
4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5
4 5 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 1 2 1 I 2 1
4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 I 2 I I I I 1
48 50 48 50 46 52 46 47 47 51 48 49 48 51 46 47 50 52 47 49 48 46 49 48 47 46 52 47 47 49 45 44 43 45 42 41 37 43 39 36 34 33 35 29 30 26 21 21 21 12 14 12 4350
No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 IO 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
IA! 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4
4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2
4 3
IA2
IA3
5 5 4 5
5 4 5
5
5 4 5 4 4 5 4 4
5 4 4 4
4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5
4 4 4 3 4 3 4
5 4 5 4
5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5
4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4 2 4 3 3
Indenendcnsi Auditor !AS IA7 !AS 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
JA4
IA llA9
5 4 5 4 4
5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4
4 3 4 4
3 4
4 3 3 3
4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
4
IA!O !All 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4
4 5
4 4 3 4 4 3
4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3
5 5 4 5 5
5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4
4 3
4 4 3 4 3 4 3 4 3
4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
4 3
54 51 50 50 49 50 48 51 48 48 52 48 51 51 48
49 47 48 48 51 48 44 48 47 44 45 45 48 43 41 38 38 40 37 38 43 40 42 37 38 39 35 40 36 39
No !Al
IA2
IA3
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5
3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 3
77
4
78
3 4 3 4 3 4 3 4 4
3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 3
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 Jumlah
4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3
3
3 4
3 2 3 2 2 l 1 1 1
3 3 3 3 2 2 2 I 1
lndcpcndensi Auditor IA4 !AS IA7 IAB
3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4
4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 5 4 3 4 3 4 3
3
3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 4 3 4
4
4
4
3 4 3 3
3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 1 I 1
4 3
4 4 3 4 3
4 4 3 4 5 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 I 1 I I
4 3 4 4 3
4 4
4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3
3 3 2 3 3 2 2 2 1 l 1
IA
4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 3
IA9 5 4 3 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4
4 4 3
4 3 4 3 3
4 3 4 3 3
2 3 2 3 3 3 2 2 I l 2 I I I
IA!O !All
4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3
4
4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3
5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 I 3 l I 2 I I I
4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 I 1 1 I 1
4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 I 1 1 1 I I
4 4
40 41 38 42 45 41 38 37 37 42 39 40 39 40 39 39 38 43 42 43 41 42 40 42 39 41 40 39 39 39 43 40 41 40 36 40 40 36 33 37 32 34 31 28 27 29 21 17 19 14 12 12 3892
No I 2 3 4 5 6 7 8 9 JO 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
KP! 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5
KP2 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5
4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3
4 3 3 4 3 3 2 3 4
KP3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4
KP4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4
4
4
4
3
5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3
4
4 3
4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 3 4
4
4
3 3 4 5 4 5 4 3 3
3 4 4 5 4 4 4 4 5
4
4 5 4 4 4 4 4 3
4
Kemahiran Profcsional KPS KP6 KP7 KP8 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
KP KP9 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5
KPIO KPll 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5
53 52 49 51 51 48 51 52 47 49 52 50 50 50 49 50 51 50 52 53
4
4
4
46
5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 3
5 4
5 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4
51 48 49 48 44 44 39 41 39 42 41 35 41 42 38 38 40 39 49 43 47 39 45 46
4 3 3 3
4 3
4 4 5 4 5 5
4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 5 4 5 4
No 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97
KP! KP2 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 1 3 2 l 2 2 I 3 Jumlah
KP3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4
4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 1 2 2 l l I
KP4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 2 1 l I
l(ernahiran Pl'ofesional KPS KP6 KP7 KP8
4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4
4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 l I
4 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 4 3 3 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 l 1 l l l I
4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4
3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3
2 3 3 2 2 2 2 I
4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 3
4 3 4 3 3 4 3 3 4 3
4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4
4 3 3 4 2 2 4 2 4 2 3 2 3 2 1 2 I
KP
KP9 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 2 1 l I I
KPIO KPll 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 3 3 3 5 3 4 3 5 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 l 2 1 2 1 l l I
l l I
44 38 39 40 46 42 41 41 39 41 40 42 38 39 39 39 40 38 40 39 40 38 39 39 44 41 43 42 40 38 41 43 39 40 43 42 37 40 38 35 38 37 35 35 32 31 22 22 20
13 15
13 4004
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Motivasi Auditor MA MAI MA2 MA3 MA4 MAS MA6 MA7 MAB MA9 MAIO MAii 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 49 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 51 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 52 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 47 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 50 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 50 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 48 4 5 4 5 5 5 5 5 4 51 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 53 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 47 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 48 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 52 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 49 4 4 5 5 4 5 4 4 50 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 48 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 49 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 53 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 47 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 54 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 49 5 4 4 4 4 5 4 4 4 47 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 50 4 4 4 4 49 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 48 4 4 4 5 4 4 5 48 5 4 5 4 4 4 5 5 5 49 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 51 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 50 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 48 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 50 5 5 5 5 4 53 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 48 5 5 4 4 50 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 51 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 50 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 51 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 49 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 51 5 4 5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 4 42 3 5 4 4 4 4 41 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 40 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 44 3 4 3 4 5 4 3 3 3 3 4 39 3 4 4 3 4 3 5 5 5 43 4 3
,,
No 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96
97
Motivasi Auditor MA MAI MA2 MA3 MA4 MAS MA6 MA7 MAS MA!l MAIO MAii 3 3 5 4 43 5 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 42 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 53 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 47 3 4 4 4 5 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 5 46 4 3 4 4 4 41 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 39 4 3 4 4 4 4 4 4 4 42 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 46 5 5 4 3 4 4 4 4 46 5 5 3 4 5 4 5 4 4 3 4 3 45 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 4 47 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45 5 3 4 4 5 48 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 44 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 48 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 46 3 4 4 5 4 4 4 4 4 44 5 3 4 4 4 4 3 3 4 44 5 5 4 4 3 3 4 3 4 5 4 3 41 4 3 5 4 3 4 4 5 3 4 42 5 3 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 5 43 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 40 4 4 5 4 4 4 4 3 4 43 4 4 3 4 3 4 4 3 4 40 4 3 3 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 36 4 4 4 4 41 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 39 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 39 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 38 3 3 4 3 3 3 4 3 4 37 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 39 4 3 3 5 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 38 4 4 4 4 4 4 3 4 40 3 3 3 4 3 3 4 40 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 37 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 41 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 4 4 43 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 35 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 43 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 39 3 3 4 3 3 3 35 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 I 34 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 28 4 3 4 2 I 3 2 3 2 I 2 2 1 25 3 3 3 3 2 2 2 I I 2 21 2 3 2 2 2 2 3 I 19 2 I 2 I I 2 3 I 2 14 I I I 2 2 I I I I I I 15 I I 2 2 2 I I I I 2 2 I I I 1 I I 12 I I I I 4203 Ju1nlah
No
Ku A
Kualitas Audit
KuAI KuA2 KuA3 KuA4 Ku AS KuA6 KuA7 Ku AB KuA9 KuAIO KuAll I 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
5
5 4 4 5 4 5 5 4
4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4
5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4
4 4
5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5
4 4 5 5 4 5
5 5 5 5 4 4
5
5
4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 3 5
4 5 5
5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 5
5 5 4 5 5 4 4 5
4 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4
5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4
4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4
5 5 4
5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5
5 4 5 4 4 5 5
5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5
5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4
5
5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5
4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4
54 52 51 50 49 51 49 52 48 49 52 48 51 51 48 47 46 49 47 51 44 48 50 45 47 50 52 46 48 48 51 46 51 49 50 51 52 49 51 51 48 51 49 45 49
No 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
78 79 80 81 82 83
84 85 86 87 88 89 90 91
92 93 94 95 96 97
J(ualitas Audit IKuA KuAI KuA2 KuA3 KuA4 Ku AS KuA6 KuA7 Ku AS KuA9 KuAIO f(uAll 5 5 4 4 4 4 5 5 5 51 5 5 3 3 3 4 4 4 4 40 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 46 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 42 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 53 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 47 4 5 5 3 4 5 3 5 44 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 4 49 5 5 4 4 5 5 4 4 4 45 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 47 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 54 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 46 3 5 5 3 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 50 5 4 4 4 5 4 4 4 4 45 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 51 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 3 5 39 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 :5 4 43 3 4 3 3 3 3 3 4 35 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 43 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 40 3 4 3 4 5 3 3 4 5 3 4 4 4 42 3 4 4 4 3 5 5 42 5 3 3 3 3 4 45 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 42 3 4 3 4 3 4 4 5 3 4 43 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 46 3 5 4 4 3 3 4 4 3 4 39 3 3 3 5 4 5 5 I 4 4 50 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 46 4 I 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 51 4 4 4 44 5 4 4 4 4 4 3 4 4 45 4 5 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 42 4 4 4 4 4 4 4 3 3 46 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 39 4 4 4 3 3 4 4 40 5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 . 3 4 3 4 4 4 39 4 3 3 4 5 4 44 4 5 4 4 5 3 3 4 ·'" 4 4 4 5 3 46 3 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 3 43 4 4 4 5 5 4 3 46 4 5 4 5 5 3 3 5 5 4 4 39 4 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 38 4 3 3 3 3 4 4 2 3 34 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 30 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 I 2 2 2 2 2 2 23 2 3 2 3 1 22 I 2 2 3 2 3 1 3 1 3 2 1 2 1 1 17 2 2 2 1 1 2 ., 1 2 1 I 16 2 2 2 1 I 1 " 1 14 I I I I I 2 I I I 3 4374 Junllah
Uji Vliditas Kompetensi Correlation$
KA• KA•
carson C11
0n
'.
Sig.(2·toi00)
Peomon Couclnton
.S\l\l'
Sig 12-lailod)
000
Pearson C01Maton Sig.{2-laiild)
.533' 000
000
.000
" .0-00
" .ooo
.661
"
" """" ,,,,. " "" " .ooo "
Pearson Corrc,aton
Sig.{2-tai!odf
KA>
KA'
""' KAO
KAW
"'" "'
.000
593·
Poa,,.on Corrclmion Si~-{2-taiod)
KM
.617
.0-00
PM!WnCilrrel3non (2-WOo
Sig. (2·!ailed)
~
.614" 000
"' .ooa· " .ooo w" .ooo " 0-00 " .ooo .sao· "
""' "P""'""" Corre!<mon " " "Sicr. ""' " "
"Pca1wn Conclali<m s;g
" "&a.
(2.truk'
" """ "
""'
KM .707'
~
614· 000
000
707' 000
"
000
"'
"
.650
Pcarwn ConebMn
663'
Sig. {2-tafod)
000
Pcarron Conclo~on (2·tafod)
"Peaf"S()n Ccnctonon Sig {2--!aM
"
Pears<>o Cor1dation Sig. {2~a0cd)
"
" " "' """"'
.600' 000
5!11" 000
7U2'
" . Corrdatl '"urnncant DI t~o O.O\
.62ir
.611
.652
551•
.535• 000
.766'
levcl(2--!aied).
593 000
.59(1
.000
.620" 000
6tl" 000
.000
"
.656'
.652'
.021'
000
.000
"
·""" "' '""
.621"
"' " .0-00 " .,,"
.000
.000
.
.000
"
.ow .000
.641"
.735' 000
.6\ll
.652
"
.720
000
.ODO
"
"
.000
" "
"
.718 .000
"' " " " "'
.65B'
.752 •
000
.000
.636.
1530·
.000
.000
"' " "
.ng·
""'.0-00 ""'.000 " " " " " " 000 .sa1· " .000" " no· "' " " " "' " " 0-00" "' " .0-00" " " " "'"'" """" " .000" " no· "' " .aoo· "' " .ooo " """ " " "'
""'
000
.678 000
.634" 000
.1163' 000
.5JJ~
500·
.641'
.000
.000
.sso·
.000
" '"000"
.652 .000
"
.716 000
"
6\lO'
655'
.70\l'
000
000
.000
.615" 000
.ns·
.6\iO'
000
655" 000
.615'
709'
.729"
000
.714'
.000
.721" 000
.653" 000
KM
.642'
627" ~ 000 .000
.622'
000
.000
638' 000
.830'
.732' 000
"
00-0
"
.714"
.000
"''
"
na· .000
" .no· " """ " "
KAS .683· .000
" "'"' '"" =·"
.551· 000
000
000
000
"
.121· 00-0
'"'"' rn· "' 000
000
"'' " " " "
.740
.753'
000
000
685' 000
(170•
000
856• 000
"""0-00 " '"" """ " 0-00
KA"
"'' " "
KA
.1a2·
000
.000
.535'
594·
,_"
000
000
000
729'
"
000
000
.634" 000
000
"'"
" ·=· 000
653' 000
.720 .000
" "
.000
.622' 000
.00-0
"
627'
"" ooo• " '"" """ "' "" "' "'"' " '"""1 000
000
.0-JO
000
"
.732 .000
"
no 00-0
"
.670 000
" "' .,,. "' "' 'M 000
000
""" " mo .aoo· "' .000
·'"'" .85a· " " " "' " .000
.000
.835"
.000
.652" .00-0
Independensi Correlatlons IA1 IA1
Pearson Correla1i . Sig. (2·1ailed)
N IA2
Pearson Correlali( Sig. (2-tailed)
N IA3
Pearson Correlatic Sig. (2-tai!ed)
N IA4
IA5
IA6
IA7
IA8
IAO
IA10
IA11
Pearson Correlatic
1
97 .554" .000 97 .597' .000 97
Sig. (2-!ailed) N Pearson Correlatic
.495'
Sig. (2-tailed)
.000 97 .549' .000 97 .538' .000
N Pearson Correla1i( Sig. (2·\ailed) N Pearson Correlalic Sig. (2-tailed) N Pearson Corrn!alic Sig. (2-tailed) N Pearson Correlallc Sig. (2-tailed) N Pearson Comilalic Sig. (2·tailed) N Pearson Corrola!ic Sig. (2-tailod) Pearson Comilati Sig. (2-tailod) N
IA3
.554' .000
.529' .000 97
N IA
IA2
97 1
97 .680' .000 97 .647"
IA5
IA4
.597" .000
97 .680' .000 97 1
97 .625"
000 97 .653'
.000 97
.000 97
.575'
.529' .000 97 .647" .000 97 .625' .000 97 1
97 .718'
.000 97 .653'
.ooo 97 ,575•
.000 97 .718' .000 97 1
,000
97
97
.628' .000 97 .526' .000
.713" .000
.000 97 .695' .000 97 .523' .000 97 .614" .000
97
97
.595' .000 97 .557" .000 97 .627' .000
.539' .000
.691' .000 97 .646" .000 97 .672" .000
97
97
97
.548' .000 97 .599' .000 97
.530" .000
.576' .000 97 .602· .000
97
.664' 000 97 .590' .000 97 .740' .000 97
.667° .000 97
.667• .000
97
.822" .000 97
.779"
.000 97
.. -Correlatwn !s s1gn1hcant at the 0.01 level {2·ta
97
97
.562' .000
.630'
97
97
.624' .000 97 .809" .000 97
549' 000
.538" .000
97 .667"
97 .667'
.000 97 .695' .000 97
.000
.562'
.000 97 .630' .000 97 1
.ooo 97 .741" .000 97
.642" .000 97 -~49'
.000
97
.813" .000 97
IAB
IA7
IA6
.495"
97
.618" .000 97 .731' .000 97
97 .523"
.000 97 .691' .000 97 .741' .000 97 .618· .000 97 1 97
.722" .000 97 .645' .000
.580' .000 97 .587" .000 97 .623" .000 97 .810' .000
.594• .000 97 .597" .000 97 .819' .000
97
97
97
!A10
IA9
.62e· .000 91
.713' .000 97 .614' .000
97 .646' .000 9i'
.590'
.000 97 .595' .000 97 .539'
.000
.000
.000
97 .672' .000 97 .649"
97
97
.731' .000
.sao·
97
IA
.664 •
.64:;'.' .000
.722' .000
IA11
.526"
.000
.000 97
.645" .000
97 .557' .000 97 .548' .000 97 .530' .000
97 .576' .000 97 .587" .000 97 .594' .000
97 .627"
000 97 .599' .000
97 .624'
.000 97 .602'
.000 97
.623' .000 97 .597' .000
97
97
97
1
.750"
.
.coo
.724' .000 97 .745" .000
.734' .000
97
91' .750' .000 9;· .724'
.coo
97 1 97
.745' .000 97 .639'
97 1
gj'
97
.sen-
.824' .000
97 .719' .000 97 .813" .000
97
97
9;'
.734' .000
.000 97
.coo
97
.639' .000 97 .719' .000 97 1 97
.826" .000 97
.740' .000 97 .a22· .000
97 .779' .000 97 .809' .000
97 .813' .000 97 .810' .000 97
.819' .000 97 .886' .000 97 .824' .000 97
.813' .000 97
.826' .000 97 1 97
Kemahiran Profesional CorrelaUons KP1 KP1
Pearson Correlalic
KP2
1
Sig. (2-tailed) N
KP3
.613.
.000 97
KP3
Pearson Correlatic
97 .613" 000 97 .387"
Slg. {2-tai!ed)
.ooo
KP4
N Pearson Correlalic Sig. (2-tailed)
N
97 .432' .000 97
.572' .000 97 635' 000 97
Pearson Corre!alit
.424'
.491'
Sig. (2-tailed)
.ooo
.000 97 .685" .000 97 .659" .000 97 .573' .000 97 .579" .000 97 .619' .000 97 .574" .000
KP2
Pearson Corre!alic Sig. (2-tailed) N
KPS
KP6
N Pearson Correlatic Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlatic Sig. (2·tailed) N KPB Pearson Correla1i Slg. {2-tailed) N KP9 Pearson Correlali Sig. {2-tai!ed) N KP10 Pearson Correlali Sig (2-tailed) N KP11 Pearson Correl::il1 Sig. (2-tailed) N Pearson Corretati KP Sig. (2·tailed) N KP7
97 520' .000 97 .499' .000 97 .480"
.ooo 97 .536"
.ooo 97 .514·
.ooo 97
.470' 000 97 659' .000 97
1
97
97
792' .000 97
_337• .000 97 .572' .000 97 1
97
.623' .000 97 .589' .000 97 .679" .000 97 .554' .000 97 .612" .000 97 .637" .000 97 .616' .000 97 .677" .000 97 .794' .000 97
"'.Correlation Is significant al the 0.01 level {2-tailed).
KP4 .432"
.000 97 .635"
.000 97 .623' .000 97 1
97 .694' .000 97 .647" .000
97 .592" .000
97 .587" .000
97 .569" .000
KP6
KPS
.424' .000 97 .491' .000 97 ,569"
.000 97 .694' .000 97 1
520' 000 97 .685' .000 97 .679' .000 97
.514" .000 97
.573'
.579' .000 97 .637' .000 97 .569' .000 97 .635' .000 97 .603" .000 97 .539" .000 97 .738" .000 97
619"
.554' 000 97
.000 97 .612" .000 97
592'
.587"'
,567"
.535' .000 97 .665' .000 97
.000 97 .636' .000 97 .586' .000
97 1
97 .665" .000 97 .586' .000 97 .603" 000
97
97
.sos·
679' 000 97 741" 000 97 .842' .000 97
1
97 .597" .000 97 .539' .000 97 .669' .000 97 .660' .000 97 .788' .000 97
KP11
KP10
.536" .000 97
.000 97
97
.658' .000 97 .777' .000 97
.659' .000 97
KP9
.480' .000 97
647"
.571" .000 97 .658" .000 97 .797' .000 97
000 97
.000 97
KP8
.000 97
000 97 .567• .000 97 .535" .000 97 .636' .000 97 .635' .000
KP7 .499"
97 .597' .000 97 1 97
.738'
1
.coo 97 .635' .000 97 .625" .000 97
.806"
.000 97
97 .737' .000 97
.657" .000 97 .826' .000 97
.000 97 .618' .000 97 .571" .000 97
.605' .000 97 .679• .000
97 .669' .000 97 .635" .000 97
.737• .000 97 1
97 .795" .000
KP
.470' .000
97 574• 000 97
.677' .000 97 .658' .000 97 656' .000 97 .741" .000 97 .660• .000 97 .625' .000 97 .657" .000 97 .795" .000
97 1
.659' .000 97 .792" ,000
97 .794' .000 97
.797' .000 97
.777' .000 97 .842" .000 97 .788" .000 97 .806"
.000 97 .826' .000 97
.849' .000 97 .859" .000 97
97
97
.649' .000 97
.859' .000
1
97
97
Motivasi Auditor Correlations MA2
MA1 MA1
Pearson Correlatk
1
.
Sig. (2-tailed) N
97
MM
MA3
.642"
.000 97
.514' .000 97 .649'
MA2
Pearson Corrolatic Sig. (2·taited) N
.000 07
97
MA3
Pearson Correlatic
.514*
.649'
1
Sig. {2-tailed)
.ooo
N
97 .545'
.000 97 .534'
97
.coo
.000
97
97
Pearson Correlalic
.614'
Sig. {2-tailed) N Pearson Correlati Sig. {2·talled) N Pearson Corre!ati Sig. (2·tailed)
.coo
.662' .000 97 .615' .000 97 .654' .000
MA4
Pearson Corre!ati Sig. (2-lailcd) N
MAS
MA6
MA7
.
N
Pearson Correlali Sig. (2-tai!ed) N MAO Pearson Correlati Si<;J. (2-tailed) N Pearson Correla.ti MA10 Sig. (2·1ailcd) MAB
N
MA11 Pearson Correla.ti Sig. (2·tailcd) N
MA
Pearson Correlati Sig. (2·tailcd) N
.642'
97
.719'
.ooo 97 .713· .000 97 .556'
.ooo 97
.610' .ODD 97 .669' .000 97 .544' .ODO 97
.780' .000 97
1
97 .601' .000 97 .608" .000 97
.64D' ,000 97 .616' .ODO 97 .790' .000 97
.000 97
.653' .000 97
.800' .000 97 .671' .000 97 .661' .000 97 .610' .ODO 97 .646" .000 97 .641' .000 97
,694' .ODO 97 .830' .ODO 97
... correlahon is significant at lhe 0.0 t level (2-tailed).
MAG
MAS
.545'
.ooo 97 .534' .000
.s14· .000 97 .662"
97
.000 97
.653' .000 97
.600' .000 97
1
97 .601' .000 97 .558' .000 97 .616' .000 97 .558' .ODO 97 .535' .DOO 97 .635' .DOO 97
.604' .000
97 .749' .ODO 97
MA7
.719" 000 97
.718'
615'
.654'
000 97 671' 000
97 .661'
97
.000 07
"AB .556" .000 97 .601" .000 97
MA9
MA10
.610' .000 97
97 ,640'
616*
.ODO
97
.000 97
000 97
.610*
.646*
.641'
.694'
.000
,000
97
.ODO 97
.000 97 .635'
000
97
.000
.616"
.ssa·
.535'
000
97
97
.000 97 .677'
.000 97
000 97
.000
.coo
97
97
1
.742' .000 97
.685' .000 97 .777' .ODO 97
.000 97 .680' .000 97 .664' .000 97 ,688'
97 .776" .000 97
.677' ,000
97 .626' .000 97 .68D' .000 97 .688" .ODO 97 .672' .000 97 .859' .000 97
97
.742" .000 97 .685' 000
MA
.544'
.608'
558'
776'
MA11
.000 97
.601" .000 1
.669' .000
1
97 .777' .000
97
97
.664' 000 97 646' 000 97 635' 000 97 849' 000 97
.688' .000 97
.708' .ODO 97 .669' .000 97 .870' .000 97
.626'
1
97 .810' .ODO 97 .662" .000 97 .650' .000 97 .832' .000 97
.ODO 97 .610' ,000 97 1
97 .744' .DOD 97 .717' .000
97 .790' .000
97 .630' .000 97
97 604'
.749'
.000 97
000
.000
97
.688'
.672' 000 97 .635' .000
97 .859'
000 97 .646" ,000 97 .708' .000
97 .669' .000
97
97
.662' .ODO 97 .744' .000 97
.650' .000
1 97
.849' .000
.735' .000 97 .854' ,ODO
97
97
97
.760' .000
97 .717' .ODO 97 735• .ODO
97 1
97 .831' .000 97
.000 97 .849' .000 97 .870' .000 97 .832' .000 97 ,649' .000 97 .854' ,000
97 .831' .ODO
97 1
97
Kualitas Audit Corre!atiom;
KuA2
KuA1 KuA1
rearson Correlatio Sig. (2·\ailed) N
KuA2
KuA4
KuAS
KuAG
KuA7
KuA8
Pearson Correlatio
.535'
.593"
Sig. (2·lailed)
.000 97
.000 97 .560'
N Pearson correlatio
Sig. (2-lailed} N Pearson Corrclatio Sig. (2·tailed} N Pearson Correlatio Sig. (2-tailed) N Pearson Correlatio Sig. {2-talled) N Pearson Correlatio Sig. (2·tailed) Pearson Correlatio Sig. (2·tailed) N
KuA10 Pearson Corre!a1io Sig. (2·!ailed)
N KuA11 Pearson Correla\10 Sig. i2·1ailed) N KoA
.000 97 1
N
Pearson Correla\io
N
KuA9
.so3·
97 .503' .000 97
Sig. (2·\ailed}
KuAJ
1
Pearson Correla\io Sig. (2·tailed) N
.481' .000 97 .538" .000 97 .466" .000 97 .464" ,000 97 .548" .000 97 .518' .000 97 .502' .000 97 .536" .000 97 .694' .000 97
KuA3
97
.000 97 .551" .000 97 .448' .000 97 .630" .000 97 .556" .000 97 .466' .000 97 .520' .000 97 .500' .000 97 .733' .000 97
.481"
.535" .000
.000
97 .593" .000 97 1
97 .560' .000 97 ,709'
97 .709'
.000 97 1
.000 97 .705" .000
97 .462' .000 97 .527' .000 97 .649' .000 97 .603' .000
97 ,545• .000 97 .606' .000
97 .798' .000
... correlahon 1s s'grnncant a! tho 0.01 levct (2·lailcd)
KuA4
97
KuAS .53(1"
.ooo
97 .796' .000 97
KuA7
.466"
KuA6
KuA9 .516"
KuA10
.so2·
.464• .000 97
.000 97
.630'
.556'
.000 97
.000 97
,000
97
.000 97 .520' .000 97
.548"
.000 97 A66'
.ss1·
.000 97 .448"
.coo
.000
97
97
.705'
.462'
.527'
.649'
.603'
.545'
.ooo
.000 97 .448' .000 97 .639° .000 97
.coo
.000 97 .651' .000 97 .674.
.000 97
.000 97 .514' .000 97 .613' .000 97 .558' .000 97 .607' .000 97 .678' .000
97
97 .699'
.ooo 97 .699" .000 97 .448' .000 97 ,619" ,000 97 .651' .000 97 .638" .000 97 .514' .000 97 .555" ,000
KuA6
97 1
97 .639'
1
.ooo 97 .662' .000 97 .674"
.ooo 97 .597' .000 97 .613' .000 97
.sos· .000 97 .842' .000 97
97 ,571' .000 97 .516' .000 97 .391" ,000 97 .558" .000 97
533·1
,000
97
.619' .000 97 .662° .000 97 .571• .000 97 1
97 .675' .000 97 .553' .000 97 ,607" .000 97
.Goa·
.696'
.000 97 .802•
.000 97
.000 97
97
.000 97 .516' .000 97 .675* .000 97 1
97 .691' ,000
97 .67S" .000 97 .663' .000 97 .84·1" .000 97
.638' .000 97 .597° .000 97 .39t• .000 97 .553" .000 97 .691' ,000
97 1 97 ,678 • .000 97
.685' .000 97 .791· .000 97
KuA11 ,536"
.694"
.000 97
.560'
.733'
.000 97 .606' .000 97
.000 97
.555' .000 97 .598" .000 97 .533' .000 97 .608' .000 97 .663" .000
97
97
.678' .000 97 1
.Gas·
97 .827" .000 97 .819' .000 97
KoA
.000 97
.000 97 ,827" .000 97 1 97 .833' .000
97
.798' .000 97 ,798'
.000 97 .842· .000 97 .696° .000 97 .802" .000 97 .844" .000 97 .791' .000 97 .819' .000 97 .833" .000 97 1 97
Uji Reabilitas Kompctensi Reliability Statistics
Cronbach's Alnha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.956
11
.956
Indcpcndensi Reliability Statistics
Cronbach's Aloha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.949
11
.949
Kcmahiran Profcsional Reliability Statistics
Cronbach's Aloha
.944
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.943
11
Motivasi Reliability Statistics
Cronbach's Aloha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
Kualitas Audit Reliability Statistics
Cronbach's Aloha
.938
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.938
N of Items 11
Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsi Unstandardized Coefficients B Std. Error
Model
1
(Constant) KA IA
KP MA
7.300 .212 -.278 .450 .481
Standardized Coefficients Beta
1.981 .095 .128 .112 .096
Sig.
t
3.685 2.242 -2.162 4.036 5.026
.241 -.299 .468 .529
CoHineari! Statistics VIF
Tolerance
.000 .027 .033 .000 .000
.184 .111 .158 .192
a. Dependent Variable: KuA
Hasil Uji Normalitas
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KuA
1.0----------------
0.8 .0 0 ~
c. E o.6 :J ()
"C
2()
Q)
0.4
0.
><
UJ
0.2
I 0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
5.445 9.008 6.337 5.222
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: KuA Q)
2
:i
iii
> "tl
0
1
Q)
~
0
:a
!!! a..
0
0
0
0
'O 0 o&§e, Q)'(,~&o0 0 o o/j(}o 0 o rpooo;ooOo 0
0
"tl Q)
~ ~1
0 0
0
0
QO
0 0
co0
~
""
-
Jl
?fl 8
0
0
0
"tl
"'"' -2
0
( /)
"' ·;n0
0
~3
I/) Q)
0
~
Cl
Ci!
0
0
0
0
-4
I -3
-2
0
-1
1
2
Regression Studentized Residual
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary(b)
Model 1
R .897(a)
R Square
I Adjusted R I Std. Error of the Estimale Square
.805 / a Predictors: (Constant}, MA, KP, KA, IA b Dependent Variable: KuA
.796 /
3.509
3
Hasil uji secara individual (parsial) CoefficlentS' Unstandardized Coefficients Std. Error B
Model
1
(Constant) KA IA KP MA
7.300 .212 -.278 .450 .481
Standardized Coefficients
1.981 .095 .128 .112 .096
Beta
--
t 3.685 2.242 -2.162 4.036 5.026
.241 -.299 .468 .529
SiQ.
.000. .027 .033 .000 .000
a. Dependent Variable: KuA
Hasil uji secara simultan ANOVAb .
Sum of Squares
Model
1
Regression Residual Total
4667.348 1132.816 5800.165
a. Predictors: (Constant), MA, KP, KA, IA b. Dependent Variable: KuA
F 94.763
Mean Sauare
df
4 92 96
1166.837 12.313
•..
Sia.
.
.ooo•